Dokumen tersebut memberikan panduan dasar tentang fotografi, meliputi pengenalan kamera SLR dan non-SLR, eksposur (aperture, shutter speed, ISO), fokus, komposisi, dan praktik lapangan. Informasi kunci disampaikan secara singkat dan jelas untuk membantu pemula memahami dasar-dasar fotografi.
2. Know your camera
SLR : single lens reflex TTL:
Through The Lens, WYSIWYG: What
You See Is What You Get
Non SLR: what you see is NOT
necessarily what you get
Pocket Camera: Point n Shoot
RTMF: Read The Manual First
3. Exposure
Foto=cahaya Grafis: tulisan; jadi menulis
dengan cahaya
Tingkat ke”terang”an pencahayaan suatu
scene foto.
Perfect exposure=Perfect exposure, artinya
pencahayaannya pas, tidak terlalu terang dan
tidak terlalu gelap
Terlalu terang=over-exposed
Terlalu gelap=under-exposed
5. Aperture
Aperture adalah nilai yang menunjukkan
besarnya intensitas/jumlah cahaya yang
masuk.
Semakin besar nilai aperturenya semakin
besar jumlah cahaya yang masuk ke kamera,
dan sebaliknya.
Nilai aperture pada kamera ditunjukkan oleh
nilai f. Tetapi nilai f ini ditulis terbalik dari
besar aperturenya. Misalnya f2.8 (nilai
aperture = 1/2.8, ini besar lho bukaannya),
sedangkan f16 (=1/16, nah ini kecil).
6. Aperture
Aperture juga menentukan depth of field
(DOF), yaitu ruang wilayah ketajaman
fokus. Semakin besar aperturenya (angka
f kecil) semakin sempit DOFnya, dan
sebaliknya.
DOF sempit berguna untuk mengisolasi
objek dengan membuat background
menjadi blur
DOF lebar berguna jika seluruh objek
(foreground dan background) hendak
ditampilkan tajam
7.
8. AperturePraktikum 1:
Coba set kamera di posisi manual (M), posisi ini
memungkinkan kita mengatur baik aperture
maupun shutter speed.
Coba tetapkan shutter speed 2” (dua detik)
Atur aperture:
F2.8
F4.0
F5.6
F8
F16
Lihat dan bandingkan hasilnya (dari segi tingkat
ke”terang”an pencahayaan/exposure)
9. AperturePraktikum 2:
Coba set kamera di posisi Aperture Priority (A/
Av), posisi ini memungkinkan kita mengatur
aperture dan kamera mengatur secara otomatis
shutter speed sehingga diperoleh exposure
yang pas
Atur aperture:
F2.8
F4.0
F5.6
F8
F16
Lihat dan bandingkan shutter speed yang diatur
oleh kamera untuk masing-masing aperture.
10. Shutter speed
Kecepatan membuka-menutup rana.
Diukur dalam satuan detik, misalnya
1/100 detik, atau 2” (dua detik).
Semakin cepat shutter speed semakin
sedikit jumlah cahaya yang masuk ke
kamera, dan sebaliknya
11. Shutter speed
Shutter speed juga memberikan efek
freezing/motion pada foto
Shutter speed cepat membuat foto
freeze (dibekukan)
Sedangkan shutter speed lambat,
memberi efek gerak (agak blur).
12.
13. Shutter speed
Praktikum 1:
Coba set kamera di posisi manual (M), posisi ini
memungkinkan kita mengatur baik aperture maupun
shutter speed.
Coba tetapkan aperture f5.6
Atur speed:
1/250
1/100
1/60
1/10
2”
Lihat dan bandingkan hasilnya (dari segi tingkat
ke”terang”an pencahayaan/exposure)
14. Shutter speed
Praktikum 2:
Coba set kamera di posisi Shutter priority (S/Tv), posisi ini
memungkinkan kita mengatur shutter speed dan kamera secara
otomatis mengatur aperture agar diperoleh exposure yang pas.
Atur speed:
1/250
1/100
1/60
1/10
2”
Lihat dan bandingkan aperture yang diatur oleh kamera untuk
masing-masing shutter speed.
15. ISO
ISO: International Standard Organization:
dulu dikenal sebagai ASA (American
Standard Association)
Sensitifitas sensor pada kamera terhadap
cahaya.
Semakin tinggi ISO semakin sensitif terhadap
cahaya, artinya tidak butuh banyak cahaya
untuk menghasilkan eksposur yang pas. Dan
sebaliknya.
16. ISO
ISO tinggi berguna untuk pemotretan
pada situasi sedikit cahaya, karena bisa
mempertahankan shutter speed pada
kecepatan tinggi (penting supaya gambar
tidak blur)
TETAPI efek negatifnya adalah
meningkatnya “noise” yaitu bintik-bintik
kecil sehingga foto terlihat kasar (grainy).
Usahakan gunakan ISO serendah
mungkin
17.
18. Fokus
Auto fokus vs manual fokus
Wilayah tajam
Single dan multi fokus
AF Lock: mengunci fokus pada satu
titik, berguna jika objek tidak terletak di
tengah
19. Komposisi
Dikutip dari Jessica Helena Wuysang
(www.fotografer.net, 2004)
Komposisi secara sederhana diartikan
sebagai cara menata elemen-elemen
dalam gambar, elemen-elemen ini
mencakup garis, shape, form, warna,
terang dan gelap.
20.
21. Komposisi
Yang paling utama dari aspek komposisi
adalah menghasilkan visual impact- sebuah
kemampuan untuk menyampaikan perasaan
yang anda inginkan untuk berekspresi dalam
foto anda. Dengan demikian anda perlu
menata sedemikian rupa agar tujuan anda
tercapai, apakah itu untuk menyampaikan
kesan statis dan diam atau
sesuatumengejutkan, beda, eksentrik.
22.
23. Komposisi
Dalam komposisi klasik selalu ada satu
titik perhatian yang pertama menarik
perhatian. Hal ini terjadi karena
penataan posisi, subordinasi, kontras
cahaya atau intensitas subjek
dibandingkan sekitarnya atau
pengaturan sedemikian rupa yang
membentuk arah yang membawa
perhatian pengamat pada satu titik.
24.
25.
26. Komposisi
Secara keseluruhan, komposisi klasik
yang baik memiliki proporsi yang
menyenangkan. Ada keseimbangan
antara gelap dan terang, antara bentuk
padat dan ruang terbuka atau warna-
warna cerah dengan warna-warna
redup.
27.
28. Komposisi
Pada kesempatan-kesempatan
tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda
akan membutuhkan komposisi anda
seluruhnya simetris. Seringkali gambar
yang anda buat lebih dinamis dan
secara visual lebih menarik bila anda
tidak menempatkan subjek ditengah.
Anda harus menghindari sebuah garis
pembagi biarpun itu vertikal.
29.
30. Komposisi
Rule of thirds
Bayangkan ada garis-garis panduan
yang membentuk sembilan buah empat
persegi panjang yang sama besar pada
sebuah gambar. Elemen-elemen
gambar yang muncul di sudut-sudut
persegi panjang pusat akan mendapat
daya tarik maksimum.
31.
32. Komposisi
Format : Horizon atau Vertikal
Proporsi empat persegi panjang pada
viewinder memungkinkan kita untuk
melakukan pemotretan dalam format
landscape/horizontal atau vertikal/portrait.
Perbedaan pengambilan format dapat
menimbulkan efek berbeda pada komposisi
akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara
horizontal maupun vertikal dan tentukan
keputusan kreatif untuk hasil terbaik.
33.
34. Komposisi
Keep it simple
Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik
adalah keep it simple. Sangat sulit bagi orang
yang melihat sebuah foto apabila terlalu
banyak titik yang menarik perhatian.
Umumnya makin ‘ramai’ sebuah gambar,
makin kurang menarik gambar itu. Cobalah
berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan
maksimalkan daya tariknya.
35.
36.
37. Komposisi
Picture scale
Sebuah gambar yang nampak biasa namun
menjadi menarik karena ada sebuah titik kecil
yang menarik perhatian. Dengan pemotretan
landscape atau monument, kembangkan
daya tarik pemotretan dengan menambahkan
obyek yang diketahui besarnya sebagai titik
perhatian untuk memberikan kesan
perbandingan skala.
38.
39.
40. Komposisi
Horizons
Merubah keseimbangan langit dan tanah
dapat mengubah pemandangan gambar
secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi
oleh langit akan memberikan kesan polos
terbuka dan lebar tapi bila langit hanya
disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan
timbul kesan penuh.
41. Komposisi
Leading lines
Garis yang membawa mata orang yang
melihat foto ke dalam gambar atau
melintas gambar. Umumnya garis-garis
ini berbentuk :
Garis-garis yang terlihat secara fisik
misalnya marka jalan atau tidak terlihat
secara langsung misalnya bayangan,
refleksi.
42.
43.
44. Komposisi
Be different
Barangkali ada bidikan-bidikan lain
yang dapat diambil selain pendekatan
dari depan dan memotret paralel ke
tanah. Bergerak mendekat dari yang
diduga seringkali menghasilkan efek
yang menarik.
45.
46. Komposisi
Colour
Membuat bagian dari gambar menonjol
dari background. Cara utama untuk
memperoleh hal ini adalah memperoleh
subyek yang warna atau nadanya
berbeda secara radikal dengan
background.
47.
48. Komposisi
Framing
Bila subyek secara khusus mempunyai
bentuk yang kuat, penuh frame dengan
subyek. Baik itu dengan cara
menggunakan lensa dengan fokus lebih
panjang atau bergerak mendekati
subyek.
49.
50.
51. Komposisi
Shooting position
Ketika kita merasa jenuh dengan
komposisi yang itu-itu saja, cobalah
meurbah sudut pandang sepenuhnya.
Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri
atau pengambilan bidikan dari atas atau
bawah dari subyek.
52.
53. Komposisi
Number of subject
Pemotretan dengan banyak subyek
yang relatif seragam, kurang menarik
dari pandangan komposisi. Temukanlah
salah satu subyek yang ‘berbeda’
diantara sekian banyak subyek
tersebut. Berbeda diartikan berbeda
gerakan, bentuk dan warna.