1. Kegagalan Pasar
dan
Intervensi Pemerintah
Ekonomi Manajerial
Dosen Pengampu : Dr. Sigit Sardjono, M.Ek
Kelompok 5 :
Ketua :
Taufiqur Rachman (1261900029)
Anggota :
Andriani (1261900011)
Arviadi Tri H.(1261900015)
Didik H. (1261900027)
2. Kekuatan
Pasar
Surplus Konsumen :
Konsumen membayar
barang/ jasa sesuai dengan
jumlah yang ditawarkan
Surplus Produsen :
Total pendapatan yang
diperoleh dari proses produksi
dan penjualan
Persaingan Sempurna :
Struktur pasar yang ideal
dalam arti yang menjamin
tingkat barang dan jasa yang
optimal secara sosial
Dead Weight Loss :
Hilangnya efisiensi ekonomi
bagi konsumen/ produsen
karena efisiensi alokasi
sumber daya tidak tercapai
3. Undang-Undang Antitrust
LandmarkLegislasiAntitrustA.S.
Sherman Act (1890) Mencegah pertumbuhan pelaksanaan kekuatan monopoli
Clayton Act (1914) membuat sejumlah praktik tertentu ilegal, praktik ini secara substansi
mengurangi persaingan atau cenderung menciptakan sebuah monopoli
Federal Trade Comission Act
(1914)
melindungi publik dari ketidak adilan atau menyesatkan praktik bisnis
Willis – Garaham Act (1921) membebaskan monopoli alami (satu perusahaan dapat memasok output
untuk seluruh pasar sehingga lebih effisien)
Robinson-Patman Act (1936) diberlakukan untuk melindungi pengecer independen, pedagang grosir dari
diskriminasi yang tidak adil oleh penjual besar
Wheeler –Lea Act (1938) menambah UU FTC yaitu melindungi konsumen dari “tindakan tidak adil
atau praktik menipu” dalam perdagangan antar negara bagian
Celler-Kefauver Act (1950 menambah UU Clayton yaitu menjadikan ilegal bagi perusahaan untuk
memperoleh kepemilikan saham diperusahaan pesaing
Hart-Scott-Rodino Act (1980) memperluas UU monopoli untuk memasukkan kepemilikan dan kemitraan
Sejak tahun 1980 pemerintah AS berupaya mencegah adanya monopoli, sehingga
dikeluarkan sejumlah undang-undang anti monopoli
4. Regulasi Merger :
Perusahaan mengendalikan 75% kepemilikan atau 4 perusahaan
menggabungkan kepemilikan 15% atau lebih.
Peraturan Harga :
perusahaan dapat menghasilkan skala ekonomis yang besar secara sosial
5. SolusiPemerintah Peraturan :
Peraturan pemerintah kepada perusahaan agar menghasilkan tingkat
polusi yang optimal secara sosial
Izin :
membeli dari izin pemerintah untuk mengeluarkan polutan beracun
Pajak :
penggunaan pajak per-unit adalah untuk menaikkan biaya produksi
marjinal perusahaan untuk mengurangi pasokan industri ke tingkat output
yang optimal secara sosial
Barang milik umum :
Contohnya lampu jalan kota
6. 1. Faktor Penyebab Kegagalan
Pasar
1. Barang Publilk (Public Goods)
Barang publik adalah barang yang tidak eksklusif dan tidak bersaing untuk
mendapatkannya yang dapat disediakan dengan murah.
2. Barang Bersama (Common goods)
Dasar adanya sistem pasar persaingan adalah adanya hak pemilikan yang memberikan
hak pemilikan kepada setiap individu atas suatu barang sehingga ia dapat
mengecualikan orang lain untuk memanfaatkan barang itu
3. Monopoli
Tidak ada persaingan antar produsen dan memiliki konsumen yang tinggi sehingga
perusahaan sering kali menaikkan harga yang mengharuskan konsumen membayar
lebih mahal.
Misalnya BBM
7. 4. Eksternalitas
Eksternalitas adalah keuntungan atau kerugian yang dinikmati atau diderita pelaku
ekonomi sebagai akibat dari pelaku ekonomi lain.
Eksternalitas ada dua yaitu eksternalitas negatif yaitu yang merugikan pihak lain dan
eksternalitas positif yaitu yang menguntungkan orang lain.
Contoh:
a. Eksternalitas negatiif : Perusahaan yang mendirikan pabrik di dekat pemukiman warga
akan mengganggu kenyamanan dan kesehatan akibat pencemaran yang ditimbulkan.
b. Eksternalitas positif : Ketika ada konser musik, muncul pedagang kakl lima dadakan.
Pedagang kaki lima tidak perlu membayar ke panitia konser. Jadi, pedagang mengalami
keuuntungan dan panitia konser tidak mendapat apa-apa.
5. Adanya pasar yang tidak lengkap
Suatu pasar dikatakan lengkap apabila pasar tersebut menghasilkan semua barang dan
jasa yang biaya produksinya lebih kecil dari pada harga yang mau dibayar oleh
masyarakat.
6. Adanya kegagalan informasi
Informasi yang Asimetris atau ketidakpastian (informasi yang inefisien). Informasi
asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih
banyak dan baik dari pihak yang lain.
8. E dimana MC = MR.
Keuntungan per unit adalah 0P* – 0C* = P*C*
9. 7. Campur tangan pemerintah dapat mengawasi aktivitas monopoli, memberi pajak atau
menghukum perilaku produsen yang menghasilkan eksternalitas negatif, menjaga
kesetaraan informasi antar pelaku pasar, menyediakan barang publik dan masih banyak
lagi hal lain berkaitan dengan implikasi positif pada pasar. Namun tidak hanya dampak
positif, campur tangan pemerintah juga dapat menghambat aktivitas pasar, diantaranya
pajak yang terlalu tinggi sehingga membuat produktivitas lesu, birokrasi yang berbelit,
penetapan upah minimum, keputusan pasar yang diambil secara politis seperti demi
mendulang suara pada pemilu, dan lain-lain.
10. 2. Hukum Antitrust
Hukum atau undang-undang “Antipakat” (antitrust)
atau hukum/ undang-undang persaingan,
merupakan peraturan melawan kebiasaan dagang
atau dianggap tidak adil.
Undang –undang yang digunakan untuk
menghentikan penyalahgunaan kekuatan pasar
untuk perusahaan besar, mencegah akuisisi
perusahaan yang menciptakan/ memperkuat
monopoli.
11. 3. Pengertian Dead Weight Loss
dan upaya pemerintah adalah
Hilangnya efisiensi ekonomi bagi konsumen/ produsen karena efisiensi alokasi
sumber daya tidak tercapai, hal ini karena dari struktur pasar monopolistik.
Pemerintah berupaya mengurangi atau menghilangkan Dead weight loss dengan
membuatnya ilegal bagi suatu perusahaan atau kelompok perusahaan untuk
memperoleh kekuasaan pasar dengan membuat undang-undang antimonopoli
dimana kondisi harga dan output yang "ideal" di bawah struktur pasar persaingan
sempurna
Konsumen dan produsen dalam dead weight loss.
12. 4. Contoh konkrit kasus di Indonesia
yang mengalami kegagalan pasar
Permintaan bawang merah sangat tinggi sementara di pasar sudah tidak
ada stok lagi.
Pembahasan:Kegagalan pasar adalah suatu kondisi dimana tidak ada respon
dari pasar sehingga terjadi over supply atau over demand. Dan harga ini tidak
mampu membatasi permintaan, atau tidak mampu mengatasi penawaran,
sehingga kondisi pasar yang efektif tidak tercipta.
Misalnya, stok bawang merah di pasar habis, dan harga bawang di pasang
melambung tinggi, namun meskipun harganya melambung, permintaan akan
bawang ini tetap tinggi.