Karangan tersebut merangkum 5 jenis karangan yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Setiap jenis karangan dijelaskan ciri-cirinya dan diberikan contoh. Jenis karangan tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi, cerita, pendapat, dan ajakan kepada pembaca.
1. Karangan
Karangan adalah suatu bentuk karya tulis yang digunakan untuk
mengungkapkan gagasan kepada para pembaca. Berdasarkan
tujuannya, karangan terbagi ke dalam 5 jenis karangan,
diantaranya adalah karangan deskripsi, narasi, eksposisi,
argumentasi dan peruasi. Di bawah ini adalah jenis-jenis
karangan yang biasa kita temukan sehari-hari.
1. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah suatu bentuk karya tulis yang
menggambarkan atau melukiskan suatu objek atau benda kepada
para pembaca seolah-olah pembaca merasakan, melihat atau
mengalami sendiri topik di dalam tulisan.
Ciri-ciri karangan deskripsi
1. Melukiskan suatu objek dengan sejelas-jelasnya kepada para
pembaca.
2. Melibatkan observasi panca indera.
3. Metode penulisan menggunakan cara objektif, subjektif, atau
kesan pribadi penulis terhadap suatu objek
Contoh karangan deskripsi
Sayup-sayup terdengar kumandang azan Ashar dari masjid tua di
perkampungan kumuh itu. Suara yang tak punya variasi dan
monoton terdengar setiap masuk waktu salat. Suara siapa lagi,
kalau bukan suara Pak Imam masjid itu, yang semua giginya
telah tiada. Namun tak seorang pendengar pun tergugah atas
panggilan salat itu. Kecuali, dua tiga orang tua yang menjadi
jamaah tetap di sana.
2. 2. Karangan Narasi
Karangan narasi adalah suatu bentuk karya tulis yang berupa
serangkaian peristiwa baik fiksi maupun non fiksi yang
disampaikan sesuai dengan urutan waktu yang sistematis dan
logis. Pada karangan narasi terdapat tahapan-tahapan peristiwa
yang jelas, dimulai dari perkenalan, timbul masalah, konflik,
penyelesaian dan ending.
Ciri-ciri karangan narasi
1. Menyajikan suatu cerita yang berupa berita, peristiwa,
pengalaman yang menarik kepada pembaca.
2. Cerita-cerita tersebut disajikan dengan urutan kronologis yang
jelas.
3. Ada konflik dan tokoh yang menjadi inti dari sebuah karangan.
4. Memiliki setting yang disampaikan dengan jelas.
5. Betujuan untuk menghibur pembaca dengan cerita-cerita yang
disampaikan.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan
awal – tengah – akhir.
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan
suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar
dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu
konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah
konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur
cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan
bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan
panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha
3. menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca
untuk menebaknya sendiri.
Contoh karangan narasi
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia
merdeka yang dinamakan Pancasila pada
sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa
Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan
ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan
ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI
pada tahun 1949.
3. Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah sebuah karangan yang berisi
tentang penjelasan-penjelasan atau pemaparan mengenai
suatu informasi kepada pembaca. Tujuan karangan ini adalah
untuk memberikan informasi yang sejelas-jelasnya kepada
pembaca.
Ciri-ciri karangan eksposisi
1. Menyajikan atau menyampaikan sebuah informasi kepada
pembacanya.
2. Informasi yang disajikan bersifat fakta atu benar-benar
terjadi.
3. Tidak berusaha mempengaruhi pemabaca
4. Menjelaskan sebuah proses atau analisa suatu topik.
4. Langkah-langkah menulis karangan eksposisi:
1. Menentukan tema
2. Memilih data-data pendukung yang sesuai dengan tema
3. Membuat kerangka karangan
4. Mengembangkan kerangka menjadi suatu karanagn yang utuh
Dalam membuat karangan eksposisi, penulis harus mengetahui
perincian tentang suatu topik yang ingin dibahas, kemudian
membagi perincian tersebut berdasarkan urutan kronologisnya.
Urutan kronologis dalam membuat karangan eksposisi adalah
penjelasan tentang proses terjadinya atau permasalahan yang
mucul pada topik, urutan fungsional, analisis sebab-akaibat, dan
analisis perbandingan.
Contoh karangan eksposisi
Cara menanam singkong
Singkong adalah tumbuhan umbi akar yang kaya akan
karbohidrat.Meskipun proses penanamannya sangat mudah,
proses penanaman singkong memerlukan perhatian khsusus
untuk hasil yang maksimal sebagi berikut:
Pilihlah batang singkong yang paling bawah, potong kira-kira
sekitar 15 cm dan tajamkan ujungnya. Kemudian letakan pada
tempat yang lembab selama 2 minggu hingga tumbuh tunas kecil.
Setelah 2 mingggu, tanam singkong pada tanah yang sudah
digemburkan sebelumnya. Tancapkan ujung singkong pada tanah
jangan terlalu dalam agar singkong mudah di cabut saat panen.
Demikianlah cara menanam singkong yang baik untuk
mendapatkan hasil panen yang maksimal dan menguntungkan.
5. 4. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat
atau argument penulis tentang suatu hal. Karangan ini bertujuan
untuk meyakinkan penulis agar memiliki pandangan yang sama
akan suatu hal dengan pandangan penulis.
Ciri-ciri karangan argumentasi
1. Terdapat pendapat-pendapat penulis mengenai suatu topik
yang sedang di bahas.
2. Pendapat-pendapat tersebut di lengkapi dengan pembuktian-
pembuktian yang berupa fakta, data, contoh, maupun grafik.
3. Bertujuan untuk menyakinkan pembaca.
4. Pengarang menghindari keterlibatan emosi dalam
menyampaikan pendapatnya.
Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi
akan ditemukan:
Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca,
memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan
disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa
argumentasi dikemukakan.
Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran
yang akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga
kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang
disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun,
dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen,
penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis.
Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan
kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan
melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai
sesuatu yang logis.
6. Contoh karangan argumentasi
Positif Internet
Internet merupakan teknologi yang berkembang untuk
memajukan kesejahteraan rakyat. Sayangnya, dari 300 juta
penduduk di Indonesia hanya separuhnya saja yang mengerti
cara untuk memanfaatkan internet. Jika dimanfaatkan dengan
baik, internet dapat menjadi sarana berdagang, investasi dan
bisnis yang amat menguntungkan. Karena internet dapat
menghubungkan setiap orang dari berbagai macam negara,
sehingga peluang bisnis akan semakin terbuka lebar.
Bahaya Narkoba
Narkoba menjadi momok yang semakin merusak kehidupan
generasi muda. 5 juta remaja di Indonesia terjerumus dalam
dunia narkoba. 2,5 juta orang dari jumlah pengguna narkoba
tersebut tewas karena over dosis atau HIV/Aids. Ironisnya,
pengguna narkoba terus bertambah setiap tahun. Peran orang
tua dan lingkungan sangat penting untuk memberikan
pengetahuan pada generasi muda tentang bahaya narkoba.
7. 5. Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah salah satu bentuk karya tulis yang
berisi ajakan-ajakan kepada para pembacanya untuk melakukan
atau mempercayai suatu hal. Sama halnya dengan karangan
argumentasi, karangan persuasi juga dilengkapi dengan
pendapat-pendapat penulis yang disertai dengan pembuktian
agar pembaca yakin dan mau mengikuti apa yang disampaikan
oleh penulis. Karena sifatnya yang berupa ajakan, karangan ini
bertujuan untuk meyakini pembaca yang disampaikan oleh
penulis untuk melakukan atau mempercayai sesuatu.
Ciri-ciri karangan persuasi
1. Karangan ini bersifat mengajak para pembacanya
2. Memiliki alasan-alasan yang kuat berupa data, fakta, dan lain-
lain untuk meyakinkan pembaca.
3. Karangan ini berusaha menghindari konflik agar pembaca tidak
kehilangan kepercayaan.
4. Karangan ini berusaha mendapatkan kesepakatan atau
kepercayaaan antara penulis dan pembaca.
Yang tergolong kedalam persuasi;
a. Bentuk pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan
penjual jamu ditempat-tempat terbuka.
b. Bentuk tulisan berupa iklan dan selebaran.
c. Bentuk elektronik, misalnya iklan di televisi, bioskop, dan
internet
8. Jenis Karangan Persuasif
Sebagaimana bentuk karangan persuasif tersebut, karangan
persuasif dapat digolongkan dalam beberapa jenis, di antaranya
adalah:
1. Persuasif Politik
Sesuai dengan namanya, persuasif politik dipakai dalam bidang
politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik
dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering
menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan
negaranya. Kita akan bisa memahami persuasi politik lebih baik
lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji dengan teliti. Naskah persuasi
politik berikut ini berkombinasi dengan eksposisi.
2. Persuasif Pendidikan
Persuasif pendidikan dipakai oleh orang-orang yang
berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya, bisa
menggunakan persuasif ini untuk mempengaruhi anak supaya
mereka giat berlajar, senang membaca dan lain-lain.
3. Persuasif Advertensi
Persuasif iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk
memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat
persuasif iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi
kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang
atau memakai jasa yang ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi
predikat jalur komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik
barang dan publik sebagai konsumen. Iklan itu beraneka ragam,
ada yang sangat pendek, ada pula yang panjang.
9. 4. Persuasif Propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasif propaganda adalah
informasi. Persuasif propaganda sering dipakai dalam kegiatan
kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajaka.
Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau
pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut.
Contoh Karangan Persuasif
Rekan-rekan yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita petik
hikmahnya. Silaturahmi kali ini hendaknya jangan dipergunakan
sebagai pelampiasan pelepas rindu semata-mata. Namun lebih
dari itu, jadikan silaturahmi ini sebagai ajang persaudaraan untuk
bersama-sama memikirkan, sumbangan apa yang bisa kita
berikan pada masyarakat, bangsa, negara, dan agama agar kita
senantiasa menjadi orang yang berguna dalam kehidupan di
dunia dan diakhirat nanti. Tentu salah satunya adalah pemikiran
untuk ikut serta memberikan sumbangan apa yang patut kita
berikan kepada Bapak/Ibu Guru kita tercinta yang telah
membekali kita berbagai ilmu pengetahuan. Kepada sekolah kita
sebagai lembaga tempat kita menuntut ilmu.