2. 1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Bersifat subjektif
Keuntungan: membutuhkan waktu yg singkat, untuk
masalah yg dampaknya terbatas akan memberikan
kepuasan,
Kerugian: umumnya kurang tepat, sukar diukur
kebenarannya karena sulit mencari pembanding.
(Terry, 1960)
Dasar Pengambilan Keputusan
3. 2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional
dan bersifat objektif.
Masalah2 yg dihadapi merupakan masalah yg membutuhkan
pemecahan rasional.
Misalnya: menyangkut perbandingan mahasiswa dan dosen
yg ideal, perbandingan jmlh polisi dan penduduk agar
keamanan terjamin.
4. 3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Pengambilan keputusan itu harus didukung sejumlah fakta,
data dan informasi sehingga menghasilkan keputusan yg
sehat, solid dan baik.
Kesulitan metode ini antara lain:
Sulit mendapat informasi yg cukup
Membutuhkan kecermatan dalam mengolah data dengan
melakukan diagnosis, pengelompokan dan interpretasi
Membutuhkan tenaga terdidik yg terampil
5. 4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Saat menghadapi masalah, dapat mengingat2 apakah
permasalahan tersebut pernah terjadi atau tidak
Dapat dilacak melalui arsip dan dokumen
Apabila permasalahan sama atau mirip dan situasi serta
kondisinya kurang lebih masih sama, maka tinggal
menerapkan cara yg dulu untuk mengatasinya
Pengalaman dapat dijadikan pedoman dalam penyelesaian
masalah.
6. 5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
George R. Terry menyebutkan 3 keuntungan pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang: banyak diterima oleh
bawahan, memiliki otentisitas (otentik), karena didasari
wewenang yg resmi maka sifatnya lebih permanen.
Sedangkan kelemahannya adalah: memiliki sifat rutin dan
mengasosiasikan dengan praktik diktatorial.
7. Pengambilan Keputusan itu dipengaruhi oleh beberapa
faktor:
1. Keadaan Intern Organisasi
keadaan intern meliputi: dana yg tersedia, kemampuan
kary, kelengkapan dan peralatan, struktur
organisasinya, tersedianya informasi yg dibutuhkan
pimpinan, dan sebagainya.
Faktor-faktor Pengambilan
Keputusan
8. 2. Tersedianya Informasi yg Diperlukan
Untuk dapat memecahkan masalah yg dihadapi organisasi,
lebih dulu harus diketahui apa yg menjadi penyebabnya dan
apa akibatnya jika masalah itu tidak dipecahkan.
3. Keadaan Ekstern Organisasi
Dalam sistem organisasi terbuka, kegiatan organisasi tdk dpt
terlepas dr pengaruh luar. Organisasi dan lingkungan saling
mempengaruhi. Pengambilan keputusan hrs
mempertimbangkan lingk diluar organisasi seperti keadaan
ekonomi, sosial, politik, hukum, budaya, dll.
9. 4. Kepribadian dan Kecakapan Pengambil Keputusan
Tepat atau tidaknya keputusan yg diambil sangat dipengaruhi
oleh kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan. Hal ini
meliputi: penilaiannya, kebutuhannya, tingkat intelegensinya,
kapasitasnya, kapabilitasnya, keterampilannya, dsb.
10. 1. Tipe Ketergantungan (the defensive/ receptive type)
Pengambil keputusan tidak memiliki pendirian yg tegas
akibat dr kurang cakap dan kurang menguasai masalah
yg harus diputuskan. Ia memandang bawahan/orang
lain lbh cakap dan lbh mampu. Dengan demikian, ia
menjadi tergantung dengan bawahan/orang lain tsb.
Tipe pengambil keputusan yg dikaitkan
dgn macam keputusannya dibedakan
sbb:
11. 2. Tipe Eksploitatif (The Exploitative/ Aggressive Type)
Pengambil keputusan mengeksploitasi org lain/ bawahannya
untuk kepentingan sendiri. Sebenarnya ide keputusan itu
berasal dari bawahan, tapi ia mengakui bahwa ide itu berasal
dari dirinya.
3. Tipe Tabungan (The Hoarding Type)
Pengambil keputusan cenderung “menabung” idenya untuk
kepentingan dirinya dan tidak mau membagi kepandaiannya
dgn orang lain. Tujuannya untuk menjaga posisi dan
wibawanya dlm organisasi.
12. 4. Tipe Pemasaran
Pengambil keputusan ‘menjual’ atau memamerkan idenya
dengan tujuan mendapatkan pujian dari bawahan/orang lain
sbg pimpinan yg berwibawa.
5. Tipe Produktif
Pengambil keputusan memiliki kemampuan baik pengetahuan
maupun keterampilan, dan pandangan jauh kedepan. Ia
sangat peduli dan dpt bekerjasama dgn bawahan, penuh
inisiatif serta kreatif.
13. 1. Hal-hal yg berwujud maupun yg tdk berwujud, yg
emosional maupun yg rasional;
2. Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan
untuk mencapai tujuan organisasi;
3. Setiap keputusan jgn berorientasi untuk
kepentingan pribadi, tapi kepentingan organisasi;
4. Selalu membuat alternatif2 tandingan;
5. Pengambilan keputusan adalah tindakan mental,
selalu buat menjadi tindakan fisik;
Faktor2 yg Perlu Diperhatikan dalam
Pengambilan Keputusan menurut Terry:
14. 6. Pengambilan Keputusan yg efektif membutuhkan waktu yg
cukup lama;
7. Diperlukan pengambilan keputusan yg praktis untuk
mendapatkan hasil yg lbh baik;
8. Setiap keputusan hendaknya dilembagakan, agar dapat
diketahui apakah keputusan yg diambil itu betul atau salah;
9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari
serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya.
(George R. Terry, Ph.D., Principles of Management, Richard D. Irwin Inc, Homewood
Illinois, 1960, hlm 47-48)
15. 1. Kita harus memperhatikan perbedaan gender. Pria umumnya
lebih tegas (berani dan cepat dlm mengambil keputusan)
sedangkan wanita umumnya sering ragu2.
2. Peranan bagi org yg mengambil keputusan perlu diperhatikan.
Kemampuan mengumpulkan data atau fakta yg cukup
mendetail, kemampuan menganalisis dan menginterpretasi
dgn mantap, kemampuan menggunakan konsep yg cukup luas
ttg perilaku manusia secara fisik untuk meprakirakan
perkembangan2 hari dpn yg lebih baik
3. Menyadari kemampuan yg terbatas (institusional dan pribadi)
dlm mengambil keputusan di bidang manajemen.
(John D Millet, Management in the Public Service, MacGraw-Hill Book Company, Inc,
New York, 1954, hlm 42-44)
Tiga Faktor yg Harus Dipenuhi oleh Pimpinan dlm
Mengambil Keputusan yg Tepat menurut Millet:
16. 1. Keputusan dibuat oleh pimpinan dalam rangka
memecahkan masalah organisasi, hendaknya jangan
dicampuradukkan dengan kepentingan pribadi.
2. Keputusan merupakan awal dari tindakan
berikutnya yg berupa proses panjang. Perlu
memperhatikan faktor rasional dan emosional,
gender, serta kemampuan dan pengetahuan
pimpinan.
Kesimpulan