SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
CAHAYA DAN LIGHT METER
mang atto 2015
Cahaya secara umum merupakan energi
berbentuk gelombang yang dapat di lihat
secara kasat mata.
Fotografi adalah melukis dengan cahaya
mang atto 2015
secara prinsip cahaya dalam fotografi ada dua prinsip
yaitu :
• Available Lightning
pengertian available lightning adalah memanfaatkan cahaya
yang tersedia baik secara natural light maupun room light
dengan pemotretan
• Artificial Lightning
pengertian arificial lightning adalah memanfaatkan cahaya
dengan menggunakan bantuan seperti penggunaan flash,
studio light dan lain-lain.
mang atto 2015
Dalam fotografi, arah cahaya jatuh ke subyek sangat
mempengaruhi bagaimana foto terlihat.
Arah cahaya menentukan karakter cahaya itu sendiri sekaligus
menentukan kesan dan dimensi yang ingin ditimbulkan pada
subyek sehingga secara keseluruhan membentuk foto kita.
Arah cahaya, baik alami (sinar matahari) maupun dari sumber
cahaya buatan (flash) bisa dibagi menjadi beberpa bagian,
mang atto 2015
FRONT LIGHT
Front light artinya sumber cahaya ada di depan subyek yang di foto sehingga
biasanya sumber cahaya ada di belakang kamera kita. Cahaya depan bisa
datang lurus terhadap subyek, seperti kalau kita menghadap ke matahari
saat sunrise di pantai.
Cahaya depan juga bisa membentuk sudut, seperti saat kita menghadap
matahari jam 10 siang. Dengan flash, kita bisa membuat front light tepat di
depan wajah atau membentuk sudut terhadap wajah. Mayoritas foto
dihasilkan dengan sumber cahaya yang ada di depan subyek.
mang atto 2015
SIDE LIGHT
Cahaya mengenai subyek dari samping kiri atau kanan. Cahaya
samping ini memberi kesan dimensional yang kuat sehingga banyak
dipakai pada foto arsitektur atau landscape. Pencahayaan dari
samping juga akan menguatkan tekstur sebuah subyek. Juga kalau
memotret wajah, jerawat akan makin diperkuat kalau kita
menggunakan side light. Foto side light biasanya akan bagus saat
dipakai memotret hitam putih.
mang atto 2015
BACK LIGHT
Back light terjadi saat kita memotret subyek dengan sumber
cahaya yang berasal dari belakangnya, dengan kata lain sumber
cahaya ada didepan kamera namun dibelakang subyek. Saat
kita memotret sebuah subyek yang membelakangi matahari,
misalnya memotret teman yang menghadap ke timur pada jam 4
sore maka akan terjadi back light. Dengan membelakangi
sumber cahaya, seringkali kita menghasilkan siluet
mang atto 2015
TOP LIGHT
Cahaya atas atau bawah jarang kita pakai karena
menghasilkan foto yang kurang bagus, contoh foto top light
adalah saat kita memotret saat jam 12 siang. Foto wajah
yang dibuat jam 12 siang akan menghasilkan bayangan
kantong mata yang membuat tampang teman kita terlihat
jelek.
mang atto 2015
JENIS JENIS PENCAHAYAAN
Hi Key
Low Key
Candle Light
Split
Butterfly
Rembrandt
mang atto 2015
HI KEY
Teknik ini bertolak belakang dengan low-key light dimana
pada teknik ini objek yang difoto bebas dari nuansa gelap.
Objek yang dipotret diberikan pencahayaan dari beberapa
sisi (umumnya 3 sisi; depan, samping kiri dan kanan) sehingga
objek terlihat terang secara keseluruhan. Memberi kesan
suasana perasaan yang baik/positif.
mang atto 2015
mang atto 2015
LOW KEY
Merupakan elemen penting untuk menciptakan efek
chiaroscuro. Dominan unsur gelap dengan sedikit cahaya
terang di bagian tertentu dari objek yang dipotret. Teknik ini
memberikan kesan volume yang sangat terasa dari objek.
Selain itu juga dalam seni, memberikan kesan emosi dan
dramatis yang lebih dalam.
mang atto 2015
mang atto 2015
CANDLE LIGHT
Teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada
sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber
cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam,
kuat, damai, dan teduh.Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto-
foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan
damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas,
teknik foto dengan kecepatan rendah.
mang atto 2015
mang atto 2015
SPLIT LIGHT
Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting
dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari
keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto
portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam-
macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius,
penekanan karakter objek dan sebagainya
mang atto 2015
mang atto 2015
BUTTERFLY LIGHT
Butterfly lighting ato bisa disebut Clamshell Lighting, Glamor
Lighting, Beauty Lighting, atau Paramount Lighting. butterfly light
pada dasarnya terdiri dari satu sumber cahaya tunggal lurus
mengarah pada subyek, dan diangkat cukup tinggi untuk
membuat bayanga dibawah subyek. Hal ini menyebabkan sedikit
bayangan 'butterfly' muncul tepat dibawah hidung subyek.
mang atto 2015
mang atto 2015
REMBRANDT LIGHT
Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis
pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih
berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk
pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras
disamping hidung atau di bawah mata.
Sedangkan Rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis
dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan
dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada
objek foto.
mang atto 2015
mang atto 2015
mang atto 2015
METERING
mang atto 2015
Setiap kamera SLR digital modern dari pabriknya dilengkapi dengan teknologi
bernama Metering Mode, Exposure Metering, Camera Metering atau untuk
lebih praktisnya kita sebut Metering yang sudah dirakit didalamnya. Dalam
artikel ini kita akan berusaha memahami apa itu metering? bagaimana cara
kerjanya serta beberapa kelemahan utama yang harus kita hadapi
(underexposed & overexposed). Dalam artikel selanjutnya, lebih jauh kita
pahami tentang mode metering (matrix/evaluative, center weighted & spot
metering).
mang atto 2015
APA ITU METERING? APA
GUNANYA?
Metering dipakai untuk mengukur cahaya yang dilihat oleh
kamera (cahaya yang masuk ke lensa). Saat kita melihat
obyek foto melalui viewfinder kamera, kondisi cahaya di
obyek tersebut akan diukur oleh sistem metering. Tujuan
utama dari sistem metering kamera adalah menghasilkan
foto yang pas eksposure-nya .
Metering melakukannya dengan menganalisa tingkat gelap
terang sebuah obyek foto kemudian menentukan besarnya
shutter speed, aperture serta ISO supaya hasil foto anda pas,
tidak terlalu gelap ataupun tidak terlalu terang.
mang atto 2015
mang atto 2015
MATRIX ATAU EVALUATIVE
METERING
Nikon menyebutnya sebagai mode matrix, sedangkan
Canon menyebutnya sebagai mode evaluative. Cara
kerjanya adalah kamera membagi seluruh obyek foto yang
ada dalam viewfinder menjadi beberapa zona atau wilayah,
kemudian masing-masing zona tadi diukur gelap terangnya.
Kamera juga menekankan zona dimana anda meletakkan
titik fokus sebagai zona yang penting, sehingga nilai gelap
terang disini dianggap sebagai prioritas. Setelah semua
informasi tadi terkumpul, kamera akan mencoba
menentukan nilai eksposur yang pas.
mang atto 2015
CENTER WEIGHTED METERING
Menggunakan keseluruhan area frame untuk menentukan nilai
eksposur tidak selalu menghasilkan foto yang diinginkan. Bagaimana
jika ingin memotret wajah dengan matahari ada dibelakangnya? Jika
anda menggunakan mode matrix, kemungkinan besar wajah akan
terlihat sangat gelap.
Mode ini mengukur refleksi cahaya disekitar titik tengah frame dan
mengabaikan daerah disekitar sudut-sudut frame. Dengan begitu
kamera hanya akan mengukur nilai eksposur di wajah (titik tengah
viewfinder) dan mengabaikan nilai di area lain (sinar matahari yang
jauh lebih terang). Dibandingkan dengan mode matrix, mode center
weighted tidak melihat dimana kita meletakkan titik fokus, dia hanya
melihat area disekitar titik tengah viewfinder
mang atto 2015
SPOT /PARTIAL METERING
Spot metering hanya akan mengukur cahaya disekitar titik
fokus dan mengabaikan cahaya didaerah lainnya, tepatnya
hanya sekitar 3% dari keseluruhan obyek foto yang diukur.
Sementara partial metering mengukur area yang sedikit lebih
besar, sekitar 10% dari keseluruhan foto dan juga
mengabaikan area lainnya.Kedua mode ini sama prinsip
kerjanya. Mereka mengevaluasi satu zone tunggal dan
menghitung eksposur murni berdasarkan hasil evaluasi tadi,
sementara zone lainnya sama sekali tidak dihitung.
mang atto 2015
Terima kasih
mang atto 2015

More Related Content

What's hot

Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)Sulthan Isa
 
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retnoLap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retnoRetno AppleLienna
 
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...guestc4d600
 
Contoh surat lamaran asisten praktikum - http://contohsurat.sekolahkita.info
Contoh surat lamaran asisten praktikum - http://contohsurat.sekolahkita.infoContoh surat lamaran asisten praktikum - http://contohsurat.sekolahkita.info
Contoh surat lamaran asisten praktikum - http://contohsurat.sekolahkita.infosekolahkitadotinfo
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar
Laporan Praktikum Fotogrametri DasarLaporan Praktikum Fotogrametri Dasar
Laporan Praktikum Fotogrametri DasarAhmad Dani
 
Rundown acara revisi
Rundown acara revisi Rundown acara revisi
Rundown acara revisi Rio Nugroho
 
Distribusi mb be fd
Distribusi mb be fdDistribusi mb be fd
Distribusi mb be fdEpink Biyung
 
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Nurfaizatul Jannah
 
304 sop kemahasiswaan kegiatan external hmj ft um metro
304 sop kemahasiswaan kegiatan external hmj ft um metro304 sop kemahasiswaan kegiatan external hmj ft um metro
304 sop kemahasiswaan kegiatan external hmj ft um metroasroni14
 
Contoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diri
Contoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diriContoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diri
Contoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diriSigit Dwi Juliarto
 
Penjelasan Kamera (Fisika)
Penjelasan Kamera (Fisika)Penjelasan Kamera (Fisika)
Penjelasan Kamera (Fisika)Dhimas Ilya'sa
 
171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gps171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gpsssuserf8e577
 

What's hot (20)

Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
 
Teknik Dasar Fotografi
Teknik Dasar FotografiTeknik Dasar Fotografi
Teknik Dasar Fotografi
 
Materi astronomi
Materi astronomiMateri astronomi
Materi astronomi
 
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retnoLap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
 
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
 
Tata cahaya
Tata cahayaTata cahaya
Tata cahaya
 
The Blueprint
The BlueprintThe Blueprint
The Blueprint
 
Contoh surat lamaran asisten praktikum - http://contohsurat.sekolahkita.info
Contoh surat lamaran asisten praktikum - http://contohsurat.sekolahkita.infoContoh surat lamaran asisten praktikum - http://contohsurat.sekolahkita.info
Contoh surat lamaran asisten praktikum - http://contohsurat.sekolahkita.info
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar
Laporan Praktikum Fotogrametri DasarLaporan Praktikum Fotogrametri Dasar
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar
 
O2 zat optis
O2 zat optisO2 zat optis
O2 zat optis
 
Rundown acara revisi
Rundown acara revisi Rundown acara revisi
Rundown acara revisi
 
Distribusi mb be fd
Distribusi mb be fdDistribusi mb be fd
Distribusi mb be fd
 
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
Eksperimen Fisika "Interferometer Michelson"
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
304 sop kemahasiswaan kegiatan external hmj ft um metro
304 sop kemahasiswaan kegiatan external hmj ft um metro304 sop kemahasiswaan kegiatan external hmj ft um metro
304 sop kemahasiswaan kegiatan external hmj ft um metro
 
Contoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diri
Contoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diriContoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diri
Contoh Power Point Untuk Perkenalan/Biodata diri
 
HASIL KUNJUNGAN RUMAH MAKAN AMALIA
HASIL KUNJUNGAN RUMAH MAKAN AMALIAHASIL KUNJUNGAN RUMAH MAKAN AMALIA
HASIL KUNJUNGAN RUMAH MAKAN AMALIA
 
Penjelasan Kamera (Fisika)
Penjelasan Kamera (Fisika)Penjelasan Kamera (Fisika)
Penjelasan Kamera (Fisika)
 
171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gps171810201031 b2 pemetaan_gps
171810201031 b2 pemetaan_gps
 

Similar to Cahaya dan Metering dalam Fotografi

Fotografi dasar
Fotografi dasarFotografi dasar
Fotografi dasarAlam Faja
 
Materi pelatihan pencahayaan fotografi
Materi pelatihan pencahayaan fotografiMateri pelatihan pencahayaan fotografi
Materi pelatihan pencahayaan fotografiriridefrog
 
Pencahayaan dalam photografi
Pencahayaan dalam photografiPencahayaan dalam photografi
Pencahayaan dalam photografibowowicaksana
 
ppt armada studio.pptx
ppt armada studio.pptxppt armada studio.pptx
ppt armada studio.pptxdesiletiana1
 
Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1riridefrog
 
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar BergerakModul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerakherry210
 
Fotografi+1+dasar-dasar+Fotografi.pdf
Fotografi+1+dasar-dasar+Fotografi.pdfFotografi+1+dasar-dasar+Fotografi.pdf
Fotografi+1+dasar-dasar+Fotografi.pdfeinnakagawa
 
Fotografi
FotografiFotografi
FotografiIchan32
 
Presentation dasar fotografi
Presentation dasar fotografiPresentation dasar fotografi
Presentation dasar fotografiRezaFikri7
 
Photograpi trick complete
Photograpi trick completePhotograpi trick complete
Photograpi trick completeAdi Fest
 
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioErwin Rasyid
 
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaKomposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaSMK Nahdlatul Ulama Balikpapan
 

Similar to Cahaya dan Metering dalam Fotografi (20)

Fotografi dasar
Fotografi dasarFotografi dasar
Fotografi dasar
 
Materi pelatihan pencahayaan fotografi
Materi pelatihan pencahayaan fotografiMateri pelatihan pencahayaan fotografi
Materi pelatihan pencahayaan fotografi
 
Pencahayaan dalam photografi
Pencahayaan dalam photografiPencahayaan dalam photografi
Pencahayaan dalam photografi
 
Buku kelas 5
Buku kelas 5Buku kelas 5
Buku kelas 5
 
ppt armada studio.pptx
ppt armada studio.pptxppt armada studio.pptx
ppt armada studio.pptx
 
Basic photography
Basic photographyBasic photography
Basic photography
 
TATA CAHAYA.pptx
TATA CAHAYA.pptxTATA CAHAYA.pptx
TATA CAHAYA.pptx
 
Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1Materi basic fotografi 1
Materi basic fotografi 1
 
Buku kelas 7
Buku kelas 7Buku kelas 7
Buku kelas 7
 
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar BergerakModul Tata Cahaya Gambar Bergerak
Modul Tata Cahaya Gambar Bergerak
 
Fotografi+1+dasar-dasar+Fotografi.pdf
Fotografi+1+dasar-dasar+Fotografi.pdfFotografi+1+dasar-dasar+Fotografi.pdf
Fotografi+1+dasar-dasar+Fotografi.pdf
 
Fotografi
FotografiFotografi
Fotografi
 
Presentation dasar fotografi
Presentation dasar fotografiPresentation dasar fotografi
Presentation dasar fotografi
 
Seni cahaya
Seni cahayaSeni cahaya
Seni cahaya
 
Photograpi trick complete
Photograpi trick completePhotograpi trick complete
Photograpi trick complete
 
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 finalPresentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
Presentasi dasar fotografi musyawarah akhir tahun kfp 2010 final
 
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
 
Buku kelas 3
Buku kelas 3Buku kelas 3
Buku kelas 3
 
Sesi 9 Digital Photo PR
Sesi 9 Digital Photo PRSesi 9 Digital Photo PR
Sesi 9 Digital Photo PR
 
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan PengertiannyaKomposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
Komposisi Foto Digital - Jenis-Jenis Kamera dan Pengertiannya
 

More from Mang Atto

4 konsep photography
4 konsep photography4 konsep photography
4 konsep photographyMang Atto
 
2 dasar fotographi
2 dasar fotographi2 dasar fotographi
2 dasar fotographiMang Atto
 
1 dlsr dan tombol fungsi
1 dlsr dan tombol fungsi1 dlsr dan tombol fungsi
1 dlsr dan tombol fungsiMang Atto
 

More from Mang Atto (6)

7 contoh
7 contoh7 contoh
7 contoh
 
6 lensa
6 lensa6 lensa
6 lensa
 
4 konsep photography
4 konsep photography4 konsep photography
4 konsep photography
 
3 komposisi
3 komposisi3 komposisi
3 komposisi
 
2 dasar fotographi
2 dasar fotographi2 dasar fotographi
2 dasar fotographi
 
1 dlsr dan tombol fungsi
1 dlsr dan tombol fungsi1 dlsr dan tombol fungsi
1 dlsr dan tombol fungsi
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

Cahaya dan Metering dalam Fotografi

  • 1. CAHAYA DAN LIGHT METER mang atto 2015
  • 2. Cahaya secara umum merupakan energi berbentuk gelombang yang dapat di lihat secara kasat mata. Fotografi adalah melukis dengan cahaya mang atto 2015
  • 3. secara prinsip cahaya dalam fotografi ada dua prinsip yaitu : • Available Lightning pengertian available lightning adalah memanfaatkan cahaya yang tersedia baik secara natural light maupun room light dengan pemotretan • Artificial Lightning pengertian arificial lightning adalah memanfaatkan cahaya dengan menggunakan bantuan seperti penggunaan flash, studio light dan lain-lain. mang atto 2015
  • 4. Dalam fotografi, arah cahaya jatuh ke subyek sangat mempengaruhi bagaimana foto terlihat. Arah cahaya menentukan karakter cahaya itu sendiri sekaligus menentukan kesan dan dimensi yang ingin ditimbulkan pada subyek sehingga secara keseluruhan membentuk foto kita. Arah cahaya, baik alami (sinar matahari) maupun dari sumber cahaya buatan (flash) bisa dibagi menjadi beberpa bagian, mang atto 2015
  • 5. FRONT LIGHT Front light artinya sumber cahaya ada di depan subyek yang di foto sehingga biasanya sumber cahaya ada di belakang kamera kita. Cahaya depan bisa datang lurus terhadap subyek, seperti kalau kita menghadap ke matahari saat sunrise di pantai. Cahaya depan juga bisa membentuk sudut, seperti saat kita menghadap matahari jam 10 siang. Dengan flash, kita bisa membuat front light tepat di depan wajah atau membentuk sudut terhadap wajah. Mayoritas foto dihasilkan dengan sumber cahaya yang ada di depan subyek. mang atto 2015
  • 6. SIDE LIGHT Cahaya mengenai subyek dari samping kiri atau kanan. Cahaya samping ini memberi kesan dimensional yang kuat sehingga banyak dipakai pada foto arsitektur atau landscape. Pencahayaan dari samping juga akan menguatkan tekstur sebuah subyek. Juga kalau memotret wajah, jerawat akan makin diperkuat kalau kita menggunakan side light. Foto side light biasanya akan bagus saat dipakai memotret hitam putih. mang atto 2015
  • 7. BACK LIGHT Back light terjadi saat kita memotret subyek dengan sumber cahaya yang berasal dari belakangnya, dengan kata lain sumber cahaya ada didepan kamera namun dibelakang subyek. Saat kita memotret sebuah subyek yang membelakangi matahari, misalnya memotret teman yang menghadap ke timur pada jam 4 sore maka akan terjadi back light. Dengan membelakangi sumber cahaya, seringkali kita menghasilkan siluet mang atto 2015
  • 8. TOP LIGHT Cahaya atas atau bawah jarang kita pakai karena menghasilkan foto yang kurang bagus, contoh foto top light adalah saat kita memotret saat jam 12 siang. Foto wajah yang dibuat jam 12 siang akan menghasilkan bayangan kantong mata yang membuat tampang teman kita terlihat jelek. mang atto 2015
  • 9. JENIS JENIS PENCAHAYAAN Hi Key Low Key Candle Light Split Butterfly Rembrandt mang atto 2015
  • 10. HI KEY Teknik ini bertolak belakang dengan low-key light dimana pada teknik ini objek yang difoto bebas dari nuansa gelap. Objek yang dipotret diberikan pencahayaan dari beberapa sisi (umumnya 3 sisi; depan, samping kiri dan kanan) sehingga objek terlihat terang secara keseluruhan. Memberi kesan suasana perasaan yang baik/positif. mang atto 2015
  • 12. LOW KEY Merupakan elemen penting untuk menciptakan efek chiaroscuro. Dominan unsur gelap dengan sedikit cahaya terang di bagian tertentu dari objek yang dipotret. Teknik ini memberikan kesan volume yang sangat terasa dari objek. Selain itu juga dalam seni, memberikan kesan emosi dan dramatis yang lebih dalam. mang atto 2015
  • 14. CANDLE LIGHT Teknik pencahayaan ini mirip dengan Low Key. Bedanya terletak pada sumber cahaya yang digunakan, biasanya dari lilin atau sumber cahaya lain yang mirip lilin. Foto yang dihasilkan memberi kesan dalam, kuat, damai, dan teduh.Teknik ini kebanyakan digunakan untuk foto- foto religius, produk, dan jenis foto lain yang ingin memberikan kesan damai dan teduh seperti karakter lilin. Karena sumber cahaya terbatas, teknik foto dengan kecepatan rendah. mang atto 2015
  • 16. SPLIT LIGHT Split lighting teknik pencahayaan dengan menggunakan lighting dari salah satu sisi objek foto. Hasilnya objek terlihat separo dari keseluruhan objek foto. Banyak diimplementasikan pada jenis foto portrait atau objek simetris. Kesan yang ditimbulkan bermacam- macam, tergantung dari keperluan foto dibuat. Bisa misterius, penekanan karakter objek dan sebagainya mang atto 2015
  • 18. BUTTERFLY LIGHT Butterfly lighting ato bisa disebut Clamshell Lighting, Glamor Lighting, Beauty Lighting, atau Paramount Lighting. butterfly light pada dasarnya terdiri dari satu sumber cahaya tunggal lurus mengarah pada subyek, dan diangkat cukup tinggi untuk membuat bayanga dibawah subyek. Hal ini menyebabkan sedikit bayangan 'butterfly' muncul tepat dibawah hidung subyek. mang atto 2015
  • 20. REMBRANDT LIGHT Teknik ini menggunakan satu atau dua lampu dan ditambah reflektor. Jenis pencahayaan ini banyak digemari karena menghasilkan foto yang lebih berdimensi bahkan dengan peralatan lampu yang terbatas. Bentuk pencahayaan Rembrandt menghasilkan bentuk segitiga agak kontras disamping hidung atau di bawah mata. Sedangkan Rembrandt sendiri diambil dari nama pelukis yang sering melukis dengan menggunakan teknik pencahayaan seperti ini. Foto yang dihasilkan dengan teknik pencahayaan ini memberi kesan yang lebih berkarakter pada objek foto. mang atto 2015
  • 24. Setiap kamera SLR digital modern dari pabriknya dilengkapi dengan teknologi bernama Metering Mode, Exposure Metering, Camera Metering atau untuk lebih praktisnya kita sebut Metering yang sudah dirakit didalamnya. Dalam artikel ini kita akan berusaha memahami apa itu metering? bagaimana cara kerjanya serta beberapa kelemahan utama yang harus kita hadapi (underexposed & overexposed). Dalam artikel selanjutnya, lebih jauh kita pahami tentang mode metering (matrix/evaluative, center weighted & spot metering). mang atto 2015
  • 25. APA ITU METERING? APA GUNANYA? Metering dipakai untuk mengukur cahaya yang dilihat oleh kamera (cahaya yang masuk ke lensa). Saat kita melihat obyek foto melalui viewfinder kamera, kondisi cahaya di obyek tersebut akan diukur oleh sistem metering. Tujuan utama dari sistem metering kamera adalah menghasilkan foto yang pas eksposure-nya . Metering melakukannya dengan menganalisa tingkat gelap terang sebuah obyek foto kemudian menentukan besarnya shutter speed, aperture serta ISO supaya hasil foto anda pas, tidak terlalu gelap ataupun tidak terlalu terang. mang atto 2015
  • 27. MATRIX ATAU EVALUATIVE METERING Nikon menyebutnya sebagai mode matrix, sedangkan Canon menyebutnya sebagai mode evaluative. Cara kerjanya adalah kamera membagi seluruh obyek foto yang ada dalam viewfinder menjadi beberapa zona atau wilayah, kemudian masing-masing zona tadi diukur gelap terangnya. Kamera juga menekankan zona dimana anda meletakkan titik fokus sebagai zona yang penting, sehingga nilai gelap terang disini dianggap sebagai prioritas. Setelah semua informasi tadi terkumpul, kamera akan mencoba menentukan nilai eksposur yang pas. mang atto 2015
  • 28. CENTER WEIGHTED METERING Menggunakan keseluruhan area frame untuk menentukan nilai eksposur tidak selalu menghasilkan foto yang diinginkan. Bagaimana jika ingin memotret wajah dengan matahari ada dibelakangnya? Jika anda menggunakan mode matrix, kemungkinan besar wajah akan terlihat sangat gelap. Mode ini mengukur refleksi cahaya disekitar titik tengah frame dan mengabaikan daerah disekitar sudut-sudut frame. Dengan begitu kamera hanya akan mengukur nilai eksposur di wajah (titik tengah viewfinder) dan mengabaikan nilai di area lain (sinar matahari yang jauh lebih terang). Dibandingkan dengan mode matrix, mode center weighted tidak melihat dimana kita meletakkan titik fokus, dia hanya melihat area disekitar titik tengah viewfinder mang atto 2015
  • 29. SPOT /PARTIAL METERING Spot metering hanya akan mengukur cahaya disekitar titik fokus dan mengabaikan cahaya didaerah lainnya, tepatnya hanya sekitar 3% dari keseluruhan obyek foto yang diukur. Sementara partial metering mengukur area yang sedikit lebih besar, sekitar 10% dari keseluruhan foto dan juga mengabaikan area lainnya.Kedua mode ini sama prinsip kerjanya. Mereka mengevaluasi satu zone tunggal dan menghitung eksposur murni berdasarkan hasil evaluasi tadi, sementara zone lainnya sama sekali tidak dihitung. mang atto 2015