Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar media belajar mengajar dan penggunaan mailing list sebagai salah satu media tersebut. Secara singkat, media belajar mengajar adalah perantara kegiatan belajar mengajar yang dapat berupa manusia, benda atau kejadian. Mailing list didefinisikan sebagai kumpulan alamat email yang digunakan untuk forum diskusi kelompok besar secara interaktif.
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Mediabelajarmengajar
1. MAILING LIST : media belajar
mengajar
Iman Mulyana
http://www.e-iman.uni.cc
http://admin.oeconomicusgroup.googlepages.com
2. Konsep Dasar Media Belajar Mengajar
Media belajar dalam pandangan La Sula diartikan sebagai, “Semua alat yang dapat
digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan
belajar mengajar menjadi lebih efektif dan efisien” (2000). Abu Ahmadi dan Djoko Tri.
Prasetya menyatakan, “Hubungan tidak langsung penyampaian pesan dalam belajar
mengajar terjadi melalui perantara media baik media cetak maupun elektronik” (1997).
Menurut Gerlach dan Ely media belajar mengajar meliputi, “Manusia, materi atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap” (Oemar Hamalik,1989). Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi Pendidikan menegaskan, “Media adalah segala bentuk dan saluran yang
digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi” (2003). Pendapat-pendapat
tersebut, memberikan dasar media belajar mengajar dapat dikatakan berfungsi sebagai
perantara kegiatan belajar mengajar. Segala sesutu yang berfungsi sebagai perantara
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga sesuatu disebut media belajar mengajar
berdasarkan kemampuan untuk menjadi perantara kegiatan belajar mengajar.
3. Belajar mengajar pada hakikatnya proses komunikasi. Penyampaian pesan dari sumber
melalui media tertentu kepada penerima pesan. Pesan yang akan dikomunikasikan
merupakan materi belajar dengan sumber pesan dapat guru, siswa lain, atau orang lain
dimana siswa atau guru atau orang lain juga dapat merupakan media. Arief S. Sadiman
dkk (2003) mengelompokan media belajar ke dalam dua kelompok dengan
mengemukakan :
Ditinjau dari kesiapan penggunaannya, media belajar dikelompokan dalam dua jenis,
yaitu media jadi karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan terdapat di
pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization), dan media rancangan
karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan
belajar mengajar (media by design).
Berdasarkan pendapat tersebut, media belajar terbagi ke dalam media by utilization, dan
media by design. Penetapan media sebagai perantara yang mewakili sumber informasi
belajar penting dalam keberadaannya mempunyai efektifitas dan atau efisiensi. Media by
utilization, sudah tersedia, sehingga dapat dipahami memberikan efisiensi tetapi
efektifitas kurang dalam keberadaannya. Media by design, memberikan efektifitas dari
adanya pengelolaan khusus terhadap media belajar mengajar tersebut. Pengelolaan
memberikan makna adanya pengorbanan waktu, tenaga, dan biaya. Hal tersebut,
menunjukan sesuatu yang menjadi perantara belajar mengajar dalam pemilihannya dapat
4. menggunakan dasar pertimbangan efektifitas dan atau efisiensi. Media belajar mengajar
yang ideal mempunyai kemampuan memberikan efektifitas dan efisiensi secara bersama-
sama dimana efektifitas maupun efisiensi dalam keberadaannya bersifat relatif.
Kegunaan media belajar mengajar sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian pesan
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera
a. Obyek yang terlalu besar
b. Obyek yang terlalu kecil
c. Gerak yang terlalu lambat atau tertalu cepat
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu
e. Obyek yang terlalu kompleks
f. Kosep yang teralu luas
3. Mengatasi sikap pasif anak didik
a. Menimbulkan kegairan belajar
b. Memunginkan interaksi lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan
dan kenyataan
c. Memungkinkan anak didik belajar secara mandiri menurut kemampuan dan
minatnya
4. Dengan sikap yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan ditentukan sama, maka
guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya harus diatasi sendiri.
Apalagi bila latar belakang guru dengan siswa juga berbeda. masalah ini dapat
diatasi, yaitu dengan kemampuan media :
a. Memberikan perangsang yang sama
b. Mempersamakan pengalaman
c. Menimbulkan persepsi yang sama.
5. Mailing List
1. Pengertian Keberadaan Mailing List
Menurut Onno W. Purbo, “Mailing list merupakan bentuk dasar dari diskusi secara
elektronik yang berbasis email” (2005). Rahmadi Rafiudin mengemukakan, “Mailing list
adalah kumpulan email address yang diwakili sebuah email address tunggal. Media ini
memudahkan (kelompok) orang yang memiliki minat yang sama untuk saling berdiskusi”
(2005). Tracy La Quey menegaskan menegaskan mailing list sebagai, “Kumpulan alamat
email dari sejumlah orang yang menaruh minat dalam masalah tertentu” (1994).
Penjelasan dari Satrio Wahono mailing list merupakan peggunaan email untuk forum
diskusi kelompok besar sebagai media bersifat interaktif, keberadaan mailing list
membantu proses belajar tentang dunia luas dan nyata di luar ruangan sekolah.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, mailing list dapat diartikan sebagai sekelompok
email yang mempunyai ketentuan-ketentuan tertentu untuk bergabung di dalamnya dan
digunakan sebagai media belajar mengajar antara anggota baik secara langsung maupun
tidak langsung. Keberadaan mailing list menunjukan ketersediaan dan manfaat
sekelompok email yang mempunyai ketentuan tertentu untuk bergabung di dalamnya
sebagai media belajar antara anggota baik secara
6. langsung maupun tidak langsung Alamat-alamat email diwakili sebuah alamat email
tunggal (list address) dimana anggota mengirimkan pesan pada list address, list address
mendistribusikannya kepada semua anggota dengan atau tanpa adanya pemeriksaan
sesuai dengan kebijakan untuk pesan yang dikirimkan.
2. Penggunaan Mailing List Sebagai Media Belajar Mengajar
Mailing list digunakan sebagai media perantara melakukan diskusi pada kajian
bidang perhatian yang ditetapkan. Hal tersebut, menempatkan dialog merupakan bagian
penting dari penggunaan mailing list sebagai media belajar mengajar. Rahmat Setiadi dan
Agus Akhril mengemukakan sebuah pola dialog yang diperlihatkan pada Gambar 2.2
berikut :
Informasi (Teks dan atau Gambar)
Prompt (Permintaan/pernyataan)
Respon Siswa
Feed Back
7. Berdasarkan Gambar, suatu informasi ditampilkan pada layar monitor, baik berupa teks
maupun gambar. Program menyediakan prompt, apakah siswa akan mengajukan
pertanyaan atau diminta untuk menjawab pertanyaan. Siswa memberikan jawaban dan
atau mengajukan pertanyaan yang pada akhirnya diperoleh umpan balik mengenai
keadaan kualifikasi siswa.
Dapat dipahami pola dialog program instructional melalui mailing list, umpan balik
kualifikasi siswa merupakan hal sulit. Sehingga dalam keberadaannya mailing list
dikombinasikan dengan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Adapun rancangan
belajar mengajar berdasarkan perspektif konstruktivisme yang memberikan pedoman
penggunaan mailing list dalam belajar mengajar dapat diperlihatkan sebagai berikut :
8. RANCANGAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
Langkah Pembelajaran Pengalaman Pembelajaran
Memulai Pembelajar Siswa mengamati fenomena sekitar sebagai
sumber pertanyaan
Siswa memberikan pertanyaan
Guru memberikan penekanan terhadap fenomena
yang penting
Guru mengidentifikasi variasi persepsi
Melanjutkan Siswa mencari informasi
Pembelajaran Siswa menghimpun dan mengolah data atau
informasi
Guru menjalankan pemecahan masalah
Pengungkapan Siswa mengkomunikasikan informasi dan
Eksplanasi dan Solusi gagasan
Siswa mengkritisi informasi dan gagasan
Guru menjalankan evaluasi teman sebaya
Melakukan Tindakan Siswa membuat kesimpulan
Siswa mengaplikasikan pengetahuan dan
keterampilan
Siswa dan guru membagi informasi dan gagasan
9. Tabel, memberikan gambaran langkah-langkah dan kegiatan yang dilakukan siswa
maupun guru dalam belajar mengajar berdasarkan perspektif konstruktivisme. Belajar
mengajar meliputi empat tahap kegiatan, yaitu, memulai belajar mengajar, melanjutkan
belajar mengajar, pengungkapan eksplanasi dan solusi, melakukan tindakan dimana
masing-masing mempunyai kegiatan-kegiatan yang menunjukan pengalaman tertentu.
Rancangan belajar mengajar konstruktivisme memberikan pedoman pengembangan
rancangan belajar mengajar dengan adanya penggunaan mailing list. Prinsipnya, belajar
mengajar tidak hanya berlangsung di dalam kelas.
1. Memulai Belajar Mengajar
a. Guru didalam pertemuan kelas mengemukakan gambaran umum secara
keseluruhan materi yang dipelajari.
b. Siswa diberikan tugas mengamati keadaan-keadaan di sekitarnya dengan hasil
kegiatan tersebut adanya masalah.
c. Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan maupun pernyataan-pernyataan dengan
cara mengirimkan pesan kepada alamat guru sebagai list owner mailing list.
10. d. Guru menghimpun, menganalisis, dan menemukan fenomena dari pertanyaan
maupun pernyataan siswa dimana merupakan fakta, fenomena penting menjadi
masalah.
e. Guru mengirimkan pesan berisi masalah yang harus dipecahkan kepada seluruh
siswa anggota mailing list, kegiatan ini menimbulkan jawaban-jawaban yang
merupakan informasi keadaan awal setiap siswa.
2. Melanjutkan Belajar Mengajar
a. Menggunakan mailing list guru memberikan informasi hasil jawaban (respon)
yang disertai tugas untuk mencari informasi lebih banyak dengan berdiskusi
sesama anggota maupun para ahli yang menjadi anggota atau relasi terpercaya
dari berbagai negara tidak terbatas wilayah.
b. Siswa mencari, menghimpun, mengolah informasi menjadi pandangannya sendiri
yang mempunyai dasar yang tidak tertutup kesempatan munculnya ide-ide.
c. Guru menjalankan pemecahan masalah, masalahnya berada pada optimalisasi
kegiatan-kegiatan siswa, dan masalah jawaban terhadap tugas yang diberikan
11. d. kepada siswa. Posisi gur sebagai list owner dapat mengawasi seluruh aktifitas
siswa.
3. Pengungkapan Eksplanasi dan Solusi
a. Guru menghimpun semua jawaban dari tugas yang diberikan dan
mengelompokan siswa berdasarkan persamaan pandangan dari jawaban-jawaban
dimana kelompok dan anggotanya diinformasikan kepada seluruh siswa melalui
mailing list dengan tugas diskusi antar kelompok.
b. Siswa antar kelompok mengkomunikasikan informasi pandangan maupun ide-ide
yang dimilikinya.
c. Siswa antar kelompok mengkritisi informasi pandangan maupun ide-ide dari
kelompok yang lain.
d. Guru mendorong terjadinya evaluasi antar siswa.
4. Melakukan Tindakan
a. Guru mengundang setiap siswa dalam pertemuan di kelas
b. Setiap kelompok siswa membuat kesimpulan untuk dipresentasikan dalam
pertemuan di kelas.
12. c. Guru mengadakan evaluasi kualifikasi siswa dan membandingkannya dengan
keadaan awal untuk mengetahui perkembangan.
d. Siswa dan guru membagi informasi hasil belajar mengajar kepada siswa-siswa
maupun pihak lain baik melalui mailing list maupun di lingkungan sekitar.
Sebuah mailing list dalam penggunaannya sebagai media belajar mengajar
memerlukan keberadaan perangkat lunak sebagai sumber daya membangun server
mailing list. Salah satu perangkat lunak manajemen mailing list, yaitu majordomo.
Rahmat Rafiudin (2005) mengemukakan cara instalasi majordomo–1.94.5.tar.gz sebagai
berikut :
Majordomo
Name
Root # ee/etc/passwd
Root # ee/etc/group
Root # mkdir/usr/home/majordomo
Root # chmod 755/usr/home/majordomo
Root # cd/usr/local
Root # gunzip majordomo-1.94.5
Root # tar-xvf majordomo-1.94.5.tar.gz
Root # cd/usr/local
Root # ee makefile
Root # pwd/usr/local/majordomo-1.94.5
Root # cp sample.cf majordomo.cf
13. Root # ee majordomo.cf
Root # pwd/usr/local/majordomo-1.94.5
Root # make wrapper
Root # make install
Root # make install-wrapper
OA/usr/home/majordomo/aliases.majordomo
/etc/sendmail.cf marketer
# majordomo alias default
owner-owner: postmaster
majordomo : “!/usr/home/majordomo/bin/wrappermajordomo”
markete : owner-majordomo
majordomo-owner : imoenc
# Planner mailing list
Planner : “!/usr/home/majordomo/bin/wrapper resend-1 planner planner-list
Planner-list : include : /usr/home/majordomo/lists/planner
Owner-planner : Doraemon
Marketer-owner : Doraemon
Marketer-request : Doraemon
# Organisator mailing list
Organisator : “!/usr/home/majordomo/bin/wrapper resend-/organisator organisator-list”
Organisator-list : include : /usr/home/majordomo/lists/organisator
Owner-organisator : kenjibatosai
Organisator-request : kenjibatosai
./wrapper config-test
% cd/usr/home/majordomo
% ./wrapper config-test
% echo lists ! mail majordomo
% echo subscriber planner ! mail majordomo
% echo unsubscriber planner ! mail majordomo
2007