SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
FIS 3
1
materi78.co.nr
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi Elektromagnetik
A. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi elektromagnetik adalah besar arus
listrik yang ditimbulkan oleh perubahan medan
magnet (fluks magnet).
B. GAYA GERAK LISTRIK INDUKSI
Arus induksi adalah arus listrik yang dihasilkan
induksi elektromagnetik.
Gaya gerak listrik induksi (ggl induksi) adalah
tegangan yang dihasilkan oleh arus induksi.
Hukum Lenz menjelaskan arus induksi.
Percobaan Faraday menjelaskan bahwa meng-
gerakkan magnet keluar-masuk kumparan
menyebabkan penyimpangan pada jarum
galvanometer.
Masuk kumparan
Keluar kumparan
Hukum Faraday menjelaskan ggl induksi ber-
hubungan dengan laju perubahan fluks magnet.
Hukum Faraday dapat dirumuskan:
Ggl induksi dapat dihasilkan dengan cara:
1) Menggerakkan magnet keluar-masuk
kumparan.
2) Memutar magnet di depan kumparan.
3) Memutus-hubungkan arus listrik pada
kumparan primer yang di dekatnya terdapat
kumparan sekunder.
4) Mengalirkan arus listrik AC pada kumparan
primer yang di dekatnya terdapat kumparan
sekunder.
Ggl induksi dipengaruhi oleh perubahan laju
fluks magnet, oleh karena itu, ggl induksi juga
dipengaruhi:
1) Perubahan luas bidang kumparan.
2) Perubahan induksi magnet (medan magnet).
3) Perubahan orientasi sudut kumparan
terhadap medan magnet.
Ggl induksi dipengaruhi oleh kawat yang
bergerak dalam medan magnet (mengakibatkan
perubahan luas bidang kumparan).
1) Pada kawat bergerak lurus
Ggl induksi
Arus induksi
Arah arus induksi ditentukan dengan kaidah
tangan kanan, dimana:
Arus induksi yang timbul dalam kumparan
menghasilkan medan magnet yang
berlawanan arah dengan medan magnet
yang menghasilkan arus induksi tersebut.
S N
Iind
Bind
B
v
Iind
S N
Bind
B
v
Besar ggl induksi yang timbul dalam suatu
rangkaian sama dengan laju perubahan fluks
magnet yang terjadi pada rangkaian tersebut.
ε = –N.
∆Φ
∆t
ε = –N.
dΦ
dt
ε = ggl induksi (V)
N = jumlah lilitan
ΔΦ = Φ2 – Φ1 = perubahan fluks magnet (Wb)
Δt = t2 – t1 = perubahan waktu (s)
ε = –N.B.cosθ
∆A
∆t
ε = –N.A.cosθ
∆B
∆t
ε = –N.B.A
(cosθ2 - cosθ1)
∆t
B
v
F
B
L
I
R
ε = B.L.v.sinθ
B = medan magnet (T)
L = panjang penghantar (m)
v = kecepatan gerak penghantar (m/s)
θ = sudut antara medan magnet dengan arah
kecepatan (m/s)
Iind =
B.L.v.sinθ
R
FIS 3
2
materi78.co.nr
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
a. Gaya Lorentz berlawanan arah dengan
arah kecepatan,
b. Arus induksi tegak lurus dengan arah
medan magnet.
2) Pada kawat berputar
Ggl induksi
Arus induksi
C. INDUKTOR
Induktor adalah alat penghasil medan magnet
yang dapat digunakan untuk menghasilkan ggl
induksi.
Induktor biasanya merupakan kawat
penghantar, kawat melingkar, solenoida, atau
toroida.
Hukum Henry menjelaskan tentang ggl induksi
terhadap arus listrik.
Ggl induksi induktor (ggl induktansi diri)
menurut hukum Henry dapat dirumuskan:
Induktansi diri (L) adalah kemampuan suatu
induktor dalam menghasilkan ggl induktansi diri
dari laju perubahan arus listrik yang terjadi.
Induktansi diri pada berbagai keadaan:
Pada kumparan
Pada solenoida dan toroida
Berisi udara/vakum Berisi bahan
Energi induktor yang tersimpan di dalamnya
yang berupa medan magnet dapat dihitung:
D. APLIKASI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Aplikasi induksi elektromagnetik yang utama
adalah transformator dan generator.
Transformator (trafo) adalah alat yang
digunakan utnuk menaikkan dan menurunkan
tegangan listrik arus AC.
Komponen trafo terdiri atas kumparan primer,
kumparan sekunder, dan inti besi.
Cara kerja trafo:
1) Pada kumparan primer mengalir arus listrik
AC yang berubah-ubah besar dan arahnya.
2) Karena perubahan arus listrik pada kumparan
primer, maka fluks magnet pada kumparan
sekunder juga berubah-ubah.
3) Perubahan fluks magnet pada kumparan
sekunder menghasilkan ggl induksi dan arus
induksi.
4) Terjadi perpindahan daya dari kumparan
primer ke kumparan sekunder.
L =
μo.N2
.A
l
L =
μr.μo
.N2
.A
l
L = induktansi diri (Henry atau H)
μo = permeabilitas ruang hampa (4π.10-7 Wb/Am)
N = jumlah lilitan
A = luas penampang (m2)
l = panjang solenoida (m)
= keliling toroida = 2πr (m)
Iind
B (masuk)
F
ε =
1
2
.B.ω.L2
B = medan magnet (T)
ω = kecepatan sudut penghantar (rad/s)
L = panjang penghantar (m)
Iind =
1
2
.
B.ω.L2
R
Besar ggl induksi yang timbul sebanding
dengan laju perubahan arus terhadap waktu.
ε = –L.
∆I
∆t
ε = –L.
dI
dt
εi = ggl induksi induktor (V)
L = induktansi diri (Henry atau V.s/A atau T.m2/A)
ΔI = I2 – I1 = perubahan kuat arus listrik (A)
Δt = t2 – t1 = perubahan waktu (s)
L =
NΦ
I
L = induktansi diri (Henry atau H)
N = jumlah lilitan
Φ = fluks magnet (Wb)
I = kuat arus listrik (A)
E =
1
2
L.I2
kumparan
primer
kumparan
sekunder
inti
besi
~ 1.
FIS 3
3
materi78.co.nr
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Persamaan trafo dapat dirumuskan:
Efisiensi trafo adalah presentase keidealan
suatu trafo dalam menaik-turunkan tegangan,
yaitu berdasarkan jumlah daya yang tidak hilang.
Efisiensi trafo dapat dirumuskan:
Jenis-jenis trafo:
Trafo step-up Trafo step-down
penaik tegangan penurun tegangan
Vs > Vp Vs < Vp
Ns > Np Ns < Np
Is < Ip Is > Ip
Generator (dinamo) adalah alat yang
mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Komponen generator terdiri atas kumparan
berarus (rotor/berputar), magnet (stator/diam)
dan cincin.
Berdasarkan jenis arus listrik yang dihasilkan,
generator terdiri dari:
1) Generator DC, menghasilkan arus listrik DC,
dan dilengkapi satu buah cincin belah
(komutator).
2) Generator AC, menghasilkan arus listrik AC,
dan dilengkapi dua buah cincin luncur.
Cara kerja generator:
1) Usaha luar berupa energi gerak (misalnya
gerakan air, udara, atau panas) memutar
kumparan.
2) Berputarnya kumparan menyebabkan
perubahan fluks magnet, dan menghasilkan
ggl induksi serta arus induksi.
3) Komutator berfungsi mengubah arus listrik
AC menjadi DC pada generator DC, sedang-
kan cincin luncur berfungsi menghasilkan
arus listrik AC pada generator AC.
Ggl induksi yang dihasilkan generator:
Ggl induksi maksimum yang dihasilkan
generator terjadi ketika sin ωt = 1.
VP
VS
=
NP
NS
=
IS
IP
Vp dan Vs = tegangan primer dan sekunder (V)
Np dan Ns = jumlah lilitan primer dan sekunder
Ip dan Is = arus listrik primer dan sekunder (A)
η =
PS
PP
x 100% η =
VS.IS
VP.IP
x 100%
η = efisiensi trafo (%)
Pp dan Ps = daya primer dan sekunder (W)
ε = N.B.A.ω. sinωt
ε = ggl induksi generator (V)
N = jumlah lilitan
B = medan magnet (T)
A = luas bidang kumparan (m2)
ω = kecepatan sudut kumparan (rad/s)
t = waktu lama perputaran (s)
εmaks = N.B.A.ω

More Related Content

What's hot

review artikel jurnal fisika internasional
review artikel jurnal fisika internasionalreview artikel jurnal fisika internasional
review artikel jurnal fisika internasionalNora Indrasari
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGsumiati25
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalFyad
 
LKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docxLKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docxCreatifMobil
 
133240237 gaya-konservatif-dan-non-konservatif
133240237 gaya-konservatif-dan-non-konservatif133240237 gaya-konservatif-dan-non-konservatif
133240237 gaya-konservatif-dan-non-konservatifPuteri01
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikBudiChel1
 
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteranPenggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteranEvina Nathalia
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaMuhammad Ramdhani
 
Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenayu purwati
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanSMA Negeri 9 KERINCI
 

What's hot (20)

Efek zeeman
Efek zeemanEfek zeeman
Efek zeeman
 
review artikel jurnal fisika internasional
review artikel jurnal fisika internasionalreview artikel jurnal fisika internasional
review artikel jurnal fisika internasional
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Lkpd rangkaian rlc
Lkpd rangkaian rlcLkpd rangkaian rlc
Lkpd rangkaian rlc
 
4. Medan Magnet
4. Medan Magnet4. Medan Magnet
4. Medan Magnet
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termal
 
Magnet
MagnetMagnet
Magnet
 
LKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docxLKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docx
 
133240237 gaya-konservatif-dan-non-konservatif
133240237 gaya-konservatif-dan-non-konservatif133240237 gaya-konservatif-dan-non-konservatif
133240237 gaya-konservatif-dan-non-konservatif
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 
Difraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-XDifraksi Sinar-X
Difraksi Sinar-X
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteranPenggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran
Penggunaan radionuklida dalam bidang kedokteran
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
 
Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmen
 
Rpp rangkaian ac
Rpp rangkaian acRpp rangkaian ac
Rpp rangkaian ac
 
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuanDifraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
Difraksi, partikel dalam kotak dan prinsip ketaktentuan
 

Similar to elmgn_fis3.pdf

Induksi Elektromagnetik PPT SMAN 7 TANGERANG
Induksi Elektromagnetik PPT SMAN 7 TANGERANGInduksi Elektromagnetik PPT SMAN 7 TANGERANG
Induksi Elektromagnetik PPT SMAN 7 TANGERANGM Shiddiq Fathullah
 
Induksi Elektro Magnetik PPT SMAN 7 Tangerang
Induksi Elektro Magnetik PPT SMAN 7 TangerangInduksi Elektro Magnetik PPT SMAN 7 Tangerang
Induksi Elektro Magnetik PPT SMAN 7 TangerangMuhammad Naufal
 
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikPertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikadeenurhayati
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptxShobySS
 
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxInduksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxSmakMakedonia7
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdfPrimatamaDiskiBahrum
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKSri Wulan Hidayati
 
Media pembelajaran fisika
Media pembelajaran fisika Media pembelajaran fisika
Media pembelajaran fisika Resa Firmansyah
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikkak_mayya
 
Bab 4 Induksi Elektromagnetik.pptx
Bab 4 Induksi Elektromagnetik.pptxBab 4 Induksi Elektromagnetik.pptx
Bab 4 Induksi Elektromagnetik.pptxLasmaenitaSiahaan
 
Induksi Elektromagnetik.pptx
Induksi Elektromagnetik.pptxInduksi Elektromagnetik.pptx
Induksi Elektromagnetik.pptxclarasriwahyuni1
 
Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011dem00nzz
 
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-dirighabug
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikSylvester Saragih
 
Generator &amp; transfometer
Generator &amp; transfometerGenerator &amp; transfometer
Generator &amp; transfometerAdila Fauziyah
 
Bab 13-induksi-elektromagnetik
Bab 13-induksi-elektromagnetikBab 13-induksi-elektromagnetik
Bab 13-induksi-elektromagnetikwxrukli
 

Similar to elmgn_fis3.pdf (20)

Induksi Elektromagnetik PPT SMAN 7 TANGERANG
Induksi Elektromagnetik PPT SMAN 7 TANGERANGInduksi Elektromagnetik PPT SMAN 7 TANGERANG
Induksi Elektromagnetik PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Induksi Elektro Magnetik PPT SMAN 7 Tangerang
Induksi Elektro Magnetik PPT SMAN 7 TangerangInduksi Elektro Magnetik PPT SMAN 7 Tangerang
Induksi Elektro Magnetik PPT SMAN 7 Tangerang
 
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetikPertemuan 6 induksi elektromagnetik
Pertemuan 6 induksi elektromagnetik
 
Induksi Elektromagnetik
Induksi ElektromagnetikInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
 
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptxInduksi_Elektromagnetik_2014.pptx
Induksi_Elektromagnetik_2014.pptx
 
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
1685861017295_P11+-+Induksi+Magnetik+28129.pdf
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
 
Induksi Elektromagnetik
Induksi ElektromagnetikInduksi Elektromagnetik
Induksi Elektromagnetik
 
imbas eletromagnetik
 imbas eletromagnetik imbas eletromagnetik
imbas eletromagnetik
 
Media pembelajaran fisika
Media pembelajaran fisika Media pembelajaran fisika
Media pembelajaran fisika
 
Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Bab 4 Induksi Elektromagnetik.pptx
Bab 4 Induksi Elektromagnetik.pptxBab 4 Induksi Elektromagnetik.pptx
Bab 4 Induksi Elektromagnetik.pptx
 
Induksi Elektromagnetik.pptx
Induksi Elektromagnetik.pptxInduksi Elektromagnetik.pptx
Induksi Elektromagnetik.pptx
 
Induksi Elektromagnetik.pptx
Induksi Elektromagnetik.pptxInduksi Elektromagnetik.pptx
Induksi Elektromagnetik.pptx
 
Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011
 
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
 
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrikTugas rangkuman teknik tenaga listrik
Tugas rangkuman teknik tenaga listrik
 
Generator &amp; transfometer
Generator &amp; transfometerGenerator &amp; transfometer
Generator &amp; transfometer
 
Bab 13-induksi-elektromagnetik
Bab 13-induksi-elektromagnetikBab 13-induksi-elektromagnetik
Bab 13-induksi-elektromagnetik
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 

elmgn_fis3.pdf

  • 1. FIS 3 1 materi78.co.nr INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Induksi Elektromagnetik A. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Induksi elektromagnetik adalah besar arus listrik yang ditimbulkan oleh perubahan medan magnet (fluks magnet). B. GAYA GERAK LISTRIK INDUKSI Arus induksi adalah arus listrik yang dihasilkan induksi elektromagnetik. Gaya gerak listrik induksi (ggl induksi) adalah tegangan yang dihasilkan oleh arus induksi. Hukum Lenz menjelaskan arus induksi. Percobaan Faraday menjelaskan bahwa meng- gerakkan magnet keluar-masuk kumparan menyebabkan penyimpangan pada jarum galvanometer. Masuk kumparan Keluar kumparan Hukum Faraday menjelaskan ggl induksi ber- hubungan dengan laju perubahan fluks magnet. Hukum Faraday dapat dirumuskan: Ggl induksi dapat dihasilkan dengan cara: 1) Menggerakkan magnet keluar-masuk kumparan. 2) Memutar magnet di depan kumparan. 3) Memutus-hubungkan arus listrik pada kumparan primer yang di dekatnya terdapat kumparan sekunder. 4) Mengalirkan arus listrik AC pada kumparan primer yang di dekatnya terdapat kumparan sekunder. Ggl induksi dipengaruhi oleh perubahan laju fluks magnet, oleh karena itu, ggl induksi juga dipengaruhi: 1) Perubahan luas bidang kumparan. 2) Perubahan induksi magnet (medan magnet). 3) Perubahan orientasi sudut kumparan terhadap medan magnet. Ggl induksi dipengaruhi oleh kawat yang bergerak dalam medan magnet (mengakibatkan perubahan luas bidang kumparan). 1) Pada kawat bergerak lurus Ggl induksi Arus induksi Arah arus induksi ditentukan dengan kaidah tangan kanan, dimana: Arus induksi yang timbul dalam kumparan menghasilkan medan magnet yang berlawanan arah dengan medan magnet yang menghasilkan arus induksi tersebut. S N Iind Bind B v Iind S N Bind B v Besar ggl induksi yang timbul dalam suatu rangkaian sama dengan laju perubahan fluks magnet yang terjadi pada rangkaian tersebut. ε = –N. ∆Φ ∆t ε = –N. dΦ dt ε = ggl induksi (V) N = jumlah lilitan ΔΦ = Φ2 – Φ1 = perubahan fluks magnet (Wb) Δt = t2 – t1 = perubahan waktu (s) ε = –N.B.cosθ ∆A ∆t ε = –N.A.cosθ ∆B ∆t ε = –N.B.A (cosθ2 - cosθ1) ∆t B v F B L I R ε = B.L.v.sinθ B = medan magnet (T) L = panjang penghantar (m) v = kecepatan gerak penghantar (m/s) θ = sudut antara medan magnet dengan arah kecepatan (m/s) Iind = B.L.v.sinθ R
  • 2. FIS 3 2 materi78.co.nr INDUKSI ELEKTROMAGNETIK a. Gaya Lorentz berlawanan arah dengan arah kecepatan, b. Arus induksi tegak lurus dengan arah medan magnet. 2) Pada kawat berputar Ggl induksi Arus induksi C. INDUKTOR Induktor adalah alat penghasil medan magnet yang dapat digunakan untuk menghasilkan ggl induksi. Induktor biasanya merupakan kawat penghantar, kawat melingkar, solenoida, atau toroida. Hukum Henry menjelaskan tentang ggl induksi terhadap arus listrik. Ggl induksi induktor (ggl induktansi diri) menurut hukum Henry dapat dirumuskan: Induktansi diri (L) adalah kemampuan suatu induktor dalam menghasilkan ggl induktansi diri dari laju perubahan arus listrik yang terjadi. Induktansi diri pada berbagai keadaan: Pada kumparan Pada solenoida dan toroida Berisi udara/vakum Berisi bahan Energi induktor yang tersimpan di dalamnya yang berupa medan magnet dapat dihitung: D. APLIKASI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Aplikasi induksi elektromagnetik yang utama adalah transformator dan generator. Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan utnuk menaikkan dan menurunkan tegangan listrik arus AC. Komponen trafo terdiri atas kumparan primer, kumparan sekunder, dan inti besi. Cara kerja trafo: 1) Pada kumparan primer mengalir arus listrik AC yang berubah-ubah besar dan arahnya. 2) Karena perubahan arus listrik pada kumparan primer, maka fluks magnet pada kumparan sekunder juga berubah-ubah. 3) Perubahan fluks magnet pada kumparan sekunder menghasilkan ggl induksi dan arus induksi. 4) Terjadi perpindahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. L = μo.N2 .A l L = μr.μo .N2 .A l L = induktansi diri (Henry atau H) μo = permeabilitas ruang hampa (4π.10-7 Wb/Am) N = jumlah lilitan A = luas penampang (m2) l = panjang solenoida (m) = keliling toroida = 2πr (m) Iind B (masuk) F ε = 1 2 .B.ω.L2 B = medan magnet (T) ω = kecepatan sudut penghantar (rad/s) L = panjang penghantar (m) Iind = 1 2 . B.ω.L2 R Besar ggl induksi yang timbul sebanding dengan laju perubahan arus terhadap waktu. ε = –L. ∆I ∆t ε = –L. dI dt εi = ggl induksi induktor (V) L = induktansi diri (Henry atau V.s/A atau T.m2/A) ΔI = I2 – I1 = perubahan kuat arus listrik (A) Δt = t2 – t1 = perubahan waktu (s) L = NΦ I L = induktansi diri (Henry atau H) N = jumlah lilitan Φ = fluks magnet (Wb) I = kuat arus listrik (A) E = 1 2 L.I2 kumparan primer kumparan sekunder inti besi ~ 1.
  • 3. FIS 3 3 materi78.co.nr INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Persamaan trafo dapat dirumuskan: Efisiensi trafo adalah presentase keidealan suatu trafo dalam menaik-turunkan tegangan, yaitu berdasarkan jumlah daya yang tidak hilang. Efisiensi trafo dapat dirumuskan: Jenis-jenis trafo: Trafo step-up Trafo step-down penaik tegangan penurun tegangan Vs > Vp Vs < Vp Ns > Np Ns < Np Is < Ip Is > Ip Generator (dinamo) adalah alat yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Komponen generator terdiri atas kumparan berarus (rotor/berputar), magnet (stator/diam) dan cincin. Berdasarkan jenis arus listrik yang dihasilkan, generator terdiri dari: 1) Generator DC, menghasilkan arus listrik DC, dan dilengkapi satu buah cincin belah (komutator). 2) Generator AC, menghasilkan arus listrik AC, dan dilengkapi dua buah cincin luncur. Cara kerja generator: 1) Usaha luar berupa energi gerak (misalnya gerakan air, udara, atau panas) memutar kumparan. 2) Berputarnya kumparan menyebabkan perubahan fluks magnet, dan menghasilkan ggl induksi serta arus induksi. 3) Komutator berfungsi mengubah arus listrik AC menjadi DC pada generator DC, sedang- kan cincin luncur berfungsi menghasilkan arus listrik AC pada generator AC. Ggl induksi yang dihasilkan generator: Ggl induksi maksimum yang dihasilkan generator terjadi ketika sin ωt = 1. VP VS = NP NS = IS IP Vp dan Vs = tegangan primer dan sekunder (V) Np dan Ns = jumlah lilitan primer dan sekunder Ip dan Is = arus listrik primer dan sekunder (A) η = PS PP x 100% η = VS.IS VP.IP x 100% η = efisiensi trafo (%) Pp dan Ps = daya primer dan sekunder (W) ε = N.B.A.ω. sinωt ε = ggl induksi generator (V) N = jumlah lilitan B = medan magnet (T) A = luas bidang kumparan (m2) ω = kecepatan sudut kumparan (rad/s) t = waktu lama perputaran (s) εmaks = N.B.A.ω