SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
RANCANGAN
SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI PERPUSTAKAAN DIGITAL
Oleh: Supriyadi
1. Pendahuluan
Penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuahproses temu kembali
informasi dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali informasi
yang dimiliki perpustakaan/unit informasi. Penelusuran informasi menjadi penting
dalam

rangka

memenuhi

kebutuhan

informasi

pengguna,

bagaimana

menemukaninformasi yang diminta pengguna, dan bagaimana memberikan
“jalan” kepada pengguna untuk menemukaninformasi yang dikehendaki. Dalam
proses penelusuran,penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang
tepat pula.

Perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut penyedia informasi untuk
selalu update dan terus melakukan inovasi. Dalam perpustakaan konvensional
misalnya dalam membuat sistem temu kembali informasi, perpustakaan cukup
mengolah buku dalam badan luarnya saja yang dianggap mewakili isi buku ketika
dibutuhkan pengguna, seperti yang ada dalam deskripsi delapan daerah dalam
pembuatan sebuah pengkatalogan.

Dalam kontek perpustakaan digital sistem temu kembali tentu mengalami
perubahan atau perbedaan dari pada sistem temu kembali perpustakaan
konvensional, sebab konten, jenis media dan model pelayanannyapun berdeda.

Temu kembali informasi dalam perpustakaan digital mengacu pada teori yang
diungkapkan oleh Hers (2003) adalah bertujuan untuk mengkases informasi yang
mungkin dalam bentuk perpustakaan digital, agar konten dapat diakses maka
harus dijelaskan dengan metadata.

1
2. Pembahasan
Tujuan utama dari sistem temu kembali informasi pada perpustakaan digital
adalah untuk memberikan informasi kepada pengguna untuk tugas-tugas tertentu.
Hal ini berguna untuk mengklasifikasikan berbagai jenis informasi berbasis
pengetahuan untuk lebih memahami masalah dalam pengindeksan dan temu
kembali. Sedangkan penyediaan

sistem

temu

kembali

di

perpustakaan

merupakan salah satu fasilitas yang diberikan perpustakaan sebagai fasilitator
bagi pengguna denganinformasi.

Menurut
informasi

Hasugian (2003)
padadasarnya

dalam kusumawardani sistem
adalah

suatu

proses

untuk

temu

kembali

mengidentifikasi,

kemudian memanggil (retrieval) suatu dokumen dari suatu simpanan (file),
sebagai

jawaban

atas permintaan informasi. Sistem temu kembali pada

perpustakaan merupakan bentuklayanan pasif yang diberikan perpustakaan
sebagai penyedia informasi untuk useratau pengguna. Walaupun sistem temu
kembali merupakan layanan pasif tetapi layanan ini tidak bisa dianggap remeh,
karena dengan sistem ini akan membantupengguna untuk mengakses koleksi yang
ada di perpustakaan.

Dalam sistem temu kembali informasi yang menjadi kemasannya adalah konten
dari informasi itu sendiri, sehingga yang utama pada sistem temu kembali
informasi adalah pengindeksan dan pencarian sebagaimana proses temu kembali
informasi dalam perpustakaan digital seperti yang digambarkan oleh Hers (2003)
adalah sebagai berikut:

2
Pada bagian ini menggambarkan tentang alur kerja sistem temu kembali informasi
pada perpustakaan digital, yang dalam proses ini menunjukkan ada kegiatan
utama dalam temu kembali informasi yaitu indexing dan retrieval, sedangkan
metadata mempunyai peran sebagai pusat tumpuan dari content, queries dan
search engine.

Metadata merupakan perwakilan dari content yang sudah diindeks, dengan kata
lain bahwa konten yang sudah diindek dapat dipanggil melalui metada, sehingga
query melakukan pencarian langsung pada metadata dengan fasilitas mesin
pencari.

a. Content
Konten yang dikelola perpustakaan digital adalah berbasis digital dalam
pengelolaan informasinya menggunakan model pengindekan untuk di simpam
dalam metadata, sehingga konten dipanggil oleh metadata berdasarkan pada
hasil pengindekan dari konten. Pada bagian ini, kamimengklasifikasikankonten
kedalam bibliografi,teks lengkap,database /koleksi, image, vedeo, audiodan
kategorigabungandanmemberikan

gambaranmasing-masing

dalam

bentuk

digital.

b. Indeks
Menurut Pendit (2007:98), untuk memudahkan pencarian, maka hal utama
yang perlu dilakukan adalah membuat dewan perwakilan dukumen. Jika kita
ingin mencari sebuah dokumen diantara dukumen-dukumen lainnya, maka
pencarian dilakukan terhadap perwakilan dewan dokumen tersebut, bukan
langsung pada dokumennya.

Bentuk perwakilan dokumen yang paling populer dan sejak lama dilakukan
adalah pengindeksan atau pembuatan indeks (indexing). Pengindeksan adalah
cara yang paling populer dalam membuat wakil dokumen, dalam dunia teks,
indeks ini dibuat dengan menggunakan istilah(kata atau frasa) baik yang

3
diambil langsung dari dokumen maupun diambil dari luar dokumen tetapi
dianggap serupa dengan yang ada di dokumen (pendit:2007).

Indexing

merupakan

sebuah

proses

untuk

melakukan pengindeksan

terhadap kumpulan dokumen yang akan disediakan sebagai informasi
kepada pemakai. Proses pengindeksan bisa secara manual ataupun secara
otomatis dan dewasa ini, sistem pengindeksan secara manual mulai digantikan
oleh sistem pengindeksan otomatis.

Elemen dari indeks adalah istilah indeks ( index term) yang didapatkan dari
teks yang dipecah di dalam sebuah dokumen. Elemen lainnya adalah bobot
istilah (term weighting ) sebagai penentuan rangking da ri kriteria relevan
sebuah dokumen yang memiliki istilah yang sama.

Baeza-Yates dan RibeiroNeto (1999) menjelaskan tentang proses pembuatan
indeks dari sebuah dokumen teks atau dikenal dengan proses analisis teks
(automatic teks analysis) melalui beberapa tahap:
1. Proses penentuan digit, tanda hubung, tanda baca dan penyeragaman dari
huruf yang digunakan.
2. Penyaringan kata meliputi penghilangan kata yang memiliki arti niliai
paling rendah (stopwords) untuk proses penemu-kembalian.
3. Penghilangan imbuhan kata, baik awalan maupun akhiran kata.
Penghilangan imbuhan kata ini dikenal dengan stemming .
4. Pemilihan istilah untuk menentukan kata atau stem (atau kelompok kata)
yang akan digunakan sebagai elemen indeks.
5. Pembentukan kategori istilah terstruktur seperti kelompok persamaan kata
yang digunakan untuk perluasan dari query dasar yang diberikan oleh
pengguna sistem temu-kembali informasi dengan istilah lain yang sesuai.

4
Tahapan pemprosesan teks menurut Baeza-Yates dan RibeiroNeto (1999) dapat
digambarkan sebagai berikut:

c. Metadata
Menurut pendit (2007) bahwa metadata ialah data terstruktur tentang data.
Metadata hanya lah istilah baru bukan merupakan konsep baru di dunia
pengelola informasi, Perpustakaan sudah lama menciptakan metada dalam
bentuk pengkatalokan koleksi .
Makna metadata sangat beragam ada yang mengatakan “data tentang data” atau
“informasi tentang informasi”, pengertian dari beberapa definisi tersebut
bahwa metadata adalah sebagai bentuk pengindentifikasian, penjelasan suatu
data, atau diartikan sebagai struktur dari sebuah data.

5
Menurut Pendit (2007) Secara garis besar metadata dapat dikelompokkan
menjadi 3 jenis diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Metadata deskriptif
Data ini mengidentifikasi sumber informasi sehingga memperlancar proses
penemuan (resourcediscovery) dan seleksi. Data ini mencakup unsur-unsur
seperti pengarang, judul, tahun terbit, tajuk subyek atau kata kunci dan
informasi lain yang lazimnya dicatat dalam proses pengatalogan tradisional.
Di lingkungan perpustakaan dilakukan pembuatan cantuman bibliografi
berdasarkan ISBD (International Standard Bibliographic Description),
AACR, bagan klasifikasi seperti DDC (Dewey Decimal Classification),
UDC

(Universal

Classification,

Decimal

Classification),

Library

of

Congress

daftar tajuk subyek yang menghasilkan suatu wakil

dokumen ringkas (document representation atau document surrogate)
standar yang berfungsi sebagai cantuman bibliografi. Dunia arsip
menciptakan finding aids.

2.Metadata administratif
Data yang memberikan informasi untuk pengelolaan sumber informasi,
seperti kapan dan bagaimana diciptakan, tipe file, data teknis lain, dan siapa
pemiliknya, serta siapa yang berhak mengaksesnya. Metadata administratif
mencakup pula data berkenaan dengan hak kekayaan intelektual dan selukbeluknya (rights management metadata), penyimpanan (archiving) dan
pelestarian sumber informasi (preservation metadata).

3. Metadata struktural
Data ini menjelaskan bagaimana suatu obyek digital terstruktur sehingga
dapat digabungkan menjadi satu kesatuan logis. Sumber digital berupa
buku misalnya, terdiri atas beberapa bab, dan tiap bab terdiri atas halamanhalaman yang masing-masing merupakan suatu file digital tersendiri.

6
Metadata struktural diperlukan untuk mengetahui hubungan antara file fisik
dan halaman, halaman dan bab, dan bab dengan buku sebagai produk akhir.
Inilah kemudian memungkinkan perangkat lunak menampilkan daftar isi
buku lalu langsung memunculkan bab yang dipilih (dengan click) oleh
pengguna, atau bernavigasi ke bagian (halaman) lain dari “buku”. Contoh
lain: Obyek multimedia yang terdiri atas komponen audio dan teks perlu
sinkronisasi, dan untuk ini harus ada metadata struktural.
Fungsi utama metadata antara lain:
a. Membantu Pencarian Data.
b. Memungkinkan data bisa ditemukan sesuai dengan criteria yang
diinginkan, mengidentifikasi sumber data, mengumpulkan data yang
sama, membedakan data dengan sumber/informasi yang berbeda,
memberikan informasi lokasi data disimpan.

c. Mengatur Sumberdata Elektronik
Sejalan dengan semakin besarnya jumlah data, semakin banyak data
dalam suatu system informasi yang dibangun, maka diperlukan suatu
system yang mampu mengatur data tersebut. Misalnya perkembangan
dalam dunia internet, semakin banyak data html yang dibuat, harus
dibarengi dengan bentuk pengelolaan data, sehingga data data diolah
secara lebih cepat, efesion, dikelompokkan sesuai dengan kategori yang
dibuat.

d. Interoperability/Multi Sistem Operasi
Dalam pengelolaan data lebih sering dilakukan bukan hanya satu jenis
data dengan system yang berbeda operasi-nya. Pembangunan metadata
dengan menggunakan protocol yang sama memungkinkan dilakukan
manajemen data dari system yang berbeda. Salah satu bentuk protocol
yang sering digunakan adalah protokal Z39.50 yang merupakan protocol
lintas system operasi.

7
e. Identifikasi Secara Digital
Kebanyakan skema metadata menggunakan standar angka yang sifatnya
unik untuk tujuan identifikasi. Lokasi dari suatu data dapat juga dibuat
dalam suatu system penamaan, misalnya system URL (Uniform Resource
Locator) merupakan suatu system penentuan lokasi yang mengacu pada
data tertentu. Perubahan alamat data bisa membuat system pendataan
invalid. Penentuan system penamaan, standarisasi memungkinkan obyek
data dapat ditelusuri.

f. Arsip dan Perawatan
Seringkali disebutikan bahwa data digital merupakan data yang „rentan‟,
bisa saja rusak, korup, atau terhapus. Perubahan system data, peralihan
dari satu system operasi dapat membuat data rusak. Metadata menjadi
kunci dalam system penyimpanan data, dengan mengetahui informasi
mengenai suatu data, maka dapat dilakukan proses pengelompokan data,
penyimpanan serta pemanggilan kembali data secara teratur.

c.1. Skema Metada
Dalam sistem temu kembali informasi Perpustakaan Digital dalam metada
setidaknya ada tiga pihak yang terlibat yaitu pihak penghasil (Produsen),
pihak pengelola sistem, dan pihak pengguna (konsumen). Seperti yang
dijelaskan dalam bukunya Pendit (2009:85-86) bahwa pada dasarnya
komunikasi di dunia digital adalah komunikasi yang mengandalkan bahasa
tertulis, maka skema metadata adalah bagian dari “bahasa” yang digunakan
oleh manusia maupun mesin komputer untuk saling memahami pada apa
yang mereka pertukarkan dalam proses komunikasi, khususnya komunikasi
yang melibatkan sistem simpan dan temu kembali informasi.

8
Sebagai bahasa setiap skema metadata mengandung 3 aspek yang ada
disemua bahasa yaitu semantik, isi dan sintaksis, sebagaimana uraian
berikut:
1. Semantik (semantics), merupakan kesepakatan mengenai makna
bagaimana mengartikan suatu unsur sebuah skema metadata.
2. Isi (Content), merupakan isi dari unsur yang sudah diberi makna
kesepakatan.
3. Sintaksis (syntax), merupakan bahasa yang terbacakan mesin atau
komputer. Dalam konteks perpustakaan digital dan internet, sintaksis
metadata mengikuti bahasa yang sudah terstandar seperti SGML
(Standard Generalized Mark up Languange)atau XML (Extensible
Mark-up Language)
d. Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval)
Temu-kembali informasi adalah seni dan ilmu dalam pencarian informasi di
sekumpulan dokumen-dokumen, pencarianinformasi di dokumen itu sendiri,
pencarian metadata yang menjelaskan sekumpulan dokumen, atau pencarian di
dalam basis data (wikipedia, 2014).
Menurut Lancaster (1968)
temukembali

informasi

di dalam Rijsbergen (1979):
tidak

memberitahu

(yakni

“sebuah sistem
tidak

mengubah

pengetahuan) pengguna mengenai masalah yang ditanyakannya. Sistem
tersebut hanya emberitahukan keberadaan (atau ketidakberadaan) dan
keterangan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permintaannya”.

Untuk memahami temu kembali informasi menurut Chu (2003) dalam pendit
(2007:96) menguraikan komponen dasar dari sebuah sistem informasi yaitu:
a. Sebuah pangkalan data (database) sebagai tempat meletakkan dan
menyimpan wakil dari dokumen atau informasi,
b. Sebuah mekanisme pencarian untuk menemukan apa yang sudah
tersimpan di pangkalan data,

9
c. Seperangkat bahasa pencarian, yaitu bahasa yang digunakan manusia
pengguna sistem yang dikenali oleh mesin komputer yang ia gunakan
d. Sebuah antar muka yaitu segala sesuatu yang terlihat, terdengar, atau
tersentuh oleh pengguna ketika dia melakukan pencarian informasi

Sedangkan sistem temu-kembali informasi menurut Baeza-Yates dan
RibeiroNeto(1999)memiliki

tujuan

untuk

menemu-kembalikan

semua

dokumen yang relevan berdasarkan query yang dimasukan oleh pengguna dan
menemu-kembalikandokumen tidak relevan sedikit mungkin.

Kerangka dari sistem temu kembali informasi secara sederhana terbagi
menjadidua bagian. Bagian yang pertama adalah bagian si pencari informasi
atau pengguna dari sistem. Pengguna dari sistem temu kembali informasi
harusmenerjemahkan informasi yang dicarinya agar dapat diproses oleh sistem
dengancara memasukan kata kunci. Kata kunci te rsebut nanti di proses
menjadi sebuah query yang dapat dimengerti oleh komputer. Bagian yang
kedua adalah bagiandari dokumen. Pada bagian ini doku men-dokumen
direpresentasikan dalam bentuk indeks. Nanti query dari pengguna akan dipros
es melalui fungsi kesamaan untuk membandingkan query dengan indeks dari
dokumen untuk mendapatkan dokumen yang relevan.

Teknik Temu Kembali Informasi
Ada beberapa teknik temu-kembali informasi yang telah dikembangkan
yaitu

teknik Boolean

sederhana

dan teknik Boolean berperingkat

(Fitriyanti,1997), serta teknik Extended Boolean berdasarkan p-norm model
(Andri,1997). Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaandan keungulan
masing-masing teknik ini dapat dilihat pada penjelasan berikut.
a. Teknik Boolean
Teknik

Boolean

merupakan

suatu

cara

dalam mengekspresikan

keinginan pemakai ke sebuah queri dengan mamakai operator-operator
Boolean(Salton,1989) yaitu : “and”, “or”, dan “not”. Adapunmaksud dari

10
operator “and” adalah untuk menggabungkan istilah-istilah kedalam
sebuahungkapan, dan operator “or” adalah untukmemperlakukan istilahistilah sebagai sinonim, sedangkan operator “not” merupakan sebuah
pembatasan. Pada teknik Boolean sederhana, kueri diproses sesuai
dengan

operator

yang

digunakan

dan menampilkan

dokumen

berdasarkan urutan dokumen ditemukan. Sedangkan pada teknik Boolean
berperingkat,

dokumen

diperingkat

berdasarkan bobot

dari

dokumen.Adapun pembobotan dari masing-masing dokumen berdasarkan
aturan sebagai berikut :

Dimana dAmenyatakan bobot istilah A pada dokumen D. Bobot istilah ini
didapat dari hasil proses indexing. Min (dA, dB) berarti bahwa sebuah
dokumen di retrieve, dengan bobot sebesar nilai terkecil dari bobot-bobot
istilah yang dipunyai. Max (dA,dB) berarti bahwa sebuah dokumen di
retrieve dengan bobot sebesar nilai terbesar dari bobot-bobot istilah yang
yang dipunyai.

b.Teknik Extended Boolean
Teknik

Extended

Boolean

berdasarkan

p-norm

model

merupakan

pengembangan lebih lanjut dari model Boolean. Teknik ini memakai
operator

yang dikomputasi

berdasarkan

rumus Savoy(1993) sebagai

berikut :

11
Dimana :
 p adalah nilai p-norm yang dimasukkan pada kueri
 Wia adalah bobot istilah A dalam indeks pada dokumen Di
 Wib adalah bobot istilah B dalam indeks pada dokumen Di

Pemeringkatan yang dipakai bisa dua cara :
 Langsung mengurutkan dokumen (dari besar ke kecil) berdasarkan
bobot dokumen yang didapat dengan rumus RSV (retrieval status
value) di atas.
 Memakai rumus Learning Scheme

Dimana :
 RSVinit(Di) merupakan retrieval status value dari dokumen i yang
dikomputasi berdasarkan rumus teknik retrieval P-norm model.
 ∝ik merupakan bobot keterhubungan antara dokumen i dan k.
Bobot keterhubungan ini didapat dari nilai relevance link yang
merupakan hasil dari proses pembelajaran.

12
3 SIMPULAN
Berdasarkan pada uraian diatas tentang rancangan sistem temu kembali pada
perpustakaan digital dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem temukembali informasi yang dibuat untuk mencari informasi dari isi file
dokumen yang disimpan di dalam sistem.
2. Dalam sistem temu kembali informasi Perpustakaan Digital setidaknya ada tiga
pihak yang terlibat yaitu pihak penghasil (Produsen), pihak pengelola sistem,
dan pihak pengguna (konsumen)
3. Proses pembuatan indeks dari sebuah dokumen teks atau dikenal dengan proses
analisis teks (automatic teks analysis) melalui beberapa tahap diantaranya
adalah Proses penentuan digit, tanda hubung, tanda baca dan penyeragaman
dari huruf yang digunakan, stopwords, stemming,stem (atau kelompok kata)
yang akan digunakan sebagai elemen indeks.
4. Ada beberapa teknik temu-kembali informasi yang telah dikembangkan
yaitu teknik Boolean sederhana dan teknik Boolean berperingkatserta teknik
Extended Boolean berdasarkan p-norm model.

DAFTAR PUSTAKA
Andri, Yofi. 1997. Teknik Learning Scheme Berdasarkan Model P-Norm pada
Sistem Temu-kembali Informasi. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Indonesia, Skripsi.
Baeza-Yates dan Ribeiro-Neto , 1999, Modern Information Retrieval, Harlow,
Addison- Wesley.
Devita Kusumawardan, Temu Kembali Informasi dengan keyword (Studi
deskriptif tentang sistem temu kembali informasi dengan controlled
vocabulary pada field judul, subyek, dan pengarang di Perpustakaan
Universitas Airlangga). http://zero-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail69655-Artikel%20Ilmiah. Akses 10 Januari 2014
Firnas Nadirman. 2006.Sistem Temu-Kembali Informasi Dengan Metode Vector
Space Model Pada Pencarian File Dokumen Berbasis Teks. SKRIPSI.
http://kabulkurniawan.web.ugm.ac.id/wp-content/uploads/SKRIPSI.pdf.
Akses 10 Januari 2014
13
Fitriyanti,
Masayu.1997.
Sistem
Temu-kembali
Informasi
dengan
Mengimplementasikan Operasi Boolean, Sistem Peringkat, Perbaikan
Query, dan Pemanfaatan Tesaurus. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Indonesia. Skripsi.
Hasugian, Jonner (2006)
Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata
Terkontrol Dalam Sistem Temu Kembali Informasi Berbasis Teks. Dalam
USU digital library. Perpustakaan Universitas Sumatra Utara.
Medanhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17059/1/pusdes2006-1.pdfAkses 10 Januari 2014
Hersh,

William R. Information Retrieval And Digital Libraries.
http://ai.arizona.edu/mis596A/book_chapters/medinfo/Chapter_09.pdfAks
es 10 Januari 2014.

Kusumawardan,Devita. Temu Kembali Informasi dengan keyword(Studi deskriptif
tentang sistem temu kembali informasi dengan controlled vocabulary pada
field judul, subyek, dan pengarang di Perpustakaan Universitas
Airlangga)http://zero-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-69655Artikel%20Ilmiah- Akses 12 Januari 2014
Pendit, Putu Laxman.2009. Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan
Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: CV. Sagung Seto.
__________________.2007. Perpustakaan Digital:
dinamika, Jakarta: Cita Karyakarsa Mandairi

Kesinambungan

dan

Rijsbergen, C.J. van., 1979, Information Retrieval, Second Edition . Butterworths,
London.
Savoy, J. 1993. “A Learning Scheme for Information Retrieval in Hypertext”.
Information Processing & Management, 30(4), 515-533. Akses 12 Januari
2014
Wikipedia. 2014. Information retrieval Wikipedia, the free encyclopedia.
http://en.wikipedia.org/wiki/Information_retrieval akses 13 Januari 2014
Zainal A. Hasibuan dan Yofi Andri.Penerapan Berbagai Teknik Sistem
TemuKembali Informasi Berbasis Hiperteks.
http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/6396.pdfAkses 10 Januari 2014

14

More Related Content

What's hot

Sim, alexander liman, prof. dr. ir. hapzi ali, mm., cma., sistem manajemen da...
Sim, alexander liman, prof. dr. ir. hapzi ali, mm., cma., sistem manajemen da...Sim, alexander liman, prof. dr. ir. hapzi ali, mm., cma., sistem manajemen da...
Sim, alexander liman, prof. dr. ir. hapzi ali, mm., cma., sistem manajemen da...Alexanderliman728
 
Minggu #1 konsep sistem temu kembali informasi
Minggu #1 konsep sistem temu kembali informasiMinggu #1 konsep sistem temu kembali informasi
Minggu #1 konsep sistem temu kembali informasicemporku
 
Jurnal mengenai Katalog
Jurnal mengenai KatalogJurnal mengenai Katalog
Jurnal mengenai Katalogellameliam
 
6. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, dasar dasar intelegensi bisnis, universit...
6. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, dasar dasar intelegensi bisnis, universit...6. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, dasar dasar intelegensi bisnis, universit...
6. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, dasar dasar intelegensi bisnis, universit...lely Wiaya
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, blog dan database, 2018.
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra,  blog dan database, 2018.Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra,  blog dan database, 2018.
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, blog dan database, 2018.AlfinaRltsr
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, sistem manajemen basi...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, sistem manajemen basi...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, sistem manajemen basi...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, sistem manajemen basi...SarahFarhani
 
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...Jiantari Marthen
 
Tugas sim an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si blog dan data base, 2018
Tugas sim an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si blog dan data base, 2018Tugas sim an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si blog dan data base, 2018
Tugas sim an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si blog dan data base, 2018Annidafatra
 
Artikel blog dan database - pertemuan 15
Artikel blog dan database - pertemuan 15Artikel blog dan database - pertemuan 15
Artikel blog dan database - pertemuan 15Ismania1912
 
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Data Base, UMB-2017
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Data Base, UMB-2017SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Data Base, UMB-2017
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Data Base, UMB-2017Rahma Kesumawati
 
Makalah pengantar basis data 5109100164
Makalah pengantar basis data 5109100164Makalah pengantar basis data 5109100164
Makalah pengantar basis data 5109100164Budi Raharjo
 
30914906 pengertian-database
30914906 pengertian-database30914906 pengertian-database
30914906 pengertian-databaseTri Atsumori
 
Makalah pengenalan basis data
Makalah pengenalan basis dataMakalah pengenalan basis data
Makalah pengenalan basis dataMuttyTeukie Elf
 
Modul sks2084 1.0 bhg 1
Modul sks2084   1.0 bhg 1Modul sks2084   1.0 bhg 1
Modul sks2084 1.0 bhg 1azamjamaludin
 
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM MA...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM MA...TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM MA...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM MA...Marini Khalishah Khansa
 

What's hot (20)

Sim, alexander liman, prof. dr. ir. hapzi ali, mm., cma., sistem manajemen da...
Sim, alexander liman, prof. dr. ir. hapzi ali, mm., cma., sistem manajemen da...Sim, alexander liman, prof. dr. ir. hapzi ali, mm., cma., sistem manajemen da...
Sim, alexander liman, prof. dr. ir. hapzi ali, mm., cma., sistem manajemen da...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Login.hotspot.bsi
Login.hotspot.bsiLogin.hotspot.bsi
Login.hotspot.bsi
 
Minggu #1 konsep sistem temu kembali informasi
Minggu #1 konsep sistem temu kembali informasiMinggu #1 konsep sistem temu kembali informasi
Minggu #1 konsep sistem temu kembali informasi
 
Jurnal mengenai Katalog
Jurnal mengenai KatalogJurnal mengenai Katalog
Jurnal mengenai Katalog
 
6. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, dasar dasar intelegensi bisnis, universit...
6. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, dasar dasar intelegensi bisnis, universit...6. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, dasar dasar intelegensi bisnis, universit...
6. si & pi, lely wijaya, hapzi ali, dasar dasar intelegensi bisnis, universit...
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, blog dan database, 2018.
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra,  blog dan database, 2018.Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra,  blog dan database, 2018.
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, blog dan database, 2018.
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, sistem manajemen basi...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, sistem manajemen basi...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, sistem manajemen basi...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, sistem manajemen basi...
 
Basis data
Basis dataBasis data
Basis data
 
Makalah File , Database
Makalah File , DatabaseMakalah File , Database
Makalah File , Database
 
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...
Makalah sistem informasi akuntansi (sistem manajemen database perpustakaan un...
 
Tugas sim an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si blog dan data base, 2018
Tugas sim an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si blog dan data base, 2018Tugas sim an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si blog dan data base, 2018
Tugas sim an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si blog dan data base, 2018
 
Artikel blog dan database - pertemuan 15
Artikel blog dan database - pertemuan 15Artikel blog dan database - pertemuan 15
Artikel blog dan database - pertemuan 15
 
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Data Base, UMB-2017
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Data Base, UMB-2017SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Data Base, UMB-2017
SIM, Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Data Base, UMB-2017
 
Makalah pengantar basis data 5109100164
Makalah pengantar basis data 5109100164Makalah pengantar basis data 5109100164
Makalah pengantar basis data 5109100164
 
30914906 pengertian-database
30914906 pengertian-database30914906 pengertian-database
30914906 pengertian-database
 
Makalah pengenalan basis data
Makalah pengenalan basis dataMakalah pengenalan basis data
Makalah pengenalan basis data
 
Modul sks2084 1.0 bhg 1
Modul sks2084   1.0 bhg 1Modul sks2084   1.0 bhg 1
Modul sks2084 1.0 bhg 1
 
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM MA...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM MA...TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM MA...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM MA...
 

Similar to Perancangan

BAB III - IV Laporan Kerja Praktek
BAB III - IV Laporan Kerja PraktekBAB III - IV Laporan Kerja Praktek
BAB III - IV Laporan Kerja PraktekGoogle+
 
Kelompok sia 5 analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...
Kelompok sia 5  analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...Kelompok sia 5  analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...
Kelompok sia 5 analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...NuraifanSuntia2
 
Kelompok sia 5 analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...
Kelompok sia 5  analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...Kelompok sia 5  analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...
Kelompok sia 5 analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...NuraifanSuntia
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1Bhucenk
 
Pertemuan 1 Sistem DataBase
Pertemuan 1 Sistem DataBasePertemuan 1 Sistem DataBase
Pertemuan 1 Sistem DataBaseSyeh Kazekage
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1Bhucenk
 
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.konsep blog dan ...
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.konsep blog dan ...Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.konsep blog dan ...
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.konsep blog dan ...Sukartiningsih
 
SIM 5, YONO, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Sistem Manajemen Database, Universitas...
SIM 5, YONO, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Sistem Manajemen Database, Universitas...SIM 5, YONO, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Sistem Manajemen Database, Universitas...
SIM 5, YONO, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Sistem Manajemen Database, Universitas...yonostheven
 
Basis data dan gudang data
Basis data dan gudang dataBasis data dan gudang data
Basis data dan gudang datalulus nugraha
 
Tugas pertemuan 6
Tugas pertemuan 6Tugas pertemuan 6
Tugas pertemuan 6rian rian
 
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, sim sistem manajemen database, universitas merc...
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, sim sistem manajemen database, universitas merc...Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, sim sistem manajemen database, universitas merc...
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, sim sistem manajemen database, universitas merc...wahyudiyanto
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis Basis Data Dala...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis Basis Data Dala...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis Basis Data Dala...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis Basis Data Dala...Ranti Pusriana
 
sim, dicka syachrofani, prof. dr. hapzi ali, cma, database management system,...
sim, dicka syachrofani, prof. dr. hapzi ali, cma, database management system,...sim, dicka syachrofani, prof. dr. hapzi ali, cma, database management system,...
sim, dicka syachrofani, prof. dr. hapzi ali, cma, database management system,...DickaSyachrofani9
 
Tugas 8 sia konsep basis data relasional rizkyta salsabila 33219010014-conv...
Tugas 8 sia konsep basis data relasional   rizkyta salsabila 33219010014-conv...Tugas 8 sia konsep basis data relasional   rizkyta salsabila 33219010014-conv...
Tugas 8 sia konsep basis data relasional rizkyta salsabila 33219010014-conv...RizkytaSalsabila
 
Tugas 4 0317-imelda felicia-1412510545
Tugas 4 0317-imelda felicia-1412510545Tugas 4 0317-imelda felicia-1412510545
Tugas 4 0317-imelda felicia-1412510545imeldafelicia
 

Similar to Perancangan (20)

BAB III - IV Laporan Kerja Praktek
BAB III - IV Laporan Kerja PraktekBAB III - IV Laporan Kerja Praktek
BAB III - IV Laporan Kerja Praktek
 
Kelompok sia 5 analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...
Kelompok sia 5  analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...Kelompok sia 5  analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...
Kelompok sia 5 analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...
 
Kelompok sia 5 analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...
Kelompok sia 5  analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...Kelompok sia 5  analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...
Kelompok sia 5 analisis implementasi konsep basis data relasional pada pt ha...
 
Perkembangan database di era globalisasi
Perkembangan database di era globalisasiPerkembangan database di era globalisasi
Perkembangan database di era globalisasi
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 1 Sistem DataBase
Pertemuan 1 Sistem DataBasePertemuan 1 Sistem DataBase
Pertemuan 1 Sistem DataBase
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.konsep blog dan ...
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.konsep blog dan ...Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.konsep blog dan ...
Tugas sim.sukartiningsih.yananto mihadi p., s.e., m.si., cma.konsep blog dan ...
 
SIM 5, YONO, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Sistem Manajemen Database, Universitas...
SIM 5, YONO, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Sistem Manajemen Database, Universitas...SIM 5, YONO, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Sistem Manajemen Database, Universitas...
SIM 5, YONO, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA. Sistem Manajemen Database, Universitas...
 
Metadata
MetadataMetadata
Metadata
 
Basis data dan gudang data
Basis data dan gudang dataBasis data dan gudang data
Basis data dan gudang data
 
Tugas pertemuan 6
Tugas pertemuan 6Tugas pertemuan 6
Tugas pertemuan 6
 
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, sim sistem manajemen database, universitas merc...
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, sim sistem manajemen database, universitas merc...Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, sim sistem manajemen database, universitas merc...
Sim, wahyudiyanto, hapzi ali, sim sistem manajemen database, universitas merc...
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis Basis Data Dala...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis Basis Data Dala...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis Basis Data Dala...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis Basis Data Dala...
 
sim, dicka syachrofani, prof. dr. hapzi ali, cma, database management system,...
sim, dicka syachrofani, prof. dr. hapzi ali, cma, database management system,...sim, dicka syachrofani, prof. dr. hapzi ali, cma, database management system,...
sim, dicka syachrofani, prof. dr. hapzi ali, cma, database management system,...
 
Makalah abd baru
Makalah abd baruMakalah abd baru
Makalah abd baru
 
Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptxPertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
 
Tugas 8 sia konsep basis data relasional rizkyta salsabila 33219010014-conv...
Tugas 8 sia konsep basis data relasional   rizkyta salsabila 33219010014-conv...Tugas 8 sia konsep basis data relasional   rizkyta salsabila 33219010014-conv...
Tugas 8 sia konsep basis data relasional rizkyta salsabila 33219010014-conv...
 
Zpm208 database
Zpm208 databaseZpm208 database
Zpm208 database
 
Tugas 4 0317-imelda felicia-1412510545
Tugas 4 0317-imelda felicia-1412510545Tugas 4 0317-imelda felicia-1412510545
Tugas 4 0317-imelda felicia-1412510545
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Perancangan

  • 1. RANCANGAN SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI PERPUSTAKAAN DIGITAL Oleh: Supriyadi 1. Pendahuluan Penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuahproses temu kembali informasi dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali informasi yang dimiliki perpustakaan/unit informasi. Penelusuran informasi menjadi penting dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pengguna, bagaimana menemukaninformasi yang diminta pengguna, dan bagaimana memberikan “jalan” kepada pengguna untuk menemukaninformasi yang dikehendaki. Dalam proses penelusuran,penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula. Perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut penyedia informasi untuk selalu update dan terus melakukan inovasi. Dalam perpustakaan konvensional misalnya dalam membuat sistem temu kembali informasi, perpustakaan cukup mengolah buku dalam badan luarnya saja yang dianggap mewakili isi buku ketika dibutuhkan pengguna, seperti yang ada dalam deskripsi delapan daerah dalam pembuatan sebuah pengkatalogan. Dalam kontek perpustakaan digital sistem temu kembali tentu mengalami perubahan atau perbedaan dari pada sistem temu kembali perpustakaan konvensional, sebab konten, jenis media dan model pelayanannyapun berdeda. Temu kembali informasi dalam perpustakaan digital mengacu pada teori yang diungkapkan oleh Hers (2003) adalah bertujuan untuk mengkases informasi yang mungkin dalam bentuk perpustakaan digital, agar konten dapat diakses maka harus dijelaskan dengan metadata. 1
  • 2. 2. Pembahasan Tujuan utama dari sistem temu kembali informasi pada perpustakaan digital adalah untuk memberikan informasi kepada pengguna untuk tugas-tugas tertentu. Hal ini berguna untuk mengklasifikasikan berbagai jenis informasi berbasis pengetahuan untuk lebih memahami masalah dalam pengindeksan dan temu kembali. Sedangkan penyediaan sistem temu kembali di perpustakaan merupakan salah satu fasilitas yang diberikan perpustakaan sebagai fasilitator bagi pengguna denganinformasi. Menurut informasi Hasugian (2003) padadasarnya dalam kusumawardani sistem adalah suatu proses untuk temu kembali mengidentifikasi, kemudian memanggil (retrieval) suatu dokumen dari suatu simpanan (file), sebagai jawaban atas permintaan informasi. Sistem temu kembali pada perpustakaan merupakan bentuklayanan pasif yang diberikan perpustakaan sebagai penyedia informasi untuk useratau pengguna. Walaupun sistem temu kembali merupakan layanan pasif tetapi layanan ini tidak bisa dianggap remeh, karena dengan sistem ini akan membantupengguna untuk mengakses koleksi yang ada di perpustakaan. Dalam sistem temu kembali informasi yang menjadi kemasannya adalah konten dari informasi itu sendiri, sehingga yang utama pada sistem temu kembali informasi adalah pengindeksan dan pencarian sebagaimana proses temu kembali informasi dalam perpustakaan digital seperti yang digambarkan oleh Hers (2003) adalah sebagai berikut: 2
  • 3. Pada bagian ini menggambarkan tentang alur kerja sistem temu kembali informasi pada perpustakaan digital, yang dalam proses ini menunjukkan ada kegiatan utama dalam temu kembali informasi yaitu indexing dan retrieval, sedangkan metadata mempunyai peran sebagai pusat tumpuan dari content, queries dan search engine. Metadata merupakan perwakilan dari content yang sudah diindeks, dengan kata lain bahwa konten yang sudah diindek dapat dipanggil melalui metada, sehingga query melakukan pencarian langsung pada metadata dengan fasilitas mesin pencari. a. Content Konten yang dikelola perpustakaan digital adalah berbasis digital dalam pengelolaan informasinya menggunakan model pengindekan untuk di simpam dalam metadata, sehingga konten dipanggil oleh metadata berdasarkan pada hasil pengindekan dari konten. Pada bagian ini, kamimengklasifikasikankonten kedalam bibliografi,teks lengkap,database /koleksi, image, vedeo, audiodan kategorigabungandanmemberikan gambaranmasing-masing dalam bentuk digital. b. Indeks Menurut Pendit (2007:98), untuk memudahkan pencarian, maka hal utama yang perlu dilakukan adalah membuat dewan perwakilan dukumen. Jika kita ingin mencari sebuah dokumen diantara dukumen-dukumen lainnya, maka pencarian dilakukan terhadap perwakilan dewan dokumen tersebut, bukan langsung pada dokumennya. Bentuk perwakilan dokumen yang paling populer dan sejak lama dilakukan adalah pengindeksan atau pembuatan indeks (indexing). Pengindeksan adalah cara yang paling populer dalam membuat wakil dokumen, dalam dunia teks, indeks ini dibuat dengan menggunakan istilah(kata atau frasa) baik yang 3
  • 4. diambil langsung dari dokumen maupun diambil dari luar dokumen tetapi dianggap serupa dengan yang ada di dokumen (pendit:2007). Indexing merupakan sebuah proses untuk melakukan pengindeksan terhadap kumpulan dokumen yang akan disediakan sebagai informasi kepada pemakai. Proses pengindeksan bisa secara manual ataupun secara otomatis dan dewasa ini, sistem pengindeksan secara manual mulai digantikan oleh sistem pengindeksan otomatis. Elemen dari indeks adalah istilah indeks ( index term) yang didapatkan dari teks yang dipecah di dalam sebuah dokumen. Elemen lainnya adalah bobot istilah (term weighting ) sebagai penentuan rangking da ri kriteria relevan sebuah dokumen yang memiliki istilah yang sama. Baeza-Yates dan RibeiroNeto (1999) menjelaskan tentang proses pembuatan indeks dari sebuah dokumen teks atau dikenal dengan proses analisis teks (automatic teks analysis) melalui beberapa tahap: 1. Proses penentuan digit, tanda hubung, tanda baca dan penyeragaman dari huruf yang digunakan. 2. Penyaringan kata meliputi penghilangan kata yang memiliki arti niliai paling rendah (stopwords) untuk proses penemu-kembalian. 3. Penghilangan imbuhan kata, baik awalan maupun akhiran kata. Penghilangan imbuhan kata ini dikenal dengan stemming . 4. Pemilihan istilah untuk menentukan kata atau stem (atau kelompok kata) yang akan digunakan sebagai elemen indeks. 5. Pembentukan kategori istilah terstruktur seperti kelompok persamaan kata yang digunakan untuk perluasan dari query dasar yang diberikan oleh pengguna sistem temu-kembali informasi dengan istilah lain yang sesuai. 4
  • 5. Tahapan pemprosesan teks menurut Baeza-Yates dan RibeiroNeto (1999) dapat digambarkan sebagai berikut: c. Metadata Menurut pendit (2007) bahwa metadata ialah data terstruktur tentang data. Metadata hanya lah istilah baru bukan merupakan konsep baru di dunia pengelola informasi, Perpustakaan sudah lama menciptakan metada dalam bentuk pengkatalokan koleksi . Makna metadata sangat beragam ada yang mengatakan “data tentang data” atau “informasi tentang informasi”, pengertian dari beberapa definisi tersebut bahwa metadata adalah sebagai bentuk pengindentifikasian, penjelasan suatu data, atau diartikan sebagai struktur dari sebuah data. 5
  • 6. Menurut Pendit (2007) Secara garis besar metadata dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Metadata deskriptif Data ini mengidentifikasi sumber informasi sehingga memperlancar proses penemuan (resourcediscovery) dan seleksi. Data ini mencakup unsur-unsur seperti pengarang, judul, tahun terbit, tajuk subyek atau kata kunci dan informasi lain yang lazimnya dicatat dalam proses pengatalogan tradisional. Di lingkungan perpustakaan dilakukan pembuatan cantuman bibliografi berdasarkan ISBD (International Standard Bibliographic Description), AACR, bagan klasifikasi seperti DDC (Dewey Decimal Classification), UDC (Universal Classification, Decimal Classification), Library of Congress daftar tajuk subyek yang menghasilkan suatu wakil dokumen ringkas (document representation atau document surrogate) standar yang berfungsi sebagai cantuman bibliografi. Dunia arsip menciptakan finding aids. 2.Metadata administratif Data yang memberikan informasi untuk pengelolaan sumber informasi, seperti kapan dan bagaimana diciptakan, tipe file, data teknis lain, dan siapa pemiliknya, serta siapa yang berhak mengaksesnya. Metadata administratif mencakup pula data berkenaan dengan hak kekayaan intelektual dan selukbeluknya (rights management metadata), penyimpanan (archiving) dan pelestarian sumber informasi (preservation metadata). 3. Metadata struktural Data ini menjelaskan bagaimana suatu obyek digital terstruktur sehingga dapat digabungkan menjadi satu kesatuan logis. Sumber digital berupa buku misalnya, terdiri atas beberapa bab, dan tiap bab terdiri atas halamanhalaman yang masing-masing merupakan suatu file digital tersendiri. 6
  • 7. Metadata struktural diperlukan untuk mengetahui hubungan antara file fisik dan halaman, halaman dan bab, dan bab dengan buku sebagai produk akhir. Inilah kemudian memungkinkan perangkat lunak menampilkan daftar isi buku lalu langsung memunculkan bab yang dipilih (dengan click) oleh pengguna, atau bernavigasi ke bagian (halaman) lain dari “buku”. Contoh lain: Obyek multimedia yang terdiri atas komponen audio dan teks perlu sinkronisasi, dan untuk ini harus ada metadata struktural. Fungsi utama metadata antara lain: a. Membantu Pencarian Data. b. Memungkinkan data bisa ditemukan sesuai dengan criteria yang diinginkan, mengidentifikasi sumber data, mengumpulkan data yang sama, membedakan data dengan sumber/informasi yang berbeda, memberikan informasi lokasi data disimpan. c. Mengatur Sumberdata Elektronik Sejalan dengan semakin besarnya jumlah data, semakin banyak data dalam suatu system informasi yang dibangun, maka diperlukan suatu system yang mampu mengatur data tersebut. Misalnya perkembangan dalam dunia internet, semakin banyak data html yang dibuat, harus dibarengi dengan bentuk pengelolaan data, sehingga data data diolah secara lebih cepat, efesion, dikelompokkan sesuai dengan kategori yang dibuat. d. Interoperability/Multi Sistem Operasi Dalam pengelolaan data lebih sering dilakukan bukan hanya satu jenis data dengan system yang berbeda operasi-nya. Pembangunan metadata dengan menggunakan protocol yang sama memungkinkan dilakukan manajemen data dari system yang berbeda. Salah satu bentuk protocol yang sering digunakan adalah protokal Z39.50 yang merupakan protocol lintas system operasi. 7
  • 8. e. Identifikasi Secara Digital Kebanyakan skema metadata menggunakan standar angka yang sifatnya unik untuk tujuan identifikasi. Lokasi dari suatu data dapat juga dibuat dalam suatu system penamaan, misalnya system URL (Uniform Resource Locator) merupakan suatu system penentuan lokasi yang mengacu pada data tertentu. Perubahan alamat data bisa membuat system pendataan invalid. Penentuan system penamaan, standarisasi memungkinkan obyek data dapat ditelusuri. f. Arsip dan Perawatan Seringkali disebutikan bahwa data digital merupakan data yang „rentan‟, bisa saja rusak, korup, atau terhapus. Perubahan system data, peralihan dari satu system operasi dapat membuat data rusak. Metadata menjadi kunci dalam system penyimpanan data, dengan mengetahui informasi mengenai suatu data, maka dapat dilakukan proses pengelompokan data, penyimpanan serta pemanggilan kembali data secara teratur. c.1. Skema Metada Dalam sistem temu kembali informasi Perpustakaan Digital dalam metada setidaknya ada tiga pihak yang terlibat yaitu pihak penghasil (Produsen), pihak pengelola sistem, dan pihak pengguna (konsumen). Seperti yang dijelaskan dalam bukunya Pendit (2009:85-86) bahwa pada dasarnya komunikasi di dunia digital adalah komunikasi yang mengandalkan bahasa tertulis, maka skema metadata adalah bagian dari “bahasa” yang digunakan oleh manusia maupun mesin komputer untuk saling memahami pada apa yang mereka pertukarkan dalam proses komunikasi, khususnya komunikasi yang melibatkan sistem simpan dan temu kembali informasi. 8
  • 9. Sebagai bahasa setiap skema metadata mengandung 3 aspek yang ada disemua bahasa yaitu semantik, isi dan sintaksis, sebagaimana uraian berikut: 1. Semantik (semantics), merupakan kesepakatan mengenai makna bagaimana mengartikan suatu unsur sebuah skema metadata. 2. Isi (Content), merupakan isi dari unsur yang sudah diberi makna kesepakatan. 3. Sintaksis (syntax), merupakan bahasa yang terbacakan mesin atau komputer. Dalam konteks perpustakaan digital dan internet, sintaksis metadata mengikuti bahasa yang sudah terstandar seperti SGML (Standard Generalized Mark up Languange)atau XML (Extensible Mark-up Language) d. Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval) Temu-kembali informasi adalah seni dan ilmu dalam pencarian informasi di sekumpulan dokumen-dokumen, pencarianinformasi di dokumen itu sendiri, pencarian metadata yang menjelaskan sekumpulan dokumen, atau pencarian di dalam basis data (wikipedia, 2014). Menurut Lancaster (1968) temukembali informasi di dalam Rijsbergen (1979): tidak memberitahu (yakni “sebuah sistem tidak mengubah pengetahuan) pengguna mengenai masalah yang ditanyakannya. Sistem tersebut hanya emberitahukan keberadaan (atau ketidakberadaan) dan keterangan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permintaannya”. Untuk memahami temu kembali informasi menurut Chu (2003) dalam pendit (2007:96) menguraikan komponen dasar dari sebuah sistem informasi yaitu: a. Sebuah pangkalan data (database) sebagai tempat meletakkan dan menyimpan wakil dari dokumen atau informasi, b. Sebuah mekanisme pencarian untuk menemukan apa yang sudah tersimpan di pangkalan data, 9
  • 10. c. Seperangkat bahasa pencarian, yaitu bahasa yang digunakan manusia pengguna sistem yang dikenali oleh mesin komputer yang ia gunakan d. Sebuah antar muka yaitu segala sesuatu yang terlihat, terdengar, atau tersentuh oleh pengguna ketika dia melakukan pencarian informasi Sedangkan sistem temu-kembali informasi menurut Baeza-Yates dan RibeiroNeto(1999)memiliki tujuan untuk menemu-kembalikan semua dokumen yang relevan berdasarkan query yang dimasukan oleh pengguna dan menemu-kembalikandokumen tidak relevan sedikit mungkin. Kerangka dari sistem temu kembali informasi secara sederhana terbagi menjadidua bagian. Bagian yang pertama adalah bagian si pencari informasi atau pengguna dari sistem. Pengguna dari sistem temu kembali informasi harusmenerjemahkan informasi yang dicarinya agar dapat diproses oleh sistem dengancara memasukan kata kunci. Kata kunci te rsebut nanti di proses menjadi sebuah query yang dapat dimengerti oleh komputer. Bagian yang kedua adalah bagiandari dokumen. Pada bagian ini doku men-dokumen direpresentasikan dalam bentuk indeks. Nanti query dari pengguna akan dipros es melalui fungsi kesamaan untuk membandingkan query dengan indeks dari dokumen untuk mendapatkan dokumen yang relevan. Teknik Temu Kembali Informasi Ada beberapa teknik temu-kembali informasi yang telah dikembangkan yaitu teknik Boolean sederhana dan teknik Boolean berperingkat (Fitriyanti,1997), serta teknik Extended Boolean berdasarkan p-norm model (Andri,1997). Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaandan keungulan masing-masing teknik ini dapat dilihat pada penjelasan berikut. a. Teknik Boolean Teknik Boolean merupakan suatu cara dalam mengekspresikan keinginan pemakai ke sebuah queri dengan mamakai operator-operator Boolean(Salton,1989) yaitu : “and”, “or”, dan “not”. Adapunmaksud dari 10
  • 11. operator “and” adalah untuk menggabungkan istilah-istilah kedalam sebuahungkapan, dan operator “or” adalah untukmemperlakukan istilahistilah sebagai sinonim, sedangkan operator “not” merupakan sebuah pembatasan. Pada teknik Boolean sederhana, kueri diproses sesuai dengan operator yang digunakan dan menampilkan dokumen berdasarkan urutan dokumen ditemukan. Sedangkan pada teknik Boolean berperingkat, dokumen diperingkat berdasarkan bobot dari dokumen.Adapun pembobotan dari masing-masing dokumen berdasarkan aturan sebagai berikut : Dimana dAmenyatakan bobot istilah A pada dokumen D. Bobot istilah ini didapat dari hasil proses indexing. Min (dA, dB) berarti bahwa sebuah dokumen di retrieve, dengan bobot sebesar nilai terkecil dari bobot-bobot istilah yang dipunyai. Max (dA,dB) berarti bahwa sebuah dokumen di retrieve dengan bobot sebesar nilai terbesar dari bobot-bobot istilah yang yang dipunyai. b.Teknik Extended Boolean Teknik Extended Boolean berdasarkan p-norm model merupakan pengembangan lebih lanjut dari model Boolean. Teknik ini memakai operator yang dikomputasi berdasarkan rumus Savoy(1993) sebagai berikut : 11
  • 12. Dimana :  p adalah nilai p-norm yang dimasukkan pada kueri  Wia adalah bobot istilah A dalam indeks pada dokumen Di  Wib adalah bobot istilah B dalam indeks pada dokumen Di Pemeringkatan yang dipakai bisa dua cara :  Langsung mengurutkan dokumen (dari besar ke kecil) berdasarkan bobot dokumen yang didapat dengan rumus RSV (retrieval status value) di atas.  Memakai rumus Learning Scheme Dimana :  RSVinit(Di) merupakan retrieval status value dari dokumen i yang dikomputasi berdasarkan rumus teknik retrieval P-norm model.  ∝ik merupakan bobot keterhubungan antara dokumen i dan k. Bobot keterhubungan ini didapat dari nilai relevance link yang merupakan hasil dari proses pembelajaran. 12
  • 13. 3 SIMPULAN Berdasarkan pada uraian diatas tentang rancangan sistem temu kembali pada perpustakaan digital dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem temukembali informasi yang dibuat untuk mencari informasi dari isi file dokumen yang disimpan di dalam sistem. 2. Dalam sistem temu kembali informasi Perpustakaan Digital setidaknya ada tiga pihak yang terlibat yaitu pihak penghasil (Produsen), pihak pengelola sistem, dan pihak pengguna (konsumen) 3. Proses pembuatan indeks dari sebuah dokumen teks atau dikenal dengan proses analisis teks (automatic teks analysis) melalui beberapa tahap diantaranya adalah Proses penentuan digit, tanda hubung, tanda baca dan penyeragaman dari huruf yang digunakan, stopwords, stemming,stem (atau kelompok kata) yang akan digunakan sebagai elemen indeks. 4. Ada beberapa teknik temu-kembali informasi yang telah dikembangkan yaitu teknik Boolean sederhana dan teknik Boolean berperingkatserta teknik Extended Boolean berdasarkan p-norm model. DAFTAR PUSTAKA Andri, Yofi. 1997. Teknik Learning Scheme Berdasarkan Model P-Norm pada Sistem Temu-kembali Informasi. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Skripsi. Baeza-Yates dan Ribeiro-Neto , 1999, Modern Information Retrieval, Harlow, Addison- Wesley. Devita Kusumawardan, Temu Kembali Informasi dengan keyword (Studi deskriptif tentang sistem temu kembali informasi dengan controlled vocabulary pada field judul, subyek, dan pengarang di Perpustakaan Universitas Airlangga). http://zero-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail69655-Artikel%20Ilmiah. Akses 10 Januari 2014 Firnas Nadirman. 2006.Sistem Temu-Kembali Informasi Dengan Metode Vector Space Model Pada Pencarian File Dokumen Berbasis Teks. SKRIPSI. http://kabulkurniawan.web.ugm.ac.id/wp-content/uploads/SKRIPSI.pdf. Akses 10 Januari 2014 13
  • 14. Fitriyanti, Masayu.1997. Sistem Temu-kembali Informasi dengan Mengimplementasikan Operasi Boolean, Sistem Peringkat, Perbaikan Query, dan Pemanfaatan Tesaurus. Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. Skripsi. Hasugian, Jonner (2006) Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkontrol Dalam Sistem Temu Kembali Informasi Berbasis Teks. Dalam USU digital library. Perpustakaan Universitas Sumatra Utara. Medanhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17059/1/pusdes2006-1.pdfAkses 10 Januari 2014 Hersh, William R. Information Retrieval And Digital Libraries. http://ai.arizona.edu/mis596A/book_chapters/medinfo/Chapter_09.pdfAks es 10 Januari 2014. Kusumawardan,Devita. Temu Kembali Informasi dengan keyword(Studi deskriptif tentang sistem temu kembali informasi dengan controlled vocabulary pada field judul, subyek, dan pengarang di Perpustakaan Universitas Airlangga)http://zero-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-69655Artikel%20Ilmiah- Akses 12 Januari 2014 Pendit, Putu Laxman.2009. Perpustakaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: CV. Sagung Seto. __________________.2007. Perpustakaan Digital: dinamika, Jakarta: Cita Karyakarsa Mandairi Kesinambungan dan Rijsbergen, C.J. van., 1979, Information Retrieval, Second Edition . Butterworths, London. Savoy, J. 1993. “A Learning Scheme for Information Retrieval in Hypertext”. Information Processing & Management, 30(4), 515-533. Akses 12 Januari 2014 Wikipedia. 2014. Information retrieval Wikipedia, the free encyclopedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Information_retrieval akses 13 Januari 2014 Zainal A. Hasibuan dan Yofi Andri.Penerapan Berbagai Teknik Sistem TemuKembali Informasi Berbasis Hiperteks. http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/6396.pdfAkses 10 Januari 2014 14