Dokumen tersebut membahas konsep kinerja operasional dan trade offs operasional, termasuk definisi, tujuan dan manfaat pengukuran kinerja serta penilaian kinerja, serta metode analisis trade offs yang melibatkan identifikasi pemangku kepentingan dan analisis multi kriteria."
2. 1. THE CONCEPT OF OPERATION
PERFORMANCE AND
OPERATIONAL TRADE OFFS
2. SHAPING OPERATIONAL TRADE OFFS
Permata Pertiwi
3. 1. THE CONCEPT OF OPERATION
PERFORMANCE AND
OPERATIONAL TRADE OFFSA. THE CONCEPT OF
OPERATION
PERFORMANCE
Pengertian Kinerja
Perusahaan
Pengertian Pengukuran
Kinerja dan Penilaian Kinerja
Pengendalian dan Kinerja
Tujuan Pengukuran Kinerja
dan Penilaian Kinerja
Manfaat Pengukuran Kinerja
dan Penilaian Kinerja
B. OPERATIONAL TRADE
OFFS
Pengertian Trade Offs
Pengertian Trade Offs
Analysis (TOA)
Metode Trade Offs Analysis
(TOA)
4. 1. THE CONCEPT OF OPERATION
PERFORMANCE AND OPERATIONAL
TRADE OFFS
A. The Concept of Operation Performance
Pengertian Kinerja Perusahaan
Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang
digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau
aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode
dengan referensi pada jumlah standar seperti biaya-
biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar
efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas
manajemen dan semacamnya (Srimindarti, 2004).
5. 1. THE CONCEPT OF OPERATION
PERFORMANCE AND OPERATIONAL
TRADE OFFS
Pengertian Pengukuran Kinerja dan Penilaian Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan suatu tolak ukur bagi
manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan
perusahaan apakah kinerja perusahaan sudah baik dari segi
keuangan maupun non keuangan.
Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas
operasional organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,
standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
6. 1. THE CONCEPT OF OPERATION
PERFORMANCE AND OPERATIONAL TRADE
OFFS
Pengendalian dan Kinerja
Pengendalian adalah proses mengarahkan sekumpulan
variabel yang meliputi manusia, benda, situasi, dan organisasi
untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Kinerja adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas
perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil
atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional
perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya sumber daya
yang dimiliki.
7. 1. THE CONCEPT OF OPERATION
PERFORMANCE AND OPERATIONAL
TRADE OFFS
Kinerja merupakan contoh yang paling baik dari suatu tipe
pengendalian, dan kinerja ini disebut sebagai “result control ”
karena melibatkan reward dan punishment, baik dengan
individu maupun kelompok. Reward berupa kompensasi
monetary, job security, promosi, otonomi, dan pengakuan
akan diberikan bagi mereka yang dapat menghasilkan good
result bagi perusahaan. Sebaliknya punishment diberikan bagi
mereka yang menghasilkan poor result bagi perusahaan.
Dengan demikian terlihat bahwa ada kaitan atau hubungan
yang saling mempengaruhi antara pengendalian dan kinerja
8. 1. THE CONCEPT OF OPERATION
PERFORMANCE AND OPERATIONAL
TRADE OFFS
Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja & Penilaian
Kinerja (Vincent Gaspersz, 2005)
Tujuan dari pengukuran kinerja adalah untuk menghasilkan data, yang
kemudian apabila data tersebut dianalisis secara tepat akan
memberikan informasi yang akurat bagi pengguna data tersebut.
Berdasarkan tujuan pengukuran kinerja, maka suatu metode
pengukuran kinerja harus dapat menyelaraskan tujuan organisasi
perusahaan secara keseluruhan tujuan organisasi secara keseluruhan
(goal congruence).
Manfaat dari pengukuran kinerja. Suatu pengukuran kinerja akan
menghasilkan data, dan data yang telah dianalisis akan memberikan
informasi yang berguna bagi peningkatan pengetahuan para manajer
dalam mengambil keputusan atau tindakan manajemen untuk
meningkatkan kinerja organisasi.
9. 1. THE CONCEPT OF OPERATION
PERFORMANCE AND OPERATIONAL
TRADE OFFS
B. Operational Trade Offs
Pengertian Trade Offs
Trade offs adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan
terhadap dua hal atau lebih, mengorbankan/menghilangkan suatu
aspek dengan alasan tertentu untuk memperoleh aspek lain dengan
kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang diambil.
Analisis Trade-offs menawarkan bantuan untuk mendapatkan sebuah
kebijakan publik yang akomodatif melalui proses analisis kebijakan
publik yang melibatkan banyak ragam stakeholders dengan banyak
kepentingan, sehingga dalam pengelolaan berbagai kepentingan ini
harus dilakukan secara bijak dan tidak ada yang dimenangkan atau
dikalahkan (win-winsolution ).
10. 1. THE CONCEPT OF OPERATION
PERFORMANCE AND OPERATIONAL
TRADE OFFS
Pengertian Trade Offs Analysis (TOA)
Menurut Crissman et al. (1998) dalam Kismartini (2004),
Trade-Off Analysis (TOA) merupakan proses merancang untuk
mengintegrasikan pembuat keputusan kebijakan publik dan
stakeholders lain dengan sekelompok pakar/ahli untuk
menyediakan informasi yang bersifat kuantitatif
dalam mendukung pengambilan keputusan.
11. 1. THE CONCEPT OF OPERATION
PERFORMANCE AND OPERATIONAL
TRADE OFFS
Metode Trade Offs Analysis (TOA) :
1) Analisis Stakeholders
Brown et al. (2001) dalam Kismatini (2004) menyebutkan bahwa analisis
stakeholders adalah sistem pengumpulan informasi dari individu atau
sekelompok orang yang berpengaruh didalam memutuskan,
mengelompokkan informasi dan menilai kemungkinan konflik yang terjadi
antara kelompok-kelompok berkepentingan dengan areal dimana akan
dilakukan trade-offs.
Untuk melakukan analisis stakeholders participatory diperlukan beberapa
tahapan,yaitu :
a) Identifikasi Stakeholders
b) Menentukan kategori stakeholders dalam kelompok prioritas
c) Menggunakan mekanisme partisipatif kepada kelompok-kelompok stakeholders.
12. 1. THE CONCEPT OF OPERATION PERFORMANCE
AND OPERATIONAL TRADE OFFS
2) Analisis Multi Kriteria
Analisis multi kriteria akan menyediakan kerangka analisis yang mengkaitkan
antara isu permasalahan dan tujuan pengelolaan di masa datang, dan dalam
kajian studi kasus kebijakandalam pengelolaan suatu kawasan konservasi akan
menggunakan pendekatan rezim (regime approach). Dalam pendekatan rezim
ketiga kriteria yakni ekonomi, sosial, dan ekologi masih dikelompokkan lagi
menurut sub kriteria.
Dalam analisis multikriteria ini terdapat beberapa tahapan yaitu :
a) Menentukan skenario pengelolaan
b) Menentukan kriteria dan penilaian dampak
c) Penentuan skor
d) Melibatkan pilihan stakeholders dalam penyusunan peringkat dari
skenario kebijakan
e) Mengidentifikasi bobot peringkat skenario
14. 3. PROPERTIES OF OPERATIONAL TRADE OFFS
4. THE RELATIVE IMPORTANCE OF
PERFORMANCE OBJECTIVES
CHANGES OVER TIME
Muhammad arkan raihan
15. 3. PROPERTIES OF OPERATIONAL TRADE
OFFS
Menurut Bill Gould, ada 3 (tiga) langkah pada operational trade
offs, yaitu:
Mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dari sebanyak
mungkin sumber yang bisa kita lakukan.
Mempertimbangkan informasi itu tanpa penilaian dan emosi,
serta
Membuat keputusan pada informasi itu.
16. 3. PROPERTIES OF OPERATIONAL TRADE
OFFS
Dapat diartikan bahwa kita dapat mengambil trade offs jika kita
mengumpulkan data dan menggali informasi yang ada serta
berfikir realistis.
Penerapan trade offs ini dapat dilakukan pada berbagai bidang
kajian, baik dalam bidang pertanian, perikanan dan kelautan,
farmasi kedokteran, telekomunikasi, transportasi, pertambangan
dan energi, kehutanan, pariwisata, dan lain lain.
17. 4. THE RELATIVE IMPORTANCE OF
PERFORMANCE OBJECTIVES CHANGES
OVER TIME
Ketika daur hidup produk dipendekkan, maka
kebutuhan akan pengembangan produk meningkat.
Apalagi, saat teknologi canggih pada produk baru
ditingkatkan, maka akan meningkatkan biaya dan
resikonya. Misalnya, perusahaan obat melakukan
investasi selama sekitar 12-15 tahun dengan biaya
sebesar $ 400 juta sebelum menerima persetujuan
pada tiap jenis obatnya, meskipun hanya 1 dari 5
produk yang akan berhasil.
18. 4. THE RELATIVE IMPORTANCE OF
PERFORMANCE OBJECTIVES CHANGES
OVER TIME
Strategi Pengembangan Eksternal
• Aliansi
• Joint Venture
• Membeli teknologi atau keahlian dengan mendapatkan
pengembang
Strategi Pengembangan Internal
• Memindah produk yang telah ada
• Memberi kesempatan pada produk yang telah ada
• Pengembangan produk baru secara internal
19. 5. OPERATIONAL EFFICIENCY AND THE
FRONTIER
6. OPERATIONAL EFFICIENCY AND
PRODUCTIVITY
Tyas Siswiandini
20. 5. OPERATIONAL EFFICIENCY AND THE
FRONTIER
A. Operational Efficiency
Pengertian Efisiensi menurut (Susilo, 2011) adalah suatu kondisi atau
keadaan, dimana penyelesaian suatu pekerjaan dilaksanakan dengan
benar dan dengan penuh kemampuan yang dimiliki.
Menurut (Lubis, 2011), pengertian efisiensi ialah suatu proses internal
atau sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk menghasilkan
satu satuan output. Oleh sebab itu efisiensi dapat diukur sebagai ratio
output terhadap input.
(Adisasmita, 2011) mengungkapkan pengertian efisiensi merupakan
komponen-komponen input yang digunakan seperti waktu, tenaga dan
biaya, yang dapat dihitung penggunaannya dan tidak berdampak pada
pemborosan atau pengeluaran yang tidak berarti.
21. 5. OPERATIONAL EFFICIENCY AND THE
FRONTIER
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi keempat tahun 2008,
efisiensi adalah:
1. Ketepatan cara (usaha, kerja, dan sebagainya) dalam menjalankan
sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya yang
bertujuan untuk mencapai kedayagunaan dan ketepatgunaan yang
maksimal.
2. Kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat dengan tidak
membuang waktu, tenaga dan biaya.
3. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
efisiensi adalah ketepatan cara dan kemampuanmenjalankan tugas
dengan baik, tepat, dan mendapatkan hasil yang maksimum tanpa
mengganggu keseimbangan antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga
dan waktu
22. 5. OPERATIONAL EFFICIENCY AND THE
FRONTIER
Beberapa sumber yang dapat dimanfaatkan oleh auditor operasional
didalam mengembangkan kriteria evaluasi khusus untuk efisiensi.
Menurut Arens dan Loebbecke yang mencakup:
1. Kinerja Historis: Seperangkat kriteria yang sederhana dapat
didasarkan pada hasil aktual atau hasil audit dari periode sebelumnya.
Gagasan dibalik penggunaan kriteria ini adalah untuk membandingkan
apakah yang telah dilakukan menjadi lebih baik atau lebih buruk
2. Kinerja yang dapat membandingkan: Sebagian besar kesatuan yang
menjadiaudit operasional tidak bersifat unik. Terdapat kesatuan yang
sama didalam keseluruhan yang dapat diperbandingkan
merupakan sumber yang sangat baik untuk mengembangkan kriteria.
23. 5. OPERATIONAL EFFICIENCY AND THE
FRONTIER
3.Standar Rekayasa: Dalam banyak jenis penugasan audit operasional adala
h mungkin dan layak untuk mengembangkan kriteria berdasarkan standar
rekayasa, misalnya studi waktu dan gerak untuk menentukan tingkat keluaran
produksi kriteria. Hal ini sering memakan waktu dan biaya yang besar
dalam pengembangannya.
4.Diskusi kesepakatan: Kadang-kadang kriteria obyektif sangat
sulit didapat dan sangat memakan biaya, tetapi ada kalanya kriteria dapat
dikembangkan melalui diskusi dan kesepakatan yang sederhana. Pihak-pihak
dalam proses ini harus meliputi manajemen kesatuan yang diperiksa, auditor
operasional dan kesatuan atau orang-orang yang mendapat laporan mengenai
temuan-temuan yang didapat.
24. 5. OPERATIONAL EFFICIENCY AND THE
FRONTIER
B. Teori
Performance Frontier (The Performance Frontier Theory)
Batas kinerja (performance frontier) dihasilkan dari perluasan
konsep batas produksi dan didefinisikan sebagai kinerja maksimum
yang dapat dicapai oleh unit pemanufakturan melalui sekelompok
pilihan operasi (Schmenner dan Swink, 1998).
Terdapat 2 (dua) batas dalam batas kinerja dengan mengacu
pada konsep strategi pemanufakturan, yaitu batas aset (asset
frontier) dan batas pengoperasian (operating frontier).
25. 5. OPERATIONAL EFFICIENCY AND THE
FRONTIER
Teori performance frontier (Clark, 1996; Schmenner dan Swink,
1998; Hayes dan Pisano,1996) diajukan untuk menjembatani
teori trade-offs dan teori kapabilitas kumulatif.
Schmenner dan Swink (1998) menyatakan bahwa hukum
trade-offs dan kapabilitas kumulatif bukanlah rival, tapi saling
melengkapi dalam teori yang lebih luas, yaitu teori performance
frontier.
26. 6. OPERATIONAL EFFICIENCY AND
PRODUCTIVITY
B. Pengertian Produktivitas
Menurut Blocher, Chen, Lin (2000:847), produktivitas adalah hubun
gan antara berapa output yang dihasilkan dan berapa input yang
dibutuhkan untuk memproduksi output tersebut.
Menurut Husien Umar (1999:9), produktivitas mengandung arti
sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output)
dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).
Rumus produktivitas sebagai berikut:
Produktivitas = Efektifitas menghasilkan output / Efisiensi
menggunakan input
27. 6. OPERATIONAL EFFICIENCY AND
PRODUCTIVITY
B. Konsep Produktivitas
Pengertian produktivitas sangat berbeda dengan produksi.
Tetapi produksi merupakan salah satu komponen dari usaha
produktivitas, selain kualitas dan hasil keluarannya.
Produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan
hasil keluaran dan umumnya dinyatakan dengan volume
produksi, sedangkan produktivitas berhubungan dengan
efisiensi penggunaan sumber daya (masukan dalam
menghasilkan tingkat perbandingan antara keluaran dan
masukan).
28. 6. OPERATIONAL EFFICIENCY AND
PRODUCTIVITY
Peningkatan produktivitas dan efisiensi merupakan sumber
pertumbuhan utama untuk mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan. Pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan
juga merupakan unsur penting dalam menjaga kesinambungan
peningkatan produktivitas jangka panjang.
Prinsip dalam manajemen produktivitas adalah efektif dalam
mencapai tujuan dan efisien dalam menggunakan sumber daya
yang tersedia.
29. 6. OPERATIONAL EFFICIENCY AND
PRODUCTIVITY
Unsur-unsur yang terdapat dalam produktivitas :
1) Efisiensi: produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran
efisiensi pemakaian sumber daya (input). Efisiensi merupakan suatu ukuran
dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan
dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Pengertian
efisiensi berorientasi kepada masukan.
2) Efektivitas: merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa
jauh target yang dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu.
Semakin besar presentase target tercapai, semakin tinggi tingkat
efektivitasnya.
3) Kualitas: Secara umum kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa
jauh pemenuhan persyaratan, spesifikasi, dan harapan konsumen. Kualitas
merupakan salah satu ukuran produktivitas. Meskipun kualitas sulit diukur
secara matematis melalui rasio output/input, namun jelas bahwa kualitas
input dan kualitas proses akan meningkatkan kualitas output.
30. 6. OPERATIONAL EFFICIENCY AND
PRODUCTIVITY
C. Arti Penting Produktivitas
Pentingnya arti produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telah
disadari secara universal, tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak
mendapatkan keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai
kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak barang-barang maupun jasa.
Peningkatan produktivitas juga menghasilkan peningkatan
langsung pada standar hidup yang berada di bawah kondisi distribusi
yang sama dari perolehan produktivitas yang sesuai dengan masukan
tenaga kerja.
Produktivitas penting dalam meningkatkan dan
mempertahankan perusahaan dalam hal menghasilkan barang atau jasa
yang pada dasarnya tidak lepas dari peningkatan dan pengefektifan
mutu tenaga kerja sebagai sumber daya manusia yang sangat
menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Pengukuran
produktifitas digunakan untuk mengukur tingkat kinerja yang dicapai
31. 6. OPERATIONAL EFFICIENCY AND
PRODUCTIVITY
D. Pengukuran Produktivitas
Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting
disemua tingkatan ekonomi. Pengukuran produktivitas berhubungan
dengan perubahan produktivitas sehingga usaha-usaha untuk
meningkatkan produktivitas dapat dievaluasi. Pengukuran dapat
juga bersifat prospektif dan sebagai masukan untuk pembuatan keputusan
strategik.
Pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan
produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah untuk menilai apakah
efisiensi produktif meningkat atau menurun. Hal ini berguna sebagai
informasi untuk menyusun strategi bersaing dengan prusahaan lain, sebab
perusahaan yang produktivitasnya rendah biasanya kurang dapat bersaing
dengan perusahaan yang produktivitasnya tinggi. Oleh sebab itu, setiap
perusahaan perlu untuk mencapai produktivitas yang tinggi dengan
33. 6. OPERATIONAL EFFICIENCY AND
PRODUCTIVITY
E. Sumber-sumber Produktivitas
Sumber-
sumber produktivitas menurut H.Hadari Nawawi dan H.M. Martini Hadari(1990:103)
adalah sebagai berikut:
1) Penggunaan pikiran: Produktivitas kerja dikatakan tinggi apabila untuk
memperoleh hasil yang maksimal dipergunakan cara berkerja yang paling mudah.
2) Penggunaan tenaga jasmani: Produktivitas dikatakn tinggi bilamana mengerjakan
sesuatu diperoleh hasil/jumlah terbanyak dan mutu terbaik dengan tidak
banyak menggunakan tenaga jasmani atau rohani.
3) Penggunaan waktu: Semakin singkat jangka waktu yang dipergunakan untuk menca
pai hasil terbanyak dan terbaik, menunjukkan semakin produktif pelaksanaan
suatu pekerjaan.
4) Penggunaan ruangan: Pekerjaan akan produktif apabila sejumlah personil
yang bekerjasama dalam melaksanakan pekerjaan ditempatkan dalam suatu
ruangan yang berdekatan jaraknya.
34. 7. HOW TO IMPROVE OPERATION
EFFICIENCY
8. ANALYZING A COMPETITIVE THREAT
Indira Shanti
35. 7. HOW TO IMPROVE OPERATION
EFFICIENCY
Efisiensi produksi adalah kemampuan menghasilkan produk denga
n biaya rendah. Perusahaan dapat menentukan target efisiensi
produksi dengan menggunakan sistem bench-marking.
Benchmarking adalah metode mengevaluasi kinerja dengan cara
melakukan perbandingan pada beberapa tingkat tertentu, biasanya
suatu tingkat yang telah dicapai oleh perusahaan lain.
Perampingan: Suatu pengurangan dalam jumlah karyawan.
Perusahaan
menentukan berbagai posisi pekerjaan yang dapat di eliminasi tanp
a memengaruhi volume atau kualitas produk yang dihasilkan.
Beberapa bentuk perampingan muncul karena adanya teknologi
yang digunakan untuk menggantikan sumber daya manusia.
36. 8. ANALYZING A COMPETITIVE THREAT
Analisis Strategi Kompetitif
Kompetisi adalah inti dari sukses atau jatuhnya perusahaan. Strategi ko
mpetitif adalah pencapaian posisi kompetitif yang diidamkan dalam
industri, tempat dimana industri berada.
Tujuan strategi kompetitif adalah menciptakan keuntungan dan posisi
yang mendukung dalam melawan kekuatan yang menentukan
persaingan industri.
Suatu perusahaan dikatakan memiliki keunggulan kompetitif ketika per
usahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki pesaing,
melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan
lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan
oleh perusahaan lain.
Terdapat dua strategi kompetitif generik yaitu kepemimpinan biaya dan
diferensiasi.
37. 8. ANALYZING A COMPETITIVE THREAT
Dalam analisanya tentang strategi bersaing (competitive
strategy) atau disebut juga Porter’s Five Forces suatu
perusahaan, Michael A. Porter mendefinisikan 3 (tiga) jenis
strategi generik, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost
Leadership), Pembedaan Produk (Differentiation), dan
Fokus.
38. 8. ANALYZING A COMPETITIVE THREAT
1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)
Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi
produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat
rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen
yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau
menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.
Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini sangat sesuai dengan
kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-involvement,
ketika konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak
membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen
memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan.
Strategi ini membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan
harga bahkan menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam menentukan
harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata)
dan stabil melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya.
39. 8. ANALYZING A COMPETITIVE THREAT
2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)
Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk
sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya.
Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu
perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya.
Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan
dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari
diferensiasi.
Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif
tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price insensitive).
Contoh penggunaan strategi ini secara tepat adalah pada produk barang yang
bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh pesaing. Pada umumnya strategi
biaya rendah dan pembedaan produk diterapkan perusahaan dalam rangka
mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) terhadap
para pesaingnya pada semua pasar. Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang
harus dipenuhi untuk memutuskan memanfaatkan strategi ini ; bidang sumber
40. 8. ANALYZING A COMPETITIVE THREAT
Contoh Perusahaan menggunakan strategi Differensial :
Starbucks dengan kopinya yang memiliki kualitas tinggi dan cita
rasa khas yang berbeda dari coffe shop lain, suasana dan layout
tempat yang berbeda sehingga pengunjung betah berlama-lama
dan rela merogoh kocek cukup dalam untuk menikmati produk ini.
Apple yang menawarkan desain komputer dan gadget unik dan
menjual sistem operasi, utilitas, bahasa, developer tools, dan
software yang hanya tersedia di Apple Store dengan inovasi yang
tidak dapat diprediksi pesaing.
41. 8. ANALYZING A COMPETITIVE THREAT
3. Strategi Fokus
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing
dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini
ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif
kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak
dipengaruhi oleh harga.
Dalam pelaksanaannya, terutama pada perusahaan skala menengah dan
besar, strategi focus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi
generik lainnya yaitu strategi biaya rendah atau strategi pembedaan
karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok “niche
market” (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula
sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk barang
dan jasa khusus.
42. 8. ANALYZING A COMPETITIVE THREAT
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang
cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak
terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya
(pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini
akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan
tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing.
Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih
berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market),
wilayah geografis tertentu, atau produk barang atau jasa tertentu dengan
kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik. Strategi ini
terbagi dalam 2 (dua) jenis yaitu strategi focused low-cost dan strategi
focused differentiation.
43. 8. ANALYZING A COMPETITIVE THREAT
1) Strategi Focused Low-cost
Strategi yang biasa diterapkan oleh perusahaan perseorangan
yang memproduksi produk dengan merek pribadi atau produk
yang hanya dikenal oleh kalangan tertentu.
Perusahaan tipe ini tidak perlu mengeluarkan banyak biaya
untuk pengembangan produk, biaya iklan, biaya tenaga
penjual atau biaya merek.
Contohnya produk-produk home industry dari Cina
yang masuk ke Indonesia dengan harga lebih murah (tanpa
memperhatikan kualitas produk) dibanding produk lokal
sejenis.
44. 8. ANALYZING A COMPETITIVE THREAT
2) Strategi Focused Differentiation
Strategi yang biasa diterapkan oleh perusahaan yang
memiliki produk masal. Biasanya perusahaan
memproduksi barang untuk pasar-pasar besar tetapi
juga memproduksi barang untuk pasar kecil dengan
perbedaan atau spesifikasi yang ditawarkan
dalam produknya.
•
47. STUDY CASE
• IKEA adalah perusahaan yang bergerak di bidang furniture yang
paling sukses di dunia. Dengan 276 toko di 36 negara, IKEA
memiliki cara penjualan furniture yang berbeda dengan toko
lainnya.
• IKEA menggunakan konsep self-service dalam pembelian
furniturenya. Konsep ini mampu mengurangi biaya yang cukup
besar untuk para pramuniaga, sehingga furniture dapat dijual
dengan harga yang cukup terjangkau (Slack, Chamber, & Johnston,
2010).
48. STUDY CASE
Pada bisnis ini, IKEA menerapkan strategi biaya rendah dan juga
strategi differentiation.
Konsep berbeda yang ditawarkan oleh IKEA mampu menarik
minat pelanggan sekaligus dapat mengurangi biaya sehingga
harga dari produk yang dijual menjadi lebih murah.
Seiring berjalannya industri, terdapat pula beberapa keluhan
mengenai proses self-service yang memakan waktu lama dan
tidak praktis. Keluhan yang diterima tidak lantas membuat IKEA
menghapus konsep yang berjalan saat ini. Akan tetapi, IKEA
membuat beberapa keputusan yang dapat mempermudah proses
pembelian pelanggan.
49. STUDY CASE
Perubahan yang dibuat adalah sebagai berikut:
Ditambahnya support staff di beberapa area tertentu untuk
membantu pelanggan
Disediakan beberapa jalan pintas, sehingga untuk pelanggan
yang membeli satu item tidak harus menyusuri seluruh area