1. Kelompok 8
Ajeng Fatwa Fadlilah 1200806
Isma Anggini Saktiani 1206329
Ranti Mayang Sari 1201861
Septian Sugara 1206544
ANALISA BUKU ANDY’S
CORNER: KUMPULAN
CURAHAT HATI ANDY F. NOYA
UNTUK ANAK DEPRESI NON
FIKSI
2. Judul : Andy’s
Corner: Kumpulan
Curahan Hati Andy F.
Noya
Pengarang : Andy
F.Noya
Penerbit : PT.
Benteng Pustaka
Tahun Terbitan :
Agustus, 2008
A. IDENTITAS BUKU
3. Ukuran Buku : 19 cm
x 15,3 cm
Tebal Buku : xxi + 148
halaman
Penyunting : Imam
Risdiyanto
Kata Pengantar : Prof.
Dr. Komaruddin
Hidayat
Desain Sampul :
Andreas Kusumahadi
4. 1. Resensi Buku
Andy mengalami penganiayaa dari anak
yang kakinya lumpuh, sehingga Andy
mengalami depresi dari mulai dia berusia 7 –
47 tahun. Andy sering disingkirkan dari
pergaulan anak-anak sebayanya karena di cap
‘penjajah’ oleh teman-temannya. Oleh anak
yang kakinya lumpuh itu Andy selalu dipukul
menggunakan tongkatnya.
B. SINOPSIS BUKU
5. Sejak saat itu Andy membenci orang-orang yang
kakinya cacat dan menganggap orang-orang yang
kakinya cacat itu adalah orang yang jahat. Untuk
waktu yang cukup lama Andy menderita dilahirkan
sebagai anak berketurunan Belanda. Akan tetapi
pertemuannya dengan sugeng pada usia 47 tahun
mengikis kebencian Andy terhadap orang cacat yang
Ia anggap ‘orang jahat’ untuk menyembuhkan trauma
masa kanak-kanak nya.
6. Bahasa yang
digunakan santai,
semacam obrolan
ringan, namun pesan
yang disampaikan
mengena di hati
pembaca.
Mampu membawa
pembaca ke dalam
suasana peristiwa.
Kisah-kisah hidup
yang ditampilkan
beragam.
Kover buku menarik.
Terdapat ilustrasi-
ilustrasi gambar yang
menarik sehingga
pembaca tidak cepat
meras lelah, penat,
atau bosan saat
membaca.
2. KELEBIHAN
7. Kekurangan Buku Andy’s Corner, lustrasi
gambar yang berbentuk abstrak mungkin
akan menyulitkan sebagian orang dalam
memahami makna atau pesan yang
terkandung di dalamnya.
3. KEKURANGAN
8. Dapat menambah pengetahuan serta
wawasan kita akan makna kenidupan dan
proses yang berlangsung di dalamnya.
Mengingatkan pada kita bahwa apapun yang
terjadi itulah yang terbaik.
Memotivasi kita untuk terus berjuang dan
berkarya dalam hidup
4. MANFAAT
9. Buku ini cocok
digunakan untuk
semua kalangan, bukan
hanya orang dewasa
tetapi remaja dan juga
anak-anak.
Buku ini bisa dijadikan
referensi untuk bahan
bacaan bagi mereka
yang ingin bibliotherapy
dirinya sendiri.
Di dalam buku ini terdapat
bab-bab, di mana setiap
bab mengandung sebuah
cerita inspiratif dan
singkat.
Bab pertama dalam buku
ini berjudul “sugeng” yang
merujuk analisis kami
untuk bisa diberikan
kepada anak-anak yang
depresi, karena tema dari
ceritanya bisa memberikan
motivasi untuk anak-anak
depresi yang mempunyai
permasalahan pada tema
yang sama.
C. KRITERIA BUKU YANG BAIK
10. Cerita sugeng ini menyampaikan sesuatu yang
menarik, yang bisa merubah persepsi seorang Andy
yang telah terpendam dari sejak kecil atas
perlakuaanya yang diterima dari temannya yang
mengalami cacat pada kaki nya, dan mempunyai
usaha di bidang odong-odong yang selalu menyiksa
atau membully Andy. Andy merasa takut setiap kali
melihat orang yang cacat kakinya, takut akan
menyiksa dirinya. Dalam cerita sugeng ini sangat
cocok untuk anak-anak dari 7-12 tahun, karena anak
pada usia itu masih suka untuk bermain odong-
odong.
11. Menurut kami bahasa yang
digunakan dalam buku
tersebut sudah cukup baik
dan mudah di mengerti oleh
anak-anak maupun orang
dewasa, dan didalamnya
terdapat sedikit syair untuk
nyanyian pada saat anak-anak
sedang bermain. Namun
sayang pembaca tidak di beri
kisi-kisi dari cover buku
tersebut sehingga membuat
para pembaca harus
membacanya secara langsung,
dalam cover tersebut hanya
terdapat judul buku dan foto
dari penulisnya sendiri.
Cerita sugeng mempunya latar
seorang Andy pada masa
kcilnya yang mengalami
depresi, dan sering dikucilkan
oleh teman sebayanya karena
mempunyai darah dari
keturunan Belanda serta
sering dipukul oleh anak yang
cacat kakinya yang
mempunyai usaha odong-
odong. Tema disana sudah
sesuai dengan usia anak-
anak, karena disana sudah
memuat kisah mengenai
anak-anak yang suka bermain
secara bersama-sama.
12. Isi dari cerita sugeng disana mempunya pesan moral
yang sangat berarti, diantaranya:
1) jangan melihat orang dari satu sisi,
2) jangan membeda-bedakan orang dari
keturunannya/ etnisnya,
3) serta tidak semua orang sama, walaupun fisiknya
sama belum tentu karakter dan sifatnya sama namun
bisa berbeda.
13. Alur cerita dari cerita
sugeng merupakan alur
mundur, karena disana
diceritakan dari asal mula
seorang Andy kecil yang
mengalami depresi sampai
pada akhirnya Ia bisa
bertemu dengan Sugeng
dalam acara talkshow nya
yang bisa merubah
persepsinya terhadap
teman kecilnya yang cacat
kakinya, namun Sugeng
merupakan sosok yang
ramah, baik, serta sukses
dalam usahanya.
Cerita dalam buku ini dapat
dipercaya karena buku ini
ditulis angsung oleh
seorang Andy yang
mengalaminya sendiri.
Sehingga karakter dari
buku ini real, berdasarkan
cerita yang tidak
mengawang-ngawang yang
belum tentu benar
keberadaanya
14. Dalam cerita sugeng ini tidak
ada ilustrasi yang bisa
membuat cerita ini menjadi
menarik untuk dilihat, hanya
terdapat kata-kata dari isi
cerita tersebut. Namun dalam
beberapa bagian cerita ini
masih mengandung stereotif
dan rasisme, tetapi pada akhir
kesimpulannya terdapat
bantahan tentang stereotif
tersebut.
Bagi pembaca yang sudah
membaca isi cerita sugeng ini
merasa kurang menyenagkan,
karena terdapat gaya bahasa
yang cenderung lebih serius
meskipun masih mudah
dipahami oleh pembaca.
Namun tidak menutup
kemungkinan bagi pembaca
yang sudah meresensi buku
ini, seperti yang tercantum
dalam www.ifaniqbal.com, di
sana terdapat resensi yang
menceritakan semua isi buku,
kelebihan serta kekurangn
dari isi buku tersebut.
15. Seorang Andy yang
berpengalaman langsung dengan
isi cerita sugeng di sana tentunya
dalam mengarang buku tersebut
sudah memhami latar belakang,
waktu serta periode dalam
penulisannya. Terlihat dari
alurnya yang masih bisa di
pahami dan fakta yang
mendukung, namun hanya berupa
fakta deskriftif saja bukan dari
fakta yang berupa data.
Gaya penulisanya yang mudah
dipahami tentunya sudah sesuia
dengan subjek yang menjadikan
sasarannya adalah dari semua
kalangan baik anak-anak,
remaja, maupun
dewasa.ceritanyapun sangat
akurat, karena berdasarkan kisah
nyata yang dialami langsung oleh
penulisnya.
Isi buku tersebut nyatanya sudah
terorganisir dengan baik karena
terdiri dari cerita-cerita pendek di
setiap babnya, tetapi tidak
diperkuat dengan tabel. Buku ini
sudah terdapat KDT, bibliografi
dan daftar isi, namun untuk
indeks tidak ada
17. Pada buku Andy’s Corner ini dapat di pakai untuk
menyembuhkan gejala depresi yang dialamai oleh anak, hal
itu dibuktikan dengan kisah yang dialami oleh Andy kecil,
seorang anak yang mengalami penganiayaan dari seorang
anak yang kakinya lumpuh.
E. REFLEKSI BUKU
18. Andy kecil mengalami depresi
pada masa anak-anak akhir,
yaitu pada umur 7 tahun.
“umur saya 7 tahun dan duduk
di kelas 1 SD”(sugeng:1).
Pada saat itu Andy kecil
mempunyai banyak teman
salah satunya yaitu seorang
anak yang kakinya lumpuh
“anak yang kakinya lumpuh
untuk menompang tubuhnya
dia menggunakan dua tongkat
yang dijepit ketiaknya”
(sugeng:1).
Temanya tersebut mempunya
kereta roda yang mirip dengan
kereta bangsawan Inggris
(odong-odong), anak tersebut
mempunyai tongkat yang bisa
berubah menjadi senjata
untuk digunakan menyiksa
anak-anak yang tidak mampu
membayar upeti ”tongkat itu
sering berubah menjadi
senjata yang mengerikan dan
sangat ditakuti karena
sewaktu-waktu bisa
dipukulkan kebadan atau
kepala kami yang kecil-kecil”
(Sugeng:3).
1. BUKTI ISI BUKU
19. Andy kecil merasa tidak mengerti
kaena hanya dirinyalah yang
selalu disiksa tanpa sebab
apapun. Andy mendapatkan
pukulan dan di bully oleh teman-
temannya meskipun dia tidak
berniat untuk menumpang odong-
odong tersebut “anak itu
memperlihatkan kebenciannya
pada saya. Beberapa kali
tongkatnya menyakiti badan atau
kepala saya bahkan pada saat
saya tidak berniat negandol
keretanya, dia tetap aja
menyakiti saya” (Sugeng:3). Dari
sanalah dia selalu mendapatkan
pukulan dari tongkat anak yang
lumpuh kakinya itu, sehingga
Andy kecil mengalami depresi.
Dari cerita itu Andy mulai
mengalami depresi ditandai
dengan menaruh kebencian
pada orang-orang yang
kakinya cacat atas dasar
perlakuan yang diterimanya
dari anak yang kakinya
lumpuh tersebut “sejak itu
saya sangat benci pada orang-
orang yang kakinya cacat,
orang-orang yang
menggunakan tongkat
penyangga di ketiak. Dalam
pikiran saya mereka yang
kakinya tidak zempurna dan
menggunakan tongkat adalah
orang jahat” (Sugeng: 4).
20. Setelah Andy dewasa trauma
masa kanak-kanak itu sulit ubtuk
dihapus “banyak bayangan wajah
dan perlakuan dan perlakuan
anak bertongkat yang saya terima
dimasa lalu ternyata mengendap
di alam bawah sadar dan kadang
mencuat kepermukaan” (Sugeng:
4). Dari cerita tersebut Andy
mengalami depresi cukup lama
dari usia 7 tahun sampai dewasa,
dan Ia sangat menderita “untuk
jangka waktu yang cukup lama
saya dilahirkan sebagai anak
Belanda” (Sugeng: 5)
Perasaan Andy kecil juga ditandai
dengan menyalahkan diri sendiri
karena terlahir sebagai keturunan
Belanda dan itu sangat menyiksa
dirinya “akibat sering dimusuhi
dan diperlakukan seperti itu,
saya benci terlahir sebagai
keturunan Belanda” (Sugeng: 6).
Andy memerlukan penyembuhan
untuk mengatasi depresinya, dia
akhirnya bertemu dengan Sugeng
yang keadaanya sama dengan
anak yang membuatnya
mengalami depresi “pertemuan
dengan Sugeng mengikis
kebencian yang rupanya masih
mengendap dialam bawah sadar
saya” (Sugeng: 6)
21. Dalam buku ini Andy
mengalami depresi karena
dirinya sering dipukuli oleh
seorang anak yang cacat
kakinya, selain itu Ia juga
dikucilkan oleh orang-orang
dilingkungannya dikarenakan
Ia dilahirkan oleh keluarga
berketurunan Belanda. “Sejak
itu saya sangat benci pada
orang-orang yang kakinya
cacat orang-orang yang
menggunakan tongkat pada
ketiak dalam pikiran saya
mereka yang kakinya tidak
sempurna dan menggunakan
tongkat adalh orang-orang
jahat” (Sugeng: 4)
Kutipan di atas merupan
contoh konkret kebencian
Andy terhadap orang-orang
yang cacat kakinya kebencian
ini muncul karena perlakuan
yang diterimanya dari anak
yang kakinya cacat.
“bayangan wajah dan
perlakuan anak bertongkat
yang aya terima dimasa lalu
itu ternyata mengendap di
alam bawah sadar dan kadang
mencuat dipermukaan”
(Sugeng: 4).
2. CONTOH KONKRET JENIS GANGGUAN
YANG TERDAPAT DALAM ISI BUKU
22. Selama perlakuan yang tidak menyenangkan yang
diterimanya dari orang-orang cacat tersebut Andy juga
mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang-
orang yang disekitarnya. Dia dikucilkan karena berasal dari
keturunan Belanda “untuk jangka waktu cukup lama saya
menderita dilahirkan sebagai ‘anak Belanda’”
(Sugeng:5).”Saya sering disingkirkan dari pergaulan anak-
anak sebaya karena di cap ‘penjajah’”. Begitulah isi kutipan
yang menjelaskan bahwa Andy mengalami gangguan depresi.
“Akibat sering dimusuhi dan diperlakukan seperti itu, saya
benci terlahir sebagai keturunan Belanda” (Sugeng: 6)
23. Setiap tahapan perkembangan
kejiwaan anak memiliki
karakteristik yang berbeda, dan itu
berarti harus berbeda pula
tanggapan anak terhadap buku
bacaan yang dihadapi.
Tiap tahapan mempunyai
karakteristik yang berbeda, walau
tidak dalam pengertian
bertentangan, sejalan dengan
perkembangan tingkat kematangan
anak. Hal itu akan membawa
konsekuensi logis pada adanya
karakteristik yang juga berbeda
dengan bacaan yang dinyatakan
sesuai (matching) dengan tiap
tahapan yang dimaksud.
Brady (dalam Saxby & Winch,
1991:26–27) mengemukakan
bahwa terdapat hal-hal tertentu
yang yang menjadi dasar pemikiran
dalam tahapan perkembangan
anak, yaitu sebagai berikut.
Pertama, pertimbangan
ketertarikan anak terhadap suatu
bacaan harus dilihat sebagai
kriteria seleksi yang lebih penting
daripada anggapan kecocokan yang
dilakukan oleh kacamata dewasa.
Kedua, pemahaman terhadap
perkembangan anak secara umum
dan terhadap tahapan
perkembangan secara khusus akan
memberikan informasi yang
berharga dalam pemilihan bacaan
anak. Ketiga, pemahaman terhadap
tahapan perkembangan anak akan
membantu dalam seleksi bacaan,
tetapi itu bukanlah sesuatu yang
kaku, bukan sebuah harga mati.
3. KESESUAIAN TINGKAT KETERBACAAN
DENGAN KRITERIA PEMBACA
24. Apa implikasi pemahaman terhadap proses pemerolehan bahasa
anak tersebut bagi pemilihan buku bacaan? Satu hal yang pasti
adalah bahwa pemilihan bacaan itu mesti didasarkan pada
materi yang dapat dipahami anak, yang dituliskan dengan
bahasa yang sederhana sehingga dapat dibaca dan dipahami
anak, dengan mempertimbangkan keserdahanaan (atau
kompleksitas) kosakata dan struktur namun, sekaligus juga
berfungsi meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan
berbahasa anak.
Berdasarkan kriteria diatas buku Andy’s Corner ini tingkat
keterbacaannya tidak sesuai dengan usia anak umur 7-12 tahun.
Dari segi bahasa yang disajikan dalam buku ini tidak terlalu
berat untuk dibaca oleh anak-anak. Seperti kita ketahui
kosakata yang dikuasai anak belum begitu banyak, sehingga
mereka akan kesulitan dalam mencerna kata-kata yang ada
pada buku ini. Oleh karena itu, buku ini hendaknya dibacakan
oleh orang dewasa dengan bahasa yang disesuaikan dengan
umur anak tersebut.
25. Saran implementasi pada proses bibliotherapi dengan
menggunakan buku ini yaitu dengan cara dibacakan atau
diceritakan oleh orang dewasa atau terapis, dikarenakan buku
ini secara bahasa sulit dipahami atau dicerna oleh anak-anak,
selain itu tampilan dari buku ini tidak menarik untuk
membacanya.
4. SARAN IMPLEMENTASI DAN TAHAP
PELAKSANAAN BIBLIOTHERAPY
26. Kesiapan
Seleksi Buku
Membacakan buku
Strategi tindak lanjut
Setelah terapi dilakukan, anak tersebut harus tetap dipantau
atau dilakukan pengawasan
TAHAPAN BIBLIOTHERAPY DENGAN
MENGGUNAKAN BUKU INI SEBAGAI BERIKUT: