SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
Download to read offline
EDISI 2 / 2019
Wadah Komunikasi dan Informasi Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang
MENJAWAB
TANTANGAN ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
NIKMATI MANDEH,
RAJA AMPAT ALA
SUMATERA BARAT
MONITORING LEBARAN
DAN ANGKUTAN HAJI
1440 H OTBAN VI
PADANG: NORMAL,
LANCAR, SELAMANYA
MOMEN
AGUSTUSAN
DI OTBAN VI
PADANG
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN LOMPATAN BESAR SEKTOR PENERBANGAN • MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS
BEBAS KORUPSI • IMPLEMENTASI E-JALDIN OTBAN VI PADANG • GERAKAN BERSEPEDA OTBAN VI PADANG
Salam jumpa,
Saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan revolusi industri 4.0
di segala sektor. Revolusi industri 4.0 secara singkat adalah menanamkan
teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan
manusia. Tren ini mengubah banyak sektor bidang kehidupan manusia
termasuk salah satunya sektor penerbangan di Indonesia.
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang juga turut mendukung
implementasi revolusi industri 4.0 di penerbangan nasional. Dimulai dari
menyelenggarakan pelayanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang
unggul, transparan dan berintegritas untuk penerapan layanan digital. Membuat
website dan akun-akun media sosial untuk mendekatkan diri ke masyarakat
serta mengawal akuntabilitas kinerja organisasi. Dan juga menyelenggarakan
Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) dengan mengambil tema besar menjawab
tantangan era revolusi industri 4.0 pada awal Agustus lalu.
Revolusi industri 4.0 ini pula yang menjadi tema besar dari majalah Regio 6
edisi kedua tahun 2019 yang saat ini tengah anda baca.
Selain mengulas persiapan menghadapi revolusi industri 4.0, kami juga
paparkan kegiatan-kegiatan lain yang sudah dilakukan Otban VI Padang
selama semester 2 tahun 2018 hingga semester 1 tahun 2019 ini.
Di sisi lain, kami juga menggandeng stakeholder penerbangan di wilayah
kami untuk memberikan sumbangan tulisan sehingga artikel di majalah ini
menjadi lebih berwarna.
Dan tak lupa, kami sisipkan juga artikel-artikel ringan yang cukup
menghibur seperti misalnya lokasi-lokasi wisata menarik di Sumatera Barat,
kolam terapi ikan dan ajakan untuk bike to work.
Kami berharap artikel-artikel yang kami sajikan dapat memberikan inspirasi
bagi anda sekalian. Selamat membaca.
Salam dari Padang.
Cover copy @ American
Association of Law Libraries
Redaksi menerima kiriman
tulisan dan foto kegiatan terkait
penerbangan di wilayah Kantor
OBU VI Padang melalui imel:
otbanwil_vi@dephub.go.id
Alamat Redaksi:
Kantor OBU Wil. VI Padang
Jl. MR.H.Sutan Moh. Rasjid,
Kec. Batang Anai, Ketaping,
Padang Pariaman,
Sumatera Barat 25586
Telp. (0751) 819174
Fax. (0751) 819173
Email: otbanwil_vi@dephub.go.id
TIM REDAKSI
Penanggung Jawab:
Agoes Soebagio, SH, DESS
Redaktur:
Junita Manurung, SE, MM
Editor:
•	 Barkah Gunawan,ST
•	 Salahuddin Karim, S.SIT
Anggota Tim Redaksi:
•	 Yudha Inderawan, SE, M.Kom
•	 Annilka Syahrul, ST
•	 Dendy Muriyansyah, A.Md
•	 Miftah Farid, ST
•	 Muhammad Arif, A.Ma
•	 Dice Yanmar, S.Pd
•	 Giovanni Batista Vico, ST
•	 Dini Arisyi, A.Md
•	Marisa
•	 Abdul Halim, ST
•	 Kiki Rahmat Syair, ST
•	 Yuhendri Eko Putra, ST
•	 Wira Septiana Bakkara, SE
•	 Harry Andhika Fitra, ST
•	 Jemy Rolly
•	 Rifki Khairin
Desain Grafis:
•	 Giovanni Batista Vico, ST
•	 Abdul Halim, ST
Fotografer:
•	 Giovanni Batista Vico, ST
•	 Yuhendri Eko Putra, ST
Sekretaris Redaksi:
•	 Muhammad Arif, A.Ma
•	 Wira Septiana Bakkara, SE
•	 Abdul Halim, ST
Facebook: Kantor Otoritas
Wilayah VI – Padang
Twitter: @6Otoritas
Website: Otban6.id
Youtube: OtbanEnam
Instagram: @otoritasbandarawil6
2 | - EDISI 2 / 2019
Daftar Isi
Dari Redaksi
Overview: Tiada Yang Abadi Kecuali Perubahan
Rakorwil: Menjawab Tantangan Era Revolusi
Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 Dan Lompatan Besar Sektor
Penerbangan
Revolusi industri 4.0 diyakini akan membawa
banyak perubahan dengan segala konsekuensinya.
Kehadiran revolusi industri 4.0 mampu menghadirkan
usaha baru, lapangan kerja baru dan profesi baru
yang sebelumnya tidak pernah dipikirkan.
Integrasi Sistem Menuju Satu Data Indonesia
Kenali Penanganan Pertama Kecelakaan Di
Bandar udara
Membangun Zona Integritas Bebas Korupsi
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang
akan mengajukan usulan Kepada Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk
menetapkan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah
VI Padang dijadikan sebagai unit yang melaksanakan
akselerasi Zona Integritas Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK).
Monitoring Angkutan Lebaran dan Haji Otban VI
Padang: Normal, Lancar, Selamanya
Kerjasama Otban II dan Otban VI Melancarkan
Keberangkatan Jamaah Haji
Ratusan Ramp Check di Otban Padang
OJT Training Conformity Inspection di PTDI
Avsec Awareness Airnav Cabang Padang
Meningkatkan Kompetensi Inspektur Keamanan
Penerbangan
02
04
06
08
10
12
13
14
18
22
24
26
27
28
29
30
32
34
36
39
40
41
42
45
46
49
50
51
52
53
54
56
57
58
60
62
66
Koordinasi FAL Bandar udara Internasional
Minangkabau
Pengukuran dan Pengawasan Kualitas Koordinat
Navigasi Penerbangan
Otban VI Targetkan Semua Bandar Udara Miliki
AEP
Pentingnya Menjaga Kawasan Keselamatan
Operasi Penerbangan
Pemeriksaan Dan Pengujian Kendaraan PKP-PK
Sultan Thaha
Database Lisensi Personil Dan Sertifikat
Peralatan Bandar udara
Safety Commitment di Bandar udara Internasional
Minangkabau
Rakor UPKS Wilker Otban VI Padang
Penggunaan Portal IMSIS Di Otban Padang
Meningkat
Implementasi E-Jaldin Otban VI Padang
Bandara Depati Amir Layani Penerbangan Wings
Air
Tiga Tahap Pengembangan Bandara Internasional
Minangkabau
Pengembangan bandara yang mulai dioperasikan
pada Agustus tahun 2005 ini karena kapasitasnya
sudah tidak bisa menampung pergerakan
penumpang yang dilayani tiap tahunnya.
Bandara Silampari Tingkatkan Pelayanan Pada
Penumpang
Bandara SMB II Layani Pendaratan Pesawat
Raksasa Antonov
Bandara Muara Bungo: Mengembangkan
Perekonomian 5 Kabupaten
Otoritas Bandar Udara Dalam Perspektif ICAO
Otban VI Padang Raih Penghargaan dari KPPN
Padang
Otban VI Padang Memasuki Era Millenial
Membangun Komunikasi Melalui Coffee Morning
Gerakan Bersepeda Otban VI Padang
Nikmati Mandeh, Raja Ampat ala Sumatera Barat
Tour to Bukittinggi
Momen Agustusan Di Otban VI Padang
Yuk Terapi Ikan
EDISI 2 / 2019
EDISI 2 / 2019 - | 3
OVERVIEW
Tiada Yang Abadi
Kecuali Perubahan
T
here is nothing permanent except change. Begitu
dikatakan Heraclitus, filsuf yang hidup pada tahun
540-475 SM. Pernyataan yang tak lekang oleh masa.
Karena bila kita meresapi pesan tersebut, maka kita akan
selalu menyadari bahwa tak ada orang yang bisa hidup
tanpa perubahan. Dan perubahan itu berada di segala lini.
Cara-cara lama yang sukses, tidaklah bisa menggaransi
kesuksesan yang ada saat ini maupun yang akan datang.
Kita harus berubah. Tetapi seperti apa perubahan itu, harus
pula menjadi exercise baru yang benar-benar terkaji dengan
matang. Tidak bisa asal berubah, tetapi harus berubah
karena sesuai yang dikehendaki dan menjadi tuntutan dari
zaman yang ada.
Yang pasti, kalau tidak berubah, pasti tertinggal!
Era revolusi industri 4.0 menyebabkan organisasi
dan bisnis mengalami peningkatan volatility, uncertainty,
complexity dan ambiguity yang biasa dikenal dengan istilah
VUCA.
Volatility adalah lingkungan yang labil, berubah amat
cepat dan terjadi dalam skala besar.
Uncertainty adalah sulitnya memprediksi dengan akurat
apa yang akan terjadi.
Complexity adalah tantangan menjadi lebih lebih rumit
karena multi faktor yang saling terkait.
Dan ambiguity adalah ketidakjelasan suatu kejadian dan
mata rantai akibatnya.
Perubahan dalam dunia kerja semakin tak terbendung.
Tuntutan produktivitas yang tinggi dan gaya hidup dalam
bekerja yang terus berubah menuntut siapapun untuk siap
berubah.
Dulu, bekerja di kantor adalah sebuah keharusan.
Namun seiring majunya teknologi komunikasi, bekerja bisa
dilakukan di manapun. Pegawai bisa bekerja di rumah,
rapat di sebuah cafe yang nyaman, sampai melakukan
teleconference dengan klien dari luar negeri. Artinya,
dengan perubahan gaya bekerja seperti ini, siapapun bisa
berimprovisasi agar tetap menghasilkan produktifitas yang
tinggi.
Pekerjaan yang sedang kita hadapi bukan tujuan
akhir dari hidup. Akan tetapi kita bekerja karena ingin
mengembangkan diri ke arah yang lebih baik lagi. Ada
beberapa alasan untuk tetap mengembangkan diri, baik
terhadap organisasi maupun untuk diri sendiri. Bagi
4 | - EDISI 2 / 2019
organisasi, pengembangan diri adalah cara yang paling
tepat untuk membuat anggotanya bekerja sesuai etos kerja
mereka. Sedangkan bagi kita, pengembangan diri baik
untuk pengembangan karir atau untuk pekerjaan yang lebih
baik selanjutnya.
TEKNOLOGI 4.0
Setiap instansi pasti melakukan perubahan dalam
menjalankan organisasinya, seperti halnya Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah VI – Padang. Saat ini Otban VI
Padang telah memiliki website yang diintegrasikan dengan
Integrated Management Safety Information System (IMSIS)
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Semua hal tersebut untuk menjawab setiap perubahan,
khususnya ketika bentuk kegiatan dialihkan ke bentuk
komputerisasi berbasis digital atau teknologi 4.0.
Aplikasi lain yang telah dikembangkan pada Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang adalah
aplikasi e-jaldin. Dimana pelaporan kegiatan atau
perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh pegawai dapat
dilakukan di manapun pegawai tersebut berada. Dengan
menggabungkan manfaat teknologi saat kegiatan atau
perjalanan dinas, dapat membantu para pegawai bekerja
lebih produktif dan efektif.
Saat ini juga sedang dikembangkan aplikasi database
yang menghimpun database peralatan dan lisensi personel
GSE, fasilitas dan personel bandar udara, serta kartu
pas. Hal ini dimaksudkan sebagai media pemenuhan
(compliance) bagi operator terhadap regulasi yang berlaku.
Memastikan peralatan dalam kondisi laik dan personelnya
berkompetensi. Memastikan operator tertib terhadap
validitas peralatan dan lisensinya. Serta dapat menjadi
bahan perhitungan proyeksi pendapatan negara bukan
pajak (PNBP) yang akan diterima.
RELAKSASI
Ketika beban pekerjaan semakin meningkat bisa
menimbulkan stres yang merupakan suatu kondisi dimana
tekanan, beban, konflik, keletihan, panik, kecemasan,
kemurungan dan hilangnya daya seorang pegawai,
relaksasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan.
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang juga
telah mengantisipasi kondisi tersebut dengan menyediakan
kolam terapi ikan yang berada dilingkungan kantor. Dengan
cara mencelupkan kedua kaki kedalam kolam yang didiami
oleh ratusan ikan kecil, untuk kemudian ikan-ikan tersebut
secara bergerombol akan ‘menyerbu’ dan menggigiti kaki
anda.
Gigitan ikan kecil tersebut memicu terjadinya
peningkatan sekresi hormon endorfin. Dengan diproduksi
dan dilepaskannya endorfin ini, lantas memberikan efek
bahagia sehingga stres pun otomatis hilang. Perasaan
suka dan bahagia yang dirasakan ketika relaksasi ini akan
menstimulasi kerja otak kita, sehingga pikiran lebih segar
dan tidak mumet.
Cara di atas merupakan segelintir tindakan yang sudah
dilakukan oleh Otban VI Padang. Ke depannya, tetaplah
untuk selalu membawa perubahan positif dalam lingkungan
pekerjaan.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah VI Padang
Agoes Soebagio
EDISI 2 / 2019 - | 5
FOKUS
Rakorwil Otban VI Padang Tahun 2019:
Menjawab Tantangan
Era Revolusi Industri 4.0
B
anyak orang khawatir di era
Industri 4.0 ini. Kekhawatiran
itu menyeruak lantaran era ini
mengakibatkan disrupsi lapangan
kerja. Era ini menawarkan pekerjaan
yang sebelumnya dikerjakan banyak
orang, kini bisa dikerjakan oleh
beberapa orang atau bahkan satu
orang saja.
“Inilah era dari yang tidak bisa
menjadi bisa, apa yang tidak diatur
atau tidak ada dalam aturan, bisa
bakal banyak aturan baru. Untuk itu
perlu segera dilakukan upaya-upaya
untuk menghadapi Revolusi Industri
4.0. Terutama persiapan terkait
harmonisasi peraturan – peraturan
perundangan dan regulasi-regulasi
lainya,” ujar Kepala Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah II- Medan,
Bintang Hidayat saat membuka Rapat
Koordinasi Wilayah Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah VI di Padang
pada Selasa, 06 Agustus 2019.
Dalam sambutanya, Bintang
Hidayat yang mewakili Sekretaris
Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin
Istiartono, mengharapkan forum ini
dimanfaatkan untuk berdiskusi dan
tukar pikiran. Dengan demikian dapat
menghasilkan rumusan atau masukan
yang bermanfaat dalam rangka
memperbaiki dan menyempurnakan
regulasi dan standar – standar ataupun
kebijakan Kementerian Perhubungan
dalam upaya meningkatkan kualitas
penyelenggaraan dan pelayanan jasa
transportasi udara.
Kehadiran Revolusi Indistri 4.0
ditandai dengan otomatisasi dan
ekonomi digital, yakni pergeseran
tren tenaga kerja yang tidak lagi
bergantung pada tenaga manusia,
tapi pada mesin. Industri 4.0
memberikan tantangan tersendiri
di sektor transportasi udara, dalam
hal menggenjot Sumber Daya
Manursia (SDM) yang serasi dengan
perkembangan Industri kekinian.
SDM di Bidang Penerbangan dituntut
harus siap menghadapi Revolusi
Industri 4.0 ini, terutama untuk selalu
menghadirkan penerbangan yang
Selamat, Aman, dan Nyaman.
6 | - EDISI 2 / 2019
SDM Kantor Otoritas Bandar
Udara merupakan ujung tombak
penyelenggara kebijakan di Bidang
Penerbangan baik yang menyangkut
Pesawat Udara, Bandar Udara,
Pelayanan Navigasi Penerbangan dan
Keamanan Penerbangan. Untuk itu
Kantor Otoritas Bandar Udara harus
memastikan pemenuhan terhadap
peraturan – peraturan dibidang
penerbangan melalui pengawasan
yang ketat yang dilakukan secara rutin
dan berkesinambungan.
“Rakorwil ini diharapkan
menghasilkan masukan – masukan
yang stategis untuk memecahkan
beberapa persoalan yang selama
ini dihadapi. Baik itu pada tataran
kebijakan maupun tataran operasional
yang pada akhirnya bisa meningkatkan
pelayanan transportasi udara”
lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama,
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah VI – Padang, Agoes Soebagio
selaku Ketua Panitia Pelaksana
melaporkan bahwa kegiatan Rakorwil
tahun 2019 ini dimaksudkan sebagai
wahana konsolidasi dan kaji ulang
berbagai kebijakan. Sehingga dapat
dirumuskan suatu keluaran berupa
kerangka kebijakan dan langkah –
langkah srategis untuk meningkatkan
kinerja dalam penyelenggaraan bidang
perhubungan udara yang lebih baik.
Rakorwil mengambil tema
“Membangun Sinergi dan Integritas
Kita Tingkatkan Keselamatan,
Keamanan, dan Pelayanan
Penerbangan Dalam Menjawab
Tantangan Era Revolusi 4.0”. Adapun
tujuan diselenggarakanya adalah
untuk meningkatkan integrasi,
sinkronisasi, dan sinergi para
pemangku kepentingan penerbangan
untuk mencapai kinerja yang optimal
dengan komitmen yang tinggi seluruh
komponen di wilayah kerja Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI –
Padang.
Rakorwil Tahun 2019 ini dihadiri
oleh sekitar 120 peserta dari
perwakilan Direktorat Teknis Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara dan
Kantor Otoritas Bandar Udara. Hadir
pula perwakilan penyelenggara bandar
udara, penyelenggara pelayanan
navigasi penerbangan, maskapai
penerbangan, ground handling serta
perwakilan pemerintah daerah yang
ada di wilayah kerja Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah VI – Padang.
Agenda yang dibahas dalam
Rakorwil yang berlangsung selama
dua hari ini antara lain terkait dengan
Penanganan Pertama Incident/
Accident Pesawat Udara di Bandar
Udara Guna Keperluan Investigasi
oleh Ketua Sub Komite Investigasi
Kecelakaan Penerbangan Komisi
Nasional Keselamatan Transportasi
(KNKT) Capt. Nurcahyo Utomo;
Integrasi System Menuju Satu
Data Indonesia oleh Kepala Bidang
Pengelolaan Data dan Operasional
TIK Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi (PUSTIKOM) Kementerian
Perhubungan Heru Dharmawan;
Akselerasi Implementasi Reformasi
Birokrasi Melalui Pembangunan Zona
Integritas oleh Kepala Suba Bagian
Program dan Anggaran Sekretariat
Inspektorat Jenderal Kementerian
Perhubungan Maizar Radjin.
Selain itu juga membahas
pengoperasian pesawat tanpa
awak atau drone ditinjau dari aspek
keamanan penerbangan oleh Kepala
Seksi Penilaian Resiko Direktorat
Keamanan Penerbangan Ahmad
Suyono; pengoperasian drone dalam
perspektif bisnis dan komersial
oleh Vice President Bussiness
Development Direktorat Kargo dan
Pengembangan Usaha PT Garuda
Indonesia Tbk Hari Agung Saputra.
Juga dibahas tentang penegakan
sanksi administratif berbasis web
(e-Law Enforcement) oleh Sub Bagian
Penegakan Sanksi Administratif
Ivan Rhesa; serta Pemahaman dan
Persamaan Persepsi Antara Regulator
dan Operator oleh EGM PT AP II
Bandara Internasional Minangkabau
Dwi Ananda Wicaksana, GM Perum
LPPNPI Cabang Palembang
Ari Subandrio, Ketua Airlines
Operator Committe (AOC) Bandara
Internasional Minangkabau Eko
Pujianto dan perwakilan dari UPBU H.
AS. Hanandjoeddin Ridho Bernado.
Sementara itu Kepala Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah
VI – Padang Agoes Soebagio
menyampaikan materi tentang Otoritas
Bandar Udara Dalam Perspektif ICAO
serta penyampaian Program Kerja
Otban VI Tahun 2019 dan Capaian
Semester I Tahun 2019. (Yudha
Inderawan)
EDISI 2 / 2019 - | 7
FOKUS
Revolusi Industri 4.0 Dan
Lompatan Besar Sektor
Penerbangan
A
pa yang dimaksud dengan
revolusi industri? Secara
singkat, pengertian revolusi
industri merupakan perubahan
besar yang radikal dan cepat atas
perkembangan manusia dalam
membuat peralatan kerja untuk
menambah hasil produksi atau
industri.
Tak hanya dari segi produksi,
namun juga keseluruhan rantai nilai
untuk mencapai efisiensi yang optimal
sehingga melahirkan model bisnis baru
saat ini yang berbasis digital.
Para pakar mencatat, perubahan
besar ini sudah terjadi tiga kali. Dan
saat ini kita sedang mengalami
revolusi industri yang keempat.
Sebagaimana diketahui, ilmu
pengetahuan dan teknologi telah
mengubah dunia. Seperti pada
revolusi industri 1.0 yang melahirkan
sejarah ketika tenaga manusia dan
hewan digantikan oleh kemunculan
mesin uap yang jauh lebih efisien dan
murah oleh James Watt pada abad
ke-18.
Revolusi industri pertama tersebut
sangat penting dan mengubah banyak
hal serta meningkatkan perekonomian
dunia yang luar biasa.
Pada revolusi industri 2.0 ditandai
dengan berkembangnya energi listrik
dan motor penggerak. Pada era ini
bermunculan produksi manufaktur
seperti pesawat telepon, mobil, dan
pesawat terbang.
Selanjutnya, pada revolusi industri
3.0 ditandai dengan tumbuhnya
industri berbasis elektronika, teknologi
informasi, serta otomatisasi seperti
misalnya komputer. Seiring dengan
kemajuan komputer, kemajuan
mesin-mesin yang bisa dikendalikan
dengan komputer tersebut juga
meningkat. Macam-macam mesin
diciptakan dengan bentuk dan fungsi
yang menyerupai bentuk dan fungsi
8 | - EDISI 2 / 2019
manusia. Komputer menjadi otaknya,
robot menjadi tangannya. Pelan-pelan
fungsi pekerja kasar dan pekerja
manual menghilang.
Kemudian adalah kehadiran
teknologi digital dan internet yang
dikenal sebagai revolusi industri 4.0
dan ditandai dengan berkembangnya
Internet of Things (IoT). Adapun lima
teknologi utama yang menopang
implementasi industri 4.0 yaitu Internet
of Things, Artificial Intellegence,
Human-Machine Interface, teknologi
robotik, dan sensor. Penguasaan
teknologi menjadi kunci penentu daya
saingnya.
Revolusi industri 4.0 diyakini
akan membawa banyak perubahan
dengan segala konsekuensinya.
Kehadiran revolusi industri 4.0 mampu
menghadirkan usaha baru, lapangan
kerja baru dan profesi baru yang
sebelumnya tidak pernah dipikirkan.
Namun ada pula resiko yang
mungkin muncul, seperti berkurangnya
peran sumber daya manusia (SDM)
karena diganti oleh mesin atau robot.
Tren ini telah mengubah banyak
bidang kehidupan manusia termasuk
di sektor transportasi udara atau
penerbangan. Berjuta peluang ada
disitu, tapi di sisi lain terdapat berjuta
tantangan yang harus dihadapi.
Di Indonesia, beberapa
operator penerbangan sudah
mulai mengantisipasi revolusi
industri 4.0 tersebut. Salah satu
operator penerbangan yang sudah
mengantisipasi hal tersebut adalah
maskapai Garuda Indonesia.
Dalam kegiatan Rapat Koordinasi
Wilayah (Rakorwil) Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah VI Padang
Tahun 2019 yang diselenggarakan
tanggal 6 dan 7 Agustus 2019 di
Padang, VP Business Development
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk,
Hari Agung Saputra mengungkapkan
bahwa Garuda Indonesia berencana
menggunakan pesawat tanpa awak
(Unmanned Aerial Vehicle/ UAV)
atau dikenal dengan drone sebagai
pengembangan bisnis angkutan kargo
udara masa depan guna mereduksi
tarif.
Disampaikan Hari Agung
alasan penggunaan drone tersebut
karena dinilai lebih efisien dan
meminimalkan resiko. Di sisi lain,
investasi untuk pesawat tersebut
lebih murah dibandingkan dengan
jenis konvensional. Penggunaan
drone dinilai lebih efisien karena
tidak membutuhkan bahan bakar
yang banyak. Selain itu juga bisa
mengurangi biaya pegawai dalam
bentuk set crew seperti pada pesawat
konvensional.
Teknologi UAV memang sudah
mulai digunakan di beberapa negara
dan pengoperasian di Indonesia hanya
tinggal menunggu waktu saja. Hanya
saja yang harus menjadi perhatian kita
bersama adalah bagaimana dengan
kesiapan regulasinya?
Revolusi industri 4.0 juga melanda
pengelolaan bandar udara. Salah satu
contohnya terkait dengan penanganan
bagasi secara otomatis yang
harus mengintrodusir penggunaan
kecerdasan buatan yang terkoneksi
dengan jaringan dan internet. Model
pembongkaran bagasi dengan
penggunaan kecerdasan buatan
yang terkoneksi dengan jaringan
dan internet memberikan akses
bagi penumpang maupun maskapai
penerbangan untuk memonitor proses
muat dan pembongkaran bagasi
dengan cermat hingga bagasi diterima
penumpang melalui conveyor belt.
Sistim ini menjadi penting
digunakan karena berkaitan dengan
kepuasan konsumen. Semakin cepat
barang sampai kepada penumpang,
maka semakin sedikit waktu tunggu
penumpang pesawat di bandar
udara dan tentu itu akan memenuhi
kepuasan penumpang.
Sementara itu, sistim navigasi
penerbangan juga tak luput
dari penggunaan teknologi 4.0.
General Manager Perum Lembaga
Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia (LPPNPI)
atau AirNav Cabang Palembang Ari
Subandrio dalam Rakorwil tersebut
menyampaika bahwa Perum LPPNPI
merencanakan untuk menerapkan
prosedur navigasi berupa Remotely
Aerodrome Flight Information Services
(AFIS), Traffic Information Broadcast
by Aircraft (TIBA) dan Flight Watch
khususnya di wilayah Indonesia
Bagian Timur.
Dengan diberlakukannya prosedur
berbasis teknologi 4.0 ini diharapkan
tidak ada lagi blank spot di langit
Indonesia dari layanan navigasi
penerbangan. Dan dengan demikian
keselamatan penerbangan akan lebih
terjamin. (Yudha Inderawan)
EDISI 2 / 2019 - | 9
FOKUS
Integrasi Sistem Menuju
Satu Data Indonesia
D
ata, belakangan banyak
mendapat perhatian dari
berbagai kalangan seperti
aparatur pemerintahan, masyarakat,
bisnis, penegak hukum, dan juga
masyarakat sipil.
Alasannya sebenarnya sangat
sederhana. Karena data yang kredibel
merupakan kunci dari kualitas
pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik. Kebijakan
publik, pelayanan publik, penegakan
10 | - EDISI 2 / 2019
hukum, pengawasan kinerja
pemerintah, hingga peluang bisnis,
semuanya membutuhkan data yang
kredibel.
Sayangnya, dalam praktik, data
masih sering tidak dikelola secara
serius. Masih banyak ditemukan
kasus di mana terdapat data yang
tidak hanya memiliki beragam versi,
namun sering juga saling kontradiktif
di antara satu dengan yang lainnya.
Saat ini, perkembangan teknologi
di dunia semakin maju. Memasuki
era digital berbasis teknologi 4.0
diperlukan pemahaman, pengertian,
dan antisipasi dari ketertinggalan
teknologi di masa depan.
Presiden Republik Indonesia
Joko Widodo baru-baru ini telah
merilis Peraturan Presiden No.
39 Tahun 2019 tentang Satu Data
Indonesia. Satu Data Indonesia
adalah kebijakan tata kelola data
pemerintah untuk menghasilkan data
yang akurat, mutakhir, terpadu, dan
dapat dipertanggungjawabkan. Serta
mudah diakses dan dibagipakaikan
antar instansi pusat dan daerah
melalui pemenuhan standar data,
metadata, interoperabilitas data,
dengan menggunakan kode referensi
dan data induk.
Satu Data Indonesia sangat
membantu untuk mendapatkan
informasi penting perihal
perkembangan terkini terkait bidang-
bidang yang menjadi perhatian
Pemerintah.
Sebagai bagian dari Pemerintah,
Kementerian Perhubungan, c.q.
Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara turut berpartisipasi dalam
mendukung program yang telah
ditetapkan sebagai agenda nasional
ini.
“Integrasi data sangat diperlukan
untuk menunjang fungsi pelayanan
kepada stakeholder perhubungan
udara. Integrasi data diperlukan
juga sebagai fungsi kontrol dan
monitoring serta fungsi pengambilan
keputusan dari manajemen
kantor pusat maupun Kantor
Otoritas Bandar Udara dan Unit
Penyelenggara Bandar Udara, serta
Unit Penyelenggara Pelayanan
Navigasi Penerbangan. Sehingga
akan didapat data yang cepat,
akurat, informatif dan transparan,”
demikian diungkapkan Kepala Bidang
Pengelolaan Data dan Operasional
TIK Pustikom Kementerian
Perhubungan Heru Dharmawan
dalam kegiatan Rapat Koordinasi
Wilayah Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI Padang yang
diselenggarakan tanggal 6 dan 7
Agustus 2019 lalu di Padang.
Menurut Heru, sistim Satu Data
Perhubungan Udara ini diharapkan
bisa memenuhi kebutuhan
informasi bagi stakeholder dan
dapat menjawab tantangan di era
revolusi industri 4.0, di mana salah
satunya adalah bisa diaksesnya
informasi perhubungan udara dengan
lebih mudah dan efisien. (Yudha
Inderawan)
EDISI 2 / 2019 - | 11
FOKUS
Kenali Penanganan Pertama
Kecelakaan Di Bandar Udara
D
alam Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2009
tentang Penerbangan pada
Pasal 357 dinyatakan bahwa
Pemerintah melakukan investigasi
dan penyelidikan mengenai setiap
kecelakaan dan kejadian serius
pesawat udara sipil di Indonesia.
Demikian ungkap Capt. Nurcahyo
Utomo, Ketua Sub Komite Investigasi
Kecelakaan Penerbangan Komite
Nasional Kecelakaan Transportasi
(KNKT) pada kegiatan Rakorwil Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI –
Padang pada 6 Agustus 2019 lalu.
Nurcahyo menjadi narasumber
pertama (first responder) terkait
penanganan kecelakaan yang
memberikan sosialisasi penanganan
pertama kecelakaan dan kejadian
serius pesawat udara di bandar udara
guna keperluan investigasi pada para
peserta Rakorwil.
Tujuan dilakukan sosialisasi
terhadap penanganan di lokasi
kecelakaan oleh first responder dari
KNKT adalah untuk meningkatkan
pengetahuan berbagai bahaya yang
mungkin timbul di lokasi kecelakaan.
Juga sebagai pengetahuan
perlengkapan perlindungan diri dan
melaksanakan investigasi secara
aman. Selain itu juga agar mempunyai
pengetahuan untuk dapat menjaga
barang bukti yang diperlukan untuk
investigasi.
“Yang dimaksud dengan
“kecelakaan” adalah peristiwa
pengoperasian pesawat udara yang
mengakibatkan kerusakan berat
pada peralatan atau fasilitas yang
digunakan; dan korban jiwa atau luka
serius dalam kecelakaan tersebut.
Sedangkan yang dimaksud dengan
“kejadian serius” adalah suatu kondisi
pengoperasian pesawat udara hampir
terjadinya kecelakaan,” ujar Nurcahyo.
Hasil investigasi kecelakaan
pesawat udara tidak dapat digunakan
sebagai bukti dalam proses
pengadilan, namun demikian hasil
investigasi kecelakaan pesawat yang
bukan digolongkan sebagai informasi
rahasia dapat diumumkan kepada
masyarakat. Investigasi kecelakaan
dan kejadian serius pesawat udara
tidak hanya terhadap pesawat
udara nasional tetapi juga terhadap
pesawat udara asing yang mengalami
kecelakaan di wilayah Indonesia.
Di Indonesia lembaga penanganan
kecelakaan dan kejadian serius
pesawat udara adalah Komisi Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT)
yang melaksanakan tugas dan fungsi
investigasi kecelakaan transportasi.
Kecelakaan pesawat udara dapat
terjadi di dalam atau di sekitar bandar
udara maupun di luar bandar udara.
Apabila terjadi kecelakaan pesawat
udara, maka personil atau petugas
yang berada di lokasi kejadianlah yang
pertama kali menangani barang bukti
(evidence).
Investigator KNKT terkadang
kesulitan untuk segera sampai di
lokasi kejadian, karena biasanya
dilakukan penutupan bandar udara
lokasi kejadian.
Lokasi kejadian adalah tempat
yang berbahaya yang mungkin
timbul dari alam, mekanis, dan
mikroorganisme yang ada di dalam
darah yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia (blood borne
panthogen), seperti Hepatitis A, B, dan
C, serta HIV.
“Kenali bahayanya dan gunakan
alat pelindung diri yang memadai.
Bukti sangat penting untuk investigasi
dan dapat rusak, untuk itu perlu
dijaga,” pungkas Nurcahyo Utomo
(Yudha Inderawan)
12 | - EDISI 2 / 2019
FOKUS
K
antor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI Padang
akan mengajukan usulan
Kepada Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara untuk
menetapkan Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI Padang dijadikan
sebagai unit yang melaksanakan
akselerasi Zona Integritas Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK).
Pengusulan ini didasarkan
beberapa pertimbangan yaitu memiliki
sumber daya yang cukup, belum
pernah mendapatkan predikat WBK,
tidak memiliki temuan audit oleh
aparat pengawas yang subtantif,
serta pimpinan dan pegawainya tidak
sedang menjalankan hukuman disiplin
maupun dalam proses pemeriksaan
hukuman disiplin.
Kepala Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI Padang, Agoes
Soebagio mengingatkan kepada
jajarannya bahwa diperlukan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berintegritas, untuk mewujudkan WBK
dan WBBM tersebut.
“Perlu saya sampaikan, kendatipun
kita membuat sistem, membangun
perangkat, membuat fasilitas,
menyediakan perlengkapan lengkap,
tanpa SDM yang berintegritas yang
mempunyai kemampuan melayani,
percuma saja,” ujarnya di sela acara
Rakorwil Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI Padang Tahun 2019
di Padang, Selasa 06 Agustus yang
lalu
Pada kesempatan yang sama,
Kepala Sub Bagian Program dan
Anggaran Inspektorat Jenderal
Kementerian Perhubungan Maizar
Radjin, saat memberikan paparan
dalam acara Rakorwil tersebut
menjelaskan titik singgung antara
reformasi birokrasi dan pembangunan
zona integritas.
Menurut Maizar, reformasi
birokrasi merupakan salah satu
langkah awal untuk melakukan
penataan terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan yang
baik, efektif, dan efisien. Sehingga
dapat melayani masyarakat secara
cepat, tepat dan profesional dengan
menargetkan tercapainya tiga sasaran
hasil utama. Tiga sasarn tersebut
yaitu peningkatan kapasitas dan
akuntabilitas organisasi, pemerintah
yang bersih dan bebas KKN, serta
peningkatan pelayanan publik.
Dalam melaksanakan akselerasi
pembangunan zona integritas
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
terdapat lima tahapan yang harus
dilalui. Adapun tahapan yaitu tahap
pengusulan, tahap pencanangan,
tahap pelaksanaan, tahap pelaporan,
serta tahap review dan evaluasi.
Zona Integritas (ZI) merupakan
predikat yang diberikan kepada
instansi pemerintah yang pimpinan
dan jajarannya mempunyai komitmen
untuk mewujudkan WBK/ WBBM
melalui reformasi birokrasi, khususnya
dalam hal pencegahan korupsi dan
peningkatan kualitas pelayanan publik.
Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) adalah predikat yang diberikan
kepada suatu unit kerja yang telah
berhasil melaksanakan reformasi
birokrasi dengan baik. Reformasi
biokrasi dinyatakan baik bila telah
memenuhi sebagian besar kriteria
proses perbaikan pada enam area
perubahan, yaitu manajemen
reformasi, penataan tatalaksana,
penataan sistem manajemen sumber
daya manusia (SDM), penguatan
pengawasan, penguatan akuntabilitas
kinerja, peningkatan kualitas
pelayanan publik, survey eksternal
Indeks Persepsi Korupsi yang
tinggi dan Indeks Persepsi Kualitas
Pelayanan yang menyatakan baik,
serta telah menyelesaikan tindak lanjut
hasil pemeriksaan oleh pemeriksaan
Internal dan Eksternal. (Yudha
Inderawan)
Membangun Zona Integritas Bebas
Korupsi Di Otban VI Padang
EDISI 2 / 2019 - | 13
LAPORAN KHUSUS
Monitoring Angkutan Lebaran Dan Haji
1440 H/ 2019 M Otban VI Padang:
Normal, Lancar, Selamanya
S
eperti pada tahun-tahun
sebelumnya, pada tahun 2019
ini Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah VI Padang juga melakukan
monitoring angkutan udara selama
periode Lebaran dan angkutan jamaah
Haji tahun 1440 H/ 2019 M. Monitoring
dilaksanakan di lima bandar udara
utama yang berada di wilayah kerja
Otban VI Padang yaitu Bandar
Udara Internasional Sultan Mahmud
Badaruddin II Palembang, Bandar
Udara Internasional Minangkabau
Padang, Bandar Udara Depati Amir
Pangkal Pinang, Bandar Udara Sultah
Thaha Jambi, dan Bandar Udara
Fatmawati Soekarno Bengkulu. Selain
itu juga dilaksanakan di tiga bandar
udara tambahan yaitu Bandar Udara
H.AS Hanandjoeddin Tanjung Pandan,
Bandar Udara Silampari Lubuk
Linggau, dan Bandar Udara Muaro
Bungo Jambi.
Monitoring dipimpin langsung
oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI Agoes Soebagio,
dilaksanakan pada tanggal 29
Mei sampai dengan 13 Juni 2019
untuk Lebaran dan 6 Juli hingga 4
September 2019.
14 | - EDISI 2 / 2019
“Alhamdulillah, kegiatan monitoring
posko angkutan udara lebaran
dan haji tahun 2019 di lima bandar
udara utama dan tiga bandar udara
tambahan berjalan dengan normal,
lancar, terkendali dengan selamat,
aman dan nyaman atau selamanya,”
ujar Agoes.
Menurut Agoes, peralatan dan
utilitas bandar udara, operasional
dan jasa terkait, serta pelayanan dan
fasilitas navigasi penerbangan berjalan
dengan normal. Keterlambatan
penerbangan sudah ditangani dengan
baik oleh badan usaha angkutan udara
atau maskapai penerbangan sesuai
PM 89 tahun 2015 tentang delay
management.
“Terkait harga tarif di tiket yang
diperjualbelikan oleh maskapai juga
sudah sesuai dengan KM 106 Tahun
2019,” lanjut Agoes.
Monitoring dilaksanakan
berdasarkan Instruksi Direktur
Jenderal Perhubungan Udara
Nomor INST 02 Tahun 2019 Tentang
Pelaksanaan Angkutan Udara Lebaran
Tahun 2019 M/ 1440 H dan INST 03
Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan
Angkutan Udara Haji 1440 H / 2019 M.
Tujuan monitoring adalah
untuk memastikan keselamatan,
keamananan, pelayanan dan
pengoperasian penerbangan pada
saat Lebaran dan angkutan haji tahun
1440 H/ 2019 M berjalan sesuai
dengan standar yang telah di tentukan.
Serta terlaksananya pemenuhan
standar dan prosedur keselamatan,
keamanan dan pelayanan
penerbangan pada saat lebaran sesuai
dengan yang telah di tetapkan.
Monitoring dilaksanakan terhadap
kegiatan badan usaha bandar udara
dan unit penyelenggara bandar udara
dan jasa terkait terhadap pelayanan
kepada pengguna jasa.
Kegiatan maskapai niaga berjadwal
EDISI 2 / 2019 - | 15
terhadap penetapan tarif batas atas
dan batas bawah; penanganan
keterlambatan (delay management).
Kegiatan Lembaga Penyelenggara
Pelayanan Navigasi Penerbangan
Indonesia terhadap pelayanan dan
fasilitas yang tersedia di bandar udara;
memonitor prosentase pertumbuhan
pesawat dan penumpang di tahun
2019 terhadap tahun 2018 selama H-7
dan H+7.
Serta memonitor secara umum
pelayanan dan pengoperasian
angkutan udara Lebaran tahun 2019 di
bandar udara wilayah kerja.
Sebenarnya, Otban VI Padang
mendapat tugas untuk melakukan
monitoring di lima bandar udara
utama. Tiga bandar udara tambahan
yang dimonitoring adalah inisiatif dari
Otban VI Padang.
Agoes mengharapkan di periode
pelaksanaan pemantauan untuk
LAPORAN KHUSUS
Grafik Perbandingan Jumlah Pesawat Udara
Grafik Perbandingan Jumlah Penumpang
16 | - EDISI 2 / 2019
peak season selanjutnya, yaitu
pada Lebaran maupun Natal dan
Tahun Baru, Bandar udara H.AS
Hanandjoeddin Tanjung Pandan dapat
dimasukkan ke dalam pemantauan
nasional, karena sudah berstatus
bandar udara internasional.
Selain melakukan monitoring,
Agoes menambahkan bahwa pihaknya
juga melakukan dokumentasi kegiatan
monitoring tersebut. Dokumentasi itu
bisa di akses melalui 12 link Youtube
milik Otban VI Padang dengan alamat
@OtbanEnam.
Dari hasil monitoring terlihat jumlah
total pergerakan pesawat udara yang
beroperasi di 8 bandar udara tersebut
mengalami penurunan -18,88%.
Pada tahun 2018 tercatat total 5975
pergerakan pesawat dan di tahun
2019 ini tercatat 4. 847 pergerakan
pesawat, atau terdapat selisih -1.128
pergerakan.
Sementara itu untuk pertumbuhan
jumlah penumpang juga mengalami
penurunan -28,26%. Tahun 2018
jumlah penumpang mencapai 806.075
orang. Sedangkan tahun 2019
berjumlah 578.263 orang. Sehingga
ada selisih – 227.812 orang. (Abdul
Halim)
EDISI 2 / 2019 - | 17
Kerjasama Otban II dan Otban VI
Melancarkan Keberangkatan
Jamaah Haji
K
antor Otoritas Bandar Udara
Wilayah II Medan yang
membawahi Bandar udara
Internasional Hang Nadim Batam
dan Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah VI Padang yang membawahi
Bandar udara Sultan Thaha Jambi
melakukan kerjasama monitoring
berkelanjutan untuk memperlancar
proses keberangkatan jamaah calon
haji kloter 21 dari Jambi. Jamaah
tersebut terbang menuju tanah suci
pada hari Kamis, 25 Juli 2019 melalui
embarkasi Batam.
Kerjasama meliputi inspeksi
pesawat yang melakukan
penerbangan antara jamaah calon
haji dari Jambi menuju Batam,
LAPORAN KHUSUS
18 | - EDISI 2 / 2019
penyediaan  sarana dan prasarana
untuk pemeriksaan CIQ (Custom,
Immigration and Quarantine) jamaah
calon haji di Jambi serta beberapa hal
lainnya.
Kerjasama tersebut mampu
mempersingkat proses keberangkatan
dan memudahkan jamaah calon
haji dari kloter 21 Jambi dalam
penerbangan dari Jambi - Batam -
Jeddah (Arab Saudi).
Menurut Dirjen Perhubungan
Udara Polana B. Pramesti, kerjasama
dilakukan juga untuk memberi
kenyamanan kepada jamaah calon
haji sehingga mampu melaksanakan
ibadah haji yang penuh kegiatan fisik
tersebut dengan lebih lancar dan
khusyuk.
“Selain itu, penerbangan haji
sangat ketat, terutama dalam hal slot
penerbangan di bandar udara tujuan
di Arab Saudi karena banyaknya
pesawat yang datang dari berbagai
negara. Jika proses di negara asal
bagus dan tepat waktu, akan sangat
membantu saat nanti proses di Arab
Saudi. Jadi kerjasama ini sangat baik
dan diharapkan bisa dilaksanakan di
semua kantor Otoritas Bandar udara di
seluruh Indonesia,” ujar Polana.
Kepala Kantor OBU Wilayah
II Bintang Hidayat, menyatakan
kerjasama dilakukan karena
penerbangan haji antara ini meliputi
dua wilayah kerja OBU yang berbeda.
“Dengan monitoring berkelanjutan
ini, kerja kami menjadi lebih mudah
dan cepat karena adanya monitoring
yang sudah dilakukan lebih dulu di
Jambi oleh OBU Padang. Dengan
demikian kami memiliki waktu yang
lebih untuk melakukan kegiatan
lainnya yang bermanfaat,” ujar
Bintang.
Sementara itu Kepala Kantor
OBU Wilayah VI Padang Agoes
Soebagio juga merasa senang dengan
kerjasama yang mampu memudahkan
jamaah haji ini.
“Kami menerjunkan Tim Monitoring
EDISI 2 / 2019 - | 19
Haji 2019M/1440H untuk melakukan
monitoring. Di antaranya dengan
melakukan inspeksi terhadap 3
pesawat Garuda yang membawa
jamaah haji dari Jambi ke Batam.
Alhamdulillah penerbangan berjalan
dengan aman, lancar dan terkendali,
tidak ada temuan yang mengganggu
keselamatan dan keamanan
penerbangan,” ujar Agoes.
Menurut Agoes, jamaah calon
haji kloter 21 yang berjumlah 449
orang terdiri dari 190 laki-laki dan
259 perempuan dari Jambi tidak
bisa langsung terbang menuju ke
Arab Saudi, namun harus melalui
Embarkasi Batam. Dari Jambi,
jamaah calon haji diangkut dengan
3 pesawat Boeing B737-800NG
Garuda Indonesia yaitu GA - 1510
yang berangkat pukul 03.28 WIB, GA-
1300 berangkat pukul 03.40 WIB, dan
GA- 1320 yang berangkat pukul 04.18
WIB.
Para jamaah calon haji dari Jambi
tersebut juga langsung menuju ruang
tunggu keberangkatan di Bandar
udara Hang Nadim Batam. Para
jamaah calon haji tidak lagi transit
di Asrama Haji Batam dan tidak
LAPORAN KHUSUS
20 | - EDISI 2 / 2019
lagi check-in serta diperiksa CIQ
karena semua proses tersebut sudah
dilakukan di Bandar udara Sultan
Thaha Jambi.
Selanjutnya 448 jamaah calon
haji bersama 6 petugas kloter 21
diterbangkan menuju Jedah, Arab
Saudi dengan pesawat Boeing B747-
400 oleh maskapai Saudi Airlines
nomor penerbangan SV - 5421 pada
pukul 10.00 WIB, lebih cepat 10
menit dari jadwal awal pukul 10.10
WIB. Seorang jamaah No. 257 a.n
Ishak Yahya Akim batal berangkat
dikarenakan sakit. (*Rifqi)
EDISI 2 / 2019 - | 21
KELAIKUDARAAN
Ratusan Ramp Check
di Otban VI Padang
T
ransportasi udara pada saat ini
telah menjadi elemen penting
dalam laju pertumbuhan dan
perkembangan suatu daerah. Sejalan
dengan perkembangan teknologi
industri, masyarakat semakin sadar
bahwa peranan transportasi udara
sangat penting karena dirasakan lebih
efisien dari sisi waktu di bandingkan
dengan sarana tranportasi lainnya.
Walaupun harga tiketnya dinilai masih
relatif lebih mahal.
Meskipun demikian transportasi
udara merupakan solusi yang paling
menjanjikan untuk memperlancar
arus pengangkutan penumpang
dan barang baik dari dalam negeri
maupun keluar negeri. Oleh karena
itu faktor keselamatan, keamanan
dan pelayanan transportasi ini
harus terus dijaga dan ditingkatkan
dapat terus berperan dalam
menumbuhkembangkan suatu daerah.
Kementerian Perhubungan selaku
regulator penerbangan nasional
berkomitmen untuk mewujudkan
Safety, Security, and Service through
Compliance (3S + 1C) demi menjaga
kepuasan pengguna jasa angkutan
udara.
Hal tersebut sesuai dengan
amanat UU no 1 tahun 2019 tentang
Penerbangan terutama di pasal
3 yang disebutkan di antaranya
bahwa penerbangan diselenggrakan
dengan tujuan untuk mewujudkan
penyelenggaraan penerbangan
yang tertib, teratur, selamat, aman,
nyaman dengan harga yang wajar, dan
menghindari praktek persaingan usaha
yang tidak sehat.
Selain itu juga untuk memperlancar
arus perpindahan orang dan/ atau
barang melalui udara dengan
mengutamakan dan melindungi
angkutan udara dalam rangka
memperlancar kegiatan perekonomian
nasional.
Untuk mewujudkan hal itulah
diperlukan kesinergian antara
regulator, operator penerbangan,
maupun pengguna jasa penerbangan.
Sebagai perwakilan dari regulator
pusat yang berada di wilayah, Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI
Padang juga senantiasa mendukung
dan melaksanakan kegiatan untuk
mewujudkan Safety, Security, and
Service through Compliance (3S + 1C)
d wilayah kerjanya.
Hal tersebut sesuai sesuai dengan
Peraturan Menteri Perhubungan
nomor PM 41 Tahun 2011, serta PM
22 Tahun 2015 sehingga inspektur
penerbangan bidang kelaikudaraan
Otban VI Padang secara konsisten
melaksanakan pengawasan terhadap
maskapai penerbangan.
Pengawasan ini dilakukan guna
menjamin maskapai yang akan
digunakan oleh masyarakat dalam
keadaan aman serta laik terbang.
Dalam praktik pengawasannya
digunakan metode pemeriksaan acak
(ramp check) secara periodik dan lebih
intens pada saat peak season (hari
besar dan tahun baru).
Pelaksanaan ramp chek tersebut
dilaksanakan di bandar udara-bandar
udara besar di 5 (lima) Provinsi
dibawah wilayah kerja Kantor Otoritas
Bandar Udara wilayah VI Padang.
Bandar udara-bandar udara yang
menjadi target pelaksanaan ramp
check antara lain Bandar udara
Internasional Minangkabau Padang
(Sumatera Barat), Bandar udara
Sultan Thaha (Jambi), Bandar udara
Fatmawati Soekarno (Bengkulu),
Bandar udara Depati Amir Pangkal
Pinang (Bangka), Bandar udara
22 | - EDISI 2 / 2019
Internasional H.A.S. Hanandjoeddin
Tanjung Pandan (Belitung), dan
Bandar udara Internasional Sultan
Mahmud Badarudin II Palembang
(Sumatera Selatan).
Adapun operator penerbangan
yang diperiksa antara lain Garuda
Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, NAM
Air, Lion Air, Batik Air, Wings Air,
Indonesia Air Asia, Travel Express
Aviation, Susi Air, Deraya Air, dan
Saudi Arabian Airlines.
Selama periode Januari 2019
sampai dengan Juli 2019, Inspektur
Kelaikudaraan Otban VI Padang
telah melaksanakan ramp chek
sebanyak 445 kali. Rinciannya adalah
223 kali pemeriksaan terhadap
pesawat maskapai nasional yang
beregestrasi kebangsaan Indonesia
(PK) dan sebanyak 12 kali terhadap
tiga pesawat maskapai asing yang
beregestrasi kebangsaan Islandia
(TF).
Rincian kegiatan ramp check
tersebut terdiri dari penerbangan
reguler sebanyak 147 kali, angkutan
lebaran 2019 sebanyak 268 kali dan
angkutan haji 2019 sebanyak 30 kali.
Sedangkan untuk kegiatan
surveillance terhadap operator
yang telah dilaksanakan selama
periode Januari sampai dengan
Juli 2019 sebanyak 8 kali. Terdiri
dari surveillance AOC 121 Garuda
Indonesia di Jambi, AOC 121 Lion Air
di Jambi, PSC 141 PT. Deraya Fying
School (dua kali), AOC 121 NAM Air
di Pangkal Pinang, AMO 145 NAM Air
di Pangkal Pinang, AOC 121 Wings
Air di Palembang, dan AMO 145
Wings Air di Palembang.
Dari hasil kegiatan ramp
check dan surveillance, seluruh
temuan telah dilakukan corrective
action (tindakan perbaikan) oleh
operator penerbangan dan data
tersebut telah dilaporkan kepada
Dirjen Perhubungan Udara dalam
hal ini Direktorat Kelaikan dan
Pengoperasian Pesawat Udara.
Dengan demikian seluruh pesawat
yang beroperasi di wilayah kerja
Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah
VI dalam kondisi laik terbang.
Pada bulan ramadhan tahun
2019 ini tim Otban VI Padang juga
kedatangan tamu dari Inspektorat
Jenderal Kementerian Perhubungan
yang melakukan peninjauan angkutan
lebaran tahun 2019 di wilayah
Sumatera Barat. Dalam salah satu
kunjungannya, mereka memonitoring
pengawasan angkutan lebaran yang
dilakukan oleh Kantor Otoritas Bandar
Udara wilayah VI Padang.
Pada kegiatannya tersebut, mereka
menanyakan standart operating
procedure (SOP) ramp check pesawat
udara serta melakukan peninjauan
secara langsung kegiatan ramp check
yang dilakukan oleh tim inspektur
kelaikudaraan Otban VI Padang.
Semua pertanyaan tersebut dapat
dijawab tuntas oleh tim inspektur
kelaikudaraan Otban VI Padang dan
mendapat apresiasi dari tim Itjen
Kementerian Perhubungan. (Budi)
EDISI 2 / 2019 - | 23
OJT Training Conformity
Inspection di PTDI
M
engusung misi menjadi yang
terdepan di segmen pasar
pesawat turboprop kelas
ringan dan sedang, serta menjadi
acuan bagi industri penerbangan di
Asia Pasifik dengan menerapkan
optimalisasi kompetensi industri dan
komersial, PT Dirgantara Indonesia
(PTDI) bekerjasama dengan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara
khususnya Inspektur Kelaikudaraan
melaksanakan kegiatan Manufacturing
Conformity Inspection pesawat
N219. Kegiatan ini dilakukan untuk
pemenuhan aspek keselamatan dalam
pembuatan dan pengembangan
pesawat tersebut sesuai dengan
regulasi yang berlaku.
Tim inspektur kelaikudaraan
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah
VI Padang pada tanggal 12-16
Agustus 2019 lalu berkesempatan
untuk melaksanakan Manufacturing
Conformity Inspection terhadap
pesawat N219 di kompleks PTDI
Bandung.
Dalam proses pelaksanaannya,
para inspektur Otban VI
membandingkan part, assy dan sub
KELAIKUDARAAN
24 | - EDISI 2 / 2019
assy terhadap standar (type design).
Dengan kata lain compare actual
with reference, memeriksa drawing
dan sertifikasi pesawat dan melihat
pengetesan setiap fungsi sistim
dari N219. Selain itu juga melihat
pekerjaan yang ada di sana mulai
dari proses receiving raw material,
forming part dan komponen, proses
pembuatan part dari bahan komposite,
proses assembly sampai dengan
line produksi N219 berikut dengan
dokumen – dokumen yang disiapkan
untuk proses sertifikasi part.
Sedikit perkenalan dengan
pesawat N219. N219 adalah
pesawat commuter yang termasuk
dalam kategori Civil Aviation Safety
Regulations (CASR) 23. Pesawat
dengan kapasitas 19 penumpang
ini dikembangkan bersama antara
PTDI dan Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional (Lapan) sejak
2014. Spesifikasi pesawat sangat
sesuai untuk dioperasikan di daerah
remote area, penghubung antar kota
dan antar pulau.
Dalam proses pembuatan
pesawat N219, PTDI melakukan
sendiri manufacturing dan assembly
untuk detail parts dan komponen
sesuai dengan standar dalam
industri penerbangan. Oleh karena
itu dukungan pemerintah khususnya
Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara Kementerian Perhubungan
selaku regulator penerbangan nasional
sangat dibutuhkan untuk menciptakan
industri lokal dengan produk yang
qualified sesuai dengan peraturan
keselamatan penerbangan yang
berlaku. (Annil)
EDISI 2 / 2019 - | 25
KEAMANAN
Avsec Awareness
Airnav Cabang Padang
P
eraturan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor
80 Tahun 2017 tentang
Program Keamanan Penerbangan
Nasional mengamanahkan kepada
penyelenggara layananan navigasi
penerbangan untuk berkewajiban
mengikutikan seluruh karyawannya
dengan kegiatan Avsec Awareness.
Terkait dengan hal tersebut, Airnav
cabang Padang bekerjasama dengan
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah
VI Padang pada Selasa tanggal 13
Agustus 2019, bertempat di ruang
rapat gedung OPB mengadakan
kegiatan sosialisasi bagi seluruh
pegawai/ karyawan Airnav cabang
Padang.
Airnav cabang Padang merupakan
salah satu cabang yang telah memiliki
dokumen Air Navigation Services
Security Program (ANSSP) dan telah
dilakukan audit baik dari manajemen
internal Airnav Indonesia maupun
Direktorat Keamanan Penerbangan
Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara Kementerian Perhubungan.
Sosialisasi di Airnav cabang Padang
ini sekaligus juga sebagai tindaklanjut
dari temuan audit Direktorat
Keamanan Penerbangan.
Dalam sosialisasi yang
disampaikan oleh inspektur keamanan
penerbangan Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI Padang dipaparkan
beberapa materi terkait dengan
keamanan penerbangan. Materi
tersebut antara lain terkait program
keamanan penerbangan nasional,
program keamanan penerbangan
navigasi penerbangan, pembagian
kategori daerah keamanan di
daerah navigasi penerbangan,
tanda izin masuk ke daerah navigasi
penerbangan; dan daerah keamanan
terbatas di bandar udara.
Dalam sambutanya pada
pembukaan sosialisasi, General
Manager Airnav cabang Padang
Wisnu Hadi menyampaikan apresiasi
dan mendukung penuh terkait aspek
keamanan penerbangan. “Kini Airnav
tidak hanya concern ke aspek safety
saja, melainkan juga security menjadi
prioritas kami,” ujarnya.
Menurutnya, sosialisasi ini
berbanding lurus dengan implementasi
yang sudah diterapkan oleh Airnav
cabang Padang yang sudah memiliki
program keamanan, fasilitas
penunjang maupun sumber daya
personel aviation security yang
memiliki lisensi.
Terpisah Kepala Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah VI Padang
Agoes Soebagio mengapresiasi
kegiatan sosialisasi avsec awareness
tersebut.
“Secara nasional Airnav Padang
termasuk cabang yang pertama
yang telah memiliki dokumen
keamanan dan telah dilakukan audit
secara komprehensif oleh Direktorat
Keamanan Penerbangan,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi yang dibagi
menjadi dua sesi, pagi dan siang,
ini diikuti oleh seluruh manajemen
dan pegawai Airnav cabang Padang
dengan antusias. (Rahmat)
26 | - EDISI 2 / 2019
KEAMANAN
Meningkatkan Kompetensi
Inspektur Keamanan Penerbangan
P
ada tanggal 3 hingga 5 Juli 2019
Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah VI Padang bekerjasama
dengan Direktorat Keamanan
Penerbangan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara Kementerian
Perhubungan mengadakan kegiatan
Bimbingan Teknis Peningkatan
Kompetensi Inspektur Keamanan
Penerbangan. Kegiatan bimtek
tersebut mengambil tema Investigasi
Keamanan Penerbangan.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan
inspektur keamanan penerbangan
Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah I sampai dengan X dan
inspektur keamanan penerbangan
Direktorat Keamanan Penerbangan
Dirjen Perhubungan Udara. Total
peserta berjumlah 24 orang inspektur
keamanan.
Kegiatan bimtek ini bertujuan
untuk peningkatan kompetensi
inspektur keamanan penerbangan
khususnya terkait dengan investigasi
masalah-masalah keamanan
penerbangan. Dalam kegiatan ini
peserta bimtek dibekali bagaimana
teknik berkomunikasi yang baik, teknik
interview, teknik mendengar sampai
pengumpulan data dan pelaporan
terkait dengan investigasi keamanan
penerbangan.
Dijelaskan oleh pemateri bahwa
komunikasi yang baik adalah
komunikasi yang efektif, mempunyai
gaya berkomunikasi, keterampilan
berkomunikasi, pengulangan, verifikasi
serta penyimpulan dari komunikasi
yang telah dilakukan.
Pengumpulan data yang diperlukan
untuk tujuan investigasi dapat melalui
pendekatan rasional, empiris, atau
sistematis. Observasi terhadap
data diperlukan guna mendapatkan
pemahaman lebih baik tentang
konteks dalam hal yang diteliti akan
atau terjadi.
Dalam melakukan investigasi,
seorang investigator harus
bersikap terbuka, berorientasi pada
penemuan dari pada pembuktiaan
dan mempertahankan pilihan untuk
mendekati masalah secara induktif .
Investigator dimungkinkan dapat
melihat hal – hal yang oleh subjek
investigasi sendiri kurang disadari.
Selain itu juga dimungkinkan
memperoleh data tentang hal – hal
yang karena berbagai sebab tidak
diungkapkan oleh subjek investigasi
secara terbuka dalam wawancara .
Dalam kegiatan bimtek ini
juga disimulasikan sebuah studi
kasus. Para peserta dibagi menjadi
beberapa kelompok dan diminta untuk
mendiskusikan beberapa contoh kasus
yang terkait keamanan penerbangan.
(Rahmat)
EDISI 2 / 2019 - | 27
Koordinasi FAL
Bandar Udara Internasional
Minangkabau
U
ntuk melakukan koordinasi
dalam pemberian fasilitas
penerbangan internasional
yang lebih baik di Bandar udara
Internasional Minangkabau Padang,
pada Selasa 2 Juli 2019 lalu, Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI
Padang menyelenggarakan kegiatan
Rapat Komite Fasilitasi (FAL) Bandar
udara Internasional Minangkabau.
Rapat yang berlangsung di
Hotel Mercure Padang ini juga
merupakan salah satu bentuk kegiatan
pengendalian yang dilakukan oleh
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah
VI – Padang. Hal ini karena komite
FAL Bandar udara Internasional
Minangkabau diketuai oleh Kepala
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah
VI Padang.
FAL Bandar udara Internasional
Minangkabau Padang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Direktur
Jenderal Perhubungan Udara, nomor:
KP344 Tahun 2017 dan berlaku hingga
tahun 2020.
Komite Fasilitasi (FAL) di
bandar udara internasional dibentuk
berdasarkan Annex 9 Organisasi
Penerbangan Sipil Internasional
(ICAO). Tujuannya di antaranya untuk
memfasilitasi pergerakan pesawat
udara, awak pesawat, penumpang
dan barang, kargo, pos dan barang
persediaan pesawat tanpa hambatan
dan penundaan yang tidak perlu.
Menurut ketentuan Annex 9
tersebut, rapat Komite Fasilitasi (FAL)
merupakan pertemuan komite yang
wajib dilakukan sekurang kurangnya
minimal 1 kali dalam setahun.
Dalam rapat ini anggota Komite
Fasilitasi menyampaikan hal-hal
yang menjadi kendala di lapangan
terkait penyelenggaraan penerbangan
internasional untuk dicarikan solusi
bersama.
Kegiatan rapat FAL Bandar
udara Internasional Minangkabau ini
dihadiri oleh perwakilan Kepala Dinas
Perhubungan Provinsi Sumatera
Barat, Kepala Kantor Pengawasan
dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandar
udara Internasional Minangkabau,
Kepala Badan Narkotika Nasional
Propinsi Sumatera Barat, Kepala
Kantor Imigrasi Kelas I Padang,
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas II Padang, Kepala Balai Besar
Karantina Pertanian Kelas I Padang,
Kepala Stasiun Karantina Ikan Kelas I
Padang serta hadir juga Ombudsman
RI perwakilan Sumatera Barat.
Dari operator penerbangan, terlihat
hadir Executive General Manager
PT. Angkasa Pura II Bandar udara
Internasional Minangkabau, General
Manager Perum LPPNPI (Airnav)
cabang Padang, Maintenance
Manager PT. Angkasa Pura II Bandar
udara Internasional Minangkabau,
Airport Operation and Services Junior
Manager PT. Angkasa Pura II Bandar
udara Internasional Minangkabau,
General Manager PT. Garuda
Indonesia Cabang Padang, Senior
Manager Lion Air Group cabang
Padang yang juga diamanahkan
sebagai Ketua AOC Bandar udara
Internasional Minangkabau, Distrik
Manager PT AirAsia Cabang Padang,
General Manager PT. Gapura Angkasa
Cabang Padang, dan General
Manager PT. PTN Cabang Padang.
Bertindak sebagai pemateri
1 dalam kegiatan ini adalah Dwi
Ananda Wicaksana selaku Executive
General Manager PT. Angkasa
Pura II Bandar udara Internasional
Minangkabau. Dalam paparannya
Dwi menyampaikan kegiatan
fasilitasi terkait penyelenggara
bandar udara serta rencana
pengembangan infrasturuktur Bandar
udara Internasional Minangkabau
untuk peningkatan pelayananan
kebandarudaraan.
Pada sesi yang kedua disampaikan
paparan oleh Kepala Balai
Karantina Kesehatan Bandar udara
Internasional Minangkabau Dr. Jalil
Alfani, M.Kes. Dalam paparannya
Jalil menyampaikan terkait kegiatan
fasilitasi kekarantinaan kesehatan
di bandar udara dan materi terkait
penanggulangan penyakit berpotensi
KLB di Bandar udara Internasional
Minangkabau. (Rahmat)
KEAMANAN
28 | - EDISI 2 / 2019
NAVIGASI
Pengukuran Dan Pengawasan
Kualitas Koordinat Navigasi
Penerbangan
A
spek keselamatan penerbangan
termasuk dengan segala
persyaratan pendukungnya
merupakan elemen yang khusus dan
mutlak harus diwujudkan.
Termasuk di antaranya adalah
elemen-elemen dalan navigasi
penerbangan. Seperti misalnya titik
koordinat referensi bandar udara
(Aerodrome Reference Point/ARP),
maupun letak lokasi suatu peralatan
navigasi (Navigation Aid’s) atau
objek lain yang dianggap penting
untuk keperluan navigasi dan operasi
penerbangan.
Terkait dengan hal tersebut, Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI
Padang melaksanakan kegiatan
pengukuran dan pengawasan ulang
titik koordinat bandar udara dan
navigasi penerbangan di bandar udara
wilayah kerjanya.
Pelaksanaan kegiatan ini
berdasarkan Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Udara Nomor
SKEP/29/II/2010 Tahun 2010 tentang
petunjuk pelaksanaan pengukuran
dan pengawasan kualitas koordinat
navigasi penerbangan dengan sistim
geodesi dunia (world geodetic system)
1984 bagian 173-4 (Advisory Circular
Part 173-4).
WGS-84 merupakan sistem
koordinat Kartesian Geosentrik
menggunakan Ellipsoid GRS
(Geodetic Reference System) 80.
Lokasi kegiatan pengukuran titik
koordinat tersebut berada di parking
stand Bandar Udara Internasional
Minangkabau Padang Sumatera Barat.
Kegiatan pengukuran dilaksanakan
oleh inspektur navigasi penerbangan
dari Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI Padang dengan
menggunakan sistim geodesi dunia
(world geodetic system) 1984.
Tujuan penggunaan menggunakan
sistem WGS-84 adalah untuk
mendapatkan tingkat akurasi dan
presisi agar pelaksanaan pengukuran
mendapatkan hasil kualitas yang baik.
(Dendy Muriyansyah)
EDISI 2 / 2019 - | 29
BANDAR UDARA
Otban VI Targetkan Semua
Bandar Udara Miliki AEP
O
toritas Bandar Udara Wilayah
VI Padang sangat konsen
terhadap keselamatan dan
keamanan penerbangan terutama
dalam hal penanggulangan keadaan
darurat di bandar udara yang berada
di wilayahnya. Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI Padang juga
selalu melakukan pembinaan dan
pengawasan di bidang pelayanan
darurat.
Terkait dengan hal tersebut, OBU
VI juga konsen dengan kelengkapan
dokumen bandar udara terkait
keselamatan dan kemanan. Salah
satunya adalah airport emergency
plan (AEP) document dan pelatihan
keadaan darurat atau airport
emergency execise.
“Hampir semua bandar udara di
wilayah kerja kami sudah memiliki
airport emergency plan document.
Dari 14 bandar udara, 11 bandar
udara sudah memiliki dokumen AEP
dan beberapa bandar udara sudah
melakukan airport emergency execise.
Ditargetkan tahun depan seluruh
bandar udara di lingkungan kerja OBU
VI sudah memiliki airport emergency
plan document,” ujar Kepala Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI
Padang Agoes Soebagio.
Bandar udara yang sudah
mempunyai AEP adalah Bandar Udara
Internasional Minangkabau – Padang,
SM. Badaruddin II – Palembang,
Depati Amir - Pangkal Pinang, Sultan
Thaha – Jambi, Fatmawati Soekarno
– Bengkulu, H.AS. Hanandjoeddin
- Tanjung Pandan, Muara Bungo,
Silampari - Lubuk Linggau, Atung
Bungsu - Pagar Alam, Depati Parbo –
Kerinci, dan Mukomuko.
Sedangkan bandar udara yang
saat ini sedang memproses dokumen
tersebut adalah Rokot – Sipora,
Enggano dan Pusako Anak Nagari -
Pasaman Barat.
Sementara itu bandar udara
yang sudah melaksanakan pelatihan
keadaan darurat (PKD) atau airport
30 | - EDISI 2 / 2019
emergency execise adalah Bandar
Udara Internasional Minangkabau
– Padang, SM. Badaruddin II –
Palembang, Depati Amir - Pangkal
Pinang, Sultan Thaha – Jambi, H.AS.
Hanandjoeddin - Tanjung Pandan, dan
Silampari - Lubuk Linggau.
Bandar udara yang sudah
merencanakan melakukan PKD adalah
Fatmawati Soekarno – Bengkulu,
Muara Bungo, dan Mukomuko.
Airport emergency planning
merupakan suatu proses dalam
mempersiapkan suatu bandar udara
untuk mengatasi situasi keadaaan
darurat yang berada di dalam bandar
udara dan sekitarnya.
Tujuannya adalah untuk
memperkecil akibat yang akan timbul
dari suatu keadaan darurat, khususnya
meminimalkan korban jiwa maupun
harta benda akibat kejadian atau
kecelakaan pesawat udara yang
terjadi di dalam bandar udara atau
wilayah sekitarnya. Selain itu juga
untuk mempertahankan operasional
penerbangan yang ada di bandar
udara.
Airport emergency planning
merupakan bagian dari pelayanan
yang diberikan bandar udara dalam
mengemban tugasnya sebagai
penyelenggara bandar udara dan
badan usaha bandar udara. Pengelola
bandar udara wajib membuat
program penanggulangan keadaan
darurat. sesuai ketentuan Annex 14
tentang Aerodromes Chapter 9.1
dari Organisasi Penerbangan Sipil
Internasional (International Civil
Aviation Organization/ ICAO). Pada
annex tersebut disebutkan bahwa
setiap bandar udara wajib membuat
dan memiliki dokumen Rencana
Penanggulangan Keadaan Darurat
(Airport Emergency Plan Doc./AEP
Doc.).
Mengingat kecelakaan pesawat
udara ataupun bentuk acaman
tersebut tidak selalu dapat di prediksi
dan bisa terjadi secara tiba-tiba,
pihak bandar udara harus selalu siap
dan waspada terhadap segala jenis
kemungkinan emergency yang terjadi.
Pertolongan harus dengan
cepat, terukur serta terlaksana
dengan baik sehingga diperlukan
adanya kesepakatan bersama untuk
melakukan persiapan, fasilitasi dan
penyediaan personel yang mampu dan
berkompeten.
Selain itu juga harus melakukan
latihan-latihan berkala baik secara
bersama maupun parsial guna
meningkatkan koordinasi, komando,
komunikasi dan kompetensi personel
masing-masing instansi yang terlibat
dalam Airport emergency commite.
Setiap bandar udara harus
memiliki airport emergency plan
procedure yang baik, walaupun dalam
pelaksanaanya terkadang tidak semua
aspek yang tercantum di dalamnya
dilakukan.
Untuk itulah diperlukan adanya
latihan airport emergency plan yang
efektif sebagai bentuk kegiatan untuk
membiasakan dan menanamkan
prosedur baku yang ada secara
optimal pada setiap instansi yang ada.
Dengan demikian ketika harus
berhadapan dengan keadaan
darurat penerbangan yang
sebenarnya seluruh instansi dalam
airport emergency commite dapat
melaksankan tugas dan tanggung
jawabnya secara terarah sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
Maskapai penerbangan sebagai
penyedia jasa angkutan udara di
bandar udara juga harus ikut berperan
serta dan aktif dalam setiap kegiatan
airport emergency execise di suatu
bandar udara. (M Arif)
EDISI 2 / 2019 - | 31
BANDAR UDARA
Pentingnya Menjaga
Kawasan Keselamatan
Operasi Penerbangan
H
allo gaes, semua sudah
pernah naik pesawat ataupun
ke bandar udara kan?
Semenjak adanya penerbangan
berbiaya rendah (low cost carrier/
LCC) pesawat udara menjadi moda
transportasi yang diminati oleh semua
kalangan masyarakat sehingga
mengakibatkan jumlah penerbangan
pun meningkat.
Tahukah kalian, hal yang paling
utama dalam penerbangan adalah
hal keselamatan. Keselamatan tidak
hanya saat pesawat terbang di udara
namun juga saat pesawat berada
di bandar udara. Dari data statistik,
95% kecelakaan terjadi saat pesawat
berada di bandar udara. Untuk itulah
diperlukan suatu pengaturan terkait
keselamatan operasi penerbangan di
sekitar bandar udara.
Kementerian Perhubungan
sebagai regulator yang mengatur soal
penerbangan nasional, telah mengatur
mengenai batas-batas kawasan
keselamatan operasi penerbangan.
Pengaturan tersebut melalui Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor: PM 44
Tahun 2015 tentang Pemberlakuan
Standar Nasional Indonesia (SNI)
03-7112-2005 mengenai Kawasan
Keselamatan Operasi Penerbangan
sebagai Standar Wajib.
Di dalam peraturan tersebut
dijelaskan antara lain tentang batas
jarak dan ketinggian bangunan
ataupun benda tumbuh dan/ atau
bergerak di sekitar bandar udara.
Mengingat pentingnya
pengendalian Kawasan Keselamatan
Operasi Penerbangan (KKOP) di
sekitar bandar udara, maka melalui
Undang-Undang Republik Indonesia,
Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan, pemerintah menetapkan
sanksi tegas bagi siapapun yang
melanggar ketentuan tersebut. Sanksi
buat pelanggar aturan tersebut adalah
pidana penjara tiga tahun dan denda
paling banyak satu milyar Rupiah.
Untuk mengendalikan KKOP
maka Kementerian Perhubungan
menetapkan melalui Peraturan
Menteri Perhubungan, Nomor: PM
90 Tahun 2018 tentang Norma,
Standar, Prosedur, dan Kriteria untuk
pembangunan di sekitar bandar udara.
32 | - EDISI 2 / 2019
Untuk membangun sebuah
bangunan di area tersebut diperlukan
rekomendasi yang dikeluarkan
oleh Kantor Otoritas Bandar Udara
setempat.
Seiring dengan perkembangan
zaman, selain pengendalian dari sisi
pembangunan bangunan di sekitar
area KKOP, hal yang juga perlu
menjadi perhatian kita bersama
yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat
membahayakan penerbangan.
Beberapa kegiatan tersebut di
antaranya adalah bermain layang-
layang, penyalahgunaan laser
pointer, menerbangkan lampion,
menerbangkan balon udara dan
mengoperasikan drone di area KKOP.
Kita tentu tidak ingin terjadi
kecelakaan pesawat di sebuah
bandar udara. Jadi kita harus
mematuhi aturan-aturan tersebut agar
keselamatan penerbangan terjamin.
Kita tidak pernah tahu siapa yang
akan menggunakan pesawat terbang.
Apakah itu rekan kita, keluarga kita
atau diri kita sendiri. Jika terjadi apa-
apa dengan pesawat tersebut, tentu
yang rugi juga kita sendiri. Untuk itu,
mari bersama kita jaga keselamatan
penerbangan.
Ingatlah selalu jargon di dunia
penerbangan: “The sky is a vast place
but there is no room for error”. (Harry
Andhika Fitra)
Perizinan Berusaha
yang dilaksanakan
melalui OSS:
Ketinggian gedung/
bangunan
Di dalam kawasan
keselamatan operasi
penerbangan
Definisi:
Izin ketinggian
gedung/bangunan di
dalam Kawasan
Keselamatan
Operasi
Penerbangan
merupakan izin
komersial.
Merupakan batasan
ketinggian yang
diberikan terhadap
rencana
gedung/bangunan
sesuai dengan batas
ketinggian Kawasan
Keselamatan
Operasi
Penerbangan
Lembaga yang
menerbitkan:
Kementerian
Perhubungan
Pejabat yang
menandatangani:
Kantor Otoritas
Bandar Udara
Waktu Proses:
14 Hari kerja setelah
dokumen lengkap
dan memenuhi
persyaratan
Jenis Perizinan:
Izin Operasional/
Komersial
Biaya:
Rp. 2,750,000 /
rekomendasi
Prosedur:
Manual;
Dengan
menggunakan web
form;
Notifikasi ke OSS
setelah perizinan
diterbitkan.
Persyaratan:
1. Registrasi ke sistem OSS;
2. Surat Permohonan
ditandatangani pemohon /
penerima kuasa;
3. Fotocopy KTP Pemilik
tanah/Pemohon, 1 lbr;
4. Fotocopy surat kepemilikan
tanah, berupa sertifikat
tanah dari BPN yang
dilegalisir atau Kartu
Kapling dari Pemda/Pusat
(yang dilegalisir Pemerintah
Kotamadya/Instansi Pusat
penerbit Kartu Kapling) atau
bukti penguasaan bahan
(sewa);
5. Alamat Lokasi yang
dimohonkan;
6. Koordinat lokasi dengan
ketentuan:
§ Koordinat geografis
WGS’84;
§ Satuan derajat, menit
dan detik;
§ Ketelitian 2 angka di
belakang koma;
7. Elevasi tanah lokasi dalam
satuan Meter, MSL (Mean
Sea Level);
8. Peta/denah lokasi yang
dimohonkan;
9. Pembayaran PNBP
(SIMPONI);
10. Gambar rencana ketinggian;
11. Surat Kuasa Pengurusan dari
Pemilik/Pemohon kepada
yang mengurus (bila
pengurusan oleh bukan
pemilik/pemohon)
Peraturan Menteri
Perhubungan
nomor PM 90 Tahun 2018
Tentang
Norma, Standar, Prosedur dan
Kriteria Perizinan Berusaha
terintegrasi secara Elektronik
Sektor Perhubungan di Bidang
Udara
Persyaratan Verifikator:
1. Memiliki kompetensi dan terampil untuk melaksanakan
kegiatan survey lapangan guna pengambilan data rencana
bangunan terhadap bandar udara (koordinat, elevasi, jarak dan
azimuth atau arah serta ketinggian bangunan);
2. Memiliki kemampuan dalam mengolah data hasil survey;
3. Mempunyai kemampuan membuat kajian teknis KKOP
mengacu data hasil survey dan peraturan serta ketentuan yang
berlaku;
4. Mempunyai kemampuan dalam pembuatan konsep
rekomendasi ketinggian bangunan terhadap KKOP.
EDISI 2 / 2019 - | 33
BANDAR UDARA
Pemeriksaan Dan
Pengujian Kendaraan
PKP-PK Sultan Thaha
D
alam rangka memenuhi
persyaratan standar teknis
dan operasional serta
mempertahankan kinerja fasilitas
pelayanan darurat di bandar udara
sehingga mendapatkan hasil guna
yang maksimum, perlu dilakukan
pemeriksaan dan pengujian
berkala dan/ atau khusus terhadap
fasilitas tersebut. Hal ini mengacu
pada Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor: Kp. 605
Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis
Pemeriksaan Dan Pengujian Kinerja
Fasilitas Pelayanan Darurat.
Terkait dengan hal tersebut, Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI
Padang selaku wakil dari Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara sebagai
regulator penerbangan nasional di
wilayah kerjanya, melaksanakan
pemeriksaan dan pengujian kinerja
kendaraan utama PKP-PK di Bandar
udara Sultan Thaha Jambi.
Kegiatan pengukuran dan
pengujian tersebut dilaksananakan
pada 25 April 2019 lalu di kompleks
Bandar udara Sultan Thaha. Sebagai
tenaga penguji adalah inspektur
PKP-PK dan Salvage Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah VI Padang
atas nama Imanda Alsyah dan Jemi
Rolly dengan didampingi tim PKP-PK
Bandar udara Sultan Thaha yaitu R.
Ruri Ardiyandi, Achmad Sauki dan
Findi Heriyanto.
Objek pemeriksaan dan pengujian
kinerja adalah kendaran utama
PKP-PK F1 Merk Oshkosh (type 1).
Sedangkan parameter pengujian
adalah respons time, kecepatan
maksimum (km/jam), akselerasi (detik)
pada 0 – 80 km/jam, discharge range
turret (meter), stopping distance
(meter) pada 32 km/jam, fungsi ground
sweep, hose reel, hand line, pump
and rool, main water pump discharge
rate (liter/ menit), dan pemeriksaan
peralatan pendukung di kendaraan
utama.
Hasil dari pemeriksaan dan
34 | - EDISI 2 / 2019
Pelayanan Darurat dan/ atau Otoritas
Bandar Udara.
Namun demikian juga bisa
dilakukan pemeriksaan dan/ atau
pengujian secara khusus pada
keadaan tertentu. Seperti misalnya
apabila dibutuhkan karena alasan
tertentu; fasilitas pelayanan darurat
selesai proses perbaikan dengan skala
besar/overhaul/rekondisi; pengadaan
dan/atau peremajaan kendaraan;
sertifikasi kelaikan kendaraan PKP-
PK; dan sertifikasi pelayanan PKP-
PK yang dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara dengan
didampingi Otoritas Bandar Udara
setempat.
Pemeriksaan dan pengujian
bertujuan untuk memastikan kondisi
kinerja fasilitas pelayanan darurat
masih sesuai ketentuan. Adapun
parameter pemeriksaan dan pengujian
terdiri dari pemeriksaan fisik dan
pengujian kinerja kendaraan.
Untuk pemeriksaan fisik, meliputi
pemeriksaan roda kendaraan; warna
kendaraan; call sign kendaraan; kaca
spion; lampu kendaraan dan sirene;
pintu dan kompartemen kendaraan;
pemeriksaan seluruh komponen,
indicator instrument, sistim kelistrikan,
pneumatic system dan lainnya pada
kendaraan; dan peralatan pendukung
operasional PKP-PK.
Sedangkan pengujian kinerja
kendaraan utama PKP-PK
meliputi kecepatan maksimum
(top speed) - (km/jam); akselerasi
(acceleration) - (detik) pada 0-80 km/
jam; laju pancaran (discharge rate)
- (liter/menit); jarak pancaran turret
(discharge range turret) - (meter);
jarak pengereman (stopping distance)
- (meter); pengoperasian handline;
pengoperasian hose reel; dan
pengoperasian ground sweep nozzle.
Hasil pemeriksaan dan pengujian
dicatat dan didokumentasikan di dalam
kertas kerja dan dilaporkan kepada
kepala Kantor Otoritas Bandar Udara
dan Direktur Direktorat Bandar Udara.
(Jemi Rolly)
pengujian, secara mayoritas
kendaraan utama PKP-PK milik
Bandar udara Sultan Thaha tersebut
dalam keadaan baik dan laik
beroperasi sesuai ketentuan.
Sebagaimana diketahui,
pemeriksaan adalah serangkaian
kegiatan menghimpun dan mengolah
data, keterangan, dan/ atau bukti
yang dilaksanakan secara objektif
dan profesional berdasarkan suatu
standar pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan.
Sedangkan pengujian adalah
kegiatan mengukur pemenuhan
standar teknis operasional fasilitas
pelayanan darurat.
Pemeriksaan dan/ atau pengujian
tersebut secara berkala 1 bulan
sekali oleh Penyelenggara Fasilitas
EDISI 2 / 2019 - | 35
BANDAR UDARA
Database Lisensi Personil
Dan Sertifikat Peralatan
Bandar Udara
B
erbicara mengenai bandar
udara, maka kita akan
membahas tentang sebuah
tempat di mana segala hal yang
ada di dalamnya sudah teratur dan
diatur dengan jelas. Pengaturan
tersebut untuk mempertahankan tiga
aspek penting, yaitu keselamatan,
keamanan, dan kenyamanan.
Di antara sekian banyak komponen
dalam bandar udara yang sudah diatur
dengan jelas tersebut adalah terkait
dengan personel dan peralatan bandar
udara. Dua komponen ini adalah
motor penggerak dalam rangkaian
besar kegiatan sebuah bandar udara.
Sehingga sudah menjadi keharusan
dua komponen tersebut untuk selalu
dijaga, dirawat, diperiksa dan secara
berkala diuji untuk memastikan
kapabilitasnya masih sesuai dengan
peraturan yang sudah dipersyaratkan.
LISENSI PERSONEL
Fungsi dari lisensi personel
bandar udara adalah sebagai bukti
kecakapan seorang operator dalam
mengoperasikan peralatan atau utilitas
di bandar udara. Mengingat fungsinya
yang demikian vital, maka tidak
sembarang orang bisa mendapatkan
lisensi ini. Karena dengan memiliki
lisensi maka seorang operator
sudah dinyatakan layak dan melekat
kewajiban untuk senantiasa mematuhi
peraturan, melakukan pekerjaan
sesuai bidangnya, mempertahankan
dan meningkatkan kompetensi yang
dimilikinya.
Untuk mendapatkan lisensi,
pertama kali seorang operator harus
melalui dua tahapan ujian, yaitu ujian
teori dan ujian praktek. Sedangkan
untuk memperpanjang validasi
lisensinya, seorang operator cukup
melalui ujian teori saja yang berbasis
Computer Assisted Test (CAT).
Sesuai dengan Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Udara nomor
KP 41 tahun 2017 tentang Pedoman
Teknis Operasional Advisory Circular
CASR Part 139-11 Lisensi dan/ atau
Rating Personel Bandar Udara, proses
perpanjangan lisensi personel bandar
udara dilaksanakan oleh Kantor
Otoritas Bandar Udara.
Namun demikian Kantor
Otoritas Bandar Udara hanya
dapat memproses perpanjangan
lisensi/ rating personel yang masih
36 | - EDISI 2 / 2019
stiker kelaikan peralatan. Untuk
pembuatan stiker harus menunggu
surat tindak lanjut dari operator apabila
sebelumnya ditemui kekurangan pada
peralatan setelah dilakukan pengujian
kelaiakannya.
PORTAL DATABASE
Pemasalahan dalam perpanjangan
sertifikat peralatan dan lisensi personel
yang masih ditemui di lapangan adalah
adanya operator yang belum tertib
dalam mengajukan surat perpanjangan
sehingga ketika dilakukan
pengawasan masih ditemukan
peralatan atau lisensi personel yang
sudah habis masa berlakunya. Salah
satu penyebabnya adalah tidak
adanya pengingat dan peringatan bagi
operator untuk senantiasa mengajukan
proses perpanjangan sebelum masa
berlaku sertifikat atau lisensinya habis.
Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah VI Padang memandang
aktif. Jadi apabila lisensi/ rating
personel sudah expired maka harus
diproses di Direktorat Bandar Udara
Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara. Demikian juga halnya dengan
penambahan rating atau pengajuan
lisensi baru juga harus melalui
Direktorat Bandar Udara di Jakarta.
Saat ini, Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI Padang sudah
memiliki penguji lisensi untuk dua
bidang yaitu lisensi personel GSE dan
marshaller. Sedangkan untuk bidang-
bidang lain masih meminta bantuan
dari penguji di Direktorat Bandar
Udara.
Proses perpanjangan lisensi
personel bandar udara terdiri dari dua
tahapan yaitu verifikasi administrasi
dan ujian teori berbasis Computer
Assisted Test (CAT). Dua tahapan
ini tidak dapat dilaksanakan secara
paralel sehingga apabila secara
administratif dokumen pemohon tidak
lengkap maka tahapan selanjutnya
tidak dapat dilaksanakan.
SERTIFIKAT KELAIKAN
PERALATAN
Seperti halnya personel bandar
udara, peralatan yang terdapat di
bandar udara juga harus senantiasa
dijaga performanya dan diperbarui
validasi sertifikatnya. Operator harus
senantiasa memperhatikan kelaikan
operasi peralatan bandar udara
karena operator yang baik/ layak saja
belum cukup apabila peralatan yang
dioperasikan ternyata tidak berfungsi
dengan baik atau tidak layak.
Proses perpanjangan sertifikat
kelaikan operasi peralatan bandar
udara juga secara garis besar sama
dengan mekanisme perpanjangan
lisensi personel bandar udara.
Perbedaaanya hanya pada
penyerahan kembali sertifikat
kepada operator dan pembuatan
EDISI 2 / 2019 - | 37
serius terkait sertifikat kelaikan operasi
peralatan dan lisensi personel bandar
udara sehingga kemudian pada tahun
2019 ini membuat sebuah portal
database untuk memantau validasi
sertifikat peralatan dan lisensi personel
bandar udara.
“Kami sedang mengembangkan
sebuah portal database peralatan
dan lisensi personel bandar udara.
Portal website ini kami rancang dapat
memunculkan reminder atau pengingat
kepada kami ketika dalam waktu 30
hari ke depan ada sertifikat peralatan
atau lisensi personel yang akan habis
masa berlakunya,“ ujar Kepala Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI
Agoes Soebagio dalam diskusi dengan
tim portal website dari Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara.
“Dari reminder ini kami akan
bersurat supaya operator untuk segera
mengajukan proses perpanjangannya.
Nantinya akan ada reminder lagi
dalam waktu 15 hari kalender setelah
masa berlaku lisensi atau sertifikat
peralatan habis. Namun kali ini kami
tidak lagi mengingatkan operator
melainkan akan langsung memberikan
surat peringatan. InsyaAllah doakan
di akhir tahun ini semua database
sudah masuk dan portal tersebut
sudah rampung sehingga sudah bisa
digunakan,” lanjut Agoes Soebagio.
“Mungkin sepintas portal ini
terlihat sederhana. Namun jangan
lupa, aplikasi ini bisa juga menjadi
acuan bagi kami dalam menghitung
besaran PNBP (Pendapatan Negara
Bukan Pajak) yang akan didapatkan
pada tahun depan. Nanti ketika sudah
smooth, kami akan integrasikan
aplikasi ini ke dalam portal DJPU,
sehingga siapapun dan dari manapun,
asalkan memiliki akses, dapat
membuka database kami. Dan satu
lagi, aplikasi ini baru sebatas embrio,
nantinya database lisensi personel
keamanan penerbangan, PKP-PK, dan
database pas bandar udara juga akan
masuk ke dalam aplikasi ini,” terang
Agoes.
Sebelumnya, Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah VI Padang
sudah memiliki database sertifikat
kelaikan operasi peralatan dan lisensi
personel. Namun sistim ini belum
secara otomatis memberikan umpan
balik berupa peringatan ketika validasi
sertifikat maupun lisensi personel
bandar udara sudah mendekati akhir
masa berlakunya. Demikian juga
halnya dengan aksesibilitas yang tidak
dapat diakses secara online.
Dengan adanya portal database
yang baru nanti diharapkan
permasalahan terkait validasi sertifikat
peralatan dan lisensi personel bandar
udara dapat diatasi. Sehingga
kepastian kelaikan operasi peralatan
dan kecakapan personel bandar udara
di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI Padang dapat
dipastikan sudah memenuhi regulasi
yang sudah ditetapkan. (Miftah Farid)
BANDAR UDARA
38 | - EDISI 2 / 2019
Safety Commitment
Di Bandar Udara
Internasional Minangkabau
K
eselamatan bersama dengan
keamanan merupakan hal yang
mutlak dilakukan dalam sektor
penerbangan. Semua stakeholder
seperti regulator, operator dan
masyarakat wajib memiliki komitmen
untuk bekerjasama, selalu menjaga
dan meningkatkan keselamatan
penerbangan secara berkelanjutan.
Terkait dengan hal tersebut, Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI
Padang selaku perwakilan regulator
di wilayahnya menyelenggarakan
penandatangan safety commitment
bersama seluruh stakeholder
yang melakukan operasional di
wilayah Bandar udara Internasional
Minangkabau Padang.
Penandatanganan safety
commitment dilakukan pada Rabu,
6 Maret 2019 bertempat di Ballroom
Hotel Basko Padang. Kegiatan safety
commitment ini dihadiri 14 stakeholder
serta Direktur Navigasi Penerbangan
Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara Asri Santosa.
“Terwujudnya safety commitment
antara regulator, operator,
dan stakeholder merupakan
tanggungjawab bersama,” ujar Asri
Santosa.
Diharapkan safety commitment
selanjutnya dapat terus dilakukan di
wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar
udara Wilayah VI lainnya.
Menurut Kepala Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah
VI Padang Agoes Soebagio,
kegiatan ini merupakan salah
satu bentuk komitmen bersama
untuk meningkatkan keselamatan
penerbangan di lingkungan Bandar
udara Internasional Minangkabau.
“Penandatanganan safety
commitment bertujuan menyatukan
pandangan terkait keselamatan
penerbangan antara regulator
dengan seluruh stakeholder di
lingkungan Bandar udara International
Minangkabau Padang demi
tercapainya lingkungan penerbangan
yang selamat, aman, dan nyaman,”
ujar Agoes.
Penandatangan safety commitment
merupakan langkah awal demi
menjaminnya level keselamatan
penerbangan. Setelah itu perlu adanya
upaya bersama demi terwujudnya
keselamatan penerbangan. Juga
diperlukan prosedur standar operasi
(SOP) bersama untuk kelanjutan dari
safety commitment.
	 Dengan terwujudnya safety
commitment ini diharapkan dapat
memberikan dampak yang positif.
Antara lain terkait operasional
penerbangan yang menjadi lebih
lancar baik administratif ataupun
teknis, tingkat kenyamanan meningkat,
dan kepercayaan masyarakat
bertambah terhadap penggunaan
pesawat udara. (*Sambiilan)
BANDAR UDARA
EDISI 2 / 2019 - | 39
ANGKUTAN UDARA
Rakor UPKS Wilker Otban VI Padang:
Pastikan Pelaksanaan
Slot Time Sesuai Aturan
U
ntuk memastikan bahwa
pelaksanaan slot time
oleh PIC Unit Pelaksana
Koordinator Slot (UPKS) baik itu dari
penyelenggara bandara (PT. Angkasa
Pura II) maupun penyelenggara
navigasi penerbangan (Perum
LPPNPI) pada 5 bandara di wilayah
kerja berjalan sesuai dengan
peraturan yang berlaku sehingga
kegiatan penerbangan dapat berjalan
dengan aman, nyaman dan lancar,
Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah VI– Padang melaksanakan
Rapat Koordinasi Unit Pelaksana
Koordinator Slot (UPKS).
Rakor tersebut merupakan
kegiatan tahunan yang
diselenggarakan dua kali dalam
setahun. Rakor dilaksanakan untuk
menyamakan persepsi dalam hal
pelaporan bulanan ke Direktorat
Angkutan Udara dan dalam
rangka untuk memahami segala
permasalahan slot time yang terjadi
pada bandara – bandara dibawah
wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI -Padang
Rakor kali ini dilaksanakan di
BW Suite Hotel – Tanjung Pandan
pada tanggal 4 - 6 April 2019.
Rakor dihadiri oleh 10 PIC UPKS
yaitu PIC UPKS PT. AP II Bandara
International Minangkabau – BIM
Padang; PIC UPKS Perum LPPNPI
Bandara International Minangkabau
- BIM – Padang; PIC UPKS PT.
AP II Bandara International Sultan
Mahmud Badaruddin II – Palembang;
PIC UPKS Perum LPPNPI Bandara
International Sultan Mahmud
Badaruddin II – Palembang; PIC
UPKS PT. AP II Bandara International
HAS. Hanandjoeddin – Tanjung
Pandan; PIC UPKS Kantor Perwakilan
Perum LPPNPI Bandara International
HAS. Hanandjoeddin – Tanjung
Pandan; PIC UPKS PT. AP II Bandara
Sultan Thaha – Jambi; PIC UPKS
Perum LPPNPI Bandara Sultan Thaha
– Jambi; PIC UPKS PT. AP II Bandara
Depati Amir – Pangkal Pinang; dan
PIC UPKS Perum LPPNPI Bandara
Depati Amir – Pangkal Pinang.
Rakor juga menghasilkan beberapa
poin penting terkait pelaksanaan slot
time di wilayah kerja Otban VI Padang.
Beberapa poin penting tersebut adalah
telah disepakati dan ditandatangani
berita acara Notice Airport Capacity
(NAC) Winter 2019 - 2020 (Oktober
2019-Maret 2020), dan terbentuknya
SK PIC UPKS di 5 bandara di
wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI – Padang. Selain
itu juga disepakati bahwa Bandara
International Minangkabau masih
memakai berita acara NAC Summer
2019 (Maret 2019 – Oktober 2019)
dikarenakan renovasi bangunan
terminal sedang berjalan. Berita
acara NAC Bandara International
Minangkabau - BIM dapat berubah
apabila bangunan operasional sudah
selesai.
Di akhir acara, para PIC UPKS
pada pada 5 bandara di Wilayah
Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah VI – Padang diharapkan
segera memberikan masukan apabila
terdapat perubahan – perubahan pada
NAC pada bandaranya kepada Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI –
Padang selaku Ketua UPKS. (Annil)
40 | - EDISI 2 / 2019
TATA USAHA
Penggunaan Portal IMSIS
Di Otban Padang Meningkat
P
enggunaan portal IMSIS di
lingkungan Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah VI
Padang meningkat pesat. Menurut
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Direktorat Kelaikudaraan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara (DJPU)
Haribowo, penggunaan awal portal
IMSIS DJPU hingga 1 Juli 2019
di OBU Wilayah VI Padang hanya
sebesar 18,4%. Namun setelah
dihimbau oleh Agoes Soebagio
selaku Kepala Otoritas Bandar Udara
Wilayah VI Padang, pada pertengahan
Juli 2019 penggunaan portal IMSIS
DJPU di lingkungan Otoritas Bandar
Udara Wilayah Wilayah VI – Padang
meningkat menjadi 62%.
Portal Integrated Management
Safety Information System (IMSIS)
dari Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara (DJPU) dengan link https://
imsis-djpu.dephub.go.id adalah portal
informasi terintegrasi di lingkungan
kerja DJPU untuk mewadahi tiap
satuan kerja yang berada di bawah
naungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara, termasuk di
antaranya adalah Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah VI Padang.
IMSIS dibuat guna kesatuan informasi
dan tata cara administrasi yang lebih
terpusat.
Portal IMSIS DJPU telah
disosialisasikan melalui dua kali
bimbingan teknis (Bimtek). Yang
pertama diadakan di Jakarta pada
tanggal 20-21 Februari 2019 dan
kedua di Yogyakarta pada tanggal 20-
21 Maret 2019. Selain itu juga melalui
praktek langsung bersama tim humas
DJPU di Padang pada tanggal 1 Juli
2019.
Portal IMSIS DJPU memiliki 6 fitur
utama, yaitu Sekretariat Direktorat
Jenderal, Public Access, Unit Kerja
Direktorat, Otoritas Bandar Udara
dan Unit Penyelenggara Bandar
Udara, Balai-Balai, serta Organisasi
Penerbangan di Indonesia dan
Lembaga Terkait Lainnya.
Untuk Kantor Otoritas Bandar
Udara Wilayah VI – Padang, IMSIS
dapat diakses pada tiap sub bagian
dengan login menggunakan username
NIP (PNS) dan NIK (Non PNS). Untuk
fitur yang dapat di akses oleh masing-
masing PNS dan Non PNS adalah
e-letter.
Portal IMSIS sangatlah diperlukan
untuk tata cara administrasi dan
informasi terpadu di lingkungan kerja
Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara. Dengan adanya portal IMSIS,
ke depannya semua data yang
nantinya dibutuhkan untuk penentuan
kategori di Organisasi Penerbangan
SIpil Internasional (ICAO), terkait
kelayakan untuk mendapatkan
privilege tertentu atau mendapatkan
larangan karena gagal melengkapi
data tertentu, dapat diakses lengkap
oleh pejabat yang bersangkutan. (Wira
SB)
TATA USAHA
Implementasi E-Jaldin
Otban VI Padang
D
alam rangka mendukung
program pemerintah
untuk mewujudkan good
governance dalam penyelenggaraan
tugas-tugas pemerintahan maka
pengelolaan keuangan negara perlu
diselenggarakan secara profesional,
transparan dan akuntabel sesuai
dengan aturan pokok yang telah
ditetapkan dalam undang-undang.
Dengan mengacu kepada PMK
No. 45/PMK.05/2011, tentang
Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi
Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan
Pegawai Tidak Tetap, yang mana
telah disesuaikan dengan Peraturan
Menteri Keuangan yang terbaru
yaitu PMK No. 113/PMK.05/2012,
serta PMK No. 37/PMK.02/2012,
tentang standar Biaya Tahun 2012
sebagai Acuan Perhitungannya
maka dibuatlah suatu aplikasi Sistim
Perjalanan Dinas Pemerintah.
Sistim ini merupakan program
aplikasi komputer untuk mendukung
dan mempermudah satuan kerja
dalam melakukan pencatatan serta
pelaporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan perjalanan dinas. Aplikasi
Perjalanan Dinas Pemerintah ini
dibangun berbasis web.
Titik sentral aplikasi perjalanan
dinas tersebut adalah pengawasan
perjalanan dinas yang dilakukan oleh
para pejabat atau pegawai sehingga
tidak terjadi lagi perjalanan dinas yang
tumpang tindih pada satuan kerja.
Tujuan dari pembuatan sistim
aplikasi perjalanan dinas pemerintah
adalah untuk mempermudah
pengelolaan dan pengawasan
perjalanan pada instansi/ satuan Kerja.
Sebagai bagian dari pelaksana
tugas pemerintah, Kantor Otoritas
Bandar Udara Wilayah VI Padang
juga telah mempergunakan aplikasi
yang sering disebut sebagai E-Jaldin
tersebut.
KEMUDAHAN
Ada beberapa kemudahan yang
didapat dengan menggunakan sistim
ini. Kemudahan tersebut di antaranya
adalah pembuatan surat tugas
lebih teratur. Dengan menggunakan
program aplikasi perjalanan dinas ini
maka untuk pembuatan surat tugas
atau Surat Perintah Tugas (SPT)
untuk keperluan perjalanan dinas
yang dilakukan oleh pegawai ataupun
pejabat menjadi lebih teratur dan tertib
sehingga tidak terjadi lagi penomoran
surat tugas yang sama untuk tiap
42 | - EDISI 2 / 2019
maupun pemakai data.
Keseragaman Dalam Bentuk.
Melalui program ini dipastikan bahwa
bentuk-bentuk laporan atau output
yang akan dipergunakan oleh satuan
kerja dalam pengadministrasian
semua kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh para pegawai maupun
pejabat menjadi lebih seragam.
Rekonsiliasi Data Lebih Mudah.
perjalanan.
Akurasi data perjalanan. Akurasi
data perjalanan yang dimaksud adalah
bahwa setiap pegawai atau pejabat
yang melakukan perjalanan tidak
mungkin lagi dibuatkan surat perintah
tugas (SPT) melakukan perjalanan
pada hari yang sudah ditetapkan.
Mereka harus menunggu sampai
perjalanan sebelumnya selesai.
Dengan demikian tidak dimungkinkan
seseorang melaksanakan perjalanan
ke dua tempat yang berbeda pada hari
yang sama.
Administrasi Data Lebih
Informatif. Dari output yang dihasilkan
aplikasi ini diharapkan administrasi
data menjadi lebih informatif karena
menggambarkan beberapa uraian-
uraian yang diperlukan oleh pengguna
EDISI 2 / 2019 - | 43
Penggunaan program ini juga untuk
mempermudah pada saat rekonsiliasi
data. Dengan hasil laporan yang selalu
up to date dan otomatis atas data-
data perjalanan yang dilaksanakan
oleh pegawai maupun pejabat
maka kebenaran data akan selalu
terpelihara.
Monitoring Data Perjalanan
Dinas. Dengan penggunaan aplikasi
perjalanan dinas ini maka dipastikan
kegiatan monitoring atas kegiatan
perjalanan ataupun orang yang
melaksanakan perjalanan dapat di
monitor setiap saat sesuai keinginan
yang diharapkan oleh pengguna.
Meningkatkan Kinerja Instansi.
Penggunaan program aplikasi
perjalanan dimas ini juga ditujukan
untuk meningkatkan kinerja instansi.
Proses pengelolaan kegiatan
perjalanan yang dapat dilakukan
dengan cepat tentunya akan
mendukung kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh instansi menurut prinsip
anggaran basis kinerja (performance
budgeting system).
Dengan adanya standardisasi
pada kegiatan perjalan dinas maka
pengawasan terhadap kinerja dan
pemeriksaan atas dokumen transaksi
dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Apalagi aplikasi ini dilengkapi dengan
sistem back up dan restore data yang
akan meningkatkan kinerja melalui
pendelegasian wewenang beberapa
pekerjaan terkait dengan perjalanan
dinas kepada instansi vertikal di
bawahnya dengan tetap mengawasi
berdasarkan data masukan yang
dikirimkan mereka.
PROSES KERJA
Program aplikasi Perjalanan Dinas
merupakan aplikasi yang berflatform
web atau yang biasa dikenal dengan
Web Base Application. Program ini
dibuat dengan menggunakan bahasa
program PHP dengan menggunakan
My SQL sebagai database. Untuk
supporting program menggunakan
Dream Weaver. Sedangkan Database
Administrator menggunakan Sql Yog
Enterprises dengan OS Windows
sehingga lebih mudah untuk
dioperasikan oleh siapa saja (user
friendly).
Proses yang harus dilakukan
dalam program aplikasi perjalanan
dinas ini yang berkaitan dengan
pengelolaan kegiatan perjalanan
dinas diawali dengan entry data
pagu anggaran. Data pagu anggaran
perjalanan dinas harus dimasukkan
terlebih dahulu sebelum data yang
lain karena data pagu anggaran akan
menjadi dasar pembebanan setiap
transaksi kegiatan perjalanan dinas.
Pagu anggaran ini dapat diprose
melalui data dari RKAK.
Selanjutnya adalah entry data
perjalanan. Pada proses ini, data
transaksi perjalanan untuk setiap
orang yang melakukan perjalanan
harus di input, sehingga dapat menjadi
dasar aplikasi untuk melakukan
penomoran maupun penguncian nama
pegawai yang melakukan perjalanan
sehingga orang tersebut selesai.
Setelah melakukan entry data bukti
transaksi maka dilakukan pencetakan
surat perjalanan dinas (SPD).
Namun sebelum mencetak SPD
perlu dilengkapi beberapa data yang
berkaitan dengan SPD tersebut.
Dan proses yang terakhir adalah
pencetakan output atau laporan.
Laporan yang dihasilkan oleh aplikasi
perjalanan dinas ini dapat berupa
daftar nominatif, kuitansi, daftar
pengeluaran riil, SPD rampung dan
bentuk monitoring untuk orang yang
melakukan perjalanan. (Yuetra)
TATA USAHA
44 | - EDISI 2 / 2019
STAKEHOLDER
Bandara Depati Amir
Layani Penerbangan
Wings Air
M
ulai tanggal 09 Agustus
2019, Bandara Depati Amir
Pangkalpinang melayani satu
penerbangan tambahan. Penerbangan
tersebut adalah Wings Air, anak
perusahaan Lion Air Group yang
menjalankan penerbangan berjadwal
tiap hari untuk rute Bandung –
Pangkalpinang PP.
Penerbangan Wings Air
tersebut dilayani dengan pesawat
turboprop ATR 72-600 dengan lama
penerbangan sekitar 1 jam 50 menit.
Penerbangan perdana Wings Air
dari Bandung menuju Pangkalpinang
diresmikan oleh Direktur Operasi
Wings Air, Capt Redi Irawan beserta
perwakilan pusat layanan operasional
(station) Lion Air Group dan pihak
terkait.
Wings Air mengucapkan terima
kasih atas dukungan dan koordinasi
dari regulator, pemerintah daerah
setempat beserta jajaran, pangkalan
TNI Angkatan Udara, pengelola
bandar udara, pengatur lalu lintas
udara dan berbagai pihak lainnya
dalam mewujudkan kelancaran
terselenggaranya penerbangan
perdana.
Pembukaan rute baru dan
penambahan frekuensi terbang telah
menjadi wujud keseriusan Wings Air
dengan pertimbangan potensi pasar
serta diikuti tingginya permintaan
masyarakat yang mengharapkan
tersedianya alternatif penerbangan
langsung, sehingga tercipta
interkonektivitas antardestinasi.
Rute tersebut juga menjadi
bagian upaya mendukung program
pemerintah dalam meningkatkan
pengembangan pariwisata nasional,
termasuk kunjungan wisatawan serta
pemerataan pusat pertumbuhan
ekonomi baru.
Dari Bandung, Wings Air dengan
nomor penerbangan IW 1776 terbang
pada pukul 06.15 WIB dan akan
sampai di Pangkalpinang pada pukul
08.05 WIB. Sebaliknya, Wings Air
dengan nomor penerbangan IW
1777 akan terbang dari Pangkal
Pinang pada pukul 14.30 WIB dan
direncanakan sampai Bandung pukul
16.20 WIB.
Menurut Executive General
Manager PT. Angkasa Pura II Cabang
Bandara Depati Amir, Chuanda
mengatakan dengan adanya
penerbangan ini diharapkan akan
mewujudkan konektivitas antara Jawa
dan Sumatera, terutama dalam hal
wisata.
“Baik di Pangkalpinang
maupun di Bandung, Jawa Barat
banyak sekali obyek wisata yang
bisa dikunjungi. Semoga dengan
adanya penerbangan ini juga
bisa meningkatkan perekonomian
masyarakat di dua daerah tersebut,”
ujarnya. (*Annil)
EDISI 2 / 2019 - | 45
Tiga Tahap Pengembangan
Bandara Internasional Minangkabau
B
andara Internasional
Minangkabau yang terletak
di kota Padang Pariaman,
Sumatera Barat saat ini tengah
dikembangkan. Pengembangan
bandara yang mulai dioperasikan
pada Agustus tahun 2005 ini karena
kapasitasnya sudah tidak bisa
menampung pergerakan penumpang
yang dilayani tiap tahunnya.
Pada tahun 2017, jumlah
penumpang bandara ini sudah
mencapai 3,9 juta penumpang.
Sementara kapasitas terminalnya
hanya bisa melayani 1,2 juta
penumpang per tahun. Akibatnya
terlihat penumpukan penumpang,
terutama di jam-jam sibuk pagi atau
sore hari. Bahkan kalau memasuki
peak season di lebaran, natal dan
tahun baru, penumpang bisa meluber.
Untuk itulah diperlukan
pengembangan bandara.
Pengembangan dilakukan secara
menyeluruh, baik dari sisi udara
dengan pengembangan apron dan
taxiway serta sisi darat dengan
pengembangan terminal dan
bangunan-bangunan pendukung
operasional bandara.
STAKEHOLDER
46 | - EDISI 2 / 2019
Berdasarkan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 44 Tahun
1999 tentang Rencana Induk Bandar
Udara Internasional Minangkabau
Propinsi Sumatera Barat, lingkup
pekerjaan yang harus dilakukan untuk
perluasan terminal penumpang dan
prasarana penunjangnya adalah
pekerjaan arsitektur, pekerjaan
struktur, pekerjaan mekanikal,
pekerjaan elektrikal, pekerjaan
elektronika, pekerjaan interior,
pekerjaan landscape dan green
building.
Untuk bangunan penunjang yang
akan dikembangkan adalah bangunan
maintenance airport, bangunan GSE (
ground service equipment ), bangunan
kargo, bangunan hanggar, bangunan
administrasi, bangunan security,
bangunan jasa boga, bangunan power
house, dan bangunan sumber air.
PROSES PEMBANGUNAN
Untuk perluasan terminal
penumpang lokasinya disesuaikan
dengan masterplan keseluruhan
kompleks kawasan Bandara
Minangkabau. Adapun rencana
perluasan terminal ini dibagi menjadi
EDISI 2 / 2019 - | 47
dua bagian, yaitu bangunan existing
akan direnovasi menjadi terminal
keberangkatan dan bangunan baru
nantinya menjadi terminal kedatangan.
Agar proses pembangunan
ini nantinya tidak mengganggu
operasional bandara, terutama saat
renovasi terminal existing, perlu
dilakukan beberapa pentahapan
pekerjaan.
Tahap pertama merupakan tahap
pembangunan bangunan baru yang
nantinya akan berfungsi sebagai
Terminal kedatangan. Namun pada
tahap ini disiapkan juga Terminal
keberangkatan sementara di gedung
tersebut. Terminal keberangkatan
sementara ini akan dioperasikan saat
terminal existing direnovasi.
Tahap kedua merupakan tahap
renovasi bangunan existing. Dan tahap
ketiga merupakan tahap renovasi
terminal keberangkatan sementara
yang disesuaikan dengan rencana
keseluruhan.
Pengembangan sisi udara ini
sudah dilaksanakan sejak tahun 2017
dan akan dilaksanakan dalam empat
tahap pembangunan. Tahap pertama
sudah dilaksanakan tahun 2017-2018
yaitu Perluasan Apron Menjadi 84.372
m2
, Parking Stand Menjadi 16 aircraft
dengan pesawat tersebsar yang dapat
dilayani adalah jenis Boeing B 777-
300.
Tahap kedua dimulai tahun 2018-
2019 untuk membuat Paralel Taxiway
menjadi 500 x 30 m dan Taxiway D
menjadi 186 X 30 m.
Tahap ketiga tahun 2019-2020
untuk membuat Paralel Taxiway
menjadi 1000 x 30 m, Taxiway F
menjadi 164 X 30 m dan Rapid Exit
Taxiway menjadi 230 x 30 m.
Sedangkan tahap keempat dimulai
tahun 2023 untuk membuat Paralel
Taxiway menjadi 1500 x 30 m, Taxiway
G menjadi 164 X 30 m dan Rapid Exit
Taxiway menjadi 230 x 30 m.
Sementara itu bangunan
penunjang yang akan dibangun
meliputi Gedung Kargo dengan luas
total 2523 m2 (2 Lantai), Gedung
GSE Luas total 796.84 m2 (2 Lantai),
Kantor Administrasi Luas total 2906.21
m2
(2 Lantai), Hanggar Luas total 5397
m2, Gedung Security Luas total 111.23
m2
, Gedung Jasa Boga Luas total
914 m2
, Power house: 917 m2
, Airport
Maintenance Building Luas total 597
m2
, dan Cooling Tower 607 m2
.
KONDISI SAAT INI
Bandar Udara Internasional
Minangkabau terletak di wilayah
administrasi Kecamatan Batang Anai
Kabupaten Padang Pariaman, dengan
jarak sekitar ±24 km dari pusat kota
Padang. Letak geografis bandar udara
pada koordinat 0,47’12” LU dan antara
100.16’50” BT dengan ketinggian 18
kaki ( 5 meter ) di atas permukaan laut
rata-rata (MSL= Mean Sea Level).
Wilayah bandara ini berbatasan
langsung dengan pemukiman
penduduk di sebelah utara.
Sedangkan di sebelah selatan
berbatasan dengan laut.
Saat ini Bandara Udara
Minangkabau memiliki luas tanah ±
464,60 Ha. Di atas lahan tersebut
terdapat landas pacu (runway) yang
berdimensi 2.750 meter x 45 meter
dan arah landas pacu 15 – 33.
Total pergerakan pesawat adalah
10 pergerakan per hari dengan
operasional bandara selama 12 jam.
Untuk pengembangan bandara,
sudah disiapkan lahan di sisi timur dan
barat dengan luas 41,60 Ha.
Di sisi udara Bandar Udara
Minangkabau mempunyai tiga taxiway.
Taxiway A berukuran 448 x 30 m2,
Taxiway B berukuran 334 x 30 m2 dan
Taxiway C berukuran 305 x 23 m2.
Sementara itu untuk apron saat ini
seluas 37.800 m2. Apron ini dilengkapi
dengan parking stand untuk 7 pesawat
narrow body sekelas Boeing B737
atai Airbus A320 dan Garbarata 4
Unit. Sementara itu, runway bandara
mempunyai ukuran 2750 X 45 M
dengan tingkat perkerasan (Pavement
Classification Number/ PCN) 72
F/C/X/T. (Annil)
STAKEHOLDER
48 | - EDISI 2 / 2019
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0

More Related Content

What's hot

Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalan
Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur JalanKebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalan
Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalaninfosanitasi
 
Step by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca colStep by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca colAfret Nobel
 
Sambutan bupati wonosobo acara tpakd
Sambutan bupati wonosobo acara tpakdSambutan bupati wonosobo acara tpakd
Sambutan bupati wonosobo acara tpakdShintaDevi11
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllKanaidi ken
 
Pertemuan 01 prasarana dan sarana wilayah kota 1
Pertemuan 01 prasarana dan sarana wilayah kota 1Pertemuan 01 prasarana dan sarana wilayah kota 1
Pertemuan 01 prasarana dan sarana wilayah kota 1suningterusberkarya
 
Proposal lomba beton
Proposal lomba betonProposal lomba beton
Proposal lomba betonUmiKholifatun
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SerangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SerangPenataan Ruang
 
Geografi Kota (1).pptx
Geografi Kota (1).pptxGeografi Kota (1).pptx
Geografi Kota (1).pptxTriasFebri2
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAbdulRohmanHadi
 
Pondasi bendungan
Pondasi bendunganPondasi bendungan
Pondasi bendungantina002
 
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSARTUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSARSumarno Feriyal
 
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. YogyakartaInsentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. YogyakartaNurlina Y.
 
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptxPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptxUjangLukman
 
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhanDidik Purwiyanto Vay
 
Sambutan bupati wonosobo acara pembukaan pelatihan blk fix
Sambutan bupati wonosobo acara pembukaan pelatihan blk fixSambutan bupati wonosobo acara pembukaan pelatihan blk fix
Sambutan bupati wonosobo acara pembukaan pelatihan blk fixShintaDevi11
 
20 sept, sambutan ketua korpri pengukuhan ketua dan pengurus korpri
20 sept, sambutan ketua korpri pengukuhan ketua dan pengurus korpri20 sept, sambutan ketua korpri pengukuhan ketua dan pengurus korpri
20 sept, sambutan ketua korpri pengukuhan ketua dan pengurus korpriShintaDevi11
 

What's hot (20)

Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalan
Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur JalanKebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalan
Kebijakan, Program dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jalan
 
Step by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca colStep by step desain kolom menggunakan software pca col
Step by step desain kolom menggunakan software pca col
 
Sambutan bupati wonosobo acara tpakd
Sambutan bupati wonosobo acara tpakdSambutan bupati wonosobo acara tpakd
Sambutan bupati wonosobo acara tpakd
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
 
Lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer Lapisan atmosfer
Lapisan atmosfer
 
Pertemuan 01 prasarana dan sarana wilayah kota 1
Pertemuan 01 prasarana dan sarana wilayah kota 1Pertemuan 01 prasarana dan sarana wilayah kota 1
Pertemuan 01 prasarana dan sarana wilayah kota 1
 
Proposal lomba beton
Proposal lomba betonProposal lomba beton
Proposal lomba beton
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SerangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
 
Geografi Kota (1).pptx
Geografi Kota (1).pptxGeografi Kota (1).pptx
Geografi Kota (1).pptx
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat berat
 
Tentang kpbu (indo)
Tentang kpbu (indo)Tentang kpbu (indo)
Tentang kpbu (indo)
 
Pondasi bendungan
Pondasi bendunganPondasi bendungan
Pondasi bendungan
 
Arus Laut
Arus LautArus Laut
Arus Laut
 
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSARTUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
 
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. YogyakartaInsentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
Insentif-Disinsentif Penataan Ruang di D.I. Yogyakarta
 
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptxPaparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
Paparan_Perdirjen Peran Pengawas Sekolah dalam Merdeka Belajar 2023.pptx
 
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan4 benny   analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
4 benny analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelabuhan
 
Pondasi sumuran
Pondasi sumuranPondasi sumuran
Pondasi sumuran
 
Sambutan bupati wonosobo acara pembukaan pelatihan blk fix
Sambutan bupati wonosobo acara pembukaan pelatihan blk fixSambutan bupati wonosobo acara pembukaan pelatihan blk fix
Sambutan bupati wonosobo acara pembukaan pelatihan blk fix
 
20 sept, sambutan ketua korpri pengukuhan ketua dan pengurus korpri
20 sept, sambutan ketua korpri pengukuhan ketua dan pengurus korpri20 sept, sambutan ketua korpri pengukuhan ketua dan pengurus korpri
20 sept, sambutan ketua korpri pengukuhan ketua dan pengurus korpri
 

Similar to Revolusi Industri 4.0

Profil perusahaan cv elte internasional terbaru
Profil perusahaan cv elte internasional terbaruProfil perusahaan cv elte internasional terbaru
Profil perusahaan cv elte internasional terbaruLily Oktavia
 
Diskusi Singkat mengenai Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.pdf
Diskusi Singkat mengenai Revolusi Industri 4.0 dan  Society 5.0.pdfDiskusi Singkat mengenai Revolusi Industri 4.0 dan  Society 5.0.pdf
Diskusi Singkat mengenai Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.pdfAbdul Qifli Sangadji
 
Laporan kerja praktek / Muh.Fachry Putera P. / 1106120033 / Sistem Informasi
Laporan kerja praktek / Muh.Fachry Putera P. / 1106120033 / Sistem InformasiLaporan kerja praktek / Muh.Fachry Putera P. / 1106120033 / Sistem Informasi
Laporan kerja praktek / Muh.Fachry Putera P. / 1106120033 / Sistem InformasiFachry Putera Pratama
 
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Abu Amar Fikri
 
Laporan geladi
Laporan geladiLaporan geladi
Laporan geladiririssihwa
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranitemagil
 
SIM, Puji Astuti, Artikel Implementasi SIM pada PT Garuda Indonesia Tbk., Uni...
SIM, Puji Astuti, Artikel Implementasi SIM pada PT Garuda Indonesia Tbk., Uni...SIM, Puji Astuti, Artikel Implementasi SIM pada PT Garuda Indonesia Tbk., Uni...
SIM, Puji Astuti, Artikel Implementasi SIM pada PT Garuda Indonesia Tbk., Uni...Puji Astuti
 
Implementasi ISO PAS 45005
Implementasi ISO PAS 45005Implementasi ISO PAS 45005
Implementasi ISO PAS 45005Instansi
 
Pembaharuan diklat dan globalisasi
Pembaharuan diklat dan globalisasiPembaharuan diklat dan globalisasi
Pembaharuan diklat dan globalisasiAgus Dwiyanto
 
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,implementasi sistem informasi perusahaan pt. pos ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,implementasi sistem informasi perusahaan pt. pos ...Sim,ridho setiadi,hapzi ali,implementasi sistem informasi perusahaan pt. pos ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,implementasi sistem informasi perusahaan pt. pos ...ridhosetiadi69
 
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)Dini Septiana
 
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiSia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiWulan Sari
 
Cover skripsi silvi
Cover skripsi silviCover skripsi silvi
Cover skripsi silvicuman Aja
 
Implementasi Sistem Informasi Pendidikan Muhammadiyah (Sidikmu) Dalam Layanan...
Implementasi Sistem Informasi Pendidikan Muhammadiyah (Sidikmu) Dalam Layanan...Implementasi Sistem Informasi Pendidikan Muhammadiyah (Sidikmu) Dalam Layanan...
Implementasi Sistem Informasi Pendidikan Muhammadiyah (Sidikmu) Dalam Layanan...SubmissionResearchpa
 
Laporan prakerin xi tkj2 edit selesai
Laporan prakerin xi tkj2 edit selesaiLaporan prakerin xi tkj2 edit selesai
Laporan prakerin xi tkj2 edit selesaiistiakhidah
 
Buku direktori administrasi negara 2014 final
Buku direktori administrasi negara 2014 finalBuku direktori administrasi negara 2014 final
Buku direktori administrasi negara 2014 finalWitra Apdhi Almash
 

Similar to Revolusi Industri 4.0 (20)

Profil perusahaan cv elte internasional terbaru
Profil perusahaan cv elte internasional terbaruProfil perusahaan cv elte internasional terbaru
Profil perusahaan cv elte internasional terbaru
 
Diskusi Singkat mengenai Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.pdf
Diskusi Singkat mengenai Revolusi Industri 4.0 dan  Society 5.0.pdfDiskusi Singkat mengenai Revolusi Industri 4.0 dan  Society 5.0.pdf
Diskusi Singkat mengenai Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.pdf
 
Laporan kerja praktek / Muh.Fachry Putera P. / 1106120033 / Sistem Informasi
Laporan kerja praktek / Muh.Fachry Putera P. / 1106120033 / Sistem InformasiLaporan kerja praktek / Muh.Fachry Putera P. / 1106120033 / Sistem Informasi
Laporan kerja praktek / Muh.Fachry Putera P. / 1106120033 / Sistem Informasi
 
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
 
Laporan geladi
Laporan geladiLaporan geladi
Laporan geladi
 
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saranKesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran
 
SIM, Puji Astuti, Artikel Implementasi SIM pada PT Garuda Indonesia Tbk., Uni...
SIM, Puji Astuti, Artikel Implementasi SIM pada PT Garuda Indonesia Tbk., Uni...SIM, Puji Astuti, Artikel Implementasi SIM pada PT Garuda Indonesia Tbk., Uni...
SIM, Puji Astuti, Artikel Implementasi SIM pada PT Garuda Indonesia Tbk., Uni...
 
Implementasi ISO PAS 45005
Implementasi ISO PAS 45005Implementasi ISO PAS 45005
Implementasi ISO PAS 45005
 
Pembaharuan diklat dan globalisasi
Pembaharuan diklat dan globalisasiPembaharuan diklat dan globalisasi
Pembaharuan diklat dan globalisasi
 
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,implementasi sistem informasi perusahaan pt. pos ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,implementasi sistem informasi perusahaan pt. pos ...Sim,ridho setiadi,hapzi ali,implementasi sistem informasi perusahaan pt. pos ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,implementasi sistem informasi perusahaan pt. pos ...
 
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)
Proposal Seminar Nasional K3 by HSE Indonesia (participant)
 
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiamiSia, wulansari,suryanih,institut stiami
Sia, wulansari,suryanih,institut stiami
 
Cover skripsi silvi
Cover skripsi silviCover skripsi silvi
Cover skripsi silvi
 
Implementasi Sistem Informasi Pendidikan Muhammadiyah (Sidikmu) Dalam Layanan...
Implementasi Sistem Informasi Pendidikan Muhammadiyah (Sidikmu) Dalam Layanan...Implementasi Sistem Informasi Pendidikan Muhammadiyah (Sidikmu) Dalam Layanan...
Implementasi Sistem Informasi Pendidikan Muhammadiyah (Sidikmu) Dalam Layanan...
 
Laporan prakerin xi tkj2 edit selesai
Laporan prakerin xi tkj2 edit selesaiLaporan prakerin xi tkj2 edit selesai
Laporan prakerin xi tkj2 edit selesai
 
Laporan prakerin
Laporan prakerinLaporan prakerin
Laporan prakerin
 
1. Manajemen ASN Outlook (2021).pdf
1. Manajemen ASN Outlook (2021).pdf1. Manajemen ASN Outlook (2021).pdf
1. Manajemen ASN Outlook (2021).pdf
 
Laporan skb
Laporan skbLaporan skb
Laporan skb
 
contoh laporan magang kerja "MECROZE"
contoh laporan magang kerja "MECROZE"contoh laporan magang kerja "MECROZE"
contoh laporan magang kerja "MECROZE"
 
Buku direktori administrasi negara 2014 final
Buku direktori administrasi negara 2014 finalBuku direktori administrasi negara 2014 final
Buku direktori administrasi negara 2014 final
 

More from Dr .Maizar Radjin, SE., M.Ak., QIA., QRMA, CRGP

More from Dr .Maizar Radjin, SE., M.Ak., QIA., QRMA, CRGP (20)

Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdfDetasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
 
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdfAturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
 
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
 
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan Leader...
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan  Leader...Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan  Leader...
Perilaku Kerja Inovatif Memediasi Pengaruh Integritas, Kompetensi Dan Leader...
 
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal AuditBuku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
 
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
 
Change it today birokrasi is modern model
Change it today birokrasi is modern modelChange it today birokrasi is modern model
Change it today birokrasi is modern model
 
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian  lembaga penyederhanaan birokrasiPenyederhanaan struktur organisasi kementerian  lembaga penyederhanaan birokrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
 
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baruMewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
Mewujudkan birokrasi di era disrupsi dan tatanan normal baru
 
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risikoThree lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
 
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publikDua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaRedesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
 
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
 
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
 
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
 
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
 
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal AuditValue based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
 

Recently uploaded

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (15)

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 

Revolusi Industri 4.0

  • 1. EDISI 2 / 2019 Wadah Komunikasi dan Informasi Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang MENJAWAB TANTANGAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 NIKMATI MANDEH, RAJA AMPAT ALA SUMATERA BARAT MONITORING LEBARAN DAN ANGKUTAN HAJI 1440 H OTBAN VI PADANG: NORMAL, LANCAR, SELAMANYA MOMEN AGUSTUSAN DI OTBAN VI PADANG REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN LOMPATAN BESAR SEKTOR PENERBANGAN • MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS BEBAS KORUPSI • IMPLEMENTASI E-JALDIN OTBAN VI PADANG • GERAKAN BERSEPEDA OTBAN VI PADANG
  • 2. Salam jumpa, Saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 di segala sektor. Revolusi industri 4.0 secara singkat adalah menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia. Tren ini mengubah banyak sektor bidang kehidupan manusia termasuk salah satunya sektor penerbangan di Indonesia. Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang juga turut mendukung implementasi revolusi industri 4.0 di penerbangan nasional. Dimulai dari menyelenggarakan pelayanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang unggul, transparan dan berintegritas untuk penerapan layanan digital. Membuat website dan akun-akun media sosial untuk mendekatkan diri ke masyarakat serta mengawal akuntabilitas kinerja organisasi. Dan juga menyelenggarakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) dengan mengambil tema besar menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 pada awal Agustus lalu. Revolusi industri 4.0 ini pula yang menjadi tema besar dari majalah Regio 6 edisi kedua tahun 2019 yang saat ini tengah anda baca. Selain mengulas persiapan menghadapi revolusi industri 4.0, kami juga paparkan kegiatan-kegiatan lain yang sudah dilakukan Otban VI Padang selama semester 2 tahun 2018 hingga semester 1 tahun 2019 ini. Di sisi lain, kami juga menggandeng stakeholder penerbangan di wilayah kami untuk memberikan sumbangan tulisan sehingga artikel di majalah ini menjadi lebih berwarna. Dan tak lupa, kami sisipkan juga artikel-artikel ringan yang cukup menghibur seperti misalnya lokasi-lokasi wisata menarik di Sumatera Barat, kolam terapi ikan dan ajakan untuk bike to work. Kami berharap artikel-artikel yang kami sajikan dapat memberikan inspirasi bagi anda sekalian. Selamat membaca. Salam dari Padang. Cover copy @ American Association of Law Libraries Redaksi menerima kiriman tulisan dan foto kegiatan terkait penerbangan di wilayah Kantor OBU VI Padang melalui imel: otbanwil_vi@dephub.go.id Alamat Redaksi: Kantor OBU Wil. VI Padang Jl. MR.H.Sutan Moh. Rasjid, Kec. Batang Anai, Ketaping, Padang Pariaman, Sumatera Barat 25586 Telp. (0751) 819174 Fax. (0751) 819173 Email: otbanwil_vi@dephub.go.id TIM REDAKSI Penanggung Jawab: Agoes Soebagio, SH, DESS Redaktur: Junita Manurung, SE, MM Editor: • Barkah Gunawan,ST • Salahuddin Karim, S.SIT Anggota Tim Redaksi: • Yudha Inderawan, SE, M.Kom • Annilka Syahrul, ST • Dendy Muriyansyah, A.Md • Miftah Farid, ST • Muhammad Arif, A.Ma • Dice Yanmar, S.Pd • Giovanni Batista Vico, ST • Dini Arisyi, A.Md • Marisa • Abdul Halim, ST • Kiki Rahmat Syair, ST • Yuhendri Eko Putra, ST • Wira Septiana Bakkara, SE • Harry Andhika Fitra, ST • Jemy Rolly • Rifki Khairin Desain Grafis: • Giovanni Batista Vico, ST • Abdul Halim, ST Fotografer: • Giovanni Batista Vico, ST • Yuhendri Eko Putra, ST Sekretaris Redaksi: • Muhammad Arif, A.Ma • Wira Septiana Bakkara, SE • Abdul Halim, ST Facebook: Kantor Otoritas Wilayah VI – Padang Twitter: @6Otoritas Website: Otban6.id Youtube: OtbanEnam Instagram: @otoritasbandarawil6 2 | - EDISI 2 / 2019
  • 3. Daftar Isi Dari Redaksi Overview: Tiada Yang Abadi Kecuali Perubahan Rakorwil: Menjawab Tantangan Era Revolusi Industri 4.0 Revolusi Industri 4.0 Dan Lompatan Besar Sektor Penerbangan Revolusi industri 4.0 diyakini akan membawa banyak perubahan dengan segala konsekuensinya. Kehadiran revolusi industri 4.0 mampu menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru dan profesi baru yang sebelumnya tidak pernah dipikirkan. Integrasi Sistem Menuju Satu Data Indonesia Kenali Penanganan Pertama Kecelakaan Di Bandar udara Membangun Zona Integritas Bebas Korupsi Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang akan mengajukan usulan Kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk menetapkan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang dijadikan sebagai unit yang melaksanakan akselerasi Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Monitoring Angkutan Lebaran dan Haji Otban VI Padang: Normal, Lancar, Selamanya Kerjasama Otban II dan Otban VI Melancarkan Keberangkatan Jamaah Haji Ratusan Ramp Check di Otban Padang OJT Training Conformity Inspection di PTDI Avsec Awareness Airnav Cabang Padang Meningkatkan Kompetensi Inspektur Keamanan Penerbangan 02 04 06 08 10 12 13 14 18 22 24 26 27 28 29 30 32 34 36 39 40 41 42 45 46 49 50 51 52 53 54 56 57 58 60 62 66 Koordinasi FAL Bandar udara Internasional Minangkabau Pengukuran dan Pengawasan Kualitas Koordinat Navigasi Penerbangan Otban VI Targetkan Semua Bandar Udara Miliki AEP Pentingnya Menjaga Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Pemeriksaan Dan Pengujian Kendaraan PKP-PK Sultan Thaha Database Lisensi Personil Dan Sertifikat Peralatan Bandar udara Safety Commitment di Bandar udara Internasional Minangkabau Rakor UPKS Wilker Otban VI Padang Penggunaan Portal IMSIS Di Otban Padang Meningkat Implementasi E-Jaldin Otban VI Padang Bandara Depati Amir Layani Penerbangan Wings Air Tiga Tahap Pengembangan Bandara Internasional Minangkabau Pengembangan bandara yang mulai dioperasikan pada Agustus tahun 2005 ini karena kapasitasnya sudah tidak bisa menampung pergerakan penumpang yang dilayani tiap tahunnya. Bandara Silampari Tingkatkan Pelayanan Pada Penumpang Bandara SMB II Layani Pendaratan Pesawat Raksasa Antonov Bandara Muara Bungo: Mengembangkan Perekonomian 5 Kabupaten Otoritas Bandar Udara Dalam Perspektif ICAO Otban VI Padang Raih Penghargaan dari KPPN Padang Otban VI Padang Memasuki Era Millenial Membangun Komunikasi Melalui Coffee Morning Gerakan Bersepeda Otban VI Padang Nikmati Mandeh, Raja Ampat ala Sumatera Barat Tour to Bukittinggi Momen Agustusan Di Otban VI Padang Yuk Terapi Ikan EDISI 2 / 2019 EDISI 2 / 2019 - | 3
  • 4. OVERVIEW Tiada Yang Abadi Kecuali Perubahan T here is nothing permanent except change. Begitu dikatakan Heraclitus, filsuf yang hidup pada tahun 540-475 SM. Pernyataan yang tak lekang oleh masa. Karena bila kita meresapi pesan tersebut, maka kita akan selalu menyadari bahwa tak ada orang yang bisa hidup tanpa perubahan. Dan perubahan itu berada di segala lini. Cara-cara lama yang sukses, tidaklah bisa menggaransi kesuksesan yang ada saat ini maupun yang akan datang. Kita harus berubah. Tetapi seperti apa perubahan itu, harus pula menjadi exercise baru yang benar-benar terkaji dengan matang. Tidak bisa asal berubah, tetapi harus berubah karena sesuai yang dikehendaki dan menjadi tuntutan dari zaman yang ada. Yang pasti, kalau tidak berubah, pasti tertinggal! Era revolusi industri 4.0 menyebabkan organisasi dan bisnis mengalami peningkatan volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity yang biasa dikenal dengan istilah VUCA. Volatility adalah lingkungan yang labil, berubah amat cepat dan terjadi dalam skala besar. Uncertainty adalah sulitnya memprediksi dengan akurat apa yang akan terjadi. Complexity adalah tantangan menjadi lebih lebih rumit karena multi faktor yang saling terkait. Dan ambiguity adalah ketidakjelasan suatu kejadian dan mata rantai akibatnya. Perubahan dalam dunia kerja semakin tak terbendung. Tuntutan produktivitas yang tinggi dan gaya hidup dalam bekerja yang terus berubah menuntut siapapun untuk siap berubah. Dulu, bekerja di kantor adalah sebuah keharusan. Namun seiring majunya teknologi komunikasi, bekerja bisa dilakukan di manapun. Pegawai bisa bekerja di rumah, rapat di sebuah cafe yang nyaman, sampai melakukan teleconference dengan klien dari luar negeri. Artinya, dengan perubahan gaya bekerja seperti ini, siapapun bisa berimprovisasi agar tetap menghasilkan produktifitas yang tinggi. Pekerjaan yang sedang kita hadapi bukan tujuan akhir dari hidup. Akan tetapi kita bekerja karena ingin mengembangkan diri ke arah yang lebih baik lagi. Ada beberapa alasan untuk tetap mengembangkan diri, baik terhadap organisasi maupun untuk diri sendiri. Bagi 4 | - EDISI 2 / 2019
  • 5. organisasi, pengembangan diri adalah cara yang paling tepat untuk membuat anggotanya bekerja sesuai etos kerja mereka. Sedangkan bagi kita, pengembangan diri baik untuk pengembangan karir atau untuk pekerjaan yang lebih baik selanjutnya. TEKNOLOGI 4.0 Setiap instansi pasti melakukan perubahan dalam menjalankan organisasinya, seperti halnya Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang. Saat ini Otban VI Padang telah memiliki website yang diintegrasikan dengan Integrated Management Safety Information System (IMSIS) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Semua hal tersebut untuk menjawab setiap perubahan, khususnya ketika bentuk kegiatan dialihkan ke bentuk komputerisasi berbasis digital atau teknologi 4.0. Aplikasi lain yang telah dikembangkan pada Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang adalah aplikasi e-jaldin. Dimana pelaporan kegiatan atau perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh pegawai dapat dilakukan di manapun pegawai tersebut berada. Dengan menggabungkan manfaat teknologi saat kegiatan atau perjalanan dinas, dapat membantu para pegawai bekerja lebih produktif dan efektif. Saat ini juga sedang dikembangkan aplikasi database yang menghimpun database peralatan dan lisensi personel GSE, fasilitas dan personel bandar udara, serta kartu pas. Hal ini dimaksudkan sebagai media pemenuhan (compliance) bagi operator terhadap regulasi yang berlaku. Memastikan peralatan dalam kondisi laik dan personelnya berkompetensi. Memastikan operator tertib terhadap validitas peralatan dan lisensinya. Serta dapat menjadi bahan perhitungan proyeksi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang akan diterima. RELAKSASI Ketika beban pekerjaan semakin meningkat bisa menimbulkan stres yang merupakan suatu kondisi dimana tekanan, beban, konflik, keletihan, panik, kecemasan, kemurungan dan hilangnya daya seorang pegawai, relaksasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan. Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang juga telah mengantisipasi kondisi tersebut dengan menyediakan kolam terapi ikan yang berada dilingkungan kantor. Dengan cara mencelupkan kedua kaki kedalam kolam yang didiami oleh ratusan ikan kecil, untuk kemudian ikan-ikan tersebut secara bergerombol akan ‘menyerbu’ dan menggigiti kaki anda. Gigitan ikan kecil tersebut memicu terjadinya peningkatan sekresi hormon endorfin. Dengan diproduksi dan dilepaskannya endorfin ini, lantas memberikan efek bahagia sehingga stres pun otomatis hilang. Perasaan suka dan bahagia yang dirasakan ketika relaksasi ini akan menstimulasi kerja otak kita, sehingga pikiran lebih segar dan tidak mumet. Cara di atas merupakan segelintir tindakan yang sudah dilakukan oleh Otban VI Padang. Ke depannya, tetaplah untuk selalu membawa perubahan positif dalam lingkungan pekerjaan. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang Agoes Soebagio EDISI 2 / 2019 - | 5
  • 6. FOKUS Rakorwil Otban VI Padang Tahun 2019: Menjawab Tantangan Era Revolusi Industri 4.0 B anyak orang khawatir di era Industri 4.0 ini. Kekhawatiran itu menyeruak lantaran era ini mengakibatkan disrupsi lapangan kerja. Era ini menawarkan pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan banyak orang, kini bisa dikerjakan oleh beberapa orang atau bahkan satu orang saja. “Inilah era dari yang tidak bisa menjadi bisa, apa yang tidak diatur atau tidak ada dalam aturan, bisa bakal banyak aturan baru. Untuk itu perlu segera dilakukan upaya-upaya untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Terutama persiapan terkait harmonisasi peraturan – peraturan perundangan dan regulasi-regulasi lainya,” ujar Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II- Medan, Bintang Hidayat saat membuka Rapat Koordinasi Wilayah Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI di Padang pada Selasa, 06 Agustus 2019. Dalam sambutanya, Bintang Hidayat yang mewakili Sekretaris Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono, mengharapkan forum ini dimanfaatkan untuk berdiskusi dan tukar pikiran. Dengan demikian dapat menghasilkan rumusan atau masukan yang bermanfaat dalam rangka memperbaiki dan menyempurnakan regulasi dan standar – standar ataupun kebijakan Kementerian Perhubungan dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan dan pelayanan jasa transportasi udara. Kehadiran Revolusi Indistri 4.0 ditandai dengan otomatisasi dan ekonomi digital, yakni pergeseran tren tenaga kerja yang tidak lagi bergantung pada tenaga manusia, tapi pada mesin. Industri 4.0 memberikan tantangan tersendiri di sektor transportasi udara, dalam hal menggenjot Sumber Daya Manursia (SDM) yang serasi dengan perkembangan Industri kekinian. SDM di Bidang Penerbangan dituntut harus siap menghadapi Revolusi Industri 4.0 ini, terutama untuk selalu menghadirkan penerbangan yang Selamat, Aman, dan Nyaman. 6 | - EDISI 2 / 2019
  • 7. SDM Kantor Otoritas Bandar Udara merupakan ujung tombak penyelenggara kebijakan di Bidang Penerbangan baik yang menyangkut Pesawat Udara, Bandar Udara, Pelayanan Navigasi Penerbangan dan Keamanan Penerbangan. Untuk itu Kantor Otoritas Bandar Udara harus memastikan pemenuhan terhadap peraturan – peraturan dibidang penerbangan melalui pengawasan yang ketat yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan. “Rakorwil ini diharapkan menghasilkan masukan – masukan yang stategis untuk memecahkan beberapa persoalan yang selama ini dihadapi. Baik itu pada tataran kebijakan maupun tataran operasional yang pada akhirnya bisa meningkatkan pelayanan transportasi udara” lanjutnya. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang, Agoes Soebagio selaku Ketua Panitia Pelaksana melaporkan bahwa kegiatan Rakorwil tahun 2019 ini dimaksudkan sebagai wahana konsolidasi dan kaji ulang berbagai kebijakan. Sehingga dapat dirumuskan suatu keluaran berupa kerangka kebijakan dan langkah – langkah srategis untuk meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan bidang perhubungan udara yang lebih baik. Rakorwil mengambil tema “Membangun Sinergi dan Integritas Kita Tingkatkan Keselamatan, Keamanan, dan Pelayanan Penerbangan Dalam Menjawab Tantangan Era Revolusi 4.0”. Adapun tujuan diselenggarakanya adalah untuk meningkatkan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi para pemangku kepentingan penerbangan untuk mencapai kinerja yang optimal dengan komitmen yang tinggi seluruh komponen di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang. Rakorwil Tahun 2019 ini dihadiri oleh sekitar 120 peserta dari perwakilan Direktorat Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Kantor Otoritas Bandar Udara. Hadir pula perwakilan penyelenggara bandar udara, penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan, maskapai penerbangan, ground handling serta perwakilan pemerintah daerah yang ada di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang. Agenda yang dibahas dalam Rakorwil yang berlangsung selama dua hari ini antara lain terkait dengan Penanganan Pertama Incident/ Accident Pesawat Udara di Bandar Udara Guna Keperluan Investigasi oleh Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Capt. Nurcahyo Utomo; Integrasi System Menuju Satu Data Indonesia oleh Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Operasional TIK Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PUSTIKOM) Kementerian Perhubungan Heru Dharmawan; Akselerasi Implementasi Reformasi Birokrasi Melalui Pembangunan Zona Integritas oleh Kepala Suba Bagian Program dan Anggaran Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan Maizar Radjin. Selain itu juga membahas pengoperasian pesawat tanpa awak atau drone ditinjau dari aspek keamanan penerbangan oleh Kepala Seksi Penilaian Resiko Direktorat Keamanan Penerbangan Ahmad Suyono; pengoperasian drone dalam perspektif bisnis dan komersial oleh Vice President Bussiness Development Direktorat Kargo dan Pengembangan Usaha PT Garuda Indonesia Tbk Hari Agung Saputra. Juga dibahas tentang penegakan sanksi administratif berbasis web (e-Law Enforcement) oleh Sub Bagian Penegakan Sanksi Administratif Ivan Rhesa; serta Pemahaman dan Persamaan Persepsi Antara Regulator dan Operator oleh EGM PT AP II Bandara Internasional Minangkabau Dwi Ananda Wicaksana, GM Perum LPPNPI Cabang Palembang Ari Subandrio, Ketua Airlines Operator Committe (AOC) Bandara Internasional Minangkabau Eko Pujianto dan perwakilan dari UPBU H. AS. Hanandjoeddin Ridho Bernado. Sementara itu Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang Agoes Soebagio menyampaikan materi tentang Otoritas Bandar Udara Dalam Perspektif ICAO serta penyampaian Program Kerja Otban VI Tahun 2019 dan Capaian Semester I Tahun 2019. (Yudha Inderawan) EDISI 2 / 2019 - | 7
  • 8. FOKUS Revolusi Industri 4.0 Dan Lompatan Besar Sektor Penerbangan A pa yang dimaksud dengan revolusi industri? Secara singkat, pengertian revolusi industri merupakan perubahan besar yang radikal dan cepat atas perkembangan manusia dalam membuat peralatan kerja untuk menambah hasil produksi atau industri. Tak hanya dari segi produksi, namun juga keseluruhan rantai nilai untuk mencapai efisiensi yang optimal sehingga melahirkan model bisnis baru saat ini yang berbasis digital. Para pakar mencatat, perubahan besar ini sudah terjadi tiga kali. Dan saat ini kita sedang mengalami revolusi industri yang keempat. Sebagaimana diketahui, ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia. Seperti pada revolusi industri 1.0 yang melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin uap yang jauh lebih efisien dan murah oleh James Watt pada abad ke-18. Revolusi industri pertama tersebut sangat penting dan mengubah banyak hal serta meningkatkan perekonomian dunia yang luar biasa. Pada revolusi industri 2.0 ditandai dengan berkembangnya energi listrik dan motor penggerak. Pada era ini bermunculan produksi manufaktur seperti pesawat telepon, mobil, dan pesawat terbang. Selanjutnya, pada revolusi industri 3.0 ditandai dengan tumbuhnya industri berbasis elektronika, teknologi informasi, serta otomatisasi seperti misalnya komputer. Seiring dengan kemajuan komputer, kemajuan mesin-mesin yang bisa dikendalikan dengan komputer tersebut juga meningkat. Macam-macam mesin diciptakan dengan bentuk dan fungsi yang menyerupai bentuk dan fungsi 8 | - EDISI 2 / 2019
  • 9. manusia. Komputer menjadi otaknya, robot menjadi tangannya. Pelan-pelan fungsi pekerja kasar dan pekerja manual menghilang. Kemudian adalah kehadiran teknologi digital dan internet yang dikenal sebagai revolusi industri 4.0 dan ditandai dengan berkembangnya Internet of Things (IoT). Adapun lima teknologi utama yang menopang implementasi industri 4.0 yaitu Internet of Things, Artificial Intellegence, Human-Machine Interface, teknologi robotik, dan sensor. Penguasaan teknologi menjadi kunci penentu daya saingnya. Revolusi industri 4.0 diyakini akan membawa banyak perubahan dengan segala konsekuensinya. Kehadiran revolusi industri 4.0 mampu menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru dan profesi baru yang sebelumnya tidak pernah dipikirkan. Namun ada pula resiko yang mungkin muncul, seperti berkurangnya peran sumber daya manusia (SDM) karena diganti oleh mesin atau robot. Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia termasuk di sektor transportasi udara atau penerbangan. Berjuta peluang ada disitu, tapi di sisi lain terdapat berjuta tantangan yang harus dihadapi. Di Indonesia, beberapa operator penerbangan sudah mulai mengantisipasi revolusi industri 4.0 tersebut. Salah satu operator penerbangan yang sudah mengantisipasi hal tersebut adalah maskapai Garuda Indonesia. Dalam kegiatan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang Tahun 2019 yang diselenggarakan tanggal 6 dan 7 Agustus 2019 di Padang, VP Business Development PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Hari Agung Saputra mengungkapkan bahwa Garuda Indonesia berencana menggunakan pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/ UAV) atau dikenal dengan drone sebagai pengembangan bisnis angkutan kargo udara masa depan guna mereduksi tarif. Disampaikan Hari Agung alasan penggunaan drone tersebut karena dinilai lebih efisien dan meminimalkan resiko. Di sisi lain, investasi untuk pesawat tersebut lebih murah dibandingkan dengan jenis konvensional. Penggunaan drone dinilai lebih efisien karena tidak membutuhkan bahan bakar yang banyak. Selain itu juga bisa mengurangi biaya pegawai dalam bentuk set crew seperti pada pesawat konvensional. Teknologi UAV memang sudah mulai digunakan di beberapa negara dan pengoperasian di Indonesia hanya tinggal menunggu waktu saja. Hanya saja yang harus menjadi perhatian kita bersama adalah bagaimana dengan kesiapan regulasinya? Revolusi industri 4.0 juga melanda pengelolaan bandar udara. Salah satu contohnya terkait dengan penanganan bagasi secara otomatis yang harus mengintrodusir penggunaan kecerdasan buatan yang terkoneksi dengan jaringan dan internet. Model pembongkaran bagasi dengan penggunaan kecerdasan buatan yang terkoneksi dengan jaringan dan internet memberikan akses bagi penumpang maupun maskapai penerbangan untuk memonitor proses muat dan pembongkaran bagasi dengan cermat hingga bagasi diterima penumpang melalui conveyor belt. Sistim ini menjadi penting digunakan karena berkaitan dengan kepuasan konsumen. Semakin cepat barang sampai kepada penumpang, maka semakin sedikit waktu tunggu penumpang pesawat di bandar udara dan tentu itu akan memenuhi kepuasan penumpang. Sementara itu, sistim navigasi penerbangan juga tak luput dari penggunaan teknologi 4.0. General Manager Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Cabang Palembang Ari Subandrio dalam Rakorwil tersebut menyampaika bahwa Perum LPPNPI merencanakan untuk menerapkan prosedur navigasi berupa Remotely Aerodrome Flight Information Services (AFIS), Traffic Information Broadcast by Aircraft (TIBA) dan Flight Watch khususnya di wilayah Indonesia Bagian Timur. Dengan diberlakukannya prosedur berbasis teknologi 4.0 ini diharapkan tidak ada lagi blank spot di langit Indonesia dari layanan navigasi penerbangan. Dan dengan demikian keselamatan penerbangan akan lebih terjamin. (Yudha Inderawan) EDISI 2 / 2019 - | 9
  • 10. FOKUS Integrasi Sistem Menuju Satu Data Indonesia D ata, belakangan banyak mendapat perhatian dari berbagai kalangan seperti aparatur pemerintahan, masyarakat, bisnis, penegak hukum, dan juga masyarakat sipil. Alasannya sebenarnya sangat sederhana. Karena data yang kredibel merupakan kunci dari kualitas pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Kebijakan publik, pelayanan publik, penegakan 10 | - EDISI 2 / 2019
  • 11. hukum, pengawasan kinerja pemerintah, hingga peluang bisnis, semuanya membutuhkan data yang kredibel. Sayangnya, dalam praktik, data masih sering tidak dikelola secara serius. Masih banyak ditemukan kasus di mana terdapat data yang tidak hanya memiliki beragam versi, namun sering juga saling kontradiktif di antara satu dengan yang lainnya. Saat ini, perkembangan teknologi di dunia semakin maju. Memasuki era digital berbasis teknologi 4.0 diperlukan pemahaman, pengertian, dan antisipasi dari ketertinggalan teknologi di masa depan. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo baru-baru ini telah merilis Peraturan Presiden No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Satu Data Indonesia adalah kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan. Serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar instansi pusat dan daerah melalui pemenuhan standar data, metadata, interoperabilitas data, dengan menggunakan kode referensi dan data induk. Satu Data Indonesia sangat membantu untuk mendapatkan informasi penting perihal perkembangan terkini terkait bidang- bidang yang menjadi perhatian Pemerintah. Sebagai bagian dari Pemerintah, Kementerian Perhubungan, c.q. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara turut berpartisipasi dalam mendukung program yang telah ditetapkan sebagai agenda nasional ini. “Integrasi data sangat diperlukan untuk menunjang fungsi pelayanan kepada stakeholder perhubungan udara. Integrasi data diperlukan juga sebagai fungsi kontrol dan monitoring serta fungsi pengambilan keputusan dari manajemen kantor pusat maupun Kantor Otoritas Bandar Udara dan Unit Penyelenggara Bandar Udara, serta Unit Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan. Sehingga akan didapat data yang cepat, akurat, informatif dan transparan,” demikian diungkapkan Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Operasional TIK Pustikom Kementerian Perhubungan Heru Dharmawan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Wilayah Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang yang diselenggarakan tanggal 6 dan 7 Agustus 2019 lalu di Padang. Menurut Heru, sistim Satu Data Perhubungan Udara ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan informasi bagi stakeholder dan dapat menjawab tantangan di era revolusi industri 4.0, di mana salah satunya adalah bisa diaksesnya informasi perhubungan udara dengan lebih mudah dan efisien. (Yudha Inderawan) EDISI 2 / 2019 - | 11
  • 12. FOKUS Kenali Penanganan Pertama Kecelakaan Di Bandar Udara D alam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan pada Pasal 357 dinyatakan bahwa Pemerintah melakukan investigasi dan penyelidikan mengenai setiap kecelakaan dan kejadian serius pesawat udara sipil di Indonesia. Demikian ungkap Capt. Nurcahyo Utomo, Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) pada kegiatan Rakorwil Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang pada 6 Agustus 2019 lalu. Nurcahyo menjadi narasumber pertama (first responder) terkait penanganan kecelakaan yang memberikan sosialisasi penanganan pertama kecelakaan dan kejadian serius pesawat udara di bandar udara guna keperluan investigasi pada para peserta Rakorwil. Tujuan dilakukan sosialisasi terhadap penanganan di lokasi kecelakaan oleh first responder dari KNKT adalah untuk meningkatkan pengetahuan berbagai bahaya yang mungkin timbul di lokasi kecelakaan. Juga sebagai pengetahuan perlengkapan perlindungan diri dan melaksanakan investigasi secara aman. Selain itu juga agar mempunyai pengetahuan untuk dapat menjaga barang bukti yang diperlukan untuk investigasi. “Yang dimaksud dengan “kecelakaan” adalah peristiwa pengoperasian pesawat udara yang mengakibatkan kerusakan berat pada peralatan atau fasilitas yang digunakan; dan korban jiwa atau luka serius dalam kecelakaan tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan “kejadian serius” adalah suatu kondisi pengoperasian pesawat udara hampir terjadinya kecelakaan,” ujar Nurcahyo. Hasil investigasi kecelakaan pesawat udara tidak dapat digunakan sebagai bukti dalam proses pengadilan, namun demikian hasil investigasi kecelakaan pesawat yang bukan digolongkan sebagai informasi rahasia dapat diumumkan kepada masyarakat. Investigasi kecelakaan dan kejadian serius pesawat udara tidak hanya terhadap pesawat udara nasional tetapi juga terhadap pesawat udara asing yang mengalami kecelakaan di wilayah Indonesia. Di Indonesia lembaga penanganan kecelakaan dan kejadian serius pesawat udara adalah Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang melaksanakan tugas dan fungsi investigasi kecelakaan transportasi. Kecelakaan pesawat udara dapat terjadi di dalam atau di sekitar bandar udara maupun di luar bandar udara. Apabila terjadi kecelakaan pesawat udara, maka personil atau petugas yang berada di lokasi kejadianlah yang pertama kali menangani barang bukti (evidence). Investigator KNKT terkadang kesulitan untuk segera sampai di lokasi kejadian, karena biasanya dilakukan penutupan bandar udara lokasi kejadian. Lokasi kejadian adalah tempat yang berbahaya yang mungkin timbul dari alam, mekanis, dan mikroorganisme yang ada di dalam darah yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia (blood borne panthogen), seperti Hepatitis A, B, dan C, serta HIV. “Kenali bahayanya dan gunakan alat pelindung diri yang memadai. Bukti sangat penting untuk investigasi dan dapat rusak, untuk itu perlu dijaga,” pungkas Nurcahyo Utomo (Yudha Inderawan) 12 | - EDISI 2 / 2019
  • 13. FOKUS K antor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang akan mengajukan usulan Kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk menetapkan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang dijadikan sebagai unit yang melaksanakan akselerasi Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Pengusulan ini didasarkan beberapa pertimbangan yaitu memiliki sumber daya yang cukup, belum pernah mendapatkan predikat WBK, tidak memiliki temuan audit oleh aparat pengawas yang subtantif, serta pimpinan dan pegawainya tidak sedang menjalankan hukuman disiplin maupun dalam proses pemeriksaan hukuman disiplin. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Agoes Soebagio mengingatkan kepada jajarannya bahwa diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berintegritas, untuk mewujudkan WBK dan WBBM tersebut. “Perlu saya sampaikan, kendatipun kita membuat sistem, membangun perangkat, membuat fasilitas, menyediakan perlengkapan lengkap, tanpa SDM yang berintegritas yang mempunyai kemampuan melayani, percuma saja,” ujarnya di sela acara Rakorwil Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang Tahun 2019 di Padang, Selasa 06 Agustus yang lalu Pada kesempatan yang sama, Kepala Sub Bagian Program dan Anggaran Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan Maizar Radjin, saat memberikan paparan dalam acara Rakorwil tersebut menjelaskan titik singgung antara reformasi birokrasi dan pembangunan zona integritas. Menurut Maizar, reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif, dan efisien. Sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat dan profesional dengan menargetkan tercapainya tiga sasaran hasil utama. Tiga sasarn tersebut yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan pelayanan publik. Dalam melaksanakan akselerasi pembangunan zona integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) terdapat lima tahapan yang harus dilalui. Adapun tahapan yaitu tahap pengusulan, tahap pencanangan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan, serta tahap review dan evaluasi. Zona Integritas (ZI) merupakan predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/ WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang telah berhasil melaksanakan reformasi birokrasi dengan baik. Reformasi biokrasi dinyatakan baik bila telah memenuhi sebagian besar kriteria proses perbaikan pada enam area perubahan, yaitu manajemen reformasi, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen sumber daya manusia (SDM), penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, peningkatan kualitas pelayanan publik, survey eksternal Indeks Persepsi Korupsi yang tinggi dan Indeks Persepsi Kualitas Pelayanan yang menyatakan baik, serta telah menyelesaikan tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh pemeriksaan Internal dan Eksternal. (Yudha Inderawan) Membangun Zona Integritas Bebas Korupsi Di Otban VI Padang EDISI 2 / 2019 - | 13
  • 14. LAPORAN KHUSUS Monitoring Angkutan Lebaran Dan Haji 1440 H/ 2019 M Otban VI Padang: Normal, Lancar, Selamanya S eperti pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2019 ini Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang juga melakukan monitoring angkutan udara selama periode Lebaran dan angkutan jamaah Haji tahun 1440 H/ 2019 M. Monitoring dilaksanakan di lima bandar udara utama yang berada di wilayah kerja Otban VI Padang yaitu Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandar Udara Internasional Minangkabau Padang, Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang, Bandar Udara Sultah Thaha Jambi, dan Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu. Selain itu juga dilaksanakan di tiga bandar udara tambahan yaitu Bandar Udara H.AS Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Bandar Udara Silampari Lubuk Linggau, dan Bandar Udara Muaro Bungo Jambi. Monitoring dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Agoes Soebagio, dilaksanakan pada tanggal 29 Mei sampai dengan 13 Juni 2019 untuk Lebaran dan 6 Juli hingga 4 September 2019. 14 | - EDISI 2 / 2019
  • 15. “Alhamdulillah, kegiatan monitoring posko angkutan udara lebaran dan haji tahun 2019 di lima bandar udara utama dan tiga bandar udara tambahan berjalan dengan normal, lancar, terkendali dengan selamat, aman dan nyaman atau selamanya,” ujar Agoes. Menurut Agoes, peralatan dan utilitas bandar udara, operasional dan jasa terkait, serta pelayanan dan fasilitas navigasi penerbangan berjalan dengan normal. Keterlambatan penerbangan sudah ditangani dengan baik oleh badan usaha angkutan udara atau maskapai penerbangan sesuai PM 89 tahun 2015 tentang delay management. “Terkait harga tarif di tiket yang diperjualbelikan oleh maskapai juga sudah sesuai dengan KM 106 Tahun 2019,” lanjut Agoes. Monitoring dilaksanakan berdasarkan Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor INST 02 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Angkutan Udara Lebaran Tahun 2019 M/ 1440 H dan INST 03 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Angkutan Udara Haji 1440 H / 2019 M. Tujuan monitoring adalah untuk memastikan keselamatan, keamananan, pelayanan dan pengoperasian penerbangan pada saat Lebaran dan angkutan haji tahun 1440 H/ 2019 M berjalan sesuai dengan standar yang telah di tentukan. Serta terlaksananya pemenuhan standar dan prosedur keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan pada saat lebaran sesuai dengan yang telah di tetapkan. Monitoring dilaksanakan terhadap kegiatan badan usaha bandar udara dan unit penyelenggara bandar udara dan jasa terkait terhadap pelayanan kepada pengguna jasa. Kegiatan maskapai niaga berjadwal EDISI 2 / 2019 - | 15
  • 16. terhadap penetapan tarif batas atas dan batas bawah; penanganan keterlambatan (delay management). Kegiatan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia terhadap pelayanan dan fasilitas yang tersedia di bandar udara; memonitor prosentase pertumbuhan pesawat dan penumpang di tahun 2019 terhadap tahun 2018 selama H-7 dan H+7. Serta memonitor secara umum pelayanan dan pengoperasian angkutan udara Lebaran tahun 2019 di bandar udara wilayah kerja. Sebenarnya, Otban VI Padang mendapat tugas untuk melakukan monitoring di lima bandar udara utama. Tiga bandar udara tambahan yang dimonitoring adalah inisiatif dari Otban VI Padang. Agoes mengharapkan di periode pelaksanaan pemantauan untuk LAPORAN KHUSUS Grafik Perbandingan Jumlah Pesawat Udara Grafik Perbandingan Jumlah Penumpang 16 | - EDISI 2 / 2019
  • 17. peak season selanjutnya, yaitu pada Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru, Bandar udara H.AS Hanandjoeddin Tanjung Pandan dapat dimasukkan ke dalam pemantauan nasional, karena sudah berstatus bandar udara internasional. Selain melakukan monitoring, Agoes menambahkan bahwa pihaknya juga melakukan dokumentasi kegiatan monitoring tersebut. Dokumentasi itu bisa di akses melalui 12 link Youtube milik Otban VI Padang dengan alamat @OtbanEnam. Dari hasil monitoring terlihat jumlah total pergerakan pesawat udara yang beroperasi di 8 bandar udara tersebut mengalami penurunan -18,88%. Pada tahun 2018 tercatat total 5975 pergerakan pesawat dan di tahun 2019 ini tercatat 4. 847 pergerakan pesawat, atau terdapat selisih -1.128 pergerakan. Sementara itu untuk pertumbuhan jumlah penumpang juga mengalami penurunan -28,26%. Tahun 2018 jumlah penumpang mencapai 806.075 orang. Sedangkan tahun 2019 berjumlah 578.263 orang. Sehingga ada selisih – 227.812 orang. (Abdul Halim) EDISI 2 / 2019 - | 17
  • 18. Kerjasama Otban II dan Otban VI Melancarkan Keberangkatan Jamaah Haji K antor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan yang membawahi Bandar udara Internasional Hang Nadim Batam dan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang yang membawahi Bandar udara Sultan Thaha Jambi melakukan kerjasama monitoring berkelanjutan untuk memperlancar proses keberangkatan jamaah calon haji kloter 21 dari Jambi. Jamaah tersebut terbang menuju tanah suci pada hari Kamis, 25 Juli 2019 melalui embarkasi Batam. Kerjasama meliputi inspeksi pesawat yang melakukan penerbangan antara jamaah calon haji dari Jambi menuju Batam, LAPORAN KHUSUS 18 | - EDISI 2 / 2019
  • 19. penyediaan  sarana dan prasarana untuk pemeriksaan CIQ (Custom, Immigration and Quarantine) jamaah calon haji di Jambi serta beberapa hal lainnya. Kerjasama tersebut mampu mempersingkat proses keberangkatan dan memudahkan jamaah calon haji dari kloter 21 Jambi dalam penerbangan dari Jambi - Batam - Jeddah (Arab Saudi). Menurut Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti, kerjasama dilakukan juga untuk memberi kenyamanan kepada jamaah calon haji sehingga mampu melaksanakan ibadah haji yang penuh kegiatan fisik tersebut dengan lebih lancar dan khusyuk. “Selain itu, penerbangan haji sangat ketat, terutama dalam hal slot penerbangan di bandar udara tujuan di Arab Saudi karena banyaknya pesawat yang datang dari berbagai negara. Jika proses di negara asal bagus dan tepat waktu, akan sangat membantu saat nanti proses di Arab Saudi. Jadi kerjasama ini sangat baik dan diharapkan bisa dilaksanakan di semua kantor Otoritas Bandar udara di seluruh Indonesia,” ujar Polana. Kepala Kantor OBU Wilayah II Bintang Hidayat, menyatakan kerjasama dilakukan karena penerbangan haji antara ini meliputi dua wilayah kerja OBU yang berbeda. “Dengan monitoring berkelanjutan ini, kerja kami menjadi lebih mudah dan cepat karena adanya monitoring yang sudah dilakukan lebih dulu di Jambi oleh OBU Padang. Dengan demikian kami memiliki waktu yang lebih untuk melakukan kegiatan lainnya yang bermanfaat,” ujar Bintang. Sementara itu Kepala Kantor OBU Wilayah VI Padang Agoes Soebagio juga merasa senang dengan kerjasama yang mampu memudahkan jamaah haji ini. “Kami menerjunkan Tim Monitoring EDISI 2 / 2019 - | 19
  • 20. Haji 2019M/1440H untuk melakukan monitoring. Di antaranya dengan melakukan inspeksi terhadap 3 pesawat Garuda yang membawa jamaah haji dari Jambi ke Batam. Alhamdulillah penerbangan berjalan dengan aman, lancar dan terkendali, tidak ada temuan yang mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan,” ujar Agoes. Menurut Agoes, jamaah calon haji kloter 21 yang berjumlah 449 orang terdiri dari 190 laki-laki dan 259 perempuan dari Jambi tidak bisa langsung terbang menuju ke Arab Saudi, namun harus melalui Embarkasi Batam. Dari Jambi, jamaah calon haji diangkut dengan 3 pesawat Boeing B737-800NG Garuda Indonesia yaitu GA - 1510 yang berangkat pukul 03.28 WIB, GA- 1300 berangkat pukul 03.40 WIB, dan GA- 1320 yang berangkat pukul 04.18 WIB. Para jamaah calon haji dari Jambi tersebut juga langsung menuju ruang tunggu keberangkatan di Bandar udara Hang Nadim Batam. Para jamaah calon haji tidak lagi transit di Asrama Haji Batam dan tidak LAPORAN KHUSUS 20 | - EDISI 2 / 2019
  • 21. lagi check-in serta diperiksa CIQ karena semua proses tersebut sudah dilakukan di Bandar udara Sultan Thaha Jambi. Selanjutnya 448 jamaah calon haji bersama 6 petugas kloter 21 diterbangkan menuju Jedah, Arab Saudi dengan pesawat Boeing B747- 400 oleh maskapai Saudi Airlines nomor penerbangan SV - 5421 pada pukul 10.00 WIB, lebih cepat 10 menit dari jadwal awal pukul 10.10 WIB. Seorang jamaah No. 257 a.n Ishak Yahya Akim batal berangkat dikarenakan sakit. (*Rifqi) EDISI 2 / 2019 - | 21
  • 22. KELAIKUDARAAN Ratusan Ramp Check di Otban VI Padang T ransportasi udara pada saat ini telah menjadi elemen penting dalam laju pertumbuhan dan perkembangan suatu daerah. Sejalan dengan perkembangan teknologi industri, masyarakat semakin sadar bahwa peranan transportasi udara sangat penting karena dirasakan lebih efisien dari sisi waktu di bandingkan dengan sarana tranportasi lainnya. Walaupun harga tiketnya dinilai masih relatif lebih mahal. Meskipun demikian transportasi udara merupakan solusi yang paling menjanjikan untuk memperlancar arus pengangkutan penumpang dan barang baik dari dalam negeri maupun keluar negeri. Oleh karena itu faktor keselamatan, keamanan dan pelayanan transportasi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan dapat terus berperan dalam menumbuhkembangkan suatu daerah. Kementerian Perhubungan selaku regulator penerbangan nasional berkomitmen untuk mewujudkan Safety, Security, and Service through Compliance (3S + 1C) demi menjaga kepuasan pengguna jasa angkutan udara. Hal tersebut sesuai dengan amanat UU no 1 tahun 2019 tentang Penerbangan terutama di pasal 3 yang disebutkan di antaranya bahwa penerbangan diselenggrakan dengan tujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan penerbangan yang tertib, teratur, selamat, aman, nyaman dengan harga yang wajar, dan menghindari praktek persaingan usaha yang tidak sehat. Selain itu juga untuk memperlancar arus perpindahan orang dan/ atau barang melalui udara dengan mengutamakan dan melindungi angkutan udara dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomian nasional. Untuk mewujudkan hal itulah diperlukan kesinergian antara regulator, operator penerbangan, maupun pengguna jasa penerbangan. Sebagai perwakilan dari regulator pusat yang berada di wilayah, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang juga senantiasa mendukung dan melaksanakan kegiatan untuk mewujudkan Safety, Security, and Service through Compliance (3S + 1C) d wilayah kerjanya. Hal tersebut sesuai sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 41 Tahun 2011, serta PM 22 Tahun 2015 sehingga inspektur penerbangan bidang kelaikudaraan Otban VI Padang secara konsisten melaksanakan pengawasan terhadap maskapai penerbangan. Pengawasan ini dilakukan guna menjamin maskapai yang akan digunakan oleh masyarakat dalam keadaan aman serta laik terbang. Dalam praktik pengawasannya digunakan metode pemeriksaan acak (ramp check) secara periodik dan lebih intens pada saat peak season (hari besar dan tahun baru). Pelaksanaan ramp chek tersebut dilaksanakan di bandar udara-bandar udara besar di 5 (lima) Provinsi dibawah wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah VI Padang. Bandar udara-bandar udara yang menjadi target pelaksanaan ramp check antara lain Bandar udara Internasional Minangkabau Padang (Sumatera Barat), Bandar udara Sultan Thaha (Jambi), Bandar udara Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Bandar udara Depati Amir Pangkal Pinang (Bangka), Bandar udara 22 | - EDISI 2 / 2019
  • 23. Internasional H.A.S. Hanandjoeddin Tanjung Pandan (Belitung), dan Bandar udara Internasional Sultan Mahmud Badarudin II Palembang (Sumatera Selatan). Adapun operator penerbangan yang diperiksa antara lain Garuda Indonesia, Citilink, Sriwijaya Air, NAM Air, Lion Air, Batik Air, Wings Air, Indonesia Air Asia, Travel Express Aviation, Susi Air, Deraya Air, dan Saudi Arabian Airlines. Selama periode Januari 2019 sampai dengan Juli 2019, Inspektur Kelaikudaraan Otban VI Padang telah melaksanakan ramp chek sebanyak 445 kali. Rinciannya adalah 223 kali pemeriksaan terhadap pesawat maskapai nasional yang beregestrasi kebangsaan Indonesia (PK) dan sebanyak 12 kali terhadap tiga pesawat maskapai asing yang beregestrasi kebangsaan Islandia (TF). Rincian kegiatan ramp check tersebut terdiri dari penerbangan reguler sebanyak 147 kali, angkutan lebaran 2019 sebanyak 268 kali dan angkutan haji 2019 sebanyak 30 kali. Sedangkan untuk kegiatan surveillance terhadap operator yang telah dilaksanakan selama periode Januari sampai dengan Juli 2019 sebanyak 8 kali. Terdiri dari surveillance AOC 121 Garuda Indonesia di Jambi, AOC 121 Lion Air di Jambi, PSC 141 PT. Deraya Fying School (dua kali), AOC 121 NAM Air di Pangkal Pinang, AMO 145 NAM Air di Pangkal Pinang, AOC 121 Wings Air di Palembang, dan AMO 145 Wings Air di Palembang. Dari hasil kegiatan ramp check dan surveillance, seluruh temuan telah dilakukan corrective action (tindakan perbaikan) oleh operator penerbangan dan data tersebut telah dilaporkan kepada Dirjen Perhubungan Udara dalam hal ini Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara. Dengan demikian seluruh pesawat yang beroperasi di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah VI dalam kondisi laik terbang. Pada bulan ramadhan tahun 2019 ini tim Otban VI Padang juga kedatangan tamu dari Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan yang melakukan peninjauan angkutan lebaran tahun 2019 di wilayah Sumatera Barat. Dalam salah satu kunjungannya, mereka memonitoring pengawasan angkutan lebaran yang dilakukan oleh Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah VI Padang. Pada kegiatannya tersebut, mereka menanyakan standart operating procedure (SOP) ramp check pesawat udara serta melakukan peninjauan secara langsung kegiatan ramp check yang dilakukan oleh tim inspektur kelaikudaraan Otban VI Padang. Semua pertanyaan tersebut dapat dijawab tuntas oleh tim inspektur kelaikudaraan Otban VI Padang dan mendapat apresiasi dari tim Itjen Kementerian Perhubungan. (Budi) EDISI 2 / 2019 - | 23
  • 24. OJT Training Conformity Inspection di PTDI M engusung misi menjadi yang terdepan di segmen pasar pesawat turboprop kelas ringan dan sedang, serta menjadi acuan bagi industri penerbangan di Asia Pasifik dengan menerapkan optimalisasi kompetensi industri dan komersial, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara khususnya Inspektur Kelaikudaraan melaksanakan kegiatan Manufacturing Conformity Inspection pesawat N219. Kegiatan ini dilakukan untuk pemenuhan aspek keselamatan dalam pembuatan dan pengembangan pesawat tersebut sesuai dengan regulasi yang berlaku. Tim inspektur kelaikudaraan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang pada tanggal 12-16 Agustus 2019 lalu berkesempatan untuk melaksanakan Manufacturing Conformity Inspection terhadap pesawat N219 di kompleks PTDI Bandung. Dalam proses pelaksanaannya, para inspektur Otban VI membandingkan part, assy dan sub KELAIKUDARAAN 24 | - EDISI 2 / 2019
  • 25. assy terhadap standar (type design). Dengan kata lain compare actual with reference, memeriksa drawing dan sertifikasi pesawat dan melihat pengetesan setiap fungsi sistim dari N219. Selain itu juga melihat pekerjaan yang ada di sana mulai dari proses receiving raw material, forming part dan komponen, proses pembuatan part dari bahan komposite, proses assembly sampai dengan line produksi N219 berikut dengan dokumen – dokumen yang disiapkan untuk proses sertifikasi part. Sedikit perkenalan dengan pesawat N219. N219 adalah pesawat commuter yang termasuk dalam kategori Civil Aviation Safety Regulations (CASR) 23. Pesawat dengan kapasitas 19 penumpang ini dikembangkan bersama antara PTDI dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sejak 2014. Spesifikasi pesawat sangat sesuai untuk dioperasikan di daerah remote area, penghubung antar kota dan antar pulau. Dalam proses pembuatan pesawat N219, PTDI melakukan sendiri manufacturing dan assembly untuk detail parts dan komponen sesuai dengan standar dalam industri penerbangan. Oleh karena itu dukungan pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan selaku regulator penerbangan nasional sangat dibutuhkan untuk menciptakan industri lokal dengan produk yang qualified sesuai dengan peraturan keselamatan penerbangan yang berlaku. (Annil) EDISI 2 / 2019 - | 25
  • 26. KEAMANAN Avsec Awareness Airnav Cabang Padang P eraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2017 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional mengamanahkan kepada penyelenggara layananan navigasi penerbangan untuk berkewajiban mengikutikan seluruh karyawannya dengan kegiatan Avsec Awareness. Terkait dengan hal tersebut, Airnav cabang Padang bekerjasama dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang pada Selasa tanggal 13 Agustus 2019, bertempat di ruang rapat gedung OPB mengadakan kegiatan sosialisasi bagi seluruh pegawai/ karyawan Airnav cabang Padang. Airnav cabang Padang merupakan salah satu cabang yang telah memiliki dokumen Air Navigation Services Security Program (ANSSP) dan telah dilakukan audit baik dari manajemen internal Airnav Indonesia maupun Direktorat Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Sosialisasi di Airnav cabang Padang ini sekaligus juga sebagai tindaklanjut dari temuan audit Direktorat Keamanan Penerbangan. Dalam sosialisasi yang disampaikan oleh inspektur keamanan penerbangan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang dipaparkan beberapa materi terkait dengan keamanan penerbangan. Materi tersebut antara lain terkait program keamanan penerbangan nasional, program keamanan penerbangan navigasi penerbangan, pembagian kategori daerah keamanan di daerah navigasi penerbangan, tanda izin masuk ke daerah navigasi penerbangan; dan daerah keamanan terbatas di bandar udara. Dalam sambutanya pada pembukaan sosialisasi, General Manager Airnav cabang Padang Wisnu Hadi menyampaikan apresiasi dan mendukung penuh terkait aspek keamanan penerbangan. “Kini Airnav tidak hanya concern ke aspek safety saja, melainkan juga security menjadi prioritas kami,” ujarnya. Menurutnya, sosialisasi ini berbanding lurus dengan implementasi yang sudah diterapkan oleh Airnav cabang Padang yang sudah memiliki program keamanan, fasilitas penunjang maupun sumber daya personel aviation security yang memiliki lisensi. Terpisah Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang Agoes Soebagio mengapresiasi kegiatan sosialisasi avsec awareness tersebut. “Secara nasional Airnav Padang termasuk cabang yang pertama yang telah memiliki dokumen keamanan dan telah dilakukan audit secara komprehensif oleh Direktorat Keamanan Penerbangan,” ujarnya. Kegiatan sosialisasi yang dibagi menjadi dua sesi, pagi dan siang, ini diikuti oleh seluruh manajemen dan pegawai Airnav cabang Padang dengan antusias. (Rahmat) 26 | - EDISI 2 / 2019
  • 27. KEAMANAN Meningkatkan Kompetensi Inspektur Keamanan Penerbangan P ada tanggal 3 hingga 5 Juli 2019 Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang bekerjasama dengan Direktorat Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Inspektur Keamanan Penerbangan. Kegiatan bimtek tersebut mengambil tema Investigasi Keamanan Penerbangan. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan inspektur keamanan penerbangan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I sampai dengan X dan inspektur keamanan penerbangan Direktorat Keamanan Penerbangan Dirjen Perhubungan Udara. Total peserta berjumlah 24 orang inspektur keamanan. Kegiatan bimtek ini bertujuan untuk peningkatan kompetensi inspektur keamanan penerbangan khususnya terkait dengan investigasi masalah-masalah keamanan penerbangan. Dalam kegiatan ini peserta bimtek dibekali bagaimana teknik berkomunikasi yang baik, teknik interview, teknik mendengar sampai pengumpulan data dan pelaporan terkait dengan investigasi keamanan penerbangan. Dijelaskan oleh pemateri bahwa komunikasi yang baik adalah komunikasi yang efektif, mempunyai gaya berkomunikasi, keterampilan berkomunikasi, pengulangan, verifikasi serta penyimpulan dari komunikasi yang telah dilakukan. Pengumpulan data yang diperlukan untuk tujuan investigasi dapat melalui pendekatan rasional, empiris, atau sistematis. Observasi terhadap data diperlukan guna mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang diteliti akan atau terjadi. Dalam melakukan investigasi, seorang investigator harus bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif . Investigator dimungkinkan dapat melihat hal – hal yang oleh subjek investigasi sendiri kurang disadari. Selain itu juga dimungkinkan memperoleh data tentang hal – hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek investigasi secara terbuka dalam wawancara . Dalam kegiatan bimtek ini juga disimulasikan sebuah studi kasus. Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan diminta untuk mendiskusikan beberapa contoh kasus yang terkait keamanan penerbangan. (Rahmat) EDISI 2 / 2019 - | 27
  • 28. Koordinasi FAL Bandar Udara Internasional Minangkabau U ntuk melakukan koordinasi dalam pemberian fasilitas penerbangan internasional yang lebih baik di Bandar udara Internasional Minangkabau Padang, pada Selasa 2 Juli 2019 lalu, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang menyelenggarakan kegiatan Rapat Komite Fasilitasi (FAL) Bandar udara Internasional Minangkabau. Rapat yang berlangsung di Hotel Mercure Padang ini juga merupakan salah satu bentuk kegiatan pengendalian yang dilakukan oleh Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang. Hal ini karena komite FAL Bandar udara Internasional Minangkabau diketuai oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang. FAL Bandar udara Internasional Minangkabau Padang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara, nomor: KP344 Tahun 2017 dan berlaku hingga tahun 2020. Komite Fasilitasi (FAL) di bandar udara internasional dibentuk berdasarkan Annex 9 Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Tujuannya di antaranya untuk memfasilitasi pergerakan pesawat udara, awak pesawat, penumpang dan barang, kargo, pos dan barang persediaan pesawat tanpa hambatan dan penundaan yang tidak perlu. Menurut ketentuan Annex 9 tersebut, rapat Komite Fasilitasi (FAL) merupakan pertemuan komite yang wajib dilakukan sekurang kurangnya minimal 1 kali dalam setahun. Dalam rapat ini anggota Komite Fasilitasi menyampaikan hal-hal yang menjadi kendala di lapangan terkait penyelenggaraan penerbangan internasional untuk dicarikan solusi bersama. Kegiatan rapat FAL Bandar udara Internasional Minangkabau ini dihadiri oleh perwakilan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Barat, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandar udara Internasional Minangkabau, Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi Sumatera Barat, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Padang, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Padang, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Kelas I Padang, Kepala Stasiun Karantina Ikan Kelas I Padang serta hadir juga Ombudsman RI perwakilan Sumatera Barat. Dari operator penerbangan, terlihat hadir Executive General Manager PT. Angkasa Pura II Bandar udara Internasional Minangkabau, General Manager Perum LPPNPI (Airnav) cabang Padang, Maintenance Manager PT. Angkasa Pura II Bandar udara Internasional Minangkabau, Airport Operation and Services Junior Manager PT. Angkasa Pura II Bandar udara Internasional Minangkabau, General Manager PT. Garuda Indonesia Cabang Padang, Senior Manager Lion Air Group cabang Padang yang juga diamanahkan sebagai Ketua AOC Bandar udara Internasional Minangkabau, Distrik Manager PT AirAsia Cabang Padang, General Manager PT. Gapura Angkasa Cabang Padang, dan General Manager PT. PTN Cabang Padang. Bertindak sebagai pemateri 1 dalam kegiatan ini adalah Dwi Ananda Wicaksana selaku Executive General Manager PT. Angkasa Pura II Bandar udara Internasional Minangkabau. Dalam paparannya Dwi menyampaikan kegiatan fasilitasi terkait penyelenggara bandar udara serta rencana pengembangan infrasturuktur Bandar udara Internasional Minangkabau untuk peningkatan pelayananan kebandarudaraan. Pada sesi yang kedua disampaikan paparan oleh Kepala Balai Karantina Kesehatan Bandar udara Internasional Minangkabau Dr. Jalil Alfani, M.Kes. Dalam paparannya Jalil menyampaikan terkait kegiatan fasilitasi kekarantinaan kesehatan di bandar udara dan materi terkait penanggulangan penyakit berpotensi KLB di Bandar udara Internasional Minangkabau. (Rahmat) KEAMANAN 28 | - EDISI 2 / 2019
  • 29. NAVIGASI Pengukuran Dan Pengawasan Kualitas Koordinat Navigasi Penerbangan A spek keselamatan penerbangan termasuk dengan segala persyaratan pendukungnya merupakan elemen yang khusus dan mutlak harus diwujudkan. Termasuk di antaranya adalah elemen-elemen dalan navigasi penerbangan. Seperti misalnya titik koordinat referensi bandar udara (Aerodrome Reference Point/ARP), maupun letak lokasi suatu peralatan navigasi (Navigation Aid’s) atau objek lain yang dianggap penting untuk keperluan navigasi dan operasi penerbangan. Terkait dengan hal tersebut, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang melaksanakan kegiatan pengukuran dan pengawasan ulang titik koordinat bandar udara dan navigasi penerbangan di bandar udara wilayah kerjanya. Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/29/II/2010 Tahun 2010 tentang petunjuk pelaksanaan pengukuran dan pengawasan kualitas koordinat navigasi penerbangan dengan sistim geodesi dunia (world geodetic system) 1984 bagian 173-4 (Advisory Circular Part 173-4). WGS-84 merupakan sistem koordinat Kartesian Geosentrik menggunakan Ellipsoid GRS (Geodetic Reference System) 80. Lokasi kegiatan pengukuran titik koordinat tersebut berada di parking stand Bandar Udara Internasional Minangkabau Padang Sumatera Barat. Kegiatan pengukuran dilaksanakan oleh inspektur navigasi penerbangan dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang dengan menggunakan sistim geodesi dunia (world geodetic system) 1984. Tujuan penggunaan menggunakan sistem WGS-84 adalah untuk mendapatkan tingkat akurasi dan presisi agar pelaksanaan pengukuran mendapatkan hasil kualitas yang baik. (Dendy Muriyansyah) EDISI 2 / 2019 - | 29
  • 30. BANDAR UDARA Otban VI Targetkan Semua Bandar Udara Miliki AEP O toritas Bandar Udara Wilayah VI Padang sangat konsen terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan terutama dalam hal penanggulangan keadaan darurat di bandar udara yang berada di wilayahnya. Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang juga selalu melakukan pembinaan dan pengawasan di bidang pelayanan darurat. Terkait dengan hal tersebut, OBU VI juga konsen dengan kelengkapan dokumen bandar udara terkait keselamatan dan kemanan. Salah satunya adalah airport emergency plan (AEP) document dan pelatihan keadaan darurat atau airport emergency execise. “Hampir semua bandar udara di wilayah kerja kami sudah memiliki airport emergency plan document. Dari 14 bandar udara, 11 bandar udara sudah memiliki dokumen AEP dan beberapa bandar udara sudah melakukan airport emergency execise. Ditargetkan tahun depan seluruh bandar udara di lingkungan kerja OBU VI sudah memiliki airport emergency plan document,” ujar Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang Agoes Soebagio. Bandar udara yang sudah mempunyai AEP adalah Bandar Udara Internasional Minangkabau – Padang, SM. Badaruddin II – Palembang, Depati Amir - Pangkal Pinang, Sultan Thaha – Jambi, Fatmawati Soekarno – Bengkulu, H.AS. Hanandjoeddin - Tanjung Pandan, Muara Bungo, Silampari - Lubuk Linggau, Atung Bungsu - Pagar Alam, Depati Parbo – Kerinci, dan Mukomuko. Sedangkan bandar udara yang saat ini sedang memproses dokumen tersebut adalah Rokot – Sipora, Enggano dan Pusako Anak Nagari - Pasaman Barat. Sementara itu bandar udara yang sudah melaksanakan pelatihan keadaan darurat (PKD) atau airport 30 | - EDISI 2 / 2019
  • 31. emergency execise adalah Bandar Udara Internasional Minangkabau – Padang, SM. Badaruddin II – Palembang, Depati Amir - Pangkal Pinang, Sultan Thaha – Jambi, H.AS. Hanandjoeddin - Tanjung Pandan, dan Silampari - Lubuk Linggau. Bandar udara yang sudah merencanakan melakukan PKD adalah Fatmawati Soekarno – Bengkulu, Muara Bungo, dan Mukomuko. Airport emergency planning merupakan suatu proses dalam mempersiapkan suatu bandar udara untuk mengatasi situasi keadaaan darurat yang berada di dalam bandar udara dan sekitarnya. Tujuannya adalah untuk memperkecil akibat yang akan timbul dari suatu keadaan darurat, khususnya meminimalkan korban jiwa maupun harta benda akibat kejadian atau kecelakaan pesawat udara yang terjadi di dalam bandar udara atau wilayah sekitarnya. Selain itu juga untuk mempertahankan operasional penerbangan yang ada di bandar udara. Airport emergency planning merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan bandar udara dalam mengemban tugasnya sebagai penyelenggara bandar udara dan badan usaha bandar udara. Pengelola bandar udara wajib membuat program penanggulangan keadaan darurat. sesuai ketentuan Annex 14 tentang Aerodromes Chapter 9.1 dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ ICAO). Pada annex tersebut disebutkan bahwa setiap bandar udara wajib membuat dan memiliki dokumen Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat (Airport Emergency Plan Doc./AEP Doc.). Mengingat kecelakaan pesawat udara ataupun bentuk acaman tersebut tidak selalu dapat di prediksi dan bisa terjadi secara tiba-tiba, pihak bandar udara harus selalu siap dan waspada terhadap segala jenis kemungkinan emergency yang terjadi. Pertolongan harus dengan cepat, terukur serta terlaksana dengan baik sehingga diperlukan adanya kesepakatan bersama untuk melakukan persiapan, fasilitasi dan penyediaan personel yang mampu dan berkompeten. Selain itu juga harus melakukan latihan-latihan berkala baik secara bersama maupun parsial guna meningkatkan koordinasi, komando, komunikasi dan kompetensi personel masing-masing instansi yang terlibat dalam Airport emergency commite. Setiap bandar udara harus memiliki airport emergency plan procedure yang baik, walaupun dalam pelaksanaanya terkadang tidak semua aspek yang tercantum di dalamnya dilakukan. Untuk itulah diperlukan adanya latihan airport emergency plan yang efektif sebagai bentuk kegiatan untuk membiasakan dan menanamkan prosedur baku yang ada secara optimal pada setiap instansi yang ada. Dengan demikian ketika harus berhadapan dengan keadaan darurat penerbangan yang sebenarnya seluruh instansi dalam airport emergency commite dapat melaksankan tugas dan tanggung jawabnya secara terarah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Maskapai penerbangan sebagai penyedia jasa angkutan udara di bandar udara juga harus ikut berperan serta dan aktif dalam setiap kegiatan airport emergency execise di suatu bandar udara. (M Arif) EDISI 2 / 2019 - | 31
  • 32. BANDAR UDARA Pentingnya Menjaga Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan H allo gaes, semua sudah pernah naik pesawat ataupun ke bandar udara kan? Semenjak adanya penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier/ LCC) pesawat udara menjadi moda transportasi yang diminati oleh semua kalangan masyarakat sehingga mengakibatkan jumlah penerbangan pun meningkat. Tahukah kalian, hal yang paling utama dalam penerbangan adalah hal keselamatan. Keselamatan tidak hanya saat pesawat terbang di udara namun juga saat pesawat berada di bandar udara. Dari data statistik, 95% kecelakaan terjadi saat pesawat berada di bandar udara. Untuk itulah diperlukan suatu pengaturan terkait keselamatan operasi penerbangan di sekitar bandar udara. Kementerian Perhubungan sebagai regulator yang mengatur soal penerbangan nasional, telah mengatur mengenai batas-batas kawasan keselamatan operasi penerbangan. Pengaturan tersebut melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 44 Tahun 2015 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-7112-2005 mengenai Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan sebagai Standar Wajib. Di dalam peraturan tersebut dijelaskan antara lain tentang batas jarak dan ketinggian bangunan ataupun benda tumbuh dan/ atau bergerak di sekitar bandar udara. Mengingat pentingnya pengendalian Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di sekitar bandar udara, maka melalui Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, pemerintah menetapkan sanksi tegas bagi siapapun yang melanggar ketentuan tersebut. Sanksi buat pelanggar aturan tersebut adalah pidana penjara tiga tahun dan denda paling banyak satu milyar Rupiah. Untuk mengendalikan KKOP maka Kementerian Perhubungan menetapkan melalui Peraturan Menteri Perhubungan, Nomor: PM 90 Tahun 2018 tentang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria untuk pembangunan di sekitar bandar udara. 32 | - EDISI 2 / 2019
  • 33. Untuk membangun sebuah bangunan di area tersebut diperlukan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kantor Otoritas Bandar Udara setempat. Seiring dengan perkembangan zaman, selain pengendalian dari sisi pembangunan bangunan di sekitar area KKOP, hal yang juga perlu menjadi perhatian kita bersama yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat membahayakan penerbangan. Beberapa kegiatan tersebut di antaranya adalah bermain layang- layang, penyalahgunaan laser pointer, menerbangkan lampion, menerbangkan balon udara dan mengoperasikan drone di area KKOP. Kita tentu tidak ingin terjadi kecelakaan pesawat di sebuah bandar udara. Jadi kita harus mematuhi aturan-aturan tersebut agar keselamatan penerbangan terjamin. Kita tidak pernah tahu siapa yang akan menggunakan pesawat terbang. Apakah itu rekan kita, keluarga kita atau diri kita sendiri. Jika terjadi apa- apa dengan pesawat tersebut, tentu yang rugi juga kita sendiri. Untuk itu, mari bersama kita jaga keselamatan penerbangan. Ingatlah selalu jargon di dunia penerbangan: “The sky is a vast place but there is no room for error”. (Harry Andhika Fitra) Perizinan Berusaha yang dilaksanakan melalui OSS: Ketinggian gedung/ bangunan Di dalam kawasan keselamatan operasi penerbangan Definisi: Izin ketinggian gedung/bangunan di dalam Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan merupakan izin komersial. Merupakan batasan ketinggian yang diberikan terhadap rencana gedung/bangunan sesuai dengan batas ketinggian Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Lembaga yang menerbitkan: Kementerian Perhubungan Pejabat yang menandatangani: Kantor Otoritas Bandar Udara Waktu Proses: 14 Hari kerja setelah dokumen lengkap dan memenuhi persyaratan Jenis Perizinan: Izin Operasional/ Komersial Biaya: Rp. 2,750,000 / rekomendasi Prosedur: Manual; Dengan menggunakan web form; Notifikasi ke OSS setelah perizinan diterbitkan. Persyaratan: 1. Registrasi ke sistem OSS; 2. Surat Permohonan ditandatangani pemohon / penerima kuasa; 3. Fotocopy KTP Pemilik tanah/Pemohon, 1 lbr; 4. Fotocopy surat kepemilikan tanah, berupa sertifikat tanah dari BPN yang dilegalisir atau Kartu Kapling dari Pemda/Pusat (yang dilegalisir Pemerintah Kotamadya/Instansi Pusat penerbit Kartu Kapling) atau bukti penguasaan bahan (sewa); 5. Alamat Lokasi yang dimohonkan; 6. Koordinat lokasi dengan ketentuan: § Koordinat geografis WGS’84; § Satuan derajat, menit dan detik; § Ketelitian 2 angka di belakang koma; 7. Elevasi tanah lokasi dalam satuan Meter, MSL (Mean Sea Level); 8. Peta/denah lokasi yang dimohonkan; 9. Pembayaran PNBP (SIMPONI); 10. Gambar rencana ketinggian; 11. Surat Kuasa Pengurusan dari Pemilik/Pemohon kepada yang mengurus (bila pengurusan oleh bukan pemilik/pemohon) Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 90 Tahun 2018 Tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Perizinan Berusaha terintegrasi secara Elektronik Sektor Perhubungan di Bidang Udara Persyaratan Verifikator: 1. Memiliki kompetensi dan terampil untuk melaksanakan kegiatan survey lapangan guna pengambilan data rencana bangunan terhadap bandar udara (koordinat, elevasi, jarak dan azimuth atau arah serta ketinggian bangunan); 2. Memiliki kemampuan dalam mengolah data hasil survey; 3. Mempunyai kemampuan membuat kajian teknis KKOP mengacu data hasil survey dan peraturan serta ketentuan yang berlaku; 4. Mempunyai kemampuan dalam pembuatan konsep rekomendasi ketinggian bangunan terhadap KKOP. EDISI 2 / 2019 - | 33
  • 34. BANDAR UDARA Pemeriksaan Dan Pengujian Kendaraan PKP-PK Sultan Thaha D alam rangka memenuhi persyaratan standar teknis dan operasional serta mempertahankan kinerja fasilitas pelayanan darurat di bandar udara sehingga mendapatkan hasil guna yang maksimum, perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian berkala dan/ atau khusus terhadap fasilitas tersebut. Hal ini mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: Kp. 605 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Dan Pengujian Kinerja Fasilitas Pelayanan Darurat. Terkait dengan hal tersebut, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang selaku wakil dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai regulator penerbangan nasional di wilayah kerjanya, melaksanakan pemeriksaan dan pengujian kinerja kendaraan utama PKP-PK di Bandar udara Sultan Thaha Jambi. Kegiatan pengukuran dan pengujian tersebut dilaksananakan pada 25 April 2019 lalu di kompleks Bandar udara Sultan Thaha. Sebagai tenaga penguji adalah inspektur PKP-PK dan Salvage Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang atas nama Imanda Alsyah dan Jemi Rolly dengan didampingi tim PKP-PK Bandar udara Sultan Thaha yaitu R. Ruri Ardiyandi, Achmad Sauki dan Findi Heriyanto. Objek pemeriksaan dan pengujian kinerja adalah kendaran utama PKP-PK F1 Merk Oshkosh (type 1). Sedangkan parameter pengujian adalah respons time, kecepatan maksimum (km/jam), akselerasi (detik) pada 0 – 80 km/jam, discharge range turret (meter), stopping distance (meter) pada 32 km/jam, fungsi ground sweep, hose reel, hand line, pump and rool, main water pump discharge rate (liter/ menit), dan pemeriksaan peralatan pendukung di kendaraan utama. Hasil dari pemeriksaan dan 34 | - EDISI 2 / 2019
  • 35. Pelayanan Darurat dan/ atau Otoritas Bandar Udara. Namun demikian juga bisa dilakukan pemeriksaan dan/ atau pengujian secara khusus pada keadaan tertentu. Seperti misalnya apabila dibutuhkan karena alasan tertentu; fasilitas pelayanan darurat selesai proses perbaikan dengan skala besar/overhaul/rekondisi; pengadaan dan/atau peremajaan kendaraan; sertifikasi kelaikan kendaraan PKP- PK; dan sertifikasi pelayanan PKP- PK yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan didampingi Otoritas Bandar Udara setempat. Pemeriksaan dan pengujian bertujuan untuk memastikan kondisi kinerja fasilitas pelayanan darurat masih sesuai ketentuan. Adapun parameter pemeriksaan dan pengujian terdiri dari pemeriksaan fisik dan pengujian kinerja kendaraan. Untuk pemeriksaan fisik, meliputi pemeriksaan roda kendaraan; warna kendaraan; call sign kendaraan; kaca spion; lampu kendaraan dan sirene; pintu dan kompartemen kendaraan; pemeriksaan seluruh komponen, indicator instrument, sistim kelistrikan, pneumatic system dan lainnya pada kendaraan; dan peralatan pendukung operasional PKP-PK. Sedangkan pengujian kinerja kendaraan utama PKP-PK meliputi kecepatan maksimum (top speed) - (km/jam); akselerasi (acceleration) - (detik) pada 0-80 km/ jam; laju pancaran (discharge rate) - (liter/menit); jarak pancaran turret (discharge range turret) - (meter); jarak pengereman (stopping distance) - (meter); pengoperasian handline; pengoperasian hose reel; dan pengoperasian ground sweep nozzle. Hasil pemeriksaan dan pengujian dicatat dan didokumentasikan di dalam kertas kerja dan dilaporkan kepada kepala Kantor Otoritas Bandar Udara dan Direktur Direktorat Bandar Udara. (Jemi Rolly) pengujian, secara mayoritas kendaraan utama PKP-PK milik Bandar udara Sultan Thaha tersebut dalam keadaan baik dan laik beroperasi sesuai ketentuan. Sebagaimana diketahui, pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/ atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan. Sedangkan pengujian adalah kegiatan mengukur pemenuhan standar teknis operasional fasilitas pelayanan darurat. Pemeriksaan dan/ atau pengujian tersebut secara berkala 1 bulan sekali oleh Penyelenggara Fasilitas EDISI 2 / 2019 - | 35
  • 36. BANDAR UDARA Database Lisensi Personil Dan Sertifikat Peralatan Bandar Udara B erbicara mengenai bandar udara, maka kita akan membahas tentang sebuah tempat di mana segala hal yang ada di dalamnya sudah teratur dan diatur dengan jelas. Pengaturan tersebut untuk mempertahankan tiga aspek penting, yaitu keselamatan, keamanan, dan kenyamanan. Di antara sekian banyak komponen dalam bandar udara yang sudah diatur dengan jelas tersebut adalah terkait dengan personel dan peralatan bandar udara. Dua komponen ini adalah motor penggerak dalam rangkaian besar kegiatan sebuah bandar udara. Sehingga sudah menjadi keharusan dua komponen tersebut untuk selalu dijaga, dirawat, diperiksa dan secara berkala diuji untuk memastikan kapabilitasnya masih sesuai dengan peraturan yang sudah dipersyaratkan. LISENSI PERSONEL Fungsi dari lisensi personel bandar udara adalah sebagai bukti kecakapan seorang operator dalam mengoperasikan peralatan atau utilitas di bandar udara. Mengingat fungsinya yang demikian vital, maka tidak sembarang orang bisa mendapatkan lisensi ini. Karena dengan memiliki lisensi maka seorang operator sudah dinyatakan layak dan melekat kewajiban untuk senantiasa mematuhi peraturan, melakukan pekerjaan sesuai bidangnya, mempertahankan dan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya. Untuk mendapatkan lisensi, pertama kali seorang operator harus melalui dua tahapan ujian, yaitu ujian teori dan ujian praktek. Sedangkan untuk memperpanjang validasi lisensinya, seorang operator cukup melalui ujian teori saja yang berbasis Computer Assisted Test (CAT). Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara nomor KP 41 tahun 2017 tentang Pedoman Teknis Operasional Advisory Circular CASR Part 139-11 Lisensi dan/ atau Rating Personel Bandar Udara, proses perpanjangan lisensi personel bandar udara dilaksanakan oleh Kantor Otoritas Bandar Udara. Namun demikian Kantor Otoritas Bandar Udara hanya dapat memproses perpanjangan lisensi/ rating personel yang masih 36 | - EDISI 2 / 2019
  • 37. stiker kelaikan peralatan. Untuk pembuatan stiker harus menunggu surat tindak lanjut dari operator apabila sebelumnya ditemui kekurangan pada peralatan setelah dilakukan pengujian kelaiakannya. PORTAL DATABASE Pemasalahan dalam perpanjangan sertifikat peralatan dan lisensi personel yang masih ditemui di lapangan adalah adanya operator yang belum tertib dalam mengajukan surat perpanjangan sehingga ketika dilakukan pengawasan masih ditemukan peralatan atau lisensi personel yang sudah habis masa berlakunya. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya pengingat dan peringatan bagi operator untuk senantiasa mengajukan proses perpanjangan sebelum masa berlaku sertifikat atau lisensinya habis. Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang memandang aktif. Jadi apabila lisensi/ rating personel sudah expired maka harus diproses di Direktorat Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Demikian juga halnya dengan penambahan rating atau pengajuan lisensi baru juga harus melalui Direktorat Bandar Udara di Jakarta. Saat ini, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang sudah memiliki penguji lisensi untuk dua bidang yaitu lisensi personel GSE dan marshaller. Sedangkan untuk bidang- bidang lain masih meminta bantuan dari penguji di Direktorat Bandar Udara. Proses perpanjangan lisensi personel bandar udara terdiri dari dua tahapan yaitu verifikasi administrasi dan ujian teori berbasis Computer Assisted Test (CAT). Dua tahapan ini tidak dapat dilaksanakan secara paralel sehingga apabila secara administratif dokumen pemohon tidak lengkap maka tahapan selanjutnya tidak dapat dilaksanakan. SERTIFIKAT KELAIKAN PERALATAN Seperti halnya personel bandar udara, peralatan yang terdapat di bandar udara juga harus senantiasa dijaga performanya dan diperbarui validasi sertifikatnya. Operator harus senantiasa memperhatikan kelaikan operasi peralatan bandar udara karena operator yang baik/ layak saja belum cukup apabila peralatan yang dioperasikan ternyata tidak berfungsi dengan baik atau tidak layak. Proses perpanjangan sertifikat kelaikan operasi peralatan bandar udara juga secara garis besar sama dengan mekanisme perpanjangan lisensi personel bandar udara. Perbedaaanya hanya pada penyerahan kembali sertifikat kepada operator dan pembuatan EDISI 2 / 2019 - | 37
  • 38. serius terkait sertifikat kelaikan operasi peralatan dan lisensi personel bandar udara sehingga kemudian pada tahun 2019 ini membuat sebuah portal database untuk memantau validasi sertifikat peralatan dan lisensi personel bandar udara. “Kami sedang mengembangkan sebuah portal database peralatan dan lisensi personel bandar udara. Portal website ini kami rancang dapat memunculkan reminder atau pengingat kepada kami ketika dalam waktu 30 hari ke depan ada sertifikat peralatan atau lisensi personel yang akan habis masa berlakunya,“ ujar Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Agoes Soebagio dalam diskusi dengan tim portal website dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. “Dari reminder ini kami akan bersurat supaya operator untuk segera mengajukan proses perpanjangannya. Nantinya akan ada reminder lagi dalam waktu 15 hari kalender setelah masa berlaku lisensi atau sertifikat peralatan habis. Namun kali ini kami tidak lagi mengingatkan operator melainkan akan langsung memberikan surat peringatan. InsyaAllah doakan di akhir tahun ini semua database sudah masuk dan portal tersebut sudah rampung sehingga sudah bisa digunakan,” lanjut Agoes Soebagio. “Mungkin sepintas portal ini terlihat sederhana. Namun jangan lupa, aplikasi ini bisa juga menjadi acuan bagi kami dalam menghitung besaran PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) yang akan didapatkan pada tahun depan. Nanti ketika sudah smooth, kami akan integrasikan aplikasi ini ke dalam portal DJPU, sehingga siapapun dan dari manapun, asalkan memiliki akses, dapat membuka database kami. Dan satu lagi, aplikasi ini baru sebatas embrio, nantinya database lisensi personel keamanan penerbangan, PKP-PK, dan database pas bandar udara juga akan masuk ke dalam aplikasi ini,” terang Agoes. Sebelumnya, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang sudah memiliki database sertifikat kelaikan operasi peralatan dan lisensi personel. Namun sistim ini belum secara otomatis memberikan umpan balik berupa peringatan ketika validasi sertifikat maupun lisensi personel bandar udara sudah mendekati akhir masa berlakunya. Demikian juga halnya dengan aksesibilitas yang tidak dapat diakses secara online. Dengan adanya portal database yang baru nanti diharapkan permasalahan terkait validasi sertifikat peralatan dan lisensi personel bandar udara dapat diatasi. Sehingga kepastian kelaikan operasi peralatan dan kecakapan personel bandar udara di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang dapat dipastikan sudah memenuhi regulasi yang sudah ditetapkan. (Miftah Farid) BANDAR UDARA 38 | - EDISI 2 / 2019
  • 39. Safety Commitment Di Bandar Udara Internasional Minangkabau K eselamatan bersama dengan keamanan merupakan hal yang mutlak dilakukan dalam sektor penerbangan. Semua stakeholder seperti regulator, operator dan masyarakat wajib memiliki komitmen untuk bekerjasama, selalu menjaga dan meningkatkan keselamatan penerbangan secara berkelanjutan. Terkait dengan hal tersebut, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang selaku perwakilan regulator di wilayahnya menyelenggarakan penandatangan safety commitment bersama seluruh stakeholder yang melakukan operasional di wilayah Bandar udara Internasional Minangkabau Padang. Penandatanganan safety commitment dilakukan pada Rabu, 6 Maret 2019 bertempat di Ballroom Hotel Basko Padang. Kegiatan safety commitment ini dihadiri 14 stakeholder serta Direktur Navigasi Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Asri Santosa. “Terwujudnya safety commitment antara regulator, operator, dan stakeholder merupakan tanggungjawab bersama,” ujar Asri Santosa. Diharapkan safety commitment selanjutnya dapat terus dilakukan di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar udara Wilayah VI lainnya. Menurut Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang Agoes Soebagio, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen bersama untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di lingkungan Bandar udara Internasional Minangkabau. “Penandatanganan safety commitment bertujuan menyatukan pandangan terkait keselamatan penerbangan antara regulator dengan seluruh stakeholder di lingkungan Bandar udara International Minangkabau Padang demi tercapainya lingkungan penerbangan yang selamat, aman, dan nyaman,” ujar Agoes. Penandatangan safety commitment merupakan langkah awal demi menjaminnya level keselamatan penerbangan. Setelah itu perlu adanya upaya bersama demi terwujudnya keselamatan penerbangan. Juga diperlukan prosedur standar operasi (SOP) bersama untuk kelanjutan dari safety commitment. Dengan terwujudnya safety commitment ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif. Antara lain terkait operasional penerbangan yang menjadi lebih lancar baik administratif ataupun teknis, tingkat kenyamanan meningkat, dan kepercayaan masyarakat bertambah terhadap penggunaan pesawat udara. (*Sambiilan) BANDAR UDARA EDISI 2 / 2019 - | 39
  • 40. ANGKUTAN UDARA Rakor UPKS Wilker Otban VI Padang: Pastikan Pelaksanaan Slot Time Sesuai Aturan U ntuk memastikan bahwa pelaksanaan slot time oleh PIC Unit Pelaksana Koordinator Slot (UPKS) baik itu dari penyelenggara bandara (PT. Angkasa Pura II) maupun penyelenggara navigasi penerbangan (Perum LPPNPI) pada 5 bandara di wilayah kerja berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga kegiatan penerbangan dapat berjalan dengan aman, nyaman dan lancar, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI– Padang melaksanakan Rapat Koordinasi Unit Pelaksana Koordinator Slot (UPKS). Rakor tersebut merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan dua kali dalam setahun. Rakor dilaksanakan untuk menyamakan persepsi dalam hal pelaporan bulanan ke Direktorat Angkutan Udara dan dalam rangka untuk memahami segala permasalahan slot time yang terjadi pada bandara – bandara dibawah wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI -Padang Rakor kali ini dilaksanakan di BW Suite Hotel – Tanjung Pandan pada tanggal 4 - 6 April 2019. Rakor dihadiri oleh 10 PIC UPKS yaitu PIC UPKS PT. AP II Bandara International Minangkabau – BIM Padang; PIC UPKS Perum LPPNPI Bandara International Minangkabau - BIM – Padang; PIC UPKS PT. AP II Bandara International Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang; PIC UPKS Perum LPPNPI Bandara International Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang; PIC UPKS PT. AP II Bandara International HAS. Hanandjoeddin – Tanjung Pandan; PIC UPKS Kantor Perwakilan Perum LPPNPI Bandara International HAS. Hanandjoeddin – Tanjung Pandan; PIC UPKS PT. AP II Bandara Sultan Thaha – Jambi; PIC UPKS Perum LPPNPI Bandara Sultan Thaha – Jambi; PIC UPKS PT. AP II Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang; dan PIC UPKS Perum LPPNPI Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang. Rakor juga menghasilkan beberapa poin penting terkait pelaksanaan slot time di wilayah kerja Otban VI Padang. Beberapa poin penting tersebut adalah telah disepakati dan ditandatangani berita acara Notice Airport Capacity (NAC) Winter 2019 - 2020 (Oktober 2019-Maret 2020), dan terbentuknya SK PIC UPKS di 5 bandara di wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang. Selain itu juga disepakati bahwa Bandara International Minangkabau masih memakai berita acara NAC Summer 2019 (Maret 2019 – Oktober 2019) dikarenakan renovasi bangunan terminal sedang berjalan. Berita acara NAC Bandara International Minangkabau - BIM dapat berubah apabila bangunan operasional sudah selesai. Di akhir acara, para PIC UPKS pada pada 5 bandara di Wilayah Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang diharapkan segera memberikan masukan apabila terdapat perubahan – perubahan pada NAC pada bandaranya kepada Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang selaku Ketua UPKS. (Annil) 40 | - EDISI 2 / 2019
  • 41. TATA USAHA Penggunaan Portal IMSIS Di Otban Padang Meningkat P enggunaan portal IMSIS di lingkungan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang meningkat pesat. Menurut Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Kelaikudaraan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) Haribowo, penggunaan awal portal IMSIS DJPU hingga 1 Juli 2019 di OBU Wilayah VI Padang hanya sebesar 18,4%. Namun setelah dihimbau oleh Agoes Soebagio selaku Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, pada pertengahan Juli 2019 penggunaan portal IMSIS DJPU di lingkungan Otoritas Bandar Udara Wilayah Wilayah VI – Padang meningkat menjadi 62%. Portal Integrated Management Safety Information System (IMSIS) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) dengan link https:// imsis-djpu.dephub.go.id adalah portal informasi terintegrasi di lingkungan kerja DJPU untuk mewadahi tiap satuan kerja yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, termasuk di antaranya adalah Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang. IMSIS dibuat guna kesatuan informasi dan tata cara administrasi yang lebih terpusat. Portal IMSIS DJPU telah disosialisasikan melalui dua kali bimbingan teknis (Bimtek). Yang pertama diadakan di Jakarta pada tanggal 20-21 Februari 2019 dan kedua di Yogyakarta pada tanggal 20- 21 Maret 2019. Selain itu juga melalui praktek langsung bersama tim humas DJPU di Padang pada tanggal 1 Juli 2019. Portal IMSIS DJPU memiliki 6 fitur utama, yaitu Sekretariat Direktorat Jenderal, Public Access, Unit Kerja Direktorat, Otoritas Bandar Udara dan Unit Penyelenggara Bandar Udara, Balai-Balai, serta Organisasi Penerbangan di Indonesia dan Lembaga Terkait Lainnya. Untuk Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI – Padang, IMSIS dapat diakses pada tiap sub bagian dengan login menggunakan username NIP (PNS) dan NIK (Non PNS). Untuk fitur yang dapat di akses oleh masing- masing PNS dan Non PNS adalah e-letter. Portal IMSIS sangatlah diperlukan untuk tata cara administrasi dan informasi terpadu di lingkungan kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Dengan adanya portal IMSIS, ke depannya semua data yang nantinya dibutuhkan untuk penentuan kategori di Organisasi Penerbangan SIpil Internasional (ICAO), terkait kelayakan untuk mendapatkan privilege tertentu atau mendapatkan larangan karena gagal melengkapi data tertentu, dapat diakses lengkap oleh pejabat yang bersangkutan. (Wira SB)
  • 42. TATA USAHA Implementasi E-Jaldin Otban VI Padang D alam rangka mendukung program pemerintah untuk mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan maka pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara profesional, transparan dan akuntabel sesuai dengan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Dengan mengacu kepada PMK No. 45/PMK.05/2011, tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap, yang mana telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Keuangan yang terbaru yaitu PMK No. 113/PMK.05/2012, serta PMK No. 37/PMK.02/2012, tentang standar Biaya Tahun 2012 sebagai Acuan Perhitungannya maka dibuatlah suatu aplikasi Sistim Perjalanan Dinas Pemerintah. Sistim ini merupakan program aplikasi komputer untuk mendukung dan mempermudah satuan kerja dalam melakukan pencatatan serta pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan perjalanan dinas. Aplikasi Perjalanan Dinas Pemerintah ini dibangun berbasis web. Titik sentral aplikasi perjalanan dinas tersebut adalah pengawasan perjalanan dinas yang dilakukan oleh para pejabat atau pegawai sehingga tidak terjadi lagi perjalanan dinas yang tumpang tindih pada satuan kerja. Tujuan dari pembuatan sistim aplikasi perjalanan dinas pemerintah adalah untuk mempermudah pengelolaan dan pengawasan perjalanan pada instansi/ satuan Kerja. Sebagai bagian dari pelaksana tugas pemerintah, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang juga telah mempergunakan aplikasi yang sering disebut sebagai E-Jaldin tersebut. KEMUDAHAN Ada beberapa kemudahan yang didapat dengan menggunakan sistim ini. Kemudahan tersebut di antaranya adalah pembuatan surat tugas lebih teratur. Dengan menggunakan program aplikasi perjalanan dinas ini maka untuk pembuatan surat tugas atau Surat Perintah Tugas (SPT) untuk keperluan perjalanan dinas yang dilakukan oleh pegawai ataupun pejabat menjadi lebih teratur dan tertib sehingga tidak terjadi lagi penomoran surat tugas yang sama untuk tiap 42 | - EDISI 2 / 2019
  • 43. maupun pemakai data. Keseragaman Dalam Bentuk. Melalui program ini dipastikan bahwa bentuk-bentuk laporan atau output yang akan dipergunakan oleh satuan kerja dalam pengadministrasian semua kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh para pegawai maupun pejabat menjadi lebih seragam. Rekonsiliasi Data Lebih Mudah. perjalanan. Akurasi data perjalanan. Akurasi data perjalanan yang dimaksud adalah bahwa setiap pegawai atau pejabat yang melakukan perjalanan tidak mungkin lagi dibuatkan surat perintah tugas (SPT) melakukan perjalanan pada hari yang sudah ditetapkan. Mereka harus menunggu sampai perjalanan sebelumnya selesai. Dengan demikian tidak dimungkinkan seseorang melaksanakan perjalanan ke dua tempat yang berbeda pada hari yang sama. Administrasi Data Lebih Informatif. Dari output yang dihasilkan aplikasi ini diharapkan administrasi data menjadi lebih informatif karena menggambarkan beberapa uraian- uraian yang diperlukan oleh pengguna EDISI 2 / 2019 - | 43
  • 44. Penggunaan program ini juga untuk mempermudah pada saat rekonsiliasi data. Dengan hasil laporan yang selalu up to date dan otomatis atas data- data perjalanan yang dilaksanakan oleh pegawai maupun pejabat maka kebenaran data akan selalu terpelihara. Monitoring Data Perjalanan Dinas. Dengan penggunaan aplikasi perjalanan dinas ini maka dipastikan kegiatan monitoring atas kegiatan perjalanan ataupun orang yang melaksanakan perjalanan dapat di monitor setiap saat sesuai keinginan yang diharapkan oleh pengguna. Meningkatkan Kinerja Instansi. Penggunaan program aplikasi perjalanan dimas ini juga ditujukan untuk meningkatkan kinerja instansi. Proses pengelolaan kegiatan perjalanan yang dapat dilakukan dengan cepat tentunya akan mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh instansi menurut prinsip anggaran basis kinerja (performance budgeting system). Dengan adanya standardisasi pada kegiatan perjalan dinas maka pengawasan terhadap kinerja dan pemeriksaan atas dokumen transaksi dapat dilakukan dengan lebih mudah. Apalagi aplikasi ini dilengkapi dengan sistem back up dan restore data yang akan meningkatkan kinerja melalui pendelegasian wewenang beberapa pekerjaan terkait dengan perjalanan dinas kepada instansi vertikal di bawahnya dengan tetap mengawasi berdasarkan data masukan yang dikirimkan mereka. PROSES KERJA Program aplikasi Perjalanan Dinas merupakan aplikasi yang berflatform web atau yang biasa dikenal dengan Web Base Application. Program ini dibuat dengan menggunakan bahasa program PHP dengan menggunakan My SQL sebagai database. Untuk supporting program menggunakan Dream Weaver. Sedangkan Database Administrator menggunakan Sql Yog Enterprises dengan OS Windows sehingga lebih mudah untuk dioperasikan oleh siapa saja (user friendly). Proses yang harus dilakukan dalam program aplikasi perjalanan dinas ini yang berkaitan dengan pengelolaan kegiatan perjalanan dinas diawali dengan entry data pagu anggaran. Data pagu anggaran perjalanan dinas harus dimasukkan terlebih dahulu sebelum data yang lain karena data pagu anggaran akan menjadi dasar pembebanan setiap transaksi kegiatan perjalanan dinas. Pagu anggaran ini dapat diprose melalui data dari RKAK. Selanjutnya adalah entry data perjalanan. Pada proses ini, data transaksi perjalanan untuk setiap orang yang melakukan perjalanan harus di input, sehingga dapat menjadi dasar aplikasi untuk melakukan penomoran maupun penguncian nama pegawai yang melakukan perjalanan sehingga orang tersebut selesai. Setelah melakukan entry data bukti transaksi maka dilakukan pencetakan surat perjalanan dinas (SPD). Namun sebelum mencetak SPD perlu dilengkapi beberapa data yang berkaitan dengan SPD tersebut. Dan proses yang terakhir adalah pencetakan output atau laporan. Laporan yang dihasilkan oleh aplikasi perjalanan dinas ini dapat berupa daftar nominatif, kuitansi, daftar pengeluaran riil, SPD rampung dan bentuk monitoring untuk orang yang melakukan perjalanan. (Yuetra) TATA USAHA 44 | - EDISI 2 / 2019
  • 45. STAKEHOLDER Bandara Depati Amir Layani Penerbangan Wings Air M ulai tanggal 09 Agustus 2019, Bandara Depati Amir Pangkalpinang melayani satu penerbangan tambahan. Penerbangan tersebut adalah Wings Air, anak perusahaan Lion Air Group yang menjalankan penerbangan berjadwal tiap hari untuk rute Bandung – Pangkalpinang PP. Penerbangan Wings Air tersebut dilayani dengan pesawat turboprop ATR 72-600 dengan lama penerbangan sekitar 1 jam 50 menit. Penerbangan perdana Wings Air dari Bandung menuju Pangkalpinang diresmikan oleh Direktur Operasi Wings Air, Capt Redi Irawan beserta perwakilan pusat layanan operasional (station) Lion Air Group dan pihak terkait. Wings Air mengucapkan terima kasih atas dukungan dan koordinasi dari regulator, pemerintah daerah setempat beserta jajaran, pangkalan TNI Angkatan Udara, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara dan berbagai pihak lainnya dalam mewujudkan kelancaran terselenggaranya penerbangan perdana. Pembukaan rute baru dan penambahan frekuensi terbang telah menjadi wujud keseriusan Wings Air dengan pertimbangan potensi pasar serta diikuti tingginya permintaan masyarakat yang mengharapkan tersedianya alternatif penerbangan langsung, sehingga tercipta interkonektivitas antardestinasi. Rute tersebut juga menjadi bagian upaya mendukung program pemerintah dalam meningkatkan pengembangan pariwisata nasional, termasuk kunjungan wisatawan serta pemerataan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Dari Bandung, Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1776 terbang pada pukul 06.15 WIB dan akan sampai di Pangkalpinang pada pukul 08.05 WIB. Sebaliknya, Wings Air dengan nomor penerbangan IW 1777 akan terbang dari Pangkal Pinang pada pukul 14.30 WIB dan direncanakan sampai Bandung pukul 16.20 WIB. Menurut Executive General Manager PT. Angkasa Pura II Cabang Bandara Depati Amir, Chuanda mengatakan dengan adanya penerbangan ini diharapkan akan mewujudkan konektivitas antara Jawa dan Sumatera, terutama dalam hal wisata. “Baik di Pangkalpinang maupun di Bandung, Jawa Barat banyak sekali obyek wisata yang bisa dikunjungi. Semoga dengan adanya penerbangan ini juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di dua daerah tersebut,” ujarnya. (*Annil) EDISI 2 / 2019 - | 45
  • 46. Tiga Tahap Pengembangan Bandara Internasional Minangkabau B andara Internasional Minangkabau yang terletak di kota Padang Pariaman, Sumatera Barat saat ini tengah dikembangkan. Pengembangan bandara yang mulai dioperasikan pada Agustus tahun 2005 ini karena kapasitasnya sudah tidak bisa menampung pergerakan penumpang yang dilayani tiap tahunnya. Pada tahun 2017, jumlah penumpang bandara ini sudah mencapai 3,9 juta penumpang. Sementara kapasitas terminalnya hanya bisa melayani 1,2 juta penumpang per tahun. Akibatnya terlihat penumpukan penumpang, terutama di jam-jam sibuk pagi atau sore hari. Bahkan kalau memasuki peak season di lebaran, natal dan tahun baru, penumpang bisa meluber. Untuk itulah diperlukan pengembangan bandara. Pengembangan dilakukan secara menyeluruh, baik dari sisi udara dengan pengembangan apron dan taxiway serta sisi darat dengan pengembangan terminal dan bangunan-bangunan pendukung operasional bandara. STAKEHOLDER 46 | - EDISI 2 / 2019
  • 47. Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 44 Tahun 1999 tentang Rencana Induk Bandar Udara Internasional Minangkabau Propinsi Sumatera Barat, lingkup pekerjaan yang harus dilakukan untuk perluasan terminal penumpang dan prasarana penunjangnya adalah pekerjaan arsitektur, pekerjaan struktur, pekerjaan mekanikal, pekerjaan elektrikal, pekerjaan elektronika, pekerjaan interior, pekerjaan landscape dan green building. Untuk bangunan penunjang yang akan dikembangkan adalah bangunan maintenance airport, bangunan GSE ( ground service equipment ), bangunan kargo, bangunan hanggar, bangunan administrasi, bangunan security, bangunan jasa boga, bangunan power house, dan bangunan sumber air. PROSES PEMBANGUNAN Untuk perluasan terminal penumpang lokasinya disesuaikan dengan masterplan keseluruhan kompleks kawasan Bandara Minangkabau. Adapun rencana perluasan terminal ini dibagi menjadi EDISI 2 / 2019 - | 47
  • 48. dua bagian, yaitu bangunan existing akan direnovasi menjadi terminal keberangkatan dan bangunan baru nantinya menjadi terminal kedatangan. Agar proses pembangunan ini nantinya tidak mengganggu operasional bandara, terutama saat renovasi terminal existing, perlu dilakukan beberapa pentahapan pekerjaan. Tahap pertama merupakan tahap pembangunan bangunan baru yang nantinya akan berfungsi sebagai Terminal kedatangan. Namun pada tahap ini disiapkan juga Terminal keberangkatan sementara di gedung tersebut. Terminal keberangkatan sementara ini akan dioperasikan saat terminal existing direnovasi. Tahap kedua merupakan tahap renovasi bangunan existing. Dan tahap ketiga merupakan tahap renovasi terminal keberangkatan sementara yang disesuaikan dengan rencana keseluruhan. Pengembangan sisi udara ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 dan akan dilaksanakan dalam empat tahap pembangunan. Tahap pertama sudah dilaksanakan tahun 2017-2018 yaitu Perluasan Apron Menjadi 84.372 m2 , Parking Stand Menjadi 16 aircraft dengan pesawat tersebsar yang dapat dilayani adalah jenis Boeing B 777- 300. Tahap kedua dimulai tahun 2018- 2019 untuk membuat Paralel Taxiway menjadi 500 x 30 m dan Taxiway D menjadi 186 X 30 m. Tahap ketiga tahun 2019-2020 untuk membuat Paralel Taxiway menjadi 1000 x 30 m, Taxiway F menjadi 164 X 30 m dan Rapid Exit Taxiway menjadi 230 x 30 m. Sedangkan tahap keempat dimulai tahun 2023 untuk membuat Paralel Taxiway menjadi 1500 x 30 m, Taxiway G menjadi 164 X 30 m dan Rapid Exit Taxiway menjadi 230 x 30 m. Sementara itu bangunan penunjang yang akan dibangun meliputi Gedung Kargo dengan luas total 2523 m2 (2 Lantai), Gedung GSE Luas total 796.84 m2 (2 Lantai), Kantor Administrasi Luas total 2906.21 m2 (2 Lantai), Hanggar Luas total 5397 m2, Gedung Security Luas total 111.23 m2 , Gedung Jasa Boga Luas total 914 m2 , Power house: 917 m2 , Airport Maintenance Building Luas total 597 m2 , dan Cooling Tower 607 m2 . KONDISI SAAT INI Bandar Udara Internasional Minangkabau terletak di wilayah administrasi Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, dengan jarak sekitar ±24 km dari pusat kota Padang. Letak geografis bandar udara pada koordinat 0,47’12” LU dan antara 100.16’50” BT dengan ketinggian 18 kaki ( 5 meter ) di atas permukaan laut rata-rata (MSL= Mean Sea Level). Wilayah bandara ini berbatasan langsung dengan pemukiman penduduk di sebelah utara. Sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan laut. Saat ini Bandara Udara Minangkabau memiliki luas tanah ± 464,60 Ha. Di atas lahan tersebut terdapat landas pacu (runway) yang berdimensi 2.750 meter x 45 meter dan arah landas pacu 15 – 33. Total pergerakan pesawat adalah 10 pergerakan per hari dengan operasional bandara selama 12 jam. Untuk pengembangan bandara, sudah disiapkan lahan di sisi timur dan barat dengan luas 41,60 Ha. Di sisi udara Bandar Udara Minangkabau mempunyai tiga taxiway. Taxiway A berukuran 448 x 30 m2, Taxiway B berukuran 334 x 30 m2 dan Taxiway C berukuran 305 x 23 m2. Sementara itu untuk apron saat ini seluas 37.800 m2. Apron ini dilengkapi dengan parking stand untuk 7 pesawat narrow body sekelas Boeing B737 atai Airbus A320 dan Garbarata 4 Unit. Sementara itu, runway bandara mempunyai ukuran 2750 X 45 M dengan tingkat perkerasan (Pavement Classification Number/ PCN) 72 F/C/X/T. (Annil) STAKEHOLDER 48 | - EDISI 2 / 2019