SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok
untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak
mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan terganggu.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang
terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut
sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu,
dan pancreas

B. Rumusan Masalah
1.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan

2.

Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

3.

Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutris

4.

Makro dan Mikronutrien

5.

Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein

6.

Metabolisme Purin, Pirimidin, dan Porfirin

7.

Pembentukan Urea

8.

Keadaan Kenyang dan Puasa

9.

Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi

C. Tujuan
1. Mengetahui anatomi dan fisiologi Sistem Pencernaan
2. Mengetahui proses pemenuhan kebutuhan nutrisi
3. Mengetahui Hormon-hormon terkait dengan kebutuhan nutrisi
4. Mengetahu makro dan mikronutrien
5. Mengetahu metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
6. Mengetahui metabolisme purin, pirimidin, dan porfirin
7. Mengetahui pembentukan urea
8. Mengetahui keadaan kenyang dan puasa
9. Mengetahui tanda dan gejala kecukupan nutrisi

ii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
Anatomi

SISTEM PENCERNAAN
Saluran cerna ( traktus gastrointestinal )
1. Mulut
2. Pharinx
3. Esophagus
4. Gaster (Lambung)
5. Usus Halus
·

Duodenum ( usus dua belas jari )

·

Jejenum ( usus kosong )

·

Ileum ( usus penyerapan )

6. Usus Besar
·

Colon senden

·

Colon transversum

·

Colon desenden

·

Colon sigmoid

7. Rektum
8. Anus
Organ-organ assesoris / tambahan
1. Gigi
2. Lidah
3. Kelenjar ludah
4. Hati

ii
5. Kandung Empedu
6. Pankreas
Fungsi Sistem Pencernaan
1.

Menerima nutrient ( proses menelan / ingesti )

2.

Menghancurkan nutrient dalam bentuk molekul-molekul kecil untuk mencapai dan

memasuki aliran darah ( proses pencernaan / digesti)
3.

Memungkinkan molekul-molekul tadi untuk memasuki aliran darah (proses penyerapan /

absorbsi) sehingga dapat dikirimkan keseluruh jaringan. Dimana semua proses tersebut
dikoordinasi oleh gerakan otot halus dan sekresi saluran pencernaan.
·

Prose Pencernaan

1.

Ingesti

Memasukkan makanan kedalam rongga mulut
Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus ( proses pengunyahan ).
Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar ludah
Menelan makanan (deglutition)
2.

Digesti
Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan) melewati

oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut oleh enzim
pencernaan dan asam lambung, meliputi
ü Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase
ü Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim

pepsin dan trypsin

ü Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh enzim lipase dan
esterase
3.

Absorbsi

Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan monogliseri asam-asam lemak,
air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen gastrointestinal ke aliran darah atau limfe
4.

Defekasi

Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feces.
· Struktur Sistem Pencernaan
Traktus Gastrointestinal (saluran pencernaan )
1. Mulut
2. Pharinx
3. Esophagus
4. Lambung
5. Usus halus
6. Usus besar
7. Rectum
8. Anus
ii
B. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
·

Ingesti
1. Memasukkan makanan kedalam rongga mulut
2. Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus ( proses pengunyahan ).
3. Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar ludah
4. Menelan makanan (deglutition)

· Digesti
Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan) melewati
oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut oleh enzim
pencernaan dan asam lambung, meliputi :
1. Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase
2. Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim pepsin dan trypsin
3. Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh enzim lipase dan
esterase
·

Absorbsi

Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan monogliseri asam-asam lemak,
air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen gastrointestinal ke aliran darah atau limfe
· Defekasi
Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feces.

C. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutrisi
· Hormon Insulin
Pengertian
Insulin adalah hormon yang mengatur pusat untuk metabolisme karbohidrat dan lemak dalam
tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil
glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.
· Hormon Glukagon
Pengertian
Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan kadar glukosa
darah.
Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer
rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon.
Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen menjadi
polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalam aliran darah, dalam
proses yang dikenal sebagai glikogenolisis. Seperti toko-toko menjadi habis, glukagon
kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis.
Glukagon mematikan glikolisis di hati, menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled
untuk glukoneogenesis.
ii
Fungsi
Fungsi molekul reseptor yang mengikat :
• Aktivitas hormon
• glukagon reseptor yang mengikat
Komponen seluler
• ekstraseluler wilayah
• ekstraseluler wilayah
• ruang ekstraseluler
• fraksi larut
• sitoplasma
• membran plasma
• membran plasma
Proses biologis
• proses metabolisme cadangan energi
• sinyal transduksi
• G-protein reseptor ditambah protein signaling jalur
• G-protein signaling, ditambah dengan utusan cAMP kedua nukleotida
• perilaku makan
• proliferasi sel
• negatif pengaturan nafsu makan
• regulasi sekresi insulin
• seluler respon terhadap stimulus glukagon
· Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone )
Pengertian
Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan,
reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.
Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis,
disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis
anterior. Somatotropin (STH) mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami
dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi
oleh teknologi DNA rekombinan.
 Protein
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.
Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada di dalam otot, seperlima ada di
dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jarigan
lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkutan zat-zat gizi dan arah,
matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein.Disamping itu asam amino yang
membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagai prekursor sebagian besar koenzim,
ii
hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein
mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta
memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikar satu sama
lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur,
iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam
semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen
merupakan 16% dari berat protein.
·

Fungsi Protein
1. Pertumbuhan dan pemeliharaan.
2. Protein tuubh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian pecah dan
disintesis kembali. Riap hari sekita 3% jumlah protein total berada dalam keadaan
berubah ini. Dinding usus setiap 4-6 hari harus diganti, membutuhkan sisntesi 70
gram protein setiap hari.
3. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
4. Hormon tiroid, epinefrin, insulin adalah ptotein, begitu juga dengan enzim.Ikatanikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia
yang terjadi di dalam tubuh.
5. Mengatur keseimbangan air.
6. Keseimbangan cairan tubuh harus dijaga melaui sistem kompleks yang melibatkan
protein dan elektrolit.
7. Memelihara netralitas tubuh.
8. Protein tubuh bentindak sebagai buffer, menjaga pH tetap konstan. Sebagian besar
jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45).
9. Pembentukan antibodi
10. kemampuan tubuh terhadap detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh
enzim-enzim yang terdapat terutama di dalam hati.
11. Mengangkut zat-zat gizi
12. protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna
melaui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan
melalui membran sel ke dalam sel-sel.
13. Sumber energi.
14. Protein menghasilkan energi sekitra 4 kkal/g. Namun protein sebagai sumber energi
ini relatif lebih mahal.

·

Mikronutrien
 Vitamin
ii
Vitamin adalah zat – zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit dan
pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari luar
yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : vitamin larut dalam
lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut dalam air.
 Mineral
Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga unsure-unsur ini harus disediakan lewat
makanan (essensial).Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali (trace element).
 Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein

·

Metabolisme Lemak

Metabolisme Lemak adalah mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.Gliserol
mengikuti jalan metabolisme glukosa.Sedangkan Oksidasi asam lemak yaitu rangkaian atom
C dipecah menjadi fragmen 2-C melalui Beta-Oksidasi. Proses ini menyangkut pertautan
koenzim A pada gugusan Karboksil (COOH) akhir dari molekul asam lemak. Hasilnya yaitu
pembentukan beberapa komponen 2-C yang disebut Asetil Ko-A. jumlahnya tergantung pada
jumlah atom C pada asam lemak. Keton Bodies atau badan-badan keton yaitu hasil akhir
oksidasi asam lemak, terdiri dari: Asam aseto asetat, β-hidroksi butirat, dan Aseton.
·

Metabolisme Karbohidrat

-

Dibawah pengaruh insulin dirubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hepar

-

Masuk kedalam sirkulasi secara langsung dan dimetabolisir oleh jaringan tubuh secara

langsung
-

Dirubah menjadi cadangan lemak

-

Disimpan dalam otot dalam bentuk glikogen dengan bantuan insulin

·

Metabolisme Protein

Metabolisme protein merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri.Kira-kira 75%
asam amino digunakan untuk sintesis protein.Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein
yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Degradasi ini
merupakan proses kontinu.
Asam amino selanjutnya digunakan untuk sintesis protein, diperoleh dari makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati), dan makanan dari hewan (protein hewani).

ii
D. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi
Tanda dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :
1.

Penampilan umum

Tanda dari nutrisi yang baik yang dapat dilihat dari penampilan umumnya adalah responsive.
Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah lesu.
2.

Postur

Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus.Gejala
yang timbul jika nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung
bungkuk.
3.

Otot

Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang dengan
baik, kuat, da terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah,
sering merasa nyeri dan edema.
4.

Kontrol system saraf

Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan dan
memiliki kestabilan psikologis.
Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung,
tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan.
5.

Fungsi kardiovaskuler

Tanda : laju denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal.
Gejala : laju denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan
darah meningkat.
6.

Vitalitas umum

Tanda : bertenaga, penampilan kuat
Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah tertidur dan mudah capek
7.

Rambut

Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut berkilau, kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah
rontok.
8.

Kulit

Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.
9.

Wajah dan leher

Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna merata, halus, penampilan sehat.
Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi
dan dibawah mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.
10. Bibir
ii
Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau
bengkak).
Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi angular pada sudut mulut.
11. Gusi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, tidak bengkak atau berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah.
12. Lidah
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi
buruk : penampilan bengkak, kasar, warna daging.
13. Gigi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : gigi tidak berlubang dan nyeri.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.
14. Mata
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : mata terang, jernih, penampilan bersinar
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.
15. Kuku
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : penampilan keras, merah muda
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kuku mudah patah.
16. Kaki atau tungkai
Tanda jika kecukupan nutrisi baik : tidak nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik : edema betis, kesemutan dan lemah.

ii
BAB III
KESIMPULAN

A.

Kesimpulan

Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok
untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak
mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan terganggu.
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang
terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut
sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu,
dan pancreas

B. Saran
Kami merasa pada makalah ini kami banyak kekurangan, karena kurangnya referensidan
pengetahuan pada saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih
baik lagi

ii
DAFTAR PUSTAKA

 Potter dan perry. 2006. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan praktik.
Jakarta: EGC.
 Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta:
EGC
 Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
 Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology, 22nd edition. LANGE –
McGraw Hill. Available at server fk-unram/document/
 Hartono, Andri. 2006. Terapi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta : EGC.
 Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper. Jakarta : EGC.
 Rimbawan dan Siagian, A, 2004. Indeks Glikemik Pangan : Cara Mudah Memilih
Pangan yang Menyehatkan. Penebar Swadaya, Jakarta.
 Saladin, 2003, Anatomy & Physiology: The unity of Form and Function,3rd edition,
The McGraw-Hill Companies

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan karunianya sehingga
makalah ini dapat terwujud.Paparan materi yang kami sajikan dalam makalah ini mengacu
pada Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.

Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh
pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,sehingga
saran pembaca sangat kami harapkan untuk pembuatan makalah berikutnya
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan

Harapan kami kiranya makalah ini bermanfaat serta dapat meningkatkan mutu dan
daya saing pendidikan Kebidanan.

Raha , Oktober 2013

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi.........................................................................................................

ii

Bab I Pendahuluan.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................................1

Bab II Pembahasan................................................................................................... 2
A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan......................................................... 2
B. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi................................................................ 4
C. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutris............................................ 4
D. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi................................................................. 8

Bab III Penutup......................................................................................................... 10
A. Kesimpulan........................................................................................................ 10
B. Saran................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka........................................................................................................... 11

ii
TUGAS : KETERAMPILAN DASAR KLINIK KEBIDANAN I (KDPK)
DOSEN

: DINA ASMINATALIA, S.Kep., Ns

MAKALAH
PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK II
1.

YUSNIAR

2.

MUTMAINAH AKSAN

3.

MUSLYANINSI

4.

DAHLIA

5.

DEWI

6.

NURMIATI

AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2013/2014
ii
ii

More Related Content

What's hot

Biologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XIBiologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XISalma Maulida
 
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaanLaporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaanFerdiana Agustin
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaanShanti Lie
 
Pemakanan dan metabolisme
Pemakanan dan metabolismePemakanan dan metabolisme
Pemakanan dan metabolismeMahes Kumaran
 
Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada Manusia Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada Manusia lidia_arms
 
Ppt s.pencernaan
Ppt s.pencernaanPpt s.pencernaan
Ppt s.pencernaanEdo Gmh
 
Bab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makananBab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makananSMAN 2 Indramayu
 
Pencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiaPencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiasinupid
 
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAMATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAZona Bebas
 
Sistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makananSistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makananNuroni Harahap
 
Metabolisma Dan Pemakanan
Metabolisma Dan  PemakananMetabolisma Dan  Pemakanan
Metabolisma Dan Pemakananzue5588
 

What's hot (17)

Biologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XIBiologi bab 6 kelas XI
Biologi bab 6 kelas XI
 
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaanLaporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
Laporan tutorial fisiologi sistem pencernaan
 
DASAR ILMU NUTRISI
DASAR ILMU NUTRISIDASAR ILMU NUTRISI
DASAR ILMU NUTRISI
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Pemakanan dan metabolisme
Pemakanan dan metabolismePemakanan dan metabolisme
Pemakanan dan metabolisme
 
Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada Manusia Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem Pencernaan Pada Manusia
 
Ppt s.pencernaan
Ppt s.pencernaanPpt s.pencernaan
Ppt s.pencernaan
 
Bab 4 Pemakanan Sukan
Bab 4   Pemakanan SukanBab 4   Pemakanan Sukan
Bab 4 Pemakanan Sukan
 
Bab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makananBab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makanan
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Pencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusiaPencernaan pada manusia
Pencernaan pada manusia
 
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMAMATERI MAKANAN KELAS XI SMA
MATERI MAKANAN KELAS XI SMA
 
Materi biologi x ppt bab 6 fix
Materi biologi x ppt bab 6 fixMateri biologi x ppt bab 6 fix
Materi biologi x ppt bab 6 fix
 
Sistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makananSistem pencernaan-makanan
Sistem pencernaan-makanan
 
Metabolisma Dan Pemakanan
Metabolisma Dan  PemakananMetabolisma Dan  Pemakanan
Metabolisma Dan Pemakanan
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 

Similar to Makalah kebutuhan nutrisi

PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxSMAN8MODELMandau
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaFirdika Arini
 
System pencernaan manusia
System pencernaan manusiaSystem pencernaan manusia
System pencernaan manusiaisniah
 
System pencernaan manusia
System pencernaan manusiaSystem pencernaan manusia
System pencernaan manusiaisniah
 
1454671299.pptx
1454671299.pptx1454671299.pptx
1454671299.pptxUjuSuli
 
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdfBAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdfSunardinDin
 
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaAnatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaFithri Kurniati
 
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)WAODEAISYAHFEA
 
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atasGit trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atasLolyta Sucihara
 
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)Cetryn Tatiana
 

Similar to Makalah kebutuhan nutrisi (20)

Makalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisi
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
 
Sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusiaSistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan manusia
 
Sistem pencernaan1
Sistem pencernaan1Sistem pencernaan1
Sistem pencernaan1
 
PPT Modul 9 IPA.pptx
PPT Modul 9 IPA.pptxPPT Modul 9 IPA.pptx
PPT Modul 9 IPA.pptx
 
System pencernaan manusia
System pencernaan manusiaSystem pencernaan manusia
System pencernaan manusia
 
System pencernaan manusia
System pencernaan manusiaSystem pencernaan manusia
System pencernaan manusia
 
1454671299.pptx
1454671299.pptx1454671299.pptx
1454671299.pptx
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdfBAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
BAB 04 SISTEM PENCERNAAN.pdf
 
Gastrointestinal
GastrointestinalGastrointestinal
Gastrointestinal
 
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdfSISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
 
PPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptxPPT Kelompok 2.pptx
PPT Kelompok 2.pptx
 
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran CernaAnatomi Fisiologi Saluran Cerna
Anatomi Fisiologi Saluran Cerna
 
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
Sistem Pencernaan Dan Sistem Enzim, Waode Aisyah Fea (O1A120216)
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atasGit trigger 1 sistem pencernaan atas
Git trigger 1 sistem pencernaan atas
 
BIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptxBIOLOGI.pptx
BIOLOGI.pptx
 
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)
Bioneuropsikologi (perilaku makan dan bab)
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Makalah kebutuhan nutrisi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan terganggu. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pancreas B. Rumusan Masalah 1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan 2. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi 3. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutris 4. Makro dan Mikronutrien 5. Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein 6. Metabolisme Purin, Pirimidin, dan Porfirin 7. Pembentukan Urea 8. Keadaan Kenyang dan Puasa 9. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi C. Tujuan 1. Mengetahui anatomi dan fisiologi Sistem Pencernaan 2. Mengetahui proses pemenuhan kebutuhan nutrisi 3. Mengetahui Hormon-hormon terkait dengan kebutuhan nutrisi 4. Mengetahu makro dan mikronutrien 5. Mengetahu metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein 6. Mengetahui metabolisme purin, pirimidin, dan porfirin 7. Mengetahui pembentukan urea 8. Mengetahui keadaan kenyang dan puasa 9. Mengetahui tanda dan gejala kecukupan nutrisi ii
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Anatomi SISTEM PENCERNAAN Saluran cerna ( traktus gastrointestinal ) 1. Mulut 2. Pharinx 3. Esophagus 4. Gaster (Lambung) 5. Usus Halus · Duodenum ( usus dua belas jari ) · Jejenum ( usus kosong ) · Ileum ( usus penyerapan ) 6. Usus Besar · Colon senden · Colon transversum · Colon desenden · Colon sigmoid 7. Rektum 8. Anus Organ-organ assesoris / tambahan 1. Gigi 2. Lidah 3. Kelenjar ludah 4. Hati ii
  • 3. 5. Kandung Empedu 6. Pankreas Fungsi Sistem Pencernaan 1. Menerima nutrient ( proses menelan / ingesti ) 2. Menghancurkan nutrient dalam bentuk molekul-molekul kecil untuk mencapai dan memasuki aliran darah ( proses pencernaan / digesti) 3. Memungkinkan molekul-molekul tadi untuk memasuki aliran darah (proses penyerapan / absorbsi) sehingga dapat dikirimkan keseluruh jaringan. Dimana semua proses tersebut dikoordinasi oleh gerakan otot halus dan sekresi saluran pencernaan. · Prose Pencernaan 1. Ingesti Memasukkan makanan kedalam rongga mulut Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus ( proses pengunyahan ). Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar ludah Menelan makanan (deglutition) 2. Digesti Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan) melewati oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut oleh enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi ü Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase ü Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim pepsin dan trypsin ü Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh enzim lipase dan esterase 3. Absorbsi Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen gastrointestinal ke aliran darah atau limfe 4. Defekasi Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feces. · Struktur Sistem Pencernaan Traktus Gastrointestinal (saluran pencernaan ) 1. Mulut 2. Pharinx 3. Esophagus 4. Lambung 5. Usus halus 6. Usus besar 7. Rectum 8. Anus ii
  • 4. B. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi · Ingesti 1. Memasukkan makanan kedalam rongga mulut 2. Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus ( proses pengunyahan ). 3. Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar ludah 4. Menelan makanan (deglutition) · Digesti Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive (pendorongan) melewati oropharynx dan esophagus menuju lambung untuk diproses lebih lanjut oleh enzim pencernaan dan asam lambung, meliputi : 1. Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase 2. Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim pepsin dan trypsin 3. Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh enzim lipase dan esterase · Absorbsi Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen gastrointestinal ke aliran darah atau limfe · Defekasi Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus dalam bentuk feces. C. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutrisi · Hormon Insulin Pengertian Insulin adalah hormon yang mengatur pusat untuk metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk mengambil glukosa dari darah, menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot. · Hormon Glukagon Pengertian Glukagon adalah suatu hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan kadar glukosa darah. Glukosa disimpan dalam hati dalam bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti polimer rantai terdiri dari molekul glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor glukagon. Ketika glukagon mengikat pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah glikogen menjadi polimer molekul glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalam aliran darah, dalam proses yang dikenal sebagai glikogenolisis. Seperti toko-toko menjadi habis, glukagon kemudian mendorong hati untuk mensintesis glukosa tambahan oleh glukoneogenesis. Glukagon mematikan glikolisis di hati, menyebabkan intermediet glikolisis akan shuttled untuk glukoneogenesis. ii
  • 5. Fungsi Fungsi molekul reseptor yang mengikat : • Aktivitas hormon • glukagon reseptor yang mengikat Komponen seluler • ekstraseluler wilayah • ekstraseluler wilayah • ruang ekstraseluler • fraksi larut • sitoplasma • membran plasma • membran plasma Proses biologis • proses metabolisme cadangan energi • sinyal transduksi • G-protein reseptor ditambah protein signaling jalur • G-protein signaling, ditambah dengan utusan cAMP kedua nukleotida • perilaku makan • proliferasi sel • negatif pengaturan nafsu makan • regulasi sekresi insulin • seluler respon terhadap stimulus glukagon · Hormon Pertumbuhan ( Growth Hormone ) Pengertian Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis, disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis anterior. Somatotropin (STH) mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan.  Protein Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada di dalam otot, seperlima ada di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jarigan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkutan zat-zat gizi dan arah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein.Disamping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagai prekursor sebagian besar koenzim, ii
  • 6. hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikar satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein. · Fungsi Protein 1. Pertumbuhan dan pemeliharaan. 2. Protein tuubh berada dalam keadaan dinamis, yang secara bergantian pecah dan disintesis kembali. Riap hari sekita 3% jumlah protein total berada dalam keadaan berubah ini. Dinding usus setiap 4-6 hari harus diganti, membutuhkan sisntesi 70 gram protein setiap hari. 3. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh. 4. Hormon tiroid, epinefrin, insulin adalah ptotein, begitu juga dengan enzim.Ikatanikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh. 5. Mengatur keseimbangan air. 6. Keseimbangan cairan tubuh harus dijaga melaui sistem kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit. 7. Memelihara netralitas tubuh. 8. Protein tubuh bentindak sebagai buffer, menjaga pH tetap konstan. Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit alkali (pH 7,35-7,45). 9. Pembentukan antibodi 10. kemampuan tubuh terhadap detoksifikasi terhadap bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-enzim yang terdapat terutama di dalam hati. 11. Mengangkut zat-zat gizi 12. protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna melaui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel. 13. Sumber energi. 14. Protein menghasilkan energi sekitra 4 kkal/g. Namun protein sebagai sumber energi ini relatif lebih mahal. · Mikronutrien  Vitamin ii
  • 7. Vitamin adalah zat – zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari luar yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu : vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut dalam air.  Mineral Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga unsure-unsur ini harus disediakan lewat makanan (essensial).Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali (trace element).  Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein · Metabolisme Lemak Metabolisme Lemak adalah mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.Gliserol mengikuti jalan metabolisme glukosa.Sedangkan Oksidasi asam lemak yaitu rangkaian atom C dipecah menjadi fragmen 2-C melalui Beta-Oksidasi. Proses ini menyangkut pertautan koenzim A pada gugusan Karboksil (COOH) akhir dari molekul asam lemak. Hasilnya yaitu pembentukan beberapa komponen 2-C yang disebut Asetil Ko-A. jumlahnya tergantung pada jumlah atom C pada asam lemak. Keton Bodies atau badan-badan keton yaitu hasil akhir oksidasi asam lemak, terdiri dari: Asam aseto asetat, β-hidroksi butirat, dan Aseton. · Metabolisme Karbohidrat - Dibawah pengaruh insulin dirubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hepar - Masuk kedalam sirkulasi secara langsung dan dimetabolisir oleh jaringan tubuh secara langsung - Dirubah menjadi cadangan lemak - Disimpan dalam otot dalam bentuk glikogen dengan bantuan insulin · Metabolisme Protein Metabolisme protein merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri.Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein.Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Degradasi ini merupakan proses kontinu. Asam amino selanjutnya digunakan untuk sintesis protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati), dan makanan dari hewan (protein hewani). ii
  • 8. D. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi Tanda dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada : 1. Penampilan umum Tanda dari nutrisi yang baik yang dapat dilihat dari penampilan umumnya adalah responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika nutrisi yang kurang baik adalah lesu. 2. Postur Tanda nutrisi yang baik dapat lihat dari postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus.Gejala yang timbul jika nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung bungkuk. 3. Otot Tanda yang dapat dilihat jika nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang dengan baik, kuat, da terdapat lemak dibawah kulit. Sedangkan gejala yang dapat dilihat jika kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah, sering merasa nyeri dan edema. 4. Kontrol system saraf Seseorang yang memiliki nutrisi yang baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan dan memiliki kestabilan psikologis. Gejala yang timbul jika nutrisi kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan dan kaki terasa terbakar dan kesemutan. 5. Fungsi kardiovaskuler Tanda : laju denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal. Gejala : laju denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan darah meningkat. 6. Vitalitas umum Tanda : bertenaga, penampilan kuat Gejala : mudah lelah, kurang energy, mudah tertidur dan mudah capek 7. Rambut Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut berkilau, kuat, kulit kepala sehat. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah rontok. 8. Kulit Tanda kecukupan nutrisi yang baik : kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik. Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat. 9. Wajah dan leher Tanda kecukupan nutrisi yang baik : warna merata, halus, penampilan sehat. Gejala yang dapat dilihat jika nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi dan dibawah mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut. 10. Bibir ii
  • 9. Tanda kecukupan nutrisi yang baik : halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau bengkak). Gejala jika nutrisi buruk : kering, lesi angular pada sudut mulut. 11. Gusi Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, tidak bengkak atau berdarah. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : gusi bengkak dan mudah berdarah. 12. Lidah Tanda jika kecukupan nutrisi baik : warna merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan bengkak, kasar, warna daging. 13. Gigi Tanda jika kecukupan nutrisi baik : gigi tidak berlubang dan nyeri. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi. 14. Mata Tanda jika kecukupan nutrisi baik : mata terang, jernih, penampilan bersinar Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kekeringan membrane mata, kemerahan, kering. 15. Kuku Tanda jika kecukupan nutrisi baik : penampilan keras, merah muda Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : kuku mudah patah. 16. Kaki atau tungkai Tanda jika kecukupan nutrisi baik : tidak nyeri, lemah, dan bengkak. Gejala jika kecukupan nutrisi tidak baik : edema betis, kesemutan dan lemah. ii
  • 10. BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok untuk hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk kesehatan. Bila makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaran kerja fisiologis akan terganggu. Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organasesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pancreas B. Saran Kami merasa pada makalah ini kami banyak kekurangan, karena kurangnya referensidan pengetahuan pada saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi ii
  • 11. DAFTAR PUSTAKA  Potter dan perry. 2006. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan praktik. Jakarta: EGC.  Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC  Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama  Ganong, William F. 2005. Review of Medical Physiology, 22nd edition. LANGE – McGraw Hill. Available at server fk-unram/document/  Hartono, Andri. 2006. Terapi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta : EGC.  Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper. Jakarta : EGC.  Rimbawan dan Siagian, A, 2004. Indeks Glikemik Pangan : Cara Mudah Memilih Pangan yang Menyehatkan. Penebar Swadaya, Jakarta.  Saladin, 2003, Anatomy & Physiology: The unity of Form and Function,3rd edition, The McGraw-Hill Companies ii
  • 12. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan karunianya sehingga makalah ini dapat terwujud.Paparan materi yang kami sajikan dalam makalah ini mengacu pada Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. Makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya agar dapat dimengerti oleh seluruh pembacanya. Namun kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,sehingga saran pembaca sangat kami harapkan untuk pembuatan makalah berikutnya Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan Harapan kami kiranya makalah ini bermanfaat serta dapat meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan Kebidanan. Raha , Oktober 2013 Penyusun ii
  • 13. DAFTAR ISI Kata Pengantar......................................................................................................... i Daftar Isi......................................................................................................... ii Bab I Pendahuluan.................................................................................................... 1 A. Latar Belakang.................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1 C. Tujuan..................................................................................................................1 Bab II Pembahasan................................................................................................... 2 A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan......................................................... 2 B. Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi................................................................ 4 C. Hormon-hormon terkait dengan Kebutuhan Nutris............................................ 4 D. Tanda dan Gejala Kecukupan Nutrisi................................................................. 8 Bab III Penutup......................................................................................................... 10 A. Kesimpulan........................................................................................................ 10 B. Saran................................................................................................................. 10 Daftar Pustaka........................................................................................................... 11 ii
  • 14. TUGAS : KETERAMPILAN DASAR KLINIK KEBIDANAN I (KDPK) DOSEN : DINA ASMINATALIA, S.Kep., Ns MAKALAH PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI SUSUN OLEH: KELOMPOK II 1. YUSNIAR 2. MUTMAINAH AKSAN 3. MUSLYANINSI 4. DAHLIA 5. DEWI 6. NURMIATI AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2013/2014 ii
  • 15. ii