Momentum sudut adalah momentum yang dimiliki oleh benda yang bergerak melakukan rotasi, didefinisikan sebagai hasil perkalian antara momentum linear dan jari-jari vektor dari poros rotasi. Besarnya sama dengan hasil kali massa, kuadrat jari-jari, dan kecepatan sudut, mirip dengan hubungan momentum linear dengan massa dan kecepatan linear.
1. Jika momentum linear adalah momentum yang dimiliki oleh benda-benda yang
bergerak pada lintasan lurus, maka momentum sudut merupakan momentum yang
dimiliki oleh benda-benda yang melakukan gerak rotasi. Dikatakan sudut, karena
ketika melakukan gerak rotasi, setiap benda mengitari sudut tertentu. Dalam hal ini,
benda berputar terhadap poros.
Momentum sudut L dari sebuah benda yang berotasi tehadap sumbu tetap
didefenisikan sebagai perkalian vektor antara momentum linear p dan jari jari r
L =momentum sudut (Kg m2/s)
r = jari jari ( m )
p = momentum linear (kg m/s)
L=r.p
2. Vector L selalu tegak lurus dengan p dan r.
Besarnya ditentukan dengan L=p sin θ. r, dimana θ
merupaan sudut antara p dan r.
Karena θ=90⁰ maka diperoleh L=p.r.
Karena p=m.v dan v=ω.r,
maka besarnya momentum sudut terhadap sumbu
putarnya, yaitu:
L=m.v.r
L=m.r2. ω
L=I. ω
Pada gerak rotasi, yang analog dengan momentum linear adalah momentum
sudut. Massa analog dengan momen insersia, dan kecepatan linear analog
dengan kecepatan sudut
3. Momentum linear dinyatakan
dengan :
p = mv
Sedangkan momentum sudut
dinyatakan :
L = I ω
p = momentum (kg m/s)
m= massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
L =momentum sudut (Kg m2/s)
I = momen insersia (kg m2 )
ω = kecepatan sudut (rad/s)
Seperti momentum linear, momentum sudut
juga merupakan besaran vektor . Arah
momentum sudut L dari benda yang berputar
diberikan oleh aturan tangan kanan : Putar
keempat jari yang dirapatkan sesuai dengan
arah gerak rotasi , maka arah tunjuk ibu jari
menyatakan arah vektor momentum sudut .
4. Bila tidak ada gaya yang bekerja pada benda, maka momentum anguler bersifat
kekal, secara matematis dinyatakan dengan :
L1 = L2 atau I1 ω 1 = I2 ω2
sehingga kecepatan anguler benda yang berputar dapat diubah-ubah dengan
mengubah besarnya momen inersia benda.
Inilah yang digunakan oleh penari ice skating
sewaktu memutar tubuhnya. Jika ia ingin
putarannya cepat maka ia akan merapatkan tangan
dan kakinya sehingga besar momen inersia
tubuhnya berkuran, maka kecepatan putarnya
bertambah, sebaliknya ketika ia ingin
menghentikan putarannya, maka ia akan
merentangkan tangan dan kakinya untuk menambah
momen inersia tubuhnya, sehingga kecepatan
putarnya berkurang