1. JOKOWI HADIRKAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
2015
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kembali komitmen pemerintah Indonesia
untuk memajukan kerjasama ASEAN, termasuk dalam mewujudkan masyarakat ASEAN
2015. Tahun 2015 mendatang akan menjadi babak baru bagi perkembangan perekonomian
negara-negara khususnya di kawasan Asia Tenggara sekaligus menjadi prospek dan peluang
bagi kerjasama ekonomi antar kawasan dalam skala yang lebih luas lagi yaitu Asean
Economic Community (AEC). AEC merupakan gabungan negara-negara di Asia Tenggara
yang sepakat melakukan integrasi ekonomi berupa rancangan dan implementasi serangkaian
kebijakan khusus antar kelompok negara dalam region yang bertujuan untuk meningkatkan
pertukaran barang maupun faktor produksi antar negara anggota.
Selama ini mahasiswa dikenal sebagai corong suara rakyat yang terus mendengungkan
suara suara keadilan dengan lantang dan independen. Untuk itu, mahasiswa farmasi dituntut
dan dinamis dalam menyalankan peranannya sebagai generasi penerus bangsa yang peka
terhadap keadaan bangsa Indonesia.
Melalui berbagai wadah organisasi kemahasiswaan dan forum-forum diskusi yang ada.
mahassiswa farmasi bebas mengekspresikan pemikiran idealismenya diranah kehidupan
kampus misalnya ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia) yang
merupakan suatu organisasi mahasiswa yang terdiri dari lembaga-lembaga kemahasiswaan dari
institusi farmasi di Indonesia. ISMAFARSI dibentuk dengan tujuan untuk menyatukan opini
dan ajang silaturahmi dari berbagai mahasiswa farmasi..Dari situlah maka muncul gerakan-
gerakan mahasiswa yang mengatasnamakan kepentingan dan keadilan bagi rakyat sebagai
motifnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Lahirnya ismafarsi berdasarkan
keberadaan profesi farmasi, ismafarsi dan profesi farmasi merupakan satu kesatuan simbiosis,
selain merupakan wadah pengontrol social, ismafarsi juga diharapkan dapat
memberikan sumbangsi pemikiran yang besar terhadap dunia kesehatan di Indonesia.
Misalnya pada devisi advokasi yang lebih berperan dalam menciptakan ide ide baru
yang kreatif dan intelektual pada farmasis, menganalisis kebijakan pemerintah misalnya pada
peraturan pemerintah (PP) seputar kefarmasian maupun kesehatan, serta dalam advokasi
masyarakat yang lebih mengedepankan keahlian di bidang farmasi, sehingga kita dapat
meningkatkan pemikiran baru dan kreativitas dalam bidang advokasi sehingga kita dapat
memperoleh kepercayaan di masyarakat menjadi salah satu profesi handal di bidang
kesehatan.
2. Pada devisi pengabdian masyarakat yang lebih berperan dalam perencanaan peningkatan
kegiatan social di lingkungan masyarakat serta pemberian informasi pada masyarakat, sehingga
eksistensi ISMAFARSI pada masyarakat lebih terlihat karna profesi farmasi yang kurang di
kenal pada masyarakat sehingga perlunya pengenalan melalui serangkaiaan kegiatan di
masyarakat, serta meningkatkan loyalitas para kader ISMAFARSI pada masyarakat luar.
Pada devisi publikasi yang lebih berperan dalam pembuatan media informasi,sehingga
dapat membantu kita dalam penyediaan fasilitas akademik maupun non akademik, serta mampu
menjadikan wadah bagi para anggota ISMAFARSI dalam menyampaikan aspirasi/pendapat
seputar permasalahan dalam dunia kefarmasian.
Inti dari program yang ada dalam AEC 2015 adalah liberalisasi ekonomi. Segala
bentuk transaksi baik berupa barang, jasa, modal, investasi termasuk tenaga kerja dan sumber
daya lainnya dibebaskan mengalir di antara negara ASEAN. Tujuannya adalah agar terbentuk
ekonomi ASEAN yang hanya memiliki satu pasar dan terbentuk juga basis produksi yang
kuat. Jika dipikirkan memang akan lebih mudah bagi pemerintah untuk mengatur dan
mengontrol pasar yang cenderung sejenis daripada pasar yang heterogen.
Presiden Jokowi juga mengingatkan, sebagai aktor internasional, ASEAN juga
memiliki kewajiban global. Oleh karena itu, menurut Presiden Jokowi, ASEAN harus
memastikan lingkungan strategisnya di Asia Timur, yang menjadi pusat gravitasi dunia, tetap
damai dan stabil, sehingga kondusif bagi kemakmuran bersama.
Menghadapi sejumlah persoalan itu, menurut Presiden Jokowi, ASEAN perlu
memperkuat kapasitasnya, membangun kredibilitasnya, dan mempererat
persatuannya. “Tanpa kapasitas, kredibilitas dan persatuan, mustahil ASEAN
mempertahankan sentralitasnya,” kata Jokowi seraya menambahkan, ketiga elemen itu
hendaknya menjadi dasar bagi langkah kita dalam membawa ASEAN ke era pasca 2015.
Nama: Mutiatul Millah
Asal Komisariat : UIN Malang