SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH
MUSIK TRADISIONAL
disusun oleh :
Nadia Azahra
Kelas XI JB 1
SMK NEGERI 9 Bandung
Jl. Soekarno Hatta Km.10 Bandung
i
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini yang membahas tentang Musik Tradisional dengan beberapa contoh
jenis alat musik tradisional Jawa Barat, untuk memenuhi tugas Seni Budaya kelas
XI yang merupakan Pembelajaran Mata Pelajaran Kelompok B di SMK Negeri 9
Bandung.
Penyusunan makalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa semangat,
dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Semoga atas segala bantuan yang
diberikan akan mendapat balasan dari Allah Swt.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna untuk itu, penyusun mengharapkan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.
Bandung, Februari 2017
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. ..…… i
DAFTAR ISI……………………………...…………………………….…….. ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................
B. Rumusan Masalah …………………………………………………….
BAB II MUSIK TRADISIONAL ...................................................................
A. Sejarah Perkembangan Alat Musik Tradisional....................................
B. Jenis jenis Alat Musik Tradisional daerah…………………………….
C. Perbedaan Alat Musik Tradisional dengan Alat Musik Lainnya…..….
D. Fungsi Alat Musik Tradisional ……………………………………….
E. Cara Penyajian Alat Musik Tradisional ………………………………
F. Peran Alat Musik Tradisional ………………………………………..
BAB III PENUTUP ...........................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran ………………………………………………............................
1
1
1
2
2
2
9
9
10
10
11
11
11
DAFTAR RUJUKAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya
dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah
hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih
mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan
masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya
modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya
justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian
bangsanya. Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tentu
sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga
terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk membahas
masalah tersebut yang dituangkan dalam sebuah makalah dengan judul “Alat Musik
Tradisional “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang akan
penulis bahas dalam penuyusunan makalah ini ialah:
1. Bagaimana sejarah perkembangan alat musik?
2. Apa saja alat musik tradisional dari jawa barat?
3. Apa peran alat musik bagi masyarakat?
2
BAB II
MUSIK TRADISIONAL
A. Sejarah Perkembangan Alat Musik
Secara umum sejarah perkembangan musik dapat dibagi 2 yaitu periode : Zaman
sebelum Masehi dan Zaman sesudah Masehi
1. Zaman sebelum Masehi (Zaman Antik )
Corak dan jenis alat musik pada zaman tidak banyak meninggalkan bukti
sejarah sehingga sedikit diketahui manusia. sifat musiknya tergolong etis dan
religius ,yaitu hanya untuk kepentingan upacara terhadap roh nenek monyang
dan para dewa.
2. Zaman sesudah Masehi (Zaman Baru )
Perkembangan musik di zaman ini dibagi atas tiga periode yaitu :
a) Zaman Lama(tahun 1 sampai 1000)
Musik pada zaman ini umumnya digunakan untuk kepentingan ibadah
kerohanian. Dengan menggunakan musik vocal satu suara.
b) Zaman pertengahan (tahun1000 sampai 15000)
Pada zaman ini musik sudah mulai memasuki hal-hal yang bersifat
keduniawian misalnya lagu dan nyayian.
c) Zaman Aktual
Periode ini rentetan dari tahun 1500 sampai dengan sekarang yang dapat
terbagi 4 yaitu :
1) Zaman Batok dan Rokokok
2) Zaman Romantik
3) Zaman seni Modern
4) Zaman Modren
B. Jenis jenis Alat Musik Tradisional Daerah
Indonesia adalah negara yang besar, negara yang kaya akan nilai budaya dan
tradisi. Salah satu suku di Indonesia adalah suku Sunda yang berada di pulau Jawa,
tepatnya di Jawa Barat. Suku Sunda juga memiliki kesenian tradisional yang khas dan
beragam, selain itu suku Sunda memiliki alat musik tradisional seperti rebab, kecapi,
karinding, angklung dan suling dll.
Alat Musik Tradisional Provinsi Jawa Barat
Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia, ibu kotanya berada di Bandung.
Berikut ini daftar Alat Musik Tradisional daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar):
Angklung, Arumba, Calung, Celempung, Degung, Jentreng, Kacapi, Karinding,
Tarawangsa, Rebab, Suling.
3
1. Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada
ganda) yang secara tradisional berkembang dalam
masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat.
Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan
dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh
benturan badan pipa bambu) sehingga
menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan
nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik
besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda
Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan
pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa
angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-
pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya,
menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat
bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk
menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai
Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan
Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Angklung terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Angklung Kanekes, Angklung Reyog,
Angklung Banyuwangi, Angklung Bali, Angklung Dogdog Lojor, Angklung Gubrag,
Angklung Badeng, Buncis, Angklung Padaeng, Angklung Sarinande, Angklung Toel,
Angklung Sri-Murni.
Selain itu ada juga Ensemble angklung seperti: Klasik Padaeng, Angklung solo, dan
Arumba.
2. Arumba
Arumba adalah ensemble musik dari berbagai
alat musik yang terbuat dari bambu. Arumba
lahir sekitar tahun 1960-an di Jawa Barat
Indonesia, saat ini menjadi alat musik khas
Jawa Barat. Arumba termasuk ensembel
berarti termasuk seni musik
Konon pada tahun 1964, Yoes Roesadi dan
kawan-kawan membentuk grup musik yang
secara khusus menambahkan angklung pada
jajaran ensemble-nya. Ketika sedang naik truk
untuk pentas ke Jakarta, mereka mendapat ide
untuk menamai diri sebagai grup Arumba (Alunan Rumpun Bambu).
Kemudian sekitar tahun 1968, Muhamad Burhan di Cirebon membentuk grup musik
yang bertekad untuk sepenuhnya memainkan alat musik bambu. Mereka memakai
alat musik lama (angklung, calung), dan juga berinovasi membuat alat musik baru
4
(gambang, bass lodong). Ensemble ini kemudian mereka beri nama Arumba (Alunan
Rumpun Bambu).
Sekitar tahun 1969, Grup Musik Arumba juga mengubah nama menjadi Arumba,
sehingga timbul sedikit perselisihan istilah arumba tersebut. Dengan berjalannya
waktu, istilah arumba akhirnya melekat sebagai ensemble musik bambu asal Jawa
Barat.
Susunan Alat Musik
Susunan ensemble gambang yang umum saat ini adalah:
 Angklung solo: adalah satu set angklung (biasanya 31 buah) yang tergantung pada
palang. Angklung ini dimainkan oleh satu orang saja, sehingga pada satu saat,
hanya dua angklung yang bisa digetarkan.
 Gambang Melodi: adalah gambang yang membunyikan melodi lagu (saling
mengisi suara dengan angklung), dimainkan oleh satu orang dengan dua pemukul.
 Gambang pengiring: adalah gambang yang bertugas menghasilkan suara akord.
Gambang ini dimainkan oleh seorang pemain dengan 4 pemukul.
 Bass lodong: terdiri atas beberapa tabung bambu besar yang dipukul untuk
memberi nuansa nada rendah.
 Gendang : adalah alat musik pukul yang digunakan sebagai pembawa irama.
3. Calung
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari
angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara
menabuh calung adalah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas
(tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-
na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu
hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
Pengertian calung selain sebagai alat musik juga melekat dengan sebutan seni
pertunjukan. Ada dua bentuk calung Sunda yang dikenal, yakni calung rantay dan
calung jinjing.
Calung rantay - Calung rantay bilah
tabungnya dideretkan dengan tali
kulit waru (lulub) dari yang
terbesar sampai yang terkecil,
jumlahnya 7 wilahan (7 ruas bambu)
atau lebih. Komposisi alatnya ada
yang satu deretan dan ada juga yang
dua deretan (calung indung dan
calung anak/calung rincik). Cara
memainkan calung rantay dipukul
dengan dua tangan sambil duduk
bersilah, biasanya calung tersebut
diikat di pohon atau bilik rumah (calung rantay Banjaran-Bandung), ada juga yang
dibuat ancak "dudukan" khusus dari bambu/kayu, misalnya calung tarawangsa di
Cibalong dan Cipatujah, Tasikmalaya, calung rantay di Banjaran dan Kanekes/Baduy.
5
Calung jinjing - Adapun calung jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang
disatukan dengan sebilah kecil bambu (paniir). Calung jinjing terdiri atas empat atau
lima buah, seperti calung kingking (terdiri dari 12 tabung bambu), calung panepas (5
/3 dan 2 tabung bambu), calung jongjrong(5 /3 dan 2 tabung bambu), dan calung
gonggong (2 tabung bambu). Kelengkapan calung dalam perkembangannya dewasa
ini ada yang hanya menggunakan calung kingking satu buah, panempas dua buah dan
calung gonggong satu buah, tanpa menggunakan calung jongjrong Cara
memainkannya dipukul dengan tangan kanan memakai pemukul, dan tangan kiri
menjinjing/memegang alat musik tersebut. Sedangkan teknik menabuhnya antar lain
dimelodi, dikeleter, dikemprang, dikempyung, diraeh, dirincik, dirangkep (diracek),
salancar, kotrek, dan solorok.
Perkembangan selanjutnya, alat musik tradisional angklung meluas hingga ke
seantero Jawa dan seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, dewasa ini, angklung telah
dikenal di mancanegara, seperti yang telah diklaim oleh negara tetangga kita bahwa
angklung merupakan warisan budaya mereka.
Angklung Hamburg – Indonesian Day – Pileuleuyan
Kita patut berbangga hati karena pada 18 November 2010 badan kebudayaan dunia
UNESCO menetapkan angklung sebagai alat musik warisan Indonesia untuk dunia.
Angklung, jelas alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia.
4. Celempung
Celempung adalah sebuah waditra
(istrumen musik tradisional) jenis alat
pukul ini terbuat dari bambu, dimainkan
dengan cara dipukul oleh alat bantu
pemukul. Waditra ini berperan seperti
kendang (gendang), yaitu sebagai
pengatur irama lagu. Bentuk penyajian
waditra 'Celempung' dinamakan
'Celempungan'. Pertunjukan dilengkapi waditra kacapi, rebab atau suling dan sebuah
goong buyung.
Pengertian istilah - Celempungan merupakan alat bunyi yang diadopsi dari
'Icikibung', yaitu bunyi sebuah permainan tradisional berupa pukulan telapak tangan
dan gerak sikut diatas permukaan air, sehingga menimbulkan bunyi-bunyi yang khas.
Permainan ini biasa dimainkan oleh para wanita (gadis) yang sedang mandi di sungai.
6
Bunyi dari permainan 'Icikibung' itu ditiru dan dipindahkan menjadi waditra yang
terbuat dari bambu besar (awi gombong) yang disebut 'Celempung'.
Bahan dan Rancang Bangun - Bahan dasar waditra 'Celempung' dibuat dari bahan
bambu, untuk yang berbentuk bulat. Sedang untuk yang berbentuk segi enam atau
segi delapan terbuat dari bahan kayu. Alat pemukulnya dapat dibuat dari bahan
bambu atau kayu yang ujungnya dibalut dengan kain atau benda tipis agar
menghasilkan suara nyaring, jika dipukulkan pada celempung.
Bagian-bagian celempung:
 'Sirah' penutup pinggir sebelah kiri
 'Pongpok', penutup sebelah kanan, dua utas sembilu berfungsi sebagai senar
 'Talingkup' penghubung kedua utas sembilu
 'Nawa' sebagai lubang suara
 'Baham' sebagai tempat pengolah suara.
5. Degung
Degung adalah sekumpulan alat musik
yang dimainkan oleh masyarakat Sunda.
Ada dua pengertian tentang istilah degung,
degung sebagai nama perangkat gamelan
dan degung sebagai nama laras bagian dari
laras salendro ( berdasarkan teori Raden
Machjar Angga Koesoemadinata).
Degung sebagai unit gamelan dan degung
sebagai laras memang sangat lain. Dalam
teori tersebut, laras degung terdiri dari
degung dwiswara (tumbuk: (mi) 2 – (la) 5)
dan degung triswara: 1 (da), 3 (na), dan 4 (ti).
6. Jentreng
Jentreng adalah sejenis alat musik kecapi dengan
jumlah dawai tujuh buah. Ukurannya jauh lebih kecil
jika dibandingkan dengan kacapi pada umumnya.
Terbuat dari kayu kembang (kenanga) atau kayu
nangka. Teknik memainkannya dipetik dan di-toel
(disentuh) dengan jari kiri-kanan. Telunjuk, jari
tengah, dan ibu jari tangan kanan untuk memetik
nada-nada tinggi, sedangkan telunjuk tangan kiri
untuk menyentuh nada-nada rendah (bagian atas dari
instrumen).
Menurut sistem klasifikasi Curt Sachs dan Hornbostel, Jentreng diklasifikasikan
sebagai Chordophone, sub klasifikasi zither. Sedangkan menurut cara memainkannya,
jentreng diklasifikasi sebagai alat petik. Dalam ensambel, jentreng berfungsi sebagai
pengiring (mengiringi lagu). www.disparbud.jabarprov.go.id
7
7. Kacapi
Kacapi (kecapi) termasuk jenis waditra
alat petik, karena bunyi suara yang
dihasilkan dengan cara dipetik. Dalam
istilah musik Sunda, tekhnik dasar petikan
kacapi dikenal mempunyai cara khas
seperti : ditoel, disintreuk, dan digemyang
(diranggeum). Kacapi merupakan alat
musik Sunda yang dimainkan sebagai alat
musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan kacapi suling. Kata
kacapi dalam bahasa Sunda juga merujuk kepada tanaman sentul (Sentul adalah
sebuah nama dalam bahasa Sunda untuk tumbuhan dan buah kecapi), yang dipercaya
kayunya digunakan untuk membuat alat musik kacapi.
8. Karinding
Karinding merupakan salah satu alat
musik getar (mouth harp) tradisional
Sunda yang terbuat dari banbu atau kayu.
Cara Memainkan - Karinding disimpan
di bibir, terus tepuk bagian pemukulnya
biar tercipta resonansi suara. Karinding
biasanya dimainkan secara solo atau
grup (2 sampai 5 orang). Seroang
diantaranya disebut pengatur nada atau
pengatur ritem. Di daerah Ciawi, dulunya karinding dimainkan bersamaan takokak
(alat musik bentuknya mirip daun). Secara konvensional menurut penuturan Abah
Olot nada atau pirigan dalam memainkan karinding ada 4 jenis, yaitu: tonggeret,
gogondangan, rereogan, dan iring-iringan.
Fungsi - Karinding yaitu alat buat mengusir hama di sawah. Suara yang dihasilkan
dari getaran jarum karinding biasanya bersuara rendah low decible. Suaranya
dihasilkan dari gesekan pegangan karinding dan ujung jari yang ditepuk-tepakkan.
Suara yang keluar biasanya terdengar seperti suara wereng, belalang, jangkrik,
burung, dan lain-lain. Yang zaman sekarang dikenal dengan istilah ultrasonik. Biar
betah di sawah, cara membunyikannya menggunakan mulut sehingga resonansina
menjadi musik. Sekarang karinding biasa digabungkan dengan alat musik lainnya.
9. Tarawangsa
Tarawangsa merupakan salah satu
jenis kesenian rakyat yang ada di
Jawa Barat. Istilah "Tarawangsa"
sendiri memiliki dua pengertian: (1)
alat musik gesek yang memiliki dua
dawai yang terbuat dari kawat baja
atau besi dan (2) nama dari salah
satu jenis musik tradisional Sunda.
Sejarah - Tarawangsa lebih tua
keberadaannya daripada rebab, alat
8
gesek yang lain. Naskah kuno Sewaka Darma dari awal abad ke-18 telah menyebut
nama tarawangsa sebagai nama alat musik. Rebab muncul di tanah Jawa setelah
zaman Islam sekitar abad ke-15—16, merupakan adaptasi dari alat gesek bangsa
Arab yang dibawa oleh para penyebar Islam dari tanah Arab dan India. Setelah
kemunculan rebab, tarawangsa biasa pula disebut dengan nama rebab jangkung
(rebab tinggi), karena ukuran tarawangsa umumnya lebih tinggi daripada rebab.
10. Rebab
Rebab adalah waditra (alat musik) jenis gesek, karena
bunyi yang dihasilkan waditra ini bersumber dari kawat
yang dimainkan dengan cara digesek. Waditra ini hampir
sama dengan tarawangsa, perbedaannya terletak pada
bentuk dan cara memakainya.
Pengertian Istilah - Rebab berasal dari kata Rabab
(bahasa Persia) yang artinya sedih. Pengertian ini sesuai
dengan jenis lagu-lagu pada rebab, yang sering
membawakan lagu-lagu " ngalengis ", yaitu lagu-lagu yang
sangat menyayat hati (sedih). Diantara waditra-waditra
Sunda, alat gesek Rebab merupakan waditra uang paling
tepat menghantarkan lagu-lagu yang bersuansana sedih.
Rebab biasa disebut Lengek. Lengek adalah alat
gesek/keset. Orang yang sedang menyajikan Rebab biasa
disebut " ngalengek". Jadi ngalenggek sama dengan
ngarebab/merebab.
Bahan dan Rancang Bangun
 Waditra Rebab dibuat dari bahan: kayu,kawat dan kulit, dengan bahan tambahan
kain dan pelitur.
 Terbuat dari bahan kayu jeruk. Bagian lainnya seperti : wangkis terbuat dari
bahan kayu nangka, Tumpang sari dari bahan Kayu jati, dari bulu ekor kuda putih,
Dampit dari bahan karet atau benda yang empuk dan sisir dari bahan tanduk atau
tulang binatang.
11. Suling
Suling adalah alat musik dari
keluarga alat musik tiup kayu atau
terbuat dari bambu. Suara suling
berciri lembut dan dapat dipadukan
dengan alat
musik lainnya
dengan baik.
Hampir seluruh wilayah Indonesia ada alat Musik Suling dari
Bambu, umumnaya yang paling dikenal adalah alat musik
Suling Sunda. Alat musik ini adalah alat musik tiup terbuat dari
bambu Tamiang, salah satu jenis bambu yang tipis dan
diameter kecil sehingga cocok untuk dibuat seruling, suling
Sunda disebut ‘suling’ yang biasa menemani Kacapi, gamelan
9
dan gamelan Tembang Sunda, suara yang dihasilkan sangat unik dan membangkitkan
jiwa pendengar, itu karena skala nada seruling dan jiwa pemain suling.
Ada Beberapa Jenis Suling Sunda, Mulai Suling Yang Memiliki Lubang Enam, Empat,
Lima Dan Suling Gaya Baru Yaitu Suling Lubang Delapan Dan Lubang Tujuh, Jenis
Yang Terakhir Ini Merupakan Pengembangan Dari Suling Lubang Enam. Namun
Secara Umum Suling Sunda Hanya Terdapat Tiga Jenis Yaitu: Suling Lubang Enam,
Lima Dan Empat, Jenis Dan Fungsinya Secara Umum Dapat Kita Bedakan Secara
Singkat Seperti Dibawah Ini :
Suling Sunda Lubang Enam –Digunakan Untuk Mengiringi Tembang Dan Kawih
Namun Lebih Dominannya Pada Tembang, Fungsinya Adalah Sebagai Nada Dasar
Pesinden Dalam Bernyanyi, Membawakan Melodi Dan Melilit Melodi, Ornamentasi
Yang Dimainkan Suling Pasti Sama Dengan Sinden, Sementara Laras Yang Digunakan
Adalah: Laras Pelog, Pelog Degung, Madenda Dan Kadang Salendro Tapi Untuk Laras
Yang Satu Ini Jarang Digunakan Oleh Suling Ini.
Suling Lubang Lima - Suling Ini Adalah Jenis Suling Yang Digunakan Pada Jenis
Kesenian Tarawangsa Suatu Kesenian Ritual Di Daerah Sumedang, Akan Tetapi Jenis
Suling Ini Di Daerah Tasikmalaya Pun Sering Digunakan, Yaitu Di Daerah Cibalong.
Suling Lubang Empat - Secara Laras Suling Ini dibagi Menjadi: Suling Lubang Empat
Laras Degung, Suling Lubang Empat Laras Salendro, Suling Lubang Empat Laras
Nyorog/Madenda, dan Suling Lubang Empat Laras Sorog, Bagian Dari Laras Pelog.
Suling Lubang Empat Ini Biasanya Hanya Difungsikan Untuk Sajian Musik
Instrumentalia Dan Tidak Digunakan Untuk Mengiringi Tembang Atau Kawih.
Oleh karena itu mari alat musik tradisional Suling Bambu dari Sunda ini harus kita
lestarikan agar tidak diklaim oleh bangsa lain
C. Perbedaan Alat Musik Tradisional dengan Alat Musik Lainya
Dalam kehidupan masyarakat kita sudah pahami berbagai perbedaan antara alat
Musik Tradisional dan alat musik lainya. Pada alat musik tradisional sudah memiliki
solmisasi dan tangga nada sama seperti musik modern akan tetapi juga memeliki
perbedaan ,adapun perbedaan itu seperti pada alat musik tradisional zaman dulu ada
yang tidak memiliki tangga nada dan alat yang digunakan juga biasanya didapatkan
dari alam ataupun dibuat sendiri dengan menggunakan tehnik-tehnik tertentu. Selain
itu alat musik tradisional juga sering digunakan pada acara tertentu Misalnya acara
adat atau pesta rakyat dan lain-lain,sedangkan alat musik lainya /modern biasa
digunakan pada kegiatan atau acara yang bersifat baru atau sudah modern.
D. Fungsi Alat Musik Tradisional
Musik tradisional adalah musik rakyat secara turun temurun lahir dan
berkembang dari Budaya daerah.
1. Sebagai alat pengiring upacara adat daerah misalnya :perkawinan adat bugis Wajo .
2. Sebagai sarana hiburan misalnya :Simponi kecapi dan lain-lain.
3. Sebagai sarana pendidikan .
10
Beberapa contoh alat musik tradisional beserta contohnya ,yang ada di Kabupaten
wajo antara lain sebagai beikut :
1. Kecapi sebagai medai hiburan ,pelajaran dan pertunjukan yang biasa digunakan
pada pertunjukan tari
2. Padendang digunakan umtuk memeriahkan acara adat seperti pesta panen
3. Suling sebagai hiburan yang biasanya digunakan untuk mengiringi alat musik lain
4. Pitu-pitu sebagai media hiburan pada permainan layang-layang
E. Cara Penyajian Alat Musik Tradisional
Alat musik tradisional biasanya dipertunjukkan pada saat ada acara-acara
tertentu dan cara penyanjianya berbeda-beda. Karena setiap alat musik mempunyai
nilai-nilai seni yang berbeda namun mempunyai tujuan yang sama dalam hal hiburan
dalam hal ini kita dapat mengatakan penyajianya alat musik tradisional itu dapat
dilakukan dalam bentuk pertunjukan dalam hal ini menyangkut semua alat musik
tradisional. Baik itu bersifat kuno ataupun sudah diperbaharui maka dari itu
penyajianya alat musik Tradisional dapat dilakukan denga berbagai hal. Asal
memiliki tujuan yang bermanfaat misalnya ada sekelompok orang yang
mempetunjukkan suatu kesenian musik yang bersifat lama ataupun baru pastilah
anggota dari sekelompok orang tersebut menilai suatu pertunjukan yang sangat baik
dan bertujuan menarik perhatian penonton/pendengar. Jadi, sebagai kesimpulan
penyajian alat musik tradisional dapat dilakukan dengan cara tertentu.
F. Peran Alat Musik Bagi Masyarakat
Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia biasa pastilah membutuhkan
berbagai hiburan diantaranya mendengarkan musik atau alat musik. Maka dari itu
bila tidak ada yang namanya alat musik maka apakah yang terjadi pada lingkungan
masyarakat !pastilah orang menjadi strees karena hiburan merupakan suatu cara
menghilangkan strees dan lain-lain.
Peranan alat musik bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai
media hiburan, Pertunjukan dan pendidikan;
a. Sebagai hiburan Hal ini berarti kalau musik merupakan salah satu media hiburan
yang bermanfaat bagi manusia yang mendengarkanya;
b. Sebagai pertunjukan Maksud dari musik sebagai pertunjukan yaitu musik dapat
digunakan sebagai suatu hal yang dapat dipertontonkan didepan orang banyak;
c. Sebagai pendidikan Artinya musik itu juga dapat dipelajari misalnya asalnya,cara
penggunaannya,bunyinya hingga manfaatnya; , tetapi kita juga bisa mencoba
memahami pesan yang terkandung didalamnya, ciri khas, fungsi dan kegunaan,
sejarah dan perkembangan tari tersebut serta hubungan musik dalam kehidupan
manusia.
Selain itu fungsi dan bentuk alat musik itu berbeda-beda/tidak sama dengan alat
musik lainnya baik dari segi bentuk, asal, bunyi hingga cara memainkanya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat Musik Tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional adalah
warisan nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun temurun. Alat
Musik Tradisional ini merupakan suatu ciri khas sebuah bangsa, maka menjaga,
memelihara dan melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional merupakan
kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan
yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Alat Musik tradisional
juga dapat di kolaborasikan dengan musik moderen yang tidak kalah menarik untuk
disaksikan.
B. Saran
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka
segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya
nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga,
memelihara dan melestarikan Alat Musik Tradisional sebagai bagian dari budaya
nasional, mudah-mudahan alat Tradisional daerah Jawa Barat dapat dilestarikan
sebagai salah satu bagian dari kebudayaan Bangsa Indonesia.
.
DAFTAR RUJUKAN
• http://cakrawalahidup.blogspot.com
• http://sastrajiwaku.blogspot.com
• http://Speed-pro18.blogspot.com
• http://ryan-rifqhy.blogspot.com
• http://green-star84.blogspot.com
• http://id.wikipedia.org
• https://semuatentangprovinsi.blogspot.co.id/2016/05/alat-musik-
tradisional-provinsi-jawa-barat.html

More Related Content

What's hot

SUMBER SEJARAH MASUKNYA HINDU-BUDDHA KE INDONESIA.pptx
SUMBER SEJARAH MASUKNYA HINDU-BUDDHA KE INDONESIA.pptxSUMBER SEJARAH MASUKNYA HINDU-BUDDHA KE INDONESIA.pptx
SUMBER SEJARAH MASUKNYA HINDU-BUDDHA KE INDONESIA.pptxpancaparhusip1
 
Teks Eksplanasi
Teks EksplanasiTeks Eksplanasi
Teks EksplanasiNSS Slide
 
Kerajaan Aceh
Kerajaan AcehKerajaan Aceh
Kerajaan AcehNadia Eva
 
Karya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modernKarya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modernDani Ibrahim
 
Conto Paparikan, Rarakitan, sareng Wawangsalan karya Syifa Sahaliya
Conto Paparikan, Rarakitan, sareng Wawangsalan karya Syifa SahaliyaConto Paparikan, Rarakitan, sareng Wawangsalan karya Syifa Sahaliya
Conto Paparikan, Rarakitan, sareng Wawangsalan karya Syifa SahaliyaSyifa Sahaliya
 
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoLaporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoDiah Dwi Ammarwati
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaGungun Misbah Gunawan
 
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa Indonesia
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa IndonesiaPenjajahan VOC dan Reaksi Bangsa Indonesia
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa IndonesiaHana Medina
 
Kerajaan Jambi dan Siak
Kerajaan Jambi dan SiakKerajaan Jambi dan Siak
Kerajaan Jambi dan SiakUlul Aziz
 
Ki hajar dewantara
Ki hajar dewantaraKi hajar dewantara
Ki hajar dewantaradiahaisyah01
 
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapNaskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapFahmi Rifaldi
 
Contoh Laporan Study TOur II
Contoh Laporan Study TOur IIContoh Laporan Study TOur II
Contoh Laporan Study TOur IIlingga prasetyo
 
Analisis Novel Basa Jawa "Ngulandara"
Analisis Novel Basa Jawa "Ngulandara"Analisis Novel Basa Jawa "Ngulandara"
Analisis Novel Basa Jawa "Ngulandara"SHS 3 Surakarta
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudaabd_
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
 
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiContoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiVika Mubarokah
 

What's hot (20)

SUMBER SEJARAH MASUKNYA HINDU-BUDDHA KE INDONESIA.pptx
SUMBER SEJARAH MASUKNYA HINDU-BUDDHA KE INDONESIA.pptxSUMBER SEJARAH MASUKNYA HINDU-BUDDHA KE INDONESIA.pptx
SUMBER SEJARAH MASUKNYA HINDU-BUDDHA KE INDONESIA.pptx
 
Musik tradisional jawa barat
Musik tradisional jawa baratMusik tradisional jawa barat
Musik tradisional jawa barat
 
Gerakan wanita
Gerakan wanitaGerakan wanita
Gerakan wanita
 
Teks Eksplanasi
Teks EksplanasiTeks Eksplanasi
Teks Eksplanasi
 
Kerajaan Aceh
Kerajaan AcehKerajaan Aceh
Kerajaan Aceh
 
Karya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modernKarya tulis seni rupa modern
Karya tulis seni rupa modern
 
Conto Paparikan, Rarakitan, sareng Wawangsalan karya Syifa Sahaliya
Conto Paparikan, Rarakitan, sareng Wawangsalan karya Syifa SahaliyaConto Paparikan, Rarakitan, sareng Wawangsalan karya Syifa Sahaliya
Conto Paparikan, Rarakitan, sareng Wawangsalan karya Syifa Sahaliya
 
Kolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialismeKolonialisme dan imperialisme
Kolonialisme dan imperialisme
 
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum RonggowarsitoLaporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
Laporan Kunjungan Museum Ronggowarsito
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa Indonesia
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa IndonesiaPenjajahan VOC dan Reaksi Bangsa Indonesia
Penjajahan VOC dan Reaksi Bangsa Indonesia
 
Kerajaan Jambi dan Siak
Kerajaan Jambi dan SiakKerajaan Jambi dan Siak
Kerajaan Jambi dan Siak
 
Ki hajar dewantara
Ki hajar dewantaraKi hajar dewantara
Ki hajar dewantara
 
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI LengkapNaskah Sidang BPUPKI Lengkap
Naskah Sidang BPUPKI Lengkap
 
Contoh Laporan Study TOur II
Contoh Laporan Study TOur IIContoh Laporan Study TOur II
Contoh Laporan Study TOur II
 
Peradaban eropa
Peradaban eropa Peradaban eropa
Peradaban eropa
 
Analisis Novel Basa Jawa "Ngulandara"
Analisis Novel Basa Jawa "Ngulandara"Analisis Novel Basa Jawa "Ngulandara"
Analisis Novel Basa Jawa "Ngulandara"
 
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemudapergerakan nasional dan sumpah pemuda
pergerakan nasional dan sumpah pemuda
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
 
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiContoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
 

Similar to MUSIK TRADISIONAL

BERmusik alat musik yang bisa di pelajari
BERmusik alat musik yang bisa di pelajariBERmusik alat musik yang bisa di pelajari
BERmusik alat musik yang bisa di pelajariyohanesfa
 
Alat Musik tradisional Sasando di Nusa Tenggara Timur.pptx
Alat Musik tradisional Sasando di Nusa Tenggara Timur.pptxAlat Musik tradisional Sasando di Nusa Tenggara Timur.pptx
Alat Musik tradisional Sasando di Nusa Tenggara Timur.pptxJenyTamonob
 
Seni musik jawa barat angklung [autosaved]
Seni musik jawa barat angklung [autosaved]Seni musik jawa barat angklung [autosaved]
Seni musik jawa barat angklung [autosaved]eliaferlanda
 
Perkembangan musik
Perkembangan musikPerkembangan musik
Perkembangan musikheckaathaya
 
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptx
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptxMUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptx
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptxmdtacahayaalfatih
 
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptx
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptxPresentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptx
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptxhafidzarhanafiah
 
Makalah Budaya Lahan Kering, Kepulauan dan Pariwisata tentang sasando (autosa...
Makalah Budaya Lahan Kering, Kepulauan dan Pariwisata tentang sasando (autosa...Makalah Budaya Lahan Kering, Kepulauan dan Pariwisata tentang sasando (autosa...
Makalah Budaya Lahan Kering, Kepulauan dan Pariwisata tentang sasando (autosa...ricky dethan
 

Similar to MUSIK TRADISIONAL (20)

Musik tradisonal
Musik tradisonalMusik tradisonal
Musik tradisonal
 
Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofonKelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
Kelompok 5 kordofon dipetik & elektrofon
 
Seni musik
Seni musikSeni musik
Seni musik
 
Alatmusik tradisional nusantara
Alatmusik tradisional nusantaraAlatmusik tradisional nusantara
Alatmusik tradisional nusantara
 
BERmusik alat musik yang bisa di pelajari
BERmusik alat musik yang bisa di pelajariBERmusik alat musik yang bisa di pelajari
BERmusik alat musik yang bisa di pelajari
 
Seni Musik 8 bab4
Seni Musik 8 bab4Seni Musik 8 bab4
Seni Musik 8 bab4
 
Seni musik jawa barat angklung
Seni musik jawa barat angklungSeni musik jawa barat angklung
Seni musik jawa barat angklung
 
Seni musik jawa barat angklung
Seni musik jawa barat angklungSeni musik jawa barat angklung
Seni musik jawa barat angklung
 
Alat musik tradisional
Alat musik tradisionalAlat musik tradisional
Alat musik tradisional
 
Alat musik mancanegara di asia
Alat musik mancanegara di asiaAlat musik mancanegara di asia
Alat musik mancanegara di asia
 
Alat Musik tradisional Sasando di Nusa Tenggara Timur.pptx
Alat Musik tradisional Sasando di Nusa Tenggara Timur.pptxAlat Musik tradisional Sasando di Nusa Tenggara Timur.pptx
Alat Musik tradisional Sasando di Nusa Tenggara Timur.pptx
 
Alat Musik Tradisional Nusantara
Alat Musik Tradisional NusantaraAlat Musik Tradisional Nusantara
Alat Musik Tradisional Nusantara
 
Angklung
AngklungAngklung
Angklung
 
Seni musik jawa barat angklung [autosaved]
Seni musik jawa barat angklung [autosaved]Seni musik jawa barat angklung [autosaved]
Seni musik jawa barat angklung [autosaved]
 
Makalah celempungan
Makalah celempunganMakalah celempungan
Makalah celempungan
 
Perkembangan musik
Perkembangan musikPerkembangan musik
Perkembangan musik
 
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptx
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptxMUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptx
MUSIK_TRADISIONAL [Autosaved].pptx
 
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptx
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptxPresentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptx
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptx
 
Makalah Budaya Lahan Kering, Kepulauan dan Pariwisata tentang sasando (autosa...
Makalah Budaya Lahan Kering, Kepulauan dan Pariwisata tentang sasando (autosa...Makalah Budaya Lahan Kering, Kepulauan dan Pariwisata tentang sasando (autosa...
Makalah Budaya Lahan Kering, Kepulauan dan Pariwisata tentang sasando (autosa...
 
Angklung f
Angklung fAngklung f
Angklung f
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

MUSIK TRADISIONAL

  • 1. MAKALAH MUSIK TRADISIONAL disusun oleh : Nadia Azahra Kelas XI JB 1 SMK NEGERI 9 Bandung Jl. Soekarno Hatta Km.10 Bandung
  • 2. i Kata Pengantar Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang Musik Tradisional dengan beberapa contoh jenis alat musik tradisional Jawa Barat, untuk memenuhi tugas Seni Budaya kelas XI yang merupakan Pembelajaran Mata Pelajaran Kelompok B di SMK Negeri 9 Bandung. Penyusunan makalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa semangat, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Semoga atas segala bantuan yang diberikan akan mendapat balasan dari Allah Swt. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna untuk itu, penyusun mengharapkan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Bandung, Februari 2017
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................. ..…… i DAFTAR ISI……………………………...…………………………….…….. ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ A. Latar Belakang....................................................................................... B. Rumusan Masalah ……………………………………………………. BAB II MUSIK TRADISIONAL ................................................................... A. Sejarah Perkembangan Alat Musik Tradisional.................................... B. Jenis jenis Alat Musik Tradisional daerah……………………………. C. Perbedaan Alat Musik Tradisional dengan Alat Musik Lainnya…..…. D. Fungsi Alat Musik Tradisional ………………………………………. E. Cara Penyajian Alat Musik Tradisional ……………………………… F. Peran Alat Musik Tradisional ……………………………………….. BAB III PENUTUP ........................................................................................... A. Kesimpulan............................................................................................ B. Saran ………………………………………………............................ 1 1 1 2 2 2 9 9 10 10 11 11 11 DAFTAR RUJUKAN
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya. Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tentu sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut yang dituangkan dalam sebuah makalah dengan judul “Alat Musik Tradisional “. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam penuyusunan makalah ini ialah: 1. Bagaimana sejarah perkembangan alat musik? 2. Apa saja alat musik tradisional dari jawa barat? 3. Apa peran alat musik bagi masyarakat?
  • 5. 2 BAB II MUSIK TRADISIONAL A. Sejarah Perkembangan Alat Musik Secara umum sejarah perkembangan musik dapat dibagi 2 yaitu periode : Zaman sebelum Masehi dan Zaman sesudah Masehi 1. Zaman sebelum Masehi (Zaman Antik ) Corak dan jenis alat musik pada zaman tidak banyak meninggalkan bukti sejarah sehingga sedikit diketahui manusia. sifat musiknya tergolong etis dan religius ,yaitu hanya untuk kepentingan upacara terhadap roh nenek monyang dan para dewa. 2. Zaman sesudah Masehi (Zaman Baru ) Perkembangan musik di zaman ini dibagi atas tiga periode yaitu : a) Zaman Lama(tahun 1 sampai 1000) Musik pada zaman ini umumnya digunakan untuk kepentingan ibadah kerohanian. Dengan menggunakan musik vocal satu suara. b) Zaman pertengahan (tahun1000 sampai 15000) Pada zaman ini musik sudah mulai memasuki hal-hal yang bersifat keduniawian misalnya lagu dan nyayian. c) Zaman Aktual Periode ini rentetan dari tahun 1500 sampai dengan sekarang yang dapat terbagi 4 yaitu : 1) Zaman Batok dan Rokokok 2) Zaman Romantik 3) Zaman seni Modern 4) Zaman Modren B. Jenis jenis Alat Musik Tradisional Daerah Indonesia adalah negara yang besar, negara yang kaya akan nilai budaya dan tradisi. Salah satu suku di Indonesia adalah suku Sunda yang berada di pulau Jawa, tepatnya di Jawa Barat. Suku Sunda juga memiliki kesenian tradisional yang khas dan beragam, selain itu suku Sunda memiliki alat musik tradisional seperti rebab, kecapi, karinding, angklung dan suling dll. Alat Musik Tradisional Provinsi Jawa Barat Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia, ibu kotanya berada di Bandung. Berikut ini daftar Alat Musik Tradisional daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar): Angklung, Arumba, Calung, Celempung, Degung, Jentreng, Kacapi, Karinding, Tarawangsa, Rebab, Suling.
  • 6. 3 1. Angklung Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa- pipa bambu, yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010. Angklung terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Angklung Kanekes, Angklung Reyog, Angklung Banyuwangi, Angklung Bali, Angklung Dogdog Lojor, Angklung Gubrag, Angklung Badeng, Buncis, Angklung Padaeng, Angklung Sarinande, Angklung Toel, Angklung Sri-Murni. Selain itu ada juga Ensemble angklung seperti: Klasik Padaeng, Angklung solo, dan Arumba. 2. Arumba Arumba adalah ensemble musik dari berbagai alat musik yang terbuat dari bambu. Arumba lahir sekitar tahun 1960-an di Jawa Barat Indonesia, saat ini menjadi alat musik khas Jawa Barat. Arumba termasuk ensembel berarti termasuk seni musik Konon pada tahun 1964, Yoes Roesadi dan kawan-kawan membentuk grup musik yang secara khusus menambahkan angklung pada jajaran ensemble-nya. Ketika sedang naik truk untuk pentas ke Jakarta, mereka mendapat ide untuk menamai diri sebagai grup Arumba (Alunan Rumpun Bambu). Kemudian sekitar tahun 1968, Muhamad Burhan di Cirebon membentuk grup musik yang bertekad untuk sepenuhnya memainkan alat musik bambu. Mereka memakai alat musik lama (angklung, calung), dan juga berinovasi membuat alat musik baru
  • 7. 4 (gambang, bass lodong). Ensemble ini kemudian mereka beri nama Arumba (Alunan Rumpun Bambu). Sekitar tahun 1969, Grup Musik Arumba juga mengubah nama menjadi Arumba, sehingga timbul sedikit perselisihan istilah arumba tersebut. Dengan berjalannya waktu, istilah arumba akhirnya melekat sebagai ensemble musik bambu asal Jawa Barat. Susunan Alat Musik Susunan ensemble gambang yang umum saat ini adalah:  Angklung solo: adalah satu set angklung (biasanya 31 buah) yang tergantung pada palang. Angklung ini dimainkan oleh satu orang saja, sehingga pada satu saat, hanya dua angklung yang bisa digetarkan.  Gambang Melodi: adalah gambang yang membunyikan melodi lagu (saling mengisi suara dengan angklung), dimainkan oleh satu orang dengan dua pemukul.  Gambang pengiring: adalah gambang yang bertugas menghasilkan suara akord. Gambang ini dimainkan oleh seorang pemain dengan 4 pemukul.  Bass lodong: terdiri atas beberapa tabung bambu besar yang dipukul untuk memberi nuansa nada rendah.  Gendang : adalah alat musik pukul yang digunakan sebagai pembawa irama. 3. Calung Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi- na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih). Pengertian calung selain sebagai alat musik juga melekat dengan sebutan seni pertunjukan. Ada dua bentuk calung Sunda yang dikenal, yakni calung rantay dan calung jinjing. Calung rantay - Calung rantay bilah tabungnya dideretkan dengan tali kulit waru (lulub) dari yang terbesar sampai yang terkecil, jumlahnya 7 wilahan (7 ruas bambu) atau lebih. Komposisi alatnya ada yang satu deretan dan ada juga yang dua deretan (calung indung dan calung anak/calung rincik). Cara memainkan calung rantay dipukul dengan dua tangan sambil duduk bersilah, biasanya calung tersebut diikat di pohon atau bilik rumah (calung rantay Banjaran-Bandung), ada juga yang dibuat ancak "dudukan" khusus dari bambu/kayu, misalnya calung tarawangsa di Cibalong dan Cipatujah, Tasikmalaya, calung rantay di Banjaran dan Kanekes/Baduy.
  • 8. 5 Calung jinjing - Adapun calung jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan sebilah kecil bambu (paniir). Calung jinjing terdiri atas empat atau lima buah, seperti calung kingking (terdiri dari 12 tabung bambu), calung panepas (5 /3 dan 2 tabung bambu), calung jongjrong(5 /3 dan 2 tabung bambu), dan calung gonggong (2 tabung bambu). Kelengkapan calung dalam perkembangannya dewasa ini ada yang hanya menggunakan calung kingking satu buah, panempas dua buah dan calung gonggong satu buah, tanpa menggunakan calung jongjrong Cara memainkannya dipukul dengan tangan kanan memakai pemukul, dan tangan kiri menjinjing/memegang alat musik tersebut. Sedangkan teknik menabuhnya antar lain dimelodi, dikeleter, dikemprang, dikempyung, diraeh, dirincik, dirangkep (diracek), salancar, kotrek, dan solorok. Perkembangan selanjutnya, alat musik tradisional angklung meluas hingga ke seantero Jawa dan seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, dewasa ini, angklung telah dikenal di mancanegara, seperti yang telah diklaim oleh negara tetangga kita bahwa angklung merupakan warisan budaya mereka. Angklung Hamburg – Indonesian Day – Pileuleuyan Kita patut berbangga hati karena pada 18 November 2010 badan kebudayaan dunia UNESCO menetapkan angklung sebagai alat musik warisan Indonesia untuk dunia. Angklung, jelas alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia. 4. Celempung Celempung adalah sebuah waditra (istrumen musik tradisional) jenis alat pukul ini terbuat dari bambu, dimainkan dengan cara dipukul oleh alat bantu pemukul. Waditra ini berperan seperti kendang (gendang), yaitu sebagai pengatur irama lagu. Bentuk penyajian waditra 'Celempung' dinamakan 'Celempungan'. Pertunjukan dilengkapi waditra kacapi, rebab atau suling dan sebuah goong buyung. Pengertian istilah - Celempungan merupakan alat bunyi yang diadopsi dari 'Icikibung', yaitu bunyi sebuah permainan tradisional berupa pukulan telapak tangan dan gerak sikut diatas permukaan air, sehingga menimbulkan bunyi-bunyi yang khas. Permainan ini biasa dimainkan oleh para wanita (gadis) yang sedang mandi di sungai.
  • 9. 6 Bunyi dari permainan 'Icikibung' itu ditiru dan dipindahkan menjadi waditra yang terbuat dari bambu besar (awi gombong) yang disebut 'Celempung'. Bahan dan Rancang Bangun - Bahan dasar waditra 'Celempung' dibuat dari bahan bambu, untuk yang berbentuk bulat. Sedang untuk yang berbentuk segi enam atau segi delapan terbuat dari bahan kayu. Alat pemukulnya dapat dibuat dari bahan bambu atau kayu yang ujungnya dibalut dengan kain atau benda tipis agar menghasilkan suara nyaring, jika dipukulkan pada celempung. Bagian-bagian celempung:  'Sirah' penutup pinggir sebelah kiri  'Pongpok', penutup sebelah kanan, dua utas sembilu berfungsi sebagai senar  'Talingkup' penghubung kedua utas sembilu  'Nawa' sebagai lubang suara  'Baham' sebagai tempat pengolah suara. 5. Degung Degung adalah sekumpulan alat musik yang dimainkan oleh masyarakat Sunda. Ada dua pengertian tentang istilah degung, degung sebagai nama perangkat gamelan dan degung sebagai nama laras bagian dari laras salendro ( berdasarkan teori Raden Machjar Angga Koesoemadinata). Degung sebagai unit gamelan dan degung sebagai laras memang sangat lain. Dalam teori tersebut, laras degung terdiri dari degung dwiswara (tumbuk: (mi) 2 – (la) 5) dan degung triswara: 1 (da), 3 (na), dan 4 (ti). 6. Jentreng Jentreng adalah sejenis alat musik kecapi dengan jumlah dawai tujuh buah. Ukurannya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kacapi pada umumnya. Terbuat dari kayu kembang (kenanga) atau kayu nangka. Teknik memainkannya dipetik dan di-toel (disentuh) dengan jari kiri-kanan. Telunjuk, jari tengah, dan ibu jari tangan kanan untuk memetik nada-nada tinggi, sedangkan telunjuk tangan kiri untuk menyentuh nada-nada rendah (bagian atas dari instrumen). Menurut sistem klasifikasi Curt Sachs dan Hornbostel, Jentreng diklasifikasikan sebagai Chordophone, sub klasifikasi zither. Sedangkan menurut cara memainkannya, jentreng diklasifikasi sebagai alat petik. Dalam ensambel, jentreng berfungsi sebagai pengiring (mengiringi lagu). www.disparbud.jabarprov.go.id
  • 10. 7 7. Kacapi Kacapi (kecapi) termasuk jenis waditra alat petik, karena bunyi suara yang dihasilkan dengan cara dipetik. Dalam istilah musik Sunda, tekhnik dasar petikan kacapi dikenal mempunyai cara khas seperti : ditoel, disintreuk, dan digemyang (diranggeum). Kacapi merupakan alat musik Sunda yang dimainkan sebagai alat musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan kacapi suling. Kata kacapi dalam bahasa Sunda juga merujuk kepada tanaman sentul (Sentul adalah sebuah nama dalam bahasa Sunda untuk tumbuhan dan buah kecapi), yang dipercaya kayunya digunakan untuk membuat alat musik kacapi. 8. Karinding Karinding merupakan salah satu alat musik getar (mouth harp) tradisional Sunda yang terbuat dari banbu atau kayu. Cara Memainkan - Karinding disimpan di bibir, terus tepuk bagian pemukulnya biar tercipta resonansi suara. Karinding biasanya dimainkan secara solo atau grup (2 sampai 5 orang). Seroang diantaranya disebut pengatur nada atau pengatur ritem. Di daerah Ciawi, dulunya karinding dimainkan bersamaan takokak (alat musik bentuknya mirip daun). Secara konvensional menurut penuturan Abah Olot nada atau pirigan dalam memainkan karinding ada 4 jenis, yaitu: tonggeret, gogondangan, rereogan, dan iring-iringan. Fungsi - Karinding yaitu alat buat mengusir hama di sawah. Suara yang dihasilkan dari getaran jarum karinding biasanya bersuara rendah low decible. Suaranya dihasilkan dari gesekan pegangan karinding dan ujung jari yang ditepuk-tepakkan. Suara yang keluar biasanya terdengar seperti suara wereng, belalang, jangkrik, burung, dan lain-lain. Yang zaman sekarang dikenal dengan istilah ultrasonik. Biar betah di sawah, cara membunyikannya menggunakan mulut sehingga resonansina menjadi musik. Sekarang karinding biasa digabungkan dengan alat musik lainnya. 9. Tarawangsa Tarawangsa merupakan salah satu jenis kesenian rakyat yang ada di Jawa Barat. Istilah "Tarawangsa" sendiri memiliki dua pengertian: (1) alat musik gesek yang memiliki dua dawai yang terbuat dari kawat baja atau besi dan (2) nama dari salah satu jenis musik tradisional Sunda. Sejarah - Tarawangsa lebih tua keberadaannya daripada rebab, alat
  • 11. 8 gesek yang lain. Naskah kuno Sewaka Darma dari awal abad ke-18 telah menyebut nama tarawangsa sebagai nama alat musik. Rebab muncul di tanah Jawa setelah zaman Islam sekitar abad ke-15—16, merupakan adaptasi dari alat gesek bangsa Arab yang dibawa oleh para penyebar Islam dari tanah Arab dan India. Setelah kemunculan rebab, tarawangsa biasa pula disebut dengan nama rebab jangkung (rebab tinggi), karena ukuran tarawangsa umumnya lebih tinggi daripada rebab. 10. Rebab Rebab adalah waditra (alat musik) jenis gesek, karena bunyi yang dihasilkan waditra ini bersumber dari kawat yang dimainkan dengan cara digesek. Waditra ini hampir sama dengan tarawangsa, perbedaannya terletak pada bentuk dan cara memakainya. Pengertian Istilah - Rebab berasal dari kata Rabab (bahasa Persia) yang artinya sedih. Pengertian ini sesuai dengan jenis lagu-lagu pada rebab, yang sering membawakan lagu-lagu " ngalengis ", yaitu lagu-lagu yang sangat menyayat hati (sedih). Diantara waditra-waditra Sunda, alat gesek Rebab merupakan waditra uang paling tepat menghantarkan lagu-lagu yang bersuansana sedih. Rebab biasa disebut Lengek. Lengek adalah alat gesek/keset. Orang yang sedang menyajikan Rebab biasa disebut " ngalengek". Jadi ngalenggek sama dengan ngarebab/merebab. Bahan dan Rancang Bangun  Waditra Rebab dibuat dari bahan: kayu,kawat dan kulit, dengan bahan tambahan kain dan pelitur.  Terbuat dari bahan kayu jeruk. Bagian lainnya seperti : wangkis terbuat dari bahan kayu nangka, Tumpang sari dari bahan Kayu jati, dari bulu ekor kuda putih, Dampit dari bahan karet atau benda yang empuk dan sisir dari bahan tanduk atau tulang binatang. 11. Suling Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari bambu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik. Hampir seluruh wilayah Indonesia ada alat Musik Suling dari Bambu, umumnaya yang paling dikenal adalah alat musik Suling Sunda. Alat musik ini adalah alat musik tiup terbuat dari bambu Tamiang, salah satu jenis bambu yang tipis dan diameter kecil sehingga cocok untuk dibuat seruling, suling Sunda disebut ‘suling’ yang biasa menemani Kacapi, gamelan
  • 12. 9 dan gamelan Tembang Sunda, suara yang dihasilkan sangat unik dan membangkitkan jiwa pendengar, itu karena skala nada seruling dan jiwa pemain suling. Ada Beberapa Jenis Suling Sunda, Mulai Suling Yang Memiliki Lubang Enam, Empat, Lima Dan Suling Gaya Baru Yaitu Suling Lubang Delapan Dan Lubang Tujuh, Jenis Yang Terakhir Ini Merupakan Pengembangan Dari Suling Lubang Enam. Namun Secara Umum Suling Sunda Hanya Terdapat Tiga Jenis Yaitu: Suling Lubang Enam, Lima Dan Empat, Jenis Dan Fungsinya Secara Umum Dapat Kita Bedakan Secara Singkat Seperti Dibawah Ini : Suling Sunda Lubang Enam –Digunakan Untuk Mengiringi Tembang Dan Kawih Namun Lebih Dominannya Pada Tembang, Fungsinya Adalah Sebagai Nada Dasar Pesinden Dalam Bernyanyi, Membawakan Melodi Dan Melilit Melodi, Ornamentasi Yang Dimainkan Suling Pasti Sama Dengan Sinden, Sementara Laras Yang Digunakan Adalah: Laras Pelog, Pelog Degung, Madenda Dan Kadang Salendro Tapi Untuk Laras Yang Satu Ini Jarang Digunakan Oleh Suling Ini. Suling Lubang Lima - Suling Ini Adalah Jenis Suling Yang Digunakan Pada Jenis Kesenian Tarawangsa Suatu Kesenian Ritual Di Daerah Sumedang, Akan Tetapi Jenis Suling Ini Di Daerah Tasikmalaya Pun Sering Digunakan, Yaitu Di Daerah Cibalong. Suling Lubang Empat - Secara Laras Suling Ini dibagi Menjadi: Suling Lubang Empat Laras Degung, Suling Lubang Empat Laras Salendro, Suling Lubang Empat Laras Nyorog/Madenda, dan Suling Lubang Empat Laras Sorog, Bagian Dari Laras Pelog. Suling Lubang Empat Ini Biasanya Hanya Difungsikan Untuk Sajian Musik Instrumentalia Dan Tidak Digunakan Untuk Mengiringi Tembang Atau Kawih. Oleh karena itu mari alat musik tradisional Suling Bambu dari Sunda ini harus kita lestarikan agar tidak diklaim oleh bangsa lain C. Perbedaan Alat Musik Tradisional dengan Alat Musik Lainya Dalam kehidupan masyarakat kita sudah pahami berbagai perbedaan antara alat Musik Tradisional dan alat musik lainya. Pada alat musik tradisional sudah memiliki solmisasi dan tangga nada sama seperti musik modern akan tetapi juga memeliki perbedaan ,adapun perbedaan itu seperti pada alat musik tradisional zaman dulu ada yang tidak memiliki tangga nada dan alat yang digunakan juga biasanya didapatkan dari alam ataupun dibuat sendiri dengan menggunakan tehnik-tehnik tertentu. Selain itu alat musik tradisional juga sering digunakan pada acara tertentu Misalnya acara adat atau pesta rakyat dan lain-lain,sedangkan alat musik lainya /modern biasa digunakan pada kegiatan atau acara yang bersifat baru atau sudah modern. D. Fungsi Alat Musik Tradisional Musik tradisional adalah musik rakyat secara turun temurun lahir dan berkembang dari Budaya daerah. 1. Sebagai alat pengiring upacara adat daerah misalnya :perkawinan adat bugis Wajo . 2. Sebagai sarana hiburan misalnya :Simponi kecapi dan lain-lain. 3. Sebagai sarana pendidikan .
  • 13. 10 Beberapa contoh alat musik tradisional beserta contohnya ,yang ada di Kabupaten wajo antara lain sebagai beikut : 1. Kecapi sebagai medai hiburan ,pelajaran dan pertunjukan yang biasa digunakan pada pertunjukan tari 2. Padendang digunakan umtuk memeriahkan acara adat seperti pesta panen 3. Suling sebagai hiburan yang biasanya digunakan untuk mengiringi alat musik lain 4. Pitu-pitu sebagai media hiburan pada permainan layang-layang E. Cara Penyajian Alat Musik Tradisional Alat musik tradisional biasanya dipertunjukkan pada saat ada acara-acara tertentu dan cara penyanjianya berbeda-beda. Karena setiap alat musik mempunyai nilai-nilai seni yang berbeda namun mempunyai tujuan yang sama dalam hal hiburan dalam hal ini kita dapat mengatakan penyajianya alat musik tradisional itu dapat dilakukan dalam bentuk pertunjukan dalam hal ini menyangkut semua alat musik tradisional. Baik itu bersifat kuno ataupun sudah diperbaharui maka dari itu penyajianya alat musik Tradisional dapat dilakukan denga berbagai hal. Asal memiliki tujuan yang bermanfaat misalnya ada sekelompok orang yang mempetunjukkan suatu kesenian musik yang bersifat lama ataupun baru pastilah anggota dari sekelompok orang tersebut menilai suatu pertunjukan yang sangat baik dan bertujuan menarik perhatian penonton/pendengar. Jadi, sebagai kesimpulan penyajian alat musik tradisional dapat dilakukan dengan cara tertentu. F. Peran Alat Musik Bagi Masyarakat Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia biasa pastilah membutuhkan berbagai hiburan diantaranya mendengarkan musik atau alat musik. Maka dari itu bila tidak ada yang namanya alat musik maka apakah yang terjadi pada lingkungan masyarakat !pastilah orang menjadi strees karena hiburan merupakan suatu cara menghilangkan strees dan lain-lain. Peranan alat musik bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai media hiburan, Pertunjukan dan pendidikan; a. Sebagai hiburan Hal ini berarti kalau musik merupakan salah satu media hiburan yang bermanfaat bagi manusia yang mendengarkanya; b. Sebagai pertunjukan Maksud dari musik sebagai pertunjukan yaitu musik dapat digunakan sebagai suatu hal yang dapat dipertontonkan didepan orang banyak; c. Sebagai pendidikan Artinya musik itu juga dapat dipelajari misalnya asalnya,cara penggunaannya,bunyinya hingga manfaatnya; , tetapi kita juga bisa mencoba memahami pesan yang terkandung didalamnya, ciri khas, fungsi dan kegunaan, sejarah dan perkembangan tari tersebut serta hubungan musik dalam kehidupan manusia. Selain itu fungsi dan bentuk alat musik itu berbeda-beda/tidak sama dengan alat musik lainnya baik dari segi bentuk, asal, bunyi hingga cara memainkanya.
  • 14. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Alat Musik Tradisional jangan pernah di tinggalkan karena musik tradisional adalah warisan nenek moyang suatu bangsa yang di turunkan secara turun temurun. Alat Musik Tradisional ini merupakan suatu ciri khas sebuah bangsa, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya dengan alat alat musik tradisional merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa. Alat Musik tradisional juga dapat di kolaborasikan dengan musik moderen yang tidak kalah menarik untuk disaksikan. B. Saran Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan Alat Musik Tradisional sebagai bagian dari budaya nasional, mudah-mudahan alat Tradisional daerah Jawa Barat dapat dilestarikan sebagai salah satu bagian dari kebudayaan Bangsa Indonesia. .
  • 15. DAFTAR RUJUKAN • http://cakrawalahidup.blogspot.com • http://sastrajiwaku.blogspot.com • http://Speed-pro18.blogspot.com • http://ryan-rifqhy.blogspot.com • http://green-star84.blogspot.com • http://id.wikipedia.org • https://semuatentangprovinsi.blogspot.co.id/2016/05/alat-musik- tradisional-provinsi-jawa-barat.html