Teks tersebut membahas tentang berbagai jenis alat musik tradisional Indonesia, khususnya alat musik kordofon yang dipetik seperti kecapi, pipa, gambus, sempe, panting, dan sasando. Alat-alat musik tersebut masing-masing memiliki ciri khas dan sejarah tersendiri sesuai dengan daerah asalnya.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa manusia dilahirkan tidak terlepas dari kodrat yang
sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Mulai lahir, mereka sudah diberikan pengetahuan,
bakat, dan kemampuan masing – masing dalam mengapresiasikan seni dalam kehidupannya.
Setiap manusia mempunyai cara yang berbeda – beda dalam mengapresiasikan seni. Ada yang
dituangkan dalam suatu cat dan dilukiskan dalam sebuah kertas, tembok, alat – alat transportasi,
bahkan pada bagian tubuh manusia. Selain itu juga ada yang diapresiasikan melalui buku – buku
yang bias dalam bentuk novel, kolakolaborasi antara gambar dan kata – kata (komik), ada juga
mengapresiasikannya melalui sebuah gambar yang bergerak, baik itu karton maupun suatu film.
Selain itu juga banyak sekali orang mengapresiasikan kedalam bentuk syair yang sangat
indah, dengan diiringi musik. Krena setiap manusia tidak sama,dalam pengapresiasikannya
Sehingga seni, terutama seni musik berkembang dan berevolusi tanpa ada batasnya. Didunia ini
tidak terhitung jumlah musik yang ada sekarang, karena perkembangannya tanpa mengenal
waktu dan tempat. Disitu ada manusia maka seni terutama seni musik akan berkembang tak
terkendali. Bahkan di Indonesia sendiri mempunyai berbagai macam seni musik, baik itu yang
tergolong dalam musik tradisional, campuran antara tradisional, dan modern.
Bertolak belakang dari uraian diatas, seni juga tidak terlepas dari kebudayaan masing –
masing daerah. Sehingga antara daerah yang satu dengan yang lainnya akan memberikan nuansa
seni musik yang berbeda pula. Selain itu juga masih banyak yang belum mengerti tentang seni,
terutama seni musik. Belum mengerti disini maksudnya, masih belum mengenal apakah seni itu?
1
2. Padahal apa yang dilakukaanya terkadang dapat dikategorikan sebagi suatu seni, tanpa orang
tersebut menyadarinya.
Oleh karena itu disini kami akan berusaha membahas tentang seni musik yang ada di
Indonesia, untuk menambah wawasan kita tentang seni musik yang ada di Indonesia ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alat musik kordofon yang dipetik?
2. Apa yang dimaksud dengan alat musik elektrofon?
3. Apa saja macam alat musik yang termasuk alat musik kordofon yang dipetik?
4. Apa saja macam alat musik yang termasuk alat musik elektrofon?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan kajian mengenai jenis alat musik kordofon yang dipetik.
2. Sebagai bahan kajian mengenai jenis alat musik elektrofon.
3. Sebagai tugas kelompok dari guru.
2
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Seni Musik
2.1.1 Pengertian Seni
Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata "sani" yang artinya
"Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Dalam bahasa Inggris dengan istilah "ART" (artivisial)
yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan. Konsep seni terus berkembang
sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang dinamis.
2.1.2 Pengertian Musik
Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan
masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi
bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu
sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam
kebudayaan. Demikian juga yang terjadi pada musik dalam kebudayaan masyarakat melayu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602)
Musik adalah: ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan
temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan,
nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan
keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu)
Sehingga Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara
teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen musik paling dasar.
Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni.
Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini
memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama
akan menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi
melahirkan bunyi yang harmoni.
Musik termasuk seni manusia yang paling tua. Bahkan bisa dikatakan, tidak ada sejarah
peradaban manusia dilalui tanpa musik, termasuk sejarah peradaban Melayu. Dalam masyarakat
Melayu, seni musik ini terbagi menjadi musik vokal, instrument dan gabungan keduanya. Dalam
musik gabungan, suara alat musik berfungsi sebagai pengiring suara vokal atau tarian. Alat-alat
musik yang berkembang di kalangan masyarakat Melayu di antaranya: canang, tetawak, nobat,
nafiri, lengkara, kompang, gambus, marwas, gendang, rebana, serunai, rebab, beduk, gong,
seruling, kecapi, biola dan akordeon. Alat-alat musik di atas menghasilkan irama dan melodi
tersendiri yang berbeda dengan alat musik lainnya.
3
4. 2.2 Jenis-jenis Alat musik
2.2.1 Kordofon (dipetik)
Kordofon Adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai atau senar, suara
yang dihasilkan berasal dari dawai yang dipetik atau dipukul.berikut ini adalah beberapa contoh
alat musik yang diklasifikasikan sebagai kordofon. Contoh : Rebab, kecapi , siter dan lain
sebagainya.
a. Kecapi
Kacapi merupakan alat musik petik yang berasal dari Jawa Barat, biasa digunakan
sebagai pengiring suling sunda atau dalam musik lengkap, sampai saat ini masih terus
dilestarikan dan dijadikan kekayaan seni Sunda yang sangat bernilai bagi masyarakat asli Jawa
Barat.
Membutuhkan latihan khusus untuk dapat memainkan alat musik ini dengan penuh
penghayatan, tak jarang latihan dilakukan di alam terbuka agar dapat menyatukan rasa dan jiwa
sang pemetik Kacapi, lebih dari itu semua suara yang dihasilkan dari alat musik ini akan
menenangkan jiwa para pendengarnya, dan mampu membawa suasana alam Pasundan di tengah-tengah
pendengar yang mulai terhanyut dengan buaian nada-nada yang indah dari Kacapi.
4
5. b. Pipa
Pipa adalah alat bertali mempunyai 4 tali logam. Badan dibuat dari kayu; dadanya bulat
dan belakangnya cembong tetapi permukaan dadanya mendatar. Beberapa kekuda titian tali dari
kayu dipasang pada papan jari seperti fret. Tali-tali diikat kepada hujung bahagian bawah badan
dan pada 4 pemulas melaras disisi papan jari. Bahagian kepalanya berukir.
Pipa digunakan dalam orkestra untuk mengiringi opera Cina; juga sebagai alat solo atau
mengiringi nyanyian. Cara bermain dengan memegang berdiri atas pahu pemain. Tali-tali dipetik
dengan hujung-hujung jari dan kuku. Jari-jari tangan sebelah lagi diletak pada tali-tali antara
fretnya untuk mengeluarkan berbagai pic bila tali-tali dipetik.
d. Gambus
Sejenis gitar bertali 6 dan membengkak di bahagian badannya hampir-hampir separuh
bulat. Tali gitar diperbuat dari perut binatang atau loyang yang dipetik dengan kuku tenggiling.
Badannya diukir dari sebatang kayu nangka yang berongga di dalamnya. Lehernya ditutup
dengan sekeping kayu nipis dan permukaan badannya ditutup dengan kulit kambing atau kulit
biawak. Gambus lazimnya dimainkan untuk hiburan persendirian, pemuzik gazal dan muziknya
menyerupai tarian Melayu seperti joget dan zapin di Johor. Dipetik bagaimana cara bermain
guitar.
c. Sempe
5
6. Sempe dipetik pada bagian senarnya. Sempe adalah alat musikyang berasaldari
Kalimantan Timur. sampe adalah salah satu alat music tradisional khas melayu orang orang suku
dayak yang tersebar diberbagai wilayah di Kalimantan timur.penyebutan alat music yang
dimainkan dengan cara dipetik ini berbeda beda dalam tradisi masing masing sub suku dayak
yang ada di Kalimantan timur. Orang orang suku dayak sendiri termasuk dalam ras rumpun
melayu,yakni melayu tua atau proto melayu.
Cara memainkan alat music ini adalah dengan menyelaraskan senar sampe dengan
perasaan pemusiknya dikarenakan sampe adalah alat musik yang menyatakan perasaan
seseorang. Sehingga hasil stemnya pun berbeda beda. Sampe tidak memiliki kunci baku seperti
gitar sehingga dalam memainkan nya hanya mengandalkan perpaduan petikan dan loncatan jari
pemainnya.
d. Panting
Panting adalah alat musik yang berasaldari Kalimantan selatan yang dibunyikan dengan
cara dipetik pada senarnya. Musik panting adalah musik tradisional dari suku Banjar di
Kalimantan Selatan. Disebut musik Panting karena didominasi oleh alat musik yang dinamakan
Panting, sejenis gambus yang memakai senar (panting) maka disebut musik Panting. Menurut
cara penyajiannya Panting termasuk jenis musik ansambel campuran. Karena terdiri dari
berbagai jenis alat musik. Dalam pertunjukan musik Panting, biasanya jumlah pantingnya
sebanyak 3 buah dan ditambah alat-alat musik lainnya. Musik panting disebut juga dengan nama
japin apabila penyajiannnya diiringi dengan tarian. Musik panting disajikan dengan lagu-lagu
yang biasanya bersyair pantun. Pantun tersebut berisi nasihat ataupun pantun petuah, dan pantun
jenaka.
Musik Panting mempunyai fungsi sebagai :
6
7. · Sebagai hiburan, karena musiknya dan syair-syairnya yang kadang-kadang jenaka dan
dapat menghibur orang banyak. Oleh karena itu, musik panting sering digunakan pada
acara perkawinan.
· Sebagai sarana pendidikan, karena di dalam musik Panting syainya berisi tentang nasihat-nasihat
dan petuah.
· Sebagai musik yang memiliki nilai-nilai agama, karena musik-musiknya mengandung
unsur-unsur agama.
· Untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama warga masyarakat.
· Sebagai kesenian musik tradisional yang berasal dari Kalimantan Selatan.
e. Sasando
Sasando adalah sejenis alat musik petik dengan ruang resonator dari haik (anyaman dari
daun lontar) yang sudah terkenal di kalangan masyarakat NTT. Memang alat musik ini boleh
dikatakan unik, karena merupakan salah satu instrument musik petik dengan keunikan ada pada
bentuk, cara memainkannya dan juga bahan pembuatannya.
Sejarah atau asal-usul sasando ini, kita semua hanya peroleh dari ceritra-ceritra secara
turun-temurun yang sudah diwariskan secara lisan maupun tulisan, namun yang pasti alat musik
ini terdiri dari dua jenis, yaitu sasando gong dan sasando biola.
7
8. Menyadari akan hal itu, masyarakat NTT umumnya perlu memasyarakatkan dan
melestarikan alat musik ini sehingga kekayaan seni budaya dapat dikembangkan serta
dipertahankan. keterlibatan semua elemen masyarakat sangat diperlukan dalam melestarikan dan
mengembangkan alat musik ini.
Menurut Meok, ada berbagai fersi mengenai sejarah tentang alat musik ini, diantaranya,
alat musik ini konon ada seorang pemuda bernama Sangguana pada tahun 1650-an terdampar di
Pulau Ndana, Sangguana memiliki bakat seni, sehingga penduduk membawanya ke istana,
kemudian putri istana terpikat dan meminta Sangguana menciptakan alat musik. Sangguana pun
bermimpi pada suatu malam sedang memainkan alat musik yang ciptakannya, kemudian diberi
nama sandu (bergetar).
“Ada jua cerita lain, alat musik ini ditemukan oleh dua penggembala yang bernama
Lumbilang dan Balialang, ada juga cerita lain, sasandu ini ditemukan oleh dua sahabat yakni
Lunggi Lain dan Balok Ama Sina,” papar Meok.
Karena alat musik yang telah dipasang dalam haik itu beresonasi, maka disebut sandu
atau sanu yang mempunyai arti bergetar atau getaran. Alat ini kemudian disebut sebagai sasandu
yang berasal dari kata berulang sandu-sandu atau bergetar berulang-ulang.
Dengan perkembangan yang terjadi, maka sasandu ini lebih dilafalkan menjadi sasando,
sehingga terbawa sampai saat ini, namun ucapan ini tidak merubah bentuk dan suara dari alat
musik ini. Sementara itu Petrus Riki Tukan, pemateri lainnya mengatakan, alat musik sasando
merupakan sebuah fenomena budaya pada umumnya dan kesenian (musik) khususnya yang
cukup menggoda naluri seniman.
(sumber : pos kupang)
8
9. f. Siter
Siter adalah alat musik petik di dalam gamelan Jawa yang terbuat dari kayu berbentuk
kotak berongga yang berdawai. Nama "siter" berasal dari Bahasa Belanda "citer", yang juga
berhubungan dengan Bahasa Inggris "zither". Siter memiliki 11 pasang senar. Pada umumnya siter
mempunyai dua belas nada, yaitu dari kiri ke kanan: 2, 3,5,6,1,2,3,5,6,1,2,3. (contoh untuk siter
slendro). Ciri khasnya satu senar disetel nada pelog dan senar lainnya dengan nada slendro.
Umumnya sitar memiliki panjang sekitar 30 cm dan dimasukkan dalam sebuah kotak ketika
dimainkan.
Siter merupakan bagian ricikan gamelan yang sumber bunyinya adalah string (kawat) yang
teknik menabuhnya dengan cara di petik. Jenis instrumen ini di lihat dari bentuk dan warna
bunyinya ada tiga macam, yaitu siter, siter penerus (ukurannya lebih kecil dari pada siter), dan
clempung (ukurannya lebih besar dari pada siter). Dalam sajian karawitan klenengan atau konser
dan iringan wayang fungsi siter sebagai pangrengga lagu.
Dalam permainannya Siter dimainkan dengan petikan oleh ibu jari kiri dan kanan. Alat ini juga
memainkan melodi tersendiri. Siter dibuat dengan dua sisi, yaitu sisi atas dan sisi bawah.
9
10. g. Shamisen
Orang Jepang kerap tergetar ketika melihat bentuk SHAMISEN yang sangat indah, bahkan
ada yang berkata bahwa bentuk ini terinspirasi dari bentuk tubuh wanita. SHAMISEN
mempunyai 3 dawai dengan ketebalan berbeda. Dawai yang paling tebal menghasilkan suara
yang paling rendah dan dawai yang paling tipis menghasilkan suara yang paling tinggi.
Di antara bagian badan dan dawai ada “KOMA” untuk menghasilkan suara SHAMISEN.
Waktu memainkan SHAMISEN kita harus memegang BACHI-pemetik dawai-dengan tangan
kanan, dan menyapu dawai dari arah atas ke bawah atau dari arah bawah ke atas dengan ujung
BACHI sehingga mengeluarkan suara. SAO yang panjang ini adalah bagian penampang kayu
(fingerboard/neck) yang dipegang oleh tangan kiri. Pada bagian SAO tidak ada tanda untuk
menunjukkan posisi tempat pegangan, tidak seperti gitar yang mempunyai fret. Pemain dapat
menghasilkan suara SHAMISEN yang tepat dengan mengandalkan intuisi serta pendengaran
yang dihasilkan dari pengalamannya. Bagian yang dipegang untuk menghasilkan suatu nada di
dalam SAO ini disebut “TSUBO” atau “KANDOKORO”. Dengan tangan kiri pemain bukan
hanya menekan dawai, tetapi juga menjepit dan meluncurkan jari serta menggoyangnya untuk
merubah nada. Cara lain adalah dengan mengetuk dan memetiknya.
SHAMISEN terbuat dari “KOBOKU” atau ”Red Sanders” sejenis kayu yang sangat keras
berasal dari India Selatan untuk menahan kuku pemain yang mencengkeram kuat. Dawai terbuat
dari sutra dan “DO” (bagian badan) dibuat dari kulit binatang. Memang hampir semua alat musik
tradisional Jepang seperti SHAMISEN dibuat dari bahan-bahan alami. SHAMISEN yang
dimainkan menggunakan BACHI (pemetik dawai) berasal dari “SANSHIN”, alat musik
tradisional daerah OKINAWA (daerah paling selatan di Jepang) yang menggunakan kulit ular.
Pada abad 16 SANSHIN sudah populer di OKINAWA dan bentuk ini berkembang menjadi
SHAMISEN khas Jepang yang dikenal saat ini.
10
11. Musik SHAMISEN memiliki berbagai genre dan ada beberapa jenis alat SHAMISEN
yang ukuran dan ketebalannya berbeda. Genre musik SHAMISEN yang akan dimainkan hari ini
termasuk dalam kategori “JIUTA”. Ada jenis musik SHAMISEN yang berkembang sebagai
pengiring atau suara efek di teater, tetapi “JIUTA” ini berkembang sebagai musik murni yang
dimainkan bersama KOTO atau SHAKUHACHI, alat musik tiup tradisional Jepang.
“SANKYOKU” adalah salah satu bentuk musik “ansambel” yang dimainkan menggunakan tiga
alat musik tradisional Jepang yaitu SHAMISEN, KOTO dan SHAKUHACHI. Diperlukan waktu
cukup lama sampai terlahir ansambel tiga alat musik ini karena masing-masing sudah dikenal
masyarakat sebagai alat musik tunggal. Namun demikian, bergabungnya tiga alat musik ini,
justru menghasilkan kualitas musik yang lebih kaya dan meluas.
h. Gambus
Gambus adalah sejenis alat musik petik yang berasal dari Timur tengah. Selain musik
gambus, alat musik petik lainnya yang berasal dari TImur Tengah adalah mandolin. Gambus
merupakan salah satu alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini memiliki
fungsi sebagai pengiring tarian zapin dan nyanyian pada waktu diselenggarakan pesta pernikahan
atau acara syukuran.Gambus merupakan salah satu alat musik yang dimainkan dengan cara
dipetik. Alat musik ini memiliki fungsi sebagai pengiring tarian zapin dan nyanyian pada waktu
diselenggarakan pesta pernikahan atau acara syukuran.
Alat musik ini identik dengan nyanyian yang bernafaskan Islam. Dalam mengiringi
penyanyi, alat musik ini juga diiringi dengan alat musik lain, seperti marwas untuk memperindah
irama nyanyian. Bentuknya yang unik seperti bentuk buah labu siam atau labu air (My)
menjadikannya mudah dikenal. Alat musik gambus juga dianggap penting dalam nyanyian
Ghazal yang berasal dari Timur Tengah pada masa kesultanan Malaka. Kedatangan pedagang-pedagang
Timur Tengah pada zaman Kesultanan Melayu Melaka telah membawa budaya
masyarakat mereka dan memperkenalkannya kepada masyarakat di Tanah Melayu.
Ciri ciri alat musik gambus adalah sebagai berikut :
· Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar sampai paling banyak 12 senar.
· Gambus dimainkan sambil diiringi gendang.
11
12. · Sebuah orkes memakai alat musik utama berupa gambus dinamakan orkes gambus
atau disebut gambus saja.
· Orkes gambus pernah membawakan acara irama padang pasir.
· Orkes gambus mengiringi tari Zapin yang seluruhnya dibawakan pria untuk tari
pergaulan.
· Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah. Sedangkan tema liriknya adalah
keagamaan.
· Alat musiknya terdiri dari biola, gendang, tabla dan seruling.
i. Hasapi
Hasapi merupakan jenis alat musik dawai yang dipakai dalam sarana ritual peribadatan
pada masyarakat Parmalian Batak Toba. Ensembel gondang hasapi terdiri dari alat-alat musik
sarana etek (sejenis klarinet berukuran kecil), garantung (sejenis gambang kayu berbilah lima),
dua buah hasapi (lut petik bersenar dua) hasapi ende dan hasapi doal, serta hesek (perkusi botol).
Perayaan Sipaha Sada dilaksanakan di dalam rumah peribadatan Parmalian (Bale Pasogit).
Namun demikian, kulcapi ataupun hasapi juga digunakan sebagai bagian dari ensembel yang
dimainkan dalam konteks musik hiburan. Kulcapi Karo dan hasapi Toba dapat dimainkan solo
sebagai hiburan bagi orang yang memainkannya. Ensembel musik untuk jenis musik hiburan di
Batak Toba disebut dengan uning-uningan.
alat musik yang disebut Hasapi, yang dikelompokkan ke alat musik dawai atau senar,
dalam bahasa Indonesia sering disebut Kecapi batak. Hasapi terdiri dua jenis. Pertama, Hasapi
12
13. ende (pluked lute dua senar), yang merupakan instrumen pembawa melodi dan merupakan
instrumen yang dianggap paling utama dalam ensambel Gondang hasapi.
Kedua, Hasapi doal (pluked flute dua senar), yang instrumennya secara sepintas sama
dengan Hasapi ende, namun dalam permainannya hasapi doal berperan sebagai pembawa ritem
konstan. Ukuran instrumen Hasapi doal lebih besar sedikit dari Hasapi ende.
2.2.2 Elektrofon
Elektrofon adalah Instrumen musik yang sumber bunyinya berasal dari energi listrik,
Elektrofon menghasilkan bunyi melalui komponen komponen tertentu yang dikeluarkan melalui
speaker. berikut ini adalah beberapa contoh instrumen yang diklasifikasikan sebagai
Elektrofon.elektrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari aliran arus listrik.
Contoh : gitar listrik dan lain sebagainya.
a. Piano, Organ dan Keyboard
Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano
disebut pianis. Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an,
seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori (1655 – 1731) buatan 1720. Pasalnya,
tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan
Museum of Art di New York. Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki
gravecembalo col piano e forte (harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras),
masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya.
Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul.
Alat musik berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440.
Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada clavichord
dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari
Saxony (1717), dan Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil
utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara
harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran Ferdinand
de’Medici - inilah piano modern berakar.
Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang
dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah
John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya
tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para
13
14. pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini
mendominasi penggunaan piano di rumah.
Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan
tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser
berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka
besi. Sekitar tahun 1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam
seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara
yang dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820, banyak pembuat menggunakan potongan logam
untuk bagian piano lainnya. Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement
action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.
Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki
lima oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan pedal yang digerakkan dengan lutut. Namun,
kemudian pedal kaki yang diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.
Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad XIX dan XX. Tegangan senar, yang semula
ditetapkan 16 ton pada tahun 1862, bertambah menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya
adalah sebuah piano dengan kemampuan menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan
Frederic Chopin, Ludwig van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.
Notasi piano
Sebuah perkembangan nyata di abad XX (berawal pada tahun 1930-an) adalah kehadiran
piano elektronik (atau piano listrik), yang didasarkan pada teknologi elektroakustik atau metode
digital. Nada suaranya terdengar melalui sebuah amplifier dan loudspeaker.
Dari sisi mutu suara, piano elektronik nyaris tak ada bedanya dengan piano biasa.
Perbedaan terletak pada berbagai fitur yang melengkapinya. Fitur itu tentu tidak ada dalam piano
biasa. Misalnya, bisa dihubungkan dengan perangkat MIDI, komputer, alat rekam; memiliki
pengatur volume, tusuk kontak untuk pendengar kepala; dan sebagainya.
Organ adalah alat musik yang mempunyai suara yang unik. Sekarang, organ diproduksi
dengan cara elektronik. Namun, pada awalnya, suara organ didapat dari pipa.
Suara yang dihasilkan organ sangat unik. Karena:
14
15. · Suaranya berkelanjutan, tidak semakin kecil (selama tuts masih ditekan). Dalam kurva
ADSR, organ biasanya mempunyai sustain yang tidak terbatas. Berbeda dengan piano,
organ mempunyai karakteristik keterikatan tempo yang lemah, namun mempunyai
lokalisasi frekuensi yang baik. Fenomena ini berkaitan dengan relasi Heisenberg. Oleh
karena itu, organ adalah pengiring yang baik dalam suatu kelompok paduan suara non-musisi.
Not yang berkepanjangan memudahkan untuk menangkap "tempo"
· Perubahan karakteristik suara (amplitudo) disebabkan oleh seberapa dalam tuts tersebut
dipencet, tidak terpengaruh oleh tingkat kekerasan pencetat tuts (seperti piano).
Organ elektronik
Sejak tahun 1930, alat musik listrik tanpa pipa telah dibuat. Alat musik ini telah dapat
menghasilkan suara yang mirip dan dapat menggantikan peran organ pipa. Organ elektronik ini
dibeli oleh rumah ibadah dan calon pembeli organ pipa, dan juga oleh pemusik profesional
maupun amatir. Karena ukuran yang jauh lebih kecil dan lebih murah, dan dapat dibawa-bawa,
organ elektronik ini telah menggantikan hampir semua organ pipa.
Kibor (bahasa Inggris: keyboard) adalah sebuah alat musik yang dimainkan seperti
piano, hanya kibor bisa memainkan beragam suara, seperti trompet, suling, gitar, biola, sampai
perkusi-perkusian. Dengan kibor, kita juga bisa bermain layaknya sebuah band. Dengan kibor,
kita juga bisa bermain seperti kita bermain organ atau piano dan lebih praktis karena lebih
mudah dibawa ke mana-mana. Instrumen Keyboard sudah ada sejak zaman kuno
Kibor terdiri dari style, voice, sequencer, speaker, parameter monitor, potensiometer
volume, pitch atau bend, modulation (portamento) dan tombol tombol multi track. Kibor engan
teknologi speaker built in dinamakan portable sound, bila ditambah dengan teknologi rekam mini
dinamakan portable sound recorder. Bila di dalam operasi kibor harus menggunakan adaptor.
Sintesizer (synthesizer) adalah nama lain kibor yang berarti sintesa (dari suara suara instrumen
lainnya), kibor berfungsi sebagai orchestrator atau penyelaras suara dan aransemen (multi
arranger). Beberapa voice atau suara yang direkam dalam orchestrator ini bisa diperluas
(expandable) dalam pengertian teknologi penyuaraan (sound engineering). Expandable berarti
bisa ditinggikan bagian suara treble atau bass atau middle tone.
Perbedaan yang pasti dari pada kibor dengan piano adalah bahwa kibor selalu
menggunakan listrik, sehingga lebih dimungkinkan apabila suaranya diperbesar dengan pengeras
suara. Piano akustik menngunakan material senar dan hammer stick (batang palu) kecil yang
dibungkus cushion leather (busa dan kulit) dan mengandalkan resonansi dan gema yang muncul
dari dentuman atau getaran besi senar ke arah besi batangan dan kayu ebony dan memancarkan
suara ke seluruh penjuru ruangan. Model perkawinan kibor dan piano adalah electric piano
(dengan teknologi digital elektronik) dan sintesa suara piano yang memiliki tingkat kemiripan
dan kualitas tinggi.
15
16. Sustain pedal didisain terlepas dari body part dan kaki. Kebanyakan pemirsa bingung
dengan kesamaan papan nada (kibor), kesamaan cara permainannya (tangga nada, tuts -- hitam
dan putih, partitur, chord). Tetapi piano akustik tidak menggunakan drum otomatis (drum
machine) kecuali dipasang dengan perangkat keras yang terpisah.
PIANO
Piano pada umumnya terbagi menjadi 2 jenis:
1. Stand-Up Piano. Adalah piano yang standard atau pendek “ekor”nya. Contohnya adalah pada
gambar berikut:
2. Grand Piano. Nah, kalau yang ini, kita sering melihatnya di hotel-hotel. Ciri-cirinya yaitu
sesuai namanya, besar. Contohnya, pada gambar berikut ini:
16
17. ORGAN
Pada umumnya, organ juga ada dua jenis:
1. Organ Pipa (Orgel). Adalah organ “akustik” yang memiliki pipa-pipa raksaksa. Ciri-cirinya,
langsung saja lihat pada gambar:
Organ pipa memiliki deretan tuts lebih dari satu (biasanya 4, seperti yang terlingkar pada gambar),
dan tombol analog yang sangat banyak. Organ Pipa sendiri memiliki pipa-pipa raksaksa.
17
18. 2. Organ Elektronik (yang dikenal dengan sebutan contoh populernya adalah “Yamaha
Electone“). Seperti yang ditunjukkan pada foto:
18
19. Ciri khasnya (yang tidak dimiliki piano maupun keyboard) adalah seperti yang saya lingkari di
atas:
· Deretan tuts nya mayoritas 2 baris (ada yang 1 baris tapi sudah langka)
· Pedal kaki (pedalboard) nya sangat banyak
19
20. KEYBOARD
Keyboard ini memiliki banyak jenis. Tapi, kalau kita mengenali ciri-cirinya, kita akan mudah
membedakannya dari piano dan organ. Sebagai contoh, saya beri foto keyboard saya sendiri:
Ciri-cirinya yang membedakannya dari piano dan organ:
· Tidak memiliki pedal nada (pedalboard) seperti pada organ
· Deretan tuts selalu satu. Belum pernah saya melihat keyboard yang memiliki deretan
tuts 2 seperti pada organ.
· Kebanyakan keyboard bersifat portabel, bisa dibawa hanya dengan satu orang saja.
Kesimpulan:
Alat Musik
Parameter Piano Organ Pipa Organ
Elektronik Keyboard
Ukuran
· Besar (stand-up
dan baby
grand)
· Sangat besar
(grand
piano)
Raksaksa Besar
Bervariasi, tergantung
ukuran keyboard
(kecil, sedang, agak
besar)
Kemudahan
untuk
dipindahkan
atau dibawa
Sulit Permanen (tidak
bisa dipindah) Agak Sulit
Bervariasi tergantung
berat. Tapi, semuanya
bisa dibawa dengan satu
orang saja.
Jumlah Tuts Hampir semuanya
88 tuts
Tergantung
jumlah deret tuts
Tergantung
jumlah deret tuts
Bervariasi:
20
21. (ada juga yang lebih
pendek, tapi sangat
jarang ada)
· 49
· 61 (umumnya)
· 76
· 88
Deretan
Tuts Selalu 1 deret Bervariasi
Hampir
semuanya 2
deret. Ada juga 1
deret tapi sudah
langka.
Selalu 1 deret per unit
Pedal
Terintegrasi. Pada
umumnya 3 pedal:
· Sustain
· Sostenuto
· Soft (una
corda)
Terintegrasi:
· Pedal
Nada
(pedalboa
rd),
banyak
jumlahny
a
· Pedal
Volume
Terintegrasi:
· Pedal
Nada
(pedalboa
rd),
banyak
jumlahny
a
· Pedal
volume
Tidak terintegrasi
(eksternal). Sehingga,
harus dibeli terpisah dari
keyboard:
· Sustain/damper
(yang paling
umum)
· Soft (jarang)
· Pedal volume bisa
saja dibeli, tapi
hanya berfungsi
untuk mengontrol
volume ke
speaker yang
dicolok.
Suara Akustik, dan hanya
suara piano.
Akustik, suara
pipa. Suaranya
hanya organ, tapi
bisa berbagai
variasi.
Elektronik (MIDI
sequencer) dan
bisa bermacam-macam
suara
Elektronik (MIDI
sequencer) dan bisa
bermacam-macam suara
Tombol Tidak ada Banyak, dan
kuno Banyak, digital Bervariasi, digital
b.Gitar
21
22. Gitar listrik adalah sejenis gitar yang menggunakan beberapa pickup untuk mengubah
bunyi atau getaran dari string gitar menjadi arus listrik yang akan dikuatkan kembali dengan
menggunakan seperangkat amplifier dan loud speaker. Suara gitar listrik dihasilkan dari getaran
senar gitar yang mengenai kumparan yang ada di badan gitar yang biasa disebut "pick up".
Terkadang sinyal yang keluar dari pickup diubah secara elektronik dengan gitar effect sebagai
reverb ataupun distorsi.
Gitar listrik pertama digunakan oleh gitaris-gitaris jazz yang memakai amplifier hollow
bodied untuk mendapatkan suara yang lebih besar. Gitar listrik yang pertama adalah gitar hollow
bodied dengan pickup baja yang dibuat oleh pabrikan Rickenbacker pada tahun 1931. Gitar
listrik adalah instrumen kunci dalam perkembangan musik yang muncul sejak 1940, termasuk
Chicago Blues, rock and roll dan blues rock 1962.
Sejarah Gitar Elektrik
Gitar elektrik adalah sejenis gitar yang menggunakan beberapa pickup untuk mengubah
bunyi atau getaran dari string gitar menjadi arus listrik yang akan dikuatkan kembali dengan
menggunakan seperangkat amplifier dan loud speaker. Suara gitar listrik dihasilkan dari getaran
senar gitar yang mengenai kumparan yang ada di body gitar yang biasa disebut "pick up".
Terkadang sinyal yang keluar dari pickup diubah secara elektronik dengan gitar effect sebagai
reverb ataupun distorsi.
Gitar bass elektrik (biasa disebut Bass elektrik atau bass saja) adalah alat musik dawai
yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar
listrik tapi ia memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan biasanya memiliki
empat senar (dibandingkan dengan gitar yang memiliki enam senar).
c. Drum Elektrik
22
23. DRUM ELEKTRIK, mungkin adalah alat musik yg masih asing untuk sebagian musisi karna alat
ini memeng masih belum terlalu familier di kalangan musisi donomulyo terutama daerah malang
selatan.Hanya CG MUSIC STUDIO lah studio musik yg pertama memiliki fasilitas ini.Drum
elektri merupakan alat yg menurut fungsinya sama persisi dengan drum convensional tetapi drum
elektrik adalah perangkat drum yg lebih canggih dengan keutamaannya yaitu memiliki sound
modul.Jadi,untuk suara drum kita tinggal pilih untuk menggunakan drum yg jenis apa dengan
suara seperti apa.Drum elektrik di level entry memang terbatas pada pilihan.Semakin mahal
drum elektrik maka akan semakin lengkap pula karakter drum yg tersedia. Untuk pemakaian
drum ini kurang lebih sama dengan drum konvensional yg mungkin membedakan adalah
keringkasan drum elektrik.Pada era sekarang semakin banyak musisi yg memiliki drum jenis ini
karna selain ringkas,ringan,dan tidak berisik.
Kelebihan Drum elektrik
1. Lebih ringkas: lebih mudah untuk dibawa kemana2 karena kecil dan simpel
2. Stick awet: kalau bermain drum elektrik biasanya stick awet..karena yg dipukul itu karet dan
ga keras
3. Tidak berisik: drum elektrik bisa dimainkan dengan memakai headset..jadi suara yg didengar
oleh orang lain hanya seperti kita memukul drumpad..kalau pake drum elektrik, rumah kita ga
bakal didatengin pak RT lagi deh karena berisik…hehehe
4. Tidak harus tunning: drum elektrik ini tidak harus ditunning..karena dari awal setelam
suaranya sudah standard..tp tetap kita bisa tunning juga sih.. kalau drum akustik jelas harus
ditunning kalau suaranya mau enak
5. Uda ada metronomenya: ini salah satu yg saya suka, pada drum elektrik sudah ada
metronomenya..jadi setiap latihan kita bisa selalu pake metronome
6. Ada lagu2 buat latihan: pada drum elektrik ini sudah ada lagu2 dari berbagai genre musik
untuk kita latihan dan suara drumnya bisa dihilangkan
7. Ga perlu bikin peredam ruangan: ini salah satu alasan saya membeli drum elektrik, karena
ga perlu bikin peredam ruangan..karena peredam ruangan mahal sekali, bisa lebih mahal dari
drumnya hehehe
8. Sudah bisa rimshot, cross stick/ rim click..di bagian cymbal ada 3 lokasi suara..hampir
seperti cymbal asli: drum elektrik produksi terbaru sudah bisa rimshot dan rim click, jadi hampir
seperti snare asli..bahkan cymbalnya bisa di choke
9. Tidak harus beli cymbal lagi (lebih hemat): kalau kita pakai drum akustik, jelas harus
keluar uang lagi untuk membeli cymbal..kita tahu bahwa cymbal harganya tidak murah..apalagi
cymbal2 high end. dengan drum elektrik, kita bisa hemat pengeluaran untuk beli cymbal
23
24. 10. Ga makan tempat banyak: ukurannya yg lbh kecil membuat drum elektrik tidak
menghabiskan banyak tempat, terutama buat yg ngekost..bisa habis ruangannya kalau pake drum
akustik
11. Suara drum ada bermacam2..banyak efek suara juga, seperti pada keyboard arranger, ,
dan setiap pad juga bisa diganti suaranya sesuai keinginan..jadi bisa berekplorasi lebih lagi
12. Perawatan lebih mudah: perawatannya jelas lebih mudah..ga perlu bersihin cymbal
13. Cocok untuk anak kost2an: kalau kita ngekost, hampir ga mungkin punya drum
akustik..pasti ga diijinin sama pemilik kost, tetangga kamar juga pasti pada protes…
hehehe..kalau pake drum elektrik masih sangat memungkinkan.
14. recording dengan drum elektrik tidak memerlukan mic tambahan..jelas lebih hemat dan
praktis
15. Nggak ada masalah drumhead sobek atau cymbal pecah
16. kalau ga dinyalain, bisa jadi high quality drumpad full set
Kekurangan Drum elektrik
1. Feelnya tidak sama persis dengan drum akustik: walaupun drum elektrik sekarang feelnya
sudah hampir mendekati, tp tetap ada perbedaan
2. Tidak sedetail drum akustik
- bagian head ga bisa di tekan pakai stick untuk mendapatkan efek suara yg lebih tinggi
- bagian pinggiran cymbal tidak bisa dipukul untuk mendapatkan suara “ting” yg lembut
- tidak ada snappy yg bisa dimainkan untuk efek
3. susah kalau mau nambah jumlah tom atau cymbal XD
4. ga bisa main pake stick brush
5. kalau soundnya menggunakan ampli, tetap ada suara drumpadnya (suara karet dipukul) dan itu
cukup mengganggu hahaha
24
26. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari uaraian diatas, yaitu antara lain :
1. Seni musik adalah sebuah karya dari manusia, yang dalam perkembangannya tidak dapat dipungkiri
lagi, bahwa seni musik akan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman.
2. Perkembangan musik di Indonesia tiap tahun akan berubah sesuai dengan kondisi masyarakat di
Indonesia, siapa yang dapat meraih simpati masyarakat, enak didengar, maka aliran itulah yang akan
ditirukan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia
3. Seni musik dapat membuat pribadi seseorang dapat menghargai karya orang lain dalam segala
bidang. Dengan menghargai perbedaan tersebut maka dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara
akan tercipta suasana yang aman, nyaman dan harmonis dalam masyarakat.
4. Seni Musik tidak akan pernah padam atau tidak akan bias dipadamkan oleh siapapun, dengan
kondisi apapun dan dimanapun berada.
3.2 Saran
Dalam penulisan atau pembuatan makalah ini ada beberapa saran yang dapat dicantumkan
disini. Dalam penciptaan seni musik hendaknya disisipkan nilai – nilai moral, sehingga secara otomatis
terdapat pembelajaran yang bernilai positif bagi perkembangan tiap orang yang mendengarkannya
Daftar pustaka :
26