SlideShare a Scribd company logo
1 of 216
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH USTADZ HANAN ATTAKI
NIM. 11140510000182
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2018 M.
DALAM AKUN YOUTUBE PEMUDA HIJRAH
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Imu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Sos)
Oleh :
ANIS FITRIANI
NIM. 11140510000182
Pembimbing
ZAKARIA, M.Ag
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH USTADZ HANAN ATTAKI
NIP. 19720809 200312 1003
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H / 2018 M.
ABSTRAK
Anis Fitriani 111405110000182
Analisis Isi Pesan Dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam Akun
Youtube Pemuda Hijrah
Gerakan Pemuda Hijrah adalah gerakan dakwah yang
difokuskan untuk anak muda, gerakan ini didirikan oleh Ustadz
Hanan Attaki pada tahun 2015. Akun Youtube Pemuda Hijrah
merupakan salah satu media yang digunakan untuk
mempublikasikan aktivitas Pemuda Hijrah. Ustadz Hanan
menyesuaikan metode dakwahnya dengan aktivitas pemuda yang
sering menggunakan media sosial, salah satunya yaitu youtube.
Ustad Hanan Attaki banyak digandrungi oleh para
pemuda, hal tersebut bisa dilihat dari banaykna followers maupun
subscribers dalam akun media sosialnya. Ustad Hananmemiliki
gaya bahasa yang ringan dan mudah untuk dipahami oleh anak-
anak muda. Akan tetapi, justru dengan gaya bahasa yang ringan
dan terkesan nyeleneh ada sebagian orang yang kurang bisa
menerima karena dianggap meremehkan ajaran agama.
Berdasarkan konteks diatas, maka pertanyaan penelitianya
adalah : Bagaimana isi pesan dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam
akun youtube Pemuda Hijrah? Apa isi pesan dakwah yang paling
dominan dalam dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam akun
youtube Pemuda Hijrah?
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi melalui
pendekatan kuantitatif. Menurut Holsty, analisis isi merupakan
suatu teknik yang dilakukan untuk menarik kesimpulan dengan
melakukan pengkategorian pesan secara tersusun dan sesuai.
Teknik analisis data dilakukan setelah peneliti melakukan
pengkategorian pesan dakwah yaitu pesan aqidah, syariah, dan
akhlak, kemudian dilakukan pengkodingan oleh 3 juri.
Pesan dakwah yang disampaikan oleh Ustadz Hanan
Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah pada secara
keseluruhan mengandung tiga kategori pesan dakwah, yakni :
pesan aqidah, pesan syariah, dan pesan akhlak. Pesan dakwah
yang paling dominan yaitu pesan akhlaq dengan perolehan
persentase sebesar 58,15%, pesan aqidah dengan persentase
29,08%, pesan syariah dengan persentase 12,17%.
Kata Kunci : Pemuda Hijrah, Ustadz Hanan Attaki, Pesan
Dakwah dan Youtube.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur bagi
Allah SWT yang begitu banyak memberikan berkat, sehat, dan
karunia, kasih sayang, serta limpahan taufik dan hidayah-Nya,
sehingga berkat izin-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalwat serta salam terlimpah curahkan kepada junjungan
baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat
serta seluruh pengikutnya yang senantiasa berpegang teguh
terhadap ajaran dalam menjalankan agama Allah SWT.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan
skripsi ini banyak mengalami kesulitan serta hambatan. Namun
berkat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Baik itu berupa tenaga, pikiran, dorongan moril
maupun materiil, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini denga baik.
Oleh karena itu, dengan segala ketulsuan, perkenankan
penulis untuk menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi beserta Wakil Dekan Bidang
Akademik Suparto, M.Ed, Ph.D., Wakil Dekan Bidang
Administrasi Dr. Roudhonah, M.Ag, dan Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan Dr. Suhaimi, M.Si.
2. Drs. Masran, M.Ag selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam dan Fita Fatturrohmah, M.Si, serta segenap
ii
staff dan Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang
telah membantu penulis selama melakukan studi.
3. Bapak Zakaria, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing
memberikan motivasi dan arahan disela kesibukannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sesuai
dengan waktu yang diinginkan.
4. Dosen Pembimbing Akademik, Drs. Masran, M.Ag dan para
dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terimakasih
atas bekal ilmu yang telah diberikan.
5. Segenap staff perpustakaan utama dan perpustakaan fakultas
yang telah memberikan pelayanan kepada peneliti sehingga
peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.
6. Terimakasih kepada ketiga para juri, Prof. Dr. Hj.
Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA., Prof. Dr. H.D
Hidayat, MA., dan Nailil Huda, Lc., M.Ed yang telah
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
7. Fani Kismandar selaku pendiri Gerakan Pemuda Hijrah,
Kang Imam dan Kang Roni selaku pengurus Gerakan
Pemuda Hijrah yang telah membantu penulis dalam
memberikan data dalam penyusunan skripsi ini.
8. Terimakasih kepada yang terkasih Ayahanda Sudiyo dan
Ibunda Darniti, yang telah membimbing, memberikan kasih
sayang, motivasi, serta doa mustajab yang diselalu
dipanjatkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
skripsi ini dengan semestinya.
iii
9. Terimakasih kepada kakak kandung Lukaman Yanuar, dan
adik-adik tercinta Tri Eka Subekti, Tri Dwi Madyo, dan Tri
Bayu Pamungkas yang telah memberikan dukungan serta
do’a yang tak terhingga.
10. Terimakasih kepada wanita-wanita shalihah Gria Aini, Ka
Irma Safitri, Dilla Safawiyah, Fadhilla Al-Maturidi, Fildzah
Fathin, Riska Yanurini, Anindiah Hanjaningtyas, Fatimah
Azzahro, Nurul Aina Shabrina, Nailatul Izzah, Nurlela
Gustiawati, Kharisma Balqis, Ainul Mu’nisa dan Teh Maya
Muslika Handayani yang telah memberikan dukungan,
semangat, dan selalu ada saat suka maupun duka ketika
penulis menyusun skripsi ini.
11. Terimakah kepada sahabat “Bukan Gank”, Syafira Ulfa
Armayadi, Fida Afifah, Nurul Fauziah, Eliez Mailana, Nurul
Asri Rachmiwati, Sisca Utami, Upik Icha, Syahrul Falach,
M. Yusuf Kurniawan, Reggi Abdillah Islam, Rendy Iskandar
Chaniago, dan Yudhistira Maulana yang telah mendukung
dan memberikan semangat serta do’a kepada penulis saat
menyusun skripsi ini.
12. Sahabat “Kerang Ajaib”, Devi Ayu Rizkana, Ulfa Wahyu
Listiorini, Anifai Maranti, Cut Failla Sufah Darrasa, Chendy
Wiji Rahayu, Zahra Tsabitah Asri yang telah memberikan
motivasi, do’a dan masukanya selama penulis melakukan
penelitian ini.
13. Teman-teman KKN HIBRIA yang telah memberikan do’a,
motivasi, dan masukanya kepada penulis selama penulis
melakukan penelitian ini.
iv
KPI D, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih
untuk kebersamaan, cinta, serta kenyamanan. Semoga kelak
kita dipertemukan kembali.
Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita
semua dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan.
Jakarta, 08 Oktober 2018
Anis Fitriani
14. Teman-teman KPI angkatan 2014, khususnya teman-teman
v
ABSTRAK.................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................ 7
C. Rumusan Masalah ............................................ 8
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian......... 8
E. Tinjauan Kajian Terdahulu................................ 9
F. Sistematika Pembahasan ................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Analisis Isi (Content Analysis) ........ 14
B. Dakwah.............................................................. 15
1. Pengertian Dakwah ...................................... 15
2. Unsur-Unsur Dakwah ................................... 16
3. Bentuk-Bentuk Dakwah................................ 25
C. Pesan Dakwah ................................................... 27
1. Pengertian Pesan Dakwah............................. 27
2. Kategorisasi Pesan Dakwah.......................... 28
D. Pengertian Youtube ........................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian ......................................... 42
B. Metode Penelitian .............................................. 43
C. Waktu dan Tempat Penelitian ........................... 44
vi
D. Subjek dan Objek Penelitian.................................45
E. Populasi dan Sampel............................................45
F. Variabel Penelitian................................................49
G. Teknik Pengumpulan Data...................................49
H. Teknik Pengolahan Data......................................51
I. Instrument Penelitian............................................53
J. Teknik Analisis Data ...........................................56
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHAAN
A. Deskripsi Objek Penelitian...................................59
1. Gambaran Umum Pemuda Hijrah...................59
2. Visi dan Misi Gerakan Pemuda Hijrah...........61
3. Struktur Kepengurusan Gerakan Pemuda
Hijrah...............................................................62
4. Profil Ustadz Hanan Attaki.............................62
B. Isi Pesan Dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam
Akun Youtube Pemuda Hijrah............................65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................97
B. Saran....................................................................98
DAFTAR PUSTAKA.................................................................99
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Kategori Pesan Dakwah.....................................53
2. Tabel 2 Struktur Kepengurusan Pusat ............................62
3. Tabel 3 Sub Kategori Pesan Dakwah..............................67
4. Tabel 4 Penilaian Juri......................................................69
5. Tabel 5 Koefisien Reabilitas Kesepakatan Antar
Juri..................................................................................71
6. Tabel 6 Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Aqidah........73
7. Tabel 7 Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Syariah........81
8. Tabel 8 Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak........85
9. Tabel 9 Hasil Persentase Pesan.......................................95
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang
mengajak dan memerintahkan umatnya untuk selalu
menyebarkan dan menyiarkan ajaran islam kepada seluruh
umat manusia. 1 Dakwah pada mulanya dipahami sebagai
perintah Allah SWT yang tertuang dalam al-Quran. Bagi
setiap Muslim yang taat kepada Allah SWT, maka perintah
berdakwah itu wajib dilaksanakan. Ketika dakwah
dilaksanakan dengan baik, lalu disadari bahwa dakwah itu
merupakan suatu kebutuhan hidup manusia. Ketika dakwah
disadari sebagai suatu kebutuhan hidup, maka dakwah
menjadi suatu ativitas setiap Muslim kapanpun dan
dimanapun mereka berada. Kemudian aktivitas dakwah
berkemang dalam berbagai situasi dan kondisi dengan
berbagai dinamikanya.2
Keharusan tetap berlangsungnya dakwah ditengah-
tengah masyarakat adalah tugas sebagai umat muslim karena
berdakwah menjadi tanggungjawab setiap umat Nabi
Muhammad SAW, sebagaimana firman Allah SWT dalam
kitab suci al-Quran, surat al-Imran ayat : 104
1
Abd. Rosyad Shaleh, Managemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1987), h.1
2
Djamaludin Ancok dan Fuat Nashori Suroso, Psikologi Islami:
Solusi Islam atas Problema-Problema Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1994), h.35.
1
2
Artinya: “dan hendaklah ada diantara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
mungkar ; merekalah orang-orang yang beruntung”
Berdasarkan firman Allah SWT diatas kita dapat
mengambil pengertian bahwa setelah masing-masing
berusaha memperbaiki diri sendiri, agar memikirkan pula
nasib orang lain. Dakwah dapat dilakukan baik melalui
struktur yang ada dalam kekuasaan yang disebut sebagai
dakwah structural maupun dakwah yang menekankan
pendekatan islami kultural yang disebut dakwah kultural.3
Dakwah kultural merupakan kegiatan dakwah yang
memanfaatkan adat, tradisi, seni dan budaya lokal dalam
proses menuju kehidupan islami.
Salah satu unsur dakwah adalah maddah (isi dakwah),
maddah merupakan pesan yang disampaikan dai kepada
mad’u. Dalam hal ini sudah jelas yang menjadi maddah
dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri. Oleh karena itu,
membahas yang menjadi maddah dakwah adalah membahas
ajaran islam itu sendiri, sebab semua ajaran islam yang
3
Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2002), h.26
3
sangat luas itu bisa dijadikan maddah dakwah itu pada garis
besarnya adalah aqidah, syari’ah dan akhlaq. 4
Dakwah merupakan suatu keharusan dalam rangka
mengembangkan agama. Dakwah harus dilakukan sesuai
dengan perkembangan zaman sekarang yang sudah maju
dalam hal teknologi maupun ilmu pengetahuan. Sebab
aktivitas dawah yang maju akan membawa pengaruh
terhadap pengajuan agama dan sebaliknya aktivitas dakwah
yang lesu akan berakibat pada kemunduran agama. Karena
adanya hubungan timbal balik seperti itu maka dapat
dimengerti jika Islam meletakan kewajiban dakwah diatas
setiap pemeluknya.
Gerakan Pemuda Hijrah, sebuah gerakan yang
didirikan Ustadz Hanan Attaki yang resmi terbentuk pada
tahun 2015. Sesuai dengan namanya, gerakan ini merupakan
sebuah komunitas yang bergerak dibidang dakwah yang
berfokus pada anak muda. Gerakan ini terbentuk dari sebuah
kegelisahan Ustadz Hanan Attaki yang merasa bahwa
dakwah di Indonesia kurang progresif atau jalan ditempat,
terlebih untuk kalangan anak muda. Dakwah di Indonesia
cenderung terjebak dalam kegiatan-kegiatan dimana para
jamaahnya memang sudah hijrah sejak lama, sehingga
penambahan orang-orang yang kemudian mendapat hidayah,
sadar dan kembali kepada Allah itu sedikit walaupun
kegiatanya banyak. Padahal sebenarnya banyak anak muda
4
Muhammad Munir, Wahyu Ilaihi, Menejemen Dakwah, (Jakarta:
Kencana, 2006 ), h. 24
4
yang membutuhkan dakwah dan merindukan hidayah, hanya
saja tidak tahu caranya. Anak muda merupakan orang-orang
yang memiliki peran besar dimasa mendatang, jika saat ini
generasi muda mulai hancur, bisa kita bayangkan bagaimana
kondisi Indonesia dimasa depan.
Pada era sekarang ini perkembangan tekhnologi
sangat cepat dan sulit terbendung lagi, termasuk salah
satunya adalah tekhnologi informasi dan komunikasi.
Dengan berkembangnya tekhnologi ini orang bisa bertukar
informasi antar kota, antar negara bahkan antar benua
sekalipun.5
Perkembangan dunia komunikasi merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dengan fasilitas yang namanya
internet, dan internet tidak dapat dipisahkan dengan yang
namanya media sosial seperti youtube, facebook, yahoo
messager, twitter, instagram dan jejaring sosial lainnya.
Berbagai fasilitas tersebut merupakan suatu alternatif yang
efektif dalam upaya untuk menghubungkan antara individu
yang satu dengan yang lain agar terjalin hubungan
silaturrahmi yang harmonis dan saling menguntungkan. Oleh
karena itu, jejaring sosial tersebut tepat sekali sebagai sarana
dalam membangun dakwah islam. Hal ini dilakukan untuk
menghadapi perang pemikiran yang diciptakan oleh dunia
barat. Untuk menghadapi itu kita memerlukan Strategi yang
tepat dalam kegiatan membangun jaringan dakwah, yaitu
5
Ricky Brilianto, Panduan Praktis Internet Plus, (Jakarta: Puspa
Swara, 2007). h.2
5
dengan memanfaatkan perkembangan global connection.
Sistem ini merupakan salah satu alternatif untuk dijadikan
sebagai media untuk berdakwah. Aspek keuntungan yang
diperoleh dengan pemanfaatan jaringan internet antara lain
dapat memepererat jalinan persaudaraan antara satu dengan
lainnya juga dapat memberikan informasi dalam waktu yang
singkat.
Seperti halnya dengan Gerakan Pemuda Hijrah, salah
satu penggerak dakwah remaja yang menggunakan yaoutube
sebagai media penyampaian dakwah. Pada tanggal 2 agustus
2017 Pemuda Hijrah mulai menggunakan Youtube sebagai
media dakwah. Ustadz Hanan Attaki, selaku founder
Gerakan Pemuda Hijrah namanya cukup populer pada
kalangan pemuda, pada akun Instagram pribadi
@hanan_attaki memiliki followers mecapai 3.9 juta, pada
akun @pemudahijrah memiliki followers 1.7 juta, dan pada
Pada chanel youtube Pemuda Hijrah memiliki 164.967
subscribers dengan total 91 video yang telah
diunggah.6Dengan jumlah 30 video dakwah Ustadz Hanan
Attaki, dan video pendek serta kajian dakwah dari Ustadz
lainya yang berjumlah 61 video pada tanggal 18 Agustus
2018. Saat ini aplikasi youtube menjadi aplikasi media paling
populer di Indonesia. Sebab, lebih dari sepertiga pengguna
internet di Indonesia aktif menggunakan Youtube. Ini
terbukti data dari Google yang menyebut bahwa pada tahun
6
Pemuda Hijrah. Youtube.com: diakses pada tanggal 20 Agustus 2018
pukul 10.10
6
2018 terdapat 50 juta pengguna aktif youtube per bulanya
dari total 146 juta pengakses internet di Indonesia. 7 Pada
tahun 2017, untuk komposisi pengguna internet berdasarkan
usia, angka terbesar ditunjukan oleh masyarakat berumur 19-
34 tahun, yakni sebesar 49,53%. Namun untuk penetrasi
terbesar berada pada mur 13-18 tahun, yakni sebesar
75,50%.8
Data diatas membuktikan bahwa sebagian besar
pengakses internet adalah pemuda yang mana sepertiga dari
pengakses internet merupakan pengguna youtube , sehingga
penggunaan youtube sebagai media dakwah pemuda
merupakan pilihan yang tepat. Ustadz Hanan Attaki
mengemas dakwah dalam bahasa anak muda, bahasa yang
lebih sederhana, bahasa gaul, dan mudah dipahami oleh
pemuda. Akan tetapi, dengan gaya bahasa yang santai dan
terkesan nyeleneh justru ada sebagian orang yang tidak bisa
menerima, karena dianggap meremehkan ajaran agama Islam.
Bahkan, ada pihak-pihak yang tidak suka dengan ceramah Ustadz
Hanan Attaki, kemudian mengambil bagian tengah video lalu
dipotong dan dibuat sebagai bahan celaan untuk Ustadz Hanan
Attaki. Menyadari bahwa ceramahnya kurang diterima dengan
baik oleh warganet, Ustadz Hanan Attaki secara khusus membuat
klarifikasi. Beliau membuat video yang kemudian diunggah di
7
Kustin Ayuwurangi, Youtube Jadi Aplikasi Media Paling popular di
Indonesia.Cnnindonesia.com. 2018.
8
Kominfo, Jumlah Pengguna Internet 2017 Meningkat,Kominfo
Terus Lakukan Percepatan Pembangunan Broadband,Kominfo.go.id
7
akun Isntagram pribadinya @hanan_attaki, beliau meminta
maaf atas kekeliruanya dalam berucap.
Shift lahir untuk pemuda Indonesia yang
membutuhkan dan merindukan dakwah. Oleh karena itu tema
dakwah yang diangkat ditujukan untuk memberikan solusi
permasalahan pada pemuda. Dan permasalahn anak muda itu
sendiri tidak jauh-jauh dari masalah cinta, karir, hiburan,
sosial, dan keluarga. Sehingga konten dakwah yang disajikan
memang didesain untuk pemuda, dan menyesuaikan dengan
permasalahan yang dihadapi oleh pemuda. Selain itu, judul
yang yang diangkat juga menggunakan bahasa anak muda
seperti “jangan kasih kendor”, “Woles Aja”, “Geer” dan lain
sebagainya.
Oleh karena itu, berdasarkan penjabaran masalah
diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
lebih mendalam yang dituangkan dalam bentuk penelitian
berjudul “ANALISIS ISI PESAN DAKWAH USTADZ
HANAN ATTAKI DALAM AKUN YOUTUBE
PEMUDA HIJRAH”
B. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk
membatasi pembahasan pada pokok permasalahan saja.
Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis hasil
penelitian, maka penelitian ini difokuskan mengenai apa saja
pesan dakwah yang yang terkandung dalam kajian Ustadz
Hanan Attaki dalam chanel Youtube Pemuda Hijrah.
8
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh video dari
pertama kali akun Pemuda Hijrah mengunggah video yaitu
pada tanggal 02 agustus 2017 hingga video terahir pada
tanggal 18 Agustus 2018 berjumlah 30 video dengan sampel
penelitian yang berjumlah 6 video. Dalam penelitian ini tidak
terfokus pada strategi dakwah, metode dakwah, media
dakwah, maupun efek dari dakwah itu sendiri.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana isi pesan dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam
akun youtube Pemuda Hijrah?
2. Apa isi pesan dakwah yang paling dominan dalam
dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam akun youtube
Pemuda Hijrah?
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui isi pesan dakwah Ustadz
Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah.
b. Untuk mengetahui isi pesan dakwah yang paling
dominan dalam dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam
akun youtube Pemuda Hijrah.
9
2. Manfaat Penelian
a. Manfaat Teoritis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna
secara akademis yaitu untuk menambah wawasan
keilmuan dakwah, khususnya tentang aktivitas
dakwah untuk menambah ilmu pengetahuan, terutama
dibidang dakwah dan komunikasi bagi civitas
akademika Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan
kontribusi positif dalam perkembangan studi tentang
aktivitas dakwah saat ini. Khususnya bagi peneliti dan
akademisi serta umumnya bagi masyarakat luas.
E. Tinjauan Kajian Terdahulu
1. Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang
ditulis oleh Maya Muslika Handayana dengan judul
“Analisis Isi Pesan Dakwah KH Hasan Abdullah Sahal
dalam Akun Youtube Gontor TV pada Tahun 2017”.
2018. 9 Persamaan penelitian terdapat pada objek yang
digunakan yaitu analisis isi dan media yang digunakan
yaitu youtube, dan perbedaanya terdapat pada subjek
9
Maya Muslika Handayana, Analisis Isi Pesan Dakwah KH Hasan
Abdullah Sahal dalamAkun Youtube Gontor TV pada Tahun 2017,
(Tangerang: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, 2018).
10
penelitian yaitu Isi pesan dakwah KH Hasan Abdullah
Sahal pada akun youtube Gontor Tv. Dalam penelitian
ini, pesa dakwah didominasi oleh pesan akhlaq yaitu
sebesar 49,34%, yang kedua adalah pesan aqidah yaitu
dengan persentase 28,95%, dan yang terahir yaitu pesan
syariah dengan persentase 21,71%.
2. Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yang
ditulis oleh Mumtaz Alif Saleh dengan judul “ Analisis
Isi Pesan Dakwah dalam Akun Twitter Felix Siauw”.
2010.10 Persamaan penelitian terdapat pada objek yang
digunakan yaitu aktivitas dakwah, dan perbedaanya
terdapat pada media dan subjek penelitian. Mumtaz
menggunakan media twitter sedangkan peneliti
menggunakan media youtube, selain itu objek
penelitianya yaitu pesan dakwah dalam akun twitter felix
siauw. Hasil dari penelitian analisis isi pesan dakwah
dalam akun twitter felix siauw, pesan akhlaq mendapat
persentase tertinggi yaitu mecapai 41,4%, yang kedua
yitu pesan syariah 36,8%, dan yang terahir pesan aqidah
dengan persentase 21,8%.
3. Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Yang ditulis
oleh Abdul Wafi Akbar dengan judul “Analisis Isi Pesan
10
Mumtaz Alif Saleh, Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Akun Twitter
Felix Siauw, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, 2010).
11
Dakwah Ustadz Bangun Samudra Dalam Video Youtube
Kajian Muallaf Hijrah Sepenuh Hati ”.
2018.11Persamaan penelitian terdapat pada objek yang
digunakan yaitu analisis isi dan sama-sama
menggunakan media youtube, dan perbedaanya terdapat
pada subjek penelitian yaitu pesan dakwah Ustadz
Bangun Samudra. Dalam penelitian ini pesan dakwah
yang paling dominan adalah aqidah yaitu dengan
persentase 51,4%, selanjutnya pesak akhlaq menempati
urutan kedua dengan persentase 31,4%. Sedangkan
pesan syariah berada diurutan terahir dengan persentase
17,2%.
4. Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Oleh Ulfa
Zulfi Pariska dengan judul “Pesan Dakwah Ustadz
Hanan Attaki (Analisis Isi Kajian Fathi “Pegang Janji
Allah” Episode 27 September 2017 Via Youtube) ”.
2017.12Persamaan penelitian terdapat pada objek yang
digunakan yaitu analisis isi pesan dakwah Ustad Hanan
Attaki serta menggunakan media yang sama yakni
youtube, dan perbedaanya terdapat pada subjek
penelitian yaitu pada chanel Kajian Fathi dengan judul
11
AbdulWafi Akbar, Analisis Isi Pesan Dakwah Ustadz Bangun
Samudra Dalam Video Youtube Kajian Muallaf Hijrah Sepenuh Hati,
(Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, 2018)
12
Ulfa Zulfi Pariska, Pesan Dakwah Ustadz Hanan Attaki (Analisis Isi
Kajian Fathi “Pegang Janji Allah” Episode 27 September 2017 Via Youtube),
(Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, 2017)
12
“Pegang Janji Allah” Episode 27 September 2017. Dari
hasil penelitian, pesan yang paling dominan dari dakwah
Ustad Hanan Attaki adalah pesan aqidah yang mecapai
52,5%, yang kedua pesan akhlaq 35%, dan pesan syariah
12,5%.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini merujuk
kepada “Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Tesis, Disertasi)” yang diterbitkan oleh CeQDA UIN Jakarta.
Sistematika dalam penulisan dalam penelitian ini dibagi
dalam 5 bab, setiap bab dirinci kedalam sub bab sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN, Dalam bab ini akan
memaparkan mengenai latarbelakang masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian, tinjauan kajian
terdahulu, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, Dalam bab ini berisi
landasan teoritis yang akan menguraikan mengenai
pengertian analisis isi, pengertian dakwah, unsur-
unsur dakwah, pesan dakwah, dan pengertian
youtube.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN, Bab ini
membahas menegani Metode penelitian, Waktu
dan Tempat Penelitian, Subjek dan Objek
Penelitian, Populasi dan Sampel, Variable
13
Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik
Pengolahan Data, Instrumet Penelitian, Teknik
Analisis Data.
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN, Bab ini membahas mengenai isi
pesan dakwah Ustads Hanan Attaki dalam akun
Youtube Pemuda Hijrah, Profil Pemuda Hijrah,
dan Profil Ustads Hanan Attaki
BAB V PENUTUP, Merupakan bab terahir yang berisi
kesimpulan dan saran penulis atas permasalahan
yang telah diteliti.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Analisis Isi (Content Analysis)
Setiap hari orang mengakses media massa seperti
membaca surat kabar, mendengar radio ataupun menonton
televisi. Namun hal itu dilakukan sambil lalu saja, maka apa
yang dilakukan hasilnya kurang produktif. Bagaimana
sesungguhnya media massa meliput dan memberitakan
seseorang atau isu tertentu. Untuk membedakan dan
menganalisis isi pesan dari surat kabar, radio, ataupun
televisi bias digunakan teknik analisis isi (content analysis).1
Analisi isi merupakan teknik penelitian untuk
memperoleh gambaran isi pesan komunikasi masa yang
dilakukan secara objektif, sistematik, dan relevan secara
sosiologis, uraian analisisnya boleh saja menggunakan
tatacara pengukuran kuantitatif, kualitatif, atau bahkan
keduanya sekaligus. 2 R.Holsty mendefinisikan analisis isi
sebagai teknik apapun yang digunakan untuk menarik
kesimpulan melalui usaha menentukan karakteristik pesan
dan dilakukan secara objektif sistematis.3
Adapun lima tujuan analisis isi, antara lain :4
1
Jumroni dan Suhaemi, Metode-metode Penelitian Komunikasi,(cet.1;
Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Press,2006), hal.68
2
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa,(Jakarta:
Universitas Terbuka, 1993), h.36.
3
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian,(Jakarta: PT.
Rhieneka Cipta, 1999), h.68.
4
Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer,h.171
14
15
1. Menggambarkan isi komunikasi;
2. Menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan;
3. Membandingkan dunia isi media dengan “dunia nyata”;
4. Melalui imej kelompok tertentu masyarakat;
5. Menciptakan titik awal terhadap studi efek media.
B. Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Secara bahasa (etimologi) kata dakwah berasal
dari bahasa arab, yang berarti seruan, ajakan, atau
panggilan.5 Kata Dakwah berasal dari kata da’a-yad’u-
da’watan, yang artinya menyeru, mengajak, memanggil,
atau mengundang. 6 Sedangkan pengertian dakwah
menurut istilah (terminology) sangat beragam, karena
setiap ahli dakwah memberi pengertian dan sudut
pandang yang berbeda-beda sehingga istilah dari suatu
ahli dakwah dengan ahli yang lainya seringkali terdapat
beberapa kesamaan. Menurut Toha Yahya Omar
mendefinisikan dakwah adalah adalah mengajak
manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar
sesuai dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan
kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.7
5
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama,
1997), cet ke 1, h.31
6
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia,(Jakarta: PT. Hidakarya
Agung,1990), h.127
7
Samsul Munir, Ilmu Dakwah,(Jakarta: Amzah, 2009). Cet ke-1, h.1-
2
16
Menurut H.S. Nasaruddin Latief mendifinisikan:
dakwah adalah setiap usaha atau aktivitas dengan lisan
atau tulisan dan lainya yang bersifat menyeru, mengajak,
memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati
Allah SWT sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat
serta akhlak Islam. 8 Sedangkan menurut H. Hamzah
Ya’qub adalah mengajak umat manusia dengan hikmah
kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan
Rosul-Nya. Sedangkan dakwah menurut Syeikh Ali
Makhfudz dalam kitabnya “Hidayatul Mursyidin” adalah
mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan
mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada
kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan mungka
agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan
akhirat.9
2. Unsur-unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah harus ada dalam proses
dakwah, bilamana unsur-unsur itu tidak terpenuhi maka
dakwah akan mengalami hambatan bahkan kegagalan.
Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang
terdapat dalam setiap kegiatan dakwah.
Adapun unsur-unsur dakwah itu antara lain: Da’i
(pelaku dakwah), Mad’u (penerima dakwah), Maddah
8
Hasuddin,Manajemen Dakwah,(Jakarta: Uin Jakarta Press, 2005),
Cet ke-1, h.41
9
Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah,(Jakarta: Perenda Media, 2004), Ed.1,
h.2
17
(materi dakwah). Adapun pengertian-pengertianya
adalah sebagai berikut :
a. Da’i (Pelaku Dakwah)
Da'i adalah orang yang melaksanakan dakwah,
baik lisan, tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan,
baik secara individu, kelompok atau lewat organisasi.
Secara umum kata da‟i ini sering disebut dengan
sebutan mubaligh (orang yang menyampaikan ajaran
Islam). Namun sebenarnya sebutan ini konotasinya
sangat sempit, karena masyarakat cenderung
mengartikan sebagai orang yang menyampaikan
ajaran Islam melalui lisan, seperti penceramah agama,
khotib, dan sebagainya. Nasaruddin Lathief
mendefinisikan bahwa da’i adalah muslim dan
muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu
amaliyah pokok bagi tugas ulama.10
Dalam Al-Qur’an dan Sunnah, terdapat
penjelasan tentang amar ma’ruf nahi mungkar dan
perintah terhadap mereka yang layak untuk membawa
bendera dakwah Islam. Merekalah yang mampu
mengajarkan agama, baik melalui tulisan, ceramah
maupun pengajaran sehingga individu dan
masyarakat dapat memahaminya. Dalam kegiatan
dakwah peranan da’i sangatlah esensial, sebab tanpa
10
Muhammad Munir, Wahyu Iliahi, Manajemen Dakwah,(Jakarta:
Prenada Media, 2006), h.21.
18
da’i ajaran Islam hanyalah idiologi yang tidak
terwujud dalam kehidupan masyarakat.
Adapun sifat-sifat penting yang harus dimiliki
oleh seorang da’i yaitu :
1) Mendalami Al-Qur'an, Sunnah dan sejarah
kehidupan Rasul serta Khulafaurrasyidin.
2) Memahami keadaan masyarakat yang akan
dihadapi.
3) Berani dalam mengungkap kebenaran kapanpun
dan dimanapun.
4) Ikhlas dalam melaksanakan tugas dakwah tanpa
tergiur oleh nikmat materi yang hanya sementara.
5) Satu kata dengan perbuatan.
6) Terjauh dari hal-hal yang menjatuhkan harga
diri.11
b. Mad’u (Penerima Dakwah)
Mad’u, yaitu manusia yang menjadi mitra dakwah
atau sasaran dakwah, atau manusia penerima dakwah,
baik sebagai individu maupun sebagai kelompok,
baik manusia yang beragama Islam maupun tidak
atau dengan kata lain, manusia secara
keseluruhan.Mad’u atau (penerima dakwah) terdiri
dari berbagai macam golongan manusia. Oleh karena
itu, menggolongkan mad’u sama dengan
menggolongkan manusia itu sendiri misalnya profesi,
h. 81
11
Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Perenda Media, 2004), Ed.1,
19
ekonomi, dan seterusnya. Penggolongan mad’u
tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Dari segi sosiologis, masyarakat terasing,
pedesaan, perkotaan, kota kecil, serta
masyarakat di daerah marjinal dan kota besar.
2) Dari stuktur kelembagaan, ada golongan
priyayi, abangan dan santri, terutama pada
masyarakat Jawa.
3) Dari segi tingkatan usia, ada golongan anak-
anak, remaja, dan golongan orang tua.
4) Dari segi profesi, ada golongan petani,
pedagang, seniman, buruh, dan pegawai
negeri.
5) Dari segi tingkatan sosial ekonomis, ada
golongan kaya, menengah, dan miskin.
6) Dari segi jenis kelamin, ada golongan pria dan
wanita.
7) Dari segi khusus ada masyarakat tunasusila,
tunawisma, tunakarya, narapidana dan
sebagainya. 12
c. Maddah (Materi Dakwah)
Maddah dakwah adalah isi pesan yang
disampaikan dai kepada mad’u. Dalam hal ini sudah
jelas yang menjadi maddah dakwah adalah ajaran
12
Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar, (Jakarta: Bulan Bintang,
1977) h.13-14
20
Islam itu sendiri. Oleh karena itu, membahas yang
menjadi maddah dakwah adalah membahas ajaran
islam itu sendiri, sebab semua ajaran islam yang
sangat luas itu bisa dijadikan maddah dakwah itu
pada garis besarnya adalah akidah, Syari’ah dan
Akhlak. 13
Dalam firman Allah QS Al-Azhab : 39
Artinya : “Yaitu orang-orang yang menyampaikan
risalah-risalah Allah, mereka takut
kepada-Nya dan mereka tiada merasa
takut kepada seorang(pun) selain kepada
Allah. dan cukuplah Allah sebagai
Pembuat perhitungan.”
d. Tujuan Dakwah
Setiap aktivitas, usaha, kegiatan mempunyai
tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha yang ingin
dicapai dalam kadar tertentu dengan segala usaha yang
dilakukan. Tujuan juga merupakan penentu sasaran
strategi daan langkah-langkah operasional dakwah
selanjutnya, tanpa ada tujuan yang jelasm pekerjaan
hanya terhitung sia-sia. Tujuan memiliki empat batasan,
13
Muhammad Munir, Wahyu Ilaihi, Menejemen Dakwah,(Jakarta:
Kencana, 2009), Ed-1, Cet-2, h. 24
21
yaitu hal hendak dicapai, jumlah atau kadar yang
diinginkan, kejelasan yang ingin dicapai dan ingin
dituju.14
Demikian dengan kegiatan dakwah, merupakan
suatu rangkaian kegiatan dalam rangka mencapai tujuan
tertentu. Tujuan ini dimaksudkan memberi arah,
pedoman, metode bagi aktivitas dakwah, tanpa tujuan
yang jelas seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia. Oleh
karena itu juru dakwah harus memahami tujuan akhir
dari semua kegiatan dakwah yang dilaksanakan.
Menurut Rofi’udin, S.Ag dan Dr. Maman Abdul
Djaliel dalam buku Prinsip dan Strategi Dakwah,
menyatakan bahwa tujuan dakwah adalah mengajak
manusia ke jalan yang benar, yaitu Islam. Disamping itu,
Dakwah juga bertujuan untuk mempengaruhi cara
berfikir manusia, cara bersikap dan bertindak. Agar
manusia bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.15
Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa
tujuan dakwah adalah terealisasinya ajaran-ajaran Islam
dalam segala aspek kehidupa di dunia ini, sehingga
mendatangkan sisi positif berupa kebahagiaan dan
kesejahteraan di dunia hingga akhirat.
14
AbdulRosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1986), cet.II, h.8-9
15
Rofi’udin dan Maman AbdulDjalil, Prinsip dan strategi dakwah,
(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001) cet,2. h. 32
22
e. Media Dakwah
Agar dakwah yang dilakukan lebih sinergis,
cepat dan tepat tentunya bernagai bentuk komponen
dakwah tidak bisa dipisahkan. Salah satu komponen
yang terpenting dalam suatu proses dakwah adalah
penggunaan media sebagai alat untuk melakukan
aktivitas dakwah, dalam kaitan inilah komponen-
komponen dakwah harus terus diberdayakan agar dapat
menghasilkan guna bagi masyarakat.
Bila dilihat dari asal katanya, media berasal dari
bahasa latin yaitu medium yang berarti perantara,
sedangkan pengertian istilahnya media berarti segala
sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.16
Media sebagai salah satu indikator terpenting
dalam mengambangkan dakwah saat ini. Apakah itu
berbentuk media cetak maupun elektronik. Walaupun
instrument berupa podium atau mimbar tetap ada, akan
tetapi kemajuan pesat industri komunikasi serta media
massa telah menyodorkan kemajuan-kemajuan media
dakwah yang sangat luas dan canggih untuk itu perlu ada
penyesuaian dari suatu kondisi tabligh ke kondisi yang
lain yang sesuai dengan sutuasi dan kondisi saat ini.
16
Amuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1994), cet. Ke.1,h. 80-87
23
Menurut Adi Sasono, jika dilihat dari segi
sifatnya, media dakah dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu:
a. Media tradisional, yaitu media dakwah dengan
berbagai macam seni dan pertunjukan budaya local
yang secara tradisional dipentaskan di depan umum
terutama sebagai hiburan tang memililiki sifat
komunikasi sepert: drama, pewayangan, ketoprak
humour, dan lain-lain. Dengan memakai media
tersebut, maka dakwah dapat dijalankan dengan cara
memasukan pesan-pesan dakwah didalamnya.
b. Media modern, yaitu media dakwah dengan
menggunakan teknologi canggih yang banyak di
konsumsi oleh masyarakat, seperti : televisi, radio,
surat kabar, majalah, media online, dan lain
sebagainya. 17 Dengan kelebihan media modern ini,
maka cukup baik dimanfaatkan untuk berdakwah.
Pada zaman sekarang ini telah banyak yang
menggunakan media dakwah teknologi canggih seperti
televisi, radio, video, kaset rekaman, majalah, dan surat
kabar. Dalam semua aktivitas kehidupan manusia, media
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
keberadaanya, dikarenakan manusia mengonsumsi berita
dalam sehari-harinya, tumbuh dan dan beroikir dengan
17
AdiSasono, Solusi Islam Atas Problematika Ilmu Dakwah,(Jakarta:
Logos Wahana Ilmu, 1997), h.34
24
berita dan hiburan yang disuguhkan media
massa/modern.18
Perkembangan teknologi informasi (TI) melaju
dengan cepat dan dibarengi dengan berbagai inovasi.
Saat ini nyaris tidak ada lagi batasan bagi manusia dalam
berkomunikasi, mereka dapat berkomunikasi kapan saja
dan dimana saja. Perkembangan informasi tidaklah
menunggu hari, jam atau menit, namun dalam hitungan
detik bermacam-macam informasi baru sudah dapat
ditemui di internet. Arus teknologi informasi dan
komunikasi senantiasa bergeraj di tengah perkembangan
zaman yang dinamis. Begitupula teknologi internet yang
menemukan bentuk terbaru dengan berbagai ragam
jenis.19
Dalam dunia dakwah, internet digunakan untuk
mengembangkan, memberi alternatif bahkan sampai
sampai pada perang informasi terhadap ideologi-ideologi
yang berbeda. Teknologi informasi, dan komunikasi
memunculkan situasi dunia baru yang disebut sebagai
masyarakat informasi (information society) yang
menempati sebuah pedusunan global (global village).20
18
Muna Hadad Yakan, Hati-Hati Terhadap Media yang Merusak
Anak,(Jakarta: Gema InsaniPress, 1998), Cet. Ke-8, h.12.
19
Jurnal Komunikasi IslamVolume 3, (Surabaya, Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2013),
h.23
20
Amar Ahmad, Dinamika Komunikasi Islam di Media Online,
(Makasar, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin, 2013), h.48
25
3. Bentuk-Bentuk Dakwah
Aktivitas dakwah yang merupakan
operasionalisasi dari dakwah yang dilakukan para pelaku
dakwah dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :21
a. Aktifitas Dakwah bil lisan
Dakwah bil lisan adalah penyampaian
informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah
atau komunikasi langsung antara subjek dan objek
dakwah). Dakwah bil lisan mempunyai beberapa
media, seperti : khutbah, ceramah, ataupun pidato.
Allah berfirman dalam Al-Quran dengan tegas
mengenai hal ini dengan menitik beratkan kepada Ahsan
Kaulan (ucapan yang baik) dan Uswatun Hasanah
(perbuatan baik), yaitu dalam Q.s Al-Fushilat:33
Artinya : Siapakah yang lebih baik perkataanya
daripada orang yang menyeru kepada
Allah, mengerjakan amal yang saleh dan
berkata; “sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri”
Menurut Ki Mooesa A. Machfoeld, disebutkan
dakwah ini bentuknya dapat berupa ceramah
21
WardiBachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos
Wahan Ilmu. 1997), h.34
26
keagamaan, pengajian dengan berbagai bentuknya.
Dalam ceramah tersebut, dapat juga diselingi dengan
humor, baik melalui kata-kata atau gerakan badan dan
mimik wajah.22
b. Aktifitas Dakwah bil qalam
Dakwah bil qalam adalah dakwah dengan
menggunakan media tulisan, dakwah bilqolam
merupakan bentuk dakwah yang pernah diprakteknan
Rasulullah SAW. Dakwah dalam bentuk tulisan yang
dilakukan Rasululllah SAW adalah dengan mengirim
surat-surat yang berisi seruan, ajakan, atau panggilan.
Dakwah bilqolam pada era sekarang ini menggunakan
media cetak yang meliputi: surat kabar, majalah,
brosur, dan buletin.
Bentuk dakwah ini juga dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW melalui penyampaian surat ke
berbagai pihak. Dalam sejarah dakwah, Nabi telah
menyampaikan sebanyak 105 surat untuk berdakwah
yang dibagi dlaam tiga kategori, yaitu surat yang
berisi seruan untuk masuk islam kepada nonmuslim,
berisi ajaran islam (seperti tentang zakat dan sadaqah),
dan surat yang berisi hal yang wajib dilakukan
nonmuslim terhadap pemerintah Islam.23
22
Ki Moesa A. Machfoeld, Filsafat Ilmu Dakwah dan Penerapanya,
(Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2004), h.108.
23
Ibid, h.109.
27
c. Aktifitas Dakwah Bil hal
Dakwah bil hal adalah melaksanakan amal
kebaikan dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi
bidang sosial, ekonomi, dan budaya dalam bingkai
nilai-nilai ajaran Islam. Dakwah bil hal merupakan
usaha merintis dan mempraktekkan ajaran Islam
dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah dalam bentuk
ini dapat dilakukan oleh setiap orang di manapun
berada dengan profesi apapun.24
C. Pesan Dakwah
1. Pengertian Pesan Dakwah (Maddah)
Maddah dakwah merupakan isi pesan atau materi
yang disampaikan da’i kepada mad’u. Dalam hal ini
sudah jelas bahwa yang menjadi maddah dakwah adalah
Islam itu sendiri.25
Maddah adalah pesan yang disampaikan oleh da’i
kepada mad’u yang megundang kebenaran dan kebaikan
bagi manusia yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadits.
Allah sendiri memerintahkan kepada Nabi Muhammad
SAW untuk memilih materi dakwah yang cocok dengan
situasi dan kondisi objek dakwah. Namun, materi tetap
tidak bergeser dari ajaran Islam.Keseluruhan pesan
dakwah bersumber pada pedoman agama Islam, yakni :
24
Umi Musyarrofah, Dakwah KH. HamamDja‟far dan Pondok
Pesantren Pabean, (Jakarta: Uin Press, 2009) Cet ke-1 h.20-21.
25
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah,(Jakarta:
Kencana, 2009) ed.1, cet.1, h.24
28
a. Al-Qur’an
Agama Islam merupakan agama yang
berpedoman pada Al-Quran yang disajikan sebagai
landasan bagi umat Islam. Al-Qur’an menjadi sumber
utama keseluruhan materi dakwah. Seorang Da’I
harus menguasai Al-Qur’an secara mendalam, baik
pemahaman maupun cara membacanya.
b. Al-Hadist
Al-Hasist merupakan sumber kedua setelah
Al-Qur’an dalam agama Islam. Hadist berisi tentang
penjelasan dari Nabi dalam merealisasikan kehidupan
berdasarkan AL-Qur’an. Dalam menyampaikan pesan
dakwah seorang da’i harus menguasai hadist karena
beberapa ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an
diinterpretasikan melalui sabda Nabi yang tertuang
dalam Hadist. Pesan yang disampaikan oleh da’I
merupakan pesan kebenaran yang kebenaran yang
disampaikan dengan argumentasi yang kuat, logis,
dan fakta dar berbagai sumber.26
2. Kategorisasi Pesan Dakwah
Kata ketegorisasi dalam kamus besar bahasa
Indonesia berarti penyusunan berdasarkan kategori,
sedangkan kata pesan berarti amanat yang disampaikan
lewat orang lain. Berikut adalah kategorisasi pesan
dakwah menurut para ahli:
26
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta : Amzah, 2009), Cet
ke-1. h.89.
29
a) Menurut Wardi Bachtiar, dalam bukunya Metode
Penelitian Ilmu dakwah, kategorisasi pesan
dakwah meliputi akidah, syariah, dan akhlak.27
b) Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-
Dasar Strategi Dakwah Islam, secara global
kategorisasi pesan dakwah itu dapat
diklasifikasikan menjadi tiga hal yaitu: masalah
akidah, masalah syariah, dan masalah budi
pekerti (akhlaqul karimah).28
c) Menurut Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi,
dalam bukunya Manajemen Dakwah,
kategorisasi pesan dakwah terdiri dari empat
macam diantaranya adalah: maslah akidah,
masalah syariah, masalah muamalah, dan maslah
akhlaq.29
Berdasarkan temanya, materi dakwah atau
pesan dakwah tidak berbeda dengan pokok-
pokok ajaran Islam. Banyak klasifikasi
yangdiajukan para ulama dalam memetakan
Islam. Endang Saifuddin Ansharimenyebutkan
ada tiga pokok materi dakwah, yaitu:30
27
WardiBachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos
Wahan Ilmu. 1997), h.33
28
AsmuniSyukrir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya:
Al-Ikhlas, 1993), h.60
29
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah,(cet. 1,
Jakarta; Kencana, 2006), h. 21
30
Endang Syaifudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1993), h.71
30
1) Akidah, yang meliputi iman kepada Allah
SWT, iman kepadamalaikat-malaikat
Allah, iman kepada kitab-kitab Allah,
imankepada Rasul-rasul Allah, dan iman
kepada qada dan qadar
2) Syariah, yang meliputi ibadah dalam arti
khas (thaharah, shalat,as-shaum, zakat,
haji) dan muamalah dalam arti luas (al-
qanun-alkhas atau hukum perdata, dan al-
qanun al-am atau hukum publik).
3) Akhlak, yang meliputi akhlak kepada al-
khaliq dan makhluq(manusia dan
manusia).
Berikut merupakan penjabaran dari kategorisasi pesan
dakwah :
a. Akqidah
Secara etimologi, aqidah berarti ikatan, dan
angkutan. Secara tekhnis berarti kepercayaan,
keyakinan, iman, creed, credo.31Aqidah dalam Islam
berarti I’tiqad bathiniyah yang mencakup masalah-
masalah yang erat hubunganya dengan rukun iman.
Menurut bahasa, aqidah diambil dari kata al-
Aqd, yaitu mengikat, menguatkan, teguh,
mengukuhkan. Menurut Istilah, aqidah ialah iman
yang kuat terhadap Allah dan apa yang diwajbkan
31
Endang Syaifudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 1993), h.25
31
berupa tauhid (menegaskan Allah dalam peribadatan),
beriman kepada malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-
rasul-Nya, hari akhir, takdir baik dan buruk-Nya, dan
mengimani semua cabang dari pokok-pokok keimana
ini serta hal-hal yang masuk dalam kategorinya
berupa prinsip-prinsip agama.32
Masalah pokok yang menjadi materi dakwah
adalah aqidah islamiyah. Aspek aqidah ini yang akan
membentuk moral (akhlaq) manusia. Oleh karena itu,
yang pertama kali dijadikan materi dalam dakwah
Islam adalah masalah aqidah atau keimanan. Aqidah
yang menjadi materi utama dakwah ini mempunyai
ciri-ciri yang membedakannya dengan kepercayaan
agama lain, yaitu:33
1) Keterbukaan melalui persaksian ( Syahadat
Dengan demikian, seorang muslim harus jelas
identitasnya dan bersedia mengakui identitas
keagamaan orang lain.
2) Cakrawala pandangan yang luas dengan
memperkenalkan bahwa Allah adalah Tuhan
seluruh alam, bukan Tuhan kelompok atau bangsa
tertentu. Dan soal kemanusiaan juga diperkenalkan
kesatuan asal usul manusia. Kejelasan dan
32
Abdullah bin Abdul Aziz al-Jibrin, Cara Mudah Memahami
Aqidah;Sesuai al-Quran, as-Sunnah dan Pemahaman Salafus Shalih,(Jakarta:
Pustaka At-Tazkia, 2007), h.3-4
33
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah,(cet. 1,
Jakarta; Kencana, 2006), h.24
32
kesederhanaan diartikan bahwa seluruh ajaran
akidah baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun
alam gaib sangat mudah untuk dipahami.
3) Ketahanan antara iman dan Islam atau antara iman
dan amal perbuatan. Dalam ibadah-ibadah pokok
yang merupakan manifestasi dari iman dipadukan
dengan segi-segi pengembangan diri dan
kepribadian seseorang dengan kemaslahatan
masyarakat yang menuju pada kesejahteraannya.
Karena akidah memiliki keterlibatan dengan soal-
soal kemasyarakatan.
b. Syariah
Hukum atau syariah sering disebuat sebagai
cermin peradaban dalam pengertian bahwa ketika ia
tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban
mencerminkan dirinya dan hukum-hukumnya.
Pelaksanaan syariah merupakan sumber yang
melahirkan peradaban Islam, yang melestarikan dan
melindunginya dalam sejarah. Syariah yang menjadi
kekuatan peradaban di kalangan kaum muslimin.34
Syariah adalah hukum yang ditetapkan oleh
Allah bagi hamba-Nya tentang urusan agama.
Atauhukum agama yang ditetapkan dan diperintahkan
oleh Allah, baik berupa ibadah (shaum, shalat, haji,
34
Ismail, Menjelajah Atas Dunia Islam, (Bandung: Mizan, 2000), h.
305.
33
zakat, dan seluruh amal kebaikan) maupunmuamalah
yang menggerakkan kehidupan manusia (jual-beli,
nikah, dll).35
Pengertian syariah memiliki dua aspek
hubungan yaitu hubungan antara manusia dengan
Tuhan yang disebut Ibadah, dan manusia dengan
sesame yang disebut Mu’amalah.
1) Ibadah, berasasal dari kata ibada’ yang berarti
menyembah, mengabdi menghinakan diri.
Sedangkan secara istilah yaitu ketundukan
seseorang kepada keagungan dan kekuasaan pihak
lain.
2) Mu’amalah, dari segi bahasa mu’amalah berasal
dari kata amala-yuamilu-muamalatan yang artinya
saling bertindak, saling berbuat, dan saling
mengalahkan. Sedangkan menurut istilah adalah
segala peraturan yang diciptakan Allah untuk
mengatur hubungan dengan manusia dalam hidup
dan kehidupan.36
Mu’amalah jauh lebih luas dari pada ibadah, hal
demikian dengan alasan:37
35
Yusuf Al-Qaradhawi, Fiqih Maqashid Syariah,(cet1; Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar, 2007), h. 12
36
H. Dendi Suhendi, Fiqih Mu’amalah,(Jakarta: PT. Raja Grafindi
Persada, 2002), h.2
37
Moh.Ali Aziz, Ilmu Dakwah,(Jakarta: Kencana, 2004), h.115-117
34
a) Dalam Al-Qur’an atau hadist proposi
terbesar sumber hokum itu berkenaan
dengan rumusan mu’amalah.
b) Adanya sebuah realita bahwa jika urusan
ibadah bersamaan waktunyaa dengan urusn
mu’amalah yang penting maka ibadah
boleh diperpendek atau ditangguhkan
(bukan ditinggalkan)
c) Ibadah yang mengandung segi
kemasyarakatan deberi ganjaran lebih
besar dari pada ibadah yang bersifat
perorangan. Karena itu shalat jama’ah
lebih tinggi nilainya dari paa sholat
munfarid (sendirian).
d) Bila urusan ibadah dilakukan tidak
sempurna atau batal karena melanggar
pantangan tertentu maka kifaratnya
(tebusanya) adalah melakukan sesuatu
yang berhubungan dengan mu’amalah.
Sebaliknya, bila orang tidak baik dalam
urusan mu’amalah maka urusan ibadah
tidak akan menutupi.
c. Akhlak
Secara Etimologis, kata akhlak berasal dari
Bahasa Arab,jamak dari Khuluqun yang berarti budi
pekerti, perangai, dan tingkah laku atau tabiat.
Kalimat-kalimat tersebut memiliki segi-segi
35
persamaan dengan perkataan Khuluqun, yang berarti
kejadian, serta erat hubungannya dengan khaliqyang
berartipencipta, dan mahluk yang berarti yang
diciptakan.38
Dalam bahasa Yunani akhlak sering disebut
Ethik asal dari kata Etiko dalam bahasa latin disebut
dengan istilah moral, yang berasal dari kata moras.
Kata-kata tersebut memiliki arti tabiat, budi pekerti,
adat istiadat.39
Sedangkan secara termenologi masalah akhlak
diungkapkan oleh para ahli dengan ungkapan yang
berbeda-beda, sebagai berikut:
1) Menurut Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya
Umuludin, yang dikutip oleh Mahyudin dama
bukunya yang berjudul Kuliah Akhlak Tasawuf,
Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam
jiwa (manusia), yang dapat nelahirkan suatu
perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa melalui
maksud untuk memikirkan. Maka jika sifat
tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji
menurut ketentuan akal dan norma agama,
dinamakan akhlak yang baik. Tapi jika manakala
38
A.Mustofa,Akhlaq Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Setia, 1999), h.11
39
Poejawijatna, Etika Filsafat Tingkah Laku, (Jakarta: Bumi Aksara,
1984), h.1
36
ia melahirkan tindakan yang jahat, maka
dinamakan akhlak yang buruk.40
2) Menurut Ibnu Miskawih dalam kitabnya Tahzib
Al-Akhlak, yang dikutip oleh Abudin Nata dalam
bukunya yang berjudul Akhlak Tasawuf,
menyebutkan akhlak adalah keadaan jiwa yang
mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan
tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan-
pertimbangan.41
Berdasarkan pengertian ini, maka ajaran
akhlak dalam Islam pada dasarnya meliputi kualitas
perbuatan manusia yang merupakan ekspresi dari
kondisi kejiwaannya. Akhlak dalam Islam bukanlah
norma ideal yang tidak dapat diimplementasikan, dan
bukan pula sekumpulan etika yang terlepas dari
kebaikan norma sejati. Dengan demikian, yang
menjadi materi akhlaq dalam Islam adalah mengenai
sifat dan kriteria perbuatan manusia serta berbagai
kewajiban yang harus dipenuhinya. Karena semua
manusia harus mempertanggungjawabkan setiap
perbuatannya, maka Islam mengajarkan kriteria
perbuatan dan kewajiban yang mendatangkan
kebahagiaan, bukan siksaan. Bertolak dari prinsip
perbuatan manusia ini, materi akhlak membahas
40
Mahyudi,Kuliah Akhlak Tasawuf,(Jakarta: Kalam Mulya, 1999), h.
4
41
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2003), h.1
37
tentang norma luhur yang harus menjadi jiwa dari
perbuatan manusia, serta tentang etika atau tata cara
yang harus dipraktikkan dalam perbuatan manusia
sesuai dengan jenis sasarannya.42
Akhlak terbagi dalam tiga bagian, diantaranya:
akhlaq kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia,
akhlaq kepada lingkungan (terhadap hewan dan
tumbuhan).43
Menurut Drs. Mahyuddin dalam bukunya
Kuliah Akhlak Tasawuf, Akhlak kepada Allah antara
lain:
1) Bertaubat, yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk
yang pernah dilakukanya dengan berusaha dengan
menjauhinya, serta melakukan perbuatan baik.
2) Bersabar, yaitu sikap yang betah atau dapat menahan diri
pada kesulitan yang dihadapinyatetapi tidak berarti orang
sabar itu menyerah tanpa upaya untuk melepaskan diri
dari kesulitan yang dihadapi.
3) Bersyukur, yaitu sikap yang selalu ingin memanfaatkan
dengan sebaik-baiknya nikmat yang telah diberikan oleh
Allah.
4) Bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada
Allah setelah berbuat semaksimal mungkin untuk
mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
42
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah,( Jakarta;
Kencana, 2006), cet-1, h.25
43
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2003), h.1
38
5) Ikhlas, yaitu sikap menjauhkan diri dari riya jetika
menjalankan amal baik.
6) Raja, yaitu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu
yang disenangi Allah. Setelah melakukan hal-hal yang
menyebebkan terjadinya sesuatu yang di harapkan.
7) Bersikap takut, yaitu suatu sikap jiwa yang sedang
menunggu sesuatu yang tidak disenangi dari Allah.
Sedangkan akhlak kepada sesamamanusia berkaitan
dengan perlakuan seseorang terhadap sesama manusia. Tidak
melakukan hal-hal negatif, seperti membunuh, menyakiti
badan, atau mengambil harta yang bukan miliknya tanpa alas
an yang benar, kemudian jika bertemu mengucapkan salam
dan ucapan yang baik, tidak berprasangka buruk, saling
memaafkan, mendo’akan, membantu, dll.44
Akhlak kepada lingkungan meliputi akhlak terhadap
hewan, tumbuh-tumbuhan, atau benda-benda tidak bernyawa
lainya. Hal ini dapat dicontohkan misalnya, seseorang tidak
dibenarkan mengambil buah sebelum matang, memetik bunga
sebelum mekar, dan menebang pohon yang menimbulkan
kemudharatan dan lain sebagainya. Akhlak yang dikehendaki
oleh Islam adalah menjaga kelestarian dan keselarasan
dengan Alam.45
44
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2003), h.159
45
Ibid, h.51
39
D. Pengertian Youtube
YouTube adalah perusahaan yang mengumpulkan
koleksi user generated content memuat ribuan film pendek
dan episode televisi, dan ratusan film full-length Melayani
lebih dari dua miliar video per hari, telah menjadi pemimpin
yang jelas dalam berbagi video online. YouTube terutama
memperoleh pendapatan dengan menjual iklan pada halama
homepage dan pencarian hasil-hasilnya, serta dalam
videonya. Situs ini memungkinkan pengguna mengunggah,
menonton, dan berbagi video.
Perusahaan ini berkantor pusat di San Bruno
California. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 oleh
Steve Chen (CTO mantan) dan Chad Hurley (mantan CEO).
Youtube hari ini adalah anak perusahaan dari Internet pencari
raksasa Google. Pada November 2006, YouTube, LLC dibeli
oleh Google dengan nilai US$1,65 miliar dan resmi
beroperasi sebagai anak perusahaan Google. Perusahaan
youtube berkantor pusat di San Bruno California, dan
memakai teknologi Adobe Flash Video dan HTML5 untuk
menampilkan berbagai macam konten video buatan
pengguna termasuk klip film, klip TV, dan video music
Selain itu ada pula konten amatir seperti blog video, video
orisinal pendek, dan video pendidikan.46
46
Suyanto, Asep Herman dan Wahyudi. Jurnal:Youtube.
www.jurnalkomputer.com, diakses pada 23 Agustus 2018, pukul 11.15
40
Sambutan khalayak terhadap YouTube dinilai sangat
fantastis. Pada November tahun 2007, YouTube menjadi „the
most popular entertainment website di Britain, mengalahkan
BBC website. Dan di awal 2008, YouTube termasuk „top ten
most visited websites‟ secara global. April 2008, lembaga
riset pasar internet, ComScore, melansir bahwa 37% dari
seluruh video di internet yang telah ditonton di United States,
berasal dari YouTube, mengalahkan Fox Interactive Media
yang hanya 4,2%. (Burgess, 2009).
Youtube berisi konten video yang diklasifikasikan
sebagai media audio visual yang berupa gambar sekaligus
suara. Sehingga informasi dakwah menjadi lebih efektif dan
mudah diterima oleh khalayak. 47 Youtube lebih cenderung
menarik dan tidak membosankan jika dibandingan dengan
televisi. Konten yang disuguhkan youtube lebih lengkap dan
tanpa dibatasi oleh waktu. Sehingga pengguna dapat
menikmati konten youtube sesuai dengan apa yang minati,
dimanapun dan kapanpun.
Terdapat beberapa fungsi youtube, diantaranya:
1. Mencari video di youtube, setiap pengguna dapat
mencari video sesuai dengan kebutuhan video yang
diperlukan. Dengan melakukan pencarian sesuai dengan
kata kunci, maka berbagai tema video yang berkaitan
muncul.
47
Wahyu Ilahi, Komunukasi Dakwah (Bandung:PT.Rosdakarya,
2013), cet ke-2. h.122.
41
2. Memutar atau menonton video.
3. Mengupload video.
4. Mendownload video.
Terdapat beberapa istilah dalam youtube, yaitu :
1. Subscribe
Adalah istilah menu layanan gratis dengan
memasukan email pengguna untuk memudahkan
pengunjung agar mengetahui post terbaru. Subscribe
artinya berlangganan, dimana pengguna akan diberikan
informasi apabila terdapat perihal kabar terbaru dari
tautan atau akun yang telah dipilih.
2. Streaming
Istilah ini biasanya digunakan untuk menyiarkan
secara langsung video yang direkam melaluisebuah
kamera video yang dapat dilihat oleh sipapun dan
dimanapun dalam waktu bersamaan. Sehingga pengguna
bisa menyiarkan langsung tanpa melalui proses
download.
3. Buffering
Merupakan istilah yang memiliki makna
penyangga atau tenaga. Dengan kata lain buffering
berarti jeda waktu yang terjadi saat pengguna memutar
video di youtube.48
48
Arie Prastyo. 19 Juli 2014. Artikel: Perbdaan dan Pengertian
antara Streaming dan Buffering, https://www.arieprastyo.com, diakses pada 23
Agustus 2018, pukul 10.00
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir
yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap
fakta kehidupan sosial dan perlakukan peneliti terhadap ilmu
atau teori yang dikonstruksi sebagai suatau pandangan yang
mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi
pokok persoalan1 yang semestinya dipelajari. Paradigm
penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami
suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasa untuk
menjawab masalah penelitian.1
Paradigma positivisme dipelopori oleh seorang filsuf
yang bernama August Comte (1798-1857), pendekatan
kuantitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang
dibangun berdasarkan filsafat positivisme. 2 Paradigma
tradisional, positivis, eksperimental, empiris menekankan
pada pengujian-pengujian teori melalui pengukuran variabel
penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan
prosedur statistik. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan
adalah teori analisis isi dan peneliti melakukan pengukuran
terhadap variabel yakni pesan dakwah Ustad Hanan Attaki
dalam akun youtube Pemuda Hijrah.
1
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Prenada
Media Group, 2005) cet-II. h.38.
2
Ibid, h.39
42
43
B. Metode penelitian
Metodologi penelitian merupakan seperangkat cara
yang sistematik, logis, dan rasional yang digunakan oleh
peneliti ketika merencanakan, mengumpulkan, menganalisis
dan menyajikan data untuk menarik kesimpulan. Dalam
penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu
metode analisis isi R Hostly, analisis isi yakni teknik apapun
yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha
menemukan karakteristik pesan yang dilakukan secara
objekif dan sistematis.3
Pendekatan dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu,
pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif adalah metode yang bersifat ilmiah, karena
memenuhi kaidah ilmiah yang empiris, obyektif, terukur,
rasional, dan sistematis, penelitian kuantitatif memiliki data
penelitian berupa angka dan analisis menggunakan statistik.4
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu
pendekatan analisis deskriptif, format deskriptif yang
memiliki tujuan menjelaskan, meringkas berbagai kondisi,
situasi, atau variabel yang timbul dimasyarakat menjadi
objek penelitian itu berdasarkan ada yang terjadi.5 Analisis
deskriptif menggambarkan secara detail suatu pesan atau teks
tertentu. Desain analisis isi tidak dimaksudkan untuk menguji
3
Jumroni, Metode Penelitian Komunikasi,(Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Press, 2006), h.73.
4
Sugiyono, Metode Penelitian KuantitatifKualitatifdan R&D,
(ALFABETA:2014), h.7
5
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Prenada
Media Group, 2005), Cet ke-II. h.44.
44
suatu hipotesis teretentu atau menguji hubungan diantara
variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi,
menggambarkan aspek dan karakterisitik dari suatu pesan.6
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Pengamatan ini dilakukan dengan mengamati dakwah
Ustadz Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah.
Waktu Penelitian yang dilakukan antara lain :
1. Pada bulan Juni minggu ke 4 sampai bulan Agustus
minggu ke tiga, peneliti menobservasi, mentranskrip
video, dan membagi dalam beberapa kategori.
2. Pada bulan Agustus minggu ke 2, peneliti bertemu dengan
salah satu Founder Pemuda Hijrah yaitu Fani Kismandar
dan pengurus Pemuda Hijrah di Masjid Al-Lathiif,
Bandung.
3. Pada bulan September minggu pertama, Peneliti
melakukan pertemuan dengan juri I, II, dan III.
4. Pada bulan September minggu ke 2 sampai minggu ke 3,
peneliti melakukan pengolahan data dari hasil ketiga
orang juri.
5. Pada blan September minggu ke 4, peneliti melakukan
analisis dan menetapkan seimpulan.
6
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Prenada
Media Group, 2005), Cet ke-II, h.7.
45
D. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dan objek penelitian merupakan sumber atau
tempat memperoleh data. Dalam penelitian ini subjek yang
akan diteliti adalah akun youtube Pemuda Hijrah. Dan objek
penelitianya yakni isi pesan dakwah Ustad Hanan Attaki.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. 7 Dalam
penelitian ini yang dijadikan populasi adalah 30 video
dakwah oleh Ustad Hanan Attaku yang diunggah di akun
youtube Pemuda Hijrah.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk
menentukan besarnya sampel yang diambil dalam
melaksanakan penelitian suatu objek. Untuk menentukan
besarnya sampel yang diambil bias dilakukan dengan
statistic atau berdasarkan estimasi penelitian.
Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian
rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat
7
Sugiyono, Metode Penelitian KuantitatidfKualitatifdan R&B
(Bandung, Alfabeta 2016), Cet ke-13, h.80
46
berfungsi atau dapat menggambarkan keadaan populasi
yang sebenarnya, dengan istilah lain harus representatif
(mewakili).8
Menurut Eriyanto, terdapat dua teknik sampling
yang dapat digunakan, yaitu:
a. Penarikan sampel acak (probability sampling),
Idealnya dalam analisis isi penarikan sampel
menggunakan penarikan sampel acak, karena
memungkinkan kita untuk melakukan generalisasi. 9
Penarikan sampel acak adalah teknik penarikan
sampel dimana setiap anggota populasi diberikan
peluang yang sama utuk terpilih menjadi sampel.
Anggota populasi terpilih murni karena hokum
probabilitas, dan bukan faktor subjektivitas dari
peneliti. Teknik ini meliputi. Sampel acak sederhana,
sistematis, stratifikasi dan bertingkat.10
b. Penarikan sampel tidak acak (Non Probability
Sampling), merupakan teknik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi sampling
sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh,
snowball.
8
Sugiyono, Metode Penelitian KuantitatidfKualitatifdan R&B
(Bandung, Alfabeta 2016), Cet ke-13, h.81
9
Eriyanto, AnalisisIsi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya,(Jakarta: Kencaa, 2011), Cet 1, h.143
10
Ibid, h.118.
47
Dalam penelitian ini teknik sampling yang
digunakan yaitu penarikan sampel acak dengan teknik
sampel acak sderhana. Menurut Sugiyono, dinamakan
sederhana karena penggamnilan sampel pada populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata.
Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap berhubungan
dan menggunakan teknik ini, seperti arisan,
pembagian jadwal ronda, dll. Teknik penarikan
sampel sederhana hanya dapat dipakai untuk dua
kondisi berikut ; Pertama, jumlah populasi relative
kecil. Kedua, populasi relative homogen. Adapun
langkah-langkah dalam penarikan sampel sebagai
berikut:11
a. Menyusun kerangka sampel. Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah 30 video dakwah Ustad
Hanan Attaki yang diunggah pada akun youtube
Pemuda Hijrah, dimana ke-30 video tersebut
memiliki peluang sama untuk menjadi sampel.
b. Menyusun daftar sampel (worksheet). Semua judul
dari video dakwah tersebut diberi nomor urut 1
hingga 30.
c. Membuat dan menggunakan angka acak. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan web site statistik
www.random.org.
11
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya,(Jakarta: Kencaa, 2011), Cet 1, h.118
49
Terlambat, 4G, Woles Aja, Baper Itu Ketika?, dan
Jangan Kasih Kendor (Re-Issue).
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan. 12 Variable merupakan
fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas,
mutu dan standar.13
Dalam penelitian ini penulis tidak menguji hipotesis
maupun menguji hubungan antar variable. Analisis deskriptif
menggambarkan satu variabel yang terdapat pada tema
penelitian. Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah
pesan dakwah. Dimana pesan dakwah itu sendiri terbagi
menjadi tiga, yakni pesan aqidah, pesan syariah, dan pesan
akhlak.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara yang dimaksud adalah teknis dalam
upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan
proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai data.
Data yang diperoleh dengan teknis ini adalah dengan
12
Sugiyono,Metode Penelitian KuantitatidfKualitatifdan R&B
(Bandung, Alfabeta 2016), Cet ke-13, h.38
13
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2005) cet-II. h.70
50
cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka
langsung antara seorang atau beberapa orang interview
(yang diwawancarai). 14 Sedangkan jenis pedoman
interview yang digunakan oleh penulis adalah jenis
pedoman wawancara tidak tersetruktur, yakni pedoman
wawancara yang hanya memuat garis-garis besar
pertanyaan yang akan diajukan.15 Adapaun komunikan
yang akan penulis wawancarai adalah ketua Div Kreatif
yaitu Fani Kismandar. Isi wawancara terkait profil
Gerakan Pemuda Hijrah, serta biografi dan profil Ustadz
Hanan Attaki.
2. Observasi
Dalam penelitian kuantitatif, Observasi
merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan dari
hasil melihat, atau menyaksikan aktivitas yang dilakukan
oleh responden atau mendengarkan apa yang dilakukan
para responden. Dalam penelitian ini, observasi yang
dilakukan oleh peneliti yakni mengamati berbagai
informasi mengenai Ustad Hanan Attaki dari berbagai
sumber.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk
tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang.
14
Wardi, Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah,(Jakarta: Logos,
1997), h. 72.
15
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan
Praktek (Jakarta: Rineka, 1998). h.321.
51
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metodeobservasi danwawancara. Hasil penelitian akan
lebih dapat dipercaya jika didukung oleh dokumen. 16
Metode dokumentasi adalah metode yang diguanakn
untuk menelusuri data historis. Dalam sejumlah fakta
dan data sosial tersimpan dalam bahan yang berbentuk
komunikasi. 17 Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan dokumentasi berupa video dakwah Ustad
Hanan Attaki pada akun youtube Pemuda Hijrah.
4. Angket
Angket dalam analisis isi yaitu berupa lembar
coding sheet yang akan dibagikan kepada tiga orang juri
ahli dakwah. Setiap juri (coder) akan dibagikan lembar
coding sheet yang sama untuk menilai unit analisis yang
sama , hasil dari ketiga orang juri akan dibandingkan
berapa banyak persamaan penilaian dan berapa
perbedaan yang dihasilkan. Semakin banyak persamaan
yang dimiliki, maka akan semakin tinggi
reliabilitasnya.18
H. Teknik Pengolahan Data
16
Imam Suprayoga dan Tobroni, Metodelogi Penelitian Sosial dan
Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 191.
17
M.Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi,Ekonomi,
Kebijakan Publik,dan Ilmu Sosial Lainya (Jakarta: Kencana, 2010), cet.4,
h.121.
18
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya, (Jakarta: Kencaa, 2011), Cet 1, h.298
52
Agar penelitian ini relevan dengan permasalahan yang
telah dirumuskan, maka setelah peneliti mengumpulkan data
dari berbagai sumber serta mengunduh 6 video dakwah
Ustad Hanan Attaki pada akun yotube Pemuda Hijrah,
kemudian peneliti men transkrip video tersebut dalam bentuk
teks. Lalu peneliti mengelompokan pesan dakwah pada video
tersebut kedalam 3 kategori, yakni akidah, syariah, dan
akhlaq. Penelitian ini akan dinilai oleh tiga juri untuk
menganlisis isi pesan dakwah, dimana ketiga juri tersebut
memang sudah dianggap kredibel dibidang dakwah. Untuk
memperoleh koefisien realibilitas antar juri, baik antar juri 1
dan 2, juri 1 dan 3, dan juri 2 dan 3. Maka juri menggunakan
tiga orang juri dalam menganalisis isi pesan, yaitu;
1. Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA.
(Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.)
2. Prof. Dr. H.D Hidayat, M.A. (Direktur Pesantren Luhur
Sabillusalam dan Guru Besar Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.)
3. Nailil Huda, Lc., M.Ed. (Pimpinan Asrama Putri UIN
Jakarta dan Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN
Jakarta.)
Setelah data ditetapkan, langkah selanjutnya peneliti
menggunakan coding sheet, yaitu tabel yang berisi kategori
pesan menjadi onjek penelitian. Penyusunan kategorisasi
dibuat berdasarkan pesan dakwah yang terdapat dalam pesan
dakwah. Yaitu masalah Akidah, Syariah, dan Akhlak.
Tabel 1
Kategorisasi pesan dakwah
53
No Kategori Sub kategori
1. Akidah 1). Iman kepada Allah SWT
2). Iman kepada Malaikat
3). Iman kepada Rasul
4). Iman Kepada Kitab Allah
5). Iman Kepada Hari Akhir (Kiamat)
6). Iman Kepada Qodho dan Qodhar
2. Syariah 1). Ibadah
2). Muamalah
3. Akhlak 1). Terhadap Allah
2). Terhadap sesama manusia
3). Terhadap lingkungan (hewan,
tumbuhan, dan benda mati lainya)
I. Instrumet Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan
pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam.
Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau
dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian.
54
Instrumen-instrumen yang digunakanuntuk mengukur
variabel dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah
teruji validitas dan reabilitasnya.19
1. Uji validitas
Azwar (1987: 173) menyatakan bahwa validitas
berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen
pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu
tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat
tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur
dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang
mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan
sesungguhnya dari apa yang diukur.20
Dalam analisis isi, validitas merupakan sesuatu
yang berhubungan dengan alat ukur yang digunakan
secara tepat untuk mengukur konsep yang ingin diukur.
Menurut Krippendorf (2014:313), validitas diartikan
sebagai “kualitas hasil penelitian yang membawa
seseorang untuk meyakini bahwa fakta yang ada tidak
dapat ditantang, menukar apa yang diatur untuk diukur
dan analisis isi valid yang didasarkan atas pembuktian
yang dipakai secara independen. Validitas menjamin
19
Sugiyono,Metode Penelitian KuantitatifKualitatifdan R&D
(Bandung: Alfabeta Cet ke-13, Mei 2011), h. 102
20
Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Liberty:
Yogyakarta, 1988. h.173
55
temuan analisis isi diambil secara serius dalam
membangun teori ilmiah atau membuat keputusan
mengenai masalah praktis”21
2. Reliabilitas
Dalam analisis isi, alat ukur yang digunakan
yakni lembar coding (coding sheet), peneliti harus
memastikan lembar coding yang akan digunakan alat
ukur yang terpercaya (reliable). 22 Reliabilitas berbeda
dengan validitas. Reliabilitas melihat apakah alat ukur
dapat dipercaya menghasilkan temuan yang sama, ketika
dilakukan oleh orang yang berbeda. Sementara validitas
berbicara menganai apakah alat ukur benar-benar
mengukur apa yang ingin diukur. Reliabilitas berkaitan
erat dengan validitas. 23
Formula Holsty adalah uji reliabilitas antar-coder
yang banyak dipakai. Formula ini pertama kali
diperkenalkan oleh R. Holsty (1969). Reliabilitas
ditinjukan dalam persentase persetujuan (berapa besar
persentase persamaan antar coder ketika menilai suatu
isi). Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum
yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya apabila
hasil perhitungan menunjukan angka reliabilitas diatas
0,7 berarti alat ukur ini benar-benar reliable. Tetapi
21
Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya,(Jakarta: Kencaa, 2011), Cet 1, h.259
22
Eriyanto, AnalisisIsi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya,(Jakarta: Kencaa, 2011), Cet 1, h.281
23
Ibid, h.182.
56
apabila dibawah angka 0,7 berarti alat ukur ini tidak
reliabel.24
J. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori
isi pesan dakwah Ustad Hanan Attaki yang diunggah dalam
akun youtube Pemuda Hijrah, penulis mengadakan pengujian
kategori berupa lembar coding kepada 3 orang juri yang
dianggap kredibel dibidang dakwah. Hasil kesepakatan dari
ketiga juri dijadikan sebagai koefisiens reabilitas. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan menggunakan rumus
Hostly (1969:17-115):25
Keterangan:
CR : Coeficient Reliabillity
M : Jumlah koding yang sama (disetujui oleh
masing-masing juri)
N1+N2 : Jumlah item (coding) yang dibuat oleh tim
juri.
N : Jumlah yang diteliti
Dalam penelitian kuantitatif, pengolahan data dapat
dilakukan melalui beberapa tahap, anatara lain tahap
24
Eriyanto, AnalisisIsi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya,(Jakarta: Kencaa, 2011), h.290.
25
Ibid, , h.260.
57
pemeriksaan (editing), proses pemberian kode (coding), dan
proses pengelompokan (tabulating).26
1. Tahap editing, setelah peneliti mendapatkan rekaman
dalam bentuk video yang sebelumnya telah ditentukan
sebagai sampel penelitian. Kemudian rekaman video
tersebut diformat ke dalam bentuk transkip data dengan
cara mendengar dan mengamati setiap kata atau kalimat
yang terdengar pada video dakwah Ustad Hanan Attaki
yang diunggah pada akun yiutube Pemuda Hijrah.
2. Tahap coding, pada tahap ini peneliti mengolah data
hasil transkip rekaman video dalam bentuk codding
sheet (lembar koding), yakni berupa tabel daftar cek
yang berisi kategori-kategori pesan dakwah yaitu aqidah,
keislaman, dan akhlaq yang akan diukur. Kemudian unit
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah isi
pesan dakwah yang berupa aqidah, syari’ah, dan akhlak
dalam video dakwah Ustad Hanan Attaki yang diunggah
dalam akun youtube Pemuda Hijrah sebanyak 6 video.
Sebelum menganalisa data yang diperoleh peneliti
melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terlebih
dahulu.
3. Tahap tabulating, pada tahap ini peneliti melakukan
interpretasi data yang tela terkumpul menggunakan
distribusi frekuensi. Untuk mengukur frekuensi pesan
yang terkandung dalam video dakwah Ustad Hanan
26
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2005), Cet ke-II. h.182
58
Attaki yang diunggah dalam akun youtube Pemuda
Hijrah, menggunakan rumus :
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi
N : Jumlah data
59
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Gerakan Pemuda Hijrah
Gerakan pemuda
hijrah atau biasa dikenal
dengan sebutan Shift
merupakan salah satu
gerakan dakwah yang
resmi terbentuk pada
tahun 2015 yang didirikan oleh Ustad Hanan
Attaki bersama rekanya yaitu Fani Kismandar atau
biasa dikenal dengan kang Inong.1
Sebelum gerakan ini terbentuk, Ustadz Hanan
memang sudah sering mengisi kajian di Masjid Al-
Lathiif, akan tetapi masih menggunakan metode
ceramah pada umumnya, mengenakan gamis dan
sorban serta gaya bahasa yang saklek. Hingga pada
ahirnya Ustadz Hanan merasa bahwa Jemaah yang
hadir itu-itu saja, dan jarang sekali pemuda yang
mengikuti kajianya. Lalu Ustadz Hanan berbincang
dengan beberapa rekanya membuat musyawarah
1
Wawancara dengan Fani Kismandar. Bandung, 11 Agustus 2018.
59
60
untuk mengonsepkan bagaimana mengemas dakwah
tanpa merubah isinya tapi menjadi lebih menarik, dan
mudah diterima oleh kalangan pemuda. Karena target
dakwahnya memang anak muda maka semua
konsepnya meyesuaikan dengan gaya anak muda,
dimulai dari gaya bahasa, busana yang dikenakan saat
berdakwah, serta tema yang diangkat juga
menyesuaikan dengan permasalahan anak muda,
seperti masalah cinta, karir, hiburan, sosial dan
keluarga.2 Dalam wawancara Fani Kismandar
mengatakan “Ini kalau dibagi segmentasi dakwah ada
empat, istilah kita itu ring-ring an, ada ring satu, dua,
tiga, dan empat. Ring satu ini aktivis, itu memang
yang sudah konsen mau mewakafkan untuk dakwah.
Itu biasanya kalau di kampus adanya di LDK. Kalau
ring dua itu simpatisan, ada ketertarikan pengen
denger ilmu agama, taraf mengonsumsi belum jadi
penggerak, yang dengerin video dakwah di youtube,
yang dengerin one minute booster, yang datang ke
kajian. Kalo ring tiga ini umum atau netral, gak
support agenda dakwah juga tidak memusuhi. Kalau
ring empat itu oposisi, mereka menolak dakwah,
mereka tidak suka dengan eksistensi Islam, mereka
Islamophobia dan lain-lain. Nah, lahirnya Shift
Pemuda Hijrah bukan untuk ring satu dan dua,
2
Wawancara dengan Fani Kismandar. Bandung,11 Agustus 2018.
61
makanya pendekatanya, produknya, bahasnaya,
penetrasinya, semua untuk mereka.”
Basecamp atau sekretariatnya bertempat di
Masjid Al Lathiif Jalan Saninten No.2 Cihapit,
Bandung Wetan, Kota Bandung. Gerakan Pemuda
Hijrah menggunakan sosial media sebagai sarana
dakwahnya. Berikut merupakan beberapa media sosial
yang dimiliki oleh Gerakan Pemuda Hijrah, yakni:
Instagram (@pemudahijrah), Facebook
(Pemudahijrah), Twitter (@PemudaHijrah), Website
(www.pemudahijrah.com), Channel Youtube (Pemuda
Hijrah), Line (@pemudahijrah).
2. Visi dan Misi Komunitas Gerakan Pemuda Hijrah
a. Visi Gerakan Pemuda Hijrah
Visi dari Gerakan Pemuda Hijrah adalah
mengisi peradaban dengan berdakwah kepada anak
muda sebagai asset masa depan asset umat dan bangsa
untuk menjadi sosok pemuda yang sesuai dengan
tuntunan Islam yakni pemuda yang dekat dengan Al-
Qur‟an, shalat tepat waktu, semangat mencari ilmu
agama, dan dapat menjadi generasi penerus dalam
menyiarkan Islam
b. Misi Gerakan Pemuda Hijrah
1). Mengajak anak muda untuk menjadi sebaik-
baiknya anak manusia.
6.
7.
8.
9.
4.
5.
62
2). Menumbuhkan minat anak muda untuk ikut
3. Profil Ustad Hanan Attaki
Ustad Hanan Attaki lahir di Aceh pada tanggal
31 Desember 1981 dengan nama lengkap Tengku
Hanan Attaki. Ia merupakan anak ke 5 dari 7
bersaudara. Hanan Attaki sejak masih kanak-kanak
sudah dekat dengan Alquran dan dikenal cerdas saat
3
Ihat Solihat, Strategi Komunikasi PersuasifPengurus Gerakan Pemuda
Hijrah dalam Berdakwah, (Tangerang: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2018).
meramaikan masjid dan taklim.3
3. Struktur Kepengurusan
Tabel 2
Struktur Kepengurusan Pusat Tahun 2017-2018
BENDAHARA
M. Rustam
KOORDIV.
DOKUMENTASI
M. Reza
KOOR DIV.
KREATIF
Fani Kismandar
KOOR DIV.
PENDIDIKAN
Abi Diki
SEKRETARIS
Muliharho
KETUA
Jerry
Nurdiansyah
FOUNDER
THANAN ATTAKI
63
masih duduk disekolah dasar sehingga ia kemudian
mendapat beasiswa untuk pendidikannya. Hanan
Attaki beberapa kali menjuarai Musabaqah Tilawatil
Quran didaerahnya hadiahnya. Kemudian setelah
selesai menamatkan pendidikannta di Pondok
Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh, beliau mendapat
beasiswa ke Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Di
dalam keluarganya, beliau adalah orang pertama yang
kuliah. Perjalanan ke Mesir, adalah awal beliau ke
luar negeri.
Di Universitas Al Azhar, Beliau kuliah
Fakultas Ushuluddin dengan mengambil jurusan
Tafsir al-Qur‟an. Sewaktu kuliah di di Kairo Mesir,
Hanan Attaki bergabung dalam kelompok studi al-
Qur‟an dan ilmu-ilmuislam dan menjadi pemimpin
redaksi dari buletin „Salsabila‟ yang dipimpin oleh
beberapa tokoh Ikhwanul Muslimin Mesir. Untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya selama kuliah di
Mesir, Hanan Attaki mencoba banyak bisnis, mulai
dari catering, berjualan bakso, hingga sebagai „joki‟
Hajar Aswad saat musim Haji tiba dengan modal
nekat. Disini pula Hanan Attaki bertemu dengan
jodohnya. Istri Hanan Attaki bernama Haneen Akira.
Mereka berdua menikah disaat sama-sama menempuh
pendidikan di Al Azhar, Kairo Mesir. Dari
pernikahannya dengan Ustadzah Haneen Akira, Hanan
64
Ataki mempunyai tiga orang anak bernama Maryam,
Aisyah dan Yahya.4
Di tahun 2004, Hanan Attaki menamatkan
kuliahnya di Al Azhar, Kairo Mesir dan mendapat
gelar Lc (License). Di tahun 2005, ia sempat terpilih
sebagai qori terbaik Fajar TV, Kairo dan mengisi
acara tilawah di channel Fajar Tv dan Iqro Tv. Setelah
menamatkan pendidikannya di Mesir, Hanan Attaki
kemudian kembali ke Indonesia dan tinggal di kota
Bandung. Disini ia tinggal bersama dengan istri dan
anaknya yang bernama Aisyah. Di Bandung, Hanan
Attaki bekerja sebagai pengajar SQT Habiburrahman
dan Jendela Hati, menjadi direktur Rumah Quran
Salman di ITB.
Pada bulan Maret 2015, Hanan Attaki
mendirikan Gerakan Pemuda Hirjah yang biasa
dikenal dengan sebutan Shift yang kemudian gerakan
ini menjadi media dakwahnya. Selain menjadi founder
pemuda hijrah dan mengajar di berbagai tempat.
Ustadz Hanan Attaki kerap mengisi kajian keislaman
di Masjid Trans Studio Bandung.Disini jamaahnya
banyak di ikuti oleh para pemuda sebab kajiannya
4
Wink, 18 Januari 2018. Artikel: Profil dan Biografi
Ustadz Hanan Attaki –Pendiri Pemuda Hijrah. Biografiku.com,
diakses pada tanggal 05 Juli 2018, pukul 19.00
65
yang ia bawakan menarik dan penyampaiannya pun
mudah di mengerti.
B. Isi Pesan Dakwah Ustad Hanan Attaki dalam Akun
Youtube Pemuda Hijrah
Ustad Hanan Attaki mulai berdakwah pada tahun
2010, dan mendirikan sebuah gerakan dakwah yaitu
Gerakan Pemuda Hijrah (Shift) pada tahun 2013 dimana
dakwahnya lebih difokuskan kepada generasi muda. Pada
awalnya beliau berdakwah melaui kajian taklim di Masjid
Al-Lathiif Bandung, dan semakin lama jamaah nya
semakin banyak hingga mencapai 4000, sehingga masjid
tidak mampu menampung jamaah yang mengikuti kajian.
Hingga pada tahun 2017 kajian dakwah Ustadz Hanan
juga melalui live streaming pada akun youtube Pemuda
Hijrah, sehingga bagi yang berada diluar kota ingin
mengikuti kajian bisa melalui live streaming. Selain itu
bagi yang ketinggalan juga bisa menonton keesokan
harinya, karena video tersebut juga diunggah pada akun
youtube tersebut. Ustad Hanan Attaki berdakwah dengan
mengangkat topik yang sangat menarik, bahasa yang
ringan, bahasa anak muda yang mudah untuk dipahami.
Hal ini memang sangat dibutuhkan dalam berdakwah,
sebagaimana firman Allah dalam Qs Ibrahim : 4
66
Artinya : “Kami tidak mengutus seorang Rasulpun,
melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia
dapat memberi penjelasan dengan terang kepada
mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia
kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa
yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang
Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”
Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa Allah tidak
mengutus seorang Rasulpun, dengan bahasa kaumnya,
artinya ketika Rasul berdakwah yaitu menggunakan
bahasa kaumnya, bahasa yang dipahami oleh umatnya,
jadi seorang Da‟i harus menyesuaikan bahasa dengan
siapa ia berdakwah, sehingga pesan dakwah dapat
disampaikan dengan baik. Rasul merupakan teladan
paling utama bagi manusia, sehingga sebaik-baiknya
tidakan adalah mengikuti apa yang dilakuan oleh Rasul.
Dalam penelitian ini terdapat 6 video yang akan
dianalisis, adapun judul yang diangkat terkesan berbeda
dengan judul kajian dakwah pada umumnya. Sehingga
menimbulkan rasa penasaran bagi para jamaah. Adapun
ke enam judul tersebut sebagai berikut: 1) Sendiri, 2)
Sempatkan “Melompat” Sebelum Terlambat, 3) 4G, 4)
(Re-issue).
Langkah selanjutnya peneliti akan melakukan
pengolahan data agar memperoleh validitas dan
reliabilitas mengenai isi pesan dakwah Ustad Hanan
Attaki dalam video yang diunggah dalam akun youtube
Pemuda Hijrah. Oleh karena itu peneliti mengelompokan
pesan dakwah sebagai berikut:
Tabel 3
Kategori PesanDakwah
67
Woles Aja, 5) Baper Itu Ketika?, 6) Jangan kasih kendor
No Kategori Sub kategori
1. Akidah 1). Iman kepada Allah SWT
2). Iman kepada Malaikat
3). Iman kepada Rasul
4). Iman Kepada Kitab Allah
5). Iman Kepada Hari Akhir
(Kiamat)
6). Iman Kepada Qodho dan Qodhar
2. Syariah 1). Ibadah: - Thaharah, shalat,
zakat, puasa, Haji
2). Muamalah: - Hukum pidana, -
Hukum negara - Hukum nikah -
Jual-beli (hukum niaga) - Hukum
waris
3. Akhlaq 1). Terhadap Allah
68
2). Terhadap diri sendiri
3). Terhadap sesama makhluk
(manusia, hewan, tumbuhan)
4). Terhadap lingkungan
Untuk memperoleh realiabilitas dan validitas isi pesan
dakwah Ustad Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah,
peneliti melakukan pengujian kategori pesan dakwah terhadap
tiga orang juri yang dianggap kredibel dibidang dakwah, juri
pertama yaitu Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA.
Beliau menjabat sebagai Direktur Program Pasca Sarjana Institut
Ilmu Al-Qur‟an sekaligus Rektor di Institut Ilmu Al-Qur‟an
Jakarta, Guru Besar di Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta,
selain itu beliau juga menjadi anggota Fatwa MUI sejak tahun
1987, dan menjadi Dewan Syariah Nasional MUI sejak tahun
1997. Juri kedua adalah Prof. Dr. H.D Hidayat, M.A. Beliau
merupakan Direktur Pesantren Luhur Sabillusalam dan Guru
Besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Juri yang ketiga adalah Nailil Huda, Lc.,
M.Ed. Beliau merupakan Pimpinan Asrama Putri UIN Jakarta
dan Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta.Hasil dari
kesepakatan antar juri tersebut dijadikan sebagai koefisien
reliabilitas. Berikut ini merupakan tabel hasil kesepakatan antar
juri :
69
Tabel 4
Penilaian Juri
Juri Kategori Pesan Dakwah Jumlah
Aqidah Syariah Akhlaq
1 22 8 56 86
2 20 6 60 86
3 24 10 52 86
Total 66 24 168 258
Setelah melakukan pengujian pesan dakwah Ustad Hanan
Attaki berdasarkan tiga kategori pesan dakwah yaitu aqidah,
syariah, dan akhlaq terhadap ketiga juri, maka ditemukan
penilaian juri seperti pada tabel diatas, juri pertama memilih
kategori pesan aqidah sebanyak 22 pesan, pesan syariah sebanyak
8 pesan, dan pesan akhlaq berjumlah 56 pesan. Sedangkan juri
kedua memilih kategori pesan aqidah sebanyak 20 pesan, pesan
syariah berjumlah 6 pesan, dan pesan akhlaq dengan jumlah 60
pesan. Dan juri ketiga memilih kategori pesan aqidah berjumlah
24 pesan, pesan syariah sebanyak 10 pesan, dan pesan akhlaq
sebanyak 52 pesan.
Langkah selanjutnya, setelah memperoleh penilaian juri
maka penulis akan mencari kesepakatan antar juri sebagai
koefisien reliabilitas dengan menggunakan rumus Holsty, Dalam
rumus formula Holsty, angkareliabilitas minimum yang
ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya apabila hasil perhitungan
70
menenunjukan angka reliabilitas diatas 0,7 berarti alat ukur ini
benar-benar realiable. Tapi apabila dibawah angka 0,7 berarti alat
ukur tidak reliable.5 Dengan kata lain, semakin tinggi angka maka
semakin tinggi pula angka reliabilitas. Berikut merupakan
langkah untuk mencari koefisien reliabilitas dengan rumus
formula Holsty:
Reliabilitas antar juri 1 dan 2
Kesepakatan antara juri 1 dan juri 2 sebanyak 78 pesan dakwah
dari 86 pesan.
Reliabilitas antar juri= = 90
Reliabilitas antar juri 1 dan 3
Kesepakatan antara juri 1 dan juri 3 sebanyak 75 pesan dakwah
dari 86 pesan.
Reliabilitas antar juri = = 0,87
Reliabilitas antar juri 2 dan 3
Kesepakatan antara juri 2 dan juri 3 sebanyak 75 pesan dakwah
dari 86 pesan.
Reliabilitas antar juri = = =
Hasil dari pemaparan data reliabilitas antar juri diatas, penulis
akan menuangkan dalam tabel berikut ini :
5
Eriyanto, AnalisisIsi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu
Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainya, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet 1,
h.260.
Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri
Data diatas menunjukan bahwa kesepakatan antara juri 1
dengan juri 2 sebesar 0.90 atau 90%, antara juri 1 dengan juri 2
sebesar 0,87 atau 87%, dan antara juri 2 dan juri 3 yaitu 0,87 atau
87%. Jadi berdasarkan penafsiran korelasi yang dikemukakan
oleh Holsty, koefisien reliabilitas kesepakatan antar juri memiliki
71
Tabel 5
Antar
Juri
Item Kesepakatan
Antar Juri
Ketidaksepakatan
Antar Juri
Nilai
Ke 1
dan 2
86 78 8 0,90
Ke
1dan
2
86 75 11 0,87
Ke 2
dan 3
86 75 11 0,87
korelasi yang sah karena memiliki indeks reliabilitas koding
diatas 0.7 atau 70%. Setelah mendapatkan hasil koefisien
reliabilitas antar juri, maka peneliti akan menghitung nilai rata-
rata antar juri dengan menggunakan rumus :
= =
Setelah mendapatkan nilai rata-rata antar juri langkah
selanjutnya yaitu melakukan pengukuran rata-rata perbandingan
72
nilai dari keputusan antar juri, yang akan dihitung dengan
menggunakan rumus komposit reliabilitas sebagai berikut ini :
=
=
Dengan demikian, dari hasil perhitungkan diatas nilai
komposit reliabilitas yang diperoleh yakni 0,95 atau 95%, yang
artinya penelitian yang dilakukan memiliki tingkat validitas yang
tinggi, karena hasil penelitian tiga orang juri yang memang sudah
ahli dibidang dakwah. Dengan kata lain, penelitian ini dapat
dikatakan objektif dan akurat karena tidak mungkin adanya
kekeliruan data.
1. Pesan Aqidah
Aqidah merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat
dalam rukun iman, yaitu :
a. Iman kepada Allah SWT.
b. Iman kepada Malaikat.
c. Iman kepada Rasul.
d. Iman Kepada Kitab Allah.
e. Iman Kepada Hari Akhir (Kiamat).
f. Iman Kepada Qodo dan Qodar.6
Berikut ini merupakan nilai kesepakatan juri
mengenai pesan aqidah yang dituangkan dalam bentuk
tabel :
6
Endnag Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: Rajawali,
1996), Cet ke-1, h.27
Nilai Kesepakatan Antar Juri Mengenai Pesan
Aqidah
Setelah melakukan pengkodingan dari para juri,
maka ditemukan hasil kesepakatan dari antar juri. Nilai
kesepakatan mengenai pesan aqidah antarq juri 1, juri 2,
maupun juri 3 memiliki nilai yang sama yakni 0,19.
73
Tabel 6
Antar
Juri
Item Kesepakatan
Antar Juri
Ketidaksepaka
tan Antar Juri
Nilai Nilai
rata2
Ke 1 dan
2
86 18 68 0,19 0,19
Ke 1 dan
3
86 18 68 0,19
Ke 2 dan
3
86 18 68 0,19
Total 0,57
Langkah selanjutnya, setelah nilai kesepakatan
antar juri telah diketahui yaitu mencari nilai reliabilitas
mengenai pesan aqidah menggunakan rumus komposit
reliabilitas sebagai berikut :
Komposit reliabilitas =
=
74
= 0,41
Berdasarkan hasil perhitungan diatas mengani
pesan aqidah, dapat disimpulkan bahwa pesan aqidah
yang terdapat dalam video dakwah Ustad Hanan Attaki
yang diunggah pada akun youtube Pemuda Hijrah
berjumlah 0,41 berdasarkan hasil dari kesepakatan 3 juri.
Berikut merupakan beberapa contoh pesan aqidah yang
terdapat dalam video dakwah Ustadz Hanan Attaki pada
aku youtube Pemuda Hijrah yang telah disepakati oleh
ketiga juri:
a. “Nabi bilang, Allah membuka pintu ampunan
dimalam hari untuk orang yang berbuat dosa disiang
hari. Allah menyediakan ampunan disiang hari untuk
orang yang bebuat dosa dimalam hari. Jadi setiap
hari Allah membuka pintu ampunan-Nya”, pesan
dakwah tersebut merupakan pesan dakwah dalam
video yang berjudul Sendiri. Dalam kalimat tersebut
Ustadz Hanan menyampaikan bahwasanya Allah
selalu memberikan ampunan kepada hambanya setiap
saat, sebagaimana firman Allah dalam QS. Az Zumar :
53 :
75
Artinya : “Katakanlah, wahai para hambaku yang
melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kalian berputus asa
terhadap rahmat dari Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni seluruh dosa, sungguh
Dialah Dzat Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”
Dalam ayat tersebut mengatakan bahwa Allah
akan mengampuni seluruh dosa yang diperbuat oleh
hambanya, jika hamba tersebut bertaubat kepada Allah
dengan sungguh-sungguh.
b. “Rasulullah berkata, Wahai penduduk makkah,
mengapa kalian menyembah sesuatu yang tidak
memberi kalian manfaat, tidak bisa juga memberi
kalian mudarat. Kenapa kalian menyembah sesuatu
yang tidak bisa berbicara, tidak bisa melihat, tidak
mendengar. Sedang kalian mengabaikan Allah. Aku
ingin memberitahu kebenaran, tiada Illah untuk
disembah selain Allah. Dan aku adalah utusan
Allah”. Pesan dakwah tersebut merupakan pesan
76
dakwah dalam video yang berjudul Sendiri, dalam
kalimat tersebut Ustadz Hanan menyampaikan bahwa
Rasulullah bertanya kepada penduduk makkah, untuk
apa menyembah sesuatu yang yang tidak bisa melihat,
mendengar, maupun berbicara, sedangkan mereka
justru mengabaikan Allah, dan Rasul mempertegas
bahwasanya tiada Tuhan selain Allah dan ia adalah
utusan Allah, sebagaimana firman Allah dalam QS.
Yunus :106 :
Artinya : “dan janganlah kamu menyembah apa-apa
yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula)
memberi mudharat kepadamu selain Allah;
sebab jika kamu berbuat (yang demikian),
itu, Maka Sesungguhnya kamu kalau begitu
Termasuk orang-orang yang zalim".
c. “Allah seolah-olah bilang, hambaku yang merasa
sendiri setelah diabaikan, setelah diceukein,
diputusin, panggilan di reject, kamu kalau merasa
sepi kamu gak usah khawatir Aku bersamamu
dimanapun kamu berada.”, pesan dakwah tersebut
merupakan pesan dakwah dalam video yang berjudul
Sendiri, dalam kalimat tersebut Ustadz Hanan
menyampaikan bahwasanya ketika kita sedang merasa
77
kesepian karena orang-orang disekitar kita
mengabaikan kita, maka Allah tidak akan pernah
meninggalkan kita. Sebagaimana firman Allah dalam
QS At-Taubah :40
Artinya:“Jikalau kamu tidak menolongnya
(Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah telah
menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir
(musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari
Mekah) sedang Dia salah seorang dari dua
orang ketika keduanya berada dalam gua, di
waktu Dia berkata kepada temannya:
"Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya
Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan
keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan
membantunya dengan tentara yang kamu
tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan
orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan
kalimat Allah Itulah yang tinggi. Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana”
d. “Jadi temen-temen, kalau kita kecewa sama teman,
sama mahluk, sama manusia, kepada pasangan,
78
kekecewan masih wajar, maka percayalah Allah
tidak akan pernah mengecewakan kita” pesan
dakwah tersebut dalam video dengan judul sendiri,
Ustad Hanan menyampaikan bahwasanya ketika kita
berulang kali dikecewakan oleh sesama mahluk
karena terlalu berharap terhadap mereka , maka Allah
tidak akan mengecewakan hamba-Nya, sebagaimana
firman Allah dalam QS. Al-Baqarah : 186 ;
Artinya : “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka
beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran”
e. “15 juta itu reward dari Allah untuk keikhlasan,
kesabaran saya. Bukankah Allah mengganti
kerugian hambanya dengan yang lebih baik. Jadi
logikanya ke Allah kaya gitu.” Merupakan isi pesan
dakwah dalam video yang berjdul 4G, dalam
pernyataan tersebut Ustad Hanan menyampaikan
79
bahwa Allah akan mengganti kerugian hambanya
dengan yang lebih baik, jika hambanya ikhlas dan
menerima. Sebagaimana firmah Allah dalam QS. Al-
Baqarah : 155-156:
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan. Dan berikanlah berita gembira
kepada orang-orang yang sabar, (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: “Innaa lillahi wa innaa
ilaihi raaji‟uun.”
Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwasanya
Allah akan menguji hamba-Nya agar terlihat siapa
yang bersabar serta ikhlas dan siapa yang menyimpang.
Setelah itu barulah akan diberikan ganjaran untuk
masing-masing reaksi. Ada pula yang berpendapat
bahwa Allah akan menguji mereka (manusia) dengan
ujian tersebut agar agar dapat dijadikan pelajaran oleh
orang-orang yang dating setelah mereka, agar mereka
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted
Pemuda hijrah converted

More Related Content

What's hot

Bab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baruBab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baruuhamka
 
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Operator Warnet Vast Raha
 
Skripsi membina kecerdasan spritual anak
Skripsi membina kecerdasan spritual anakSkripsi membina kecerdasan spritual anak
Skripsi membina kecerdasan spritual anakPoetra Chebhungsu
 
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mtsRc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mtsChoy Fauzi
 
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadinAhmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadinAhyadin Rite
 
Silabus ma reguler abdimadrasah.com
Silabus ma reguler abdimadrasah.comSilabus ma reguler abdimadrasah.com
Silabus ma reguler abdimadrasah.comMuhamad Fatikhin
 
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...Muhamad Yogi
 
Konsep service excellence_dalam_prespek
Konsep service excellence_dalam_prespekKonsep service excellence_dalam_prespek
Konsep service excellence_dalam_prespekIsrawatiHarahap1
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahIINMARSALENA
 

What's hot (16)

101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
Bab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baruBab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baru
 
ASAL USULSLANK DI DUNIA
ASAL USULSLANK DI DUNIAASAL USULSLANK DI DUNIA
ASAL USULSLANK DI DUNIA
 
Gaya kepemimpinan kepsek
Gaya kepemimpinan kepsekGaya kepemimpinan kepsek
Gaya kepemimpinan kepsek
 
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
 
04110012
0411001204110012
04110012
 
Bab i%2 c iv
Bab i%2 c ivBab i%2 c iv
Bab i%2 c iv
 
Skripsi membina kecerdasan spritual anak
Skripsi membina kecerdasan spritual anakSkripsi membina kecerdasan spritual anak
Skripsi membina kecerdasan spritual anak
 
Kti ice musnawati akbid paramata
Kti ice musnawati akbid paramataKti ice musnawati akbid paramata
Kti ice musnawati akbid paramata
 
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mtsRc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
 
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadinAhmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
Ahmad saukani fsh di upload oleh ahyadin
 
Silabus ma reguler abdimadrasah.com
Silabus ma reguler abdimadrasah.comSilabus ma reguler abdimadrasah.com
Silabus ma reguler abdimadrasah.com
 
Asni
AsniAsni
Asni
 
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
 
Konsep service excellence_dalam_prespek
Konsep service excellence_dalam_prespekKonsep service excellence_dalam_prespek
Konsep service excellence_dalam_prespek
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 

Similar to Pemuda hijrah converted

Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdf
Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdfRahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdf
Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdfZendiAhmadMaghrobi
 
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdf
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdfMAKALAH TAKMIR MASJID.pdf
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdfDMI
 
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Cha Aisyah
 
Final paper mohamad romdoni fdk
Final paper mohamad romdoni fdkFinal paper mohamad romdoni fdk
Final paper mohamad romdoni fdkMohamad Romdoni
 
11220073 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
11220073 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka11220073 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
11220073 bab i-iv-atau-v_daftar-pustakaedisaputra36
 
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...Jamil Jamil
 
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdf
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdfKorelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdf
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdfFisikawandiHosting
 
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap Lingkungan
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap   LingkunganKearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap   Lingkungan
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap LingkunganMu'iz Lidinillah
 
Bab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cvBab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cvory_fakod
 
Tradisi daerah Makalah Agama.pdf
Tradisi daerah Makalah Agama.pdfTradisi daerah Makalah Agama.pdf
Tradisi daerah Makalah Agama.pdfF206FarhanNajib
 
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdfSKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdfFa2dili
 
MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdf
MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdfMEISYA DWI PUTRI-FSH.pdf
MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdfOnlineShop15
 

Similar to Pemuda hijrah converted (20)

101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk101618 ida farida-fitk
101618 ida farida-fitk
 
Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdf
Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdfRahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdf
Rahmatul Hijrati, 160402057, FDK, BKI, 085262610576 Ayat ayat taawun.pdf
 
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdf
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdfMAKALAH TAKMIR MASJID.pdf
MAKALAH TAKMIR MASJID.pdf
 
SP19030.pdf
SP19030.pdfSP19030.pdf
SP19030.pdf
 
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
Jtptiain gdl-agustaufiq-4153-1-3103150 -p-2
 
Final paper mohamad romdoni fdk
Final paper mohamad romdoni fdkFinal paper mohamad romdoni fdk
Final paper mohamad romdoni fdk
 
11220073 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
11220073 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka11220073 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
11220073 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
 
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...
Skripsi universitas paramadina_jakarta_fitriyani_kepemimpinan_perempuan_dalam...
 
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdf
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdfKorelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdf
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdf
 
pembuatan yogurt
pembuatan yogurtpembuatan yogurt
pembuatan yogurt
 
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap Lingkungan
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap   LingkunganKearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap   Lingkungan
Kearifan Lokal Masyarakat Suku Baduy Terhadap Lingkungan
 
Bab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cvBab%20 i%2cv
Bab%20 i%2cv
 
Skripsi 12
Skripsi  12Skripsi  12
Skripsi 12
 
Tradisi daerah Makalah Agama.pdf
Tradisi daerah Makalah Agama.pdfTradisi daerah Makalah Agama.pdf
Tradisi daerah Makalah Agama.pdf
 
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdfSKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
SKRIPSI_LENGKAP_1_NUR.pdf
 
MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdf
MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdfMEISYA DWI PUTRI-FSH.pdf
MEISYA DWI PUTRI-FSH.pdf
 
GABUNG.pdf
GABUNG.pdfGABUNG.pdf
GABUNG.pdf
 
1 tesis pendahuluan
1 tesis pendahuluan1 tesis pendahuluan
1 tesis pendahuluan
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Pemuda hijrah converted

  • 1. ANALISIS ISI PESAN DAKWAH USTADZ HANAN ATTAKI NIM. 11140510000182 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2018 M.
  • 2. DALAM AKUN YOUTUBE PEMUDA HIJRAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Imu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Sos) Oleh : ANIS FITRIANI NIM. 11140510000182 Pembimbing ZAKARIA, M.Ag ANALISIS ISI PESAN DAKWAH USTADZ HANAN ATTAKI NIP. 19720809 200312 1003 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H / 2018 M.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. ABSTRAK Anis Fitriani 111405110000182 Analisis Isi Pesan Dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam Akun Youtube Pemuda Hijrah Gerakan Pemuda Hijrah adalah gerakan dakwah yang difokuskan untuk anak muda, gerakan ini didirikan oleh Ustadz Hanan Attaki pada tahun 2015. Akun Youtube Pemuda Hijrah merupakan salah satu media yang digunakan untuk mempublikasikan aktivitas Pemuda Hijrah. Ustadz Hanan menyesuaikan metode dakwahnya dengan aktivitas pemuda yang sering menggunakan media sosial, salah satunya yaitu youtube. Ustad Hanan Attaki banyak digandrungi oleh para pemuda, hal tersebut bisa dilihat dari banaykna followers maupun subscribers dalam akun media sosialnya. Ustad Hananmemiliki gaya bahasa yang ringan dan mudah untuk dipahami oleh anak- anak muda. Akan tetapi, justru dengan gaya bahasa yang ringan dan terkesan nyeleneh ada sebagian orang yang kurang bisa menerima karena dianggap meremehkan ajaran agama. Berdasarkan konteks diatas, maka pertanyaan penelitianya adalah : Bagaimana isi pesan dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah? Apa isi pesan dakwah yang paling dominan dalam dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah? Penelitian ini menggunakan metode analisis isi melalui pendekatan kuantitatif. Menurut Holsty, analisis isi merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk menarik kesimpulan dengan melakukan pengkategorian pesan secara tersusun dan sesuai. Teknik analisis data dilakukan setelah peneliti melakukan pengkategorian pesan dakwah yaitu pesan aqidah, syariah, dan akhlak, kemudian dilakukan pengkodingan oleh 3 juri. Pesan dakwah yang disampaikan oleh Ustadz Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah pada secara keseluruhan mengandung tiga kategori pesan dakwah, yakni : pesan aqidah, pesan syariah, dan pesan akhlak. Pesan dakwah yang paling dominan yaitu pesan akhlaq dengan perolehan persentase sebesar 58,15%, pesan aqidah dengan persentase 29,08%, pesan syariah dengan persentase 12,17%. Kata Kunci : Pemuda Hijrah, Ustadz Hanan Attaki, Pesan Dakwah dan Youtube. i
  • 7. KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang begitu banyak memberikan berkat, sehat, dan karunia, kasih sayang, serta limpahan taufik dan hidayah-Nya, sehingga berkat izin-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalwat serta salam terlimpah curahkan kepada junjungan baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat serta seluruh pengikutnya yang senantiasa berpegang teguh terhadap ajaran dalam menjalankan agama Allah SWT. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami kesulitan serta hambatan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Baik itu berupa tenaga, pikiran, dorongan moril maupun materiil, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini denga baik. Oleh karena itu, dengan segala ketulsuan, perkenankan penulis untuk menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat : 1. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta Wakil Dekan Bidang Akademik Suparto, M.Ed, Ph.D., Wakil Dekan Bidang Administrasi Dr. Roudhonah, M.Ag, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Dr. Suhaimi, M.Si. 2. Drs. Masran, M.Ag selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Fita Fatturrohmah, M.Si, serta segenap ii
  • 8. staff dan Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu penulis selama melakukan studi. 3. Bapak Zakaria, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing memberikan motivasi dan arahan disela kesibukannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini sesuai dengan waktu yang diinginkan. 4. Dosen Pembimbing Akademik, Drs. Masran, M.Ag dan para dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terimakasih atas bekal ilmu yang telah diberikan. 5. Segenap staff perpustakaan utama dan perpustakaan fakultas yang telah memberikan pelayanan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini. 6. Terimakasih kepada ketiga para juri, Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA., Prof. Dr. H.D Hidayat, MA., dan Nailil Huda, Lc., M.Ed yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. 7. Fani Kismandar selaku pendiri Gerakan Pemuda Hijrah, Kang Imam dan Kang Roni selaku pengurus Gerakan Pemuda Hijrah yang telah membantu penulis dalam memberikan data dalam penyusunan skripsi ini. 8. Terimakasih kepada yang terkasih Ayahanda Sudiyo dan Ibunda Darniti, yang telah membimbing, memberikan kasih sayang, motivasi, serta doa mustajab yang diselalu dipanjatkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan semestinya. iii
  • 9. 9. Terimakasih kepada kakak kandung Lukaman Yanuar, dan adik-adik tercinta Tri Eka Subekti, Tri Dwi Madyo, dan Tri Bayu Pamungkas yang telah memberikan dukungan serta do’a yang tak terhingga. 10. Terimakasih kepada wanita-wanita shalihah Gria Aini, Ka Irma Safitri, Dilla Safawiyah, Fadhilla Al-Maturidi, Fildzah Fathin, Riska Yanurini, Anindiah Hanjaningtyas, Fatimah Azzahro, Nurul Aina Shabrina, Nailatul Izzah, Nurlela Gustiawati, Kharisma Balqis, Ainul Mu’nisa dan Teh Maya Muslika Handayani yang telah memberikan dukungan, semangat, dan selalu ada saat suka maupun duka ketika penulis menyusun skripsi ini. 11. Terimakah kepada sahabat “Bukan Gank”, Syafira Ulfa Armayadi, Fida Afifah, Nurul Fauziah, Eliez Mailana, Nurul Asri Rachmiwati, Sisca Utami, Upik Icha, Syahrul Falach, M. Yusuf Kurniawan, Reggi Abdillah Islam, Rendy Iskandar Chaniago, dan Yudhistira Maulana yang telah mendukung dan memberikan semangat serta do’a kepada penulis saat menyusun skripsi ini. 12. Sahabat “Kerang Ajaib”, Devi Ayu Rizkana, Ulfa Wahyu Listiorini, Anifai Maranti, Cut Failla Sufah Darrasa, Chendy Wiji Rahayu, Zahra Tsabitah Asri yang telah memberikan motivasi, do’a dan masukanya selama penulis melakukan penelitian ini. 13. Teman-teman KKN HIBRIA yang telah memberikan do’a, motivasi, dan masukanya kepada penulis selama penulis melakukan penelitian ini. iv
  • 10. KPI D, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk kebersamaan, cinta, serta kenyamanan. Semoga kelak kita dipertemukan kembali. Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan. Jakarta, 08 Oktober 2018 Anis Fitriani 14. Teman-teman KPI angkatan 2014, khususnya teman-teman v
  • 11. ABSTRAK.................................................................................. i KATA PENGANTAR ................................................................ii DAFTAR ISI...............................................................................vi DAFTAR TABEL......................................................................viii DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................... 1 B. Batasan Masalah ................................................ 7 C. Rumusan Masalah ............................................ 8 D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian......... 8 E. Tinjauan Kajian Terdahulu................................ 9 F. Sistematika Pembahasan ................................... 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Analisis Isi (Content Analysis) ........ 14 B. Dakwah.............................................................. 15 1. Pengertian Dakwah ...................................... 15 2. Unsur-Unsur Dakwah ................................... 16 3. Bentuk-Bentuk Dakwah................................ 25 C. Pesan Dakwah ................................................... 27 1. Pengertian Pesan Dakwah............................. 27 2. Kategorisasi Pesan Dakwah.......................... 28 D. Pengertian Youtube ........................................... 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian ......................................... 42 B. Metode Penelitian .............................................. 43 C. Waktu dan Tempat Penelitian ........................... 44 vi
  • 12. D. Subjek dan Objek Penelitian.................................45 E. Populasi dan Sampel............................................45 F. Variabel Penelitian................................................49 G. Teknik Pengumpulan Data...................................49 H. Teknik Pengolahan Data......................................51 I. Instrument Penelitian............................................53 J. Teknik Analisis Data ...........................................56 BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHAAN A. Deskripsi Objek Penelitian...................................59 1. Gambaran Umum Pemuda Hijrah...................59 2. Visi dan Misi Gerakan Pemuda Hijrah...........61 3. Struktur Kepengurusan Gerakan Pemuda Hijrah...............................................................62 4. Profil Ustadz Hanan Attaki.............................62 B. Isi Pesan Dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam Akun Youtube Pemuda Hijrah............................65 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...........................................................97 B. Saran....................................................................98 DAFTAR PUSTAKA.................................................................99 LAMPIRAN-LAMPIRAN vii
  • 13. DAFTAR TABEL 1. Tabel 1 Kategori Pesan Dakwah.....................................53 2. Tabel 2 Struktur Kepengurusan Pusat ............................62 3. Tabel 3 Sub Kategori Pesan Dakwah..............................67 4. Tabel 4 Penilaian Juri......................................................69 5. Tabel 5 Koefisien Reabilitas Kesepakatan Antar Juri..................................................................................71 6. Tabel 6 Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Aqidah........73 7. Tabel 7 Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Syariah........81 8. Tabel 8 Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak........85 9. Tabel 9 Hasil Persentase Pesan.......................................95 viii
  • 14. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang mengajak dan memerintahkan umatnya untuk selalu menyebarkan dan menyiarkan ajaran islam kepada seluruh umat manusia. 1 Dakwah pada mulanya dipahami sebagai perintah Allah SWT yang tertuang dalam al-Quran. Bagi setiap Muslim yang taat kepada Allah SWT, maka perintah berdakwah itu wajib dilaksanakan. Ketika dakwah dilaksanakan dengan baik, lalu disadari bahwa dakwah itu merupakan suatu kebutuhan hidup manusia. Ketika dakwah disadari sebagai suatu kebutuhan hidup, maka dakwah menjadi suatu ativitas setiap Muslim kapanpun dan dimanapun mereka berada. Kemudian aktivitas dakwah berkemang dalam berbagai situasi dan kondisi dengan berbagai dinamikanya.2 Keharusan tetap berlangsungnya dakwah ditengah- tengah masyarakat adalah tugas sebagai umat muslim karena berdakwah menjadi tanggungjawab setiap umat Nabi Muhammad SAW, sebagaimana firman Allah SWT dalam kitab suci al-Quran, surat al-Imran ayat : 104 1 Abd. Rosyad Shaleh, Managemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987), h.1 2 Djamaludin Ancok dan Fuat Nashori Suroso, Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problema-Problema Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994), h.35. 1
  • 15. 2 Artinya: “dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar ; merekalah orang-orang yang beruntung” Berdasarkan firman Allah SWT diatas kita dapat mengambil pengertian bahwa setelah masing-masing berusaha memperbaiki diri sendiri, agar memikirkan pula nasib orang lain. Dakwah dapat dilakukan baik melalui struktur yang ada dalam kekuasaan yang disebut sebagai dakwah structural maupun dakwah yang menekankan pendekatan islami kultural yang disebut dakwah kultural.3 Dakwah kultural merupakan kegiatan dakwah yang memanfaatkan adat, tradisi, seni dan budaya lokal dalam proses menuju kehidupan islami. Salah satu unsur dakwah adalah maddah (isi dakwah), maddah merupakan pesan yang disampaikan dai kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas yang menjadi maddah dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri. Oleh karena itu, membahas yang menjadi maddah dakwah adalah membahas ajaran islam itu sendiri, sebab semua ajaran islam yang 3 Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), h.26
  • 16. 3 sangat luas itu bisa dijadikan maddah dakwah itu pada garis besarnya adalah aqidah, syari’ah dan akhlaq. 4 Dakwah merupakan suatu keharusan dalam rangka mengembangkan agama. Dakwah harus dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman sekarang yang sudah maju dalam hal teknologi maupun ilmu pengetahuan. Sebab aktivitas dawah yang maju akan membawa pengaruh terhadap pengajuan agama dan sebaliknya aktivitas dakwah yang lesu akan berakibat pada kemunduran agama. Karena adanya hubungan timbal balik seperti itu maka dapat dimengerti jika Islam meletakan kewajiban dakwah diatas setiap pemeluknya. Gerakan Pemuda Hijrah, sebuah gerakan yang didirikan Ustadz Hanan Attaki yang resmi terbentuk pada tahun 2015. Sesuai dengan namanya, gerakan ini merupakan sebuah komunitas yang bergerak dibidang dakwah yang berfokus pada anak muda. Gerakan ini terbentuk dari sebuah kegelisahan Ustadz Hanan Attaki yang merasa bahwa dakwah di Indonesia kurang progresif atau jalan ditempat, terlebih untuk kalangan anak muda. Dakwah di Indonesia cenderung terjebak dalam kegiatan-kegiatan dimana para jamaahnya memang sudah hijrah sejak lama, sehingga penambahan orang-orang yang kemudian mendapat hidayah, sadar dan kembali kepada Allah itu sedikit walaupun kegiatanya banyak. Padahal sebenarnya banyak anak muda 4 Muhammad Munir, Wahyu Ilaihi, Menejemen Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006 ), h. 24
  • 17. 4 yang membutuhkan dakwah dan merindukan hidayah, hanya saja tidak tahu caranya. Anak muda merupakan orang-orang yang memiliki peran besar dimasa mendatang, jika saat ini generasi muda mulai hancur, bisa kita bayangkan bagaimana kondisi Indonesia dimasa depan. Pada era sekarang ini perkembangan tekhnologi sangat cepat dan sulit terbendung lagi, termasuk salah satunya adalah tekhnologi informasi dan komunikasi. Dengan berkembangnya tekhnologi ini orang bisa bertukar informasi antar kota, antar negara bahkan antar benua sekalipun.5 Perkembangan dunia komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan fasilitas yang namanya internet, dan internet tidak dapat dipisahkan dengan yang namanya media sosial seperti youtube, facebook, yahoo messager, twitter, instagram dan jejaring sosial lainnya. Berbagai fasilitas tersebut merupakan suatu alternatif yang efektif dalam upaya untuk menghubungkan antara individu yang satu dengan yang lain agar terjalin hubungan silaturrahmi yang harmonis dan saling menguntungkan. Oleh karena itu, jejaring sosial tersebut tepat sekali sebagai sarana dalam membangun dakwah islam. Hal ini dilakukan untuk menghadapi perang pemikiran yang diciptakan oleh dunia barat. Untuk menghadapi itu kita memerlukan Strategi yang tepat dalam kegiatan membangun jaringan dakwah, yaitu 5 Ricky Brilianto, Panduan Praktis Internet Plus, (Jakarta: Puspa Swara, 2007). h.2
  • 18. 5 dengan memanfaatkan perkembangan global connection. Sistem ini merupakan salah satu alternatif untuk dijadikan sebagai media untuk berdakwah. Aspek keuntungan yang diperoleh dengan pemanfaatan jaringan internet antara lain dapat memepererat jalinan persaudaraan antara satu dengan lainnya juga dapat memberikan informasi dalam waktu yang singkat. Seperti halnya dengan Gerakan Pemuda Hijrah, salah satu penggerak dakwah remaja yang menggunakan yaoutube sebagai media penyampaian dakwah. Pada tanggal 2 agustus 2017 Pemuda Hijrah mulai menggunakan Youtube sebagai media dakwah. Ustadz Hanan Attaki, selaku founder Gerakan Pemuda Hijrah namanya cukup populer pada kalangan pemuda, pada akun Instagram pribadi @hanan_attaki memiliki followers mecapai 3.9 juta, pada akun @pemudahijrah memiliki followers 1.7 juta, dan pada Pada chanel youtube Pemuda Hijrah memiliki 164.967 subscribers dengan total 91 video yang telah diunggah.6Dengan jumlah 30 video dakwah Ustadz Hanan Attaki, dan video pendek serta kajian dakwah dari Ustadz lainya yang berjumlah 61 video pada tanggal 18 Agustus 2018. Saat ini aplikasi youtube menjadi aplikasi media paling populer di Indonesia. Sebab, lebih dari sepertiga pengguna internet di Indonesia aktif menggunakan Youtube. Ini terbukti data dari Google yang menyebut bahwa pada tahun 6 Pemuda Hijrah. Youtube.com: diakses pada tanggal 20 Agustus 2018 pukul 10.10
  • 19. 6 2018 terdapat 50 juta pengguna aktif youtube per bulanya dari total 146 juta pengakses internet di Indonesia. 7 Pada tahun 2017, untuk komposisi pengguna internet berdasarkan usia, angka terbesar ditunjukan oleh masyarakat berumur 19- 34 tahun, yakni sebesar 49,53%. Namun untuk penetrasi terbesar berada pada mur 13-18 tahun, yakni sebesar 75,50%.8 Data diatas membuktikan bahwa sebagian besar pengakses internet adalah pemuda yang mana sepertiga dari pengakses internet merupakan pengguna youtube , sehingga penggunaan youtube sebagai media dakwah pemuda merupakan pilihan yang tepat. Ustadz Hanan Attaki mengemas dakwah dalam bahasa anak muda, bahasa yang lebih sederhana, bahasa gaul, dan mudah dipahami oleh pemuda. Akan tetapi, dengan gaya bahasa yang santai dan terkesan nyeleneh justru ada sebagian orang yang tidak bisa menerima, karena dianggap meremehkan ajaran agama Islam. Bahkan, ada pihak-pihak yang tidak suka dengan ceramah Ustadz Hanan Attaki, kemudian mengambil bagian tengah video lalu dipotong dan dibuat sebagai bahan celaan untuk Ustadz Hanan Attaki. Menyadari bahwa ceramahnya kurang diterima dengan baik oleh warganet, Ustadz Hanan Attaki secara khusus membuat klarifikasi. Beliau membuat video yang kemudian diunggah di 7 Kustin Ayuwurangi, Youtube Jadi Aplikasi Media Paling popular di Indonesia.Cnnindonesia.com. 2018. 8 Kominfo, Jumlah Pengguna Internet 2017 Meningkat,Kominfo Terus Lakukan Percepatan Pembangunan Broadband,Kominfo.go.id
  • 20. 7 akun Isntagram pribadinya @hanan_attaki, beliau meminta maaf atas kekeliruanya dalam berucap. Shift lahir untuk pemuda Indonesia yang membutuhkan dan merindukan dakwah. Oleh karena itu tema dakwah yang diangkat ditujukan untuk memberikan solusi permasalahan pada pemuda. Dan permasalahn anak muda itu sendiri tidak jauh-jauh dari masalah cinta, karir, hiburan, sosial, dan keluarga. Sehingga konten dakwah yang disajikan memang didesain untuk pemuda, dan menyesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh pemuda. Selain itu, judul yang yang diangkat juga menggunakan bahasa anak muda seperti “jangan kasih kendor”, “Woles Aja”, “Geer” dan lain sebagainya. Oleh karena itu, berdasarkan penjabaran masalah diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih mendalam yang dituangkan dalam bentuk penelitian berjudul “ANALISIS ISI PESAN DAKWAH USTADZ HANAN ATTAKI DALAM AKUN YOUTUBE PEMUDA HIJRAH” B. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk membatasi pembahasan pada pokok permasalahan saja. Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis hasil penelitian, maka penelitian ini difokuskan mengenai apa saja pesan dakwah yang yang terkandung dalam kajian Ustadz Hanan Attaki dalam chanel Youtube Pemuda Hijrah.
  • 21. 8 Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh video dari pertama kali akun Pemuda Hijrah mengunggah video yaitu pada tanggal 02 agustus 2017 hingga video terahir pada tanggal 18 Agustus 2018 berjumlah 30 video dengan sampel penelitian yang berjumlah 6 video. Dalam penelitian ini tidak terfokus pada strategi dakwah, metode dakwah, media dakwah, maupun efek dari dakwah itu sendiri. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana isi pesan dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah? 2. Apa isi pesan dakwah yang paling dominan dalam dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah? D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui isi pesan dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah. b. Untuk mengetahui isi pesan dakwah yang paling dominan dalam dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah.
  • 22. 9 2. Manfaat Penelian a. Manfaat Teoritis Dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna secara akademis yaitu untuk menambah wawasan keilmuan dakwah, khususnya tentang aktivitas dakwah untuk menambah ilmu pengetahuan, terutama dibidang dakwah dan komunikasi bagi civitas akademika Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi positif dalam perkembangan studi tentang aktivitas dakwah saat ini. Khususnya bagi peneliti dan akademisi serta umumnya bagi masyarakat luas. E. Tinjauan Kajian Terdahulu 1. Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang ditulis oleh Maya Muslika Handayana dengan judul “Analisis Isi Pesan Dakwah KH Hasan Abdullah Sahal dalam Akun Youtube Gontor TV pada Tahun 2017”. 2018. 9 Persamaan penelitian terdapat pada objek yang digunakan yaitu analisis isi dan media yang digunakan yaitu youtube, dan perbedaanya terdapat pada subjek 9 Maya Muslika Handayana, Analisis Isi Pesan Dakwah KH Hasan Abdullah Sahal dalamAkun Youtube Gontor TV pada Tahun 2017, (Tangerang: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2018).
  • 23. 10 penelitian yaitu Isi pesan dakwah KH Hasan Abdullah Sahal pada akun youtube Gontor Tv. Dalam penelitian ini, pesa dakwah didominasi oleh pesan akhlaq yaitu sebesar 49,34%, yang kedua adalah pesan aqidah yaitu dengan persentase 28,95%, dan yang terahir yaitu pesan syariah dengan persentase 21,71%. 2. Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yang ditulis oleh Mumtaz Alif Saleh dengan judul “ Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Akun Twitter Felix Siauw”. 2010.10 Persamaan penelitian terdapat pada objek yang digunakan yaitu aktivitas dakwah, dan perbedaanya terdapat pada media dan subjek penelitian. Mumtaz menggunakan media twitter sedangkan peneliti menggunakan media youtube, selain itu objek penelitianya yaitu pesan dakwah dalam akun twitter felix siauw. Hasil dari penelitian analisis isi pesan dakwah dalam akun twitter felix siauw, pesan akhlaq mendapat persentase tertinggi yaitu mecapai 41,4%, yang kedua yitu pesan syariah 36,8%, dan yang terahir pesan aqidah dengan persentase 21,8%. 3. Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Yang ditulis oleh Abdul Wafi Akbar dengan judul “Analisis Isi Pesan 10 Mumtaz Alif Saleh, Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Akun Twitter Felix Siauw, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2010).
  • 24. 11 Dakwah Ustadz Bangun Samudra Dalam Video Youtube Kajian Muallaf Hijrah Sepenuh Hati ”. 2018.11Persamaan penelitian terdapat pada objek yang digunakan yaitu analisis isi dan sama-sama menggunakan media youtube, dan perbedaanya terdapat pada subjek penelitian yaitu pesan dakwah Ustadz Bangun Samudra. Dalam penelitian ini pesan dakwah yang paling dominan adalah aqidah yaitu dengan persentase 51,4%, selanjutnya pesak akhlaq menempati urutan kedua dengan persentase 31,4%. Sedangkan pesan syariah berada diurutan terahir dengan persentase 17,2%. 4. Skripsi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya. Oleh Ulfa Zulfi Pariska dengan judul “Pesan Dakwah Ustadz Hanan Attaki (Analisis Isi Kajian Fathi “Pegang Janji Allah” Episode 27 September 2017 Via Youtube) ”. 2017.12Persamaan penelitian terdapat pada objek yang digunakan yaitu analisis isi pesan dakwah Ustad Hanan Attaki serta menggunakan media yang sama yakni youtube, dan perbedaanya terdapat pada subjek penelitian yaitu pada chanel Kajian Fathi dengan judul 11 AbdulWafi Akbar, Analisis Isi Pesan Dakwah Ustadz Bangun Samudra Dalam Video Youtube Kajian Muallaf Hijrah Sepenuh Hati, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2018) 12 Ulfa Zulfi Pariska, Pesan Dakwah Ustadz Hanan Attaki (Analisis Isi Kajian Fathi “Pegang Janji Allah” Episode 27 September 2017 Via Youtube), (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2017)
  • 25. 12 “Pegang Janji Allah” Episode 27 September 2017. Dari hasil penelitian, pesan yang paling dominan dari dakwah Ustad Hanan Attaki adalah pesan aqidah yang mecapai 52,5%, yang kedua pesan akhlaq 35%, dan pesan syariah 12,5%. F. Sistematika Pembahasan Sistematika dalam penulisan skripsi ini merujuk kepada “Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)” yang diterbitkan oleh CeQDA UIN Jakarta. Sistematika dalam penulisan dalam penelitian ini dibagi dalam 5 bab, setiap bab dirinci kedalam sub bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, Dalam bab ini akan memaparkan mengenai latarbelakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, Dalam bab ini berisi landasan teoritis yang akan menguraikan mengenai pengertian analisis isi, pengertian dakwah, unsur- unsur dakwah, pesan dakwah, dan pengertian youtube. BAB III METODOLOGI PENELITIAN, Bab ini membahas menegani Metode penelitian, Waktu dan Tempat Penelitian, Subjek dan Objek Penelitian, Populasi dan Sampel, Variable
  • 26. 13 Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Pengolahan Data, Instrumet Penelitian, Teknik Analisis Data. BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, Bab ini membahas mengenai isi pesan dakwah Ustads Hanan Attaki dalam akun Youtube Pemuda Hijrah, Profil Pemuda Hijrah, dan Profil Ustads Hanan Attaki BAB V PENUTUP, Merupakan bab terahir yang berisi kesimpulan dan saran penulis atas permasalahan yang telah diteliti.
  • 27. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Analisis Isi (Content Analysis) Setiap hari orang mengakses media massa seperti membaca surat kabar, mendengar radio ataupun menonton televisi. Namun hal itu dilakukan sambil lalu saja, maka apa yang dilakukan hasilnya kurang produktif. Bagaimana sesungguhnya media massa meliput dan memberitakan seseorang atau isu tertentu. Untuk membedakan dan menganalisis isi pesan dari surat kabar, radio, ataupun televisi bias digunakan teknik analisis isi (content analysis).1 Analisi isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi masa yang dilakukan secara objektif, sistematik, dan relevan secara sosiologis, uraian analisisnya boleh saja menggunakan tatacara pengukuran kuantitatif, kualitatif, atau bahkan keduanya sekaligus. 2 R.Holsty mendefinisikan analisis isi sebagai teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menentukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif sistematis.3 Adapun lima tujuan analisis isi, antara lain :4 1 Jumroni dan Suhaemi, Metode-metode Penelitian Komunikasi,(cet.1; Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Press,2006), hal.68 2 Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa,(Jakarta: Universitas Terbuka, 1993), h.36. 3 Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian,(Jakarta: PT. Rhieneka Cipta, 1999), h.68. 4 Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer,h.171 14
  • 28. 15 1. Menggambarkan isi komunikasi; 2. Menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan; 3. Membandingkan dunia isi media dengan “dunia nyata”; 4. Melalui imej kelompok tertentu masyarakat; 5. Menciptakan titik awal terhadap studi efek media. B. Dakwah 1. Pengertian Dakwah Secara bahasa (etimologi) kata dakwah berasal dari bahasa arab, yang berarti seruan, ajakan, atau panggilan.5 Kata Dakwah berasal dari kata da’a-yad’u- da’watan, yang artinya menyeru, mengajak, memanggil, atau mengundang. 6 Sedangkan pengertian dakwah menurut istilah (terminology) sangat beragam, karena setiap ahli dakwah memberi pengertian dan sudut pandang yang berbeda-beda sehingga istilah dari suatu ahli dakwah dengan ahli yang lainya seringkali terdapat beberapa kesamaan. Menurut Toha Yahya Omar mendefinisikan dakwah adalah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.7 5 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), cet ke 1, h.31 6 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia,(Jakarta: PT. Hidakarya Agung,1990), h.127 7 Samsul Munir, Ilmu Dakwah,(Jakarta: Amzah, 2009). Cet ke-1, h.1- 2
  • 29. 16 Menurut H.S. Nasaruddin Latief mendifinisikan: dakwah adalah setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan dan lainya yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta akhlak Islam. 8 Sedangkan menurut H. Hamzah Ya’qub adalah mengajak umat manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rosul-Nya. Sedangkan dakwah menurut Syeikh Ali Makhfudz dalam kitabnya “Hidayatul Mursyidin” adalah mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari perbuatan mungka agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.9 2. Unsur-unsur Dakwah Unsur-unsur dakwah harus ada dalam proses dakwah, bilamana unsur-unsur itu tidak terpenuhi maka dakwah akan mengalami hambatan bahkan kegagalan. Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah. Adapun unsur-unsur dakwah itu antara lain: Da’i (pelaku dakwah), Mad’u (penerima dakwah), Maddah 8 Hasuddin,Manajemen Dakwah,(Jakarta: Uin Jakarta Press, 2005), Cet ke-1, h.41 9 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah,(Jakarta: Perenda Media, 2004), Ed.1, h.2
  • 30. 17 (materi dakwah). Adapun pengertian-pengertianya adalah sebagai berikut : a. Da’i (Pelaku Dakwah) Da'i adalah orang yang melaksanakan dakwah, baik lisan, tulisan, maupun perbuatan yang dilakukan, baik secara individu, kelompok atau lewat organisasi. Secara umum kata da‟i ini sering disebut dengan sebutan mubaligh (orang yang menyampaikan ajaran Islam). Namun sebenarnya sebutan ini konotasinya sangat sempit, karena masyarakat cenderung mengartikan sebagai orang yang menyampaikan ajaran Islam melalui lisan, seperti penceramah agama, khotib, dan sebagainya. Nasaruddin Lathief mendefinisikan bahwa da’i adalah muslim dan muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliyah pokok bagi tugas ulama.10 Dalam Al-Qur’an dan Sunnah, terdapat penjelasan tentang amar ma’ruf nahi mungkar dan perintah terhadap mereka yang layak untuk membawa bendera dakwah Islam. Merekalah yang mampu mengajarkan agama, baik melalui tulisan, ceramah maupun pengajaran sehingga individu dan masyarakat dapat memahaminya. Dalam kegiatan dakwah peranan da’i sangatlah esensial, sebab tanpa 10 Muhammad Munir, Wahyu Iliahi, Manajemen Dakwah,(Jakarta: Prenada Media, 2006), h.21.
  • 31. 18 da’i ajaran Islam hanyalah idiologi yang tidak terwujud dalam kehidupan masyarakat. Adapun sifat-sifat penting yang harus dimiliki oleh seorang da’i yaitu : 1) Mendalami Al-Qur'an, Sunnah dan sejarah kehidupan Rasul serta Khulafaurrasyidin. 2) Memahami keadaan masyarakat yang akan dihadapi. 3) Berani dalam mengungkap kebenaran kapanpun dan dimanapun. 4) Ikhlas dalam melaksanakan tugas dakwah tanpa tergiur oleh nikmat materi yang hanya sementara. 5) Satu kata dengan perbuatan. 6) Terjauh dari hal-hal yang menjatuhkan harga diri.11 b. Mad’u (Penerima Dakwah) Mad’u, yaitu manusia yang menjadi mitra dakwah atau sasaran dakwah, atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam maupun tidak atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan.Mad’u atau (penerima dakwah) terdiri dari berbagai macam golongan manusia. Oleh karena itu, menggolongkan mad’u sama dengan menggolongkan manusia itu sendiri misalnya profesi, h. 81 11 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Perenda Media, 2004), Ed.1,
  • 32. 19 ekonomi, dan seterusnya. Penggolongan mad’u tersebut antara lain sebagai berikut: 1) Dari segi sosiologis, masyarakat terasing, pedesaan, perkotaan, kota kecil, serta masyarakat di daerah marjinal dan kota besar. 2) Dari stuktur kelembagaan, ada golongan priyayi, abangan dan santri, terutama pada masyarakat Jawa. 3) Dari segi tingkatan usia, ada golongan anak- anak, remaja, dan golongan orang tua. 4) Dari segi profesi, ada golongan petani, pedagang, seniman, buruh, dan pegawai negeri. 5) Dari segi tingkatan sosial ekonomis, ada golongan kaya, menengah, dan miskin. 6) Dari segi jenis kelamin, ada golongan pria dan wanita. 7) Dari segi khusus ada masyarakat tunasusila, tunawisma, tunakarya, narapidana dan sebagainya. 12 c. Maddah (Materi Dakwah) Maddah dakwah adalah isi pesan yang disampaikan dai kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas yang menjadi maddah dakwah adalah ajaran 12 Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar, (Jakarta: Bulan Bintang, 1977) h.13-14
  • 33. 20 Islam itu sendiri. Oleh karena itu, membahas yang menjadi maddah dakwah adalah membahas ajaran islam itu sendiri, sebab semua ajaran islam yang sangat luas itu bisa dijadikan maddah dakwah itu pada garis besarnya adalah akidah, Syari’ah dan Akhlak. 13 Dalam firman Allah QS Al-Azhab : 39 Artinya : “Yaitu orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai Pembuat perhitungan.” d. Tujuan Dakwah Setiap aktivitas, usaha, kegiatan mempunyai tujuan dapat diartikan sebagai suatu usaha yang ingin dicapai dalam kadar tertentu dengan segala usaha yang dilakukan. Tujuan juga merupakan penentu sasaran strategi daan langkah-langkah operasional dakwah selanjutnya, tanpa ada tujuan yang jelasm pekerjaan hanya terhitung sia-sia. Tujuan memiliki empat batasan, 13 Muhammad Munir, Wahyu Ilaihi, Menejemen Dakwah,(Jakarta:
  • 34. Kencana, 2009), Ed-1, Cet-2, h. 24
  • 35. 21 yaitu hal hendak dicapai, jumlah atau kadar yang diinginkan, kejelasan yang ingin dicapai dan ingin dituju.14 Demikian dengan kegiatan dakwah, merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Tujuan ini dimaksudkan memberi arah, pedoman, metode bagi aktivitas dakwah, tanpa tujuan yang jelas seluruh aktivitas dakwah akan sia-sia. Oleh karena itu juru dakwah harus memahami tujuan akhir dari semua kegiatan dakwah yang dilaksanakan. Menurut Rofi’udin, S.Ag dan Dr. Maman Abdul Djaliel dalam buku Prinsip dan Strategi Dakwah, menyatakan bahwa tujuan dakwah adalah mengajak manusia ke jalan yang benar, yaitu Islam. Disamping itu, Dakwah juga bertujuan untuk mempengaruhi cara berfikir manusia, cara bersikap dan bertindak. Agar manusia bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.15 Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa tujuan dakwah adalah terealisasinya ajaran-ajaran Islam dalam segala aspek kehidupa di dunia ini, sehingga mendatangkan sisi positif berupa kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia hingga akhirat. 14 AbdulRosyad Saleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), cet.II, h.8-9 15 Rofi’udin dan Maman AbdulDjalil, Prinsip dan strategi dakwah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001) cet,2. h. 32
  • 36. 22 e. Media Dakwah Agar dakwah yang dilakukan lebih sinergis, cepat dan tepat tentunya bernagai bentuk komponen dakwah tidak bisa dipisahkan. Salah satu komponen yang terpenting dalam suatu proses dakwah adalah penggunaan media sebagai alat untuk melakukan aktivitas dakwah, dalam kaitan inilah komponen- komponen dakwah harus terus diberdayakan agar dapat menghasilkan guna bagi masyarakat. Bila dilihat dari asal katanya, media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang berarti perantara, sedangkan pengertian istilahnya media berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat perantara untuk mencapai suatu tujuan tertentu.16 Media sebagai salah satu indikator terpenting dalam mengambangkan dakwah saat ini. Apakah itu berbentuk media cetak maupun elektronik. Walaupun instrument berupa podium atau mimbar tetap ada, akan tetapi kemajuan pesat industri komunikasi serta media massa telah menyodorkan kemajuan-kemajuan media dakwah yang sangat luas dan canggih untuk itu perlu ada penyesuaian dari suatu kondisi tabligh ke kondisi yang lain yang sesuai dengan sutuasi dan kondisi saat ini. 16 Amuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), cet. Ke.1,h. 80-87
  • 37. 23 Menurut Adi Sasono, jika dilihat dari segi sifatnya, media dakah dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu: a. Media tradisional, yaitu media dakwah dengan berbagai macam seni dan pertunjukan budaya local yang secara tradisional dipentaskan di depan umum terutama sebagai hiburan tang memililiki sifat komunikasi sepert: drama, pewayangan, ketoprak humour, dan lain-lain. Dengan memakai media tersebut, maka dakwah dapat dijalankan dengan cara memasukan pesan-pesan dakwah didalamnya. b. Media modern, yaitu media dakwah dengan menggunakan teknologi canggih yang banyak di konsumsi oleh masyarakat, seperti : televisi, radio, surat kabar, majalah, media online, dan lain sebagainya. 17 Dengan kelebihan media modern ini, maka cukup baik dimanfaatkan untuk berdakwah. Pada zaman sekarang ini telah banyak yang menggunakan media dakwah teknologi canggih seperti televisi, radio, video, kaset rekaman, majalah, dan surat kabar. Dalam semua aktivitas kehidupan manusia, media merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan keberadaanya, dikarenakan manusia mengonsumsi berita dalam sehari-harinya, tumbuh dan dan beroikir dengan 17 AdiSasono, Solusi Islam Atas Problematika Ilmu Dakwah,(Jakarta: Logos Wahana Ilmu, 1997), h.34
  • 38. 24 berita dan hiburan yang disuguhkan media massa/modern.18 Perkembangan teknologi informasi (TI) melaju dengan cepat dan dibarengi dengan berbagai inovasi. Saat ini nyaris tidak ada lagi batasan bagi manusia dalam berkomunikasi, mereka dapat berkomunikasi kapan saja dan dimana saja. Perkembangan informasi tidaklah menunggu hari, jam atau menit, namun dalam hitungan detik bermacam-macam informasi baru sudah dapat ditemui di internet. Arus teknologi informasi dan komunikasi senantiasa bergeraj di tengah perkembangan zaman yang dinamis. Begitupula teknologi internet yang menemukan bentuk terbaru dengan berbagai ragam jenis.19 Dalam dunia dakwah, internet digunakan untuk mengembangkan, memberi alternatif bahkan sampai sampai pada perang informasi terhadap ideologi-ideologi yang berbeda. Teknologi informasi, dan komunikasi memunculkan situasi dunia baru yang disebut sebagai masyarakat informasi (information society) yang menempati sebuah pedusunan global (global village).20 18 Muna Hadad Yakan, Hati-Hati Terhadap Media yang Merusak Anak,(Jakarta: Gema InsaniPress, 1998), Cet. Ke-8, h.12. 19 Jurnal Komunikasi IslamVolume 3, (Surabaya, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2013), h.23 20 Amar Ahmad, Dinamika Komunikasi Islam di Media Online, (Makasar, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin, 2013), h.48
  • 39. 25 3. Bentuk-Bentuk Dakwah Aktivitas dakwah yang merupakan operasionalisasi dari dakwah yang dilakukan para pelaku dakwah dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :21 a. Aktifitas Dakwah bil lisan Dakwah bil lisan adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subjek dan objek dakwah). Dakwah bil lisan mempunyai beberapa media, seperti : khutbah, ceramah, ataupun pidato. Allah berfirman dalam Al-Quran dengan tegas mengenai hal ini dengan menitik beratkan kepada Ahsan Kaulan (ucapan yang baik) dan Uswatun Hasanah (perbuatan baik), yaitu dalam Q.s Al-Fushilat:33 Artinya : Siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata; “sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” Menurut Ki Mooesa A. Machfoeld, disebutkan dakwah ini bentuknya dapat berupa ceramah 21 WardiBachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos Wahan Ilmu. 1997), h.34
  • 40. 26 keagamaan, pengajian dengan berbagai bentuknya. Dalam ceramah tersebut, dapat juga diselingi dengan humor, baik melalui kata-kata atau gerakan badan dan mimik wajah.22 b. Aktifitas Dakwah bil qalam Dakwah bil qalam adalah dakwah dengan menggunakan media tulisan, dakwah bilqolam merupakan bentuk dakwah yang pernah diprakteknan Rasulullah SAW. Dakwah dalam bentuk tulisan yang dilakukan Rasululllah SAW adalah dengan mengirim surat-surat yang berisi seruan, ajakan, atau panggilan. Dakwah bilqolam pada era sekarang ini menggunakan media cetak yang meliputi: surat kabar, majalah, brosur, dan buletin. Bentuk dakwah ini juga dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW melalui penyampaian surat ke berbagai pihak. Dalam sejarah dakwah, Nabi telah menyampaikan sebanyak 105 surat untuk berdakwah yang dibagi dlaam tiga kategori, yaitu surat yang berisi seruan untuk masuk islam kepada nonmuslim, berisi ajaran islam (seperti tentang zakat dan sadaqah), dan surat yang berisi hal yang wajib dilakukan nonmuslim terhadap pemerintah Islam.23 22 Ki Moesa A. Machfoeld, Filsafat Ilmu Dakwah dan Penerapanya, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2004), h.108. 23 Ibid, h.109.
  • 41. 27 c. Aktifitas Dakwah Bil hal Dakwah bil hal adalah melaksanakan amal kebaikan dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi bidang sosial, ekonomi, dan budaya dalam bingkai nilai-nilai ajaran Islam. Dakwah bil hal merupakan usaha merintis dan mempraktekkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah dalam bentuk ini dapat dilakukan oleh setiap orang di manapun berada dengan profesi apapun.24 C. Pesan Dakwah 1. Pengertian Pesan Dakwah (Maddah) Maddah dakwah merupakan isi pesan atau materi yang disampaikan da’i kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah dakwah adalah Islam itu sendiri.25 Maddah adalah pesan yang disampaikan oleh da’i kepada mad’u yang megundang kebenaran dan kebaikan bagi manusia yang bersumber dari Al Qur’an dan Hadits. Allah sendiri memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk memilih materi dakwah yang cocok dengan situasi dan kondisi objek dakwah. Namun, materi tetap tidak bergeser dari ajaran Islam.Keseluruhan pesan dakwah bersumber pada pedoman agama Islam, yakni : 24 Umi Musyarrofah, Dakwah KH. HamamDja‟far dan Pondok Pesantren Pabean, (Jakarta: Uin Press, 2009) Cet ke-1 h.20-21. 25 Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah,(Jakarta: Kencana, 2009) ed.1, cet.1, h.24
  • 42. 28 a. Al-Qur’an Agama Islam merupakan agama yang berpedoman pada Al-Quran yang disajikan sebagai landasan bagi umat Islam. Al-Qur’an menjadi sumber utama keseluruhan materi dakwah. Seorang Da’I harus menguasai Al-Qur’an secara mendalam, baik pemahaman maupun cara membacanya. b. Al-Hadist Al-Hasist merupakan sumber kedua setelah Al-Qur’an dalam agama Islam. Hadist berisi tentang penjelasan dari Nabi dalam merealisasikan kehidupan berdasarkan AL-Qur’an. Dalam menyampaikan pesan dakwah seorang da’i harus menguasai hadist karena beberapa ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an diinterpretasikan melalui sabda Nabi yang tertuang dalam Hadist. Pesan yang disampaikan oleh da’I merupakan pesan kebenaran yang kebenaran yang disampaikan dengan argumentasi yang kuat, logis, dan fakta dar berbagai sumber.26 2. Kategorisasi Pesan Dakwah Kata ketegorisasi dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti penyusunan berdasarkan kategori, sedangkan kata pesan berarti amanat yang disampaikan lewat orang lain. Berikut adalah kategorisasi pesan dakwah menurut para ahli: 26 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta : Amzah, 2009), Cet ke-1. h.89.
  • 43. 29 a) Menurut Wardi Bachtiar, dalam bukunya Metode Penelitian Ilmu dakwah, kategorisasi pesan dakwah meliputi akidah, syariah, dan akhlak.27 b) Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar- Dasar Strategi Dakwah Islam, secara global kategorisasi pesan dakwah itu dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal yaitu: masalah akidah, masalah syariah, dan masalah budi pekerti (akhlaqul karimah).28 c) Menurut Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, dalam bukunya Manajemen Dakwah, kategorisasi pesan dakwah terdiri dari empat macam diantaranya adalah: maslah akidah, masalah syariah, masalah muamalah, dan maslah akhlaq.29 Berdasarkan temanya, materi dakwah atau pesan dakwah tidak berbeda dengan pokok- pokok ajaran Islam. Banyak klasifikasi yangdiajukan para ulama dalam memetakan Islam. Endang Saifuddin Ansharimenyebutkan ada tiga pokok materi dakwah, yaitu:30 27 WardiBachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos Wahan Ilmu. 1997), h.33 28 AsmuniSyukrir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), h.60 29 Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah,(cet. 1, Jakarta; Kencana, 2006), h. 21 30 Endang Syaifudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), h.71
  • 44. 30 1) Akidah, yang meliputi iman kepada Allah SWT, iman kepadamalaikat-malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, imankepada Rasul-rasul Allah, dan iman kepada qada dan qadar 2) Syariah, yang meliputi ibadah dalam arti khas (thaharah, shalat,as-shaum, zakat, haji) dan muamalah dalam arti luas (al- qanun-alkhas atau hukum perdata, dan al- qanun al-am atau hukum publik). 3) Akhlak, yang meliputi akhlak kepada al- khaliq dan makhluq(manusia dan manusia). Berikut merupakan penjabaran dari kategorisasi pesan dakwah : a. Akqidah Secara etimologi, aqidah berarti ikatan, dan angkutan. Secara tekhnis berarti kepercayaan, keyakinan, iman, creed, credo.31Aqidah dalam Islam berarti I’tiqad bathiniyah yang mencakup masalah- masalah yang erat hubunganya dengan rukun iman. Menurut bahasa, aqidah diambil dari kata al- Aqd, yaitu mengikat, menguatkan, teguh, mengukuhkan. Menurut Istilah, aqidah ialah iman yang kuat terhadap Allah dan apa yang diwajbkan 31 Endang Syaifudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), h.25
  • 45. 31 berupa tauhid (menegaskan Allah dalam peribadatan), beriman kepada malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul- rasul-Nya, hari akhir, takdir baik dan buruk-Nya, dan mengimani semua cabang dari pokok-pokok keimana ini serta hal-hal yang masuk dalam kategorinya berupa prinsip-prinsip agama.32 Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah aqidah islamiyah. Aspek aqidah ini yang akan membentuk moral (akhlaq) manusia. Oleh karena itu, yang pertama kali dijadikan materi dalam dakwah Islam adalah masalah aqidah atau keimanan. Aqidah yang menjadi materi utama dakwah ini mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan kepercayaan agama lain, yaitu:33 1) Keterbukaan melalui persaksian ( Syahadat Dengan demikian, seorang muslim harus jelas identitasnya dan bersedia mengakui identitas keagamaan orang lain. 2) Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam, bukan Tuhan kelompok atau bangsa tertentu. Dan soal kemanusiaan juga diperkenalkan kesatuan asal usul manusia. Kejelasan dan 32 Abdullah bin Abdul Aziz al-Jibrin, Cara Mudah Memahami Aqidah;Sesuai al-Quran, as-Sunnah dan Pemahaman Salafus Shalih,(Jakarta: Pustaka At-Tazkia, 2007), h.3-4 33 Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah,(cet. 1, Jakarta; Kencana, 2006), h.24
  • 46. 32 kesederhanaan diartikan bahwa seluruh ajaran akidah baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam gaib sangat mudah untuk dipahami. 3) Ketahanan antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan. Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi dari iman dipadukan dengan segi-segi pengembangan diri dan kepribadian seseorang dengan kemaslahatan masyarakat yang menuju pada kesejahteraannya. Karena akidah memiliki keterlibatan dengan soal- soal kemasyarakatan. b. Syariah Hukum atau syariah sering disebuat sebagai cermin peradaban dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka peradaban mencerminkan dirinya dan hukum-hukumnya. Pelaksanaan syariah merupakan sumber yang melahirkan peradaban Islam, yang melestarikan dan melindunginya dalam sejarah. Syariah yang menjadi kekuatan peradaban di kalangan kaum muslimin.34 Syariah adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah bagi hamba-Nya tentang urusan agama. Atauhukum agama yang ditetapkan dan diperintahkan oleh Allah, baik berupa ibadah (shaum, shalat, haji, 34 Ismail, Menjelajah Atas Dunia Islam, (Bandung: Mizan, 2000), h. 305.
  • 47. 33 zakat, dan seluruh amal kebaikan) maupunmuamalah yang menggerakkan kehidupan manusia (jual-beli, nikah, dll).35 Pengertian syariah memiliki dua aspek hubungan yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan yang disebut Ibadah, dan manusia dengan sesame yang disebut Mu’amalah. 1) Ibadah, berasasal dari kata ibada’ yang berarti menyembah, mengabdi menghinakan diri. Sedangkan secara istilah yaitu ketundukan seseorang kepada keagungan dan kekuasaan pihak lain. 2) Mu’amalah, dari segi bahasa mu’amalah berasal dari kata amala-yuamilu-muamalatan yang artinya saling bertindak, saling berbuat, dan saling mengalahkan. Sedangkan menurut istilah adalah segala peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan dengan manusia dalam hidup dan kehidupan.36 Mu’amalah jauh lebih luas dari pada ibadah, hal demikian dengan alasan:37 35 Yusuf Al-Qaradhawi, Fiqih Maqashid Syariah,(cet1; Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2007), h. 12 36 H. Dendi Suhendi, Fiqih Mu’amalah,(Jakarta: PT. Raja Grafindi Persada, 2002), h.2 37 Moh.Ali Aziz, Ilmu Dakwah,(Jakarta: Kencana, 2004), h.115-117
  • 48. 34 a) Dalam Al-Qur’an atau hadist proposi terbesar sumber hokum itu berkenaan dengan rumusan mu’amalah. b) Adanya sebuah realita bahwa jika urusan ibadah bersamaan waktunyaa dengan urusn mu’amalah yang penting maka ibadah boleh diperpendek atau ditangguhkan (bukan ditinggalkan) c) Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan deberi ganjaran lebih besar dari pada ibadah yang bersifat perorangan. Karena itu shalat jama’ah lebih tinggi nilainya dari paa sholat munfarid (sendirian). d) Bila urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal karena melanggar pantangan tertentu maka kifaratnya (tebusanya) adalah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan mu’amalah. Sebaliknya, bila orang tidak baik dalam urusan mu’amalah maka urusan ibadah tidak akan menutupi. c. Akhlak Secara Etimologis, kata akhlak berasal dari Bahasa Arab,jamak dari Khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, dan tingkah laku atau tabiat. Kalimat-kalimat tersebut memiliki segi-segi
  • 49. 35 persamaan dengan perkataan Khuluqun, yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan khaliqyang berartipencipta, dan mahluk yang berarti yang diciptakan.38 Dalam bahasa Yunani akhlak sering disebut Ethik asal dari kata Etiko dalam bahasa latin disebut dengan istilah moral, yang berasal dari kata moras. Kata-kata tersebut memiliki arti tabiat, budi pekerti, adat istiadat.39 Sedangkan secara termenologi masalah akhlak diungkapkan oleh para ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda, sebagai berikut: 1) Menurut Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Umuludin, yang dikutip oleh Mahyudin dama bukunya yang berjudul Kuliah Akhlak Tasawuf, Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia), yang dapat nelahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa melalui maksud untuk memikirkan. Maka jika sifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tapi jika manakala 38 A.Mustofa,Akhlaq Tasawuf, (Jakarta: Pustaka Setia, 1999), h.11 39 Poejawijatna, Etika Filsafat Tingkah Laku, (Jakarta: Bumi Aksara, 1984), h.1
  • 50. 36 ia melahirkan tindakan yang jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk.40 2) Menurut Ibnu Miskawih dalam kitabnya Tahzib Al-Akhlak, yang dikutip oleh Abudin Nata dalam bukunya yang berjudul Akhlak Tasawuf, menyebutkan akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan- pertimbangan.41 Berdasarkan pengertian ini, maka ajaran akhlak dalam Islam pada dasarnya meliputi kualitas perbuatan manusia yang merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaannya. Akhlak dalam Islam bukanlah norma ideal yang tidak dapat diimplementasikan, dan bukan pula sekumpulan etika yang terlepas dari kebaikan norma sejati. Dengan demikian, yang menjadi materi akhlaq dalam Islam adalah mengenai sifat dan kriteria perbuatan manusia serta berbagai kewajiban yang harus dipenuhinya. Karena semua manusia harus mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya, maka Islam mengajarkan kriteria perbuatan dan kewajiban yang mendatangkan kebahagiaan, bukan siksaan. Bertolak dari prinsip perbuatan manusia ini, materi akhlak membahas 40 Mahyudi,Kuliah Akhlak Tasawuf,(Jakarta: Kalam Mulya, 1999), h. 4 41 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h.1
  • 51. 37 tentang norma luhur yang harus menjadi jiwa dari perbuatan manusia, serta tentang etika atau tata cara yang harus dipraktikkan dalam perbuatan manusia sesuai dengan jenis sasarannya.42 Akhlak terbagi dalam tiga bagian, diantaranya: akhlaq kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia, akhlaq kepada lingkungan (terhadap hewan dan tumbuhan).43 Menurut Drs. Mahyuddin dalam bukunya Kuliah Akhlak Tasawuf, Akhlak kepada Allah antara lain: 1) Bertaubat, yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukanya dengan berusaha dengan menjauhinya, serta melakukan perbuatan baik. 2) Bersabar, yaitu sikap yang betah atau dapat menahan diri pada kesulitan yang dihadapinyatetapi tidak berarti orang sabar itu menyerah tanpa upaya untuk melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi. 3) Bersyukur, yaitu sikap yang selalu ingin memanfaatkan dengan sebaik-baiknya nikmat yang telah diberikan oleh Allah. 4) Bertawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berbuat semaksimal mungkin untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. 42 Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah,( Jakarta; Kencana, 2006), cet-1, h.25 43 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h.1
  • 52. 38 5) Ikhlas, yaitu sikap menjauhkan diri dari riya jetika menjalankan amal baik. 6) Raja, yaitu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang disenangi Allah. Setelah melakukan hal-hal yang menyebebkan terjadinya sesuatu yang di harapkan. 7) Bersikap takut, yaitu suatu sikap jiwa yang sedang menunggu sesuatu yang tidak disenangi dari Allah. Sedangkan akhlak kepada sesamamanusia berkaitan dengan perlakuan seseorang terhadap sesama manusia. Tidak melakukan hal-hal negatif, seperti membunuh, menyakiti badan, atau mengambil harta yang bukan miliknya tanpa alas an yang benar, kemudian jika bertemu mengucapkan salam dan ucapan yang baik, tidak berprasangka buruk, saling memaafkan, mendo’akan, membantu, dll.44 Akhlak kepada lingkungan meliputi akhlak terhadap hewan, tumbuh-tumbuhan, atau benda-benda tidak bernyawa lainya. Hal ini dapat dicontohkan misalnya, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, memetik bunga sebelum mekar, dan menebang pohon yang menimbulkan kemudharatan dan lain sebagainya. Akhlak yang dikehendaki oleh Islam adalah menjaga kelestarian dan keselarasan dengan Alam.45 44 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h.159 45 Ibid, h.51
  • 53. 39 D. Pengertian Youtube YouTube adalah perusahaan yang mengumpulkan koleksi user generated content memuat ribuan film pendek dan episode televisi, dan ratusan film full-length Melayani lebih dari dua miliar video per hari, telah menjadi pemimpin yang jelas dalam berbagi video online. YouTube terutama memperoleh pendapatan dengan menjual iklan pada halama homepage dan pencarian hasil-hasilnya, serta dalam videonya. Situs ini memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Perusahaan ini berkantor pusat di San Bruno California. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 oleh Steve Chen (CTO mantan) dan Chad Hurley (mantan CEO). Youtube hari ini adalah anak perusahaan dari Internet pencari raksasa Google. Pada November 2006, YouTube, LLC dibeli oleh Google dengan nilai US$1,65 miliar dan resmi beroperasi sebagai anak perusahaan Google. Perusahaan youtube berkantor pusat di San Bruno California, dan memakai teknologi Adobe Flash Video dan HTML5 untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan pengguna termasuk klip film, klip TV, dan video music Selain itu ada pula konten amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video pendidikan.46 46 Suyanto, Asep Herman dan Wahyudi. Jurnal:Youtube. www.jurnalkomputer.com, diakses pada 23 Agustus 2018, pukul 11.15
  • 54. 40 Sambutan khalayak terhadap YouTube dinilai sangat fantastis. Pada November tahun 2007, YouTube menjadi „the most popular entertainment website di Britain, mengalahkan BBC website. Dan di awal 2008, YouTube termasuk „top ten most visited websites‟ secara global. April 2008, lembaga riset pasar internet, ComScore, melansir bahwa 37% dari seluruh video di internet yang telah ditonton di United States, berasal dari YouTube, mengalahkan Fox Interactive Media yang hanya 4,2%. (Burgess, 2009). Youtube berisi konten video yang diklasifikasikan sebagai media audio visual yang berupa gambar sekaligus suara. Sehingga informasi dakwah menjadi lebih efektif dan mudah diterima oleh khalayak. 47 Youtube lebih cenderung menarik dan tidak membosankan jika dibandingan dengan televisi. Konten yang disuguhkan youtube lebih lengkap dan tanpa dibatasi oleh waktu. Sehingga pengguna dapat menikmati konten youtube sesuai dengan apa yang minati, dimanapun dan kapanpun. Terdapat beberapa fungsi youtube, diantaranya: 1. Mencari video di youtube, setiap pengguna dapat mencari video sesuai dengan kebutuhan video yang diperlukan. Dengan melakukan pencarian sesuai dengan kata kunci, maka berbagai tema video yang berkaitan muncul. 47 Wahyu Ilahi, Komunukasi Dakwah (Bandung:PT.Rosdakarya, 2013), cet ke-2. h.122.
  • 55. 41 2. Memutar atau menonton video. 3. Mengupload video. 4. Mendownload video. Terdapat beberapa istilah dalam youtube, yaitu : 1. Subscribe Adalah istilah menu layanan gratis dengan memasukan email pengguna untuk memudahkan pengunjung agar mengetahui post terbaru. Subscribe artinya berlangganan, dimana pengguna akan diberikan informasi apabila terdapat perihal kabar terbaru dari tautan atau akun yang telah dipilih. 2. Streaming Istilah ini biasanya digunakan untuk menyiarkan secara langsung video yang direkam melaluisebuah kamera video yang dapat dilihat oleh sipapun dan dimanapun dalam waktu bersamaan. Sehingga pengguna bisa menyiarkan langsung tanpa melalui proses download. 3. Buffering Merupakan istilah yang memiliki makna penyangga atau tenaga. Dengan kata lain buffering berarti jeda waktu yang terjadi saat pengguna memutar video di youtube.48 48 Arie Prastyo. 19 Juli 2014. Artikel: Perbdaan dan Pengertian antara Streaming dan Buffering, https://www.arieprastyo.com, diakses pada 23 Agustus 2018, pukul 10.00
  • 56. BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakukan peneliti terhadap ilmu atau teori yang dikonstruksi sebagai suatau pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan1 yang semestinya dipelajari. Paradigm penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasa untuk menjawab masalah penelitian.1 Paradigma positivisme dipelopori oleh seorang filsuf yang bernama August Comte (1798-1857), pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. 2 Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris menekankan pada pengujian-pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan adalah teori analisis isi dan peneliti melakukan pengukuran terhadap variabel yakni pesan dakwah Ustad Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah. 1 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Prenada Media Group, 2005) cet-II. h.38. 2 Ibid, h.39 42
  • 57. 43 B. Metode penelitian Metodologi penelitian merupakan seperangkat cara yang sistematik, logis, dan rasional yang digunakan oleh peneliti ketika merencanakan, mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk menarik kesimpulan. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu metode analisis isi R Hostly, analisis isi yakni teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan yang dilakukan secara objekif dan sistematis.3 Pendekatan dalam penelitian dibagi menjadi dua yaitu, pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode yang bersifat ilmiah, karena memenuhi kaidah ilmiah yang empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis, penelitian kuantitatif memiliki data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan statistik.4 Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan analisis deskriptif, format deskriptif yang memiliki tujuan menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, situasi, atau variabel yang timbul dimasyarakat menjadi objek penelitian itu berdasarkan ada yang terjadi.5 Analisis deskriptif menggambarkan secara detail suatu pesan atau teks tertentu. Desain analisis isi tidak dimaksudkan untuk menguji 3 Jumroni, Metode Penelitian Komunikasi,(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Press, 2006), h.73. 4 Sugiyono, Metode Penelitian KuantitatifKualitatifdan R&D, (ALFABETA:2014), h.7 5 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Prenada Media Group, 2005), Cet ke-II. h.44.
  • 58. 44 suatu hipotesis teretentu atau menguji hubungan diantara variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek dan karakterisitik dari suatu pesan.6 C. Waktu dan Tempat Penelitian Pengamatan ini dilakukan dengan mengamati dakwah Ustadz Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah. Waktu Penelitian yang dilakukan antara lain : 1. Pada bulan Juni minggu ke 4 sampai bulan Agustus minggu ke tiga, peneliti menobservasi, mentranskrip video, dan membagi dalam beberapa kategori. 2. Pada bulan Agustus minggu ke 2, peneliti bertemu dengan salah satu Founder Pemuda Hijrah yaitu Fani Kismandar dan pengurus Pemuda Hijrah di Masjid Al-Lathiif, Bandung. 3. Pada bulan September minggu pertama, Peneliti melakukan pertemuan dengan juri I, II, dan III. 4. Pada bulan September minggu ke 2 sampai minggu ke 3, peneliti melakukan pengolahan data dari hasil ketiga orang juri. 5. Pada blan September minggu ke 4, peneliti melakukan analisis dan menetapkan seimpulan. 6 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Prenada Media Group, 2005), Cet ke-II, h.7.
  • 59. 45 D. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dan objek penelitian merupakan sumber atau tempat memperoleh data. Dalam penelitian ini subjek yang akan diteliti adalah akun youtube Pemuda Hijrah. Dan objek penelitianya yakni isi pesan dakwah Ustad Hanan Attaki. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. 7 Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah 30 video dakwah oleh Ustad Hanan Attaku yang diunggah di akun youtube Pemuda Hijrah. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Untuk menentukan besarnya sampel yang diambil bias dilakukan dengan statistic atau berdasarkan estimasi penelitian. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat 7 Sugiyono, Metode Penelitian KuantitatidfKualitatifdan R&B (Bandung, Alfabeta 2016), Cet ke-13, h.80
  • 60. 46 berfungsi atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, dengan istilah lain harus representatif (mewakili).8 Menurut Eriyanto, terdapat dua teknik sampling yang dapat digunakan, yaitu: a. Penarikan sampel acak (probability sampling), Idealnya dalam analisis isi penarikan sampel menggunakan penarikan sampel acak, karena memungkinkan kita untuk melakukan generalisasi. 9 Penarikan sampel acak adalah teknik penarikan sampel dimana setiap anggota populasi diberikan peluang yang sama utuk terpilih menjadi sampel. Anggota populasi terpilih murni karena hokum probabilitas, dan bukan faktor subjektivitas dari peneliti. Teknik ini meliputi. Sampel acak sederhana, sistematis, stratifikasi dan bertingkat.10 b. Penarikan sampel tidak acak (Non Probability Sampling), merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball. 8 Sugiyono, Metode Penelitian KuantitatidfKualitatifdan R&B (Bandung, Alfabeta 2016), Cet ke-13, h.81 9 Eriyanto, AnalisisIsi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya,(Jakarta: Kencaa, 2011), Cet 1, h.143 10 Ibid, h.118.
  • 61. 47 Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu penarikan sampel acak dengan teknik sampel acak sderhana. Menurut Sugiyono, dinamakan sederhana karena penggamnilan sampel pada populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata. Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap berhubungan dan menggunakan teknik ini, seperti arisan, pembagian jadwal ronda, dll. Teknik penarikan sampel sederhana hanya dapat dipakai untuk dua kondisi berikut ; Pertama, jumlah populasi relative kecil. Kedua, populasi relative homogen. Adapun langkah-langkah dalam penarikan sampel sebagai berikut:11 a. Menyusun kerangka sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 30 video dakwah Ustad Hanan Attaki yang diunggah pada akun youtube Pemuda Hijrah, dimana ke-30 video tersebut memiliki peluang sama untuk menjadi sampel. b. Menyusun daftar sampel (worksheet). Semua judul dari video dakwah tersebut diberi nomor urut 1 hingga 30. c. Membuat dan menggunakan angka acak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan web site statistik www.random.org. 11 Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya,(Jakarta: Kencaa, 2011), Cet 1, h.118
  • 62.
  • 63. 49 Terlambat, 4G, Woles Aja, Baper Itu Ketika?, dan Jangan Kasih Kendor (Re-Issue). F. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. 12 Variable merupakan fenomena yang bervariasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu dan standar.13 Dalam penelitian ini penulis tidak menguji hipotesis maupun menguji hubungan antar variable. Analisis deskriptif menggambarkan satu variabel yang terdapat pada tema penelitian. Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah pesan dakwah. Dimana pesan dakwah itu sendiri terbagi menjadi tiga, yakni pesan aqidah, pesan syariah, dan pesan akhlak. G. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara yang dimaksud adalah teknis dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk keperluan proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai data. Data yang diperoleh dengan teknis ini adalah dengan 12 Sugiyono,Metode Penelitian KuantitatidfKualitatifdan R&B (Bandung, Alfabeta 2016), Cet ke-13, h.38 13 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2005) cet-II. h.70
  • 64. 50 cara tanya jawab secara lisan dan bertatap muka langsung antara seorang atau beberapa orang interview (yang diwawancarai). 14 Sedangkan jenis pedoman interview yang digunakan oleh penulis adalah jenis pedoman wawancara tidak tersetruktur, yakni pedoman wawancara yang hanya memuat garis-garis besar pertanyaan yang akan diajukan.15 Adapaun komunikan yang akan penulis wawancarai adalah ketua Div Kreatif yaitu Fani Kismandar. Isi wawancara terkait profil Gerakan Pemuda Hijrah, serta biografi dan profil Ustadz Hanan Attaki. 2. Observasi Dalam penelitian kuantitatif, Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan dari hasil melihat, atau menyaksikan aktivitas yang dilakukan oleh responden atau mendengarkan apa yang dilakukan para responden. Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni mengamati berbagai informasi mengenai Ustad Hanan Attaki dari berbagai sumber. 3. Dokumentasi Menurut Sugiyono dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. 14 Wardi, Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah,(Jakarta: Logos, 1997), h. 72. 15 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka, 1998). h.321.
  • 65. 51 Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metodeobservasi danwawancara. Hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya jika didukung oleh dokumen. 16 Metode dokumentasi adalah metode yang diguanakn untuk menelusuri data historis. Dalam sejumlah fakta dan data sosial tersimpan dalam bahan yang berbentuk komunikasi. 17 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi berupa video dakwah Ustad Hanan Attaki pada akun youtube Pemuda Hijrah. 4. Angket Angket dalam analisis isi yaitu berupa lembar coding sheet yang akan dibagikan kepada tiga orang juri ahli dakwah. Setiap juri (coder) akan dibagikan lembar coding sheet yang sama untuk menilai unit analisis yang sama , hasil dari ketiga orang juri akan dibandingkan berapa banyak persamaan penilaian dan berapa perbedaan yang dihasilkan. Semakin banyak persamaan yang dimiliki, maka akan semakin tinggi reliabilitasnya.18 H. Teknik Pengolahan Data 16 Imam Suprayoga dan Tobroni, Metodelogi Penelitian Sosial dan Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 191. 17 M.Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi,Ekonomi, Kebijakan Publik,dan Ilmu Sosial Lainya (Jakarta: Kencana, 2010), cet.4, h.121. 18 Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya, (Jakarta: Kencaa, 2011), Cet 1, h.298
  • 66. 52 Agar penelitian ini relevan dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka setelah peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber serta mengunduh 6 video dakwah Ustad Hanan Attaki pada akun yotube Pemuda Hijrah, kemudian peneliti men transkrip video tersebut dalam bentuk teks. Lalu peneliti mengelompokan pesan dakwah pada video tersebut kedalam 3 kategori, yakni akidah, syariah, dan akhlaq. Penelitian ini akan dinilai oleh tiga juri untuk menganlisis isi pesan dakwah, dimana ketiga juri tersebut memang sudah dianggap kredibel dibidang dakwah. Untuk memperoleh koefisien realibilitas antar juri, baik antar juri 1 dan 2, juri 1 dan 3, dan juri 2 dan 3. Maka juri menggunakan tiga orang juri dalam menganalisis isi pesan, yaitu; 1. Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA. (Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta.) 2. Prof. Dr. H.D Hidayat, M.A. (Direktur Pesantren Luhur Sabillusalam dan Guru Besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.) 3. Nailil Huda, Lc., M.Ed. (Pimpinan Asrama Putri UIN Jakarta dan Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta.) Setelah data ditetapkan, langkah selanjutnya peneliti menggunakan coding sheet, yaitu tabel yang berisi kategori pesan menjadi onjek penelitian. Penyusunan kategorisasi dibuat berdasarkan pesan dakwah yang terdapat dalam pesan dakwah. Yaitu masalah Akidah, Syariah, dan Akhlak.
  • 67. Tabel 1 Kategorisasi pesan dakwah 53 No Kategori Sub kategori 1. Akidah 1). Iman kepada Allah SWT 2). Iman kepada Malaikat 3). Iman kepada Rasul 4). Iman Kepada Kitab Allah 5). Iman Kepada Hari Akhir (Kiamat) 6). Iman Kepada Qodho dan Qodhar 2. Syariah 1). Ibadah 2). Muamalah 3. Akhlak 1). Terhadap Allah 2). Terhadap sesama manusia 3). Terhadap lingkungan (hewan, tumbuhan, dan benda mati lainya) I. Instrumet Penelitian Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian.
  • 68. 54 Instrumen-instrumen yang digunakanuntuk mengukur variabel dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan reabilitasnya.19 1. Uji validitas Azwar (1987: 173) menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.20 Dalam analisis isi, validitas merupakan sesuatu yang berhubungan dengan alat ukur yang digunakan secara tepat untuk mengukur konsep yang ingin diukur. Menurut Krippendorf (2014:313), validitas diartikan sebagai “kualitas hasil penelitian yang membawa seseorang untuk meyakini bahwa fakta yang ada tidak dapat ditantang, menukar apa yang diatur untuk diukur dan analisis isi valid yang didasarkan atas pembuktian yang dipakai secara independen. Validitas menjamin 19 Sugiyono,Metode Penelitian KuantitatifKualitatifdan R&D (Bandung: Alfabeta Cet ke-13, Mei 2011), h. 102 20 Azwar, Saifuddin. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Liberty: Yogyakarta, 1988. h.173
  • 69. 55 temuan analisis isi diambil secara serius dalam membangun teori ilmiah atau membuat keputusan mengenai masalah praktis”21 2. Reliabilitas Dalam analisis isi, alat ukur yang digunakan yakni lembar coding (coding sheet), peneliti harus memastikan lembar coding yang akan digunakan alat ukur yang terpercaya (reliable). 22 Reliabilitas berbeda dengan validitas. Reliabilitas melihat apakah alat ukur dapat dipercaya menghasilkan temuan yang sama, ketika dilakukan oleh orang yang berbeda. Sementara validitas berbicara menganai apakah alat ukur benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Reliabilitas berkaitan erat dengan validitas. 23 Formula Holsty adalah uji reliabilitas antar-coder yang banyak dipakai. Formula ini pertama kali diperkenalkan oleh R. Holsty (1969). Reliabilitas ditinjukan dalam persentase persetujuan (berapa besar persentase persamaan antar coder ketika menilai suatu isi). Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya apabila hasil perhitungan menunjukan angka reliabilitas diatas 0,7 berarti alat ukur ini benar-benar reliable. Tetapi 21 Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya,(Jakarta: Kencaa, 2011), Cet 1, h.259 22 Eriyanto, AnalisisIsi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya,(Jakarta: Kencaa, 2011), Cet 1, h.281 23 Ibid, h.182.
  • 70. 56 apabila dibawah angka 0,7 berarti alat ukur ini tidak reliabel.24 J. Teknik Analisis Data Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori isi pesan dakwah Ustad Hanan Attaki yang diunggah dalam akun youtube Pemuda Hijrah, penulis mengadakan pengujian kategori berupa lembar coding kepada 3 orang juri yang dianggap kredibel dibidang dakwah. Hasil kesepakatan dari ketiga juri dijadikan sebagai koefisiens reabilitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan menggunakan rumus Hostly (1969:17-115):25 Keterangan: CR : Coeficient Reliabillity M : Jumlah koding yang sama (disetujui oleh masing-masing juri) N1+N2 : Jumlah item (coding) yang dibuat oleh tim juri. N : Jumlah yang diteliti Dalam penelitian kuantitatif, pengolahan data dapat dilakukan melalui beberapa tahap, anatara lain tahap 24 Eriyanto, AnalisisIsi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainya,(Jakarta: Kencaa, 2011), h.290. 25 Ibid, , h.260.
  • 71. 57 pemeriksaan (editing), proses pemberian kode (coding), dan proses pengelompokan (tabulating).26 1. Tahap editing, setelah peneliti mendapatkan rekaman dalam bentuk video yang sebelumnya telah ditentukan sebagai sampel penelitian. Kemudian rekaman video tersebut diformat ke dalam bentuk transkip data dengan cara mendengar dan mengamati setiap kata atau kalimat yang terdengar pada video dakwah Ustad Hanan Attaki yang diunggah pada akun yiutube Pemuda Hijrah. 2. Tahap coding, pada tahap ini peneliti mengolah data hasil transkip rekaman video dalam bentuk codding sheet (lembar koding), yakni berupa tabel daftar cek yang berisi kategori-kategori pesan dakwah yaitu aqidah, keislaman, dan akhlaq yang akan diukur. Kemudian unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah isi pesan dakwah yang berupa aqidah, syari’ah, dan akhlak dalam video dakwah Ustad Hanan Attaki yang diunggah dalam akun youtube Pemuda Hijrah sebanyak 6 video. Sebelum menganalisa data yang diperoleh peneliti melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. 3. Tahap tabulating, pada tahap ini peneliti melakukan interpretasi data yang tela terkumpul menggunakan distribusi frekuensi. Untuk mengukur frekuensi pesan yang terkandung dalam video dakwah Ustad Hanan 26 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2005), Cet ke-II. h.182
  • 72. 58 Attaki yang diunggah dalam akun youtube Pemuda Hijrah, menggunakan rumus : Keterangan : P : Presentase F : Frekuensi N : Jumlah data
  • 73. 59 BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Gambaran Umum Gerakan Pemuda Hijrah Gerakan pemuda hijrah atau biasa dikenal dengan sebutan Shift merupakan salah satu gerakan dakwah yang resmi terbentuk pada tahun 2015 yang didirikan oleh Ustad Hanan Attaki bersama rekanya yaitu Fani Kismandar atau biasa dikenal dengan kang Inong.1 Sebelum gerakan ini terbentuk, Ustadz Hanan memang sudah sering mengisi kajian di Masjid Al- Lathiif, akan tetapi masih menggunakan metode ceramah pada umumnya, mengenakan gamis dan sorban serta gaya bahasa yang saklek. Hingga pada ahirnya Ustadz Hanan merasa bahwa Jemaah yang hadir itu-itu saja, dan jarang sekali pemuda yang mengikuti kajianya. Lalu Ustadz Hanan berbincang dengan beberapa rekanya membuat musyawarah 1 Wawancara dengan Fani Kismandar. Bandung, 11 Agustus 2018. 59
  • 74. 60 untuk mengonsepkan bagaimana mengemas dakwah tanpa merubah isinya tapi menjadi lebih menarik, dan mudah diterima oleh kalangan pemuda. Karena target dakwahnya memang anak muda maka semua konsepnya meyesuaikan dengan gaya anak muda, dimulai dari gaya bahasa, busana yang dikenakan saat berdakwah, serta tema yang diangkat juga menyesuaikan dengan permasalahan anak muda, seperti masalah cinta, karir, hiburan, sosial dan keluarga.2 Dalam wawancara Fani Kismandar mengatakan “Ini kalau dibagi segmentasi dakwah ada empat, istilah kita itu ring-ring an, ada ring satu, dua, tiga, dan empat. Ring satu ini aktivis, itu memang yang sudah konsen mau mewakafkan untuk dakwah. Itu biasanya kalau di kampus adanya di LDK. Kalau ring dua itu simpatisan, ada ketertarikan pengen denger ilmu agama, taraf mengonsumsi belum jadi penggerak, yang dengerin video dakwah di youtube, yang dengerin one minute booster, yang datang ke kajian. Kalo ring tiga ini umum atau netral, gak support agenda dakwah juga tidak memusuhi. Kalau ring empat itu oposisi, mereka menolak dakwah, mereka tidak suka dengan eksistensi Islam, mereka Islamophobia dan lain-lain. Nah, lahirnya Shift Pemuda Hijrah bukan untuk ring satu dan dua, 2 Wawancara dengan Fani Kismandar. Bandung,11 Agustus 2018.
  • 75. 61 makanya pendekatanya, produknya, bahasnaya, penetrasinya, semua untuk mereka.” Basecamp atau sekretariatnya bertempat di Masjid Al Lathiif Jalan Saninten No.2 Cihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung. Gerakan Pemuda Hijrah menggunakan sosial media sebagai sarana dakwahnya. Berikut merupakan beberapa media sosial yang dimiliki oleh Gerakan Pemuda Hijrah, yakni: Instagram (@pemudahijrah), Facebook (Pemudahijrah), Twitter (@PemudaHijrah), Website (www.pemudahijrah.com), Channel Youtube (Pemuda Hijrah), Line (@pemudahijrah). 2. Visi dan Misi Komunitas Gerakan Pemuda Hijrah a. Visi Gerakan Pemuda Hijrah Visi dari Gerakan Pemuda Hijrah adalah mengisi peradaban dengan berdakwah kepada anak muda sebagai asset masa depan asset umat dan bangsa untuk menjadi sosok pemuda yang sesuai dengan tuntunan Islam yakni pemuda yang dekat dengan Al- Qur‟an, shalat tepat waktu, semangat mencari ilmu agama, dan dapat menjadi generasi penerus dalam menyiarkan Islam b. Misi Gerakan Pemuda Hijrah 1). Mengajak anak muda untuk menjadi sebaik- baiknya anak manusia.
  • 76. 6. 7. 8. 9. 4. 5. 62 2). Menumbuhkan minat anak muda untuk ikut 3. Profil Ustad Hanan Attaki Ustad Hanan Attaki lahir di Aceh pada tanggal 31 Desember 1981 dengan nama lengkap Tengku Hanan Attaki. Ia merupakan anak ke 5 dari 7 bersaudara. Hanan Attaki sejak masih kanak-kanak sudah dekat dengan Alquran dan dikenal cerdas saat 3 Ihat Solihat, Strategi Komunikasi PersuasifPengurus Gerakan Pemuda Hijrah dalam Berdakwah, (Tangerang: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2018). meramaikan masjid dan taklim.3 3. Struktur Kepengurusan Tabel 2 Struktur Kepengurusan Pusat Tahun 2017-2018 BENDAHARA M. Rustam KOORDIV. DOKUMENTASI M. Reza KOOR DIV. KREATIF Fani Kismandar KOOR DIV. PENDIDIKAN Abi Diki SEKRETARIS Muliharho KETUA Jerry Nurdiansyah FOUNDER THANAN ATTAKI
  • 77. 63 masih duduk disekolah dasar sehingga ia kemudian mendapat beasiswa untuk pendidikannya. Hanan Attaki beberapa kali menjuarai Musabaqah Tilawatil Quran didaerahnya hadiahnya. Kemudian setelah selesai menamatkan pendidikannta di Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh, beliau mendapat beasiswa ke Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Di dalam keluarganya, beliau adalah orang pertama yang kuliah. Perjalanan ke Mesir, adalah awal beliau ke luar negeri. Di Universitas Al Azhar, Beliau kuliah Fakultas Ushuluddin dengan mengambil jurusan Tafsir al-Qur‟an. Sewaktu kuliah di di Kairo Mesir, Hanan Attaki bergabung dalam kelompok studi al- Qur‟an dan ilmu-ilmuislam dan menjadi pemimpin redaksi dari buletin „Salsabila‟ yang dipimpin oleh beberapa tokoh Ikhwanul Muslimin Mesir. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya selama kuliah di Mesir, Hanan Attaki mencoba banyak bisnis, mulai dari catering, berjualan bakso, hingga sebagai „joki‟ Hajar Aswad saat musim Haji tiba dengan modal nekat. Disini pula Hanan Attaki bertemu dengan jodohnya. Istri Hanan Attaki bernama Haneen Akira. Mereka berdua menikah disaat sama-sama menempuh pendidikan di Al Azhar, Kairo Mesir. Dari pernikahannya dengan Ustadzah Haneen Akira, Hanan
  • 78. 64 Ataki mempunyai tiga orang anak bernama Maryam, Aisyah dan Yahya.4 Di tahun 2004, Hanan Attaki menamatkan kuliahnya di Al Azhar, Kairo Mesir dan mendapat gelar Lc (License). Di tahun 2005, ia sempat terpilih sebagai qori terbaik Fajar TV, Kairo dan mengisi acara tilawah di channel Fajar Tv dan Iqro Tv. Setelah menamatkan pendidikannya di Mesir, Hanan Attaki kemudian kembali ke Indonesia dan tinggal di kota Bandung. Disini ia tinggal bersama dengan istri dan anaknya yang bernama Aisyah. Di Bandung, Hanan Attaki bekerja sebagai pengajar SQT Habiburrahman dan Jendela Hati, menjadi direktur Rumah Quran Salman di ITB. Pada bulan Maret 2015, Hanan Attaki mendirikan Gerakan Pemuda Hirjah yang biasa dikenal dengan sebutan Shift yang kemudian gerakan ini menjadi media dakwahnya. Selain menjadi founder pemuda hijrah dan mengajar di berbagai tempat. Ustadz Hanan Attaki kerap mengisi kajian keislaman di Masjid Trans Studio Bandung.Disini jamaahnya banyak di ikuti oleh para pemuda sebab kajiannya 4 Wink, 18 Januari 2018. Artikel: Profil dan Biografi Ustadz Hanan Attaki –Pendiri Pemuda Hijrah. Biografiku.com, diakses pada tanggal 05 Juli 2018, pukul 19.00
  • 79. 65 yang ia bawakan menarik dan penyampaiannya pun mudah di mengerti. B. Isi Pesan Dakwah Ustad Hanan Attaki dalam Akun Youtube Pemuda Hijrah Ustad Hanan Attaki mulai berdakwah pada tahun 2010, dan mendirikan sebuah gerakan dakwah yaitu Gerakan Pemuda Hijrah (Shift) pada tahun 2013 dimana dakwahnya lebih difokuskan kepada generasi muda. Pada awalnya beliau berdakwah melaui kajian taklim di Masjid Al-Lathiif Bandung, dan semakin lama jamaah nya semakin banyak hingga mencapai 4000, sehingga masjid tidak mampu menampung jamaah yang mengikuti kajian. Hingga pada tahun 2017 kajian dakwah Ustadz Hanan juga melalui live streaming pada akun youtube Pemuda Hijrah, sehingga bagi yang berada diluar kota ingin mengikuti kajian bisa melalui live streaming. Selain itu bagi yang ketinggalan juga bisa menonton keesokan harinya, karena video tersebut juga diunggah pada akun youtube tersebut. Ustad Hanan Attaki berdakwah dengan mengangkat topik yang sangat menarik, bahasa yang ringan, bahasa anak muda yang mudah untuk dipahami. Hal ini memang sangat dibutuhkan dalam berdakwah, sebagaimana firman Allah dalam Qs Ibrahim : 4
  • 80. 66 Artinya : “Kami tidak mengutus seorang Rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana” Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa Allah tidak mengutus seorang Rasulpun, dengan bahasa kaumnya, artinya ketika Rasul berdakwah yaitu menggunakan bahasa kaumnya, bahasa yang dipahami oleh umatnya, jadi seorang Da‟i harus menyesuaikan bahasa dengan siapa ia berdakwah, sehingga pesan dakwah dapat disampaikan dengan baik. Rasul merupakan teladan paling utama bagi manusia, sehingga sebaik-baiknya tidakan adalah mengikuti apa yang dilakuan oleh Rasul. Dalam penelitian ini terdapat 6 video yang akan dianalisis, adapun judul yang diangkat terkesan berbeda dengan judul kajian dakwah pada umumnya. Sehingga menimbulkan rasa penasaran bagi para jamaah. Adapun ke enam judul tersebut sebagai berikut: 1) Sendiri, 2) Sempatkan “Melompat” Sebelum Terlambat, 3) 4G, 4)
  • 81. (Re-issue). Langkah selanjutnya peneliti akan melakukan pengolahan data agar memperoleh validitas dan reliabilitas mengenai isi pesan dakwah Ustad Hanan Attaki dalam video yang diunggah dalam akun youtube Pemuda Hijrah. Oleh karena itu peneliti mengelompokan pesan dakwah sebagai berikut: Tabel 3 Kategori PesanDakwah 67 Woles Aja, 5) Baper Itu Ketika?, 6) Jangan kasih kendor No Kategori Sub kategori 1. Akidah 1). Iman kepada Allah SWT 2). Iman kepada Malaikat 3). Iman kepada Rasul 4). Iman Kepada Kitab Allah 5). Iman Kepada Hari Akhir (Kiamat) 6). Iman Kepada Qodho dan Qodhar 2. Syariah 1). Ibadah: - Thaharah, shalat, zakat, puasa, Haji 2). Muamalah: - Hukum pidana, - Hukum negara - Hukum nikah - Jual-beli (hukum niaga) - Hukum waris 3. Akhlaq 1). Terhadap Allah
  • 82. 68 2). Terhadap diri sendiri 3). Terhadap sesama makhluk (manusia, hewan, tumbuhan) 4). Terhadap lingkungan Untuk memperoleh realiabilitas dan validitas isi pesan dakwah Ustad Hanan Attaki dalam akun youtube Pemuda Hijrah, peneliti melakukan pengujian kategori pesan dakwah terhadap tiga orang juri yang dianggap kredibel dibidang dakwah, juri pertama yaitu Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, Lc, MA. Beliau menjabat sebagai Direktur Program Pasca Sarjana Institut Ilmu Al-Qur‟an sekaligus Rektor di Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta, Guru Besar di Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta, selain itu beliau juga menjadi anggota Fatwa MUI sejak tahun 1987, dan menjadi Dewan Syariah Nasional MUI sejak tahun 1997. Juri kedua adalah Prof. Dr. H.D Hidayat, M.A. Beliau merupakan Direktur Pesantren Luhur Sabillusalam dan Guru Besar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Juri yang ketiga adalah Nailil Huda, Lc., M.Ed. Beliau merupakan Pimpinan Asrama Putri UIN Jakarta dan Dosen Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Jakarta.Hasil dari kesepakatan antar juri tersebut dijadikan sebagai koefisien reliabilitas. Berikut ini merupakan tabel hasil kesepakatan antar juri :
  • 83. 69 Tabel 4 Penilaian Juri Juri Kategori Pesan Dakwah Jumlah Aqidah Syariah Akhlaq 1 22 8 56 86 2 20 6 60 86 3 24 10 52 86 Total 66 24 168 258 Setelah melakukan pengujian pesan dakwah Ustad Hanan Attaki berdasarkan tiga kategori pesan dakwah yaitu aqidah, syariah, dan akhlaq terhadap ketiga juri, maka ditemukan penilaian juri seperti pada tabel diatas, juri pertama memilih kategori pesan aqidah sebanyak 22 pesan, pesan syariah sebanyak 8 pesan, dan pesan akhlaq berjumlah 56 pesan. Sedangkan juri kedua memilih kategori pesan aqidah sebanyak 20 pesan, pesan syariah berjumlah 6 pesan, dan pesan akhlaq dengan jumlah 60 pesan. Dan juri ketiga memilih kategori pesan aqidah berjumlah 24 pesan, pesan syariah sebanyak 10 pesan, dan pesan akhlaq sebanyak 52 pesan. Langkah selanjutnya, setelah memperoleh penilaian juri maka penulis akan mencari kesepakatan antar juri sebagai koefisien reliabilitas dengan menggunakan rumus Holsty, Dalam rumus formula Holsty, angkareliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Artinya apabila hasil perhitungan
  • 84. 70 menenunjukan angka reliabilitas diatas 0,7 berarti alat ukur ini benar-benar realiable. Tapi apabila dibawah angka 0,7 berarti alat ukur tidak reliable.5 Dengan kata lain, semakin tinggi angka maka semakin tinggi pula angka reliabilitas. Berikut merupakan langkah untuk mencari koefisien reliabilitas dengan rumus formula Holsty: Reliabilitas antar juri 1 dan 2 Kesepakatan antara juri 1 dan juri 2 sebanyak 78 pesan dakwah dari 86 pesan. Reliabilitas antar juri= = 90 Reliabilitas antar juri 1 dan 3 Kesepakatan antara juri 1 dan juri 3 sebanyak 75 pesan dakwah dari 86 pesan. Reliabilitas antar juri = = 0,87 Reliabilitas antar juri 2 dan 3 Kesepakatan antara juri 2 dan juri 3 sebanyak 75 pesan dakwah dari 86 pesan. Reliabilitas antar juri = = = Hasil dari pemaparan data reliabilitas antar juri diatas, penulis akan menuangkan dalam tabel berikut ini : 5 Eriyanto, AnalisisIsi Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial lainya, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet 1, h.260.
  • 85. Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri Data diatas menunjukan bahwa kesepakatan antara juri 1 dengan juri 2 sebesar 0.90 atau 90%, antara juri 1 dengan juri 2 sebesar 0,87 atau 87%, dan antara juri 2 dan juri 3 yaitu 0,87 atau 87%. Jadi berdasarkan penafsiran korelasi yang dikemukakan oleh Holsty, koefisien reliabilitas kesepakatan antar juri memiliki 71 Tabel 5 Antar Juri Item Kesepakatan Antar Juri Ketidaksepakatan Antar Juri Nilai Ke 1 dan 2 86 78 8 0,90 Ke 1dan 2 86 75 11 0,87 Ke 2 dan 3 86 75 11 0,87 korelasi yang sah karena memiliki indeks reliabilitas koding diatas 0.7 atau 70%. Setelah mendapatkan hasil koefisien reliabilitas antar juri, maka peneliti akan menghitung nilai rata- rata antar juri dengan menggunakan rumus : = = Setelah mendapatkan nilai rata-rata antar juri langkah selanjutnya yaitu melakukan pengukuran rata-rata perbandingan
  • 86. 72 nilai dari keputusan antar juri, yang akan dihitung dengan menggunakan rumus komposit reliabilitas sebagai berikut ini : = = Dengan demikian, dari hasil perhitungkan diatas nilai komposit reliabilitas yang diperoleh yakni 0,95 atau 95%, yang artinya penelitian yang dilakukan memiliki tingkat validitas yang tinggi, karena hasil penelitian tiga orang juri yang memang sudah ahli dibidang dakwah. Dengan kata lain, penelitian ini dapat dikatakan objektif dan akurat karena tidak mungkin adanya kekeliruan data. 1. Pesan Aqidah Aqidah merupakan keyakinan atas sesuatu yang terdapat dalam rukun iman, yaitu : a. Iman kepada Allah SWT. b. Iman kepada Malaikat. c. Iman kepada Rasul. d. Iman Kepada Kitab Allah. e. Iman Kepada Hari Akhir (Kiamat). f. Iman Kepada Qodo dan Qodar.6 Berikut ini merupakan nilai kesepakatan juri mengenai pesan aqidah yang dituangkan dalam bentuk tabel : 6 Endnag Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, (Jakarta: Rajawali, 1996), Cet ke-1, h.27
  • 87. Nilai Kesepakatan Antar Juri Mengenai Pesan Aqidah Setelah melakukan pengkodingan dari para juri, maka ditemukan hasil kesepakatan dari antar juri. Nilai kesepakatan mengenai pesan aqidah antarq juri 1, juri 2, maupun juri 3 memiliki nilai yang sama yakni 0,19. 73 Tabel 6 Antar Juri Item Kesepakatan Antar Juri Ketidaksepaka tan Antar Juri Nilai Nilai rata2 Ke 1 dan 2 86 18 68 0,19 0,19 Ke 1 dan 3 86 18 68 0,19 Ke 2 dan 3 86 18 68 0,19 Total 0,57 Langkah selanjutnya, setelah nilai kesepakatan antar juri telah diketahui yaitu mencari nilai reliabilitas mengenai pesan aqidah menggunakan rumus komposit reliabilitas sebagai berikut : Komposit reliabilitas = =
  • 88. 74 = 0,41 Berdasarkan hasil perhitungan diatas mengani pesan aqidah, dapat disimpulkan bahwa pesan aqidah yang terdapat dalam video dakwah Ustad Hanan Attaki yang diunggah pada akun youtube Pemuda Hijrah berjumlah 0,41 berdasarkan hasil dari kesepakatan 3 juri. Berikut merupakan beberapa contoh pesan aqidah yang terdapat dalam video dakwah Ustadz Hanan Attaki pada aku youtube Pemuda Hijrah yang telah disepakati oleh ketiga juri: a. “Nabi bilang, Allah membuka pintu ampunan dimalam hari untuk orang yang berbuat dosa disiang hari. Allah menyediakan ampunan disiang hari untuk orang yang bebuat dosa dimalam hari. Jadi setiap hari Allah membuka pintu ampunan-Nya”, pesan dakwah tersebut merupakan pesan dakwah dalam video yang berjudul Sendiri. Dalam kalimat tersebut Ustadz Hanan menyampaikan bahwasanya Allah selalu memberikan ampunan kepada hambanya setiap saat, sebagaimana firman Allah dalam QS. Az Zumar : 53 :
  • 89. 75 Artinya : “Katakanlah, wahai para hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa terhadap rahmat dari Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa, sungguh Dialah Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” Dalam ayat tersebut mengatakan bahwa Allah akan mengampuni seluruh dosa yang diperbuat oleh hambanya, jika hamba tersebut bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh. b. “Rasulullah berkata, Wahai penduduk makkah, mengapa kalian menyembah sesuatu yang tidak memberi kalian manfaat, tidak bisa juga memberi kalian mudarat. Kenapa kalian menyembah sesuatu yang tidak bisa berbicara, tidak bisa melihat, tidak mendengar. Sedang kalian mengabaikan Allah. Aku ingin memberitahu kebenaran, tiada Illah untuk disembah selain Allah. Dan aku adalah utusan
  • 90. Allah”. Pesan dakwah tersebut merupakan pesan
  • 91. 76 dakwah dalam video yang berjudul Sendiri, dalam kalimat tersebut Ustadz Hanan menyampaikan bahwa Rasulullah bertanya kepada penduduk makkah, untuk apa menyembah sesuatu yang yang tidak bisa melihat, mendengar, maupun berbicara, sedangkan mereka justru mengabaikan Allah, dan Rasul mempertegas bahwasanya tiada Tuhan selain Allah dan ia adalah utusan Allah, sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus :106 : Artinya : “dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, Maka Sesungguhnya kamu kalau begitu Termasuk orang-orang yang zalim". c. “Allah seolah-olah bilang, hambaku yang merasa sendiri setelah diabaikan, setelah diceukein, diputusin, panggilan di reject, kamu kalau merasa sepi kamu gak usah khawatir Aku bersamamu dimanapun kamu berada.”, pesan dakwah tersebut merupakan pesan dakwah dalam video yang berjudul Sendiri, dalam kalimat tersebut Ustadz Hanan menyampaikan bahwasanya ketika kita sedang merasa
  • 92. 77 kesepian karena orang-orang disekitar kita mengabaikan kita, maka Allah tidak akan pernah meninggalkan kita. Sebagaimana firman Allah dalam QS At-Taubah :40 Artinya:“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang Dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu Dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan
  • 93. membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” d. “Jadi temen-temen, kalau kita kecewa sama teman, sama mahluk, sama manusia, kepada pasangan,
  • 94. 78 kekecewan masih wajar, maka percayalah Allah tidak akan pernah mengecewakan kita” pesan dakwah tersebut dalam video dengan judul sendiri, Ustad Hanan menyampaikan bahwasanya ketika kita berulang kali dikecewakan oleh sesama mahluk karena terlalu berharap terhadap mereka , maka Allah tidak akan mengecewakan hamba-Nya, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah : 186 ; Artinya : “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” e. “15 juta itu reward dari Allah untuk keikhlasan, kesabaran saya. Bukankah Allah mengganti kerugian hambanya dengan yang lebih baik. Jadi logikanya ke Allah kaya gitu.” Merupakan isi pesan dakwah dalam video yang berjdul 4G, dalam pernyataan tersebut Ustad Hanan menyampaikan
  • 95. 79 bahwa Allah akan mengganti kerugian hambanya dengan yang lebih baik, jika hambanya ikhlas dan menerima. Sebagaimana firmah Allah dalam QS. Al- Baqarah : 155-156: Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah- buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji‟uun.” Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwasanya Allah akan menguji hamba-Nya agar terlihat siapa yang bersabar serta ikhlas dan siapa yang menyimpang. Setelah itu barulah akan diberikan ganjaran untuk masing-masing reaksi. Ada pula yang berpendapat bahwa Allah akan menguji mereka (manusia) dengan ujian tersebut agar agar dapat dijadikan pelajaran oleh orang-orang yang dating setelah mereka, agar mereka