SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
1
4. Berfikir Kritis
BERPIKIR KRITIS
Berfikir kritis merupakan sebuah keterampilan keterampilan yang di ajarkan secara jelas
bertujuan untuk menfasilitasi pengalihannya ke bidang dan konteks lain. Akan dijelaskan
berfikir kritis secara “terajarkan” karena akan dapat memahami bagaimana metode yang
dijelaskan dalam beberapa konteks yang diajarkan. Maka akan dapat mempermudah dipahami.
Menurut John Dewey Dan “Berfikir Reflektif”
Berfikir reflektif merupakan pertimbangan yang aktif, persistent (terus-menerus), dan
teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja di
pandang dari sudut alasan-alasan yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan
yang menjadi kecenderungannya(Dewey, 1909,hlm.9).
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
Fakultas Ekonomi
Program Studi Manajemen
http://www.unusida.ac.id
Berpikir & Menulis Ilmiah
Oleh: jum’at, 17 Februari 2017
Yuyun ni’matul ulfa yuyunulfa765@gmail.com
2
Menurut Edward Glaser, Mengembangkan Gagasan Dewey
Mendefinisikan sebagai suatu sikap mau berfikir secara mendalam tentang masalah-
masalahdan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang. suatu macam
keterampilan umtuk menerapakan metode-metode tersebut. Glaser mengganti kata ‘Bukti’
sebagai kata pengganti ‘Alasan’ yang jika tidak maka kalimat kedua bunyinya akan sangat
mirip. Gleser mengangkat kedua elemen ini, mengakui berfikir kritis sebagiannya merupakan
hal yang memiliki keterampilan itu.
Robert Ennis – Denifisi Yang Dipakai Secara Luas
Berfikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk
memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan (lihat Norris and Ennis, 1989).
Richard Paul Dan ‘Berfikir Tentang Pikiran Anda Sendiri’
Berfikir Kritis adalah mode berfikir mengenai hal, subtansi atau masalah apa saja ,
dimana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil
sruktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standart-standart intelektual
padanya (Paul, Fisher and Nosich, 1993, hlm.4).
Keterampilan Penting Dalam Pemikiran Kritis
a) mengenal masalah
b) menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu
c) mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan
d) mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan
e) memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dank has
Denifisi Akhir Mengenai Berfikir Kritis
Menurut Michael scriven, berfikir kritis adalah Interpretasi dan evaluasi yang terampil
dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi (Fisher and Scriven,
1997, hlm. 21)
Sangat jelas berfikir kritis berbeda dengan berfikit tidak reflektif, jenis berpikir dimana
kita langsung mengarah ke kesimpulan atau menerima beberapa bukti, tuntutan dan keputusan
begitu saja tanpa sungguh-sungguhmemikirkannya.
3
Mengidentifikasi Alasan Dan Kesimpulan.
Menentukan Keberadaan Penalaran
Pertama harus dipahami kita memakai bahasa untuk banyak maksud di samping
mencoba untuk meyakinkan orang lain akan satu titik pandang.
Bahasa penalaran : Bagian I
Jenis bahasa yang secara khusus di pakai oleh para pengguna bahasa inggris untuk
menyampaikan sebuah lelucon untuk mengemukakan bahwa mereka mengargumentasikan
sebuah kasus bahwa mereka mengemukakan alasan-alasan untuk sebuah kesimpulan.
Bahasa penalaran : Bagian II
Sekali anda menyadari kata-kata seperti ‘oleh karena itu’, ‘sehingga’, dan ‘karena’
memiliki peran khusus semacam ini dalam memberi petunjuk terhadap apa yang ingin kita
katakana ketika kita mengargumentasikan sebuah kasus , segera sesudah itu pula jelas ada
banyak kata lain yang juga memainkan peranan penting dalam penalaran.
Memahami Penalaran Berbagai Pola Penalaran
1. Kasus yang paling sederhana
2. Memberi alasan ‘ Berdampingan’
3. ‘Rantai’ Penalaran
4. Alasan yang harus dipakai bersama-sama: alasan ‘Bersama’
5. Pola penalaran yang lebih kompleks
6. Hipotesis dan Kalimat lain yang lebih kompleks
Argument Versus Penjelasan
a. Merupakan sebuah argument
b. Dan c) merupakan penjelasan sebab akibat
e. mengetahui lebih banyak konteks penggunaannya.
Menarik Lebih Dari Satu Kesimpulan
Memahami Penalaran:
a. Asumsi
b. Konteks
c. Peta berfikir untuk memahami dan mengevaluasi pemikiran
4
Mengklarifikasi Dan Menginterpretasi Pernyataan Dan Gagasan
1) Apa Masalahnya (Kekaburan, Ambiguitas, Kebutuhan Akan Contoh Atau Apa)
2) Siapa Audiensnya (Apa Latar Belakangnya Pengetahuan Dan Keyakinan Audiens
Yang Dapat Di Asumsikan)
3) Berdasarkan Audiensnya, Apakah Yang Akan Memberikan Cukup Klarifikasikan
Untuk Tujuan Terkini
Sumber-sumber klarifikasi yang mungkin
Cara-cara mengklarifikasikan istilah dan gagasan
4) Berapa banyak detail yang dibutuhkan audiens dalam situasi ini
5) Masalah yang menuntut klarifikasi dalam penalaran
Akseptabilitas Alasan: Termasuk Kredibilitasnya
1) Akseptabilitas pertanyaan disesuaikan dengan konteks
2) Berbagai jenis klaim
3) Akseptabilitas klaim
a) Seberapa pantaskah klaim itu
b) Apakah konteks klaim itu mempengaruhi akseptibilitasnya
c) Apakah klaim itu membutuhkan keahlian/penelitian untuk menentukan
d) Apakah klaim itu secara luas dikenal atau diyakini
e) Seberapa banyak klaim itu cocok dengan keyakinan kita lainnya
f) Apakah klaim itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya
4) Ringkasan, peta berpikir untuk menilai akseptabilitas

More Related Content

Viewers also liked

Angket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis okAngket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis okRosyid Althaf
 
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswaLembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswaRetnani Eni
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranerma_hening
 
media pembelajaran berbasisi komputer
media pembelajaran berbasisi komputermedia pembelajaran berbasisi komputer
media pembelajaran berbasisi komputerTiyaIndahCahyani
 
Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer Idha Fitriani
 
Pembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerPembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerGuna Nugraha
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaransaipul anam
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifSaleha Salleh
 
MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)Dini H Nupus
 
PPT Pembelajaran Berbasis Komputer
PPT Pembelajaran Berbasis KomputerPPT Pembelajaran Berbasis Komputer
PPT Pembelajaran Berbasis KomputerHanna Karimah
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisYadi Pura
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (19)

Angket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis okAngket berpikir kritis ok
Angket berpikir kritis ok
 
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswaLembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
 
Angket kreativitas
Angket kreativitasAngket kreativitas
Angket kreativitas
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
media pembelajaran berbasisi komputer
media pembelajaran berbasisi komputermedia pembelajaran berbasisi komputer
media pembelajaran berbasisi komputer
 
Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer Media embelajaran berbasis komputer
Media embelajaran berbasis komputer
 
Berpikir kritis
Berpikir kritisBerpikir kritis
Berpikir kritis
 
Pembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputerPembelajaran berbasis komputer
Pembelajaran berbasis komputer
 
Makalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaranMakalah model-pembelajaran
Makalah model-pembelajaran
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Model pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatifModel pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif
 
MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)MATERI PELUANG (kelas X)
MATERI PELUANG (kelas X)
 
PPT Pembelajaran Berbasis Komputer
PPT Pembelajaran Berbasis KomputerPPT Pembelajaran Berbasis Komputer
PPT Pembelajaran Berbasis Komputer
 
Bab x peluang
Bab x  peluangBab x  peluang
Bab x peluang
 
7. model pembelajaran ,120209
7. model pembelajaran ,1202097. model pembelajaran ,120209
7. model pembelajaran ,120209
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
 

Similar to Berpikir kritis

Bab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran KomunikasiBab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran Komunikasiyewpohhuat01
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANzenyusup
 
Berpikir kritis 1
Berpikir kritis 1Berpikir kritis 1
Berpikir kritis 1Feby Biy
 
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
Berpikir  Kritis  atau Critical ThinkingBerpikir  Kritis  atau Critical Thinking
Berpikir Kritis atau Critical ThinkingHariSupriyadi3
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisGoogle
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritisAliff Farid
 
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.pptKonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.pptshinarsamsinar
 
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikBab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikPak Teh Naim
 
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisRPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisNur Arifaizal Basri
 

Similar to Berpikir kritis (20)

Rangkuman berpikir kritis
Rangkuman berpikir kritisRangkuman berpikir kritis
Rangkuman berpikir kritis
 
Tugas berpikir kritis
Tugas berpikir kritisTugas berpikir kritis
Tugas berpikir kritis
 
Bab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran KomunikasiBab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran Komunikasi
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
 
4. rangkuman buku
4. rangkuman buku4. rangkuman buku
4. rangkuman buku
 
Berpikir kritis dan berpikir kreatif
Berpikir kritis dan berpikir kreatifBerpikir kritis dan berpikir kreatif
Berpikir kritis dan berpikir kreatif
 
Berpikir kritis 1
Berpikir kritis 1Berpikir kritis 1
Berpikir kritis 1
 
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
Berpikir  Kritis  atau Critical ThinkingBerpikir  Kritis  atau Critical Thinking
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
BERNALAR KRITIS.pptx
BERNALAR KRITIS.pptxBERNALAR KRITIS.pptx
BERNALAR KRITIS.pptx
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
PEMIKIRAN
PEMIKIRANPEMIKIRAN
PEMIKIRAN
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.pptKonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
 
Tugasan p.kritis
Tugasan p.kritisTugasan p.kritis
Tugasan p.kritis
 
Hbml4303
Hbml4303Hbml4303
Hbml4303
 
Bab 2 pd
Bab 2 pdBab 2 pd
Bab 2 pd
 
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikBab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
 
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logisRPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
RPL 1 LEMBAR berpikir kritis dan logis
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 

Berpikir kritis

  • 1. 1 4. Berfikir Kritis BERPIKIR KRITIS Berfikir kritis merupakan sebuah keterampilan keterampilan yang di ajarkan secara jelas bertujuan untuk menfasilitasi pengalihannya ke bidang dan konteks lain. Akan dijelaskan berfikir kritis secara “terajarkan” karena akan dapat memahami bagaimana metode yang dijelaskan dalam beberapa konteks yang diajarkan. Maka akan dapat mempermudah dipahami. Menurut John Dewey Dan “Berfikir Reflektif” Berfikir reflektif merupakan pertimbangan yang aktif, persistent (terus-menerus), dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan yang diterima begitu saja di pandang dari sudut alasan-alasan yang mendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang menjadi kecenderungannya(Dewey, 1909,hlm.9). UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen http://www.unusida.ac.id Berpikir & Menulis Ilmiah Oleh: jum’at, 17 Februari 2017 Yuyun ni’matul ulfa yuyunulfa765@gmail.com
  • 2. 2 Menurut Edward Glaser, Mengembangkan Gagasan Dewey Mendefinisikan sebagai suatu sikap mau berfikir secara mendalam tentang masalah- masalahdan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang. suatu macam keterampilan umtuk menerapakan metode-metode tersebut. Glaser mengganti kata ‘Bukti’ sebagai kata pengganti ‘Alasan’ yang jika tidak maka kalimat kedua bunyinya akan sangat mirip. Gleser mengangkat kedua elemen ini, mengakui berfikir kritis sebagiannya merupakan hal yang memiliki keterampilan itu. Robert Ennis – Denifisi Yang Dipakai Secara Luas Berfikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan (lihat Norris and Ennis, 1989). Richard Paul Dan ‘Berfikir Tentang Pikiran Anda Sendiri’ Berfikir Kritis adalah mode berfikir mengenai hal, subtansi atau masalah apa saja , dimana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil sruktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standart-standart intelektual padanya (Paul, Fisher and Nosich, 1993, hlm.4). Keterampilan Penting Dalam Pemikiran Kritis a) mengenal masalah b) menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-masalah itu c) mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan d) mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan e) memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dank has Denifisi Akhir Mengenai Berfikir Kritis Menurut Michael scriven, berfikir kritis adalah Interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi (Fisher and Scriven, 1997, hlm. 21) Sangat jelas berfikir kritis berbeda dengan berfikit tidak reflektif, jenis berpikir dimana kita langsung mengarah ke kesimpulan atau menerima beberapa bukti, tuntutan dan keputusan begitu saja tanpa sungguh-sungguhmemikirkannya.
  • 3. 3 Mengidentifikasi Alasan Dan Kesimpulan. Menentukan Keberadaan Penalaran Pertama harus dipahami kita memakai bahasa untuk banyak maksud di samping mencoba untuk meyakinkan orang lain akan satu titik pandang. Bahasa penalaran : Bagian I Jenis bahasa yang secara khusus di pakai oleh para pengguna bahasa inggris untuk menyampaikan sebuah lelucon untuk mengemukakan bahwa mereka mengargumentasikan sebuah kasus bahwa mereka mengemukakan alasan-alasan untuk sebuah kesimpulan. Bahasa penalaran : Bagian II Sekali anda menyadari kata-kata seperti ‘oleh karena itu’, ‘sehingga’, dan ‘karena’ memiliki peran khusus semacam ini dalam memberi petunjuk terhadap apa yang ingin kita katakana ketika kita mengargumentasikan sebuah kasus , segera sesudah itu pula jelas ada banyak kata lain yang juga memainkan peranan penting dalam penalaran. Memahami Penalaran Berbagai Pola Penalaran 1. Kasus yang paling sederhana 2. Memberi alasan ‘ Berdampingan’ 3. ‘Rantai’ Penalaran 4. Alasan yang harus dipakai bersama-sama: alasan ‘Bersama’ 5. Pola penalaran yang lebih kompleks 6. Hipotesis dan Kalimat lain yang lebih kompleks Argument Versus Penjelasan a. Merupakan sebuah argument b. Dan c) merupakan penjelasan sebab akibat e. mengetahui lebih banyak konteks penggunaannya. Menarik Lebih Dari Satu Kesimpulan Memahami Penalaran: a. Asumsi b. Konteks c. Peta berfikir untuk memahami dan mengevaluasi pemikiran
  • 4. 4 Mengklarifikasi Dan Menginterpretasi Pernyataan Dan Gagasan 1) Apa Masalahnya (Kekaburan, Ambiguitas, Kebutuhan Akan Contoh Atau Apa) 2) Siapa Audiensnya (Apa Latar Belakangnya Pengetahuan Dan Keyakinan Audiens Yang Dapat Di Asumsikan) 3) Berdasarkan Audiensnya, Apakah Yang Akan Memberikan Cukup Klarifikasikan Untuk Tujuan Terkini Sumber-sumber klarifikasi yang mungkin Cara-cara mengklarifikasikan istilah dan gagasan 4) Berapa banyak detail yang dibutuhkan audiens dalam situasi ini 5) Masalah yang menuntut klarifikasi dalam penalaran Akseptabilitas Alasan: Termasuk Kredibilitasnya 1) Akseptabilitas pertanyaan disesuaikan dengan konteks 2) Berbagai jenis klaim 3) Akseptabilitas klaim a) Seberapa pantaskah klaim itu b) Apakah konteks klaim itu mempengaruhi akseptibilitasnya c) Apakah klaim itu membutuhkan keahlian/penelitian untuk menentukan d) Apakah klaim itu secara luas dikenal atau diyakini e) Seberapa banyak klaim itu cocok dengan keyakinan kita lainnya f) Apakah klaim itu berasal dari sumber yang dapat dipercaya 4) Ringkasan, peta berpikir untuk menilai akseptabilitas