SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
D. OUTSOURCING DAN KAPASITAS MENGANGGUR PEGAWAI NEGERI
Dalam perhitungan kapasitas idle PNS, salah satu metode yang dapat digunakanadalah metode analisis
beban kerja. Mungkin terdapat sedikit perbedaan cara perhitungananalisis Beban Kerja pada masing-
masing Kementerian/Lembaga, karena masing-masing K/Lmengeluarkan aturan tersendiri. Sebagai
contoh Kementerian Keuangan menggunakan dasar Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-
140/PMK.01/2008 tentang Pedoman AnalisisBeban Kerja di lingkungan Kementerian Keuangan
sedangkan Kepolisian RI menggunakandasar Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
Nomor : Kep 547/VIII/2010,tanggal 30 Agustus 2010, tentang Pedoman Analisis Beban Kerja di
lingkungan Polri.Secara umum Beban Kerja yang dapat ditanggung Satuan Kerja menggunakan rumus
Kapasitas Kerja Unit = Jumlah Pegawai pada Unit x Jumlah Jam Kerja
Sehingga idle capacity bisa dihitung dengan
Idle capacity = Beban Bobot Kerja Aktual / Kapasitas Kerja Unit
Bila hasil perhitungan rumus tersebut < 1 maka berarti masih terdapat PNS yang idle/tidak terutilisasi
secara maksimal.
E. OTONOMI DAERAH
Otonomi daerah adalah wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur danmengurus
sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Di negara kesatuan, otonomi daerah lebih terbatas dari padadi negara federasi.
Kewenangan mengantar dan mengurus rumah tangga daerah di negara
kesatuan meliputi segenap kewenangan pemerintahan, kecuali beberapa urusan yangdipegang oleh
Pemerintah Pusat seperti :
1. Hubungan luar negeri
2. Pengadilan
3.Moneter dan keuangan
4.Pertahanan dan keamanan
1.Tujuan Pemberian Otonomi Daerah
Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakinbaik.
b. Pengembangan kehidupan demokrasi.
c. Keadilan.
d. Pemerataan.
e. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar daerah dalamrangka
keutuhan NKRI.
f. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat.
g. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peran serta
masyarakat,mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
2. Syarat Pembentukan Daerah
Syarat-syarat pembentukan daerah, sesuai dengan pasal 5 Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, antara lain:
a. Syarat Administrasi
1. Untuk provinsi meliputi persetujuan DPRD provinsi dan Gubernur.
2. Untuk kabupaten/kota meliputi persetujuan DPD kabupaten/kota danBupati/Walikota.
b. Syarat Teknis, meliputi faktor sebagai berikut:
1. Kemampuan ekonomi.
2. Potensi daerah.
3. Sosial budaya.
4. Sosial politik.
5. Kependudukan.
6. Luas daerah.
7. Pertahanhan.
8. Keamanan.
9. Faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah.
c. Syarat Fisik, meliputi:
1. Paling sedikit 5 kabupaten/kota untuk pembentukan provinsi.
2. Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kabupaten.
3. Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kota.
3. Bentuk dan Susunan Pemerintah Daerah
Dasar hukum diselenggarakannya otonomi daerah di Indonesia, yaitu:
a. UUD 1945 pasal 18.
b. UU No. 32 tahun 2004
c. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2003
Bentuk dan susunan Pemerintah daerah:
a. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
DPRD merupakan lembaga yang berperan sebagai badan legislatif di daerah, baik di provinsi,
kabupaten maupun kota. DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di dearahmerupakan
wahana untuk melaksanakan demokrasi Pancasila dan dipilih melalui pemilu.
Pemerintahan Daerah.
b. Pemerintah daerah merupakan lembaga di daerah yang berperan sebagai badan eksekutif daerah.
Berdasarkan UUD 1945 pasal 18 ayat 4 pemerintah daerah yang dibentuk diwilayah provinsi,
kabupaten dan kota ini dipilih secara demokratis. Dlam menjalankankewenangannya, pemerintah
daerah berhak menetpkan peraturan daerah dan peraturanlainnya untuk melaksanakan otonomi
dan tugas bantuan.
4. Syarat-Syarat Pembentukan Daerah Otonomi.
a. Kemampuan ekonomi
Untuk menjadi daerah otonom, suatu daerah harus mempunyai kemampuan ekonomiyang memadai
agar jalannya pemerintahn tidak tersendat-sendat dan pembangunandapat terlaksana dengan baik.
b. Luas daerah
Untuk menjadikan daerah otonom diperlukan luas wilayah tertentu, sehinggakeamanan dan stabilitas
serta pengawasan dari pemerintah daerah dapat dijalanidengan baik.
c. Pertahanan dan Keamanan Nasional
Hankam suatu daerah merupakan modal penting utama bagi jalannya sebuah pemerintahan.
d. Syarat-syarat lain
Segala sesuatu yang memungkinkan daerah untuk dapat melaksanakan pembangunan dan pembinaan
kestabilan politik serta persatuan dan kesatuan bangsadalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang
nyata dan bertanggung jawab.
5. Asas-Asas Otonomi Daerah
a. Asas Sentralisasi, yaitu pemusatan seluruh penyelenggaraan pemerintah Negara
dengan pemerintah pusat.
b. Asas Desentralisasi, yaitu segala pelimpahan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah.
c. Asas Dekonsentrasi, yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintah gubernur sebagaiwakil
pemerintah dan perangkat pusat di daerah.
d. Asas Pembantuan, yaitu asas yang menyatakan turut serta dalam pelaksanaan urusan pemerintah
yang ditugaskan kepada pemerintah daerah dengan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
kepada yang memberi tugas.Kewenangan yang dimiliki oleh daerah otonom:
a. Kewenangan Politik
Adanya otonomi daerah, rakyat melalui DPRD memiliki kewenangan memilih kepala daerah
sendiri.
b. Kewenangan Administrasi
Menyangkut keuangan pemerintah pusat dengan memberikan uang kepada daerah
untuk mengelola karyawan dan organisasi.

More Related Content

What's hot

otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
Galuh Musa
 
Power poin pasal yg mengatur keuangan
Power poin pasal yg mengatur keuanganPower poin pasal yg mengatur keuangan
Power poin pasal yg mengatur keuangan
Pak Sugeng
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Capung Humve
 
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Dadang DjokoKaryanto
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
Galuh Musa
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerah
Iyens Syeikhbu
 

What's hot (17)

otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
Power poin pasal yg mengatur keuangan
Power poin pasal yg mengatur keuanganPower poin pasal yg mengatur keuangan
Power poin pasal yg mengatur keuangan
 
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
 
UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerahUU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah
 
Undang-Undang Nomer 23 tahun 2014
Undang-Undang Nomer 23 tahun 2014 Undang-Undang Nomer 23 tahun 2014
Undang-Undang Nomer 23 tahun 2014
 
Uu 23 2014_pemerintahan_daerah
Uu 23 2014_pemerintahan_daerahUu 23 2014_pemerintahan_daerah
Uu 23 2014_pemerintahan_daerah
 
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat DaerahPeraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
 
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerahPp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
Pp 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah
 
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
Makalah;FUNGSI PENGAWASAN DPRD TERHADAP PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH TENTANG ...
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
Optimalisasi Peran Badan Legislasi dalam Meningkatkan Kinerja DPRD Serta Peng...
 
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan DaerahSistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
Sistem Pemerintahan dan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah
 
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan DaerahUU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU no 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerah
 
Analis uu 32 tahun 2004
Analis uu 32 tahun 2004Analis uu 32 tahun 2004
Analis uu 32 tahun 2004
 
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kotaHubungan hierarki pemerintah provinsi dengan  pemerintah kabupaten/kota
Hubungan hierarki pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota
 

Similar to Otonomi daerah 1

Similar to Otonomi daerah 1 (20)

Otoda
OtodaOtoda
Otoda
 
Uu perda
Uu perdaUu perda
Uu perda
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
 
Otonomi daerah
Otonomi daerahOtonomi daerah
Otonomi daerah
 
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptxSOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
SOAL TWK OTONOMI DAERAH (1).pptx
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
Otonomi Daerah
Otonomi DaerahOtonomi Daerah
Otonomi Daerah
 
Uji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKNUji kompetensi bab 4 PKN
Uji kompetensi bab 4 PKN
 
2784873.ppt
2784873.ppt2784873.ppt
2784873.ppt
 
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal perwujudan kinerja pemerint...
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal  perwujudan kinerja pemerint...Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal  perwujudan kinerja pemerint...
Implementasi kebijakan standar pelayanan minimal perwujudan kinerja pemerint...
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
 
Info Jadwal Bimtek Nasional
Info Jadwal Bimtek NasionalInfo Jadwal Bimtek Nasional
Info Jadwal Bimtek Nasional
 
OTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
OTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAHOTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
OTONOMI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
 
Otonomi daerah uraian
Otonomi daerah   uraianOtonomi daerah   uraian
Otonomi daerah uraian
 
Pkn otonomi daerah
Pkn otonomi daerahPkn otonomi daerah
Pkn otonomi daerah
 
Makalah pkn otonomi daerah
Makalah pkn otonomi daerahMakalah pkn otonomi daerah
Makalah pkn otonomi daerah
 
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan DaerahHarmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Harmonisasi Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
Pkn bab 2 otonomi daerah Kelas 9
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
 
12629167.ppt
12629167.ppt12629167.ppt
12629167.ppt
 

Otonomi daerah 1

  • 1. D. OUTSOURCING DAN KAPASITAS MENGANGGUR PEGAWAI NEGERI Dalam perhitungan kapasitas idle PNS, salah satu metode yang dapat digunakanadalah metode analisis beban kerja. Mungkin terdapat sedikit perbedaan cara perhitungananalisis Beban Kerja pada masing- masing Kementerian/Lembaga, karena masing-masing K/Lmengeluarkan aturan tersendiri. Sebagai contoh Kementerian Keuangan menggunakan dasar Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK- 140/PMK.01/2008 tentang Pedoman AnalisisBeban Kerja di lingkungan Kementerian Keuangan sedangkan Kepolisian RI menggunakandasar Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor : Kep 547/VIII/2010,tanggal 30 Agustus 2010, tentang Pedoman Analisis Beban Kerja di lingkungan Polri.Secara umum Beban Kerja yang dapat ditanggung Satuan Kerja menggunakan rumus Kapasitas Kerja Unit = Jumlah Pegawai pada Unit x Jumlah Jam Kerja Sehingga idle capacity bisa dihitung dengan Idle capacity = Beban Bobot Kerja Aktual / Kapasitas Kerja Unit Bila hasil perhitungan rumus tersebut < 1 maka berarti masih terdapat PNS yang idle/tidak terutilisasi secara maksimal. E. OTONOMI DAERAH Otonomi daerah adalah wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur danmengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Di negara kesatuan, otonomi daerah lebih terbatas dari padadi negara federasi. Kewenangan mengantar dan mengurus rumah tangga daerah di negara kesatuan meliputi segenap kewenangan pemerintahan, kecuali beberapa urusan yangdipegang oleh Pemerintah Pusat seperti : 1. Hubungan luar negeri 2. Pengadilan 3.Moneter dan keuangan 4.Pertahanan dan keamanan 1.Tujuan Pemberian Otonomi Daerah Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut : a. Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakinbaik. b. Pengembangan kehidupan demokrasi.
  • 2. c. Keadilan. d. Pemerataan. e. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antar daerah dalamrangka keutuhan NKRI. f. Mendorong untuk memberdayakan masyarakat. g. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas, meningkatkan peran serta masyarakat,mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 2. Syarat Pembentukan Daerah Syarat-syarat pembentukan daerah, sesuai dengan pasal 5 Undang-Undang Nomor 32Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, antara lain: a. Syarat Administrasi 1. Untuk provinsi meliputi persetujuan DPRD provinsi dan Gubernur. 2. Untuk kabupaten/kota meliputi persetujuan DPD kabupaten/kota danBupati/Walikota. b. Syarat Teknis, meliputi faktor sebagai berikut: 1. Kemampuan ekonomi. 2. Potensi daerah. 3. Sosial budaya. 4. Sosial politik. 5. Kependudukan. 6. Luas daerah. 7. Pertahanhan. 8. Keamanan. 9. Faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah. c. Syarat Fisik, meliputi: 1. Paling sedikit 5 kabupaten/kota untuk pembentukan provinsi. 2. Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kabupaten. 3. Paling sedikit 4 kecamatan untuk pembentukan kota. 3. Bentuk dan Susunan Pemerintah Daerah Dasar hukum diselenggarakannya otonomi daerah di Indonesia, yaitu: a. UUD 1945 pasal 18. b. UU No. 32 tahun 2004 c. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2003
  • 3. Bentuk dan susunan Pemerintah daerah: a. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DPRD merupakan lembaga yang berperan sebagai badan legislatif di daerah, baik di provinsi, kabupaten maupun kota. DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di dearahmerupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi Pancasila dan dipilih melalui pemilu. Pemerintahan Daerah. b. Pemerintah daerah merupakan lembaga di daerah yang berperan sebagai badan eksekutif daerah. Berdasarkan UUD 1945 pasal 18 ayat 4 pemerintah daerah yang dibentuk diwilayah provinsi, kabupaten dan kota ini dipilih secara demokratis. Dlam menjalankankewenangannya, pemerintah daerah berhak menetpkan peraturan daerah dan peraturanlainnya untuk melaksanakan otonomi dan tugas bantuan. 4. Syarat-Syarat Pembentukan Daerah Otonomi. a. Kemampuan ekonomi Untuk menjadi daerah otonom, suatu daerah harus mempunyai kemampuan ekonomiyang memadai agar jalannya pemerintahn tidak tersendat-sendat dan pembangunandapat terlaksana dengan baik. b. Luas daerah Untuk menjadikan daerah otonom diperlukan luas wilayah tertentu, sehinggakeamanan dan stabilitas serta pengawasan dari pemerintah daerah dapat dijalanidengan baik. c. Pertahanan dan Keamanan Nasional Hankam suatu daerah merupakan modal penting utama bagi jalannya sebuah pemerintahan. d. Syarat-syarat lain Segala sesuatu yang memungkinkan daerah untuk dapat melaksanakan pembangunan dan pembinaan kestabilan politik serta persatuan dan kesatuan bangsadalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab. 5. Asas-Asas Otonomi Daerah a. Asas Sentralisasi, yaitu pemusatan seluruh penyelenggaraan pemerintah Negara dengan pemerintah pusat. b. Asas Desentralisasi, yaitu segala pelimpahan kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
  • 4. c. Asas Dekonsentrasi, yaitu pelimpahan wewenang dari pemerintah gubernur sebagaiwakil pemerintah dan perangkat pusat di daerah. d. Asas Pembantuan, yaitu asas yang menyatakan turut serta dalam pelaksanaan urusan pemerintah yang ditugaskan kepada pemerintah daerah dengan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan kepada yang memberi tugas.Kewenangan yang dimiliki oleh daerah otonom: a. Kewenangan Politik Adanya otonomi daerah, rakyat melalui DPRD memiliki kewenangan memilih kepala daerah sendiri. b. Kewenangan Administrasi Menyangkut keuangan pemerintah pusat dengan memberikan uang kepada daerah untuk mengelola karyawan dan organisasi.