SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Sistem integumen/sistem penutup tubuh (covering) adalah suatu sistem penyusun tubuh
suatu makhluk hidup yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Fungsinya antara
lain sebagai pelindung, penerima rangsang dari luar/eksteroreseptor, respirasi,
ekskresi,termoregulasi dan osmoregulasi/homeostatis.
Fungsi lain :
1. Sebagai tempat cadangan makanan Lemak pada hewan yang hidup di daerah 4 musim
2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia
3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan,selaput renang pada katak.
4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D.
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
menginformasika hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan
bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar
keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".
Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat
pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ
yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit
sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.
Cahaya matahari mengandung sinar ultra violet dan melindungi terhadap mikroorganisme
serta menjaga keseimbangan tubuh.misanya menjadi pucat, kekuning-kunigan, kemerah-
merahan atau suhu kulit meningkat.Ganguan psikis juga dapat mengakibatkan kelainan atau
perubahan pada kulit misanya karna stres, ketakutan, dan keadaan marah akan
mengakibatkan perubahan pada kulit wajah.
I.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam makalah ini kami sebagai penulis akan menjelaskan tentang :
 Pengertian system integument kulit
 Fungsi dan struktur kulit
 Derivat – derivat kulit
 Integument kulit dari hewan vertebrata
o Pada manusia dan mamalia
o Pada reptil
o Pada pisces
o Pada amphibi
o Pada aves
I.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
 Untuk mengetahui apakah pengertian dari system integument kulit.
 Untuk mengetahui fungsi, dan struktur kulit
 Mengetahui bagaimana derivat – derivat dari kulit dan dilihat dari hewan vertebrata.
I.4 MANFAAT PENULISAN
Informasi yang diperoleh dari penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan atau informasi bagi mahasiswa/i serta penulis sehingga menjadi lebih mengerti.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 PENGERTIAN SISTEM INTEGUMEN KULIT
Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Sistem integumen
adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan
hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ
yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan
produknya (keringat atau lendir).
II.2 FUNGSI KULIT DAN STRUKTUR KULIT
 FUNGSI KULIT
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-
fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi :
 Sebagai pelindung atau alat proteksi lapisan kulit bagian luar relative impermeable
terhadap air, untuk mencegah penguapan yang berlebihan.
 Sebagai tempat eksteroreseptorpada bagian dermis kulit terdapat reseptor berupa akhiran
saraf bebas atau badan-badan sensoris yang dapat menerima berbagai macam rangsang dari
lingkungan eksternal.
 Sebagai alat ekskretori pada kulit banyak terdapat kelenjer-kelenjer keringat dan kelenjer-
kelenjer lemak yang berfungsi membantu membuang sisa-sisa hasil metabolism baik berupa
air, lipida atau garam-garam keluar tubuh.
 Sebagai alat respirasi atau alat pernafasan terutama pada hewan-hewan akuantik dengan
struktur kulit yang tipis selalu basah dan sangat vaskuler. Kondisi kulit seperti ini sangat
kondusif untuk proses difusi gas O2 yang terlarut dalam air masuk ke kapiler-kapiler darah
dipermukaan kulit tubuh.
 Sebagai alat nutrisi dan cadangan makanan yaitu terdapat kelenjer mammae (kelenjer susu)
yang digunakan oleh mamalia untuk nutrisi bagi hewan muda atau yang baru lahir. Dan kulit
tempat penyimpanan cadangan makanan (energi), yang berupa lemak.
 Sebagai alat gerak pada hewan vofitan/arboreal seperti burung, kalrlawar, cecak terbang dll,
derivate kulit dipakai sebagai alat terbang yang sangat penting.
 Sebagai tempat pembentukan vitamin D pada manusia pembentukan vitamin D3 pada kulit
sangat penting untuk pembentukan tulang. Kalsiferol dibentuk dari dehidrokolesterol yang
dihasilkan oleh hati dengan bantuan cahaya matahari dikulit.
 STRUKTUR KULIT
Kulit tersusun atas lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan hypodermis :
1) Epidermis
Epidermis yang merupakan lapisan terluar terdiri atas stratum korneum, stratum
lusidum.stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-
sel mati dan selalu mengelupas.Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan
berfungsi mengganti stratum korneum.Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti
dan mengandung pigmen melanin.Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu
membentuk sel-sel baru ke arah luar.
 Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
 Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
 Stratum granulosum, mengandung pigmen
 Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar
keringat, dan kelenjar minyak.Kelenjar keringat menghasilkan keringat.Banyaknya keringat
yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hai, tergantung pada kebutuhan tubuh dan
pengaturan suhu.Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi
adalah sebgai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran,
dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.
Pada suhu lingkunga tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh
kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses
pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya
keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di
permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu
lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit.
Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan
sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan.
Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotamulus. Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan
ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat
dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak
(glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut
berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar
keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut
terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak
yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena
mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar
rambut terdapat otot penegak rambut.
 Akar rambut
 Pembuluh darah
 Syaraf
 Kelenjar minyak (glandula sebasea)
 Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
 Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari
pengaruh suhu luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak
berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan
panas tubuh.
kulit dapat dibedakan yaitu;
 Kulit TebalTebal 0,8 mm – 1,4 mm. Terdiri dari 5 lapisan. Dari bawah yaitu : Stratum Basale
(Germinativum), Stratum Spinosum, Stratum Granulosum, Stratum Lucidium, dan Stratum
Corneum.
 Kulit TipisTebal 0,07 mm – 0,12 mm. Memiliki 4 lapisan, tanpa Stratum Lucidium (Guton,
Arthur C.) , terdapat pada bagian yang kekurangan rambut (telapak kaki dan telapak tangan).
Stratum Germinativum = Terdiri dari epidermal stem cells, melanocytes, dan keratinocytes.
Merupakan lapisan epidermis paling bawah. Terbentuk dari jaringan ikat longgar. Berbatasan
langsung dengan dermis. Sel-sel yang mendominasi adalah sel-sel stem yang besar/ sel
basale. Aktifitas melanocytes menyebabkan kulit bewarna kecoklatan. Sel merkel yang
banyak terdapat pada bagian yang kekurangan rambut, mengeluarkan zat kimia yang peka
terhadap sentuhan.
Stratum Spinosum = Lapisan epidermis yang paling tebal, terdiri daru berbagai macam
bentuk sel (polyhedral sampai sel-sel yang berbentuk tipis) sehingga nampak berduri (spin).
Disini juga terdapat keratinocytes yang ktif melakukan mitosis. Stratum basal dan spinosum
disebut lapisan malphigi yang bertanggung jawab dalam pergantian epidermal keratinocytes.
Stratum Granulosum = Terdapat keratinocytes yang tergantikan oleh atau dari stratum
spinosum. Ketika sel tersebut mencapai lapisan ini, mulai untuk membuat protein
keratohyalin dan keratin dalam jumlah banyak. Keratohyalin merupakan zat tanduk,
menyebabkan kulit less permeable. Keratin merupakan bahan penyusun utama rambut dan
kuku.
Stratum Lucidium = Lapisan ini hanya terdapat pada kulit tebal (thick skin). Walaupun
lapisan ini berisi sel-sel tipis dan kekurangan organel dan nuclei, akan tetapi mengandung
keratin filament yang tebal. Plasma membran mengalami penenbalan akibat penyuluran
protei non kreatin (infolokrin). Tidak terlihat bawah pada standard hytological layer.
Stratum Corneum = Terletak di permukaan, 15-10 lapisan tipis (epitel pipih), sel mati,
interloching cells. Disebut juga lapisan tanduk (horny layer).
Tipe Sel : Keratinocytes, Melanocytes, Sel Merkel, Sel Langerhans.
Keratinocytes = Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu
mengelupas pada permukaaan epidermis, maka harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan
oleh aktivitas mitosis dari lapisan basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke luar
(menuju permukaan. Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma.
Proses dari basal sampai korneum selama 20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari
keratinocytes yang bergerak dari basal ke korneum, lima lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu
basal, spimosum, granulosum, losidum dan kornium.
Melanocytes = Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang memberikan
warna coklat pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang
dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval
granules (melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke dalam melanosomes,
melanosomes berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra
violet.. Kemudian melanin meninggalkan badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari
sel-sel dalam lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh
keratinocytes.
Merkel Cells = Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral
mucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal yang banyak
mengandung keratinocytes.
Langerhans Cells = Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan
stratum spinosum. Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% – 4 % dari
keseluruhan sel epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang
mulut, esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap
imun karena mempunyai antibodi.
Pigmentasi kulit
Didalam kulit terdapat butir-butir melanin, terutama pada stratum germinativum pada
bagian epidermis.Fungsi dari melanin adalah melindungi tubuh dari bahaya sinar ultra violet.
Cara terjadinya pembentukan melanin , adalah sebagai berikut :
o Sel-sel yang berperan dalam menghasilkan butir-butir pigmen disebut melanobast.
o Di dalam sitopasma sel terdapat enzim depaoksidase . darah membawa asam amino tyrosin
o Tyrosin oleh enzim depaoksidase denga bantuan sinar ultra volet diubah menjadi melanin.
Faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan warna kulit antara lain:
1. Melanosit, terletak pada stratum basalis, memproduksi pigmen, melanin, yang
bertanggung jawab untuk pewarnaan kulit dari coklat sampai hitam.
2. Darah dalam pembuluh dermal di bawah lapisan epidermis dapat terlihat dari
permukaan dan menghasilkan pewarnaan merah muda . Ini lebih jelas terlihat pada
kulit orang kilit putih (Kaukasian)
3. Keberadaan dan jumlah pigmen kuning, karotin, hanya ditemukan pada stratum
korneum, dan dalam sel lemak dermis dan hipodermis, yang menyebabkan beberapa
perbedaan pada pewarnaan kulit.
II.3 TURUNAN KULIT (DERIVAT KULIT)
Kelenjar kulit
1. Kelenjar lendir (mukus)
Kelenjar lendir dapat dijumpai pada pisces dan amphibi. Kebanyakan kelenjar lendir
pada ikan bersel tunggal. Lendir membuat suatu lapisan pelindung di permukaan tubuh yang
berperan untuk mengurangi gesekan tubuh dengan air, serta menghalau mikroorganisme oleh
karena itu lendir selalu ditanggalkan dan dibuat baru. Kelenjar lendir pada amphibia bersifat
multiseluler dengan bagian sekretorinya terbenam di dalam dermis. Selain itu terdapat pula
kelenjar bisa yang disebut kelenjar serous. Kelenjar ini menghasilkan zat-zat toksik untuk
menghalau lawannya.
2. Kelenjar bau
Kelenjar ini terdapat misalnya pada kaki kambing, rodentia, karnivora. Pada sigung
(skunk) terdapat kelenjar bau di dekat anus, sedangkan pada ular terdapat di dekat kloaka.
Fungsi kelenjar bau adalah untuk komunikasi intraspesies, seperti membatasi teritori, untuk
menarik pasangan, atau untuk pertahanan.
3. Kelenjar minyak
Kelenjar ini terbatas terdapat pada mammalia dan biasanya berhubungan dengan
rambut. Fungsi kelenjar minyak adalah menggetahkan sebum yang berguna untuk melumasi
rambut dan lapisan tanduk kulit. Modifikasi kelenjar minyak berupa kelenjar serumen yang
terdapat pada telinga luar mammalia. Selain itu, kelenjar tarsal pada kelopak mata sebelah
dalam dan kelenjar meiboom pada sudut-sudut mata juga merupakan modifikasi kelenjar
minyak. Fungsi kelenjar ini adalah menghasilkan minyakyang menutupi kornea dan berfungsi
sebagai pelumas.
4. Kelenjar keringat
Kelenjar ini hanya terdapat pada mamalia. Pada manusia, kelenjar keringat tersebar di
seluruh permukaan tubuh, sedangkan pada mamalia lainnya penyebarannya lebih terbatas,
misalnya di daerah telinga, bibir, kepala, punggung, jari kaki, telapak kaki, sekitar anus, dan
kelenjar susu. Sekret kelenjar keringat bersifat seperti air serta mengandung garam-garam dan
urea. Komposisi secret tersebut berubah-ubah menurut keadaan metabolik hewannya.
Evaporasi keringat menyebabkan penyejukan, sehingga membantu memelihara suhu tubuh
yang konstan.
5. Kelenjar susu
Kelenjar susu (glandula mammae) hanya dimiliki oleh mammalia. Kelenjar ini
merupakan modifikasi kelenjar keringat. Kelenjar susu terbentu sepanjang garis susu, yang
terentang dari ketiak sampai lipat paha. Berdasarkan wilayah-wilayah di mana kelenjar susu
tumbuh, dapat dibedakan kelenjar susu aksila (ketiak), thorak (dada), abdominal (perut), dan
inguinal (lipat paha).
TURUNAN DERIVAT SPESIFIK
 RAMBUT
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama
mamalia.Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut
yang berada jauh di bawah dermis.Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga
ditemukan pada tumbuhan.
Rambut pada manusia tumbuh di seluruh permukaan kulit, kecuali pada telapak kaki,
telapak tangan dan bibir. Bagian tubuh yang memiliki rambut terpekat adalah permukaan dan
bagian belakang kepala, alis, bulu mata dan bagian lainnya.
Susunan Rambut:
a. Shaft, yaitu rambut di permukaan kulit.
b. Akar, Rambut yang terrtanam di bawah kulit.
c. Folikel, pori-pori kulit yang dilalui rambut.
d. Papilla, ujung yang bertumbuh.
e. Medulla, Bagian tengah yang berlubang seperti selang.
f. Korteks, Bagian utama dari rambut.
g. Kutikula, lapisan keras.
h. Kelenjar minyak
i. Otot berekor, membuat rambut bisa berdiri.
j. Pembuluh saraf
k. Saraf.
Terdiri dari benang bertanduk yang berasal dari epidermis, terdiri dari batang dan akar
yang meluas ke bawah hingga menyerupai umbi yang bertakik pada lapisan di
bawahnya.Ruang dalam takik terdapat jaringan penyambung atau papilla.Akar rambut
terbungkus dari folikel rambut yang berasal dari sumbu epidermal dan dermal.Rambut terdiri
atas 3 lapisan epitel, yaitu medulla, korteks dan kutikula. Folikel rambut terdiri atas:
a. Seludang akar epitel dalam, terdiri dari kutikula, lapisan Huxley, henle.
b. Seludang akar epitel luar yang berasal dari epidermis, merupakan perpanjangan
lapisan malpighi (stratum basale dan spinosum)
c. Selubung jaringan penyambung berasal dari dermis:
- selubung dalam, membran hialin sempit, menempel pada sel-sel silindris selubung luar.
- Selubung tengah, serat jaringan penyambung halus yang tersusun dalam jaringan.
- Selubung atas, berfungsi mengangkut rambut dalam epidermis.
 KUKU
Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari.Kuku tumbuh
dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh
dari ujung jari.Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran.Fungsi utama
kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi
daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin
protein yang kaya akan sulfur. Terdiri dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang
bersatu dengan kuat.Pada bagian proksimal kuku terbentuk dalam matriks kulit.Dasar kuku
terdiri dari sel Prickle yang mengalami modifikasi dimana kuku melekat dengan kuat.Kuku
sebagian memperoleh warna dari darah dan sebagian dari pigmen dalam epidermis, terutama
melanin. Sebagai penutup bagian luar maka selain sebagai protektif ia juga bertindak sebagai
barier terhadap infeksi, ketahana jaringan (pelindung di bawahnya), sebagai insulator dan
suhu tubuh.
Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat
sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan
bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.
 SISIK
Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung di dalamnya, sisik dapat dibedakan menjadi :
a) Sisik kosmoid  dianggap sisik yang paling premitif, merupakan hasil fusi sisik plakoid dan
tulang dermal. Tersusun atas 3 lapis :
o Kosmin sebagai lapisan paling atas
o Lapisan tulang yang vaskuler
o Lapisan tulang yang kompak dan berlamela.
b) Sisik ganoid Jenis sisik ini dimiliki oleh ikan-ikan Lepidosteus (Holostei) dan
Scaphyrynchus (Chondrostei). Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan yakni lapisan terluar
disebut ganoine yang materialnya berupa garam-garam an-organik, kemudian lapisan
berikutnya dalah cosmine, dan lapisan yang paling dalam adalah isopedine. Pertumbuhan
sisik ini dari bagian bawah dan bagian atas.
c) Sisik plakoid Bentuk sisik tersebut menyerupai bunga mawar dengan dasar yang bulat atau
bujur sangkar. Sisik macam ini terdiri dari keping basal yang letaknya terbenam di bagian
dermis kulit, dan suatu bagian yang menonjol berupa duri keluar dari permukaan epidermis.
Sisik tersebut merupakan struktur exoskeleton yang primitive yang mempunyai titik
perkembangan menuju ke lembaran sisik yang biasa terdapat pada osteichthyes yang terdiri
atas lempeng dasar, tangkai sentral dan duri. Bagian yang lunak dari sisik ini (pulp) berisikan
pembuluh darah dan saraf yang berasal dari dermis. Sisik placoid dibangunkan oleh dentine
sehinnga sering disebut dermal denticle yang di dalamnya terdapat rongga pulpa.
Pertumbuhan dari sisik placoid menyerupai pertumbuhan gigi, yaitu dimulai dengan adanya
pengelompokan dari sel-sel dermis yang seterusnya akan tumbuh menjadi lebih nyata
membentuk papila dermis yang mendesak epidermis yang ada di sebelah permukaan. Gigi
ikan hiu merupakan derivate dari sisik.
 BULUBulu adalah suatu struktur epidermis yang membentuk penutup luar, pada burung
misalnya. Bulu merupakan suatu struktur karatin yang karakteristik terdapat pada bangsa
burung, serta merupakan modifikasi dari sisik, karena bangsa burung mempunyai nenek
moyang dari bangsa reptile. Pertumbuhan awal dari bulu sama dengan pertumbuhan sisik
yang berawal dari papilla dermis.
Bulu adalah struktur keratin yang karakteristiknya terdapat pada bangsa aves, dan di anggap
sebagai modifikasi dari sisik.
Pertumbuhan awal bulu sama denga pertumbuhan awal sisik, dengan papilla dermis sebagai
struktur permulaan. Sebagian besar unggas memiliki dua bentuk bulu dasar, yaitu: bulu luar
(pluma, jamak plumae) yang berstruktur menyirip dan tampak dari luar dan bulu dalam
(plumula, jamak -e) yang berada di dalam lapisan bulu luar dan tidak berstruktur (terurai).
Beberapa burung memiliki bulu tipe yang lain, yang berbentuk seperti rambut dan disebut
filopluma (jamak~e).Jenis bulu ini, bila ada, mengisi bagian bulu dalam yang lembut. Bulu-
bulu luar yang tumbuh membentuk sayap unggas disebut sebagai remiges, sementara bulu-
bulu luar yang tumbuh membentuk ekor disebut rectrices (tunggal: rectrix). Keduanya
merupakan bulu-bulu yang penting dalam menentukan kemampuan terbang.
Macam-macam jenis bulu :
a) Pennae  Hanya terdapat pada daerah tertentu dari tubuh , yaitu daerah pterylae.
b) Plumula  Merupakan bulu-bulu yang kecil dengan rachis yang banyak.
c) Filoplumae  Merupakan bulu-bulu rambut yang sangat halus , terdiri ari rechis dan
rami, kalamus yang telah tereduksi.
 TANDUK
Adalah nama umum yang diberikan kepada penonjolan yang panjang dan runcing, bercabang
atau tidak bercabang pada kepala bagian frontal.
Macam-macam tanduk :
1) Tanduk kosong  seludang zat tanduk yang melapisi sumbu tulang, tak bercabang dan tak
pernah tinggal, pada beberapa hewan yang baik pertumbuhannya pada hewan jantan.
2) Tanduk rambut  disebut pula dengan cula, seperti pada badak. Yaitu kumpulan rambut-
rambut yang telah mengalami fusi. Cula atau tanduk rambut tidak dapat lepas dan tidak pula
bercabang.
3) Rangga atau antler  pada rusa terdapat penonjolan tulang frontal yang dapat tumbuh dan
bercabang dan dapat pula dilepaskan, jadi bukan derivate kulit, lapisan kulit hanya ada pada
saat pertumbuhan, setelah ukuran penuh dicapai kulitnya akan mengelupas.
II.4 SISTEM INTEGUMEN KULIT PADA VERTEBRATA
1. MAMALIA
Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit dibagi menjadi 3 bagian: bagian terluar
disebut epidermis, bagian tengah mesodermis, dan bagian dalam dermis. Kulit sangat sensitif
terhadap pengaruh lingkungan sekitar, seperti panas matahari, debu, dan asap knalpot.
Epidermis merupakan lapisan paling luar, terdiri dari epitel berlapis banyak pipih.Sedangkan
dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang berupa jaringan ikat. Epidermis berperan
sebagai lapisan protektif yang menjaga lalu lintas air dan zat-zat terlarut didalamnya. Pada
hewan-hewan vertebarata epidermis melakukan peranannya dengan adanya kutikula (embrio
ikan dan larva amphibia), lapisan mukus (ikan dan amphibia) dan lapisan tanduk atau keratin
( tetrapoda darat).
Dalam menjalankan fungsinya, epidermis epidermis membentuk derivat yang berbeda pada
setiap hewan tergantung dari adaptasi kehidupannya masing-masing. Derivat-derivart
epidermis merupakan struktur yang berasal dari epidermis, meliputi struktur yang keras dan
lunak seperti tanduk dan kelenjar.Dermis merupakan lapisan lapisan yang lebih tebal
daripada epidermis pada hewan vertebrata. Didalam dermis dapat ditemukan jaringan ikat,
struktur-struktur epidermis(kelenjar-kelenjar), dderivat dermis, pembuluh darah, pembuluh
limfe, saraf dan badan-badan indera. Derivat-derivat dermis terdiri dari sisik-sisik dermis,
jari-jari sirip dermis dan keping-keping tulang / osteoderm.
CIRI-CIRI KULIT
1. Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan.
2. Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan.
3. Luas : 1,50 – 1,75 m.
4. Tebal rata – rata : 1,22mm.
5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan paling tipis : 0,5
mm.pada daerah penis.
DERIVAT KULIT PADA MAMALIA :
RAMBUT
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari
tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut:
1. melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak
mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)
2. menyarig udara.
3. serta berfungsi sebagai pengatur suhu,
4. pendorong penguapan kerngat dan
5. indera peraba yang sensitive.
RaMbut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin ).Bagian dermis
yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
1. fase pertumbuhan (Anagen)
kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela.
Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala
normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
2. Fase Istirahat( Telogen)
Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar rambut rontok dalam
tiap harinya.Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, dsbt Piloereksi.
Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin .
Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah,
janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas
distribusi rambut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang
berlebihan pada S. Cushing(wanita).
KUKU
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang keras dan
transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula.Berfungsi mengangkat benda – benda
kecil.
Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan kuku
kaki: 12- 18 bulan.
KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT
a) Kelenjar Sebasea  berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel
rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan
lunak.
b) Kelenjar Mammae Kelenjar mammae atau payudara merupakan derivatif sel epitel dan
lapisan ektoderm. Jaringan payudara ini sangat sensitif terhadap hormon. Efek hormonal pada
payudara paling jelas terlihat selama perkembangan embrionik dan setelah pubertas. Setiap
kelenjar mammae terdiri atas massa jaringan yang berlobul. Jaringan kelenjar melekat di
dalam jaringan adiposa dan dipisahkan oleh jaringan fibrosa.
c) Kelenjar keringat
diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
 kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit.Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu
lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf
simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap
setress, nyeri dll.
 Kelenjar Apokrin.Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada folkel
rambut Kelenjar ini aktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang
pada sklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang
diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat
kelenjar apokrin khusus yang disebut K. seruminosa yang menghasilkan serumen(wax).
2. REPTIL
Kulit pada Reptilia umumnya tidak mengandung kelenjar keringat.Lapisan terluar dari kulit
yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan
lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan
ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Pada calotes (bunglon) integument
mengalami modifikasi warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment
dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam. Pada
calotes (bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol sistem nervosum
outonomicum.
Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk, terkecuali anggota
suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-sisik itu dapat berukuran amat halus, seperti
halnya sisik-sisik yang menutupi tubuh cecak, atau pun berukuran besar seperti yang dapat
kita amati pada tempurung kura-kura. Sisik-sisik itu berupa modifikasi lapisan kulit luar
(epidermis) yang mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang dilengkapi dengan pelat-pelat
tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal sebagai osteoderm.
Ciri – ciri umum tentang reptil diwakili oleh masing – masing contoh :
a) Crocodilia (meliputi kelompok Buaya)
b) Ophidia (kelompok Ular)
c) Lacertilia (kelompok Kadal)
d) Chelonia (kelompok Kura-kura)
Derivat – derivat kulit pada reptil :
 Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil :
sikloid (cenderung datar membundar), granular (berbingkul-bingkul), dan berlunas (memiliki
gigir memanjang di tengahnya, seperti lunas perahu). Perbedaan bentuk dan komposisi sisik-
sisik ini pada berbagai bagian tubuh reptil biasa digunakan untuk mengidentifikasi spesies
hewan tersebut.
Integument pada Reptilia umumnya juga tidak mengandung kelenjar keringat.Lapisan terluar
dari integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian
ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami
keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Pada calotes (bunglon)
integument mengalami modifikasi warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea
pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-
macam. Pada calotes (bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol
sistem nervosum outonomicum.
3. Pisces
Yang termasuk dalam sistem integumen pada ikan adalah kulit dan derivat integumen.Kulit
merupakan lapisan penutup tubuh yang terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis pada lapisan
terluar dan dermis pada lapisan dalam.Derivat integumen merupakan suatu struktur yang
secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit yang sebenarnya.
Sistem integumen yang berhubungan langsung dengan lingkungan tempat hidup memiliki
berbagai fungsi yang sangat vital pada kehidupan ikan, yaitu :
 Pertahanan fisik = Merupakan fungsi utama dari integument yaitu sebagai pertahanan pertama
dari infeksi, paparan sinar ultra violet [UV] dan gesekan tubuh dengan air atau benda keras
lainnya. Hal ini disebabkan karena kulit memiliki kelenjar mukosa sebagai pelindung kulit
dari parasit, bakteri dan mikroorganisme merugikan lainnya serta memperkecil gesekan
dengan adanya sifat mucus yang licin.
 Keseimbangan cairan [air] = Keseimbangan cairan dilakukan oleh integumen kelompok
amphibian dan ikan memiliki sistem tersendiri dalam proses keseimbangan cairan yaitu
dengan menggunakan insangnya.
 Thermoregulasi = Thermoregulasi dilakukan oleh vertebrata dengan jalan memasukkan dan
mengeluarkan panas secara bergantian melalui aliran darah pada kulit.
 Warna = Warna yang ada pada integurnen ikan digunakan sebagai alat komunikasi, tingkah
laku seksual, peringatan dan penyamaran untuk mengelabui predator. Warna yang dihasilkan
akan berbeda-beda yang disebabkan karena perbedaan tempat hidup dari ikan tersebut. Pada
open-water fishes, warna tubuh ikan terbagi atas warna keperakan dibagian ventral dan warna
iridescent biru atau hijau di bagian dorsal [countershading]. Ada tiga macam warna dominan
ikan yang hidup dilautan, yaitu keperakan bagi ikan yang hidup di permukaan laut,
kemerahan pada ikan yang hidup di daerah tengah perairan dan violet atau gelap pada ikan
yang hidup di dasar perairan.
 Pergerakan = Pergerakan ikan dipengaruhi pula oleh keberadaan sisik yang membantu dalam
meningkatkan kemampuan berenang ikan yang menghadapi halangan kuat.
 Respirasi = Respirasi ikan tidak menggunakan kulit sebagai sarananya tetapi dilakukan oleh
golongan Amphibian. Hal ini dilakukan karena kulit merupakan lapisan yang relatif tipis,
selalu basah dan terdapat banyak pembuluh darah sehingga pertukaranoksigen dan
karbondioksida dapat berlangsung.
 Kelenjar kulit = Pada kulit terdapat kelenjar yang memungkinkan ikan dapat mengeluarkan
pheromone untuk menarik pasangannya dan sebagai alat untuk menetapkan daerah teritorial.
Selain itu, kelenjar kulit juga dapat menghasilkan zat-zat racun yang berguna untuk mencari
mangsa ataupun untuk pertahanan diri dari predator.
 Keseimbangan garam [homeostatis] pada ikan dilakukan pada kulit dan insang yaitu dengan
pengaturan kadar garam cairan tubuh ikan [osmoregulasi] sehingga cairan dalam tubuh akan
tetap stabil sesuai dengan lingkungan dimana ikan berada. Pada ikan yanghidup di laut,kulit
akan menjaga pengeluaran cairan dalam tubuh yang berlebihan sedangkan pada ikan yang
hidup di perairan tawar, kulit akan mengatur agar cairan dari luar tubuh tidak terlalu banyak
yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, kulit berperan dalam proses ekskresi hasil
metabolisme yang dilakukan oleh tubuh.
 Organ indera Kulit memiliki sel-sel yang berfungsi sebagai reseptor dari stimulus lingkungan,
misalnya panas, sakit dan sentuhan. Derivat integumen seperti barbels dan flaps memiliki sel-
sel syaraf sebagai indera. Barbels berfungsi sebagai alat bantu makan dan mengandung
organ-organ sensory serta sebagai alat untuk kamuflase pada ikan demikian juga flaps.
Barbels ini ada yang berbentuk seperti alga. Letak dari barbels ada pada hidung, bibir, dagu,
sudut mulut dengan bentuk rambut, pecut, sembulan, bulu dan lain-lain.
1. Struktur Kulit pada ikan
Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam
yang disebut dermis atau corium.
• Epidermis selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel yang
dalam terdiri dari lapisan sel yang selalu giat mengadakan pembelahan untuk mengantikan
sel-sel sebelah luar yang lepas dan untuk persediaan pengembangan tubuh. Lapisan ini
dinamakan stratum germinativum (lapisan Malphigi).
• Dermis lebih tebal daripada epidermis dan tediri dari sel-sel yang susunannya lebih
kompak. Lapisan ini berperan dalam pembentukan sisik pada ikan yang bersisik.Derivat-
derivat kulit juga dibentuk dari lapisan ini.Pada dermis ini terkandung pembuluh darah, saraf
dan jaringan pengikat.
2. Lendir
Sel kelenjar yang berbentuk piala dan terletak didalam epidermis, mengeluarkan suatu zat
(semacam glycoprotein) yang dinamakan mucin. Apabila mucin ini bersentuhan dengan air
maka akan berubah menjadi lendir. Kegiatan sel kelenjar tersebut akan menentukan ketebalan
lendir yang menutupi kulit. Umumnya ikan yang tidak bersisik memiliki lendir yang lebih
tebal dibandingkan dengan ikan yang bersisik.Hal ini merupakan suatu keadaan pengganti
ketiadaan sisiknya. Ketebalan sisik yang menyelimuti tubuh ikan tidak selalu sama dari
waktu kewaktu. Pada keadaan yang genting, seperti bila melepaskan diri dari bahaya, sel
kelenjar akan lebih giat lagi untuk mengeluarkan lendir sehingga lapisan lendir menjadi lebih
tebal daripada keadaan normal. Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air supaya
ikan dapat berenang lebih cepat, berperan dalam proses osmoregulasi sebagai lapisan
semipermiabel yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit, mencegah infeksi dan
menutup luka. Pada beberapa ikan, lendir berguna untuk menghindarkan diri dari kekeringan.
Ikan paru-paru (Protopterus) di Afrika mengadakan tidur musim panas (summer destivation)
pada musim kemarau dengan cara membuat lubang pada dasar sungai yang berlumpur.
Apabila dasar sungai menjadi kering selama musim kemarau, ia akan tetap tinggal didalam
lumpur yang dibuatnya dan tubuhnya dibungkus dengan lendir agar kulitnya selalu tetap
basah. Bila musim penghujan tiba dan sungai pun kembali berair kembali maka ia akan
keluar dari lubangnya. Beberapa ikan menggunakan lendir untuk membuat sarangnya dalam
rangka melindungi telur yang telah dibuahi dari gangguan luar, misalnya ikan sepat siam
(Trichogaster pectoralis), sepat rawa (Trichogaster trichopterus) dan lain-lain.
3. Sisik
Sisik sering diistilahkan sebagai rangka dermis karena sisik dibuat dari lapisan dermis.Pada
beberapa ikan sisiknya berubah menjadi keras karena bahan yang dikandungnya, sehingga
sisik tersebut menjadi semacam rangka luar.Ikan yang bersisik keras terutama ditemukan
pada ikan-ikan yang masih primitif.Sedangkan pada ikan modern kekerasan sisiknya sudah
tereduksi menjadi sangat fleksibel. Disamping ikan-ikan yang bersisik, juga banyak terdapat
ikan yang sama sekali tidak bersisik, misalnya ikan-ikan yang termaksud kedalam subordo
Siluroidea (Ikan jambal Pangasius pangasius, lele Clarias batrachus, dan belut sawah Fluta
alba). Sebagai suatu kompensasi, sebagaimana yang telah dikemukakan, mereka mempunyai
lendir yang lebih tebal sehingga badannya menjadi lebih licin.
Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung didalamnya, sisik ikan dapat dibedakan
menjadi lima jenis, yaitu cosmoid, placoid, ganoid, cycloid, dan stenoid.
• Sisik cosmoid Sisik cosmoid hanya terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif. Sisik ini
terdiri dari beberapa lapisan, berturut-turut dari luar adalah vitrodentine yang dilapisi oleh
semacam enamel, kemudian cosmine yang merupakan lapisan yang kuat, dan noncellular,
terakhir isopedine yang materialnya terdiri dari substansi tulang. Pada lapisan isopedine
terdapat pembuluh-pembuluh kecil.Yang menarik perhatian dari sisik ini adalah pertumbuhan
sisik ini hanya pada bagian bawah, sedangkan pada bagian atas tidak terdapat sel-sel hidup
yang menutup permukaan.Ikan yang memiliki sisik tipe cosmoid ini misalnya Latimeria
chalumnae.
• Sisik placoid Sisik ini hanya terdapat pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes).
Bentuk sisik tersebut hampir seperti duri bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur
sangkar.Bagian yang menonjol seperti duri keluar dari epidermis.Susunannya hampir seperti
gigi manusia.Pulp (bagian yang lunak) berisikan pembuluh darah dan saraf yang berasal dari
dermis.Sisik placoid sering disebut juga dermal denticle.
• Sisik ganoidSisik ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan terluar dinamakan ganoine
yang materialnya terdiri dari garam-garaman organik. Dibawahnya terdapat lapisan seperti
cosmine, dan lapisan paling dalam adalah isopedine.Berbeda dengan sisik cosmoid, sisik
ganoid tumbuh dari atas dan bawah.Ikan yang memiliki sisik tipe ganoid ini antara lain
Polypterus, Lapisostidae, Acipenceridae, dan Polyodontidae.
• Sisik Cycloid dan Stenoid Sisik ini terdapat pada golongan ikan Teleostei, dimana
masing-masing terdapat pada golongan ikan bejari-jari sirip lemah (Malacopterygii) dan
golongan ikan berjari-jari sirip keras (Acanthopterygii).Dibandingkan dengan ketiga sisik
terdahulu, kedua sisik ini kepipihannya sudah tereduksi menjadi sangat tipis, fleksibel,
transparant, dan tidak mengandung dentine maupun enamel.Pertumbuhan sisik ini terjadi
pada bagian atas maupun bawah.
4. Pigmen Warna
Ikan-ikan yang hidup di perairan bebas seperti tenggiri (Scomberomorus commersoni) dan
lain-lain mempunyai warna tubuh yang sederhana, bertingkat dari keputih-putihan pada
bagian perut, keperak-perakan pada sisi tubuh bagian bawah sampai kebiru-biruan atau
kehijau-hijauan pada sisi atas dan kehitamhitaman pada bagian punggungnya. Ikan yang
hidup didaerah dasar, bagian dasar perutnya bewarna pucat dan bagian punggungnya bewarna
gelap.Warna tubuh yang cemerlang dan cantik biasanya dimiliki oleh ikan-ikan yang hidup di
sekitar karang, misalnya ikan-ikan yang termaksud kedalam familia Apogonidae,
Chaetodontidae, Achanturidae, dan sebagainya.Umumnya ikan laut yang hidup dilapisan atas
bewarna keperak-perakan, dibagian tengah kemerah-merahan dan dibagian bawah ungu atau
hitam. Warna ikan tersebut dikarenakan oleh schemachrome (karena konfigurasi fisik) dan
biochrome ( pigmen pembawa warna).Schemachrome putih terdapat pada rangka, gelembung
renang sisik; biru dan ungu pada iris mata; warna-warna pelangi pada sisik, mata dan
membran usus.
Yang termasuk biochrome ialah :
a) Carotenoid; berwarna kuning, merah dan corak lainnya
b) Chromolipoid; berwarna kuning sampai coklat
c) Indigoid; berwarna biru, merah dan hijau
d) Melanin; kebanyakan berwarna hitam atau coklat
e) Porphyrin atau pigmen empedu; berwarna merah, kuning, hijau, biru dan coklat
f) Flavin; berwarna kuning tetapi sering dengan fluoresensi kehijau-hijauan
g) Purin; berwarna putih atau keperak-perakan
h) Pterin; berwarna putih, kuning, merah dan jingga
Sel khusus yang memberikan warna pada ikan ada dua macam yaitu :
• Iridocyte (leucophore dan guanophore)
Sel ini dinamakan juga sel cermin karena mengandung bahan yang dapat memantulkan warna
di luar tubuh ikan. Bahan yang terkandung dalam sel cermin antara lain guanin kristal (warna
keputih-putihan) sebagai hasil buangan metabolisme.
• Chromatophore terdapat di dalam dermis
Sel ini mempunyai butir-butir pigmen yang merupakan sumber warna sesungguhnya.Butir
pigmen ini dapat menyebar ke seluruh sel atau mengumpul pada suatu titik.Gerakan inilah
yang menyebabkan perubahan warna pada ikan.Jika butir-butir pigmen mengumpul pada
suatu titik maka warna yang dihasilkan secara keseluruhan nampak pucat. Sedangkan jika
butir pigmen menyebar, maka warna akan terlihat jelas tergantung pada butir pigmen
tersebut. Ummnya satu warna khas tergantung pada kombinasi chromatophore dasar yang
mengandung satu warna.Chromatophore dasar ada empat jenis yaitu erythrophore (merah dan
jingga), xanthophore (kuning), melanophore (hitam), dan leucophore (putih).
5. Organ Cahaya
Cahaya yang dikeluarkan oleh jasad hidup dinamakan bioluminescens, yang umumnya
bewarna biru atau biru kehijau-hijauan.Terdapat dua sumber cahaya yang dikeluarkan oleh
ikan dan keduanya terdapat pada kulit, yaitu warna yang dikeluarkan oleh bakteri yang
bersimbiosis dengan ikan dan cahaya yang dikeluarkan oleh ikan itu sendiri.Ikan-ikan yang
dapat mengeluaran cahaya umumnya tinggal di bagian laut dalam dan hanya sedikit yang
hidup diperairan dangkal.Sebagian dari padanya bergerak ke permukaan untuk ruaya
makanan.Di laut dalam terletak antara 300 – 1000 meter dibawah permukaan laut.Sel pada
kulit ikan yang dapat mengeluarkan cahaya disebut sel cahaya atau photophore (photocyt).Ini
biasanya terdapat pada golongan Elasmobranchii (Sphinax, Etmopterus, Bathobathis
moresbyi) dan Teleostei (Stomiatidae, Hyctophiformes, Batrachoididae).
Cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri yang hidup bersimbiosis dengan ikan, misalnya
terdapat pada ikan-ikan dari famili Macroridae, Gadidae, Honcentridae, Anomalopodidae,
Leiognathidae, Serranidae, dan Saccopharyngidae.Di Laut Banda ikan leweri batu
(Photoblepharon palpebatrus) dan leweri air (Anomalops katoptron), yang keduanya
termaksud kedalam famili Anomalopodidae, mempunyai bakteri cahaya yang terletak
dibawah matanya.Kedua ikan tersebut hidup di perairan dangkal.Anomalops mengeluarkan
cahaya yang berkedap-kedip secara teratur yang dikendalikan oleh organ cahaya yang keluar
masuk suatu kantong pigmen hitam dibawah mata.Photoblepharon menunujukan suatu
cahaya yang menyala terus, tetapi dapat pula dipadamkan oleh suatu lipatan jaringan hitam
yang menutupiorgan cahayanya.Bakteri yang dapat mengeluarkan cahaya terdapat
didalamkantung kelenjar di epidermis.Pemantulan cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri
diatur oleh jaringan yang berfungsi sebagai lensa.Pada bagian yang berlawanan dengan lensa
banyak pigmen yang berfungsi sebagai pemantul.Ada juga kelenjar yang berisi bakteri itu
dikelilingi oleh sel-sel pigmen itu seluruhnya.Pemencaran cahaya yang dikeluarkan oleh
bakteri diatur oleh konstraksi pigmen yang berfungsi sebagai iris mata.
Pada ikan Malacocephalus (yang hidup di laut dalam), pengeluaran cahayanya mempunyai
peranan dalam pemijahan.Kekuatan cahayanya dapat menerangi sejauh 10 meter dengan
panjang gelombang 410 – 600 mikrometer. Pada musim pemijahan, bila ikan jantan bertemu
dengan ikan betina, maka si jantan akan membimbing betinanya untuk mencari tempat yang
baik untuk berpijah. Cahaya yang dikeluarkan oleh ikan jantan dipakai sebagai isyarat untuk
diikuti si jantan.
“Anglor fish”(Linophyrin brevibarbis), yang terdapat didasar laut, mempunyai tentakel yang
bercahaya. Diduga ikan ini mempunyai kultur bakteri yang terdapat pada kulitnya. Tentakel
yang ujungnya mempunyai jaringan yang membesar itu digosokan di atas kultur bakteri
tersebut, sehingga bakteri yang bercahaya terbawa oleh tentakel untuk menarik perhatian
mangsanya.
Jadi fungsi organ cahaya pada ikan ialah sebagai tanda pengenal individu ikan sejenis untuk
memikat mangsa, menerangi lingkungan sejenis, mengejutkan musuh, dan melarikan diri,
sebagai penyesuaian ketidak adaan sinar di laut dalam dan diduga sebagai ciri ikan beracun.
6. Kelenjar Beracun Kelenjar beracun merupakan derivat kulit yang merupakan modifikasi
kelenjar yang mengeluarkan lendir.Kelenjar beracun ini bukan saja dipergunakan untuk
pertahanan diri saja, tetapi juga untuk menyerang dan mencari makan.Studi tentang racun
ikan ini dinamakan ichthyotoxisme, yang meliputi ichthyosarcotoxisme (mempelajari
berbagai macam keracunan akibat memakan ikan beracun) dan ichthyoacanthotoxisme
(mempelajari sengatan ikan berbisa). Jadi ichthyotoxisme tidak terbatas mempelajari yang
dikeluarkan oleh kulit saja, melainkan racun yang berasal dari organorgan lain dan gejala
keracunan dengan segala aspek-aspeknya. Ikan-ikan yang sistem integumennya mengandung
kelenjar beracun antara lain ikan-ikan yang hidup disekitar karang, ikan lele dan sebangsanya
(Siluroidea), dan golongan Elasmobranchii (Dasyatidae, Chimaeridae, Myliobathidae).
Beberapa jenis ikan buntal (Tetraodontidae) juga terkenal beracun, tetapi racunnya bukan
berasal dari sistem integumennya, melainkan dari kelenjar empedu.
4. Amphibi
Kulit amfibi adalah permeabel terhadap air dan sarat dengan kelenjar lendir banyak yang
mencegah kulit dari kekeringan.Kulit juga memfasilitasi pertukaran gas yang memungkinkan
amfibi untuk bernapas ketika mereka menjalani hibernasi.Kulit dicegah dari kerusakan oleh
predator banyak amfibi telah berevolusi kelenjar racun di kulit dan toksisitas dari kelenjar
bervariasi sesuai dengan spesies.Racun yang dikeluarkan oleh beberapa amfibi yang fatal
bagi manusia juga tapi sisanya memiliki efek yang sangat sedikit atau ringan.Kelenjar yang
bertanggung jawab untuk produksi toksin adalah kelenjar paratoid yang melepaskan
bufotoxin dan terletak di belakang telinga katak dan kodok tertentu sementara di salamander
mereka hadir tepat di belakang mata.
Struktur yg menutupi ini dibatasi oleh adanya struktur dinamis tertentu khas vertebrata
misalnya, adanya lapisan luar yang sangat cornified yang mengalami molting reguler dan
proses ini dikendalikan oleh hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis dan tiroid. Kutil
atau thickenings lokal adalah karakteristik kodok. Bagian luar kulit ditumpahkan secara
periodik dalam satu potong, sementara pada mamalia dan burung itu tertumpah dalam serpih
dan mereka juga dikenal untuk makan kulit sloughed. Kromatofora juga dikenal sebagai sel-
sel pigmen yang bertanggung jawab untuk warna kulit amfibi dan disusun dalam tiga
lapisan.Tiga lapisan biasanya termasuk sel-sel yang dikenal sebagai melaophores,
guanophores dan lipophores.Banyak spesies yang juga dikenal untuk mengubah warna kulit
mereka dan ini benar-benar di bawah kendali kelenjar pituitari.Warna yang sangat terang
biasanya menunjukkan bahwa kulit sarat dengan kelenjar racun.
Skeletal system
Sistem kerangka amfibi biasanya mirip dengan tetrapoda lain dengan derajat macam variasi.
Struktur rangka termasuk tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk, tulang panjang seperti
femur dan humerus dengan tulang pendek seperti falang, metacarpals dan
metatarsal.Sebagian besar amfibi diakui oleh kehadiran empat anggota badan kecuali
caecilian.Tulang yang berlubang dan ringan.The korset bahu ketat dibangun pada rencana
para leluhur.The korset panggul lebih berkembang dan terdiri dari tiga tulang yaitu, ilium,
iskium dan acetabulum.
5. Aves
Struktur bulu :
1. Penutup tubuh
Penutup tubuh burung khususnya burung perkutut (Geopelia Striata) adalah bulu.
a) Struktur Bulu
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh
tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang
pada reptile serupa dengan sisik.Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang
selanjutnya mencuat menutupi epidermis.Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya
sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis
sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang
epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian
epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan
dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
 Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-
cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang
ramping dan beberapa barbulae di puncak.
 Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.
 Plumae, Bulu yang sempurna.
 Barbae
 Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang
berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.
Susunan plumae terdiri dari :
 Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
 Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
 Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di
dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
 Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral
dari rachis.
Gambar Struktur Bulu Burung
Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung
calamus disebut umbilicus superior.Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile,
sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile.
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
Tectrices, bulu yang menutupi badan.
 Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai
kemudi.
Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
a) remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada
metacarpalia.
b) Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
c) Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
 Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984)
b) Fungsi bulu
1. Dapat mencegah hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu mereka dalam
cuaca dingin.
2. Sementara, saat cuaca panas, burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan
bulu-bulu mereka.
3. Penutup tubuh.
4. Bulu di bagian bawah dan bulu yang terletak di sepanjang sayap dan ekor memiliki bentuk
yang berbeda. Bulu-bulu ekor yang besar digunakan untuk mengemudi dan mengerem.
5. Untuk memperindah tubuh.
6. Plumae berfungsi agar dapat terbang.
7. Plamulae berfungsi Sebagai isolator.
8. Filoplumae Berfungsi sebagai sensor.
9. Mengangkat tubuh burung di udara.
10. Menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya.
11. Untuk melindungi kulit dari serangga.
12. Untuk menghangatkan telur pada saat mengerami.
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi,danmenginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Komponen dari Sistem ini merupakan bagian sistem organ yang terbesar,yakniMencakup :
 kulit, merupakan lapisan terluar pada tubuh manusia. Terdiri dari dua bagia yaitu kulit tipis dan
kulit tebal.
 Rambut merupakan organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.
 Bulu merupakan struktur keratin yang karakteristiknya terdapat pada bangsa aves, dan di
anggap sebagai modifikasi dari sisik.
 sisik,secara umumnya berarti semacam lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai, seperti pada
ikan, ular atau kaki ayam.
 kuku, adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari
sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari
ujung jari.
 kelenjar keringat. Kelenjar keringat berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit ari dan
berbentuk pori-pori halus.
Sistem integument memiliki fungsi antara lain :
 Pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik, kimia, atau
suhu
 Penerima sensasi; sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu
 Pengatur suhu; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan meningkatkan kehilangan
panas saat suhu panas
 Fungsi metabolik, menyimpan energi melelui cadangan lemak, sintesis vitamin D.
 Ekskresi dan absorpsi.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu
http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit
http://id.wikipedia.org/wiki/Sisik
http://rheno-biology.blogspot.com/2010/11/sistem-integumen-manusia.htm

More Related Content

What's hot

ANNELIDA
ANNELIDAANNELIDA
ANNELIDAnova147
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautkrisnasuryanti
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Nur Aini
 
Praktikum histogi blok 20 integumen
Praktikum histogi blok 20 integumenPraktikum histogi blok 20 integumen
Praktikum histogi blok 20 integumenSyscha Lumempouw
 
LAPORAN BIOLOGI 2013
LAPORAN BIOLOGI 2013LAPORAN BIOLOGI 2013
LAPORAN BIOLOGI 2013Dewi Purwati
 
Derivat kulit (modul kulit dan jaringan penunjang)
Derivat kulit (modul kulit dan jaringan penunjang)Derivat kulit (modul kulit dan jaringan penunjang)
Derivat kulit (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumendwisibuea
 
Biologi kulit
Biologi kulitBiologi kulit
Biologi kulit97vania
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Filum Echinodermata
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum EchinodermataAfi Alifia
 
Reseptor dan jaras sistem indera
Reseptor dan jaras sistem inderaReseptor dan jaras sistem indera
Reseptor dan jaras sistem inderaChun Hee
 

What's hot (20)

Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
ANNELIDA
ANNELIDAANNELIDA
ANNELIDA
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang laut
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 
Praktikum histogi blok 20 integumen
Praktikum histogi blok 20 integumenPraktikum histogi blok 20 integumen
Praktikum histogi blok 20 integumen
 
LAPORAN BIOLOGI 2013
LAPORAN BIOLOGI 2013LAPORAN BIOLOGI 2013
LAPORAN BIOLOGI 2013
 
jaringan ikat pada hewa
jaringan ikat pada hewajaringan ikat pada hewa
jaringan ikat pada hewa
 
Derivat kulit (modul kulit dan jaringan penunjang)
Derivat kulit (modul kulit dan jaringan penunjang)Derivat kulit (modul kulit dan jaringan penunjang)
Derivat kulit (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumen
 
Biologi kulit
Biologi kulitBiologi kulit
Biologi kulit
 
Bab 9. Reptil
Bab 9. ReptilBab 9. Reptil
Bab 9. Reptil
 
Makalah morfologi daun
Makalah morfologi daunMakalah morfologi daun
Makalah morfologi daun
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Bunglon
BunglonBunglon
Bunglon
 
Jaringan meristem
Jaringan meristemJaringan meristem
Jaringan meristem
 
Filum Echinodermata
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum Echinodermata
 
Jaringan saraf
Jaringan sarafJaringan saraf
Jaringan saraf
 
Jaringan epitel
Jaringan epitelJaringan epitel
Jaringan epitel
 
Reseptor dan jaras sistem indera
Reseptor dan jaras sistem inderaReseptor dan jaras sistem indera
Reseptor dan jaras sistem indera
 

Viewers also liked

fisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.comfisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.comEnni Qanita
 
Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Sistem Integumen dan MuskuloskeletalSistem Integumen dan Muskuloskeletal
Sistem Integumen dan Muskuloskeletalpjj_kemenkes
 
Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenStruktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenocto zulkarnain
 
LinkedIn SlideShare: Knowledge, Well-Presented
LinkedIn SlideShare: Knowledge, Well-PresentedLinkedIn SlideShare: Knowledge, Well-Presented
LinkedIn SlideShare: Knowledge, Well-PresentedSlideShare
 

Viewers also liked (6)

Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
fisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.comfisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.com
 
Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
Sistem Integumen dan MuskuloskeletalSistem Integumen dan Muskuloskeletal
Sistem Integumen dan Muskuloskeletal
 
Sistem integumen manusia
Sistem integumen manusiaSistem integumen manusia
Sistem integumen manusia
 
Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumenStruktur, fungsi, histologi sistem integumen
Struktur, fungsi, histologi sistem integumen
 
LinkedIn SlideShare: Knowledge, Well-Presented
LinkedIn SlideShare: Knowledge, Well-PresentedLinkedIn SlideShare: Knowledge, Well-Presented
LinkedIn SlideShare: Knowledge, Well-Presented
 

Similar to KULIT

Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenRozyainun
 
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvgINDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvgariefpradana07
 
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docx
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docxanatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docx
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docxAnyapinkcorn
 
Pp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenPp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenarniwianti
 
Contoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenContoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenBetaKatsuragi
 
IPA BIOLOGI "Sistem Eksresi"
IPA BIOLOGI "Sistem Eksresi"IPA BIOLOGI "Sistem Eksresi"
IPA BIOLOGI "Sistem Eksresi"Nadya Ita
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenKANDA IZUL
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenf' yagami
 
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptMeilanySasti
 
PPT KULIT.pptx
PPT KULIT.pptxPPT KULIT.pptx
PPT KULIT.pptxRimayani5
 
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2Langgeng Archer
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.ppt
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.pptANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.ppt
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.pptyunuszakaria
 
Malakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumenMalakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumensanty samuel
 

Similar to KULIT (20)

Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
Sistem integumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Sph
SphSph
Sph
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvgINDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Anatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumenAnatomi fisiologi sistem integumen
Anatomi fisiologi sistem integumen
 
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docx
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docxanatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docx
anatomi, histologi, dan fisiologi manusia..docx
 
Pp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenPp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumen
 
Sistem integumen (1)
Sistem integumen (1)Sistem integumen (1)
Sistem integumen (1)
 
Contoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenContoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumen
 
IPA BIOLOGI "Sistem Eksresi"
IPA BIOLOGI "Sistem Eksresi"IPA BIOLOGI "Sistem Eksresi"
IPA BIOLOGI "Sistem Eksresi"
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
 
PPT KULIT.pptx
PPT KULIT.pptxPPT KULIT.pptx
PPT KULIT.pptx
 
Anatomi dan Fisiologi Kulit
Anatomi dan Fisiologi KulitAnatomi dan Fisiologi Kulit
Anatomi dan Fisiologi Kulit
 
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
 
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.ppt
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.pptANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.ppt
ANATOMI_DAN_FISIOLOGI_KULIT.ppt
 
Malakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumenMalakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumen
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

KULIT

  • 1. BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Sistem integumen/sistem penutup tubuh (covering) adalah suatu sistem penyusun tubuh suatu makhluk hidup yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar. Fungsinya antara lain sebagai pelindung, penerima rangsang dari luar/eksteroreseptor, respirasi, ekskresi,termoregulasi dan osmoregulasi/homeostatis. Fungsi lain : 1. Sebagai tempat cadangan makanan Lemak pada hewan yang hidup di daerah 4 musim 2. Sebagai alat nutrisi / kelenjar susu, pada mammalia 3. Sebagai alat gerak, sayap pada burung, sirip pada ikan,selaput renang pada katak. 4. Sebagai tempat pembentukan vitamin D. Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasika hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.
  • 2. Cahaya matahari mengandung sinar ultra violet dan melindungi terhadap mikroorganisme serta menjaga keseimbangan tubuh.misanya menjadi pucat, kekuning-kunigan, kemerah- merahan atau suhu kulit meningkat.Ganguan psikis juga dapat mengakibatkan kelainan atau perubahan pada kulit misanya karna stres, ketakutan, dan keadaan marah akan mengakibatkan perubahan pada kulit wajah. I.2 IDENTIFIKASI MASALAH Dalam makalah ini kami sebagai penulis akan menjelaskan tentang :  Pengertian system integument kulit  Fungsi dan struktur kulit  Derivat – derivat kulit  Integument kulit dari hewan vertebrata o Pada manusia dan mamalia o Pada reptil o Pada pisces o Pada amphibi o Pada aves I.3 TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :  Untuk mengetahui apakah pengertian dari system integument kulit.  Untuk mengetahui fungsi, dan struktur kulit  Mengetahui bagaimana derivat – derivat dari kulit dan dilihat dari hewan vertebrata. I.4 MANFAAT PENULISAN Informasi yang diperoleh dari penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan atau informasi bagi mahasiswa/i serta penulis sehingga menjadi lebih mengerti. BAB II
  • 3. PEMBAHASAN II.1 PENGERTIAN SISTEM INTEGUMEN KULIT Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). II.2 FUNGSI KULIT DAN STRUKTUR KULIT  FUNGSI KULIT Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi- fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi :  Sebagai pelindung atau alat proteksi lapisan kulit bagian luar relative impermeable terhadap air, untuk mencegah penguapan yang berlebihan.  Sebagai tempat eksteroreseptorpada bagian dermis kulit terdapat reseptor berupa akhiran saraf bebas atau badan-badan sensoris yang dapat menerima berbagai macam rangsang dari lingkungan eksternal.  Sebagai alat ekskretori pada kulit banyak terdapat kelenjer-kelenjer keringat dan kelenjer- kelenjer lemak yang berfungsi membantu membuang sisa-sisa hasil metabolism baik berupa air, lipida atau garam-garam keluar tubuh.  Sebagai alat respirasi atau alat pernafasan terutama pada hewan-hewan akuantik dengan struktur kulit yang tipis selalu basah dan sangat vaskuler. Kondisi kulit seperti ini sangat kondusif untuk proses difusi gas O2 yang terlarut dalam air masuk ke kapiler-kapiler darah dipermukaan kulit tubuh.  Sebagai alat nutrisi dan cadangan makanan yaitu terdapat kelenjer mammae (kelenjer susu) yang digunakan oleh mamalia untuk nutrisi bagi hewan muda atau yang baru lahir. Dan kulit tempat penyimpanan cadangan makanan (energi), yang berupa lemak.  Sebagai alat gerak pada hewan vofitan/arboreal seperti burung, kalrlawar, cecak terbang dll, derivate kulit dipakai sebagai alat terbang yang sangat penting.
  • 4.  Sebagai tempat pembentukan vitamin D pada manusia pembentukan vitamin D3 pada kulit sangat penting untuk pembentukan tulang. Kalsiferol dibentuk dari dehidrokolesterol yang dihasilkan oleh hati dengan bantuan cahaya matahari dikulit.  STRUKTUR KULIT Kulit tersusun atas lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan hypodermis : 1) Epidermis Epidermis yang merupakan lapisan terluar terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum.stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel- sel mati dan selalu mengelupas.Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum.Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin.Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.  Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.  Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk  Stratum granulosum, mengandung pigmen  Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar 2) Dermis Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak.Kelenjar keringat menghasilkan keringat.Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hai, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu.Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalah sebgai organ penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh. Pada suhu lingkunga tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit.
  • 5. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotamulus. Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut.  Akar rambut  Pembuluh darah  Syaraf  Kelenjar minyak (glandula sebasea)  Kelenjar keringat (glandula sudorifera)  Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar 3) Hipodermis Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh. kulit dapat dibedakan yaitu;  Kulit TebalTebal 0,8 mm – 1,4 mm. Terdiri dari 5 lapisan. Dari bawah yaitu : Stratum Basale (Germinativum), Stratum Spinosum, Stratum Granulosum, Stratum Lucidium, dan Stratum Corneum.  Kulit TipisTebal 0,07 mm – 0,12 mm. Memiliki 4 lapisan, tanpa Stratum Lucidium (Guton, Arthur C.) , terdapat pada bagian yang kekurangan rambut (telapak kaki dan telapak tangan). Stratum Germinativum = Terdiri dari epidermal stem cells, melanocytes, dan keratinocytes. Merupakan lapisan epidermis paling bawah. Terbentuk dari jaringan ikat longgar. Berbatasan
  • 6. langsung dengan dermis. Sel-sel yang mendominasi adalah sel-sel stem yang besar/ sel basale. Aktifitas melanocytes menyebabkan kulit bewarna kecoklatan. Sel merkel yang banyak terdapat pada bagian yang kekurangan rambut, mengeluarkan zat kimia yang peka terhadap sentuhan. Stratum Spinosum = Lapisan epidermis yang paling tebal, terdiri daru berbagai macam bentuk sel (polyhedral sampai sel-sel yang berbentuk tipis) sehingga nampak berduri (spin). Disini juga terdapat keratinocytes yang ktif melakukan mitosis. Stratum basal dan spinosum disebut lapisan malphigi yang bertanggung jawab dalam pergantian epidermal keratinocytes. Stratum Granulosum = Terdapat keratinocytes yang tergantikan oleh atau dari stratum spinosum. Ketika sel tersebut mencapai lapisan ini, mulai untuk membuat protein keratohyalin dan keratin dalam jumlah banyak. Keratohyalin merupakan zat tanduk, menyebabkan kulit less permeable. Keratin merupakan bahan penyusun utama rambut dan kuku. Stratum Lucidium = Lapisan ini hanya terdapat pada kulit tebal (thick skin). Walaupun lapisan ini berisi sel-sel tipis dan kekurangan organel dan nuclei, akan tetapi mengandung keratin filament yang tebal. Plasma membran mengalami penenbalan akibat penyuluran protei non kreatin (infolokrin). Tidak terlihat bawah pada standard hytological layer. Stratum Corneum = Terletak di permukaan, 15-10 lapisan tipis (epitel pipih), sel mati, interloching cells. Disebut juga lapisan tanduk (horny layer). Tipe Sel : Keratinocytes, Melanocytes, Sel Merkel, Sel Langerhans. Keratinocytes = Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes selalu mengelupas pada permukaaan epidermis, maka harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis dari lapisan basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke luar (menuju permukaan. Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma. Proses dari basal sampai korneum selama 20-30 hari. Karena proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari basal ke korneum, lima lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum, losidum dan kornium. Melanocytes = Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang memberikan warna coklat pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang
  • 7. dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval granules (melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke dalam melanosomes, melanosomes berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian melanin meninggalkan badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh keratinocytes. Merkel Cells = Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral mucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal yang banyak mengandung keratinocytes. Langerhans Cells = Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum spinosum. Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut, esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap imun karena mempunyai antibodi. Pigmentasi kulit Didalam kulit terdapat butir-butir melanin, terutama pada stratum germinativum pada bagian epidermis.Fungsi dari melanin adalah melindungi tubuh dari bahaya sinar ultra violet. Cara terjadinya pembentukan melanin , adalah sebagai berikut : o Sel-sel yang berperan dalam menghasilkan butir-butir pigmen disebut melanobast. o Di dalam sitopasma sel terdapat enzim depaoksidase . darah membawa asam amino tyrosin o Tyrosin oleh enzim depaoksidase denga bantuan sinar ultra volet diubah menjadi melanin. Faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan warna kulit antara lain: 1. Melanosit, terletak pada stratum basalis, memproduksi pigmen, melanin, yang bertanggung jawab untuk pewarnaan kulit dari coklat sampai hitam. 2. Darah dalam pembuluh dermal di bawah lapisan epidermis dapat terlihat dari permukaan dan menghasilkan pewarnaan merah muda . Ini lebih jelas terlihat pada kulit orang kilit putih (Kaukasian)
  • 8. 3. Keberadaan dan jumlah pigmen kuning, karotin, hanya ditemukan pada stratum korneum, dan dalam sel lemak dermis dan hipodermis, yang menyebabkan beberapa perbedaan pada pewarnaan kulit. II.3 TURUNAN KULIT (DERIVAT KULIT) Kelenjar kulit 1. Kelenjar lendir (mukus) Kelenjar lendir dapat dijumpai pada pisces dan amphibi. Kebanyakan kelenjar lendir pada ikan bersel tunggal. Lendir membuat suatu lapisan pelindung di permukaan tubuh yang berperan untuk mengurangi gesekan tubuh dengan air, serta menghalau mikroorganisme oleh karena itu lendir selalu ditanggalkan dan dibuat baru. Kelenjar lendir pada amphibia bersifat multiseluler dengan bagian sekretorinya terbenam di dalam dermis. Selain itu terdapat pula kelenjar bisa yang disebut kelenjar serous. Kelenjar ini menghasilkan zat-zat toksik untuk menghalau lawannya. 2. Kelenjar bau Kelenjar ini terdapat misalnya pada kaki kambing, rodentia, karnivora. Pada sigung (skunk) terdapat kelenjar bau di dekat anus, sedangkan pada ular terdapat di dekat kloaka. Fungsi kelenjar bau adalah untuk komunikasi intraspesies, seperti membatasi teritori, untuk menarik pasangan, atau untuk pertahanan. 3. Kelenjar minyak Kelenjar ini terbatas terdapat pada mammalia dan biasanya berhubungan dengan rambut. Fungsi kelenjar minyak adalah menggetahkan sebum yang berguna untuk melumasi rambut dan lapisan tanduk kulit. Modifikasi kelenjar minyak berupa kelenjar serumen yang terdapat pada telinga luar mammalia. Selain itu, kelenjar tarsal pada kelopak mata sebelah dalam dan kelenjar meiboom pada sudut-sudut mata juga merupakan modifikasi kelenjar minyak. Fungsi kelenjar ini adalah menghasilkan minyakyang menutupi kornea dan berfungsi sebagai pelumas. 4. Kelenjar keringat
  • 9. Kelenjar ini hanya terdapat pada mamalia. Pada manusia, kelenjar keringat tersebar di seluruh permukaan tubuh, sedangkan pada mamalia lainnya penyebarannya lebih terbatas, misalnya di daerah telinga, bibir, kepala, punggung, jari kaki, telapak kaki, sekitar anus, dan kelenjar susu. Sekret kelenjar keringat bersifat seperti air serta mengandung garam-garam dan urea. Komposisi secret tersebut berubah-ubah menurut keadaan metabolik hewannya. Evaporasi keringat menyebabkan penyejukan, sehingga membantu memelihara suhu tubuh yang konstan. 5. Kelenjar susu Kelenjar susu (glandula mammae) hanya dimiliki oleh mammalia. Kelenjar ini merupakan modifikasi kelenjar keringat. Kelenjar susu terbentu sepanjang garis susu, yang terentang dari ketiak sampai lipat paha. Berdasarkan wilayah-wilayah di mana kelenjar susu tumbuh, dapat dibedakan kelenjar susu aksila (ketiak), thorak (dada), abdominal (perut), dan inguinal (lipat paha). TURUNAN DERIVAT SPESIFIK  RAMBUT Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis.Struktur mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut pada manusia tumbuh di seluruh permukaan kulit, kecuali pada telapak kaki, telapak tangan dan bibir. Bagian tubuh yang memiliki rambut terpekat adalah permukaan dan bagian belakang kepala, alis, bulu mata dan bagian lainnya. Susunan Rambut: a. Shaft, yaitu rambut di permukaan kulit. b. Akar, Rambut yang terrtanam di bawah kulit. c. Folikel, pori-pori kulit yang dilalui rambut. d. Papilla, ujung yang bertumbuh. e. Medulla, Bagian tengah yang berlubang seperti selang.
  • 10. f. Korteks, Bagian utama dari rambut. g. Kutikula, lapisan keras. h. Kelenjar minyak i. Otot berekor, membuat rambut bisa berdiri. j. Pembuluh saraf k. Saraf. Terdiri dari benang bertanduk yang berasal dari epidermis, terdiri dari batang dan akar yang meluas ke bawah hingga menyerupai umbi yang bertakik pada lapisan di bawahnya.Ruang dalam takik terdapat jaringan penyambung atau papilla.Akar rambut terbungkus dari folikel rambut yang berasal dari sumbu epidermal dan dermal.Rambut terdiri atas 3 lapisan epitel, yaitu medulla, korteks dan kutikula. Folikel rambut terdiri atas: a. Seludang akar epitel dalam, terdiri dari kutikula, lapisan Huxley, henle. b. Seludang akar epitel luar yang berasal dari epidermis, merupakan perpanjangan lapisan malpighi (stratum basale dan spinosum) c. Selubung jaringan penyambung berasal dari dermis: - selubung dalam, membran hialin sempit, menempel pada sel-sel silindris selubung luar. - Selubung tengah, serat jaringan penyambung halus yang tersusun dalam jaringan. - Selubung atas, berfungsi mengangkut rambut dalam epidermis.  KUKU Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari.Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran.Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur. Terdiri dari sel tanduk yang mengalami modifikasi yang bersatu dengan kuat.Pada bagian proksimal kuku terbentuk dalam matriks kulit.Dasar kuku terdiri dari sel Prickle yang mengalami modifikasi dimana kuku melekat dengan kuat.Kuku sebagian memperoleh warna dari darah dan sebagian dari pigmen dalam epidermis, terutama melanin. Sebagai penutup bagian luar maka selain sebagai protektif ia juga bertindak sebagai barier terhadap infeksi, ketahana jaringan (pelindung di bawahnya), sebagai insulator dan suhu tubuh.
  • 11. Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan.Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.  SISIK Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung di dalamnya, sisik dapat dibedakan menjadi : a) Sisik kosmoid  dianggap sisik yang paling premitif, merupakan hasil fusi sisik plakoid dan tulang dermal. Tersusun atas 3 lapis : o Kosmin sebagai lapisan paling atas o Lapisan tulang yang vaskuler o Lapisan tulang yang kompak dan berlamela. b) Sisik ganoid Jenis sisik ini dimiliki oleh ikan-ikan Lepidosteus (Holostei) dan Scaphyrynchus (Chondrostei). Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan yakni lapisan terluar disebut ganoine yang materialnya berupa garam-garam an-organik, kemudian lapisan berikutnya dalah cosmine, dan lapisan yang paling dalam adalah isopedine. Pertumbuhan sisik ini dari bagian bawah dan bagian atas. c) Sisik plakoid Bentuk sisik tersebut menyerupai bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar. Sisik macam ini terdiri dari keping basal yang letaknya terbenam di bagian dermis kulit, dan suatu bagian yang menonjol berupa duri keluar dari permukaan epidermis. Sisik tersebut merupakan struktur exoskeleton yang primitive yang mempunyai titik perkembangan menuju ke lembaran sisik yang biasa terdapat pada osteichthyes yang terdiri atas lempeng dasar, tangkai sentral dan duri. Bagian yang lunak dari sisik ini (pulp) berisikan pembuluh darah dan saraf yang berasal dari dermis. Sisik placoid dibangunkan oleh dentine sehinnga sering disebut dermal denticle yang di dalamnya terdapat rongga pulpa. Pertumbuhan dari sisik placoid menyerupai pertumbuhan gigi, yaitu dimulai dengan adanya pengelompokan dari sel-sel dermis yang seterusnya akan tumbuh menjadi lebih nyata membentuk papila dermis yang mendesak epidermis yang ada di sebelah permukaan. Gigi ikan hiu merupakan derivate dari sisik.  BULUBulu adalah suatu struktur epidermis yang membentuk penutup luar, pada burung misalnya. Bulu merupakan suatu struktur karatin yang karakteristik terdapat pada bangsa burung, serta merupakan modifikasi dari sisik, karena bangsa burung mempunyai nenek
  • 12. moyang dari bangsa reptile. Pertumbuhan awal dari bulu sama dengan pertumbuhan sisik yang berawal dari papilla dermis. Bulu adalah struktur keratin yang karakteristiknya terdapat pada bangsa aves, dan di anggap sebagai modifikasi dari sisik. Pertumbuhan awal bulu sama denga pertumbuhan awal sisik, dengan papilla dermis sebagai struktur permulaan. Sebagian besar unggas memiliki dua bentuk bulu dasar, yaitu: bulu luar (pluma, jamak plumae) yang berstruktur menyirip dan tampak dari luar dan bulu dalam (plumula, jamak -e) yang berada di dalam lapisan bulu luar dan tidak berstruktur (terurai). Beberapa burung memiliki bulu tipe yang lain, yang berbentuk seperti rambut dan disebut filopluma (jamak~e).Jenis bulu ini, bila ada, mengisi bagian bulu dalam yang lembut. Bulu- bulu luar yang tumbuh membentuk sayap unggas disebut sebagai remiges, sementara bulu- bulu luar yang tumbuh membentuk ekor disebut rectrices (tunggal: rectrix). Keduanya merupakan bulu-bulu yang penting dalam menentukan kemampuan terbang. Macam-macam jenis bulu : a) Pennae  Hanya terdapat pada daerah tertentu dari tubuh , yaitu daerah pterylae. b) Plumula  Merupakan bulu-bulu yang kecil dengan rachis yang banyak. c) Filoplumae  Merupakan bulu-bulu rambut yang sangat halus , terdiri ari rechis dan rami, kalamus yang telah tereduksi.  TANDUK Adalah nama umum yang diberikan kepada penonjolan yang panjang dan runcing, bercabang atau tidak bercabang pada kepala bagian frontal. Macam-macam tanduk : 1) Tanduk kosong  seludang zat tanduk yang melapisi sumbu tulang, tak bercabang dan tak pernah tinggal, pada beberapa hewan yang baik pertumbuhannya pada hewan jantan. 2) Tanduk rambut  disebut pula dengan cula, seperti pada badak. Yaitu kumpulan rambut- rambut yang telah mengalami fusi. Cula atau tanduk rambut tidak dapat lepas dan tidak pula bercabang. 3) Rangga atau antler  pada rusa terdapat penonjolan tulang frontal yang dapat tumbuh dan bercabang dan dapat pula dilepaskan, jadi bukan derivate kulit, lapisan kulit hanya ada pada saat pertumbuhan, setelah ukuran penuh dicapai kulitnya akan mengelupas. II.4 SISTEM INTEGUMEN KULIT PADA VERTEBRATA 1. MAMALIA
  • 13. Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit dibagi menjadi 3 bagian: bagian terluar disebut epidermis, bagian tengah mesodermis, dan bagian dalam dermis. Kulit sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan sekitar, seperti panas matahari, debu, dan asap knalpot. Epidermis merupakan lapisan paling luar, terdiri dari epitel berlapis banyak pipih.Sedangkan dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang berupa jaringan ikat. Epidermis berperan sebagai lapisan protektif yang menjaga lalu lintas air dan zat-zat terlarut didalamnya. Pada hewan-hewan vertebarata epidermis melakukan peranannya dengan adanya kutikula (embrio ikan dan larva amphibia), lapisan mukus (ikan dan amphibia) dan lapisan tanduk atau keratin ( tetrapoda darat). Dalam menjalankan fungsinya, epidermis epidermis membentuk derivat yang berbeda pada setiap hewan tergantung dari adaptasi kehidupannya masing-masing. Derivat-derivart epidermis merupakan struktur yang berasal dari epidermis, meliputi struktur yang keras dan lunak seperti tanduk dan kelenjar.Dermis merupakan lapisan lapisan yang lebih tebal daripada epidermis pada hewan vertebrata. Didalam dermis dapat ditemukan jaringan ikat, struktur-struktur epidermis(kelenjar-kelenjar), dderivat dermis, pembuluh darah, pembuluh limfe, saraf dan badan-badan indera. Derivat-derivat dermis terdiri dari sisik-sisik dermis, jari-jari sirip dermis dan keping-keping tulang / osteoderm. CIRI-CIRI KULIT 1. Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan. 2. Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan. 3. Luas : 1,50 – 1,75 m. 4. Tebal rata – rata : 1,22mm. 5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan paling tipis : 0,5 mm.pada daerah penis. DERIVAT KULIT PADA MAMALIA : RAMBUT Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2 jenis rambut : a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.) b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
  • 14. Fungsi rambut: 1. melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) 2. menyarig udara. 3. serta berfungsi sebagai pengatur suhu, 4. pendorong penguapan kerngat dan 5. indera peraba yang sensitive. RaMbut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin ).Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil. Terdapat 2 fase : 1. fase pertumbuhan (Anagen) kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat. 2. Fase Istirahat( Telogen) Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya.Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, dsbt Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi rambut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita). KUKU Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang keras dan transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula.Berfungsi mengangkat benda – benda kecil. Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12- 18 bulan. KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT
  • 15. a) Kelenjar Sebasea  berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak. b) Kelenjar Mammae Kelenjar mammae atau payudara merupakan derivatif sel epitel dan lapisan ektoderm. Jaringan payudara ini sangat sensitif terhadap hormon. Efek hormonal pada payudara paling jelas terlihat selama perkembangan embrionik dan setelah pubertas. Setiap kelenjar mammae terdiri atas massa jaringan yang berlobul. Jaringan kelenjar melekat di dalam jaringan adiposa dan dipisahkan oleh jaringan fibrosa. c) Kelenjar keringat diklasifikasikan menjadi 2 kategori:  kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit.Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.  Kelenjar Apokrin.Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada folkel rambut Kelenjar ini aktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang pada sklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K. seruminosa yang menghasilkan serumen(wax). 2. REPTIL Kulit pada Reptilia umumnya tidak mengandung kelenjar keringat.Lapisan terluar dari kulit yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Pada calotes (bunglon) integument mengalami modifikasi warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam-macam. Pada calotes (bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol sistem nervosum outonomicum. Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk, terkecuali anggota suku Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-sisik itu dapat berukuran amat halus, seperti halnya sisik-sisik yang menutupi tubuh cecak, atau pun berukuran besar seperti yang dapat kita amati pada tempurung kura-kura. Sisik-sisik itu berupa modifikasi lapisan kulit luar
  • 16. (epidermis) yang mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang dilengkapi dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya, yang dikenal sebagai osteoderm. Ciri – ciri umum tentang reptil diwakili oleh masing – masing contoh : a) Crocodilia (meliputi kelompok Buaya) b) Ophidia (kelompok Ular) c) Lacertilia (kelompok Kadal) d) Chelonia (kelompok Kura-kura) Derivat – derivat kulit pada reptil :  Beberapa bentuk sisik yang umum pada reptil : sikloid (cenderung datar membundar), granular (berbingkul-bingkul), dan berlunas (memiliki gigir memanjang di tengahnya, seperti lunas perahu). Perbedaan bentuk dan komposisi sisik- sisik ini pada berbagai bagian tubuh reptil biasa digunakan untuk mengidentifikasi spesies hewan tersebut. Integument pada Reptilia umumnya juga tidak mengandung kelenjar keringat.Lapisan terluar dari integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Pada calotes (bunglon) integument mengalami modifikasi warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya granulea pigment dalam dermis yang terkumpul atau menyebar karena pengaruh yang bermacam- macam. Pada calotes (bunglon) perubahan ini relatif cepat, karena selalu dibawah kontrol sistem nervosum outonomicum. 3. Pisces Yang termasuk dalam sistem integumen pada ikan adalah kulit dan derivat integumen.Kulit merupakan lapisan penutup tubuh yang terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis pada lapisan terluar dan dermis pada lapisan dalam.Derivat integumen merupakan suatu struktur yang secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit yang sebenarnya. Sistem integumen yang berhubungan langsung dengan lingkungan tempat hidup memiliki berbagai fungsi yang sangat vital pada kehidupan ikan, yaitu :  Pertahanan fisik = Merupakan fungsi utama dari integument yaitu sebagai pertahanan pertama dari infeksi, paparan sinar ultra violet [UV] dan gesekan tubuh dengan air atau benda keras lainnya. Hal ini disebabkan karena kulit memiliki kelenjar mukosa sebagai pelindung kulit
  • 17. dari parasit, bakteri dan mikroorganisme merugikan lainnya serta memperkecil gesekan dengan adanya sifat mucus yang licin.  Keseimbangan cairan [air] = Keseimbangan cairan dilakukan oleh integumen kelompok amphibian dan ikan memiliki sistem tersendiri dalam proses keseimbangan cairan yaitu dengan menggunakan insangnya.  Thermoregulasi = Thermoregulasi dilakukan oleh vertebrata dengan jalan memasukkan dan mengeluarkan panas secara bergantian melalui aliran darah pada kulit.  Warna = Warna yang ada pada integurnen ikan digunakan sebagai alat komunikasi, tingkah laku seksual, peringatan dan penyamaran untuk mengelabui predator. Warna yang dihasilkan akan berbeda-beda yang disebabkan karena perbedaan tempat hidup dari ikan tersebut. Pada open-water fishes, warna tubuh ikan terbagi atas warna keperakan dibagian ventral dan warna iridescent biru atau hijau di bagian dorsal [countershading]. Ada tiga macam warna dominan ikan yang hidup dilautan, yaitu keperakan bagi ikan yang hidup di permukaan laut, kemerahan pada ikan yang hidup di daerah tengah perairan dan violet atau gelap pada ikan yang hidup di dasar perairan.  Pergerakan = Pergerakan ikan dipengaruhi pula oleh keberadaan sisik yang membantu dalam meningkatkan kemampuan berenang ikan yang menghadapi halangan kuat.  Respirasi = Respirasi ikan tidak menggunakan kulit sebagai sarananya tetapi dilakukan oleh golongan Amphibian. Hal ini dilakukan karena kulit merupakan lapisan yang relatif tipis, selalu basah dan terdapat banyak pembuluh darah sehingga pertukaranoksigen dan karbondioksida dapat berlangsung.  Kelenjar kulit = Pada kulit terdapat kelenjar yang memungkinkan ikan dapat mengeluarkan pheromone untuk menarik pasangannya dan sebagai alat untuk menetapkan daerah teritorial. Selain itu, kelenjar kulit juga dapat menghasilkan zat-zat racun yang berguna untuk mencari mangsa ataupun untuk pertahanan diri dari predator.  Keseimbangan garam [homeostatis] pada ikan dilakukan pada kulit dan insang yaitu dengan pengaturan kadar garam cairan tubuh ikan [osmoregulasi] sehingga cairan dalam tubuh akan tetap stabil sesuai dengan lingkungan dimana ikan berada. Pada ikan yanghidup di laut,kulit akan menjaga pengeluaran cairan dalam tubuh yang berlebihan sedangkan pada ikan yang hidup di perairan tawar, kulit akan mengatur agar cairan dari luar tubuh tidak terlalu banyak yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, kulit berperan dalam proses ekskresi hasil metabolisme yang dilakukan oleh tubuh.  Organ indera Kulit memiliki sel-sel yang berfungsi sebagai reseptor dari stimulus lingkungan, misalnya panas, sakit dan sentuhan. Derivat integumen seperti barbels dan flaps memiliki sel-
  • 18. sel syaraf sebagai indera. Barbels berfungsi sebagai alat bantu makan dan mengandung organ-organ sensory serta sebagai alat untuk kamuflase pada ikan demikian juga flaps. Barbels ini ada yang berbentuk seperti alga. Letak dari barbels ada pada hidung, bibir, dagu, sudut mulut dengan bentuk rambut, pecut, sembulan, bulu dan lain-lain. 1. Struktur Kulit pada ikan Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam yang disebut dermis atau corium. • Epidermis selalu basah karena adanya lendir yang dihasilkan oleh sel-sel yang dalam terdiri dari lapisan sel yang selalu giat mengadakan pembelahan untuk mengantikan sel-sel sebelah luar yang lepas dan untuk persediaan pengembangan tubuh. Lapisan ini dinamakan stratum germinativum (lapisan Malphigi). • Dermis lebih tebal daripada epidermis dan tediri dari sel-sel yang susunannya lebih kompak. Lapisan ini berperan dalam pembentukan sisik pada ikan yang bersisik.Derivat- derivat kulit juga dibentuk dari lapisan ini.Pada dermis ini terkandung pembuluh darah, saraf dan jaringan pengikat. 2. Lendir Sel kelenjar yang berbentuk piala dan terletak didalam epidermis, mengeluarkan suatu zat (semacam glycoprotein) yang dinamakan mucin. Apabila mucin ini bersentuhan dengan air maka akan berubah menjadi lendir. Kegiatan sel kelenjar tersebut akan menentukan ketebalan lendir yang menutupi kulit. Umumnya ikan yang tidak bersisik memiliki lendir yang lebih tebal dibandingkan dengan ikan yang bersisik.Hal ini merupakan suatu keadaan pengganti ketiadaan sisiknya. Ketebalan sisik yang menyelimuti tubuh ikan tidak selalu sama dari waktu kewaktu. Pada keadaan yang genting, seperti bila melepaskan diri dari bahaya, sel kelenjar akan lebih giat lagi untuk mengeluarkan lendir sehingga lapisan lendir menjadi lebih tebal daripada keadaan normal. Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air supaya ikan dapat berenang lebih cepat, berperan dalam proses osmoregulasi sebagai lapisan semipermiabel yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit, mencegah infeksi dan menutup luka. Pada beberapa ikan, lendir berguna untuk menghindarkan diri dari kekeringan. Ikan paru-paru (Protopterus) di Afrika mengadakan tidur musim panas (summer destivation) pada musim kemarau dengan cara membuat lubang pada dasar sungai yang berlumpur.
  • 19. Apabila dasar sungai menjadi kering selama musim kemarau, ia akan tetap tinggal didalam lumpur yang dibuatnya dan tubuhnya dibungkus dengan lendir agar kulitnya selalu tetap basah. Bila musim penghujan tiba dan sungai pun kembali berair kembali maka ia akan keluar dari lubangnya. Beberapa ikan menggunakan lendir untuk membuat sarangnya dalam rangka melindungi telur yang telah dibuahi dari gangguan luar, misalnya ikan sepat siam (Trichogaster pectoralis), sepat rawa (Trichogaster trichopterus) dan lain-lain. 3. Sisik Sisik sering diistilahkan sebagai rangka dermis karena sisik dibuat dari lapisan dermis.Pada beberapa ikan sisiknya berubah menjadi keras karena bahan yang dikandungnya, sehingga sisik tersebut menjadi semacam rangka luar.Ikan yang bersisik keras terutama ditemukan pada ikan-ikan yang masih primitif.Sedangkan pada ikan modern kekerasan sisiknya sudah tereduksi menjadi sangat fleksibel. Disamping ikan-ikan yang bersisik, juga banyak terdapat ikan yang sama sekali tidak bersisik, misalnya ikan-ikan yang termaksud kedalam subordo Siluroidea (Ikan jambal Pangasius pangasius, lele Clarias batrachus, dan belut sawah Fluta alba). Sebagai suatu kompensasi, sebagaimana yang telah dikemukakan, mereka mempunyai lendir yang lebih tebal sehingga badannya menjadi lebih licin. Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung didalamnya, sisik ikan dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu cosmoid, placoid, ganoid, cycloid, dan stenoid. • Sisik cosmoid Sisik cosmoid hanya terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif. Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan, berturut-turut dari luar adalah vitrodentine yang dilapisi oleh semacam enamel, kemudian cosmine yang merupakan lapisan yang kuat, dan noncellular, terakhir isopedine yang materialnya terdiri dari substansi tulang. Pada lapisan isopedine terdapat pembuluh-pembuluh kecil.Yang menarik perhatian dari sisik ini adalah pertumbuhan sisik ini hanya pada bagian bawah, sedangkan pada bagian atas tidak terdapat sel-sel hidup yang menutup permukaan.Ikan yang memiliki sisik tipe cosmoid ini misalnya Latimeria chalumnae. • Sisik placoid Sisik ini hanya terdapat pada ikan bertulang rawan (Chondrichthyes). Bentuk sisik tersebut hampir seperti duri bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar.Bagian yang menonjol seperti duri keluar dari epidermis.Susunannya hampir seperti gigi manusia.Pulp (bagian yang lunak) berisikan pembuluh darah dan saraf yang berasal dari dermis.Sisik placoid sering disebut juga dermal denticle.
  • 20. • Sisik ganoidSisik ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan terluar dinamakan ganoine yang materialnya terdiri dari garam-garaman organik. Dibawahnya terdapat lapisan seperti cosmine, dan lapisan paling dalam adalah isopedine.Berbeda dengan sisik cosmoid, sisik ganoid tumbuh dari atas dan bawah.Ikan yang memiliki sisik tipe ganoid ini antara lain Polypterus, Lapisostidae, Acipenceridae, dan Polyodontidae. • Sisik Cycloid dan Stenoid Sisik ini terdapat pada golongan ikan Teleostei, dimana masing-masing terdapat pada golongan ikan bejari-jari sirip lemah (Malacopterygii) dan golongan ikan berjari-jari sirip keras (Acanthopterygii).Dibandingkan dengan ketiga sisik terdahulu, kedua sisik ini kepipihannya sudah tereduksi menjadi sangat tipis, fleksibel, transparant, dan tidak mengandung dentine maupun enamel.Pertumbuhan sisik ini terjadi pada bagian atas maupun bawah. 4. Pigmen Warna Ikan-ikan yang hidup di perairan bebas seperti tenggiri (Scomberomorus commersoni) dan lain-lain mempunyai warna tubuh yang sederhana, bertingkat dari keputih-putihan pada bagian perut, keperak-perakan pada sisi tubuh bagian bawah sampai kebiru-biruan atau kehijau-hijauan pada sisi atas dan kehitamhitaman pada bagian punggungnya. Ikan yang hidup didaerah dasar, bagian dasar perutnya bewarna pucat dan bagian punggungnya bewarna gelap.Warna tubuh yang cemerlang dan cantik biasanya dimiliki oleh ikan-ikan yang hidup di sekitar karang, misalnya ikan-ikan yang termaksud kedalam familia Apogonidae, Chaetodontidae, Achanturidae, dan sebagainya.Umumnya ikan laut yang hidup dilapisan atas bewarna keperak-perakan, dibagian tengah kemerah-merahan dan dibagian bawah ungu atau hitam. Warna ikan tersebut dikarenakan oleh schemachrome (karena konfigurasi fisik) dan biochrome ( pigmen pembawa warna).Schemachrome putih terdapat pada rangka, gelembung renang sisik; biru dan ungu pada iris mata; warna-warna pelangi pada sisik, mata dan membran usus. Yang termasuk biochrome ialah : a) Carotenoid; berwarna kuning, merah dan corak lainnya b) Chromolipoid; berwarna kuning sampai coklat c) Indigoid; berwarna biru, merah dan hijau d) Melanin; kebanyakan berwarna hitam atau coklat e) Porphyrin atau pigmen empedu; berwarna merah, kuning, hijau, biru dan coklat
  • 21. f) Flavin; berwarna kuning tetapi sering dengan fluoresensi kehijau-hijauan g) Purin; berwarna putih atau keperak-perakan h) Pterin; berwarna putih, kuning, merah dan jingga Sel khusus yang memberikan warna pada ikan ada dua macam yaitu : • Iridocyte (leucophore dan guanophore) Sel ini dinamakan juga sel cermin karena mengandung bahan yang dapat memantulkan warna di luar tubuh ikan. Bahan yang terkandung dalam sel cermin antara lain guanin kristal (warna keputih-putihan) sebagai hasil buangan metabolisme. • Chromatophore terdapat di dalam dermis Sel ini mempunyai butir-butir pigmen yang merupakan sumber warna sesungguhnya.Butir pigmen ini dapat menyebar ke seluruh sel atau mengumpul pada suatu titik.Gerakan inilah yang menyebabkan perubahan warna pada ikan.Jika butir-butir pigmen mengumpul pada suatu titik maka warna yang dihasilkan secara keseluruhan nampak pucat. Sedangkan jika butir pigmen menyebar, maka warna akan terlihat jelas tergantung pada butir pigmen tersebut. Ummnya satu warna khas tergantung pada kombinasi chromatophore dasar yang mengandung satu warna.Chromatophore dasar ada empat jenis yaitu erythrophore (merah dan jingga), xanthophore (kuning), melanophore (hitam), dan leucophore (putih). 5. Organ Cahaya Cahaya yang dikeluarkan oleh jasad hidup dinamakan bioluminescens, yang umumnya bewarna biru atau biru kehijau-hijauan.Terdapat dua sumber cahaya yang dikeluarkan oleh ikan dan keduanya terdapat pada kulit, yaitu warna yang dikeluarkan oleh bakteri yang bersimbiosis dengan ikan dan cahaya yang dikeluarkan oleh ikan itu sendiri.Ikan-ikan yang dapat mengeluaran cahaya umumnya tinggal di bagian laut dalam dan hanya sedikit yang hidup diperairan dangkal.Sebagian dari padanya bergerak ke permukaan untuk ruaya makanan.Di laut dalam terletak antara 300 – 1000 meter dibawah permukaan laut.Sel pada kulit ikan yang dapat mengeluarkan cahaya disebut sel cahaya atau photophore (photocyt).Ini biasanya terdapat pada golongan Elasmobranchii (Sphinax, Etmopterus, Bathobathis moresbyi) dan Teleostei (Stomiatidae, Hyctophiformes, Batrachoididae). Cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri yang hidup bersimbiosis dengan ikan, misalnya terdapat pada ikan-ikan dari famili Macroridae, Gadidae, Honcentridae, Anomalopodidae, Leiognathidae, Serranidae, dan Saccopharyngidae.Di Laut Banda ikan leweri batu
  • 22. (Photoblepharon palpebatrus) dan leweri air (Anomalops katoptron), yang keduanya termaksud kedalam famili Anomalopodidae, mempunyai bakteri cahaya yang terletak dibawah matanya.Kedua ikan tersebut hidup di perairan dangkal.Anomalops mengeluarkan cahaya yang berkedap-kedip secara teratur yang dikendalikan oleh organ cahaya yang keluar masuk suatu kantong pigmen hitam dibawah mata.Photoblepharon menunujukan suatu cahaya yang menyala terus, tetapi dapat pula dipadamkan oleh suatu lipatan jaringan hitam yang menutupiorgan cahayanya.Bakteri yang dapat mengeluarkan cahaya terdapat didalamkantung kelenjar di epidermis.Pemantulan cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri diatur oleh jaringan yang berfungsi sebagai lensa.Pada bagian yang berlawanan dengan lensa banyak pigmen yang berfungsi sebagai pemantul.Ada juga kelenjar yang berisi bakteri itu dikelilingi oleh sel-sel pigmen itu seluruhnya.Pemencaran cahaya yang dikeluarkan oleh bakteri diatur oleh konstraksi pigmen yang berfungsi sebagai iris mata. Pada ikan Malacocephalus (yang hidup di laut dalam), pengeluaran cahayanya mempunyai peranan dalam pemijahan.Kekuatan cahayanya dapat menerangi sejauh 10 meter dengan panjang gelombang 410 – 600 mikrometer. Pada musim pemijahan, bila ikan jantan bertemu dengan ikan betina, maka si jantan akan membimbing betinanya untuk mencari tempat yang baik untuk berpijah. Cahaya yang dikeluarkan oleh ikan jantan dipakai sebagai isyarat untuk diikuti si jantan. “Anglor fish”(Linophyrin brevibarbis), yang terdapat didasar laut, mempunyai tentakel yang bercahaya. Diduga ikan ini mempunyai kultur bakteri yang terdapat pada kulitnya. Tentakel yang ujungnya mempunyai jaringan yang membesar itu digosokan di atas kultur bakteri tersebut, sehingga bakteri yang bercahaya terbawa oleh tentakel untuk menarik perhatian mangsanya. Jadi fungsi organ cahaya pada ikan ialah sebagai tanda pengenal individu ikan sejenis untuk memikat mangsa, menerangi lingkungan sejenis, mengejutkan musuh, dan melarikan diri, sebagai penyesuaian ketidak adaan sinar di laut dalam dan diduga sebagai ciri ikan beracun. 6. Kelenjar Beracun Kelenjar beracun merupakan derivat kulit yang merupakan modifikasi kelenjar yang mengeluarkan lendir.Kelenjar beracun ini bukan saja dipergunakan untuk pertahanan diri saja, tetapi juga untuk menyerang dan mencari makan.Studi tentang racun ikan ini dinamakan ichthyotoxisme, yang meliputi ichthyosarcotoxisme (mempelajari berbagai macam keracunan akibat memakan ikan beracun) dan ichthyoacanthotoxisme (mempelajari sengatan ikan berbisa). Jadi ichthyotoxisme tidak terbatas mempelajari yang dikeluarkan oleh kulit saja, melainkan racun yang berasal dari organorgan lain dan gejala
  • 23. keracunan dengan segala aspek-aspeknya. Ikan-ikan yang sistem integumennya mengandung kelenjar beracun antara lain ikan-ikan yang hidup disekitar karang, ikan lele dan sebangsanya (Siluroidea), dan golongan Elasmobranchii (Dasyatidae, Chimaeridae, Myliobathidae). Beberapa jenis ikan buntal (Tetraodontidae) juga terkenal beracun, tetapi racunnya bukan berasal dari sistem integumennya, melainkan dari kelenjar empedu. 4. Amphibi Kulit amfibi adalah permeabel terhadap air dan sarat dengan kelenjar lendir banyak yang mencegah kulit dari kekeringan.Kulit juga memfasilitasi pertukaran gas yang memungkinkan amfibi untuk bernapas ketika mereka menjalani hibernasi.Kulit dicegah dari kerusakan oleh predator banyak amfibi telah berevolusi kelenjar racun di kulit dan toksisitas dari kelenjar bervariasi sesuai dengan spesies.Racun yang dikeluarkan oleh beberapa amfibi yang fatal bagi manusia juga tapi sisanya memiliki efek yang sangat sedikit atau ringan.Kelenjar yang bertanggung jawab untuk produksi toksin adalah kelenjar paratoid yang melepaskan bufotoxin dan terletak di belakang telinga katak dan kodok tertentu sementara di salamander mereka hadir tepat di belakang mata. Struktur yg menutupi ini dibatasi oleh adanya struktur dinamis tertentu khas vertebrata misalnya, adanya lapisan luar yang sangat cornified yang mengalami molting reguler dan proses ini dikendalikan oleh hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis dan tiroid. Kutil atau thickenings lokal adalah karakteristik kodok. Bagian luar kulit ditumpahkan secara periodik dalam satu potong, sementara pada mamalia dan burung itu tertumpah dalam serpih dan mereka juga dikenal untuk makan kulit sloughed. Kromatofora juga dikenal sebagai sel- sel pigmen yang bertanggung jawab untuk warna kulit amfibi dan disusun dalam tiga lapisan.Tiga lapisan biasanya termasuk sel-sel yang dikenal sebagai melaophores, guanophores dan lipophores.Banyak spesies yang juga dikenal untuk mengubah warna kulit mereka dan ini benar-benar di bawah kendali kelenjar pituitari.Warna yang sangat terang biasanya menunjukkan bahwa kulit sarat dengan kelenjar racun. Skeletal system Sistem kerangka amfibi biasanya mirip dengan tetrapoda lain dengan derajat macam variasi. Struktur rangka termasuk tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk, tulang panjang seperti femur dan humerus dengan tulang pendek seperti falang, metacarpals dan metatarsal.Sebagian besar amfibi diakui oleh kehadiran empat anggota badan kecuali caecilian.Tulang yang berlubang dan ringan.The korset bahu ketat dibangun pada rencana
  • 24. para leluhur.The korset panggul lebih berkembang dan terdiri dari tiga tulang yaitu, ilium, iskium dan acetabulum. 5. Aves Struktur bulu : 1. Penutup tubuh Penutup tubuh burung khususnya burung perkutut (Geopelia Striata) adalah bulu. a) Struktur Bulu Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik.Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis.Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984). Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:  Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang- cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.  Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.  Plumae, Bulu yang sempurna.  Barbae  Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan. Susunan plumae terdiri dari :  Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.  Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.  Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
  • 25.  Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral dari rachis. Gambar Struktur Bulu Burung Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung calamus disebut umbilicus superior.Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile. Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi: Tectrices, bulu yang menutupi badan.  Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi. Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi: a) remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia. b) Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna. c) Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku. Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.  Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984) b) Fungsi bulu 1. Dapat mencegah hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu mereka dalam cuaca dingin. 2. Sementara, saat cuaca panas, burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan bulu-bulu mereka. 3. Penutup tubuh. 4. Bulu di bagian bawah dan bulu yang terletak di sepanjang sayap dan ekor memiliki bentuk yang berbeda. Bulu-bulu ekor yang besar digunakan untuk mengemudi dan mengerem. 5. Untuk memperindah tubuh. 6. Plumae berfungsi agar dapat terbang. 7. Plamulae berfungsi Sebagai isolator. 8. Filoplumae Berfungsi sebagai sensor.
  • 26. 9. Mengangkat tubuh burung di udara. 10. Menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. 11. Untuk melindungi kulit dari serangga. 12. Untuk menghangatkan telur pada saat mengerami. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Sistem integumen adalah suatu sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,danmenginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Komponen dari Sistem ini merupakan bagian sistem organ yang terbesar,yakniMencakup :  kulit, merupakan lapisan terluar pada tubuh manusia. Terdiri dari dua bagia yaitu kulit tipis dan kulit tebal.  Rambut merupakan organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.  Bulu merupakan struktur keratin yang karakteristiknya terdapat pada bangsa aves, dan di anggap sebagai modifikasi dari sisik.  sisik,secara umumnya berarti semacam lapisan kulit yang keras dan berhelai-helai, seperti pada ikan, ular atau kaki ayam.  kuku, adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.  kelenjar keringat. Kelenjar keringat berupa saluran melingkar dan bermuara pada kulit ari dan berbentuk pori-pori halus. Sistem integument memiliki fungsi antara lain :  Pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, & mekanik, kimia, atau suhu  Penerima sensasi; sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu  Pengatur suhu; menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas  Fungsi metabolik, menyimpan energi melelui cadangan lemak, sintesis vitamin D.  Ekskresi dan absorpsi.