SlideShare a Scribd company logo
1 of 138
ILMU EKONOMI
Nama Kelompok
 Azra Maharani Yashita (1222300101)
 Much. Nur Kholish Fahmi (1222300104 )
 Marsyanada (1222300107 )
Apa Itu Ilmu
Ekonomi ?
Ilmu Ekonomi Adalah
Ilmu yang
mempelajari perilaku
manusia dalam
memilih dan
menciptakan
kemakmuran
1. Azra Maharani Yashita (1222300101)
2. Much Nur Kholis Fahmi (1222300104)
3. Masyanada (1222300107)
Nama Kelompok
Ilmu
Ekonomi
Sejarah Singkat
Perkembangan Ilmu
Ekonomi
Pengertian Ilmu
Ekonomi
Mazhab-Mazhab
dalam Ekonomi
Penggunaan Asumsi Ruang
Lingkup, Unsur Penting &
Alat Analisis Teori Ekonomi
Kegiatan Ekonomi
Ekonomi Mikro
dalam Kerangka
Ilmu Ekonomi
Kelangkaan dan
Problem Ekonomi
Sejarah Singkat Perkembangan Ilmu
Ekonomi
 Sejarah ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari tentang cara fenomena
ekonomi berubah dilihat dari sudut
pandang historisnya. Analisis dalam
sejarah ekonomi dilakukan menggunakan
gabungan metode sejarah, statistik dan
teori ekonomi terapan sampai peristiwa
bersejarah
Mazhab dalam Ekonomi
Mazhab Ekonomi adalah beragam pendekatan
dalam sejarah konsep ekonomi yang cukup
penting untuk dikelompokkan untuk aliran
konsep, berikut adalah Mazhab-Mazhab dalam
Ekonomi :
Mazhab Merkantilisme, Mazhab Fisiokrat,
Mazhab Klasik, Mazhab Sosialisme, Mazhab
Historis, Mazhab Marjinalis, Mazhab
Institusionalis, Mazhab Neoklasik, Mazhab
Keynesia dan Mazhab Chicago
Kelangkaan dan Problem
Ekonomi
Kelangkaan
 Kelangkaan adalah
dasar masalah inti
ekonomi dimana
alokasi sarana yang
terbatas untuk
memenuhi keinginan
dan kebutuhan yang
tidak terbatas
Promblem
 Mekanisme
Ekonomi
 Mekanisme
perencaan pusat
 Mekanisme Pasar
Apa Itu Kegiatan Ekonomi?
 Kegiatan Ekonomi adalah sebuah aktivitas
yang dilakukan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhannya sehari-hari oleh
karena itu, semua orang tidak terhindarkan
menjadi pelaku kegiatan ekonomi setiap
harinya.
seperti halnya
 Kebutuhan manusia
 Sumber pemuas
 Teknik produksi
Penggunaan Asumsi Ruang Lingkup,
Unsur Penting, dan Alat Analisis Teori
Ekonomi
 Asumsi merupakan bagian
penting dari teori. Teori
ekonomi menggunakan
asumsi bahwa motif
pengusaha dalam
berusaha adalah
memaksimalkan
keuntungan, berikut ini
salah contoh salah satu
dari asumsi
- Asumsi Regional
- Asumsi Ceteris Paribus
- Asumsi Penyederhana
 unsur –unsur penting
dalam teori ekonomi
1. Definisi
2. Pemisalan
3. Hipotesis
4. Membuat ramalan
Alat Analisis Teori Ekonomi
 Alat Analisis Teori Ekonomi
 Grafik, Grafik menjadi alat utama yang dapat
digunakan untuk menguji teori ekonomi mikro. grafik
berperan untuk menunjukkan hubungan anatar
variabel-variabel yang terkait secara visual.
 Matematika, matematika dapat digunakan untuk
menguji kebenaran teori ekonomi mikro melalui
hubungan antara variabel terkait yang dihitung secara
matematis.
 Statistik, Statistik berfungsi untuk mengumpulkan data
dan fakta yang dapat digunakan sebagai alat untuk
menguji kebenaran teori ekonomi mikro tersebut
Ekonomi Mikro dalam Kerangka
Ilmu Ekonomi
 Pengertian ekonomi mikro adalah ilmu yang
mempelajari kegiatan ekonomi dari produsen
dan konsumen dalam penentuan kuantitas
,kualitas dan harga barang atau jasa di pasar
. Pelaku ekonomi dalam ekonomi mikro
meliputi individu atau perseorangan dan
perusahaan
Teori
Permintaan,
Penawaran, dan
Harga Pasar
Harga Suatu Barang
dan Jasa
Teori Permintaan
Teori Penawaran
Penentuan Harga
Pasar
Aplikasi Praktis
Keseimbangan Pasar
 Harga adalah nilai barang dan jasa yang
dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang
dan jasa tersebut mempunyai harga bila barang
dan jasa tersebut mmepunyai nilai dan guna.
Disamping berguna dan bernilai, barang tersebut
terbatas adanya (langka). Semakin berguna &
langka, maka harga tersebut menjadi mahal,
begitu pun sebaliknya.
Pengertian Teori & Rumus
Fungsi Permintaan
 Teori Permintaan adalah teori
ekonomi yang menyatakan
bahwa harga dipengaruhi oleh
permintaan
 Rumus Fungsi
 Dx = f (Px;Py….P, l, S)
 Dimana
 Dx = Permintaan akan barang
 Px = Harga barang itu sendiri
 P2 = Harga barang yang lain
 l = Pendapatan konsumen
 S = Selera
1. Harga barang iitu sendiri
2. Kegunaan barang tersebut
3. Rasa dan keinginan konsumen
4. Waktu/tempat
5. Jumlah barang dan jasa yang
tersedia
6. Tingkat penghasilan
konsumen
7. Jumlah barang jenis pengganti
Faktor –Faktor Yang
Memengaruhi Permintaan
Kurva Demand
Pengecualian Kurva
Demand
Kurva Permintaan adalah kurva
yang menunjukkan hubungan
antara jumlah barang/jasa yang
minta dengan harga dimana harga
sebagai variabel independen dann
jumlah barang yang diminta
merupakan variabel dependen
Pengecualian hukum demand adalah
kondisi antara barang mewah/prestise
semakin murah semakin tidak laku.
Gambar diatas memperlihatkan kurva
permintaan yang miring ke atas.
Seperti akan diperlihatkan analisis
teoritis mengenai kurva.
Menggambar Kurva Demand
dengan Matematis Pergeseran Kurva Demand
Angka 200 di sumbu horizontal
adalah interseptnya fungsi Qx
(Absis), sedang 400 adalah
interseptnya fungsi Px (ordinat).
Pada fungsi Qx, Slopenya adalah 0,5
yaitu 200/400 sedang pada fungsi Px
slopernya 2 adalah 400/200
Bila pendapatan meningkat, kurva
permintaan bergeser sejajar ke
kanan, jika pendapatan menurun,
kurva permintaan bergeser sejajar
ke kiri
Dari tabel diatas terlihat bahwa permintaan pasar merupakan
penjumlahan horizontal permintaan Ali dan Budi ppada
setiap tingkat harga. Kurva permintaan pasar adaah jumlah
horizontal dari permintaan individu.
Pengertian Teori
Penawaran
 Teori ppenawaran adalah
teori yang mejelaskan
hubungan antara harga
suatu barang atau jasa
dengan jumlah yang
ditawarkan oleh produsen
atau penjual pada periode
tertentu
 “jika hrag suatu barang/
jjasa naik maka jumlah
barang yang ditawarkan
akan bertambah dan
sebaliknya jika harga turun
maka jumlah barang yang
ditawarkan akan berkurang
dengan anggapan ceteris
paribus.”
Hukum Penawaran
Bentuk Kurva Penawaran yang
Tunduk dengan Hukum Penawaran
Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak
Tunduk kepada Hukum Penawaran
Persamaan permintaan berslope negatif
sedang persamaan penawaran berslope
positif. Slope inii menujukkan (1) arah
perubahan harga & jumlah yang
ditawarkan searah & (2) bentuk kurva
penawaran, miring dari kiri ke bawah
ke kanan atas.
Kurva S1 merupakan kurva
ppenawaran jangka panjang dengan
biaya konstan atau constant cost long
run supply curve sedangkan S2 disebut
sebagai kurva penawaran jangka
panjang dengan biaya menurun atau
descreasing cost long run supply curve
Pengertian Harga Pasar
Harga Pasar Berubah Jika
Penawaran Bertambah dengan
Harga Tetap
Harga pasar terjadi karen a
adanya interaksi permintaan
dan penawaran, berikut ini
kalau dilihat dari grafik
Jumlah Permintaan bertambah
sedangkan penawaran tetap maka
terjadi kenaikan harga yang
semula 0P1 menjadi sebesar 0P2.
jumlah keseimbangan berubah
tadinya 0Q1 menjadi sebesar 0Q2
Harga Pasar Berubah Jika Terjadi
Perubahan Permintaan Meningkat
Sedang Penawaran Tetap
Perubahan Keseimbangan Jika
Terjadi Perubahan Permintaan
meningkat Sedang Penawaran Turun
Dilihat dari gambar diatas terjadii
adanya perubahan permintaan &
penawaran yang berkurang maka kurva
permintaan bergeser ke kanan & kurva
penawaran bergser ke kiri.
Dilihat dari gambar keseimbangan P
& Q yang baru berubah. Harga
keseimbangan naik & Q
keseimbangan bertambah. Hharga
naik dari 0P1 ke 0P2 & Q
keseimbangan bertambah

 Elastisitas permintaan ialah besar besar kecilnya
presentase perubahan pada jumlah yang diminta
yang disebabkan oleh presentase tertentu dari
perubahan harga. Berikut adalah macam-macam
elastisitas :
1) Elastisitas harga (Price elasticity)
2) Elastisitas silang (cross elasticity)
3) Elastisitas income (income elasticity)
4) Elastisitas iklan (advertising elasticity)
Teori Elastisitas

 Jika koefisien elastisitas tak terhingga (ω) maka
elastisitasnya disebut perfect elastic (sangat elastis)
 Jika koefisien elastisitas >1 maka elastisitasnya
disebut elastis
 Jika koefisien elastisitas <1 maka elastisittasnya
disebut inelastis
 Jika koefisien = 1 maka elastisitasnya disebut unitary
elastic
 Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya
disebut perfect inelastic (inelastis sempurna)
Sifat Elastisitas Permintaan

 Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
Arc elasticity ini mengukur respons (kepekaan) perubahan jumlah barang yang
diminta karena adanya perubahan harga.
Cara Mengukur Tingkat
Elastisitas
Perhitungan nilai OP & OX digunakan nilai
tengah dengan rumus sebagai berikut.

 Point Elasticity
Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang
terdapat pada kurva permintaan/penawaran.
Cara Mengukur Tingkat
Elastisitas
Dari gambar disamping
memperlihatkan kurva permintaan
PABX yang berupa garis lurus.
Kita akan mengukur angka
elastisitas harga dari permintaan
pada titik B yakni kita ingin
mengukur elastisitas titik.
Kemiringan slope dari garis lurus
PBAX pada titik A adalah AP/AQ

 Elastisitas silang ini ditunjukan bagi dua barang yang sama sekali
tidak terkait satu sama lain. Kenaikan harga barang X tidak akan
memengaruhi permintaan Y. contohnya adalah kaos dan laptop.
Kenaikan harga laptop tidak akan memengaruhi penjualan kaos,
begitu pula sebaliknya. Berikut ini adalah cara membandingkan
prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan prosentase
harga Y & ini dapat diformulasikan sebagai berikut.
 Exy (ɳ) = %∆Qx
%∆Py
Exy (ɳ) = Qy2-Qy1 : Px2 – Px1
Qy1+Qy2 Px1+Px2
Exy = Qy2-Qy1 . Px1+Px2
Qy1+Qy2 Px2-Px2
Elastisitas Silang (Cross Elastisity)
Jika hasilnya positif maka
barang itu merupakan barang
subtitusi satu sama lain & jika
hasilnya negatif merupakan
komplementer
A. Elastisitas Silang Barang Subtitusi
Karena harga the turun, selain berakibat
naiknya jumlah yang diminta juga
mengakibatkan jumlah yang diminta
kopi berkurang walaupun harga kopi
tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan
karena kopi & the adalah barang
subtitusi
B. Elastisitas Silang Barang Komplementer
Jika harga barang Y naik
mengakibatkan naiknya jumlah
barang X yang diminta. Tetapi
jika harga barang Y naik
mengakibatkan jumlah yang
diminta barang X turun maka
barang X dan Y adalah barang
komplemen

Elastisitas Penawaran
 Pengukuran respons penawaran terhadap perubahan harga. Jika
didasarkan pada teori ekonomi, penawaran/supply akan naik apabila
harga naik, sebaliknya jika penawaran terhadap barang / jasa
berkurang, maka harga akan turun. Berikut rumus yang digunakan
untuk mengukur koefisien
 Es = %∆Qs
%∆Px

Menentukan sifat penawaran
Melihat Besarnya
Koefisien Elastisitasnya
a. Jika nilai Es tak terhingga (ω)
disebut perfect elastis
b. Jika nilai Es > 1 disebut elastis
c. Jika nilai Es < 1 disebut inelastis
d. Jika nilai Es = 1 disebut unitary
elastis
e. Jika nilai Es = 0 disebut perfect
elastis (inelastis sempurna)
Melihat Kecondongan
Kurva Permintaan
a. S1 sifat penawaranya Perfect inelastis
b. S2 sifat penawarannya disebut
inelastis
c. S3 sifat penawarannya disebut unitary
elastis
d. S4 sifat penawarannya disebut elastis
e. S5 Sifat penawarannya disebut perfect
elastis

 Elastisitas pendapatan adalah peruahan dalam
ppermintaan sebagai akibat dari perubahan dalam
pendapatan. Misalnya, apabila karena pendapatan
meningkat 10%, permintaan suatu barang meningkat
20%, maka elastisitas pendapatannya adalah
20%/10% = 2. formulanya sebagai berikut:
Elastisitas Pendapatan
(Income Elasticity)
Ed = ∆D /D
∆I / I
Ed = elastisitas pendapatan
permintaan
∆D/D = perubahan kuantitas yang
diminta
∆I/I = perubahan pendapatan

Elastisitas Pendapatan
Perubahan Permintaan Barang
Lux karena Adanya Kenaikan
Income
Perubahan Permintaan
Barang Inferior kaarena
Adanya Kenaikan Income
Barang inferior adalah barang
barang yang dibeli dalam jumlah
lebih sedikit atau dikurangi jika
pendapatan konsumen bertambah
Barang luxury adalah barang yang dibeli
dalam jumlah lebih banyak jika
pendapatan konsumen bertambah
PERILAKU KONSUMEN
BAB VI (Perilaku Konsumen)
A. Beberapa Konsep Berkaitan dengan Perilaku Konsumen
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang diminta. Manfaat
inilah yang dikenal dengan utilitas (utility). Ada 2 cara mengukur nilai suatu barang yakni
secara kardinal (dengan menggunakan pendekatan nilai absolut) dan secara ordinal (dengan
menggunakan pendekatan nilai relatif, order, atau rangking). Sesuai dengan konsep Gossen ll,
maka ada dua pendekatan dalam mempelajari pemberdayagunaan (utulity) yaitu jika harga
barang itu semakin mahal maka jumlah barang yang diminta semakin sedikit/dikurangi,
sebaliknya jika harga barang itu semakin murah/ turun maka jumlah barang yang diminta
semakin banyak/ditambah. Kemampuan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan
manusia disebut ‘nilai’.
 Nilai Barang Dapat Dibedakan Menjadi
a) Niali penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang dan jasa
untuk memenuhi keperluan manusia contohnya beras (nasi) dapat memenuhi
kebutuhan akan makanan
b) Niali penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu
barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya
 Nilai Pertukaran Dibagi Menjadi :
a) Nilai pertukaran objektif yaitu kemampuan barang dan jasa itu
sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain
b) Nilai pertukaran subjektif yaitu arti yang diberikan oelh seseorang
kepada suatu barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang
tersebut terhadap dirinya
 Pemenuhan Kepuasan
Pada hakikatnya kepuasan manusia tidaklah terbatas untuk memenuhi semua
kebutuhan manusia, oleh karena itu hendaknya manusia dapat berpikir rasional dalam
menentukan kebutuhan sehingga keseimbangan antara kebutuhan dana alat
pemuasnya mendekati keseimbangan. Banyak ahli ekonomi membicarakan tentang
kebutuhan dan pemuasannya antara lain yaitu Gossen yang dikenal Hukum Gossen
yaitu :
Hukum Gossen l “Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus menerus, maka
kenikmatannya akan terus menerus berkurang, sampai akhirnya
datang kekenyangan (kejenuhan)
Hukum Gossen ll Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai
kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan
dengan seimbang. Berdasarkan pendapat Gossen ini timbullah
berbagai teori guna dan kepuasan (marginal utility)
B. Pendekatan Tradisional Untuk Mengungkapkan Perilaku
Konsumen
Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha untuk menjelaskan perilaku konsumen
di pasar. Secara tradisional perilaku konsumen dpaat dijelaskan menggunakan konsep utilitas
(daya guna). Menurut pendekatan ini setiap barang mempunyai daya guna atau utilitas karena
barang tersebut pasti mempunyai kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen
yang menggunakan barang tersebut, jadi apabila seseorang meminta suatu jenis barang pada
dasarnya yang diminta adalah daya guna barang tersebut. Berikut rumus pendekatan tradisional :
U= f(X1; X2;…….Xn)
dimana U adalah banyaknya daya guna bagi seseorang konsumen dan X2 adalah banyaknya baang
tersentu yang dikomsumsikan oleh konsumen tersebut.
Pendekatan tradisional terpecah menajdi dua yaitu Cardinal Approach dan Ordinal Approach
I) Cardinal Approach
Pendekatan kardinal adalah suatu daya guna atau nilai guna yang bisa diukur dengan satuan
uang atau utiitas, nilai guna tersebut memiliki tingkatan yang sesuai dengan subjek yang
menilainya. Pendekatan memiliki asumsi bahwa sebuah produk yang memiliki kegunaan lebih
bagi konsumen maka itulah yang paling diminati. Pada pendekatan ini guna dapat dibedakan
anatar guna total (total utulity = TU) dan guna batas atau utility (MU)
a) Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU)
1). Guna Batas (Marginal Utility)
Guna batas ialah subangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimilki oleh
oarang tersebut. Menurut Hukum Gossen maka semakin banyak jumlah barang sejenis
yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir
semakin kecil.
2) Guna Total (Total Utility)
Guna total (total utility) adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengonsumsikan sejumlah barang tertentu.
b) Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal
1) Utility Seseorang Bisa Diukur dengan Uang
Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen
mengonsumsi barang dan jasa dapat dihitung secara numerik. Mislanya total utility
seseorang mengonsumsi satu buah mangga adalah sebesar sepuluh dan jika
mengonsumsi dua buah total utilitynya sebesar delapan belas dan seterusnya.
2) Berlakunya Hukum Gossen (Law Of Diminishing Marginal Utility)
Berkaitan dengan fenomena ini dalam teori nilai guna dikenal hukum Diminishing of
Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit
barang yang dikonsumsi.
Kurva U(X) menggambarkan
hubungan antara besarnya daya
guna dengan banyaknya barang
yang dikonsumsi
3) Konsumen Bersifat Rasional
Adalah tindakan perilaku konsumen dalam pembelian suatu bardan jasa yang
mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umur yaitu seperti tingkat kebutuhan
mendesak, kebutuhan uatama, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen
c) Kritik pada Pendekatan Cardinal
1) Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru
2) Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan
d) Maksimalisasi Guna
Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang lagi
yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebgaai berikut.
TU2 (sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada penambahan) = Mux atau (TUx+1)-(Tux)= Mux
Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika total utility menurun karena
pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif (-). Turun pertama dari
fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU maksimal atau bisa juga dikatakan nilai X dari
turunan pertama dari MU sama dengan nol maka TU-nya maksimal
e) Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi
Untuk mencaru kemungkinan dari kombinasi-kombinasi di
samping haru menentukan rumus berikut :
Mux = Muy ……………………………….. (1)
Px Py
X.Py + Y.Py = ……………= l (pendapatan) (2)
Dari tabel di atas yang memenuhi persyaratan pertama ada 4
kombinasi yaitu :
1. Kombinasi l : 4 barang X da 1 barang Y
2. Kombinasi ll : 6 barang X dan 2 barang Y
3. Kombinasi lll : 7 barang X dan 4 bbarang Y
4. Kombinasi lV : 8 barang X dan 5 barang Y
Selanjutnya lihat ke 4 kombinasi yang
memenuhi syarat kedua adalah 7 barang
X dan 3 barang Y (7x$1+3x$2=$13). Hal
ini dikarenakan dengan jumlah uang
yang dimiliki konsumen ($13) mampu
memberikan uility yang maksimal
(MUxPx=Muy/Py) kombinasi 7 barang
f) Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen
Adanya kenaiakn harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi
barang yang dibeli. Hal ini disebabkan :
1. Adanya efek subtitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konsumen
akan mengalihkan barang yang dibelinya kepada bbarang pengganti yang harganya
lebih murah
2. Efek ppendapatannya (income) dengan kenaiakn harga bagi konsumen yang
pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill konsumen tersebut berkurang
ll Indifference Curve Approach
A) Property Indifrence Curve
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach
1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal adalah asumsi yang keliru (doubtful)
2. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik karena
jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah.
3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja
1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve
agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve memerlukan adanya beberapa
anggapan (asumsi) yaitu :
a) konsumen selalu bersifat rasional (rationality)
b) nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money)
c) utility dinyatakan secara ordinal
d) berlakunya hukum tambahan yang semakin lam semakin berkurang (diminishing marginal utility)
e) The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi
f) Consistency and transitity of choice.
Secara rasioanal, utilitas seseorang akan meingkat jika jumlah komoditi yang dikonsumsi meningkat. Konsumen
akan betindak secara rasional yaitu degan jumlah uang yang dimiliki infin mendapatkan utilitas yang maksimum.
2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of Subtution
Dari gambar di samaping menunjukkan
konsumen mengonsumsi kombinasi A, B,
C dan D akan memberikan kepuasan
(Utility) yang sama. Hal imi Karena
Kombinasi tersebut terletak pada satu IC
yang sama.
3. Sifat-sifat Indifference Curve
a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka
jumlah barang Y yang ada akan dikurangi,sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X
yang akan dikurangi. Pengurangan itu semkain lama semakin berkurang.
b. Cembung terhadapt titik 0 atau origin
c. Dua IC tidak akan saling berpotongan
4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik Origin,
Utilitasnya Semakin Besar
Kombinasi X dan Y pada IC akan berubah
dengan adanya penambahan jumlah barang X
dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak
saling memotong karena kombinasi-kombinasi
yang ada pada IC berbeda. Kombinasi titik B
menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih
tinggi, hal ini dikatakan semakin jauh dari titik 0
menunjukkan IC yag memberikan utilitas lebih
tinggi
5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Kombinasi A memberikan utilitas sama dengan
kombinasi dititk B, hal ini disebabkan terletak di IC2,
kombinasi A memberikan utilitas sama dengan
kombinasi C karena terletak pada IC1, kombinasi titik
B sama dengan kombinasi titik C karena terletak pada
IC yang berbeda
B) Kendala Anggaran (Budget Contraint)
Kendala anggaran ini dalam ekonomi konvesional
dianggap sebagai salah satu kendala untuk
memenuhi kepuasan konsumen terhdapat sesuatu.
Keinginan untu memaksimalkan tingkat kepuasan
tentu ada batasan, yaitu berupa dana yang tersedia
untuk membeli kedua jenis barang tersebut. Berikut
rumusnya :
BPx.(X) + Py.Y
B = Anggaran
Px = Tingkat Harga X
Py = Tingkat Harga Y
C) Keseimbangan Konsumen
Keseimbangan konsumen adalah kombinasi barang dan jasa yang memaksimalkan utilitas
(kepuasan) total individu.
Kombinasi yang memberikan guna yang
maksimal bagi konsumen ialah kombinasi A
karena dengan jumlah uang yang ada konsumen
mampu mendapatkan kombinasi barang banyak
d) Perubahan Utilitas Konsumen
1. Berubahnya Salah Satu dari Harga Barang
harga barang X naik, maka garis anggaran dan
Indifference curve bergeser ke kiri, jika harga barang
X turun maka garis anggaran dan indifference
bergeser ke kanan
Jika
2. Berubahnya Pendapatan Konsumen
Jika pendapatan turun konsumen turun
maka kedua curva dibawah akan
bergeser ke kanan dan sejajar, bila titik
singgung anatra kurva anggaran (Budget
line) dan indefference yang lama dan
yang abru dihubungkan, maka garis
yang menghubungkan kedua titik disebut
income counsumption
3. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior
Konsumen akan membeli barang dengan
jumlah yang lebih banyak jka harga barang
turun
e) Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC
Sesuia dengan hukum pasarnya jika barang X mengalami penurunan sedangkan harga Y tetap, amka
BL akan berubah dari BL ke BL1 ke BL 2. jumlah barang X yang diminta (diturunkan dan titik A,B,
dan C karena perubahan harga, hubungan itu tiada lain adalah kurva permintaan. Bila titk
keseimbanagn A,B,C pada kurva BL dihubungkan menajdi 1 garis, haisl diperoleh dikenal dengan
price consumption curve (FCC), yaitu garis yang menunjukkankeseimbanagn konsumen karena
perubahan tingkat harga dengan asumsi tingkat pendapatan tetap.
F) Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC
Naiknya tingkat pendapatan akan
menggeser BL secara paralel dari BL
ke BL1, selanjutnya keseimbangan
konsumen bergeser dan titik D ke titik
E lalu ke titik F, bila titik D,E,F
dihubungkn haislnya dikenal dengan
income consumption curve (ICC) yang
menunjukkan keseimbangan
konsumen karena perubahan tingkat
pendapatan selam tingkat harga
tetap, dari kurva ICC ini dapat
dibentuk Kurva Engel yang
menggambarkan hubungan anatar
pendapatan dengan jumlah barang
yang diminta.
g) Bentuk Indifference Curve
Bentuk kurva indifference curve adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung
terhadap titk nol. Bentuk yang demikian menggambarkan berlakunya hukum diminishing marginal
utility.
1) Kurva indiference subtitusi sempurna
Jika diperhatikan gamabr disampiang untuk
mendapatkan barang X lebih banyaj
penggantian barang Y dan X dengan
jumlah yang sama. Hal ini menunjukkan
barang X dan Y mempunyai subtitusi yang
sempurna
2) Kurva Indifference curve yang berupa huruf L menunjukkan komplemen
Dilihat dari gambar disampaing kurva
tersebut yaitu barang Y ditambah
atau dikurangi tidak bisa digantikan
dengan barang X
h) Kritik dan Aplikasi Pendekatan Indefference Curve
1) Kritik
a) Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu
tidaklah mudah
b) Subtitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya
kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masi
adanyya faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap pada
barang X atau meninggalkan barang X
c) IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect
advertising, post behavior of stock
2. Aplikasi Menghitung Utilitas Konsumen dengan Fungsi
Tugas Pengantar Mikro Bab V
“Perilaku Produsen”
Kelas : U
Nama Anggota :
1. Azra Maharani Yashita (1222300101)
2. Much Nur Kholis Fahmi (1222300104)
3. Marsyanada (1222300107)
Perilaku Produsen
Dalam teori ekonomi seorang produsen harus merumuskan dua macam
keputusan yang penting yaitu (1) berapa output yang harus diproduksi dan (2) bagimana
kombinasi faktor produksi yang hendak dipergunakan.
Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi
barang produksi atau suatu proses dimana masukan input diubah menjadi output. Faktor
produksi dalam pembahasan perilaku produsen ini adalah land, man, capital, dan skill
(bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan)
Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindikan seorang
produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan
menggunakan beberapa input yang dimiliki, oleh karena itu, perilaku produsen juga
dinamakan tindakan atau tingkah laku produsen atau dengan istilah Producer’s
Behaviour.
Pada saat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya inilah seorang
produsen dikatakan dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium atau “ekuilibrium
produsen”
This template has been created by Slidesgo
Misalkan dalam proses hanya ada dua input yaitu labor dan capital, dalam
proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi
This template has been created by Slidesgo
This template has been created by Slidesgo
Konsep Jangka Waktu dalam
Proses Produksi
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang
dinamakan “Jangka Pendek” dan “Jangka Panjang”. Karena Adanya
kesulitan mengklasifikasi secara general ini menyebabkan teori
ekonomi acuan jangka pendek dan jangka panjang bukan berdasarkan
waktu tetapi apakah produsen dapat mengubah faktor produksi yang ia
gunakan atau tidak. Dalam kurun waktu satu hari mungkin lebih
intensif apabila produsen tetap mengutamakan mesin yang ada.
Dalam kurun waktu satu bulan produsen tersebut akan merasa
lebih untung apabila menyewa tambahan peralatan produksinya, dan
dalam kurun waktu satu tahun akan lebih menguntungkan lagi apabila
produsen membayar sendiri tambahan peralatan produksi yang baru
lagi.
1. JANGKA PENDEK
This template has been created by Slidesgo
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga
perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan
hanya satu input yang bervariabel.
Setiap jangka waktu yang terletak antara jangka waktu di mana tak ada
sumber yang variabel dan jangka waktu di mana hanya satu sumber yang
variabel dinamakan jangka pendek.
Periode jangka pendek yaitu suatu jangka waktu proses produksi
tertentu di mana hanya ada satu produksi yang bervariabel, sedangkan faktor lain
tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya oleh produsen berapa pun output
dihasilkan
Konsep jangka pendek yang akan kita gunakan adalah jangka wkatu
yang demikian pendek sehingga perusahaan tak punya waktu untuk mengubah
jumlah sumber-sumber seperti tanah, gedung, mesin-mesin, dan menejemen.
2. JANGKA PANJANG
This template has been created by Slidesgo
Seperti yang telah disinggung di depan, apa yang dimaksud dengan jangka
panjang sebenarnya tidak ada kaitannya sama sekali dengan waktu. Para ekonom
mengartikan jangka panjang sebagai keadaan proses produksi di mana semua faktor
produksi bersifat variabel. Artinya jumlahnya dapat diubah-ubah.
Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya
sehingga produsen mempunyai kesmepatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-
faktor produksi yang paling efisien.
Pengertian periode produksi jangka pendek dan jangka panjang secara
mutlak tidak dikaitkan dengan kurun waktu tertentu, dalam arti mungkin saja
suatu proses produksi tertentu, kurun waktu 1 tahun termasuk jangka pendek,
tetapi untuk proses produksi lain kurun waktu tersebut termasuk jangka panjang.
Jangka panjang tak menimbulkan pembatasan (defensi)
FUNGSI PRODUKSI
This template has been created by Slidesgo
Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output, biasanya dalam ekonomi
dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi adalah hubungan fisik anatar input
(bersumber masukan) dengan output (barang-barang/jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan
harga. Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam persamaan matmatis. Persamaan tersebut
dengan mudah diperluas untuk memasukkan sebanyak mungkin sumber untuk menghasilkan
suatu barang tertentu.
Fungsi produksi ini memberikan cara yang mudah untuk menghubungkan output
dengan input, jumlah output yang dihasilkan suatu perusahaan tergantung pada jumlah input
yang digunakan. Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah
barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan, jadi barang produksi
merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi merupakan variabel bebas, secara
matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut :
Q = F (C,L,B,S) Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
S = Skill
Hubungan Antara Output dan Input Bisa dalam Bentuk
Linier ataupun Tidak Linier
This template has been created by Slidesgo
Analisis Proses Produksi Jangka Pendek
This template has been created by Slidesgo
Jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total
product), AP (average product), dan MP (marginal product). Dimaan TP
adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP
adalah rata-rata yang dihasilkan oelh seorang tenaga kerja. MP adalah
tambahan. hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor).
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang
(The Law of Diminishing Returns)
This template has been created by Slidesgo
● Dalam hubungan produksi jangka pendek, dimana satu faktor produksi bersifat variabel dan
faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kiat
menambah faktor produksi variabel itu secara terus menerus produksi total akan bertambah
terus tapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu sksn
mencapai maksimum dan kemudian menurun.
This template has been created by Slidesgo
Hubungan Antara TP, AP, dan MP
Dalam hubungan produksi jangka pendek, dimaan satu faktor produksi bersifat
variabel dan faktor-faktor lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total
apabila kita menambah faktor produksi variabel secara terus menerus. Produksi total
akan bertambah terus tapi dengan tambahan yang semakin kecil dan setelah suatu
jumlah tertentu mencapai maksimum kemudian menurun. Hubungan antara AP, MP,
dan TP sangat penting untuk dipahami karena posisinya sangat menentukan kegiatan
produsen dalam melakukan kegiatan usahanya.
Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah :
1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP
2. Jika AP maximum maka MPP = AP
3. Jika AP semakin berkurang maka MP < AP
Tahapan Dalam Fungsi
Produksi
This template has been created by Slidesgo
Hubungan anatar produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal itu
sangat berguna untuk melihat tingkat efesiensi penggunaan faktor produksi, kita membagi
fungsi produksi itu dalam tiga tingkat, yaitu tahap l, tahap ll dan tahap lll. Tahap l ditandai
dari produksi awal hingga AP yang maximal. Tahap ll dimulai dari AP maximal hingga
MP-nya sama dengan 0 . Tahap lll ditandai dari TP yang mulai menurun.
Tahap l dan tahap lll disebut sebagai tahap yang tidak rasioanl dan tahap ll disebut
sebagai tahap rasional. Allasannya karena pada tahap ll itu produksi marjinal (MP) untuk
semua faktor produksi (masukan), yaitu untuk tenaga kerja maupun tanah adalah positif.
Seorang produsen tidak akan berproduksi pada tahap lll karena dalam tahap ini ia
akan memperoleh hasil produksi yang lebbih sedikit dan penggunaan faktor produksi
variabel yang lebih banyak. Begitu pada pada tahap l seorang produsen tidak akan
berproduksi pada tahap ini karena dengan memperluas produksinya ia dapat
mengurangi/menekan ongkos produksi per unit. Dengan tingkat harga penjualan produksi
yang sama untuk per unitnya, hal ini akan berarti memperbesar keuntungan yang diterima,
jadi efesiensi produksi yang maksimal akan terjafi pada tahap ll.
This template has been created by Slidesgo
PRODUKSI JANGKA PANJANG
Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi dimana semua faktor produksi dapat
diubah ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel.
A) Isoquant
isoproduk atau isoquant adalah “kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan
kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output
tertentu”
Sifat dari Kurva Isoquant
a. Cembung ke arah titik origin
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah
c. Kurva Isoquant yang terletak di kanan atas
menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau
dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari
titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi
barang tersebut.
d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat
saling berpotongan atau saling bersinggungan
MRTS (Marginal Rate Technical pf Subtitution)
MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y
sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoquant
pad titik khusus
This template has been created by Slidesgo
MRTS di C = ∆ K / ∆ L
Jika terjadi subtitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio K dan Lnya :
• K1 /L1 > K2 proses produksinya capital intensif
• K1/L1 < K2 proses produksinya labor intensif
This template has been created by Slidesgo
Bentuk Isoquant Lain
Bentuk Isoquant yang linier seperti disamping
menunjukkan adanya subtitusi input. Kapital dan labor
adalah sempurna. Subtitusi kapoital dan labor secara
sempurna dalam dunia nyata tidak pernah bisa terjadi.
Dalam suatu proses produksi tidak mungkin hanya
dilakukan labor / kapital saja. Dalam proses produksi
mesti ada minimal kapital dan ada minimal labor
Bentuk Isoquant yang Input Output
Bentuk Isoquant yang berupa huruf L
seperti di samping menunjukkan tidak
adanya subtitusi input kapital dan
labor. Setelah itu terjadi subtitusi.
ISO-BIAYA (ISOCOST)
This template has been created by Slidesgo
1. Pengertian Isocost
“Kurva yang menujukkan kedudukan dan titik-
titik yang menunjukkan kombinasi barang-
barang atau faktor produksi yang dibeli oleh
produsen dengan sejumlah anggaran tertentu”
“Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi
dari sumber-sumber yang dapat dibeli oleh
perusahaan dengan harga tertentu dari masing-
masing sumber persatuan dan pengeluaran ongkos
yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu”
Melihat gambar disamping, jika
harga faktor produksi kapital
adalah Pk, harga labor adalah
PI dan besarnya dana yang
tersedia adalah M
Perubahan Isocost
This template has been created by Slidesgo
Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan :
 Harga faktor produksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap
 Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap
 Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah
A. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Labor Turun atau Naik sedamg Lainnya Tetap
Jika hargalabor bertambah murah
maka kurva isocost bergeser ke
kanan dari KL2 menjadi KL3. dan
jika harga labor bertambah mahal
maka kurva isocost bergeser ke kiri
dari KL2 menjadi KL3
Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Kapital Turun atau Naik
sedang Lainnya Tetap
This template has been created by Slidesgo
Jika harga kapital bertambah murah
maka kurva isocost bergeser ke atas
dari K2L menjadi K3L, dan jika harga
kapital bertambah mahal maka kurva
isocost bergeser ke bawah dari K2L
menjadi K3L
Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana) Berubah Berkurang atau
Bertambah
Jika jumlah modal bertambah besar maka
kurva isocost bergeser ke atas dari K2L2
menjadi K3L3. jika harga kapital
bertambah mahal maka kurva isocost
bergeser ke bawah dari K2L2 menjadi
K1L1
Ekuilibrium Produsen
This template has been created by Slidesgo
Ekuilibrium produsen bisa diartikan sebagai “suatu keadaan seimbang di mana
produsen mendapat keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk
mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor
produksinya.
MRTS = Slope Iso Quant
MPI/MPk = -PI/Pk
PI.MPk = Pk.MPI
Persamaan diatas masing-masing ruas kiri
dan kanan dibagi PI.PC maka hasil :
PI . MPk = Pk . MPI
PI . Pk PI . Pk
MPk = MPI
Pk PI
This template has been created by Slidesgo
JALUR EKSPANSI (EXPANSION PATH)
Exapansion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan
titik-titik least cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination
adalah suatu titik yang menujukkan ongkos kecil untuk menghasilkan sejumlah
produk tertentu.
Peningkatan anggaran perusahaan lebih lanjut akan bergeser kurva isocost-nya ke
kanan dan akan mencapai titik persinggungan yang baru, misalnya pada titik E3. apabila titik-
titik keseimbanagn itu (E1, E2, E3) dihubungkan satu sama lain, maka kita akan mendapatkan
apa yang disbeut dengan garis jalur ekspansi perusahaan (expansion path)
This template has been created by Slidesgo
Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return to Scale)
Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah
output maka :
L + C akan menghasilkan Q
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah :
aL + aC akan menghasilkan bQ
Hasil penambahan input (a) berakibatkan perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) b > a ; (2) b = a ;
dan (3) b < a
1. b > a disebut dengan increasing return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% mak output akan meningkat sebesar 30 %
2. b = a disebut dengan cosntant return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output meningkat sebesar
20%
3. b < a disebut dengan decreasing return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output meningkat
sebesar 10%
Faktor -Faktor yang Menyebabkan Proses Lebih Efisien
This template has been created by Slidesgo
1. Terjadi spesialisasi dari para pekerja, semakin banyak terlibat dalam proses produksi
tenaga kerjanya semakin terampil
2. Penggunaan teknologi
3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama
4. Semakin besar skala produksinya semakin efesien
Skala ekonomi produksi ini bersumber dari beberapa faktor, antara lain specialization and
division of labor, sebagaimana yang dikemukakan oelh Adam Smith. Sampai pada tingkat skala
tertentu, semakin besar skala perusahaan memungkinkan spesialisasi dan pengelompokan tenaga
kerja yang lebih efesien dan efektif
Spesialisasi meningkatkan kemampuan para pekerja dalam bidangnya masing-masing,
sedangkan pengelompokan pekerjaan sedemikian rupa akan menghemat waktu dan tenaga yang
digunakan untuk menghasilkan suatu produksi. Kedua aspek yang dikemukakan tersebut akan
meningkatkan produktivitas para pekerja yang sekaligus menurunkan biaya produksi
This template has been created by Slidesgo
Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line)
Fungsi produksi membentuk suatu peta isoquant di mana antara isoquant yang satu dengan
lainnya tidak berpotongan. Isoquant yang terletak semakin jauh dari titik 0 menunjukkan tingkat output yang
semakin besar.
Pada gambar diiatas menunjukkan minimun labor dan di titik K1 minimum kapital guna
menghasilkan produk tertentu. Demikian juga pada IQ2 di titik L2 yang menunjukkan minimum labor dan K2
menunjukkan minimal kapital. Pada IQ3 titik L3 adalah minimal labor dan K3 adalah minimal kapital. Jika titik-
titik K1,K2,K3 juga titik –titik L1,L2,L3 dihubungkan akan membentuk gambar bagai ridge-line. Daerah yang
dibatasi kedua ridge-line disebut “daerah relevant”
Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi
dengan kombinasi dua input di beberapa tingkat isoquant. berdasarkan ridge-line yang pertama dan ridge-line
kedua ini, maka produsen yang rasional hanya akan berproduksi di daerah anatar kedua ridge-line tersebut dan
dinamakan derah yang relevan untuk melakukan kegiatan produksi.
Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination)
Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap
akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang
menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara
isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi perusahaan
yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu
disebut dengan least cost resources combinations. Gambar dibawah menunjukkan
kombinasi faktor produksi tertentu yang memberikan ongkos kecil.
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
“Penentuan Harga dalam Pasar
Persaingan Sempurna”
Disusun Oleh :
1. Azra Maharani Yashita (1222300101)
2. Much Nur Kholish Fahmi (1222300104)
3. Marsyanada (1222300107)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
KELAS U
BENTUK PASAR
PERSAINGAN
Pengertian pasar dalam teori ekonomi adalah tempat
bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga
dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya
transaksi jual beli suatu barang, sedangkan yang dimaksud
persaingan jika sesama penjual/produsen bersaing agar konsumen
membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk
mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan.
Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori
ekonomi ada empat yaitu:
a. Pasar Persaingan Sempurna
b. Pasar Persaingan Monopolistik
c. Pasar Monopoli
d. Pasar Oligopoli
Ciri-Ciri Pasar Persaingan
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak
penjual dan pembeli dimana penjual dan pembeli tidak memengaruhi harga pasar.
Berapapun jumlah barang yang diperjualbelikan harga akan tetap sama. Harga pasar
digambarkan garis lurus yang sejajar sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang,
maisng-masing penjual di pasar adalah sebagia pengikut harga pasar atau disebut price
taker.
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni / Sempurna
Esta plantilla ha sido creada por Slidesgo
1. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak
Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing-masing pembeli maupun
penjual tidak dapat memengaruhi pasar. Hal ini berarti harga barang akan tetap karena masing-
masing penjual hhanya merupakan bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan penjual yang ada
di pasar.
2. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik
Jenis barang yang diperjualbelikan dipasar tersebut adalah homogen artinya semua jenis barang
yang ditawarkan sama
3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah
Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang lama bebas
untuk masuk atau meninggalkan pasar
4. Informasi Terhadap Pasar Sempurna
Terdapat informasi sempurna artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih
murah maka konsumen lain juga segera mengetahuinya. Baik penjual maupun pembeli
mempunyai pengetahuan yang sama/lengkap. Berikut contoh tabel dan kurva permintaanya.
Perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak memengaruhi
harga barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat
linear, berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah
konstan maka besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama
sehingga kurvanya berimpit menjadi satu.
Penentuan Jumlah Produksi dan Harga
Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal, harga dan jumlah produk
yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC =MR. kaidah menetapkan harga dan jumlah
produk dengan MR =MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan Mr bersifat
centainty (bisa diperhitungkan). Sedangkan kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan
pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi TC.
1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh
Laba
Dari gambar disamping terlihatharga yang menjamin
laba maksimal adalah sebesar OP1. dengan harga
sebesar OP1 besar TR adalah OP1KQ1, sedangkan
besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR-TC)
adalah sebesar P1P2LK, besarnya AC sebesar OP2
&laba per unit P1P2.
Harga & jumlah yang diproduksi yang menjamin laba
maksimal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang Minimum
Dari gambar diatas harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1, dengan
harga sebesar OP1 sebesar TC adalah OP2KQ1, sedang besarnya TR adalah OP1LQ1,
total rugi (TR-TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya Ac sebesar OP2 dan rugi er unit
P1P2. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi minimal adalah sebesar.
P = OP2 dan Q = OQ1
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break Even Income)
Esta plantilla ha sido creada por Slidesgo
Harga dan jumlah yang diproduksi yang
Menjamin laba normal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
Dengan AC yang paling rendah
Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami
Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
Esta plantilla ha sido creada por Slidesgo
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Pendek
Jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga
apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk
menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan perusahaan untuk
menambah perusahaan-perusahaan yang baru.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga
hal yaitu:
a) Mendapat laba super normal
b) Mendapat laba normal
c) Menderita kerugian
Jangka Pendek
Dalam jangka pendek suatu perusahaan yang mengalami kerugian masih mungkin untuk
memutuskan tetap berproduksi, meskipun menderita rugi, akan tetapi posisi ekuilibrium yang dipilih
yaitu pada saat rugi yang minimum yaitu AVC masi bisa tertutup dari hasil penerimaan penjualan,
walaupun AFC tidak bisa tertutup, dikarenakan kerugian sebesar AFC, baik perusahaan tutup usaha
maupun melanjutkan usaha kondisinya akan sama saja.
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Panjang
Jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama dimana produsen
masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih
dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabial
terjadi kenaikan permintaan barang. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan
hanya mendapatkan normal profit saja (impas/break even).
Dalam jangka panjang mendorong perusahaan-perusahaan baru masuk ke
dalam pasar dan perusahaan-perusahaan yang ada ingin menambah produksinya.
Tambahan kapasitas produksi dan masuknya perusahaan abru mengakibatkan
bergesernya kurva supply ke kanan dan harga akan turun apabial turunya harga ini
sudah sampai pada P = LAC maka tiap-tiap perusahaan hanya akan menerima
keuntungan normal saja, berarti tidak ada dorongan lagi bagi perusahaan untuk
menaikkan produksinya maupun masuknya perusahaan-perusahaan baru dalam
industri.
Jangka Panjang
Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan “selalu”
hanya akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC, pada
saat AC minimum. Perusahaan yang hanya menerima keuntungan normal
(normal profit) dinamakan “Marginal Firm/Marginal or Profitability”, artinya
apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar
CRÉDITOS: Esta plantilla para presentaciones es una creación de Slidesgo, e
incluye iconos de Flaticon, infografías e imágenes de Freepik y contenido de
Jose Antonio Cuenca Abela.
KEBURUKAN DAN KEBAIKAN PERUSAHAAN
YANG BERADA DALAMPASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
 Keburukan
Tidak ada innovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang diperjual
belikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efesien agar tidak
mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi.
Produk yang homogen berakibat membatasi konsumen.
 Kebaikan
Adanya alokasi sumber daya yang efesien dan adanya keterbebasan bertindak,
persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat,
oleh karena itu agar tidak mengalami kerugian perusahaan harus bekerja sefesien
mungkin. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyratkan pada
pasar persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar
berakibatkan alokasi sumber daya menajdi efesien dan konsumen dapat
memperoleh barang dengan harga yang komperatif
Contoh Perhitungan Numerik
Contoh :
Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna degan TC=Q2-4Q+40 dan P=$ 20
Ditanya :
a) Apa Perusahaan rugi/laba?
b) Jika harga dinaikkan menjadi $ 24 apakah jumlah produksi berkurang?
c) Hitung berapa labanya.
Dijawab :
TR = P x Q = 20 Q
MR = TR’ = 20
TC’ = Q2 - 4Q + 40
MC = TC’ = 2Q – 4
Kaidah agar laba maksimal atau rugi minimal : MR = MC
MR = MC
20 = 2Q – 4
Q = 12
TR = $ 240
TC = 144 – 48 + 40 = $ 136
Laba = $ 240 - $ 136 = $ 104
Jika harga naik menajdi $ 25 maka TR = 24
MR = 24
MR = MC : 24 = 2Q – 4 : Q = 10
TR = $ 240
TC = 100 – 40 + 40 = 100
Laba = $ 240- $ 100 = $ 140
Bentuk Pasar persaingan monopolitik adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing - masing penjual dapat memengaruhi harga
dengan jalan defrensi produk atau product differentiation .
Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli.
pertama, terdapat unsur monopoli karna jenis barang tersebut memang
hanya satu macam.
kedua, terdapat juga unsur persaingannya karna jumlah penjual banyak
sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang
brarti terhadap penjual lainya.
perbedaan produk
menyebabkan sebagian
konsumen lebih menyukai
produk penjualan tertentu di
bandingkan dengan produk
penjualan lainnya. akibat
kurva permintaan yang di
hadapi seorang penjual agar
miring sedikit kebawah dan
menyebabkan penjual sedikit
banyak dapat mengendalikan
harga produknya.
pembedaan produk
membuat unit produk
yang di jual oleh seorang
penjual tidak sama
dengan unit lain.Kurva
yang di hadapi oleh
masing-maisng penjual
sangat elastis sebab
banyak barang subsitusi
lain yang hampir sama
atau perbedaannya
hanya sedikit sekali dan
dapat menggantikan dari
barang pertama tersebut
Bentuk kurrva demand dari
perusahan monopolistik
berada diantara prusahaan
monopili dan persaingan
sempurna. kurva demand
prusahaan yang monopolistik
berbentuk elastik.
kemringannya diantara
kedua kurva demand dari
monopoli dan persaingan
sempurna.
Dalam jangka pendek perusahaan
dalam persaingan monopoli dapat
mengalami tiga hal, yaitu:
Mendapat laba supernormal.
Mendapat laba normal.
Menderita kerugian.
Dari gambar disamping
harga dan output yang
menjamin laba maksimal
dengan menggunakan
kaidah MR=MC. pada
kaida MR=MC harga jual
produk sebesar OP1dan
output yang di jual
sebanyak OQ1dan
besarnya laba P1P2LK.
MR = MC adalah kaidah guna
menetapkan harga dan output yang
menjamin laba maksimal. pada kaidah
ME = MC harga jual produk sebesar
OP1dan output yang dijual sebanyak
OQ1dan besarnya TC = TR, yaitu
sebesarv 0PIKQ1.
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan
harga dan output yang menjamin laba
maksimal tetapi kalo kerugian yang minimal.
pada kaidah MR=MC harga jual produk
sebesar OP2, sedangkan biaya rata ratanya
OP1. biaya rata rata (AC) lebih besar dari
peneriman rata - rata (AR). Kerugian yang TC
(OQ1KP1), sedangkan besarnya TR ( OQ1LP2)
1.perubahan harga
berakibat prubahan
permintaan yang besar.
bentuk kurva demannya
bersifat sangat elastis
sehingga dengan sedikit
menaikann harga maka
output akan mengalami
banyak pengurangan.
2. Efiensi masing -
masing perusahaan.
Akan terdapat
efisiensi masing-
masing perusahaan
dalam jangka panjang
bila masuknya
perusahaan baru
kedalam industri yang
bersangkutan bebas
dan mudah.
3. promosi penjualan.
Beberapa pemborosan iklan
dari perubahan desain dapat
terjadi dalam persaingan
monopoli.
4. Jenis produk yang
tersedia.
● Konsumen akan
memperoleh berbagai merek
produk tertentu yang berbagi
ragam yang dapat di pilih dalam
pasar persaingan monopoli.
Kelompok 9 :1
.azramaharani yashinta_1222300101
2. .Much.nurkholish fahmi_1222300104
3. marsyanada_1222300107
Tugas mikro
Bab x
penentuan harga pada pasar
monopoli
10.1. arti monopoli
hPersaingan tidak langsung lain adalah kemungkinan
adanya perusahaan- perusahaan baru yang masuk
kedalam pasar yang msering di sebut dengan istilah
“persaingan potensial” . dikarenakan adanya persaingan
potensial ini , prilaku seorang produsen monopoli tidak
sebebas seperti apa yang di gambarkan dalam kausus
monopoli murni.
Sebelum menjelaskan monopoli, terlebih dahulu jelaskan disini istilah
monopoli murni atau pure monopoly. monopoli adalah suatu keadaan
dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada
prusahaan pesaing.
monopoli sebagai alat
analiysis dan berbagai
modifikasinya sangat
berguna dalam
mempelajari persaingan
oligopoli dan persaingan
monopoli.
prinsip-prinsip monopoli murni
pertama
Monopoli sebagai alat
analisis, sangat berguna
d.i pakai pada industri-
industri yang mendekati
monopoli ,murni
kedua
10.1. arti monopoli
Monopoli merupakan kebalikan extream dari persaingan
sempurna dalam rangkaian kesatuan stuktur pasar.
Monopoli, seperti halnya persaingan sempurna, hanya
ada dalam teori saja, dimana sejumlah barang yang
dihasilkan oleh satu produsen saja.
10.2. Ciri Ciri dan Faktor
Penyebab Pasar Monopoli
• Pasar monopoli adalah industri
sartu prusahaan
• Tidak mempunyai barang pengganti
yang mirip
• Tidak dapat kemungkinan untuk
masuk dalam industri
• Dapat memengaruhi penentuan
harga
• promosi iklan kurang diperlukan
10.2.1. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
10.2.1. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan
Adanya Pasar Monopoli
Perusahaan monopoli
memepunyai suatu sumber
daya tertntuyang unik dan
tidak dimiliki oleh
perusahaan lain.
Perusahaan monopoli
pada umumnya dapat
menikmati skala ekonomi
(economic of scale )
hingga ketingkat produksi
sangat yang sangat tinggi
kedua
Monopoli ada dan
berkembang melalui
undang-undang , yaitu
pemerintah memberi hak
monopoli kepada
perusahaan
ketiga
pertama
10.3. hambatan bagi perusahaan yang akan
memeasuki pasar
Pengasuh
Bahan Mentah
Hak Paten
Terbatasnya
Pasar
Pemberian hak monopoli oleh
pemerrintah
suatu perusahaan monopoli bisa timbul karna
beberapa sebab antara lain:
Kalau x adalah input untuk
produk Y
maka penguasaan sumber X akan
bisa menimbulkan perusahaan
monopoli
untuk barang Y ,dengan jalan
menolak
penjjualan X kepada perusahaan
lain
contoh : PDAM, Pertamina
Merupakan suatu sumber
terjadinya monopoli untuk
suatu macam barang
tertentu atau cara produksi
tertentu. Contoh produk-
produk Microsoft-Windows.
Dibanding dengan skala
minimum perusahan
pasar yang ada masi
terbatas, mungkin hanya
bisa memberikan “
ruang hidup “ untuk satu
perusahaan saja
Ada kalahnya hak
monopoli di berikan oleh
pemerintah . Contoh :
PELNI pada jalur
tertentu.
10.4. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT
10.5. POSISI KESEIMBANGAN
10.5.1. Hubungan P, TR, dan MR
10.5.2. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
10.6.1. Kerugian
adanyabmonopoli
Dari hal-hal yang
dibahas diatas kita lihat
bahwa kerugian
masyarakat dan
adanya monopoli bukan
hanya timbul karna
perusahaan monopoli
bisa menikmati
keuntungan diatas
keuntungan yang wajar
tetapi ada bentuk-
bentuk kerugian lain.
• output yang
lebih kecil
Jika suatu industri dengan
persaingan murni dijadikan
monopoli, maka monopoli
akan menaikan harga dan
memperkecil output dari
sebelumnya
2. halangan bagi
perusahaan lain
Dalam industri
monopoli,
dihalangnya
perusahaann baru
untuk masuk
kemungkinan di
peroleh laba jangka
panjang
Perusahaan monopolis
biasanya tidak menggunakan
sumber-sumber pada tingat
efisiensi puncaknya.
kegiatan promosi
penjualan mungkin akan
menguntungkan sang
monopolis.
3. Efisiensi Ekonomi
4. Promosi Penjualan
4. PROMOSI PENJUALAN
Tindakan yang bisa dilakukan
pemerintah yang bisa mengurangi
dampak negatif dari monopoli
terhadap masyarakat adalah :
• Menetapkan undang-undang
antimonopoli.
• Pemerintah bisa mendirikan
perusahaan tandingan.
• Pemerintah bisa mendirikan
perusahaan tandingan di dalam
pasa dengan tujuan membatasi
kekuasaan monopoli.
• mengimpor barang jenis yang di
produksi monopolis.
10.6.2. Pengaturan moonopoli oleh pemerintah
• Pengaturan Harga
Bab XI “Menentukan Harga Pada Pasar Oligopoli”
Disusun
oleh :
1. Azra Maharani Yashita (1222300101)
2. Much Nur Kholish Fahmi (1222300104)
3. Marsyanada (1222300107)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
KELAS U
PASAR OLIGOPOLI
Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui
dalam praktik adalah pasar oligopoli, yaitu
keadaan di mana hanya sedikit penjual
sehingga tindakan seorang produsen akan
mendoorng produsen lain untuk bereaksi.
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat memengaruhi harga pasar.
CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI
Berdasarkan kreteria CR4, struktur pasar sektor
industri di indonesia menurut Dumairy (dalam
perekonomian indonesia) pada tahun 1997 umumnya
industri di indonesia adalah oligopoli seperti (1) industri
makanan, minuman dan tembakau 67% ; (2) industri
kertas dan penerbitan 56% ; (3) industri kimia 47% ; (4)
industri minyak bumi dan batubara 55% ; (5) industri
logam dasar 55% ; (6) industri barang jadi logam, mesin,
dan peralatannya 60% ; (7) industri pengolahan lainnya
60%.
Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari
beberapa (dua sampai dengan lima produsen) sedangkan
apabila terdiri dua perusahaan disebut duopoli. Kriteria
pasar oligopoli yaitu :
1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan
penentuan harga dan jumlah produksi
2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan
DEMAND OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoli bisa juag terjadi dalam industri
dimana wilayah besar suatu perusahaan sangat kecil
misalnya indutri pompa bensin. Dalam industri ini
hanya ada sedikit sekali penjual pompa bensin, oleh
karena iu pengaruh anatar mereka bisa dimasukkan
dalam masalah penentuan harga/output dari oligopoli.
Perhatikan duopoli sebuah khsusus oligopoli dimana
ada dua perusahaan yang menghasilkan suatu produk
tertentu.
1. MODEL COURNUT
Model Cournut adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang
pertama kali diteliti oelh Augustin Cournut tahun 1938. model ini
beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah
sama dan sifatnya substitut sempurna serta struktur ongkos produksi
per unit sama.
Dalam hal ini jelas perusahan kedua hanya menghasilkan
setengah dari output yang diminta pasar yang tidak dilayani
perusahaan pertama. Perusahaan pertama menawarkan 0,5
dari seluruh permintaan, selama perusahaan kedua dapat
menawarkan 0,25 dari permintaan pasar, perusahaan pertama
pada waktu berikutnya akan menghasilkan 0,5x(1-
0,25)=0,375, kemudian perusahan kedua menawarkan input
stengah dari jumlah ouput yang tidak dilayani perusahan
pertama yaitu sebesar 0,5x(1-0,375)=0,3125 dan sterusnya
Model Cournot ditinjau dari Kurva Reaksi
Jika perusahaan pertama memproduksi setengah maka
perusahaan kedua akan memporduksi seperempat, jika
perusahaan pertama memproduksi 1, maka perusahaan kedua
akan memproduksi 0 begitu pun seterusnya. Hal ini menyebabkan
perusahaan kedua bereaksi terhdapat perusahaan pertama
PENURUNAN KURVA REAKSI SECARA MATEMATIS
KELEMAHAN MODEL COURNOT
a. Asumsi dalam model cournot yang mengatakan bahwa masing-masing produsen tidak
memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah
tidak realistis
b. Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada masing-masing
periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara keseluruhan akan mendorong
tingkat harga menajdi turun dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna
c. Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses penyesuian untuk
menuju ke posisi keseimbangan
d. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
2. MODEL BERTRAND
Model Bertrand dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh
J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan dalam
pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh
perusahaan.
Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan
model Cournot yaitu menggunakan fungsi reaksi untuk menentukan posisi
keseimbangan yang stabil dari pasar, namun modle inipun tidak lepas dari
kritik seperti halnya model Cournot yaitu :
a. Anggapan dalam model Bertrad mengenai perilaku produsen yang
tidak pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi
pesaingnya tidaklah realistis
b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya
tetapi tidak untuk pasar
c. Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat
harga persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak
dimungkinkan perusahaan atau pesaing baru untuk masuk/keluar
pasar
3. MODEL CHAMBERLIN (MODEL UNTUK PASAR
KELOMPOK KECIL)
Model Chamberlin menyatakan bahwa
keseimbangan stabil dipasar terjadi apabila pasar
diterapkan satu harga. Model Chamberlin beranggapakn
bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas (terikat)
terhadap pesaingnya yang ada dipasar.
Model Chamberlin berpendapat bahwa
keseimbangan pasar terjadi tanpa adanya
pengganbungan (collusion) di antara perusahaan yang
ada dipasar.Kelemahan dari Model Chamberlin ini adalah
apabila ada perusahaan baru yang masuk maka
keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam model
ini dengan mekanisme model pasar monopoli
4. MODEL KURVA PERMINTAAN PATAH
(THE KINKED-DEMAND MODEL)
P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada
tahun 1939. ada 3 asumsi yang merupakan dasar bagi
penelaahan kurva permintaan yang patah yaitu :
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman
dengan atau tanpa deferensi produk
b. Apabila suatu perusahaan menurnkan harga, maka
perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan
mengikuti menandingi penurunan harga tersebut
c. Apabila perusahaan menaikan harga , maka
perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak
akan mengikuti
Dalam gambar disamping ada dua kurva
permintaan, yang pertama yaitu kurva
permintaan dd (kurva permintaan Marshall)
dan yang kedua adalah kurva permintaan DD,
yaitu kurva bagia pasar yang menggambarkan
kuantitas permintaan Z dari perusahaan yang
bersangkutan, apabila semua pperusahaan
menandingi perubahan harga dari perusahaan
yang bersangkutan
5. MODEL STACKELBERG
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von Stackelbeng
tahun 1952, yang merupakan pengembangan dari model Cournot.
Dalam modle ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar
oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing
mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang
digambarkan model Cournot.
Pada gambar disamping terlihat kurva
isoprofit dan kurva reaksi yang dimiliki
oleh masing-masing duopolis. Apabila
dipasar ada dua perusahaan yang sama
kaut dan keduanya berharap menjadi
pemimpin, maka keseimbangan pasar
yang bersifat stabil tidak akan tercapai .
Keadaan ini dinamakan
“ketidakseimbangan Stakelberg”
PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT DALAM
Gambar disamping
merupakan sebuah kura
reaksi, yang menunjukkan
bagimana penurunan harga
akan memengaruhi kuantitas
yang diminta setelah reaksi
perusahaan-perusahaan
saingan diperhitungkan
KURVA PERMINTAAN TERPATAH (KINKED DEMAND
CURVE) DALAM OLIGOPOLI
a. Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan
menurunkan harga ke P1 maka permintaan
akan bertambah ke C1, harga ke P2, maka
permintaan akan bertambah ke
B1.Pelanggan perusahaan membeli barang
yang harganya turun, Pelanggan lain
membatalkan pembeliannya
b. Sedangkan apabila perusahaan juga
menurunkan harga ke P1 da P2 perubahan
permintaan akan ke titik B dan C
c. Menaikkan harga ke P3 permintaan ada di
titik A, karena reaksi perusahaan
mengubah harga maka kurva
permintaannya menajdi D1, ED2
CIRI-CIRI PASAR
OLIGOPOLI
1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang
berbeda.
Menghasilkan barang standar mislanya perusahaan baja,
aluminium, sedangkan yang menghasilkan barang berbeda mislanya
perusahaan mobil, truck, sepeda motor dan sebagainya
2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat
Apabila anpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga
sangat terbatas. Suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan
lain akan membalas menurnkan yang lebih besar lagi sehingga
keduanya akan sama atau kehilangan pelanggan
3. Promosi masih diperlukan
Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan
mmepertahankanpembeli lama, teurtama pada perusahaan yang
mengahsilkan barang yang berbeda
MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI
● Pasar Oligopoli ini mempunyai beberapa model
dalam menetapkan harga produknya, di antaranya
yang paling banyak ditemui adalah :
1.Pasar Kartel
2. Pasar dengan
Kepemimpinan
harga (price
leadership
Pasar Dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Model)
● Salah satu tiep keadaan yang diitmbulkannya adalah kinked demand curve atau
kurva permintaan yang patah. Seorang penjual dapat menaikan jumlah
penjualannya dengan jalan menurunkan harganya.. Hal ini mengakibatkan larinya
pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli
barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain. Berarti anatar penjual
salin bertindak untuk menurunkan harga, hal ini disebut “perang harga”. Sebab
pokok dari terjadinya perang harga adalah karena adanya saling ketergantungan
(interdependency) antara penjual yang satu dengan yang lain.penjual telah
mengadakan persetujuan hargayang telah ditaati karena dianggap memberi
keuntungan. Harga ini sering dipertahankan secara kaku. Kekauan harga ini
mengakibatkan kurva permintaanya menjadi lurus tetapi patah dan disebut kinked
demand.
Gamabra disampaing
menunjukkan kasus dimana
terdapatketegaran harga, maka
produsen sama, walaupun
terdapat perubahan dalam
biaya produksi. Selama biaya
produksi naik turun di daerah
kkrva penerimaan marjinal yang
tegak/patah itu maka jumlah
barang yang dihasilkan
perusahaan oligopoli tidak akan
berubah, oleh karena itu tingkat
harga barang juga tidak
berubah.
Ketegaran Harga
Ketegaran Harga
Dari gambar disamping harga
akan tetap berubah jika MC
memotong bagian MR yang
condong. Harga bisa berubah
naik atau turun jika MC
memotong MR buka pada bagian
yang patah (tegak lurus LN)
PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP
KESEJAHTERAAN
Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurag lebih
sama dengan monopoli. Disatu pihak oligopoli menimbulkan
efek negatif dalam bentuk :
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati
oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang
2. Adanya ketidakefesienan produksi karena setiap
produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen
maupun buruh (karena P > MC ; seperti dalam kasus
monopoli
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang daapat merugikan masyarakat makro.

More Related Content

Similar to Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx

Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptxTugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptxFitriaIntanNovianti
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxZahraFebta
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxAllysiaPalvy
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxSeptianaRozziRahmawa
 
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas J
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas JPengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas J
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas JMuhammad Nur Rohman Syah
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)SofinatusSolikhah
 
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptxKUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptxDellaWidyasari
 
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-Wahyu Saputra
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2MiranaLavenia
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7Maurheen Queena Hamada
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxtrendaardianti
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14febygalih
 
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptxPPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptxdiann43
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxDonaMarina
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikroRPKSD
 

Similar to Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx (20)

Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptxTugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
 
KELOMPOK 6 PE MIKRO
KELOMPOK 6 PE MIKROKELOMPOK 6 PE MIKRO
KELOMPOK 6 PE MIKRO
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO.pptx
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptxPENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9.pptx
 
Supply and dmand
Supply and dmandSupply and dmand
Supply and dmand
 
Pengantar Teori Ekonomi Mikro
Pengantar Teori Ekonomi MikroPengantar Teori Ekonomi Mikro
Pengantar Teori Ekonomi Mikro
 
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas J
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas JPengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas J
Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 11 kelas J
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
 
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptxKUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
KUMPULAN PPT KEL. 1.pptx
 
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-
Jbptunikompp gdl-elviraazis-18603-3-keseimba-
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
Pengantar ekonomi mikro kelompok 2
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
 
Elastis
ElastisElastis
Elastis
 
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptxPPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
PPT MATERI 1-8 KELOMPOK 4.pptx
 
Pertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptxPertemuan 1.pptx
Pertemuan 1.pptx
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 

Recently uploaded

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 

Recently uploaded (20)

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 

Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.potx

  • 2. Nama Kelompok  Azra Maharani Yashita (1222300101)  Much. Nur Kholish Fahmi (1222300104 )  Marsyanada (1222300107 )
  • 3. Apa Itu Ilmu Ekonomi ? Ilmu Ekonomi Adalah Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran
  • 4. 1. Azra Maharani Yashita (1222300101) 2. Much Nur Kholis Fahmi (1222300104) 3. Masyanada (1222300107) Nama Kelompok
  • 5. Ilmu Ekonomi Sejarah Singkat Perkembangan Ilmu Ekonomi Pengertian Ilmu Ekonomi Mazhab-Mazhab dalam Ekonomi Penggunaan Asumsi Ruang Lingkup, Unsur Penting & Alat Analisis Teori Ekonomi Kegiatan Ekonomi Ekonomi Mikro dalam Kerangka Ilmu Ekonomi Kelangkaan dan Problem Ekonomi
  • 6. Sejarah Singkat Perkembangan Ilmu Ekonomi  Sejarah ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara fenomena ekonomi berubah dilihat dari sudut pandang historisnya. Analisis dalam sejarah ekonomi dilakukan menggunakan gabungan metode sejarah, statistik dan teori ekonomi terapan sampai peristiwa bersejarah
  • 7. Mazhab dalam Ekonomi Mazhab Ekonomi adalah beragam pendekatan dalam sejarah konsep ekonomi yang cukup penting untuk dikelompokkan untuk aliran konsep, berikut adalah Mazhab-Mazhab dalam Ekonomi : Mazhab Merkantilisme, Mazhab Fisiokrat, Mazhab Klasik, Mazhab Sosialisme, Mazhab Historis, Mazhab Marjinalis, Mazhab Institusionalis, Mazhab Neoklasik, Mazhab Keynesia dan Mazhab Chicago
  • 8. Kelangkaan dan Problem Ekonomi Kelangkaan  Kelangkaan adalah dasar masalah inti ekonomi dimana alokasi sarana yang terbatas untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas Promblem  Mekanisme Ekonomi  Mekanisme perencaan pusat  Mekanisme Pasar
  • 9. Apa Itu Kegiatan Ekonomi?  Kegiatan Ekonomi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari oleh karena itu, semua orang tidak terhindarkan menjadi pelaku kegiatan ekonomi setiap harinya. seperti halnya  Kebutuhan manusia  Sumber pemuas  Teknik produksi
  • 10. Penggunaan Asumsi Ruang Lingkup, Unsur Penting, dan Alat Analisis Teori Ekonomi  Asumsi merupakan bagian penting dari teori. Teori ekonomi menggunakan asumsi bahwa motif pengusaha dalam berusaha adalah memaksimalkan keuntungan, berikut ini salah contoh salah satu dari asumsi - Asumsi Regional - Asumsi Ceteris Paribus - Asumsi Penyederhana  unsur –unsur penting dalam teori ekonomi 1. Definisi 2. Pemisalan 3. Hipotesis 4. Membuat ramalan
  • 11. Alat Analisis Teori Ekonomi  Alat Analisis Teori Ekonomi  Grafik, Grafik menjadi alat utama yang dapat digunakan untuk menguji teori ekonomi mikro. grafik berperan untuk menunjukkan hubungan anatar variabel-variabel yang terkait secara visual.  Matematika, matematika dapat digunakan untuk menguji kebenaran teori ekonomi mikro melalui hubungan antara variabel terkait yang dihitung secara matematis.  Statistik, Statistik berfungsi untuk mengumpulkan data dan fakta yang dapat digunakan sebagai alat untuk menguji kebenaran teori ekonomi mikro tersebut
  • 12. Ekonomi Mikro dalam Kerangka Ilmu Ekonomi  Pengertian ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari kegiatan ekonomi dari produsen dan konsumen dalam penentuan kuantitas ,kualitas dan harga barang atau jasa di pasar . Pelaku ekonomi dalam ekonomi mikro meliputi individu atau perseorangan dan perusahaan
  • 13.
  • 14. Teori Permintaan, Penawaran, dan Harga Pasar Harga Suatu Barang dan Jasa Teori Permintaan Teori Penawaran Penentuan Harga Pasar Aplikasi Praktis Keseimbangan Pasar
  • 15.  Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai harga bila barang dan jasa tersebut mmepunyai nilai dan guna. Disamping berguna dan bernilai, barang tersebut terbatas adanya (langka). Semakin berguna & langka, maka harga tersebut menjadi mahal, begitu pun sebaliknya.
  • 16. Pengertian Teori & Rumus Fungsi Permintaan  Teori Permintaan adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa harga dipengaruhi oleh permintaan  Rumus Fungsi  Dx = f (Px;Py….P, l, S)  Dimana  Dx = Permintaan akan barang  Px = Harga barang itu sendiri  P2 = Harga barang yang lain  l = Pendapatan konsumen  S = Selera 1. Harga barang iitu sendiri 2. Kegunaan barang tersebut 3. Rasa dan keinginan konsumen 4. Waktu/tempat 5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia 6. Tingkat penghasilan konsumen 7. Jumlah barang jenis pengganti Faktor –Faktor Yang Memengaruhi Permintaan
  • 17. Kurva Demand Pengecualian Kurva Demand Kurva Permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang/jasa yang minta dengan harga dimana harga sebagai variabel independen dann jumlah barang yang diminta merupakan variabel dependen Pengecualian hukum demand adalah kondisi antara barang mewah/prestise semakin murah semakin tidak laku. Gambar diatas memperlihatkan kurva permintaan yang miring ke atas. Seperti akan diperlihatkan analisis teoritis mengenai kurva.
  • 18. Menggambar Kurva Demand dengan Matematis Pergeseran Kurva Demand Angka 200 di sumbu horizontal adalah interseptnya fungsi Qx (Absis), sedang 400 adalah interseptnya fungsi Px (ordinat). Pada fungsi Qx, Slopenya adalah 0,5 yaitu 200/400 sedang pada fungsi Px slopernya 2 adalah 400/200 Bila pendapatan meningkat, kurva permintaan bergeser sejajar ke kanan, jika pendapatan menurun, kurva permintaan bergeser sejajar ke kiri
  • 19. Dari tabel diatas terlihat bahwa permintaan pasar merupakan penjumlahan horizontal permintaan Ali dan Budi ppada setiap tingkat harga. Kurva permintaan pasar adaah jumlah horizontal dari permintaan individu.
  • 20. Pengertian Teori Penawaran  Teori ppenawaran adalah teori yang mejelaskan hubungan antara harga suatu barang atau jasa dengan jumlah yang ditawarkan oleh produsen atau penjual pada periode tertentu  “jika hrag suatu barang/ jjasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus.” Hukum Penawaran
  • 21. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum Penawaran Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk kepada Hukum Penawaran Persamaan permintaan berslope negatif sedang persamaan penawaran berslope positif. Slope inii menujukkan (1) arah perubahan harga & jumlah yang ditawarkan searah & (2) bentuk kurva penawaran, miring dari kiri ke bawah ke kanan atas. Kurva S1 merupakan kurva ppenawaran jangka panjang dengan biaya konstan atau constant cost long run supply curve sedangkan S2 disebut sebagai kurva penawaran jangka panjang dengan biaya menurun atau descreasing cost long run supply curve
  • 22. Pengertian Harga Pasar Harga Pasar Berubah Jika Penawaran Bertambah dengan Harga Tetap Harga pasar terjadi karen a adanya interaksi permintaan dan penawaran, berikut ini kalau dilihat dari grafik Jumlah Permintaan bertambah sedangkan penawaran tetap maka terjadi kenaikan harga yang semula 0P1 menjadi sebesar 0P2. jumlah keseimbangan berubah tadinya 0Q1 menjadi sebesar 0Q2
  • 23. Harga Pasar Berubah Jika Terjadi Perubahan Permintaan Meningkat Sedang Penawaran Tetap Perubahan Keseimbangan Jika Terjadi Perubahan Permintaan meningkat Sedang Penawaran Turun Dilihat dari gambar diatas terjadii adanya perubahan permintaan & penawaran yang berkurang maka kurva permintaan bergeser ke kanan & kurva penawaran bergser ke kiri. Dilihat dari gambar keseimbangan P & Q yang baru berubah. Harga keseimbangan naik & Q keseimbangan bertambah. Hharga naik dari 0P1 ke 0P2 & Q keseimbangan bertambah
  • 24.
  • 25.   Elastisitas permintaan ialah besar besar kecilnya presentase perubahan pada jumlah yang diminta yang disebabkan oleh presentase tertentu dari perubahan harga. Berikut adalah macam-macam elastisitas : 1) Elastisitas harga (Price elasticity) 2) Elastisitas silang (cross elasticity) 3) Elastisitas income (income elasticity) 4) Elastisitas iklan (advertising elasticity) Teori Elastisitas
  • 26.   Jika koefisien elastisitas tak terhingga (ω) maka elastisitasnya disebut perfect elastic (sangat elastis)  Jika koefisien elastisitas >1 maka elastisitasnya disebut elastis  Jika koefisien elastisitas <1 maka elastisittasnya disebut inelastis  Jika koefisien = 1 maka elastisitasnya disebut unitary elastic  Jika koefisien elastisitas = 0 maka elastisitasnya disebut perfect inelastic (inelastis sempurna) Sifat Elastisitas Permintaan
  • 27.   Arc Elasticity (Elastisitas Busur) Arc elasticity ini mengukur respons (kepekaan) perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga. Cara Mengukur Tingkat Elastisitas Perhitungan nilai OP & OX digunakan nilai tengah dengan rumus sebagai berikut.
  • 28.   Point Elasticity Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada kurva permintaan/penawaran. Cara Mengukur Tingkat Elastisitas Dari gambar disamping memperlihatkan kurva permintaan PABX yang berupa garis lurus. Kita akan mengukur angka elastisitas harga dari permintaan pada titik B yakni kita ingin mengukur elastisitas titik. Kemiringan slope dari garis lurus PBAX pada titik A adalah AP/AQ
  • 29.   Elastisitas silang ini ditunjukan bagi dua barang yang sama sekali tidak terkait satu sama lain. Kenaikan harga barang X tidak akan memengaruhi permintaan Y. contohnya adalah kaos dan laptop. Kenaikan harga laptop tidak akan memengaruhi penjualan kaos, begitu pula sebaliknya. Berikut ini adalah cara membandingkan prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan prosentase harga Y & ini dapat diformulasikan sebagai berikut.  Exy (ɳ) = %∆Qx %∆Py Exy (ɳ) = Qy2-Qy1 : Px2 – Px1 Qy1+Qy2 Px1+Px2 Exy = Qy2-Qy1 . Px1+Px2 Qy1+Qy2 Px2-Px2 Elastisitas Silang (Cross Elastisity) Jika hasilnya positif maka barang itu merupakan barang subtitusi satu sama lain & jika hasilnya negatif merupakan komplementer
  • 30. A. Elastisitas Silang Barang Subtitusi Karena harga the turun, selain berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi berkurang walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan karena kopi & the adalah barang subtitusi B. Elastisitas Silang Barang Komplementer Jika harga barang Y naik mengakibatkan naiknya jumlah barang X yang diminta. Tetapi jika harga barang Y naik mengakibatkan jumlah yang diminta barang X turun maka barang X dan Y adalah barang komplemen
  • 31.  Elastisitas Penawaran  Pengukuran respons penawaran terhadap perubahan harga. Jika didasarkan pada teori ekonomi, penawaran/supply akan naik apabila harga naik, sebaliknya jika penawaran terhadap barang / jasa berkurang, maka harga akan turun. Berikut rumus yang digunakan untuk mengukur koefisien  Es = %∆Qs %∆Px
  • 32.  Menentukan sifat penawaran Melihat Besarnya Koefisien Elastisitasnya a. Jika nilai Es tak terhingga (ω) disebut perfect elastis b. Jika nilai Es > 1 disebut elastis c. Jika nilai Es < 1 disebut inelastis d. Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastis e. Jika nilai Es = 0 disebut perfect elastis (inelastis sempurna) Melihat Kecondongan Kurva Permintaan a. S1 sifat penawaranya Perfect inelastis b. S2 sifat penawarannya disebut inelastis c. S3 sifat penawarannya disebut unitary elastis d. S4 sifat penawarannya disebut elastis e. S5 Sifat penawarannya disebut perfect elastis
  • 33.   Elastisitas pendapatan adalah peruahan dalam ppermintaan sebagai akibat dari perubahan dalam pendapatan. Misalnya, apabila karena pendapatan meningkat 10%, permintaan suatu barang meningkat 20%, maka elastisitas pendapatannya adalah 20%/10% = 2. formulanya sebagai berikut: Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity) Ed = ∆D /D ∆I / I Ed = elastisitas pendapatan permintaan ∆D/D = perubahan kuantitas yang diminta ∆I/I = perubahan pendapatan
  • 34.  Elastisitas Pendapatan Perubahan Permintaan Barang Lux karena Adanya Kenaikan Income Perubahan Permintaan Barang Inferior kaarena Adanya Kenaikan Income Barang inferior adalah barang barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah Barang luxury adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih banyak jika pendapatan konsumen bertambah
  • 36. BAB VI (Perilaku Konsumen) A. Beberapa Konsep Berkaitan dengan Perilaku Konsumen Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang diminta. Manfaat inilah yang dikenal dengan utilitas (utility). Ada 2 cara mengukur nilai suatu barang yakni secara kardinal (dengan menggunakan pendekatan nilai absolut) dan secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai relatif, order, atau rangking). Sesuai dengan konsep Gossen ll, maka ada dua pendekatan dalam mempelajari pemberdayagunaan (utulity) yaitu jika harga barang itu semakin mahal maka jumlah barang yang diminta semakin sedikit/dikurangi, sebaliknya jika harga barang itu semakin murah/ turun maka jumlah barang yang diminta semakin banyak/ditambah. Kemampuan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia disebut ‘nilai’.
  • 37.  Nilai Barang Dapat Dibedakan Menjadi a) Niali penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia contohnya beras (nasi) dapat memenuhi kebutuhan akan makanan b) Niali penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya  Nilai Pertukaran Dibagi Menjadi : a) Nilai pertukaran objektif yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain b) Nilai pertukaran subjektif yaitu arti yang diberikan oelh seseorang kepada suatu barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya
  • 38.  Pemenuhan Kepuasan Pada hakikatnya kepuasan manusia tidaklah terbatas untuk memenuhi semua kebutuhan manusia, oleh karena itu hendaknya manusia dapat berpikir rasional dalam menentukan kebutuhan sehingga keseimbangan antara kebutuhan dana alat pemuasnya mendekati keseimbangan. Banyak ahli ekonomi membicarakan tentang kebutuhan dan pemuasannya antara lain yaitu Gossen yang dikenal Hukum Gossen yaitu : Hukum Gossen l “Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus menerus, maka kenikmatannya akan terus menerus berkurang, sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan) Hukum Gossen ll Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang. Berdasarkan pendapat Gossen ini timbullah berbagai teori guna dan kepuasan (marginal utility)
  • 39. B. Pendekatan Tradisional Untuk Mengungkapkan Perilaku Konsumen Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha untuk menjelaskan perilaku konsumen di pasar. Secara tradisional perilaku konsumen dpaat dijelaskan menggunakan konsep utilitas (daya guna). Menurut pendekatan ini setiap barang mempunyai daya guna atau utilitas karena barang tersebut pasti mempunyai kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen yang menggunakan barang tersebut, jadi apabila seseorang meminta suatu jenis barang pada dasarnya yang diminta adalah daya guna barang tersebut. Berikut rumus pendekatan tradisional : U= f(X1; X2;…….Xn) dimana U adalah banyaknya daya guna bagi seseorang konsumen dan X2 adalah banyaknya baang tersentu yang dikomsumsikan oleh konsumen tersebut. Pendekatan tradisional terpecah menajdi dua yaitu Cardinal Approach dan Ordinal Approach
  • 40. I) Cardinal Approach Pendekatan kardinal adalah suatu daya guna atau nilai guna yang bisa diukur dengan satuan uang atau utiitas, nilai guna tersebut memiliki tingkatan yang sesuai dengan subjek yang menilainya. Pendekatan memiliki asumsi bahwa sebuah produk yang memiliki kegunaan lebih bagi konsumen maka itulah yang paling diminati. Pada pendekatan ini guna dapat dibedakan anatar guna total (total utulity = TU) dan guna batas atau utility (MU) a) Konsep Guna Batas dan Guna Total (MU dan TU) 1). Guna Batas (Marginal Utility) Guna batas ialah subangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimilki oleh oarang tersebut. Menurut Hukum Gossen maka semakin banyak jumlah barang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil. 2) Guna Total (Total Utility) Guna total (total utility) adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsikan sejumlah barang tertentu.
  • 41. b) Asumsi (Anggapan) dalam Teori Cardinal 1) Utility Seseorang Bisa Diukur dengan Uang Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi barang dan jasa dapat dihitung secara numerik. Mislanya total utility seseorang mengonsumsi satu buah mangga adalah sebesar sepuluh dan jika mengonsumsi dua buah total utilitynya sebesar delapan belas dan seterusnya. 2) Berlakunya Hukum Gossen (Law Of Diminishing Marginal Utility) Berkaitan dengan fenomena ini dalam teori nilai guna dikenal hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Kurva U(X) menggambarkan hubungan antara besarnya daya guna dengan banyaknya barang yang dikonsumsi
  • 42. 3) Konsumen Bersifat Rasional Adalah tindakan perilaku konsumen dalam pembelian suatu bardan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umur yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan uatama, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen c) Kritik pada Pendekatan Cardinal 1) Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru 2) Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan d) Maksimalisasi Guna Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi. Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebgaai berikut. TU2 (sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada penambahan) = Mux atau (TUx+1)-(Tux)= Mux Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif (-). Turun pertama dari fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU maksimal atau bisa juga dikatakan nilai X dari turunan pertama dari MU sama dengan nol maka TU-nya maksimal
  • 43. e) Cara Mempergunakan Persamaan Fungsi Untuk mencaru kemungkinan dari kombinasi-kombinasi di samping haru menentukan rumus berikut : Mux = Muy ……………………………….. (1) Px Py X.Py + Y.Py = ……………= l (pendapatan) (2) Dari tabel di atas yang memenuhi persyaratan pertama ada 4 kombinasi yaitu : 1. Kombinasi l : 4 barang X da 1 barang Y 2. Kombinasi ll : 6 barang X dan 2 barang Y 3. Kombinasi lll : 7 barang X dan 4 bbarang Y 4. Kombinasi lV : 8 barang X dan 5 barang Y Selanjutnya lihat ke 4 kombinasi yang memenuhi syarat kedua adalah 7 barang X dan 3 barang Y (7x$1+3x$2=$13). Hal ini dikarenakan dengan jumlah uang yang dimiliki konsumen ($13) mampu memberikan uility yang maksimal (MUxPx=Muy/Py) kombinasi 7 barang
  • 44. f) Perubahan Kombinasi Barang yang Dibeli Konsumen Adanya kenaiakn harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli. Hal ini disebabkan : 1. Adanya efek subtitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konsumen akan mengalihkan barang yang dibelinya kepada bbarang pengganti yang harganya lebih murah 2. Efek ppendapatannya (income) dengan kenaiakn harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill konsumen tersebut berkurang ll Indifference Curve Approach A) Property Indifrence Curve Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach 1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal adalah asumsi yang keliru (doubtful) 2. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah. 3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja
  • 45. 1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi) yaitu : a) konsumen selalu bersifat rasional (rationality) b) nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money) c) utility dinyatakan secara ordinal d) berlakunya hukum tambahan yang semakin lam semakin berkurang (diminishing marginal utility) e) The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi f) Consistency and transitity of choice. Secara rasioanal, utilitas seseorang akan meingkat jika jumlah komoditi yang dikonsumsi meningkat. Konsumen akan betindak secara rasional yaitu degan jumlah uang yang dimiliki infin mendapatkan utilitas yang maksimum. 2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of Subtution Dari gambar di samaping menunjukkan konsumen mengonsumsi kombinasi A, B, C dan D akan memberikan kepuasan (Utility) yang sama. Hal imi Karena Kombinasi tersebut terletak pada satu IC yang sama.
  • 46. 3. Sifat-sifat Indifference Curve a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi,sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu semkain lama semakin berkurang. b. Cembung terhadapt titik 0 atau origin c. Dua IC tidak akan saling berpotongan 4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar Kombinasi X dan Y pada IC akan berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC berbeda. Kombinasi titik B menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih tinggi, hal ini dikatakan semakin jauh dari titik 0 menunjukkan IC yag memberikan utilitas lebih tinggi
  • 47. 5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan Kombinasi A memberikan utilitas sama dengan kombinasi dititk B, hal ini disebabkan terletak di IC2, kombinasi A memberikan utilitas sama dengan kombinasi C karena terletak pada IC1, kombinasi titik B sama dengan kombinasi titik C karena terletak pada IC yang berbeda B) Kendala Anggaran (Budget Contraint) Kendala anggaran ini dalam ekonomi konvesional dianggap sebagai salah satu kendala untuk memenuhi kepuasan konsumen terhdapat sesuatu. Keinginan untu memaksimalkan tingkat kepuasan tentu ada batasan, yaitu berupa dana yang tersedia untuk membeli kedua jenis barang tersebut. Berikut rumusnya : BPx.(X) + Py.Y B = Anggaran Px = Tingkat Harga X Py = Tingkat Harga Y
  • 48. C) Keseimbangan Konsumen Keseimbangan konsumen adalah kombinasi barang dan jasa yang memaksimalkan utilitas (kepuasan) total individu. Kombinasi yang memberikan guna yang maksimal bagi konsumen ialah kombinasi A karena dengan jumlah uang yang ada konsumen mampu mendapatkan kombinasi barang banyak d) Perubahan Utilitas Konsumen 1. Berubahnya Salah Satu dari Harga Barang harga barang X naik, maka garis anggaran dan Indifference curve bergeser ke kiri, jika harga barang X turun maka garis anggaran dan indifference bergeser ke kanan Jika
  • 49. 2. Berubahnya Pendapatan Konsumen Jika pendapatan turun konsumen turun maka kedua curva dibawah akan bergeser ke kanan dan sejajar, bila titik singgung anatra kurva anggaran (Budget line) dan indefference yang lama dan yang abru dihubungkan, maka garis yang menghubungkan kedua titik disebut income counsumption 3. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior Konsumen akan membeli barang dengan jumlah yang lebih banyak jka harga barang turun
  • 50. e) Derivasi Kurva Permintaan dari Kurva PCC Sesuia dengan hukum pasarnya jika barang X mengalami penurunan sedangkan harga Y tetap, amka BL akan berubah dari BL ke BL1 ke BL 2. jumlah barang X yang diminta (diturunkan dan titik A,B, dan C karena perubahan harga, hubungan itu tiada lain adalah kurva permintaan. Bila titk keseimbanagn A,B,C pada kurva BL dihubungkan menajdi 1 garis, haisl diperoleh dikenal dengan price consumption curve (FCC), yaitu garis yang menunjukkankeseimbanagn konsumen karena perubahan tingkat harga dengan asumsi tingkat pendapatan tetap.
  • 51. F) Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC Naiknya tingkat pendapatan akan menggeser BL secara paralel dari BL ke BL1, selanjutnya keseimbangan konsumen bergeser dan titik D ke titik E lalu ke titik F, bila titik D,E,F dihubungkn haislnya dikenal dengan income consumption curve (ICC) yang menunjukkan keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat pendapatan selam tingkat harga tetap, dari kurva ICC ini dapat dibentuk Kurva Engel yang menggambarkan hubungan anatar pendapatan dengan jumlah barang yang diminta.
  • 52. g) Bentuk Indifference Curve Bentuk kurva indifference curve adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titk nol. Bentuk yang demikian menggambarkan berlakunya hukum diminishing marginal utility. 1) Kurva indiference subtitusi sempurna Jika diperhatikan gamabr disampiang untuk mendapatkan barang X lebih banyaj penggantian barang Y dan X dengan jumlah yang sama. Hal ini menunjukkan barang X dan Y mempunyai subtitusi yang sempurna
  • 53. 2) Kurva Indifference curve yang berupa huruf L menunjukkan komplemen Dilihat dari gambar disampaing kurva tersebut yaitu barang Y ditambah atau dikurangi tidak bisa digantikan dengan barang X
  • 54. h) Kritik dan Aplikasi Pendekatan Indefference Curve 1) Kritik a) Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah b) Subtitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masi adanyya faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X c) IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, post behavior of stock
  • 55. 2. Aplikasi Menghitung Utilitas Konsumen dengan Fungsi
  • 56. Tugas Pengantar Mikro Bab V “Perilaku Produsen” Kelas : U Nama Anggota : 1. Azra Maharani Yashita (1222300101) 2. Much Nur Kholis Fahmi (1222300104) 3. Marsyanada (1222300107)
  • 57. Perilaku Produsen Dalam teori ekonomi seorang produsen harus merumuskan dua macam keputusan yang penting yaitu (1) berapa output yang harus diproduksi dan (2) bagimana kombinasi faktor produksi yang hendak dipergunakan. Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi atau suatu proses dimana masukan input diubah menjadi output. Faktor produksi dalam pembahasan perilaku produsen ini adalah land, man, capital, dan skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan) Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindikan seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input yang dimiliki, oleh karena itu, perilaku produsen juga dinamakan tindakan atau tingkah laku produsen atau dengan istilah Producer’s Behaviour. Pada saat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya inilah seorang produsen dikatakan dalam keadaan keseimbangan atau ekuilibrium atau “ekuilibrium produsen” This template has been created by Slidesgo
  • 58. Misalkan dalam proses hanya ada dua input yaitu labor dan capital, dalam proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi This template has been created by Slidesgo
  • 59. This template has been created by Slidesgo Konsep Jangka Waktu dalam Proses Produksi Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan “Jangka Pendek” dan “Jangka Panjang”. Karena Adanya kesulitan mengklasifikasi secara general ini menyebabkan teori ekonomi acuan jangka pendek dan jangka panjang bukan berdasarkan waktu tetapi apakah produsen dapat mengubah faktor produksi yang ia gunakan atau tidak. Dalam kurun waktu satu hari mungkin lebih intensif apabila produsen tetap mengutamakan mesin yang ada. Dalam kurun waktu satu bulan produsen tersebut akan merasa lebih untung apabila menyewa tambahan peralatan produksinya, dan dalam kurun waktu satu tahun akan lebih menguntungkan lagi apabila produsen membayar sendiri tambahan peralatan produksi yang baru lagi.
  • 60. 1. JANGKA PENDEK This template has been created by Slidesgo Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan hanya satu input yang bervariabel. Setiap jangka waktu yang terletak antara jangka waktu di mana tak ada sumber yang variabel dan jangka waktu di mana hanya satu sumber yang variabel dinamakan jangka pendek. Periode jangka pendek yaitu suatu jangka waktu proses produksi tertentu di mana hanya ada satu produksi yang bervariabel, sedangkan faktor lain tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya oleh produsen berapa pun output dihasilkan Konsep jangka pendek yang akan kita gunakan adalah jangka wkatu yang demikian pendek sehingga perusahaan tak punya waktu untuk mengubah jumlah sumber-sumber seperti tanah, gedung, mesin-mesin, dan menejemen.
  • 61. 2. JANGKA PANJANG This template has been created by Slidesgo Seperti yang telah disinggung di depan, apa yang dimaksud dengan jangka panjang sebenarnya tidak ada kaitannya sama sekali dengan waktu. Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai keadaan proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat variabel. Artinya jumlahnya dapat diubah-ubah. Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesmepatan untuk mendapatkan kombinasi faktor- faktor produksi yang paling efisien. Pengertian periode produksi jangka pendek dan jangka panjang secara mutlak tidak dikaitkan dengan kurun waktu tertentu, dalam arti mungkin saja suatu proses produksi tertentu, kurun waktu 1 tahun termasuk jangka pendek, tetapi untuk proses produksi lain kurun waktu tersebut termasuk jangka panjang. Jangka panjang tak menimbulkan pembatasan (defensi)
  • 62. FUNGSI PRODUKSI This template has been created by Slidesgo Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output, biasanya dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi adalah hubungan fisik anatar input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang/jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga. Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam persamaan matmatis. Persamaan tersebut dengan mudah diperluas untuk memasukkan sebanyak mungkin sumber untuk menghasilkan suatu barang tertentu. Fungsi produksi ini memberikan cara yang mudah untuk menghubungkan output dengan input, jumlah output yang dihasilkan suatu perusahaan tergantung pada jumlah input yang digunakan. Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan, jadi barang produksi merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi merupakan variabel bebas, secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut : Q = F (C,L,B,S) Q = Output C = Capital L = Labor B = Bahan Baku S = Skill
  • 63. Hubungan Antara Output dan Input Bisa dalam Bentuk Linier ataupun Tidak Linier This template has been created by Slidesgo
  • 64. Analisis Proses Produksi Jangka Pendek This template has been created by Slidesgo Jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP (average product), dan MP (marginal product). Dimaan TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oelh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan. hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor).
  • 65. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Returns) This template has been created by Slidesgo ● Dalam hubungan produksi jangka pendek, dimana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kiat menambah faktor produksi variabel itu secara terus menerus produksi total akan bertambah terus tapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu sksn mencapai maksimum dan kemudian menurun.
  • 66. This template has been created by Slidesgo Hubungan Antara TP, AP, dan MP Dalam hubungan produksi jangka pendek, dimaan satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel secara terus menerus. Produksi total akan bertambah terus tapi dengan tambahan yang semakin kecil dan setelah suatu jumlah tertentu mencapai maksimum kemudian menurun. Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat penting untuk dipahami karena posisinya sangat menentukan kegiatan produsen dalam melakukan kegiatan usahanya. Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah : 1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP 2. Jika AP maximum maka MPP = AP 3. Jika AP semakin berkurang maka MP < AP
  • 67. Tahapan Dalam Fungsi Produksi This template has been created by Slidesgo Hubungan anatar produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal itu sangat berguna untuk melihat tingkat efesiensi penggunaan faktor produksi, kita membagi fungsi produksi itu dalam tiga tingkat, yaitu tahap l, tahap ll dan tahap lll. Tahap l ditandai dari produksi awal hingga AP yang maximal. Tahap ll dimulai dari AP maximal hingga MP-nya sama dengan 0 . Tahap lll ditandai dari TP yang mulai menurun. Tahap l dan tahap lll disebut sebagai tahap yang tidak rasioanl dan tahap ll disebut sebagai tahap rasional. Allasannya karena pada tahap ll itu produksi marjinal (MP) untuk semua faktor produksi (masukan), yaitu untuk tenaga kerja maupun tanah adalah positif. Seorang produsen tidak akan berproduksi pada tahap lll karena dalam tahap ini ia akan memperoleh hasil produksi yang lebbih sedikit dan penggunaan faktor produksi variabel yang lebih banyak. Begitu pada pada tahap l seorang produsen tidak akan berproduksi pada tahap ini karena dengan memperluas produksinya ia dapat mengurangi/menekan ongkos produksi per unit. Dengan tingkat harga penjualan produksi yang sama untuk per unitnya, hal ini akan berarti memperbesar keuntungan yang diterima, jadi efesiensi produksi yang maksimal akan terjafi pada tahap ll.
  • 68. This template has been created by Slidesgo PRODUKSI JANGKA PANJANG Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi dimana semua faktor produksi dapat diubah ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel. A) Isoquant isoproduk atau isoquant adalah “kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu” Sifat dari Kurva Isoquant a. Cembung ke arah titik origin b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah c. Kurva Isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut. d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan
  • 69. MRTS (Marginal Rate Technical pf Subtitution) MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoquant pad titik khusus This template has been created by Slidesgo MRTS di C = ∆ K / ∆ L Jika terjadi subtitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio K dan Lnya : • K1 /L1 > K2 proses produksinya capital intensif • K1/L1 < K2 proses produksinya labor intensif
  • 70. This template has been created by Slidesgo Bentuk Isoquant Lain Bentuk Isoquant yang linier seperti disamping menunjukkan adanya subtitusi input. Kapital dan labor adalah sempurna. Subtitusi kapoital dan labor secara sempurna dalam dunia nyata tidak pernah bisa terjadi. Dalam suatu proses produksi tidak mungkin hanya dilakukan labor / kapital saja. Dalam proses produksi mesti ada minimal kapital dan ada minimal labor Bentuk Isoquant yang Input Output Bentuk Isoquant yang berupa huruf L seperti di samping menunjukkan tidak adanya subtitusi input kapital dan labor. Setelah itu terjadi subtitusi.
  • 71. ISO-BIAYA (ISOCOST) This template has been created by Slidesgo 1. Pengertian Isocost “Kurva yang menujukkan kedudukan dan titik- titik yang menunjukkan kombinasi barang- barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu” “Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-sumber yang dapat dibeli oleh perusahaan dengan harga tertentu dari masing- masing sumber persatuan dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu” Melihat gambar disamping, jika harga faktor produksi kapital adalah Pk, harga labor adalah PI dan besarnya dana yang tersedia adalah M
  • 72. Perubahan Isocost This template has been created by Slidesgo Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan :  Harga faktor produksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap  Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap  Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah A. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Labor Turun atau Naik sedamg Lainnya Tetap Jika hargalabor bertambah murah maka kurva isocost bergeser ke kanan dari KL2 menjadi KL3. dan jika harga labor bertambah mahal maka kurva isocost bergeser ke kiri dari KL2 menjadi KL3
  • 73. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Kapital Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap This template has been created by Slidesgo Jika harga kapital bertambah murah maka kurva isocost bergeser ke atas dari K2L menjadi K3L, dan jika harga kapital bertambah mahal maka kurva isocost bergeser ke bawah dari K2L menjadi K3L Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana) Berubah Berkurang atau Bertambah Jika jumlah modal bertambah besar maka kurva isocost bergeser ke atas dari K2L2 menjadi K3L3. jika harga kapital bertambah mahal maka kurva isocost bergeser ke bawah dari K2L2 menjadi K1L1
  • 74. Ekuilibrium Produsen This template has been created by Slidesgo Ekuilibrium produsen bisa diartikan sebagai “suatu keadaan seimbang di mana produsen mendapat keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor produksinya. MRTS = Slope Iso Quant MPI/MPk = -PI/Pk PI.MPk = Pk.MPI Persamaan diatas masing-masing ruas kiri dan kanan dibagi PI.PC maka hasil : PI . MPk = Pk . MPI PI . Pk PI . Pk MPk = MPI Pk PI
  • 75. This template has been created by Slidesgo JALUR EKSPANSI (EXPANSION PATH) Exapansion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik-titik least cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menujukkan ongkos kecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu. Peningkatan anggaran perusahaan lebih lanjut akan bergeser kurva isocost-nya ke kanan dan akan mencapai titik persinggungan yang baru, misalnya pada titik E3. apabila titik- titik keseimbanagn itu (E1, E2, E3) dihubungkan satu sama lain, maka kita akan mendapatkan apa yang disbeut dengan garis jalur ekspansi perusahaan (expansion path)
  • 76. This template has been created by Slidesgo Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return to Scale) Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor dan C adalah kapital dan Q adalah output maka : L + C akan menghasilkan Q Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah : aL + aC akan menghasilkan bQ Hasil penambahan input (a) berakibatkan perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) b > a ; (2) b = a ; dan (3) b < a 1. b > a disebut dengan increasing return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% mak output akan meningkat sebesar 30 %
  • 77. 2. b = a disebut dengan cosntant return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output meningkat sebesar 20% 3. b < a disebut dengan decreasing return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output meningkat sebesar 10%
  • 78. Faktor -Faktor yang Menyebabkan Proses Lebih Efisien This template has been created by Slidesgo 1. Terjadi spesialisasi dari para pekerja, semakin banyak terlibat dalam proses produksi tenaga kerjanya semakin terampil 2. Penggunaan teknologi 3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama 4. Semakin besar skala produksinya semakin efesien Skala ekonomi produksi ini bersumber dari beberapa faktor, antara lain specialization and division of labor, sebagaimana yang dikemukakan oelh Adam Smith. Sampai pada tingkat skala tertentu, semakin besar skala perusahaan memungkinkan spesialisasi dan pengelompokan tenaga kerja yang lebih efesien dan efektif Spesialisasi meningkatkan kemampuan para pekerja dalam bidangnya masing-masing, sedangkan pengelompokan pekerjaan sedemikian rupa akan menghemat waktu dan tenaga yang digunakan untuk menghasilkan suatu produksi. Kedua aspek yang dikemukakan tersebut akan meningkatkan produktivitas para pekerja yang sekaligus menurunkan biaya produksi
  • 79. This template has been created by Slidesgo Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line) Fungsi produksi membentuk suatu peta isoquant di mana antara isoquant yang satu dengan lainnya tidak berpotongan. Isoquant yang terletak semakin jauh dari titik 0 menunjukkan tingkat output yang semakin besar. Pada gambar diiatas menunjukkan minimun labor dan di titik K1 minimum kapital guna menghasilkan produk tertentu. Demikian juga pada IQ2 di titik L2 yang menunjukkan minimum labor dan K2 menunjukkan minimal kapital. Pada IQ3 titik L3 adalah minimal labor dan K3 adalah minimal kapital. Jika titik- titik K1,K2,K3 juga titik –titik L1,L2,L3 dihubungkan akan membentuk gambar bagai ridge-line. Daerah yang dibatasi kedua ridge-line disebut “daerah relevant” Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan kombinasi dua input di beberapa tingkat isoquant. berdasarkan ridge-line yang pertama dan ridge-line kedua ini, maka produsen yang rasional hanya akan berproduksi di daerah anatar kedua ridge-line tersebut dan dinamakan derah yang relevan untuk melakukan kegiatan produksi.
  • 80. Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination) Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost resources combinations. Gambar dibawah menunjukkan kombinasi faktor produksi tertentu yang memberikan ongkos kecil.
  • 81. PENGANTAR EKONOMI MIKRO “Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna” Disusun Oleh : 1. Azra Maharani Yashita (1222300101) 2. Much Nur Kholish Fahmi (1222300104) 3. Marsyanada (1222300107) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI AKUNTANSI KELAS U
  • 82. BENTUK PASAR PERSAINGAN Pengertian pasar dalam teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang, sedangkan yang dimaksud persaingan jika sesama penjual/produsen bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan. Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi ada empat yaitu: a. Pasar Persaingan Sempurna b. Pasar Persaingan Monopolistik c. Pasar Monopoli d. Pasar Oligopoli
  • 84. Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli dimana penjual dan pembeli tidak memengaruhi harga pasar. Berapapun jumlah barang yang diperjualbelikan harga akan tetap sama. Harga pasar digambarkan garis lurus yang sejajar sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang, maisng-masing penjual di pasar adalah sebagia pengikut harga pasar atau disebut price taker.
  • 85. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni / Sempurna Esta plantilla ha sido creada por Slidesgo 1. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing-masing pembeli maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar. Hal ini berarti harga barang akan tetap karena masing- masing penjual hhanya merupakan bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan penjual yang ada di pasar. 2. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik Jenis barang yang diperjualbelikan dipasar tersebut adalah homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan sama 3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar 4. Informasi Terhadap Pasar Sempurna Terdapat informasi sempurna artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah maka konsumen lain juga segera mengetahuinya. Baik penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang sama/lengkap. Berikut contoh tabel dan kurva permintaanya.
  • 86. Perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak memengaruhi harga barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat linear, berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi satu.
  • 87. Penentuan Jumlah Produksi dan Harga Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal, harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan kaidah MC =MR. kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR =MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan Mr bersifat centainty (bisa diperhitungkan). Sedangkan kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi TC. 1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba Dari gambar disamping terlihatharga yang menjamin laba maksimal adalah sebesar OP1. dengan harga sebesar OP1 besar TR adalah OP1KQ1, sedangkan besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR-TC) adalah sebesar P1P2LK, besarnya AC sebesar OP2 &laba per unit P1P2. Harga & jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1
  • 88. 2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang Minimum Dari gambar diatas harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1, dengan harga sebesar OP1 sebesar TC adalah OP2KQ1, sedang besarnya TR adalah OP1LQ1, total rugi (TR-TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya Ac sebesar OP2 dan rugi er unit P1P2. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi minimal adalah sebesar. P = OP2 dan Q = OQ1
  • 89. 3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income) Esta plantilla ha sido creada por Slidesgo Harga dan jumlah yang diproduksi yang Menjamin laba normal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1 Dengan AC yang paling rendah
  • 90. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna Esta plantilla ha sido creada por Slidesgo 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek Jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan perusahaan untuk menambah perusahaan-perusahaan yang baru. Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal yaitu: a) Mendapat laba super normal b) Mendapat laba normal c) Menderita kerugian
  • 91. Jangka Pendek Dalam jangka pendek suatu perusahaan yang mengalami kerugian masih mungkin untuk memutuskan tetap berproduksi, meskipun menderita rugi, akan tetapi posisi ekuilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi yang minimum yaitu AVC masi bisa tertutup dari hasil penerimaan penjualan, walaupun AFC tidak bisa tertutup, dikarenakan kerugian sebesar AFC, baik perusahaan tutup usaha maupun melanjutkan usaha kondisinya akan sama saja.
  • 92. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang Jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama dimana produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabial terjadi kenaikan permintaan barang. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja (impas/break even). Dalam jangka panjang mendorong perusahaan-perusahaan baru masuk ke dalam pasar dan perusahaan-perusahaan yang ada ingin menambah produksinya. Tambahan kapasitas produksi dan masuknya perusahaan abru mengakibatkan bergesernya kurva supply ke kanan dan harga akan turun apabial turunya harga ini sudah sampai pada P = LAC maka tiap-tiap perusahaan hanya akan menerima keuntungan normal saja, berarti tidak ada dorongan lagi bagi perusahaan untuk menaikkan produksinya maupun masuknya perusahaan-perusahaan baru dalam industri.
  • 93. Jangka Panjang Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan “selalu” hanya akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC, pada saat AC minimum. Perusahaan yang hanya menerima keuntungan normal (normal profit) dinamakan “Marginal Firm/Marginal or Profitability”, artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar
  • 94. CRÉDITOS: Esta plantilla para presentaciones es una creación de Slidesgo, e incluye iconos de Flaticon, infografías e imágenes de Freepik y contenido de Jose Antonio Cuenca Abela. KEBURUKAN DAN KEBAIKAN PERUSAHAAN YANG BERADA DALAMPASAR PERSAINGAN SEMPURNA  Keburukan Tidak ada innovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang diperjual belikan identik dan perusahaan harus bekerja yang paling efesien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk yang diperjualbelikan tidak ada inovasi. Produk yang homogen berakibat membatasi konsumen.  Kebaikan Adanya alokasi sumber daya yang efesien dan adanya keterbebasan bertindak, persaingan pada perusahaan yang berada dalam persaingan sempurna sangat ketat, oleh karena itu agar tidak mengalami kerugian perusahaan harus bekerja sefesien mungkin. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyratkan pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibatkan alokasi sumber daya menajdi efesien dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang komperatif
  • 95. Contoh Perhitungan Numerik Contoh : Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna degan TC=Q2-4Q+40 dan P=$ 20 Ditanya : a) Apa Perusahaan rugi/laba? b) Jika harga dinaikkan menjadi $ 24 apakah jumlah produksi berkurang? c) Hitung berapa labanya. Dijawab : TR = P x Q = 20 Q MR = TR’ = 20 TC’ = Q2 - 4Q + 40 MC = TC’ = 2Q – 4 Kaidah agar laba maksimal atau rugi minimal : MR = MC MR = MC 20 = 2Q – 4 Q = 12 TR = $ 240 TC = 144 – 48 + 40 = $ 136 Laba = $ 240 - $ 136 = $ 104 Jika harga naik menajdi $ 25 maka TR = 24 MR = 24 MR = MC : 24 = 2Q – 4 : Q = 10 TR = $ 240 TC = 100 – 40 + 40 = 100 Laba = $ 240- $ 100 = $ 140
  • 96.
  • 97. Bentuk Pasar persaingan monopolitik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing - masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan defrensi produk atau product differentiation . Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli. pertama, terdapat unsur monopoli karna jenis barang tersebut memang hanya satu macam. kedua, terdapat juga unsur persaingannya karna jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang brarti terhadap penjual lainya.
  • 98. perbedaan produk menyebabkan sebagian konsumen lebih menyukai produk penjualan tertentu di bandingkan dengan produk penjualan lainnya. akibat kurva permintaan yang di hadapi seorang penjual agar miring sedikit kebawah dan menyebabkan penjual sedikit banyak dapat mengendalikan harga produknya. pembedaan produk membuat unit produk yang di jual oleh seorang penjual tidak sama dengan unit lain.Kurva yang di hadapi oleh masing-maisng penjual sangat elastis sebab banyak barang subsitusi lain yang hampir sama atau perbedaannya hanya sedikit sekali dan dapat menggantikan dari barang pertama tersebut Bentuk kurrva demand dari perusahan monopolistik berada diantara prusahaan monopili dan persaingan sempurna. kurva demand prusahaan yang monopolistik berbentuk elastik. kemringannya diantara kedua kurva demand dari monopoli dan persaingan sempurna.
  • 99. Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami tiga hal, yaitu: Mendapat laba supernormal. Mendapat laba normal. Menderita kerugian.
  • 100. Dari gambar disamping harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah MR=MC. pada kaida MR=MC harga jual produk sebesar OP1dan output yang di jual sebanyak OQ1dan besarnya laba P1P2LK.
  • 101. MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. pada kaidah ME = MC harga jual produk sebesar OP1dan output yang dijual sebanyak OQ1dan besarnya TC = TR, yaitu sebesarv 0PIKQ1.
  • 102. MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal tetapi kalo kerugian yang minimal. pada kaidah MR=MC harga jual produk sebesar OP2, sedangkan biaya rata ratanya OP1. biaya rata rata (AC) lebih besar dari peneriman rata - rata (AR). Kerugian yang TC (OQ1KP1), sedangkan besarnya TR ( OQ1LP2)
  • 103. 1.perubahan harga berakibat prubahan permintaan yang besar. bentuk kurva demannya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikann harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. 2. Efiensi masing - masing perusahaan. Akan terdapat efisiensi masing- masing perusahaan dalam jangka panjang bila masuknya perusahaan baru kedalam industri yang bersangkutan bebas dan mudah. 3. promosi penjualan. Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi dalam persaingan monopoli. 4. Jenis produk yang tersedia. ● Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagi ragam yang dapat di pilih dalam pasar persaingan monopoli.
  • 104. Kelompok 9 :1 .azramaharani yashinta_1222300101 2. .Much.nurkholish fahmi_1222300104 3. marsyanada_1222300107 Tugas mikro Bab x penentuan harga pada pasar monopoli
  • 105. 10.1. arti monopoli hPersaingan tidak langsung lain adalah kemungkinan adanya perusahaan- perusahaan baru yang masuk kedalam pasar yang msering di sebut dengan istilah “persaingan potensial” . dikarenakan adanya persaingan potensial ini , prilaku seorang produsen monopoli tidak sebebas seperti apa yang di gambarkan dalam kausus monopoli murni. Sebelum menjelaskan monopoli, terlebih dahulu jelaskan disini istilah monopoli murni atau pure monopoly. monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada prusahaan pesaing.
  • 106. monopoli sebagai alat analiysis dan berbagai modifikasinya sangat berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan persaingan monopoli. prinsip-prinsip monopoli murni pertama Monopoli sebagai alat analisis, sangat berguna d.i pakai pada industri- industri yang mendekati monopoli ,murni kedua
  • 107. 10.1. arti monopoli Monopoli merupakan kebalikan extream dari persaingan sempurna dalam rangkaian kesatuan stuktur pasar. Monopoli, seperti halnya persaingan sempurna, hanya ada dalam teori saja, dimana sejumlah barang yang dihasilkan oleh satu produsen saja.
  • 108. 10.2. Ciri Ciri dan Faktor Penyebab Pasar Monopoli • Pasar monopoli adalah industri sartu prusahaan • Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip • Tidak dapat kemungkinan untuk masuk dalam industri • Dapat memengaruhi penentuan harga • promosi iklan kurang diperlukan 10.2.1. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
  • 109. 10.2.1. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli Perusahaan monopoli memepunyai suatu sumber daya tertntuyang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale ) hingga ketingkat produksi sangat yang sangat tinggi kedua Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang , yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan ketiga pertama
  • 110. 10.3. hambatan bagi perusahaan yang akan memeasuki pasar
  • 111. Pengasuh Bahan Mentah Hak Paten Terbatasnya Pasar Pemberian hak monopoli oleh pemerrintah suatu perusahaan monopoli bisa timbul karna beberapa sebab antara lain: Kalau x adalah input untuk produk Y maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y ,dengan jalan menolak penjjualan X kepada perusahaan lain contoh : PDAM, Pertamina Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh produk- produk Microsoft-Windows. Dibanding dengan skala minimum perusahan pasar yang ada masi terbatas, mungkin hanya bisa memberikan “ ruang hidup “ untuk satu perusahaan saja Ada kalahnya hak monopoli di berikan oleh pemerintah . Contoh : PELNI pada jalur tertentu.
  • 112. 10.4. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT 10.5. POSISI KESEIMBANGAN
  • 113. 10.5.1. Hubungan P, TR, dan MR
  • 114. 10.5.2. Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
  • 115. 10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI 10.6.1. Kerugian adanyabmonopoli Dari hal-hal yang dibahas diatas kita lihat bahwa kerugian masyarakat dan adanya monopoli bukan hanya timbul karna perusahaan monopoli bisa menikmati keuntungan diatas keuntungan yang wajar tetapi ada bentuk- bentuk kerugian lain. • output yang lebih kecil Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli, maka monopoli akan menaikan harga dan memperkecil output dari sebelumnya 2. halangan bagi perusahaan lain Dalam industri monopoli, dihalangnya perusahaann baru untuk masuk kemungkinan di peroleh laba jangka panjang Perusahaan monopolis biasanya tidak menggunakan sumber-sumber pada tingat efisiensi puncaknya. kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan sang monopolis. 3. Efisiensi Ekonomi 4. Promosi Penjualan
  • 116. 4. PROMOSI PENJUALAN Tindakan yang bisa dilakukan pemerintah yang bisa mengurangi dampak negatif dari monopoli terhadap masyarakat adalah : • Menetapkan undang-undang antimonopoli. • Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan. • Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasa dengan tujuan membatasi kekuasaan monopoli. • mengimpor barang jenis yang di produksi monopolis.
  • 117. 10.6.2. Pengaturan moonopoli oleh pemerintah • Pengaturan Harga
  • 118. Bab XI “Menentukan Harga Pada Pasar Oligopoli” Disusun oleh : 1. Azra Maharani Yashita (1222300101) 2. Much Nur Kholish Fahmi (1222300104) 3. Marsyanada (1222300107) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI AKUNTANSI KELAS U
  • 119. PASAR OLIGOPOLI Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar oligopoli, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendoorng produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar.
  • 121. Berdasarkan kreteria CR4, struktur pasar sektor industri di indonesia menurut Dumairy (dalam perekonomian indonesia) pada tahun 1997 umumnya industri di indonesia adalah oligopoli seperti (1) industri makanan, minuman dan tembakau 67% ; (2) industri kertas dan penerbitan 56% ; (3) industri kimia 47% ; (4) industri minyak bumi dan batubara 55% ; (5) industri logam dasar 55% ; (6) industri barang jadi logam, mesin, dan peralatannya 60% ; (7) industri pengolahan lainnya 60%. Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa (dua sampai dengan lima produsen) sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut duopoli. Kriteria pasar oligopoli yaitu : 1. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi 2. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan
  • 122. DEMAND OLIGOPOLI Struktur pasar oligopoli bisa juag terjadi dalam industri dimana wilayah besar suatu perusahaan sangat kecil misalnya indutri pompa bensin. Dalam industri ini hanya ada sedikit sekali penjual pompa bensin, oleh karena iu pengaruh anatar mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari oligopoli. Perhatikan duopoli sebuah khsusus oligopoli dimana ada dua perusahaan yang menghasilkan suatu produk tertentu.
  • 123. 1. MODEL COURNUT Model Cournut adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama kali diteliti oelh Augustin Cournut tahun 1938. model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan sifatnya substitut sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama. Dalam hal ini jelas perusahan kedua hanya menghasilkan setengah dari output yang diminta pasar yang tidak dilayani perusahaan pertama. Perusahaan pertama menawarkan 0,5 dari seluruh permintaan, selama perusahaan kedua dapat menawarkan 0,25 dari permintaan pasar, perusahaan pertama pada waktu berikutnya akan menghasilkan 0,5x(1- 0,25)=0,375, kemudian perusahan kedua menawarkan input stengah dari jumlah ouput yang tidak dilayani perusahan pertama yaitu sebesar 0,5x(1-0,375)=0,3125 dan sterusnya
  • 124. Model Cournot ditinjau dari Kurva Reaksi Jika perusahaan pertama memproduksi setengah maka perusahaan kedua akan memporduksi seperempat, jika perusahaan pertama memproduksi 1, maka perusahaan kedua akan memproduksi 0 begitu pun seterusnya. Hal ini menyebabkan perusahaan kedua bereaksi terhdapat perusahaan pertama
  • 125. PENURUNAN KURVA REAKSI SECARA MATEMATIS
  • 126. KELEMAHAN MODEL COURNOT a. Asumsi dalam model cournot yang mengatakan bahwa masing-masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis b. Meskipun jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing pada masing-masing periode dianggap konstan, tetapi jumlah output secara keseluruhan akan mendorong tingkat harga menajdi turun dan akan mengarah mendekati persaingan sempurna c. Pada model Cournot tidak dijelaskan sampai berapa lama proses penyesuian untuk menuju ke posisi keseimbangan d. Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis.
  • 127. 2. MODEL BERTRAND Model Bertrand dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh perusahaan. Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model Cournot yaitu menggunakan fungsi reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan yang stabil dari pasar, namun modle inipun tidak lepas dari kritik seperti halnya model Cournot yaitu : a. Anggapan dalam model Bertrad mengenai perilaku produsen yang tidak pernah menggunakan pengalamannya untuk mengantisipasi pesaingnya tidaklah realistis b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan keuntungannya tetapi tidak untuk pasar c. Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada tingkat harga persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak dimungkinkan perusahaan atau pesaing baru untuk masuk/keluar pasar
  • 128. 3. MODEL CHAMBERLIN (MODEL UNTUK PASAR KELOMPOK KECIL) Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil dipasar terjadi apabila pasar diterapkan satu harga. Model Chamberlin beranggapakn bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas (terikat) terhadap pesaingnya yang ada dipasar. Model Chamberlin berpendapat bahwa keseimbangan pasar terjadi tanpa adanya pengganbungan (collusion) di antara perusahaan yang ada dipasar.Kelemahan dari Model Chamberlin ini adalah apabila ada perusahaan baru yang masuk maka keseimbangan stabil tidak dapat dipecahkan dalam model ini dengan mekanisme model pasar monopoli
  • 129. 4. MODEL KURVA PERMINTAAN PATAH (THE KINKED-DEMAND MODEL) P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. ada 3 asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan yang patah yaitu : a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa deferensi produk b. Apabila suatu perusahaan menurnkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut c. Apabila perusahaan menaikan harga , maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikuti Dalam gambar disamping ada dua kurva permintaan, yang pertama yaitu kurva permintaan dd (kurva permintaan Marshall) dan yang kedua adalah kurva permintaan DD, yaitu kurva bagia pasar yang menggambarkan kuantitas permintaan Z dari perusahaan yang bersangkutan, apabila semua pperusahaan menandingi perubahan harga dari perusahaan yang bersangkutan
  • 130. 5. MODEL STACKELBERG Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von Stackelbeng tahun 1952, yang merupakan pengembangan dari model Cournot. Dalam modle ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan model Cournot. Pada gambar disamping terlihat kurva isoprofit dan kurva reaksi yang dimiliki oleh masing-masing duopolis. Apabila dipasar ada dua perusahaan yang sama kaut dan keduanya berharap menjadi pemimpin, maka keseimbangan pasar yang bersifat stabil tidak akan tercapai . Keadaan ini dinamakan “ketidakseimbangan Stakelberg”
  • 131. PENENTUAN HARGA DAN OUTPUT DALAM Gambar disamping merupakan sebuah kura reaksi, yang menunjukkan bagimana penurunan harga akan memengaruhi kuantitas yang diminta setelah reaksi perusahaan-perusahaan saingan diperhitungkan
  • 132. KURVA PERMINTAAN TERPATAH (KINKED DEMAND CURVE) DALAM OLIGOPOLI a. Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan harga ke P1 maka permintaan akan bertambah ke C1, harga ke P2, maka permintaan akan bertambah ke B1.Pelanggan perusahaan membeli barang yang harganya turun, Pelanggan lain membatalkan pembeliannya b. Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P1 da P2 perubahan permintaan akan ke titik B dan C c. Menaikkan harga ke P3 permintaan ada di titik A, karena reaksi perusahaan mengubah harga maka kurva permintaannya menajdi D1, ED2
  • 133. CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI 1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda. Menghasilkan barang standar mislanya perusahaan baja, aluminium, sedangkan yang menghasilkan barang berbeda mislanya perusahaan mobil, truck, sepeda motor dan sebagainya 2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat Apabila anpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sangat terbatas. Suatu perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan membalas menurnkan yang lebih besar lagi sehingga keduanya akan sama atau kehilangan pelanggan 3. Promosi masih diperlukan Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih pembeli baru dan mmepertahankanpembeli lama, teurtama pada perusahaan yang mengahsilkan barang yang berbeda
  • 134. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI ● Pasar Oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga produknya, di antaranya yang paling banyak ditemui adalah : 1.Pasar Kartel 2. Pasar dengan Kepemimpinan harga (price leadership
  • 135. Pasar Dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Model) ● Salah satu tiep keadaan yang diitmbulkannya adalah kinked demand curve atau kurva permintaan yang patah. Seorang penjual dapat menaikan jumlah penjualannya dengan jalan menurunkan harganya.. Hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain. Berarti anatar penjual salin bertindak untuk menurunkan harga, hal ini disebut “perang harga”. Sebab pokok dari terjadinya perang harga adalah karena adanya saling ketergantungan (interdependency) antara penjual yang satu dengan yang lain.penjual telah mengadakan persetujuan hargayang telah ditaati karena dianggap memberi keuntungan. Harga ini sering dipertahankan secara kaku. Kekauan harga ini mengakibatkan kurva permintaanya menjadi lurus tetapi patah dan disebut kinked demand.
  • 136. Gamabra disampaing menunjukkan kasus dimana terdapatketegaran harga, maka produsen sama, walaupun terdapat perubahan dalam biaya produksi. Selama biaya produksi naik turun di daerah kkrva penerimaan marjinal yang tegak/patah itu maka jumlah barang yang dihasilkan perusahaan oligopoli tidak akan berubah, oleh karena itu tingkat harga barang juga tidak berubah. Ketegaran Harga
  • 137. Ketegaran Harga Dari gambar disamping harga akan tetap berubah jika MC memotong bagian MR yang condong. Harga bisa berubah naik atau turun jika MC memotong MR buka pada bagian yang patah (tegak lurus LN)
  • 138. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN Efek kesejahteraan dan bentuk pasar oligopoli kurag lebih sama dengan monopoli. Disatu pihak oligopoli menimbulkan efek negatif dalam bentuk : 1. Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang 2. Adanya ketidakefesienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal 3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC ; seperti dalam kasus monopoli 4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang daapat merugikan masyarakat makro.