Psychological foundation of education is a foundation in the education process that discusses various information about human life in general as well as symptoms related to aspects of the human person at each stage of a particular developmental age to recognize and respond to humans according to the stages of their developmental age aimed at facilitating the educational process . Psychological studies that are closely related to education are those related to intelligence, thinking, and learning (Tirtarahardja, 2005: 106).
2. A. Pengertian
Proses kegiatan pendidikan melibatkan proses interaksi psikho-fisik dalam sosio-
kultural yang antropologis-filosofis-normative.
Dengan demikian pendidikan selalu melibatkan aspek-aspek :
1. Kejiwaan
2. Kebudayaan
3. Kemasyarakatan
4. Norma-norma
5. Kemanusiaan
Landasan psikologis pendidikan adalah kajian tentang dasar-dasar psikologis
yang dapat menjadi landasan teori maupun praktek pendidikan.
3. A.H. Maslow dalam buku Individual and Society, mengkategorikan menjadi 5
tingkatan kebutuhan (Krech dkk. 1962; 76) yaitu :
1. Kebutuhan fisik
2. Kebutuhan keamanan
3. Kebutuhan memiliki dan rasa cinta
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
4. B. SITUASI PERGAULAN PENDIDIKAN
Pergaulan pendidikan adalah hubungan antara dua pihak yang mempunyai
maksud yang disengaja untuk mempengaruhi anak didik, sehingga anak didik
tersebut berkembang menuju ke kedewasaan.
MENGAPA ANAK DIDIK DAPAT DIPENGARUHI ?
5. Pemahaman terhadap potensi dan perkembangan psikologis anak didik,
ditujukan agar dalam memberikan bantuan perkembangan terhadap anak
didik bisa secara tepat, baik kebutuhannya maupun pendekatannya.
Dengan melakukan pendekatan ilmiah yang digunakan antara lain :
pendekatan psikologis, karena dalam mendidik memiliki tugas
mengembangkan potensi yang dimilki anak, dan memahami perilaku dan
motivasinya dalam rangka tujuan Pendidikan.
6. C. BEBERAPA DIMENSI PROSES
PENDIDIKAN
Pendidikan pada dasarnya mempunyai dimensi tujuan untuk memperbaiki perilaku (behavior
modification, behavior improvement)
Prof. Dr. Kohnstamm seorang tokoh Belanda, mengadakan pembedaan antara berbagai lapisan
perilaku pada berbagai jenis makhluk hidup yang disebut “nevous van gedringen”, yaitu :
1) Lapisan perilaku anorganis
2) Lapisan vegetative atau nabati
3) Perilaku animal atau hewani
4) Perilaku human/insani atau manusiawi :
a. adanya kemauan yang dapat menguasai hawa nafsu
b. adanya kesadaran intelktual
c. adanya kesadaran diri
d. manusia sebagai makhluk social
e. manusia mempunyai Bahasa symbol
f. manusia dapat menyadari nilai-nilai
5) Lapisan mutlak (absolut)
7. Ditinjau dari segi pendidikan, maka lapisan perilaku yang menjadi bidang
garapan ialah jenis-jenis perilaku dari lapisan human dan mutlak.
Proses pendidikan dapat berlangsung dalam berbagai jenis dimensi perilaku, dan
menyagkut aspek kognitif yang sebagian besar dilakukan di sekolah, sedangkan
afektif dan religious, dan kepribadian yang utuh dan kata hati, lebih banyak
dilakukan di keluarga.
8. D. TUGAS-TUGAS POKOK PERKEMBANGAN
Apa tugas-tugas perkembangan potensi pada anak ?
Tahap-tahap perkembangan menurut Erickson, yang diadopsi oleh Sikun Pribadi
(1984;156-159) :
1. The sense of trust (kemampuan mempecayai), kira-kira umur 0-12 bln
2. The sense of authonomy (kemampuan berdiri sendiri) kira-kira umur 1,5-3
tahun
3. The sense of initiative (kemampuan berpaksa) kira-kira umur 3,5 - 5,5 tahun
4. The sense of accomplishment ( kemampuan menyelesaikan tugas) kira-kira
umur 6-12 tahun
5. The sense of identity (kemampuan meyakini identitasnya) kira-kira umur 12-
18 tahun
9. 6. Tahap kedewasaan : a. intimacy (keakraban)
b. generativity (kemampuan mengurus)
c. integrity (integritas kepribadian)
10. E. PEMAHAMAN TERHADAP PERKEMBANGAN
PRIBADI ANAK
Secara umum, perkembangan kehidupan anak dapat dibagi dalam periodisasi
sebagai berikut :
1. Anak bayi (0-1 tahun)
2. Kanak-kanak (1-5 tahun)
3. Anak sekolah (6-12 tahun)
4. Remaja atau adolensi (12-18 tahun)
11. F. BEBERAPA TEORI BELAJAR DALAM
PENDIDIKAN
Berikut teori-teori yang berkembang dewasa ini yang memiliki pengaruh
terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia pada khususnya :
a. Teori Psikologis Kognitif (Kognitivisme)
Jean Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognisi dari usia anak
remaja menjadi emapat tahap yaitu :
1. Tahap sensori-motoric (0,0 - 2,0)
2. Tahap operasi awal (2,0 - 6,0)
3. Tahap operasi konkrit (7,0 - 11,0)
4. Tahap operasi formal (12,0 - keatas)
12. Menurut Bunner, perkembangan intektual dapat dijelaskan kedalam tiga system
atau tahapan :
1. Tahap enactive
2. Tahap iconic
3. Tahap symbolic
Teori tersebut mengimplikasikan bahwa proses belajar mengajar harus
memperhatikan tahap pekembangan kognisi anak. Guru harus memiliki
rancangan materi belajar yang memungkinkan anak dapat mengembangkan
kesadaran terhadap masalahnya sendiri.
13. b. Teori Psikologi Humanistik
Abraham H. Maslow dan Carl R. Rogers, adalah tokoh humanism. Menurut
aliran humanism bahwa perilaku manusia itu ditentukan oleh dirinya sendirinya,
oleh factor internal dan bukan oleh kondisi lingkungan ataupun pengetahuan
14. Carl R. Rogers dalam Dasar – Dasar Kependidikan
(1988;332), mengemukakan prinsip prinsip belajar
sebagai berikut
Manusia mempunyai dorongan untuk belajar,dorongan ingin tahu, melakukan
eksplorasi dan mengasimilasi pengalaman baru
Belajar akan bermakna
Belajar diperkuat ddengan jalan mengurangi ancaman eksternal
Belajar dengan inisiatif sendiri akan melibatkan keseluruhan pribadi,
intelektual maupun perasaan
Sikap berdiri sendiri, kreatif dan percaya diri diperkuat dengan nilai sediri
15. Tujuan pendidikan menurut kaum humanis adalah realisasi diri, individu
yang mencapai realisasi diri akan merasa dirinya penuh makna dan bebas.
Untuk mencapainya guru berperan sebagai
- nara sumber
- fasilitator belajar
- bukan inspector atau instruktur yang mengendalikan kelas
16. Guru berperan sebagai fasilitator , menurut Carl R. Rogers (1985;334). Tugas
guru
Membantu iklim kelas kondusif dan positif terhadap belajar
Membantu siswa mengklarifikasikan tujuan belajar dan memberikan
kesempatan secara bebas
Membantu siswa mengembangkan dorongan dan tujuannya
Menyediayakan sumber sumber belajar
17. Pengaruh teori belajar humanistic terhadap pendidikan
Individualisasi
Motivasi
Metodologi
Tujuan tujuan kurikuler
Bentuk pengelolaan kelas
Usaha mengefektifkan mengajar
Partisipasi siswa
Kegiatan belajar siswa
Tujuan umum pendidikan
18. C. Teori Belajar Behavioristik
Aliran ini memandang bahwa prilaku manusia adalah hasil pembentukan
melalui kondisi lingkungan.
19. Asumsi pokok yang melandasi behaviorisme
menurut M.I. soelaeman
Perilaku itu dipelajari dan berbentuk dengan adanya ikatan asosiatif antara
stimulus dan respon (S-R)
Manusia mencari kesenangan dan menghindari hal hal yang menyakitkan
Perilaku ditentukan oleh lingkungan
20. 3 hal yang mempengaruhi proses belajar seseorang
Stimulus
Respons
akibat
21. Tujuan Pendidikan menurut behaviorisme
Berorientasi pada pengembangan kompetensi, penguasaan secara tuntas
terhadap apapun yang dipelajari
Bersifat external
Mengabaikan masalah kehidupan pribadi siswa, lebih berorientasi kepada
tujuan diluar diri siswa
22. Tugas tugas guru sebagai pengambil inisiatif dan
pengendali proses belajar
Mengidentifikasi prilaku yang dipelajari
Mengidentifikasi prilaku yang diharapkan dari proses belajar
Mengidentifikasi reinforcer (system ganjaran) yang memadai
Menghindarkan prilaku yang tidak diharapkan dengan jalan memperlemah
pola prilaku yang dikehendaki
23. Pengaruh teori belajar behaviorisme terhadap
pendidikan
Individualisasi
Motivasi
Metode
Tujuan tujuan kurikuler
Bentuk pengelolaan kelas
Usaha mengefektifkan kelas
Partisipasi siswa
Kegiatan belajar siswa
Tujuan umum pendidikan
24. G. JENIS JENIS UPAYA PENDIDIKAN
Upaya Pendidikan adalah suatu cara usaha Pendidikan untuk membimbing
anak mencapai kedewasaannya
Upaya Pendidikan berbeda arti dengan factor Pendidikan
Faktor Pendidikan adalah suatu pengaruh yang tidak disengaja diadakan oleh
pendidik tetapi berpengaruh terhadap peserta didik.
25. Proses Pendidikan berlangsung dalam pergaulan antara pendidik dan anak
didik.
Upaya Pendidikan dapat berupa : perintah, larangan, ajakan, saran,
dorongan dsb.
26. Upaya Pendidikan dilaksanakan berhubungan
dengan 4 hal
1) Membatasi tujuan Pendidikan yang terbagi menjadi:
Tujuan umum
Tujuan khusus
Tujuan incidental
tujuan sementara
Tujuan tidak lengkap
Tujuan intermediet
2) Dihubungkan dengan orang yang mempergunakan upaya itu
3) Dihubungkan dengan cara/ upaya yang dipergunakan
4)Bagaimana efeknya terhadap anak