SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MAKALAH
AKUNTANSI PERBANKAN
(KLIRING)
Ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi
Perbankan
Dosen pengampu : Riza Dessy Nila Ayutika S.E,.MM
DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
Mailani Sa’adah (18430470)
Aulia Fasluky (18430480)
Rizka Ventia Irdanasari (18430481)
Elly Intan Dian Pawestri (18430484)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan
dengan tepat waktu terwujud dalam makalah kami “Akuntansi Perbankan”.
Besar harapan kami semoga hasil makalah ini dapat memberikan manfaat
yang besar baik untuk kami maupun orang lain. Ucapan terimakasih tak lupa
kami sampaikan kepada Dosen Pengajar mata kuliah Akuntansi Perbankan,
kepada teman-teman dan pihak-pihak yang turut mendukung untuk terciptanya
makalah ini.
Akhir kata kelompok kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, karena itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan dan sekaligus memperbesar manfaat tulisan ini sebagai referensi.
Ponorogo, 27 Maret 2019
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Tujuan....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
2.1 Pengertian Kliring .................................................................................... 2
2.2 Sistem Kliring........................................................................................... 2
2.3 Peserta Kliring.......................................................................................... 2
2.4 Warkat dan Dokumen Kliring .................................................................. 3
2.5 Tata Cara Penyelenggaraan Kliring Lokal Manual.................................. 4
2.6 Jadwal Kliring Lokal dan Pelimpahan Hasil Kliring ............................... 5
2.7 Sistem Kliring Warkat Luar Wilayah...................................................... 5
2.8 Akuntansi Kliring..................................................................................... 6
2.9 Mengenal Kliring Elektronik dan Otomasi ............................................ 10
2.10 Jenis Biaya Kliring ................................................................................. 14
2.11 Akuntansi Kliring Elektronik dan Otomasi............................................ 15
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan fungsinya, bank komersial menggunakan sarana
kliring untuk memudahkan penyelesaian transaksi antar bank. Bank dapat
saling memperhitungkan hutang piutang yang terjadi akibat transaksi bisnis
yang dilakukan masing masing nasabahnya. Transaksi antara nasabaah bank
tersebut menggunakan alat bayar berupa cek, bilyet giro, dan surat dagang
lainnya yang lazim diterima oleh bank. Penyelesaian hutang piutang bisa saja
dilakukan diluar cara ini namun dengan kliring akan dapat dilakukan secara
cepat, aman, efektif, dan efisien.
1.2 Tujuan
Untuk memahami pengertian kliring, sistem kliring, sistem peserta kliring,
warkat dan dokumen kliring, jadwal kliring lokal dan pelimpahan hasil
kliring, sistem kliring warkat luar wilayah, serta kliring elektronik dan
otomasi.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kliring
Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan hutang piutang dalam bentuk
surat-surat berharga atau surat dagang dari suatu bank peserta yang
diselenggaraan oleh bank Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk.
2.2 Sistem Kliring
Berdasarkan sistem penyelenggaraannya, kliring dapat menggunakan:
a. Sistem Manual yaitu sistem penyelenggaraan lokal yang dalam pelaksanaan
perhitungan,pembuatan bilyet saldo kliring,serta pemilihan warkat dilakukan
secara manual oleh setiap peserta.
b. Sistem Semi Otomasi, yaitu sistem penyelenggaraan lokal yang dalam
pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara
otomasi, sedangkan pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap
peserta.
c. Sistem Otomasi yaitu, sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam
peaksanaan perhitungan pembutan bilyet saldo kliring, dan pemilihan warkat
dilakukan oleh penyelenggara secara otomasi.
2.3 Peserta Kliring
Peserta kliring adalah bank atau bank indonesia yang terdaftar pada
penyelenggara untuk mengikuti kliring. Peserta kliring dikelompokkan menjadi:
1. Peserta langsung, peserta yang turut serta dalam pelaksanaan kliring secara
langsung dengan menggunakan identitasnya sendiri. Terdiri dari kantor pusat,
kantor cabang, dan kantor cabang pembantu yang tidak berada dalam wilayah
kliring yang dengan kantor induknya. Syarat:
a. Kantor Bank yang dapat menjadi peseta langsung:
1. Kantor cabang yang telah memperoleh izin pembukaan kantor dari BI
3
2. Kantor cabang pembantu dari bank yang kantor pusatnya diluar negeri
dan telah memperoleh izin kembukaan kantor dari BI.
3. Kantor cabang pembantu yang telah memperoleh izin dari BI untuk
beroperasi diwilayah kliring yang berbeda dari kantor cabang induk.
b. Kantor Bank mempunyai kantor lain yang memillki rekening giro disalah
satu kantor BI.
c. Lokasi kantor bank memungkinkan untuk mengikuti kliring secara tertib
sesuai jadwal kliring lokal ( waktu tempuh maksimal 45 menit).
2. Peserta tidak langsung, peserta yang turut serta dalam pelaksaan kliring melalui
dan menggunakan idenitas peserta langsung yang menjadi induknya yang
merupakan bank yang sama.
2.4 Warkat dan Dokumen Kliring
a. Warkat
Warkat adalah alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan atas
beban atau untuk untung rekening nasabah atau bank melalui kliring. Warkat
yang diperhitungkan adalah :
1. Cek, perintah tak bersyarat pada bank untuk membayar sejumlah uang
tertentu atas beban rekening penarikan cek.
2. Bilyet Giro , perintah kepada bank untuk memindah bukukan uang
sejumlah tertentu atas beban rekening penarik pada tanggal tertentu
kepada pihak yang tercantum dalam bilyet giro tersebut.
3. Wesel Bank untuk Transfer (WBUT), Wesel yang diterbitkan oleh bank
khusus untuk transfer.
4. Surat Bukti Penerimaan Transfer(SBPT), Surat bukti penerimaan
transfer dari luar kota yang dapat ditagihkan kepada bank peserta
penerima dana transfer melalui kiring lokal
5. Nota Debet, warkat yang digunakan untuk menagih dana pada bank lain
untuk nasabah bank yang menyampaikan warkat.
4
6. Nota Kredit, warkat yang digunakan untuk menyampaikan dana pada
bank lain untuk nasabah bank yang menerima warkat.
b. Dokumen Kliring
Dokumen kliring merupakan dokumen yang berfungsi sebagai alat bantu
dalam proses perhitungan kliring di tempat penyelenggaraan.
2.5 Tata Cara Penyelenggaraan Kliring Lokal Manual
Penyelanggaraan kliring terdiri dari 2 tahap yaitu:
Kliring Penyerahan meliputi kegiatn yang dilakukan di kantor peserta dan di
tempat penyelenggara.
1. Kegiatan di kantor peserta sebelum datang ke pertemuan kliring
penyerahan ditempat penyelenggaraan, peserta harus melakukan
persiapan sebagai berikut:
a. Melaukan pengecekan terrhadap warkat yang akan
dikliringkan apakah warkat tersebut merupakan
warkat yang dapat dikliringkan dan telah
memenuhi spesifikasi sesuai ketenuan yang
berlaku.
b. Memilah warkat berdasarkan bank penerima.
c. Mengisi daftar warkat kliring penyerahan engan
rincian nominal warkat serta jumlah lembar dan
jumlah nominal warkat.
2. Kegiatan peserta ditempat penyelenggara pada saat pertemuan
kliring penyerahan ditepat penyeenggara, wakil peserta
melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Wakil peserta wajib hadir dalam pertemuan kliring
penyerahan pada jadwal yang telah ditetapkan
dengan mengisi daftar hadir yang disediakan
penyelenggara.
b. Melakukan kegiatan pendistribusian warkat.
c. Melakukan kegiatan penerimaan warkat.
5
d. Mencocokkan rincian yang terpancum pada daftar
warkat kliring penyerahan yang diterima dari
peserta lain dengan warkat yang diterima.
e. Menyusun neraca kliring penyerahan berdasarkan
daftar warkat kliring penyerahan yang diserahkan
maupun yang diterima.
f. Menandatangani dan mencantumkan nama jelas
wakl peserta yang bersangkutan pada neraca kliring
penyerahan, kemudian menyerahkan lemarr pertama
neraca kliring penyerahan kepada penyelenggara.
3. Kegitan tugas penyelenggara:
a. Menyusun neraca kliring penyerahan gabungan
berdasarkan neraca kliring penyerahan yang
disampakain oleh seluruh wakil peserta.
2.6 Jadwal Kliring Lokal dan Pelimpahan Hasil Kliring
Jadwal penyelenggaraan kliring manual serta jadwal pelimpahan hasil
kliring ditetapkan oleh penyelenggara dengan persetujuan BI yang mewilayahi.
Jadwal kliring lokal yang ditetapkan merupakan rentang waktu bagi wakil peserta
diperkenankan untuk hadir dan mendistribusikan warkat pada proses
penyelenggaraan kliring penyerahan / pengembalian.
Sebagai contoh :
a. Jadwal kliring penyerahan ditetapkan pukul 10.30-11.00.
b. Jadwal kliring pengembalian ditetapkan pukul 13.00-13.30.
2.7 Sistem Kliring Warkat Luar Wilayah
Kliring warkat luar wilayah adalah penyelenggaraan kliring atas cek dan
bilyet giro yang diterbitkan oleh kantor bank yang bukan peserta diwilayah kliring
dimana cek dan bilyet giro dikliringkan.
6
Manfaat penyelesaian pembayaran Cek/BG luar kota :
1. Untuk penerapan kliring warkat luar wilayah akan memberikan manfaat
berupa efesiensi dalam (same day settement).
2. Dalam efektivitas cek/BG sesuai jadwal kliring lokal tempat dikliringkan
3. Untuk seluruh biaya atas proses wakat pada Bank Indonesia ada kesamaan
dengan warkat lokal lainya. Dari kemudahan tersebut diaharapkan bisa
meningkatkan kelancaran lalu lintas pembayaran giral antar daerah
2.8 Akuntansi Kliring
Berikut ini adalah transaksi kliring beserta pencatatannya: peserta kliring
adalah Bank Mega, Bank Lippo, dan Bank Niaga Jakarta. Transaksi berikut ini
merupakan transaksi yang diselesaikan melalui kliring lokal.
1. Nasabah Bank BRI Jakarta dengan nama Denis Setiawan sudah menarik
cek no.011.000.12 sejumlahRp 50.000.000 dan cek no.011.000.13
sejumlah Rp 30.000.000 untuk membayar pembelian elektronik kepada
nasabah giro Bank Mega Jakarta yang bernama Drajat.
2. Bank Mega Jakarta telah menerima bilyet giro dari Erika untuk
keuntungan nasabah giro Bank Niaga Jakarta sebesar Rp50.000.000 yang
bernama Fahmi.
3. Telah menarik cek untuk membayar barang dagangan oleh Nasabah Niaga
Jakarta yang bernama Candra, kepada nasabah Bank Mega Jakarta sebesar
Rp60.000.000 yang bernama Yanti,
4. Bank BRI Jakarta telah diterima warkat debet masuk sebesar
Rp20.000.000 untuk beban nasabah giro Dwiwahyu. Bank Niaga Jakarta
memberkan warkat melalui Bank Indonesia Jakarta untuk keuntungan giro
Fitri.
Diminta:
1. Pencatatan jurnal pada masing-masing peserta kliring
2. Neraca kliring pada tiap-tiap bank peserta kliring
3. Neraca kliring yang perlu disajikan oleh Bank Indonesia selaku lembaga
kliring
7
Jawab:
1. Pencatatan jurnal pada masing-masing peserta kliring
Pencatatan jurnal di Bank Mega Jakarta
Pencatatan jurnal di Bank BRI Jakarta
Transaksi Keterangan Rekening Debet (Rp.)
Kredit
(Rp.)
1. Kliring 2 Dr. Giro Danis Setiawan 80.000.000
Cr. Giro BI 80.000.000
4. Kliring 2 Dr. Giro Dwiwahyu 20.000.000
Cr. Giro BI 20.000.000
Transaksi Keterangan Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
1. Kliring 1 Dr. RAR Kliring 80.000.000
Cr. RAR Kliring 80.000.000
1. Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 80.000.000
Cr. Giro Drajat 80.000.000
2. Kliring 1 Dr. Giro Erika 50.000.000
Cr. Giro Bank Indonesia 50.000.000
3. Kliring 1 Dr. RAR Kliring 60.000.000
Cr. RAR Kliring 60.000.000
3. Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 60.000.000
Cr. Giro Yanti 60.000.000
8
Pencatatan Jurnal di Bank Niaga Jakarta
Transaksi Keterangan Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp)
2. Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 50.000.000
Cr. Giro Fahmi 50.000.000
3. Kliring 2 Dr. Giro Candra 60.000.000
Cr. Giro BI 60.000.000
4. Kliring 1 Dr. RAR Kliring 20.000.000
Cr. RAR Kliring 20.000.000
4, Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 20.000.000
Cr. Giro Fitri 20.000.000
2. Neraca kliring pada masing-masing bank peserta kliring.
Bank Mega
Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp)
1. WDK 80.000.000 2. WKK 50.000.000
3. WDK 60.000.000
Menang Kliring 90.000.000
Jumlah 140.000.000 Jumlah 140.000.000
9
Bank BRI
Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp)
1. WDM 80.000.000
Kalah Kliring 100.000.000 4. WDM 20.000.000
Jumlah 100.000.000 Jumlah 100.000.000
Bank Niaga
Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp)
2. WKM 50.000.000 2. WDM 60.000.000
4. WKM 20.000.000
Menang Kliring 10.000.000
Jumlah 70.000.000 Jumlah 70.000.000
3. Neraca kliring yang disajikan Bank Indonesia.
Bank Indonesia
Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp)
Bank Lippo 100.000.000 Bank Mega 90.000.000
Bank Niaga 10.000.000
Menang Kliring 10.000.000
10
Jumlah 100.000.000 Jumlah 100.000.000
2.9 Mengenal Kliring Elektronik dan Otomasi
Transaksi kliring dengan menggunakan sistem ini pada prinsipnya sama
dengan kliring manual. Warkat yang digunakan juga sama, yang membedakan
adalah pada penggunaan teknologi yang lebih canggih. Untuk penyelenggaraan
kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo
kliring dilakukan secara otomasi (untuk kliring otomasi) dan didasarkan pada
Data Keuangan Elektronik yang selanjutnya disebut DKE untuk kliring
elektronik. Warkat yang digunakan relatif sama dengan sistem kliring manual.
Dalam kliring elektronik dan otomasi, harus didukung oleh Sistem Pusat
Komputer kliring Elektronik (SPKE), Terminal Peserta Kliring (TKP), dan
Jaringan Komunikasi Data (JKD). SPKE adalah seperangkat sistem komputer
pada penyelenggara yang berfungsi menerima dan mengolah data keuangan
elektronik serta menghasilkan informasi hasil kliring dan informasi kliring
lainnya. TPK adalah perangkat sistem komputer yang dipasang di peserta untuk
mengirim Data Keuangan Elektroinik (DKE) ke SPKE serta menerima informasi
hasil perhitungan kliring dan informasi kliring lainnya. Sedangkan yang dimaksud
JKD adalah seperangkat sistem yang berfungsi sebagai sarana penghubung antara
TPK dengan SPKE. Untuk mengoperasikan sistem ini, setiap peserta memiliki
password.
Dalam kliring elektronik maupun otomasi, dokumen kliring yang digunakan
sebagai alat bantu dalam proses perhitungan kliring adalah :
1. Bukti Penyerahan Warkat Debet – Kliring Penyerahan (BPWD); BPWD
digunakan sebagai tanda bukti penyerahan warkat debet untuk setiap bundel
warkat dari petugas kliring kepada penyelenggara pada kegiatan kliring
penyerahan.
2. Bukti Penyerahan Warkat Kredit – Kliring Penyerahan (BPWK); BPWK
digunakan sebagai tanda bukti penyerahan warkat kredit untuk setiap bundel
11
warkat dari petugas kliring kepada penyelenggara pada kegiatan kliring
penyerahan.
3. Lembar Substitusi; Lembar substitusi digunakan dalam kliring penyerahan
sebagai tempat menempelkan bukti penjumlahan (ad-list) nominal warkat
yang diserahkan kepada penyelenggara. Pada lembar substitusi dicantumkan
jumlah nominal yang sama dengan hasil penjumlahan seluruh warkat pada
bundel warkat yang bersangkutan.
4. Kartu Batch; Kartu Batch merupakan sarana untuk mengetahui jumlah
keseluruhan nominal bundel warkat dari masing-masing peserta dan sebagai
saranan kontrol dalam proses kliring
5. Bukti Penyerahan Rekaman Warkat Kliring Pengembalian BPRWKP.
Warkat ataupun dokumen kliring diisi harus memperhatikan jenis angka dan
simbol MICR code line. Angka dan simbol merupakan rangkaian informasi yang
dibutuhkan dalam rangka sistem kliring yang diotomasikan atau dikliring otomasi
atau elektronik. MICR code line pada warkat yang wajib dicantumkan dalam clear
band terdiri dari :
1. Nomor Warkat: 6(enam) digit;
2. Sandi Peserta: 7(tujuh) digit;
3. Nomor Rekening: 10(sepuluh) digit;
4. Sandi Transaksi: 2(dua) digit;
5. Nilai Nominal Warkat: 14(empat belas) digit.
Sedangkan pencantuman MICR code line pada warkat meliputi :
1. Nomor Warkat
Nomor warkat disediakan untuk nomor seri pada cek dan Bilyet Giro serta
nomor urut atau nomor registrasi pada warkat lainnya. Meskipun demikian
bank dapat pula menggunakannya untuk identitas warkat lainnya, misalnya
nomor urut atau nomor registrasi dan lain-lain untuk warkat selain cek atau
Bilyet Giro. Untuk keperluan nomor warkat disediakan 6(Enam) digit angka.
12
Pencantuman nomor warkat yang kurang dari 6(enam) digit, harus diawali
dengan angka “0” (nol). Sedangkan unutk nomor warkat yang melebihi
6(enam) digit hanya dicantumkan 6(Enam) digit terakhir. Sebelah kiri dan
kanan nomor warkat tersebut harus diisi dengan simbol domestik.
2. Sandi Peserta
Sandi peserta disediakan untuk sandi bank dan sandi kantor penerima
warkat. Untuk keperluan sandi peserta disediakan 7(tujuh) digit angka, yang
terdiri dari :
1. 3(tiga) digit pertama untuk sandi bank
2. 3(tiga) digit berikut untuk sandi kantor peserta
3. 1(satu) digit terakhir untuk angka penguji.
4. Nomor Rekening
Nomor rekening disediakan untuk nomor rekening nasabah pada peserta
penerima paling banyak 10 (sepuluh) digit angka, yang sistematikanya
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta. Pencantuman nomor
rekening yang kurang dari 10 (Sepuluh) digit, diawali dengan angka “0” (nol),
sedangkan untuk nomor rekening yang melebihi 10 (sepuluh) digit hanya
dicantumkan 10 (sepuluh) digit terakhir. Dalam hal nomor rekening menggunakan
karakter spesial (non numeric) maka pengisian MICR dilakukan dengan angka
“0000000001” dan khusus pada nota kredit diisi secara lengkap nama serta nomor
rekening penerima pada warkat dimaksud. Nomor rekening ini diakhiri dengan
simbol domestik.
4. Sandi Transaksi
Untuk keperluan statistik bagi pihak penyelenggara, sandi transaksi diatur
sebagai berikut :
1. Sandi transaksi disediakan untuk identitas jenis warkat dan atau jenis
transaksi yang terdapat didalamnya;
2. Dalam sandi transaksi disediakan 2(dua) digit angka dengan pengaturan
sebagai berikut :
13
1) 00 sampai dengan 09 untuk cek;
2) 10 sampai dengan 19 untuk bilyet giro;
3) 20 sampai dengan 29 untuk WBUT;
4) 30 sampai dengan 29 untuk SBPT;
5) 40 sampai dengan 49 untuk nota debet, dengan ketentuan :
a) Sandi transaksi 40 sampai dengan 49 kecuali sandi transaksi 45,
untuk transaksi kliring dengan nilai nominal paling tinggi Rp
10.000.000 (sepuluh juta rupiah)
b) Sandi transaksi 45, untuk transaksi kliring dengan nilai nominal
diatas Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dan digunakan untuk
transaksi-transaksi sebagaimana diatur dalam surat edaran Bank
Indonesia yang mengatur mengenai penggunaan nota debet dalam
kliring.
6) 50 sampai dengan 59 untuk nota kredit, dengan pengaturan sebagai
berikut :
a) Sandi transaksi 50, untuk :
1. Transaksi antar bank untuk keuntungan nasabah yang
pelaksanaannya mengacu pada surat edaran Bank Indonesia
yang mengatur mengenai jadwal kliring dan tanggal valuta
penyelesaian akhir, sistem penyelenggaraan kliring lokal
serta jenis dan batasan nominal warkat atau data keuangan
elektronik; dan
14
2. Transaksi antar bank selain transaksi Pasar Uang Antar
Bank (PUAB), Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS),
transaksi valuta asing antar bank dan atau transaksi
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) atau Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU);
b) Sandi transaksi 53, untuk transaksi valuta asing antar bank;
c) Sandi transaksi 55, untuk tranasksi sertifikat Bank Indonesia
(SBI), SWBI, atau SBPU.
5. Nilai Nominal
Informasi mengenai nilai nominal tidak dicetak secara preprinted.
Pencantumannya dilakukan oleh peserta yang memperhitungkan warkat, dengan
menggunakan peralatan khusus yang disebut MICR encorder atau reader-encorder
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Nilai nominal disediakan untuk pencantuman nilai nominal yang tertera pada
warkat. Untuk keperluan tersebut disediaka 14 (empat belas) digit angka
termasuk 2(dua) digit nilai sen dalam satuan mata uang rupiah (Rp);
2. Pencantuman nilai nominal yang kurang dari 14 (empat belas) digit, harus
diawali dengan angka “0” (nol) dan nilai nominal setiap warkat kurang dari
Rp. 1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah). Nilai nominal sebagaimana
dimaksud diatas diapit oleh 2 (dua) simbol nominal pada bagian kiri dan
kanannya.
2.10 Jenis Biaya Kliring
Penyelenggaraan kliring baik secara manual, semi otomasi, otomasi
maupun secara elektronik pada prinsipnya memerlukan biaya kliring. Biaya
kliring ini menjadi beban peserta kliring yang melakukan kliring saat itu. Secara
umum biaya kliring terdiri dari biaya administrasi, biaya proses warkat kliring.
15
Biaya-biaya ini akan dikreditkan oleh Bank Indonesia dari rekening giro BI yang
dimiliki oleh peserta kliring.
Mengingat dalam penyelenggaraan kliring lokal baik secara elektronik,
otomasi, maupun semi otomasi peserta dikenakan biaya oleh penyelenggara, maka
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kliring, peserta dapat mengenakan
biaya yang wajar kepada nasabahnya. Peserta wajib mengumumkan besarnya
biaya kliring yang ditetapkan oleh Bank Indonesia serta besarnya biaya kliring
yang dibebankan oleh peserta kepada nasabahnya.
2.11 Akuntansi Kliring Elektronik dan Otomasi
Perlakuan akuntansi untuk penyelenggaraan kliring dengan sistem ini tidak
berbeda dengan kliring manual. Yang membedakan proses penyelesaian kliring.
Dengan demikian perlakuan akuntansi yang dibahas dimuka sudah bisa untuk
memahami akuntansi kliring sistem ini.
16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kliring merupakan suatu tata cara penagihan surat-surat berharga/warkat
dari satu bank peserta kliring terhadap bank pesertaa kliring lainnya dalam satu
wilayah kliring yang diselenggarakan oleh bank Indonesia.
Berdasarkan sistim penyelenggaraannyaa, kliring dapat menggunaakan:
a. Sistim manual, yaitu sistim penyelenggaraan liring lokaal yang daalam
pelaksanaan perhitungan, pembuatan bilyet saldo liring serta pemilahaan
warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta.
b. Sistem semi otomasi, yaitu sistm penyeeenggran kliring lokal yaang dalam
pelkssanaan perhitngan dan peembuataan Bilyet Saldo kliring dilakukaan
ecara otomasi, sedangkn pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh
setiap peserta.
c. Sistem otomasi, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam
pelaksanaan perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring dan pemilihan
warkat dilakukan oleh penyelenggara secara otomasi.
d. Sistem elektronik, yaitu penyelenggaraan kliring local secara elektronik
yang selanjutnya disebut Kliring Elektronik adalah penyelenggaraan
kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan Bilyet
Saldo Kliring didasarkan pada Data Keuangan Elektronik (DKE) disertai
dengan penyampaian Warkat peserta kepada penyelenggara untuk
diteruskan kepada peserta penerima.
17
DAFTAR PUSTAKA
Purnamawati,IGusti Ayudkk, 2004. AkuntansiPerbankan Teoridan SoalLatihan.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Taswan,2008. AkuntansiPerbankan TransaksiDalamValuta Rupiah EdisiIII.
Yogyakarta:UPP STIM YKPN

More Related Content

What's hot

Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAdi Jauhari
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualFair Nurfachrizi
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanPert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanRhezayustian13
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Petunjuk teknis pengisian form spt ppn 1111
Petunjuk teknis pengisian form spt ppn 1111Petunjuk teknis pengisian form spt ppn 1111
Petunjuk teknis pengisian form spt ppn 1111Bilqis Nayna
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranDina Nurmariyani
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Muhammad Rafi Kambara
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanDhita Arum
 
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015PPA FEUI
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Mengevaluasi dan Meningkatkan Pengendalian Internal - Bagian 1
Mengevaluasi dan Meningkatkan Pengendalian Internal - Bagian 1Mengevaluasi dan Meningkatkan Pengendalian Internal - Bagian 1
Mengevaluasi dan Meningkatkan Pengendalian Internal - Bagian 1Fauzan Wahyuabdi
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIEDIS BLOG
 
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerahPenerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerahPT. waluh bajarang
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAMahyuni Bjm
 

What's hot (20)

Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi PemerintahanPersamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
Persamaan dan Teknik Akuntansi Pemerintahan
 
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanPert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Petunjuk teknis pengisian form spt ppn 1111
Petunjuk teknis pengisian form spt ppn 1111Petunjuk teknis pengisian form spt ppn 1111
Petunjuk teknis pengisian form spt ppn 1111
 
Pengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaranPengauditan siklus pengeluaran
Pengauditan siklus pengeluaran
 
Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1
 
Kertas kerja auditor
Kertas kerja auditorKertas kerja auditor
Kertas kerja auditor
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
 
AUDIT KAS DAN SETARA KAS
AUDIT KAS DAN SETARA KASAUDIT KAS DAN SETARA KAS
AUDIT KAS DAN SETARA KAS
 
Laporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan PublikLaporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan Publik
 
Bab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaanBab 17 audit siklus pembiayaan
Bab 17 audit siklus pembiayaan
 
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
Psak 24 imbalan kerja (ias 19 employee benefit) 08022015
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Mengevaluasi dan Meningkatkan Pengendalian Internal - Bagian 1
Mengevaluasi dan Meningkatkan Pengendalian Internal - Bagian 1Mengevaluasi dan Meningkatkan Pengendalian Internal - Bagian 1
Mengevaluasi dan Meningkatkan Pengendalian Internal - Bagian 1
 
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGIAUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
AUDIT PEMERIKSAAN ATAS PERKIRAAN LABA RUGI
 
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerahPenerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada pemerintah daerah
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 

Similar to Makalah akuntansi perbankan_kliring_prin

Akuntansi bank lpd
Akuntansi bank lpdAkuntansi bank lpd
Akuntansi bank lpddwiam
 
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdf
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdfBAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdf
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdfUlfi Oktaviana
 
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliringMateri Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliringIbas Ibnu Patriandana
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalianIlham Akbar
 
Makalah Informatif
Makalah InformatifMakalah Informatif
Makalah Informatif-
 
Makalah Audit Kas (Auditing II)
Makalah Audit Kas (Auditing II)Makalah Audit Kas (Auditing II)
Makalah Audit Kas (Auditing II)Hening RN
 
materi perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankanmateri perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankanssuser2f08aa
 
Materi hari ke 1_Mengelola Kartu Utang.pptx
Materi hari ke 1_Mengelola Kartu Utang.pptxMateri hari ke 1_Mengelola Kartu Utang.pptx
Materi hari ke 1_Mengelola Kartu Utang.pptxRifaldiFajarR
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankAfdal Adam
 
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptx
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptxMEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptx
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptxsumiyati84
 
AKUNTANSI JASA BANK
AKUNTANSI JASA BANKAKUNTANSI JASA BANK
AKUNTANSI JASA BANKRisniSari1
 
Tugas Eko12, Devi Nur Aisyah, Ranti Pusriana S.Pd., Bank, Lembaga Keuangan bu...
Tugas Eko12, Devi Nur Aisyah, Ranti Pusriana S.Pd., Bank, Lembaga Keuangan bu...Tugas Eko12, Devi Nur Aisyah, Ranti Pusriana S.Pd., Bank, Lembaga Keuangan bu...
Tugas Eko12, Devi Nur Aisyah, Ranti Pusriana S.Pd., Bank, Lembaga Keuangan bu...Devi Nur Aisyah
 
Materi Inisiasi 7.ppt
Materi Inisiasi 7.pptMateri Inisiasi 7.ppt
Materi Inisiasi 7.pptSilmiSaf
 
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoMakalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoPutri Sanuria
 
Ria febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt okRia febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt okfebyan3
 

Similar to Makalah akuntansi perbankan_kliring_prin (20)

Akuntansi bank lpd
Akuntansi bank lpdAkuntansi bank lpd
Akuntansi bank lpd
 
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdf
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdfBAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdf
BAB+5+AKUNTANSI+KLIRING.pdf
 
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliringMateri Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
Materi Akuntansi Perbankan tentang Akuntansi kliring
 
Materi 04
Materi 04Materi 04
Materi 04
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
 
Tugas audit kas 5
Tugas audit kas 5Tugas audit kas 5
Tugas audit kas 5
 
Makalah Informatif
Makalah InformatifMakalah Informatif
Makalah Informatif
 
Makalah Audit Kas (Auditing II)
Makalah Audit Kas (Auditing II)Makalah Audit Kas (Auditing II)
Makalah Audit Kas (Auditing II)
 
materi perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankanmateri perbankan dan pengertian perbankan
materi perbankan dan pengertian perbankan
 
Materi hari ke 1_Mengelola Kartu Utang.pptx
Materi hari ke 1_Mengelola Kartu Utang.pptxMateri hari ke 1_Mengelola Kartu Utang.pptx
Materi hari ke 1_Mengelola Kartu Utang.pptx
 
Jasa Bank
Jasa BankJasa Bank
Jasa Bank
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
 
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptx
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptxMEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptx
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
AKUNTANSI JASA BANK
AKUNTANSI JASA BANKAKUNTANSI JASA BANK
AKUNTANSI JASA BANK
 
Tugas Eko12, Devi Nur Aisyah, Ranti Pusriana S.Pd., Bank, Lembaga Keuangan bu...
Tugas Eko12, Devi Nur Aisyah, Ranti Pusriana S.Pd., Bank, Lembaga Keuangan bu...Tugas Eko12, Devi Nur Aisyah, Ranti Pusriana S.Pd., Bank, Lembaga Keuangan bu...
Tugas Eko12, Devi Nur Aisyah, Ranti Pusriana S.Pd., Bank, Lembaga Keuangan bu...
 
audit kas
audit kasaudit kas
audit kas
 
Materi Inisiasi 7.ppt
Materi Inisiasi 7.pptMateri Inisiasi 7.ppt
Materi Inisiasi 7.ppt
 
Pengauditan saldo kas
Pengauditan saldo kasPengauditan saldo kas
Pengauditan saldo kas
 
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan depositoMakalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
Makalah perbankan simpanan giro, tabungan dan simpanan deposito
 
Ria febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt okRia febriyani ict ppt ok
Ria febriyani ict ppt ok
 

Recently uploaded

Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxmonikabudiman19
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../stfatimah131
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptxdokumentasiutnd
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatlangkahgontay88
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfSupianSauri8
 

Recently uploaded (20)

MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
 

Makalah akuntansi perbankan_kliring_prin

  • 1. MAKALAH AKUNTANSI PERBANKAN (KLIRING) Ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Perbankan Dosen pengampu : Riza Dessy Nila Ayutika S.E,.MM DISUSUN OLEH : Kelompok 6 Mailani Sa’adah (18430470) Aulia Fasluky (18430480) Rizka Ventia Irdanasari (18430481) Elly Intan Dian Pawestri (18430484)
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Perbankan dengan tepat waktu terwujud dalam makalah kami “Akuntansi Perbankan”. Besar harapan kami semoga hasil makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar baik untuk kami maupun orang lain. Ucapan terimakasih tak lupa kami sampaikan kepada Dosen Pengajar mata kuliah Akuntansi Perbankan, kepada teman-teman dan pihak-pihak yang turut mendukung untuk terciptanya makalah ini. Akhir kata kelompok kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, karena itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan dan sekaligus memperbesar manfaat tulisan ini sebagai referensi. Ponorogo, 27 Maret 2019
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...............................................................................................i DAFTAR ISI............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1 1.2 Tujuan....................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2 2.1 Pengertian Kliring .................................................................................... 2 2.2 Sistem Kliring........................................................................................... 2 2.3 Peserta Kliring.......................................................................................... 2 2.4 Warkat dan Dokumen Kliring .................................................................. 3 2.5 Tata Cara Penyelenggaraan Kliring Lokal Manual.................................. 4 2.6 Jadwal Kliring Lokal dan Pelimpahan Hasil Kliring ............................... 5 2.7 Sistem Kliring Warkat Luar Wilayah...................................................... 5 2.8 Akuntansi Kliring..................................................................................... 6 2.9 Mengenal Kliring Elektronik dan Otomasi ............................................ 10 2.10 Jenis Biaya Kliring ................................................................................. 14 2.11 Akuntansi Kliring Elektronik dan Otomasi............................................ 15 BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16 3.1 Kesimpulan............................................................................................. 16 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan fungsinya, bank komersial menggunakan sarana kliring untuk memudahkan penyelesaian transaksi antar bank. Bank dapat saling memperhitungkan hutang piutang yang terjadi akibat transaksi bisnis yang dilakukan masing masing nasabahnya. Transaksi antara nasabaah bank tersebut menggunakan alat bayar berupa cek, bilyet giro, dan surat dagang lainnya yang lazim diterima oleh bank. Penyelesaian hutang piutang bisa saja dilakukan diluar cara ini namun dengan kliring akan dapat dilakukan secara cepat, aman, efektif, dan efisien. 1.2 Tujuan Untuk memahami pengertian kliring, sistem kliring, sistem peserta kliring, warkat dan dokumen kliring, jadwal kliring lokal dan pelimpahan hasil kliring, sistem kliring warkat luar wilayah, serta kliring elektronik dan otomasi.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kliring Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan hutang piutang dalam bentuk surat-surat berharga atau surat dagang dari suatu bank peserta yang diselenggaraan oleh bank Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk. 2.2 Sistem Kliring Berdasarkan sistem penyelenggaraannya, kliring dapat menggunakan: a. Sistem Manual yaitu sistem penyelenggaraan lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan,pembuatan bilyet saldo kliring,serta pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta. b. Sistem Semi Otomasi, yaitu sistem penyelenggaraan lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara otomasi, sedangkan pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta. c. Sistem Otomasi yaitu, sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam peaksanaan perhitungan pembutan bilyet saldo kliring, dan pemilihan warkat dilakukan oleh penyelenggara secara otomasi. 2.3 Peserta Kliring Peserta kliring adalah bank atau bank indonesia yang terdaftar pada penyelenggara untuk mengikuti kliring. Peserta kliring dikelompokkan menjadi: 1. Peserta langsung, peserta yang turut serta dalam pelaksanaan kliring secara langsung dengan menggunakan identitasnya sendiri. Terdiri dari kantor pusat, kantor cabang, dan kantor cabang pembantu yang tidak berada dalam wilayah kliring yang dengan kantor induknya. Syarat: a. Kantor Bank yang dapat menjadi peseta langsung: 1. Kantor cabang yang telah memperoleh izin pembukaan kantor dari BI
  • 6. 3 2. Kantor cabang pembantu dari bank yang kantor pusatnya diluar negeri dan telah memperoleh izin kembukaan kantor dari BI. 3. Kantor cabang pembantu yang telah memperoleh izin dari BI untuk beroperasi diwilayah kliring yang berbeda dari kantor cabang induk. b. Kantor Bank mempunyai kantor lain yang memillki rekening giro disalah satu kantor BI. c. Lokasi kantor bank memungkinkan untuk mengikuti kliring secara tertib sesuai jadwal kliring lokal ( waktu tempuh maksimal 45 menit). 2. Peserta tidak langsung, peserta yang turut serta dalam pelaksaan kliring melalui dan menggunakan idenitas peserta langsung yang menjadi induknya yang merupakan bank yang sama. 2.4 Warkat dan Dokumen Kliring a. Warkat Warkat adalah alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan atas beban atau untuk untung rekening nasabah atau bank melalui kliring. Warkat yang diperhitungkan adalah : 1. Cek, perintah tak bersyarat pada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu atas beban rekening penarikan cek. 2. Bilyet Giro , perintah kepada bank untuk memindah bukukan uang sejumlah tertentu atas beban rekening penarik pada tanggal tertentu kepada pihak yang tercantum dalam bilyet giro tersebut. 3. Wesel Bank untuk Transfer (WBUT), Wesel yang diterbitkan oleh bank khusus untuk transfer. 4. Surat Bukti Penerimaan Transfer(SBPT), Surat bukti penerimaan transfer dari luar kota yang dapat ditagihkan kepada bank peserta penerima dana transfer melalui kiring lokal 5. Nota Debet, warkat yang digunakan untuk menagih dana pada bank lain untuk nasabah bank yang menyampaikan warkat.
  • 7. 4 6. Nota Kredit, warkat yang digunakan untuk menyampaikan dana pada bank lain untuk nasabah bank yang menerima warkat. b. Dokumen Kliring Dokumen kliring merupakan dokumen yang berfungsi sebagai alat bantu dalam proses perhitungan kliring di tempat penyelenggaraan. 2.5 Tata Cara Penyelenggaraan Kliring Lokal Manual Penyelanggaraan kliring terdiri dari 2 tahap yaitu: Kliring Penyerahan meliputi kegiatn yang dilakukan di kantor peserta dan di tempat penyelenggara. 1. Kegiatan di kantor peserta sebelum datang ke pertemuan kliring penyerahan ditempat penyelenggaraan, peserta harus melakukan persiapan sebagai berikut: a. Melaukan pengecekan terrhadap warkat yang akan dikliringkan apakah warkat tersebut merupakan warkat yang dapat dikliringkan dan telah memenuhi spesifikasi sesuai ketenuan yang berlaku. b. Memilah warkat berdasarkan bank penerima. c. Mengisi daftar warkat kliring penyerahan engan rincian nominal warkat serta jumlah lembar dan jumlah nominal warkat. 2. Kegiatan peserta ditempat penyelenggara pada saat pertemuan kliring penyerahan ditepat penyeenggara, wakil peserta melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Wakil peserta wajib hadir dalam pertemuan kliring penyerahan pada jadwal yang telah ditetapkan dengan mengisi daftar hadir yang disediakan penyelenggara. b. Melakukan kegiatan pendistribusian warkat. c. Melakukan kegiatan penerimaan warkat.
  • 8. 5 d. Mencocokkan rincian yang terpancum pada daftar warkat kliring penyerahan yang diterima dari peserta lain dengan warkat yang diterima. e. Menyusun neraca kliring penyerahan berdasarkan daftar warkat kliring penyerahan yang diserahkan maupun yang diterima. f. Menandatangani dan mencantumkan nama jelas wakl peserta yang bersangkutan pada neraca kliring penyerahan, kemudian menyerahkan lemarr pertama neraca kliring penyerahan kepada penyelenggara. 3. Kegitan tugas penyelenggara: a. Menyusun neraca kliring penyerahan gabungan berdasarkan neraca kliring penyerahan yang disampakain oleh seluruh wakil peserta. 2.6 Jadwal Kliring Lokal dan Pelimpahan Hasil Kliring Jadwal penyelenggaraan kliring manual serta jadwal pelimpahan hasil kliring ditetapkan oleh penyelenggara dengan persetujuan BI yang mewilayahi. Jadwal kliring lokal yang ditetapkan merupakan rentang waktu bagi wakil peserta diperkenankan untuk hadir dan mendistribusikan warkat pada proses penyelenggaraan kliring penyerahan / pengembalian. Sebagai contoh : a. Jadwal kliring penyerahan ditetapkan pukul 10.30-11.00. b. Jadwal kliring pengembalian ditetapkan pukul 13.00-13.30. 2.7 Sistem Kliring Warkat Luar Wilayah Kliring warkat luar wilayah adalah penyelenggaraan kliring atas cek dan bilyet giro yang diterbitkan oleh kantor bank yang bukan peserta diwilayah kliring dimana cek dan bilyet giro dikliringkan.
  • 9. 6 Manfaat penyelesaian pembayaran Cek/BG luar kota : 1. Untuk penerapan kliring warkat luar wilayah akan memberikan manfaat berupa efesiensi dalam (same day settement). 2. Dalam efektivitas cek/BG sesuai jadwal kliring lokal tempat dikliringkan 3. Untuk seluruh biaya atas proses wakat pada Bank Indonesia ada kesamaan dengan warkat lokal lainya. Dari kemudahan tersebut diaharapkan bisa meningkatkan kelancaran lalu lintas pembayaran giral antar daerah 2.8 Akuntansi Kliring Berikut ini adalah transaksi kliring beserta pencatatannya: peserta kliring adalah Bank Mega, Bank Lippo, dan Bank Niaga Jakarta. Transaksi berikut ini merupakan transaksi yang diselesaikan melalui kliring lokal. 1. Nasabah Bank BRI Jakarta dengan nama Denis Setiawan sudah menarik cek no.011.000.12 sejumlahRp 50.000.000 dan cek no.011.000.13 sejumlah Rp 30.000.000 untuk membayar pembelian elektronik kepada nasabah giro Bank Mega Jakarta yang bernama Drajat. 2. Bank Mega Jakarta telah menerima bilyet giro dari Erika untuk keuntungan nasabah giro Bank Niaga Jakarta sebesar Rp50.000.000 yang bernama Fahmi. 3. Telah menarik cek untuk membayar barang dagangan oleh Nasabah Niaga Jakarta yang bernama Candra, kepada nasabah Bank Mega Jakarta sebesar Rp60.000.000 yang bernama Yanti, 4. Bank BRI Jakarta telah diterima warkat debet masuk sebesar Rp20.000.000 untuk beban nasabah giro Dwiwahyu. Bank Niaga Jakarta memberkan warkat melalui Bank Indonesia Jakarta untuk keuntungan giro Fitri. Diminta: 1. Pencatatan jurnal pada masing-masing peserta kliring 2. Neraca kliring pada tiap-tiap bank peserta kliring 3. Neraca kliring yang perlu disajikan oleh Bank Indonesia selaku lembaga kliring
  • 10. 7 Jawab: 1. Pencatatan jurnal pada masing-masing peserta kliring Pencatatan jurnal di Bank Mega Jakarta Pencatatan jurnal di Bank BRI Jakarta Transaksi Keterangan Rekening Debet (Rp.) Kredit (Rp.) 1. Kliring 2 Dr. Giro Danis Setiawan 80.000.000 Cr. Giro BI 80.000.000 4. Kliring 2 Dr. Giro Dwiwahyu 20.000.000 Cr. Giro BI 20.000.000 Transaksi Keterangan Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp) 1. Kliring 1 Dr. RAR Kliring 80.000.000 Cr. RAR Kliring 80.000.000 1. Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 80.000.000 Cr. Giro Drajat 80.000.000 2. Kliring 1 Dr. Giro Erika 50.000.000 Cr. Giro Bank Indonesia 50.000.000 3. Kliring 1 Dr. RAR Kliring 60.000.000 Cr. RAR Kliring 60.000.000 3. Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 60.000.000 Cr. Giro Yanti 60.000.000
  • 11. 8 Pencatatan Jurnal di Bank Niaga Jakarta Transaksi Keterangan Rekening Debet (Rp) Kredit (Rp) 2. Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 50.000.000 Cr. Giro Fahmi 50.000.000 3. Kliring 2 Dr. Giro Candra 60.000.000 Cr. Giro BI 60.000.000 4. Kliring 1 Dr. RAR Kliring 20.000.000 Cr. RAR Kliring 20.000.000 4, Kliring 2 Dr. Giro Bank Indonesia 20.000.000 Cr. Giro Fitri 20.000.000 2. Neraca kliring pada masing-masing bank peserta kliring. Bank Mega Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp) 1. WDK 80.000.000 2. WKK 50.000.000 3. WDK 60.000.000 Menang Kliring 90.000.000 Jumlah 140.000.000 Jumlah 140.000.000
  • 12. 9 Bank BRI Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp) 1. WDM 80.000.000 Kalah Kliring 100.000.000 4. WDM 20.000.000 Jumlah 100.000.000 Jumlah 100.000.000 Bank Niaga Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp) 2. WKM 50.000.000 2. WDM 60.000.000 4. WKM 20.000.000 Menang Kliring 10.000.000 Jumlah 70.000.000 Jumlah 70.000.000 3. Neraca kliring yang disajikan Bank Indonesia. Bank Indonesia Keterangan Saldo (Rp) Keterangan Saldo (Rp) Bank Lippo 100.000.000 Bank Mega 90.000.000 Bank Niaga 10.000.000 Menang Kliring 10.000.000
  • 13. 10 Jumlah 100.000.000 Jumlah 100.000.000 2.9 Mengenal Kliring Elektronik dan Otomasi Transaksi kliring dengan menggunakan sistem ini pada prinsipnya sama dengan kliring manual. Warkat yang digunakan juga sama, yang membedakan adalah pada penggunaan teknologi yang lebih canggih. Untuk penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan bilyet saldo kliring dilakukan secara otomasi (untuk kliring otomasi) dan didasarkan pada Data Keuangan Elektronik yang selanjutnya disebut DKE untuk kliring elektronik. Warkat yang digunakan relatif sama dengan sistem kliring manual. Dalam kliring elektronik dan otomasi, harus didukung oleh Sistem Pusat Komputer kliring Elektronik (SPKE), Terminal Peserta Kliring (TKP), dan Jaringan Komunikasi Data (JKD). SPKE adalah seperangkat sistem komputer pada penyelenggara yang berfungsi menerima dan mengolah data keuangan elektronik serta menghasilkan informasi hasil kliring dan informasi kliring lainnya. TPK adalah perangkat sistem komputer yang dipasang di peserta untuk mengirim Data Keuangan Elektroinik (DKE) ke SPKE serta menerima informasi hasil perhitungan kliring dan informasi kliring lainnya. Sedangkan yang dimaksud JKD adalah seperangkat sistem yang berfungsi sebagai sarana penghubung antara TPK dengan SPKE. Untuk mengoperasikan sistem ini, setiap peserta memiliki password. Dalam kliring elektronik maupun otomasi, dokumen kliring yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses perhitungan kliring adalah : 1. Bukti Penyerahan Warkat Debet – Kliring Penyerahan (BPWD); BPWD digunakan sebagai tanda bukti penyerahan warkat debet untuk setiap bundel warkat dari petugas kliring kepada penyelenggara pada kegiatan kliring penyerahan. 2. Bukti Penyerahan Warkat Kredit – Kliring Penyerahan (BPWK); BPWK digunakan sebagai tanda bukti penyerahan warkat kredit untuk setiap bundel
  • 14. 11 warkat dari petugas kliring kepada penyelenggara pada kegiatan kliring penyerahan. 3. Lembar Substitusi; Lembar substitusi digunakan dalam kliring penyerahan sebagai tempat menempelkan bukti penjumlahan (ad-list) nominal warkat yang diserahkan kepada penyelenggara. Pada lembar substitusi dicantumkan jumlah nominal yang sama dengan hasil penjumlahan seluruh warkat pada bundel warkat yang bersangkutan. 4. Kartu Batch; Kartu Batch merupakan sarana untuk mengetahui jumlah keseluruhan nominal bundel warkat dari masing-masing peserta dan sebagai saranan kontrol dalam proses kliring 5. Bukti Penyerahan Rekaman Warkat Kliring Pengembalian BPRWKP. Warkat ataupun dokumen kliring diisi harus memperhatikan jenis angka dan simbol MICR code line. Angka dan simbol merupakan rangkaian informasi yang dibutuhkan dalam rangka sistem kliring yang diotomasikan atau dikliring otomasi atau elektronik. MICR code line pada warkat yang wajib dicantumkan dalam clear band terdiri dari : 1. Nomor Warkat: 6(enam) digit; 2. Sandi Peserta: 7(tujuh) digit; 3. Nomor Rekening: 10(sepuluh) digit; 4. Sandi Transaksi: 2(dua) digit; 5. Nilai Nominal Warkat: 14(empat belas) digit. Sedangkan pencantuman MICR code line pada warkat meliputi : 1. Nomor Warkat Nomor warkat disediakan untuk nomor seri pada cek dan Bilyet Giro serta nomor urut atau nomor registrasi pada warkat lainnya. Meskipun demikian bank dapat pula menggunakannya untuk identitas warkat lainnya, misalnya nomor urut atau nomor registrasi dan lain-lain untuk warkat selain cek atau Bilyet Giro. Untuk keperluan nomor warkat disediakan 6(Enam) digit angka.
  • 15. 12 Pencantuman nomor warkat yang kurang dari 6(enam) digit, harus diawali dengan angka “0” (nol). Sedangkan unutk nomor warkat yang melebihi 6(enam) digit hanya dicantumkan 6(Enam) digit terakhir. Sebelah kiri dan kanan nomor warkat tersebut harus diisi dengan simbol domestik. 2. Sandi Peserta Sandi peserta disediakan untuk sandi bank dan sandi kantor penerima warkat. Untuk keperluan sandi peserta disediakan 7(tujuh) digit angka, yang terdiri dari : 1. 3(tiga) digit pertama untuk sandi bank 2. 3(tiga) digit berikut untuk sandi kantor peserta 3. 1(satu) digit terakhir untuk angka penguji. 4. Nomor Rekening Nomor rekening disediakan untuk nomor rekening nasabah pada peserta penerima paling banyak 10 (sepuluh) digit angka, yang sistematikanya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta. Pencantuman nomor rekening yang kurang dari 10 (Sepuluh) digit, diawali dengan angka “0” (nol), sedangkan untuk nomor rekening yang melebihi 10 (sepuluh) digit hanya dicantumkan 10 (sepuluh) digit terakhir. Dalam hal nomor rekening menggunakan karakter spesial (non numeric) maka pengisian MICR dilakukan dengan angka “0000000001” dan khusus pada nota kredit diisi secara lengkap nama serta nomor rekening penerima pada warkat dimaksud. Nomor rekening ini diakhiri dengan simbol domestik. 4. Sandi Transaksi Untuk keperluan statistik bagi pihak penyelenggara, sandi transaksi diatur sebagai berikut : 1. Sandi transaksi disediakan untuk identitas jenis warkat dan atau jenis transaksi yang terdapat didalamnya; 2. Dalam sandi transaksi disediakan 2(dua) digit angka dengan pengaturan sebagai berikut :
  • 16. 13 1) 00 sampai dengan 09 untuk cek; 2) 10 sampai dengan 19 untuk bilyet giro; 3) 20 sampai dengan 29 untuk WBUT; 4) 30 sampai dengan 29 untuk SBPT; 5) 40 sampai dengan 49 untuk nota debet, dengan ketentuan : a) Sandi transaksi 40 sampai dengan 49 kecuali sandi transaksi 45, untuk transaksi kliring dengan nilai nominal paling tinggi Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) b) Sandi transaksi 45, untuk transaksi kliring dengan nilai nominal diatas Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dan digunakan untuk transaksi-transaksi sebagaimana diatur dalam surat edaran Bank Indonesia yang mengatur mengenai penggunaan nota debet dalam kliring. 6) 50 sampai dengan 59 untuk nota kredit, dengan pengaturan sebagai berikut : a) Sandi transaksi 50, untuk : 1. Transaksi antar bank untuk keuntungan nasabah yang pelaksanaannya mengacu pada surat edaran Bank Indonesia yang mengatur mengenai jadwal kliring dan tanggal valuta penyelesaian akhir, sistem penyelenggaraan kliring lokal serta jenis dan batasan nominal warkat atau data keuangan elektronik; dan
  • 17. 14 2. Transaksi antar bank selain transaksi Pasar Uang Antar Bank (PUAB), Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS), transaksi valuta asing antar bank dan atau transaksi Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) atau Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); b) Sandi transaksi 53, untuk transaksi valuta asing antar bank; c) Sandi transaksi 55, untuk tranasksi sertifikat Bank Indonesia (SBI), SWBI, atau SBPU. 5. Nilai Nominal Informasi mengenai nilai nominal tidak dicetak secara preprinted. Pencantumannya dilakukan oleh peserta yang memperhitungkan warkat, dengan menggunakan peralatan khusus yang disebut MICR encorder atau reader-encorder dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Nilai nominal disediakan untuk pencantuman nilai nominal yang tertera pada warkat. Untuk keperluan tersebut disediaka 14 (empat belas) digit angka termasuk 2(dua) digit nilai sen dalam satuan mata uang rupiah (Rp); 2. Pencantuman nilai nominal yang kurang dari 14 (empat belas) digit, harus diawali dengan angka “0” (nol) dan nilai nominal setiap warkat kurang dari Rp. 1.000.000.000.000,00 (satu triliun rupiah). Nilai nominal sebagaimana dimaksud diatas diapit oleh 2 (dua) simbol nominal pada bagian kiri dan kanannya. 2.10 Jenis Biaya Kliring Penyelenggaraan kliring baik secara manual, semi otomasi, otomasi maupun secara elektronik pada prinsipnya memerlukan biaya kliring. Biaya kliring ini menjadi beban peserta kliring yang melakukan kliring saat itu. Secara umum biaya kliring terdiri dari biaya administrasi, biaya proses warkat kliring.
  • 18. 15 Biaya-biaya ini akan dikreditkan oleh Bank Indonesia dari rekening giro BI yang dimiliki oleh peserta kliring. Mengingat dalam penyelenggaraan kliring lokal baik secara elektronik, otomasi, maupun semi otomasi peserta dikenakan biaya oleh penyelenggara, maka untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kliring, peserta dapat mengenakan biaya yang wajar kepada nasabahnya. Peserta wajib mengumumkan besarnya biaya kliring yang ditetapkan oleh Bank Indonesia serta besarnya biaya kliring yang dibebankan oleh peserta kepada nasabahnya. 2.11 Akuntansi Kliring Elektronik dan Otomasi Perlakuan akuntansi untuk penyelenggaraan kliring dengan sistem ini tidak berbeda dengan kliring manual. Yang membedakan proses penyelesaian kliring. Dengan demikian perlakuan akuntansi yang dibahas dimuka sudah bisa untuk memahami akuntansi kliring sistem ini.
  • 19. 16 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kliring merupakan suatu tata cara penagihan surat-surat berharga/warkat dari satu bank peserta kliring terhadap bank pesertaa kliring lainnya dalam satu wilayah kliring yang diselenggarakan oleh bank Indonesia. Berdasarkan sistim penyelenggaraannyaa, kliring dapat menggunaakan: a. Sistim manual, yaitu sistim penyelenggaraan liring lokaal yang daalam pelaksanaan perhitungan, pembuatan bilyet saldo liring serta pemilahaan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta. b. Sistem semi otomasi, yaitu sistm penyeeenggran kliring lokal yaang dalam pelkssanaan perhitngan dan peembuataan Bilyet Saldo kliring dilakukaan ecara otomasi, sedangkn pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta. c. Sistem otomasi, yaitu sistem penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan, pembuatan bilyet saldo kliring dan pemilihan warkat dilakukan oleh penyelenggara secara otomasi. d. Sistem elektronik, yaitu penyelenggaraan kliring local secara elektronik yang selanjutnya disebut Kliring Elektronik adalah penyelenggaraan kliring lokal yang dalam pelaksanaan perhitungan dan pembuatan Bilyet Saldo Kliring didasarkan pada Data Keuangan Elektronik (DKE) disertai dengan penyampaian Warkat peserta kepada penyelenggara untuk diteruskan kepada peserta penerima.
  • 20. 17 DAFTAR PUSTAKA Purnamawati,IGusti Ayudkk, 2004. AkuntansiPerbankan Teoridan SoalLatihan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Taswan,2008. AkuntansiPerbankan TransaksiDalamValuta Rupiah EdisiIII. Yogyakarta:UPP STIM YKPN