6. What Is This Topic
About?
Lemak adalah Senyawa organik berminyak atau berlemak
yang tidak larut di dalam air,yang dapat diekstrak dari sel dan
jaringan hewan maupun tumbuhan oleh pelarut non polar,
seperti kloroform atau eter.dan terdiri dari atom C,H,O
Hasil ekstraksi merupakan campuran
yang kompleks, mengandung
diantaranya triasilgliserol, fosfolipid,
glikolipid, bermacam-macam sterol
serta senyawa-senyawa lain yang
terbentuk sebagai hasil hidrolisis zat-zat
tersebut di atas.
Triasilgliserol, kolesterol dan
eter kolesterol dinamakan juga
lipid netral karena tidak
bermuatan.
?
8. Sifat-sifat Lipid:
1. 1. Tidak larut di dalam air, tetapi larut di dalam pelarut-
pelarut non polar seperti eter, kloroform, alkohol panas
dan benzena.
2. 2. Berhubungan dengan asam lemak baik secara
aktual/potensial.
3. 3. Dapat digunakan oleh organisme hidup.
10. Klasifikasi Lipid Menurut Bloor
Lipid sederhana Lipid
majemuk/campuran/
kompleks
Derivat lipid
1 2 3
11. 1. Lipid sederhana
a. Lemak dan minyak adalah ester asam-asam lemak dengan
gliserol. Minyak ialah lemak yang berbentuk cair pada suhu
kamar. Contoh: tristearin, dipalmitostearin, distearopalmitin.
b. Lilin adalah ester asam-asam lemak dengan alkohol alifatik
yang mempunyai rantai karbon panjang.
12.
13. 2. Lipid majemuk/ campuran/kompleks
Merupakan ester asam-asam lemak yang pada hidrolisis menghasilkan asam lemak, alkohol dan
juga zat-zat lain.
a. Fosfolipid
Hidrolisa fosfolipid menghasilkan asam lemak, gliserol (atau alkohol lain yang bukan gliserol,
asam fosfat dan senyawa-senyawa lain.
Fosfolipid dibagi lagi menjadi 2 yaitu Glycerophospolipid & Sfingofosfolipid
14. Glycerophospolipid
1) Asam fosfatidat dan fosfatidil gliserol. Hanya mengandung gliserol, asam
lemak dan asam fosfat.
2) Fosfatidil kolin (lesitin) 🡪 asam fosfatidat dan kolin.
3) Fosfatidil etalonamin (sefalin) 🡪 asam fosfatidat dan etanolamin.
4) Fosfatidil inositol (lipositol) 🡪 asam fosfatidat dan inositol.
5) Fosfatidil serin 🡪 asam fosfatodat dan asam amino serin.
6) Plasmalogen. Menyerupai lesitin dan sefalin, kecuali ikatan ester asam lemak
pada posisi alfa pada karbon gliserol diganti oleh ikatan ester dengan alkohol
tak jenuh.
7) Cardiolipin. Terdiri atas 3 molekul gliserol, 4 asam lemak dan 2 gugus fosfat.
15.
16.
17. Sfingofosfolipid
1) Sfingomielin. Tidak mengandung gliserol. Pada hidrolisis akan dihasilkan asam lemak,
asam fosfat, kolin dan suatu alkohol.
Ceramide: anggota sfingomielin yang mana gugus amino sfingsin terikat ke asam lemak dengan
ikatan amida.
19. Glikolipid mengandung asam lemak, sfingosin dan
karbohidrat/ galaktosa/ glukosa
Contoh : kerasin, serebrron, nervon, oksinervon
Snifatida adalah serebrosida yang mengandung sulfat=
glikosida, mengandung asam sialat disamping
glukosa/galaktosa, asam lemak dan sfingosin, juga
mengandung asam N-asetilnervaminat dan
heksosamin.
b. Glikolipid
20. c. Derivat lipid
Asam-asam lemak
1
Alkohol (dengan
berat molekul tinggi)
2
Hidrokarbon
3
Derivat lipid adalah semua senyawa yang dihasilkan pada hidrolisis lipid sederhana dan
lipid majemuk yang masih mempunyai sifat-sifat seperti lemak.
21. Derivat Lipid
1. Asam- asam Lemak
1) Asam lemak jenuh. Dengan rantai karbon jenuh. Umumnya asam-asam
lemak yang terdapat di dalam alam mengandung jumlah atom C genap
(asam butirat, asam kaproat, asam laurat, asam stearat, asam
lignoserat).
2) Asam lemak tidak jenuh. Dengan rantai karbon yang mengandung
ikatan rangkap. Contoh: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, asam
arakidonat.
22.
23.
24. Derivat Lipid
2. Alkohol ( dengan berat molekul tinggi)
1) Alkohol alifatik: palmitil (C – 16), stearil (C – 18) dan Miristil (C – 30).
2) Sterol: merupakan gabungan inti fenantran siklopentan dan dinamakansiklopentano-
perhidrofenantren. Diantaranya yang penting ialah :kolesterol, erhosterol, sitosterol
dan stigmasterol.
3) Alkohol yang mengandung cincin ion beta: vitamin A. Diantara alkohol yang
mengandung ikatan rangkap dalam molekulnya ada beberapa yang merupakan
pigmen seperti fitol (fitilalkohol) yang merupakan bagaian klorofil, likofil suatu
dihiroksi alkhol yang berwarna merah ungu dan ditemukan dalam tomat.
25. Derivat Lipid
3. Hidrokarbon
1) Hidrokarbon alifatik : pentakosan (C – 25).
2) Karotenoid (C4OH56) : karoten.
3) Squalen : suatu hidrokarbon dengan ikatan rangkap yang terdapat di dalam minyak
olif (minyak zaitun) dan minyak ikan paus.
4) Vitamin D: Berbeda dengan sterol karena pada inti fenantrennya tidak terdapat
ikatan antara C – 9 dan C – 10.
5) Vitamin E: Tokoferol alfa, beta, gamma.
6) Vitamin K: Derivat 1,4 – naftoquinon dengan rantai cabang yang terdiri dari
hidrokarbon rantai Panjang.
27. ASAM LEMAK
1. Komponen unit pembangun yang khas pada kebanyakan lipida.
2. Senyawa yang terdiri dari rantai panjang hidrokarbon dan gugus
karboksilat yang terikat pada ujungnya.
3. Tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak
(mempnunyai gugus karboksil tunggal dan ekor hidrokarbon non
polar yang panjang).
Ciri-ciri:
28. ASAM LEMAK
4. Tidak terdapat secara bebas/berbentuk tunggal di dalam
sel/jaringan tetapi terrikat secara kovalen pada beberapa kelas
lipida. Ikatan tersebut dapat dibebaskan oleh hidrolisis baik secara
kimia (asam dan basa) maupun enzimatik.
5. Hampir semua yang terdapat di alam mempunyai jumlah atom
karbon yang genap, paling dominan adalah asam lemak dengan
atom C 16 dan 18.
Ciri-ciri:
30. Triasilgliserol
● Lemak utama dalam makanan manusia
● Merupakan lemak simpanan utama dalam
tumbuhan dan hewan
● Memiliki sebuah rangka gliserol tempat 3
asam lemak diesterkan
Pencernaan Lemak
31.
32. Rute utama pencernaan triasilgliserol
🡪 Hidrolisis menjadi asam lemak dan 2-monoasil-
gliserol di dalam lumen usus dikatalisa oleh enzim
lipase yang dihasilkan oleh sel sel yang terletak di
bagian belakang lidah dan di lambung
🡪 Lipase-lipase ini terutama menghidrolisis asam
lemak rantai pendek dan sedang
Pencernaan Lemak
33. 🡪 Lemak makanan meninggalkan lambung dan masuk
ke dalam usus halus untuk menjalani emulfikasi oleh
garam-garam empedu
🡪 Kontraksi kandung empedu dirangsang oleh hormon
kolesistokinin dan sekresi enzim pankreas dirangsang
oleh pankreaosin dan sekretin.
Pencernaan Lemak
36. ● Lipase pankreas adalah enzim utama yang
mencerna triasilgliserol
● Lipase pankreas disekresi bersama dengan
kolipase yang dapat mengikat lemak makanan
dan meningkatkan kerja lipase, sehingga enzim ini
menjadi lebih aktif
Kerja Lipase Pankreas
37. ● Pankreas juga mensekresikan bikarbonat, yang
menetralkan asam yang masuk ke dalam usus,
bersama dengan makanan setelah tercerna dari
lambung.
● Bikarbonat meningkatkan pH isi lumen usus
menjadi sekitar 6 yang optimal bagi kerja semua
enzim pencernaan dalam usus.
Kerja Lipase Pankreas
38. ● Pankreas juga menghasilkan esterase yang
memutus asam lemak dari berbagai senyawa
(misalnya ester kolesterol) dan fosfolipase yang
mencerna fosfolipid menjadi komponen-
komponennya.
● Lipase pankreas menghidrolisis asam lemak pada
atom C1 dan C3 dari gliserol pada triasilgliserol
yang menghasilkan dua asam lemak bebas dan
monoasilgliserol
Kerja Lipase Pankreas
40. ● Terjadi di jejenum
● Sebelum diabsorpsi kolesterol mengalami
esterifikasi kembali yang dikatalisis oleh asetil
koenzim-A dan kolesterol asiltransferase.
● Sebagian besar hasil pencernaan lemak berupa
monogliserida dan asam lemak rantai panjang
(C12 atau lebih) di dalam membran mukossa usus
diubah kembali menjadi trigliserida.
Penyerapan Lemak
41. ● Asam lemak dan monoasilgliserol yang dihasilkan
oleh proses pencernaan dikemas ke dalam misel.
● Misel kemudian berpindah menembus lapisan air
ke mikrovili pada permukan sel epitel usus.
● Selanjutnya asam lemak, monoasilgliserol dan
lemak makanan lainnya diabsorpsi oleh sel
mukosa melalui difusi pasif dan mencapai sel
epitel usus
Penyerapan Lemak
42. ● Di dalam sel epitel usus asam lemak rantai
panjang digabung kembali oleh reaksi enzimatik di
dalam retikulum endoplasma halus untuk
membentuk triasilgliserol dengan bantuan
koenzim A.
● Asam lemak tersebut diaktifkan menjadi asil
lemak KoA, asil lemak KoA kemudian bereaksi
dengan monosasilglierol untuk membentuk
diasilgliserol, yang bereaksi dengan asil lemak
KoA lainnya untuk membentuk triasilgliserol
Penyerapan Lemak
43. ● Asam lemak rantai pendek dan sedang (C4
sampai C12) untuk dapat diserap tidak
memerlukan garam empedu.
● Asam lemak tersebut masuk ke dalam darah
melalui pembuluh porta (bukan ke limfe) dan
diangkut ke hati.
Penyerapan Lemak
44. ● Garam empedu yang tetap berada di dalam usus,
mengalami penyerapan ekstensif saat mencapai
ileum
● Lebih dari 95% garam empedu mengalami
resirkulasi
● Hati mensekresikan garam empedu ke dalam
empedu untuk disimpan dalam kandung empedu
dan dialirkan ke dalam lumen usus pada daur
pencerenaan berikutnya
Penyerapan Lemak
45. ● Gliserol setelah terserap masuk ke dalam sel
epitel usus melalui pembuluh balik porta menuju
ke dalam darah dan hati
● Selanjutnya triasilgliserol yang telah terbentuk
kembali tersebut diangkut dalam bentuk partikel
lipoprotein karena tidak larut dalam air
● Sel usus mengemas triasilgliserol dalam bentuk
kilomikron
Penyerapan Lemak
46. ● Kilomikron dari sel epitel usus disalurkan ke
dalam pembuluh limfe (kelenjar getah bening) dan
mengalir ke dalam darah melalui duktus torasikus.
● Kilomikron mulai masuk ke dalam darah 1-2 jam
setelah mulai makan.
Penyerapan Lemak
47. ● Pada awalnya, partikel tersebut diberi nama
kilomikron nasens (immatur)
● Setelah menerima protein dari HDL di dalam
pembuluh limfe dan darah, kilomikron tersebut
menjadi kilomikron matang
Penyerapan Lemak
49. Di dalam sel epitel usus asam lemak dan
gliserol digabung kembali oleh reaksi
enzimatik di dalam retikulum endoplasma
halus untuk membentuk triasilgliserol.
Asam lemak diaktifkan kemudian bereaksi
dengan gliserol untuk membentuk
diasilgliserol, yang bereaksi dengan asil
lemak KoA lainnya untuk membentuk
triasilgliserol.
50. Triasilgliserol diangkut dalam bentuk pertikel lipoprotein karena tidak larut
dalam air. Apabila langsung masuk ke dalam darah triasilgliserol akan
menggumpal dan mengganggu aliran darah. Sel usus mengemas triasilgliserol
bersama dengan protein dan fosfatidat dalam kilomikron, yaitu partikel
lipoprotein yang tidak mudah menggumpal dalam lingkungan air. Bahan- bahan
ini bergabung dengan protein-protein khusus dan membentuk alat angkut lipid
yang dinamakan lipoprotein. Tubuh membentuk beberapa jenis lipoprotein.
52. Kilomikron pada dasarnya mengemulsi
lemak sebelum masuk ke dalam aliran
darah. Proses ini menyerupai kegiatan
lesitin dan asam lemak dalam usus halus
dalam upaya mengemulsi lemak
makanan selama pencernaan. Absorpsi
lemak mudah terganggu pada berbagai
penyakit gastrointestinal. Juga pada
penyakit yang disertai gangguan sekresi
empedu, pencernaan dan penyerapan
lemak mengalami gangguan dan banyak
lemak terbuang melalui feses.
57. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
Thanks!
Please keep this slide for
attribution