2. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari 2 kata dari Sansekerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia
Pengertian Pancasila
3. Pengertian Agama
Agama adalah ajaran sistem yang mengatur
tata keimanan kepada Tuhan Yang
mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia
dengan lingkungan
4. Hubungan agama menurut NKRI yang berdasarkan Pancasila
1. Negara berdasar atas ketuhanan Yang maha esa
2. Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakekatnya manusia
berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan
3. Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang berketuhanan yang maha esa.
Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama masing-masing
4. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketahuan itu bukan hasil paksaan bagi
siapapun juga
5. Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam negara
6. Negara pada hakikatnya nya adalah merupakan "berkat rahmat Allah Yang maha esa
7. Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggarakan negara harus sesuai dengan
nilai-nilai ketuhanan Yang maha esa terutama norma-norma hukum positif maupun norma
moral baik, moral agama maupun moral para penyelenggara negara
5. Dengan perkembangan sila ketuhanan yang maha esa dapat dijabarkan dalam
beberapa poin penting atau biasa disebut dengan butir-butir Pancasila
● Mengembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang maha esa
● Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang maha esa sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab
● Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang
maha esa4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang
maha esa kepada orang lain.
● Agama dan kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang maha esa
● Membina kerukunan hidup diantara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang maha esa
● Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
6. Arti penting Pancasila terhadap pluralitas agama
Pada bagian batang tubuh tercantum pada pasal 26 ayat 1 dan 2 sebagai berikut :
1.Negara berdasarkan atas ketuhanan Yang maha esa
2.Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan
beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya itu
Pengaturan kehidupan beragama di Indonesia secara yuridis diperkuat oleh kitab
undang-undang hukum pidana (KUHP) sebagaimana tercantum pada :Pasal 156
: "dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 5 tahun barang siapa
dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan
perbuatan:
1.Yang pada pokoknya bersifat permusuhan penyalahgunaan atau penodaan
terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia
2. Dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga yang
tidak bersendikan ketuhanan Yang maha esa
7. Sila pertama sebagai dasar Pancasila
Sila ketuhanan Yang maha esa yang erat kaitannya dengan agama mengandung nilai-nilai
religius antara lain kekinian terhadap adanya Tuhan Yang maha esa dengan sifat-sifatnya
maha sempurna yakni maha pengasih maha kuasa maha adil dan lain-lain.
Dalam pengembangannya pada sila ketuhanan yang maha esa antara lain percaya dan
takwa kepada Tuhan Yang maha esa, masing-masing atas kemanusiaan yang beradab
Membina adanya kerjasama dan toleransi antara sesama pemeluk agama dan penganut
kepercayaan kepada Tuhan Yang maha esa
8. Makna ketuhanan Yang maha esa
1. Sila pertama dalam Pancasila "ketuhanan Yang maha esa" menjadi faktor penting
untuk mempererat persatuan dan persaudaraan, karena sejarah bangsa Indonesia
perlu dengan penghormatan terhadap nilai-nilai "ketuhanan Yang maha esa“
2. Seminar Pancasila ke-1 tahun 1959 di Yogyakarta berkesimpulan bahwa sila
"ketuhanan Yang maha esa" adalah sebab yang pertama atau causa prima. Ini berarti
"ketuhanan Yang maha esa" harus menjadi landasan dalam melaksanakan
pengelolaan negara dari rakyat, negara bagi rakyat, dan negara oleh rakyat
3. Seminar Pancasila ke-1 tahun 1959 di Yogyakarta juga berkesimpulan bahwa sila
"ketuhanan Yang maha esa" harus dibaca sebagai satu kesatuan dengan sila-sila lain
dalam Pancasila secara utuh
4. "Negara berdasar atas ketuhanan Yang maha esa' juga harus dimaknai bahwa negara
melarang ajaran atau paham yang secara terang-terangan menolak ketuhanan Yang
maha esa, seperti komunisme dan atheisme