1. Dari Sandeq ke Sandeq Race
evolusi perahu bercadik Mandar
Muhammad Ridwan Alimuddin, pemerhati kebudayaan bahari
2. Perahu Sandeq
• Perahu bercadik warisan Austronesia
• Berevolusi di Mandar menjadi perahu yang
disebut “sandeq” (tajam, runcing).
• Masa lampau digunakan berdagang sampai
Selat Malaka, Laut Sulu, Papua, Pulau Jawa
serta menangkap ikan di laut lepas.
• Merupakan perahu layar tercepat, setidaknya
di Nusantara
16. Pakur
Pakur di Bali tahun 80-an
Pakur di Kangean (Sumenep) tahun 2004
Pakur di Luwaor tahun 30-an
17. Guest of honour SPICE TRAIL EXHIBITON
National Museum Jakarta, 18 – 30 Oktober 2015
18.
19. Pelaut Mandar oleh Horst Liebner
“Salah satu di antara suku-suku Sulawesi Selatan yang
mencari kehidupannya di laut adalah Suku Mandar
yang mendiami pesisir pantai utara Propinsi Sulawesi
Selatan [...] kampung-kampung yang dihuni oleh
perantau Mandar didapatkan sepanjang pantai
Sulawesi bagian barat; di Teluk Bone, bahkan di
beberapa pulau di Selat Makassar dan di pantai timur
Kalimantan sampai ke ujung utaranya. Oleh karena
tanah daerah Mandar tidak subur, maka orang
Mandar sejak dahulu berorientasi ke laut”
Liebner, Horst H. 1996a. Beberapa Catatan tentang Pembuatan Perahu dan Pelayaran di Daerah Mandar, Sulawesi Selatan.
Lembaga Penelitian Unhas dan LIPI. Ujungpandang
20. Mandar oleh Christian Pelras
“Pelras berani mengatakan bahwa sebenarnya
orang Bugis bukanlah pelaut ulung seperti yang
banyak dikatakan orang selama ini. "Orang Bugis
sebenarnya adalah pedagang. Laut dan kapal
hanyalah media atau sarana yang digunakan
untuk memperlancar aktivitas perdagangan
mereka. Kalau mau menyebut pelaut ulung,
maka yang paling tepat adalah orang Mandar,
…..”
KOMPAS, Selasa, 10 Desember 2002: Christian Pelras, Ahli Bugis dari Perancis
21. Maritime Ethnic Orientation
in Indonesia
• Bajau
• Bugis
• Butun
• Madura
• Makassar
• Mandar
The Naval or Prahu, Michael Southon
33. Foto koleksi Kanna Latief Pambusuang, sandeq di Teluk Balikpapan tahun 70-an
34. Penerapan prinsip-prinsip fisika, seperti
“viskositas”, yakni kemampuan untuk menahan
gesekan (ukuran kekentalan fluida) atau
tekanan geser.
Antara lambung perahu (dan bagian lain di
Sandeq yang menyentuh air, terdapat
“Lapisan Batas (Boundary Layer)”, yaitu
suatu lapisan yang terbentuk di sekitar
permukaan benda yang dilalui oleh fluida dengan
viskositas, karena mengalami hambatan yang
disebabkan olehbeberapa faktor, seperti
faktor gesekan, dan efek- efek viskos.
35. Perahu sandeq bisa bergerak
(tanpa bantuan) mesin karena
layar menerapkan Hukum
Bernoulli, “Tekanan dari fluida
yang beregerak seperti udara
berkurang ketika fluida tersebut
bergerak lebih cepat.”
Penerapan dari Hukum Bernoulli
digunakan untuk menghitung
daya angkat pada “airfoil” atau
bentuk dari suatu sayap (pada
pesawat) atau layar (pada
perahu) yang dapat
menghasilkan gaya angkat (lift)
atau efek aerodinamika ketika
melewati suatu aliran udara.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43. • Jarak + 400 km
• Berlangsung 10 hari di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan
• Diikuti 400 nelayan (1 sandeq dilayarkan 8 orang, asumsi 40 peserta)
• Didampingi 120 – 150 nelayan di kapal pengantar (sesuai jumlah peserta)
• Disaksikan ribuang pasang mata di setiap titik persinggahan
• Anggaran 1 – 2 milyar SAJA!!!