Sistem kontrol kecepatan motor DC dapat diterapkan dengan menggunakan kontrol PID. Kontrol ini terdiri dari tiga jenis kontrol yaitu control Proportional, control Integral dan control Derivative. Kontrol PID dapat dibangun dengan memanfaatkan komponen rangkaian elektronika seperti op-amp dsb. Sistem ini dikenal dengan sistem control analog. Pada prinsipnya untuk mengatur kecepatan motor DC menggunakan prinsip dari Pulse Width Modulation yang sering dikenal dengan istilah PWM.
Pada control close loop terdapat mekanisme feedback untuk mengetahui besaran dari variabel keluaran dari sistem secara real time.
Decoding Kotlin - Your guide to solving the mysterious in Kotlin.pptx
Β
DESAIN CLOSE LOOP CONTROL MOTOR DC
1. ALVIAN TEDY A., LUSIANA DIYAN N.
3 D4 TEKNIK KOMPUTER B
FIRJA HANIF MAULANA
2210181045,2210181051
BAYU SANDI MARTA
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN
KOMPUTER
22 Oktober 2020
PRAKTIKUM 3 DESAIN CLOSE LOOP CONTROL
MOTOR DC
NAMA :
KELAS :
NRP :
NAMA DOSEN :
MATA KULIAH :
TANGGAL :
2. BAB 1
DASAR TEORI
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat membuat aplikasi sederhana dari sistem pengaturan
computer
2. Mahasiswa dapat mendesain dan membuat perangkat keras dari kontrol
motor DC close loop sebagai aplikasi dari analog control system
B. DASAR TEORI
Sistem kontrol kecepatan motor DC dapat diterapkan dengan menggunakan
kontrol PID. Kontrol ini terdiri dari tiga jenis kontrol yaitu control Proportional,
control Integral dan control Derivative. Kontrol PID dapat dibangun dengan
memanfaatkan komponen rangkaian elektronika seperti op-amp dsb. Sistem ini
dikenal dengan sistem control analog. Pada prinsipnya untuk mengatur kecepatan
motor DC menggunakan prinsip dari Pulse Width Modulation yang sering dikenal
dengan istilah PWM.
Pada control close loop terdapat mekanisme feedback untuk mengetahui
besaran dari variabel keluaran dari sistem secara real time. Adapun blok diagram
sistemcontrol close loop sebagai berikut :
Kontrol Proportional
Kontrol proporsional terdiri dari rangkaian Gain atau penguatan. Kita dapat
menggunakan op-amp sebagai penguat inverting. Penggunaan penguat inverting
karena range penguatan (A) yang mungkin dihasilkan dapat berkisar lebih dari 1
(penguatan) dari antara 0 s.d 1 (pelemahan). Karakteristik inilah yang lebih cocok
digunakan sebagai control proporsional.
Rangkaian Penguat Inverting
3. Pada rangkaian op-amp penguat inverting nilai penguatan (gain) diatur
berdasarkan nilai dari resistor dengan persamaan matematikanya adalah sebagai
berikut :
πππ’π‘ = βπππ β
π π
π π
Kontrol Integral
Integral adalah suatu bentuk itegrasi atau akumulasi dari suatu nilai
sepanjang waktu tertentu. Pada control integral, tegangan error akan di-integral-kan
seiring berjalannya waktu. Skematik dari rangkaian integrator adalah sebagai berikut :
Rangkaian Op-amp sebagai Integrator
Adapun persamaan untuk tegangan keluarannya dari rangkaian di atas adalah
sebagai berikut :
πππ’π‘ = β (
1
π πΆ
) β (ππππ π’ππππ ππ’ππ£π) + ππππ‘πππ πβππππ ππ πππππ ππ‘ππ
Dengan memberi nilai R = 100K⦠dan C = 10μF maka ilustrasi dari area
under curve pada integrator adalah sebagai berikut :
Gambar Hubungan Input dan Output pada Integrator
4. Kontrol Derivative
Derivative bertujuan untuk mengukur tingkat perubahan nilai error.
Rangkaian differentiator mirip dengan rangkaian high pass filter dimana frekuensi
rendah dilemahkan sedangkan frekuensi tinggi dilewatkan. Berikut adalah rangkaian
differentiator menggunakan Op-amp.
Rangkaian Differentiator
Persamaan matematika dari rangkaian differentiator ini adalah sebagai
berikut :
π
ππ’π‘ = βπ πΆ β (πππ‘π ππ πβππππ)
Besarnya Rate of Change adalah setara dengan mengukur kemiringan dari
suatu garis. Kemiringan tersebut menunjukkan perubahan tegangan per perubahan
waktu dimana dalam membentuk matematika disebut sebagai delta tegangan dari
waktu atau
ππ£
ππ‘
. Jika differentiator menerima tegangan ramp maka output-nya akan
menghasilkan tegangan DC yang steady. Gambar berikut menunjukkan respon kerja
dari differentiator.
Gambar Hubungan Input dan Output pada differentiator
Sensor RPM
Nilai feedback didapatkan dari sensor RPM. Sensor ini bertujuan untuk
membaca kecepatan putar daripada output shaft motor dc menjadi besaran dalamlevel
5. tegangan. Dengan menambahkan piringan encoderpada motor dc serta sensorencoder
maka putaran dari shaft motor akan direpresentasikan dalam bentuk pulsa.
Untuk mengkonversi pulsa yang dihasilkan oleh sensor encoder digunakan
rangkaian Frequency to Voltage (F to V). IC yang digunakan adalah LM 2917 dengan
rangkaian untuk membuat sensor rpm(tachimeter) sebagai berikut :
6. BAB 2
PERALATAN
Alat β alat yang digunakan :
1. Laptop / PC
2. Software Livewire / Circuit Wizard
7. BAB 3
EXPERIMENTAL SETUP
1. Rangkaian Sensor RPM
2. Rangkaian Summing Junction untuk Nilai Error
3. Rangkaian Kontrol Proportional
4. Rangkaian Kontrol Integral
5. Rangkaian Kontrol Derivative
8. TUGAS
1. Simulasi lengkap dari Close Loop Sysem dengan Controller
menggunakan control PID berdasarkan pervobaan yang telah dilakukan
dan Plant yang digunakan adalah rangkaian ekivalen dari motor DC
2. Implementasikan rangkaian analog PID controller yang telah dibuat pada
perangkat keras dengan plant motor DC dan feedback dari sensor
kecepatan (RPM) yang dikonversi menjadi tegangan. Buatlah diagram
bloknya secara lengkap dan detail
3. Lakukan percobaan untuk mengetahui kinerja dari sensor rpm dengan
cara menunjukkan grafik respon sensor rpmberdasarkan kecepatan motor
(lakukan pengujian dengan memberikan tegangan pada motor dc
langsung dari power supply dan ukur tegangan yang dihasilkan dari
rangkaian sensor RPM)
9. BAB 4
HASIL PENGUJIAN
1. Rangkaian Sensor RPM
2. Rangkaian Summing Junction untuk Nilai Error
3. Rangkaian Kontrol Proportional
4. Rangkaian Kontrol Integral
5. Rangkaian Kontrol Derivative
10. BAB 5
ANALISA DAN KESIMPULAN
ANALISA
Buatlah analisa pada laporan resmi yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai
:
1. Karakteristik rangkaian kontrol proportional,rangkaian kontrol integral,
rangkaian kontrol differential, rangkaian summing junction error, rangkaian
summing junction PID dan rangkaian sensorrpm.
2. Pengaruh dari perbedaan nilai variable resistor pada masing-masing rangkaian
controller.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.