Dokumen tersebut membahas tentang ketuhanan versi Pancasila, konsep negara dan agama, nilai-nilai Pancasila terhadap sila pertama, mewujudkan kehidupan beragama, dan pemahaman terhadap Pancasila. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas hubungan antara negara dan agama menurut Pancasila serta cara mewujudkan ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Konsep Negara dan Agama yang ditentukan
oleh Dasar Ontologis Manusia
Nilai-nilai Pancasila Terhadap Sila ke-1
Pemahaman dan Pelanggaran terhadap
Pancasila
Mewujudkan Kehidupan Yang Didasari Iman
dan Takwa
Mengembangkan Sikap Percaya dan Takwa
Terhadap Tuhan YME
3. A. NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
TERHADAP SILA KE-1
– Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang hanya ada di negara
kita. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan hasil rumusan dari nilai-nilai
dan norma-norma yang berakar dan tumbuh dalam dan dari kepribadian bangsa
Indonesia yang dijiwai oleh agama yang hidup di negara ini.
– Dalam Pancasila telah dijamin kebebasan hidup beragama terutama pada sila
pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Isi Pancasila telah diterima oleh umat
beragama di Indonesia karena mengandung pengertian umum yang tidak
bertentangan dengan dasar keyakinan masing-masing agama. Yang menjadi
keharusan ialah setiap bangsa Indonesia mesti berketuhanan Yang Maha Esa.
4. Kita wajib mengakui dan meyakini, bahwa di luar alam semesta ini masih ada zat yang
sempurna, yaitu Tuhan. Tuhan pencipta alam semesta sekaligus sebagai pengatur. Yang
paling utama dan pokok, yaitu melaksanakan segala perintah dan menjauhi semua
larangan-Nya.
Pengakuan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebenarnya telah
dinyatakan pula dalam UUD 1945, baik pada bagian pembukaan maupun pada bagian
batang tubuhnya. Pada bagian pembukaan, terdapat dalam alinea ke-3 yang
menyatakan bahwa “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa…maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
Pada bagian Batang Tubuh, tercantum pada pasal 29 ayat 1 dan 2, sebgai berikut:1.
Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa;
5. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan
beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu.
Pengaturan kehidupan beragama di Indonesia secara yuridis diperkuat oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) sebagaimana trcantum pada:Pasal 156 A :
“Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya lima tahun barang siapa dengan sengaja dimuka umum mengeluarkan
perasaan atau melakukan perbuatan:
1. Yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di
Indonesia.
2. Dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga yang tidak bersendikan Ketuhanan Yang
Maha Esa.Pasal 175 : “Barangsiapa dengan kekerasan atau dengan ancaman kekerasan merintangi pertemuan agama
umum yang diizinkan atau upacara penguburan mayat duhukum dengan hukuman penjara selama-lamanya satu tahun
empat bulan”
6. B. KONSEP TENTANG NEGARA DAN AGAMA YANG
DITENTUKAN OLEH DASAR ONTOLOGIS MANUSIA
1. Hubungan Negara dengan Agama Menurut Pancasila. Jika dirinci makna hubungan negara dengan agama
(1) Negara adalah berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa
(2) Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang Berketuhanan yang Maha Esa.Konsekuensinya setiap warga
memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.
(3)Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekulerisme karena hakikatnya manusia berkedudukan kodrat sebagai
makhluk Tuhan.
(4) Tidak ada tempat bagi pertentangan agama,golongan agama,antar dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk
agama.
7. (5) Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketaqwaan itu bukan hasil paksaan bagi siapapun juga.
(6) Oleh karena itu harus memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam negara.
(7) Segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara harus sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan
yang Maha Esa terutama norma-norma Hukum positif maupun norma moral baik moral negara maupun moral
para penyelenggara negara.
(8) Negara pada hakikatnya merupakan “…berkat rahmat Allah Yang Maha Esa.
2. Hubungan Negara dengan Agama Menurut Paham Theokrasi
Bahwa antara agama dengan negara tidak dapat dipisahkan. negara menyatu dengan agama,
pemerintahan dijalankan berdasarkan firman-firman Tuhan. Dalam praktek kenegaraan terdapat
dua macam pengertian negara theokrasai, yaitu negara theokrasi langsung dan tak langsung.
8. a. Negara Theokrasi Langsung
Dalam sistem negara theokrasi langsung, kekuasaan
adalah otoritas Tuhan. adanya negara di dunia ini adalah
atas kehendak Tuhan, dan yang memerintah adalah
Tuhan.
b. Negara Theokrasi Tidak Langsung
Negara Theokrasi tidak langsung menyatakan bahwa pemerintahan bukan
diperintah langsung oleh Tuhan, melainkan kepala Negara atau Raja, yang
memiliki otoritas atas nama Tuhan (semuanya memerintah atas kehendak Tuhan).
Kekuasaan dalam negara merupakan suatu karunia dari Tuhan. Raja mengemban
tugas suci dari Tuhan untuk memakmurkan rakyatnya.
9. 1. Hubungan Negara Dengan Agama Menurut Sekulerisme
Sekulerisme berpandangan bahwa negara adalah hubungan keduniawian atau masalah-masalah keduniawian ( hubungan
manusia dengan manusia ).
2. Hubungan Negara dengan Agama Menurut Paham Liberalis
Negara memberi kebebasan kepada warganya untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya
nasing-masing. Namun Tuhan atau atheis, bahkan negara liberal memberi kebebasan untuk menilai dan mengkritik agama. Misalnya
Salman Rusdi yang mengkritik kitab suci dengan tulisan ayat-ayat setan. Karena menurut paham liberal bahwa kebenaran individu
adalah sumber kebenaran tertinggi.
3. Hubungan Negara dengan Agama Menurut Paham Komunis
Agama menurut komunisme adalah realisasi fanatis makhluk manusia, agama adalah keluhan makhluk tertindas. Oleh karena
itu menurut komunisme Marxis, agama adalah merupakan candu. Negara yang berpaham komunisme adalah bersifat etheis bahkan
bersifat antitheis, melarang dan menekan kehidupan agama. Nilai yang tertinggi dalam negara adalah materi sehingga nilai manusia
ditentukan oleh materi.
10. C. MENGEMBANGKAN SIKAP YANG DIDASARI PERCAYA DAN
TAKWA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI.
Kita manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus mempunyai suatu kewajiban untuk beriman dan
bertakwa dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak melakukan berbagai kegiatan. seperti berdagang,
bertani, guru, pengusaha, dan sebagainya. selain itu, kita selalu mengadakan hubungan dalam bentuk
komunikaasi dengan orang lain.
11. Contoh:
1. Kita tahu, bahwa sekarang serba cangih.
Salah satunya adalah diciptakannya pesawat
ulang-alik oleh bangsa Amerika. Pesawat ini
dapat pergi ke bulan dengan waktu yang singkat
dan dapat ditumpangi manusia. Dalam
perbuatan dan penggunaan alat ini bila tidak
dilandasi dengan rasa iman dan takwa, manusia
cenderung bersifat sombong. Maka akan
menimbulkan bencana untuk sendirinya.
Untuk mengenbangkan sikap percaya dan takwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa perlu adanya pembinaan.
Pembinan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut :
KETELADANAN
Semua tindakan dan perilaku yang baik perlu kita teladani.
Sebagai generasi muda khususnya pelajar, kita harus mampu
berbuat baik, yang didasari rasa iman dan takwa. Perbuatan
yang demikian merupakan teladan bagi adik-adik generasi
penerus kita. Jadi, segala perbuatan yang kita lakukan harus
dilandasi iman dan takwa sebab perbuatan ini akan diteladani
oleh penerus kita.
12. D. MEWUJUDKAN KEHIDUPAN YANG DIDASARI IMAN DAN TAKWA
TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA, DALAM KEHIDUPAN KELUARGA,
KAMPUS, DAN MASYARAKAT
– DI DALAM KELUARGA
– Dalam keluarga yang beragama islam pada waktu akan makan mengucapkan
Bismillahirrohmanirrohim. Demikian pula pada keluarga yang beragama lain
sebelum dan sesudah makan juga mengucapkan doa. Semua agama yang ada di
negara kita mengajarkan bahwa setiap anak selalu mematuhi nasihat orang
tuanya.
13. 2. DI DALAM LINGKUNGAN
KAMPUS
Misalnya kita melakukan kegiatan
kebersihan lingkungan, karena kebersihan
adalah sebagian daripada iman. Kita
mengadakan acara memperingati hari-hari
besar agama. Sesama teman harus saling
menghormati. Dan juga kepada para dosen
pengajar harus patuh dan juga menghormati.
Yang muda dihargai dan yang tua dihormati
. DI DALAM MASYARAKAT
Misalnya, kita harus tabah dalam menghadapi
cobaan. Dalam melakuakn pekerjaan hendaknya
tekun dan jujur. Bila sedang menerima nikmat dari
tuhan kita wajib bersyukur. Sebagai orang yang
bertakwa kita harus saling menghormati antar umat
beragama. Hal-hal semacam ini perlu kita hayati dan
kita lakukan dalam kehidupan bermasyarakat.
14. E. PEMAHAMAN DAN PELANGGARAN
TERHADAP PANCASILA SAAT INI
– Ideologi Pancasila merupakan dasar-dasar negara yang mengakui dan
mengagungkan keberadaan agama dalam pemerintahan. Sehingga kita sebagai
warga negara Indonesia tidak perlu meragukan konsistensi atas Ideologi
Pancasila terhadap agama.
– Agama yang diakui di Indonesia ada 5, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha
dan Hindu.
15. Jadi seiring dengan perkembangan sila Ketuhanan yang Maha Esa, maka dapat dijabarkan dalam
beberapa point penting ( butir Pancasila.) yaitu :
a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Dapat mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda.
d. Dapat membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan.
e. Jadi setiap rakyat Indonesia wajib memeluk satu agama yang diyakini. Tidak ada pemaksaan dan
saling toleransi antara agama yang satu dengan agama yang lain.