Laporan akhir penulis selama praktik di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo :)
Berisi latar belakang parktik, penjabaran seputar RSCM dan Fasilitas Medik khusunya unit kalibrasi.
Inti penjabaran mengenai alat-alat kesehata yang ada di RSCM beserta kegiatan kalibrasi dan perbaikan yang pernah penulis lakukan di RSCM.
Semoga bermanfaat :*
Leave me your positif comment to support my blog okay :) :*
1. i | P a g e
BIODATA PENULIS
Nama : Mita Mutiara
Tempat, Tanggal Lahir : P. Batam, 26 Juli 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jorong Kampeh, Kenagarian Simarasok,
Kecamatan Baso, Kabupaten Agam,
Sumatera Barat
No. Telp : 0823-8593-9798
Email : mitamutiara2697@gmail.com
Riwayat Pendidikan
- SD Negeri 16 Kampeh
- SMP Negeri 1 Baso
- SMA Negeri 1 Ampek Angkek
- Poltekkes Kemenkes Jakarta 2
2. ii | P a g e
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL
Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
( 22 APRIL 2019 – 22 MEI 2019 )
Oleh :
MITA MUTIARA
P2.31.38.0.16.021
Disetujui,
PEMBIMBING KLINIS
FASILITAS MEDIK
BAMBANG TRI ARYADI, S.ST
NIP. 198304262008011010
PEMBIMBING UNIT KALIBRASI
INDRA MAULANA F, ST
NIP. 198910122010121003
Disahkan,
KETUA UNIT
FASILITAS MEDIK
Dr. INDRATI SUROYO, SpRad (K)
NIP. 19560110198312001
3. iii |P a g e
ABSTRAK
Nama : Mita Mutiara
NPM : P2.31.38.0.16.021
Institusi : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Jakarta II, Jurusan D-III Teknik Elektromedik
Tanggal Pelaksanaan : 22 April 2019 – 22 Mei 2019
Laporan ini disusun dengan latar belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL) sesuai
dengan pengalaman penulis saat melaksanakan PKL di Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Cipto Mangunkusumo selama 1 bulan yang terhitung dari tanggal 22 April 2019 sampai
dengan 22 Mei 2019.
Kegiatan yang dilakukan selama PKL ini khususnya adalah kalibrasi alat kesehatan
yang bertujuan untuk memperoleh nilai nyata dari alat kesehatan yang dikalibrasi
sehingga dapat dilakukan pendataan keadaan/kondisi alat dan bisa dilakukan pengembalian
nilai ataupun perbaikan.
Adapun alat yang penulis bahas dalam laporan ini adalah alat kalibrasi Ventilator
dan Regulator Suction Pump, yaitu Gas Flow Analyzer merk Fluke type VT-305.
4. iv | P a g e
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan dan menyusun
laporan dengan tepat waktu. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada suri tauladan
umat manusia Nabi Besar Muhammad SAW.
Penyusunan laporan ini ditujukan dalam rangka memenuhi persyaratan
perkuliahan semester VI Jurusan D-III Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta II. Laporan ini merupakan hasil kegiatan penulis dalam melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
Dalam penulisan dan penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan
kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dan saran serta petunjuk dari berbagai
pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Keluarga tercinta yang telah mendoakan serta memberi motivasi baik moril maupun
materiil.
2. Ibu Dr. Indrati Suroyo, SpRad (K) selaku Kepala Unit Fasilitas Medik di RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
3. Bapak Bambang Tri Aryadi, S.ST AMTE selaku Pembimbing Klinis Fasilitas Medik di
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
4. Bapak Joko Sulistiyo, ST, M.Si selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jakarta II.
5. Bapak Ir. Andi Sambiono, M. Kes selaku Ketua Jurusan Teknik Elektromedik
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II.
6. Bapak Indra Gunawan ST. MT selaku Ketua Program Studi D-III Teknik Elektromedik
Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
5. v | P a g e
7. Abang Indra Maulana F, ST selaku Pembimbing PKL unit kalibrasi di RSUP Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo.
8. Abang Indra; Kakak Sandi; Kakak Puput; Abang Arie; Abang Rudi; Kakak Hikmah;
dan rekan-rekan di unit kalibrasi yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membimbing dan mengarahkan penulis selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
9. Pegawai dan Staff Unit Fasilitas Medik RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
yang telah rela meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membimbing dan
mengarahkan penulis selama Praktik Kerja Lapangan.
10. Seluruh dosen dan petugas Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jakarta II.
11. Teman-teman mahasiswa/i Teknik Elektromedik yang selalu memberikan dukungan
dan semangat untuk menimba ilmu bersama, khususnya D-III Teknik Elektromedik
2016.
Dalam penyusunan laporan ini penulis sangat menyadari bahwa laporan ini masih
begitu jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya. Karena itu, saran dan
kritik yang sifatnya membangun dari setiap pembaca sangat di harapkan demi penulisan
laporan yang lebih baik lagi dan sangat membantu untuk mengetahui kelemahan laporan
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat memberi nilai tambah
bagi penulis, khususnya dalam dunia teknologi alat-alat elektromedik.
Jakarta, 20 Mei 2019
Penulis
8. 1 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional seperti telah digariskan dalam
Sistem Kesehatan Nasional, yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Derajat kesehatan yang optimal dapat dicapai dengan peningkatan mutu
lingkungan, perubahan tingkah laku masyarakat dan pelayanan kesehatan
masyarakat yang merata, menyeluruh dan terpadu.
Kebutuhan dan tuntunan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan
semakin meningkat sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
Tuntunan akan mutu pelayanan kesehatan masyarakat yang semakin meningkat dan
kompleks tentunya harus didukung pula dengan perkembangan teknologi
kesehatan. Hal tersebut dapat terlaksana dengan baik bila ditunjang dengan
kemajuan dan perkembangan peralatan kesehatan dan juga tenaga teknik
Elektromedik yang baik.
Perkembangan dan kemajuan peralatan Elektromedik begitu pesat selaras
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga semakin terasa kebutuhan akan
peralatan tersebut dalam upaya mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat
secara optimal. Dalam hal ini dituntut pula adanya tenaga kesehatan yang mampu
menangani dan mengelola peralatan Elektromedik secara baik dan profesional,
mampu dalam memelihara, marencanakan, memasang serta memperbaiki alat
tersebut sehingga dapat bermanfaat dan berdaya guna maksimal.
Jurusan Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Jakarta II sebagai
Lembaga Pendidikan Teknologi Kesehatan untuk menghasilkan tenaga kesehatan
Teknik Elektromedik, mempunyai tanggung jawab dalam menyiapkan tenaga
kesehatan Teknik Elektromedik yang dapat di andalkan secara professional,
memiliki rasa etis tinggi dan berjiwa nasional yang nantinya diharapkan dapat
9. 2 | P a g e
berperan sebagai pelaku utama dalam pembangunan nasional khususnya di bidang
kesehatan.
Untuk menghasilkan tenaga kesehatan Teknik Elektromedik tersebut perlu
penanganan, pembinaan, dan pengelolan yang menyeluruh, terarah dan terpadu
serta upaya untuk melibatkan mahasiswa sebagai pelaku utama dalam kegiatan
proses kegiatan belajar mengajar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
memberikan pengalaman belajar lapangan serta mandiri dalam menerapkan hasil
proses belajar mengajar kepada mahasiswa ke dalam bentuk nyata.
Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan Intra-kurikuler yang harus
ditempuh oleh mahasiswa setelah menjalani proses perkuliahan baik teoritis
maupun praktis, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
penyelenggaraan pendidikan. Kegiatan ini mempunyai makna yang penting dalam
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengalami dan mempraktekan
serta mencoba secara nyata pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh
pada setiap tahap pendidikan (semester) disertai sikap professional secara utuh dan
menyeluruh di masyarakat.
1.2 Tujuan
Tujuan kurikuler Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat dijabarkan menjadi tujuan
umum dan khusus.
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum Praktek Kerja Lapangan adalah merupakan realisasi dari
tujuan pendidikan, sehingga mahasiswa :
a. Memahami lebih mendalam masalah teknik perencanaan, pemasangan
pengujian dan pemeliharaan serta perbaikan peralatan Elektromedik dan
sarana kesehatan.
b. Memahami falsafah-falsafah tentang keselamatan dan keamanan
terhadap penderita, petugas, lingkungan dan peralatan Elektromedik.
c. Memahami tentang struktur dan proses yang terjadi di lapangan.
d. Terbina minat dan perhatiannya terhadap lapangan perkerjaan yang
harus dihadapinya nanti.
10. 3 | P a g e
e. Terbina pandangannya secara horizontal luas dan menyeluruh dalam
kaitannya dengan masalah-masalah sosial di masyarakat.
f. Terbina kepribadiannya dalam hidup berwarga negara.
1.2.2 Tujuan Khusus
Dengan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapangan mahasiswa dapat :
a. Memperoleh kesempatan untuk melatih diri dalam menerapkan dan
mengintegrasikan informasi pelajaran yang diperoleh selama mengikuti
tugas-tugas pelajaran Teknik Elektromedik dan sarana kesehatan secara
lebih luas.
b. Memperoleh pengalaman pribadi yang riil, konkret, dan edukatif.
c. Lebih tanggap terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan.
d. Mempertinggi tingkat keberhasilan perkuliahan di kelas.
e. Memperoleh informasi baru sebagai bahan persepsi atau kerangka untuk
mendalami masalah-masalah teknik lebih lanjut.
f. Memperoleh rasa puas dengan situasi dan kondisi belajar yang
menyenangkan dan merangsang.
1.3 Manfaat
Manfaat dari adanya praktik kerja lapangan merupakan realisasi dari tujuan
pendidikan, yaitu agar mahasiswa dapat :
1. Memahami dan mendalami masalah teknik perencanaan, pengujian,
pemeliharaan, serta perbaikan peralatan elektromedik dan sarana kesehatan.
2. Memahami falsafah-falsafah tentang keselamatan kerja terhadap petugas,
penderita, lingkungan dan peralatan elektromedik.
3. Memahami manajemen penanganan peralatan elektromedik.
1.4 Teknis Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa/i
Poltekkes Kemenkes Jakarta ll Jurusan Teknik Elektromedik yang telah memasuki
semester VI. Adapun waktu dan lokasi pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
11. 4 | P a g e
1.4.1 Waktu
PKL dilaksanakan pada awal semester VI (enam) selama 1 bulan setiap hari
kerja terhitung mulai dari 22 April 2019 – 22 Mei 2019 dari pukul 08.00
sampai dengan 16.00 WIB.
1.4.2 Tempat
PKL dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo, Jalan Diponegoro No.71 Jakarta Pusat khususnya di Unit
Fasilitas Medik bagian kalibrasi.
Telepon : 1500135
Fax : 3134 8991
UGD : 3911192 – 3901193
Website : www.rscm.co.id
1.5 Penyelenggara
1. Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai pelindung.
2. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II sebagai penanggung jawab.
3. PUDIR III sebagai pengarah.
4. Ketua Jurusan Teknik Elektromedik sebagai ketua pelaksana penyelenggaran
PKL.
5. Instruktur lapangan dan dosen tetap yang di tunjuk sebagai pembimbing PKL.
6. Mahasiswa sebagai peserta PKL.
1.6 Metodologi Penyusunan Laporan
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan ini adalah :
1. Metode literatur
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dari buku-
buku yang menunjang penulisan laporan
2. Metode interview
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung
kepada pihak yang dapat memberikan informasi data untuk laporan ini
3. Metode observasi
12. 5 | P a g e
Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada
alat kesehatan tersebut
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di RSUP Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagaimana
berikut :
KATA PENGANTAR
BIODATA PENULIS
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, manfaat, waktu dan tempat, penyelenggara,
metodologi penyusunan laporan, serta sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
Berisi tentang sejarah singkat dan perkembangan RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo, Tujuan, Visi, Misi, Motto Rumah Sakit, struktur organisasi,
sistem pemeliharaan serta alur pelayanan teknik di Instalasi Fasilitas Medik RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
BAB III : PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan dasar-dasar alat kesehatan, spesifikasi alat, teori dasar,
prinsip kerja, blok diagram, pengoperasian alat, pemeliharaan alat serta gambar-
gambar pendukung lainnya yang akan dibahas pada akhir program perkuliahan.
BAB IV : PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan Praktik Kerja Lapangan di RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13. 6 | P a g e
BAB II
PROFIL RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
2.1 Gambaran Umum RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Gambar 2.1 Bagian Depan RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
2.2 Sejarah RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Sejarah RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo tidak terlepas dari sejarah
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, karena perkembangan kedua instansi
ini adalah saling tergantung dan saling mengisi satu sama lain. Pada tahun 1896, Dr
H. Roll ditunjuk sebagai pimpinan pendidikan kedokteran di Batavia (Jakarta), saat
itu laboratorium dan Sekolah Dokter Jawa masih berada pada satu
pimpinan. Kemudian tahun 1910, Sekolah Dokter Jawa diubah menjadi STOVIA,
cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Pada tanggal 19 November 1919 didirikan CBZ (Centrale Burgelijke
Ziekenhuis) yang disatukan dengan STOVIA. Sejak saat itu penyelenggaraan
pendidikan dan pelayanan kedokteran semakin maju dan berkembang fasilitas
pelayanan kedokteran spesialistik bagi masyarakat luas. Bulan Maret 1942, saat
14. 7 | P a g e
Indonesia diduduki Jepang, CBZ dijadikan rumah sakit perguruan tinggi (Ika
Daigaku Byongin).
Pada tahun 1945, CBZ diubah namanya menjadi “Rumah Sakit Oemoem
Negeri (RSON)” dipimpin oleh Prof. Dr. Asikin Widjaya-Koesoema dan
selanjutnya dipimpin oleh Prof. Tamija. Tahun 1950 RSON berubah nama menjadi
Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP). Pada Tanggal 17 Agustus 1964, Menteri
Kesehatan Prof. Dr. Satrio meresmikan RSUP menjadi Rumah Sakit Tjipto
Mangunkusumo (RSTM), sejalan dengan perkembangan ejaan baru Bahasa
Indonesia, maka diubah menjadi RSCM.
Pada tanggal 13 Juni 1994, sesuai SK Menkes nomor
553/Menkes/SK/VI/1994, berubah namanya menjadi RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo. Berdasarkan PP nomor 116 Tahun 2000, tanggal 12 Desember
2000, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ditetapkan sebagai Perusahaan Jawatan
(Perjan) RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Dalam perkembangan selanjutnya,
Perjan RSCM berubah menjadi Badan Layanan Umum berdasarkan PP. Nomor 23
tahun 2005.
Pada tahun 2008 diresmikan oleh Presiden RI gedung perawatan baru
dengan ketinggian 8 lantai yaitu Unit Rawat Inap Terpadu Gedung A. Gedung ini
merupakan gedung rawat inap utama RSCM dengan kapasitas tempat tidur hampir
700 bed. Pada tahun 2010 Menteri Kesehatan RI meresmikan Gedung RSCM
Kencana dengan Pelayanan Berkelas Internasional (sebelumnya akan diberi nama
International Wing). Kapasitas tempat tidur di Gedung berlantai 6 ini mencapai 30
bed. Selain RSCM Kencana, Menkes juga meresmikan Laboratorium Terpadu
RSCM. Pada tahun 2011 dimulai pembangunan Gedung Pusat Kesehatan Ibu dan
Anak (PKIA) sampai dengan Januari 2014 pembangunannya masih dalam tahap
penyelesaian akhir. Pada tahun 2013 Presiden RI meresmikan Gedung RSCM
Kirana untuk pelayanan paripurna kesehatan mata. Gedung berlantai 6 tersebut
terletak di Jalan Kimia, Cikini, Jakarta Pusat.
Pada tahun 2011 dimulai pembangunan Gedung Pusat Kesehatan Ibu dan
Anak (PKIA) sampai dengan Januari 2014 pembangunannya masih dalah tahap
penyelesaian akhir.
15. 8 | P a g e
2.3 Profil Umum RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
1. Nama Rumah Sakit : RSUP N Dr. Cipto Mangunkusumo
2. Kelas Rumah Sakit : A
3. Status Kepemilikan : Kementerian Kesehatan RI
4. Status pengelolaan : Badan Layanan Umum (BLU)
5. Status lain : Rumah Sakit Pendidikan
6. Alamat : Jl. Diponegoro No.71, RW.5, Kenari,
Senen, Kota Jakarta Pusat
7. Kecamatan : Senen
8. Kotamadya : Jakarta Pusat
9. Provinsi : DKI Jakarta
10. Kapasitas Tempat Tidur : 1033 Tempat Tidur
11. Nomor Telepon : 021-1500135
- UGD : 3911192 – 3901193
- Humas : Ext. 4173
12. Fax : 021-3914661
13. Luas Bangunan : 512.002,64 m2, terdiri dari :
- Jl.Diponegoro : 507.638.04 m2
- Jl. Cik Ditiro no. 6 : 374,00 m2
- Jl. Cik Ditiro no.5,7 : 678,48 m2
- Jl. Raden Saleh : 2.642,43 m2
- Jl. Adityawarman (PKG) : 669,69 m2
2.4 Unit Kerja
Tabel 2.1 Unit Kerja RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
NO. 30 UNIT PUSAT PENDAPATAN 29 UNIT PUSAT BIAYA
1. 20 Departemen 9 Instalasi
2. 1 Pusat 1 Departemen
3. 4 Instalasi 15 Bagian
4. 4 Unit 7 Unit
5. 1 ODC 1 Komite
16. 9 | P a g e
2.5 Pelayanan dan Fasilitas
Tabel 2.2 Jenis Pelayanan di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
NO. JENIS PELAYANAN
1. Instalasi Gawat Darurat
2.
Pelayanan Terpadu
Pelayanan Jantung Terpadu
RSCM Kencana
RSCM Kirana
3.
Pelayanan Unggulan
Unit Pelayanan Terpadu HIV RSCM
ICTEC (Indonesia Clinical Training and Educational Center)
4.
Pelayanan Penunjang
Laboratorium
Radiologi
Laboratorium
Radiologi
Transfusi Darah
Kamar Operasi
Rehabilitasi Medis
Radioterapi
5.
Rawat Inap
Gedung A
Bedah Anak
Perinatologi
Unit Luka Bakar
6.
Rawat Jalan
Poliklinik Kulit & Kelamin
Poliklinik Anak
Poliklinik Geriatri Terpadu
Bedah Urologi
Poliklinik THT
17. 10 | P a g e
Poliklinik Kebidananan
Poliklinik Akupuntur
Poliklinik Gigi Mulut
Poliklinik Penyakit Syaraf
Poliklinik Kejiwaan
Tabel 2.3 Jenis Pelayanan di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
NO. NAMA FASILITAS
1. Apotik / Farmasi
2. Rumah Singgah
3. Masjid / Mushola
4. Kantin
5. Parkir
6. Fotokopi
2.6 Jenis Pelayanan Departemen Medik
NO. PELAYANAN DEPARTEMEN MEDIK
1. Departemen Medik Kesehatan Anak
2. Departemen Medik Anestesi
3. Departemen Medik Ilmu Bedah
4. Departemen Medik Gigi dan Mulut
5. Departemen Medik Kebidanan dan Kandungan
6. Departemen Akupuntur
7. Departemen Forensik
8. Departemen Kulit dan Kelamin
9. Departemen Neurologi
10. Departemen Medik Orthopaudi dan Traumatologi
11. Departemen Medik Ilmu Kesehatan Jiwa
12. Departemen Ilmu Penyakit Dalam
13. Departemen Patologi Anatomi
14. Departemen Patologi Klinik
18. 11 | P a g e
2.7 Denah RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Gambar 2.2 Denah RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
NO. KETERANGAN NO. KETERANGAN
1. Instalasi Rawat Jalan 22. Pengolah Limbah
2. UGD 23. Sentral Medical Unit 2
19. 12 | P a g e
3. Komando Satpam 24. Dapur Utama
4. Departemen Penyakit Dalam 25. Unit Laundry
5. Rehab Medik 26. Incenerator
6. Poli Anak 27. TPS
7. Departemen Kesehatan Anak 28. Boiler
8. Radiologi Anak 29. Masjid
9. Departemen Mata 30. Power House
10. Ilmu Penyakit Saraf 31. Bagian Teknik
11. Luka Bakar 32. Gedung Administrasi Terpadu
12. Radioterapi 33. Rumah Singgah
13. Radiologi 34. Gudang
14. Sentral Medical Unit 35. Darmawanita
15. Instalasi Bedah Pusat ICU/ICCU 36. Korpri
16. Sterilisasi Pusat 37. Departemen Psikiatri
17. Gedung H 38. Gedung Parkir
18. Gedung G 39. International Wing
19. Patologi Anatomi 40. Poli
20. Kamar Jenazah
41. International Wing
21. Gedung A
2.8 Logo RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Gambar 2.3 Logo RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
20. 16 | P a g e
Makna Logo :
1. Tulisan RSCM dengan hurf Italic Tahoma ke arah kanan berwarna biru yang
menggambarkan visi RSCM yang bergerak menuju rumah sakit mandiri dan
terkemuka
2. Garis lengkung dinamis merah ke arah kanan atas tulisan RSCM merupakan
gambaran dinamika RSCM menyongsong perubahan untuk senantiasa
meningkatkan pelayanan prima, hasil pendidikan dan penelitian, produktifitas
SDM dan posisi bisnis RSCM
3. Lambang kesehatan putih dengan dasar biru, merupakan gambaran
penyelenggaraan misi RSCM dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu serta terjangkau oleh semua lapisan masyarakat serta penyelenggaraan
pendidikan dan penelitian yang bermutu melalui manajemen yang mandiri
sesuai misi RSCM
2.9 Visi dan Misi
2.9.1 Visi
2.9.2 Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu serta
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
b. Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan lulusan unggul,
berbasis riset dalam rumah sakit bertaraf internasional
c. Melaksanakan penelitian kedokteran dan penelitian pendidikan
kedokteran bertaraf internasional, lintas disiplin untuk mengatasi dan
mengantisipasi masalah kesehatan di masa depan
“Menciptakan Pengalaman Istimewa Untuk Semua Melalui
Academic Health System”
(Creating Infinite Experience for All through Academic Health System)
21. 17 | P a g e
d. Berperan aktif membantu pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam
bidang pelayanan kesehatan, penelitian dan penelitian kesehatan
e. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang terintegrasi , efektif,
efisien dan akun tabel sehingga terwujud pertumbuhan finansial serta
manajemen yang handal.
2.10 Motto dan Nilai Budaya RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
2.10.1 Motto
2.10.2 Nilai Budaya
NILAI MAKNA NILAI PERILAKU UTAMA
INTEGRITAS
Keselarasan antara
perkataan dan perbuatan
sesuai etika, moral dan
kemanusiaan.
Beriman dan bertaqwa
Jujur dan konsisten
Memegang teguh etika
PROFESIONALISME
Kompeten dan
bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
Kompeten dan belajar
berkelanjutan
Bertanggung jawab dan
berdedikasi
Disiplin dan taat pada
aturan
KEPEDULIAN
Melayani dengan empati,
tulus dan peduli
Peduli dan empati
Cepat tanggap
Saling menghargai
22. 18 | P a g e
KOLABORASI
Bekerja sama secara
terpadu dalam kesetaraan
untuk mencapai tujuan
bersama
Proaktif bekerjasama
Saling menolong dan
bersinergi
Integrasi dalam
kesetaraan
KEUNGGULAN
Menghasilkan yang
terbaik secara kreatif,
inovatif dan
berkelanjutan.
Berorientasi pada standar
tertinggi
Inovatif, kreatif dan
mutakhir
Terbuka terhadap
perubahan dan
berwawasan ke depan
2.11 Piagam dan Pengharagaan
23. 19 | P a g e
2.12 Unit Fasilitas Medik
Gambar 2.2 Unit Fasilitas Medik
Unit fasilitas medik adalah unit kerja pusat biaya (cost center) yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Umum dan Operasional RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
2.12.1 Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas dan fungsi Unit Fasilitas Medik adalah menyelenggarakan dan
mengelola seluruh peralatan medik di RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo mulai dari perencanaa, pemeliharaan dan perbaikan seluruh
alat medik dan usulan penghapusannya di lingkungan RSUP Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo.
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Unit Fasilitas Medik yang merupakan
aspek legal dalam pelaksanaan tugas sehari-hari adalah :
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072).
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).
24. 20 | P a g e
c. Peraturan Pemerintah Nomor : 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5340).
d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.02.04/I/2612/12 tentang Pemberlakuan Peraturan Internal (Hospital
By Laws) Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo.
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
1672/Menkes/Per/XII/2005 tanggal 27 Desember 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
41/Menkes/SK/I/2013 tanggal 30 Januari 2013 tentang Pengangkatan
Dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD sebagai Direktur Utama RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
g. Keputusan Direktur Utama RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Nomor : 7553/TU.K/34/X/2008 tentang Pedoman Struktur Organisasi
Maksimal Departemen Medik, Unit Pelayanan Terpadu (UPT),
instalasi/instalasi medik & unit utilitas di RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo.
h. Keputusan Direktur Utama RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
Nomor : 18081/TU.K/34/XI/2012 tentang Struktur Organisasi Bidang
dan Bagian di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
i. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Unit Fasilitas Medik RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
Direktur Utama RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo telah
memberlakukan keputusan tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Unit
Fasilitas Medik RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dengan ketentuan
yang meliputi : kedudukan tugas dan fungsi, susunan organisasi, dan tata
kerja
25. 21 | P a g e
2.12.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi
2.12.2.1 Kedudukan
- Unit Fasilitas Medik adalah unit pusat biaya (cost center)
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Direktur Umum dan Operasional RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo.
- Tugas dan fungsi Unit Fasilitas Medik adalah
menyelenggarakan dan mengelola seluruh peralatan medik di
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo mulai dari
perencanaan, pemeliharaan dan perbaikan seluruh alat medik
dan usulan penghapusan di lingkungan RSUP Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo.
- Unit Fasilitas Medik dipimpin oleh seorang pejabat
pengelola yang disebut sebagai kepala Unit Fasilitas Medik
dan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh 3 orang
koordinator sesuai dengan bidang tugasnya.
2.12.2.2 Tugas
Unit Fasilitas Medik RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
mempunyai tugas : menyelenggarakan kegiatan perencanaan
kebutuhan, monitoring, pemeliharaan, perbaikan dan
pengendalian kalibrasi penggunaan alat medik serta menjamin
mutu dan kelayakan penggunaan alat medik di lingkungan RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
2.12.2.3 Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada tugas
dari organisasi, Unit Fasilitas Medik mempunyai fungsi :
- Menyusun Strategic Action Plan (SAP) Unit Fasilitas Medik.
- Menyusun rencana RKT & RBA Unit Fasilitas Medik.
- Menyusun rencana kinerja tahunan Unit Fasilitas Medik.
26. 22 | P a g e
- Menyusun kebijakan, standar operasional prosedur (SOP)
Unit Fasilitas Medik.
- Menyusun rencana kebutuhan tenaga peralatan kedokteran.
- Menyusun rancangan program pelayanan Unit Fasilitas
Medik.
- Menyusun rencana kebutuhan tenaga elektromedik.
- Menyusun standar, panduan, kriteria, dan indikator kerja
Unit Fasilitas Medik.
- Menyelenggarakan pemantauan dan pemeliharaan alat medik
rumah sakit.
- Menyelenggarakan pengelolaan dan pemantauan kalibrasi,
perbaikan alat medik rumah sakit.
- Menyelenggarakan uji fungsi dan uji coba alat medik.
- Menyusun program pelatihan alat medik untuk
meningkatkan kualitas elektromedik.
- Berkoordinasi dengan unit kerja terkait/unit kerja layanan.
- Pelaporan kegiatan Unit Fasilitas Medik.
27. 23 | P a g e
GambarStrukturOrganisasiFasilitasMedikRSUPNDr.CiptoMangunkusumo
2.12.3 Struktur Organisasi Fasilitas Medik
Analisa
Perencanaan
PengadaanAlat
Medik
Administra
torSistem
AlatMedik
RS
Mentoring
Pengadaan
AlatMedik
Evaluasi
KerjaAlat
Medik&
Tenaga
Elektromedi
k
PJ
Pemelihar
aanAlat
Medik
PJ
Kalibr
asiAlat
Medik
Ka.UnitFasilitasMedik
KoordinatorPerencanaan&
MentoringPengadaanAlat
Medik
Koordinator
PenjaminMutu
AlatMedik
Koordinator
Pemeliharaandan
KalibrasiAlat
28. 24 | P a g e
- Koordinator Perencanaan dan Monitoring Alat Medik
Koordinator Perencanaan dan Monitoring Alat Medik mempunyai tugas :
Analisa perencanaan pengadaan peralatan medik termasuk perencanaan
pemeliharaan berkala purna jual, monitoring proses pengadaan dan telaah
kontrak/perjanjian kerjasama operasionalnya dengan pihak ke-3 bila
pengadaan dengan sistem Kerjasama Operasional (KSO).
- Koordinator Mutu dan Penjaminan
Dalam melaksanakan tugasnya Koordinator Mutu dan Penjaminan
menyelenggarakan fungsi yaitu :
a. Menganalisa perencanaan pengadaan peralatan medik baru (baru karena
pengembangan pelayanan, penambahan jumlah alat medik yang sudah
ada atau penggantian alat medik yang sudah discountinue) sesuai
dengan kebutuhan pelayanan berdasarkan data hasil pemeliharaan alat
medik.
b. Menganalisa perencanaan pengadaan peralatan medik baru bila
perencanaan pengadaan dengan sistem KSO dan menelaah
kontrak/perjanjian kerjasama operasionalnya dengan pihak ke-3.
c. Membuat analisa alat baru berdasarkan kebutuhan pengembangan,
utilitas yang tinggi, ataupun karena alat medik sudah discountinue.
d. Membuat laporan telaah rencana pengadaan alat medik baru tersebut
kepada Kepala Unit Fasilitas Medik.
e. Monitoring proses pengadaan peralatan medik yang telah disetujui
pengadaannya mulai dari proses persetujuan pengadaan sampai dengan
pengadaan alat terealisasi.
f. Menyampaikan laporan hasil monitoring proses pengadaan peralatan
medik yang terealisasi kepada Ka. Fasilitas Medik untuk selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Utama dan Operasional.
g. Melakukan analisa umur alat medik (replacement analysis) dan
memberitahukan kepada unit kerja untuk pengusulan alat pengganti.
h. Melakukan analisa dan telaah terhadap alat medik baru maupun
penambahan pelatihan untuk pengembangan keterampilan dan
meningkatkan kualitas elektromedik.
29. 25 | P a g e
i. Penyusunan RAB dan RKAT.
- Koordinator Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat Medik
Dalam pelaksanaan tugasnya Koordinator Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat
Medik dapat dibantu oleh penanggung jawab dengan jumlah maksimal
sebanyak 3 penanggung jawab berdasarkan perhitungan Analisa Beban
Kerja (ABK) unit kerja.
2.12.4 Tata Kerja
1. Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan Unit Fasilitas Medik wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di
lingkungannya maupun dengan unit kerja lain sesuai tugas masing-
masing.
2. Kepala Unit Fasilitas Medik dan para koordinator wajib mengawasi
bawahan dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-
langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Kepala Unit Fasilitas Medik dan para koordinator bertanggung jawab
memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan
bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya.
4. Kepala Unit Fasilitas Medik dan para koordinator wajib mengikuti dan
memenuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan serta
menyampaikan laporan berkala pada waktunya.
5. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Unit Fasilitas Medik dan
koordinator dari bawahannya, wajib diolah dan dipergunakan sebagai
bahan untuk menyusun laporan lebih lanjut.
6. Dalam menyampaikan laporan kepada atasannya, tembusan laporan
lengkap dengan semua lampirannya disampaikan pula kepada suatu unit
kerja lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
7. Dalam melaksanakan fungsinya, Kepala Unit Fasilitas Medik dan
koordinator dibantu oleh penanggung jawab dan dalam rangka
30. 26 | P a g e
pemberian bimbingan dan pembinaan kepada bawahannya masing-
masing wajib mengadakan rapat berkala.
2.12.5 Visi dan Misi Unit Fasilitas Medik
2.12.5.1 Visi
2.12.5.2 Misi
a. Menjamin tersedianya alat medik yang berkualitas melalui
tahap perencanaan yang terkontrol dan terkendali.
b. Terpenuhinya ketersediaan alat medik yang aman, siap pakai
dengan pemeliharaan rutin dan kalibrasi yang trekontroldan
terkendali.
c. Menjaga kualitas sepanjang usia alat medik dengan
melakukan pemeliharaan dan pembelian alat baru.
d. Menyelenggarakan pelatihan internal dan eksternal tenaga
elektromedik rumah sakit dalam pemeliharaan alat medik agar
tepat guna, efektif dan aman sesuai dengan spesifikasi alat
kedokteran.
e. Berperan aktif membantu dokter dan perawat serta tenaga
kesehatan lainnya dalam operasional alat medik sesuai
kompetensinya.
f. Sebagai pusat pelatihan pendidikan tenaga elektromedik dan
tenaga kesehatan lainnya dalam bidang tata kelola alat medik.
g. Menjadi pusat data bagi pengguna dan pengendali alat
kedokteran di RSCM.
“Menjamin tersedianya alat medik yang bermutu, aman dan siap
pakai di RSCM agar tercapai pengalaman istimewa bagi semua”
31. 27 | P a g e
2.12.6 Tata Hubungan Kerja
Hubungan kerja Unit Fasilitas Medik (sesuai dengan Pedoman Pelayanan
Unit Fasilitas Medik) :
1. Komite Tenaga Kesehatan, PPIRS, Komite Etik Penelitian Kesehatan,
Komite Mutu Keselamatan dan Kinerja, Komite Keperawatan, Bagian
Hukum dan Organisasi dan Satuan Pemeriksaan Intern berkoordinasi
dan berkolaborasi dalam pelayanan hukum dan advokasi dari masalah
UNIT
FASILITAS
MEDIK
Tim Proteksi
Radiasi
Bagian
Hukum &
Organisasi
Komite
PPIRS
Komite
Mutu KK
Komite Etik
Penelitian
Kesehatan
Komite
Keperawatan
SPI
Bagian
Akuntansi
Bagian
Perencanaan
Bagian
Administrasi
ULP
Bidang
Yanmed
Bagian
Anggaran
UMSI
Panitia
Penerimaan
Barang
Bagian
Penelitian
Komite Tenaga
Kesehatan
Bagian
SDM
Bagian
Keteknisan
Medik
Bagian
Teknik PSP
Bagian
Asset
Inventaris
Departemen / instalasi / unit / UPT / URJ / Unit Rawat Inap
32. 28 | P a g e
yang dihadapi dan penerbitan kebijakan untuk kepentingan manajemen
rumah sakit.
2. Bagian dan bidang memberikan pelayanan kepada unit kerja/bidang
yang memerlukan penetapan suatu kebijakan untuk menunjang
keberlangsungan operasionalisasi dari bidang/bagian termasuk penataan
kembali organisasi dari unit kerja dan berkolaborasi untuk saling
menunjang kebutuhan operasional.
3. Departemen/instalasi/unit memfasilitasi pemenuhan persyaratan sebagai
dasar pelaksanaan kegiatan agar dapat memenuhi syarat legal dan
administratif yang dibutuhkan.
4. Unit Fasilitas Medik memberikan pelayanan kepada seluruh unit kerja
di lingkungan RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo yang bersifat
koordinatif sesuai keterkaitan pekerjaan yang dilaksanakan.
5. Dalam pelaksanaan tugasnya Kepala Unit Fasilitas Medik, Koordinator
Penjamin Mutu Alat Medik dan Koordinator Pemeliharaan dan
Kalibrasi Alat Medik yang bertanggungjawab penuh sesuai dengan
bidang tugas yang dibebankannya.
6. Unit Fasilitas Medik memberikan laporan hasil kinerja sebagai
pencapaian Key Performance Indicator yang telah ditentukan pada
setiap tahapan dan periode.
2.12.7 Kegiatan Orientasi Unit Fasilitas Medik
Kegiatan orientasi pegawai Unit Fasilitas Medik adalah rangkaian kegiatan
masa pengenalan bagi calon tenaga Unit Fasilitas Medik yang diangkat
sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun Pegawai Non PNS
BLU RSCM yang akan bekerja di Unit Fasilitas Medik RSUP Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo.
Pelaksanaan kegiatan orientasi adalah bagian pendidikan dan pelatihan
RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dengan tujuan untuk
memberikan pembekalan dalam rangka pelaksanaan tugas di RSUP
Nasional Dr. Cipto Mnagunkusumo sesuai dengan profesinya.
33. 29 | P a g e
2.12.8 Jenis Orientasi Pegawai Unit Fasilitas Medik
2.12.8.1 Orientasi Umum
Untuk memberikan pemahaman terhadap organisasi dan budaya
kerja serta pemahaman terhadap mutu dan keselamatan rumah
sakit yang menunjang pelaksanaan tugas di RSUP Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo.
2.12.8.2 Orientasi Unit Kerja
Untuk memberikan pembekalan dalam rangka pelaksanaan tugas
di unit kerja yang akan diberikan kepada calon pegawai.
2.12.9 Penyelenggaraan Program Orientasi
1. Penyelenggaraan program orientasi dilakukan oleh tim orientasi yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo.
2. Penyelenggaraan program orientasi dilakukan sesuai kebutuhan dan
kemampuan rumah sakit.
3. Apabila program orientasi belum dapat dilaksanakan, namun calon
pegawai tersebut harus segera melaksanakan tugas, maka orientasi
umum dilakukan oleh Bagian SDM dengan mempergunakan materi
orientasi yang dijadikan pedoman pada penyelenggaraan program
orientasi.
4. Setelah diberikan orientasi oleh bagian SDM, pegawai yang
bersangkutan harus diikutsertakan untuk mengikuti orientasi kembali
bersama dengan kelas yang lebih besar (orientasi umum dimana
pemberi materi adalah Direksi dan Kepala Unit Kerja).
5. Segala biaya pelaksanaan orientasi dibebankan kepada Rencana Kerja
Tahunan (RKT) dan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) tahunan yang
diusulkan oleh Bagian Pendidikan dan Pelatihan RSUP Nasiona Dr.
Cipto Mnagunkusumo.
34. 30 | P a g e
2.12.10 Jenis Pelatihan Unit Fasilitas Medik
1. Pelatihan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) diselenggarakan 1 tahun
sekali koordinasi dengan Bagian Pendidikan dan Pelatihan RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
2. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) diselenggarakan 1 tahun sekali
koordinasi dengan Bagian Pendidikan dan Pelatihan RSUP Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo.
3. Pelatihan Alat Medik diselenggarakan di dalam rumah sakit sesuai
tanggal penyelenggaraan pelatihan yang ditentukan oleh organisasi
profesi pelaksana pelatihan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
anggaran pelatihan yang diberikan rumah sakit.
4. Pelatihan alat medik diselenggarakan di luar rumah sakit sesuai tanggal
penyelenggaraan pelatihan yang ditentukan oleh organisasi profesi
pelaksana pelatihan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran
pelatihan yang diberikan rumah sakit.
5. Pelatihan lain yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta gap
potensi pegawai Unit Fasilitas Medik.
35. 31 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kalibrasi
3.1.1 Pengertian Kalibrasi
Suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukan alat ukur dan atau bahan ukur dengan cara membandingkan
terhadap standar ukurannya serta evaluasi ketidakpastian pengukuran
yang tertelusur ke standar nasional dan internasional. (defenisi:BSN)
Menurut Permenkes No. 54 Tahun 2015, kalibrasi adalah kegiatan
peneraan untuk menentukan kebenaran nilai penunjukan alat ukur dan
atau bahan ukur. Kesimpulan kalibrasi adalah serangkaian kegiatan
yang membentuk, hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh
instrumen pengukuran, atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili
oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan
dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. (defenisi:Metrologi).
Dengan kata lain, kalibrasi adalah suatu kegiatan pengukuran
membandingkan Unit Under Test (UUT) dengan standar yang
tertelusur.
3.1.2 Prinsip Kalibrasi
a. Obyek ukur (Unit Under Test).
b. Standar ukur (alat standar kalibrasi, prosedur/metode standar ).
c. Operator/teknisi yang mempunyai kemampuan teknis kalibrasi
(bersertifikat).
d. Lingkungan yang dikondisikan (suhu dan kelembaban selalu
dikontrol, gangguan faktor lingkungan luar selalu diminimalkan &
sumber ketidakpastian pengukuran).
Hasil kalibrasi dikatakan memenuhi standar apabila berisi informasi
sebagai berikut :
a. Nilai obyek ukur.
b. Nilai koreksi/penyimpangan.
36. 32 | P a g e
c. Nilai ketidakpastian pengukuran.
d. Sifat metrologi lain, faktor kalibrasi dan kurva kalibrasi.
TUR (Test Uncertainty Ratio) adalah perbandingan antara
ketidakpastian karakteristik (specified) dari instrumen yang dikalibrasi
terhadap ketidakpastian instrumen kalibratornya.
3.1.3 Pengambilan Data Berdasarkan Prinsip Akurasi dan Presisi
a. Akurasi (ketepatan) adalah kesamaan atau kedekatan suatu hasil
pengukuran dengan angka atau data yang sebenarnya.
b. Presisi (ketelitian) adalah kesesuaian antara beberapa data
pengukuran yang sama yang dilakukan secara berulang.
3.1.4 Hasil Kegiatan Kalibrasi
a. Sertifikat kalibrasi
b. Lembar hasil/lembaran kalibrasi
3.1.5 Tujuan Ukur dan Bahan Kalibrasi
a. Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukan suatu
instrumen ukur, atau deviasi dimensi nasional yang seharusnya
untuk suatu bahan ukur
b. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional
maupun internasional
c. Mencapai ketertelusuran pengukuran
37. 33 | P a g e
Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang
lebih tinggi/teliti melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus
d. Menjamin dan meningkatkan nilaikepercayaan di dalam proses
pengukuran
3.1.6 Manfaat Kalibrasi
a. Menjaga kondisi intrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai
dengan spesifikasinya
b. Bisa mengetahui penyimpangan / perbedaan antara harga benar
dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur
c. Mengurani kegagalan hasil
3.1.7 Periode Kalibrasi
Periode kalibrasi adalah selang waktu antara satu kalibrasi suatu alat
ukur dengan kalibrasi berikutnya. Periode kalibrasi tergantung pada
beberapa faktor antara lain pada kualitas metrologisalat ukur tersebut,
frekuensi pemakaian, pemeliharaan dan penyimpanan dan tingkat
ketelitiannya. Periode kalibrasi dapat diteteapkan berdasarkan lamanya
pemakaian alat, waktu kalender atau gabungan dari keduanya.
Secara umum selang/interval kalibrasi dapat ditentkan berdasarkan :
a. Jenis alat ukur
b. Frekuensi pemakaian
c. Stabilitas
d. Kondisi pemakaian
e. Batas kesalahan yang ada hubungannya dengan akurasi alat
Selang kalibrasi biasanya dinyatakan dalam beberapa cara yaitu :
a. Dinyatakan dalam waktu kalender, misalnya 6 bulan sekali, 1 tahun
sekali, dst
b. Dinyatakan dalam waktu pemakaian, misalnya 1000 jam pakai, 5000
jam pakai, dst
c. Kombinasi cara pertama dan kedua, misalnya 6 bulan atau 1000 jam
pakai, tergantung mana yang lebih dulu tercapai
38. 34 | P a g e
Kalibrasi alat kesehatan dilakukan sekurang-kurangnya satukali
dalam satu tahun (Permenkes No. 54 tahun 2015).
3.1.8 Kriteria Kalibrasi
Berdasarkan Permenkes No. 54 Tahun 2015, pengujian dan kalibrasi
wajib dilakukan terhadap alat kesehatan dengan kriteria sebagai berikut
:
a. Belum memiliki sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi
b. Masa berlaku sertifikat dan tanda lulus pengujian atau kalibrasi telah
habis
c. Diketahui penunjukkannya atau keluarannya atau kinerja
(performance) atau keamanannya tidak sesuai lagi, walaupun
sertifikat dan tanda masih berlaku
d. Telah mengalami perbaikan, walaupun sertifikat dan tanda masih
berlaku
e. Telah dipindahkan bagi yang memerlukan instalasi, walaupun
sertifikat dan tanda masih berlaku. Atau jika tanda laik pakai alat
kesehatan tersebut hilang atau rusak, sehingga tidak dapat
memberikan informasi
3.1.9 Standar untuk Ukuran Satuan
3.2.10.1 Nasional Standar (Standar Nasional)
Adalah standar yang diteteapkan oleh pemerintah suatu
negarasebagai basis dalam menentukan semua standar lain yang
sejenis di negara tersebut, untuk besaran yang dimaksud
3.2.10.2 Reference Standar (Standar Acuan)
Adalah standar yang umumnya dengan mutu metrologis tertinggi
dalam suatu lokasi tertentu, yang digunakan sehari-hari untuk
mengkalibrasi bahan atau alat ukur
39. 35 | P a g e
3.2.10.3 Working Standar (Standar Kerja)
Adalah standar yang biasanya telah dikalibrasi terhadap suatu
standar acuan, yang digunakan sehari-hari untuk mengkalibrasi
bahan ukur atau alat ukur
3.2 VT305 Gas Flow Analyzer
Gambar 3.1 VT305 Gas Flow Analyzer
3.2.1 Pengertian
VT305 Gas Flow Analyzer adalah alat yang digunakan untuk
menguji aliran gas medis dan tekanan. Alat ini mengevaluasi kinerja
beberapa parameter pada ventilator atau alat lain yg mmepunyai
keluaran berupa gas. Terdapat 4 tombol yang digunakan untuk
display setting maupun hasil pengukuran. Pengukuran ini dapat
ditampilkan dalam bentuk grafik berbentuk gelombang dan data
numerik. Hasil pengukuran pun dapat disimpan pada unit SD Card 2
GB yang nantinya bisa dibaca pada komputer, atau bahkan dicetak .
Kemampuan dasar alat ini adalah pengukuran aliran, tekanan dan
40. 36 | P a g e
konsentrasi oksigen. Namun juga dapat digunakan untuk pengukuan
suhu gas.
3.2.2 Fitur dan Spesifikasi
3.2.2.1 Fitur
- Pengukuran konsentrasi oksigen, aliran dua arah,
volume, vakum, dan tekanan
- Tampilan horizontal dan vertikal
- 4 tombol kontrol
- Portable
- USB untuk komputer kontrol
- 2 GB kartu SD untuk menyimpan hasil
3.2.2.2 Spesifikasi
41. 37 | P a g e
3.2.3 Bagian-bagian
3.2.3.1 Tampak Depan
42. 38 | P a g e
Gambar 3.2 Tampak Depan VT305 Gas Flow Analyzer
Keterangan :
Tabel 3.1 Keterangan tampak depan VT305 Gas Flow Analyzer
NO. KETERANGAN NO. KETERANGAN
1. Display pengukuran bentuk kurva 7. Penggunaan koneksi
2.
Menampilkan pengukuran
numerical
8. Indikator batteray charge
3. Merubah settingan / Simpan data 9. LED Indikator proses
4.
Tampilan Menu / merubah menu /
Zero Calibration
10.
LED Indikator fungsi
ERROR
5. Tombol ON / OFF 11. Screen / Tampilan
6. Slot Micro SD 12. Peringatan Low Batteray
3.2.3.2 Interface
VT305 Gas Flow Analyzer mempunyai 6 bagian interface :
43. 39 | P a g e
Gambar 3.3 Interface VT305 Gas Flow Analyzer
Keterangan :
Tabel 3.2 Keterangan Interface VT305 Gas Flow Analyzer
NO. KETERANGAN
1.
Micro SD digunakan untuk update software dan konfigurasi produk. Untuk
melihat pengukuran data yang telah disimpan
2. Interface O2 yang dihubungkan ke O2 sensor
3. USB port, untuk charger power supplay
4. Analog OUT Port
5. Interface RS 232
6. Interface CAN
7. Interface Ethernet
44. 40 | P a g e
3.2.3.3 Kelengkapan VT305 Gas Flow Analyzer
Gambar 3.3 Kelengkapan VT305 Gas Flow Analyzer
3.2.3.4 Flow Channel
Gambar 3.4 Flow Channel VT305 Gas Flow Analyzer
45. 41 | P a g e
3.2.3.5 Port Tekanan Differensial
Gambar 3.5 Differential Pressure Port VT305 Gas Flow Analyzer
3.2.3.6 Port Tekanan Tinggi
Gambar 3.6 High Pressure Port VT305 Gas Flow Analyzer
3.2.3.7 Pengukuran O2 Cell
46. 42 | P a g e
Gambar 3.7 Port O2 Measuring Cell
3.2.3.8 Aksesories
Tabel 3.x Aksesories Standar
NO. AKSESORIES
1. Sensor O2
2. Test Lung
3. Filter Bakteri
4. Adaptor Set
5. Kabel sensor O2
6. Adaptor Tekanan Tinggi
7. Adaptor Power
8. SD Card 2 GB
9. Pipa Inlet
10. Case
47. 43 | P a g e
3.2.4 Blok Diagram
Cara Kerja :
VT305 Gas Flow Analyzer mendapatkan supply tegangan AC, baik
itu dari PLN ataupun UPS atau bisa juga mendapatkan supply DC
langsung dari battery. Ketika alat dalam keadaan ON maka flow
sensor, sensor suhu, sensor tekanan, sensor humidity dan O2 Cell
akan langsung bekerja. Flow sensor akan membaca aliran udara
berupa Tidal Volume, Minute Volume, RR, I:E, inspirasi time,
ekspirasi time,Vti, Vte, Vi, dan Ve. Sensor tekanan akan membaca
tekanan berupa Pmean, Ppeak, dan PEEP. Sensor suhu akan
membaca nilai temperatur dalam satuan OF, dan sensor humidity
akan membaca nilai kelembaban dalam bentuk %. O2 Cell juga akan
membaca persentase kadar oksigen. Data dari semua sensor tersebut
akan diolah oleh mikrokontroller dan hasilnya akan ditampilkan
pada display. Data hasil pembacaan ini dapat disimpan pada
memory card.
3.2.5 Standar Operasional Prosedur
3.2.7.1 Pengukuran Volume dan Flow
48. 44 | P a g e
1. Nyalakan alat dengan menekan Tombol ON / OFF
2. Setting alat dengan menekan tombol “X” , diantaranya
:
Tabel 3.3 Tampilan Pengukuran Flow dan Volume
NO. TAMPILAN KETERANGAN
1. Informasi :
Untuk melihat data alat. Untuk Owner dan
Company dapat diisi melalui Configurasi alat
2. Battery :
Sebagai indikator battery
3. Ethernet :
Menu Ethernet dapat digunakan untuk
komunikasi parameter menggunakan Ethernet
4. Trigger :
Menu yang digunakan untuk parameter yang
akan diukur apakah untuk adult, pediatric
ataupun high frekuensi
5. Standar :
Untuk merubah standard pengukuran yang
digunakan, lihat spesifikasi alat
49. 45 | P a g e
6. Gas Type :
Untuk mengeset type gas yang akan diukur
7. X-Axis :
Untuk mengatur time baseline untuk tampilan
grafik ( 2,4,6,8,10 sekon )
8. Humidity :
Set humidity pada gas flow ( 0 – 100% )
9. O2 Calibr :
Digunakan untuk kalibrasi O2 cell
3. Tekan tombol □ untuk menampilkan parameter secara
numerical
4. Tekan tombol ∆ untuk menampilkan parameter secara grafik
50. 46 | P a g e
5. Untuk save data maka tekan “ O “ selama 5 sekon
6. Untuk Zero-Point Calibration maka tekan “ X “ selama 5
sekon
7. Hubungkan VT 305 ke unit yang akan diukur, dengan instalasi
sebagai berikut :
51. 47 | P a g e
Atur settingan pada alat Ventilator dan lakukan pengukuran
3.2.7.2 Pengukuran Tekanan Tinggi
Lakukan pengukuran kemudian simpan data atau catat hasil
pengukuran
3.2.7.3 Kalibrasi Oxygen Sensor – Hanya menggunakan supply “AIR”
1. Tekan Tombol “ X “ dan masuk Menu O2 Calibration ( Air )
2. Tekan Tombol “ O “ untuk memulai proses kalibrasi
3. Gunakan 25 l/min air untuk aliran udara, seperti yang tampil
pada gambar dibawah ini :
4. Tekan Tombol “ O “ untuk lanjutkan proses
5. Tunggu ± 114 sekon sampai proses selesai dan tampil seperti
pada gambar :
52. 48 | P a g e
3.2.7.4 Kalibrasi Oxygen Sensor – Menggunakan O2 dan Supply “AIR”
1. Tekan Tombol “ X “ dan masuk Menu O2 Calibration with O2
dan Air
2. Tekan Tombol “ O “ untuk memulai proses kalibrasi
3. Gunakan 25 l/min air dan 100 % oxygen untuk aliran udara,
seperti yang tampil pada gambar dibawah ini :
4. Tekan Tombol “ O “ untuk lanjutkan proses
5. Tunggu ± 114 sekon sampai proses selesai
6. Gunakan 25 l/min air untuk aliran udara, seperti yang tampil
pada gambar dibawah ini :
7. Tunggu ± 114 sekon sampai proses selesai dan tampil seperti
pada gambar :
53. 49 | P a g e
3.2.6 Cara Membaca Hasil Pengukuran Setelah di Save
1. Hubungkan VT 305 dengan PC atau Laptop dengan
menggunakan kabel data, sampai menu berikut, kemudian YES
2. Pada PC atau Laptop akan tampil :
3. Kemudian pilih DATA :
4. Pilih file yang akan dilihat, kemudian tekan OPEN :
54. 50 | P a g e
3.2.7 Preventive Maintenance
3.2.7.1 Pencegahan kemungkinan sengatan listrik, kebakaran atau
cedera pribadi :
1. Baterai mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat
menyebabkan luka bakar atau meledak
Jika paparan bahan kimia terjadi, bersihkan dengan air
dan dapatkan bantuan medis
2. Jangan membongkar baterai
3. Jangan membongkar atau menghancurkan sel baterai
dan kemasan baterai
4. Jangan menaruh sel baterai dan kemasan baterai dekat
panas atau api
5. Jangan terkena paparan sinar matahari secara langsung
6. Jangan operasikan produk dalam keadaan casing terbuka
7. Gunakan hanya suku cadang yang ditentukan sesuai
dengan spesifikasi
8. Hanya dilakukan perbaikan oleh teknisi yang
tersertifikasi
3.2.8 Penggunaan VT305 Gas Flow Analyzer pada Ventilator
55. 51 | P a g e
Gambar 3.x Percobaan VT305 Gas Flow Analyzer dan Ventilator
Parameter yang diukur pada ventilator :
1. Tidal Volume (VT)
VT adalah volume gas yang dihantarkan oleh ventilator pada
setiap siklus nafas, biasanya sekitar 6-8 ml/kg BB
Pembacaan pada Ventilator :
Pembacaan pda VT305 Gas Flow Analyzer :
56. 52 | P a g e
2. Minute Volume (VE)
VE adalah hasil perkalian antara Respiratory Rate (RR) dengan
(Volume Tidal) VT
Pembacaan pada Ventilator :
Pembacaan pada VT305 Gas Flow Analyzer :
57. 53 | P a g e
3. Respiratory Rate (RR)
Respiratory Rate adalah laju/jumlah pernafasan dalam setiap
menit
Pembacaan pada Ventilator :
Pembacaan pada VT305 Gas Flow Analyzer :
58. 54 | P a g e
4. Positif End Expiratory Pressure (PEEP)
PEEP adalah sejumlah tekanan yang disisakan oleh ventilator di
saat akhir eskpirasi. Tujuannya adalah untuk membuat alveoli
agar tetap terbuka (tidak kolaps). Besarnya tekanan PEEP bisa
dimulai dari 5-20 cmH2O.
Pembacaan pada Ventilator :
Pembacaan pada VT305 Gas Flow Analyzer :
59. 55 | P a g e
5. Inspirasi Time
Inspirasi Time adalah lamanya waktu yang digunakan saat
melakukan inspirasi
Percobaan pada VT305 Gas Flow Analyzer :
6. Ekspirasi Time
Ekspirasi Time adalah lamanya waktu yang digunakan saat
melakukan ekspirasi
Percobaan pada VT305 Gas Flow Analyzer :
60. 56 | P a g e
3.2.9 Pemeliharaan
Tabel 3.4 Pemeliharaan VT305 Gas Flow Analyzer
NO. INTERVAL KEGIATAN
1.
Selama
Pengoperasian
Gunakan filter yang disertakan pada unit
2. 4 minggu Periksa filter untuk deteksi kontaminasi
3. 12 bulan Kalibrasi
3.2.10 Perbaikan
3.2.10.1 Suction Wall
61. 57 | P a g e
- Spesifikasi :
- Permasalahan :
Alat tidak bisa mencapai tekanan yang seharusnya
- Analisa :
1. Adanya kebocoran
2. Tekanan gas sentral berkurang
- Tindakan :
Melakukan pengujian tekanan dengan menggunakan
DPM-4, memastikan gas tekan sentral dalam keadaan
optimal
- Hasil :
Alat sudah bisa digunakan kembali
3.2.10.2 Infant Warmer
NO. SPESIFIKASI
1. Nama Suction Pump
2. Type Suction Wall
3. Merk GENTEC
4. Nomor Seri 882VR – 760 – 00 –T
5. Ruangan CICU PJT
6. Nilai Akurasi 20 mmHg
7. Tindakan Kalibrasi
8. Kalibrator DPM – 4
62. 58 | P a g e
- Spesifikasi :
- Permasalahan :
Hasil kalibrasi tidak tercapai
- Penyebab :
Kondisi lingkungan tidak sesuai dimana aliran udara
terlalu besar
- Analisa :
Suhu di sekitar terlalu dingin dan aliran udara terlalu
besar
- Tindakan :
Memindahkan alat ke ruangan yang suhu dan
lingkungannya lebih stabil
- Hasil :
Suhu tercapai dan kalibrasi bisa dilanjutkan
3.2.10.3 Electrocardiograph
NO. SPESIFIKASI
1. Nama Infant Warmer
2. Type
3. Merk
4. Nomor Seri
5. Ruangan CICU PJT
63. 59 | P a g e
- Spesifikasi :
- Permasalahan :
Grafik terlalu banyak noise dan hasil print pembacaan
tidak bagus
- Penyebab :
Elektroda dan bulp dalam keadaan kotor
- Analisa :
Terhambatnya pembacaan sinyal listrik pada elektroda
- Tindakan :
Melakukan pembersihan elektroda menggunakan alkohol
swep dan merendam bulp menggunakan air panas
- Hasil :
Alat dapat bekerja dengan optimal dan hasil pembacaan
akurat
3.2.10.4 Ventilator
NO. SPESIFIKASI
1. Nama Electrocardiograph
2. Type MAC 2000
3. Merk GE Healthcare
4. Nomor Seri SMT16320267PA
5. SAMRS AMD-7566
6. Ruangan PJT
64. 60 | P a g e
- Spesifikasi :
-
-
-
- Permasalahan :
Saat pre-use check pressure transducer test failed
- Penyebab :
Kaset basah atau kotor
- Tindakan :
Membersihkan membran dalam kaset
- Hasil :
Dilakukan pre-use check ulang dan hasilnya passed
NO. SPESIFIKASI
1. Nama Ventilator
2. Type Servo – i
3. Merk MAQUET
4. Nomor Seri 25222
5. SAMRS AMD – 545
6. Ruangan Perinatology
65. 61 | P a g e
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini adalah suatu program kerja sama
antara Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II Program Studi
Diploma - III Teknik Elektromedik dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh penulis
sebagai mahasiswa peserta.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan rumah sakit ini memberikan banyak
sekali informasi yang berkaitan dengan alat-alat kesehatan, baik itu yang berkaitan
dengan informasi spesifikasi alat, cara pemakaian dan pemeliharaan maupun
praktik langsung untuk pengoperasiannya. Informasi ini sangat memberikan ilmu
tambahan bagi penulis dimana selama mengikuti perkuliahan belum penulis
peroleh. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini juga memberikan banyak sekali
pengalaman dan meningkatkan semangat belajar bagi penulis. Penulis memperoleh
wawasan baru mengenai dunia kerja serta penerapan dari ilmu yang telah penulis
peroleh selama di perkuliahan.
5.2 Kesan
Saya sebagai penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak RSUP
Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo yang telah memberika kesempatan kepada
penulis untuk dapat mengikuti Praktik Kerja Lapangan di RSUP Nasional Dr. Cipto
Mangunkusumo selama 1 bulan ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
pembimbing-pembimbing di unit kerja serta para pembimbing klinis dari fasilitas
medik yang telah memberikan pembelajaran kepada penulis sehingga menambah
ilmu dan wawasan penulis mengenai dunia kerja di rumah sakit.
5.3 Pesan
66. 62 | P a g e
Penulis meminta maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan selama mengikuti
Praktik Kerja Lapangan selama 1 bulan di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo
khususnya di unit kalibrasi. Tetap pertahankan budaya-budaya di RSUP Nasional Dr.
Cipto Mangunkusumo agar selalu dapat “Menolong, Memberikan yang Terbaik”.