SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
GENITIKA IKAN
Review of Basic Genetics
Disusun Oleh:
Kelompok 1 Kelas B
Melinda Iriani 230110140024
Sunendi 230110140069
Nurhalimah 230110140097
Anandita Rahmania 230110140111
Helena Asut 230110140119
Gusman Maulana 230110140193
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Genetika
Perikanan pada semeter ganjil ( ketiga ) perkuliahan mengenai “Review of Basic
Genetics ”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah banyak mendapatkan
bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Walim Lili, selaku tim dosen mata kuliah Genetika Perikanan yang
telah memberikan tugas mengenai makalah ini sehingga pengetahuan
penyusun dalam penulisan makalah ini semakin bertambah.
2. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
3. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang turut
membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan
maupun penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang.
Jatinangor, 06 September 2015
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Gen dan Kromosom 2
2.2 Meiosis 14
2.3 Penentuan kelamin pada ikan 18
BAB III KESIMPULAN 21
DAFTAR PUSTAKA22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Genetika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gen. Istilah
genetika pertama kali diperkenalkan oleh Bateson. Genetika juga mempelajari tentang
pewarisan sifat dari induk ke anaknya pada organisme sejenis ( satu spesies
)
Ilmu genetika juga sangat erat hubungannya dengan kegiatan reproduksi
setiap organisme karena setiap organisme pasti bereproduksi sebagai ciri mahluk
hidup. Reproduksi juga menjaga kestabilan rantai makanan dan keeksistensian
suatu organisme di alam agar tidak terjadi kepunahan .
Setiap terjadi kegiatan reproduksi maka ada penyatuan gen dari satu
organisme dengan organisme yang satunya. Ketika terjadi penyatuan gen tersebut
maka Gentika adalah ilmu yang paling berperan dalam membacanya , mulai dari
penentuan jenis kelamin anak , bentuk tubuh anak , perilaku anak sampai penyakit
bawaan yang terbawa dari parental ke anak
Dalam ilmu perikanan , genetika sangat erat kaitannya dengan kajian
budidaya perikanan, sebab dalam budidaya perikanan aspek yang paling
diutamakan reproduksi . Genetika juga membantu untuk mengatur jumlah anakan
ikan yang akan dilahirkan , jenis kelaminnya maupun bentuk anak yang akan
dihasilkan melalui rekayasa genetika ikan agar memperoleh jenis ikan yang sesuai
dengan keinginan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengerti dan memahami tentang gen dan kromosom
1.2.2 Mampu mengerti dan memahami tentang Meiosis
1.2.3 Memahami tentang metode penentuan kelamin pada ikan
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
1
GENETICS”
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gen dan Kromosom
A. Kromosom
Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus).
Kromosom berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata chrome yang berarti warna
dan soma berarti badan. Kromosom dapat diartikan sebagai badan yang mampu
menyerap warna. Istilah kromosom diperkenalkan pertama kali oleh W. Waldeyer
pada tahun 1888. Satuan terkecil dari makhluk hidup adalah sel. Segala aktivitas
sel diatur oleh inti sel (nukleus). Di dalam inti, terkandung substansi genetik yang
terdapat dalam kromosom.
Kromosom merupakan benda-benda yang halus berbentuk lurus seperti
batang atau bengkok yang berada di dalam nukleus. Karena dapat menyerap warna
dengan jelas, maka dapa diamati di bawah mikroskop. Zat penyusun kromosom
disebut kromatin dan merupakan jalinan benang-benang halus dalam plasma inti.
Struktur Kromosom
Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein.
Kromosom homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan
memiliki struktur dan komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n kromosom
(kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak berpasangan kromosom diberi
simbol n kromosom. Sel dengan n kromosom adalah sel haploid, misalnya sel
kelamin jantan saja atau sel kelamin betina saja.
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
2
GENETICS”
Pada gambar diatas adalah struktur kromosom. (1) Kromatid, merupakan
salah satu dari dua bagian identik kromosom yang terbentuk setelah fase S pada
pembelahan sel. (2) Sentromer, merupakan tempat persambungan kedua kromatid,
dan tempat melekatnya mikrotubulus. (3) Lengan pendek (4) Lengan panjang.
Karakter-karakter kromosom paling mudah dipelajari pada fase
prometafase dari mitosis, karena pada saat tersebut kromosom-kromosom tampak
tersebar tidak saling tumpang tindih dan masing-masing kromosom berbentuk
silindroid dengan empat lengan karena mempunyai 2 kromatid serupa (sister
chromatid).
Setiap kromatid pada kromosom tersusun atas molekul-molekul
DNA.Molekul-molekul DNA ini bersatu dengan protein histon membentuk
nukleosom. Nukleosom-nukleosom ini dengan protein non histon akan membelit
dan memutar membentuk spiral (coil) dan ulir-ulir ini akan meutar dan membelit
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
3
GENETICS”
lagi membentuk super spiral (super coil). Dengan demikian kromosom akan
tampak memendek (terkondensasi) setelah akhir fase interfase dari siklus sel.
Kromosom yang terdiri dari dua kromatid serupa mempunyai lengan pendek
(p) dan lengan panjang (q). Kedua lengan kromosom ini dipisahkan oleh suatu
bagian yang disebut sentromer atau lekukan pertama (centromere) dan pada
masing-masing kromatid terdapat bagian yang disebut kinetokor yang berfungsi
untuk berpegangannya kromosom dengan benang-benang spidel .Pada beberapa
kromosom kadang-kadang masih dapat dilihat adanya lekukan kearah dalam
lainnya sehingga memisahkan bagian kecil dari lengan kromosom dan lekukan ini
dinamakan lekukan sekunder (secondary constriction).
Kromosom tersusun atas DNA yang berkondensasi bersama protein histon
di dalam inti sel, membentuk struktur bernama nukleosom. DNA
( deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiriboneukleat merupakan substansi
pembawa pembentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom berkelompok dan
membentuk benang yang lebih kompak, yang dinamakan benang kromatin.
Kromatin akan terlihat sebagai benang yang mengandung struktur manik-manik
(beads on a string), yakni nukleosom.
Benang kromatin ini ditemukan di dalam inti sel. Ketika sel akan
membelah, benang kromatin membentuk pilinan yang semakin padat sehingga
dapat terlihat menggunakan mikroskop. Struktur yang dihasilkan oleh
pengompakan benang kromatin tersebut dikenal sebagai kromosom. Sebelum sel
membelah, molekul DNA dari setiap kromosom berduplikasi sehingga terbentuk
lengan kromosom ganda yang disebut kromatid.
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
4
GENETICS”
Pada kromosom terdapat suatu daerah terang yang tidak mengandung gen,
dinamakan sentromer . Bagian ini memiliki peranan sangat penting pada proses
pembelahan sel. Di bagian inilah benang gelendong menempel untuk bagian
kromosom pada masing-masing kutub pembelahan yang berlawanan.Suatu
kromosom terdiri dari beberapa bagian, yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau
kinetokor, satelit, dan telomer.
Kromatid
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil reolikasi (perbanyakan)
kromosom. Kromatid melekat satu sama lain di bagaian sentromer. Istilah lain
untuk kromatid adalah kromonema (jamak; kromonemata) yang merupakan
filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang
pada tahap interfase).
Kromomer
Kromomer merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan
akumulasi dari materi kromatin yang terkadang terlihat saat interfase.Kromomer
sangat jelas terlihat pada kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah
direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan
sehingga bentuk kromosom seperti kawat).
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
5
GENETICS”
Sentromer
Sentromer adalah daerah konstriksi
(pelekukan) di sekitar pertengahan kromosom.pada
sentromer terdapat kinetokor.Kinetokor adalah bagian
kromosom yang merupakan tempat pelekatan
benang-benang spindel selama pembelahan inti dan
merupakan tempat melekatnya lengan kromosom.
Satelit
Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di
ujung lengan kromatid.Satelit terbentuk karena adanya konstriksi sekunder di
daerah tersebut.
Telomer
Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada
kromosom.Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian ujung kromosom
agar DNA di daerah tersebut tidak terurai.
Bentuk Kromosom
Benang gelendong melekat pada bagian sentromer, yakni kinetokor.
Berdasarkan letak sentromer, kromosom dapat dibedakan menjadi beberapa
bentuk. Ada kromosom yang memiliki satu lengan dan ada pula yang memiliki
dua lengan. Ada yang memiliki lengan sama panjang dan ada pula yang tidak.
Bentuk-bentuk kromosom tersebut adalah:
1. Telosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di ujung
kromosom;
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
6
GENETICS”
2. Akrosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati salah
satu ujung kromosom;
3. Submetasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati
bagian tengah kromosom;
4. Metasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di tengah-
tengah sehingga bentuk kromosom tampak seperti huruf V.
Tipe dan Jumlah Kromosom
Tipe dan jumlah kromosom setiap makhluk hidup berbeda-beda. Perbedaan
tersebut menunjukan bahwa kromosom menentukan perbedaan antar spesies.
Pengaturan kromosom secara standar berdasarkan panjang, jumlah, serta bentuk
kromosom dari sel somatis suatuindividu disebut kariotipe.
Pada setiap sel individu eukariotik terapat dua ipe kromosom sebagia berikut:
1) Autosom (kromosom tubuh), tidak menentukan jenis kelamin dan
umumnya di singkat A.
2) Gonosom (kromosom seks), mementukan jenis kelamin dan terdiri atas
kromosom X dan Y. Apabila dalam tubuh individu terdapat kromosom XX
maka individu tersebut bejenis kelamin perempuan atau betina.
Sebaliknya, jika dalam satu tubuh individu terdapat kromosom XY maka
individu tersebut berjenis kelalmin pria atau jantan.
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
7
GENETICS”
Kromosom dalam sel tuabuh biasanya berpasangan. Kromosom
berpasangan yang mempunyai bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama atau
hampir sama disebut kromosom homolog. Oleh karena itu, kromosom dalam
sel tubuh bersifat diploid (2n), sedangkan sel-sel kelamin hanya memiliki
separuh dari jumlah kromosom sel tubuh dan bersifat haploid (n). Satu pasang
kromosom haploid dari satu spesies dinamakan genom.
Sejarah Kromosom
Flemming (1879) melihat untuk pertama kali membelahnya benda-benda
yang ada di dalam inti. Flemming menggunakan istilah mitosis untuk
menguraikan pembalahan benang-benang (kromosom) dalam inti menjadi
separohnya dan pemisahannya ke inti sel anak. Lalu, sekitar tahun 1880 terlihat
adanya mekanisme reduksi kromosom yang diuraikan oleh ahli lain dengan istilah
meiosis yang diketemukan oleh Farmer dan More. Kemudian Roux (1883)
merupakan ahli yang mula-mula mempunyai dugaan bahwa benda-benda tersebut
terlibat dalam mekanisme keturunan. Benden dan Boveri (1887) melaporkan
bahwa jumlah benda tersebut (kromosom) berbeda antara makhluk hidup yang
satu dengan yang lainnya dan jumlahnya stabil dari generasi ke generasi.
Istilah kromosom pertama kali di kemukakan oleh Weldeyer (1888) dan
kromosom berasal dari bahasa latin (krom= warna, soma= tubuh, badan).
Pada tahun 1865 Mendel menetapkan teori dasar pewarisan sifat
berdasarkan pemulihannya sebelum perkembangan sitologi diketahui. Setelah De
Vries, Correns dan Von Tschemak secara terpisah menguatkan hasil Mendel. Tiga
ahli amerika Serikat, yaitu Cannon, Wilson, dan Sutton melihat adanya
kesejajaran antara unit sifat dari Mendel dan kromosom. Pada tahun 1902 Sutton
dan Boveri menyatakan bahwa faktor keturunan yang ditemukan oleh Mendel itu
terletak pada kromosom.
Pada tahun 1933 Morgan menemukan fungsi kromosom dalam pemindahan
sifat-sifat genetik. Beberapa ahli lainnya antara lain Heitz (1935), Kuwanda (1939),
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
8
GENETICS”
Gritter (1940), dan Kaufman (1948) kemudian menyusul memberikan keterangan
banyak tentang morfologi kromosom.
Macam-Macam Kromosom
Kromosom ada dua macam, yaitu kromosom prokariota dan kromosom
eukariota. Studi tentang kromosom prokariota ini diambil dari Escerichia coli.
Kromosom eukariota sangat berbeda dengan kromosom prokariota, organisasi
DNA dalam kromosom eukariota jauh lebih kompleks.
1. Kromosom Prokariota
Prokariota - bakteri dan archaea - biasanya memiliki kromosom sirkuler
tunggal, tetapi banyak variasi memang ada. Kebanyakan bakteri memiliki kromosom
sirkuler tunggal yang dapat berbagai ukuran dari hanya 160.000 pasangan basa dalam
bakteriendosymbiotic ''Candidatus Carsonella ruddii'', untuk
12.200.000 pasangan basa di “bakteri yang tinggal di tanah” Cellulosum
sorangium. Spirochaetes dari genus Borrelia adalah pengecualian untuk
pengaturan ini, dengan bakteri seperti Borrelia burgdorferi', penyebab penyakit
Lyme, yang mengandung kromosom linier tunggal. Prokariota tidak memiliki
histon atau nukleus. Dalam keadaan santainya, DNA dapat diakses untuk
transkripsi, regulasi, dan replikasi.
2. Kromosom Eukariota
Eukariota (sel-sel dengan inti seperti yang ditemukan pada tumbuhan, ragi,
dan hewan) memiliki kromosom linier berganda yang besar yang terkandung
dalam inti sel. Setiap kromosom memiliki sentromer satu, dengan satu atau dua
lengan memproyeksikan dari sentromer, meskipun, dalam sebagian besar keadaan,
senjata ini tidak terlihat seperti itu. Selain itu, kebanyakan eukariota memiliki
genom mitokondria bundar kecil, dan beberapa mungkin memiliki tambahan
eukariota kromosom kecil sitoplasma melingkar atau linier.
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
9
GENETICS”
Dalam kromosom nuklir eukariota, DNA uncondensed ada dalam struktur
semi-memerintahkan, di mana ia melilit histon (protein struktural), membentuk
material komposit yang disebut kromatin.
Fungsi Kromosom
Setiap gen dalam molekul DNA membawa instruksi untuk membuat satu jenis
protein. Protein adalah molekul yang sangat penting yang melakukan banyak fungsi
penting dalam organisme hidup. Misalnya, mereka melayani sebagai hormon,
membawa pesan dari satu bagian tubuh ke bagian lain, mereka bertindak sebagai
enzim, sehingga reaksi kimia mungkin yang menjaga sel hidup, dan mereka berfungsi
sebagai bahan struktural dari mana sel-sel dapat dibuat. Setiap sel memiliki fungsi
spesifik tertentu untuk melakukan. Tujuan dari sel tulang, misalnya, adalah untuk
membuat tulang lebih. Tujuan dari sel pankreas, di sisi lain, mungkin untuk membuat
senyawa insulin, yang mem- bantu dalam pembuatan glukosa (gula darah). Tugas gen
dalam molekul DNA, oleh karena itu, adalah untuk mem-beritahu sel bagaimana
memproduksi semua senyawa kimia yang berbeda (protein) yang mereka butuhkan
untuk membuat agar berfungsi dengan baik.
DNA merupakan molekul panjang yang menyimpan informasi genetik.
Total informasi genetis yang di dalam DNA suatu sel disebut genom.Genom DNA
tersusun atas gen-gen.Tiap gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu
karakter yang dapat diamati. Gen terdapat di dalam kromosom, dengan kata lain
gen adalah fragmen DNA di dalam kromosom.
Jumlah Kromosom
Berikut ini adalah jumlah kromosom 2N dari manusia serta sebagian
binatang dan tanaman di mana N adalah sebuah genom / jenis kromosom dan
setiap genom memiliki dua kromosom :
1. Ikan Mas memiliki 100 kromosom
2. Bekicot memiliki 54 kromosom
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
10
GENETICS”
3. Bintang Laut memiliki 94 kromosom
4. Hydra memiliki 32 kromosom
Mutasi kromosom menghasilkan perubahan di seluruh kromosom (lebih
dari satu gen) atau dalam jumlah kromosom ini.
1 Penghapusan - hilangnya bagian kromosom
2 Duplikasi - salinan tambahan dari bagian dari suatu kromosom
3 Pembalikan - membalikkan arah bagian dari kromosom
4 Translokasi - bagian dari kromosom terlepas dan menempel pada
kromosom lain.
Sebagian besar mutasi netral - memiliki sedikit efek atau
tidak.Penyimpangan kromosom adalah perubahan dalam struktur kromosom. Ia
memiliki peran besar dalam evolusi.
Pada kromosom juga dikenal kariotipe, yaitu peta jenis kromosom jantan
dan betina.
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
11
GENETICS”
B. Gen
Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya
adalah urutan DNA yang menjadi suatu protein, polipeptida, atau seuntai
RNAyang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen
adalah suatu lokasi tertentu pada genomyang berhubungan dengan pewarisan
sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran
transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya.
Gen mempunyai tiga sifat dasar , yaitu :
1. Replikasi.
Molekul herediter harus mampu disalin pada dua tahap utamasiklus hidup.
Tahap pertama adalah produk sejenis sel yang akan
menjaminkelanjutanspesiesdari satugenerasi ke generasi berikutnya. Pada
tumbuhan dan hewan, sel-sel ini adalah gamet: telur dan sperma. Tahap lainnya
adalah ketika sel pertama dari organisme baru mengalami beberapa putaran divisi
untuk menghasilkan organisme multiseluler. Pada tumbuhan dan hewan, ini
adalah tahap dimana telur dibuahi, zigot, membagi berulang kali untuk
menghasilkan penampilan organisme kompleks yangkita kenal.
2. Generasi bentuk.
Struktur kerja yang membentuk suatu organisme dapat dianggap sebagai
bentuk atau substansi. Melihat cara ini, DNAmemiliki"informasi"penting; dengan
kata lain, "apa yang diperlukan untukmemberikanbentuk."
3. Mutasi.
Sebuah genyang telah berubahdari satu bentukalelke laintelah
mengalamimutasi-suatu peristiwa yangjarang terjaditapiteratur. Mutasitidak
hanyadasar untukvariasidalam suatu spesies, tetapi, dalam jangka panjang, juga
merupakan bahan bakubagi evolusi.
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
12
GENETICS”
Gen juga mempunyai struktur, struktur yaitu :
1 domain regulasi inisiasi transkripsi, yang terdiri antara lain dari: deret
GCCACACCC, ATGCAAAT, kotak GC, kotak CCAAT dan kotak TATA.
2 intron
3 ekson, merupakan area kodikasi protein yang dapat ditranskripsi secara
overlapping atau nonoverlapping. Sebagai contoh, pada kode dengan tiga
deret nukleotida(kodon triplet) AUU GCU CAG, dapat secara dibaca
nonoverlapping sebagai AUU GCU CAG atau dibaca secara overlapping
sebagai AUU UUG UGC GCU CUC CAG. Walaupun pada sekitar tahun
1961, telah diketahui bahwa asam amino dikodikasi oleh kodon secara
nonoverlapping, telah ditemukan protein berbeda hasil transkripsi dengan
pergeseran overlapping kodon.
4 domain regulasi akhir transkripsi
Gen juga dapat berekspreai . Ekspresi gen adalah proses dimana kode-
kode informasi yang ada pada gen diubah menjadi protein-protein yang beroperasi
hanya di dalam sel. Ekspresi gen terdiri dari dua tahap:
1. Transkripsi, proses pembuatan salinan RNA.
2. Translasi, proses sintesis polipeptida yang spesifik di dalam ribosom.
Proses transkripsi DNA menjadi mRNA dan translasi mRNA menjadi
sebuah polipeptida disebut dogma sentral (central dogma). Dogma sentral berlaku
pada prokariot dan eukariot. Namun, pada eukariot ada tahap tambahan yang
terjadi di antara transkripsi dan translasi yang disebut tahap pre-mRNA. Tahap
pre-mRNA adalah untuk menyeleksi mRNA yang akan dikirim keluar nukleus
untuk ditranslasikan di ribosom. Ekson merupakan mRNA yang akan dikirim
keluar nukleus untuk ditranslasikan, sedangkan intron merupakan mRNA yang
akan tetap berada di dalam nukleus karena kemungkinan mRNA tersebut akan
membentuk protein yang tidak fungsional (tidak berguna) jika ditranslasikan.
Intron kemudian akan terurai kembali untuk membentuk rantai mRNA baru.
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu ,
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
13
GENETICS”
1. Gugus fosfat
2. Gula deoksiribosa
3. Basa nitrogen ( Adenia , Guanina, Sitosina dan Timina )
2.2 Meiosis
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri –ciri
meiosis adalah ,
1. Terjadi di sel kelamin
2. Jumlah sel anaknya 4
3. Jumlah kromosom setengah induknya ( ½ n)
4. Pembelahan terjadi dua kali
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual. Pada Meiosis terjadi
perpasangan dari kromosom homolog serta pengurangan jumlah kromosom induk
terhadap anak nya.
Pada meiosis terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II
Meiosis pada sperma dan ovum
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
14
GENETICS”
Banyak proses yang penting terjadi selama meiosis , tetapi akan
berkonsentrasi hanya pada tiga proses. Proses pertama adalah selama fase ini,
setiap kromosom bereplikasi sendiri dan homolog direplikasi kemudian
berpasangan . Bundel dari empat unit yang disebut tetrad . Kromosom yang
memanjang akan ditarik keluar secara bersamaan, dan kromosom yang terdiri dari
masing-masing memutar diseluruh tetrad. Biasanya , dua atau lebih unit yang
membentuk pecahan tetrad , dan potongan-potongan dari homolog berbeda
bergabung . Ketika ini terjadi, materi genetik ditransfer dari satu kromosom ke
yang lain . Proses ini disebut menyeberang. Menyeberang adalah aspek yang
sangat penting dari genetika populasi karena menyusunnya gen dan menciptakan
kombinasi baru dari gen dalam gamet. Menyeberang sangat meningkatkan varians
genetik dan fenotipik dalam populasi .
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
15
GENETICS”
Proses penting kedua adalah divisi pengurangan yang mengurangi
komplemen kromosom dari 2N diploid ke haploid N . Selama divisi , semua
pasangan kromosom yang terpisah, dengan satu kromosom dari pasangan akan
membentuk masing-masing dua spermatosit sekunder atau oosit sekunder dan
badan kutub pertama . Pembagian reduksi tidak memisahkan bagian dari
kromosom direplikasi (ingat , masing-masing kromosom ganda) memisahkan
homolog kromosom yang membentuk sepasang , yaitu kromosom direplikasi dari
jantan pergi ke salah satu sel sementara betina pergi ke lainnya. Dimana
kromosom betina dan jantan direplikasi dari masing-masing pasangan secara
berpisah dan aca , dan masing-masing pasangan dibagi secara independen dari
semua pasangan lain. Pembagian acak betina dan jantan dari masing-masing
pasangan sangat penting karena sangat meningkatkan variabilitas gamet dan
genotip yang pada gilirannya, meningkatkan variasi fenotip.
Karena pembelahan reduksi mengurangi pelengkap kromosom dari diploid
ke kondisi haploid, maka diperlukan spermatosit sekunder dan oosit sekunder
haploid agar diploid akan membuat selama pembuahan. Jika pengurangan ke
haploid tidak terjadi, jumlah kromosom akan berlipat ganda setiap generasi.
Pembagian reduksi dan pemisahan acak kromosom yang membentuk masing-
masing pasangan merupakan dua aspek yang paling penting dari genetika. Kedua
peristiwa tersebut dinamai untuk menghormati Mendel . Hukum Pertama Mendel
adalah hukum segregasi : Sepasang gen dan sepasang kromosom yang gen ada
dipisahkan selama meiosis.
Hukum kedua Mendel adalah hokum berkelompok bebas menyatakan:
Sepasang gen dan sepasang kromosom di mana gen terletak memisah secara bebas
dari semua pasangan lain, mereka pindah ke spermatosit sekunder atau oosit
sekunder dari badan kutub pertama secara acak (gen terkait merupakan
pengecualian untuk aturan ini, hal ini akan dibahas dalam BAB 3). Pemisahan dan
berkelompok bebas adalah dua proses biologis yang paling penting karena
kontribusi mereka terhadap varians genetik dan akhirnya varians fenotip. Jika
proses ini tidak terjadi, induk genotip akan ditransmisikan utuh kepada keturunan
masing-masing dan variasi antara individu akan menjadi minimal. Hanya dengan
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
16
GENETICS”
variabilitas di antara individu akan menjadi salah satu keluarga atau yang
disebabkan oleh mutasi.
Pemisahan dan berbagai perombakan bebas campuran individu genom,
dan ini akn memaksimalkan variabititas genotip. Jika kedua proses tidak terjadi,
individu bisa menghasilkan hanya satu jenis gamete genotip. Pemisahan dan
campuran bebas meningkat tajamkan kemungkinan jenis gamet bahwa seorang
individu dapat menghasilkan. Jumlah kemungkinan jenis gamet yang dapat
dihasilkan ditentukan oleh menggunakan mengikuti formula:
possible kinds of gametes = 2
sebuah ikan dengan 10 heterozigot gen akan menghasilkan :
possible kinds of gametes = 2^10
possible kinds of gametes = 1024
Jika ikan telah memiliki satu heterozigot gen per kromosom kemungkinan
setiap ikan memiliki lebih banyak pasangan per kromosom, angka kemungkinan
dari gamet itu bisa dihasilkan astronomi. Untuk contoh, Lele memiliki saluran 29
pasang kromosom ( legrande et al. Tahun 1984 ). Saluran lele yang hanya
memiliki satu heterozigot gen per kromosom pasangan dapat menghasilkan lebih
dari setengah miliar mungkin jenis gamet:
possible kinds of gametes = 2^29
possible kinds of gametes = 536.870.910
Proses akhir yang terjadi selama meiosis adalah divisi equational. Di sini,
replikasi setiap kromosom terpisah terbagi dua dan keduanya masuk ke dalam
salah satu dari empat sel sperma atau ke satu telur atau kedua kutub tubuh. Gamet
haploid, hanya berisi satu kromosom dari setiap pasangan. Sebagai contoh, ikan
yang memiliki 20 kromosom (10 pasang kromosom) menghasilkan gamet yang
memiliki kromosom 10.
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
17
GENETICS”
2.3 Penentuan kelamin pada ikan
Metode penentuan jenis kelamin terkenal relatif sedikit pada spesies ikan,
tetapi ada sembilan sistem yang dikenal dalam ikan dan jenis kelamin dikendalikan
oleh jenis kelamin kromosom delapan dari sistem ini. Jenis kelamin kromosom
beberapa spesies dari segi morfologi berbeda dan dapat diidentifikasi. Sistem yang
paling umum yang telah terdeteksi adalah jenis kelamin XY menentukan sistem. Ini
juga cara mengontrol sex dalam manusia. Ikan yang homogametic (XX) adalah
betina, sementara ikan yang heterogametic (XY) adalah jantan.
sistem yang kedua adalah sistem menentukan jenis kelamin WZ. Dalam
sistem ini jantan adalah jenis kelamin homogametic (ZZ) dan betina adalah jenis
kelamin heterogametic (WZ). Sebutan berbeda (XY vs WZ) digunakan untuk
mencegah kebingungan ketika menggambarkan dua sistem. Sistem WZ bisa juga
disebut sistem XY di mana jantan adalah YY dan betina XY tapi, seperti yang
Anda lihat, penunjukan jenis ini dapat menyebabkan kebingungan, dalam
penggunaan XY dan WZ.
Sistem Ketiga, keempat, dan kelima dalam menentukan jenis kelamin
adalah individu dengan beberapa kromosom jenis kelamin. Satu sistem memiliki
beberapa kromosom X. Dalam sistem ini, betina yang X1X1X2X2 dan jantan
yang X1X2Y. Kedua sistem memiliki beberapa W kromosom. Dalam sistem ini
jantan zz dan wanita yang zw1w2. Sistem ketiga tersebut memiliki beberapa
kromosom Y. Dalam sistem ini, jantan XY1Y2 dan betina XX. Jumlah kromosom
tidak konstan dalam spesies ketika jenis kelamin ditentukan oleh salah satu dari
sistem ini. Dalam dua kasus, betina memiliki satu kromosom tambahan. Ketiga,
jantan memiliki kromosom tambahan.
Sistem keenam adalah sistem WXY yang menentukan jenis kelamin.
Kromosom Y menghasilkan jantan kecuali ketika ia dipasangkan dengan
kromosom W. Kromosom W adalah kromosom X modifikasi yang blok fungsi
menentukan jantan kromosom Y (D. Nakamura et al.1984). Dengan demikian, XY
dan YY adalah ikan jantan dan XX, WX dan WY ikan yang betina.
Sistem ketujuh dan kedelapan adalah dimana hanya ada satu kromosom
jenis kelamin: XO dan sistem ZO (O adalah simbol untuk tidak ada kromosom).
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
18
GENETICS”
Dalam sistem XO, betina yang XX, sedangkan jantan XO. Dalam sistem ZO,
jantan yang ZZ, sementara yang betina ZO. Karena hanya ada satu kromosom
jenis kelamin, berdasarkan jumlah kromosomnya tidak konstan dalam spesies
ketika jenis kelamin ditentukan oleh salah satu dari sistem ini. Jenis kelamin yang
memiliki satu kromosom jenis kelamin (jantan dalam sistem XO) dan betina
dalam sistem ZO memiliki satu kromosom lebih sedikit daripada spesies lainnya.
Penentuan jenis kelamin dalam ikan yang memiliki kromosom jenis
kelamin sebenarnya bukan hal yang mudah dan sebagai tantangan seperti yang
telah dijelaskan. Meskipun jenis kelamin di spesies ini dikendalikan oleh
kromosom jenis kelamin, jenis kelamin individu dapat juga dipengaruhi atau
dikendalikan oleh autosom yang mempengaruhi jenis kelamin atau memodifikasi
jenis kelamin gen (Kosswig tahun 1964). Pengaruh gen ini mempengaruhi jenis
kelamin atau perbaikan jenis kelamin penentuan mungkin menjadi penting dan
dapat menjadi sumber kegagalan dalam produksi populasi monosex.
Metode terakhir penentuan jenis kelamin tidak dikontrol oleh kromosom
jenis kelamin, tetapi dikendalikan autosomal. Beberapa spesies ikan tidak
memiliki jenis kelamin kromosom. Dalam spesies ini, jenis kelamin ditentukan
oleh jumlah jantan atau betina gen yang terletak di autosom. Meskipun jenis
kelamin penentuan terutama di bawah kendali genetik, faktor-faktor lingkungan
seperti suhu, photoperiod, salinitas, dan keramaian dapat membantu menentukan
jenis kelamin di ikan. Chan dan Yeung (1983) memberikan ulasan yang baik
tentang subjek ini. Kemampuan untuk mengendalikan penentuan jenis kelamin
dengan memanipulasi lingkungan merupakan vektor yang memiliki implikasi luar
biasa bagi budidaya ikan. Penggunaan hormon untuk memproduksi monosex
populasi untuk pertumbuhan dewasa adalah area penelitian yang aktif
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
19
GENETICS”
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
20
GENETICS”
BAB III
KESIMPULAN
Setelah mempelajari tentang genetika dasar, penulis dapat menyimpulkan
bahwa :
1 Genetika erat hubungannya dalan reproduksi ikan karena dalam dunia
perikanan dikenal dengan budidaya yang mengharuskan penulis untuk
mempejari sifat-sifat ikan mulai darihal terkecil yaitu gen
2 Kromosom , gen dan DNA adalah satu kesatuan karena didalam kromosom
ada gen , didalam gen ada DNA
3 kromosom tersusun atas DNA, RNA dan protein serta memiliki empat
jenis berdasarkan letak sentromernya
4 Genadalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya
adalah urutan DNAyang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai
RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya.
5 DNA memiliki rantai double helix , dan semi konservatif
6 DNA dalam gen berfungsi untuk mensintesis protein dalam kegiatan
ekspresi gen yaitu trankripsi dan translasi
7 DNA tersusun atas gula deoksiribosa , fosfat dan basa nitrogen
8 meiosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel kelamin ( gamet ) sebagai
dasar untuk mempelajari genetika ( pembawa sifat )
9 Meiosis memiliki 2 tahap pembelahan
10 Ada sembilan metode menentukan kelamin pada ikan yang ditentukan oleh
kromosom jenis kelamion maupun gen autosom
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
21
GENETICS”
DAFTAR PUSTAKA
Suryo.2005. Genetika Manusia. Jogjakarta: Gadjah Mada Uiversity Press
Tave, Douglas. 1993. Genetics for Fish Hatchery Managers.
Codingwear.com
fpik.unair.ac.id
id.scribd.com
id.shvoong.com
GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC
22
GENETICS”

More Related Content

What's hot

Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanDhiarrafii Bintang Matahari
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merahSofyan Dwi Nugroho
 
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFATMAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFATMuhammad Rustan
 
laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosisKris Wu
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan selMariana Purnomo
 
Mutimedia interaktif fix
Mutimedia interaktif fixMutimedia interaktif fix
Mutimedia interaktif fixLinda Jaliyah
 
Kb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosomKb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosompjj_kemenkes
 
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)fikri asyura
 
M2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M2 kb2 silsilah keluarga dan kromosomM2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M2 kb2 silsilah keluarga dan kromosompjj_kemenkes
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan selakurice
 

What's hot (19)

Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
 
Biosel
BioselBiosel
Biosel
 
147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1
147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1
147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
 
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFATMAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
MAKALAH PEMBELAHAN SEL DAN PEWARISAN SIFAT
 
Buku Pembelahan Sel
Buku Pembelahan SelBuku Pembelahan Sel
Buku Pembelahan Sel
 
laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosis
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan sel
 
Buku pembelahan sel
Buku pembelahan selBuku pembelahan sel
Buku pembelahan sel
 
Makalah pembelahan sel
Makalah pembelahan selMakalah pembelahan sel
Makalah pembelahan sel
 
Mutimedia interaktif fix
Mutimedia interaktif fixMutimedia interaktif fix
Mutimedia interaktif fix
 
Kb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosomKb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosom
 
Ringakasan ipa 9
Ringakasan  ipa 9Ringakasan  ipa 9
Ringakasan ipa 9
 
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
Sel dan genetika (modul sel dan genetika)
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
M2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M2 kb2 silsilah keluarga dan kromosomM2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
4. pembelahan sel
4. pembelahan sel4. pembelahan sel
4. pembelahan sel
 
Sitoskeleton 2
Sitoskeleton 2Sitoskeleton 2
Sitoskeleton 2
 

Similar to 1 review of basic genetics fix pisanan

147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1
147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1
147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1Septian Muna Barakati
 
GENETIKA SEL |1J| Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si | Farmasi UMN Al-Was...
GENETIKA SEL |1J| Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si | Farmasi UMN Al-Was...GENETIKA SEL |1J| Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si | Farmasi UMN Al-Was...
GENETIKA SEL |1J| Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si | Farmasi UMN Al-Was...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptPembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptyenniernita51
 
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosomM 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosompjj_kemenkes
 
Famili gen, gen homeobox, struktur dan komponen penyusun kromosom
Famili gen, gen homeobox, struktur dan komponen penyusun kromosomFamili gen, gen homeobox, struktur dan komponen penyusun kromosom
Famili gen, gen homeobox, struktur dan komponen penyusun kromosomAprina Riska Amalia
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelSulistia Rini
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariSuryati Purba
 
kromosom dan bagian-bagiannya pada manusia.ppt
kromosom dan bagian-bagiannya pada manusia.pptkromosom dan bagian-bagiannya pada manusia.ppt
kromosom dan bagian-bagiannya pada manusia.pptKelasBiologi2
 
Substansi genetika HS XII
Substansi genetika HS XII Substansi genetika HS XII
Substansi genetika HS XII Fathia Dinanti
 
Topik 3 genetika
Topik 3 genetikaTopik 3 genetika
Topik 3 genetikaListy L
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikSharah Sharah
 
Cell, chromosome "building blocks of life"
Cell, chromosome "building blocks of life"Cell, chromosome "building blocks of life"
Cell, chromosome "building blocks of life"MeltaRiniFahmi
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxAgathaHaselvin
 

Similar to 1 review of basic genetics fix pisanan (20)

147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1
147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1
147084215 makalah-struktur-gen-dan-kromosom-1
 
Analisis mitosis
Analisis mitosisAnalisis mitosis
Analisis mitosis
 
BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2
 
BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2BIOLOGI_M4KB2
BIOLOGI_M4KB2
 
GENETIKA SEL |1J| Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si | Farmasi UMN Al-Was...
GENETIKA SEL |1J| Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si | Farmasi UMN Al-Was...GENETIKA SEL |1J| Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si | Farmasi UMN Al-Was...
GENETIKA SEL |1J| Dosen: Yayuk Putri Rahayu, S.Si., M.Si | Farmasi UMN Al-Was...
 
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptPembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
 
Kromosom dan pembelahan mitosis
Kromosom dan pembelahan mitosisKromosom dan pembelahan mitosis
Kromosom dan pembelahan mitosis
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosomM 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
 
Famili gen, gen homeobox, struktur dan komponen penyusun kromosom
Famili gen, gen homeobox, struktur dan komponen penyusun kromosomFamili gen, gen homeobox, struktur dan komponen penyusun kromosom
Famili gen, gen homeobox, struktur dan komponen penyusun kromosom
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
 
kromosom dan bagian-bagiannya pada manusia.ppt
kromosom dan bagian-bagiannya pada manusia.pptkromosom dan bagian-bagiannya pada manusia.ppt
kromosom dan bagian-bagiannya pada manusia.ppt
 
Substansi genetika HS XII
Substansi genetika HS XII Substansi genetika HS XII
Substansi genetika HS XII
 
Topik 3 genetika
Topik 3 genetikaTopik 3 genetika
Topik 3 genetika
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi Genetik
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
Cell, chromosome "building blocks of life"
Cell, chromosome "building blocks of life"Cell, chromosome "building blocks of life"
Cell, chromosome "building blocks of life"
 
Genetika Manusia
Genetika ManusiaGenetika Manusia
Genetika Manusia
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

1 review of basic genetics fix pisanan

  • 1. GENITIKA IKAN Review of Basic Genetics Disusun Oleh: Kelompok 1 Kelas B Melinda Iriani 230110140024 Sunendi 230110140069 Nurhalimah 230110140097
  • 2. Anandita Rahmania 230110140111 Helena Asut 230110140119 Gusman Maulana 230110140193 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN JATINANGOR 2015
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Genetika Perikanan pada semeter ganjil ( ketiga ) perkuliahan mengenai “Review of Basic Genetics ”. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Walim Lili, selaku tim dosen mata kuliah Genetika Perikanan yang telah memberikan tugas mengenai makalah ini sehingga pengetahuan penyusun dalam penulisan makalah ini semakin bertambah. 2. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. 3. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang turut membantu penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki kesalahan dimasa yang akan datang. Jatinangor, 06 September 2015 Penulis, ii
  • 4. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II PEMBAHASAN 2 2.1 Gen dan Kromosom 2 2.2 Meiosis 14 2.3 Penentuan kelamin pada ikan 18 BAB III KESIMPULAN 21 DAFTAR PUSTAKA22 iii
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Genetika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gen. Istilah genetika pertama kali diperkenalkan oleh Bateson. Genetika juga mempelajari tentang pewarisan sifat dari induk ke anaknya pada organisme sejenis ( satu spesies ) Ilmu genetika juga sangat erat hubungannya dengan kegiatan reproduksi setiap organisme karena setiap organisme pasti bereproduksi sebagai ciri mahluk hidup. Reproduksi juga menjaga kestabilan rantai makanan dan keeksistensian suatu organisme di alam agar tidak terjadi kepunahan . Setiap terjadi kegiatan reproduksi maka ada penyatuan gen dari satu organisme dengan organisme yang satunya. Ketika terjadi penyatuan gen tersebut maka Gentika adalah ilmu yang paling berperan dalam membacanya , mulai dari penentuan jenis kelamin anak , bentuk tubuh anak , perilaku anak sampai penyakit bawaan yang terbawa dari parental ke anak Dalam ilmu perikanan , genetika sangat erat kaitannya dengan kajian budidaya perikanan, sebab dalam budidaya perikanan aspek yang paling diutamakan reproduksi . Genetika juga membantu untuk mengatur jumlah anakan ikan yang akan dilahirkan , jenis kelaminnya maupun bentuk anak yang akan dihasilkan melalui rekayasa genetika ikan agar memperoleh jenis ikan yang sesuai dengan keinginan. 1.2 Tujuan 1.2.1 Mengerti dan memahami tentang gen dan kromosom 1.2.2 Mampu mengerti dan memahami tentang Meiosis 1.2.3 Memahami tentang metode penentuan kelamin pada ikan GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 1 GENETICS”
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Gen dan Kromosom A. Kromosom Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata chrome yang berarti warna dan soma berarti badan. Kromosom dapat diartikan sebagai badan yang mampu menyerap warna. Istilah kromosom diperkenalkan pertama kali oleh W. Waldeyer pada tahun 1888. Satuan terkecil dari makhluk hidup adalah sel. Segala aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Di dalam inti, terkandung substansi genetik yang terdapat dalam kromosom. Kromosom merupakan benda-benda yang halus berbentuk lurus seperti batang atau bengkok yang berada di dalam nukleus. Karena dapat menyerap warna dengan jelas, maka dapa diamati di bawah mikroskop. Zat penyusun kromosom disebut kromatin dan merupakan jalinan benang-benang halus dalam plasma inti. Struktur Kromosom Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein. Kromosom homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur dan komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel dengan n kromosom adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel kelamin betina saja.
  • 7. GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 2 GENETICS”
  • 8. Pada gambar diatas adalah struktur kromosom. (1) Kromatid, merupakan salah satu dari dua bagian identik kromosom yang terbentuk setelah fase S pada pembelahan sel. (2) Sentromer, merupakan tempat persambungan kedua kromatid, dan tempat melekatnya mikrotubulus. (3) Lengan pendek (4) Lengan panjang.
  • 9. Karakter-karakter kromosom paling mudah dipelajari pada fase prometafase dari mitosis, karena pada saat tersebut kromosom-kromosom tampak tersebar tidak saling tumpang tindih dan masing-masing kromosom berbentuk silindroid dengan empat lengan karena mempunyai 2 kromatid serupa (sister chromatid). Setiap kromatid pada kromosom tersusun atas molekul-molekul DNA.Molekul-molekul DNA ini bersatu dengan protein histon membentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom ini dengan protein non histon akan membelit dan memutar membentuk spiral (coil) dan ulir-ulir ini akan meutar dan membelit GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 3 GENETICS”
  • 10. lagi membentuk super spiral (super coil). Dengan demikian kromosom akan tampak memendek (terkondensasi) setelah akhir fase interfase dari siklus sel. Kromosom yang terdiri dari dua kromatid serupa mempunyai lengan pendek (p) dan lengan panjang (q). Kedua lengan kromosom ini dipisahkan oleh suatu bagian yang disebut sentromer atau lekukan pertama (centromere) dan pada masing-masing kromatid terdapat bagian yang disebut kinetokor yang berfungsi untuk berpegangannya kromosom dengan benang-benang spidel .Pada beberapa kromosom kadang-kadang masih dapat dilihat adanya lekukan kearah dalam lainnya sehingga memisahkan bagian kecil dari lengan kromosom dan lekukan ini dinamakan lekukan sekunder (secondary constriction). Kromosom tersusun atas DNA yang berkondensasi bersama protein histon di dalam inti sel, membentuk struktur bernama nukleosom. DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau asam deoksiriboneukleat merupakan substansi pembawa pembentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom berkelompok dan membentuk benang yang lebih kompak, yang dinamakan benang kromatin. Kromatin akan terlihat sebagai benang yang mengandung struktur manik-manik (beads on a string), yakni nukleosom. Benang kromatin ini ditemukan di dalam inti sel. Ketika sel akan membelah, benang kromatin membentuk pilinan yang semakin padat sehingga dapat terlihat menggunakan mikroskop. Struktur yang dihasilkan oleh pengompakan benang kromatin tersebut dikenal sebagai kromosom. Sebelum sel membelah, molekul DNA dari setiap kromosom berduplikasi sehingga terbentuk lengan kromosom ganda yang disebut kromatid. GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 4 GENETICS”
  • 11. Pada kromosom terdapat suatu daerah terang yang tidak mengandung gen, dinamakan sentromer . Bagian ini memiliki peranan sangat penting pada proses pembelahan sel. Di bagian inilah benang gelendong menempel untuk bagian kromosom pada masing-masing kutub pembelahan yang berlawanan.Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian, yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer. Kromatid Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil reolikasi (perbanyakan) kromosom. Kromatid melekat satu sama lain di bagaian sentromer. Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema (jamak; kromonemata) yang merupakan
  • 12. filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap interfase). Kromomer Kromomer merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang terkadang terlihat saat interfase.Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat). GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 5 GENETICS”
  • 13. Sentromer Sentromer adalah daerah konstriksi (pelekukan) di sekitar pertengahan kromosom.pada sentromer terdapat kinetokor.Kinetokor adalah bagian kromosom yang merupakan tempat pelekatan benang-benang spindel selama pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya lengan kromosom. Satelit Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid.Satelit terbentuk karena adanya konstriksi sekunder di daerah tersebut. Telomer Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom.Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian ujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak terurai. Bentuk Kromosom
  • 14. Benang gelendong melekat pada bagian sentromer, yakni kinetokor. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk. Ada kromosom yang memiliki satu lengan dan ada pula yang memiliki dua lengan. Ada yang memiliki lengan sama panjang dan ada pula yang tidak. Bentuk-bentuk kromosom tersebut adalah: 1. Telosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di ujung kromosom; GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 6 GENETICS”
  • 15. 2. Akrosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati salah satu ujung kromosom; 3. Submetasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati bagian tengah kromosom; 4. Metasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di tengah- tengah sehingga bentuk kromosom tampak seperti huruf V. Tipe dan Jumlah Kromosom Tipe dan jumlah kromosom setiap makhluk hidup berbeda-beda. Perbedaan tersebut menunjukan bahwa kromosom menentukan perbedaan antar spesies. Pengaturan kromosom secara standar berdasarkan panjang, jumlah, serta bentuk
  • 16. kromosom dari sel somatis suatuindividu disebut kariotipe. Pada setiap sel individu eukariotik terapat dua ipe kromosom sebagia berikut: 1) Autosom (kromosom tubuh), tidak menentukan jenis kelamin dan umumnya di singkat A. 2) Gonosom (kromosom seks), mementukan jenis kelamin dan terdiri atas kromosom X dan Y. Apabila dalam tubuh individu terdapat kromosom XX maka individu tersebut bejenis kelamin perempuan atau betina. Sebaliknya, jika dalam satu tubuh individu terdapat kromosom XY maka individu tersebut berjenis kelalmin pria atau jantan. GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 7 GENETICS”
  • 17. Kromosom dalam sel tuabuh biasanya berpasangan. Kromosom berpasangan yang mempunyai bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama atau hampir sama disebut kromosom homolog. Oleh karena itu, kromosom dalam sel tubuh bersifat diploid (2n), sedangkan sel-sel kelamin hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel tubuh dan bersifat haploid (n). Satu pasang kromosom haploid dari satu spesies dinamakan genom. Sejarah Kromosom Flemming (1879) melihat untuk pertama kali membelahnya benda-benda yang ada di dalam inti. Flemming menggunakan istilah mitosis untuk menguraikan pembalahan benang-benang (kromosom) dalam inti menjadi separohnya dan pemisahannya ke inti sel anak. Lalu, sekitar tahun 1880 terlihat adanya mekanisme reduksi kromosom yang diuraikan oleh ahli lain dengan istilah meiosis yang diketemukan oleh Farmer dan More. Kemudian Roux (1883) merupakan ahli yang mula-mula mempunyai dugaan bahwa benda-benda tersebut terlibat dalam mekanisme keturunan. Benden dan Boveri (1887) melaporkan bahwa jumlah benda tersebut (kromosom) berbeda antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya dan jumlahnya stabil dari generasi ke generasi. Istilah kromosom pertama kali di kemukakan oleh Weldeyer (1888) dan kromosom berasal dari bahasa latin (krom= warna, soma= tubuh, badan). Pada tahun 1865 Mendel menetapkan teori dasar pewarisan sifat berdasarkan pemulihannya sebelum perkembangan sitologi diketahui. Setelah De Vries, Correns dan Von Tschemak secara terpisah menguatkan hasil Mendel. Tiga ahli amerika Serikat, yaitu Cannon, Wilson, dan Sutton melihat adanya kesejajaran antara unit sifat dari Mendel dan kromosom. Pada tahun 1902 Sutton dan Boveri menyatakan bahwa faktor keturunan yang ditemukan oleh Mendel itu terletak pada kromosom. Pada tahun 1933 Morgan menemukan fungsi kromosom dalam pemindahan sifat-sifat genetik. Beberapa ahli lainnya antara lain Heitz (1935), Kuwanda (1939), GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 8 GENETICS”
  • 18. Gritter (1940), dan Kaufman (1948) kemudian menyusul memberikan keterangan banyak tentang morfologi kromosom. Macam-Macam Kromosom Kromosom ada dua macam, yaitu kromosom prokariota dan kromosom eukariota. Studi tentang kromosom prokariota ini diambil dari Escerichia coli. Kromosom eukariota sangat berbeda dengan kromosom prokariota, organisasi DNA dalam kromosom eukariota jauh lebih kompleks. 1. Kromosom Prokariota Prokariota - bakteri dan archaea - biasanya memiliki kromosom sirkuler tunggal, tetapi banyak variasi memang ada. Kebanyakan bakteri memiliki kromosom sirkuler tunggal yang dapat berbagai ukuran dari hanya 160.000 pasangan basa dalam bakteriendosymbiotic ''Candidatus Carsonella ruddii'', untuk 12.200.000 pasangan basa di “bakteri yang tinggal di tanah” Cellulosum sorangium. Spirochaetes dari genus Borrelia adalah pengecualian untuk pengaturan ini, dengan bakteri seperti Borrelia burgdorferi', penyebab penyakit Lyme, yang mengandung kromosom linier tunggal. Prokariota tidak memiliki histon atau nukleus. Dalam keadaan santainya, DNA dapat diakses untuk transkripsi, regulasi, dan replikasi. 2. Kromosom Eukariota Eukariota (sel-sel dengan inti seperti yang ditemukan pada tumbuhan, ragi, dan hewan) memiliki kromosom linier berganda yang besar yang terkandung dalam inti sel. Setiap kromosom memiliki sentromer satu, dengan satu atau dua lengan memproyeksikan dari sentromer, meskipun, dalam sebagian besar keadaan, senjata ini tidak terlihat seperti itu. Selain itu, kebanyakan eukariota memiliki genom mitokondria bundar kecil, dan beberapa mungkin memiliki tambahan eukariota kromosom kecil sitoplasma melingkar atau linier. GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 9 GENETICS”
  • 19. Dalam kromosom nuklir eukariota, DNA uncondensed ada dalam struktur semi-memerintahkan, di mana ia melilit histon (protein struktural), membentuk material komposit yang disebut kromatin. Fungsi Kromosom Setiap gen dalam molekul DNA membawa instruksi untuk membuat satu jenis protein. Protein adalah molekul yang sangat penting yang melakukan banyak fungsi penting dalam organisme hidup. Misalnya, mereka melayani sebagai hormon, membawa pesan dari satu bagian tubuh ke bagian lain, mereka bertindak sebagai enzim, sehingga reaksi kimia mungkin yang menjaga sel hidup, dan mereka berfungsi sebagai bahan struktural dari mana sel-sel dapat dibuat. Setiap sel memiliki fungsi spesifik tertentu untuk melakukan. Tujuan dari sel tulang, misalnya, adalah untuk membuat tulang lebih. Tujuan dari sel pankreas, di sisi lain, mungkin untuk membuat senyawa insulin, yang mem- bantu dalam pembuatan glukosa (gula darah). Tugas gen dalam molekul DNA, oleh karena itu, adalah untuk mem-beritahu sel bagaimana memproduksi semua senyawa kimia yang berbeda (protein) yang mereka butuhkan untuk membuat agar berfungsi dengan baik. DNA merupakan molekul panjang yang menyimpan informasi genetik. Total informasi genetis yang di dalam DNA suatu sel disebut genom.Genom DNA tersusun atas gen-gen.Tiap gen mengandung satu unit informasi mengenai suatu karakter yang dapat diamati. Gen terdapat di dalam kromosom, dengan kata lain gen adalah fragmen DNA di dalam kromosom. Jumlah Kromosom Berikut ini adalah jumlah kromosom 2N dari manusia serta sebagian binatang dan tanaman di mana N adalah sebuah genom / jenis kromosom dan setiap genom memiliki dua kromosom : 1. Ikan Mas memiliki 100 kromosom 2. Bekicot memiliki 54 kromosom GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 10 GENETICS”
  • 20. 3. Bintang Laut memiliki 94 kromosom 4. Hydra memiliki 32 kromosom Mutasi kromosom menghasilkan perubahan di seluruh kromosom (lebih dari satu gen) atau dalam jumlah kromosom ini. 1 Penghapusan - hilangnya bagian kromosom 2 Duplikasi - salinan tambahan dari bagian dari suatu kromosom 3 Pembalikan - membalikkan arah bagian dari kromosom 4 Translokasi - bagian dari kromosom terlepas dan menempel pada kromosom lain. Sebagian besar mutasi netral - memiliki sedikit efek atau tidak.Penyimpangan kromosom adalah perubahan dalam struktur kromosom. Ia memiliki peran besar dalam evolusi. Pada kromosom juga dikenal kariotipe, yaitu peta jenis kromosom jantan dan betina.
  • 21. GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 11 GENETICS”
  • 22. B. Gen Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA yang menjadi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNAyang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genomyang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat dihubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran-peran fungsional lainnya. Gen mempunyai tiga sifat dasar , yaitu : 1. Replikasi. Molekul herediter harus mampu disalin pada dua tahap utamasiklus hidup. Tahap pertama adalah produk sejenis sel yang akan menjaminkelanjutanspesiesdari satugenerasi ke generasi berikutnya. Pada tumbuhan dan hewan, sel-sel ini adalah gamet: telur dan sperma. Tahap lainnya adalah ketika sel pertama dari organisme baru mengalami beberapa putaran divisi untuk menghasilkan organisme multiseluler. Pada tumbuhan dan hewan, ini adalah tahap dimana telur dibuahi, zigot, membagi berulang kali untuk menghasilkan penampilan organisme kompleks yangkita kenal. 2. Generasi bentuk. Struktur kerja yang membentuk suatu organisme dapat dianggap sebagai bentuk atau substansi. Melihat cara ini, DNAmemiliki"informasi"penting; dengan kata lain, "apa yang diperlukan untukmemberikanbentuk." 3. Mutasi. Sebuah genyang telah berubahdari satu bentukalelke laintelah mengalamimutasi-suatu peristiwa yangjarang terjaditapiteratur. Mutasitidak hanyadasar untukvariasidalam suatu spesies, tetapi, dalam jangka panjang, juga merupakan bahan bakubagi evolusi. GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 12 GENETICS”
  • 23. Gen juga mempunyai struktur, struktur yaitu : 1 domain regulasi inisiasi transkripsi, yang terdiri antara lain dari: deret GCCACACCC, ATGCAAAT, kotak GC, kotak CCAAT dan kotak TATA. 2 intron 3 ekson, merupakan area kodikasi protein yang dapat ditranskripsi secara overlapping atau nonoverlapping. Sebagai contoh, pada kode dengan tiga deret nukleotida(kodon triplet) AUU GCU CAG, dapat secara dibaca nonoverlapping sebagai AUU GCU CAG atau dibaca secara overlapping sebagai AUU UUG UGC GCU CUC CAG. Walaupun pada sekitar tahun 1961, telah diketahui bahwa asam amino dikodikasi oleh kodon secara nonoverlapping, telah ditemukan protein berbeda hasil transkripsi dengan pergeseran overlapping kodon. 4 domain regulasi akhir transkripsi Gen juga dapat berekspreai . Ekspresi gen adalah proses dimana kode- kode informasi yang ada pada gen diubah menjadi protein-protein yang beroperasi hanya di dalam sel. Ekspresi gen terdiri dari dua tahap: 1. Transkripsi, proses pembuatan salinan RNA. 2. Translasi, proses sintesis polipeptida yang spesifik di dalam ribosom. Proses transkripsi DNA menjadi mRNA dan translasi mRNA menjadi sebuah polipeptida disebut dogma sentral (central dogma). Dogma sentral berlaku pada prokariot dan eukariot. Namun, pada eukariot ada tahap tambahan yang terjadi di antara transkripsi dan translasi yang disebut tahap pre-mRNA. Tahap pre-mRNA adalah untuk menyeleksi mRNA yang akan dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan di ribosom. Ekson merupakan mRNA yang akan dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan, sedangkan intron merupakan mRNA yang akan tetap berada di dalam nukleus karena kemungkinan mRNA tersebut akan membentuk protein yang tidak fungsional (tidak berguna) jika ditranslasikan. Intron kemudian akan terurai kembali untuk membentuk rantai mRNA baru. DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu , GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 13 GENETICS”
  • 24. 1. Gugus fosfat 2. Gula deoksiribosa 3. Basa nitrogen ( Adenia , Guanina, Sitosina dan Timina ) 2.2 Meiosis Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri –ciri meiosis adalah , 1. Terjadi di sel kelamin 2. Jumlah sel anaknya 4
  • 25. 3. Jumlah kromosom setengah induknya ( ½ n) 4. Pembelahan terjadi dua kali Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual. Pada Meiosis terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta pengurangan jumlah kromosom induk terhadap anak nya. Pada meiosis terjadi dua kali pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II Meiosis pada sperma dan ovum GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 14 GENETICS”
  • 26.
  • 27. Banyak proses yang penting terjadi selama meiosis , tetapi akan berkonsentrasi hanya pada tiga proses. Proses pertama adalah selama fase ini, setiap kromosom bereplikasi sendiri dan homolog direplikasi kemudian berpasangan . Bundel dari empat unit yang disebut tetrad . Kromosom yang memanjang akan ditarik keluar secara bersamaan, dan kromosom yang terdiri dari masing-masing memutar diseluruh tetrad. Biasanya , dua atau lebih unit yang membentuk pecahan tetrad , dan potongan-potongan dari homolog berbeda bergabung . Ketika ini terjadi, materi genetik ditransfer dari satu kromosom ke yang lain . Proses ini disebut menyeberang. Menyeberang adalah aspek yang sangat penting dari genetika populasi karena menyusunnya gen dan menciptakan kombinasi baru dari gen dalam gamet. Menyeberang sangat meningkatkan varians genetik dan fenotipik dalam populasi . GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 15 GENETICS”
  • 28. Proses penting kedua adalah divisi pengurangan yang mengurangi komplemen kromosom dari 2N diploid ke haploid N . Selama divisi , semua pasangan kromosom yang terpisah, dengan satu kromosom dari pasangan akan membentuk masing-masing dua spermatosit sekunder atau oosit sekunder dan badan kutub pertama . Pembagian reduksi tidak memisahkan bagian dari kromosom direplikasi (ingat , masing-masing kromosom ganda) memisahkan homolog kromosom yang membentuk sepasang , yaitu kromosom direplikasi dari jantan pergi ke salah satu sel sementara betina pergi ke lainnya. Dimana kromosom betina dan jantan direplikasi dari masing-masing pasangan secara berpisah dan aca , dan masing-masing pasangan dibagi secara independen dari semua pasangan lain. Pembagian acak betina dan jantan dari masing-masing pasangan sangat penting karena sangat meningkatkan variabilitas gamet dan genotip yang pada gilirannya, meningkatkan variasi fenotip. Karena pembelahan reduksi mengurangi pelengkap kromosom dari diploid ke kondisi haploid, maka diperlukan spermatosit sekunder dan oosit sekunder haploid agar diploid akan membuat selama pembuahan. Jika pengurangan ke haploid tidak terjadi, jumlah kromosom akan berlipat ganda setiap generasi. Pembagian reduksi dan pemisahan acak kromosom yang membentuk masing- masing pasangan merupakan dua aspek yang paling penting dari genetika. Kedua peristiwa tersebut dinamai untuk menghormati Mendel . Hukum Pertama Mendel adalah hukum segregasi : Sepasang gen dan sepasang kromosom yang gen ada dipisahkan selama meiosis. Hukum kedua Mendel adalah hokum berkelompok bebas menyatakan: Sepasang gen dan sepasang kromosom di mana gen terletak memisah secara bebas dari semua pasangan lain, mereka pindah ke spermatosit sekunder atau oosit sekunder dari badan kutub pertama secara acak (gen terkait merupakan pengecualian untuk aturan ini, hal ini akan dibahas dalam BAB 3). Pemisahan dan berkelompok bebas adalah dua proses biologis yang paling penting karena kontribusi mereka terhadap varians genetik dan akhirnya varians fenotip. Jika proses ini tidak terjadi, induk genotip akan ditransmisikan utuh kepada keturunan masing-masing dan variasi antara individu akan menjadi minimal. Hanya dengan GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 16 GENETICS”
  • 29. variabilitas di antara individu akan menjadi salah satu keluarga atau yang disebabkan oleh mutasi. Pemisahan dan berbagai perombakan bebas campuran individu genom, dan ini akn memaksimalkan variabititas genotip. Jika kedua proses tidak terjadi, individu bisa menghasilkan hanya satu jenis gamete genotip. Pemisahan dan campuran bebas meningkat tajamkan kemungkinan jenis gamet bahwa seorang individu dapat menghasilkan. Jumlah kemungkinan jenis gamet yang dapat dihasilkan ditentukan oleh menggunakan mengikuti formula: possible kinds of gametes = 2 sebuah ikan dengan 10 heterozigot gen akan menghasilkan : possible kinds of gametes = 2^10 possible kinds of gametes = 1024 Jika ikan telah memiliki satu heterozigot gen per kromosom kemungkinan setiap ikan memiliki lebih banyak pasangan per kromosom, angka kemungkinan dari gamet itu bisa dihasilkan astronomi. Untuk contoh, Lele memiliki saluran 29 pasang kromosom ( legrande et al. Tahun 1984 ). Saluran lele yang hanya memiliki satu heterozigot gen per kromosom pasangan dapat menghasilkan lebih dari setengah miliar mungkin jenis gamet: possible kinds of gametes = 2^29 possible kinds of gametes = 536.870.910 Proses akhir yang terjadi selama meiosis adalah divisi equational. Di sini, replikasi setiap kromosom terpisah terbagi dua dan keduanya masuk ke dalam salah satu dari empat sel sperma atau ke satu telur atau kedua kutub tubuh. Gamet haploid, hanya berisi satu kromosom dari setiap pasangan. Sebagai contoh, ikan yang memiliki 20 kromosom (10 pasang kromosom) menghasilkan gamet yang memiliki kromosom 10. GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 17 GENETICS”
  • 30. 2.3 Penentuan kelamin pada ikan Metode penentuan jenis kelamin terkenal relatif sedikit pada spesies ikan, tetapi ada sembilan sistem yang dikenal dalam ikan dan jenis kelamin dikendalikan oleh jenis kelamin kromosom delapan dari sistem ini. Jenis kelamin kromosom beberapa spesies dari segi morfologi berbeda dan dapat diidentifikasi. Sistem yang paling umum yang telah terdeteksi adalah jenis kelamin XY menentukan sistem. Ini juga cara mengontrol sex dalam manusia. Ikan yang homogametic (XX) adalah betina, sementara ikan yang heterogametic (XY) adalah jantan. sistem yang kedua adalah sistem menentukan jenis kelamin WZ. Dalam sistem ini jantan adalah jenis kelamin homogametic (ZZ) dan betina adalah jenis kelamin heterogametic (WZ). Sebutan berbeda (XY vs WZ) digunakan untuk mencegah kebingungan ketika menggambarkan dua sistem. Sistem WZ bisa juga disebut sistem XY di mana jantan adalah YY dan betina XY tapi, seperti yang Anda lihat, penunjukan jenis ini dapat menyebabkan kebingungan, dalam penggunaan XY dan WZ. Sistem Ketiga, keempat, dan kelima dalam menentukan jenis kelamin adalah individu dengan beberapa kromosom jenis kelamin. Satu sistem memiliki beberapa kromosom X. Dalam sistem ini, betina yang X1X1X2X2 dan jantan yang X1X2Y. Kedua sistem memiliki beberapa W kromosom. Dalam sistem ini jantan zz dan wanita yang zw1w2. Sistem ketiga tersebut memiliki beberapa kromosom Y. Dalam sistem ini, jantan XY1Y2 dan betina XX. Jumlah kromosom tidak konstan dalam spesies ketika jenis kelamin ditentukan oleh salah satu dari sistem ini. Dalam dua kasus, betina memiliki satu kromosom tambahan. Ketiga, jantan memiliki kromosom tambahan. Sistem keenam adalah sistem WXY yang menentukan jenis kelamin. Kromosom Y menghasilkan jantan kecuali ketika ia dipasangkan dengan kromosom W. Kromosom W adalah kromosom X modifikasi yang blok fungsi menentukan jantan kromosom Y (D. Nakamura et al.1984). Dengan demikian, XY dan YY adalah ikan jantan dan XX, WX dan WY ikan yang betina. Sistem ketujuh dan kedelapan adalah dimana hanya ada satu kromosom jenis kelamin: XO dan sistem ZO (O adalah simbol untuk tidak ada kromosom). GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 18 GENETICS”
  • 31. Dalam sistem XO, betina yang XX, sedangkan jantan XO. Dalam sistem ZO, jantan yang ZZ, sementara yang betina ZO. Karena hanya ada satu kromosom jenis kelamin, berdasarkan jumlah kromosomnya tidak konstan dalam spesies ketika jenis kelamin ditentukan oleh salah satu dari sistem ini. Jenis kelamin yang memiliki satu kromosom jenis kelamin (jantan dalam sistem XO) dan betina dalam sistem ZO memiliki satu kromosom lebih sedikit daripada spesies lainnya. Penentuan jenis kelamin dalam ikan yang memiliki kromosom jenis kelamin sebenarnya bukan hal yang mudah dan sebagai tantangan seperti yang telah dijelaskan. Meskipun jenis kelamin di spesies ini dikendalikan oleh kromosom jenis kelamin, jenis kelamin individu dapat juga dipengaruhi atau dikendalikan oleh autosom yang mempengaruhi jenis kelamin atau memodifikasi jenis kelamin gen (Kosswig tahun 1964). Pengaruh gen ini mempengaruhi jenis kelamin atau perbaikan jenis kelamin penentuan mungkin menjadi penting dan dapat menjadi sumber kegagalan dalam produksi populasi monosex. Metode terakhir penentuan jenis kelamin tidak dikontrol oleh kromosom jenis kelamin, tetapi dikendalikan autosomal. Beberapa spesies ikan tidak memiliki jenis kelamin kromosom. Dalam spesies ini, jenis kelamin ditentukan oleh jumlah jantan atau betina gen yang terletak di autosom. Meskipun jenis kelamin penentuan terutama di bawah kendali genetik, faktor-faktor lingkungan seperti suhu, photoperiod, salinitas, dan keramaian dapat membantu menentukan jenis kelamin di ikan. Chan dan Yeung (1983) memberikan ulasan yang baik tentang subjek ini. Kemampuan untuk mengendalikan penentuan jenis kelamin dengan memanipulasi lingkungan merupakan vektor yang memiliki implikasi luar biasa bagi budidaya ikan. Penggunaan hormon untuk memproduksi monosex populasi untuk pertumbuhan dewasa adalah area penelitian yang aktif GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 19 GENETICS”
  • 32.
  • 33. GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 20 GENETICS”
  • 34. BAB III KESIMPULAN Setelah mempelajari tentang genetika dasar, penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1 Genetika erat hubungannya dalan reproduksi ikan karena dalam dunia perikanan dikenal dengan budidaya yang mengharuskan penulis untuk mempejari sifat-sifat ikan mulai darihal terkecil yaitu gen 2 Kromosom , gen dan DNA adalah satu kesatuan karena didalam kromosom ada gen , didalam gen ada DNA 3 kromosom tersusun atas DNA, RNA dan protein serta memiliki empat jenis berdasarkan letak sentromernya 4 Genadalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNAyang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. 5 DNA memiliki rantai double helix , dan semi konservatif 6 DNA dalam gen berfungsi untuk mensintesis protein dalam kegiatan ekspresi gen yaitu trankripsi dan translasi 7 DNA tersusun atas gula deoksiribosa , fosfat dan basa nitrogen 8 meiosis adalah pembelahan yang terjadi pada sel kelamin ( gamet ) sebagai dasar untuk mempelajari genetika ( pembawa sifat ) 9 Meiosis memiliki 2 tahap pembelahan 10 Ada sembilan metode menentukan kelamin pada ikan yang ditentukan oleh kromosom jenis kelamion maupun gen autosom GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 21 GENETICS”
  • 35. DAFTAR PUSTAKA Suryo.2005. Genetika Manusia. Jogjakarta: Gadjah Mada Uiversity Press Tave, Douglas. 1993. Genetics for Fish Hatchery Managers. Codingwear.com fpik.unair.ac.id id.scribd.com id.shvoong.com GENETIKA IKAN “REVIEW OF BASIC 22 GENETICS”