SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
dr. MeironiWaimir
Puskesmas Desa Gedang
Kota Sungai Penuh
MERS
(Middle Eastern Respiratory Syndrome )
Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS)
 penyakit yang disebabkan oleh Corona Virus yang
pertama kali ditemukan di daerah Timur Tengah.
Penyebab utama Virus Mers yaitu virus dalam kelompok
Coronavirus dengan ciri virus permukaan tubuhnya
diselimuti struktur mirip dengan mahkota.
MERS – Cov adalah merupakan singkatan dari Middle East
Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan
jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona
Virus).
Virus Mers belum diketahui asal muasalnya, namun
diperkirakan berasal dari unta.
Peneliti dari Amerika Serikat dan King Saud University
berhasil mengisolasi virus MERS CoV pada usap (swab)
hidung pada unta berpunuk satu, dan membuktikan bahwa
sekuen genom di unta dan manusia adalah tidak berbeda
Peneliti lain yang dipublikasi di jurnal kedokteran "Emerging
Infectious Diseases", melakukan eksperimen untuk melihat
stabilitas virus MERS CoV pada susu unta, domba dan sapi,
sebelum dan sesudah di pasteurisasi. Walau memang virus ini
bisa hidup lama di susu, tapi sesudah di pasteurisasi maka
virus tidak ditemukan lagi
MERS vs SARS
MERS-CoV menyebar lebih lambat dibandingkan SARS.
Namun, risiko kematian lebih besar.
Sejak September 2012 hingga awal Juni 2013 lalu hanya
ditemukan 53 kasus yang diteguhkan diagnosisnya oleh
laboratorium, 30 kasus di antaranya meninggal (Case Fatality
Rate (CFR) 57 persen).
SARS menyebar dari China selatan ke Hongkong. Dari
Hongkong menyebar ke 37 negara dalam tempo relatif cepat.
Antara November 2002 dan Juli 2003, ada 8.273 orang
terserang SARS, 775 orang di antaranya meninggal (Case
Fatality Rate (CFR) 9,4 persen).
Dikenali untuk pertama kali pada tahun 2012 di Arab Saudi
Data kematian dari kasus yang disebabkan Mers-CoV dari bulan
April 2012 sampai Juni 2013
Saudi Arabia : kasus mers 49 dan jumlah kematian 32
United Kingdom (UK) : kasus mers 3 dan jumlah kematian 2
Italia : kasus mers 3 dan jumlah kematian 0 (tidak ada)
Perancis : kasus mers 2 dan jumlah kematian 1
Jordania : kasus mers 2 dan jumlah kematian 2
Qatar : kasus mers 2 dan jumlah kematian 0 (tidak ada)
Tunisia : kasus mers 2 dan jumlah kematian 0 (tidak ada)
United Arab Emirat (UAE) : kasus mers 1 dan jumlah
kematian 1
Dalam periode 1 - 20 Mei 2014 Laboratorium Balitbangkes
telah memeriksa terhadap kemungkinan MERS CoV :
-  Jumlah kasus: 79 pasien
- Range umur: 2 - 86 tahun, < 45: 11 orang (14%), ≥ 45: 68
orang
- Perempuan: 43 orang (54%), Laki-laki: 36 orang (46%)
- Pasien berasal dari 17 Provinsi yaitu:
Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Barat,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung,
Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan
Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten
- Semua kasus yang diperiksa di Balitbangkes, hasilnya "negatif",
tidak ditemukan virus MERS CoV.
Penyakit Virus Mers sangat mematikan, korban yang
terinfeksi 30%-50% meninggal dunia
Bahaya Penyakit Virus Mers adalah untuk sampai saat ini
masih belum ditemukan obatnya, untuk pengobatan masih
sebatas perlakuan yang diberikan kepada korban untuk
mengurangi gejala-gejala Penyakit Virus Mers yang timbul.
Penularan Penyebab Penyakit Virus Mers umumnya
mengalami kontak dengan korban sebelumnya pada jarak yang
sangat dekat dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas.
Kemungkinan penularannya dapat melalui media sebagai
berikut yaitu :
Langsung : Melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien
batuk atau bersin.
Tidak Langsung : Melalui kontak dengan benda yang
terkontaminasi virus.
Gejala
Gangguan pernapasan (napas pendek dan susah bernapas)
Demam tinggi diatas 38 derajat celcius
Batuk-batuk dan bersin-bersin berkelanjutan
Sakit dada dan sering terasa nyeri
Gejala muncul dalam kurun waktu 14 hari setelah perjalanan ke
Timur Tengah
Vaksin dan Pengobatan
Sampai dengan saat ini memang belum ada vaksin yang spesifik
dapat mencegah infeksi MERS-Cov. Selain itu, belum
ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik dapat
menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-Cov.
Perawatan medis hanya bersifat supportive untuk meringankan
gejala.
Tes laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk
MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa
laboratorium internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin.
Saran hidup sehat dalam melindungi diri
sendiri dari Virus Mers
Tutuplah hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk dan
bersin, dan buanglah tisu ke tempat sampah
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan
yang tidak dicuci dengan bersih (gunakan antiseptik untuk
mencuci tangan setiap saat)
Cobalah untuk menghindari penggunaan alat minum dan alat
makan bersama dengan orang yang sedang menderita sakit
Sekian
sumber
http://www.depkes.go.id
www.who.int/csr/disease/coronavirus_infections/en/
www.cdc.gov/CORONAVIRUS/MERS/INDEX.HTML

More Related Content

What's hot (14)

Makalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aidsMakalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aids
 
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah lengkap tentang hiv aids
Makalah lengkap tentang hiv aidsMakalah lengkap tentang hiv aids
Makalah lengkap tentang hiv aids
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Makalah hiv STIP WUNA
Makalah hiv STIP WUNA Makalah hiv STIP WUNA
Makalah hiv STIP WUNA
 
Makalah hiv aids...
Makalah hiv aids...Makalah hiv aids...
Makalah hiv aids...
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
HIV/AIDS dalm Kewarganegaraan
HIV/AIDS dalm KewarganegaraanHIV/AIDS dalm Kewarganegaraan
HIV/AIDS dalm Kewarganegaraan
 
Virus hiv
Virus hivVirus hiv
Virus hiv
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Diana Ary about HIV
Diana Ary about HIVDiana Ary about HIV
Diana Ary about HIV
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
Patofisiologi aids
Patofisiologi aidsPatofisiologi aids
Patofisiologi aids
 

Viewers also liked

Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan
Bahaya Rokok Terhadap KesehatanBahaya Rokok Terhadap Kesehatan
Bahaya Rokok Terhadap KesehatanMeironi Waimir
 
Engage121 - Brand Dashboards - june 2014
Engage121 - Brand Dashboards - june 2014Engage121 - Brand Dashboards - june 2014
Engage121 - Brand Dashboards - june 2014Engage121
 
витая пара.строение.преминение
витая пара.строение.преминениевитая пара.строение.преминение
витая пара.строение.преминениеlisitca
 
Search core corp presentation_may 2013
Search core corp presentation_may 2013Search core corp presentation_may 2013
Search core corp presentation_may 2013infinitenine
 
Facebook building fanlets & pages
Facebook   building fanlets & pagesFacebook   building fanlets & pages
Facebook building fanlets & pagesEngage121
 
Engage121 customer service - june 2014
Engage121   customer service - june 2014Engage121   customer service - june 2014
Engage121 customer service - june 2014Engage121
 
Unit 1-assignment
Unit 1-assignmentUnit 1-assignment
Unit 1-assignmenttonit75
 
Pasto imperial diapo expocision
Pasto imperial diapo expocisionPasto imperial diapo expocision
Pasto imperial diapo expocisionRicardo A Jalaff P
 
постоюк н.а.
постоюк н.а.постоюк н.а.
постоюк н.а.natalichka25
 
Engage121 - Paid Media - June 2014
Engage121 - Paid Media - June 2014Engage121 - Paid Media - June 2014
Engage121 - Paid Media - June 2014Engage121
 

Viewers also liked (16)

Flu burung
Flu burungFlu burung
Flu burung
 
HIV-AIDS
HIV-AIDSHIV-AIDS
HIV-AIDS
 
Kesehatan mental
Kesehatan mentalKesehatan mental
Kesehatan mental
 
Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan
Bahaya Rokok Terhadap KesehatanBahaya Rokok Terhadap Kesehatan
Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan
 
Engage121 - Brand Dashboards - june 2014
Engage121 - Brand Dashboards - june 2014Engage121 - Brand Dashboards - june 2014
Engage121 - Brand Dashboards - june 2014
 
витая пара.строение.преминение
витая пара.строение.преминениевитая пара.строение.преминение
витая пара.строение.преминение
 
Search core corp presentation_may 2013
Search core corp presentation_may 2013Search core corp presentation_may 2013
Search core corp presentation_may 2013
 
Facebook building fanlets & pages
Facebook   building fanlets & pagesFacebook   building fanlets & pages
Facebook building fanlets & pages
 
Engage121 customer service - june 2014
Engage121   customer service - june 2014Engage121   customer service - june 2014
Engage121 customer service - june 2014
 
Unit 1-assignment
Unit 1-assignmentUnit 1-assignment
Unit 1-assignment
 
Apresentação1
Apresentação1Apresentação1
Apresentação1
 
Pasto imperial diapo expocision
Pasto imperial diapo expocisionPasto imperial diapo expocision
Pasto imperial diapo expocision
 
big-data-better-data-white-paper-final
big-data-better-data-white-paper-finalbig-data-better-data-white-paper-final
big-data-better-data-white-paper-final
 
постоюк н.а.
постоюк н.а.постоюк н.а.
постоюк н.а.
 
Infor1
Infor1Infor1
Infor1
 
Engage121 - Paid Media - June 2014
Engage121 - Paid Media - June 2014Engage121 - Paid Media - June 2014
Engage121 - Paid Media - June 2014
 

Similar to Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS)

2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov
2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov
2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-covtantralala
 
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)agus raharjo
 
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)Hury Tinus
 
Coronavirus, anti panik fix 2
Coronavirus, anti panik fix 2Coronavirus, anti panik fix 2
Coronavirus, anti panik fix 2Teguh Budi
 
Coronavirus, anti panik fix
Coronavirus, anti panik fix Coronavirus, anti panik fix
Coronavirus, anti panik fix Teguh Budi
 
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19ELLY SALIM
 
PPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptx
PPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptxPPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptx
PPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptxAnnabelPinem
 
Coronavirus, anti panik fix
Coronavirus, anti panik fixCoronavirus, anti panik fix
Coronavirus, anti panik fixTeguh Budi
 
Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis iAnggaN7
 
Konsep & asuhan keperawatan pasien hiv
Konsep & asuhan keperawatan pasien hivKonsep & asuhan keperawatan pasien hiv
Konsep & asuhan keperawatan pasien hivDwiKartikaRukmi
 
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia dr. Rizki R. Pradesta
 
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulut
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulutPenyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulut
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulutOperator Warnet Vast Raha
 
Konsep hiv
Konsep hivKonsep hiv
Konsep hivAnggaN7
 
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIKPenyajian Data SIK
Penyajian Data SIKAnitaSekarw
 
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversiSikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversiabdillahmfff
 
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversiSikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversifahmigendut
 
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIKPenyajian Data SIK
Penyajian Data SIKAmeliamrln
 

Similar to Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS) (20)

2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov
2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov
2 pedoman-surveilan-dan-respon-kesiapsiagaan-menghadapi-mers-cov
 
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
Kebijakan ispa jateng (pertm kab 2014)
 
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
4 pedoman-tatalaksana-klinis-ispa-berat-suspek-mers-cov (1)
 
Materi 1 Kls X.pptx
Materi 1 Kls X.pptxMateri 1 Kls X.pptx
Materi 1 Kls X.pptx
 
Coronavirus, anti panik fix 2
Coronavirus, anti panik fix 2Coronavirus, anti panik fix 2
Coronavirus, anti panik fix 2
 
Coronavirus, anti panik fix
Coronavirus, anti panik fix Coronavirus, anti panik fix
Coronavirus, anti panik fix
 
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19
Makalah SDM Kesehatan tentang Covid 19
 
PPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptx
PPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptxPPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptx
PPT KELOMPOK 1 MGR VH.pptx
 
Coronavirus, anti panik fix
Coronavirus, anti panik fixCoronavirus, anti panik fix
Coronavirus, anti panik fix
 
Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis i
 
Konsep & asuhan keperawatan pasien hiv
Konsep & asuhan keperawatan pasien hivKonsep & asuhan keperawatan pasien hiv
Konsep & asuhan keperawatan pasien hiv
 
Hiv
HivHiv
Hiv
 
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
Covid-19 Updates & Protokol Penanggulangan Coronavirus di Indonesia
 
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulut
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulutPenyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulut
Penyakit parotitis, hipersaliva dan kanker rongga mulut
 
Kelompok 11
Kelompok 11Kelompok 11
Kelompok 11
 
Konsep hiv
Konsep hivKonsep hiv
Konsep hiv
 
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIKPenyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
 
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversiSikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
 
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversiSikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
Sikk okeeeeeyyyyyyyy dikonversi
 
Penyajian Data SIK
Penyajian Data SIKPenyajian Data SIK
Penyajian Data SIK
 

More from Meironi Waimir

Manajemen Komplikasi Silicone Oil Post Vitrektomi
Manajemen Komplikasi Silicone Oil Post VitrektomiManajemen Komplikasi Silicone Oil Post Vitrektomi
Manajemen Komplikasi Silicone Oil Post VitrektomiMeironi Waimir
 
A Comparison of The Lateral Tarsal Strip with Everting Sutures and The Quic...
A Comparison  of  The Lateral Tarsal Strip with Everting Sutures and The Quic...A Comparison  of  The Lateral Tarsal Strip with Everting Sutures and The Quic...
A Comparison of The Lateral Tarsal Strip with Everting Sutures and The Quic...Meironi Waimir
 
Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS)
Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS)Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS)
Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS)Meironi Waimir
 
OCULAR MANIFESTATIONS of HYPOPHYSEAL ADENOMA
OCULAR MANIFESTATIONS of HYPOPHYSEAL ADENOMAOCULAR MANIFESTATIONS of HYPOPHYSEAL ADENOMA
OCULAR MANIFESTATIONS of HYPOPHYSEAL ADENOMAMeironi Waimir
 
Ppt contact lens induced corneal ulcer
Ppt contact lens induced corneal ulcerPpt contact lens induced corneal ulcer
Ppt contact lens induced corneal ulcerMeironi Waimir
 
Inferior Oblique Overaction (IOOA)
Inferior Oblique Overaction (IOOA)Inferior Oblique Overaction (IOOA)
Inferior Oblique Overaction (IOOA)Meironi Waimir
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVAMeironi Waimir
 
Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
Penanggulangan Penyakit Demam BerdarahPenanggulangan Penyakit Demam Berdarah
Penanggulangan Penyakit Demam BerdarahMeironi Waimir
 
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan Meironi Waimir
 
Penyakit tidak menular
Penyakit tidak menularPenyakit tidak menular
Penyakit tidak menularMeironi Waimir
 
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)Meironi Waimir
 
Gastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maagGastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maagMeironi Waimir
 
Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualInfeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualMeironi Waimir
 

More from Meironi Waimir (16)

Manajemen Komplikasi Silicone Oil Post Vitrektomi
Manajemen Komplikasi Silicone Oil Post VitrektomiManajemen Komplikasi Silicone Oil Post Vitrektomi
Manajemen Komplikasi Silicone Oil Post Vitrektomi
 
A Comparison of The Lateral Tarsal Strip with Everting Sutures and The Quic...
A Comparison  of  The Lateral Tarsal Strip with Everting Sutures and The Quic...A Comparison  of  The Lateral Tarsal Strip with Everting Sutures and The Quic...
A Comparison of The Lateral Tarsal Strip with Everting Sutures and The Quic...
 
Limfoma Orbita
Limfoma OrbitaLimfoma Orbita
Limfoma Orbita
 
Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS)
Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS)Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS)
Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS)
 
OCULAR MANIFESTATIONS of HYPOPHYSEAL ADENOMA
OCULAR MANIFESTATIONS of HYPOPHYSEAL ADENOMAOCULAR MANIFESTATIONS of HYPOPHYSEAL ADENOMA
OCULAR MANIFESTATIONS of HYPOPHYSEAL ADENOMA
 
Ppt contact lens induced corneal ulcer
Ppt contact lens induced corneal ulcerPpt contact lens induced corneal ulcer
Ppt contact lens induced corneal ulcer
 
Inferior Oblique Overaction (IOOA)
Inferior Oblique Overaction (IOOA)Inferior Oblique Overaction (IOOA)
Inferior Oblique Overaction (IOOA)
 
Lensa progresif
Lensa progresifLensa progresif
Lensa progresif
 
Skabies
SkabiesSkabies
Skabies
 
Skrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVASkrining kanker cerviks dengan IVA
Skrining kanker cerviks dengan IVA
 
Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
Penanggulangan Penyakit Demam BerdarahPenanggulangan Penyakit Demam Berdarah
Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
 
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
 
Penyakit tidak menular
Penyakit tidak menularPenyakit tidak menular
Penyakit tidak menular
 
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR (P2M)
 
Gastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maagGastritis/Penyakit maag
Gastritis/Penyakit maag
 
Infeksi Menular Seksual
Infeksi Menular SeksualInfeksi Menular Seksual
Infeksi Menular Seksual
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 

Recently uploaded (18)

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 

Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS)

  • 1. dr. MeironiWaimir Puskesmas Desa Gedang Kota Sungai Penuh MERS (Middle Eastern Respiratory Syndrome )
  • 2.
  • 3. Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS)  penyakit yang disebabkan oleh Corona Virus yang pertama kali ditemukan di daerah Timur Tengah. Penyebab utama Virus Mers yaitu virus dalam kelompok Coronavirus dengan ciri virus permukaan tubuhnya diselimuti struktur mirip dengan mahkota. MERS – Cov adalah merupakan singkatan dari Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Corona virus (Novel Corona Virus).
  • 4.
  • 5. Virus Mers belum diketahui asal muasalnya, namun diperkirakan berasal dari unta. Peneliti dari Amerika Serikat dan King Saud University berhasil mengisolasi virus MERS CoV pada usap (swab) hidung pada unta berpunuk satu, dan membuktikan bahwa sekuen genom di unta dan manusia adalah tidak berbeda Peneliti lain yang dipublikasi di jurnal kedokteran "Emerging Infectious Diseases", melakukan eksperimen untuk melihat stabilitas virus MERS CoV pada susu unta, domba dan sapi, sebelum dan sesudah di pasteurisasi. Walau memang virus ini bisa hidup lama di susu, tapi sesudah di pasteurisasi maka virus tidak ditemukan lagi
  • 6. MERS vs SARS MERS-CoV menyebar lebih lambat dibandingkan SARS. Namun, risiko kematian lebih besar. Sejak September 2012 hingga awal Juni 2013 lalu hanya ditemukan 53 kasus yang diteguhkan diagnosisnya oleh laboratorium, 30 kasus di antaranya meninggal (Case Fatality Rate (CFR) 57 persen). SARS menyebar dari China selatan ke Hongkong. Dari Hongkong menyebar ke 37 negara dalam tempo relatif cepat. Antara November 2002 dan Juli 2003, ada 8.273 orang terserang SARS, 775 orang di antaranya meninggal (Case Fatality Rate (CFR) 9,4 persen).
  • 7.
  • 8. Dikenali untuk pertama kali pada tahun 2012 di Arab Saudi Data kematian dari kasus yang disebabkan Mers-CoV dari bulan April 2012 sampai Juni 2013 Saudi Arabia : kasus mers 49 dan jumlah kematian 32 United Kingdom (UK) : kasus mers 3 dan jumlah kematian 2 Italia : kasus mers 3 dan jumlah kematian 0 (tidak ada) Perancis : kasus mers 2 dan jumlah kematian 1 Jordania : kasus mers 2 dan jumlah kematian 2 Qatar : kasus mers 2 dan jumlah kematian 0 (tidak ada) Tunisia : kasus mers 2 dan jumlah kematian 0 (tidak ada) United Arab Emirat (UAE) : kasus mers 1 dan jumlah kematian 1
  • 9. Dalam periode 1 - 20 Mei 2014 Laboratorium Balitbangkes telah memeriksa terhadap kemungkinan MERS CoV : -  Jumlah kasus: 79 pasien - Range umur: 2 - 86 tahun, < 45: 11 orang (14%), ≥ 45: 68 orang - Perempuan: 43 orang (54%), Laki-laki: 36 orang (46%) - Pasien berasal dari 17 Provinsi yaitu: Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten - Semua kasus yang diperiksa di Balitbangkes, hasilnya "negatif", tidak ditemukan virus MERS CoV.
  • 10. Penyakit Virus Mers sangat mematikan, korban yang terinfeksi 30%-50% meninggal dunia Bahaya Penyakit Virus Mers adalah untuk sampai saat ini masih belum ditemukan obatnya, untuk pengobatan masih sebatas perlakuan yang diberikan kepada korban untuk mengurangi gejala-gejala Penyakit Virus Mers yang timbul.
  • 11. Penularan Penyebab Penyakit Virus Mers umumnya mengalami kontak dengan korban sebelumnya pada jarak yang sangat dekat dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Virus ini dapat menular antar manusia secara terbatas. Kemungkinan penularannya dapat melalui media sebagai berikut yaitu : Langsung : Melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk atau bersin. Tidak Langsung : Melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.
  • 12.
  • 13. Gejala Gangguan pernapasan (napas pendek dan susah bernapas) Demam tinggi diatas 38 derajat celcius Batuk-batuk dan bersin-bersin berkelanjutan Sakit dada dan sering terasa nyeri Gejala muncul dalam kurun waktu 14 hari setelah perjalanan ke Timur Tengah
  • 14. Vaksin dan Pengobatan Sampai dengan saat ini memang belum ada vaksin yang spesifik dapat mencegah infeksi MERS-Cov. Selain itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara spesifik dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh MERS-Cov. Perawatan medis hanya bersifat supportive untuk meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk MERS-Cov tersedia di Kementerian Kesehatan dan beberapa laboratorium internasional, namun tes tersebut bukan tes rutin.
  • 15. Saran hidup sehat dalam melindungi diri sendiri dari Virus Mers Tutuplah hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk dan bersin, dan buanglah tisu ke tempat sampah Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci dengan bersih (gunakan antiseptik untuk mencuci tangan setiap saat) Cobalah untuk menghindari penggunaan alat minum dan alat makan bersama dengan orang yang sedang menderita sakit
  • 16.
  • 17.