2. PENGERTIAN IBADAH
Kata “Ibadah” ( -عبد –يعبد )عبادة berasal dari bahasa Arab yang di artikan dengan taat,
menurut, mengikut,berbakti,berkhidmat,tunduk,patuh, mengesankan dan merendahkan
diri. Sedangkan secara istilah ibadah adalah setiap aktivitas muslim yang dilakukan
ikhlas hanya untuk mengharap ridha Allah dan Rasul – Nya.
3. KLASIFIKASI IBADAH
Para ulama yang sholeh terdahulu mengklasifikasikan ibadah ke dalam dua jenis yakni
ibadah madhah dan ibadah ghairu mahdhah. Landasan klasifikasi yaitu :
IBADAH MAHDHAH = Karena Allah + Sesuai Syariat
IBADAH GHAIRU MADHAH = Berbuat Baik + Karena Allah
4. KLASIFIKASI IBADAH (1/2)
IBADAH MAHDHAH ATAU IBADAH KHUSUS
Ibadah Mahdhah adalah hubungan manusia dengan Tuhannya, yaitu hubungan yang
akrab dan suci antara seorang muslim dengan Allah SWT yang bersifat ritual
(peribadatan), Ibadah mahdhah merupakan manifestasi dari rukun islam yang lima.
Yaitu :
1. Shalat
2. Zakat
3. Puasa
4. Ibadah Haji
5. Umroh
5. KLASIFIKASI IBADAH (2/2)
IBADAH GHAIRU MAHDHAH
Ibadah ghairu mahdhah berarti mencakup semua perilaku manusia yanghubungannya dengan sesama manusia,
yaitu dalam semua aspek kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah swt, yang dilakukan dengan ikhlas
untuk mendapat ridho Allah swt. Ibadah yang termasuk ibadah ghairu mahdhah antara lain :
1. I’tikaf
2. Wakaf
3. Qurban
4. Shadaqah
5. Aqiqah
6. RUANG LINGKUP IBADAH
Islam amat istimewa hingga menjadikan seluruh kegiatan manusia sebagai ibadah apabila diniatkan dengan
penuh ikhlas karena Allah demi mencapai keridhaan-Nya serta dikerjakan menurut cara-cara yang disyariatkan
oleh-Nya. Menurut Ibnu Taimiyah, ruang lingkup ibadah cakupannya sangatlah luas. Bahkan menurut Ibnu
Taimiyah, semua ajaran agama termasuk kedalam ibadah. Akan tetapi untuk mempermudah akan diklasifikasikan
menjadi sebagai berikut:
1. Kewajiban-kewajiban atau rukun-rukun syari’at, yakni shalat, zakat, puasa, dan haji.
2. Tambahan dari kewajiban-kewajiban dalam bentuk ibadah sunnah, yakni berdzikir, membaca Al-Qur’an, berdo’a
dan istighfar.
3. Segala hal yang dalam bentuk hubungan sosial yang baik dan pemenuhan hak-hak manusia, seperti berbuat baik
kepada kedua orang tua, menyantuni anak yatim, fakir miskin, ibnu sabil, menjalin silaturrahmi, dan lain
sebagainya.
4. Akhlak Insaniyah, yakni yang bersifat kemanusiaan. Contoh menjalankan amanah, menepati janji, benar dalam
berbicara, dan lain sebagainya.
5. Akhlak Rabbaniyah (bersifat ketuhanan) yakni mencintai Allah dan RasulNya, takut kepada Allah, ikhlas dan
sabar terhadap hukum-Nya.
7. MOTIVASI IBADAH
Minimalnya ada 4 tingkatan motivasi seseorang untuk melakukan ibadah.
Pertama, dia melaksanakan ibadah karena ia takut dosa apabila dia tidak mengerjakannya.
Kedua, dia melaksanakan ibadah karena ia mengharapkan pahala dari apa yang ia kerjakan.
Ketiga, dia melaksanakan ibadah karena ia mengharapkan ridho Allah SWT.
KEEMPATseseorang beribadah karena ia cinta kepada Allah SWT dan agama yang di ridhoi-Nya, agama
Islam. Seseorang yang cinta pada sesuatu pasti akan melakukan segala sesuatu demi apa yang dicintainya.
8. TUJUAN IBADAH
Pertama, untuk menghadapkan diri kepada Allah SWT dan memfokuskan dalam setiap
keadaan, agar mencapai derajat yang lebih tinggi yakni ketaqwaan.
Kedua, agar terciptanya suatu kemaslahatan dan menghindarkan diri dari perbuatan
keji dan mungkar.
9. HIKMAH IBADAH DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Sebagaimana manusia diciptakan dengan hikmah (tujuan), yaitu untuk beribadah,
manusia pun diperintah untuk beribadah dengan hikmah (tujuan). Secara umum,
diantara butiran hikmah itu adalah:
1. UNTUK MENGUJI MANUSIA
2. UNTUK MENGAGUNGKAN ALLAH
3. UNTUK MENGUATKAN DAN MENDEKATKAN HUBUNGAN DENGAN
ALLAH
4. UNTUK MENSUCIKAN JIWA
5. UNTUK MEREALISASIKAN KETAKWAAN
6. UNTUK MEMBEBASKAN MANUSIA
7. UNTUK MENANAMKAN KARAKTER POSITIF