Studi ini menganalisis pengaruh pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia terhadap kemiskinan di Sumatera Utara antara 2001-2020. Hasilnya menunjukkan bahwa pengangguran berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan, sedangkan IPM tidak. Secara bersamaan, pengangguran dan IPM berpengaruh terhadap kemiskinan di provinsi itu.
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Mr_KEl3_Kemiskinan.pptx
1. “ANALISIS PENGARUH PENGANGGURAN DAN IPM
TERHADAP PENDUDUK KEMISKINAN DI SUMATERA
UTARA TAHUN 2001-2020”
Kelompok III
KHAIRUN NIKMAH SINAGA 7191240020
LOLONA MANIK 7193540017
M. ARIF MUNTHE 7193540022
NISSA NUR RAMADHANI BR. SIBARANI 7193540020
NUR ASRI ELITA DAULAY 7201240001
2. Latar belakang
Pengukuran tingkat kemiskinan dan faktor-faktor yang mempengaruhi penting diketahui
untuk menunjukkan bagaimana kemajuan ekonomi dapat meningkatkan standar
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat serta bagaimana berbagai kebijakan yang
dilakukan pemerintah berdampak terhadap masyarakat miskin.
Kemiskinan menjadi masalah yang penting saat ini di Indonesia, sehingga menjadi suatu
fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan ini sangatlah kompleks
dan bersifat multidimensional, yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan
aspek lainnya. Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal di belahan dunia, khususnya
Indonesia yang merupakan negara berkembang.
3. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada pengaruh Pengangguran terhadap tingkat Kemiskinan di
Sumatera Utara?
2. Apakah ada pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap
tingkat kemiskinan di Sumatera Utara?
3. Apakah ada pengaruh Pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) terhadap tingkat kemiskinan di Sumatera Utara?
4. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh Pengangguran terhadap tingkat Kemiskinan di Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap kemiskinan di
Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui pengaruh Pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
terhadap tingkat Kemiskinan di Sumatera Utara?.
5. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai berikut:
1. Manfaat bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan bahan masukan yang
bermanfaat bagi penulis sebagai calon ekonomi di masa yang akan datang.
2. Manfaat bagi Dosen, sebagai masukan yang berkaitan dengan faktor yang dapat
mempengaruhi Pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap tingkat
Kemiskinan di Sumatera Utara.
3. Manfaat bagi peneliti lain, sebagai referensi dan masukan dalam melakukan penelitian.
7. 2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
- Indikator Indeks Pembangunan Manusia
IPM merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai
rata-rata sederhana dari 3 (tiga) indeks yang
menggambarkan kemampuan dasar manusia dalam
memperluas pilihan-pilihan, yaitu:
Indeks Harapan Hidup
Indeks Pendidikan
Indeks Standar Hidup Layak
Rumus umum yang dipakai adalah sebagai berikut:
IPM = 1/3 (X1 + X2 + S3)
Dimana: X1 = Indeks Harapan Hidup
X2 = Indeks Pendidikan
X3 = Indeks Standart Hidup Layak
Masing-masing komponen tersebut terlebih dahulu
dihitung indeksnya sehingga bernilai antara 0 (terburuk)
dan 1 (terbaik). Untuk memudahkan dalam analisa
biasanya indeks ini dikalikan 100.
3.Pengangguran
Definisi Pengangguran
Pengangguran merupakan fenomena social yang terjadi
di suatu daerah karena keterbatasan lapangan kerja
sehingga tidak memperoleh kesempatan dalam
melakukan kegiatan produksi.
Jenis Dan Bentuk Pengangguran
Pengangguran itu memiliki jenis dan bentuk yang
mebedakannya satu sama lain Sadono Sukirno (2000),
antara lain:
Pengangguran friksional, yaitu pengangguran yang
disebabkan oleh tindakan seseorang pekerja untuk
meninggalkan kerjanya dan mencari kerja yang lebih
baik atau sesuai dengan keinginannya.
Pengangguran struktural, yaitu pengangguran yang
disebabkan oleh adanya perubahan struktur dalam
perekonomian.
Pengangguran konjungtur, yaitu pengangguran yang
disebabkan oleh kelebihan pengangguran alamiah dan
berlaku sebagai akibat pengurangan dalam permintaan
agregat.
8. KERANGKA BERFIKIR
Berdasakan masalah yang ada, maka dapat dibuat suatu kerangka pikiran mengenai
pengaruh indeks pembangunan manusia, jumlah penduduk dan tingkat
pengangguran terhadap tingkat kemiskinan pada provinsi sumatera utara.
9. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara/kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang
diajukan dalam suatu penelitian yang sebenarnya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis yang
dimaksud merupakan dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah.
Dengan mengacu pada dasar pemikiran yang bersifat teoritis dan berdasarkan studi empiris yang pernah
dilakukan berkaitan dengan penelitian dibidang ini, maka akan diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Tingkat Pengangguran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan pada
Provinsi Sumatera Utara
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Tingkat
Kemiskinan pada Provinsi Sumatera Utara.
3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Jumlah Pengangguran secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap Tingkat Kemiskinan pada Provinsi Sumatera Utara.
10. METODOLOGI PENELITIAN
- Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Medan tepatnya untuk mencari sebuah data BPS dan
dilakukan untuk mengolah variabelnya secara bersamaan. Observasi ini memakan
waktu selama 1 hari. Lalu minggu berikutnya kami lakukan untuk menyusun Mini
Riset kami.
- Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah data Pengangguran, IPM, dan Kemiskinan Di
Sumatera Utara. Sedangkan Sampel dalam penelitian ini adalah data mengenai
Pengangguran, IPM, dan Kemiskinan Di Sumatera Utara pada tahun 2001-2020 dari
Badan Pusat Statistik (BPS).
11. - Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (terikat) dan variabel
independen (bebas). Variabel terikat pada penelitian ini adalah Kemiskinan dan variabel
bebas pada penelitian ini adalah Pengangguran dan IPM di Sumatera Utara.
Adapun definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan
dasar yang meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Data kemiskinan yang
dipakai dalam penelitian ini adalah data kemiskinan Di Kota Medan tahun 2001-
2020. (Dalam Jiwa). Sumber: Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.
2. IPM (X1) adalah IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil
pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan
sebagainya. Dari Sumber BPS Sumatera Utara.
3. Pengangguran (X2) adalah kenaikan harga-harga umum secara terus menerus
selama dalam suatu periode tertentu. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
inflasi tahun 2001-2020. (Dalam Persen) Sumber: Badan Pusat Statistik Sumatera
Utara.
12. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian
- Pengaruh IPM Terhadap Tingkat Kemiskinan di Sumatera Utara
Nilai Variabel IPM berpengaruh signifikan terhadap tingkat Kemiskinan di Sumatera Utara
dengan nilai t hitung -0.384749 dan Prob. sebesar 0,7055 > 0,05. Dengan demikian H0 diterima.
- Pengaruh Jumlah Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Sumatera Utara
Variabel Pengangguran berpengaruh signifikan terhadap tingkat Kemiskinan di Sumatera Utara
dengan nilai t hitung 2.396730 dan Prob. sebesar 0,0291 < 0,05. Dengan demikian H0 tidak
diterima.
13. Analisis Data
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik perlu dilakukan karena dalam model regresi perlu memperhatikan adanya
penyimpanganpenyimpangan atas asumsi klasik, karena pada hakekatnya jika asumsi klasik
tidak dipenuhi maka variabel-variabel yang menjelaskan akan menjadi tidak efisien.
- Uji Normalitas
- Uji Heteroskedastisitas
- Uji Multikolinearitas
- Uji Autokorelasi
- Uji Hipotesis
14. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Index pembangunan manusia tidak berpengaruh signifikan
terhadap tingkat kemiskinan kabupaten dan kota Provinsi
Sumatera Utara.
Tingkat pengangguran berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat kemiskinan kabupaten dan kota Provinsi
Sumatera Utara
Index pembangunan manusia, dan tingkat pengangguran
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tingkat
kemiskinan kabupaten dan kota Provinsi Sumatera Utara.