2. Materi KuliahMateri Kuliah
Rangkaian Listrik Analog [6 minggu]Rangkaian Listrik Analog [6 minggu]
Rangkaian Listrik Digital [6 minggu]Rangkaian Listrik Digital [6 minggu]
3. Materi KuliahMateri Kuliah
Rangkaian Listrik AnalogRangkaian Listrik Analog
– [1] Sistem Satuan dan Besaran Dasar[1] Sistem Satuan dan Besaran Dasar
– [1] Hukum-hukum Rangkaian Listrik[1] Hukum-hukum Rangkaian Listrik
– [2,3] Analisis Rangkaian Listrik[2,3] Analisis Rangkaian Listrik
– [3,4] Model Thevenin Norton[3,4] Model Thevenin Norton
– [4] Resistor, Induktor, dan Kapasitor[4] Resistor, Induktor, dan Kapasitor
– [5] Quiz[5] Quiz
– [5,6] Rangkaian Peralihan[5,6] Rangkaian Peralihan
4. Materi KuliahMateri Kuliah
Rangkaian Listrik DigitalRangkaian Listrik Digital
– [1] Sistem Digital[1] Sistem Digital
– [1] Aljabar Boolean[1] Aljabar Boolean
– [2] Sistem Bilangan[2] Sistem Bilangan
– [2,3] Rangkaian Logika Kombinasional[2,3] Rangkaian Logika Kombinasional
– [3,4] Aplikasi Logika Kombinasional[3,4] Aplikasi Logika Kombinasional
– [5] Quiz[5] Quiz
– [5,6] Rangkaian Logika Sekuensial[5,6] Rangkaian Logika Sekuensial
5. ReferensiReferensi
Edminister, Joseph A.,Edminister, Joseph A., Electric Circuit, 2Electric Circuit, 2ndnd
Edition,Edition, McGraw-Hill Co.,McGraw-Hill Co.,
19831983
Halliday, David, Resnick, Robert, Walker, Jearl,Halliday, David, Resnick, Robert, Walker, Jearl, Fundamentals ofFundamentals of
Physics : Extended,Physics : Extended, John Wiley & Sons Inc., 1993John Wiley & Sons Inc., 1993
Malvino, Albert Paul, Leach, Donald P.,Malvino, Albert Paul, Leach, Donald P., Digital Principles andDigital Principles and
Applications,Applications, McGraw-Hill Co., 1986McGraw-Hill Co., 1986
Tinder, Richard F.,Tinder, Richard F., Digital Engineering Design : A ModernDigital Engineering Design : A Modern
Approach,Approach, Prentice-Hall International Inc., 1991Prentice-Hall International Inc., 1991
Tocci, Ronald J.,Tocci, Ronald J., Digital Systems : Principles and Applications,Digital Systems : Principles and Applications,
Prentice-Hall International Inc., 1991.Prentice-Hall International Inc., 1991.
Wobschall, Darold,Wobschall, Darold, Circuit Design for Electronic Instrumentation :Circuit Design for Electronic Instrumentation :
Analog and Digital Devices from Sensor to Display,Analog and Digital Devices from Sensor to Display, McGraw-HillMcGraw-Hill
Book Co., 1987Book Co., 1987
6. PenilaianPenilaian
Bobot NilaiBobot Nilai
– Tugas [ 20 % ] : 3 tugas dan 2 kuisTugas [ 20 % ] : 3 tugas dan 2 kuis
– UTS [ 40 % ]UTS [ 40 % ]
– UAS [ 40 % ]UAS [ 40 % ]
Batas NilaiBatas Nilai
– A : NA >= 80A : NA >= 80
– B : 80 > NA >= 70B : 80 > NA >= 70
– C : 70 > NA >= 60C : 70 > NA >= 60
– D : 60 > NA >= 50D : 60 > NA >= 50
– E : 50 > NAE : 50 > NA
7. UjianUjian
Essay/ Multiple Choices, Close BookEssay/ Multiple Choices, Close Book
Waktu 120 menitWaktu 120 menit
UTS :UTS :
– AnalisisAnalisis NodeNode, Analisis, Analisis LoopLoop
– Thevenin-Norton, Rangkaian PeralihanThevenin-Norton, Rangkaian Peralihan
UAS :UAS :
– Rangkaian Logika KombinasionalRangkaian Logika Kombinasional
– Rangkaian Logika SekuensialRangkaian Logika Sekuensial
8. Rangkaian ListrikRangkaian Listrik
Kuliah Dasar Untuk :Kuliah Dasar Untuk :
– Teknik Tenaga ListrikTeknik Tenaga Listrik
– MekatronikaMekatronika
– Otomasi Sistem ProduksiOtomasi Sistem Produksi
11. Energi ListrikEnergi Listrik
Mudah dihasilkanMudah dihasilkan
Mudah didistribusikanMudah didistribusikan
Mudah dikonversikanMudah dikonversikan
Relatif AmanRelatif Aman
15. Besaran DasarBesaran Dasar
Arus ( I , Ampere)Arus ( I , Ampere)
Tegangan ( V , Volt)Tegangan ( V , Volt)
Usaha ( W , Joule)Usaha ( W , Joule)
Daya ( P , Watt)Daya ( P , Watt)
16. ArusArus
Muatan yang mengalir persatuan waktu (ArusMuatan yang mengalir persatuan waktu (Arus
AC ?)AC ?)
dt
tdQ
tI
)(
)( =
20. Komponen DasarKomponen Dasar
Sumber Tegangan ( Umum )Sumber Tegangan ( Umum )
Sumber ArusSumber Arus
ResistorResistor
InduktorInduktor
KapasitorKapasitor
Komponen Aktif dan PasifKomponen Aktif dan Pasif
Sumber Searah dan Bolak BalikSumber Searah dan Bolak Balik
Sumber Dependen dan IndependenSumber Dependen dan Independen
27. Hukum Hukum RangkaianHukum Hukum Rangkaian
Hukum OhmHukum Ohm
Hukum Kirchhoff IHukum Kirchhoff I
Hukum Kirchhoff IIHukum Kirchhoff II
28. Hukum Kirchhoff IHukum Kirchhoff I
Untuk suatu lingkungan tertutup :Untuk suatu lingkungan tertutup :
0
0
654321 =+++++
=∑
IIIIII
I
29. Hukum Kirchhoff IIHukum Kirchhoff II
Untuk sebuah loop tertutup :Untuk sebuah loop tertutup :
0
0
0
87654321
=+++++++
=+++++++
=∑
HAGHFGEFDECDBCAB VVVVVVVV
VVVVVVVV
V
35. Analisis TitikAnalisis Titik
Identifikasi seluruh titik simpul dan arusIdentifikasi seluruh titik simpul dan arus
cabang pada rangkaiancabang pada rangkaian
Tuliskan persamaan Kirchhoff I untukTuliskan persamaan Kirchhoff I untuk
setiap titik simpul rangkaiansetiap titik simpul rangkaian
Tuliskan persamaan tegangan untukTuliskan persamaan tegangan untuk
seluruh cabang antara 2 titik simpul yangseluruh cabang antara 2 titik simpul yang
tidak memiliki sumber arustidak memiliki sumber arus
Selesaikan seluruh persamaan yangSelesaikan seluruh persamaan yang
terbentuk.terbentuk.
38. Analisis TitikAnalisis Titik
Hasil akhir :
i1 = 23/21 = 1 2/21
= 1.095238 A
i3 = 19/21 = 0.904762 A
i2 = 4/21 = 0.190476 A
i4 = 45/21 = 2 1/7
= 2.142857 A
VB = 45/21 = 2 1/7
= 2.142857 V
i5 = -41/21 = -1 20/21
= -1.952381 A
VA = 57/21 = 2.714286 V
39. Analisis LoopAnalisis Loop
Buat arus loop untuk setiap loop tertutup.Buat arus loop untuk setiap loop tertutup.
Tuliskan persamaan Kirchhoff II untukTuliskan persamaan Kirchhoff II untuk
setiap loop yang tidak melewati sumbersetiap loop yang tidak melewati sumber
arusarus
Buat persamaan khusus untuk loop yangBuat persamaan khusus untuk loop yang
melalui sumber arusmelalui sumber arus
Selesaikan seluruh persamaan yangSelesaikan seluruh persamaan yang
terbentukterbentuk
58. SuperposisiSuperposisi
Respon yang disebabkan oleh lebih dariRespon yang disebabkan oleh lebih dari
satu buah sumber merupakansatu buah sumber merupakan
penjumlahan linier respon yangpenjumlahan linier respon yang
merupakan kontribusi masing masingmerupakan kontribusi masing masing
sumbersumber
61. TheveninThevenin
Sebuah rangkaian pemasok ( tidakSebuah rangkaian pemasok ( tidak
termasuk beban rangkaian ) dapattermasuk beban rangkaian ) dapat
dimodelkan menjadi sebuah sumberdimodelkan menjadi sebuah sumber
tegangan yang terhubung serial dengantegangan yang terhubung serial dengan
sebuah resistorsebuah resistor
62. NortonNorton
Sebuah rangkaian pemasok ( tidakSebuah rangkaian pemasok ( tidak
termasuk beban rangkaian ) dapattermasuk beban rangkaian ) dapat
dimodelkan menjadi sebuah sumber arusdimodelkan menjadi sebuah sumber arus
yang terhubung paralel dengan sebuahyang terhubung paralel dengan sebuah
resistorresistor
63. Transfer Daya MaksimumTransfer Daya Maksimum
Transfer daya rangkaian pemasok kepadaTransfer daya rangkaian pemasok kepada
beban akan mencapai nilai maksimum bilabeban akan mencapai nilai maksimum bila
nilai resistansi beban sama dengan nilainilai resistansi beban sama dengan nilai
resistansi Thevenin atau Norton rangkaianresistansi Thevenin atau Norton rangkaian
pemasoknyapemasoknya
64. Tegangan TheveninTegangan Thevenin
Prosedur menghitungnya :Prosedur menghitungnya :
– Lepaskan beban dari rangkaian pemasoknyaLepaskan beban dari rangkaian pemasoknya
– Hitung nilai tegangan pada terminal asalHitung nilai tegangan pada terminal asal
beban denganbeban dengan looploop atauatau node analysisnode analysis
– Nilai tegangan pada terminal beban tersebutNilai tegangan pada terminal beban tersebut
sama dengan tegangan Thevenin ( Vsama dengan tegangan Thevenin ( VTT ))
65. Arus NortonArus Norton
Prosedur menghitungnya :Prosedur menghitungnya :
– Lepaskan beban dari rangkaian pemasoknyaLepaskan beban dari rangkaian pemasoknya
– Ganti beban tersebut dengan hubunganGanti beban tersebut dengan hubungan
singkatsingkat
– Hitung nilai arus yang mengalir melaluiHitung nilai arus yang mengalir melalui
hubungan singkat tersebut denganhubungan singkat tersebut dengan looploop atauatau
node analysisnode analysis
– Nilai arus tersebut sama dengan Arus NortonNilai arus tersebut sama dengan Arus Norton
( I( INN ))
66. Resistansi Thevenin/NortonResistansi Thevenin/Norton
Besarnya resistansi Thevenin/NortonBesarnya resistansi Thevenin/Norton
rangkaian pemasok adalah hasilrangkaian pemasok adalah hasil
pembagian tegangan Thevenin denganpembagian tegangan Thevenin dengan
arus Nortonarus Norton
67. Transformasi SumberTransformasi Sumber
Sebuah sumber tegangan yang terhubung serialSebuah sumber tegangan yang terhubung serial
dengan sebuah resistor dapat digantikandengan sebuah resistor dapat digantikan
dengan sebuah sumber arus yang terhubungdengan sebuah sumber arus yang terhubung
paralel dengan resistor yang bernilai sama.paralel dengan resistor yang bernilai sama.
Hubungan nilai sumber tegangan dan sumberHubungan nilai sumber tegangan dan sumber
arus mengikuti persamaan Thevenin-Nortonarus mengikuti persamaan Thevenin-Norton
Prinsip transformasi sumber dapat jugaPrinsip transformasi sumber dapat juga
dipergunakan untuk mencari nilai Thevenin-dipergunakan untuk mencari nilai Thevenin-
Norton sebuah rangkaian pemasokNorton sebuah rangkaian pemasok
81. Peralihan RangkaianPeralihan Rangkaian
Perubahan konfigurasi rangkaian akan menyebabkanPerubahan konfigurasi rangkaian akan menyebabkan
perubahan nilai respons pada rangkaian.perubahan nilai respons pada rangkaian.
Perubahan nilai respons tidak terjadi secara seketikaPerubahan nilai respons tidak terjadi secara seketika
((simultaneoussimultaneous) karena adanya komponen komponen) karena adanya komponen komponen
yang mempunyai sifat menyimpan energi.yang mempunyai sifat menyimpan energi.
Kapasitor menyimpan energi dalam bentuk medan listrikKapasitor menyimpan energi dalam bentuk medan listrik
sedangkan induktor menyimpan energi dalam bentuksedangkan induktor menyimpan energi dalam bentuk
medan magnetmedan magnet
Periode perubahan nilai respons dari nilai tunak (Periode perubahan nilai respons dari nilai tunak (steadysteady
statestate) semula menuju nilai tunak berikutnya disebut) semula menuju nilai tunak berikutnya disebut
periode peralihan rangkaian (periode peralihan rangkaian (transient periodtransient period))
85. Peralihan RangkaianPeralihan Rangkaian
KapasitorKapasitor
– Nilai tegangan pada terminal kapasitor tidakNilai tegangan pada terminal kapasitor tidak
dapat berubah secara seketika (dapat berubah secara seketika (simultaneussimultaneus))
– Pada keadaan tunak (Pada keadaan tunak (steady statesteady state) sebuah) sebuah
kapasitor akan berfungsi sebagai hubungankapasitor akan berfungsi sebagai hubungan
terbuka (terbuka (open circuitopen circuit) sehingga tidak dapat) sehingga tidak dapat
dilalui arus.dilalui arus.
– Konstanta waktuKonstanta waktu ττ =R.C=R.C
89. Peralihan RangkaianPeralihan Rangkaian
InduktorInduktor
– Nilai arus yang mengalir melalui sebuahNilai arus yang mengalir melalui sebuah
induktor tidak dapat berubah secara seketikainduktor tidak dapat berubah secara seketika
((simultaneoussimultaneous))
– Pada keadaan tunak (Pada keadaan tunak (steady statesteady state) sebuah) sebuah
induktor akan berfungsi sebagai hubunganinduktor akan berfungsi sebagai hubungan
singkat (singkat (short circuitshort circuit) sehingga nilai tegangan) sehingga nilai tegangan
pada terminalnya = 0.pada terminalnya = 0.
– Konstanta waktuKonstanta waktu ττ =L/R=L/R
95. SinyalSinyal
Sinyal Kontinyu adalah sinyal yang setiapSinyal Kontinyu adalah sinyal yang setiap
waktu selalu memiliki nilaiwaktu selalu memiliki nilai
Sinyal Diskrit adalah sinyal yang tidakSinyal Diskrit adalah sinyal yang tidak
setiap waktu memiliki nilaisetiap waktu memiliki nilai
Sinyal Analog adalah sinyal yang nilainyaSinyal Analog adalah sinyal yang nilainya
selalu terdefinisi dalam rentangselalu terdefinisi dalam rentang
amplitudonyaamplitudonya
Sinyal Digital adalah sinyal yang nilainyaSinyal Digital adalah sinyal yang nilainya
terkuantisasiterkuantisasi
97. Analog to Digital ConversionAnalog to Digital Conversion
Sampling ErrorSampling Error. Kesalahan terjadi karena nilai. Kesalahan terjadi karena nilai
sinyal pada waktu antar sampling merupakansinyal pada waktu antar sampling merupakan
hasil interpolasi. Kesalahan dapat diperkecilhasil interpolasi. Kesalahan dapat diperkecil
dengan meningkatkandengan meningkatkan sampling ratesampling rate nya.nya.
Quantization ErrorQuantization Error. Kesalahan terjadi karena. Kesalahan terjadi karena
adanya pembulatan nilai sinyal menjadi nilaiadanya pembulatan nilai sinyal menjadi nilai
yang terkuantisasi. Kesalahan dapat diperkecilyang terkuantisasi. Kesalahan dapat diperkecil
dengan menambah jumlah taraf kuantisasinya.dengan menambah jumlah taraf kuantisasinya.
98. ProcessingProcessing
Proses Analog lebih cepat dan memilikiProses Analog lebih cepat dan memiliki
ketelitian tinggi tetapi tidak fleksibel danketelitian tinggi tetapi tidak fleksibel dan
lebih sensitif terhadaplebih sensitif terhadap noisenoise
Proses Digital lebih fleksibel dan relatifProses Digital lebih fleksibel dan relatif
kebal terhadapkebal terhadap noisenoise tetapi lebih lambattetapi lebih lambat
dan memiliki ketelitian rendah.dan memiliki ketelitian rendah.
108. Aljabar BooleanAljabar Boolean
Operator Dasar :Operator Dasar :
– AndAnd
– OrOr
– Exclusive OrExclusive Or
– NotNot
Operator Turunan :Operator Turunan :
– Not AndNot And
– Not OrNot Or
– Not Exclusive Or ( EQV atau XAND )Not Exclusive Or ( EQV atau XAND )
113. Hukum Hukum Aljabar BooleanHukum Hukum Aljabar Boolean
AndAnd
OrOr
KomplementerKomplementer
KomutatifKomutatif
AsosiatifAsosiatif
DistributifDistributif
De MorganDe Morgan
118. Hukum AsosiatifHukum Asosiatif
A + ( B + C ) = ( A + B ) + CA + ( B + C ) = ( A + B ) + C
A . ( B . C ) = ( A . B ) . CA . ( B . C ) = ( A . B ) . C
119. Hukum DistributifHukum Distributif
A . ( B + C ) = A . B + A . CA . ( B + C ) = A . B + A . C
A + ( B . C ) = ( A + B ) . ( A + C )A + ( B . C ) = ( A + B ) . ( A + C )
133. SubstractorSubstractor
1’s complement1’s complement
– XX22XX11XX00=A=A22AA11AA00-B-B22BB11BB00
SCSC22CC11CC00=A=A22AA11AA00++BB22BB11BB00
– Bila S=1 maka XBila S=1 maka X22XX11XX00=C=C22CC11CC00+1+1
– Bila S=0 maka XBila S=0 maka X22XX11XX00=-=-CC22CC11CC00
2’s complement2’s complement
– XX22XX11XX00=A=A22AA11AA00-B-B22BB11BB00
SCSC22CC11CC00=A=A22AA11AA00++BB22BB11BB00+1+1
– Bila S=1 maka XBila S=1 maka X22XX11XX00=C=C22CC11CC00
– Bila S=0 maka XBila S=0 maka X22XX11XX00=-(=-(CC22CC11CC00+1)+1)
134. Decoder dan EncoderDecoder dan Encoder
One Out of Four DecoderOne Out of Four Decoder
One Out of Ten DecoderOne Out of Ten Decoder
Seven Segment DecoderSeven Segment Decoder
135. DecoderDecoder
One Out of Four DecoderOne Out of Four Decoder
Input Output
I1
I0
O3
O2
O1
O0
0 0 0 0 0 1
0 1 0 0 1 0
1 0 0 1 0 0
1 1 1 0 0 0
141. Multiplekser dan DemultiplekserMultiplekser dan Demultiplekser
Membentuk hubungan antar titik melalui jaringanMembentuk hubungan antar titik melalui jaringan
tunggaltunggal