SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
PERAN UMAT BERAGAMA
DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT
BERADAB DAN SEJAHTERA
Makalah Pendidikan Agama
Dosen Pengampu : 1. Amir Mudaris., M.Ag
2. Agus Muhandar., M.Pd.I
Disusun Oleh :
KELOMPOK AISYAH
1. Dwi Suryaningsih
2. Faradina
3. Erna Wati
4. Putri Handayani
AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI
BANDAR LAMPUNG
2016
ii
ii
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang peran umat beragama dalam
mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Bandar Lampung, September 2016
Penyusun
iii
iii
DAFTAR ISI
Sampul Depan
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................1
1. Tujuan umum .................................................................................2
2. Tujuaan Khusus ..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3
A. Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab .............3
B. Pengertian Masyarakat Beradab dan Sejahtera ...................................5
C. Antara Masyarakat Madani dan Masyarakat Beradab ..........................8
D. Landasan Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat
Beradab dan Sejahtera...........................................................................9
E. Hak Asasi Manusia (HAM).................................................................12
F. Kehidupan bertetangga dalam islam ...................................................20
G. Gaya hidup masyarakat madani ..........................................................22
H. Karakteristik Masyarakat Madani.......................................................23
BAB III IMPLIKASI TERHADAP KEPERAWATAN
A. Peran Keperawatan dalam Islam ..................................................................24
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 27
1) Kesimpulan .......................................................................................27
2) Saran .................................................................................................27
iv
iv
Daftar Pustaka .......................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup bersama dalam suatu
wilayah tertentu, bergaul dalam jangka waktu yang lama sehingga
menimbulkan kesadaran pada diri setiap anggotanya sebagai suatu kesatuan.
Masyarakat beradab dan sejahtera dapat diartikan sebagai civil society atau
masyarakat madani. Meskipun memiliki makna dan sejarah sendiri tetapi
keduanya merujuk pada semangat yang sama sebagai masyarakat yang adil,
terbuka, demokratis dan sejahtera dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi
yang diterapkan dalam kehidupan sosial.
Asal-usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah manusia sebagai
makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain. Kita harus menyadari
bahwa islam sangat memperhatikan adap dalam bertetangga. Rasulullah SAW
bersabda : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah
memuliakan tetangganya”. (Mutaffaq Alaih)
Banyak diantara masyarakat yang mungkin meremehkan adab bertetangga.
Contohnya, menyakiti mereka dengan perkataan maupun perbuatan. Padahal
jika masyarakat menyadari bahwa tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri
dan mau menjunjung tinggi adab bertetangga akan tercipta peradaban manusia
yang jauh lebih baik dan sejahtera.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan makalahini adalah agar kita memahami dan
mengerti tentang :
a. Apa yang dimaksud masyarakat beradab dan sejahtera ?
b. Bagaimana peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat
beradab dan sejahtera?
2
c. Apa yang dimaksud rumusan HAM menurut para ahli?
d. Bagaimanakah gaya hidup masyarakat madani?
e. Bagaimanakah pandangan agama (Islam) dalam hidup bertetangga?
2. Tujuan Khusus
Tujuan khususnya adalah agar kita mengerti tentang teori masyarakat yang
beradab dan sejahtera dalam kaitanya dengan peran umat beragama serta
implikasinya terhadap keperawatan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab (Masyarakat
Madani)"
Masyarakat madani atau masyarakat beradab adalah suatu kelompok individu
dalam satu wilayah tertentu yang mendapatkan keadilan dan keseimbangan
dalam hal kesejahteraan kehidupan sesuai dengan fitrah manusia sebagai hamba
Allah SWT yang mempunyai kewajiban dan amanah dari Allah SWT untuk
menegakan keadilan dengan hukum yang berlaku di negara nya. Selain itu
adanya perbedaan suku, ras, keturunan, etnis dll, tidak menjadikan perbedaan
menjadi masalah dalam kehidupan bermasyarakat.
Masyarakat madani pada hakikatnya adalah reformasi terhadap segala praktik yg
merendahkan nilai-nilai manusia.Masyarakat madani yg dideklarasikan oleh
nabi adalah merupakan reformasi terhadap masyarakat Jahilliyah. Seperti yang
diketahui bahwa masyarakat jahilliyah adaalah masyarakat yang mempraktikkan
ketidakadilan dan pengingkaran terhadap harkat dan martabat
kemanusiaan.Praktik penindasan dikakukan secara sistematis terhadap orang
miskin dan merupakan suatu hal yg biasa dilakukan.
Merujuk pada prinsip-prinsip masyarakat Madani atau masyarakat beradab dan
sejahtera , maka perlu adanya unsur-unsur sikap Keadilan,Supremasi
hukum,Persaamaan(Egalitarianisme),Pluralisme(Kemajemukan),dan Pengawasan
sosial.
Berikut adalah beberapa riwayat yang mendukung prinsip-prinsip masyarakat
madani yang terkandung dalam AL-Qur’an dan Al- hadist,
1. Keadilan
Dalam islam sudah diterangkan dalam al-Qur’an dan Al- hadistnya tentang
aspek kehidupan dalam bermasyarakat,seperti pada QS.AL-Takaatsur ayat
1-8 dan QS.AL-Humazah ayat 1-9 yang menjelaskan tentang para
4
pengumpat dan pencela yg mengumpulkan harta benda dan menghitung
hitungnya ,ia mengira bahwa hartanya akan mengekalkannya.
2. Supremasi Hukum
QS.An-nisaa ayat 58 dan QS.AL-Maai’dah ayat 8 yang menerangkan
tentang hukum islam,pentingnya berlaku adil terhadap siapapun tanpa
pandang bulu,bahkan terhadaap orang yang membenci kita sekalipun,kit
harus berlaku adil,karena sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa-apa
yang kita kerjakan.
3. Egalitarianisme(persamaan)
Al-Qur’an dan Al- hadistnya QS.AL-Hujuraat ayat 13 yang menerangkan
bahwa sesungguhnya manusia diciptakan dari jenisnya laki-laki dan
perempuan,bersuku-suku,berbangsa-bangsa agar kalian saling mengenal
satu sama lain.
Tentunya perbedaan itu harusnya menjadi warna tersendiri ,sehingga bisa
terjadi suatu Egalitarianisme bukan sebaliknya.
4. Pluralisme(kemajemukan)
Kesadaran Pluralisme itu harusnya diwujudkan untuk bersikap toleran dan
saling menghormati diantara sesama anggota yang berbeda baik berbeda
dalam hal etnis,suku bangsa,maupun agama.Sikap toleran dan saling
menghormati itu dinyatakan seperti dalam AL Qur’an,antara lain
QS.Yunus ayat 99,QS.AL-An’aam ayat108.
5. Pengawasan sosial
Keterbukaan itu sebagai konsekuensi logis dari pandangan positif dan
optimis terhadap manusia,bahwa manusia pada dasarnya adalah baik,oleh
karena manusia secara fitrah baik dan suci,maka kejahatan yang dilakukan
bukan karena sifat dalam dirinya,akan tetapi lebih disebabkan oleh faktor-
faktor luar yang mempengaruhinya.Seperti kandungan pada QS.AL-A’raaf
ayat 172,QS.Ar-ruum ayat 30,QS.Al’ashr ayat 1-3.
5
B. Pengertian Masyarakat Beradab dan Sejahtera
Masryarakat berarti sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh
suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Dari pengertian ini dapat
dicontohkan istilah “masyarakat desa”, ialah masyarakat yang penduduknya
mempunyai mata pencaharian utama bercocoktanam, perikanan, peternakan atau
gabungan dari ketiganya ini, yang sistem budayanya mendukung masyarakat itu.
Masyarakat modern berarti masyarakat yang sistem perekonomiannya
berdasarkan pasar secara luas, spesialisasi di bidang industri, dan pemakaian
teknoligi canggih (Kamus Besar, l990:564).
Memperthatikan kedua istilah di atas, “masyarakat desa”, dan
“masyarakat moderen”, kata kedua dalam gabungan dua kata itu, “desa” dan
“modern” merupakan kualitas dari suatu masyarakat. Bertolak dari cara demikian
dapat memberi suatu kualitas pada suatu “masyarakat”, umpama masyarakat
tradisional, masyarakat primitif, masyarakat agamis, masyarakat beradab,
masyarakat sejahtera, dan masyarakat beradab dan sejahtera. Pada contoh
terakhir ini memberikan dua buah kualitas sekaligus, yaitu “beradab” dan
“sejahtera”.Hal semacam ini boleh-boleh saja.
Kata beradab berarti kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budipekerti
(Kamus Besar, l990:5). Sementara itu kata sejahtera berarti aman sentosa dan
makmur, selamat (dari gangguan dan kesukaran - Kamus Besar, l990:795).
Bertolak dari masing-masing pengertian term “masyarakat”, “beradab”, dan
“sejahtera”, rangkaian kata ketiganya menjadi masyarakat beradab dan sejahtera
mempunyai maksud bahwa masyarakat yang dikehendaki adalah masyarakat
yang kumpulan manusianya terdiri atas orang-orang yang halus, sopan, dan baik
budipekertinya supaya masyarakat tersewbut selamat dan bebas dari gangguan
maupun kesukaran.
Bangsa Indonesia secara prinsip adalah masyarakat majemuk terdiri atas
kumpulan masyarakat bagian-bagian sejak dari barat masyarakat Nangroe Aceh
Darussalam hingga ke timur masyarakat Irian Jaya atau masyarakat Papua.
6
Kumpulan besar dari berbagai masyarakat itu masing-masingnya menghimpun
menjadi masyarakat besar dengan nama masyarakat (bangsa) Indonesia karena
memiliki sistem budaya dan pandangan hidup yang sama (Pancasila, Bhineka
Tunggal Ika, berbahasa satu bahasa Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia,
bernegara satu Negara Kesatuan Republik Indonesia, berbendera satu bendera
merah putih). Masyarakat (bangsa) Indonesia sesuai dengan sila kedua
“Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”menghendaki sebagai bangsa yang
berkesopanan, baik dan halus budipekertinya supaya bisa menciptakan
kemakmuran, kesentosaan, selamat dari berbagai kesulitan dan gangguan.
Gangguan yang sekarang ini merebak dan mewabah dan dapat dirasakan oleh
setiap yang sadar sebagai anggota masyarakat (bangsa)Indonesia antara
lain:budaya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotesme), penggundulan hutan secara
liar oleh cukong-cukong culas dan berlanjut pada pembalakan kayu yang liar
pula secara besar-besaran, demo-demo kolosal yang anarkhis merusak fasilitas
dan kepentingfan umum, mafia hukum yang bermuara hukum berpihak kepada
pemikik uang, di samping praktik-praktik amoral seperti pornografi dan porno
aksi, penyalahgunaan obat-obat terlarang, dan masih banyak gangguan lainnya.
Dalam tinjauan agama, para pelaku gangguan menuju masyarakat beradab itu
disebut mufsidun, yaitu orang-orang yang berbuat kerusakan.Allah tidak
menyukai orang semacam ini. Allah berfirman:
‫ين‬ ‫المفسد‬ ‫اليحب‬ ‫هلل‬ ‫ان‬
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (Q.S.
al-Qasas/28:77; al-Maidah/5:64).
Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan, Allah
melarangnya. Demian larangan itu:
‫ين‬ ‫مفسد‬ ‫االرض‬ ‫فى‬ ‫تعثوا‬ ‫وال‬ ‫االخرة‬ ‫اليوم‬ ‫وارجوا‬ ‫هللا‬ ‫اعبدوا‬ ‫قوم‬ ‫يا‬ ‫فقال‬
ia (syu’aib) berkata:Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahal)
hari akhir dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan (Q.S.al-
‘Ankabut/29:36; asy-Su’ara’/26:l83; Hud/11/85;al-A’raf/7:74).
7
Akibat pengabaian larangan Allah ditanggung oleh manusia sendiri, dalam hal ini
bangsa Indoneia.
Berteori dari kisah-kisah umat terdahulu seperti:kaum Samud, kaum ‘Ad,
umat Nabi Luth, umat Nabi Musa, umat Nabi Nuh, dan umat-umat Nabi lain
yang membangkang dari perintah Allah, berbuat kerusakan,, amoral seperti
sodomi umat Nabi Luth, Allah menjadi murka kemudian menurunkan bala’
umpama banjir Nuh (Q.S. Hud/11:32-45), kaum Samud dibinasakan dengan amat
dahsyat, kaum ‘Ad dihancurkan dengan angin kencang (Q.S. al-Haqqah/69:56),
mungkin sekali musibah sunami di Nangroe Aceh Darussalam, di pulau Nia, dan
di Pangandaran; gempa bumi di Yogyakarta dan Padang Sumatera Barat; angin
puting beliung (lisus) di Yogyakarta, semburan lumpur panas Lapindo Brantas di
Sidoarjo Jawatimur, tenggelamnya KM Senopati, raibnya pesawat Adam Air di
udara, dan meledaknya pesawat Garuda Indonesia Air Ways adalah peringatan
Allah agar umat manusia (dalam hal ini bangsa Indonesia) kembali (bertaubat)
kepada-Nya dengan mereformasi diri menjadi masyarakat yang beradab. Allah
berfirman:
‫جعو‬ ‫ير‬ ‫لعلهم‬ ‫عملوا‬ ‫الذى‬ ‫بعض‬ ‫بهم‬ ‫ليعذ‬ ‫الناس‬ ‫ايدى‬ ‫كسبت‬ ‫واالبحربما‬ ‫والبر‬ ‫فى‬ ‫الفساد‬ ‫ظهر‬‫ن‬
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebebkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar - Q.S. ar-
Rum/30:41)
Allah berjanji, jika suatu masyarakat taat akan aturan-aturan Allah, jauh dari
sifat-sifat biadab, Allah pasti akan menurunkan berkah dari langit maupun bumi
yang menjadikan masyrakata itu makmur, sejahtera, tidak ada gangguan maupun
kesulitan. Tetapi jika sebaliknya, mengedepankan sifat-sifat biadab Allah akan
menimpakan siksa. Alquran mengatakan:
‫بم‬ ‫ناهم‬ ‫فاخد‬ ‫بوا‬ ‫كذ‬ ‫ولكن‬ ‫واالرض‬ ‫السماء‬ ‫من‬ ‫بركات‬ ‫عليهم‬ ‫لفتحنا‬ ‫وتقوا‬ ‫امنوا‬ ‫القرى‬ ‫اهل‬ ‫ان‬ ‫ولو‬‫كنوا‬ ‫ا‬
‫ي‬‫ن‬ ‫كسبو‬
8
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami akan siksa mereka disebabkan
perbuatannya.
C. Antara Masyarakat Madani dan Masyarakat Beradab
Kata madani berasal dari bahasa Arab al-Madinah, suatu kota yang
terletak di Hijaz (Saudi Arabia). Kota itu semula, sebelum Islam datang, bernama
Yasrib. Oleh Nabi Muhammad Saw. Diubah namanya menjadi al-Madinat al-
Munawwarah. Kota ini menjadi semacam ibu kota suatu negara dengan ciri
Rasulullah memberi petunjuk kepada umat, melakukan hubungan bilateral
dengan negara lain, memerintah sebagaimana yang diperankan oleh para raja
pada umumnya.
Pemerintahan yang dipimpin oleh Nabi Muhammad didasarkan pada
semacam - sekarang disebut Undang-Undang Dasar - yaitu al-misaq al-Madinah
(Piagam Madinah). Pusat pemerintahan berada di kota. Oleh para pakar ilmu
kepemerintahan belakangan, model pemerintahan Rasulullah itu disebut
masyarakat madani (civil sosiety) yang berprinsip:
1. Bertetangga secara baik
2. Saling membantu dan menghadapi musuh secara bersama-sama dari
berbagai elemen masyarakat tersebut
3. Membelamasyarakat yang teraniaya, dan
4. Saling menasihati dan menghormati kebebasan beragama (Munawir
Syadzali, l990:l0).
5.
Masyarakat al-Madinah seperti itu menjadi model masyarakat beradab
(Nurkholish, l999:6). Dengan demikian untuk masyarakat Madinah yang
dipimpin oleh Rasulullah ini identik dengan masyarakat madani dan masyarakat
beradab. Tetapi sebenarnya untuk diterapkan kepada masyarakat-masyarakat lain
9
di dunia, masyarakat madani (kota) belum tentu secara keseluruhan identik
dengan masyarakat beradab.
Masyarakat madani mengandung dua makna, masyarakat kota dan
masyarakat beradab (Mustofa, edit. 2006:l07). Jika yang dikembangkan oleh
masyarakat bangsa Indonesia adalah masyarakat madani, memang amat baik,
tetapi untuk saat ini kelihatannya belum saatnya karena mayoritas bangsa
Indonesia masih bertempat tinggal di pedesaan, sehingga aset bangsa jika ditinjau
dari segi sistem sosialnya masih berwujud masyarakat pedesaan, berbeda dari
masyarakat beradab. Apapun bentuknya suatu masyarakat, masyarakat primitif
(seperti sebagian masyarakat Papua), masyarakat tradisional, masyarakat
pedesaan, masyarakat modern, masyarakat majemuk, haruslah beradab,
berkesopanan, berkehalusan budipekerti, baik atas dasar moral (adat-istiadat
lokal), etika (rumusan-rumusan filosofis), maupun atas dasar akhlak (syariat
agama) karena mayoritas bangsa ini, masyarakat Indonesia beragama Islam, yang
salah satu kerangka dasarnya adalah akhlak (Daud Ali, 2005:l33). Pada level
keharusan baik masyarakat madani maupun masyarakat beradab adalah sama,
yaitu bermoral, beretika, dan berakhlak.
D. Landasan Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab
dan Sejahtera
Masyarakat, sebagaimana masyarakat madani binaan Rasulullah, didasarkan
pada Alquran dan Assunnah beliau sendiri. Petunjuk Alquran yang langsung
berkenaan dengan masyarakat beradab dan sejahtera didasarkan pada hal-hal
sebagai berikut:
1. Tauhid
Rumusan tauhid terdapat dalam surat al-Ikhlas sebagai berikut:
‫احد‬ ‫كفوا‬ ‫له‬ ‫يكن‬ ‫ولم‬ ‫يولد‬ ‫ولم‬ ‫يلد‬ ‫لم‬ ‫الصمد‬ ‫هللا‬ ‫احد‬ ‫هللا‬ ‫هو‬ ‫قل‬
Katakanlah, “Dia lah Alah Yang Maha Esa”.Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu.Dia tiada beranak dan tiada pula
10
dianakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (Q.S. al-
Ikhlas/ll2:l-4)
Dalam ayat kedua dari surat tersebut menyatakan bahwa segala sesuatu
bergantung kepada Allah swt., termasuk segala urusan yang berkenaan
dengan masyarakat. Kepada Allah mereka, masyarakat, kumpulan dari orang
perorang, yang memiliki sistem budaya dan pandangan hidup, menyembah
dan mohon pertolongan. Allah berfirman:
‫نستعين‬ ‫وايك‬ ‫نعبد‬ ‫ك‬ ‫ايا‬
Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon
pertolongan (Q.S. al-Fatihah/1:5).
Dalam sistem kebangsaan dan kenegaraan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, prinsip tauhid sejalan dengan sila pertama, “ketuhanan Yang
Maha Esa”, bahkan sebenarnya prinsip tauhid menjiwai sila pertama ini.
2. Perdamaian
Suatu masyarakat, negara, bahkan masyarakat yang paling mikro sekalipun,
yaitu keluarga batih (nuclear family: suami, istri, dan anak) tidak akan bisa
bertahan kebaradaannya kalau tidak ada perdamaian diantara warganya.
Alquran mengatakan
‫ا‬ ‫بين‬ ‫فاصلحوا‬ ‫اخوة‬ ‫منون‬ ْ‫المو‬ ‫انما‬ . . . ‫بينهم‬ ‫فاصلحوا‬ ‫قتتلوا‬ ‫ا‬ ‫منين‬ ‫لمؤ‬ ‫ا‬ ‫من‬ ‫طافتان‬ ‫ان‬‫خويكم‬
Dan jika ada dua golongan orang-orang mukmin berperang (bermusuhan),
maka damaikan diantara keduanya . . . sesungguhnya orang-orang mukmin
itu adalah bersaudara. Karena itu damaikanlah anatara kedua saudaramu itu
(Q.S. al-Hujarat/49: 9 dan l0).
Semangat ayat itu hendaklah yang satu kepada yang lain senantiasa berbuat
baik, dan tidak boleh saling bermusuhan.
3. Saling Tolong Menolong
Tolong menolong merupakan kelanjutan dan isi berbuat baik terhadap orang
lain. Secara naluri, orang yang pernah ditolong oleh orang lain di saat ia
tertimpa kesulitan, diam-diam ia berjanji “suatu saat akan membalas budi
11
baik yang sedang diterima”. Di saat itu ia merasa berhutang budi. Di saat ini
pula sering terlontar kata “semoga Allah membalas budi baik Bapak . . . dan
sering pula diiringi doa “Jazakumu-llahu khairal jaza’, jazakumu-llah
khairan kasira”(semoga Allah membalas kebaikan yang jauh lebih baik dan
semoga Allah membalas dengan kebaikan yang lebih banyak). Dlam hal
tolong-menolong, Allah memerintahkan demikian:
‫العقاب‬ ‫يد‬ ‫شد‬ ‫هلل‬ ‫ان‬ ‫والعدوا‬ ‫االثم‬ ‫على‬ ‫تعاونوا‬ ‫وال‬ ‫لتقوى‬ ‫وا‬ ‫البر‬ ‫على‬ ‫ونوا‬ ‫تعا‬
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya
(Q.S. alMaidah/5:3).
4. Bermusyawarah
Dalam bermusyawarah sering muncul kepentingan yang berbeda dari
masing-masing sub kelompok atau warga. Supaya tidak ada pihak yang
dirugikan atau tertindas, musyawarah untuk mencapai kata sepakat, motto
yang harus sama-sama dijunjung tinggi adalah “berat sama dipikul, ringan
sama dijinjing”, nikmat sama-sama dirasakan”, “duduk sama rendah berdiri
sama tinggi”. Allah berfirman:
‫هللا‬ ‫على‬ ‫كل‬ ‫فتو‬ ‫مت‬ ‫عز‬ ‫فاذا‬ ‫المر‬ ‫ا‬ ‫فى‬ ‫ورهم‬ ‫وشا‬
Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila
membulatkan tekad (keputusan) maka bertakwalah kepada Allah (Q.S. Ali
Imran/3: l59).
Musyawarah memang telah terbukti mempersatukan (ta’lluf), masyarakat
(Jaelani, 2006:247).
5. Adil
Adil merupakan kata kunci untuk menghapus segala bentuk kecemburuan
sosial.Aneka macam bentuk protes dan demo-demo kolosal umumnya
menuntut keadilan atau rasa keadilan karena merasa dirugikan oleh mitra
kerja, juragan, majikan, atau pemerintah. Jika para penguasa, majikan,
12
juragan, dan pemegang amanah lainnya berbuat adil insyaallah kesentosaan
dan kesejahteraan akan menjadi kenyataan bagi masyarakatnya karena
rakyat merasa dilindungi dan diayomi, dan penguasa dihormati dan disegani.
Sifat utama adil dan keadilan amat diserukan dalam Islam. Himbauan,
perintah, janji ganjaran bagi yang berbuat adil, ancaman siksa bagi yang
berbuat tidak adil (curang, culas, dan lalim) disebut 28 kali (‘Abd al-Baqi,
[t.th]:569-700),dan sinonimnya (al-qist) disebut 29 kali dalam Alquran
(‘Abd al-Baqi, [t.th.]:691-692). Ini menendakan adil harus menjadi ciri
utama bagi setiap muslim atau masyarakat muslim dalam semua urusan
6. Akhlak
Nabi Muhammad mengaku bahwa dirinya diutus di muka bumi ini untuk
menyempurnakan akahlak manusia supaya ber-akhlaqul karimah.
Pengakuan itu diwujudkan dengan tindakan konkrit beliau baik sebagai
pribadi maupun dalam membangun masyarakat Islam di masanya, yaitu
sebagai masyarakat yang disitir dalam Alquran:
‫ر‬ ‫غفو‬ ‫رب‬ ‫و‬ ‫طيبة‬ ‫بلدة‬
Negeri yang baik dan Allah berkenan senantiasa menurunkan ampunan-Nya
(Q.S. as-Saba’/34:15).
E. Hak Asasi Manusia (HAM)
Hak Asasi Manusia (selanjutnya cukup disebut HAM) adalah sesuatu yang
paling dasar dimiliki oleh manusia. Ada 22 macam yang termasuk HAM
sebagaimana dirumuskan dalam pertemuan para ahli hukum perancis pada tahun
l981, (Mustofa,edit.,2006:124-125), yaitu:
1. Hak untuk hidup
Islam menjelaskan Allah lah yang berhak menghidupkan dan mematikan
semua makhluk. Demian Alquran mengatakan:
‫ن‬ ‫الوارثو‬ ‫نحن‬ ‫و‬ ‫نميت‬ ‫و‬ ‫نحيى‬ ‫لنحن‬ ‫وانا‬
13
Dan sesungguhnya benar-benar Kami lah yang menghidupkan dan
mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi. Q.S. al-Hijr/15:23).
Ketika suatu makhluk telah tercipta, yang berarti ia hidup, yang berhak
mengakhiri hidupnya hanya Allah. Menghukum mati kepada narapidana
yang dibenarkan menurut syariat adalah sekedar melaksanakan perintah
kehendak Allah melalui firmannya sebagaimana tertulis dalam kitab suci
Alquran.
2. Hak atas kebebasan
Islam mengajarkan agar semua manusia menyembah kepada Allah.
‫قبلكم‬ ‫من‬ ‫ين‬ ‫لذ‬ ‫وا‬ ‫خلقم‬ ‫ى‬ ‫الذ‬ ‫ربكم‬ ‫وا‬ ‫اعبد‬ ‫الناس‬ ‫ايها‬ ‫يا‬
Wahai para manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan
orang-orang sebelum kamu. (Q.S. al-Baqarah/2:21).
Tetapi suruhan ini tidak memaksa, melainkan Allah memberi kebebasan
untuk mengikuti atau tidak mengikutinya.Alquran mengatakan:
‫فليكفر‬ ‫شاء‬ ‫ومن‬ ‫من‬ ‫فايؤ‬ ‫شاء‬ ‫فمن‬
. . . maka barang siapa yang (ingin) beriman hendaklah ia beriman, dan
barang siapa yang (ingin) kafir, biarlah ia kafir . . . (Q.S al-Kahfi/18:29).
Hanya saja Allah mengingatkan setiap pilihannya disertai resiko dan ini
amat rasional, universal dalam semua lapangan kehidupan.Yang berusaha
mendapat peluang untuk memperoleh yang diusahakannya, yang tidak
berusaha tentu tidak memperolehnya.Demikian juga yang kufur tentu
neraka tempat kembalinya, dan yang mukmin surga pahalanya.
3. Hak atas persaingan dan larangan diskriminasi
Islam memberi kebabasan untuk saling berlomba-lomba secara sehat, fair,
dan tidak curang. Al-quran mengatakan:
‫ت‬ ‫الخيرا‬ ‫ستبقوا‬ ‫فا‬
. . . maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan . . . (Q.S al-
Baqarah/2:l48), sekaligus Nabi Muhammad mengatakan bahwa orang Arab
tidak lebih istimewa daripada non Arab (a‘jam). Yang membedakan di
14
antara sesama manusia hanya takwanya (Q.S. al-Hujarat/49:13). Perbedaan
suku, bahasa, dan warna kulit, posisinya sama,bahkan secara hakiki seluruh
umat manusia adalah satu (Q.S. al-Baqarah/2:213).
4. Hak atas Keadilan
Dalam semua urusan, Islam Islam memerintahkan agar bertindak dengan
adil. Berbagai perintah, himbauan, ancaman bagi yang tidak mengindahkan
keadilan, semua hal yang berkenaan dengan lafal keadilan disebutkan
sebanyak 28 kali, dan kata al-qist padanan kata ‘adil disebut 29 kali,
menandakan ‘keadilan’at penting dalam Islam.
5. Hak-hak Wanita yang telah Menikah
Setiap suami berkewajiban melindungi istri sebaik-baiknya. Nabi bersabda:
Khairukum khairukum liahlihi wa ana khairun liahli (sebaik-baik kamu
adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya (istri) dan aku adalah
orang yang terbaik terhadap keluargaku - al-Hadis. Beliau juga bersabda:
‫م‬ ‫روا‬ ‫هللا‬ ‫بكلمات‬ ‫فروجهن‬ ‫واستحللتم‬ ‫هللا‬ ‫بامانة‬ ‫تموهن‬ ‫اخذ‬ ‫فانكم‬ ‫النساء‬ ‫فى‬ ‫هللا‬ ‫اتقوا‬‫سلم‬
Takutlah kamu kepada Allah, (karena) sesungguhnya kamu telah
mengambil amanah dari Allah dan telah berupaya halal farji mereka
(perempuan) atas dasar ketentuan-ketentuan Allah. HR. Muslim.
6. Hak perlindungan terhadap Penyalahgunaan Kekuasaan
Secara prinsip kekuasaan dalam Islam adalah amanah.Amanah harus
disampaikan kepada yang berhak. Setiap orang adalah pemegang amanah
dan akan dimintai pertangjawaban atas bagaimana ia mengelola amanah.
Demikian sabda Nabi:
‫عي‬ ‫ر‬ ‫عن‬ ‫ل‬ ‫ومسؤ‬ ‫راع‬ ‫س‬ ‫لنا‬ ‫ا‬ ‫على‬ ‫لذى‬ ‫ميرا‬ ‫ال‬ ‫فا‬ ‫رعيته‬ ‫عن‬ ‫ل‬ ‫مسؤ‬ ‫وكلكم‬ ‫راع‬ ‫كلكم‬ ‫اال‬ ‫ل‬ ‫قا‬‫ته‬
‫مسؤ‬ ‫وهي‬ ‫بعلها‬ ‫بيت‬ ‫في‬ ‫عية‬ ‫را‬ ‫لمراة‬ ‫وا‬ ‫عنهم‬ ‫ل‬ ‫مسؤ‬ ‫وهو‬ ‫بيته‬ ‫اهل‬ ‫على‬ ‫راع‬ ‫جل‬ ‫لر‬ ‫وا‬‫عنه‬ ‫لة‬‫وا‬
‫رعيته‬ ‫عن‬ ‫ل‬ ‫مسؤ‬ ‫وكلكم‬ ‫راع‬ ‫فكلكم‬ ‫اال‬ ‫عنه‬ ‫ل‬ ‫مسؤ‬ ‫وهو‬ ‫سيده‬ ‫ل‬ ‫ما‬ ‫على‬ ‫راع‬ ‫لعبد‬
(Dia) bersabda ketahuilah bahwa kamu semua adalah penggembala dan
kamu semua akan dimintai pertanggungjawaban tentang
penggembalaannya. Seorang amir terhadap manusia (rakyat) adalah
15
penggembala dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang
penggembalaannya.Seoranglaki-laki adalah penggembala bagi keluarganya
dan ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang mereka (keluarga).
Seorang perempuan adalah penggembala di dalam rumah keluarganya dan
dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang (rumah) nya. Seorang
budak adalah penggembala tentang harta majikannya dan dia akan dimintai
pertanggungjawaban terhadapnya. Ketahuilah kamu semua adalah
penggembala dan kamu semua akan dimintai pertanggungjawaban tentang
penggembalaannya. H.R. at-Turmudzi dari Ibnu Umar.
7. Hak atas Perlindungan terhadap Penyiksaan
Dalam perang sekalipun prajurit Islam dilarang melakukan penyiksaan,
pengrusakan, kecuali benar-benar terpaksa (Sulaiman Rasjid,l976:433).
Terhadap hewan yang akan disembelih pun harus diperlakukan dengan
baik, diberi makan sebelum disembelih, dan pisau penyembelihannya harus
benar-benar tajam dengan tujuan menetralisir perilaku penyiksaan
(Sulaiman Rasjid, l976:444).Terhadap binatang saja demikian, apalagi
terhadap manusia !artinya terhadap sesama manusia harus dipelakukan
dengan sebaik-baiknya.
8. Hak minoritas
Islam mewajibkan melindungi keselamatan kafir zimmi (kafir yang tidak
memusuhi Islam) yang umumnya minoritas Anatara yang mayoritas dan
minoritas diperlakukan sama. Nabi pernah mengatakan bahwa imam ( raja,
sultan, amir, presiden, perdana menteri ) adalah penggembala (pemegang
amanah Allah dan akan dimintai petanggungjawaban atas
penggembalaannya.
9. Hak atas Perlindungan Kehormatan dan Nama Baik
Islam mengajarkan bahwa suatu kaum dilarang mengejek kepada yang lain,
demikian pula antara wanita yang satu dengan wanita yang lain.
16
Memberikan panggilan dengan panggilan yang jelek pun juga tidak boleh.
Demikian Firman Allah:
‫ي‬ ‫عسى‬ ‫نساء‬ ‫من‬ ‫نساء‬ ‫وال‬ ‫منهم‬ ‫خيرا‬ ‫ن‬ ‫يكو‬ ‫ان‬ ‫عسى‬ ‫قوم‬ ‫من‬ ‫م‬ ‫قو‬ ‫يسخر‬ ‫ال‬ ‫امنوا‬ ‫ايهاالذين‬ ‫يا‬‫كن‬
‫اال‬ ‫بعد‬ ‫الفسوق‬ ‫االثم‬ ‫بئس‬ ‫باالقاب‬ ‫تنبزوا‬ ‫وال‬ ‫انفسكم‬ ‫تلمزوا‬ ‫وال‬ ‫منهن‬ ‫خيرا‬‫لم‬ ‫ومن‬ ‫مان‬‫فئلئك‬ ‫يتب‬
‫الظالمون‬ ‫هم‬
Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengolok-olok kaum
yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik
dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan
(mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan yang
diperolok-olokkan lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok).
Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan jangan saling
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman.Dan barang siapa
tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang zalim. (Q.S. al-
Hujarat/49:11).
10. Hak Suaka
Hak suaka erat kaitannya dengan larangan penyiksaan, diskrimanasi, dan
menodai kehormatan seseorang.Tahanan perang dalam Islam diperlakukan
dengan baik. Alquran mengatakan:
‫سعى‬ ‫ما‬ ‫اال‬ ‫نسان‬ ‫لال‬ ‫ليس‬ ‫وان‬
Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.
(Q.S. an-Najm/53: 39). Selagi pencari suaka itu bukan pelaku kriminalitas,
Islam tetap memberikan hak suaka sepenuhnya.
11. Hak dan Kewajiban Ambil bagian dalam Pelaksanaan dan pengaturan
Urusan-urusan Umum
Islam mengajarkan egalitarianisme (persamaan hak) kepada sesama umat
manusia.
‫مؤمن‬ ‫وهو‬ ‫انثى‬ ‫او‬ ‫ذكر‬ ‫من‬ ‫الصلحات‬ ‫من‬ ‫يعمل‬ ‫ومن‬‫نقيرا‬ ‫يطلمون‬ ‫وال‬ ‫الجنتة‬ ‫يدخلون‬ ‫فلئك‬
17
Dan barang siapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun
perempuan sedang dia beriman, maka mereka ini akan masuk ke dalam
surga dan mereka tidak dizalimi sedikitpun. (Q.S. an-Nisa/4:124)
Ayat ini meniadakan diskriminasi antara laki-laki dan perempuan untuk
beramal salih dalam bentuk apapuin, termasuk urusan-urusan umum.Amat
sedikit sesuatu job yang tidak diberikan kepada wanita umpama imam salat
untuk umum, dan tidak ada nabi dari wanita.
12. Hak atas Kebebasan Beragama
Islam memberikan kebebasan untuk beragama atau tidak beragama. Allah
berfirman:
‫فليكفر‬ ‫شاء‬ ‫ومن‬ ‫فليؤمن‬ ‫شاء‬ ‫فمن‬ ‫ربكم‬ ‫من‬ ‫الحق‬ ‫وقل‬
Dan katakanlah (muhammad), Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu,
barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang
siapa menghendai (kafir) biarlah dia kafir (Q.S. al-Kahfi/l8:29), atau
memeluk agama apa saja sesuai keinginannya. Allah berfirman:
‫دين‬ ‫ولي‬ ‫ينكم‬ ‫د‬ ‫لكم‬
. . .bagimu agamamu dan bagiku agamaku (Q.S. al-Kafirun/l09:6).
Hanya saja, siapa yang memilih kafir balasan akhirnya adalah siksa neraka,
dan yang memilih iman balasannya adalah kebaikan, pahala dan akhirnya
surga.Manusia diberi akal dan kebebasan, dan atas kebebasan itu disertai
tanggungjawab.
13. Hak atas Kebebasan kepercayaan, menyatakan gagasan, dan
Berbicara
Islam memberikan kebebasan berbicara sambil mengarahkan untuk
berbicara yang baik-baik dan bermanfaat. Kalau pembicaraannya jelek,
lebih baik diam. Nabi bersabda
“fa al-yaqul-khaira aw liyasmut”
Berbicaralah yang baik atau diam - al-Hadis).
18
14. Hak Kebebasan Berserikat
Islam tidak membernarkan umatnya hidup menyendiri, sekaligus
memerintahkan supaya hidup bersama (dalam jamaah).Dalam pengaturan
kebersamaan atau dalam perserikatan apapun harus ada pemimpin dan
yang dipimpin. Dalam hal ini Alquran mengatakan:
‫منكم‬ ‫االمر‬ ‫واولى‬ ‫الرسول‬ ‫واطيعوا‬ ‫هللا‬ ‫طيعوا‬ ‫ا‬ ‫امنوا‬ ‫ين‬ ‫الذ‬ ‫ايها‬ ‫يا‬
Hai orang-orang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad),
dan ulil amri . . . (pemegang kekuasaan- Q.S. an-Nisa/4:59).
15. Tata Ekonomi dan hak-hak Pengembangan
Islam tidak membenarkan umatnya hanya tenggelam dalam ibadah, tetapi
mewajibkan mencari karunia Allah di mana saja atau dalam sektor apa saja.
Allah berfirman:
‫هللا‬ ‫كروا‬ ‫واذ‬ ‫هللا‬ ‫فضل‬ ‫من‬ ‫وابتغوا‬ ‫االرض‬ ‫فى‬ ‫فانتشروا‬ ‫الصالة‬ ‫قضيت‬ ‫فاذا‬‫لعل‬ ‫كثرا‬‫تفلحون‬ ‫كم‬
Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah
karunia Allah dan ingtlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung (Q.S.
al-Jumat/62:10)
16. Hak-hak atas Perlindungan atas Kepemilikan
Setiap sesama muslim tidak diganggu baik diri, kehormatan, dan harta
miliknya (al-Hadis). Sedang terhadap siapapun, selagi tidak menggangu
Islam, semuanya diperlakukan sebagai satu umat. Allah berfirman: “kana
an-nasu ummatan wahidah. . .” (Q.S. al-Baqarah/2:213)
17. Hak Status dan Martabat Pekerja
Secara prinsip berlaku seperti dalam hadis di atas (nomor 16) maupun Q.S.
al-Baqarah/2:213) di atas pula.
18. Hak atas Keamanan Sosial
Petunjuk Islam tentang keamanan sosial inklusif dalam hadis tentang
menjaga kehormatan, diri, maupun harta, serta pada ayat 213 surat al-
Baqarah bahwa seluruh umat manusia adalah satu saudara.
19
19. Hak Untuk Berkeluarga
Islam menganjurkan agar setiap manusia membina keluarga, manakala ia
mampu untuk itu. Jika tidak mampu supaya melakukan puasa untuk
mengurangi imajinasi-imajinasi seksual. Demikian sabda Rasulullah:
‫للفرج‬ ‫واحصن‬ ‫للبصر‬ ‫اغض‬ ‫فانه‬ ‫فليتزوج‬ ‫ت‬ ‫الباء‬ ‫منكم‬ ‫استطاع‬ ‫من‬ ‫الشباب‬ ‫معشر‬ ‫يا‬‫لم‬ ‫ومن‬
‫الجماعة‬ ‫روا‬ ‫وجاء‬ ‫له‬ ‫فانه‬ ‫بالصوم‬ ‫فعليه‬ ‫يستطع‬
Hai pemuda-pemuda, barang siapa yang mampu diantara kamu serta
berkeinginan untuk kawin, hendaklah dia kawin. Karena sesungguhnya
kawin itu akan memejamkan matanya terhadap orang yang tidak halal
dilihatnya, dan akan memeliharakannya dari godaan syahwat. Dan barang
siapa yang tidak mampu kawin hendaklah dia puasa, hawa nafsunya
terhadap perempuan akan akan berkurang. (HR al-Jama’ah)
Berkenaan dengan itu Islam melarang hubungan seks di luar nikah dalam
bentuk apapun, termasuk berbuat supaya orgasme secara mandiri
(masturbasi). Allah berfirman:
‫انه‬ ‫الزنى‬ ‫تقربوا‬ ‫وال‬‫سبيال‬ ‫وساء‬ ‫فاحشة‬ ‫كان‬
Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan
yang keji, dan suatu jalan yang buruk(Q.S. al-Isra’/17:32)
20. Hak Memperoleh Pendidikan
Kewajiban mencari ilmu berlaku bagi laki-laki maupun perempuan. Nabi
bersabda:
) ‫(الحديث‬ ‫باالصين‬ ‫ولو‬ ‫العلم‬ ‫اطلبوا‬
Carilah ilmu meskipun di negeri Cina (al-Hadis).
) ‫(الحديث‬ ‫ومسلمة‬ ‫مسلم‬ ‫كل‬ ‫على‬ ‫فريضة‬ ‫العلم‬ ‫طلب‬
Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim mapun muslimah (al-Hadis).
Hadis ini tampak hanya berlaku bagi umat Islam, tetapi justru bagi non
muslim tidak ada pembatasan sama sekali, kecuali peraturan yang berlaku
di lingkungan mereka berada.
20
21. Hak atas Kebebasan Bergerak dan Berkedudukan
Secara prinsip kebebasan bergerak dan berkedudukan adalah karunia Allah.
Petunjuk untuk ini dapat diperhatikan kembali Alquran surat al-Jumat ayat
l0 sebagaimana telah disebutkan pada point 15 di atas.
22. Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari bahsa Yunani ‘demos’ yang berarti rakyat dan
‘kratos’ yang berarti pemerintahan. Esensi demokrasi adalah kesamaan hak
dipilih atau memilih dalam pemerintahan. Pemerintahan demokrasi “based
on popular controland political equally’” dengan ciri :
a. Penguasa bertanggung jawab kepada rakyat
b. Ada kebebasan warga sipil
c. Asas mayoritas yang bisa menjadi penguasa
d. Berdasarkan hukum untuk menilai tindakan manusia dan
pemerintahan,
e. Kedaulatan di tangan rakyat melalui pemilihan umum (Mustofa,
2006:127).
F. Kehidupan bertetangga dalam islam
Kata Al Jaar (tetangga) dalam bahasa Arab berarti orang yang bersebelahan
denganmu. AgamaIslam adalah agama rahmah yang penuh kasih sayang. Dan
hidup rukun dalam bertetangga adalah moral yang sangat ditekankan dalam
Islam. Jika umat Islam memberikan perhatian dan menjalankan poin penting
ini, niscaya akan tercipta kehidupan masyarakat yang tentram, aman, nyaman
dan sejahtera. Dalam Islam ada hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
bertetangga.
1. Batasan Tetangga
Sebagaimana kaidah fiqhiyyah yang berbunyi al ‘urfu haddu maa lam
yuhaddidu bihi asy syar’u (adat kebiasaan adalah pembatas bagi hal-hal
yang tidak dibatasi oleh syariat). Sehingga, yang tergolong tetangga bagi
21
kita adalah setiap orang yang menurut adat kebiasaan setempat dianggap
sebagai tetangga kita.
2. Kedudukan Tetangga Bagi Seorang Muslim
Hak dan kedudukan tetangga bagi seorang muslim sangatlah besar dan
mulia. Sampai-sampai sikap terhadap tetangga dijadikan sebagai indikasi
keimanan. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
َ‫ن‬ ْ ‫ك‬ْ‫ا‬ َ ‫ي‬َََُُِْْ‫ب‬ ‫ي‬ُ ‫ي‬ِ َ‫َو‬ ‫ي‬ ََََِِْ ْ‫ْل‬ ‫ي‬ ِ‫كر‬‫ي‬‫ف‬ َْ‫ي‬ََُِْ ْ ‫ك‬ْ‫ا‬ َُْْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia
muliakan tetangganya” (HR. Bukhari 5589, Muslim 70)
3. Anjuran Berbuat Baik Kepada Tetangga
Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) :
ْ‫ا‬ََِْْ ْ‫ْل‬ ‫ا‬ُْ‫ك‬ْ‫و‬ََِِْ ْ‫ْل‬ ‫ا‬ْ‫ف‬ََُ‫ب‬ََِ ‫ش‬‫ي‬‫ي‬‫ي‬‫ف‬ ْ‫ْل‬ ‫ك‬‫كو‬ْ‫ا‬َ‫ل‬‫ي‬‫و‬ ‫ي‬َِْْ‫ي‬‫ي‬َِ ََِْ‫ك‬‫ي‬‫ف‬ ْ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ك‬‫َب‬ِْ‫ي‬ ‫ي‬‫ل‬‫ي‬‫ف‬ َََ‫ا‬ ‫ي‬َُ‫و‬َ‫ا‬ ْ‫ي‬ ْ‫ْل‬ ْ ِ‫َر‬ َ‫َْل‬‫ي‬ََََْ ْ‫ْل‬ ‫ش‬‫ي‬‫ن‬ ‫ي‬ ‫ك‬ْ‫ل‬ََِ ْ‫ْل‬ ‫ي‬ِْ‫ي‬‫ا‬‫ك‬
َ ْ‫ْل‬ ‫ي‬‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َِ‫ك‬‫ي‬‫ف‬ ‫ي‬‫ر‬ ‫ي‬‫كل‬ِ َِ ْ‫ْل‬ ‫ي‬‫ر‬َ‫ب‬َ‫ل‬ََِ ‫ي‬ ‫ك‬ْ‫ل‬ََِ ْ‫ْل‬ ‫ا‬ْ‫ف‬ََُ‫ب‬ََِ ْ ‫ك‬ْ‫ا‬ َُْْ ‫ل‬‫ر‬ ‫ي‬‫َو‬ِ ْ‫ي‬ ْ ِ‫َر‬ ِ ‫ي‬‫و‬ ‫ي‬ ََََْ‫و‬‫ك‬َِْْْ‫إ‬ ََُُّْْْْ ‫ك‬ُْ ْ‫ْل‬ ‫ي‬ُِّ‫ي‬ِْ‫ا‬َِ ‫ي‬َْ‫ف‬
َ َََْ‫ب‬ ‫كي‬ْ‫و‬َََُ
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki
hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu
sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS. An Nisa:
36)
Maka jelas sekali bahwa berbuat baik terhadap tetangga adalah akhlak
yang sangat mulia dan sangat ditekankan penerapannya, karena
diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
4. Ancaman Atas Sikap Buruk Kepada Tetangga
Disamping anjuran, syariat Islam juga menggambakarkan kepada kita
ancaman terhadap orang yang enggan dan lalai dalam berbuat baik
terhadap tetangga. Bahkan Rasulullah Shallallahu’alaihi
22
Wasallam menafikan keimanan dari orang yang lisannya kerap menyakiti
tetangga. Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda
ْ‫ي‬ َ‫ش‬‫ي‬‫ي‬َِِ :ْ‫ن‬‫ك‬ْ، ‫و‬‫ي‬‫هللا‬ ْ‫ن‬ َََُ ْ ‫ك‬ِْ َُْْ ْ‫ْل‬ :َُِّْ‫ي‬، . َْ‫ي‬ََُِْ ْ‫ي‬ ‫ي‬‫هللا‬ ْ‫ْل‬ ْ َْ‫ي‬ََُِْ ْ‫ي‬ ‫ي‬‫هللا‬ ْ‫ْل‬ ْ َْ‫ي‬ََُِْ ْ‫ي‬ ‫ي‬‫هللا‬ ْ‫ْل‬ َ‫ن‬ َ ‫ك‬ْ‫ا‬ ََُْْ‫ه‬ِْ
َ‫ل‬ْ‫ب‬‫ي‬‫ئ‬َ َْْ‫ف‬
“Demi Allah, tidak beriman, tidak beriman, tidak beriman. Ada yang
bertanya: ‘Siapa itu wahai Rasulullah?’. Beliau menjawab: ‘Orang yang
tetangganya tidak aman dari bawa’iq-nya (kejahatannya)‘” (HR. Bukhari
6016, Muslim 46)
5. Bentuk-Bentuk Perbuatan Baik Kepada Tetangga
Semua bentuk akhlak yang baik adalah sikap yang selayaknya diberikan
kepada tetangga kita. Diantaranya adalah bersedekah kepada tetangga jika
memang membutuhkan. Bahkan anjuran bersedekah kepada tetangga.
Dan juga segala bentuk akhlak yang baik lainnya, seperti memberi salam,
menjenguknya ketika sakit, membantu kesulitannya, berkata lemah-
lembut, bermuka cerah di depannya, menasehatinya dalam kebenaran, dan
sebagainya.
G. Gaya hidup masyarakat madani
Masyarakat ideal menurut ajaran islam adalah Masyarakat yang taat pada aturan
allah, yang hidup dengan damai dan tenteram, yang tercukupi kebutuhan
Karakteristik-karakteristik masyarakat yang beradab
1. Karakteristik Primer
yaitu karakteristik yang sangat vital dan mendasar yang menjadi landasan
dan jaminan lahirnya karakteristik lain Terdiri atas:
a. Masyarakat Intelektual
b. Masyarakat Spiritual
c. Masyarakat Moral
d. Masyarakat Hukum
e. Masyarakat Berperadaban
23
2. Karakteristik sekunder
Adalah karakteristik yang sangat penting juga dikarenakan jika
karakteristik ini tidak terbentuk maka sifat masyarakat madani yang
dimaksud masih akan mengalami cacat dan buruk citranya
Terdiri Dari:
a. Masyarakat Demokrat
b. Masyarakat Moderat
c. Masyarakat Mandiri(independen) dan Bertanggung jawab(responsible)
d. Masyarakat Profesional
e. Masyarakat Reformis
H. Karakteristik Masyarakat Madani
Ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya:
1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif
kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang
mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan
alternatif.
3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh
negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena
keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-
masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
5. Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim-
rejim totaliter.
6. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-
individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak
mementingkan diri sendiri.
24
BAB III
IMPLIKASI TERHADAP KEPERAWATAN
A. Peran Keperawatan dalam Islam
Islam adalah salah satu agama yang diakui keberadaaannya di Indonesia.
Jumlah penganut agama Islam di Indonesia sangat banyak dibandingan
penganut agama non Islam. Islam adalah agama yang benar disisi Allah dan
hamba-hambanya, sehingga Allah menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi
pedoman hidup bagi manusia(muslim) khusus untuk umat Nabi Muhammad
Saw. Didalam Al-Qur’an ada ayat yang menerangkan bahwa salah satu tujuan
diturunkannya Al-Qur’an adalah sebagai obat dan rohmat bagi orang – orang
mukmin. Misalnya dengan ilmu8 kesehatan, ilmu ini zaman nabi pun ada tapi
belum semaju sekarang karena adanya pengaruh globalisasi. Tokoh Islam yang
terkenal di dunia kesehatan salah satunya yaitu Ibnu Sina.
Islam sangat menyarankan untuk selalu menjaga kesehatan karena dengan jiwa
yang sehat akan mempermudah sekali kita untuk beribadah kepada Allah
karena tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah kapada-Nya.
Islam menaruh perhatian yang besar sekali terhadap dunia kesehatan dan
keperawatan guna menolong orang yang sakit dan meningkatkan kesehatan.
Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan
aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu menekankan agar setiap orang
memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan apresiasi Islam terhadap
25
kesehatan, sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya
seseorang.
"Wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa
yang baik-baik yang Kami rezekikan kepadamu" (QS al-Baqarah: l68, l72).
Makanan yang baik dalam Islam, bukan saja saja makanan yang halal, tetapi
juga makanan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan, baik zatnya,
kualitasnya maupun ukuran atau takarannya. Makanan yang halal bahkan
sangat enak sekalipun belum tentu baik bagi kesehatan.
Sebagian besar penyakit berasal dari isi lambung, yaitu perut, sehingga apa saja
isi perut kita sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Karena itu salah satu
resep sehat Nabi Muhammad SAW adalah memelihara makanan dan ketika
makan, porsinya harus proporsional, yakni masing-masing sepertiga untuk
makanan, air dan udara (HR. Turmudzi dan al-Hakim)..
Anjuran Islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk
mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan
kebersihan dipandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam
sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang
kotoran dan sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di
sungai/sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya. Islam sangat
menekankan kesucian (al-thaharah), yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan
batin. Dengan hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain
26
bersumber dari perut sendiri, penyakit seringkali berasal dari lingkungan yang
kotor.
27
BAB IV
PENUTUP
1) Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas agama islam adalah agama yang menjunjung
tinggi adab bertetangga. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam bertetangga
yaitu batasan bertetangga, kedudukan tetangga bagi seorang muslim, anjuran
berbuat baik kepada tetangga, ancaman atas sikap buruk kepada tetangga,
kedudukan tetangga bagi seorang muslim, anjuran berbuat baik kepada
tetangga, ancaman atas sikap buruk kepada tetangga, serta bentuk-bentuk
perbuatan baik kepada tetangga.
Masyarakat beradab dan sejahtera adalah masyarakat yang adil, terbuka,
demokratis, sejahtera, dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang diterapkan
dalam kehidupan sosial. Peranan umat beragama dalam mewujudkan
masyarakat beradab dan sejahtera yaitu dialog, melakukan studi agama,
menumbuhkan kesadaran pluralism dan masyarakat madani, menjaga
perdamaian, bermusyawarah, dan bersikap adil.
2) Saran
Dalam kehidupan bermasyarakat khususnya kaum muslim sudah seharusnya
memperhatikan adap dalam bertetangga karena kedudukan tetangga bagi
seorang muslim sangatlah besar dan mulia. Serta ikut berperan dalam
mewujudkan masyarakat beradap dan sejahtera.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://fixguy.wordpress.com/makalah-masyarakat-madani/
http://modulislam.blogspot.com/2009/11/normal-0-false-false-false_7937.html
http://dheanandika.blogspot.com/2012/01/contoh-makalah-pendidikan-agama-
islam.html
http://mamien-go.blogspot.com/2011/07/umat-beragama.html
http://bdkpalembang.kemenag.go.id/wawasan-islam-tentang-pluralitas-kehidupan-
sosial-dan-kerjasama-kemanusiaan/
Al-qur’an al karim
‘Abd al-Baqi, Ahmad Fuad ,al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Qur’an al-Karim.
Indonesia:Maktabah Dahlan, [t.th.].
Daud Ali,Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.
“Departemen Pendidikan &kebudayaan”, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta
:PN.Balai Pustaka, l990.
Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad, al-Munqid min ad-
Dalal.Surabaya: Salim Nabhan, [t.th.].
Jaelani, Aan, Masyarakat Islam dalam Pandangan al-Mawardi, Bandung: Pustaka,
2006.
Lidinillah, Mustofa Anshori (et all), Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Filsafat
UGM, 2006.
Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam. Jakarta: Attahiriah, l976.
Syahbana, S.Takdir, Values as Integrating Forces in Personality, Society, and
Culture. Kuala Lumpur: University Malay Press, l982.
Syadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara. Jakarta: Universitas Indonesia,l990.

More Related Content

What's hot

kerukunan umat beragama
kerukunan umat beragamakerukunan umat beragama
kerukunan umat beragamaLya youli
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamDhea Maharani
 
Presentasi Agama
Presentasi AgamaPresentasi Agama
Presentasi AgamaIndra West
 
Kerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaKerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaYopi Adie
 
Makalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaMakalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaAswanPrinting
 
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di IndonesiaKB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesiapjj_kemenkes
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniKartika Dwi Rachmawati
 
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaPresentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaLia Oktaviani
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaArief Anzarullah
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaWahiid Sayy'a
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaFirman Nugraha
 
Makalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragamaMakalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragamaIrsal Shabirin
 
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan UmatMasyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan UmatRizki Amalia
 

What's hot (20)

kerukunan umat beragama
kerukunan umat beragamakerukunan umat beragama
kerukunan umat beragama
 
Kesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islamKesejahteraan sosial dalam islam
Kesejahteraan sosial dalam islam
 
Kerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragamaKerukunan antar umat beragama
Kerukunan antar umat beragama
 
Bertoleransi
Bertoleransi Bertoleransi
Bertoleransi
 
Presentasi Agama
Presentasi AgamaPresentasi Agama
Presentasi Agama
 
Kerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat BeragamaKerukunan Antar Umat Beragama
Kerukunan Antar Umat Beragama
 
Makalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragamaMakalah kerukunan umat_beragama
Makalah kerukunan umat_beragama
 
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di IndonesiaKB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
KB 2 Kerukunan Beragama di Indonesia
 
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madaniPeran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
Peran umat islam_dalam_mewujudkan_masyarakat_madani
 
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat BeragamaPresentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
Presentasi Kerukunan Antar Umat Beragama
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
 
Kerukunan umat beragama
Kerukunan umat beragamaKerukunan umat beragama
Kerukunan umat beragama
 
kerukunan antar umat beragama
kerukunan antar umat beragamakerukunan antar umat beragama
kerukunan antar umat beragama
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragamaStrategi pembinaan kerukunan umat beragama
Strategi pembinaan kerukunan umat beragama
 
Makalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragamaMakalah kerukunan antar umat beragama
Makalah kerukunan antar umat beragama
 
Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragama
 
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan UmatMasyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat
 
Kekerasan atas nama agama
Kekerasan atas nama agamaKekerasan atas nama agama
Kekerasan atas nama agama
 

Viewers also liked

Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranindrawati_pai
 
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblis
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblisMakalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblis
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblisNurhayun Rismawati
 
Makalah tentang bid'ah
Makalah tentang bid'ahMakalah tentang bid'ah
Makalah tentang bid'ahALI FIKRI
 
Mirror margins model pembelajaran tutorial
Mirror margins model pembelajaran tutorialMirror margins model pembelajaran tutorial
Mirror margins model pembelajaran tutorialzul_jr46
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanMJM Networks
 
Makalah tentang islam
Makalah tentang islamMakalah tentang islam
Makalah tentang islamAis elkirami
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islamMJM Networks
 
Motivational Wallpapers
Motivational WallpapersMotivational Wallpapers
Motivational WallpapersVictoria A
 

Viewers also liked (11)

Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaranMirror margins penilaian dlam pembelajaran
Mirror margins penilaian dlam pembelajaran
 
Modul siti asrianti
Modul siti asriantiModul siti asrianti
Modul siti asrianti
 
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblis
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblisMakalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblis
Makalah agama tentang akidah dan awal mula permusuhan manusia dengan iblis
 
Makalah tentang bid'ah
Makalah tentang bid'ahMakalah tentang bid'ah
Makalah tentang bid'ah
 
Mirror margins model pembelajaran tutorial
Mirror margins model pembelajaran tutorialMirror margins model pembelajaran tutorial
Mirror margins model pembelajaran tutorial
 
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejanSatuan acara pembelajaran batuk rejan
Satuan acara pembelajaran batuk rejan
 
Makalah tentang islam
Makalah tentang islamMakalah tentang islam
Makalah tentang islam
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
Motivational Wallpapers
Motivational WallpapersMotivational Wallpapers
Motivational Wallpapers
 
Carcinoma Nasopharynx
Carcinoma NasopharynxCarcinoma Nasopharynx
Carcinoma Nasopharynx
 
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job? Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
Succession “Losers”: What Happens to Executives Passed Over for the CEO Job?
 

Similar to Peran umat beragama

Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)tita_chubie
 
MAKALAH AGAMA.docx
MAKALAH AGAMA.docxMAKALAH AGAMA.docx
MAKALAH AGAMA.docxweyonfitra
 
Agama islam dan budaya
Agama islam dan budayaAgama islam dan budaya
Agama islam dan budayaPuspa Sari
 
Masyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalahMasyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalahafwafadlila
 
Makalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukumMakalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukumAsep Bunyamin
 
Makalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madaniMakalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madaniDwi Oktalidiasari
 
Resume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMIResume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMIseptizhafira
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniWahyuni Jrs
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMHerry Rachmat Safi'i
 
Perumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
Perumusan Ahlul Sunnah Wal JamaahPerumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
Perumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaahfitridheasari
 
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)Lidya Dalovya
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakatnaufalando
 
Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakatPastime.net
 
Etika SosialdalamInteraksiLintas Agama
Etika SosialdalamInteraksiLintas AgamaEtika SosialdalamInteraksiLintas Agama
Etika SosialdalamInteraksiLintas AgamaKuliahMandiri.org
 
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umatMakalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umatRicoPradanaPutra
 

Similar to Peran umat beragama (20)

Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
Antropologi (makalah masyarakat dan kelompok sosial)
 
MAKALAH AGAMA.docx
MAKALAH AGAMA.docxMAKALAH AGAMA.docx
MAKALAH AGAMA.docx
 
Agama islam dan budaya
Agama islam dan budayaAgama islam dan budaya
Agama islam dan budaya
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Masyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalahMasyarakat madani makalah
Masyarakat madani makalah
 
Makalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukumMakalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukum
 
Makalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madaniMakalah agama masyarakat madani
Makalah agama masyarakat madani
 
Resume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMIResume khitah perjuangan HMI
Resume khitah perjuangan HMI
 
MAKALAH agamaaa.docx
MAKALAH agamaaa.docxMAKALAH agamaaa.docx
MAKALAH agamaaa.docx
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
4-Masyarakat-.pptx
4-Masyarakat-.pptx4-Masyarakat-.pptx
4-Masyarakat-.pptx
 
4-Madani(1).pptx
4-Madani(1).pptx4-Madani(1).pptx
4-Madani(1).pptx
 
4-Masyarakat-Madani(1).pptx
4-Masyarakat-Madani(1).pptx4-Masyarakat-Madani(1).pptx
4-Masyarakat-Madani(1).pptx
 
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAMMAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
 
Perumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
Perumusan Ahlul Sunnah Wal JamaahPerumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
Perumusan Ahlul Sunnah Wal Jamaah
 
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
Tugas civic education (lidya mar'athus sholihah 2012730136)
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Makalah masyarakat
Makalah masyarakatMakalah masyarakat
Makalah masyarakat
 
Etika SosialdalamInteraksiLintas Agama
Etika SosialdalamInteraksiLintas AgamaEtika SosialdalamInteraksiLintas Agama
Etika SosialdalamInteraksiLintas Agama
 
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umatMakalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
Makalah maysarakat madani dan kesejahteraan umat
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Peran umat beragama

  • 1. PERAN UMAT BERAGAMA DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT BERADAB DAN SEJAHTERA Makalah Pendidikan Agama Dosen Pengampu : 1. Amir Mudaris., M.Ag 2. Agus Muhandar., M.Pd.I Disusun Oleh : KELOMPOK AISYAH 1. Dwi Suryaningsih 2. Faradina 3. Erna Wati 4. Putri Handayani AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG 2016
  • 2. ii ii Kata Pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Bandar Lampung, September 2016 Penyusun
  • 3. iii iii DAFTAR ISI Sampul Depan Kata Pengantar ........................................................................................................ii Daftar Isi ................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1 A. Latar Belakang ....................................................................................1 B. Tujuan Penulisan .................................................................................1 1. Tujuan umum .................................................................................2 2. Tujuaan Khusus ..............................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................3 A. Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab .............3 B. Pengertian Masyarakat Beradab dan Sejahtera ...................................5 C. Antara Masyarakat Madani dan Masyarakat Beradab ..........................8 D. Landasan Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera...........................................................................9 E. Hak Asasi Manusia (HAM).................................................................12 F. Kehidupan bertetangga dalam islam ...................................................20 G. Gaya hidup masyarakat madani ..........................................................22 H. Karakteristik Masyarakat Madani.......................................................23 BAB III IMPLIKASI TERHADAP KEPERAWATAN A. Peran Keperawatan dalam Islam ..................................................................24 BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 27 1) Kesimpulan .......................................................................................27 2) Saran .................................................................................................27
  • 5. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu, bergaul dalam jangka waktu yang lama sehingga menimbulkan kesadaran pada diri setiap anggotanya sebagai suatu kesatuan. Masyarakat beradab dan sejahtera dapat diartikan sebagai civil society atau masyarakat madani. Meskipun memiliki makna dan sejarah sendiri tetapi keduanya merujuk pada semangat yang sama sebagai masyarakat yang adil, terbuka, demokratis dan sejahtera dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang diterapkan dalam kehidupan sosial. Asal-usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain. Kita harus menyadari bahwa islam sangat memperhatikan adap dalam bertetangga. Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah memuliakan tetangganya”. (Mutaffaq Alaih) Banyak diantara masyarakat yang mungkin meremehkan adab bertetangga. Contohnya, menyakiti mereka dengan perkataan maupun perbuatan. Padahal jika masyarakat menyadari bahwa tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri dan mau menjunjung tinggi adab bertetangga akan tercipta peradaban manusia yang jauh lebih baik dan sejahtera. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari pembuatan makalahini adalah agar kita memahami dan mengerti tentang : a. Apa yang dimaksud masyarakat beradab dan sejahtera ? b. Bagaimana peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera?
  • 6. 2 c. Apa yang dimaksud rumusan HAM menurut para ahli? d. Bagaimanakah gaya hidup masyarakat madani? e. Bagaimanakah pandangan agama (Islam) dalam hidup bertetangga? 2. Tujuan Khusus Tujuan khususnya adalah agar kita mengerti tentang teori masyarakat yang beradab dan sejahtera dalam kaitanya dengan peran umat beragama serta implikasinya terhadap keperawatan.
  • 7. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab (Masyarakat Madani)" Masyarakat madani atau masyarakat beradab adalah suatu kelompok individu dalam satu wilayah tertentu yang mendapatkan keadilan dan keseimbangan dalam hal kesejahteraan kehidupan sesuai dengan fitrah manusia sebagai hamba Allah SWT yang mempunyai kewajiban dan amanah dari Allah SWT untuk menegakan keadilan dengan hukum yang berlaku di negara nya. Selain itu adanya perbedaan suku, ras, keturunan, etnis dll, tidak menjadikan perbedaan menjadi masalah dalam kehidupan bermasyarakat. Masyarakat madani pada hakikatnya adalah reformasi terhadap segala praktik yg merendahkan nilai-nilai manusia.Masyarakat madani yg dideklarasikan oleh nabi adalah merupakan reformasi terhadap masyarakat Jahilliyah. Seperti yang diketahui bahwa masyarakat jahilliyah adaalah masyarakat yang mempraktikkan ketidakadilan dan pengingkaran terhadap harkat dan martabat kemanusiaan.Praktik penindasan dikakukan secara sistematis terhadap orang miskin dan merupakan suatu hal yg biasa dilakukan. Merujuk pada prinsip-prinsip masyarakat Madani atau masyarakat beradab dan sejahtera , maka perlu adanya unsur-unsur sikap Keadilan,Supremasi hukum,Persaamaan(Egalitarianisme),Pluralisme(Kemajemukan),dan Pengawasan sosial. Berikut adalah beberapa riwayat yang mendukung prinsip-prinsip masyarakat madani yang terkandung dalam AL-Qur’an dan Al- hadist, 1. Keadilan Dalam islam sudah diterangkan dalam al-Qur’an dan Al- hadistnya tentang aspek kehidupan dalam bermasyarakat,seperti pada QS.AL-Takaatsur ayat 1-8 dan QS.AL-Humazah ayat 1-9 yang menjelaskan tentang para
  • 8. 4 pengumpat dan pencela yg mengumpulkan harta benda dan menghitung hitungnya ,ia mengira bahwa hartanya akan mengekalkannya. 2. Supremasi Hukum QS.An-nisaa ayat 58 dan QS.AL-Maai’dah ayat 8 yang menerangkan tentang hukum islam,pentingnya berlaku adil terhadap siapapun tanpa pandang bulu,bahkan terhadaap orang yang membenci kita sekalipun,kit harus berlaku adil,karena sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa-apa yang kita kerjakan. 3. Egalitarianisme(persamaan) Al-Qur’an dan Al- hadistnya QS.AL-Hujuraat ayat 13 yang menerangkan bahwa sesungguhnya manusia diciptakan dari jenisnya laki-laki dan perempuan,bersuku-suku,berbangsa-bangsa agar kalian saling mengenal satu sama lain. Tentunya perbedaan itu harusnya menjadi warna tersendiri ,sehingga bisa terjadi suatu Egalitarianisme bukan sebaliknya. 4. Pluralisme(kemajemukan) Kesadaran Pluralisme itu harusnya diwujudkan untuk bersikap toleran dan saling menghormati diantara sesama anggota yang berbeda baik berbeda dalam hal etnis,suku bangsa,maupun agama.Sikap toleran dan saling menghormati itu dinyatakan seperti dalam AL Qur’an,antara lain QS.Yunus ayat 99,QS.AL-An’aam ayat108. 5. Pengawasan sosial Keterbukaan itu sebagai konsekuensi logis dari pandangan positif dan optimis terhadap manusia,bahwa manusia pada dasarnya adalah baik,oleh karena manusia secara fitrah baik dan suci,maka kejahatan yang dilakukan bukan karena sifat dalam dirinya,akan tetapi lebih disebabkan oleh faktor- faktor luar yang mempengaruhinya.Seperti kandungan pada QS.AL-A’raaf ayat 172,QS.Ar-ruum ayat 30,QS.Al’ashr ayat 1-3.
  • 9. 5 B. Pengertian Masyarakat Beradab dan Sejahtera Masryarakat berarti sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Dari pengertian ini dapat dicontohkan istilah “masyarakat desa”, ialah masyarakat yang penduduknya mempunyai mata pencaharian utama bercocoktanam, perikanan, peternakan atau gabungan dari ketiganya ini, yang sistem budayanya mendukung masyarakat itu. Masyarakat modern berarti masyarakat yang sistem perekonomiannya berdasarkan pasar secara luas, spesialisasi di bidang industri, dan pemakaian teknoligi canggih (Kamus Besar, l990:564). Memperthatikan kedua istilah di atas, “masyarakat desa”, dan “masyarakat moderen”, kata kedua dalam gabungan dua kata itu, “desa” dan “modern” merupakan kualitas dari suatu masyarakat. Bertolak dari cara demikian dapat memberi suatu kualitas pada suatu “masyarakat”, umpama masyarakat tradisional, masyarakat primitif, masyarakat agamis, masyarakat beradab, masyarakat sejahtera, dan masyarakat beradab dan sejahtera. Pada contoh terakhir ini memberikan dua buah kualitas sekaligus, yaitu “beradab” dan “sejahtera”.Hal semacam ini boleh-boleh saja. Kata beradab berarti kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budipekerti (Kamus Besar, l990:5). Sementara itu kata sejahtera berarti aman sentosa dan makmur, selamat (dari gangguan dan kesukaran - Kamus Besar, l990:795). Bertolak dari masing-masing pengertian term “masyarakat”, “beradab”, dan “sejahtera”, rangkaian kata ketiganya menjadi masyarakat beradab dan sejahtera mempunyai maksud bahwa masyarakat yang dikehendaki adalah masyarakat yang kumpulan manusianya terdiri atas orang-orang yang halus, sopan, dan baik budipekertinya supaya masyarakat tersewbut selamat dan bebas dari gangguan maupun kesukaran. Bangsa Indonesia secara prinsip adalah masyarakat majemuk terdiri atas kumpulan masyarakat bagian-bagian sejak dari barat masyarakat Nangroe Aceh Darussalam hingga ke timur masyarakat Irian Jaya atau masyarakat Papua.
  • 10. 6 Kumpulan besar dari berbagai masyarakat itu masing-masingnya menghimpun menjadi masyarakat besar dengan nama masyarakat (bangsa) Indonesia karena memiliki sistem budaya dan pandangan hidup yang sama (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, berbahasa satu bahasa Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, bernegara satu Negara Kesatuan Republik Indonesia, berbendera satu bendera merah putih). Masyarakat (bangsa) Indonesia sesuai dengan sila kedua “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”menghendaki sebagai bangsa yang berkesopanan, baik dan halus budipekertinya supaya bisa menciptakan kemakmuran, kesentosaan, selamat dari berbagai kesulitan dan gangguan. Gangguan yang sekarang ini merebak dan mewabah dan dapat dirasakan oleh setiap yang sadar sebagai anggota masyarakat (bangsa)Indonesia antara lain:budaya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotesme), penggundulan hutan secara liar oleh cukong-cukong culas dan berlanjut pada pembalakan kayu yang liar pula secara besar-besaran, demo-demo kolosal yang anarkhis merusak fasilitas dan kepentingfan umum, mafia hukum yang bermuara hukum berpihak kepada pemikik uang, di samping praktik-praktik amoral seperti pornografi dan porno aksi, penyalahgunaan obat-obat terlarang, dan masih banyak gangguan lainnya. Dalam tinjauan agama, para pelaku gangguan menuju masyarakat beradab itu disebut mufsidun, yaitu orang-orang yang berbuat kerusakan.Allah tidak menyukai orang semacam ini. Allah berfirman: ‫ين‬ ‫المفسد‬ ‫اليحب‬ ‫هلل‬ ‫ان‬ Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (Q.S. al-Qasas/28:77; al-Maidah/5:64). Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan, Allah melarangnya. Demian larangan itu: ‫ين‬ ‫مفسد‬ ‫االرض‬ ‫فى‬ ‫تعثوا‬ ‫وال‬ ‫االخرة‬ ‫اليوم‬ ‫وارجوا‬ ‫هللا‬ ‫اعبدوا‬ ‫قوم‬ ‫يا‬ ‫فقال‬ ia (syu’aib) berkata:Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahal) hari akhir dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan (Q.S.al- ‘Ankabut/29:36; asy-Su’ara’/26:l83; Hud/11/85;al-A’raf/7:74).
  • 11. 7 Akibat pengabaian larangan Allah ditanggung oleh manusia sendiri, dalam hal ini bangsa Indoneia. Berteori dari kisah-kisah umat terdahulu seperti:kaum Samud, kaum ‘Ad, umat Nabi Luth, umat Nabi Musa, umat Nabi Nuh, dan umat-umat Nabi lain yang membangkang dari perintah Allah, berbuat kerusakan,, amoral seperti sodomi umat Nabi Luth, Allah menjadi murka kemudian menurunkan bala’ umpama banjir Nuh (Q.S. Hud/11:32-45), kaum Samud dibinasakan dengan amat dahsyat, kaum ‘Ad dihancurkan dengan angin kencang (Q.S. al-Haqqah/69:56), mungkin sekali musibah sunami di Nangroe Aceh Darussalam, di pulau Nia, dan di Pangandaran; gempa bumi di Yogyakarta dan Padang Sumatera Barat; angin puting beliung (lisus) di Yogyakarta, semburan lumpur panas Lapindo Brantas di Sidoarjo Jawatimur, tenggelamnya KM Senopati, raibnya pesawat Adam Air di udara, dan meledaknya pesawat Garuda Indonesia Air Ways adalah peringatan Allah agar umat manusia (dalam hal ini bangsa Indonesia) kembali (bertaubat) kepada-Nya dengan mereformasi diri menjadi masyarakat yang beradab. Allah berfirman: ‫جعو‬ ‫ير‬ ‫لعلهم‬ ‫عملوا‬ ‫الذى‬ ‫بعض‬ ‫بهم‬ ‫ليعذ‬ ‫الناس‬ ‫ايدى‬ ‫كسبت‬ ‫واالبحربما‬ ‫والبر‬ ‫فى‬ ‫الفساد‬ ‫ظهر‬‫ن‬ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebebkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar - Q.S. ar- Rum/30:41) Allah berjanji, jika suatu masyarakat taat akan aturan-aturan Allah, jauh dari sifat-sifat biadab, Allah pasti akan menurunkan berkah dari langit maupun bumi yang menjadikan masyrakata itu makmur, sejahtera, tidak ada gangguan maupun kesulitan. Tetapi jika sebaliknya, mengedepankan sifat-sifat biadab Allah akan menimpakan siksa. Alquran mengatakan: ‫بم‬ ‫ناهم‬ ‫فاخد‬ ‫بوا‬ ‫كذ‬ ‫ولكن‬ ‫واالرض‬ ‫السماء‬ ‫من‬ ‫بركات‬ ‫عليهم‬ ‫لفتحنا‬ ‫وتقوا‬ ‫امنوا‬ ‫القرى‬ ‫اهل‬ ‫ان‬ ‫ولو‬‫كنوا‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ن‬ ‫كسبو‬
  • 12. 8 Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami akan siksa mereka disebabkan perbuatannya. C. Antara Masyarakat Madani dan Masyarakat Beradab Kata madani berasal dari bahasa Arab al-Madinah, suatu kota yang terletak di Hijaz (Saudi Arabia). Kota itu semula, sebelum Islam datang, bernama Yasrib. Oleh Nabi Muhammad Saw. Diubah namanya menjadi al-Madinat al- Munawwarah. Kota ini menjadi semacam ibu kota suatu negara dengan ciri Rasulullah memberi petunjuk kepada umat, melakukan hubungan bilateral dengan negara lain, memerintah sebagaimana yang diperankan oleh para raja pada umumnya. Pemerintahan yang dipimpin oleh Nabi Muhammad didasarkan pada semacam - sekarang disebut Undang-Undang Dasar - yaitu al-misaq al-Madinah (Piagam Madinah). Pusat pemerintahan berada di kota. Oleh para pakar ilmu kepemerintahan belakangan, model pemerintahan Rasulullah itu disebut masyarakat madani (civil sosiety) yang berprinsip: 1. Bertetangga secara baik 2. Saling membantu dan menghadapi musuh secara bersama-sama dari berbagai elemen masyarakat tersebut 3. Membelamasyarakat yang teraniaya, dan 4. Saling menasihati dan menghormati kebebasan beragama (Munawir Syadzali, l990:l0). 5. Masyarakat al-Madinah seperti itu menjadi model masyarakat beradab (Nurkholish, l999:6). Dengan demikian untuk masyarakat Madinah yang dipimpin oleh Rasulullah ini identik dengan masyarakat madani dan masyarakat beradab. Tetapi sebenarnya untuk diterapkan kepada masyarakat-masyarakat lain
  • 13. 9 di dunia, masyarakat madani (kota) belum tentu secara keseluruhan identik dengan masyarakat beradab. Masyarakat madani mengandung dua makna, masyarakat kota dan masyarakat beradab (Mustofa, edit. 2006:l07). Jika yang dikembangkan oleh masyarakat bangsa Indonesia adalah masyarakat madani, memang amat baik, tetapi untuk saat ini kelihatannya belum saatnya karena mayoritas bangsa Indonesia masih bertempat tinggal di pedesaan, sehingga aset bangsa jika ditinjau dari segi sistem sosialnya masih berwujud masyarakat pedesaan, berbeda dari masyarakat beradab. Apapun bentuknya suatu masyarakat, masyarakat primitif (seperti sebagian masyarakat Papua), masyarakat tradisional, masyarakat pedesaan, masyarakat modern, masyarakat majemuk, haruslah beradab, berkesopanan, berkehalusan budipekerti, baik atas dasar moral (adat-istiadat lokal), etika (rumusan-rumusan filosofis), maupun atas dasar akhlak (syariat agama) karena mayoritas bangsa ini, masyarakat Indonesia beragama Islam, yang salah satu kerangka dasarnya adalah akhlak (Daud Ali, 2005:l33). Pada level keharusan baik masyarakat madani maupun masyarakat beradab adalah sama, yaitu bermoral, beretika, dan berakhlak. D. Landasan Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera Masyarakat, sebagaimana masyarakat madani binaan Rasulullah, didasarkan pada Alquran dan Assunnah beliau sendiri. Petunjuk Alquran yang langsung berkenaan dengan masyarakat beradab dan sejahtera didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: 1. Tauhid Rumusan tauhid terdapat dalam surat al-Ikhlas sebagai berikut: ‫احد‬ ‫كفوا‬ ‫له‬ ‫يكن‬ ‫ولم‬ ‫يولد‬ ‫ولم‬ ‫يلد‬ ‫لم‬ ‫الصمد‬ ‫هللا‬ ‫احد‬ ‫هللا‬ ‫هو‬ ‫قل‬ Katakanlah, “Dia lah Alah Yang Maha Esa”.Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.Dia tiada beranak dan tiada pula
  • 14. 10 dianakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (Q.S. al- Ikhlas/ll2:l-4) Dalam ayat kedua dari surat tersebut menyatakan bahwa segala sesuatu bergantung kepada Allah swt., termasuk segala urusan yang berkenaan dengan masyarakat. Kepada Allah mereka, masyarakat, kumpulan dari orang perorang, yang memiliki sistem budaya dan pandangan hidup, menyembah dan mohon pertolongan. Allah berfirman: ‫نستعين‬ ‫وايك‬ ‫نعبد‬ ‫ك‬ ‫ايا‬ Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan (Q.S. al-Fatihah/1:5). Dalam sistem kebangsaan dan kenegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia, prinsip tauhid sejalan dengan sila pertama, “ketuhanan Yang Maha Esa”, bahkan sebenarnya prinsip tauhid menjiwai sila pertama ini. 2. Perdamaian Suatu masyarakat, negara, bahkan masyarakat yang paling mikro sekalipun, yaitu keluarga batih (nuclear family: suami, istri, dan anak) tidak akan bisa bertahan kebaradaannya kalau tidak ada perdamaian diantara warganya. Alquran mengatakan ‫ا‬ ‫بين‬ ‫فاصلحوا‬ ‫اخوة‬ ‫منون‬ ْ‫المو‬ ‫انما‬ . . . ‫بينهم‬ ‫فاصلحوا‬ ‫قتتلوا‬ ‫ا‬ ‫منين‬ ‫لمؤ‬ ‫ا‬ ‫من‬ ‫طافتان‬ ‫ان‬‫خويكم‬ Dan jika ada dua golongan orang-orang mukmin berperang (bermusuhan), maka damaikan diantara keduanya . . . sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara. Karena itu damaikanlah anatara kedua saudaramu itu (Q.S. al-Hujarat/49: 9 dan l0). Semangat ayat itu hendaklah yang satu kepada yang lain senantiasa berbuat baik, dan tidak boleh saling bermusuhan. 3. Saling Tolong Menolong Tolong menolong merupakan kelanjutan dan isi berbuat baik terhadap orang lain. Secara naluri, orang yang pernah ditolong oleh orang lain di saat ia tertimpa kesulitan, diam-diam ia berjanji “suatu saat akan membalas budi
  • 15. 11 baik yang sedang diterima”. Di saat itu ia merasa berhutang budi. Di saat ini pula sering terlontar kata “semoga Allah membalas budi baik Bapak . . . dan sering pula diiringi doa “Jazakumu-llahu khairal jaza’, jazakumu-llah khairan kasira”(semoga Allah membalas kebaikan yang jauh lebih baik dan semoga Allah membalas dengan kebaikan yang lebih banyak). Dlam hal tolong-menolong, Allah memerintahkan demikian: ‫العقاب‬ ‫يد‬ ‫شد‬ ‫هلل‬ ‫ان‬ ‫والعدوا‬ ‫االثم‬ ‫على‬ ‫تعاونوا‬ ‫وال‬ ‫لتقوى‬ ‫وا‬ ‫البر‬ ‫على‬ ‫ونوا‬ ‫تعا‬ Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (Q.S. alMaidah/5:3). 4. Bermusyawarah Dalam bermusyawarah sering muncul kepentingan yang berbeda dari masing-masing sub kelompok atau warga. Supaya tidak ada pihak yang dirugikan atau tertindas, musyawarah untuk mencapai kata sepakat, motto yang harus sama-sama dijunjung tinggi adalah “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, nikmat sama-sama dirasakan”, “duduk sama rendah berdiri sama tinggi”. Allah berfirman: ‫هللا‬ ‫على‬ ‫كل‬ ‫فتو‬ ‫مت‬ ‫عز‬ ‫فاذا‬ ‫المر‬ ‫ا‬ ‫فى‬ ‫ورهم‬ ‫وشا‬ Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila membulatkan tekad (keputusan) maka bertakwalah kepada Allah (Q.S. Ali Imran/3: l59). Musyawarah memang telah terbukti mempersatukan (ta’lluf), masyarakat (Jaelani, 2006:247). 5. Adil Adil merupakan kata kunci untuk menghapus segala bentuk kecemburuan sosial.Aneka macam bentuk protes dan demo-demo kolosal umumnya menuntut keadilan atau rasa keadilan karena merasa dirugikan oleh mitra kerja, juragan, majikan, atau pemerintah. Jika para penguasa, majikan,
  • 16. 12 juragan, dan pemegang amanah lainnya berbuat adil insyaallah kesentosaan dan kesejahteraan akan menjadi kenyataan bagi masyarakatnya karena rakyat merasa dilindungi dan diayomi, dan penguasa dihormati dan disegani. Sifat utama adil dan keadilan amat diserukan dalam Islam. Himbauan, perintah, janji ganjaran bagi yang berbuat adil, ancaman siksa bagi yang berbuat tidak adil (curang, culas, dan lalim) disebut 28 kali (‘Abd al-Baqi, [t.th]:569-700),dan sinonimnya (al-qist) disebut 29 kali dalam Alquran (‘Abd al-Baqi, [t.th.]:691-692). Ini menendakan adil harus menjadi ciri utama bagi setiap muslim atau masyarakat muslim dalam semua urusan 6. Akhlak Nabi Muhammad mengaku bahwa dirinya diutus di muka bumi ini untuk menyempurnakan akahlak manusia supaya ber-akhlaqul karimah. Pengakuan itu diwujudkan dengan tindakan konkrit beliau baik sebagai pribadi maupun dalam membangun masyarakat Islam di masanya, yaitu sebagai masyarakat yang disitir dalam Alquran: ‫ر‬ ‫غفو‬ ‫رب‬ ‫و‬ ‫طيبة‬ ‫بلدة‬ Negeri yang baik dan Allah berkenan senantiasa menurunkan ampunan-Nya (Q.S. as-Saba’/34:15). E. Hak Asasi Manusia (HAM) Hak Asasi Manusia (selanjutnya cukup disebut HAM) adalah sesuatu yang paling dasar dimiliki oleh manusia. Ada 22 macam yang termasuk HAM sebagaimana dirumuskan dalam pertemuan para ahli hukum perancis pada tahun l981, (Mustofa,edit.,2006:124-125), yaitu: 1. Hak untuk hidup Islam menjelaskan Allah lah yang berhak menghidupkan dan mematikan semua makhluk. Demian Alquran mengatakan: ‫ن‬ ‫الوارثو‬ ‫نحن‬ ‫و‬ ‫نميت‬ ‫و‬ ‫نحيى‬ ‫لنحن‬ ‫وانا‬
  • 17. 13 Dan sesungguhnya benar-benar Kami lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi. Q.S. al-Hijr/15:23). Ketika suatu makhluk telah tercipta, yang berarti ia hidup, yang berhak mengakhiri hidupnya hanya Allah. Menghukum mati kepada narapidana yang dibenarkan menurut syariat adalah sekedar melaksanakan perintah kehendak Allah melalui firmannya sebagaimana tertulis dalam kitab suci Alquran. 2. Hak atas kebebasan Islam mengajarkan agar semua manusia menyembah kepada Allah. ‫قبلكم‬ ‫من‬ ‫ين‬ ‫لذ‬ ‫وا‬ ‫خلقم‬ ‫ى‬ ‫الذ‬ ‫ربكم‬ ‫وا‬ ‫اعبد‬ ‫الناس‬ ‫ايها‬ ‫يا‬ Wahai para manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu. (Q.S. al-Baqarah/2:21). Tetapi suruhan ini tidak memaksa, melainkan Allah memberi kebebasan untuk mengikuti atau tidak mengikutinya.Alquran mengatakan: ‫فليكفر‬ ‫شاء‬ ‫ومن‬ ‫من‬ ‫فايؤ‬ ‫شاء‬ ‫فمن‬ . . . maka barang siapa yang (ingin) beriman hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang (ingin) kafir, biarlah ia kafir . . . (Q.S al-Kahfi/18:29). Hanya saja Allah mengingatkan setiap pilihannya disertai resiko dan ini amat rasional, universal dalam semua lapangan kehidupan.Yang berusaha mendapat peluang untuk memperoleh yang diusahakannya, yang tidak berusaha tentu tidak memperolehnya.Demikian juga yang kufur tentu neraka tempat kembalinya, dan yang mukmin surga pahalanya. 3. Hak atas persaingan dan larangan diskriminasi Islam memberi kebabasan untuk saling berlomba-lomba secara sehat, fair, dan tidak curang. Al-quran mengatakan: ‫ت‬ ‫الخيرا‬ ‫ستبقوا‬ ‫فا‬ . . . maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan . . . (Q.S al- Baqarah/2:l48), sekaligus Nabi Muhammad mengatakan bahwa orang Arab tidak lebih istimewa daripada non Arab (a‘jam). Yang membedakan di
  • 18. 14 antara sesama manusia hanya takwanya (Q.S. al-Hujarat/49:13). Perbedaan suku, bahasa, dan warna kulit, posisinya sama,bahkan secara hakiki seluruh umat manusia adalah satu (Q.S. al-Baqarah/2:213). 4. Hak atas Keadilan Dalam semua urusan, Islam Islam memerintahkan agar bertindak dengan adil. Berbagai perintah, himbauan, ancaman bagi yang tidak mengindahkan keadilan, semua hal yang berkenaan dengan lafal keadilan disebutkan sebanyak 28 kali, dan kata al-qist padanan kata ‘adil disebut 29 kali, menandakan ‘keadilan’at penting dalam Islam. 5. Hak-hak Wanita yang telah Menikah Setiap suami berkewajiban melindungi istri sebaik-baiknya. Nabi bersabda: Khairukum khairukum liahlihi wa ana khairun liahli (sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya (istri) dan aku adalah orang yang terbaik terhadap keluargaku - al-Hadis. Beliau juga bersabda: ‫م‬ ‫روا‬ ‫هللا‬ ‫بكلمات‬ ‫فروجهن‬ ‫واستحللتم‬ ‫هللا‬ ‫بامانة‬ ‫تموهن‬ ‫اخذ‬ ‫فانكم‬ ‫النساء‬ ‫فى‬ ‫هللا‬ ‫اتقوا‬‫سلم‬ Takutlah kamu kepada Allah, (karena) sesungguhnya kamu telah mengambil amanah dari Allah dan telah berupaya halal farji mereka (perempuan) atas dasar ketentuan-ketentuan Allah. HR. Muslim. 6. Hak perlindungan terhadap Penyalahgunaan Kekuasaan Secara prinsip kekuasaan dalam Islam adalah amanah.Amanah harus disampaikan kepada yang berhak. Setiap orang adalah pemegang amanah dan akan dimintai pertangjawaban atas bagaimana ia mengelola amanah. Demikian sabda Nabi: ‫عي‬ ‫ر‬ ‫عن‬ ‫ل‬ ‫ومسؤ‬ ‫راع‬ ‫س‬ ‫لنا‬ ‫ا‬ ‫على‬ ‫لذى‬ ‫ميرا‬ ‫ال‬ ‫فا‬ ‫رعيته‬ ‫عن‬ ‫ل‬ ‫مسؤ‬ ‫وكلكم‬ ‫راع‬ ‫كلكم‬ ‫اال‬ ‫ل‬ ‫قا‬‫ته‬ ‫مسؤ‬ ‫وهي‬ ‫بعلها‬ ‫بيت‬ ‫في‬ ‫عية‬ ‫را‬ ‫لمراة‬ ‫وا‬ ‫عنهم‬ ‫ل‬ ‫مسؤ‬ ‫وهو‬ ‫بيته‬ ‫اهل‬ ‫على‬ ‫راع‬ ‫جل‬ ‫لر‬ ‫وا‬‫عنه‬ ‫لة‬‫وا‬ ‫رعيته‬ ‫عن‬ ‫ل‬ ‫مسؤ‬ ‫وكلكم‬ ‫راع‬ ‫فكلكم‬ ‫اال‬ ‫عنه‬ ‫ل‬ ‫مسؤ‬ ‫وهو‬ ‫سيده‬ ‫ل‬ ‫ما‬ ‫على‬ ‫راع‬ ‫لعبد‬ (Dia) bersabda ketahuilah bahwa kamu semua adalah penggembala dan kamu semua akan dimintai pertanggungjawaban tentang penggembalaannya. Seorang amir terhadap manusia (rakyat) adalah
  • 19. 15 penggembala dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang penggembalaannya.Seoranglaki-laki adalah penggembala bagi keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang mereka (keluarga). Seorang perempuan adalah penggembala di dalam rumah keluarganya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban tentang (rumah) nya. Seorang budak adalah penggembala tentang harta majikannya dan dia akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya. Ketahuilah kamu semua adalah penggembala dan kamu semua akan dimintai pertanggungjawaban tentang penggembalaannya. H.R. at-Turmudzi dari Ibnu Umar. 7. Hak atas Perlindungan terhadap Penyiksaan Dalam perang sekalipun prajurit Islam dilarang melakukan penyiksaan, pengrusakan, kecuali benar-benar terpaksa (Sulaiman Rasjid,l976:433). Terhadap hewan yang akan disembelih pun harus diperlakukan dengan baik, diberi makan sebelum disembelih, dan pisau penyembelihannya harus benar-benar tajam dengan tujuan menetralisir perilaku penyiksaan (Sulaiman Rasjid, l976:444).Terhadap binatang saja demikian, apalagi terhadap manusia !artinya terhadap sesama manusia harus dipelakukan dengan sebaik-baiknya. 8. Hak minoritas Islam mewajibkan melindungi keselamatan kafir zimmi (kafir yang tidak memusuhi Islam) yang umumnya minoritas Anatara yang mayoritas dan minoritas diperlakukan sama. Nabi pernah mengatakan bahwa imam ( raja, sultan, amir, presiden, perdana menteri ) adalah penggembala (pemegang amanah Allah dan akan dimintai petanggungjawaban atas penggembalaannya. 9. Hak atas Perlindungan Kehormatan dan Nama Baik Islam mengajarkan bahwa suatu kaum dilarang mengejek kepada yang lain, demikian pula antara wanita yang satu dengan wanita yang lain.
  • 20. 16 Memberikan panggilan dengan panggilan yang jelek pun juga tidak boleh. Demikian Firman Allah: ‫ي‬ ‫عسى‬ ‫نساء‬ ‫من‬ ‫نساء‬ ‫وال‬ ‫منهم‬ ‫خيرا‬ ‫ن‬ ‫يكو‬ ‫ان‬ ‫عسى‬ ‫قوم‬ ‫من‬ ‫م‬ ‫قو‬ ‫يسخر‬ ‫ال‬ ‫امنوا‬ ‫ايهاالذين‬ ‫يا‬‫كن‬ ‫اال‬ ‫بعد‬ ‫الفسوق‬ ‫االثم‬ ‫بئس‬ ‫باالقاب‬ ‫تنبزوا‬ ‫وال‬ ‫انفسكم‬ ‫تلمزوا‬ ‫وال‬ ‫منهن‬ ‫خيرا‬‫لم‬ ‫ومن‬ ‫مان‬‫فئلئك‬ ‫يتب‬ ‫الظالمون‬ ‫هم‬ Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan yang diperolok-olokkan lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan jangan saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman.Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang zalim. (Q.S. al- Hujarat/49:11). 10. Hak Suaka Hak suaka erat kaitannya dengan larangan penyiksaan, diskrimanasi, dan menodai kehormatan seseorang.Tahanan perang dalam Islam diperlakukan dengan baik. Alquran mengatakan: ‫سعى‬ ‫ما‬ ‫اال‬ ‫نسان‬ ‫لال‬ ‫ليس‬ ‫وان‬ Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. (Q.S. an-Najm/53: 39). Selagi pencari suaka itu bukan pelaku kriminalitas, Islam tetap memberikan hak suaka sepenuhnya. 11. Hak dan Kewajiban Ambil bagian dalam Pelaksanaan dan pengaturan Urusan-urusan Umum Islam mengajarkan egalitarianisme (persamaan hak) kepada sesama umat manusia. ‫مؤمن‬ ‫وهو‬ ‫انثى‬ ‫او‬ ‫ذكر‬ ‫من‬ ‫الصلحات‬ ‫من‬ ‫يعمل‬ ‫ومن‬‫نقيرا‬ ‫يطلمون‬ ‫وال‬ ‫الجنتة‬ ‫يدخلون‬ ‫فلئك‬
  • 21. 17 Dan barang siapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka ini akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikitpun. (Q.S. an-Nisa/4:124) Ayat ini meniadakan diskriminasi antara laki-laki dan perempuan untuk beramal salih dalam bentuk apapuin, termasuk urusan-urusan umum.Amat sedikit sesuatu job yang tidak diberikan kepada wanita umpama imam salat untuk umum, dan tidak ada nabi dari wanita. 12. Hak atas Kebebasan Beragama Islam memberikan kebebasan untuk beragama atau tidak beragama. Allah berfirman: ‫فليكفر‬ ‫شاء‬ ‫ومن‬ ‫فليؤمن‬ ‫شاء‬ ‫فمن‬ ‫ربكم‬ ‫من‬ ‫الحق‬ ‫وقل‬ Dan katakanlah (muhammad), Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu, barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendai (kafir) biarlah dia kafir (Q.S. al-Kahfi/l8:29), atau memeluk agama apa saja sesuai keinginannya. Allah berfirman: ‫دين‬ ‫ولي‬ ‫ينكم‬ ‫د‬ ‫لكم‬ . . .bagimu agamamu dan bagiku agamaku (Q.S. al-Kafirun/l09:6). Hanya saja, siapa yang memilih kafir balasan akhirnya adalah siksa neraka, dan yang memilih iman balasannya adalah kebaikan, pahala dan akhirnya surga.Manusia diberi akal dan kebebasan, dan atas kebebasan itu disertai tanggungjawab. 13. Hak atas Kebebasan kepercayaan, menyatakan gagasan, dan Berbicara Islam memberikan kebebasan berbicara sambil mengarahkan untuk berbicara yang baik-baik dan bermanfaat. Kalau pembicaraannya jelek, lebih baik diam. Nabi bersabda “fa al-yaqul-khaira aw liyasmut” Berbicaralah yang baik atau diam - al-Hadis).
  • 22. 18 14. Hak Kebebasan Berserikat Islam tidak membernarkan umatnya hidup menyendiri, sekaligus memerintahkan supaya hidup bersama (dalam jamaah).Dalam pengaturan kebersamaan atau dalam perserikatan apapun harus ada pemimpin dan yang dipimpin. Dalam hal ini Alquran mengatakan: ‫منكم‬ ‫االمر‬ ‫واولى‬ ‫الرسول‬ ‫واطيعوا‬ ‫هللا‬ ‫طيعوا‬ ‫ا‬ ‫امنوا‬ ‫ين‬ ‫الذ‬ ‫ايها‬ ‫يا‬ Hai orang-orang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri . . . (pemegang kekuasaan- Q.S. an-Nisa/4:59). 15. Tata Ekonomi dan hak-hak Pengembangan Islam tidak membenarkan umatnya hanya tenggelam dalam ibadah, tetapi mewajibkan mencari karunia Allah di mana saja atau dalam sektor apa saja. Allah berfirman: ‫هللا‬ ‫كروا‬ ‫واذ‬ ‫هللا‬ ‫فضل‬ ‫من‬ ‫وابتغوا‬ ‫االرض‬ ‫فى‬ ‫فانتشروا‬ ‫الصالة‬ ‫قضيت‬ ‫فاذا‬‫لعل‬ ‫كثرا‬‫تفلحون‬ ‫كم‬ Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingtlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung (Q.S. al-Jumat/62:10) 16. Hak-hak atas Perlindungan atas Kepemilikan Setiap sesama muslim tidak diganggu baik diri, kehormatan, dan harta miliknya (al-Hadis). Sedang terhadap siapapun, selagi tidak menggangu Islam, semuanya diperlakukan sebagai satu umat. Allah berfirman: “kana an-nasu ummatan wahidah. . .” (Q.S. al-Baqarah/2:213) 17. Hak Status dan Martabat Pekerja Secara prinsip berlaku seperti dalam hadis di atas (nomor 16) maupun Q.S. al-Baqarah/2:213) di atas pula. 18. Hak atas Keamanan Sosial Petunjuk Islam tentang keamanan sosial inklusif dalam hadis tentang menjaga kehormatan, diri, maupun harta, serta pada ayat 213 surat al- Baqarah bahwa seluruh umat manusia adalah satu saudara.
  • 23. 19 19. Hak Untuk Berkeluarga Islam menganjurkan agar setiap manusia membina keluarga, manakala ia mampu untuk itu. Jika tidak mampu supaya melakukan puasa untuk mengurangi imajinasi-imajinasi seksual. Demikian sabda Rasulullah: ‫للفرج‬ ‫واحصن‬ ‫للبصر‬ ‫اغض‬ ‫فانه‬ ‫فليتزوج‬ ‫ت‬ ‫الباء‬ ‫منكم‬ ‫استطاع‬ ‫من‬ ‫الشباب‬ ‫معشر‬ ‫يا‬‫لم‬ ‫ومن‬ ‫الجماعة‬ ‫روا‬ ‫وجاء‬ ‫له‬ ‫فانه‬ ‫بالصوم‬ ‫فعليه‬ ‫يستطع‬ Hai pemuda-pemuda, barang siapa yang mampu diantara kamu serta berkeinginan untuk kawin, hendaklah dia kawin. Karena sesungguhnya kawin itu akan memejamkan matanya terhadap orang yang tidak halal dilihatnya, dan akan memeliharakannya dari godaan syahwat. Dan barang siapa yang tidak mampu kawin hendaklah dia puasa, hawa nafsunya terhadap perempuan akan akan berkurang. (HR al-Jama’ah) Berkenaan dengan itu Islam melarang hubungan seks di luar nikah dalam bentuk apapun, termasuk berbuat supaya orgasme secara mandiri (masturbasi). Allah berfirman: ‫انه‬ ‫الزنى‬ ‫تقربوا‬ ‫وال‬‫سبيال‬ ‫وساء‬ ‫فاحشة‬ ‫كان‬ Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk(Q.S. al-Isra’/17:32) 20. Hak Memperoleh Pendidikan Kewajiban mencari ilmu berlaku bagi laki-laki maupun perempuan. Nabi bersabda: ) ‫(الحديث‬ ‫باالصين‬ ‫ولو‬ ‫العلم‬ ‫اطلبوا‬ Carilah ilmu meskipun di negeri Cina (al-Hadis). ) ‫(الحديث‬ ‫ومسلمة‬ ‫مسلم‬ ‫كل‬ ‫على‬ ‫فريضة‬ ‫العلم‬ ‫طلب‬ Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim mapun muslimah (al-Hadis). Hadis ini tampak hanya berlaku bagi umat Islam, tetapi justru bagi non muslim tidak ada pembatasan sama sekali, kecuali peraturan yang berlaku di lingkungan mereka berada.
  • 24. 20 21. Hak atas Kebebasan Bergerak dan Berkedudukan Secara prinsip kebebasan bergerak dan berkedudukan adalah karunia Allah. Petunjuk untuk ini dapat diperhatikan kembali Alquran surat al-Jumat ayat l0 sebagaimana telah disebutkan pada point 15 di atas. 22. Demokrasi Kata demokrasi berasal dari bahsa Yunani ‘demos’ yang berarti rakyat dan ‘kratos’ yang berarti pemerintahan. Esensi demokrasi adalah kesamaan hak dipilih atau memilih dalam pemerintahan. Pemerintahan demokrasi “based on popular controland political equally’” dengan ciri : a. Penguasa bertanggung jawab kepada rakyat b. Ada kebebasan warga sipil c. Asas mayoritas yang bisa menjadi penguasa d. Berdasarkan hukum untuk menilai tindakan manusia dan pemerintahan, e. Kedaulatan di tangan rakyat melalui pemilihan umum (Mustofa, 2006:127). F. Kehidupan bertetangga dalam islam Kata Al Jaar (tetangga) dalam bahasa Arab berarti orang yang bersebelahan denganmu. AgamaIslam adalah agama rahmah yang penuh kasih sayang. Dan hidup rukun dalam bertetangga adalah moral yang sangat ditekankan dalam Islam. Jika umat Islam memberikan perhatian dan menjalankan poin penting ini, niscaya akan tercipta kehidupan masyarakat yang tentram, aman, nyaman dan sejahtera. Dalam Islam ada hal – hal yang perlu diperhatikan dalam bertetangga. 1. Batasan Tetangga Sebagaimana kaidah fiqhiyyah yang berbunyi al ‘urfu haddu maa lam yuhaddidu bihi asy syar’u (adat kebiasaan adalah pembatas bagi hal-hal yang tidak dibatasi oleh syariat). Sehingga, yang tergolong tetangga bagi
  • 25. 21 kita adalah setiap orang yang menurut adat kebiasaan setempat dianggap sebagai tetangga kita. 2. Kedudukan Tetangga Bagi Seorang Muslim Hak dan kedudukan tetangga bagi seorang muslim sangatlah besar dan mulia. Sampai-sampai sikap terhadap tetangga dijadikan sebagai indikasi keimanan. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: َ‫ن‬ ْ ‫ك‬ْ‫ا‬ َ ‫ي‬َََُُِْْ‫ب‬ ‫ي‬ُ ‫ي‬ِ َ‫َو‬ ‫ي‬ ََََِِْ ْ‫ْل‬ ‫ي‬ ِ‫كر‬‫ي‬‫ف‬ َْ‫ي‬ََُِْ ْ ‫ك‬ْ‫ا‬ َُْْ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya” (HR. Bukhari 5589, Muslim 70) 3. Anjuran Berbuat Baik Kepada Tetangga Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) : ْ‫ا‬ََِْْ ْ‫ْل‬ ‫ا‬ُْ‫ك‬ْ‫و‬ََِِْ ْ‫ْل‬ ‫ا‬ْ‫ف‬ََُ‫ب‬ََِ ‫ش‬‫ي‬‫ي‬‫ي‬‫ف‬ ْ‫ْل‬ ‫ك‬‫كو‬ْ‫ا‬َ‫ل‬‫ي‬‫و‬ ‫ي‬َِْْ‫ي‬‫ي‬َِ ََِْ‫ك‬‫ي‬‫ف‬ ْ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ك‬‫َب‬ِْ‫ي‬ ‫ي‬‫ل‬‫ي‬‫ف‬ َََ‫ا‬ ‫ي‬َُ‫و‬َ‫ا‬ ْ‫ي‬ ْ‫ْل‬ ْ ِ‫َر‬ َ‫َْل‬‫ي‬ََََْ ْ‫ْل‬ ‫ش‬‫ي‬‫ن‬ ‫ي‬ ‫ك‬ْ‫ل‬ََِ ْ‫ْل‬ ‫ي‬ِْ‫ي‬‫ا‬‫ك‬ َ ْ‫ْل‬ ‫ي‬‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َِ‫ك‬‫ي‬‫ف‬ ‫ي‬‫ر‬ ‫ي‬‫كل‬ِ َِ ْ‫ْل‬ ‫ي‬‫ر‬َ‫ب‬َ‫ل‬ََِ ‫ي‬ ‫ك‬ْ‫ل‬ََِ ْ‫ْل‬ ‫ا‬ْ‫ف‬ََُ‫ب‬ََِ ْ ‫ك‬ْ‫ا‬ َُْْ ‫ل‬‫ر‬ ‫ي‬‫َو‬ِ ْ‫ي‬ ْ ِ‫َر‬ ِ ‫ي‬‫و‬ ‫ي‬ ََََْ‫و‬‫ك‬َِْْْ‫إ‬ ََُُّْْْْ ‫ك‬ُْ ْ‫ْل‬ ‫ي‬ُِّ‫ي‬ِْ‫ا‬َِ ‫ي‬َْ‫ف‬ َ َََْ‫ب‬ ‫كي‬ْ‫و‬َََُ “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib- kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS. An Nisa: 36) Maka jelas sekali bahwa berbuat baik terhadap tetangga adalah akhlak yang sangat mulia dan sangat ditekankan penerapannya, karena diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. 4. Ancaman Atas Sikap Buruk Kepada Tetangga Disamping anjuran, syariat Islam juga menggambakarkan kepada kita ancaman terhadap orang yang enggan dan lalai dalam berbuat baik terhadap tetangga. Bahkan Rasulullah Shallallahu’alaihi
  • 26. 22 Wasallam menafikan keimanan dari orang yang lisannya kerap menyakiti tetangga. Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda ْ‫ي‬ َ‫ش‬‫ي‬‫ي‬َِِ :ْ‫ن‬‫ك‬ْ، ‫و‬‫ي‬‫هللا‬ ْ‫ن‬ َََُ ْ ‫ك‬ِْ َُْْ ْ‫ْل‬ :َُِّْ‫ي‬، . َْ‫ي‬ََُِْ ْ‫ي‬ ‫ي‬‫هللا‬ ْ‫ْل‬ ْ َْ‫ي‬ََُِْ ْ‫ي‬ ‫ي‬‫هللا‬ ْ‫ْل‬ ْ َْ‫ي‬ََُِْ ْ‫ي‬ ‫ي‬‫هللا‬ ْ‫ْل‬ َ‫ن‬ َ ‫ك‬ْ‫ا‬ ََُْْ‫ه‬ِْ َ‫ل‬ْ‫ب‬‫ي‬‫ئ‬َ َْْ‫ف‬ “Demi Allah, tidak beriman, tidak beriman, tidak beriman. Ada yang bertanya: ‘Siapa itu wahai Rasulullah?’. Beliau menjawab: ‘Orang yang tetangganya tidak aman dari bawa’iq-nya (kejahatannya)‘” (HR. Bukhari 6016, Muslim 46) 5. Bentuk-Bentuk Perbuatan Baik Kepada Tetangga Semua bentuk akhlak yang baik adalah sikap yang selayaknya diberikan kepada tetangga kita. Diantaranya adalah bersedekah kepada tetangga jika memang membutuhkan. Bahkan anjuran bersedekah kepada tetangga. Dan juga segala bentuk akhlak yang baik lainnya, seperti memberi salam, menjenguknya ketika sakit, membantu kesulitannya, berkata lemah- lembut, bermuka cerah di depannya, menasehatinya dalam kebenaran, dan sebagainya. G. Gaya hidup masyarakat madani Masyarakat ideal menurut ajaran islam adalah Masyarakat yang taat pada aturan allah, yang hidup dengan damai dan tenteram, yang tercukupi kebutuhan Karakteristik-karakteristik masyarakat yang beradab 1. Karakteristik Primer yaitu karakteristik yang sangat vital dan mendasar yang menjadi landasan dan jaminan lahirnya karakteristik lain Terdiri atas: a. Masyarakat Intelektual b. Masyarakat Spiritual c. Masyarakat Moral d. Masyarakat Hukum e. Masyarakat Berperadaban
  • 27. 23 2. Karakteristik sekunder Adalah karakteristik yang sangat penting juga dikarenakan jika karakteristik ini tidak terbentuk maka sifat masyarakat madani yang dimaksud masih akan mengalami cacat dan buruk citranya Terdiri Dari: a. Masyarakat Demokrat b. Masyarakat Moderat c. Masyarakat Mandiri(independen) dan Bertanggung jawab(responsible) d. Masyarakat Profesional e. Masyarakat Reformis H. Karakteristik Masyarakat Madani Ada beberapa karakteristik masyarakat madani, diantaranya: 1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial. 2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif. 3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat. 4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan- masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah. 5. Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim- rejim totaliter. 6. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu- individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
  • 28. 24 BAB III IMPLIKASI TERHADAP KEPERAWATAN A. Peran Keperawatan dalam Islam Islam adalah salah satu agama yang diakui keberadaaannya di Indonesia. Jumlah penganut agama Islam di Indonesia sangat banyak dibandingan penganut agama non Islam. Islam adalah agama yang benar disisi Allah dan hamba-hambanya, sehingga Allah menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia(muslim) khusus untuk umat Nabi Muhammad Saw. Didalam Al-Qur’an ada ayat yang menerangkan bahwa salah satu tujuan diturunkannya Al-Qur’an adalah sebagai obat dan rohmat bagi orang – orang mukmin. Misalnya dengan ilmu8 kesehatan, ilmu ini zaman nabi pun ada tapi belum semaju sekarang karena adanya pengaruh globalisasi. Tokoh Islam yang terkenal di dunia kesehatan salah satunya yaitu Ibnu Sina. Islam sangat menyarankan untuk selalu menjaga kesehatan karena dengan jiwa yang sehat akan mempermudah sekali kita untuk beribadah kepada Allah karena tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah kapada-Nya. Islam menaruh perhatian yang besar sekali terhadap dunia kesehatan dan keperawatan guna menolong orang yang sakit dan meningkatkan kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan apresiasi Islam terhadap
  • 29. 25 kesehatan, sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang. "Wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang baik-baik yang Kami rezekikan kepadamu" (QS al-Baqarah: l68, l72). Makanan yang baik dalam Islam, bukan saja saja makanan yang halal, tetapi juga makanan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan, baik zatnya, kualitasnya maupun ukuran atau takarannya. Makanan yang halal bahkan sangat enak sekalipun belum tentu baik bagi kesehatan. Sebagian besar penyakit berasal dari isi lambung, yaitu perut, sehingga apa saja isi perut kita sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Karena itu salah satu resep sehat Nabi Muhammad SAW adalah memelihara makanan dan ketika makan, porsinya harus proporsional, yakni masing-masing sepertiga untuk makanan, air dan udara (HR. Turmudzi dan al-Hakim).. Anjuran Islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan dipandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai/sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya. Islam sangat menekankan kesucian (al-thaharah), yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain
  • 30. 26 bersumber dari perut sendiri, penyakit seringkali berasal dari lingkungan yang kotor.
  • 31. 27 BAB IV PENUTUP 1) Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas agama islam adalah agama yang menjunjung tinggi adab bertetangga. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam bertetangga yaitu batasan bertetangga, kedudukan tetangga bagi seorang muslim, anjuran berbuat baik kepada tetangga, ancaman atas sikap buruk kepada tetangga, kedudukan tetangga bagi seorang muslim, anjuran berbuat baik kepada tetangga, ancaman atas sikap buruk kepada tetangga, serta bentuk-bentuk perbuatan baik kepada tetangga. Masyarakat beradab dan sejahtera adalah masyarakat yang adil, terbuka, demokratis, sejahtera, dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang diterapkan dalam kehidupan sosial. Peranan umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradab dan sejahtera yaitu dialog, melakukan studi agama, menumbuhkan kesadaran pluralism dan masyarakat madani, menjaga perdamaian, bermusyawarah, dan bersikap adil. 2) Saran Dalam kehidupan bermasyarakat khususnya kaum muslim sudah seharusnya memperhatikan adap dalam bertetangga karena kedudukan tetangga bagi seorang muslim sangatlah besar dan mulia. Serta ikut berperan dalam mewujudkan masyarakat beradap dan sejahtera.
  • 32. 28 DAFTAR PUSTAKA http://fixguy.wordpress.com/makalah-masyarakat-madani/ http://modulislam.blogspot.com/2009/11/normal-0-false-false-false_7937.html http://dheanandika.blogspot.com/2012/01/contoh-makalah-pendidikan-agama- islam.html http://mamien-go.blogspot.com/2011/07/umat-beragama.html http://bdkpalembang.kemenag.go.id/wawasan-islam-tentang-pluralitas-kehidupan- sosial-dan-kerjasama-kemanusiaan/ Al-qur’an al karim ‘Abd al-Baqi, Ahmad Fuad ,al-Mu’jam al-Mufahras li Alfaz al-Qur’an al-Karim. Indonesia:Maktabah Dahlan, [t.th.]. Daud Ali,Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005. “Departemen Pendidikan &kebudayaan”, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :PN.Balai Pustaka, l990. Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad bin Muhammad, al-Munqid min ad- Dalal.Surabaya: Salim Nabhan, [t.th.]. Jaelani, Aan, Masyarakat Islam dalam Pandangan al-Mawardi, Bandung: Pustaka, 2006. Lidinillah, Mustofa Anshori (et all), Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Filsafat UGM, 2006. Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam. Jakarta: Attahiriah, l976. Syahbana, S.Takdir, Values as Integrating Forces in Personality, Society, and Culture. Kuala Lumpur: University Malay Press, l982. Syadzali, Munawir, Islam dan Tata Negara. Jakarta: Universitas Indonesia,l990.