SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN
KELOMPOK 4
Kamal
Mia
Cangra
Eva
Teteh
A. Pengertian
Proses kegiatan pendidikan melibatkan proses interaksi psikho-fisik dalam sosio-
kultural yang antropologis-filosofis-normative.
Dengan demikian pendidikan selalu melibatkan aspek-aspek :
1. Kejiwaan
2. Kebudayaan
3. Kemasyarakatan
4. Norma-norma
5. Kemanusiaan
Landasan psikologis pendidikan adalah kajian tentang dasar-dasar psikologis
yang dapat menjadi landasan teori maupun praktek pendidikan.
A.H. Maslow dalam buku Individual and Society, mengkategorikan menjadi 5
tingkatan kebutuhan (Krech dkk. 1962; 76) yaitu :
1. Kebutuhan fisik
2. Kebutuhan keamanan
3. Kebutuhan memiliki dan rasa cinta
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
B. SITUASI PERGAULAN PENDIDIKAN
Pergaulan pendidikan adalah hubungan antara dua pihak yang mempunyai
maksud yang disengaja untuk mempengaruhi anak didik, sehingga anak didik
tersebut berkembang menuju ke kedewasaan.
MENGAPA ANAK DIDIK DAPAT DIPENGARUHI ?
Pemahaman terhadap potensi dan perkembangan psikologis anak didik,
ditujukan agar dalam memberikan bantuan perkembangan terhadap anak
didik bisa secara tepat, baik kebutuhannya maupun pendekatannya.
Dengan melakukan pendekatan ilmiah yang digunakan antara lain :
pendekatan psikologis, karena dalam mendidik memiliki tugas
mengembangkan potensi yang dimilki anak, dan memahami perilaku dan
motivasinya dalam rangka tujuan Pendidikan.
C. BEBERAPA DIMENSI PROSES
PENDIDIKAN
Pendidikan pada dasarnya mempunyai dimensi tujuan untuk memperbaiki perilaku (behavior
modification, behavior improvement)
Prof. Dr. Kohnstamm seorang tokoh Belanda, mengadakan pembedaan antara berbagai lapisan
perilaku pada berbagai jenis makhluk hidup yang disebut “nevous van gedringen”, yaitu :
1) Lapisan perilaku anorganis
2) Lapisan vegetative atau nabati
3) Perilaku animal atau hewani
4) Perilaku human/insani atau manusiawi :
a. adanya kemauan yang dapat menguasai hawa nafsu
b. adanya kesadaran intelktual
c. adanya kesadaran diri
d. manusia sebagai makhluk social
e. manusia mempunyai Bahasa symbol
f. manusia dapat menyadari nilai-nilai
5) Lapisan mutlak (absolut)
Ditinjau dari segi pendidikan, maka lapisan perilaku yang menjadi bidang
garapan ialah jenis-jenis perilaku dari lapisan human dan mutlak.
Proses pendidikan dapat berlangsung dalam berbagai jenis dimensi perilaku, dan
menyagkut aspek kognitif yang sebagian besar dilakukan di sekolah, sedangkan
afektif dan religious, dan kepribadian yang utuh dan kata hati, lebih banyak
dilakukan di keluarga.
D. TUGAS-TUGAS POKOK PERKEMBANGAN
Apa tugas-tugas perkembangan potensi pada anak ?
Tahap-tahap perkembangan menurut Erickson, yang diadopsi oleh Sikun Pribadi
(1984;156-159) :
1. The sense of trust (kemampuan mempecayai), kira-kira umur 0-12 bln
2. The sense of authonomy (kemampuan berdiri sendiri) kira-kira umur 1,5-3
tahun
3. The sense of initiative (kemampuan berpaksa) kira-kira umur 3,5 - 5,5 tahun
4. The sense of accomplishment ( kemampuan menyelesaikan tugas) kira-kira
umur 6-12 tahun
5. The sense of identity (kemampuan meyakini identitasnya) kira-kira umur 12-
18 tahun
6. Tahap kedewasaan : a. intimacy (keakraban)
b. generativity (kemampuan mengurus)
c. integrity (integritas kepribadian)
E. PEMAHAMAN TERHADAP PERKEMBANGAN
PRIBADI ANAK
Secara umum, perkembangan kehidupan anak dapat dibagi dalam periodisasi
sebagai berikut :
1. Anak bayi (0-1 tahun)
2. Kanak-kanak (1-5 tahun)
3. Anak sekolah (6-12 tahun)
4. Remaja atau adolensi (12-18 tahun)
F. BEBERAPA TEORI BELAJAR DALAM
PENDIDIKAN
Berikut teori-teori yang berkembang dewasa ini yang memiliki pengaruh
terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia pada khususnya :
a. Teori Psikologis Kognitif (Kognitivisme)
Jean Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognisi dari usia anak
remaja menjadi emapat tahap yaitu :
1. Tahap sensori-motoric (0,0 - 2,0)
2. Tahap operasi awal (2,0 - 6,0)
3. Tahap operasi konkrit (7,0 - 11,0)
4. Tahap operasi formal (12,0 - keatas)
Menurut Bunner, perkembangan intektual dapat dijelaskan kedalam tiga system
atau tahapan :
1. Tahap enactive
2. Tahap iconic
3. Tahap symbolic
Teori tersebut mengimplikasikan bahwa proses belajar mengajar harus
memperhatikan tahap pekembangan kognisi anak. Guru harus memiliki
rancangan materi belajar yang memungkinkan anak dapat mengembangkan
kesadaran terhadap masalahnya sendiri.
b. Teori Psikologi Humanistik
Abraham H. Maslow dan Carl R. Rogers, adalah tokoh humanism. Menurut
aliran humanism bahwa perilaku manusia itu ditentukan oleh dirinya sendirinya,
oleh factor internal dan bukan oleh kondisi lingkungan ataupun pengetahuan
Carl R. Rogers dalam Dasar – Dasar Kependidikan
(1988;332), mengemukakan prinsip prinsip belajar
sebagai berikut
 Manusia mempunyai dorongan untuk belajar,dorongan ingin tahu, melakukan
eksplorasi dan mengasimilasi pengalaman baru
 Belajar akan bermakna
 Belajar diperkuat ddengan jalan mengurangi ancaman eksternal
 Belajar dengan inisiatif sendiri akan melibatkan keseluruhan pribadi,
intelektual maupun perasaan
 Sikap berdiri sendiri, kreatif dan percaya diri diperkuat dengan nilai sediri
 Tujuan pendidikan menurut kaum humanis adalah realisasi diri, individu
yang mencapai realisasi diri akan merasa dirinya penuh makna dan bebas.
 Untuk mencapainya guru berperan sebagai
- nara sumber
- fasilitator belajar
- bukan inspector atau instruktur yang mengendalikan kelas
Guru berperan sebagai fasilitator , menurut Carl R. Rogers (1985;334). Tugas
guru
 Membantu iklim kelas kondusif dan positif terhadap belajar
 Membantu siswa mengklarifikasikan tujuan belajar dan memberikan
kesempatan secara bebas
 Membantu siswa mengembangkan dorongan dan tujuannya
 Menyediayakan sumber sumber belajar
Pengaruh teori belajar humanistic terhadap pendidikan
 Individualisasi
 Motivasi
 Metodologi
 Tujuan tujuan kurikuler
 Bentuk pengelolaan kelas
 Usaha mengefektifkan mengajar
 Partisipasi siswa
 Kegiatan belajar siswa
 Tujuan umum pendidikan
C. Teori Belajar Behavioristik
 Aliran ini memandang bahwa prilaku manusia adalah hasil pembentukan
melalui kondisi lingkungan.
Asumsi pokok yang melandasi behaviorisme
menurut M.I. soelaeman
 Perilaku itu dipelajari dan berbentuk dengan adanya ikatan asosiatif antara
stimulus dan respon (S-R)
 Manusia mencari kesenangan dan menghindari hal hal yang menyakitkan
 Perilaku ditentukan oleh lingkungan
3 hal yang mempengaruhi proses belajar seseorang
 Stimulus
 Respons
 akibat
Tujuan Pendidikan menurut behaviorisme
 Berorientasi pada pengembangan kompetensi, penguasaan secara tuntas
terhadap apapun yang dipelajari
 Bersifat external
 Mengabaikan masalah kehidupan pribadi siswa, lebih berorientasi kepada
tujuan diluar diri siswa
Tugas tugas guru sebagai pengambil inisiatif dan
pengendali proses belajar
 Mengidentifikasi prilaku yang dipelajari
 Mengidentifikasi prilaku yang diharapkan dari proses belajar
 Mengidentifikasi reinforcer (system ganjaran) yang memadai
 Menghindarkan prilaku yang tidak diharapkan dengan jalan memperlemah
pola prilaku yang dikehendaki
Pengaruh teori belajar behaviorisme terhadap
pendidikan
 Individualisasi
 Motivasi
 Metode
 Tujuan tujuan kurikuler
 Bentuk pengelolaan kelas
 Usaha mengefektifkan kelas
 Partisipasi siswa
 Kegiatan belajar siswa
 Tujuan umum pendidikan
G. JENIS JENIS UPAYA PENDIDIKAN
 Upaya Pendidikan adalah suatu cara usaha Pendidikan untuk membimbing
anak mencapai kedewasaannya
 Upaya Pendidikan berbeda arti dengan factor Pendidikan
 Faktor Pendidikan adalah suatu pengaruh yang tidak disengaja diadakan oleh
pendidik tetapi berpengaruh terhadap peserta didik.
 Proses Pendidikan berlangsung dalam pergaulan antara pendidik dan anak
didik.
 Upaya Pendidikan dapat berupa : perintah, larangan, ajakan, saran,
dorongan dsb.
Upaya Pendidikan dilaksanakan berhubungan
dengan 4 hal
1) Membatasi tujuan Pendidikan yang terbagi menjadi:
 Tujuan umum
 Tujuan khusus
 Tujuan incidental
 tujuan sementara
 Tujuan tidak lengkap
 Tujuan intermediet
2) Dihubungkan dengan orang yang mempergunakan upaya itu
3) Dihubungkan dengan cara/ upaya yang dipergunakan
4)Bagaimana efeknya terhadap anak
DONE

More Related Content

What's hot

Landasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis PendidikanLandasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis PendidikanAhmad Abd Kholik
 
Landasan psikologi pendidikan
Landasan psikologi pendidikanLandasan psikologi pendidikan
Landasan psikologi pendidikanATOEL1
 
Landasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi PendidikanLandasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi Pendidikanweniananta
 
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...Irsyadul Ibad
 
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Sriwijaya University
 
perbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat pelajar yang berjaya
perbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat pelajar yang berjayaperbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat pelajar yang berjaya
perbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat pelajar yang berjayaEmiey Mieysagie
 
Teori belajar humanistik dalam psikologi pendidikan
Teori belajar humanistik dalam psikologi pendidikanTeori belajar humanistik dalam psikologi pendidikan
Teori belajar humanistik dalam psikologi pendidikanstate univ of surabaya
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistikandittrio
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikDeep Walker
 
implikasi psikologi perkembangan
implikasi psikologi perkembangan implikasi psikologi perkembangan
implikasi psikologi perkembangan maniajack
 
Teori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikTeori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikmulakuntansi
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, Arieny HarUno
 
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –wadikpli09
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistikPujiati Puu
 
psikologi Pendidikan -Teori humanistik
psikologi Pendidikan -Teori humanistikpsikologi Pendidikan -Teori humanistik
psikologi Pendidikan -Teori humanistikAnita Rahman
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanمحمد خيرى
 

What's hot (20)

Landasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis PendidikanLandasan Psikologis Pendidikan
Landasan Psikologis Pendidikan
 
Landasan psikologi pendidikan
Landasan psikologi pendidikanLandasan psikologi pendidikan
Landasan psikologi pendidikan
 
Landasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi PendidikanLandasan Psikologi Pendidikan
Landasan Psikologi Pendidikan
 
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN  DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
IMPLIKASI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN DIDALAM PENDIDIKAN : MATA KULIAH PSIKOLOGI ...
 
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
Teori humanistik (Belajar dan Pembelajaran)
 
perbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat pelajar yang berjaya
perbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat pelajar yang berjayaperbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat pelajar yang berjaya
perbezaan individu dalam pembelajaran dan sifat pelajar yang berjaya
 
Perkembangan afektif
Perkembangan afektifPerkembangan afektif
Perkembangan afektif
 
Teori belajar humanistik dalam psikologi pendidikan
Teori belajar humanistik dalam psikologi pendidikanTeori belajar humanistik dalam psikologi pendidikan
Teori belajar humanistik dalam psikologi pendidikan
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistik
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
implikasi psikologi perkembangan
implikasi psikologi perkembangan implikasi psikologi perkembangan
implikasi psikologi perkembangan
 
Teori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistikTeori belajar-humanistik
Teori belajar-humanistik
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,,
 
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
Teori Pembelajaran Carl Ransom Rogers (1902 –
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistik
 
Asignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individuAsignment perbezaan individu
Asignment perbezaan individu
 
psikologi Pendidikan -Teori humanistik
psikologi Pendidikan -Teori humanistikpsikologi Pendidikan -Teori humanistik
psikologi Pendidikan -Teori humanistik
 
Makalah humanisme
Makalah humanismeMakalah humanisme
Makalah humanisme
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
 

Similar to LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN

Similar to LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN (20)

Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Psikologi Pendidikan
Psikologi PendidikanPsikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
 
Psikologi Ina
Psikologi InaPsikologi Ina
Psikologi Ina
 
Psikologi Ina
Psikologi InaPsikologi Ina
Psikologi Ina
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
Rini Sri Wahyuni
Rini Sri WahyuniRini Sri Wahyuni
Rini Sri Wahyuni
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Psikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadiPsikologi pendidikan jadi
Psikologi pendidikan jadi
 
makalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikanmakalah hakikat pendidikan
makalah hakikat pendidikan
 
Makalah baru
Makalah baruMakalah baru
Makalah baru
 
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYAPPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 
Tugas Psikolog
Tugas PsikologTugas Psikolog
Tugas Psikolog
 
LANDASAN PSIKOLOGIS BK
LANDASAN PSIKOLOGIS BKLANDASAN PSIKOLOGIS BK
LANDASAN PSIKOLOGIS BK
 
Teori humanis
Teori humanisTeori humanis
Teori humanis
 
Pendidikan holistik
Pendidikan holistikPendidikan holistik
Pendidikan holistik
 
Hakekat Belajar Mengajar
Hakekat Belajar MengajarHakekat Belajar Mengajar
Hakekat Belajar Mengajar
 
Karakteristik dan perbedaan individu
Karakteristik dan perbedaan individuKarakteristik dan perbedaan individu
Karakteristik dan perbedaan individu
 
Landasan psikologis pendidikan
Landasan psikologis pendidikanLandasan psikologis pendidikan
Landasan psikologis pendidikan
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN

  • 1. LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN KELOMPOK 4 Kamal Mia Cangra Eva Teteh
  • 2. A. Pengertian Proses kegiatan pendidikan melibatkan proses interaksi psikho-fisik dalam sosio- kultural yang antropologis-filosofis-normative. Dengan demikian pendidikan selalu melibatkan aspek-aspek : 1. Kejiwaan 2. Kebudayaan 3. Kemasyarakatan 4. Norma-norma 5. Kemanusiaan Landasan psikologis pendidikan adalah kajian tentang dasar-dasar psikologis yang dapat menjadi landasan teori maupun praktek pendidikan.
  • 3. A.H. Maslow dalam buku Individual and Society, mengkategorikan menjadi 5 tingkatan kebutuhan (Krech dkk. 1962; 76) yaitu : 1. Kebutuhan fisik 2. Kebutuhan keamanan 3. Kebutuhan memiliki dan rasa cinta 4. Kebutuhan penghargaan 5. Kebutuhan aktualisasi diri
  • 4. B. SITUASI PERGAULAN PENDIDIKAN Pergaulan pendidikan adalah hubungan antara dua pihak yang mempunyai maksud yang disengaja untuk mempengaruhi anak didik, sehingga anak didik tersebut berkembang menuju ke kedewasaan. MENGAPA ANAK DIDIK DAPAT DIPENGARUHI ?
  • 5. Pemahaman terhadap potensi dan perkembangan psikologis anak didik, ditujukan agar dalam memberikan bantuan perkembangan terhadap anak didik bisa secara tepat, baik kebutuhannya maupun pendekatannya. Dengan melakukan pendekatan ilmiah yang digunakan antara lain : pendekatan psikologis, karena dalam mendidik memiliki tugas mengembangkan potensi yang dimilki anak, dan memahami perilaku dan motivasinya dalam rangka tujuan Pendidikan.
  • 6. C. BEBERAPA DIMENSI PROSES PENDIDIKAN Pendidikan pada dasarnya mempunyai dimensi tujuan untuk memperbaiki perilaku (behavior modification, behavior improvement) Prof. Dr. Kohnstamm seorang tokoh Belanda, mengadakan pembedaan antara berbagai lapisan perilaku pada berbagai jenis makhluk hidup yang disebut “nevous van gedringen”, yaitu : 1) Lapisan perilaku anorganis 2) Lapisan vegetative atau nabati 3) Perilaku animal atau hewani 4) Perilaku human/insani atau manusiawi : a. adanya kemauan yang dapat menguasai hawa nafsu b. adanya kesadaran intelktual c. adanya kesadaran diri d. manusia sebagai makhluk social e. manusia mempunyai Bahasa symbol f. manusia dapat menyadari nilai-nilai 5) Lapisan mutlak (absolut)
  • 7. Ditinjau dari segi pendidikan, maka lapisan perilaku yang menjadi bidang garapan ialah jenis-jenis perilaku dari lapisan human dan mutlak. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam berbagai jenis dimensi perilaku, dan menyagkut aspek kognitif yang sebagian besar dilakukan di sekolah, sedangkan afektif dan religious, dan kepribadian yang utuh dan kata hati, lebih banyak dilakukan di keluarga.
  • 8. D. TUGAS-TUGAS POKOK PERKEMBANGAN Apa tugas-tugas perkembangan potensi pada anak ? Tahap-tahap perkembangan menurut Erickson, yang diadopsi oleh Sikun Pribadi (1984;156-159) : 1. The sense of trust (kemampuan mempecayai), kira-kira umur 0-12 bln 2. The sense of authonomy (kemampuan berdiri sendiri) kira-kira umur 1,5-3 tahun 3. The sense of initiative (kemampuan berpaksa) kira-kira umur 3,5 - 5,5 tahun 4. The sense of accomplishment ( kemampuan menyelesaikan tugas) kira-kira umur 6-12 tahun 5. The sense of identity (kemampuan meyakini identitasnya) kira-kira umur 12- 18 tahun
  • 9. 6. Tahap kedewasaan : a. intimacy (keakraban) b. generativity (kemampuan mengurus) c. integrity (integritas kepribadian)
  • 10. E. PEMAHAMAN TERHADAP PERKEMBANGAN PRIBADI ANAK Secara umum, perkembangan kehidupan anak dapat dibagi dalam periodisasi sebagai berikut : 1. Anak bayi (0-1 tahun) 2. Kanak-kanak (1-5 tahun) 3. Anak sekolah (6-12 tahun) 4. Remaja atau adolensi (12-18 tahun)
  • 11. F. BEBERAPA TEORI BELAJAR DALAM PENDIDIKAN Berikut teori-teori yang berkembang dewasa ini yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia pada khususnya : a. Teori Psikologis Kognitif (Kognitivisme) Jean Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognisi dari usia anak remaja menjadi emapat tahap yaitu : 1. Tahap sensori-motoric (0,0 - 2,0) 2. Tahap operasi awal (2,0 - 6,0) 3. Tahap operasi konkrit (7,0 - 11,0) 4. Tahap operasi formal (12,0 - keatas)
  • 12. Menurut Bunner, perkembangan intektual dapat dijelaskan kedalam tiga system atau tahapan : 1. Tahap enactive 2. Tahap iconic 3. Tahap symbolic Teori tersebut mengimplikasikan bahwa proses belajar mengajar harus memperhatikan tahap pekembangan kognisi anak. Guru harus memiliki rancangan materi belajar yang memungkinkan anak dapat mengembangkan kesadaran terhadap masalahnya sendiri.
  • 13. b. Teori Psikologi Humanistik Abraham H. Maslow dan Carl R. Rogers, adalah tokoh humanism. Menurut aliran humanism bahwa perilaku manusia itu ditentukan oleh dirinya sendirinya, oleh factor internal dan bukan oleh kondisi lingkungan ataupun pengetahuan
  • 14. Carl R. Rogers dalam Dasar – Dasar Kependidikan (1988;332), mengemukakan prinsip prinsip belajar sebagai berikut  Manusia mempunyai dorongan untuk belajar,dorongan ingin tahu, melakukan eksplorasi dan mengasimilasi pengalaman baru  Belajar akan bermakna  Belajar diperkuat ddengan jalan mengurangi ancaman eksternal  Belajar dengan inisiatif sendiri akan melibatkan keseluruhan pribadi, intelektual maupun perasaan  Sikap berdiri sendiri, kreatif dan percaya diri diperkuat dengan nilai sediri
  • 15.  Tujuan pendidikan menurut kaum humanis adalah realisasi diri, individu yang mencapai realisasi diri akan merasa dirinya penuh makna dan bebas.  Untuk mencapainya guru berperan sebagai - nara sumber - fasilitator belajar - bukan inspector atau instruktur yang mengendalikan kelas
  • 16. Guru berperan sebagai fasilitator , menurut Carl R. Rogers (1985;334). Tugas guru  Membantu iklim kelas kondusif dan positif terhadap belajar  Membantu siswa mengklarifikasikan tujuan belajar dan memberikan kesempatan secara bebas  Membantu siswa mengembangkan dorongan dan tujuannya  Menyediayakan sumber sumber belajar
  • 17. Pengaruh teori belajar humanistic terhadap pendidikan  Individualisasi  Motivasi  Metodologi  Tujuan tujuan kurikuler  Bentuk pengelolaan kelas  Usaha mengefektifkan mengajar  Partisipasi siswa  Kegiatan belajar siswa  Tujuan umum pendidikan
  • 18. C. Teori Belajar Behavioristik  Aliran ini memandang bahwa prilaku manusia adalah hasil pembentukan melalui kondisi lingkungan.
  • 19. Asumsi pokok yang melandasi behaviorisme menurut M.I. soelaeman  Perilaku itu dipelajari dan berbentuk dengan adanya ikatan asosiatif antara stimulus dan respon (S-R)  Manusia mencari kesenangan dan menghindari hal hal yang menyakitkan  Perilaku ditentukan oleh lingkungan
  • 20. 3 hal yang mempengaruhi proses belajar seseorang  Stimulus  Respons  akibat
  • 21. Tujuan Pendidikan menurut behaviorisme  Berorientasi pada pengembangan kompetensi, penguasaan secara tuntas terhadap apapun yang dipelajari  Bersifat external  Mengabaikan masalah kehidupan pribadi siswa, lebih berorientasi kepada tujuan diluar diri siswa
  • 22. Tugas tugas guru sebagai pengambil inisiatif dan pengendali proses belajar  Mengidentifikasi prilaku yang dipelajari  Mengidentifikasi prilaku yang diharapkan dari proses belajar  Mengidentifikasi reinforcer (system ganjaran) yang memadai  Menghindarkan prilaku yang tidak diharapkan dengan jalan memperlemah pola prilaku yang dikehendaki
  • 23. Pengaruh teori belajar behaviorisme terhadap pendidikan  Individualisasi  Motivasi  Metode  Tujuan tujuan kurikuler  Bentuk pengelolaan kelas  Usaha mengefektifkan kelas  Partisipasi siswa  Kegiatan belajar siswa  Tujuan umum pendidikan
  • 24. G. JENIS JENIS UPAYA PENDIDIKAN  Upaya Pendidikan adalah suatu cara usaha Pendidikan untuk membimbing anak mencapai kedewasaannya  Upaya Pendidikan berbeda arti dengan factor Pendidikan  Faktor Pendidikan adalah suatu pengaruh yang tidak disengaja diadakan oleh pendidik tetapi berpengaruh terhadap peserta didik.
  • 25.  Proses Pendidikan berlangsung dalam pergaulan antara pendidik dan anak didik.  Upaya Pendidikan dapat berupa : perintah, larangan, ajakan, saran, dorongan dsb.
  • 26. Upaya Pendidikan dilaksanakan berhubungan dengan 4 hal 1) Membatasi tujuan Pendidikan yang terbagi menjadi:  Tujuan umum  Tujuan khusus  Tujuan incidental  tujuan sementara  Tujuan tidak lengkap  Tujuan intermediet 2) Dihubungkan dengan orang yang mempergunakan upaya itu 3) Dihubungkan dengan cara/ upaya yang dipergunakan 4)Bagaimana efeknya terhadap anak
  • 27. DONE