Koperasi syariah harus mematuhi peraturan pemerintah tentang produk dan layanan, termasuk dalam pengelolaan simpanan. Ada dua akad yang digunakan, yaitu wadiah dan mudharabah. Bagi hasil simpanan dihitung berdasarkan nisbah, saldo rata-rata, dan pendapatan koperasi. Laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui kondisi keuangan, dan mencakup saldo anggota. Prosedur pembukaan, penutupan,
Kelompok 12 standart operasional prosedur koperasi syariah
1. kelompok 12
1. Nanda Dwi Ramadhani 190721100176
2. Faizah Fairani 190721100019
3. Muhammad Ainur Rifki 190721100132
4. Imroatul Latifah 190721100232
Standar oprasional prosedur
koperasi syariah
2. Pembayaran imbal hasil simpanan koperasi syariah
Menurut menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah
republik indonesia Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang
produk dan layanan yaitu
a) Koperasi jasa keuangan syariah dapat menghimpun dana dari
anggota, calon anggota, koperasi lainnya atau anggoanya dalam
bentuk tabungan dan simpanan berjangka.
b) Tabungan dan simpanan untuk dikembangkan dan tidak
meyimpang dari prinsip wadiah dan mudarabah sesuai dengan
kepentingan dan manfat yang diperoleh, selama tidak bertentangan
dengan syariat islam, dengan merujuk pada fatwa DSNMUI.
c) Perhitungan bagi hasil untuk tabungan dan simpanan berjangka
sesuai dengan pola bagi hasil (syariah) dilakukan dengan sistem
distribusi pendapatan.
Simpanan adalah dana yang dipercayakan
oleh anggota, calon anggota, koperasi lain
atau anggotannya kepada koperasi dalam
bentuk simpan dan tabungan.
Akad yang digunakan dalam produk
simpanan koperasi syariah terabgi dua yang
pertama yaitu akad wad’ian dan akad
mudharabah.
3. Perhitungan bagi hasil simpanan koperasi syariah
1.Penetapan nisbah bagi hasil
2.Menghitung saldo rata-rata tabungan masing-masing nasabah
3.Menghitung total saldo rata-rata tabungan harian
4.Menghitung pendapatan bagi hasil
5.Bagi hasil akan dibayarkan setiap bulannya
Rumus menghitung pendapatan bagi hasil:
Bagi hasil = keuntungan X %nisbah X saldo rata-rata tabungan anggota
Total saldo rata-rata tabungan harian
4. Laporan simpanan atau tabungan syariah
Dalam sebuah koperasi laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengetahui kedaan keuangan koperasi.
Laporan keuangan ini digunakan oleh semua anggota koperasi. Setiap anggota koperasi pasti memiliki kewajiban
untuk membayar simpanan pokok, wajib dan sukarela yang dibebankan setiap perode, admin koperasi akan
menghitung kewajiban anggota dan memberikan laporan kas koperasi seperti contoh pada tabel berikut:
5. Prosedur pembukaan rekening simpanan koperasi syariah
1.Calon anggota mendatangi kantor koperasi syariah
2.Costumer service akan menjelaskan terkait produk yang dibutuhkan
3.Calon anggota akan diminta mengisi dan menandatangani formulir
4.Costumer service meminta kartu identitas calon anggota yang masih berlaku
5.Costumer service memeriksa formulir dengan identitas calon anggota
6.Costumer service melakukan pembukaan rekening simpanan untuk calon anggota
7.Calon anggota akan diminta menandatangani dibuku tabungan tersebut
8.Costumer service meminta supervisor melakukan pembukaan rekening dan menandatangani
buku rekening
9.Dan yang terakhir calon anggota diminta melakukan pembayaran atau setoran awal
6. 1.Nasabah akan mendatangi kantor koperasi syariah
2.Nasabah menjelaskan alasanya melakukan penutupan rekening simpanan
3.Nasabah meyiapkan fotokopi KTP dan buku tabungannya
4.Nasabah mengisi formulir penutupan rekening simpanan
5.Kemudian costumer service memeriksa kembali formulir tersebut
6.Costumer service melakukan persetujuan penutupan rekening simpanan kepada
pimpinan koperasi atau pejabat yang berwenang
7.Kemudian costumer service akan melakukan penutupan rekening simpanan 8.Selanjutnya
costumer service meminta nasabah menju ke teller untuk mengambil setoran simpanan
yang disimpannya dan menyisakan dananya untuk biaya administrasi .
Prosedur penutupan rekening simpanan koperasi syariah
7. Prosedur Administrasi Penarikan Simpanan Koperasi Syariah
a.Anggota koperasi datang ke koperasi syariah untuk melakukan penarikan simpanan.
b.Anggota koperasi membaw kartu identitas, seperti kartu keluarga dan kartu tanda
penduduk.
c.Anggota koperasi membawa buku tabungan milik sendiri.
d.Anggota koperasi meminta slip penarikan kepada teller.
e.Anggota koperasi mengisi formulir slip penarikan tersebut kemudian, setelah di isi slip
penarikan dan buku tabungan diberikan kepada teller.
f.Teller koperasi syariah melakukan proses penarikan simpanan.
g.Jika sudah berhasil melakukan penarikan simpanan, uang dari penarikan beserta slip dan
buku tabungan diberikan kepada anggota koperasi.