Pencernaan dimulai di mulut dan berlanjut di lambung, usus, dan pankreas. Enzim yang disekresikan oleh organ-organ tersebut memecah makanan menjadi molekul-molekul kecil seperti monosakarida, asam amino, dan asam lemak yang dapat diserap oleh usus. Hasil akhir dari proses pencernaan ini adalah penyerapan nutrien oleh darah dan limfa.
2. PENCERNAAN
Pencernaan dimulai di mulut
• Liur mengandung glikoprotein, musin u/
pelumas saat mastikasi
• Liur jg merupakan sarana mengekskresikan
obat2 tt spt etanol, morfin, ion2 organik spt K,
Ca, HCO3, Tiosianat (SCN), iodium dan
imunoglobulin
• Liur mengandung amilase dan lipase
• Alfa amilase liur mampu membuat pati dan
glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan
oligosakarida lain
• Lipase liur tidak mempunyai arti bermakna
3. Pencernaan protein berawal di lambung
• Getah lambung mengandung HCl 0,2-0,5% dgn pH
1,0
• Asam hidroklorida mendenaturasi protein dan
membunuh bakteri
• Sel2 parietal sumber HCl
• Pembentukan H2CO3 dari H2O dan CO2 melalui
katalisis karbonat anhidrasi
• Sekresi H+ ke dalam lumen lambung merupakan
proses aktif yg digerakkan o/ enzim H+
-K+
ATPase
• Sel2 parietal banyak mengandung mitokondria yg
diperlukan u/ pembentukan ATP u/ menggerakkan H+
-
K+
ATPase
• HCO3
-
melintas ke dalam plasma melalui pertukaran
dengan Cl
4. • Sel2 parietal jg menghasilkan faktor
intrinsik glikoprotein yg memfasilitasi
absorbsi Vit B 12 dari Illeum
• Akibat kontak dengan HCl protein akan di
denaturasi struktur tertier hilang akibat
penghancuran ikatan hidrogen
• Hal ini memungkinkan terbukanya rantai
polipeptida mudah dijangkau enzim
proteolitik (protease)
5. Pepsin mengawali pencernaan protein
• Pepsin dihasilkan oleh chief cell sebagai zimogen yg
inaktif, pepsinogen
• Pepsinogen diaktifkan menjadi pepsin o/ H+
• Pepsin memecah protein yg terdenaturasi menjadi
derivat polipeptida berukuran besar
Renin (kimosin, rennet) mengkoagulasi susu
• Renin memiliki peran penting pada proses
pencernaan o/ bayi k/ mencegah susu melintas secara
cepat dari lambung
• Dengan adanya Ca, renin mengubah kasein di susu
menjadi parakasein
• Pepsin bekerja pd parakasein
• Renin tidak ada pd lambung orang dewasa
6. Lipase u/ pencernaan Triasilgliserol
• Lambung menyekresikan lipase lambung
• Lipase memulai pencernaan lemak dengan
menghidrolisis triasilgliserol yang
mengandung asam lemak rantai pendek,
sedang dan asam lemak tak jenuh rantai
panjang u/ membentuk asam lemak bebas
serta 1,2 diasilgliserol dengan ikata sn-3 ester
sebagai hidrolisis utamanya
• Asam lemak hidrofilik rantai pendek dan
sedang yg dilepas akan diserap melalui
dinding lambung dan masuk ke vena porta,
asam lemak rantai panjang larut dalam droplet
lemak dan melintas ke dalam duodenum
7. Pencernaan di dalam usus
• Chyme, masuk secara terputus2 melalui katup
pilorus ke dalam duodenum selama proses
pencernaan
• Kandungan sekret pankreas dan biliaris yg
alkalis akan menetralisir kimus yg asam, dan
merubah pH
• Pergeseran pH diperlukan u/ kerja enzim yg
terdapat dalam getah pankreas dan usus tapi
menghambat kerja pepsin
8. Getah empedu mengemulsikan, menetralkan
dan mengekskresikan kolesterol serta pigmen
empedu
• Sifat getah empedu:
1. Emulsifikasi: garam empedu mempunyai
kemampuan cukup besar u/ menurunkan
ketegangan permukaan. Kemampuan ini
membuat empedu mampu mengemulsikan
lemak dalam usus dan melarutkan asam lemak
serta sabun yg tak larut air
Keberadaan getah empedu dalam usus
pelengkap dalam proses pencernaan lemak dan
absorbsi ADEK, bila pencernaan lemak tgg
maka bhn mknan <terserap k/ lemak bertugas
membungkus partikel mknan dan menghalangi
kerja enzim pd partikel tsb
9. 2. Netralisasi asam: pH sedikit > 7, menetralkan
kimus asam dari lambung dan menyiapkan
proses pencernaan dalam usus
3. Ekskresi: getah empedu merupakan vehikulum
penting bagi ekskresi asam empedu dan
kolesterol, tapi juga berfungsi mengeluarkan
sejumlah besar obat, toksin, pigmen empedu
dan bbg substansi anorganik, spt tembaga,
seng dan air raksa
Proses pembentukan Bilirubin:
Berasal dari hemoglobin yg dihancurkan 6
gram /hari
Globin diuraikan asam amino
pembentuknya digunakan kembali
10. Zat besi masuk depot kembali u/ digunakan
kembali
Katabolisme heme dari semua protein heme
dilaksanakan dalam fraksi mikrosom sel
retikuloendotel o/ sistem enzim yg kompleks yg
dinamakan heme oksigenase
Zat besi biasanya sudah teroksidasi menjadi
bentuk feri yg merupakan hemin
Hemin direduksi dengan NADPH, dgn
penambahan NADPH, O2 ditambahkan pd
jembatan α-metenil antara pirol I dan II porfirin
Besi fero sekali teroksidasi menjadi feri
11. Dengan penambahan O2, feri dilepaskan, dan CO
dilepaskan dan biliverdin IX-α dibentuk dari
pemecahan cincin tetrapirol
Enzim biliverdin reduktase mereduksi jembatan
metenil antara pirol III dan pirol IV menjadi gugus
metilen u/ menghasilkan birubin IX-a, pigmen
berwarna kuning
1 gram Hb hasilkan 35 mg bilirubin
Pembentukan bilirubin 250-350 mg/hari berasal dari
Hb dan eritropoiesis yg tdk efektif
Metabolisme bilirubin 3 proses:
1.Ambilan bilirubin o/ parenkim hati
2.Konjugasi bilirubin dlm retikulum endoplasma halus
dengan penambahan asam glukoronat
3.Sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam empedu
12. Bilirubin- terkonjugasi direduksi menjadi
urobilinogen oleh bakteri usus
• Setelah bilirubin terkonjugasi mencapai illeum
terminalis usus besar, glukoronida dilepaskan
o/ enzim bakteri yg spesifik (enzim β-
glukoronidase) dan pigmen tsb selanjutnya
direduksi o/ flora faeses menjadi senyawa
tetrapirol tdk berwarna yg dinamakan
urobilinogen
• Sebagian besar urobilinogen tidak berwarna
terbentuk dalam kolon o/ flora feses akan
teroksidasi menjadi urobilin (senyawa
berwarna) dan diekskresikan dalam feses
13. Sekret pankreas mengandung enzim u/ menyerang
semua bahan makanan utama
Getah pankreas cairan encer mengandung protein
dan senyawa organik dan anorganik seperti : Na, K,
HCO3, Cl serta Ca, Zn, HPO4 dan SO4 dalam bentuk
kecil, sifat alkalis, pH 7,5-8,0
Enzim yang terkanndung:
Tripsin:, kimotripsin dan elastase merupakan
endopeptidase, yg menyerang protein serta
polipeptida yg dilepas dari lambung u/ membentuk
polipeptida dan dipeptida. Tripsin u/ ikatan peptida
asam amino dasar. Kimotripsin u/ ikatan peptida yg
mengandung residu asam amino tak bermuatan, spt
asam amino aromatik. Elastase u/ menyerang ikatan
di sebelah residu asam amino kecil, spt glisin, alanin,
serin
Ketiga enzim ini disekresikan sbg zimogen
14. Pengaktifan tripsinogen akibat enzim proteolitik
lain yaitu enteropeptidase (enterokinase), yg
disekresikan mukosa usus
Enzim ini menghidrolisis ikatan polipetida lisin
dalam zimogen terbentuklan tripsin aktif
Tripsin yg terbentuk menyerang molekul
tambahan tripsinogen dan getah pankreas :
kimotripsinogen, proelastase dan prokarboksi-
peptidase yg masing2 membebaskan
kimotripsin, elastase dan karboksipeptidase
Karboksipeptidase merupakan eksopeptidase
yg menyerang terminal ikatan peptida ,
membebaskan asam amino tunggal
15. Amilase menyerang pati dan glikogen, k/
adanya enzim α-amilase pankreas
Amilase pankreas menghidrolisis pati dan
glikogen menjadi maltosa, maltotriosa dan
campuran senyawa oligosakarida bercabang
(dekstrin α-limit) oligosakarida tak bercabang,
serta bbrp glukosa
Lipase menyerang hubungan ester primer
triasilgliserol
Lipase bekerja pd permukaan air minyak
droplet lipid yg teremulsi halus akibat gerak
mekanik dari usus pada garam empedu,
kolipase (protein dlm getah pankreas),
fosfolipid dan fosfolipase A2
16. Pencernaan triasilgliserol berlangsung dgn
pengeluaran bag terminal asam lemak u/
menghasilkan 2-monoasilgliserol
Bagian asam lemak terakhir ini berangkai
melalui suatu ikatan ester sekunder, agar
terjadi hidrolisis sempurna , pengeluarannya
membutuhkan reaksi isomerisasi menjadi
ikatan ester primer
Akibatnya 2-monoasilgliserol menjadi produk
akhir utama pencernaan triasilgliserol dan
hanya < ¼ triasilgliserol yg dikonsumsi dipecah
sempurna menjadi asam lemak dan gliserol
17. Ester kolesteril dipecah o/ enzim hidrolase
spesifik. Hidrolase ester kolesteril (kolesterol
esterase) mengkatalisis senyawa ester
kolesteril, yg diabsorbsi di usus dalam bentuk
bebas yg tidak terseterifikasi
Ribonuklease (RNase) dan dioksiribonuklease
(DNase) bertanggung jawab atas pencernaan
asam nukleat diet
Fosfolipase A2, menghidrolisis ikatan ester yg
terdapat pd posisi 2 gliserofosfolipid, baik yg
berasal dari sistem empedu maupun dari diet u/
membentuk lipofosfolipid, k/ sifatnya
detergen ,membantu emulsifikasi dan
18. GETAH USUS MENYEMPURNAAN
PROSES PENCERNAAN
Getah usus dikeluarkan o/ kel Brunner dan
lieberkuhn mengandung enzim pencernaan,
yaitu:
Aminopeptidase: eksopeptidase yg menyerang
ikatan peptida di dekat terminal amino asam
amino polipeptida serta oligopeptida dan
dipeptidase, yg akan menyempurnakan
pencernaan pencernaan dipeptida menjadi
asam amino bebas
19. Disakaridase dan oligosakaridase spesifik, α-
glukosidase (maltase) , membuang residu
glukosa tunggal dari oligosakarida dan
disakarida berikatan α, bermula dari ujung
bukan pereduksi
Kompleks sukrase-isomaltase, yg ditemukan
sbg proenzim pd satu rantai polipeptida, tetapi
sbg enzim aktif pd polipeptida terpisah dgn
menghidrolisis sukrosa serta ikatan 1 6
dalam dekstrin α-limit, β-glikosidase (laktase),
u/ mengeluarkan galaktosa dari laktosa
Trehalase u/ menghidrolisis trehalosa
20. Fosfatase, mengeluarkan gugus fosfat dari
senyawa organik fosfat ttt spt: heksosa fosfat,
gliserofosfat dan nukleotida dari diet serta hasil
cerna asam nukleotida o/ nuklease
Polinukleotidase, memecah asam nukleat
menjadi nukleotida
Nukleotidase (nukleosida fosforilase) :
mengkatalisis proses fosforolisis nukleosida u/
menghasilkan basa nitrogen bebas plus
pentosa fosfat
Fosfolipase yg menyerang fosfolipid u/
menghasilkan gliserol, asam lemak, asam
fosfat serta basa spt kolin
21. Produk utama pencernaan akan
diasimilasi
• Hasil akhir kerja enzim pencernaan
adalah mereduksi bahan makanan
menjadi bentuk yg bisa diserap serta
diasimilasikan
• Produk akhir karbohidrat: monosakarida
• Produk akhir protein: asam amino
• Produk akhir triasilgliserol: asam lemak,
gliserol, monoasilgliserol
• Produk asam nukleat: nukleobasa,
nukleosida, pentosa
22. ABSORBSI NUTRIEN DARI SALURAN
CERNA KE VENA PORTA ATAU LIMFATIK
• Dalam lambung: sedikit, kecuali asam
lemak rantai pendek, sedang dan etanol
• Usus haslus tempat absorbsi utama (90%)
• Jalur absorbsi : jalur sistem portal hepatik
dan pembuluh limfe
23. Karbohidrat diserap sebagai
monosakarida
• KH diserap dari jejenum ke vena porta dlm
bentuk monosakarida sbg heksosa
(glukosa, fruktosa, manosa, galaktosa)
dan sbg gula pentosa (ribosa),
oligosakarida dari pati dan pd hidrolisis
menghasilkan 3-10 unit monosakarida dan
disakarida dihidrolisis o/ enzim yg
bersesuaian dari permukaan mukosa usus
halus. Aktivitas ini berhubungan dengan
tombol kecil pd brush border sel epitel
intestinal
24. • 2 mekanisme absorbsi:
Transport aktif: melawan gradien konsentrasi
glukosa dan galaktosa
Transport pasif: mengikuti gradien konsentrasi
fruktosa dengan bantuan transporter
• Absorbsi aktif glukosa digerakkan oleh pompa Natrium
• Produk pencernaan lemak diserap dari misel garam
empedu
Senyawa 2-monoasilgliserol, asam lemak dan
sejumlah kecil 1-monoasilgliserol meninggalkan fase
minyak pd emulsi lipid dan berdifusi ke dalam misel yg
bercampur serta liposom yg terdiri atas garam
empedu, fosfatidil kolin dan kolesterol, dilapisi getah
empedu
25. Karena larut air, misel diangkut melewati lumen usus
menuju brush border sel mukosa, tempat produk
diserap ke dalam epitel usus.
Garam empedu berlanjut ke ileum, tempat sebagian
besar diserap ke sirkulasi enterohepatik o/ transport
aktif
Fosfolipid dari diet dan sistem biliaris dihidrolisis o/
fosfolipase A2 getah pankreas menjadi asam lemak
dan fosfolipid, yg diserap dari misel
Ester kolesteril dihidrolisis o/ hidrolase ester kolesteril
getah pankreas dan kolesterol bebas bersama
kolesterol sistem biliaris, diserap melalui brush border
setelah transportasi di dalam misel
26. Dalam usus halus, 1-monoasilgliserol
dihidrolisis menghasilkan gliserol bebas dan
asam lemak, hidrolisis dilaksanakan o/ lipase
yg beda dgn lipase pankreas
2-monoasilgliserol diubah menjadi
triasilgliserol melalui lintasan monoasilgliserol
Sintesi triasilgliserol dalam mukosa usus
Gliserol bebas dalam lumen usus tidak
digunakan kembali, tapi melintas lgs ke dalam
vena porta
Tapi gliserol yg dilepas dalam usus dapat
digunakan u/ sintesis triasilgliserol setelah
diaktifkan menjadi gliserol 3-fosfat o/ ATP
27. Triasilgliserol setelah disintesis tidak diangkut
dalam vena porta
Sebagian besar lipid yg diserap termasuk
fosfolipid, ester kolesteri, kolesterol dan vit larut
lemak akan membangun kilomikron ,yg
dikumpulkan o/ pemb lymph regio abdomen
dan didilewatkan ke darah melalui duktus
torasikus
Asam lemak rantai karbon lebih pendek (10-12)
diangkut dalam vena porta sbg asam lemak
tak-teresterifikasi (asam lemak bebas)
28. Produk pencernaan protein diserap sebagai
asam-asam amino individual
• Keadaan normal Protein diet hampir
dicerna sempurna menjadi asam amino
dan diproduk akhir protein ini diserap
cepat dari usus ke dalam vena porta
• Sebagian hidrolisis , misal hidrolisis
dipeptida , disempurnakan di dalam
dinding usus
• Bentuk isomer L alami, tetapi tidak isomer
D- sebuah asam amino diangkut aktif
melalui usus dari tunika mukosa ke tunika
serosa, vit B6 (piridoksal pospat) terlibat.
29. • Transport aktif L-amino bergantung pd energi,
sebagaimana terbukti o/ kenyataan bahwa 2,4
dinitroferol, senyawa yg memutus reaksi
fosforilasi oksidatif, menghambat transport tsb
• Asam amino diangkut melalui brush border o/
pengangkut yg banyak diantaranya: Na seperti
sistem transporter glukosa
• Unsur pembawa selain Na, ada unsur
pembawa netral, unsur pembawa fenilalanin
dan metionin, unsur pembawa spesifik u/
asam amino, spt prolin dan hidroksiprolin
30. METABOLISME XENOBIOTIK
• Manusia menghadapi ribuan xenobiotik yg
harus dimetabolisme sebelum
diekskresikan
• Xenobiotik: senyawa yg asing bagi tubuh
• Yg termasuk xenobiotik :obat2an,
karsinogen kimia, insektisida
• Xenobiotik dibagi dalam 2 fase:
31. • Fase1: reaksi utama yg terlibat hidroksilasiyg
dikatalisis kel enzim monooksigenase atau
sitokrom P450
• Hidroksilasi dapat mengakhiri kerja sebuah
obat
• Selain hidroksilasi, enzim ini mengkatalisis
reaksi deaminasi, dehalogenasi, desulfurasi,
epoksidasi, peroksigenasi dan reduksi
• Reaksi yg melibatkan hidrolisis (reaksi yg
dikatalisis oleh esterase) dan reaksi tt lainnya
o/ P450 jg terdapat dalam fase 1
32. • Fase 2: senyawa yg terhidroksilasi atau
senyawa lain yg diproduksi pd fase 1, diubah o/
enzim yg spesifik menjadi bbg metabolit polar
lewat konjugasi dengan asam glukoronat,
sulfat, asetat, glutation atau asam amno ttt atau
metilasi
• Tujuan kedua fase dalam xenobiotik adalah
meningkatkan daya larut air shg mudah
diekskresikan dari dalam tubuh
• Istilah detoksifikasi: dipakai u/ menyebutkan
banyak reaksi xenobiotik. Istilah ini tidak selalu
tepat mengingat pd sebagian reaksi yg
dijalankan xenobiotik benar2 meningkatkan
aktivitas biologik dan toksisitas xenobiotik tsb
33. Bentuk isoform sitokrom P450
menghidroksilasi banyak xenobiotik pd fase
1 metabolismenya
• Hidroksilasi merupakan reaksi utama yg
terlibat dalam fase 1
• Enzim yg bertanggung jawab
monooksigenase atau sitokrom P450
• Reaksinya:
• RH + O2 + NADPH + H+ R—OH +H2O
+ NADP
34. • RH di atas mewakili xenobiotik: mencakup obat2an,
zat karsinogen, pestisida, produk petrolium dan
polutan. Serta senyawa endogen spt: steroid ttt,
eikosanoat, asam lemak dan retinoid sebagai
substrat, substrat merupakan lipofilik dan dibuat lebih
lipofilik o/ hidroksilasi
• Mekanisme reaksi sangat komplek
• Dengan menggunakan 18 O2 diperlihatkan satu
atom Oksigen memasuki R-OH dan satu atom lagi
masuk ke molekul air
• Enzim monooksigenase yg utama pd RE adalah
sikrom P450
• Enzim ini sangat penting k/ sekitar 50% obat2an yg
dikonsumsi akan dimetabolisasi o/ bentuk isoform
sitokrom P450, enzim ini jg bekerja pd bbg
karsinogen dan polutan
35. Reaksi Konjugasi menyiapkan ekskresi
xenobiotik pd fase2 dalam proses
metabolismenya
• Pada fase 1: xenobiotik diubah menjadi
derivat terhidroksilasi yg lebih polar
• Pada fase 2: derivat ini terkonjugasi dgn
molekul spt: glukoronat, sulfat atau
glutation. Peristiwa ini membuat molekul
lebih bersifat larut air, shg akhirnya
diekskresikan ke dalam urine atau getah
empedu
36. Tipe reaksi fase 2
• Glukoronidasi: seperti glukoronidasi
bilirubin
• Sulfasi: sebagian alkohol, arilamin dan
fenol akan mengalami prose sulfasi
• Konjugasi dengan glutation: glutation
merupakan tripeptida yg terdiri atas asam
glutamat, sistein, glisin. xenobiotik
elektrofilik yg potensial beracun akan
terkonjugasi
37. • Reaksi lain:
Asetilasi: X + Astil Ko A Asetil-X + KoA
X menyatakan xenobiotik, asetil Ko A
merupakan donor asetil, reaksi ini dikatalisis o/
asetiltransferase yg terdapat dalam sitosol
jaringan, khususnya hati
Metilasi: sejumlah kecil xenobiotikakan
mengalami metilasi o/ enzim metiltransferase
38. Respon thp xenobiotik mencakup
farmakologik, toksik, imunologik dan
karsinogenik
• Bila xenobiotik dalam bentuk obat fase 1 dapat
menghasilkan bentukaktifnya u/ mengurangi
atau mengakhiri kerja obat
• Ada 3 efek xebiotik:
1. Efek cedera sel (sitotoksisitas) yg bisa cukup
berat shg mengakibatkan kematian sel.
Mekanisme mencederai sel:
• Pengikatan kovalen dengan makromolekul sel
• Target makromolekul ini mencakup: DNA,
RNA dan protein
2. Spesies reaktif xenobiotik dapat terikat dengan
protein, memodifikasinya dan mengubah sifat
antigenisitas
39. • Xenobiotik ini bekerja sebagai hapten, yaitu
molekul kecil yg tidak dengan sendirinya
merangsang sintesisantibodi tetapi bergabung
dengan antibodi begitu unsur ini terbentuk
• Antibodi yg dihasilkan kemudian dapat
merusak sel melalui bbrp mekanisme imunologi
yg nyata mengganggu proses biokimia seluler
yg normal
3. Reaksi antara spesies karsinogen kimiawi yg
aktif dengan DNA sangat penting dalam
peristiwa karsinogenesis kimiawi