SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
PENGAMBILANPENGAMBILAN
KEPUTUSANKEPUTUSAN
Agung Dwi AntonoAgung Dwi Antono
UNIVERSITAS GUNADARMAUNIVERSITAS GUNADARMA
Making Decision is a Fundamental Life Skill
Universitas Gunadarma
Making Decision is a FundamentalMaking Decision is a Fundamental
Life SkillLife Skill
Rasional > Irasional
Irasional > Rasional
Spiritual
Filosofi/ Nilai/ Budaya
Konsep/ Tujuan
Strategi/ taktik
Operasional/ praktek/ aksi
(course of action)
While hard data may inform our intellect, it is largely soft data that generates wisdom…Hard information is oftenWhile hard data may inform our intellect, it is largely soft data that generates wisdom…Hard information is often
limited in scope, lacking richness, and often fails to encompass important non economic and non quantitativelimited in scope, lacking richness, and often fails to encompass important non economic and non quantitative
factorsfactors..
Henry Mintzberg, The Rise and Fall of Strategic ThinkingHenry Mintzberg, The Rise and Fall of Strategic Thinking
PENGAMBILAN KEPUTUSANPENGAMBILAN KEPUTUSAN
RASIONALRASIONAL
Kelebihan Kekurangan
Metode yang teruji dan mapan
Fokus pada pengumpulan data dan
kriteria yang ditetapkan
Mengurangi subyektifitas
Efisien – tergantung teknologi yang
diterapkan (pengumpulan dan
pengolahan serta presentasi data)
Yang umum digunakan konsep dasar
BCR (Benefit-Cost Ratio) dan
Probabilitas  hasilnya ‘kepuasan’
atau ‘optimasi’/ ‘maksimasi’
Diasumsikan sudah ada
pengetahuan yang akan dihasilkan
Model linier dan tidak dinamis
(mengikuti langkah-langkah
keterkaitan)
Dimunculkan sebagai sebagai
obyektif namun pengambilan
keputusan oleh siapapun
membutuhkan justifikasi pribadi (tidak
bebas nilai)
“It is impossible to be purely rational”
- Herbert Simon, Nobel Prize Winner
Situasi terbaik dalam memanfaatkan pertimbangan Rasional
• masalah yang terstruktur (mis. Masalah permesinan)
• apabila data terpercaya tersedia untuk analisis
• tersedia contoh untuk memahami kondisi sejenis
Pengambilan Keputusan dan ManajerPengambilan Keputusan dan Manajer
 ManaManajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan organisasijemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki (SDM, dana, energi,melalui pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki (SDM, dana, energi,
material, ruang dan waktu).material, ruang dan waktu).
 Sumberdaya yang dimaksud dipahami sebagai inputsinputs,, dan hasil
yang dicapai untuk memenuhi tujuan disebut outputoutput dari proses
menajemen..
 ManaManajer memandang proses ini sebagai upaya untuk memperolehjer memandang proses ini sebagai upaya untuk memperoleh
hasil yang optimalhasil yang optimal..
Tiga Kategori Pekerjaan ManajerTiga Kategori Pekerjaan Manajer
(Mintzberg, 1973)(Mintzberg, 1973)
1.1. Peran Interpersonal:Peran Interpersonal: figur
kepala, pemimpin,
penghubung..
2.2. Peran Informasional:Peran Informasional: monitor,monitor,
diseminator,diseminator, jurubicarajurubicara..
3.3. Peran KeputusanPeran Keputusan::
entrepreneur,entrepreneur, menanganimenangani
kekacauan,kekacauan, pengatur alokasipengatur alokasi
sumberdayasumberdaya, nego, negossiator.iator.
4 Tipe Model Umum4 Tipe Model Umum
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
 Iconic (Scale) Models.Iconic (Scale) Models.  
penyederhanaan dari modelpenyederhanaan dari model
abstrak; replika fisik dariabstrak; replika fisik dari sebuahsebuah
sistem, biasanya berdasarkansistem, biasanya berdasarkan
perbedaan skala dibandingkanperbedaan skala dibandingkan
aslinyaaslinya
 Analog Models.Analog Models.  
berlawanan dengan modelberlawanan dengan model iconic,iconic,
tidak mirip dengan sistem yang rieltidak mirip dengan sistem yang riel
tetapi mempunyai perilaku yangtetapi mempunyai perilaku yang
mirip.mirip.
 Mathematical (Quantitative)Mathematical (Quantitative)
Models.Models.  
hubungan yang kompleks darihubungan yang kompleks dari
banyak sistem umumnya tidakbanyak sistem umumnya tidak
dapat sepenuhnya terwakili. Untukdapat sepenuhnya terwakili. Untuk
dapat mengabstraksikannyadapat mengabstraksikannya
diperlukan pemanfaatan model-diperlukan pemanfaatan model-
model matematis. (Probability, B/Cmodel matematis. (Probability, B/C
ratio, others)ratio, others)
 Mental modelsMental models
memberikan gambaran subyektifmemberikan gambaran subyektif
bagaimana seseorang memikirkanbagaimana seseorang memikirkan
tentang suatu situasitentang suatu situasi..
Model Pengambilan KeputusanModel Pengambilan Keputusan
ManajerialManajerial
 Model Ekonomi-Rasional
 Kerangka perspektif bagaimana suatu keputusan diambil denganKerangka perspektif bagaimana suatu keputusan diambil dengan
asumsi bahwa pengambil keputusan memiliki informasi akurat yangasumsi bahwa pengambil keputusan memiliki informasi akurat yang
lengkaplengkap
 Model Keputusan-Perilaku (Behavioral Decision)Model Keputusan-Perilaku (Behavioral Decision)
 Tidak seperti Model Ekonomi-Rasional, model Keputusan-PerilakuTidak seperti Model Ekonomi-Rasional, model Keputusan-Perilaku
ini memahami adanya keterbatasan manusia yang membuatini memahami adanya keterbatasan manusia yang membuat
keputusan rasional sulit untuk dicapai.keputusan rasional sulit untuk dicapai.
The Manager’s Decision RoleThe Manager’s Decision Role
Proses Pengambilan KeputusanProses Pengambilan Keputusan
Behavioral Decision ModelBehavioral Decision Model
Satu konsep yang penting untuk dipahami dalam proses
pengambilan keputusan:
Bounded
Rationality Intuition
Satisficing Escalation of
Commitment
Mengenal keterbatasan manusia
oleh adanya pembatasan
organisasional, seperti waktu,
informasi, sumberdaya, dan juga
kapabilitas mentalnya
Analisis yang tidak disadari
berdasarkan pengalaman
(yang lalu)
Suatu pencarian sampai
dengan tingkat memuaskan
dan tidak perlu sampai
sempurna atau optimal
Kecenderungan untuk menambah
komitmen dari aksi (hasil keputusan)
sebelumnya seperti yang diharapkan jika
seorang pimpinan jika mengikuti proses
pengambilan keputusan yang efektif
Hambatan dalam MembuatHambatan dalam Membuat
KeputusanKeputusan
Ego in Decision MakingEgo in Decision Making
 1/31/3ego drove the decisionego drove the decision
 81%81% edict or persuasion drove theedict or persuasion drove the
decisiondecision
 2/32/3never explored alternatives oncenever explored alternatives once
they made up their mindsthey made up their minds
-- Dr. Paul Nutt,Dr. Paul Nutt, Why Decisions FailWhy Decisions Fail
Kekuatan x Ego = KelemahanKekuatan x Ego = Kelemahan
 Confidence (percaya diri)Confidence (percaya diri)
 Quickness (kecepatan)Quickness (kecepatan)
 Sharp wit (bijak)Sharp wit (bijak)
 DeterminationDetermination
 DedicationDedication
 CommitmentCommitment
 Perseverance (tekun)Perseverance (tekun)
 PersuasivePersuasive
Sense of infallibilitySense of infallibility (tidak merasa bersalah)(tidak merasa bersalah)
Overhastiness (terlalu terburu-buru)Overhastiness (terlalu terburu-buru)
Abrasiveness (pembawaan kasar)Abrasiveness (pembawaan kasar)
InflexibilityInflexibility
WorkaholismWorkaholism
IntoleranceIntolerance
Resistance to change (kaku)Resistance to change (kaku)
ManipulationManipulation
- Adapted from The Paradox of Success by John O’Neil
Hambatan dalam MembuatHambatan dalam Membuat
KeputusanKeputusan
Influencing do’s
􀂃 Try to understand the other person
􀂃 Listen and show you are listening
􀂃 Know yourself
􀂃 Ask open questions
􀂃 Create rapport
􀂃 Let people find their own solutions
􀂃 Stay open to being influenced yourself
􀂃 Create common ground through your
enthusiasm
Influencing don’ts
􀂃 Start with a fixed position that you are
determined to defend
􀂃 Interrupt the other person with your
views
􀂃 Talk more than you listen
􀂃 Overly rely on facts, figures, logic, data
􀂃 Make assumptions about the other
person’s
motivation
􀂃 Leave other people to guess what you
want
Influencing Do’s dan Don’ts
(Jenny Rogers “Influencing Skills”)
Apa yang membuat keputusanApa yang membuat keputusan
berkualitas?berkualitas?
Kewaspadaan dapat meningkatkan
kualitas keputusan. Kewaspadaan
yang dimaksud di sini adalah
adanya perhatian terhadap
prosedur pengambilan keputusan
yang benar
Strategi Umum Pengambilan KeputusanStrategi Umum Pengambilan Keputusan
SpontanitasSpontanitas
Memilih opsi pertama yang muncul dalamMemilih opsi pertama yang muncul dalam
benak/pikiran; tanpa menghiraukan adanyabenak/pikiran; tanpa menghiraukan adanya
pilihan alternatif lainnyapilihan alternatif lainnya
PatuhPatuh
Mengikuti aturan atau tata nilai atauMengikuti aturan atau tata nilai atau
kesepakatankesepakatan
PenundaanPenundaan
Menunda pemikiran dan tindakan sampaiMenunda pemikiran dan tindakan sampai
tinggal terbatas beberapa opsi sajatinggal terbatas beberapa opsi saja
MenyulitkanMenyulitkan
Terakumulasinya banyak informasi sehinggaTerakumulasinya banyak informasi sehingga
membingungkan dalam menganalisis opsimembingungkan dalam menganalisis opsi
IntensiIntensi
Memilih opsi yang dapat memuaskan secaraMemilih opsi yang dapat memuaskan secara
intelektual maupun emosional sekaligusintelektual maupun emosional sekaligus
HasratHasrat
Memilih opsi yang memungkin untukMemilih opsi yang memungkin untuk
mencapai hasil terbaik walaupun akanmencapai hasil terbaik walaupun akan
berhadapan dengan resikoberhadapan dengan resiko
MenghindarMenghindar
Memilih opsi yang sebisa mungkin terhindarMemilih opsi yang sebisa mungkin terhindar
dari hasil yang burukdari hasil yang buruk
KeamananKeamanan
Memilih opsi yang kemungkinan cukupMemilih opsi yang kemungkinan cukup
berhasil, hanya membebani sedikit orang,berhasil, hanya membebani sedikit orang,
dan diarahkan untuk pilihan yang sedikitdan diarahkan untuk pilihan yang sedikit
beresikoberesiko
SintesisSintesis
Memilih opsi yang memiliki peluang terbaikMemilih opsi yang memiliki peluang terbaik
untuk berhasil dan paling disukaiuntuk berhasil dan paling disukai
Strategi PengambilanStrategi Pengambilan
Keputusan ManajerialKeputusan Manajerial
STRATEGI OPTIMUM
Memutuskan memilih alternatif solusi terbaik dari sejumlah alternatif
STRATEGI KEPUASAN
Memutuskan memilih solusi yang telah memenuhi persyaratan
minimum (tidak harus sempurna atau seluruh alternatif dikaji)
STRATEGI QUASI KEPUASAN
Menggunakan bobot daripada menghitung satu per satu faktor atau
variabel penentu
8 Elements of Smart8 Elements of Smart
ChoicesChoices
Problem
Objectives
Alternatives
Consequences
Tradeoffs
Uncertainty
Risk tolerance
Linked Decision
PrOACT
Hammond, et.al., 1999. Smart Choices; A Practical Guide to Making Better Decisions
Kondisi dasar
(lingkungan) yang
menjadi perhatian
utama pada setiap
penetapan elemen
PrOACT
ProblemProblem
• Cara kita menetapkan problem
menunjukkan kerangka keputusan kita
• Solusi yang baik bagi penempatan
permasalahan suatu keputusan yang
pas akan menjadi smarter choice
daripada excellent solution untuk
penempatan permasalahan yang lemah
• Kelemahan utama dalam
memformulasikan permasalahan
pengambilan keputusan adalah sifat
malas . Oleh karena itu dianjurkan untuk
senantiasa kreatif dalam merumuskan
solusi – ubahlah permasalahan menjadi
peluang  ciptakan alternatif kreatif
Langkah
• tanya: mengapa perlu membuat
keputusan?
• apa kendala dalam membuat
keputusan
• identifikasi elemen dasar dalam
membuat keputusan
• temu-kenali faktor terkait dengan
masalah
• rumuskan definisi permasalahan
yang aplikatif
• uji rumusan permasalahan
dengan pihak lain
The reason most people never reach their goals is that
they don’t define them… Winners can tell you where
they are going, what they plan to do along the way,
and who will be sharing the adventure with them.
ObjectiveObjective
SMART Objectives…SMART Objectives…
 SpecificSpecific
 MeasurableMeasurable
 AchievableAchievable
 ReachReach
 Time-boundTime-bound
Langkah:
1. Tulis seluruh hal yang menjadi
perhatian untuk mengarahkan
pada Objectives
2. Ubah perhatian2 tadi menjadi
Objectives
3. Bedakan antara hasil akhir dan
makna hasil, contoh atlit lari
mencapai garis finis di Olimpiade
4. Klarifikasi makna tadi menjadi
Objectives
5. Uji alakah Objectives tadi masih
tercakup dalam perhatian2 di atas
AlternativeAlternative
“ Don’t box yourself in with limited alternatives”
Hammond, 1999
Kunci memperoleh alternatif lebih baik
• manfaatkan rumusan Objectives, tanyakan bagaimana mencapainya?
• kaji kemungkinan hambatan-hambatan
• tumbuhkan aspirasi
• gunakan pikirin sendiri terlebih dulu
• belajar dari pengalaman
• tanya pendapat pihak lain
• identifikasi alternatif-alternatif baru
• susun alternatif tersebut baru kaji/evaluasi
• jangan pernah berhenti mencari alternatif
ConsequencesConsequences
“ be sure you really understand the consequences of
your alternatives before make a choice”
Hammond, 1999
Susun tabel konsekuensi:
1. Siapkan mental anda untuk kondisi masa
yang akan datang
2. Buat jabaran ‘free-form’ konsekuensi untuk
setiap alternatif
3. Hindari / kurangi setiap alternatif yang
kurang menguntungkan berdasarkan
kajian konsekuensi
4. Organisir jabaran konsekuensi dari setiap
alternatif terpilih
TradeoffsTradeoffs
“ Decision with multiple objectives can not be resolved
(ditetapkan) by focusing on any one objective”
Hammond, 1999
• Bandingkan konsekuensi dan
alternatif kemudian tetapkan atau
kurangi sejumlah pilihan yang tidak
menguntungkan.
• Tradeoff merupakan pilihan atas
perbandingan masing-masing
alternatif dan konsekuensinya yang
dinilai atas dasar objectives
KelebihanKelebihan KekuranganKekurangan
 Berbagi pengalaman danBerbagi pengalaman dan
keahlian dari beberapa individukeahlian dari beberapa individu
 Lebih banyak data, informasi,Lebih banyak data, informasi,
dan pengetahuan yangdan pengetahuan yang
terakumulasiterakumulasi
 Masalah dipandang dariMasalah dipandang dari
berbagai sektorberbagai sektor
 Lebih banyak anggota yangLebih banyak anggota yang
dapat memperoleh kepuasandapat memperoleh kepuasan
 Lebih banyak dapat diterimaLebih banyak dapat diterima
dan sepakat dengan keputusandan sepakat dengan keputusan
yang diambilyang diambil
 Butuh waktu lebih banyakButuh waktu lebih banyak
 Ada dominasi minoritasAda dominasi minoritas
 Ada kecenderungan kompromiAda kecenderungan kompromi
 Ada kecenderungan anggotaAda kecenderungan anggota
grup lebih terkonsentrasi padagrup lebih terkonsentrasi pada
kepentingan individual darikepentingan individual dari
tujuan kelompoktujuan kelompok
 Tidak terhindar dari tekananTidak terhindar dari tekanan
sosialsosial
 Ada kecenderungan lebihAda kecenderungan lebih
sebagai kelompok pemikirsebagai kelompok pemikir
(bukan pengambil keputusan)(bukan pengambil keputusan)
Group decision making is becoming more common as
organizations focus on improving customer service and push
decision making to lower levels.
Guidelines for Decision MakingGuidelines for Decision Making
by Richard Denhardtby Richard Denhardt
 Jaga komitmen dalam proses pengambilanJaga komitmen dalam proses pengambilan
keputusan; manfaatkan komitmen ini dankeputusan; manfaatkan komitmen ini dan
biarkan data/informasi yang terpercaya bukanbiarkan data/informasi yang terpercaya bukan
emosi yang mengarahkan keputusanemosi yang mengarahkan keputusan
 Dapatkan asupan dari staf, khususnya yangDapatkan asupan dari staf, khususnya yang
berkaitan dengan permasalahan kerja yangberkaitan dengan permasalahan kerja yang
bersangkutan, sebelum membuat keputusanbersangkutan, sebelum membuat keputusan
kuncikunci
 Hindari sebisa mungkin pola pengambilanHindari sebisa mungkin pola pengambilan
keputusan ‘top-down’keputusan ‘top-down’
 Yakin terhadap dukungan kelompokYakin terhadap dukungan kelompok
pengambil keputusan dalam organisasipengambil keputusan dalam organisasi
Teknik yang digunakan untuk menghasilkanTeknik yang digunakan untuk menghasilkan
“Quality in Group Decision Making”“Quality in Group Decision Making”
 BrainstormingBrainstorming
 membuka segala kemungkinan pemikiran tanpa harus dievaluasimembuka segala kemungkinan pemikiran tanpa harus dievaluasi
 Nominal Group TechniqueNominal Group Technique
 suatu proses rancangan struktural untuk mensimulasi secara kreatif ‘group decisionsuatu proses rancangan struktural untuk mensimulasi secara kreatif ‘group decision
making’ manakala ada kelemahan dalam pencapaian kesepakatan atau adamaking’ manakala ada kelemahan dalam pencapaian kesepakatan atau ada
kelemahan penguasaan pengetahuan terhadap permasalahan yang dihadapi darikelemahan penguasaan pengetahuan terhadap permasalahan yang dihadapi dari
para anggotapara anggota
 Delphi TechniqueDelphi Technique
 Suatu teknik analisis yang digunakan untuk memprediksi keadaan masa depanSuatu teknik analisis yang digunakan untuk memprediksi keadaan masa depan
tanpa harus melibatkan pertemuan dengan ‘group decision making’ secara langsungtanpa harus melibatkan pertemuan dengan ‘group decision making’ secara langsung
(tatap muka)(tatap muka)
 Devil’s Advocacy ApproachDevil’s Advocacy Approach
 seseorang atau subkelompok diutus untuk mengkritisi rumusan tindakan danseseorang atau subkelompok diutus untuk mengkritisi rumusan tindakan dan
mengidentifikasi permasalahan yang perlu menjadi perhatian sebelum adanyamengidentifikasi permasalahan yang perlu menjadi perhatian sebelum adanya
keputusan finalkeputusan final
 Dialectical InquiryDialectical Inquiry
 Approaches a decision from two opposite points and structures a debate betweenApproaches a decision from two opposite points and structures a debate between
conflicting viewsconflicting views

More Related Content

What's hot

10. manajemen-resiko
10. manajemen-resiko10. manajemen-resiko
10. manajemen-resikoI-moch Malik
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL9elevenStarUnila
 
Konsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumenKonsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumensomayspartan
 
Materi manajemen aksi
Materi manajemen aksiMateri manajemen aksi
Materi manajemen aksiRudi Sudirdja
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory mankoma2012
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumenrianymonika
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1ReniFatmawati5
 
Persepsi konsumen
Persepsi konsumenPersepsi konsumen
Persepsi konsumendwie_radet
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiSatya Pranata
 
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Tami Amalia
 
Perilaku konsumen prof ujang 9. demografi ekonomi sosial www.sekolahbisnisin...
Perilaku konsumen prof ujang 9. demografi ekonomi sosial  www.sekolahbisnisin...Perilaku konsumen prof ujang 9. demografi ekonomi sosial  www.sekolahbisnisin...
Perilaku konsumen prof ujang 9. demografi ekonomi sosial www.sekolahbisnisin...SEKOLAH BISNIS INDONESIA
 
Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonalHubungan interpersonal
Hubungan interpersonalIAIN Walisongo
 
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptxPPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptxYusufRauf2
 
strategi-internasional
strategi-internasionalstrategi-internasional
strategi-internasionalWudele Phong
 
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
 Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMENFalanni Firyal Fawwaz
 

What's hot (20)

RESOLUSI KONFLIK
RESOLUSI KONFLIKRESOLUSI KONFLIK
RESOLUSI KONFLIK
 
Presentasi persepsi
Presentasi persepsiPresentasi persepsi
Presentasi persepsi
 
10. manajemen-resiko
10. manajemen-resiko10. manajemen-resiko
10. manajemen-resiko
 
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUALPERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
 
Konsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumenKonsep dasar perilaku konsumen
Konsep dasar perilaku konsumen
 
Materi manajemen aksi
Materi manajemen aksiMateri manajemen aksi
Materi manajemen aksi
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory
 
Resiko dan ketidak pastian
Resiko dan ketidak pastianResiko dan ketidak pastian
Resiko dan ketidak pastian
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumen
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
 
Persepsi konsumen
Persepsi konsumenPersepsi konsumen
Persepsi konsumen
 
Chapter 7 permen
Chapter 7 permenChapter 7 permen
Chapter 7 permen
 
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan DelegasiKekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
Kekuasaan, Kwewnangan, Tanggung Jawab dan Delegasi
 
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
Diri dan pesan (teori interaksi simbolik)
 
Perilaku konsumen prof ujang 9. demografi ekonomi sosial www.sekolahbisnisin...
Perilaku konsumen prof ujang 9. demografi ekonomi sosial  www.sekolahbisnisin...Perilaku konsumen prof ujang 9. demografi ekonomi sosial  www.sekolahbisnisin...
Perilaku konsumen prof ujang 9. demografi ekonomi sosial www.sekolahbisnisin...
 
Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonalHubungan interpersonal
Hubungan interpersonal
 
Etika Bisnis
Etika BisnisEtika Bisnis
Etika Bisnis
 
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptxPPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
 
strategi-internasional
strategi-internasionalstrategi-internasional
strategi-internasional
 
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
 Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen - PENGANTAR MANAJEMEN
 

Similar to MAKING DECISION

pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptYeniSriLestari1
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptIilMuntaha
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptVhynaAmelia
 
Is 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanIs 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanSiti Rubayati
 
Bab 5 informasi manajemen pengambilan keputusan
Bab 5   informasi manajemen pengambilan keputusanBab 5   informasi manajemen pengambilan keputusan
Bab 5 informasi manajemen pengambilan keputusanagung suryono
 
5 6 pengambilan keputusan
5 6 pengambilan keputusan5 6 pengambilan keputusan
5 6 pengambilan keputusantazkyyy
 
SLIDE teori PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
SLIDE teori PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptxSLIDE teori PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
SLIDE teori PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptxMuhammadYusufSafwan1
 
Konflik dalam organisasi dan pengambilan keputusan.ppt
Konflik dalam organisasi dan pengambilan keputusan.pptKonflik dalam organisasi dan pengambilan keputusan.ppt
Konflik dalam organisasi dan pengambilan keputusan.pptAbdullahLatiff
 
pengambilan keputusan Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.ppt
pengambilan keputusan Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.pptpengambilan keputusan Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.ppt
pengambilan keputusan Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.pptmuntahamardhatillah
 
Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.ppt
Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.pptDasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.ppt
Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.pptsaidnurlatif
 
Pengampilan keputusan dalam organisasi
Pengampilan keputusan dalam organisasiPengampilan keputusan dalam organisasi
Pengampilan keputusan dalam organisasifahmifrz
 
Mengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdfMengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdfvirmannsyah
 
DECISION MAKING MODEL, DECISION SUPPORT AND PROBLEM SOLVING
DECISION MAKING MODEL, DECISION SUPPORT AND PROBLEM SOLVINGDECISION MAKING MODEL, DECISION SUPPORT AND PROBLEM SOLVING
DECISION MAKING MODEL, DECISION SUPPORT AND PROBLEM SOLVINGRahmaDina15
 
TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdf
TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdfTUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdf
TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdfRayhanAspar
 
Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)Riski Nurfatimah
 

Similar to MAKING DECISION (20)

pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
Is 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanIs 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusan
 
Bab 5 informasi manajemen pengambilan keputusan
Bab 5   informasi manajemen pengambilan keputusanBab 5   informasi manajemen pengambilan keputusan
Bab 5 informasi manajemen pengambilan keputusan
 
5 6 pengambilan keputusan
5 6 pengambilan keputusan5 6 pengambilan keputusan
5 6 pengambilan keputusan
 
SLIDE teori PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
SLIDE teori PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptxSLIDE teori PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
SLIDE teori PENGAMBILAN KEPUTUSAN.pptx
 
teori organisasi #2
teori organisasi #2teori organisasi #2
teori organisasi #2
 
Konflik dalam organisasi dan pengambilan keputusan.ppt
Konflik dalam organisasi dan pengambilan keputusan.pptKonflik dalam organisasi dan pengambilan keputusan.ppt
Konflik dalam organisasi dan pengambilan keputusan.ppt
 
pengambilan keputusan Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.ppt
pengambilan keputusan Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.pptpengambilan keputusan Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.ppt
pengambilan keputusan Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.ppt
 
Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.ppt
Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.pptDasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.ppt
Dasar-dasar-Pengambilan-Keputusan.ppt
 
Pengampilan keputusan dalam organisasi
Pengampilan keputusan dalam organisasiPengampilan keputusan dalam organisasi
Pengampilan keputusan dalam organisasi
 
Mengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdfMengambil keputusan.pdf
Mengambil keputusan.pdf
 
Teori keputusan
Teori keputusanTeori keputusan
Teori keputusan
 
DECISION MAKING MODEL, DECISION SUPPORT AND PROBLEM SOLVING
DECISION MAKING MODEL, DECISION SUPPORT AND PROBLEM SOLVINGDECISION MAKING MODEL, DECISION SUPPORT AND PROBLEM SOLVING
DECISION MAKING MODEL, DECISION SUPPORT AND PROBLEM SOLVING
 
TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdf
TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdfTUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdf
TUGAS 5 PO_1202223388_AHMAD RAIHAN ANUGRAH_SI4608.pdf
 
Ilmu keputusan
Ilmu keputusanIlmu keputusan
Ilmu keputusan
 
Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)Tou2# (pengambilan keputusan)
Tou2# (pengambilan keputusan)
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

MAKING DECISION

  • 1. PENGAMBILANPENGAMBILAN KEPUTUSANKEPUTUSAN Agung Dwi AntonoAgung Dwi Antono UNIVERSITAS GUNADARMAUNIVERSITAS GUNADARMA Making Decision is a Fundamental Life Skill Universitas Gunadarma
  • 2. Making Decision is a FundamentalMaking Decision is a Fundamental Life SkillLife Skill Rasional > Irasional Irasional > Rasional Spiritual Filosofi/ Nilai/ Budaya Konsep/ Tujuan Strategi/ taktik Operasional/ praktek/ aksi (course of action) While hard data may inform our intellect, it is largely soft data that generates wisdom…Hard information is oftenWhile hard data may inform our intellect, it is largely soft data that generates wisdom…Hard information is often limited in scope, lacking richness, and often fails to encompass important non economic and non quantitativelimited in scope, lacking richness, and often fails to encompass important non economic and non quantitative factorsfactors.. Henry Mintzberg, The Rise and Fall of Strategic ThinkingHenry Mintzberg, The Rise and Fall of Strategic Thinking
  • 3. PENGAMBILAN KEPUTUSANPENGAMBILAN KEPUTUSAN RASIONALRASIONAL Kelebihan Kekurangan Metode yang teruji dan mapan Fokus pada pengumpulan data dan kriteria yang ditetapkan Mengurangi subyektifitas Efisien – tergantung teknologi yang diterapkan (pengumpulan dan pengolahan serta presentasi data) Yang umum digunakan konsep dasar BCR (Benefit-Cost Ratio) dan Probabilitas  hasilnya ‘kepuasan’ atau ‘optimasi’/ ‘maksimasi’ Diasumsikan sudah ada pengetahuan yang akan dihasilkan Model linier dan tidak dinamis (mengikuti langkah-langkah keterkaitan) Dimunculkan sebagai sebagai obyektif namun pengambilan keputusan oleh siapapun membutuhkan justifikasi pribadi (tidak bebas nilai) “It is impossible to be purely rational” - Herbert Simon, Nobel Prize Winner Situasi terbaik dalam memanfaatkan pertimbangan Rasional • masalah yang terstruktur (mis. Masalah permesinan) • apabila data terpercaya tersedia untuk analisis • tersedia contoh untuk memahami kondisi sejenis
  • 4. Pengambilan Keputusan dan ManajerPengambilan Keputusan dan Manajer  ManaManajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan organisasijemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki (SDM, dana, energi,melalui pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki (SDM, dana, energi, material, ruang dan waktu).material, ruang dan waktu).  Sumberdaya yang dimaksud dipahami sebagai inputsinputs,, dan hasil yang dicapai untuk memenuhi tujuan disebut outputoutput dari proses menajemen..  ManaManajer memandang proses ini sebagai upaya untuk memperolehjer memandang proses ini sebagai upaya untuk memperoleh hasil yang optimalhasil yang optimal..
  • 5. Tiga Kategori Pekerjaan ManajerTiga Kategori Pekerjaan Manajer (Mintzberg, 1973)(Mintzberg, 1973) 1.1. Peran Interpersonal:Peran Interpersonal: figur kepala, pemimpin, penghubung.. 2.2. Peran Informasional:Peran Informasional: monitor,monitor, diseminator,diseminator, jurubicarajurubicara.. 3.3. Peran KeputusanPeran Keputusan:: entrepreneur,entrepreneur, menanganimenangani kekacauan,kekacauan, pengatur alokasipengatur alokasi sumberdayasumberdaya, nego, negossiator.iator.
  • 6. 4 Tipe Model Umum4 Tipe Model Umum Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan  Iconic (Scale) Models.Iconic (Scale) Models.   penyederhanaan dari modelpenyederhanaan dari model abstrak; replika fisik dariabstrak; replika fisik dari sebuahsebuah sistem, biasanya berdasarkansistem, biasanya berdasarkan perbedaan skala dibandingkanperbedaan skala dibandingkan aslinyaaslinya  Analog Models.Analog Models.   berlawanan dengan modelberlawanan dengan model iconic,iconic, tidak mirip dengan sistem yang rieltidak mirip dengan sistem yang riel tetapi mempunyai perilaku yangtetapi mempunyai perilaku yang mirip.mirip.  Mathematical (Quantitative)Mathematical (Quantitative) Models.Models.   hubungan yang kompleks darihubungan yang kompleks dari banyak sistem umumnya tidakbanyak sistem umumnya tidak dapat sepenuhnya terwakili. Untukdapat sepenuhnya terwakili. Untuk dapat mengabstraksikannyadapat mengabstraksikannya diperlukan pemanfaatan model-diperlukan pemanfaatan model- model matematis. (Probability, B/Cmodel matematis. (Probability, B/C ratio, others)ratio, others)  Mental modelsMental models memberikan gambaran subyektifmemberikan gambaran subyektif bagaimana seseorang memikirkanbagaimana seseorang memikirkan tentang suatu situasitentang suatu situasi..
  • 7. Model Pengambilan KeputusanModel Pengambilan Keputusan ManajerialManajerial  Model Ekonomi-Rasional  Kerangka perspektif bagaimana suatu keputusan diambil denganKerangka perspektif bagaimana suatu keputusan diambil dengan asumsi bahwa pengambil keputusan memiliki informasi akurat yangasumsi bahwa pengambil keputusan memiliki informasi akurat yang lengkaplengkap  Model Keputusan-Perilaku (Behavioral Decision)Model Keputusan-Perilaku (Behavioral Decision)  Tidak seperti Model Ekonomi-Rasional, model Keputusan-PerilakuTidak seperti Model Ekonomi-Rasional, model Keputusan-Perilaku ini memahami adanya keterbatasan manusia yang membuatini memahami adanya keterbatasan manusia yang membuat keputusan rasional sulit untuk dicapai.keputusan rasional sulit untuk dicapai.
  • 8. The Manager’s Decision RoleThe Manager’s Decision Role
  • 9. Proses Pengambilan KeputusanProses Pengambilan Keputusan
  • 10. Behavioral Decision ModelBehavioral Decision Model Satu konsep yang penting untuk dipahami dalam proses pengambilan keputusan: Bounded Rationality Intuition Satisficing Escalation of Commitment Mengenal keterbatasan manusia oleh adanya pembatasan organisasional, seperti waktu, informasi, sumberdaya, dan juga kapabilitas mentalnya Analisis yang tidak disadari berdasarkan pengalaman (yang lalu) Suatu pencarian sampai dengan tingkat memuaskan dan tidak perlu sampai sempurna atau optimal Kecenderungan untuk menambah komitmen dari aksi (hasil keputusan) sebelumnya seperti yang diharapkan jika seorang pimpinan jika mengikuti proses pengambilan keputusan yang efektif
  • 11. Hambatan dalam MembuatHambatan dalam Membuat KeputusanKeputusan Ego in Decision MakingEgo in Decision Making  1/31/3ego drove the decisionego drove the decision  81%81% edict or persuasion drove theedict or persuasion drove the decisiondecision  2/32/3never explored alternatives oncenever explored alternatives once they made up their mindsthey made up their minds -- Dr. Paul Nutt,Dr. Paul Nutt, Why Decisions FailWhy Decisions Fail
  • 12. Kekuatan x Ego = KelemahanKekuatan x Ego = Kelemahan  Confidence (percaya diri)Confidence (percaya diri)  Quickness (kecepatan)Quickness (kecepatan)  Sharp wit (bijak)Sharp wit (bijak)  DeterminationDetermination  DedicationDedication  CommitmentCommitment  Perseverance (tekun)Perseverance (tekun)  PersuasivePersuasive Sense of infallibilitySense of infallibility (tidak merasa bersalah)(tidak merasa bersalah) Overhastiness (terlalu terburu-buru)Overhastiness (terlalu terburu-buru) Abrasiveness (pembawaan kasar)Abrasiveness (pembawaan kasar) InflexibilityInflexibility WorkaholismWorkaholism IntoleranceIntolerance Resistance to change (kaku)Resistance to change (kaku) ManipulationManipulation - Adapted from The Paradox of Success by John O’Neil Hambatan dalam MembuatHambatan dalam Membuat KeputusanKeputusan
  • 13. Influencing do’s 􀂃 Try to understand the other person 􀂃 Listen and show you are listening 􀂃 Know yourself 􀂃 Ask open questions 􀂃 Create rapport 􀂃 Let people find their own solutions 􀂃 Stay open to being influenced yourself 􀂃 Create common ground through your enthusiasm Influencing don’ts 􀂃 Start with a fixed position that you are determined to defend 􀂃 Interrupt the other person with your views 􀂃 Talk more than you listen 􀂃 Overly rely on facts, figures, logic, data 􀂃 Make assumptions about the other person’s motivation 􀂃 Leave other people to guess what you want Influencing Do’s dan Don’ts (Jenny Rogers “Influencing Skills”)
  • 14. Apa yang membuat keputusanApa yang membuat keputusan berkualitas?berkualitas? Kewaspadaan dapat meningkatkan kualitas keputusan. Kewaspadaan yang dimaksud di sini adalah adanya perhatian terhadap prosedur pengambilan keputusan yang benar
  • 15. Strategi Umum Pengambilan KeputusanStrategi Umum Pengambilan Keputusan SpontanitasSpontanitas Memilih opsi pertama yang muncul dalamMemilih opsi pertama yang muncul dalam benak/pikiran; tanpa menghiraukan adanyabenak/pikiran; tanpa menghiraukan adanya pilihan alternatif lainnyapilihan alternatif lainnya PatuhPatuh Mengikuti aturan atau tata nilai atauMengikuti aturan atau tata nilai atau kesepakatankesepakatan PenundaanPenundaan Menunda pemikiran dan tindakan sampaiMenunda pemikiran dan tindakan sampai tinggal terbatas beberapa opsi sajatinggal terbatas beberapa opsi saja MenyulitkanMenyulitkan Terakumulasinya banyak informasi sehinggaTerakumulasinya banyak informasi sehingga membingungkan dalam menganalisis opsimembingungkan dalam menganalisis opsi IntensiIntensi Memilih opsi yang dapat memuaskan secaraMemilih opsi yang dapat memuaskan secara intelektual maupun emosional sekaligusintelektual maupun emosional sekaligus HasratHasrat Memilih opsi yang memungkin untukMemilih opsi yang memungkin untuk mencapai hasil terbaik walaupun akanmencapai hasil terbaik walaupun akan berhadapan dengan resikoberhadapan dengan resiko MenghindarMenghindar Memilih opsi yang sebisa mungkin terhindarMemilih opsi yang sebisa mungkin terhindar dari hasil yang burukdari hasil yang buruk KeamananKeamanan Memilih opsi yang kemungkinan cukupMemilih opsi yang kemungkinan cukup berhasil, hanya membebani sedikit orang,berhasil, hanya membebani sedikit orang, dan diarahkan untuk pilihan yang sedikitdan diarahkan untuk pilihan yang sedikit beresikoberesiko SintesisSintesis Memilih opsi yang memiliki peluang terbaikMemilih opsi yang memiliki peluang terbaik untuk berhasil dan paling disukaiuntuk berhasil dan paling disukai
  • 16. Strategi PengambilanStrategi Pengambilan Keputusan ManajerialKeputusan Manajerial STRATEGI OPTIMUM Memutuskan memilih alternatif solusi terbaik dari sejumlah alternatif STRATEGI KEPUASAN Memutuskan memilih solusi yang telah memenuhi persyaratan minimum (tidak harus sempurna atau seluruh alternatif dikaji) STRATEGI QUASI KEPUASAN Menggunakan bobot daripada menghitung satu per satu faktor atau variabel penentu
  • 17. 8 Elements of Smart8 Elements of Smart ChoicesChoices Problem Objectives Alternatives Consequences Tradeoffs Uncertainty Risk tolerance Linked Decision PrOACT Hammond, et.al., 1999. Smart Choices; A Practical Guide to Making Better Decisions Kondisi dasar (lingkungan) yang menjadi perhatian utama pada setiap penetapan elemen PrOACT
  • 18. ProblemProblem • Cara kita menetapkan problem menunjukkan kerangka keputusan kita • Solusi yang baik bagi penempatan permasalahan suatu keputusan yang pas akan menjadi smarter choice daripada excellent solution untuk penempatan permasalahan yang lemah • Kelemahan utama dalam memformulasikan permasalahan pengambilan keputusan adalah sifat malas . Oleh karena itu dianjurkan untuk senantiasa kreatif dalam merumuskan solusi – ubahlah permasalahan menjadi peluang  ciptakan alternatif kreatif Langkah • tanya: mengapa perlu membuat keputusan? • apa kendala dalam membuat keputusan • identifikasi elemen dasar dalam membuat keputusan • temu-kenali faktor terkait dengan masalah • rumuskan definisi permasalahan yang aplikatif • uji rumusan permasalahan dengan pihak lain
  • 19. The reason most people never reach their goals is that they don’t define them… Winners can tell you where they are going, what they plan to do along the way, and who will be sharing the adventure with them. ObjectiveObjective SMART Objectives…SMART Objectives…  SpecificSpecific  MeasurableMeasurable  AchievableAchievable  ReachReach  Time-boundTime-bound Langkah: 1. Tulis seluruh hal yang menjadi perhatian untuk mengarahkan pada Objectives 2. Ubah perhatian2 tadi menjadi Objectives 3. Bedakan antara hasil akhir dan makna hasil, contoh atlit lari mencapai garis finis di Olimpiade 4. Klarifikasi makna tadi menjadi Objectives 5. Uji alakah Objectives tadi masih tercakup dalam perhatian2 di atas
  • 20. AlternativeAlternative “ Don’t box yourself in with limited alternatives” Hammond, 1999 Kunci memperoleh alternatif lebih baik • manfaatkan rumusan Objectives, tanyakan bagaimana mencapainya? • kaji kemungkinan hambatan-hambatan • tumbuhkan aspirasi • gunakan pikirin sendiri terlebih dulu • belajar dari pengalaman • tanya pendapat pihak lain • identifikasi alternatif-alternatif baru • susun alternatif tersebut baru kaji/evaluasi • jangan pernah berhenti mencari alternatif
  • 21. ConsequencesConsequences “ be sure you really understand the consequences of your alternatives before make a choice” Hammond, 1999 Susun tabel konsekuensi: 1. Siapkan mental anda untuk kondisi masa yang akan datang 2. Buat jabaran ‘free-form’ konsekuensi untuk setiap alternatif 3. Hindari / kurangi setiap alternatif yang kurang menguntungkan berdasarkan kajian konsekuensi 4. Organisir jabaran konsekuensi dari setiap alternatif terpilih
  • 22. TradeoffsTradeoffs “ Decision with multiple objectives can not be resolved (ditetapkan) by focusing on any one objective” Hammond, 1999 • Bandingkan konsekuensi dan alternatif kemudian tetapkan atau kurangi sejumlah pilihan yang tidak menguntungkan. • Tradeoff merupakan pilihan atas perbandingan masing-masing alternatif dan konsekuensinya yang dinilai atas dasar objectives
  • 23. KelebihanKelebihan KekuranganKekurangan  Berbagi pengalaman danBerbagi pengalaman dan keahlian dari beberapa individukeahlian dari beberapa individu  Lebih banyak data, informasi,Lebih banyak data, informasi, dan pengetahuan yangdan pengetahuan yang terakumulasiterakumulasi  Masalah dipandang dariMasalah dipandang dari berbagai sektorberbagai sektor  Lebih banyak anggota yangLebih banyak anggota yang dapat memperoleh kepuasandapat memperoleh kepuasan  Lebih banyak dapat diterimaLebih banyak dapat diterima dan sepakat dengan keputusandan sepakat dengan keputusan yang diambilyang diambil  Butuh waktu lebih banyakButuh waktu lebih banyak  Ada dominasi minoritasAda dominasi minoritas  Ada kecenderungan kompromiAda kecenderungan kompromi  Ada kecenderungan anggotaAda kecenderungan anggota grup lebih terkonsentrasi padagrup lebih terkonsentrasi pada kepentingan individual darikepentingan individual dari tujuan kelompoktujuan kelompok  Tidak terhindar dari tekananTidak terhindar dari tekanan sosialsosial  Ada kecenderungan lebihAda kecenderungan lebih sebagai kelompok pemikirsebagai kelompok pemikir (bukan pengambil keputusan)(bukan pengambil keputusan) Group decision making is becoming more common as organizations focus on improving customer service and push decision making to lower levels.
  • 24. Guidelines for Decision MakingGuidelines for Decision Making by Richard Denhardtby Richard Denhardt  Jaga komitmen dalam proses pengambilanJaga komitmen dalam proses pengambilan keputusan; manfaatkan komitmen ini dankeputusan; manfaatkan komitmen ini dan biarkan data/informasi yang terpercaya bukanbiarkan data/informasi yang terpercaya bukan emosi yang mengarahkan keputusanemosi yang mengarahkan keputusan  Dapatkan asupan dari staf, khususnya yangDapatkan asupan dari staf, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan kerja yangberkaitan dengan permasalahan kerja yang bersangkutan, sebelum membuat keputusanbersangkutan, sebelum membuat keputusan kuncikunci  Hindari sebisa mungkin pola pengambilanHindari sebisa mungkin pola pengambilan keputusan ‘top-down’keputusan ‘top-down’  Yakin terhadap dukungan kelompokYakin terhadap dukungan kelompok pengambil keputusan dalam organisasipengambil keputusan dalam organisasi
  • 25. Teknik yang digunakan untuk menghasilkanTeknik yang digunakan untuk menghasilkan “Quality in Group Decision Making”“Quality in Group Decision Making”  BrainstormingBrainstorming  membuka segala kemungkinan pemikiran tanpa harus dievaluasimembuka segala kemungkinan pemikiran tanpa harus dievaluasi  Nominal Group TechniqueNominal Group Technique  suatu proses rancangan struktural untuk mensimulasi secara kreatif ‘group decisionsuatu proses rancangan struktural untuk mensimulasi secara kreatif ‘group decision making’ manakala ada kelemahan dalam pencapaian kesepakatan atau adamaking’ manakala ada kelemahan dalam pencapaian kesepakatan atau ada kelemahan penguasaan pengetahuan terhadap permasalahan yang dihadapi darikelemahan penguasaan pengetahuan terhadap permasalahan yang dihadapi dari para anggotapara anggota  Delphi TechniqueDelphi Technique  Suatu teknik analisis yang digunakan untuk memprediksi keadaan masa depanSuatu teknik analisis yang digunakan untuk memprediksi keadaan masa depan tanpa harus melibatkan pertemuan dengan ‘group decision making’ secara langsungtanpa harus melibatkan pertemuan dengan ‘group decision making’ secara langsung (tatap muka)(tatap muka)  Devil’s Advocacy ApproachDevil’s Advocacy Approach  seseorang atau subkelompok diutus untuk mengkritisi rumusan tindakan danseseorang atau subkelompok diutus untuk mengkritisi rumusan tindakan dan mengidentifikasi permasalahan yang perlu menjadi perhatian sebelum adanyamengidentifikasi permasalahan yang perlu menjadi perhatian sebelum adanya keputusan finalkeputusan final  Dialectical InquiryDialectical Inquiry  Approaches a decision from two opposite points and structures a debate betweenApproaches a decision from two opposite points and structures a debate between conflicting viewsconflicting views