SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Manajemen Dana
Bank Syariah
MPS STIE Equitas
Manjemen Likuiditas
Bank Syariah
By :
Iwan Mulyana, SH, M.E.Sy
Konsep & Sistem
Perbankan Syariah
Masyarakat
Pemilik Dana
Masyarakat
Pengguna
Dana
Proses
Penghimpunan
Dana
Proses
Penyaluran Dana
Konsep
Penghimpunan Dana
:
1. Al Wadiah
2. Mudharabah
Konsep Penyaluran Dana
:
1. Bagi Hasil
(Mudharabah &
Musyarakah)
2. Jual Beli (Murabahah,
Istishna & Salam)
3. Ujroh (Ijarah & Ijarah
Muntahiah Bitamlik)
BAGI HASIL
BAGI HASIL
 Untuk bisa menghimpun dana dari masyarakat, maka bank
memiliki keharusan untuk meyakinkan nasabah bahwa uang
yang mereka titipkan dijamin keamanannya.
 Agar bisa memberikan keamanan kepada para nasabah, maka
bank tersebut haruslah likuid atau dapat memenuhi kewajiban
jangka pendeknya yakni memiliki dana fresh atau uang cash
untuk melayani nasabah dalam pengambilan tunai dan juga
memenuhi dan merealisasikan pengajuan permohonan kredit
atau pembiayaan
Pengantar
 Penilaian atas likuiditas suatu bank merupakan salah satu cara
untuk bisa menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi
yang sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat.
Pengantar
 Salah satu penyebab kebangkrutan suatu bank adalah karena
ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
 Likuiditas yang tersedia harus cukup sehingga tidak mengganggu
kebutuhan operasional.
 Salah satu alat ukur yang utama yang bisa digunakan untuk
menentukan kondisi suatu bank dikenal dengan nama analisis
CAMEL.
Pengantar
 Capital, : Penilaian terhadap kewajiban penyediaan modal
minimum yang dimiliki bank.
 Kualitas Aset, : menilai jenis-jenis asset yang dimiliki suatu
bank. Ketiga,
 Kualitas Manajemen, : penilaian terhadap kualitas manusianya
dalam mengelola bank, bisa dilihat dari segi pendidikan,
pengalaman para karyawannya, dan lain-lain.
 Earning, : penilaian terhadap kemampuan bank dalam
meningkatkan keuntungan.
 Likuiditas, : yakni penilaian atas kemampuan bank untuk
membayar semua utangnya, terutama utang jangka pendek
 Secara umum, likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya
yang sesuai.
Pengertian Likuiditas
Bank Syariah
 Fungsi likuiditas secara umum adalah:
1. Menjalankan transaksi bisnisnya sehari-hari.
2. Mengatasi kebutuhan dana yang mendesak.
3. Memuaskan permintaan nasabah akan pinjaman dan memberikan
fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi menarik yang
menguntungkan.
 Likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk memenuhi
kewajibannya, terutama kewa jiban dana jangka pendek.
 Dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk
mengubah seluruh asset menjadi bentuk tunai (cash).
 Dari sudut pasiva, likuiditas adalah kemampuan
memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan
portofolio liabilitas
Pengertian Likuiditas
Bank Syariah
 Manajemen likuiditas adalah mengelola bagai mana bank
dapat memenuhi baik kewajiban yang sekarang maupun
kewajiban yang akan datang bila terjadi penarikan atau
pelunasan asset liability yang sesuai perjanjian atau pun
yang belum diperjanjikan (tidak ter duga).[
 Suatu bank syariah dapat dikatakan likuid apabila:
1. Dapat memelihara Giro Wajib Minimum di Bank
Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Dapat memelihara Giro di Bank Koresponden.
Giro di Bank Koresponden adalah rekening yang
dipelihara di Bank Koresponden yang besarnya
ditetapkan berdasarkan Saldo Minimum.
3. Dapat memelihara sejumlah Kas secukupnya
untuk memenuhi pengambilan uang tunai.
Bank Likuid
1. Menjaga posisi likuiditas bank agar selalu berada
pada posisi yang ditentukan oleh otoritas moneter,
yakni bank Indonesia.
2. Mengelola alat likuid agar memenuhi semua
kebutuhan cash flow termasuk kebutuhan yang tidak
dapat diperkirakan.
3. Memperkecil terjadinya idel fund (dana yang
menganggur).
4. Menjaga posisi likuiditas dan proyeksi arus kas agar
selalu dalam posisi aman.
Tujuan Manajemen
Likuiditas
Memberikan keyakinan kepada para penyimpan dana
bahwa deposan dapat menarik dananya sewaktu-waktu
atau pada saat jatuh tempo , dana tersebut dapat
ditarik.
 Oleh karena itu, bank wajib mempertahankann
sejumlah dana likuid agar bank dapat memenuhi
kewajibannya tersebut.
Fungsi Manajemen
Likuiditas
1. Memiliki sejumlah alat likuid, cash assset (uang kas,
rekening pada bank sentral dan bank lainnya) setara
dengan kebutuhan likuiditas yang diperkirakan.
2. Memiliki likuiditas kurang dari kebutuhan, tetapi memiliki
surat-surat berharga yang segera dapat dialihkan
menjadi kas, tanpa harus mengalami kerugian baik
sebelum atau sesudah jatuh tempo.
3. Memiliki kemampuan untuk memperoleh likuiditas
dengan cara menciptakan uang, misalnya dengan
menjual surat berharga dengan menjual surat berharga
dengan repurchase agreement.
4. Memenuhi ratio pengukuran likuiditas yang sehat
Ciri-ciri Bank Yang Memiliki
Likuiditas Yang Sehat
1. Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga:
 Merupakan ukuran untuk menilai kemampuan bank dalam
memenuhi kebutuhan likuiditas akibat penarikan dana oleh
pihak ketiga dengan menggunakan alat likuid bank yang
tersedia.
 Alat likuid bank terdiri atas uang kas, saldo giro, pada bank
sentra dan bank koresponden.
 Semakin besar rasio ini semakin besar kemampuan bank
memenuhi kewajiban jangka pendeknya, tetapi disisi lain
mengidentifikasikan semakin besarnya idle money.
Memenuhi Ratio Pengukuran
Likuiditas Yang Sehat
2. Ratio pembayaran terhadap total dana pihak ketiga
(FDR):
 Finance to Deposit Ratio (FDR), yang menggambarkan
perbandingan pembiayaan yang disalurkan dengan jumlah
DPK yang disalurkan.
 Ratio ini harus dipelihara pada posisi tertentu yaitu 75-
100%. Jika ratio dibawah 75% maka bank dalam kondisi
kelebihan likuiditas dan jika ratio diatas 100% maka bank
dalam kondisi kurang likuid.
 Menurut kriteria Bank Indonesia, Ratio sebesar 115% keatas
nilai kesehatan likuiditas bank adalah nol
Memenuhi Ratio Pengukuran
Likuiditas Yang Sehat
1. Faktor eksternal
2. Faktor internal
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Likuditas
1. Karakterisitik penabung
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar di dunia menunjukkn bahwa mereka sanagt
rasional dalam urusan bisnis walaupun menyadari nilai-
nilai religius dalam transaksi keuangan.
Majelis ulama indonesia telah mengharamkan bunga
tetapi mereka tetap menyimpan uangnya di Bank
Konvensional sepanjang lebih menguntungkan jika
dibandingkan dengan bank syariah.
Faktor Eksternal
Secara spesifik para deposan bank syariah memiliki pola
perilaku menabung:
1. Menyimpan dalam instrumen tabungan jangka pendek
sehingga bisa dicairkan kapan saja baik dengan penalti
atau tanpa penalti.
2. Untuk kepentingan jangka pendek dan lebih
mengutamakan keuntungan. Dalam kondisi ekonomi
dimana suku bunga naik dan pasar uang yang volatile,
mereka akan akan pindah ke bank konvensional atau
pasar uang konvensional.
3. Oleh karenanya banyak penabung di bank syariah juga
tetap memelihara rekening tabungan di bank
konvensional.
Faktor Eksternal
2. Kondisi ekonomi dan moneter
 Sebagai bagian dari sistem perekonomian, kondisi perekonomian
secara umum sangat mempengaruhi kondisi likuiditas perbankan
syariah.
 Pada saat tingkat inflasi tinggi yang ditandai dengan tingginya
demand, otoritas moneter dengan memainkan instrumen moneter
seperti menaikkan suku bunga sertifikat bank indonesia.
 Akibatnya bank konvensioanl juga akan menaikkan tingkat suku
bunganya sehingga deposan yangmemiliki mindset rational akan
menarik dananya dari bank syariah ke bank konvensional.
 Bank konvensional lebih memiliki fleksibilitas dalam menyesuaikan
returnnya(suku bunganya) dibandingkan dengan bank syariah.
Tidak bisa dipungkiri bahwa persaingan didalam menarik dana
masyarakat tidak hanya datang dai bank sejenis (syariah) tetapi
juga datang dari bank konvensional, terutama persaingan didalam
memperebutkan segmen deposan rasional.
Faktor Eksternal
3. Persaingan antar lembaga keuangan
Persaingan antar lembaga keuangan juga mempengaruhi
likuiditas bank syariah.
Pada saat bank syariah memberikan retun yang rendah para
pemilik dana terutama pemilik dana rasioanl akan mencari
alternatif lain untuk mengoptimumkan return mereka.
Berbagai lembaga keuangan seperti bank
konvensional,lembaga keuangan bukan bank dan pasar uang
dan modal merupakan pesaing yang harus diperhitungkan
didalam memperebutkan dana masyarakat.
Faktor Eksternal
Manajemen risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian yang merupakan
akibat dari adanya kesenjangan antara sumber pendanaan yang
pada umumnya berjangka pendek dan aktiva ang pada umumnnya
berjangka panjang. Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan
antara lain:
1. Kecermatan dalam perencanaan arus kas atau arus dana
berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhn
dana, termasuk mencermati tingkta fluktuasi dana.
2. Ketepatan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan
dana-dana non PLS.
3. Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas.
4. Kemaampuan menciptakan akses ke passar antar bank atau
sumber dana lainnya, termasuk fasilitas lender of last resort.
Faktor Internal
 Sebagai pendukung kelancaran lalu lintas pembayaran antar
bank dan pelaksanaan kegiatan Pasar Uang antar Bank
Syari’ah (PUAS), seluruh kantor pusat bank umum baik bank
umum konvensional maupun syari’ah diwajibkan untuk
membuka rekening giro dalam valuta rupiah di kantor pusat
Bank Indonesia atau Kantor Bank Indonesia setempat
Instrument Likuiditas Bank
Syari’ah
 Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya bank dapat
mengalami kelebihan atau kekurangan likuiditas.
 Jika terjadi kelebihan likuiditas, bank melakukan
penempatan kelebihan likuiditas sehingga dapat
memperoleh keuntungan.
 Jika mengalami kekurangan likuiditas bank memerlukan
sarana untuk menutupi kekurangan likuiditas baik yang
disebabkan oleh kalah kliring maupun untuk menambah
likuiditas dalam rangka kegiatan pembiayaan sehingga
kegiatan operasional bank dapat berjalan dengan baik.
1. Giro Wajib Minimum (GWM)
1. Giro Wajib Minimum (GWM)
GWM (Statury Reserve Requirement) adalah simpanan
minimum bank umum dalam giro pada Bank Indonesia yang
besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan per
sentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Giro wajib
GWM merupakan kewajiban bank dalam rangka mendukung
pelaksanaan prinsip kehati-hatian bank dan berperan pula
sebagai instrumen moneter untuk mengendalikan jumlah uang
beredar.
Jenis Instrument Likuiditas
Bank Syari’ah
2. Kliring
Kliring adalah kesepakatan antar lembaga keuangan mengenai
hutang piutang dalam suatu transaksi keuangan.
Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra
penyelesaian eksposur kredit, untuk memastikan bahwa
transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar,
walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu
melaksanakan penyelesaian kesepakatannya.
Yang termasuk dalam proses kliring antara lain pelaporan/
pemantauan, marjin risiko, netting transaksi dagang menjadi
posisi tunggal, penanganan per pajakan dan penanganan
kegagalan
Contoh : seseorang mentrasfer uang dari satu rekening bank ke
rekening bank yang berbeda, misalnya dari bank BCA ke bank Mandiri
dan sebaliknya maka terjadilah proses kliring.
Jenis Instrument Likuiditas
Bank Syari’ah
3. Pasar Uang Antar Bank Berdasarkan Prinsip Syari’ah (Puas)
 Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara
pemilik dan pengguna dana dapat berpotensi mengalami
kekurangan atau kelebihan likuditas.
 Kekurangan likuiditas umumnya disebabkan oleh perbedaan
jangka waktu antara penerimaan dan penanaman dana,
sedangkan kelebihan likuiditas dapat terjadi karena dana
yang terhimpun belum dapat disalurkan kepada pihak yang
membutuhkan.
 Dalam rangka peningkatan pengelolaan dana bank, yaitu
pengelolaan kelebihan dan kekurangan dana, perlu
diselenggarakan Pasar Uang Antarbank.
 Agar bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syari’ah dapat juga mengelola kelebihan dan
kekurangan dana secara efisien, maka diperlukan Pasar
Uang Antarbank berdasarkan prinsip Syari’ah (PUAS) dan
menggunakan piranti yang sesuai dengan prinsip syari’ah.
Jenis Instrument Likuiditas
Bank Syari’ah
Bank konvesional maupun bank syariah wajib mengelola
likuiditasnya karena pengelolaan likuiditas tersebut diperlukan
untuk memenuhi kewajiban bank, terutama kewajiban jangka
pendek.
Terdapat beberapa kendala dalam pengelolaan likuiditas dalam
bank dengan berbasis syariah(bank Islam)
1. Kurangnya akses untuk memperoleh pendanaan jangka
pendek.
2. Kurangnya akses ke pasar uang, sehingga bank syariah hanya
dapat memelihara likuiditas dalam bentuk kas.
3. Kendala operasional, kesulitan dalam mengendalikan
likuiditasnya secara efisien. Contoh tidak tersedianya
kesempatan investasi segera atas dana-dana yang
diterimanya, kesulitan mencirkan dana investasi yang sedang
berjalan sehingga bank-bank Islam menahan alat likuidnya
dalam jumlah besar dibandingkan dengan rata-rata perbankan
Pengelolaan Likuiditas
Bank Syari’ah
Solusi :
1. Mengupayakan dana di pasar uang antarbank berdasarkan
prinsip syariah dengan menggunakan berbagai instrumen
pasar uang yang tersedia di pasar uang tersebut.
2. Mengambil bunga dan menggunakannya untuk tujuan sosial
berdasarkan fatwa.
3. Menginvestasikan dalam bentuk emas dan/atau logam mulia
lainnya secara tunai dengan kontrak berjangka.
4. Menyimpan dananya di bank konvensional tanpa menerima
bunga sebagai imbalan dari servis yang diperolehnya.
Pengelolaan Likuiditas
Bank Syari’ah
1. Klasifikasikan sumber-sumber dana utama bank berdasarkan
tingakt kecepatan berputanya. Kelompokan dana yng ssifatnya
stabil atau tetap dan dana yang berfluktuasi.
2. Kelompokkan jenis aktiva yang likuid maupun yang tidak likuid.
Pengelompokkan ini dimaksudkan untuk mengukur kemampua
bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya dari aktiva
lancar yang dimilikinya.
Perencanaan Likuiditas
Bank Syari’ah
3. Tentukan kebutuhan likuiditas bank yang biasanya dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut ini:
 Kewajiban reserve yang ditetapkan oleh bank sentral yaitu
merupakan Giro Wajib Minimum (GWM) yang merupakan
ketentuan Bank Indonesia.
 Kebutuhan dana operasional.
 Rencana penyaluran pembiayaan termasuk komitmen bank
kepada nasabah atau pihak lain untuk memberikan fasilitas
pembiayaan atau melakukan investasi. Bisnis di perbankan
merupakan bisnis kepercayaan oleh karenanya pemenuhan
komitmen harus menjadi fokus bank syariah.
 Estimasi penarikan dana oleh nasabah baik yang reguler
maupun irreguler
 Saldo minimum pada bank koresponden
Perencanaan Likuiditas
Bank Syari’ah

More Related Content

What's hot

Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahPhuji Maisaroh
 
Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bankEva Andini
 
Sejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariahSejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariahNisa Ell
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankM Abdul Aziz
 
sumber sumber dana bank
sumber sumber dana banksumber sumber dana bank
sumber sumber dana bankPutri Dayana
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Marhamah Saleh
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahahmadureh
 
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1   Konsep Dasar Manajemen KeuanganSesi 1   Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen KeuanganDian Soekamto
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrssripardede
 
Pandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resikoPandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resikoAdam Hastawa
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATUofa_Unsada
 
Perbandingan mandiri dan mandiri syariah
Perbandingan mandiri dan mandiri syariahPerbandingan mandiri dan mandiri syariah
Perbandingan mandiri dan mandiri syariahdewimita
 
Ruang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuanganRuang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuanganMastrynie Then
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahcitra Joni
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabahlutfiahanna
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 

What's hot (20)

Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan Syariah
 
Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bank
 
Sejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariahSejarah perbankan syariah
Sejarah perbankan syariah
 
Manajemen Dana Bank
Manajemen Dana BankManajemen Dana Bank
Manajemen Dana Bank
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
 
sumber sumber dana bank
sumber sumber dana banksumber sumber dana bank
sumber sumber dana bank
 
manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1   Konsep Dasar Manajemen KeuanganSesi 1   Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
 
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrsKlasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
Klasifikasi liabilitas jangka pendek sesuai ifrs
 
Pandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resikoPandangan islam terhadap resiko
Pandangan islam terhadap resiko
 
manajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditasmanajemen risiko likuiditas
manajemen risiko likuiditas
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 
Perbandingan mandiri dan mandiri syariah
Perbandingan mandiri dan mandiri syariahPerbandingan mandiri dan mandiri syariah
Perbandingan mandiri dan mandiri syariah
 
Ruang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuanganRuang lingkup lembaga keuangan
Ruang lingkup lembaga keuangan
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariah
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 

Similar to MANAJEMEN LIKUIDITAS BANK SYARIAH

Similar to MANAJEMEN LIKUIDITAS BANK SYARIAH (20)

Prantik Manajemen dana bank syariah.pptx
Prantik Manajemen dana bank syariah.pptxPrantik Manajemen dana bank syariah.pptx
Prantik Manajemen dana bank syariah.pptx
 
Bank komersial
Bank komersialBank komersial
Bank komersial
 
Lembaga keuangan
Lembaga keuanganLembaga keuangan
Lembaga keuangan
 
TM 1 - Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.pptx
TM 1 - Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.pptxTM 1 - Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.pptx
TM 1 - Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.pptx
 
BANK UMUM DAN BPR...................pptx
BANK UMUM DAN BPR...................pptxBANK UMUM DAN BPR...................pptx
BANK UMUM DAN BPR...................pptx
 
Bab v manajemen bank
Bab v manajemen bankBab v manajemen bank
Bab v manajemen bank
 
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendekKas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
Kas dan Rekening Giro & Investasi Jangka pendek
 
Manajemen Bank Umum
Manajemen Bank UmumManajemen Bank Umum
Manajemen Bank Umum
 
manajemen resiko
manajemen resikomanajemen resiko
manajemen resiko
 
Perban
PerbanPerban
Perban
 
perbankkan
perbankkanperbankkan
perbankkan
 
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnyaBank dan lembaga keuangan lainnya
Bank dan lembaga keuangan lainnya
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Pengertian bank
Pengertian bankPengertian bank
Pengertian bank
 
Bank umum
Bank umumBank umum
Bank umum
 
Menejemen perbankan
Menejemen perbankanMenejemen perbankan
Menejemen perbankan
 
Bank
BankBank
Bank
 
manajemenlikuiditasbank-150320054343-conversion-gate01.pdf
manajemenlikuiditasbank-150320054343-conversion-gate01.pdfmanajemenlikuiditasbank-150320054343-conversion-gate01.pdf
manajemenlikuiditasbank-150320054343-conversion-gate01.pdf
 
Manajemen likuiditas bank
Manajemen likuiditas bankManajemen likuiditas bank
Manajemen likuiditas bank
 

Recently uploaded

Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 

Recently uploaded (17)

Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 

MANAJEMEN LIKUIDITAS BANK SYARIAH

  • 1. Manajemen Dana Bank Syariah MPS STIE Equitas Manjemen Likuiditas Bank Syariah By : Iwan Mulyana, SH, M.E.Sy
  • 2. Konsep & Sistem Perbankan Syariah Masyarakat Pemilik Dana Masyarakat Pengguna Dana Proses Penghimpunan Dana Proses Penyaluran Dana Konsep Penghimpunan Dana : 1. Al Wadiah 2. Mudharabah Konsep Penyaluran Dana : 1. Bagi Hasil (Mudharabah & Musyarakah) 2. Jual Beli (Murabahah, Istishna & Salam) 3. Ujroh (Ijarah & Ijarah Muntahiah Bitamlik) BAGI HASIL BAGI HASIL
  • 3.  Untuk bisa menghimpun dana dari masyarakat, maka bank memiliki keharusan untuk meyakinkan nasabah bahwa uang yang mereka titipkan dijamin keamanannya.  Agar bisa memberikan keamanan kepada para nasabah, maka bank tersebut haruslah likuid atau dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya yakni memiliki dana fresh atau uang cash untuk melayani nasabah dalam pengambilan tunai dan juga memenuhi dan merealisasikan pengajuan permohonan kredit atau pembiayaan Pengantar
  • 4.  Penilaian atas likuiditas suatu bank merupakan salah satu cara untuk bisa menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat, dan tidak sehat. Pengantar  Salah satu penyebab kebangkrutan suatu bank adalah karena ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya.  Likuiditas yang tersedia harus cukup sehingga tidak mengganggu kebutuhan operasional.
  • 5.  Salah satu alat ukur yang utama yang bisa digunakan untuk menentukan kondisi suatu bank dikenal dengan nama analisis CAMEL. Pengantar  Capital, : Penilaian terhadap kewajiban penyediaan modal minimum yang dimiliki bank.  Kualitas Aset, : menilai jenis-jenis asset yang dimiliki suatu bank. Ketiga,  Kualitas Manajemen, : penilaian terhadap kualitas manusianya dalam mengelola bank, bisa dilihat dari segi pendidikan, pengalaman para karyawannya, dan lain-lain.  Earning, : penilaian terhadap kemampuan bank dalam meningkatkan keuntungan.  Likuiditas, : yakni penilaian atas kemampuan bank untuk membayar semua utangnya, terutama utang jangka pendek
  • 6.  Secara umum, likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan biaya yang sesuai. Pengertian Likuiditas Bank Syariah  Fungsi likuiditas secara umum adalah: 1. Menjalankan transaksi bisnisnya sehari-hari. 2. Mengatasi kebutuhan dana yang mendesak. 3. Memuaskan permintaan nasabah akan pinjaman dan memberikan fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi menarik yang menguntungkan.
  • 7.  Likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewa jiban dana jangka pendek.  Dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah seluruh asset menjadi bentuk tunai (cash).  Dari sudut pasiva, likuiditas adalah kemampuan memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portofolio liabilitas Pengertian Likuiditas Bank Syariah  Manajemen likuiditas adalah mengelola bagai mana bank dapat memenuhi baik kewajiban yang sekarang maupun kewajiban yang akan datang bila terjadi penarikan atau pelunasan asset liability yang sesuai perjanjian atau pun yang belum diperjanjikan (tidak ter duga).[
  • 8.  Suatu bank syariah dapat dikatakan likuid apabila: 1. Dapat memelihara Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Dapat memelihara Giro di Bank Koresponden. Giro di Bank Koresponden adalah rekening yang dipelihara di Bank Koresponden yang besarnya ditetapkan berdasarkan Saldo Minimum. 3. Dapat memelihara sejumlah Kas secukupnya untuk memenuhi pengambilan uang tunai. Bank Likuid
  • 9. 1. Menjaga posisi likuiditas bank agar selalu berada pada posisi yang ditentukan oleh otoritas moneter, yakni bank Indonesia. 2. Mengelola alat likuid agar memenuhi semua kebutuhan cash flow termasuk kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan. 3. Memperkecil terjadinya idel fund (dana yang menganggur). 4. Menjaga posisi likuiditas dan proyeksi arus kas agar selalu dalam posisi aman. Tujuan Manajemen Likuiditas
  • 10. Memberikan keyakinan kepada para penyimpan dana bahwa deposan dapat menarik dananya sewaktu-waktu atau pada saat jatuh tempo , dana tersebut dapat ditarik.  Oleh karena itu, bank wajib mempertahankann sejumlah dana likuid agar bank dapat memenuhi kewajibannya tersebut. Fungsi Manajemen Likuiditas
  • 11. 1. Memiliki sejumlah alat likuid, cash assset (uang kas, rekening pada bank sentral dan bank lainnya) setara dengan kebutuhan likuiditas yang diperkirakan. 2. Memiliki likuiditas kurang dari kebutuhan, tetapi memiliki surat-surat berharga yang segera dapat dialihkan menjadi kas, tanpa harus mengalami kerugian baik sebelum atau sesudah jatuh tempo. 3. Memiliki kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara menciptakan uang, misalnya dengan menjual surat berharga dengan menjual surat berharga dengan repurchase agreement. 4. Memenuhi ratio pengukuran likuiditas yang sehat Ciri-ciri Bank Yang Memiliki Likuiditas Yang Sehat
  • 12. 1. Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga:  Merupakan ukuran untuk menilai kemampuan bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas akibat penarikan dana oleh pihak ketiga dengan menggunakan alat likuid bank yang tersedia.  Alat likuid bank terdiri atas uang kas, saldo giro, pada bank sentra dan bank koresponden.  Semakin besar rasio ini semakin besar kemampuan bank memenuhi kewajiban jangka pendeknya, tetapi disisi lain mengidentifikasikan semakin besarnya idle money. Memenuhi Ratio Pengukuran Likuiditas Yang Sehat
  • 13. 2. Ratio pembayaran terhadap total dana pihak ketiga (FDR):  Finance to Deposit Ratio (FDR), yang menggambarkan perbandingan pembiayaan yang disalurkan dengan jumlah DPK yang disalurkan.  Ratio ini harus dipelihara pada posisi tertentu yaitu 75- 100%. Jika ratio dibawah 75% maka bank dalam kondisi kelebihan likuiditas dan jika ratio diatas 100% maka bank dalam kondisi kurang likuid.  Menurut kriteria Bank Indonesia, Ratio sebesar 115% keatas nilai kesehatan likuiditas bank adalah nol Memenuhi Ratio Pengukuran Likuiditas Yang Sehat
  • 14. 1. Faktor eksternal 2. Faktor internal Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Likuditas
  • 15. 1. Karakterisitik penabung Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia menunjukkn bahwa mereka sanagt rasional dalam urusan bisnis walaupun menyadari nilai- nilai religius dalam transaksi keuangan. Majelis ulama indonesia telah mengharamkan bunga tetapi mereka tetap menyimpan uangnya di Bank Konvensional sepanjang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan bank syariah. Faktor Eksternal
  • 16. Secara spesifik para deposan bank syariah memiliki pola perilaku menabung: 1. Menyimpan dalam instrumen tabungan jangka pendek sehingga bisa dicairkan kapan saja baik dengan penalti atau tanpa penalti. 2. Untuk kepentingan jangka pendek dan lebih mengutamakan keuntungan. Dalam kondisi ekonomi dimana suku bunga naik dan pasar uang yang volatile, mereka akan akan pindah ke bank konvensional atau pasar uang konvensional. 3. Oleh karenanya banyak penabung di bank syariah juga tetap memelihara rekening tabungan di bank konvensional. Faktor Eksternal
  • 17. 2. Kondisi ekonomi dan moneter  Sebagai bagian dari sistem perekonomian, kondisi perekonomian secara umum sangat mempengaruhi kondisi likuiditas perbankan syariah.  Pada saat tingkat inflasi tinggi yang ditandai dengan tingginya demand, otoritas moneter dengan memainkan instrumen moneter seperti menaikkan suku bunga sertifikat bank indonesia.  Akibatnya bank konvensioanl juga akan menaikkan tingkat suku bunganya sehingga deposan yangmemiliki mindset rational akan menarik dananya dari bank syariah ke bank konvensional.  Bank konvensional lebih memiliki fleksibilitas dalam menyesuaikan returnnya(suku bunganya) dibandingkan dengan bank syariah. Tidak bisa dipungkiri bahwa persaingan didalam menarik dana masyarakat tidak hanya datang dai bank sejenis (syariah) tetapi juga datang dari bank konvensional, terutama persaingan didalam memperebutkan segmen deposan rasional. Faktor Eksternal
  • 18. 3. Persaingan antar lembaga keuangan Persaingan antar lembaga keuangan juga mempengaruhi likuiditas bank syariah. Pada saat bank syariah memberikan retun yang rendah para pemilik dana terutama pemilik dana rasioanl akan mencari alternatif lain untuk mengoptimumkan return mereka. Berbagai lembaga keuangan seperti bank konvensional,lembaga keuangan bukan bank dan pasar uang dan modal merupakan pesaing yang harus diperhitungkan didalam memperebutkan dana masyarakat. Faktor Eksternal
  • 19. Manajemen risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian yang merupakan akibat dari adanya kesenjangan antara sumber pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan aktiva ang pada umumnnya berjangka panjang. Besar kecilnya risiko likuiditas ditentukan antara lain: 1. Kecermatan dalam perencanaan arus kas atau arus dana berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi pertumbuhn dana, termasuk mencermati tingkta fluktuasi dana. 2. Ketepatan dalam mengatur struktur dana termasuk kecukupan dana-dana non PLS. 3. Ketersediaan aset yang siap dikonversikan menjadi kas. 4. Kemaampuan menciptakan akses ke passar antar bank atau sumber dana lainnya, termasuk fasilitas lender of last resort. Faktor Internal
  • 20.  Sebagai pendukung kelancaran lalu lintas pembayaran antar bank dan pelaksanaan kegiatan Pasar Uang antar Bank Syari’ah (PUAS), seluruh kantor pusat bank umum baik bank umum konvensional maupun syari’ah diwajibkan untuk membuka rekening giro dalam valuta rupiah di kantor pusat Bank Indonesia atau Kantor Bank Indonesia setempat Instrument Likuiditas Bank Syari’ah  Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya bank dapat mengalami kelebihan atau kekurangan likuiditas.  Jika terjadi kelebihan likuiditas, bank melakukan penempatan kelebihan likuiditas sehingga dapat memperoleh keuntungan.  Jika mengalami kekurangan likuiditas bank memerlukan sarana untuk menutupi kekurangan likuiditas baik yang disebabkan oleh kalah kliring maupun untuk menambah likuiditas dalam rangka kegiatan pembiayaan sehingga kegiatan operasional bank dapat berjalan dengan baik. 1. Giro Wajib Minimum (GWM)
  • 21. 1. Giro Wajib Minimum (GWM) GWM (Statury Reserve Requirement) adalah simpanan minimum bank umum dalam giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia berdasarkan per sentase tertentu dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Giro wajib GWM merupakan kewajiban bank dalam rangka mendukung pelaksanaan prinsip kehati-hatian bank dan berperan pula sebagai instrumen moneter untuk mengendalikan jumlah uang beredar. Jenis Instrument Likuiditas Bank Syari’ah
  • 22. 2. Kliring Kliring adalah kesepakatan antar lembaga keuangan mengenai hutang piutang dalam suatu transaksi keuangan. Kliring melibatkan manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, untuk memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar, walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan penyelesaian kesepakatannya. Yang termasuk dalam proses kliring antara lain pelaporan/ pemantauan, marjin risiko, netting transaksi dagang menjadi posisi tunggal, penanganan per pajakan dan penanganan kegagalan Contoh : seseorang mentrasfer uang dari satu rekening bank ke rekening bank yang berbeda, misalnya dari bank BCA ke bank Mandiri dan sebaliknya maka terjadilah proses kliring. Jenis Instrument Likuiditas Bank Syari’ah
  • 23. 3. Pasar Uang Antar Bank Berdasarkan Prinsip Syari’ah (Puas)  Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara pemilik dan pengguna dana dapat berpotensi mengalami kekurangan atau kelebihan likuditas.  Kekurangan likuiditas umumnya disebabkan oleh perbedaan jangka waktu antara penerimaan dan penanaman dana, sedangkan kelebihan likuiditas dapat terjadi karena dana yang terhimpun belum dapat disalurkan kepada pihak yang membutuhkan.  Dalam rangka peningkatan pengelolaan dana bank, yaitu pengelolaan kelebihan dan kekurangan dana, perlu diselenggarakan Pasar Uang Antarbank.  Agar bank yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari’ah dapat juga mengelola kelebihan dan kekurangan dana secara efisien, maka diperlukan Pasar Uang Antarbank berdasarkan prinsip Syari’ah (PUAS) dan menggunakan piranti yang sesuai dengan prinsip syari’ah. Jenis Instrument Likuiditas Bank Syari’ah
  • 24. Bank konvesional maupun bank syariah wajib mengelola likuiditasnya karena pengelolaan likuiditas tersebut diperlukan untuk memenuhi kewajiban bank, terutama kewajiban jangka pendek. Terdapat beberapa kendala dalam pengelolaan likuiditas dalam bank dengan berbasis syariah(bank Islam) 1. Kurangnya akses untuk memperoleh pendanaan jangka pendek. 2. Kurangnya akses ke pasar uang, sehingga bank syariah hanya dapat memelihara likuiditas dalam bentuk kas. 3. Kendala operasional, kesulitan dalam mengendalikan likuiditasnya secara efisien. Contoh tidak tersedianya kesempatan investasi segera atas dana-dana yang diterimanya, kesulitan mencirkan dana investasi yang sedang berjalan sehingga bank-bank Islam menahan alat likuidnya dalam jumlah besar dibandingkan dengan rata-rata perbankan Pengelolaan Likuiditas Bank Syari’ah
  • 25. Solusi : 1. Mengupayakan dana di pasar uang antarbank berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan berbagai instrumen pasar uang yang tersedia di pasar uang tersebut. 2. Mengambil bunga dan menggunakannya untuk tujuan sosial berdasarkan fatwa. 3. Menginvestasikan dalam bentuk emas dan/atau logam mulia lainnya secara tunai dengan kontrak berjangka. 4. Menyimpan dananya di bank konvensional tanpa menerima bunga sebagai imbalan dari servis yang diperolehnya. Pengelolaan Likuiditas Bank Syari’ah
  • 26. 1. Klasifikasikan sumber-sumber dana utama bank berdasarkan tingakt kecepatan berputanya. Kelompokan dana yng ssifatnya stabil atau tetap dan dana yang berfluktuasi. 2. Kelompokkan jenis aktiva yang likuid maupun yang tidak likuid. Pengelompokkan ini dimaksudkan untuk mengukur kemampua bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditasnya dari aktiva lancar yang dimilikinya. Perencanaan Likuiditas Bank Syari’ah
  • 27. 3. Tentukan kebutuhan likuiditas bank yang biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:  Kewajiban reserve yang ditetapkan oleh bank sentral yaitu merupakan Giro Wajib Minimum (GWM) yang merupakan ketentuan Bank Indonesia.  Kebutuhan dana operasional.  Rencana penyaluran pembiayaan termasuk komitmen bank kepada nasabah atau pihak lain untuk memberikan fasilitas pembiayaan atau melakukan investasi. Bisnis di perbankan merupakan bisnis kepercayaan oleh karenanya pemenuhan komitmen harus menjadi fokus bank syariah.  Estimasi penarikan dana oleh nasabah baik yang reguler maupun irreguler  Saldo minimum pada bank koresponden Perencanaan Likuiditas Bank Syari’ah