SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PANCASILA DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN
REPUBLIK INDONESIA
Oleh : Kelompok IV
PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bersama
pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945, disahkan oleh
PPKI pada tahun 1945, tepatnya tanggal 18 Agustus.
Dalam ilmu hukum Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 mempunyai kedudukan diatas pasal-pasal
Undang-Undang Dasar 1945, namun keduanya terjalin
dalam suatu hubungan kesatuan yang kausal dan
organis.
PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
PEMBUKAAN
( P r e a m b u l e )
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri-
keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945
PEMBUKAAN
( P r e a m b u l e )
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri-
keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
ALINEA KE 1,2 dan 3
Dimana pada ketiga alinea ini memuat segolongan pernyataan
yang tidak memiliki hubungan kausal organis dengan pasal-
pasalnya. Bagian ini memuat serangkaian pernyataan yang
menjelaskan peristiwa yang mendahului terbentuknya negara
Indonesia
ALINEA KE 4
Dimana pada alinea ini memiliki hubungan ‘kausal organis’,
sehingga erat hubungannya dengan isi pasal-pasal
UUD 1945. Bagian ini memuat dasar-dasar fundamental negara
yaitu : tujuan negara, ketentuan UUD negara, bentuk negara dan
dasar filsafat negara Pancasila.
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM
TERTINGGI
Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam
kaitannya dengan tertib hukum Indonesia memiliki dua
aspek yang sangat fundamental, yaitu :
Pertama, memberikan faktor-faktor mutlak bagi
terwujudnya tertib hukum Indonesia
Kedua, memasukkan diri ke dalam tertib hukum Indonesia
sebagai tertib hukum tertinggi
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM
TERTINGGI
Dalam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
dasar Negara Republik Indonesia, pada hakikatnya
merupakan suatu dasar dan asas kerokhanian dalam
setiap aspek penyelenggaraan negara termasuk dalam
penyusunan tertib hukum Indonesia. Maka kedudukan
Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 adalah sebagai sumber dari segala sumber
hukum Indonesia.
Dengan demikian seluruh peraturan perundang-
undangan di Indonesia harus bersumber pada
Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung
Asas kerokhanian Negara atau Dasar Filsafat Negara RI.
PEMBUKAAN UUD 1945 MEMENUHI SYARAT
ADANYA TERTIB HUKUM INDONESIA
Syarat-syarat tertib hukum yang dimaksud yaitu
meliputi empat hal, antara lain :
1. Adanya kesatuan subjek, yaitu penguasa yang
mengadakan peraturan hukum. Hal ini terpenuhi
dengan adanya suatu Pemerintahan Negara
Republik Indonesia (Pembukaan UUD 1945 al.IV)
2. Adanya kesatuan asa kerokhanian, yang
merupakan suatu dasar dari keseluruhan peraturan-
peraturan hukum, yang merupakan sumber dari
segala sumber hukum. Hal ini terpenuhi oleh
adanya dasar filsafat negara Pancasila
sebagaimana tercantum dalam alinea IV
Pembukaan UUD 1945
PEMBUKAAN UUD 1945 MEMENUHI SYARAT
ADANYA TERTIB HUKUM INDONESIA
3. Adanya kesatuan daerah, dimana peraturan-
peraturan hukum itu berlaku, terpenuhi oleh kalimat
seluruh tumpah darah Indonesia.
4. Adanya kesatuan waktu, dimana seluruh
peraturan-peraturan hukum itu berlaku. Hal ini
terpenuhi dengan kalimat alinea IV Pembukaan
UUD 1945 “...... Maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia”. Hal ini
menunjukkan saat mulai berdirinya negara Republik
Indonesia yang disertai dengan suatu tertib hukum,
sampai seterusnya selama kelangsungan hidup
negara RI.
PEMBUKAAN UUD 1945 MEMENUHI SYARAT
ADANYA TERTIB HUKUM INDONESIA
Adapun kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam tertib
hukum Indonesia adalah sebagai berikut :
Pertama : menjadi dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945
memberikan faktor-faktor mutlak bagi adanya suatu tertib
hukum Indonesia. Hal ini dalam Pembukaan UUD 1945
telah terpenuhi.
Kedua : Pembukaan UUD 1945 memasukkan diri di
dalamnya sebagai ketentuan hukum yang tertinggi,
sesuai dengan kedudukannya yaitu sebagai asas bagi
hukum dasar baik yang tertulis (UUD), maupun hukum
dasar tidak tertulis (convensi), serta peraturan-peraturan
hukum yang lainnya yang lebih rendah (Notonegoro,
1947 : 45)
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI POKOK KAIDAH
NEGARA YANG FUNDAMENTAL
Ditinjau dari segi isinya maka Pembukaan UUD 1945
memuat dasar-dasar pokok negara sebagai berikut :
1. Dasar tujuan negara ; tercakup dalam kalimat
“... Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
2. Ketentuan diadakannya UUD Negara ; dimana pernyataan ini
tersimpul dalam kalimat “... Maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia”.
3. Bentuk Negara ; tersimpul dalam kalimat “... yang terbentuk dalam
suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
Rakyat”.
4. Dasar filsafat negara ; tersimpul dalam kalimat “... dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab,...”.
PEMBUKAAN UUD 1945 TETAP TERLEKAT PADA
KELANGSUNGAN HIDUP NEGARA REPUBLIK INDONESIA
17 AGUSTUS 1945
Berdasarkan hakikat kedudukan Pembukaan
UUD 1945 sebagai naskah proklamasi yang terinci,
sebagai penjelmaan Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945, serta dalam ilmu hukum memenuhi
syarat bagi adanya suatu tertib hukum di Indonesia,
dan sebagai Pokok kaidah Negara yang
fundamental, maka Pembukaan UUD 1945 memiliki
hakikat kedudukan hukum yang kuat bahkan secara
yuridis tidak dapat diubah, serta terlekat pada
kelangsungan hidup negara.
PENGERTIAN ISI PEMBUKAAN UUD 1945
Alinea ke 1
Deklarasi kemerdekaan atas seluruh bangsa di dunia yang
merupakan suatu pernyataan yang bersifat universal, asasi
dan mutlak.
Alinea ke 2
Realisasi terhadap hasil perjuangan dalam suatu cita-cita
bangsa dan negara yang telah merdeka
Alinea ke 3
Menyatakan kembali Proklamasi dengan membentuk negara
dan untuk mendapatkan pengakuan yang lebih kuat dari
negara-negara di dunia
Alinea ke 4
Mempertegas kelanjutan berdirinya negara Republik Indonesia
yang mengacu pada prinsip-prinsip pokok kenegaraan.
PENGERTIAN ISI PEMBUKAAN UUD 1945
Adapun tujuan Pembukaan UUD 1945, yaitu :
(Alinea I) untuk mempertanggungjawabkan bahwa
pernyataan kemerdekaan sudah selayaknya, karena
berdasarkan atas hak kodrat yang bersifat mutlak dari
moral bangsa Indonesia untuk merdeka
(Alinea II) untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia
yang ingin dicapai dengan kemerdekaan yaitu :
terpeliharanya secara sungguh-sungguh kemerdekaan
dan kedaulatan negara, kesatuan bangsa, negara dan
daerah atas keadilan hukum dan moral, bagi diri
sendiri dan pihak lain serta kemakmuran bersama
yang berkeadilan
NILAI-NILAI TUHAN, HUKUM KODRAT DAN HUKUM
ETIS YANG TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN UUD
1945
POKOK-POKOK PIKIRAN YANG TERKANDUNG DALAM
PEMBUKAAN UUD 1945
Ada 4 pokok pikiran yang terkandung di dalam
Pembukaan UUD 1945, antara lain :
(1) Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar
asas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
(1) Pokok pikiran ini merupakan penjabaran Sila ke 3
Pancasila
(2) Negara hendak mewujudkan Keadilan Sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
(2) Pokok pikiran ini merupakan penjabaran dari Sila ke
5 Pancasila
POKOK-POKOK PIKIRAN YANG TERKANDUNG DALAM
PEMBUKAAN UUD 1945
(3) Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas
kerakyatan dan permusyawaratan / perwakilan.
(1) Pokok pikiran ini merupakan Dasar Politik Negara
dan penjabaran Sila ke 4 Pancasila
(4) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang maha Esa,
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
(2) Pokok pikiran ini merupakan penjabaran dari Sila ke
1 dan ke 2 Pancasila
SEKIAN . . .
 Terima Kasih

More Related Content

Similar to Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan

Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )sunnysidemochi
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Ainul Fikri
 
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).ppt
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).pptUndang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).ppt
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).pptRipreme
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Rini Dwi
 
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester GanjilRangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester GanjilIWAN SUKMA NURICHT
 
Kelompok 4, 1 eb
Kelompok 4, 1 ebKelompok 4, 1 eb
Kelompok 4, 1 ebratnatoana
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalTutikDaryatni
 
Elvira dhana (15)
Elvira dhana (15)Elvira dhana (15)
Elvira dhana (15)Vira Sherli
 
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945Dameria Siahaan
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesiarezekysholikhah
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanWarnet Raha
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Umi Azizah
 
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASI
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASISLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASI
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASIAngGhie Perdana
 
bahan pembelajaran belajar kelas 8 Bab 2.pptx
bahan pembelajaran belajar kelas 8 Bab 2.pptxbahan pembelajaran belajar kelas 8 Bab 2.pptx
bahan pembelajaran belajar kelas 8 Bab 2.pptxEviRofikoh
 

Similar to Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan (20)

PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
 
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45
 
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).ppt
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).pptUndang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).ppt
Undang-Undang Dasar 1945 (Slide 4.lanjutan minggu 5 ).ppt
 
PKN Kd. 4.3
PKN Kd. 4.3PKN Kd. 4.3
PKN Kd. 4.3
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45
 
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester GanjilRangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
Rangkuman Materi PPKN SMP Kelas 9 Bab 2 Bagian B Semester Ganjil
 
Bab UNDANG -UNDANG 1945
Bab UNDANG -UNDANG 1945Bab UNDANG -UNDANG 1945
Bab UNDANG -UNDANG 1945
 
Bab 2 kelas x
Bab 2 kelas xBab 2 kelas x
Bab 2 kelas x
 
Kelompok 4, 1 eb
Kelompok 4, 1 ebKelompok 4, 1 eb
Kelompok 4, 1 eb
 
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasionalBab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
Bab ii kedudukan dan fungsi uud nkri 1945 dalam sistem hukum nasional
 
Elvira dhana (15)
Elvira dhana (15)Elvira dhana (15)
Elvira dhana (15)
 
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
 
sejarah
sejarahsejarah
sejarah
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASI
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASISLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASI
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASI
 
bahan pembelajaran belajar kelas 8 Bab 2.pptx
bahan pembelajaran belajar kelas 8 Bab 2.pptxbahan pembelajaran belajar kelas 8 Bab 2.pptx
bahan pembelajaran belajar kelas 8 Bab 2.pptx
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan

  • 1. PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA Oleh : Kelompok IV
  • 2. PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bersama pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945, disahkan oleh PPKI pada tahun 1945, tepatnya tanggal 18 Agustus. Dalam ilmu hukum Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mempunyai kedudukan diatas pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945, namun keduanya terjalin dalam suatu hubungan kesatuan yang kausal dan organis.
  • 3. PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e ) Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri- keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • 4. PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PEMBUKAAN ( P r e a m b u l e ) Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri- keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. ALINEA KE 1,2 dan 3 Dimana pada ketiga alinea ini memuat segolongan pernyataan yang tidak memiliki hubungan kausal organis dengan pasal- pasalnya. Bagian ini memuat serangkaian pernyataan yang menjelaskan peristiwa yang mendahului terbentuknya negara Indonesia ALINEA KE 4 Dimana pada alinea ini memiliki hubungan ‘kausal organis’, sehingga erat hubungannya dengan isi pasal-pasal UUD 1945. Bagian ini memuat dasar-dasar fundamental negara yaitu : tujuan negara, ketentuan UUD negara, bentuk negara dan dasar filsafat negara Pancasila.
  • 5. PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib hukum Indonesia memiliki dua aspek yang sangat fundamental, yaitu : Pertama, memberikan faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum Indonesia Kedua, memasukkan diri ke dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum tertinggi
  • 6. PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI Dalam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia, pada hakikatnya merupakan suatu dasar dan asas kerokhanian dalam setiap aspek penyelenggaraan negara termasuk dalam penyusunan tertib hukum Indonesia. Maka kedudukan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia. Dengan demikian seluruh peraturan perundang- undangan di Indonesia harus bersumber pada Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung Asas kerokhanian Negara atau Dasar Filsafat Negara RI.
  • 7. PEMBUKAAN UUD 1945 MEMENUHI SYARAT ADANYA TERTIB HUKUM INDONESIA Syarat-syarat tertib hukum yang dimaksud yaitu meliputi empat hal, antara lain : 1. Adanya kesatuan subjek, yaitu penguasa yang mengadakan peraturan hukum. Hal ini terpenuhi dengan adanya suatu Pemerintahan Negara Republik Indonesia (Pembukaan UUD 1945 al.IV) 2. Adanya kesatuan asa kerokhanian, yang merupakan suatu dasar dari keseluruhan peraturan- peraturan hukum, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum. Hal ini terpenuhi oleh adanya dasar filsafat negara Pancasila sebagaimana tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945
  • 8. PEMBUKAAN UUD 1945 MEMENUHI SYARAT ADANYA TERTIB HUKUM INDONESIA 3. Adanya kesatuan daerah, dimana peraturan- peraturan hukum itu berlaku, terpenuhi oleh kalimat seluruh tumpah darah Indonesia. 4. Adanya kesatuan waktu, dimana seluruh peraturan-peraturan hukum itu berlaku. Hal ini terpenuhi dengan kalimat alinea IV Pembukaan UUD 1945 “...... Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- Undang Dasar Negara Indonesia”. Hal ini menunjukkan saat mulai berdirinya negara Republik Indonesia yang disertai dengan suatu tertib hukum, sampai seterusnya selama kelangsungan hidup negara RI.
  • 9. PEMBUKAAN UUD 1945 MEMENUHI SYARAT ADANYA TERTIB HUKUM INDONESIA Adapun kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia adalah sebagai berikut : Pertama : menjadi dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 memberikan faktor-faktor mutlak bagi adanya suatu tertib hukum Indonesia. Hal ini dalam Pembukaan UUD 1945 telah terpenuhi. Kedua : Pembukaan UUD 1945 memasukkan diri di dalamnya sebagai ketentuan hukum yang tertinggi, sesuai dengan kedudukannya yaitu sebagai asas bagi hukum dasar baik yang tertulis (UUD), maupun hukum dasar tidak tertulis (convensi), serta peraturan-peraturan hukum yang lainnya yang lebih rendah (Notonegoro, 1947 : 45)
  • 10. PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI POKOK KAIDAH NEGARA YANG FUNDAMENTAL Ditinjau dari segi isinya maka Pembukaan UUD 1945 memuat dasar-dasar pokok negara sebagai berikut : 1. Dasar tujuan negara ; tercakup dalam kalimat “... Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial”. 2. Ketentuan diadakannya UUD Negara ; dimana pernyataan ini tersimpul dalam kalimat “... Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia”. 3. Bentuk Negara ; tersimpul dalam kalimat “... yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat”. 4. Dasar filsafat negara ; tersimpul dalam kalimat “... dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,...”.
  • 11. PEMBUKAAN UUD 1945 TETAP TERLEKAT PADA KELANGSUNGAN HIDUP NEGARA REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 1945 Berdasarkan hakikat kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai naskah proklamasi yang terinci, sebagai penjelmaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, serta dalam ilmu hukum memenuhi syarat bagi adanya suatu tertib hukum di Indonesia, dan sebagai Pokok kaidah Negara yang fundamental, maka Pembukaan UUD 1945 memiliki hakikat kedudukan hukum yang kuat bahkan secara yuridis tidak dapat diubah, serta terlekat pada kelangsungan hidup negara.
  • 12. PENGERTIAN ISI PEMBUKAAN UUD 1945 Alinea ke 1 Deklarasi kemerdekaan atas seluruh bangsa di dunia yang merupakan suatu pernyataan yang bersifat universal, asasi dan mutlak. Alinea ke 2 Realisasi terhadap hasil perjuangan dalam suatu cita-cita bangsa dan negara yang telah merdeka Alinea ke 3 Menyatakan kembali Proklamasi dengan membentuk negara dan untuk mendapatkan pengakuan yang lebih kuat dari negara-negara di dunia Alinea ke 4 Mempertegas kelanjutan berdirinya negara Republik Indonesia yang mengacu pada prinsip-prinsip pokok kenegaraan.
  • 13. PENGERTIAN ISI PEMBUKAAN UUD 1945 Adapun tujuan Pembukaan UUD 1945, yaitu : (Alinea I) untuk mempertanggungjawabkan bahwa pernyataan kemerdekaan sudah selayaknya, karena berdasarkan atas hak kodrat yang bersifat mutlak dari moral bangsa Indonesia untuk merdeka (Alinea II) untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai dengan kemerdekaan yaitu : terpeliharanya secara sungguh-sungguh kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan bangsa, negara dan daerah atas keadilan hukum dan moral, bagi diri sendiri dan pihak lain serta kemakmuran bersama yang berkeadilan
  • 14. NILAI-NILAI TUHAN, HUKUM KODRAT DAN HUKUM ETIS YANG TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN UUD 1945
  • 15. POKOK-POKOK PIKIRAN YANG TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN UUD 1945 Ada 4 pokok pikiran yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945, antara lain : (1) Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar asas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (1) Pokok pikiran ini merupakan penjabaran Sila ke 3 Pancasila (2) Negara hendak mewujudkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (2) Pokok pikiran ini merupakan penjabaran dari Sila ke 5 Pancasila
  • 16. POKOK-POKOK PIKIRAN YANG TERKANDUNG DALAM PEMBUKAAN UUD 1945 (3) Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan / perwakilan. (1) Pokok pikiran ini merupakan Dasar Politik Negara dan penjabaran Sila ke 4 Pancasila (4) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. (2) Pokok pikiran ini merupakan penjabaran dari Sila ke 1 dan ke 2 Pancasila
  • 17. SEKIAN . . .  Terima Kasih