Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai pulverizer yang digunakan pada boiler PLTU Indramayu. Pulverizer jenis ini adalah roll mill yang bekerja dengan menggiling batubara antara grinding ring dan tire, kemudian udara dipompa dari bawah untuk membawa serbuk batubara keluar. Dokumen ini juga menjelaskan komponen, spesifikasi, dan batasan operasi dari pulverizer tersebut.
2. PENGERTIAN PULVERIZER / MILL
PULVERIZER
Pulverizer adalah alat yang dipergunakan untuk
menghancurkan / menggiling batu bara menjadi butiran halus
(powder), kemudian butiran halus ini dihembuskan udara yang
bertekanan dari bagian bawah pulverizer sehingga naik atau
terbang menuju outlet pulverizer dan kemudian menuju ruang
bakar pada boiler. Ukuran kehalusan batu bara dari pulverizer
disebut Finenes.
3. PRINSIP KERJA PULVERIZER / MILL
Prinsip kerja pulverizer
Batubara masuk ke pulverizer melalui pipa batubara mentah
coal pipe yang terletak di tengah bagian atas pulverizer batubara
jatuh ke bawah oleh gaya gravitasi dan mengalir secara radial ke
bagian tepi grinding table akibat adanya gaya sentrifugal.
mekanisme reduksi ukuran partikel batubara adalah adanya
gesekan antara partikel yang berada di antara grinding ring dan tire
mekanisme penggilingan semacam ini menghasilkan tingkat
keausan elemen penggiling yang rendah. nosel ring yang berada
pada bagian bawah grinding ring menyemburkan udara primary
air kedalam pulverizer aliran udara primer akan membawa partikel-
partikel batubara ke atas dan memasuki sudu-sudu classifier.
Partikel yang lembut akan lolos dari clasiffier dan ikut terbawah
udara primer menuju burner. sementara itu, partikel-partikel yang
lebih besar dan beratakan kembali ke bawah dan mengalami
penggilingan kembali
4. MACAM-MACAM TIPE PULVERIZER
Tipe pulverizer
Type pulverizer dapat diklasifikasikan berdasarkan putaran kerja
mesin penggiling yakni :
a. Putaran rendah 1dibawah 56 rpm
ball tube mill
roll and race mill
b. Putaran menengah 75 < 200 rpm
Bowl mill
Ball and Race Mill
Roll Mill
c. Putaran tinggi (225rpm)
Hammer Mill
5. A.Putaran rendah 1dibawah 56 rpm
1. Ball tube mill
Dengan putaran tabung secara horizontal bola-bola yang
digunakan terbuat dari bahan baja tempa atau bahan campuran
dengan diameter bervariasi antara 26mm -100mm. Putaran lebih
rendah dari 75rpm bahkan ada yang 35rpm. Terjadi pengalusan
batu bara karena adanya tumbukan antara batu bara dengan bola-
bola. Jenis batu bara baik relatif basah atau kering dapat diterima
oleh penggilingan tipe ini. Pada saat batu bara digiling udara panas
dimasukan kedalam penggilingan dengan menggunakan sistem
isap ( induced ) sehinga partikel yang harus akan ikut terbawah
oleh udara panas. Di samping ini biaya untuk inventasi termasuk
tinggi. Akan tetapi perawatan unit relatif mudah dan murah, secara
periodik bola – bola harus di tambah kedalam tabung karena ada
bola-bola yang pecah karena saling bertumbukkan. Kapasitas
produksi mencapai 20 ton / jam.
6. 2. Roll and race mill
jenis ini memiliki prinsip kerja yang sama seperti pada ball and race mill hanya saja bola
di ganti dengan roll. Untuk industri B & W maka klasifikasinya termasuk putaran rendah
karena memang banyak menggunakan dibawah 56rpm akan tetapi ada juga yang di
menggunakan di atas 56rpm tergantung pada kapasitas kekerasan batubara kapasitas
produksi pengilingan dapat mencapai 20 hingga 105 ton/jam.
B.Putaran menengah75 < 200rpm
1. Bowl mill
Type jenis ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ball maupun bowl mill hanya
jenis penumbukannya yang berbeda. Penumbukan pada bowl mill berbentuk
kerucutdan classifier yang berbentuk kerucut juga. Demikian juga wadah atau
driving ring disesuaikan dengan bentuk penumbuk . Hasil pengilingan 75
sampaidengan 80 % lolos 200 mesh dengan HGI 55. Tipe penggilingan ini
memungkinkan untuk di atur untuk menghasilkan persentase kehalusan.
7. 2. Ball and race mill
untuk tipe ball and race mill termasuk jenis yang berkapasitas
besar dimana penggilingan dilakukan dengan memutar wadah
atau driving ring dan secara otomatis bola ikut berputar karena
terletak diantara stationary ring driving ring sistem ini seperti
bantalan atau bearing dimana terletak bola diantara cincin penahan
bersama dengan proses penggilingan maka udara panas
dihembuskan dan keluar bersama-sama dengan hasil
penggilingan,hasil penggilingan akan di saring oleh classifier yang
memiliki ukuran tertentu dan sesuai dengan ukuran partikel
batubara yang di butuhkan untuk pembakaran kapasitas produksi
mencapai 1,5 < 20 ton/jam.
8. 3. Roll mill
Tipe jenis ini akan di jelaskan di bagian prinsip kerja pulverizer
buatan & wilcock tipe MPS.
9. C.Putaran tinggi ( 225rpm )
1. Hammer mill
Tipe ini juga disebut impact mill termasuk jenis penggilingan
putaran tinggi. Dimana produksinya biasanya tidak terlalu besar
sekitar 1-5 ton/jam.putaran penggilingan dapat mencapai
1000rpm. Yang mengembangkan tipe adalah combusion
engineering pada penggilingan terdapat sederetan hammer yang
dapat ditentukan jumlah tergantung pada produk yang akan di
hasilkan.sedangkan udara panas ditiupkan dari luar untuk
pengeringan batubara yang digiling.karena didesain dengan
putaran tinggi maka maintenance lebih mahal serta konsumsi
energi lebih persatuan produk jika dibandingkan dengan tipe yang
lebih rendah putarannya.
10. KOMPONEN DARI PULVERIZER
Komponen pulverizer yang ada di pltu
indramayu
1. Bowl dan bull ring
2. Grinding roll
3. Motor puverizer
4. Planetary gear box
5. Millside
6. Scraper
7. Vane wheel
8. Classifier
9. Gate discharge valve
10. Coal pipe orifices
11. ALAT BANTU PULVERIZER
• Lube Oil Station
Lube oil berfungsi sebagai pelumasan gearbox mill atau untuk
sirkulasi oil gearbox mill.
• Hydraulic Oil Station
Hydraulic Oil berfungsi sebagai pelumasan hydraulic mill atau untuk
sirkulasi oil hydraulic mill.
• Sealing Fan
Sealing Fan berfungsi sebagai perapat atau melindungi dinding –
dinding mill dari batubara
• Inerting
Inerting berfungsi sebagai pembilas mill dari unsur – unsur kimia
yang berbahaya atau sebagai pemadam kalau terjadi kebakaran
dalam mill
12. SPESIFIKASI TEKNIK
1.Pulverizer
Pulverizer type : ZGMN113N
Design output : 36 T/H
Motor Type : YMKQ600 - 6
Power : 560 KW
Voltage : 6 KV
Frequency : 50 Hz
Speed : 990 rpm
13. 2.Pulverizer Lube Oil Station
Oil Pump Type : SF6/132RD
Rated Flow : 130 L/min
Operating Pressure : 0.63 Mpa
Oil Type : N320 Gear oil
Motor Type : XYZ-130L
Oil pump motor type : Y2-160M-6 B35
Power : 7.5 KW
Voltage : 380 V / 3 Phase
Frequency : 50 Hz
Speed : 970 Rpm
14. 3.Pulverizer Hydraulic Station
Oli Station Type : 30PO1113DWG/03
Oil pump type : 26006-RZG
Operating pressure : 16 Mpa
Oil pump motor type : QA160M4A
Power : 2.2 KW
Voltage : 380 V / 3 Phase
Frequency : 50 Hz
Speed : 940 Rpm
16. BATASAN TEKNIS OPERASIONAL
A.Batasan Operasi
• Reset MFT (Master Fuel Trip)
B.Batasan Proteksi
• Semua PA Fan kondisi Running
• Pompa lube oil kondisi Running
• Tekanan oil pada pompa gearbox rendah ( 0.5 – 0.6 Mpa
• Flow udara primer rendah ( < 12 t/h )
• Temperatur motor stator mill HH ( > 140⁰C )
• Temperatur core motor mill HH ( > 140⁰C )
• Temperatur pelumas pada roll grinder bearing HH ( > 60⁰C )
• Temperatur pelumas trus bearing HH ( >60⁰C )
• Temperatur motor mill HH ( >90⁰C )
• Temperatur udara dan batubara pada outlet mill HH ( >90⁰C )
20. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa dan pembahasan di atas dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pulverizer yang digunakan pada boiler unit indramayu adalah
roll mill
2. Prinsip kerja pulverizer jenis ini adalah menggerus batubara
diantara tire dan grinding ring kemudian dihembuskan dengan
udara primer dari bawah ke atas. campuran serbuk batubara
dan udara melewati classifier sehingga hanya partikel batubara
ukuran tertentu saja yang lolos keluar dari pulverizer.
3. Komponen dari pulverizer di unit indramayu yaitu Bowl dan bull
ring ,Grinding roll, Motor puverizer, Planetary gear box, Millside ,
Scraper, Coal pipe orifices, Gate discharge valve, Classifier,
Vane wheel