SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 
PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk 
Jl. Wajok Hulu Km. 10,7 Siantan, Pontianak 78351 
Kalimantan Barat, Indonesia 
Disusun Oleh: 
Restu Budy Prasetyo 
NIM 3201203027 
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK 
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 
2014
HALAMAN PENGESAHAN 
DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk 
Oleh: 
Restu Budy Prasetyo 
3201203027 
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah diseminarkan pada tangga l 4 
November 2014 dan diterima sebagai kelengkapan mata kuliah Praktek Kerja 
Lapangan Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri 
Pontianak. 
Disahkan Oleh: 
Dosen Penguji Dosen Pembimbing 
Ir. Hadi Sugiarto 
NIP: 196105091992031003 
Ir. Wahyu Widodo,MT 
NIP: 195812231992031001 
Mengetahui: 
Ketua Jurusan Teknik 
Elektro 
H. Irawan Suharto, MT 
NIP: 19710311199802100
KATA PENGANTAR 
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan 
anugerahnya dapat mengikuti Praktek Kerja Lapangan pada semester 5 dan dapat 
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini yang berjudul Mesin Mixer 
pada tepat waktu. 
Adapun laporan ini merupakan hasil pengamatan dan kegiatan selama masa 
Praktek Kerja Lapangan. Dari penulisan laporan ini adalah untuk menambah 
wawasan dan pengetahuan yang luas dalam mempersiapkan diri di dunia kerja. 
Dalam menyusun laporan ini, saya mendapat bantuan dari berbagai pihak, 
baik dalam praktek lapangan, pengumpulan data, maupun saat penulisan. Untuk 
itu pada kesempatan ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak 
tersebut, yaitu: 
1. Kedua orang tua saya yakni Bapak Karsimin dan Ibu Fatimah yang telah 
memberi do’a dan dukungan selama ini 
2. Ketua Jurusan Teknik Elektro, H. Irawan Suharto,MT 
3. Ketua Program Studi Teknik Listrik, Ruskardi,MT 
4. Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan, Wahyu Widodo,MT 
5. Koordinator Praktek Kerja Lapangan, Dwi Harjono,MT 
6. Pembimbing dilapangan, Mantep Sugiarto 
7. Para teknisi di Tempat Praktek Kerja Lapangan 
8. Rekan-rekan Praktek Kerja lapangan 
9. Dan teman-teman yang telah membantu menganalisa dalam menyusun 
laporan Praktek Kerja Lapangan 
Saya menyadari masih ada kekurangan atau kesalahan dalam penulisan 
laporan ini, maka dari itu saya meminta saran yang membangun dari semua pihak 
untuk perbaikan dan penyempurnaan. 
Akhir kata, saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita 
semua dan memberikan pangangan positif untuk meningkatkan pengetahuan, 
Amin. 
Pontianak, Oktober 2014 
Restu Budy Prasetyo 
NIM : 3201203027
DAFTAR ISI 
LEMBAR PENGESAHAN 
KATA PENGANTAR............................................................................... i 
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii 
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................ 1 
1.1 Latar Belakang Prakerin.............................................................. 1 
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan.................................................. 2 
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan................................................ 3 
BAB 2. PENGENALAN PERUSAHAAN............................................ 4 
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan....................................................... 4 
2.2 Struktur Organisasi.................................................................... 6 
2.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja........................................................ 8 
BAB 3. KEGIATAN YANG DILAKUKAN........................................ 9 
3.1 Gambar Umum Proses Produksi................................................ 9 
3.1.1. Bahan Baku (Input) PT.Indofood CBP Sukses Makmur... 15 
3.1.1.1. Bahan Baku Utama...................................................... 15 
3.1.1.2. Bahan Baku Penunjang................................................ 17 
3.1.1.3. Pemasok Bahan Baku.................................................. 17 
3.1.1.4. Sistem Persediaan Bahan Baku.................................... 19 
3.1.2. Output Produksi PT.Indofood CBP Sukses Makmur,Tbk.. 20 
3.2 Materri Yang Diminati................................................................ 23 
3.2.1. Mesin mixer......................................................................... 23 
3.2.2. Boiler Batubara.................................................................... 24 
3.2.3. Mesin Rool Press................................................................. 25 
3.3 Lingkup Kegiatan........................................................................ 25 
3.4 Tugas Selama Praktek.................................................................. 26 
3.4.1. Pengertian Mixer................................................................... 26 
3.4.2. Klasifikasi Mixer.................................................................. 27 
3.4.3. Cara Mengperasikan Mixer.................................................. 27 
3.4.4. Fungsi Timer Pada Mixer..................................................... 29 
3.4.5. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Pada Mixer..................... 30 
3.4.6. Cara Setting Blade................................................................ 31 
3.4.7. Cara Setting Air Cylinder Lock Mixer................................. 32 
3.4.8. Komponen yang ada pada Mixer........................................ 33 
3.4.9. Gangguan-gangguan Pada Mixer......................................... 34
BAB 4. PENUTUP................................................................................... 35 
4.1 Kesimpulan................................................................................ 35 
4.2 Saran ......................................................................................... 35 
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 37 
LAMPIRAN.............................................................................................
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang Prakerin 
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bagian dari program 
Pendidikan Sistem Ganda, dilaksanakan untuk mendapat pengalaman kerja 
nyata di industri. Program ini merupakan perwujudan dari kebijakan “Link and 
Match” antara pendidikan di kampus dan tuntunan kebutuhan industri. Program 
Pendidikan Sistem Ganda sangat dibutuhkan dalam penguasaan kopetensi dan 
pembentukan sikap profesi mahasiswa seperti tercermin dalam tujuan 
pendidikan dan pelatihan di Politeknik Negeri Pontianak yaitu pelaksanaan 
pendidikan dan pelatihan di kampus terutama bertujuan untuk membekali 
peserta diklat mengembangkan pepribadian, potensi akademik, dan dasar-dasar 
keahlian yang kuat dan benar melalui pembelajaran program normatif, adaftif, 
dan produktif. 
Dan menurut Undang-Undang Nomor 2 / 1989 tentang Sistem 
pendidikan Nasional, dan peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang 
Pendidikan Menengah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 
tentang Peranan masyarakat Dalam Pendidikan Nasional, dan berikut 
merupakan dasar hukum: 
1. GBHN tahun 1993; 
2. Undang –Undang Sistem Pendidikan Nasional : Bab IV ,Pasal 10 (1); 
3. Undang –Undang Sistem Pendidikan Nasional : Bab VIII, Pasal 33; 
4. Undang –Undang Sistem Pendidikan Nasional : Bab XII Pasal 47 (1); 
5. Peraturan Pemerintah No.29, Bab XI, Pasal 29 (1); 
6. Peraturan Pemerintah No.39, Bab III, Pasal 4 (8); 
7. Peraturan Pemerintah No.39, Bab VI, Pasal 8 (2); 
8. Peraturan Pemerintah No.39, Bab VI, Pasal 10 ; 
9. Peraturan Pemerintah No.29, Bab XIII, Pasal 32 (2);
10. Kep. Mendikbud No. 0490/U/1992, Pasal 33; 
11. Kep. Mendikbud No.080/U/1993. 
1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan 
Dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) pendidikan dan 
pelatihan di dunia kerja oleh Politeknik Negeri Pontianak memiliki tujuan umum 
dan tujuan khusus yakni: 
- Tujuan umum: 
Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan proses pelaksanaan 
suatu kegiatan proyek atau industri kontruksi sehingga memiliki wawasan 
dan pengetahuan yang luas sehingga dapat mempersiapkan diri dalam 
mengisi kebutuhan pada dunia industri. 
- Tujuan khusus: 
1. Meningkatkan potensi mahasiswa dalam dunia kerja Industri. 
2. Memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya agar peserta menguasai 
kopetensi keahlian produktif yang standar. 
3. Menginternalisasi sikap nilai dan budaya industri yang berorientasi kepada 
standar mutu, nilai-nilai ekonomi dan jiwa kewirausahaan, serta 
membentuk etos kerja yang produktif, dan kompetitif. 
4. Sebagai latihan untuk membiasakan diri siswa membuat tulisan berupa 
laporan akhir pelaksanaan praktik kerja industri.
1.3. Manfaat Praktik Kerja Lapangan 
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dilaksanakan oleh Politeknik 
Negeri Pontianak adalah dapat memberi manfaat sebagai berikut : 
1. Bagi mahasiswa, dapat mempraktekkan ilmu di dunia Industri yang 
diberikan di sekolah dengan benar sehingga tujuan dari sistem ganda dapat 
terrealisasi dengan baik. 
2. Bagi dunia Industri, dapat memberikan secara tidak langsung bantuan 
tenaga dalam pekerjaan yang ada dunia industri. 
3. Bagi Politeknik, dapat mempromosikan dan memperkenal kan Politeknik 
Negeri Pontianak ke dunia kerja atau dunia Industri di Masyarakat luas 
bahwa Politeknik Negeri Pontianak mempunyai mahasiswa yang memiliki 
etos kerja yang bisa diperhitungkan dan memiliki harga jual di dunia 
industri. 
4. Selain itu membentuk mental dan motivasi mahasiswa Politeknik sebagai 
tenaga kerja yang siap kerja serta mampu mandiri serta berjiwa pekerja 
keras, jujur, bertanggung jawab serta ulet dalam bekerja.
BAB II 
PENGENALAN PERUSAHAAN 
2.1. Sejarah Berdirinya PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 
Mie instan yang diproduksi PT.Indofood berasal dari jepang. Seiring 
jatuhnya bom hirosima dan nagasaki di jepang, orang jepang bermigrasi ke 
indonesia.pada waktu itu pula, ada beberapa orang jepang yang membuat mie 
pertama kalinya.mie instan pertama kalinya di kenalkan oleh orang jepang yang 
bernama Monokukudo. Mie instan pertama kalinya di bawa ke indonesia sekitar 
tahun 1970-an. Mie pertama di kenal adalah mie rasa kaldu ayam. 
Pada sekitar bulan juni pada tahun 1996 di bangunlah pabrik PT Indofood 
CBP Sukses Makmur di kota Pontianak.Tepatnya,pabrik PT.Indofood CBP 
Sukses Makmur terletak di jalan raya wajok hulu 10,7 km, kecamatan dan 
kabupaten mempawah.pabrik PT Indofood CBP sukses makmur didirikan oleh 
Lim Siong Hio. Sampai saat ini, terdapat 15 pabrik instant Noodle di 
indonesia.khususnya provinsi kalimatan, terdapat 2 pabrik, juga terdapat pada 
provinsi sumatera 5 pabrik di jawa terdapat 6 pabrik, dan di sulawesi terdapat 2 
pabrik. 
Tujuan didirikan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Pontianak : 
- Karena adanya permintaan pasar yang cukup tinggi 
- Karena permintaanyang sangat banyak dari konsumen 
Dasar hukum pendirian perusahaan adalah berdasarkan pada PMDN ( 
Penanaman Modal Dalam Negeri) 
Sarana dan prasarana penunjang kegiatan perusahaan seperti intrastruktur, 
surat izin, lokasi , dan sebagainya. 
Pertimbangan memilih usaha : 
- Tempat yang strategis 
- Sarana dan prasarananya banyak/lengkap 
- Adanya Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam 
(SDA) yang cukup.
Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 
adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, 
nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan. 
Visi 
“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan 
produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di 
industri makanan”. 
Misi 
“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di 
bidang industri makanan”.
2.2. Struktur Organisasi
a) Technical Supervisor 
Mempunyai tugas melakukan pengawasan tehadap kualitas, kuantitas dan 
waktu pelaksanaan pekerjaan, peneraparan manajemen konstruksi, 
monitoring dan evaluasi kemajuan pekerjaan dan menyiapkan dokumen 
atau data pelaksanaan pekerjaan. 
b) Admin Teknik 
Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja, 
menyimpan data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji serta 
tunjangan karyawan. Membuat laporan akutansi proyek dan 
menyelesaikan perpajakan serta retribusi. 
c) Section Supervisor 
Bertugas membantu teknik supervisor menangani orang-orang yang 
memproduksi dan atau melakukan pelayanan, dan bertanggung jawab 
memerintahkan kepada karyawan bagian untuk melakukan suatu tugas 
tertentu. 
d) Teknik Field 
Adalah teknisi yang bertugas untuk mengumpulkan semua data yang 
dibutuhkan dari lapangan dan tanggung jawab atas ketelitian hasil yang 
didapat. 
e) Teknik Workshop 
Bertanggung jawab atas kelancaran operasional mekanis dan mesin-mesin 
dan peralatan produksi. 
f) Teknik PM Produksi 
Bertugas sebagai desain dan pemelihan mesin (process engineering), 
desain peralatan-peralatan bantu(tools, jigs dan fixtures), estimasi biaya, 
sistem perawatan (maintenance) dan pengepakan (packaging). 
g) Teknik PM Utility 
Bertugas untuk menyediakan dukungan kualitas dalam menjaga dan 
mengoperasikan utilitas fasilitas untuk menjamin kelancaran kegiatan 
manufaktur di pabrik kami. 
h) Operator Boiler 
Adalah orang yang mengawasi operasi meisn boiler dari sebuah pabrik 
industri. Dan operator boiler meiliki ruang kontrol sendiri. Umumnya 
operator ditugaskan untuk unit tertentu, dimana mereka bertanggung 
jawab untuk fungsi tertentu atau bidang peralatan, dan juga bertanggung
jawab untuk mengawasi pekerjaan yang sedang dilakukan dengan cara 
yang aman. 
i) Operator RO 
Adalah orang yang mengawasi operasi RO (Reverse Osmosis) adalah 
proses mengolah air asin atau payau menjadi air tawar atau sering dikenal 
dengan istilah desalinasi dari sebuah pabrik industri. Umumnya operator 
ditugaskan untuk unit tertentu, dimana mereka bertanggung jawab dalam 
proses penyulingan air bersih untuk fungsi boiler dan bagian produksi, dan 
juga bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan yang sedang 
dilakukan dengan cara yang aman. 
j) Operator Genset 
Adalah orang yang mengawasi operasi meisn genset dari sebuah pabrik 
industri. Umumnya operator ditugaskan untuk unit tertentu, dimana 
mereka bertanggung jawab untuk fungsi tertentu atau bidang peralatan, 
dan juga bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan yang sedang 
dilakukan dengan cara yang aman. 
2.3. Pelaksanaan Deskripsi Kerja 
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Indofood CBP 
Sukses Makmur Tbk cabang Kalimantan Barat diselenggarakan selama 7 minggu, 
yang dimulai pada tanggal 1 September 2014 sampai dengan 17 Oktober 2014 dan 
dimulai pada pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 16.00 sore. Kegiatan 
dilaksanakan setiap hari kecuali hari minggu atau hari libur lainnya 
Adapun yang dilakukan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini 
adalah menerapkan semua yang kami pelajari pada proses belajar did perkuliahan 
kedalam suatu lingkungan industri untuk mengetahui dan merasakan kerja yang 
seungguhnya.
BAB III 
KEGIATAN YANG DILAKUKAN 
3.1. Gambar Umum Proses Produksi 
Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing 
(pencampuran), pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming 
(pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan pencetakan), frying 
(penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses yang 
terjadi pada setiap tahap adalah : 
 Mixing atau Pencampuran 
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material 
yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan 
beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau 
homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau 
dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses 
pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35°C. 
Gambar 1. Proses Mixing
 Pressing atau Pengepresan 
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin 
pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. 
Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada 
saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press 
sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus 
dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan 
jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 
1,18 mm. 
Gambar 2. Proses Pressing
 Slitting atau Pembentukan Untaian 
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan 
kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut 
dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, 
sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur. 
Gambar 3. Proses Slitting 
 Steaming atau Pengukusan 
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari 
slitter secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang 
memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan 
akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya 
adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses 
steaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang 
menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, 
elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses 
penggorengan atau frying.
Gambar 4. Steaming 
 Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan 
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada 
ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian 
mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan 
menggunakan alat berupa pisau yang berputar. 
Gambar 5. Cutting and Folder
 Frying atau Penggorengan 
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok 
pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam 
hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. 
Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie 
dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% 
sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet. 
Gambar 6. Frying
 Cooling atau Pendinginan 
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari 
sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan 
dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan 
mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C 
sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah 
sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama 
beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada 
permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. 
Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit. 
Gamber 7. Cooling 
Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada diagram 
berikut.
Gambar 8. Diagram Alur Produksi Mie Instan 
Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini 
tidak terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena 
pengerjaan produksi dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang 
dibutuhkan pada proses produksi sebatas pengawas jalannya produksi. 
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki 
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu 
jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang 
besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali 
berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah. 
2.4.Bahan Baku (Input) PT. Indofood CBP Sukses Makmur 
3.1.1.1. Bahan Baku Utama 
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam 
pembuatan mie instan. Bahan baku yang digunakan didatangkan dari beberapa 
perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh 
perusahaan. Adapun bahan baku tersebut adalah : 
 Tepung Terigu 
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung 
terigu dalam pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan
selama proses pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan 
mendistribusikan secara merata, mengikat gas selama proses penggorengan, 
membentuk struktur mie instan, serta sebagai sumber karbohidrat dan protein. 
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai 
bahan baku utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar), medium 
flour (tepung setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap 
Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu 
tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan untuk 
tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung telur 
sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk 
memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie instan. Adapun standar 
bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada Tabel 1. 
Tabel 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu 
No Jenis Tepung PH Kadar Air (%) Gluten (%) Protein (%) 
1 Cakra Kembar 5,5-6,8 14,5 (max) 31 (min) 13 
2 Segitiga Biru 5,5-6,8 14 (max) 25 (min) 10,5-11,5 
3 Segitiga Hijau 5,5-6,8 14 (max) 21 (min) 9 
Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik 
untuk pembuatan roti dan mie karena memiliki kandungan protein yang paling 
tinggi, yaitu sebesar 13 % yang dihasilkan dari 100% hard wheat. 
 Tepung Tapioka 
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih 
keras, sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung 
tapioka yang baik digunakan untuk pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4- 
8 dan kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma
Grindo, Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per 
karung 50 kg. 
3.1.1.2. Bahan Baku Penunjang 
 Air 
Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol 
kepadatan dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan 
lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam 
adonan. Air yang digunakan harus air bersih, baik secara kimiawi maupun mikro 
biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM). 
 Alkali 
Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur 
keasaman, pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman 
untuk dikonsumsi dan berfungsi untuk membuat bentuk, warna, rasa dan mutu 
mie instan lebih baik. 
Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku 
yang diperlukan untuk produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan 
berdasarkan perkiraan penjualan produk mie instan yang dihasilkan perusahaan 
dan pemakaian bahan baku pada periode sebelumnya. 
3.1.1.3. Pemasok Bahan Baku 
PT. Indofood Sukses Makmur TBK Pontianakbekerja sama dengan 
beberapa pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw 
material) dan bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk 
untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi mie instan dapat 
dilihat dibawah ini.
Tabel 2 Supplier Raw Material 
No Material Supplier Lokasi 
1 Tepung Terigu Bogasari Flour Mills Jakarta 
2 Minyak goreng Salim Ivomas Jakarta 
3 Bumbu PT. Food Ingredient Development Cikampek 
4 Karton Packing 
Raci Pack Jakarta 
Puri Nusa Bandung 
5 Etiket 
Supermova 
Jakarta 
Prima Makmur 
Respati 
Cipta Kemas Abadi 
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, 
Tbk melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya 
dalam perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian), Ware 
House (Gudang), PDQC dan Finance and Accounting. Ke enam bagian ini 
memegang peranan penting dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung 
maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan 
bahan baku tersebut.
3.1.1.4. Sistem Persediaan Bahan Baku 
Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse 
(Gudang). Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk 
terdapat penanganan bahan baku, yaitu : 
 Penerimaan 
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan 
mengontrol jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan 
selanjutnya Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk 
memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku tepung 
terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan 
oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per 
zak, dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 
49,85 kg. Sedangkan untuk tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan 
juga telah memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg. 
 Penyusunan 
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara 
diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, 
bahan baku terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar 
satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak 
terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal tepung adalah 10 
zak per palet. 
 Pengeluaran 
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) 
yaitu bahan baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari 
gudang untuk proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang 
mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama. 
Bahan baku tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang bahan baku, 
yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan 
menimbulkan kutu pada tepung terigu.
2.5.Output Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu 
cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. 
Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur, 
Tbk Pontianak dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini: 
Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk 
NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA 
1 Indomie 8 
2 Indomie Spesial 2 
3 Indomie vegan 2 
4 Indomie Regional Flavor 11 
5 Indomie Kriuk 3 
6 Indomie Jumbo 2 
7 Indomie SQN 6
8 Indomie Paket 4 
9 Supermie Reguler 4 
10 Supermie Sedaaap 3 
11 Supermie Go Series 3 
12 Sarimi 6 
13 Sarimi Extra Besar 6 
14 Sakura 6 
15 Intermi 1 
16 POP Mie 15 
17 Mie Telor 2
18 Anak Mas 2 
19 POP Bihun Spesial 4 
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana 
produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. 
Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas 
maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan 
inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen. 
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi 
instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu : 
1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan 
2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng 
melainkan dikeringkan. 
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, 
minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai 
dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah 
untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak 
sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. 
Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. 
Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan 
kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
3.2. Materi Yang Diamati 
3.2.1. Mesin Mixer 
Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga 
menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen dan meiliki 
penyebaran yang sempurna. Prinsip pencampuran didasarkan pada 
peningkatan pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen yang 
mempunyai sifat yang berbeda. Pencampuran dapat dikarakterisasi dari 
waktu yang dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan jumlah tenaga yang 
dibutuhkan untuk melakukan pencampuran. 
Berdasarkan sifat dari bahannya pencampuran bahan dapat dibedakan atas 
pemcampuran bahan cair, bahan viskos, dan pencampuran bahan padat. 
Pencampuran bahan padat seperti tepung memiliki karakteristik yang 
hampir sama dengan bahan cair yaitu memenuhi ruang, ada aliran bahan 
ke pengaduk, tidak memerlukan gaya gunting yang besar dan tenaga yang 
diperlukan relatif kecil. Tetapi pada bahan yang padat aliran bahan ke 
pengaduk bukan karena sendirinya tetapi ada gaya yang diberikan oleh 
pengaduk tersebut. Pencampuran bahan padat berguna untuk mencampur 
bahan yang meiliki sifat berbeda dan dapat diproses pada saat yang 
bersamaan, hal ini juga dilakukan untuk merubah fisik dari bahan tepung 
tersebut, dan juga merubah karakteristik bahan tersebut baik dari rasa dan 
baunya. 
Gambar 8. Mesin Mixer
3.2.2. Bioler Batubara 
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk 
mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi 
dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan 
memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran 
dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan 
bakar dan udara dari luar. Seperti kebanyakan boiler yang anda kenal, 
mesin ini terdiri dari bejana sebagai alat untuk memproduksi uap dan 
dengan segala peralatan pembantu operasi dan alat-alat proteksinya. 
Perdaan utama adalah pada sumber panasnya yaitu biasanya boiler 
menggunakan minyak atau gas sebagai bahan bakar tetapi dalam 
pebahasan kali ini saya akan menguraikan tentang boiler dengan bahan 
bakar yang menggunakan batu bara, yang mana diperlukan perangkat-perangkat 
pendukung untuk memaksimalkan penggunaan boiler batu bara 
ini, seperti Chain grate stoker, Ash Conveyor, Grit Arrester dan ID fan dll 
berikut penguraian dari perangkat-perangkat atau alat-alat pendukung 
pengoprasian boiler batu bara 
Gambar 9. Boiler Batubara
3.2.3. Mesin Rool Press 
Mesin Press Roller merupakan salah satu bagian dari mesin produksi mi. 
Mesin ini digunakan pada proses Pressing dan slitting. Pressing 
merupakan proses dimana adonan di bentuk menjadi lembaran-lembaran 
mi melalui beberapa rool sheet sampai tercapai ketebalan tertentu. 
Sedangkan slitting merupakan proses pembentukan lembaran adonan 
menjadi untaian-untaian mi bergelombang. Tujuan pressing adalah 
membentuk struktur gluten dengan arah yang sama secara merata sehingga 
lembaran adonan menjadi lembut dan elastis atau sering disebut dengan 
proses pembentukan tekstur mi. 
Gambar 10. Mesin Rool Press 
3.3. Lingkup Kegiatan 
Adapun lingkup kerja di PT.Indofood setiap minggunya bermacam-macam 
seperti, saya melakukan perawatan mesin produksi, membersihkan mesin rool 
press dari sisa tepung untuk pembuatan mie yang biasa menempel di sela-sela 
mesin, dan perbaikan penerangan di ruang produksi. Saya selain melakukan 
instalasi penerangan, saya juga mendapatkan ilmu baru yang tidak saya dapat di 
perkuliahan, seperti belajar las dan bubut. Saya membuat paking atau paken yang 
biasa digunakan untuk sambungan pipa besi agar tidak terjadi kebocoran pada 
sambungan pipa. Melakukan service ac, seperti mengisi gas preon untuk ac, dalam
negisi gas preon ac, arus masuk dan keluar harus sama, untuk mengukurnya bisa 
menggunakan tang ampere. Selain itu saya juga melepaskan evaporator. 
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagiana atau 
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Pada 
minggu selanjutnya saya melakukan service mesin mixer seperti mengganti motor 
dan gear box pada mixer, dari situlah saya tertarik untuk mengambil tugas mesin 
mixer untuk seminar Praktek kerja Industri. 
3.4. Tugas Selama Praktek 
3.4.1. Pengertian Mixer 
Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga 
menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen dan meiliki penyebaran 
yang sempurna. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan 
dan distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang berbeda. 
Pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk 
atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran. 
Berdasarkan sifat dari bahannya pencampuran bahan dapat dibedakan atas 
pemcampuran bahan cair, bahan viskos, dan pencampuran bahan padat. 
Pencampuran bahan padat seperti tepung memiliki karakteristik yang 
hampir sama dengan bahan cair yaitu memenuhi ruang, ada aliran bahan ke 
pengaduk, tidak memerlukan gaya gunting yang besar dan tenaga yang diperlukan 
relatif kecil. Tetapi pada bahan yang padat aliran bahan ke pengaduk bukan 
karena sendirinya tetapi ada gaya yang diberikan oleh pengaduk tersebut. 
Pencampuran bahan padat berguna untuk mencampur bahan yang meiliki sifat 
berbeda dan dapat diproses pada saat yang bersamaan, hal ini juga dilakukan 
untuk merubah fisik dari bahan tepung tersebut, dan juga merubah karakteristik 
bahan tersebut baik dari rasa dan baunya.
3.4.2. Klasifikasi Mixer 
a) Damper adalah alat yang berfungsi sebagai pintu untuk menurunkan 
adonan tepung yang sudah homogen menuju ke bak fedder untuk 
melakukan proses pressing 
b) Hopper adalah komponen yang digunakan untuk pemisah dan penyortiran 
pada tepung atau sebagai pengayak tepung agar hanya tepung yang halus 
dan bersih saja yang akan masuk ke dalam mesin mixer. 
c) Cinveyor adalah suatu sistem yang berfungsi untuk meminndahkan atau 
menyedot tepung dari hopper yang langsung menuju ke mixer. 
d) Valve adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau 
mengontrol aliran air alkali dari tangki induk menuju ke wighing tank 
e) Weighing Tank adalah sebuah alat untuk menampung air alkali yang di 
suplai dari tangki induk alkali 
f) Blade Mixer adalah alat sejenis baling-baling yang berfungsi untuk 
mencampur adonan dan bumbu- bumbu agar tercampur rata atau homogen. 
3.4.3. Cara Mengoperasikan Mixer 
Dengan asumsi telah tersedianya: 
a) bahan baku utama 
b) air larutan alkali 
c) suplai listrik 
1. Naikkan semua no fuse breaker (NFB) maka lampu power panel menyala. 
Tekan tombol ON start preperation, kemudian dumper akan menutup dan 
setelah 2 detik lock bekerja 
2. Isi tepung terigu ke dalam mesin hopper sebanyak 10 zak. Tekan tombol 
ON start untuk melakukan proses pegayakan pada mesin hopper, tekan 
tombol push button ON screw conveyor untuk menyedot terigu dari 
hopper dan tekan tombol OFF screw conveyor terigu sudah habis, 
kemudian: 
a) Putar selector switch discharge ke posisi ON 
b) Putar selector switch scale up ke posisi ON
c) Putar selector switch mixer ke posisi auto 
3. Tekan push button 4 ( pada gambar), maka motor pada mixer akan bekerja, 
dalam waktu bersamaan T1(timer 1) bekerja untuk menentukan mixing 
time selama kurang lebih 15 menit 
4. T11 (Timer 11) juga akan bekerja selama 2 menit untuk menghidupkan 
gear pump guna mengisi air larutan alkali ke weighing tank sampai 
mengenai electrode water level switch dibagian atas 
5. Kemudian setelah air alkali mengenai electrode water level, T11 akan off 
dan dilanjutkan oleh T12 bekerja selama 4 menit untuk memerintahkan air 
alkali turun ke mixer melalui pinch valve. 
6. Setelah T1 telah mencapai 15 menit, maka adonan siap diturunkan dan 
melalui T2 maka T1 akana off, dan 0,2 detik kemudian T4 akan bekerja 
dan melepas kunci dumper. 
7. Stelah kunci dumper melepas kemudian T4 off dan dilanjutkan dengan T5 
yang akan bekerja selama 2 detik untuk membuka dumper mixer. 
8. Setelah dumper terbuka maka T5 akan off dan dilanjutkanoleh T2 ON 
selama 10 detik untuk memerintahkan dumper menutup kembali. 
9. Setelah dumper menutup maka T2 off dan dilanjutkan oleh T3 ON selama 
1 detik untuk memerintahkan kunci bekerja.
3.4.4. Fungsi Timer pada mixer 
KERJA SKALA NO.TIMER WAKTU 
Start / push button “ON 
1. Waktu Pengadukan 
2. Waktu Permulaan Pengisian 
Air Alkali (Kansui) ke 
Weighing Tank 
3. Waktu Pemberian Air 
Alkali ke Mixer atau ke 
adukan 
4. Sesudah Pengadukan Pengunci 
Dumper akan melepas 
5. Sesudah Kunci Dumper Lepas dan 
Dumper Akan Membuka 
6. Waktu Dumper Membuka 
7. Dari Sesudah Dumper Menutup, 
Kunci Dumper menutup 
TIMER YANG 
BEKERJA 
1 
11 
12 
4 
5 
2 
3 
15 MENIT 
2 MENIT 
4 MENIT 
0,2 – 0,3 DETIK 
2 -3 DETIK 
10 DETIK 
1 DETIK 
0 
0
3.4.5. Hal-hal yang harus di perhatikan pada mixer 
1. Arah putaran blade tidak terbalik ( lihat gambar) 
2. Operator mixer dilarang meninggalkan adonan dalam mixer lebih dari 
5 menit 
3. Cara-cara menjalankan mixer sewaktu tiba-tiba listriknya mati 
sedangkan adonan masih dalam proses mixing; maka setelah listrik 
hidup kembali, agar dapat dilakukan start dan stop sedikit demi 
sedikit sampai dengan putaran blade terlihat ringan. Jangan sekali-kali 
menghidupkan blade mixer sekaligus karen akan dapat mengakibatkan 
pada blade mixer menjadi bengkokbahkan ada yang patah. 
4. Seandainya terjadi kelebihan terigu pada mixer yang dikarenakan 
operator lupa memindahkan selang flexible pada output screw 
conveyor, dan langsung ditambahkan air larutan alkali, perlakuan ini 
tidak benar. Jangan sekali-kali dipaksakan mixer diberi beban yang 
berlebihan karena akan berdampak ke mekanisme di transmisi mixer 
dapat rusak dan motor akan over load 
TIMMING PULEY 
COPLING 
BODY 
MOTOR GEAR BOX 
BLADE 
Gambar 11. Blade Mixer dan Mesin Mixer tampak atas
3.4.6. Cara Setting Blade 
seandainya haabis melakukan over hold (penggantian blade yang patah 
dengan yang baru) dan sebelum menyambung pada chain coupling, maka yang 
harus di perhatikan dan sebagai patokan adalah: 
Sudut 90° antara salah satu blade dengan blade yang disebelahnya, karena 
jika pemasangan chain coupling semarangan tidak berpatokan pada keterangan 
atau petunjuk diatas maka akan dapat terjadi tamrakan diantara kedua blade. 
Blade di bagian ujung mixer posisinya harus diperhatikan yaitu sisi tajam 
harus searah putaran mixer. 
90o 
Gambar 12. Cara Seting Blade Mixer
3.4.7. Cara setting air cylinder lock mixer 
Cara setting ini sangat penting karena setting yang tidak tepat akan 
berdampak ke terigu tumpah keluar sebelum waktunya. Apabila tekanan angin 
yang kurang dengan tiba-tiba. 
Berikut ini cara setting air cylinder lock (lihat gambar). 
Gambar 13. Cara setting air sylinder lock 
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston, sisi yang 
lain terbuka ke atmosfir. Silinder hanya bisa memberikan gaya kerja ke satu arah. 
Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang ada didalam 
silinder direncanakan hanya untuk mengembalikan silinder pada posisi awal 
dengan alasan agar kecepatan kembali tinggi pada kondisi tanpa beban.
3.4.8. Komponen Yang Ada Pada Mixer 
Motor penggerak mixer = 7,5 kw 
Isi gear box : 
- Gigi nylon warna biru muda = M6 x 55 z MC nylon 
- Gigi besi = M6 x 55 z 
- Gigi spur gear kecil = M6 x 15 z 
- Timming pulley motor = M18 x 14 z 
- Timming pulley gear box = M18 x 84 z 
- Timming belt = 570 II 
- Bearing AS NO = UC 310 
- Untuk dumper = type=SD 1008 200 A.B 
- Untuk lock atau kunci = 4 buah 
- Jumlah baling-baling = 8 buah type = CDO.2 B 40 merk 
SMC 
- Rpm baling-baling = 68 buah 
- Penyetelan baling-baling = 90° 
- Bearing = 6310 / 6309 z
3.4.9. Gangguan-gangguan Pada Mixer 
Gangguan- gangguan yang terjadi pada mesin mixer adalah: 
 overload pada motor conveyor. Overload terjadi dikarenakan adanya 
beban lebih dan karena tepung yang basah pada saat conveyor menyedot 
tepung atau pada saat menyedot tepung spiral pada conveyor bengkok 
membuat motor tidak berputar. 
 Over Load pada mixer disebabkan mixer terlalu diberikan beban yang 
berlebihan karena akan berdampak ke mekanisme di transmisi mixer. 
 Conveyor yang bengkok disebabkan pada saat menyedot tepung ke mixer, 
conveyor menyedot tepung yang basah dan sudah menjadi keras. 
 Blade mixer bengkok atau patah yang diakibatkan karena saat listrik 
padam dan kemudian hidup kembali, blade mixer di nyalakan secara 
sekaligus. 
Cara Mengatasinya 
 Untuk motor yang rusak dibawa keluar pabrik untuk di sevice di tempat 
lain, agar mesin mixer tetap bekerja motor diganti dengan yang baru, 
dikarenakan keterbatasan alat untuk menggulung kawat elmail. 
 Dengan memperbaiki spiral conveyor di ruang workshop dengan alat dan 
bahan yang sudah tersedia. Agar conveyor tidak terjadi masalah tersebut, 
oparator harus mengecek keseluruhan bagian mesin sebelum proses mixing 
dilakukan. 
 Agar blade mixer tidak bengkok atau patah, mixer harus dilakukakn proses 
start dan stop sedikit demi sedikit, sampai dengan putaran blade terlihat 
ringan.
BAB IV 
PENUTUP 
4.1. Kesimpulan 
Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga 
menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen dan meiliki penyebaran 
yang sempurna. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan 
dan distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang berbeda. 
Pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk 
atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran. 
Jika terjadi kelebihan terigu pada mixer yang dikarenakan operator lupa 
memindahkan selang flexible pada output screw conveyor, dan langsung 
ditambahkan air larutan alkali, perlakuan ini tidak benar. Jangan sekali-kali 
dipaksakan mixer diberi beban yang berlebihan karena akan berdampak ke 
mekanisme di transmisi mixer dapat rusak dan motor akan over load. 
Untuk khusus di sistem produksi dibagian mixer, operator perlu bekerja 
dengan hati-hati dan teliti agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Tetapi hal ini 
tidak perlu dicemaskan dikarenakan pada setiap kesalahan atau kerusakan semua 
dapat diatasi dan diperbaiki sesuai dengan tata cara perbaikan yang telah ada. 
4.2. Saran 
Berdasarkan apa yang telah penulis lalui selama tujuh minggu di PT. 
Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Cabang Pontianak, penulis mempunyai 
beberapa usulan yang disarankan bagi kebaikan segala pihak yang terkait dengan 
praktek kerja lapangan ini, yakni : 
1. Perlunya saling berkomunikasi antara mahasiswa PKL dengan pihak 
yang menjadi sasaran latihan demi terjalinnya kerja sama yang baik dan 
antara mahasiswa PKL dengan Dosen Pembimbing.
2. Mahasiswa harus mempersiapkan diri sebelum dan selama 
melaksanakan PKL, sehingga apa yang dipelajari waktu kuliah dapat 
diaplikasikan di tempat pelaksanaan praktek. Terkait hal ini seorang 
mahasiswa hendaknya menguasai satu bidang secara mendalam. 
Sehingga dalam dunia kerja, ia mempunyai satu kemampuan yang 
matang dan dikuasai, serta mampu bersaing dengan baik. 
3. Untuk mahasiswa yang PKL selanjutnya, sebelum melaksanakan 
kegiatan PKL, kita perlu melakukan observasi tempat PKL dan 
mengetahui bagaimana sistem aturan yang ada di Perusahaan atau 
Industri tersebut.
DAFTAR PUSTAKA 
https://www.scribd.com/doc/217462943/MAKALAH-MIXING-docx 
http://alfyandiishaq.wordpress.com/2012/06/20/mixing-pencampuran-bahan/ 
https://www.scribd.com/doc/217462943/MAKALAH-MIXING-docx 
Harisandy Jefri .2011. Praktek Kerja Lapangan. Ketel Uap 
(Boiler).Pontianak.

More Related Content

What's hot

Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJContoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJriski riskideliana
 
Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)Deny Darmawan
 
Laporan kegiatan praktek kerja industri
Laporan kegiatan praktek kerja industriLaporan kegiatan praktek kerja industri
Laporan kegiatan praktek kerja industriHamka Cadaz
 
Contoh Laporan Praktik Kerja Lapangan Manajemen Fakeltas Ekonomi Universitas ...
Contoh Laporan Praktik Kerja Lapangan Manajemen Fakeltas Ekonomi Universitas ...Contoh Laporan Praktik Kerja Lapangan Manajemen Fakeltas Ekonomi Universitas ...
Contoh Laporan Praktik Kerja Lapangan Manajemen Fakeltas Ekonomi Universitas ...Arif Ramadhan
 
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganataLAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganataAditya Arga
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranitemagil
 
Contoh laporan-prakerin-tkj-membuat-website
Contoh laporan-prakerin-tkj-membuat-websiteContoh laporan-prakerin-tkj-membuat-website
Contoh laporan-prakerin-tkj-membuat-websiteDeden Reinaldi
 
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional DepokLaporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional DepokNaufal Khawarozni
 
PKL (Merakit Personal PC)
PKL (Merakit Personal PC)PKL (Merakit Personal PC)
PKL (Merakit Personal PC)Roni Darmanto
 
Laporan final prakerin
Laporan final prakerinLaporan final prakerin
Laporan final prakerinAndi Susanto
 
Laporan PRAKERIN
Laporan PRAKERINLaporan PRAKERIN
Laporan PRAKERINdennyrirama
 
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJContoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJAriefiandra Ariefiandra
 
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 RangkasbitungHasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 RangkasbitungDicky Alejandro
 
tugas prakerin Laporan smk genggong
tugas prakerin Laporan smk genggongtugas prakerin Laporan smk genggong
tugas prakerin Laporan smk genggongismindar
 

What's hot (20)

Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJContoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
Contoh Laporan praktek kerja industri jurusan TKJ
 
Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)Bab iv (Laporan PKL)
Bab iv (Laporan PKL)
 
Laporan kegiatan praktek kerja industri
Laporan kegiatan praktek kerja industriLaporan kegiatan praktek kerja industri
Laporan kegiatan praktek kerja industri
 
Contoh Laporan Praktik Kerja Lapangan Manajemen Fakeltas Ekonomi Universitas ...
Contoh Laporan Praktik Kerja Lapangan Manajemen Fakeltas Ekonomi Universitas ...Contoh Laporan Praktik Kerja Lapangan Manajemen Fakeltas Ekonomi Universitas ...
Contoh Laporan Praktik Kerja Lapangan Manajemen Fakeltas Ekonomi Universitas ...
 
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganataLAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
LAPORAN PRAKERIN SMKN 1 KARAWANG adittya aprillia arganata
 
Pkl bab 1
Pkl bab 1Pkl bab 1
Pkl bab 1
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran
 
Contoh laporan-prakerin-tkj-membuat-website
Contoh laporan-prakerin-tkj-membuat-websiteContoh laporan-prakerin-tkj-membuat-website
Contoh laporan-prakerin-tkj-membuat-website
 
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional DepokLaporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
Laporan PKL / Prakerin SMK Nasional Depok
 
PKL (Merakit Personal PC)
PKL (Merakit Personal PC)PKL (Merakit Personal PC)
PKL (Merakit Personal PC)
 
Kata pengantar pkl
Kata pengantar pklKata pengantar pkl
Kata pengantar pkl
 
Laporan final prakerin
Laporan final prakerinLaporan final prakerin
Laporan final prakerin
 
Laporan PRAKERIN
Laporan PRAKERINLaporan PRAKERIN
Laporan PRAKERIN
 
Daftar pustaka pkl mupit
Daftar pustaka pkl mupitDaftar pustaka pkl mupit
Daftar pustaka pkl mupit
 
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJContoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
Contoh Laporan Prkatek Kerja Industri (PRAKERIN) SMK TKJ
 
Proposal magang
Proposal magangProposal magang
Proposal magang
 
Laporan pkl alfiyah
Laporan pkl alfiyahLaporan pkl alfiyah
Laporan pkl alfiyah
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 RangkasbitungHasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
Hasil Laporan Prakerin SMK Negeri 1 Rangkasbitung
 
tugas prakerin Laporan smk genggong
tugas prakerin Laporan smk genggongtugas prakerin Laporan smk genggong
tugas prakerin Laporan smk genggong
 

Similar to PKL Indofood

Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)
Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)
Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)Alexander Krisna
 
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)Akhmad Sakir
 
Laporan cooling sistem habibi
Laporan cooling sistem habibiLaporan cooling sistem habibi
Laporan cooling sistem habibiMulianiAni2
 
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docx
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docxLAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docx
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docxalviann1
 
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docx
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docxProposal PKL PDAM Kota Malang.docx
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docxDavidAdiKarunia
 
Fuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldiFuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldiMulianiAni2
 
Fuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajarFuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajarMulianiAni2
 
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Shofi Asriani
 
Laporan akhir geladi panji permana syahid (1)
Laporan akhir geladi panji permana syahid (1)Laporan akhir geladi panji permana syahid (1)
Laporan akhir geladi panji permana syahid (1)Bartolomeus Wicaksana
 
Laporan coling suherman
Laporan coling suhermanLaporan coling suherman
Laporan coling suhermanMulianiAni2
 
Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriYusrizal Panjaitan
 
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009Dian Aditya
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdfLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdfferdiankurniawan4
 
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Hamka Cadaz
 
contoh laporan praktek kerja lapangan smk
contoh laporan praktek kerja lapangan smk contoh laporan praktek kerja lapangan smk
contoh laporan praktek kerja lapangan smk ellenaeka
 
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-20191 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019SMKN6Tangsel
 

Similar to PKL Indofood (20)

Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)
Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)
Laporan pkl atmi revisi 14 mei 2019 (1)
 
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
Laporan KP Fix (Akhmad Sakir 13211120)
 
Laporan cooling sistem habibi
Laporan cooling sistem habibiLaporan cooling sistem habibi
Laporan cooling sistem habibi
 
Laporan Prakerin Yusuf
Laporan Prakerin YusufLaporan Prakerin Yusuf
Laporan Prakerin Yusuf
 
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docx
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docxLAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docx
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI REVISI PAK EDY.docx
 
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docx
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docxProposal PKL PDAM Kota Malang.docx
Proposal PKL PDAM Kota Malang.docx
 
Fuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldiFuel sistem excavator 320 d aldi
Fuel sistem excavator 320 d aldi
 
Laporan KP PT PINDAD PERSERO
Laporan KP PT PINDAD PERSEROLaporan KP PT PINDAD PERSERO
Laporan KP PT PINDAD PERSERO
 
Halaman depan
Halaman depan Halaman depan
Halaman depan
 
Fuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajarFuel system ibnu hajar
Fuel system ibnu hajar
 
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
Contoh Laporan PKL di PT DAE HWA INDONESIA (DHI)
 
Laporan akhir geladi panji permana syahid (1)
Laporan akhir geladi panji permana syahid (1)Laporan akhir geladi panji permana syahid (1)
Laporan akhir geladi panji permana syahid (1)
 
Laporan coling suherman
Laporan coling suhermanLaporan coling suherman
Laporan coling suherman
 
Laporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industriLaporan praktek kerja industri
Laporan praktek kerja industri
 
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009
Laporan Prakerin - Dian Aditya - 2008/2009
 
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdfLAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN.pdf
 
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
Laporan prakerin jurusan adm perkantoran di PT PLN (persero)
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
contoh laporan praktek kerja lapangan smk
contoh laporan praktek kerja lapangan smk contoh laporan praktek kerja lapangan smk
contoh laporan praktek kerja lapangan smk
 
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-20191 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019
1 buku-panduan-prakerin-tkj-smkn-6-2019
 

Recently uploaded

Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 

Recently uploaded (9)

Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 

PKL Indofood

  • 1. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk Jl. Wajok Hulu Km. 10,7 Siantan, Pontianak 78351 Kalimantan Barat, Indonesia Disusun Oleh: Restu Budy Prasetyo NIM 3201203027 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2014
  • 2. HALAMAN PENGESAHAN DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk Oleh: Restu Budy Prasetyo 3201203027 Laporan Praktek Kerja Lapangan ini telah diseminarkan pada tangga l 4 November 2014 dan diterima sebagai kelengkapan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak. Disahkan Oleh: Dosen Penguji Dosen Pembimbing Ir. Hadi Sugiarto NIP: 196105091992031003 Ir. Wahyu Widodo,MT NIP: 195812231992031001 Mengetahui: Ketua Jurusan Teknik Elektro H. Irawan Suharto, MT NIP: 19710311199802100
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerahnya dapat mengikuti Praktek Kerja Lapangan pada semester 5 dan dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini yang berjudul Mesin Mixer pada tepat waktu. Adapun laporan ini merupakan hasil pengamatan dan kegiatan selama masa Praktek Kerja Lapangan. Dari penulisan laporan ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang luas dalam mempersiapkan diri di dunia kerja. Dalam menyusun laporan ini, saya mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik dalam praktek lapangan, pengumpulan data, maupun saat penulisan. Untuk itu pada kesempatan ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak tersebut, yaitu: 1. Kedua orang tua saya yakni Bapak Karsimin dan Ibu Fatimah yang telah memberi do’a dan dukungan selama ini 2. Ketua Jurusan Teknik Elektro, H. Irawan Suharto,MT 3. Ketua Program Studi Teknik Listrik, Ruskardi,MT 4. Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapangan, Wahyu Widodo,MT 5. Koordinator Praktek Kerja Lapangan, Dwi Harjono,MT 6. Pembimbing dilapangan, Mantep Sugiarto 7. Para teknisi di Tempat Praktek Kerja Lapangan 8. Rekan-rekan Praktek Kerja lapangan 9. Dan teman-teman yang telah membantu menganalisa dalam menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan Saya menyadari masih ada kekurangan atau kesalahan dalam penulisan laporan ini, maka dari itu saya meminta saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan dan penyempurnaan. Akhir kata, saya berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan memberikan pangangan positif untuk meningkatkan pengetahuan, Amin. Pontianak, Oktober 2014 Restu Budy Prasetyo NIM : 3201203027
  • 4. DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR............................................................................... i DAFTAR ISI.............................................................................................. ii BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................ 1 1.1 Latar Belakang Prakerin.............................................................. 1 1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan.................................................. 2 1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan................................................ 3 BAB 2. PENGENALAN PERUSAHAAN............................................ 4 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan....................................................... 4 2.2 Struktur Organisasi.................................................................... 6 2.3 Pelaksanaan Disiplin Kerja........................................................ 8 BAB 3. KEGIATAN YANG DILAKUKAN........................................ 9 3.1 Gambar Umum Proses Produksi................................................ 9 3.1.1. Bahan Baku (Input) PT.Indofood CBP Sukses Makmur... 15 3.1.1.1. Bahan Baku Utama...................................................... 15 3.1.1.2. Bahan Baku Penunjang................................................ 17 3.1.1.3. Pemasok Bahan Baku.................................................. 17 3.1.1.4. Sistem Persediaan Bahan Baku.................................... 19 3.1.2. Output Produksi PT.Indofood CBP Sukses Makmur,Tbk.. 20 3.2 Materri Yang Diminati................................................................ 23 3.2.1. Mesin mixer......................................................................... 23 3.2.2. Boiler Batubara.................................................................... 24 3.2.3. Mesin Rool Press................................................................. 25 3.3 Lingkup Kegiatan........................................................................ 25 3.4 Tugas Selama Praktek.................................................................. 26 3.4.1. Pengertian Mixer................................................................... 26 3.4.2. Klasifikasi Mixer.................................................................. 27 3.4.3. Cara Mengperasikan Mixer.................................................. 27 3.4.4. Fungsi Timer Pada Mixer..................................................... 29 3.4.5. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Pada Mixer..................... 30 3.4.6. Cara Setting Blade................................................................ 31 3.4.7. Cara Setting Air Cylinder Lock Mixer................................. 32 3.4.8. Komponen yang ada pada Mixer........................................ 33 3.4.9. Gangguan-gangguan Pada Mixer......................................... 34
  • 5. BAB 4. PENUTUP................................................................................... 35 4.1 Kesimpulan................................................................................ 35 4.2 Saran ......................................................................................... 35 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 37 LAMPIRAN.............................................................................................
  • 6. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prakerin Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bagian dari program Pendidikan Sistem Ganda, dilaksanakan untuk mendapat pengalaman kerja nyata di industri. Program ini merupakan perwujudan dari kebijakan “Link and Match” antara pendidikan di kampus dan tuntunan kebutuhan industri. Program Pendidikan Sistem Ganda sangat dibutuhkan dalam penguasaan kopetensi dan pembentukan sikap profesi mahasiswa seperti tercermin dalam tujuan pendidikan dan pelatihan di Politeknik Negeri Pontianak yaitu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di kampus terutama bertujuan untuk membekali peserta diklat mengembangkan pepribadian, potensi akademik, dan dasar-dasar keahlian yang kuat dan benar melalui pembelajaran program normatif, adaftif, dan produktif. Dan menurut Undang-Undang Nomor 2 / 1989 tentang Sistem pendidikan Nasional, dan peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang Peranan masyarakat Dalam Pendidikan Nasional, dan berikut merupakan dasar hukum: 1. GBHN tahun 1993; 2. Undang –Undang Sistem Pendidikan Nasional : Bab IV ,Pasal 10 (1); 3. Undang –Undang Sistem Pendidikan Nasional : Bab VIII, Pasal 33; 4. Undang –Undang Sistem Pendidikan Nasional : Bab XII Pasal 47 (1); 5. Peraturan Pemerintah No.29, Bab XI, Pasal 29 (1); 6. Peraturan Pemerintah No.39, Bab III, Pasal 4 (8); 7. Peraturan Pemerintah No.39, Bab VI, Pasal 8 (2); 8. Peraturan Pemerintah No.39, Bab VI, Pasal 10 ; 9. Peraturan Pemerintah No.29, Bab XIII, Pasal 32 (2);
  • 7. 10. Kep. Mendikbud No. 0490/U/1992, Pasal 33; 11. Kep. Mendikbud No.080/U/1993. 1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) pendidikan dan pelatihan di dunia kerja oleh Politeknik Negeri Pontianak memiliki tujuan umum dan tujuan khusus yakni: - Tujuan umum: Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan proses pelaksanaan suatu kegiatan proyek atau industri kontruksi sehingga memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas sehingga dapat mempersiapkan diri dalam mengisi kebutuhan pada dunia industri. - Tujuan khusus: 1. Meningkatkan potensi mahasiswa dalam dunia kerja Industri. 2. Memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya agar peserta menguasai kopetensi keahlian produktif yang standar. 3. Menginternalisasi sikap nilai dan budaya industri yang berorientasi kepada standar mutu, nilai-nilai ekonomi dan jiwa kewirausahaan, serta membentuk etos kerja yang produktif, dan kompetitif. 4. Sebagai latihan untuk membiasakan diri siswa membuat tulisan berupa laporan akhir pelaksanaan praktik kerja industri.
  • 8. 1.3. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Pontianak adalah dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi mahasiswa, dapat mempraktekkan ilmu di dunia Industri yang diberikan di sekolah dengan benar sehingga tujuan dari sistem ganda dapat terrealisasi dengan baik. 2. Bagi dunia Industri, dapat memberikan secara tidak langsung bantuan tenaga dalam pekerjaan yang ada dunia industri. 3. Bagi Politeknik, dapat mempromosikan dan memperkenal kan Politeknik Negeri Pontianak ke dunia kerja atau dunia Industri di Masyarakat luas bahwa Politeknik Negeri Pontianak mempunyai mahasiswa yang memiliki etos kerja yang bisa diperhitungkan dan memiliki harga jual di dunia industri. 4. Selain itu membentuk mental dan motivasi mahasiswa Politeknik sebagai tenaga kerja yang siap kerja serta mampu mandiri serta berjiwa pekerja keras, jujur, bertanggung jawab serta ulet dalam bekerja.
  • 9. BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Berdirinya PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Mie instan yang diproduksi PT.Indofood berasal dari jepang. Seiring jatuhnya bom hirosima dan nagasaki di jepang, orang jepang bermigrasi ke indonesia.pada waktu itu pula, ada beberapa orang jepang yang membuat mie pertama kalinya.mie instan pertama kalinya di kenalkan oleh orang jepang yang bernama Monokukudo. Mie instan pertama kalinya di bawa ke indonesia sekitar tahun 1970-an. Mie pertama di kenal adalah mie rasa kaldu ayam. Pada sekitar bulan juni pada tahun 1996 di bangunlah pabrik PT Indofood CBP Sukses Makmur di kota Pontianak.Tepatnya,pabrik PT.Indofood CBP Sukses Makmur terletak di jalan raya wajok hulu 10,7 km, kecamatan dan kabupaten mempawah.pabrik PT Indofood CBP sukses makmur didirikan oleh Lim Siong Hio. Sampai saat ini, terdapat 15 pabrik instant Noodle di indonesia.khususnya provinsi kalimatan, terdapat 2 pabrik, juga terdapat pada provinsi sumatera 5 pabrik di jawa terdapat 6 pabrik, dan di sulawesi terdapat 2 pabrik. Tujuan didirikan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, Pontianak : - Karena adanya permintaan pasar yang cukup tinggi - Karena permintaanyang sangat banyak dari konsumen Dasar hukum pendirian perusahaan adalah berdasarkan pada PMDN ( Penanaman Modal Dalam Negeri) Sarana dan prasarana penunjang kegiatan perusahaan seperti intrastruktur, surat izin, lokasi , dan sebagainya. Pertimbangan memilih usaha : - Tempat yang strategis - Sarana dan prasarananya banyak/lengkap - Adanya Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup.
  • 10. Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan. Visi “Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”. Misi “Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri makanan”.
  • 12. a) Technical Supervisor Mempunyai tugas melakukan pengawasan tehadap kualitas, kuantitas dan waktu pelaksanaan pekerjaan, peneraparan manajemen konstruksi, monitoring dan evaluasi kemajuan pekerjaan dan menyiapkan dokumen atau data pelaksanaan pekerjaan. b) Admin Teknik Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja, menyimpan data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji serta tunjangan karyawan. Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta retribusi. c) Section Supervisor Bertugas membantu teknik supervisor menangani orang-orang yang memproduksi dan atau melakukan pelayanan, dan bertanggung jawab memerintahkan kepada karyawan bagian untuk melakukan suatu tugas tertentu. d) Teknik Field Adalah teknisi yang bertugas untuk mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari lapangan dan tanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat. e) Teknik Workshop Bertanggung jawab atas kelancaran operasional mekanis dan mesin-mesin dan peralatan produksi. f) Teknik PM Produksi Bertugas sebagai desain dan pemelihan mesin (process engineering), desain peralatan-peralatan bantu(tools, jigs dan fixtures), estimasi biaya, sistem perawatan (maintenance) dan pengepakan (packaging). g) Teknik PM Utility Bertugas untuk menyediakan dukungan kualitas dalam menjaga dan mengoperasikan utilitas fasilitas untuk menjamin kelancaran kegiatan manufaktur di pabrik kami. h) Operator Boiler Adalah orang yang mengawasi operasi meisn boiler dari sebuah pabrik industri. Dan operator boiler meiliki ruang kontrol sendiri. Umumnya operator ditugaskan untuk unit tertentu, dimana mereka bertanggung jawab untuk fungsi tertentu atau bidang peralatan, dan juga bertanggung
  • 13. jawab untuk mengawasi pekerjaan yang sedang dilakukan dengan cara yang aman. i) Operator RO Adalah orang yang mengawasi operasi RO (Reverse Osmosis) adalah proses mengolah air asin atau payau menjadi air tawar atau sering dikenal dengan istilah desalinasi dari sebuah pabrik industri. Umumnya operator ditugaskan untuk unit tertentu, dimana mereka bertanggung jawab dalam proses penyulingan air bersih untuk fungsi boiler dan bagian produksi, dan juga bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan yang sedang dilakukan dengan cara yang aman. j) Operator Genset Adalah orang yang mengawasi operasi meisn genset dari sebuah pabrik industri. Umumnya operator ditugaskan untuk unit tertentu, dimana mereka bertanggung jawab untuk fungsi tertentu atau bidang peralatan, dan juga bertanggung jawab untuk mengawasi pekerjaan yang sedang dilakukan dengan cara yang aman. 2.3. Pelaksanaan Deskripsi Kerja Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk cabang Kalimantan Barat diselenggarakan selama 7 minggu, yang dimulai pada tanggal 1 September 2014 sampai dengan 17 Oktober 2014 dan dimulai pada pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 16.00 sore. Kegiatan dilaksanakan setiap hari kecuali hari minggu atau hari libur lainnya Adapun yang dilakukan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah menerapkan semua yang kami pelajari pada proses belajar did perkuliahan kedalam suatu lingkungan industri untuk mengetahui dan merasakan kerja yang seungguhnya.
  • 14. BAB III KEGIATAN YANG DILAKUKAN 3.1. Gambar Umum Proses Produksi Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :  Mixing atau Pencampuran Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35°C. Gambar 1. Proses Mixing
  • 15.  Pressing atau Pengepresan Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18 mm. Gambar 2. Proses Pressing
  • 16.  Slitting atau Pembentukan Untaian Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur. Gambar 3. Proses Slitting  Steaming atau Pengukusan Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses steaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying.
  • 17. Gambar 4. Steaming  Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar. Gambar 5. Cutting and Folder
  • 18.  Frying atau Penggorengan Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet. Gambar 6. Frying
  • 19.  Cooling atau Pendinginan Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit. Gamber 7. Cooling Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada diagram berikut.
  • 20. Gambar 8. Diagram Alur Produksi Mie Instan Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas pengawas jalannya produksi. Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah. 2.4.Bahan Baku (Input) PT. Indofood CBP Sukses Makmur 3.1.1.1. Bahan Baku Utama Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan mie instan. Bahan baku yang digunakan didatangkan dari beberapa perusahaan yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut adalah :  Tepung Terigu Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan
  • 21. selama proses pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata, mengikat gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta sebagai sumber karbohidrat dan protein. Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan baku utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie instan. Adapun standar bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu No Jenis Tepung PH Kadar Air (%) Gluten (%) Protein (%) 1 Cakra Kembar 5,5-6,8 14,5 (max) 31 (min) 13 2 Segitiga Biru 5,5-6,8 14 (max) 25 (min) 10,5-11,5 3 Segitiga Hijau 5,5-6,8 14 (max) 21 (min) 9 Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk pembuatan roti dan mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu sebesar 13 % yang dihasilkan dari 100% hard wheat.  Tepung Tapioka Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras, sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka yang baik digunakan untuk pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4- 8 dan kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma
  • 22. Grindo, Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per karung 50 kg. 3.1.1.2. Bahan Baku Penunjang  Air Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan harus air bersih, baik secara kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM).  Alkali Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman, pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk dikonsumsi dan berfungsi untuk membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan lebih baik. Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang diperlukan untuk produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan perkiraan penjualan produk mie instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian bahan baku pada periode sebelumnya. 3.1.1.3. Pemasok Bahan Baku PT. Indofood Sukses Makmur TBK Pontianakbekerja sama dengan beberapa pemasok (supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.
  • 23. Tabel 2 Supplier Raw Material No Material Supplier Lokasi 1 Tepung Terigu Bogasari Flour Mills Jakarta 2 Minyak goreng Salim Ivomas Jakarta 3 Bumbu PT. Food Ingredient Development Cikampek 4 Karton Packing Raci Pack Jakarta Puri Nusa Bandung 5 Etiket Supermova Jakarta Prima Makmur Respati Cipta Kemas Abadi Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian), Ware House (Gudang), PDQC dan Finance and Accounting. Ke enam bagian ini memegang peranan penting dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan bahan baku tersebut.
  • 24. 3.1.1.4. Sistem Persediaan Bahan Baku Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang). Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan baku, yaitu :  Penerimaan Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM, Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.  Penyusunan Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak per palet.  Pengeluaran Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu bahan baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu pada tepung terigu.
  • 25. 2.5.Output Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Pontianak dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini: Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA 1 Indomie 8 2 Indomie Spesial 2 3 Indomie vegan 2 4 Indomie Regional Flavor 11 5 Indomie Kriuk 3 6 Indomie Jumbo 2 7 Indomie SQN 6
  • 26. 8 Indomie Paket 4 9 Supermie Reguler 4 10 Supermie Sedaaap 3 11 Supermie Go Series 3 12 Sarimi 6 13 Sarimi Extra Besar 6 14 Sakura 6 15 Intermi 1 16 POP Mie 15 17 Mie Telor 2
  • 27. 18 Anak Mas 2 19 POP Bihun Spesial 4 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen. Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu : 1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan 2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan. Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
  • 28. 3.2. Materi Yang Diamati 3.2.1. Mesin Mixer Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen dan meiliki penyebaran yang sempurna. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang berbeda. Pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran. Berdasarkan sifat dari bahannya pencampuran bahan dapat dibedakan atas pemcampuran bahan cair, bahan viskos, dan pencampuran bahan padat. Pencampuran bahan padat seperti tepung memiliki karakteristik yang hampir sama dengan bahan cair yaitu memenuhi ruang, ada aliran bahan ke pengaduk, tidak memerlukan gaya gunting yang besar dan tenaga yang diperlukan relatif kecil. Tetapi pada bahan yang padat aliran bahan ke pengaduk bukan karena sendirinya tetapi ada gaya yang diberikan oleh pengaduk tersebut. Pencampuran bahan padat berguna untuk mencampur bahan yang meiliki sifat berbeda dan dapat diproses pada saat yang bersamaan, hal ini juga dilakukan untuk merubah fisik dari bahan tepung tersebut, dan juga merubah karakteristik bahan tersebut baik dari rasa dan baunya. Gambar 8. Mesin Mixer
  • 29. 3.2.2. Bioler Batubara Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan bakar. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Seperti kebanyakan boiler yang anda kenal, mesin ini terdiri dari bejana sebagai alat untuk memproduksi uap dan dengan segala peralatan pembantu operasi dan alat-alat proteksinya. Perdaan utama adalah pada sumber panasnya yaitu biasanya boiler menggunakan minyak atau gas sebagai bahan bakar tetapi dalam pebahasan kali ini saya akan menguraikan tentang boiler dengan bahan bakar yang menggunakan batu bara, yang mana diperlukan perangkat-perangkat pendukung untuk memaksimalkan penggunaan boiler batu bara ini, seperti Chain grate stoker, Ash Conveyor, Grit Arrester dan ID fan dll berikut penguraian dari perangkat-perangkat atau alat-alat pendukung pengoprasian boiler batu bara Gambar 9. Boiler Batubara
  • 30. 3.2.3. Mesin Rool Press Mesin Press Roller merupakan salah satu bagian dari mesin produksi mi. Mesin ini digunakan pada proses Pressing dan slitting. Pressing merupakan proses dimana adonan di bentuk menjadi lembaran-lembaran mi melalui beberapa rool sheet sampai tercapai ketebalan tertentu. Sedangkan slitting merupakan proses pembentukan lembaran adonan menjadi untaian-untaian mi bergelombang. Tujuan pressing adalah membentuk struktur gluten dengan arah yang sama secara merata sehingga lembaran adonan menjadi lembut dan elastis atau sering disebut dengan proses pembentukan tekstur mi. Gambar 10. Mesin Rool Press 3.3. Lingkup Kegiatan Adapun lingkup kerja di PT.Indofood setiap minggunya bermacam-macam seperti, saya melakukan perawatan mesin produksi, membersihkan mesin rool press dari sisa tepung untuk pembuatan mie yang biasa menempel di sela-sela mesin, dan perbaikan penerangan di ruang produksi. Saya selain melakukan instalasi penerangan, saya juga mendapatkan ilmu baru yang tidak saya dapat di perkuliahan, seperti belajar las dan bubut. Saya membuat paking atau paken yang biasa digunakan untuk sambungan pipa besi agar tidak terjadi kebocoran pada sambungan pipa. Melakukan service ac, seperti mengisi gas preon untuk ac, dalam
  • 31. negisi gas preon ac, arus masuk dan keluar harus sama, untuk mengukurnya bisa menggunakan tang ampere. Selain itu saya juga melepaskan evaporator. Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagiana atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Pada minggu selanjutnya saya melakukan service mesin mixer seperti mengganti motor dan gear box pada mixer, dari situlah saya tertarik untuk mengambil tugas mesin mixer untuk seminar Praktek kerja Industri. 3.4. Tugas Selama Praktek 3.4.1. Pengertian Mixer Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen dan meiliki penyebaran yang sempurna. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang berbeda. Pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran. Berdasarkan sifat dari bahannya pencampuran bahan dapat dibedakan atas pemcampuran bahan cair, bahan viskos, dan pencampuran bahan padat. Pencampuran bahan padat seperti tepung memiliki karakteristik yang hampir sama dengan bahan cair yaitu memenuhi ruang, ada aliran bahan ke pengaduk, tidak memerlukan gaya gunting yang besar dan tenaga yang diperlukan relatif kecil. Tetapi pada bahan yang padat aliran bahan ke pengaduk bukan karena sendirinya tetapi ada gaya yang diberikan oleh pengaduk tersebut. Pencampuran bahan padat berguna untuk mencampur bahan yang meiliki sifat berbeda dan dapat diproses pada saat yang bersamaan, hal ini juga dilakukan untuk merubah fisik dari bahan tepung tersebut, dan juga merubah karakteristik bahan tersebut baik dari rasa dan baunya.
  • 32. 3.4.2. Klasifikasi Mixer a) Damper adalah alat yang berfungsi sebagai pintu untuk menurunkan adonan tepung yang sudah homogen menuju ke bak fedder untuk melakukan proses pressing b) Hopper adalah komponen yang digunakan untuk pemisah dan penyortiran pada tepung atau sebagai pengayak tepung agar hanya tepung yang halus dan bersih saja yang akan masuk ke dalam mesin mixer. c) Cinveyor adalah suatu sistem yang berfungsi untuk meminndahkan atau menyedot tepung dari hopper yang langsung menuju ke mixer. d) Valve adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran air alkali dari tangki induk menuju ke wighing tank e) Weighing Tank adalah sebuah alat untuk menampung air alkali yang di suplai dari tangki induk alkali f) Blade Mixer adalah alat sejenis baling-baling yang berfungsi untuk mencampur adonan dan bumbu- bumbu agar tercampur rata atau homogen. 3.4.3. Cara Mengoperasikan Mixer Dengan asumsi telah tersedianya: a) bahan baku utama b) air larutan alkali c) suplai listrik 1. Naikkan semua no fuse breaker (NFB) maka lampu power panel menyala. Tekan tombol ON start preperation, kemudian dumper akan menutup dan setelah 2 detik lock bekerja 2. Isi tepung terigu ke dalam mesin hopper sebanyak 10 zak. Tekan tombol ON start untuk melakukan proses pegayakan pada mesin hopper, tekan tombol push button ON screw conveyor untuk menyedot terigu dari hopper dan tekan tombol OFF screw conveyor terigu sudah habis, kemudian: a) Putar selector switch discharge ke posisi ON b) Putar selector switch scale up ke posisi ON
  • 33. c) Putar selector switch mixer ke posisi auto 3. Tekan push button 4 ( pada gambar), maka motor pada mixer akan bekerja, dalam waktu bersamaan T1(timer 1) bekerja untuk menentukan mixing time selama kurang lebih 15 menit 4. T11 (Timer 11) juga akan bekerja selama 2 menit untuk menghidupkan gear pump guna mengisi air larutan alkali ke weighing tank sampai mengenai electrode water level switch dibagian atas 5. Kemudian setelah air alkali mengenai electrode water level, T11 akan off dan dilanjutkan oleh T12 bekerja selama 4 menit untuk memerintahkan air alkali turun ke mixer melalui pinch valve. 6. Setelah T1 telah mencapai 15 menit, maka adonan siap diturunkan dan melalui T2 maka T1 akana off, dan 0,2 detik kemudian T4 akan bekerja dan melepas kunci dumper. 7. Stelah kunci dumper melepas kemudian T4 off dan dilanjutkan dengan T5 yang akan bekerja selama 2 detik untuk membuka dumper mixer. 8. Setelah dumper terbuka maka T5 akan off dan dilanjutkanoleh T2 ON selama 10 detik untuk memerintahkan dumper menutup kembali. 9. Setelah dumper menutup maka T2 off dan dilanjutkan oleh T3 ON selama 1 detik untuk memerintahkan kunci bekerja.
  • 34. 3.4.4. Fungsi Timer pada mixer KERJA SKALA NO.TIMER WAKTU Start / push button “ON 1. Waktu Pengadukan 2. Waktu Permulaan Pengisian Air Alkali (Kansui) ke Weighing Tank 3. Waktu Pemberian Air Alkali ke Mixer atau ke adukan 4. Sesudah Pengadukan Pengunci Dumper akan melepas 5. Sesudah Kunci Dumper Lepas dan Dumper Akan Membuka 6. Waktu Dumper Membuka 7. Dari Sesudah Dumper Menutup, Kunci Dumper menutup TIMER YANG BEKERJA 1 11 12 4 5 2 3 15 MENIT 2 MENIT 4 MENIT 0,2 – 0,3 DETIK 2 -3 DETIK 10 DETIK 1 DETIK 0 0
  • 35. 3.4.5. Hal-hal yang harus di perhatikan pada mixer 1. Arah putaran blade tidak terbalik ( lihat gambar) 2. Operator mixer dilarang meninggalkan adonan dalam mixer lebih dari 5 menit 3. Cara-cara menjalankan mixer sewaktu tiba-tiba listriknya mati sedangkan adonan masih dalam proses mixing; maka setelah listrik hidup kembali, agar dapat dilakukan start dan stop sedikit demi sedikit sampai dengan putaran blade terlihat ringan. Jangan sekali-kali menghidupkan blade mixer sekaligus karen akan dapat mengakibatkan pada blade mixer menjadi bengkokbahkan ada yang patah. 4. Seandainya terjadi kelebihan terigu pada mixer yang dikarenakan operator lupa memindahkan selang flexible pada output screw conveyor, dan langsung ditambahkan air larutan alkali, perlakuan ini tidak benar. Jangan sekali-kali dipaksakan mixer diberi beban yang berlebihan karena akan berdampak ke mekanisme di transmisi mixer dapat rusak dan motor akan over load TIMMING PULEY COPLING BODY MOTOR GEAR BOX BLADE Gambar 11. Blade Mixer dan Mesin Mixer tampak atas
  • 36. 3.4.6. Cara Setting Blade seandainya haabis melakukan over hold (penggantian blade yang patah dengan yang baru) dan sebelum menyambung pada chain coupling, maka yang harus di perhatikan dan sebagai patokan adalah: Sudut 90° antara salah satu blade dengan blade yang disebelahnya, karena jika pemasangan chain coupling semarangan tidak berpatokan pada keterangan atau petunjuk diatas maka akan dapat terjadi tamrakan diantara kedua blade. Blade di bagian ujung mixer posisinya harus diperhatikan yaitu sisi tajam harus searah putaran mixer. 90o Gambar 12. Cara Seting Blade Mixer
  • 37. 3.4.7. Cara setting air cylinder lock mixer Cara setting ini sangat penting karena setting yang tidak tepat akan berdampak ke terigu tumpah keluar sebelum waktunya. Apabila tekanan angin yang kurang dengan tiba-tiba. Berikut ini cara setting air cylinder lock (lihat gambar). Gambar 13. Cara setting air sylinder lock Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston, sisi yang lain terbuka ke atmosfir. Silinder hanya bisa memberikan gaya kerja ke satu arah. Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang ada didalam silinder direncanakan hanya untuk mengembalikan silinder pada posisi awal dengan alasan agar kecepatan kembali tinggi pada kondisi tanpa beban.
  • 38. 3.4.8. Komponen Yang Ada Pada Mixer Motor penggerak mixer = 7,5 kw Isi gear box : - Gigi nylon warna biru muda = M6 x 55 z MC nylon - Gigi besi = M6 x 55 z - Gigi spur gear kecil = M6 x 15 z - Timming pulley motor = M18 x 14 z - Timming pulley gear box = M18 x 84 z - Timming belt = 570 II - Bearing AS NO = UC 310 - Untuk dumper = type=SD 1008 200 A.B - Untuk lock atau kunci = 4 buah - Jumlah baling-baling = 8 buah type = CDO.2 B 40 merk SMC - Rpm baling-baling = 68 buah - Penyetelan baling-baling = 90° - Bearing = 6310 / 6309 z
  • 39. 3.4.9. Gangguan-gangguan Pada Mixer Gangguan- gangguan yang terjadi pada mesin mixer adalah:  overload pada motor conveyor. Overload terjadi dikarenakan adanya beban lebih dan karena tepung yang basah pada saat conveyor menyedot tepung atau pada saat menyedot tepung spiral pada conveyor bengkok membuat motor tidak berputar.  Over Load pada mixer disebabkan mixer terlalu diberikan beban yang berlebihan karena akan berdampak ke mekanisme di transmisi mixer.  Conveyor yang bengkok disebabkan pada saat menyedot tepung ke mixer, conveyor menyedot tepung yang basah dan sudah menjadi keras.  Blade mixer bengkok atau patah yang diakibatkan karena saat listrik padam dan kemudian hidup kembali, blade mixer di nyalakan secara sekaligus. Cara Mengatasinya  Untuk motor yang rusak dibawa keluar pabrik untuk di sevice di tempat lain, agar mesin mixer tetap bekerja motor diganti dengan yang baru, dikarenakan keterbatasan alat untuk menggulung kawat elmail.  Dengan memperbaiki spiral conveyor di ruang workshop dengan alat dan bahan yang sudah tersedia. Agar conveyor tidak terjadi masalah tersebut, oparator harus mengecek keseluruhan bagian mesin sebelum proses mixing dilakukan.  Agar blade mixer tidak bengkok atau patah, mixer harus dilakukakn proses start dan stop sedikit demi sedikit, sampai dengan putaran blade terlihat ringan.
  • 40. BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Mixer merupakan salah satu alat pencampur dalam sistem emulsi sehingga menghasilkan suatu dispersi yang seragam atau homogen dan meiliki penyebaran yang sempurna. Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang berbeda. Pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran. Jika terjadi kelebihan terigu pada mixer yang dikarenakan operator lupa memindahkan selang flexible pada output screw conveyor, dan langsung ditambahkan air larutan alkali, perlakuan ini tidak benar. Jangan sekali-kali dipaksakan mixer diberi beban yang berlebihan karena akan berdampak ke mekanisme di transmisi mixer dapat rusak dan motor akan over load. Untuk khusus di sistem produksi dibagian mixer, operator perlu bekerja dengan hati-hati dan teliti agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Tetapi hal ini tidak perlu dicemaskan dikarenakan pada setiap kesalahan atau kerusakan semua dapat diatasi dan diperbaiki sesuai dengan tata cara perbaikan yang telah ada. 4.2. Saran Berdasarkan apa yang telah penulis lalui selama tujuh minggu di PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Cabang Pontianak, penulis mempunyai beberapa usulan yang disarankan bagi kebaikan segala pihak yang terkait dengan praktek kerja lapangan ini, yakni : 1. Perlunya saling berkomunikasi antara mahasiswa PKL dengan pihak yang menjadi sasaran latihan demi terjalinnya kerja sama yang baik dan antara mahasiswa PKL dengan Dosen Pembimbing.
  • 41. 2. Mahasiswa harus mempersiapkan diri sebelum dan selama melaksanakan PKL, sehingga apa yang dipelajari waktu kuliah dapat diaplikasikan di tempat pelaksanaan praktek. Terkait hal ini seorang mahasiswa hendaknya menguasai satu bidang secara mendalam. Sehingga dalam dunia kerja, ia mempunyai satu kemampuan yang matang dan dikuasai, serta mampu bersaing dengan baik. 3. Untuk mahasiswa yang PKL selanjutnya, sebelum melaksanakan kegiatan PKL, kita perlu melakukan observasi tempat PKL dan mengetahui bagaimana sistem aturan yang ada di Perusahaan atau Industri tersebut.
  • 42. DAFTAR PUSTAKA https://www.scribd.com/doc/217462943/MAKALAH-MIXING-docx http://alfyandiishaq.wordpress.com/2012/06/20/mixing-pencampuran-bahan/ https://www.scribd.com/doc/217462943/MAKALAH-MIXING-docx Harisandy Jefri .2011. Praktek Kerja Lapangan. Ketel Uap (Boiler).Pontianak.