Dokumen tersebut membahas proses pelaksanaan penyesuaian atau inpassing jabatan fungsional kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2017. Proses tersebut meliputi penetapan kebutuhan formasi, seleksi administrasi, uji kompetensi, penerbitan sertifikat lulus, dan pengangkatan."
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
INPASSING JABFUNG
1. Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDMK
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan, 2017
PROSES PELAKSANAAN
PENYESUAIAN / INPASSING JABFUNG
KESEHATAN
(PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NO. 42 TAHUN 2017)
Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional
3. LATAR BELAKANG & DASAR PEMIKIRAN
•Adanya Penataan Organisasi yang berdampak pada
penataan ASN-PNS pada Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah.
•Adanya Kebijakan Penguatan dan pengembangan PNS
dalam Jabatan Fungsional.
•Dalam rangka pengembangan karier dan
profesionalisme serta peningkatan kinerja organisasi
•Pemenuhan kebutuhan jabatan fungsional pada
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
4. PRINSIP PENGANGKATAN
DALAM JABATAN FUNGSIONAL
INPASSING/PENYESUAIAN
PENGANGKATAN PERTAMA
PENGANGKATAN PERPINDAHAN DARI JABATAN
LAIN
PROMOSI
5. PENYESUAIAN/INPASSING JENJANG JABATAN
FUNGSIONAL
1. Utama
2. Madya
3. Muda
4. Pertama
UU NO. 5 TAHUN
2014
1. Ahli Utama
2. Ahli Madya
3. Ahli Muda
4. Ahli Pertama
1. Penyelia
2. Pelaksana Lanjutan
3. Pelaksana
4. Pelaksana Pemula
1. Penyelia
2. Mahir
3. Terampil
4. Pemula
Keppres No. 87 Tahun 1999 jo.
Keppres No. 97 Tahun 2012
7. Penyesuaian/Inpassing
• Proses pengangkatan PNS dalam
Jabatan Fungsional guna
memenuhi kebutuhan organisasi
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangan dalam
jangka waktu tertentu
(PerMenkes No. 42/2017)
9. Kategori dan Kualifikasi PNS
PNS yang menduduki
jabatan pelaksana yang
masih mengerjakan
bidang jabatan
fungsional yang akan
diduduki minimal selama
2 (dua) tahun
PNS yang memiliki dan
mengerjakan tugas
jabatan sesuai dengan
formasi jabatan
fungsional tetapi belum
diangkat, dengan syarat
telah mendapatkan
kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi;
PNS yang dibebaskan
sementara dari
jabatannya karena dalam
jangka waktu 5 (lima)
tahun sejak diangkat
dalam jabatan/pangkat
terakhir tidak dapat
memenuhi angka kredit
untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi.
Pejabat pimpinan tinggi,
admistrator dan
pengawas yang memiliki
kesesuaian antara
jabatan terakhir yang
diduduki dengan Jabatan
Fungsional yang akan
didudukinya.
11. Persyaratan Umum Kategori Keterampilan
1. berijazah paling rendah SLTA atau sederajat /Diploma
I/Diploma II/Diploma III sesuai dengan persyaratan
kualifikasi pendidikan dari jabatan yang akan diduduki;
2. pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang
II/a sesuai dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan
yang akan diduduki;
3. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di
bidang jabatan fungsional yang akan diduduki paling
kurang 2 (dua) tahun;
4. mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang jabatan
fungsional yang akan diduduki;
5. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1
(satu) tahun terakhir;
6. Syarat lain yang ditentukan oleh instansi Pembina.
12. Persyaratan Kategori Keahlian
1. berijazah paling rendah Sarjana (S-1)/Diploma IV (D-IV) atau
berijazah paling rendah Magister (S2) atau yang sederajat
dari pendidikan tinggi yang terakreditasi sesuai dengan
persyaratan kualifikasi pendidikan dari jabatan yang akan
diduduki;
2. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a
sesuai dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan yang
akan diduduki;
3. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang
jabatan fungsional yang akan diduduki paling kurang 2 tahun;
4. mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang jabatan
fungsional yang akan diduduki;
5. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)
tahun terakhir; dan
6. Syarat lain yang ditentukan oleh instansi Pembina.
13. USIA PALING TINGGI :
KETERAMPILAN KEAHLIAN
1. 3 (tiga) tahun sebelum batas
usia pensiun dalam jabatan
terakhir bagi pejabat
pelaksana.
2. 2 (dua) tahun sebelum batas
usia pensiun dalam jabatan
terkahir bagi administrator
dan pengawas.
1. 3 (tiga) tahun sebelum batas usia
pensiun dalam jabatan terakhir
bagi pejabat pelaksana.
2. 2 (dua) tahun sebelum batas usia
pensiun dalam jabatan terakhir
bagi administrator dan pengawas.
3. 1 (satu) tahun sebelum batas usia
pensiun dalam jabatan terakhir
bagi administrator yang akan
menduduki jabatan fungsional ahli
madya.
4. 1 (satu) tahun sebelum batas usia
pensiun dalam jabatan terakhir
bagi pejabat pimpinan tinggi.
16. Instansi Pengusul
Instansi Pusat dan
Daerah (K/L/Pemda)
Memiliki PNS calon Pejabat Fungsional
Kesehatan yang akan mengikuti proses
inpassing
Dipimpin Pejabat Pimpinan
Pratama/Setingkat (Eselon II)
17. Instansi pengusul
•Tugas:
Melakukan persiapan inpassing
Melakukan koordinasi, konsultasi dan
kerjasama
Melakukan perhitungan kebutuhan formasi
Melakukan seleksi administrasi
Melaksanakan uji kompetensi inpassing
Melakukan monev pelaksanaan inpassing
Melaporkan hasil pelaksanaan inpassing
secara berjenjang
18. 2. Pejabat yang Berwenang (PyB)
Pejabat yang berwenang melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan
dan pemberhentian pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
PyB Kementerian dan Lembaga: Satker yang dipimpin pejabat
pimpinan tinggi pratama yang membidangi pengelolaan kepegawaian
(Contoh Biro Kepegawaian Kemenkes)
PyB Tingkat Daerah (Provinsi, Kab, Kota): Satker yang dipimpin pejabat
pimpinan tinggi pratama yang membidangi pengelolaan kepegawaian di
daerah (Contoh Sekretariat Daerah/Badan Kepegawaian Daerah/sejenisnya)
19. Tugas PyB
Validasi dan Verifikasi Usulan
Kebutuhan dari Instansi Pengusul
Menyampaikan usulan kebutuhan
formasi inpassing kpd KeMenPAN
RB melalui e-formasi
Menyampaikan surat resmi usulan
keb formasi inpassing kpd
KeMenPAN RB, tembusan Instansi
Pembina Jabfungkes (Kemenkes),
BKN & Instansi Pengusul
Menyampaikan laporan hasil
pelaksanaan inpassing kpd
Kemenkes melalui Badan PPSDMK
cq. Pusat Penignkatan Mutu SDMK
20. 3. Instansi
Pembina
Jabfungkes
PMK 60/2017 tentang
Pembinaan Jabfung Kes
dan Jabfung Non Kes di
Lingkungan Kemenkes,
pembinaan jabfungkes
dilakukan oleh:
Unit Pembina
Jabfung Kes (tdd
12 Satker)
Pusat
Peningkatan
Mutu SDMK
Biro
Kepegawaian
Kemenkes
Pusat Pelatihan
SDMK
21. Pusat Peningkatan Mutu SDMK Badan PPSDMK
• Tugas:
1. Menerima dan melakukan kompilasi usulan formasi inpassing yang
berasal dari lingkungan Kemenkes melalui Biro Kepegawaian dan
dari luar Kemenkes melalui Unit Pembina Jabfungkes
2. Menyampaikan hasil validasi dan verifikasi usulan formasi
kebutuhan inpassing instansi pengusul atas nama Kemenkes kpd
KeMenPAN RB, tembusan BKN, PyB instansi pengusul dan Instansi
Pengusul
3. Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan inpassing yang berasal
dari lingkungan Kemenkes dan luar Kemenkes
(Kementerian/Lembaga/Pemda) kepada KeMenPAN RB dan BKN
22. Unit Pembina Jabfung Kes
• Terdiri dari 12 Satker yang dipimpin Pejabat Tinggi Pratama yang
berasal dari 5 unit Utama Kemenkes
• Tugas:
1. Melakukan validasi dan verifikasi usulan formasi inpassing yang
berasal dari instansi pengusul di luar Kemenkes
2. Menyampaikan hasil validasi dan verifikasi usulan formasi
inpassing dari instansi pengusul di luar Kemenkes kpd Pusat
Peningkatan Mutu SDMK
3. Mengelola pelaksanaan UK inpassing jabfung binaannya (jadwal,
kebutuhan tim penguji, mekanisme uji kompetensi, proses uji
kompetensi)
4. Melaporkan hasil pelaksanaan inpassing di lingkungan Kemenkes
melalui Set. Unit Utama masing-masing kepada Biro Kepegawaian
untuk disampaikan kpd Pusat Peningkatan Mutu SDMK
23. Unit Pembina Jabatan Fungsional Kesehatan dan
Jabatan Fungsional Kesehatan
NO UNIT PEMBINA NAMA JABATAN FUNGSIONAL
1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan 1. Administrator Kesehatan
2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian
dan Alat Kesehatan
1. Apoteker dan
2. Asisten Apoteker
3
Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan
1. Dokter
2. Dokter Gigi
3. Dokter Pendidik Klinis
4. Fisioterapis
5. Okupasi Terapis
6. Ortotis Protetis
7. Perawat
8. Perawat Gigi
9. Perekam Medis
10. Refraksionis Optisien
11. Terapis Wicara
12. Teknisi Gigi PMK 60/2016
24. NO UNIT PEMBINA NAMA JABATAN FUNGSIONAL
4 Dit. Pelayanan Kesehatan Primer 1. Bidan
2. Transfusi Darah
5 Dit. Fasyankes 1. Fisikawan Medis
2. Pranata Labkes
3. Radiografer
4. Teknisi Elektromedis
6 Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular
Vektor dan Zoonotik
1. Entomolog Kesehatan
7 Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah
Kesehatan Jiwa dan NAPZA
1. Psikologi Klinis
8 Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan,
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
1. Epidemiolog Kesehatan
9 Direktorat Kesehatan Lingkungan 1. Sanitarian
10 Direktorat Gizi Masyarakat 1. Nutrisionis
11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga 1. Pembimbing Kesehatan Kerja
12 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
1. Penyuluh Kesehatan Masyarakat
PMK 60/2016
26. Tahapan Inpassing Nasional jabfung Kesehatan
Text in here
Mar-
April
Nov
-
des
1. Penetapan
Kebutuhan/Formasi
2. Seleksi
Administrasi
3. Uji
Kompetensi
Inpassing
4. Penerbitan
Sertifikat
lulus UK
5. Pengangkatan
27. Alur Penetapan Kebutuhan
•Menghitung keb
jabfung kes
•Menyampaikan
keb kepada PyB
Instansi
Pengusul
•Melakukan
validasi &
verifikasi keb
•Memasukkan
keb ke dalam e-
formasi Menpan
•Menyampaikan
usulan keb kpd
MenPAN,
Instansi
Pembina &
Instansi
Pengusul
PyB
•Validasi dan
Verifikasi e-formasi
•Menyampaikan
Pertimbangan
Teknis ke Menpan
Instansi
Pembina
(Kemenkes)
•Berdasarkan
pertimbangan BKN
dan Kemenkeu
menetapkan keb
yang disetujui
untuk Inpassing
MenPAN-RB
28. 1. PENETAPAN KEBUTUHAN
•Setiap Satker di Instansi Pengusul WAJIB melakukan
perhitungan kebutuhan formasi jabatan fungsional
kesehatan yang akan mengikuti Inpassing , misalnya ;
1) Puskesmas Cimanggis melakukan perhitungan kebutuhan
formasi jabfung ahli teknologi laboratorium medik, perawat,
bidan, dokter, dokter gigi, teknis kefarmasian, kesehatan
masyarakat, nutrisionis, sanitarian yang dibutuhkan dan
disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kota Depok
2) Puskat Mutu SDMK melakukan perhitungan keb adminkes
untuk mengikuti inpassing dan menyampaikan kpd Set. Badan
PPSDMK
3) RS. Hasan Sadikin melakukan perhitungan keb jabfungkes untuk
mengikuti inpassing dan menyampaikan kpd Set. Ditjen Yankes
4) Set. Badan PPSDMK, Set. Ditjen Yankes menyampaikan usulan
kebutuhan Satker Unit Utama ke Biro Kepegawaian Kemenkes
29. Lanjutan Penetapan Kebutuhan 1
• Satker menyampaikan usulan kebutuhan kepada PyB di Instansi
Pengusul
1)Dinkes kota Depok menyampaikan usulan seluruh UPTD di
wilayahnya kpd SETDA/BKD kota Depok
2)Set. Badan PPSDMK menyampaikan usulan seluruh satker/UPT
di lingkungannya kpd Biro Kepegawaian Kemenkes
• PyB instansi pengusul melakukan validasi, verifikasi dan penetapan
kebutuhan formasi Jabfungkes
• PyB mengisi e-formasi dan menyampaikan usulan (melalui surat
resmi) keb formasi jabfungkes kpd KeMenPAN RB, Kemenkes,
tembusan kpd Kepala BKN dan Instansi Pengusul
1)Setda/BKD kota Depok mengisi e-formasi dan mengirim surat
resmi usulan keb formasi
2)Biro Kepegawaian mengisi e-formasi dan mengirim surat resmi
usulan keb formasi
30. Lanjutan Penetapan Kebutuhan 2
• Kemenkes melakukan validasi dan verifikasi atas usulan
kebutuhan dari Pusat (Kementerian/Lembaga) dan Daerah
(Prov/kab/kota)
1) Usulan Satker/UPT Kemenkes: Biro Kepegawaian bekerjasama
dengan Biro Hukor
2) Usulan Kementerian/Lembaga (luar Kemenkes): Unit Pembina
Jabfungkes
3) Usulan Provinsi/Kab/Kota: Unit Pembina Jabfungkes
4) Hasil validasi dan verifikasi disampaikan kpd Pusat Peningkatan
Mutu SDMK
• Kemenkes melalui Pusat Peningkatan Mutu SDMK Badan
PPSDMK menyampaikan hasil validasi dan verifikasi (melalui
surat Resmi) kpd KeMenPAN RB, tembusan kpd BKN, PyB,
Instansi Pengusul
31. PENETAPAN FORMASI (UPT/SATKER DAERAH)
SATKER/UPT DAERAH
DINKES PROV/KAB/KOTA
PyB
Penetapan formasi
Kemenkes
Unit Pembina
Jabfungkes
Feed back
Koordinasi
BKN & KEMENKEU
(pertimbangan)
Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara (Kemen PAN &
RB)
Persetujuan formasi
32. 2. SELEKSI ADMINISTRASI
Seleksi administrasi
dilakukan oleh Panitia
Pelaksana di Instansi
Pengusul
Dilakukan setelah
mendapatkan hasil
validasi dan verifikasi dari
Kemenkes
Kelulusan seleksi
administrasi memiliki
bobot 25% penilaian dan
penetapan kelulusan
33. A. DOKUMEN SELEKSI ADMINISTRASI
FC ijazah pendidikan
sesuai persyaratan
jabfungkes yang akan
diduduki dilegalisasi oleh
pejabat yang berwenang
FC SK CPNS yang telah
dilegalisasi oleh pejabat
yang berwenang
FC SK Pengangkatan PNS
yang telah dilegalisasi oleh
pejabat yang berwenang
FC SK KP terakhir yang
telah dilegalisasi oleh
pejabat yang berwenang
SPMT di bidang jabfung
yang akan diduduki yang
ditandatangani oleh
pimpinan unit kerja
Surat Rekomendasi
Pimpinan sesuai format
dalam PMK 42/2017
Surat Pernyataan Bersedia
diangkat jabfungkes
FC Nilai Prestasi Kerja
bernilai “baik” dalam 1
tahun terakhir yang
dilegalisasi oleh pejabat
yang berwenang
Daftar Riwayat Hidup dan
Dok penilaian portofolio
sesuai format PMK
42/2017
FC SK Pembebasan
Sementara dari jabfungkes
sebelumnya
34. B. KETENTUAN TAMBAHAN:
• PNS latar belakang Pendidikan di bawah Diploma III yang diangkat ke dalam
jabfungkes DIWAJIBKAN meningkatkan Pendidikan ke jenjang Diploma III yang
sesuai dengan persyaratan kualifikasi Pendidikan jabfungkes yang akan diduduki
paling lambat tahun 2020 (Bab II huruf B.a.1) sesuai UU 36/2014 tentang
Tenaga Kesehatan
• Apabila PNS tersebut yang telah diangkat ke dalam jabfungkes tidak
meningkatkan pendidikannya ke jenjang Diploma III maka akan diberhentikan
dari jabatan fungsional yang diduduki
• Dalam mentepakan kelulusan seleksi administrasi, instansi pengusul
melalukan pemeringkatan/rangking PNS dengan mempertimbangkan:
Pangkat dan golongan ruang paling tinggi sampai paling rendah
Masa kerja dalam jabfungkes yang akan diduduki paling panjang sampai
paling pendek
Usia paling tua sampai paling muda
Hal lain yang diatur dan menjadi kebijakn di instansi pengusul seperti
prestasi kerja, penghargaan dll
• Instansi pengusul pusat dan daerah menyampaikan hasil pelaksanaan seleksi
administrasi dalam bentuk Berita Acara kepada PyB dengan tembusan kpd
instansi Pembina sesuai dengan formulir pada PMK
35. 3. Uji Kompetensi Inpassing
Pelaksanaan Uji Kompetensi
dilakukan Instansi Pengelola
Dilakukan setelah menetapkan
Tim Penguji & sarpras lainnya
Menetapkan kelulusan
36. A. Persyaratan Peserta
• Peserta adalah calon pejabat fungsional kesehatan yang telah
dinyatakan lulus seleksi administrasi oleh pimpinan instansi pengusul
• Peserta wajib membawa dokumen yang dipersyaratkan pada saat uji
kompetensi inpassing
37. B. Metode Uji Kompetensi Inpassing
•Metode UK Inpassing: Portofolio
•Jika diperlukan, atas pertimbangan tim penguji dapat
dilakukan dengan tatap muka
•Dokumen UK Inpassing tediri atas:
1) Dokumen seleksi administrasi
2) Dokumen unsur utama jabfungkes sesuai dengan
persyaratan masing-masing jabfungkes
•Penilaian unsur utama adalah penilaian atas dokumen
pendukung/bukti fisik pelaksanaan butir kegiatan utama
dan pengembangan profesi yang sesuai jenjang jabatan
fungsional kesehatan kesehatan masing-masing
•Format dokumen portofolio sesuai PMK 42/2017
38. C. Kelulusan UK Inpassing
Penetapan
kelulusan
berdasarkan
hasil sidang
tim penguji
Hasil penilaian
dari tim penguji
mutlak dan
tidak dapat
diganggu gugat
Hasil penilaian tim
penguji
disampaikan kpd
pimpinan instansi
pengusul sebagi
dasar penerbitan
sertifikat lulus UK
inpassing
Penetapan hasil
kelulusan adalah
LULUS/TIDAK
LULUS
Daftar peserta lulus
UK inpassing
dinyatakan dalam
peringkat/rangking
nilai batas lulus
tertinggi sampai
terendah
39. D. Tempat Uji Kompetensi Inpassing
• TUK inpassing: instansi pengusul atau tempat lain yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pengusul dan atau unit
Pembina jabfungkes
• Persyaratan TUK:
1) Instansi setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama/Ess. 2
2) Memiliki tim penguji
3) Memiliki jumlah calon peserta uji kompetensi minimal 5 orang
untuk satu jenjang jabfungkes
4) Memiliki ruangan khusus tempat pelaksanaan UK inpassing
• Apabila Unit Pembina jabfungkes menilai tidak
memungkinkan pelaksanaan UK inpassing di instansi
pengusul, maka Unit Pembina jabfungkes dapat menetapkan
pelaksanaan inpassing digabung dengan instansi pengusul
lainnya atau dilaksanakan di Unit Pembina jabfungkes
40. E. Persyaratan Tim Penguji
• Instansi pengusul membentuk tim penguji sesuai dengan jenis
dan jenjang jabfungkes yang akan di inpassing (sesuai kebutuhan)
• Tim Penguji ditetapkan dengan SK pimpinan instnasi pengusul
setingkat pejabat pimpinan tinggi pratama / Ess. 2
• Tim penguji berjumlah paling sedikit 3 orang
• Unsur tim penguji:
1) Tim penilai jabfungkes (pusat/daerah) atau pejabat fungsional
kesehatan yang ada dan memiliki jenjang jabatan paling
rendah setingkat calon pejabat fungsional yang akan diuji
2) Pejabat struktural/atasan langsung/pimpinan unit kerja
3) Pengelola kepegawaian unit kerja dan atau unsur Pejabat
Pembina Kepegawaian instnasi pengusul
41. Persyaratan tim penguji.....lanjutan
•Apabila sudah terbentuk tim penguji kompetensi untuk
kenaikan jenjang, maka tim tersebut dapat menjadi tim
penguji kompetensi inpassing
•Apabila instansi pengusul tidak dapat membentuk tim
penguji, maka instansi pengusul melaporkan kpd Unit
Pembina jabfungkes masing-masing
•Unit Pembina jabfungkes dapat membentuk tim penguji
kompetensi inpassing untuk menguji di Pusat/Daerah
•Apabila peserta uji lebih dari 30 orang dapat dibentuk
lebih dari satu tim penguji
42. Sertifikat Lulus UK Inpassing
Instansi pengusul menerbitkan sertifikat lulus UK
Inpassing yang ditandatangani oleh pimpinan instansi
pengusul paling rendah setingkat pejabat pimpinan
tinggi pratama
Format sertifikat UK Inpassing sesuai formulir 10 pada
PMK 42/2017
Instansi pengusul menyampaikan hasil pelaksanaan
UK Inpassing dalam bentuk BA dengan melampirkan
FC sertifikat lulus UK Inpassing seluruh peserta yang
dilegalisasi oleh pejabat yang bewenang kepada
Pejabat Pembina Kepegawaian Instnasi Pengusul
denhan tembusan kepada Kemenkes dan Unit
Pembina
43. 4. Pengangkatan Jabatan Fungsional
Menerbitkan
Sertifikat
Kelulusan oleh
Instansi Pengusul
Pengangkatan
Jabatan
Fungsional sesuai
kebutuhan (jenis
JFK , katagori &
jenjang JFK)
Laporan Kegiatan
secara berjenjang
44. 5. PELAPORAN PELAKSANAAN INPASSING
A. Di Kemenkes :
Unit Pembina melaporkan kpd sekretariat unit utama
Sekretariat melaporkan kepada Biro Kepegawaian Kemenkes
Biro Kepegawaian melaporakan kpd Badan PPSDMK
Badan PPSDMK melaporkan kpd Menkes
B. Di Luar Kemenkes :
PyB instansi pengusul melaporkan kpd Badan PPSDMK, tembusan kpd KeMenPANRB dan
BKN
Badan PPSDMK atas nama Instansi Pembina melaporkan kpd Menkes, MenPAN RB dan
Ka.BKN
C. Dokumen Pelaporan :
BA pelaksanaan UK Inpassing
Daftar penetapan kebutuhan formasi jabfungkes yang ditetapkan KeMenPAN RB
Daftar rekapitulasi jumlah SK inpassing yang diterbitkan
D. Waktu Pelaporan :
s/d Des 2018
45. 6. PELAPORAN INSTANSI PEMBINA, kepada :
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi
dalam bentuk
rekapitulasi.
Kepala Badan Kepegawaian
Negara/Kantor Regional
Badan Kepegawaian
Negara dalam bentuk
rekapitulasi dan surat
keputusan pengangkatan
dalam jabatan fungsional
melalui
penyesuaian/inpassing.
46. 8. JADWAL TENTATIF :
No Kegiatan Waktu Pelaksana
1 Sosialisasi Inpassing Jabfung
Kesehatan
Januari-Desember 2017 1) Kemenkes
2) PPK dan PyB Kementerian/ Lembaga
3) PPK dan PyB Pemerintah Daerah
2 Perhitungan kebutuhan calon
peserta inpassing
September-Desember
2017
1) PPK dan PyB Kemenkes
2) PPK dan PyB Kementerian/ Lembaga
3) PPK dan PyB Pemerintah Daerah
3 Penyampaian e-formasi
KeMenPAN-RB
September-Desember
2017
1) PPK Kemenkes
2) PPK Kementerian/ Lembaga
3) PPK Pemerintah Daerah
4 Seleksi Administrasi Inpassing Januari-April 2018 1) Satker/UPT Kemenkes
2) Satker/UPT Kementerian/ Lembaga
3) Satker/UPT Pemerintah Daerah
5 Uji Kompetensi Inpassing Mei-Agustus 2018 1) Satker/UPT Kemenkes
2) Satker/UPT Kementerian/ Lembaga
3) Satker/UPT Pemerintah Daerah
6 Proses Pengangkatan September-Oktober
2017
1) PPK dan PyB Kemenkes
2) PPK dan PyB Kementerian/ Lembaga
3) PPK dan PyB Pemerintah Daerah
7 Pelaporan November-Desember
2018
1) PPK dan PyB Kemenkes
2) PPK dan PyB Kementerian/ Lembaga
3) PPK dan PyB Pemerintah Daerah