19. 1. Pneumonia merupakan penyebab No.1
kematian Balita di dunia terutama di negara
berkembang dan No.2 di Indonesia setelah
diare
2. Banyak “contributing factors” di negara
berkembang untuk terjadinya atau
memperberat pneumonia
3. Influenza dapat menjadi ancaman besar bidang
kesehatan. Mutasi virus/virus baru bisa
menimbulkan pandemi, peluang terjadi
pneumonia besar
23. Situasi update 30 April 2014 di SA
•Two cases haven’t developed any symptoms.
•Six stable cases, receiving the proper treatment.
•Two cases in IDnItNeKnEsSi vuen tCuak rBeP 3uTnKitI s.
25. MERS – CoV (Middle East Respiratory
Syndrome Corona Virus) adalah penyakit
sindrom pernapasan yang disebabkan oleh
virus Corona yang menyerang saluran
pernapasan mulai ringan s/d berat.
Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok
Corona virus (Novel Corona Virus), namun
berbeda dg virus SARS, yang pada tahun
2003 juga merupakan kelompok virus Corona
dan dpt menimbulkan pneumonia berat.
26. Cara penularan MERS-CoV
Belum diketahui secara pasti mekanisme penularan
Kemungkinan penularannya dapat melalui :
Langsung : percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk
atau bersin.
Tidak Langsung :
- Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi
- Kontak dengan peralatan pasien/ benda yg terinfeksi
virus tsb dan kemudian menyentuh mulut, hidung
atau mata.
27. Tanda/gejala
Gejala Mers untuk sebagian besar yang terinfeksi Mers
CoV berkembang kesaluran pernapasan yang berat
disertai demam, batuk dan napas lebih pendek.
Tanda-tanda atau Ciri-ciri Penyakit Virus Mers
1. Gangguan pernapasan (napas pendek dan susah
bernapas)
2. Demam tinggi diatas 38 derajat celcius, bukan panas
dalam yang biasa
3. Batuk-batuk dan bersin-bersin berkelanjutan
4. Sakit dada dan sering terasa nyeri
28. Diagnosa MERS-CoV
1. Penegakan diagnosa MERS CoV dilakukan melalui pemeriksaan
laboratorium reverse transcriptase polymerase chain reaction
(RT-PCR)
2. Tempat pemeriksaan : Laboratorium Badan Litbangkes RI Jakarta
3. Bahan pemeriksaan :
– Spesimen dari saluran napas atas (hidung, nasofaring dan/atau swab
tenggorokan)
– Spesimen saluran napas bagian bawah (sputum, aspirat endotracheal,
kurasan bronkoalveolar)
Swab Nasofaring, Urofaring, dan sputum
29. Pengobatan
Belum ada obat spesifik, pengobatan diberikan
berdasarkan kondisi pasien
General supportive care
Intensive care
.
Pencegahan sepsis
Pengobatan yang bersifat spesifik belum ada.
Universal Precaution
30. Pencegahan
• Belum tersedia vaksin untuk virus ini
• Pencegahan
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
menghindari kontak erat dengan penderita,
menggunakan masker, menjaga kebersihan
tangan dengan sering mencuci tangan dengan
sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
3. Gunakan Masker
4. Hindari Kontak dengan Unta
31. Update Situasi MERS-CoV
MERS-CoV pertama kali dilaporkan pada bulan September
2012 di Saudi Arabia
Sejak Sept 2012 s/d 9 Mei 2014 572 kss, 173 meninggal
(CFR: 30 %) *sumber : www.who.int
Pada bulan Maret-April 2014 terjadi peningkatan kasus
Data sd 15 Mei 2014, menginfeksi 18 negara :
- Timur Tengah: Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Saudi
Arabia, Uni Emirat Arab, Mesir & Yaman; Libanon
- Eropa: Perancis, Jerman, Yunani, Itali dan Inggris (UK);
- Afrika Utara: Tunisia;
- Asia: Malaysia dan Filipina dan;
- Amerika Serikat
32. Lanjutan (1)
• Kasus yg ditemukan di Saudi Arabia s.d tanggal 13 Mei
2014 sebanyak 495 orang dengan 152 meninggal (CFR :
27,4%).
• Semua kasus berhubungan dg negara di Timur Tengah
(Jazirah Arab), baik secara langsung maupun tidak
langsung
Jemaah asal Malaysia (1 orang) meninggal sepulang
umroh
Jemaah umroh asal Filiphina (1 orang) dalam
pengawasan
TKI asal Indonesia (1 orang) meninggal di jeddah
Jemaah umroh asal Sulsel MERS- CoV (+) di rawat di
RS King Fahd Jeddah (kondisi stabil)
33. Situasi di Indonesia
• Dari Jan – 19 Mei 2014 (pukul 15.00) jumlah suspek
MERS 113 orang
• 108 orang negatif, 1 org tdk diambil specimen (meninggal
: di RS Adam Malik, Medan), 4 waiting list
• Provinsi yang melaporkan suspek : 19 provinsi (DKI,
Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Kepri, Riau, Sumbar,
Sumsel, sumut, Lampung, NAD, Sultra, Kaltara, Kalbar,
Kalteng, Jambi, Banten
• Kelompok usia 45-64 (52%), 65+ (28%)
• WNI positif MERS di Saudi Arabia 2 orang ( 1 TKI,
meninggal dan 1 jamaah umroh asal sulsel masih dirawat
di RS King Fahd Jeddah, kondisi stabil)
34. BERDASARKAN WAKTU
KASUS DALAM INVESTIGASI KASUS WNI POSITIF
No Bulan Jumlah
1 Januari 2
2 Februari 1
3 Maret 10
4 April 3
5 Mei 84
6
Tidak ada Keterangan
(Litbangkes)
13
Total 113
No Bulan Jumlah
1 Januari -
2 Februari -
3 Maret -
4 April 1
5 Mei 1
Total 2
35. Tujuan Kesiapsiagaan
Terwujudnya upaya kesiapsiagaan menghadapi
MERS-CoV untuk melindungi WNI di negara
terjangkit dan yang pergi ke negara terjangkit,
serta memutus rantai penularan dan
meminimalisir kasus kematian di Indonesia
36. Strategi
Penguatan Koordinasi lintas program dan lintas Sektor.
Advokasi dan Sosialisasi
Surveilans di pintu masuk ke Indonesia khususnya
Jawa Tengah
Surveilans di Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rumah
Sakit
Penguatan jejaring laboratorium
Komunikasi Risiko /KIE
Penguatan kapasitas
Tata laksana kasus
Pengendalian Infeksi
37. Upaya yang dilakukan pemerintah
1. Peningkatan kegiatan pemantauan di point of entry, pintu masuk
negara.
2. Penguatan Surveilans epidemiologi termasuk surveilans pneumonia.
3. Pemberitahuan ke seluruh Dinkes Provinsi dan 17 KKP tentang
kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV (3 kali tahun 2013) & tahun 2014
(1 kali) ke seluruh KKP.
4. Pemberitahuan ke seluruh RS (diantaranya 100 RS Rujukan Flu
Burung), RSUD dan RS Vertikal tentang kesiapsiagaan dan tatalaksana
MERS CoV.
5. Menyiapkan pedoman Kesiapsiagaan MERS CoV :
a. Pedoman umum MERS CoV
b. Tatalaksana klinis
c. Pencegahan Infeksi
d. Surveilans di masyarakat umum dan di pintu masuk negara
e. Diagnostik dan laboratorium
38. Lanjutan.....
6. Sosialisasi Pedoman MERS-CoV di 3 lokasi (peserta : Dinkes Prov di 17
wilayah KKP embarkasi/ debarkasi, Lab/BBTKL, RS, DSO)
7. Meningkatkan kesiapan laboratorium termasuk penyediaan reagen dan
alat diagnostik.
8. Semua petugas TKHI sudah dilatih dan diberi pembekalan dalam
penanggulangan MERS-CoV.(2013).
9. Menyiapkan pelayanan kesehatan haji di 15 Debarkasi (KKP).
10. Diseminasi informasi ke masyarakat terutama jemaah haji dan umrah serta
petugas haji Indonesia.
11. Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor seperti BNP2TKI,
Kemenhub, Kemenag, Kemenlu, Kemenkeu dll tentang kesiapsiagaan
menghadapi MERS CoV.
12. Melakukan kordinasi dengan pihak kesehatan Arab Saudi.
13. Meningkatkan hub. Internasional melalui WHO dll
14. Pemberitahuan ke asosiasi penyelenggara ibadah Umroh (April 2014)
39. Upaya yang dilakukan Dinkes Prov. Jateng
Untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran penyakit MERS-CoV ke Indonesia
termasuk Jawa Tengah telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan rapat koordinasi bersama unsur terkait dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan penularan MERS-CoV;
2. Menyampaikan Surat Edaran kepada DKK di 35 kab/kota untuk melaksanakan
langkah-langkah pencegahan MERS-CoV;
3. Menyiagakan Rumah Sakit Rujukan Avian Influenza (AI) sebagai Rumah Rakit
rujukan MERS-CoV;
4. Bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan BP3TKI Jawa Tengah
untuk melakukan screening suspek di bandara khususnya penumpang yang baru
datang dari Timur Tengah (jemaah umroh dan TKI);
5. Bekerjasama dengan Dinakertransduk dan BP3TKI dalam penyebarluasan informasi
MERS-CoV bagi TKI yang bekerja Timur Tengah yang masuk ke wilayah Jawa Tengah
melalui petugas bandara;
6. Mensosialisasikan kepada biro-biro perjalan umroh melalui Kanwil Kementerian
Agama Provinsi Jawa Tengah;
40. RUMAH SAKIT RUJUKAN MERS-CoV
DI JAWA TENGAH
1. RSUP Dr. Kariadi Semarang
2. RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
3. RSUD Moewardi Surakarta
4. RSUD Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
5. RSUD Tidar Magelang
6. RSUD Dr. Soeselo Slawi
7. RSUD Dr. Soewondo Kendal
8. RSUD Kraton Pekalongan
9. RSUD Banyumas
10. RSUD Kudus
11. RSUD Kardinah Tegal
Editor's Notes
Kss tdk hanya di Jeddah tp s.d Mekkah, Madinah merupakan kota2 yg dikunjungi jemaah Indonesia
75 % Nakes tertular kss yg dirawatnya di RS perlu pengamatan pola penularan antar manusia
Kss pd jemaah umroh asal Turki stlh dr SA
Bertambahnya kss di Asia Tenggra pd jemaah umroh asal Philipina disamping kss meninggal asal Malaysia
- Kss Yunani, Yordan, Perancis limited human to
human transmission
ada peningkatan bermakna kasus di United Arab Emirate (UAE).
WHO mengeluarkan peringatan penting tentang penyebaran MERS CoV ("WHO office sounds alarm as MERS cases push higher")
Cara pencegahan yang mungkin :
Cara pencegahan yang mungkin:
Dengan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sbb:
1. Pelihara kebersihan tangan:dengan mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan membersihkannya dengan pembersih tangan yang seharusnya/sanitizers, teristimewa setelah batuk, bersin atau menggunakan kakus; sebelum menangani, mengelola atau menyiapkan makanan dan setelah berkontak dengan pasien-pasien atau milik pribadi mereka
2. Hindari kontak langsung tangan dengan mata dan hidung sedapat mungkin.
3. Pakai masker di tempat sangat ramai terutama selama beribadah haji atau umrah
4. Hindari sedapat mungkin kontak dengan pasien-pasien dan milik pribadi mereka dan masker yang sudah mereka gunakan.Ketika batuk dan bersin kapai tisu untuk menutup mulut dan hidung.Sesudah itu buang tisu yang habis pakai kedalam keranjang sampah.Kemudian cuci tangan Anda dengan sebersih-bersihnya.
5. Bila Anda bersin dan tidak ada tisu yang tersedia, gunakan bagian atas lengan-lengan Anda untuk menutup mulut dan hidung Anda dan hindari menggunakan tangan anda.
6. Pelihara secara umum kebiasaan-bersih .
7.Cuci sayur dan buah sebersih-bersihnya sebelum dimakan.
8.Pertahankan diet sehat yang baik dan berolahraga sejajar dengan kebiasaan-kebiasaan sehat lainnya dan sebagai tambahan tidurlah dengan cukup; semua ini akan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
17 negara terinfeksi :
Daerah Timur Tengah : Jordan, Kuwait, Oman, Qatar, Kingdom of Saudi Arabia (KSA) and the United Arab Emirates (UAE)
Eropa: France, Germany, Greece, Italy and the United Kingdom (UK); in North Africa: Tunisia
Asia: Malaysia and the Philippines.
1 kss (meninggal) asal Malaysia stlh menunaikan umroh
1 kss pada jemaah umroh asal Filiphina dlm pengawasan
1 kasus pada TKI asal Indonesia, meninggal di jeddah
Kss ny. N (sumber KJRI)
Dx : Corona virus (+), radang aparu akut, gagal pernapasan & gagal ginjal
Masuk RS 20 April 2014 (RS King Saud Jeddah), meninggal 27 Apr 2014, Dimakamkan di Jeddah, 28 Apr 2014
Upaya dilakukan contact tracing sd 2 mgg
Riwayat pajanan sebelum sakit belum diketahui
Median age 50 tahun (range : 14 bulan- 94 tahun), 65% laki-laki.
63,4% menderita ISPA berat, 29.8% dilaporkan tidak menderita gejala yang berat.
76% memiliki kondisi komorbid, yaitu gagal ginjal kronik (13.3%), diabetes (10%), penyakit jantung (7.5%).
90.2% kasus index dan kasus sporadic mempunyai gejala yang berat ataupun fatal.
Hanya sekitar 49 kasus yang mempunyai informasi kontak dengan hewan, termasuk mempunyai atau mengunjungi peternakan unta, ayam, bebek, kambing, domba, dan barang lainnya.