Khutbah pertama membahas tentang arti takwa kepada Allah dan kewajiban berbakti kepada orang tua. Takwa dijelaskan sebagai taat dan patuh kepada Allah serta meninggalkan larangan-Nya karena takut siksaan dan berharap pahala dari-Nya. Kewajiban berbakti kepada orang tua ditekankan karena jasa besar yang diberikan orang tua dalam membesarkan anak, dan pahala yang diberikan Allah bagi yang berbakti
1. KHUTBAH PERTAMA:
- Dari mimbar Jum’at ini, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi &
kepada jamaah sekalian, marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benar taqwa, dimanapun & kapanpun
kita berada. Baik ketika kita sedang sendirian, maupun ketika bersama orang
banyak; baik ketika kita dalam kondisi lapang maupun dalam kondisi
sempit. Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
ََّ
َّللا اوُ
قَّ
ات اوُ
نَ
آم َ
ينِ
ذَّ
ال اَ
هُّ
َيأ اَ
ي
َ
نوُ
مِ
ل ْ
سُّ
م مُ
تَنأَ
و َّ
َلِ
إ َّ
نُ
توُ
مَ
ت َ
َلَ
و ِ
هِ
اتَ
قُ
ت َّ
قَ
ح
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kalian mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102).
- Salah seorang ulama Tabi’in, Thalaq bin Habib rahimahullah mengatakan
tentang arti takwa.
ىالتقو
:
تع أن
مل
هللا معصية تترك أنو ؛ هللا ابوث ترجو ، هللا من نور على ، هللا بطاعة
. هللا عقاب تخاف ، هللا من نور على ،
“Takwa adalah engkau beramal dalam ketaatan kepada Allah, di atas
petunjuk dari Allah, dengan mengharap pahala dari Allah. Dan engkau
meninggalkan maksiat kepada Allah, di atas petunjuk dari Allah karena
takut adzab Allah.”
- Demikianlah makna takwa kepada Allah yang harus kita tanamkan dalam
diri kita, sehingga ketika kita mendengar kalimat “bertakwalah keda Allah”
maka hendaklah kita teringat perintah-perintah Allah yang harus kita
kerjakan & larangan-larangan Allah yang harus kita jauhi, di atas iman &
ilmu, dengan mengharap pahala-Nya & takut siksa-Nya.
- ...
- Kita semua adalah anak dari orangtua kita. Status anak akan tetap melekat
pada diri kita meski kita sudah dewasa, tua, atau orangtua kita telah
meninggal. OKI, kewajiban paling besar yang harus ditunaikan oleh seorang
hamba setelah kewajibannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala & Rasul-
Nya shallallahu ‘alaihi wasallam adalah berbakti kepada kedua orangtua.
- Melalui perantara mereka, Allah Subhanahu wa Ta’ala meng-ada-kan kita
dari ketiadaan. Mereka mengasuh kita, merawat kita, mendidik kita,
mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita.
- Di dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berwasiat agar kita
bersikap baik kepada mereka.
اً
نا َ
سْ
حِ
إ ِ
نْ
يَ
دِ
الَ
وْ
لِابَ
و اً
ئْ
ي َ
ش ِ
هِ
ب اوُ
كِ
ر ْ
شُ
تَ
َلَ
و َ
هللا اوُ
دُ
بْ
اعَ
و
“Beribadahlah kalian kepada Allah, & janganlah kalian mempersekutukan-
Nya dengan sesuatupun, & berbuat baiklah kalian kepada kedua orangtua.
(QS. an-Nisa’: 36)
يِ
ل ْ
رُ
ك ْ
اش ِ
َنأ ِ
نْ
يَ
امَ
ع يِ
ف ُ
هُ
لا َ
صِ
فَ
و ٍ
نْ
هَ
و ٰ
ىَ
لَ
ع اً
نْ
هَ
و ُ
هُّ
ُمأ ُ
هْ
تَ
لَ
مَ
ح ِ
هْ
يَ
دِ
الَ
وِ
ب َ
ان َ
نس ِْ
اْل اَ
نْ
ي َّ
صَ
و َ
و
ُ
ير ِ
صَ
مْ
لا َّ
يَ
لِ
إ َ
كْ
يَ
دِ
الَ
وِ
لَ
و
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah
kembalimu.” (QS. Luqman: 14).
- Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata, “Ada seseorang datang menemui
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata,
هللا َ
رسول يا
،
قال تي؟َ
ابَ
ح َ
ص سنُ
بح ِ
الناس ُّ
أحق نَ
م
:
((
كُّ
أم
))
: قال
قال ؟ من ثم
:
)) أمك ((
: قال
أمك (( قال ؟ من ثم
))
: قال
: قال ؟ من ثم
((
أب ثم
و
ك
. ))
‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku berbakti
kepadanya?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ibumu”. Dia
bertanya lagi: “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Ibumu”. Dia
bertanya lagi: “Kemudian siapa?”, Beliau menjawab: “Ibumu”. Dia
bertanya lagi: “Kemudian siapa lagi?”, Beliau menjawab: “Kemudian
ayahmu”. (HR. Bukhari, AD, & TR)
- Al-Imam Ibnu Baththal rahimahullah menyebutkan bahwa di antara
hikmah didahulukannya ibu dari ayah, karena ibu memiliki tiga kekhususan
yang tidak dilakukan oleh ayah kepada anaknya, yaitu: mengandung,
melahirkan & menyusui.
- ...
- Allah Subhanahu wa Ta’ala & Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam
menjelaskan betapa pentingnya kewajiban berbakti kepada orangtua, yaitu
dengan menggambarkan betapa besarnya pengorbanan & jasa orangtua
kepada kita -terutama ibu kita-.
- OKI, sudah semestinya bagi kita untuk benar-benar memaksimalkan diri
dalam berbakti & berbuat baik kepada orangtua, serta janganlah kita seperti
orang-orang yang tatkala mereka bersama dengan koleganya, temannya,
tetangganya, orang yang baru dikenal, mereka sangat beramah-tamah, akan
tetapi dengan orang tua, mereka malah durhaka, mereka membantah &
membentak, mereka menyakiti orang tua mereka. Na’uudzu billahi, tsumma
nauudzu billahi min dzaalika.
- ...
- Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyediakan pahala yang besar bagi
orang-orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, baik di dunia
maupun di akhirat. Di antaranya:
- (1) Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga
2. - Disebutkan dalam sebuat hadits, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau
berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Aku pernah tidur, lalu aku bermimpi bahwa diriku berada di Surga, lalu
aku mendengar suara seorang yang sedang membaca (al-Qur’an), lalu
kutanyakan, ‘Siapa ini?’ Mereka menjawab, ‘Ini adalah Haritsah bin an-
Nu’man.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Demikianlah ganjaran dari berbakti, demikianlah ganjaran dari
berbakti”. Beliau adalah orang yang paling berbakti terhadap ibunya. [HR.
Ahmad dengan sanad yang shahih]
- (2) Allah akan memberikan mereka pertolongan & jalan keluar
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ketika ada tiga orang
berjalan-jalan, tiba-tiba mereka kehujanan, lalu mereka berteduh di
dalam gua pada sebuah gunung. Ketika mereka tengah berada di dalam
gua itu, tiba-tiba ada batu besar yang jatuh sehingga menutupi mulut gua
tersebut. Lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian lainnya,
‘Lihatlah kepada amalan terbaik yang pernah kalian kerjakan, lalu
mohonlah kepada Allah dengan amalan tersebut, ....’ Lalu ketiganya
berdoa, & salah seorang di antara mereka berdoa:
▪ ‘Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai dua orang tua yang sudah
lanjut usia, sementara aku memiliki istri & juga anak-anak yang
masih kecil, & aku memelihara mereka. Apabila aku telah
memasukkan kambingku ke kandang, aku mulai mengurus kedua
orang tuaku, yaitu aku memberi minum susu keduanya.
▪ Kemudian suatu saat aku mendatangi keduanya, & aku mendapati
keduanya telah tidur. Kemudian aku membersihkan bejana, lalu
memerah susu. Selanjutnya aku membawa susu itu di dekat kepala
kedua orang tuaku sementara anak-anakku bergelantungan di
kedua kakiku.
▪ Hal itu karena aku tidak ingin memulai mengurus keluargaku
sebelum aku mengurus kedua orang tuaku, & aku tidak ingin
membangunkan keduanya. Kemudian aku masih terus berdiri
sampai fajar bersinar terang hingga menunggu keduanya bangun.
▪ Ya Allah, jika aku melakukan hal itu dalam rangka mencari
keridhaan-Mu, maka bukakanlah untuk kami sebuah celah dimana
kami dapat melihat langit darinya. Maka Allah pun membukakan
celah bagi mereka sehingga mereka dapat keluar dari gua
tersebut … [HR. Bukhari & Muslim]
- (3) Allah akan memberikan kemudahan dalam rizki
- Di antara balasan bagi seseorang yang berbuat baik kepada orangtuanya
adalah akan dimudahkannya dirinya dalam mencari rezeki & dipanjangkan
umurnya. Sebagaimana tersebut dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam:
َ
ط َ
سْ
بُ
ي ْ
َنأ ُ
هَّ
ر َ
س ْ
نَ
م
في له
ْ
زِ
ر
قه
أنو
ُ
هَ
مِ
حَ
ر ْ
ل ِ
صَ
يْ
لَ
ف ِ
هِ
رَ
ثَأ يِ
ف َأ َ
سْ
نُ
ي
“Barang siapa yang senang untuk diluaskan rezekinya & dipanjangkan
umurnya, maka hendaklah menyambung silaturrahim.” (H.R. Muslim)
- Berbakti kepada orang tua masuk ke dalam keumuman hadits ini karena
termasuk penunaian silaturahim, & silaturahim yang paling tinggi adalah
bermuamalah dengan orangtua secara baik.
- ...
- Berbuat baik kepada kedua orang tua, di antaranya adalah dengan:
1) Menaati keduanya dalam hal kebaikan.
2) Menunaikan wasiat mereka.
3) Berlemah-lembut kepada mereka.
4) Mendermakan harta kepada mereka.
5) Menyambung silaturahim dengan kerabat mereka.
6) Berbuat baik kepada teman-teman mereka.
7) Merawat mereka di kala tua.
8) Mendoakan hidayah kepada mereka tatkala mereka masih dalam
kekafiran, kesyirikan, bid’ah, ataupun kemaksiatan.
9) Mendoakan kebaikan, keberkahan, & ampunan ketika mereka
masih hidup.
10) Serta banyak memohonkan ampunan kepada mereka ketika mereka
sudah wafat, serta memperbanyak amal sedekah atas namanya.
- Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan taufiq & hidayah kepada
kita untuk senantiasa bisa berbakti kepada orangtua kita. Aaamiiin
KHUTBAH KEDUA:
- Sesungguhnya hanya ada dua keadaan bagi seseorang ketika bermuamalah
dengan kedua orangtuanya. (1) Keadaan yang baik bagi mereka yang
berbakti kepada orangtua. (2) Keadaan yang buruk bagi mereka yang
durhaka kepada kedua orangtua.
- Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
هللا ا َ
ضِ
ر
ِ
دِ
الَ
وْ
لا ا َ
ضِ
ر
ْ
يِـف
ين
هللا ُ
طَ
خ َ
وس
ِ
دِ
الَ
وْ
لا ِ
طَ
خ َ
س
ْ
ـيِ
ف
ين
“Ridha Allâh ada pada keridhaan orang tua dan murka Allâh ada pada
kemurkaan orang tua.” (HR. al-Bukhari dan selainnya).
- OKI, di akhir khutbah ini, mari kita berdoa, semoga Allah Subhanahu wa
Ta’ala senantiasa menjaga kedua orangtua kita dalam keislaman &
keimanan, memberkahi umur keduanya dalam kesehatan & kebaikan, serta
menjadikan diri-diri kita sebagai anak-anak yang berbakti, yang senantiasa
berbuat baik untuk orangtua, mendoakan kebaikan & ampunan untuk
keduanya. Aamiiin
3. -
} ... النبي على نيصلو ومالئكته هللا إن {
-
... محمد آل وعلى محمد على صل اللهم
-
اغفر اللهم
ذنوبنا لنا
ولجميع ، ا
رصغا ربونا كما ارحمهمو الديناوول
المسلمين
المسلو
مات
أرحم يا برحمتك ، اتواألمو منهم األحياء المؤمناتو المؤمنينو
. احيمن
رال
-
قلوبنا تزغ َل ربنا
... إذ بعد
-
لنا هب ربنا
... اجناوأز من
-
تقبل ربنا
... أنت إنك منا
-
آتنا ربنا
... حسنة الدنيا في
- Orang-orang yang berbakti kepada orang tua, maka Allah Subhanahu wa
Ta’ala akan membalas kebaikan mereka di dunia & di akhirat. Begitu pula
sebaliknya, apabila seseorang durhaka kepada orang tua, maka Allah
Subhanahu wa Ta’ala akan segerakan adzab untuk mereka di dunia,
sebelum nanti di akhirat. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam:
ُ
ق ْ
وُ
قُ
لعْاَ
و يِ
غَ
بْ
لَا : اَ
يْ
نُّ
الد يِ
ف اَ
مُ
هُ
تَ
بْ
وُ
قُ
ع ِ
نَالَّ
جَ
عُ
م انَ
ابَ
ب
“Ada dua pintu (amalan) yang disegerakan balasannya di dunia:
kedzoliman & durhaka (pada orang tua)”. (HR. Hakim dan dishohihkan
oleh Syaikh al-Albani dalam ash-Shohihah: 1120).