SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
FHILUM MOLLUSCA


    DOSEN: IDA YAYU NURUL
       HIZQIYAH S.PD., M.SI.
                                 KELAS BIOLOGI C

                                 DISUSUN OLEH :

           RANI NURAENI               115040151

           NURFITRIANI                115040154

           SALWA SOPIAH SAHARA        115040156

       FEBRI MANGOMO MANGUNSONG       115040179

           INTO RUDIANTO              115040180

           NENDEN SRI WAHYUNI         115040186

           RISKA DIANA                115040207



                                                   2013




             UNIVERSITAS PASUNDAN
SEJARAH
       Molusca dikenal sebagai hewan yang mempunyai tubuh lunak yang telah dikenal
dari waktu yang termuda yang mempunyai bentuk yang beragam. Sistematik mereka
pertama kali dipelajari Aristoteles yang medeskripsikan jenis – jenis yang beragam dari
Cepalophoda dan Gastrophoda, didalam bukunya: History Animalium. Kemudian
Mulosca digunakan oleh Jhonson (1650) untuk memasukan Cepalophoda Barnacles.
       Taxonomis besar Lineaus Filum tertua Vermes dibagi kedalam 4 divisi. Subdivisi
Molusca adalah kelompok yang beragam yang termasuk cumi – cumi, octopus dan
molusca yang mempunyai cangkang lunak. Bentuk cangkang yang keras di masukan
kedalam subdivisi Testacea kemudian dibagi kedalam bivalve, univalve dan multivalve.
        Martin Lister (1697) memberikan bentuk deskripsi cangkang pada beberapa
Gastrophoda dan Lamellibrachiata dalam bukunya: Historia Chocholionum, tetapi
kelompok ini telah lama tidak dimengerti.
       Dasar klasifikasi modern Molusca kembali kewaktu Cuvier (1795) yang membagi
Molusca kedalam: Cepalophoda, Gastrophoda, Pterophoda dan Acephala. Disamping
Acephala juga dimasukan Tunicata, Branchiophoda dan Cirripedia. Antara Cuvier dan
Lamark memperkenalkan Scapophoda sebagai Anellida.
Bivalve disebut juga Lamellibrachiata oleh Blainville (1816) dan Pelecyphoda oleh
Godfuss (1821) yang telah dikenal sekarang ini. Cirripedia dipindahkan dari Molusca
setelah J. Vanghan Thompson (1830) dan Burmeister (1834) mempelajari perkembangan
metemorfosis mereka bahwa merak adalah modofikasi Crustaceae. Tunicata dimasukan
kedalam Vertebrata oleh Kowalevsky (1866) pada kelompok yang sama. Branchiphoda
digabung dengan Polyzoa dibawah nama Molucscoidea oleh Milne Edward.
       Kelas Scapophoda telah diperkenalkan oleh Bronn (1862) untuk dentalium, yang
mana sebelumnya ditempatkan dibawah kelas Amphineura oleh Von Ihering (1877)
termasuk Chiton dan Sepengel (1881) kemudian Molusca akhirnya didirikan sebagai
basis oleh Lanskester (1883). Pada edisi ke Sembilan dari Enciclopedi Britannia,
klasifikasi Molusca langsung dibagi kedalam 5 kelas yaitu: Amphinuera, Gastrophoda,
Scapophoda, Lamellibrachiata dan Chepalophoda oleh Palseneer (1892) yang merupakan
standar yang disimpulkan oleh Lamere (1936) dari sejarah Molusca yang lengkap dari
Simroth (1892 – 1894).
SEJARAH MOLUSKA INDONESIA
        Dari fosil yang pernah ditemukan, Moluska Indonesia sudah hadir sejak akhir era
Palaeozoikum, periode Perm, kira-kira 290-250 juta tahun lalu. Fosil-fosil ammonit pada
zaman itu banyak ditemukan di Pulau Timor dan Papua, yang mana pada saat sekarang
semuanya telah punah. Fosil-hidup tertua yang dapat ditemukan berasal dari Miosen
awal, yaitu di era Kenozoikum, periode Tersier, kira-kira 25 juta tahun lalu. Sejak
pertengahan abad ke-19, fosil Moluska Indonesia mulai dicari untuk dipelajari dan
digunakan sebagai penentu umur lapisan yang terkait dengan penelitian keberadaan
manusia purba di Pulau Jawa. Manusia mengenal Moluska seumur dengan keberadaan
manusia itu sendiri. Sejak adanya peradaban manusia, Moluska telah digunakan sebagai
bahan pangan, alat ritual, aksesoris, dan sebagainya. Moluska Indonesia mulai diberi
nama sejak dipublikasikannya tata-nama zoologi oleh Carl Linnaeus pada tahun 1758,
yaitu pada masa penjajahan Belanda; dimulai dari Moluska masa kini dan setelah itu
pemberian nama diikuti oleh peneliti-peneliti lainnya. Setelah itu dalam jangka waktu
yang cukup lama, keberadaan Moluska Indonesia seperti tertutup, sebagian spesies yang
pada awalnya ditemukan di Indonesia pada zaman penjajahan tidak ada beritanya lagi,
tetapi satu-persatu mulai terungkap keberadaannya di beberapa negara tetangga.
Beberapa siput Indonesia mempunyai sejarah yang menarik, keendemikan siput dan
kerang Indonesia perlu mendapat perhatian dan perlindungan. Belakangan ini diketahui
beberapa Moluska pendatang telah hadir di Indonesia, sebagian di antaranya telah
dimanfaatkan untuk makanan.

                          PENGERTIAN MOLUSKA


Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik,
bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok
berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang
terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan bekicot. Namun ada pula
Mollusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput
telanjang. Mollusca memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan
fungsinya berbeda untuk setiap kelasnya.

Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna mulai dari mulut yang mempunyai radula
(lidah parut) sampai dengan anus terbuka di daerah rongga mantel. Di samping itu juga
terdapat kelenjar pencernaan yang sudah berkembang baik. Peredaran darah terbuka ini
terjadi pada semua kelas Mollusca kecuali kelas Cephalopoda.

Pernafasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh
bagian epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang
ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang ketiganya
dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. Alat reproduksi umumnya terpisah atau
bersatu dan pembuahan internal atau eksternal.

                                    PENYEBARAN
       Distribusi Molusca sangat luas antara waktu dari ruang yang kaya dengan fosil
sejak waktu Cambrian. Meraka dijumpai di tanah, air tawar dan laut. Molusca ini terdapat
pada garis pantai kecuali pada daerah ekstrim yang dingin. Pada daerah tropic
kelimpahan Molusca sangat banyak dengan bentuk kualitas yang cantik.



                             HABIT DAN HABITAT
       Molusca mempunyai bentuk yang besar, habit dan habitatnya. Merak hidup
dengan daya adaptasi yang baik dan mendiami seluruh garis pantai di dunia dengan
habitat daratan kecuali udara. Kebanyakan dari mereka yang mempunyai cangkang yang
besar pengaruhnya terhadap keberadaannya. Kebanyakan hidup dilaut, sepanjang garis
pantai dan air yang tenang diantara karang, tetapi ada juga yang hidup dikedalaman
12.000 meter, dimana lainnya bebas beranang.
        Masing – masing habitat mempunyai spesies khas yang mana ada yang
mempunyai hiasan yang baik, bertahan, menyerang dan kemudian hilang dan tinggal
dipantai. Pada daerah yang berlumpur dan manggrove di bawah pinggiran batu – batu
keras, tanah yang berpasir, karang – karang yang tidak megalami surut. Kedalam
Abbisial dan permukaan kepulauan, seluruhnya mempunyai spesialisasi habitat.
        Keanekaragaman siput dan bivalve pada habitat air tawar, sungai, kolam dan
beberapa hidup pada air payau, dimana siput dan sejenisnya hidup pada daerah daratan.
Satu spesies ditemukan di padang pasir lembah Death California dengan menjaga
cangkangnya dengan kelenjar ludah, kecuali sedang makan pada periode pendek dari
kelembaban untuk 2 atau 3 minggu dalam 1 tahun. Diantara spesies tertentu yang sering
dijumpai bila pada daerah lembah, bebrapa hidup pada kayu – kayuan dimana yang
lainnya pada rumput, beberapa lagi lebih suka hidup pada batu keras yang berlendir,
dipasir atau daerah tanah liat, air yang mengalir dan arus laut.
       Meraka kebanyakan hidup bebas yang bergerak lambat, ada yang seperti Limpet
dan Chiton menempel pada batuan yang keras dan kayu, beberapa seperti siput, ketam,
cumi – cumi, pteropos dam sotong dapat berenang aktif. Beberapa Molusca hidup sebagai
parasit pada interior hewan lain.
       Molusca makan setiap makanan yang memungkinkan, kebanykan dengan radula,
memakan sayur – sayuran. Polyciphoda yang tidak punya radula memakan organism
larutan dalam air dengan reaksi cilia. Cepalophoda seluruhnya dan sebagian Gastrophoda
merupakan hewan predator dan sedikit parasit. Cepalophoda aktif dan mempunyai
kemampuan menggigit mangsa dan termasuk beberapa hewan invertebrate yang tingkat
perkembanagannya lebih tinggi.



                              UKURAN DAN BENTUK
       Molusca mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam. Monoplacophora oval
pada garis luar, Chiton (Amphineura) elips dan panjangnya 1.5 – 30 cm. Amicula
(Cryptochiton) di pantai pasifik. Gigi cangakang (Scapophoda) memanjang dorso ventral
dan biasanya lebih dari 6 cm panjangnya, tetapi sebagian tumbuh lebih dari 15 cm. Siput
(Gastrophoda) Globosa kebanyakan diameternya dibawah 5 cm atau tingginya tetapi juga
mereka mempunyai range dari siput dewasa 0.6 mm panjangnya dan sampai ke
cangkang Florida (Stombus) lebih dari 25 panjangnya. Ketam (Pelyciphoda) berbagi
bilateral dan rangenya 1 – 135 cm. Ketam raksasa (Tridacuna deresa) di daerah tropical
pasifik sekitar 15 meter panjangnya. Ini cukup besar untuk menutupi anaknya yang lebih
kecil secara sempurna dan beratnya sekitar 550 pound. Cepalophoda memanjang dan
cumi – cumi dan gurita hanya 2 – 5 cm panjangnya. Cumi – cumi raksasa (Archetenthis)
merupakan invertebrate yang terbesar yang diketahui, mempunyai panjang tubuh 6 meter
dan 10.5 meter tentakelnya.
        Walaupun penyebarannya yang luas dari bentuk eksternal dan ukuran, Molusca
adalah filum yang homogenous dan ukuran yang pasti pemeliharaan tanda yang seragam
dalam bentuk internal dari bentuk tubuh organism dan dalam bentuk mudanya.
ANGKA PENETASAN
        Molusca merupakan kelimpahan yang terbesar dari seluruh hewan. Dalam jumlah
 spesies, Molusca merupakan filum kedua setelah Arthropoda. Pengetahuan total spesies
 tidaklah akurat, tetapi kira – kira 100.000 yang hidup dengan 10 kali lebih banyak dari
 serangga tetapi hanya setengah dari vertebrata. Tiga per empat (80.000) dari Molusca
 adalah Gastrophoda dan sekitar 1700 genus. Lamellibranchiate (10.000) spesies dengan
 45 genus. Nomor tiga dalam jumlah tetapi terbesar dalam ukuran yaitu Cepalophoda
 dengan 150 genus. Dalam jumlah individu seperti Tiram merupakan jumlah yang tidak
 dapat dihitung dalam jutaan, dimana lainnya agak jarang dan terbatas dalam jumlah.
 Amphinuera dan Scapophoda terakhir yang penting dalam jumlah, keragaman dari nilai
 statigrafikasinya.



                           PERSENTASE MOLUSCA
        Molusca lebih kuat dari apa yang di bayangkan oleh manusia, walaupun mereka
 hidup menetap dan sessil dan bergerak lambat. Seekor Ketam atau Remis tidak dapat
 dibuka dengan baik tanpa pemotongan karena mempunyai otot aductor yang kuat.
 Percobaan dari Jean Cadart peneliti dari Prancis, yakin bahwa seekor siput dapat
 mengangkat 5 kali dari berat tubuhnya yang permukaan ventrikal atau dapat penuh 200
 kali beratnya sepanjang permukaan horizontal. Dia menaksir bahwa 25 siput dapat
 menyentak gerbong kereta dengan mempergunakan kekuatannya dari pada 150 pounds
 manusia.



                           KLASIFIKASI MOLUSKA

1. Kelas Gastropoda
  Jika Anda pergi ke pasar, jangan heran apabila dijumpai banyak penjual siput dan
  bekicot. Karena ternyata jenis hewan ini sangat digemari masyarakat dan bergizi tinggi.
  Nah, bagaimana dengan Anda, pernahkan makan siput ( Lymnea) dan bekicot (
  Achatina)? Kedua hewan ini adalah jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga
ada yang hidup di laut, air tawar dan banyak pula yang hidup di darat. Gastropoda
merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan populer. Ada sekitar 50.000 jenis/spesies
Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena
banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.

Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin
(spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk
tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok,
sehingga sering disebut siput telanjang ( vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada
pula yang hidup di darat.

Kenapa hewan ini disebut Gastropoda? Gaster artinya perut, dan podos artinya kaki.
Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam
hal ini disebut kaki. Gerakan Gastropoda disebablan oleh kontraksi-kontraksi otot
seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan. Pada waktu bergerak, kaki
bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi untuk
mempermudah berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan ini dapat
bergerak secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau memanjat ke
bagian pisau cukur tanpa teriris.




Gambar 26. Siput air tawar (lemnaea javanica)


Coba Anda perhatikan gambar di atas. Di kepala siput terdapat sepasang tentakel
panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini
hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek
berfungsi sebagai indera peraba dan pembau. Sistem pencernaan dimulai dari mulut
 yang dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut atau
 radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin. Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian
 lambung yang bulat, usus halus dan berakhir di anus. Gastropoda umumnya pemakan
 tumbuh-tumbuhan atau disebut hewan herbivora.

 Pernafasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan
 Gastropoda yang hidup di air, bernafas dengan insang.

 Alat ekskresi berupa sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi
 dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran
 darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam
 rongga tubuh.


 Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni ganglion otak ( ganglion
 cerebral), g anglion visceral atau ganglion organ-organ dalam dan ganglion kaki (
 pedal). Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal, sedangkan
 tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh bagian tubuh. Di
 dalam ganglion pedal terdapat statosit ( statocyst) yang berfungsi sebagai alat
 keseimbangan.


 Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut
 juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan
 autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot ( Achatina fulica), siput air
 tawar ( Lemnaea javanica), siput laut ( Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis (
 Lemnaea trunculata).



2. Kelas Chepalopoda
   Sekarang kita lanjutkan pada kelas Cephalopoda. Tubuh Cephalopoda dilindungi
   oleh cangkok, kecuali Nautillus. Mengapa cumi-cumi ( Loligo), sotong ( Sepia)
   dan gurita ( Octopus) disebut jenis Cephalopoda? Cephalopoda ( cephale : kepala,
   podos : kaki) adalah Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong
memiliki 10 tentakel yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih
   pendek.
   Gurita memiliki 8 tentakel. Kaki
   (tentakel) ini berfungsi sebagai tangan
   untuk mencari, merasa dan menangkap
   makanan. Cumi-cumi, sotong dan gurita
   adalah contoh hewan kelas
   Cephalopoda. Sekarang perhatikan
   gambar 27. cumi-cumi!

   Tubuh cumi-cumi dibedakan atas
   kepala. Leher dan badan. Di depan
   kepala terdapat mata yang besar dan
   tidak berkelopak. Mata ini berfungsi
   sebagai alat untuk melihat. Masih di
   dekat kepala terdapat sifon atau corong
   berotot yang berfungsi sebagai kemudi.
   Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon
   akan menyempurnakan air ke arah                 Gambar 27. Cumi-cumi
   depan, sehingga tubuhnya bertolak ke
   belakang. Sedangkan gerakan maju ke
   depan menggunakan sirip dan
   tentakelnya.
   Apabila Anda makan cumi, di bagian perut tepatnya sebelah sifon akan
   ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin.
   Fungsinya untuk melindungi diri. Jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi
   menyemprotkan tinta hitam ke luar sehingga air menjadi keruh. Pada saat itu
   cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan.

   Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi
   darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan
   insang yang terdapat di rongga mantel. Sedangkan ekskresi dilakukan dengan
   ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak
   dekat ujung rongga mantel.

   Sistem pencernaan makanan terdiri atas: mulut, faring, kerongkongan, lambung,
   usus buntu, usus dan anus. Juga dilengkapi dengan kelenjar pencernaan yaitu
   kelenjar ludah, hati dan pankreas. Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan
   Mollusca lainnya.

3. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
   Pernahkah anda makan kerang atau remis? Kerang yang hidup di laut dan remis
   yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup
   di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak
   mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat cangkoknya.
Gambar 28. Struktur luar kerang air tawar

Hewan ini memiliki dua kutub ( bi = dua, valve = kutub) yang dihubungkan oleh
semacam engsel, sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok
yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam
tubuhnya. Cangkok ini berfungsi untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian
dorsal tebal dan di bagian ventral tipis. Kepalanya tidak nampak dan kakinya
berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir.

Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :

a. Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai
   pelindung.
b. Lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma.
c. Lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari
   lapisan kalsit (karbonat) yang tipis dan paralel.

Untuk lebih memahami kelas Bivalvia atau Pelecypoda, di bawah ini adalah
gambar bagian-bagian tubuh kerang yang dipotong secara melintang. Perhatikan
gambar penampang melintang cangkok dan mantel berikut ini!.
Gambar 29.
    (A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang
                           cangkok dan mantel

Jika Anda memperhatikan kerang yang masih hidup, kaki hewan ini berbentuk
seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan ke luar. Hal ini sesuai dengan arti
Pelecypoda ( pelekis = kapak kecil; podos = kaki). Kerang bernafas dengan dua
buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran (
lamela) yang banyak mengandung batang insang. Sementara itu antara tubuh dan
mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk keluarnya
air.

Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan
akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan
saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini
adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupa protozoa diatom,
dll. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati.
Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus. Perhatikan baik-baik, struktur
dalam kerang air tawar pada gambar berikut!




                 Gambar 30. Struktur dalam kerang air tawar

Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua.
Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal. Untuk memudahkan
   memahami daur hidup Bivalvia dapat digambarkan melalui contoh daur hidup
   kerang air tawar pada gambar 31.




                  Gambar 31. Diagram daur hidup kerang air tawar

   Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari
   ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi
   pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah
   dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis
   ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan
   keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi
   kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca
   muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.

   PROSES PEMBENTUKAN MUTIARA

   Moluska merupakan perhiasan yang sangat mahal , mutiara dibentuk oleh
   kerang. Proses pembentukan mutiara dilakukan secara alami, mutiara dibentuk
   secara tidak sengaja akibat masuknya butir-butir pasir atau benda asing lainya ke
   dalam kerang tersebut. Selanjutnya nakreas mengeluarkan sekretnya untuk
   membungkus benda asing yang tadi. Pembungkusan memakan waktu yang lama
   sampai terbentuknya mutiara.

   Pembentukan mutiara secara buatan, sengaja diternakan dilaut seperti di
   lampung, mutiara yang hidup cangkangnya dibuka, kemudian diantara cangkang
   dan mantel disuntikan benda asing (pasir). Kemudian kerang dikembalikan ke
   laut. Dibiarkan dalam waktu tertentu. Kerang dibuka jika mutiara telah
   terbentuk.
4. Kelas Amphineura
   Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai.
   Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut ( ventral) memanjang.
   Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur,
sedangkan permukaan lateral mengandung banyak insang.




                                  Gambar 32.Kiton

   Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan
   sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton.
   Hewan ini juga mempunyai fase larva trokoper.



5. . kelas Scaphopoda
   Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Jika Anda
   berjalan-jalan di pantai, hati-hati dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena
   biasanya hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang berbaris
   menyerupai taring. Coba Anda amati gambar hewan berikut ini!

   Dentalium vulgare hidup di laut dalam pasir atau lumpur. Hewan ini juga
   Memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka.
   Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif
   bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan
   mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan
   silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai
   kelamin terpisah.
Gambar 33. (a) Dentalium vulgare, (b) Struktur tubuh Dentalium sp.




                        MANFAAT MOLUSKA

 Mengapa banyak orang yang suka makan cumi-cumi, kerang, bekicot, keong
atau sotong? Alasannya cukup sederhana, di samping rasanya enak, ternyata
hewan ini memiliki kandungan protein yang tinggi. Bagaimana, pernahkah Anda
memakannya? Jika pernah, bagaimana rasanya? Hewan ini juga bisa
dibudidayakan dan Andapun bisa memelihara hewan ini seperti: tutut, bekicot
atau keong dapat dipelihara di kolam.

Selain Sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa
dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat
kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang
Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca yang
digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk.

Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu
kaum jutawan dan harganya cukup mahal. Pernahkah Anda berpikir, darimana
mutiara itu dihasilkan? Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada
margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda ( Bivalvia).

Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan.
Saat ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara.
Caranya, benda asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan
cangkok tiram. Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha
mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Lendir ini akhirnya
mengeras dan menjadi mutiara. Mudah bukan? Jika Anda tertarik untuk
membudidayakan mutiara, Anda dapat mempelajari dari buku-buku yang khusus
membahas budidaya ini. Silahkan Anda mempelajari dan mencobanya.




                Gambar 34. Perhiasan yang dibuat dari mutiara

Di samping menguntungkan, ternyata ada beberapa jenis Mollusca yang
merugikan. Misalnya keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak
tanaman padi. Begitu pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman
yang sulit diberantas.

NILAI EKONOMIS
       Molusca merupakan tanda fauna, merka merupakan pokok penting bagi
manusia dan beberapa dari 10.000 spesies merupakan bernialai ekonomis.
Manusia tertarik pada mereka dengan banyak alasan. Simetris dalam hal warna
yang beragam dari cangkang yang dapat menakjubkan kolektor muda dan tua.
Mereka mempunyai nilai ekonomis yang dapat lebih ditekankan. Dari point
diatas Molusca sangat besar sekali nilainya sejak manusia pra sejarah. Sejak hari
ini Ketam, cumi – cumi, remis dan lainnya digunakan scara ekstensif sebagai
makan manusia. Sebagai makanan tambahan untuk manusia modern. Molusca
dipergunakan untuk berjenis – jenis keperluan lainnya, cangkang ketam
digunakan untuk hiasan. Sedangkan bivalve dihasilkan pelabuhan alam yang
mempunyai nilai tinggi sampai berates rupiah. Tidak semua Molusca
mempunyai hasil, beberapa siput memakan tanaman cultural. Siput air tawar
tertentu berguna sebagai intermediet host untuk cacing Trematoda parasit bagi
manusia dan hewan domestic. Teredos merusak kayu – kayu kapal.
Cangkang Molusca yang lebih tu digunakan Palaentologis sebagai jam
cronologi untuk menduga umur batu – batuan dari stratifikasi yang beragam atau
lapisan bumi. Cangkangnya keras dan berlendir berisi fosil yang terbaik dari
bebrapa hewan diatas dunia. Filumnya sedikit kuno dengan fosil yang kompleks
yang kembali ke 550.000.000 tahun. Karena fosil mereka sangat diperlukan
untuk ilmuwan dalam Geologi umum dan ilmuwan geologi perminyakan pada
khususnya. Melalui studi yang ekstensif dari Molusca laut, ilmuwan
perminyakan mampu menentukan lokasi defosit minyak yang sering terletak
bebarapa mil dari permukaan bumi.
GALERI MOLUSKA
1.bahan ajar
1.bahan ajar
1.bahan ajar

More Related Content

What's hot

Presentasi for arthropode
Presentasi for arthropodePresentasi for arthropode
Presentasi for arthropode
R Januari
 
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanlaporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
Elmisa Subama
 
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
himabioummy
 
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Biology Education
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Radius Advendra
 
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologi
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologisman 3 cilegon ipa 2 zaman geologi
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologi
sartikot
 

What's hot (20)

Bab i, ii, iii
Bab i, ii, iiiBab i, ii, iii
Bab i, ii, iii
 
Evolusi Mammalia
Evolusi MammaliaEvolusi Mammalia
Evolusi Mammalia
 
Laporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di RagunanLaporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di Ragunan
 
Presentasi for arthropode
Presentasi for arthropodePresentasi for arthropode
Presentasi for arthropode
 
Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK MAMALIA, AMPHIBI...
Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK  MAMALIA, AMPHIBI...Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK  MAMALIA, AMPHIBI...
Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK MAMALIA, AMPHIBI...
 
Sistematika Hewan - Arthropoda
Sistematika Hewan - ArthropodaSistematika Hewan - Arthropoda
Sistematika Hewan - Arthropoda
 
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewanlaporan praktikum lapangan taksonomi hewan
laporan praktikum lapangan taksonomi hewan
 
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataLaporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
 
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
LAPORAN PRAKTIKUM KULIAH LAPANGAN TAKSONOMI HEWAN DI TAMAN MARGASATWA DAN BUD...
 
Evolusi Vertebrata 1
Evolusi Vertebrata 1Evolusi Vertebrata 1
Evolusi Vertebrata 1
 
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
Laporan Praktikum Sistematika Hewan Invertebrata "Classis Arachnida dan Myria...
 
Hubungan Evolusi Invertebrata dan Vertebrata
Hubungan Evolusi Invertebrata dan VertebrataHubungan Evolusi Invertebrata dan Vertebrata
Hubungan Evolusi Invertebrata dan Vertebrata
 
Geografi sejarah
Geografi sejarahGeografi sejarah
Geografi sejarah
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purba
 
Museumgeologi 130427165857-phpapp02
Museumgeologi 130427165857-phpapp02Museumgeologi 130427165857-phpapp02
Museumgeologi 130427165857-phpapp02
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
Makalah klasifikasi makhluk hidup...........
 
Artikel Sejarah Masa Prasejarah
Artikel Sejarah Masa PrasejarahArtikel Sejarah Masa Prasejarah
Artikel Sejarah Masa Prasejarah
 
Mamalia Neritik
Mamalia NeritikMamalia Neritik
Mamalia Neritik
 
Morfologi ikan
Morfologi ikanMorfologi ikan
Morfologi ikan
 
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologi
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologisman 3 cilegon ipa 2 zaman geologi
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologi
 

Similar to 1.bahan ajar

filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum mollusca
ayu larissa
 
Selasa
SelasaSelasa
Selasa
Anna S
 
Sipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusSipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicus
Iga Wardani
 
Kelompok 4 sub phylum chepalocordata
Kelompok 4 sub phylum chepalocordataKelompok 4 sub phylum chepalocordata
Kelompok 4 sub phylum chepalocordata
f' yagami
 
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
PT. SASA
 

Similar to 1.bahan ajar (20)

2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Tugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptxTugas_bu_lilis.pptx
Tugas_bu_lilis.pptx
 
Mollusca kelas 1 SMA
Mollusca kelas 1 SMAMollusca kelas 1 SMA
Mollusca kelas 1 SMA
 
mollusca.pptx
mollusca.pptxmollusca.pptx
mollusca.pptx
 
filum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum molluscafilum annelida dan filum mollusca
filum annelida dan filum mollusca
 
Ppt mollusca
Ppt molluscaPpt mollusca
Ppt mollusca
 
Selasa
SelasaSelasa
Selasa
 
Sipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusSipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicus
 
Kelompok 4 sub phylum chepalocordata
Kelompok 4 sub phylum chepalocordataKelompok 4 sub phylum chepalocordata
Kelompok 4 sub phylum chepalocordata
 
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdfMoluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf-Moluska-1.pdf
 
mamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdf
mamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdfmamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdf
mamalia-air-2012-pertemuan-2-mamalia-air1.pdf
 
Fillum mollusca
Fillum molluscaFillum mollusca
Fillum mollusca
 
Makalah fisiologi hewan air
Makalah fisiologi hewan airMakalah fisiologi hewan air
Makalah fisiologi hewan air
 
Filum coelenterata
Filum coelenterataFilum coelenterata
Filum coelenterata
 
Filum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluskaFilum annaleda dan moluska
Filum annaleda dan moluska
 
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
Kuliah 3 arthropoda-trilobita celicherata [compatibility mode]
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 
Urochordata & cephalochordata
Urochordata & cephalochordataUrochordata & cephalochordata
Urochordata & cephalochordata
 
Mollusca (2)(1)
Mollusca (2)(1)Mollusca (2)(1)
Mollusca (2)(1)
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 

More from Yuga Rahmat S (20)

2.powert point
2.powert point2.powert point
2.powert point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
2. power point
2. power point2. power point
2. power point
 
Echinodermata
EchinodermataEchinodermata
Echinodermata
 
2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibama2010 pengamatan invertebratadibama
2010 pengamatan invertebratadibama
 
3. silabus
3. silabus3. silabus
3. silabus
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Artikel kel. 8
Artikel kel. 8Artikel kel. 8
Artikel kel. 8
 
Rayap
RayapRayap
Rayap
 
3. silabus
3. silabus3. silabus
3. silabus
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Artikel fhylum mollusca
Artikel fhylum molluscaArtikel fhylum mollusca
Artikel fhylum mollusca
 
Artikel fhylum mollusca
Artikel fhylum molluscaArtikel fhylum mollusca
Artikel fhylum mollusca
 
64 reproduksi perkembangan larva
64 reproduksi perkembangan larva64 reproduksi perkembangan larva
64 reproduksi perkembangan larva
 

1.bahan ajar

  • 1. FHILUM MOLLUSCA DOSEN: IDA YAYU NURUL HIZQIYAH S.PD., M.SI. KELAS BIOLOGI C DISUSUN OLEH : RANI NURAENI 115040151 NURFITRIANI 115040154 SALWA SOPIAH SAHARA 115040156 FEBRI MANGOMO MANGUNSONG 115040179 INTO RUDIANTO 115040180 NENDEN SRI WAHYUNI 115040186 RISKA DIANA 115040207 2013 UNIVERSITAS PASUNDAN
  • 2. SEJARAH Molusca dikenal sebagai hewan yang mempunyai tubuh lunak yang telah dikenal dari waktu yang termuda yang mempunyai bentuk yang beragam. Sistematik mereka pertama kali dipelajari Aristoteles yang medeskripsikan jenis – jenis yang beragam dari Cepalophoda dan Gastrophoda, didalam bukunya: History Animalium. Kemudian Mulosca digunakan oleh Jhonson (1650) untuk memasukan Cepalophoda Barnacles. Taxonomis besar Lineaus Filum tertua Vermes dibagi kedalam 4 divisi. Subdivisi Molusca adalah kelompok yang beragam yang termasuk cumi – cumi, octopus dan molusca yang mempunyai cangkang lunak. Bentuk cangkang yang keras di masukan kedalam subdivisi Testacea kemudian dibagi kedalam bivalve, univalve dan multivalve. Martin Lister (1697) memberikan bentuk deskripsi cangkang pada beberapa Gastrophoda dan Lamellibrachiata dalam bukunya: Historia Chocholionum, tetapi kelompok ini telah lama tidak dimengerti. Dasar klasifikasi modern Molusca kembali kewaktu Cuvier (1795) yang membagi Molusca kedalam: Cepalophoda, Gastrophoda, Pterophoda dan Acephala. Disamping Acephala juga dimasukan Tunicata, Branchiophoda dan Cirripedia. Antara Cuvier dan Lamark memperkenalkan Scapophoda sebagai Anellida. Bivalve disebut juga Lamellibrachiata oleh Blainville (1816) dan Pelecyphoda oleh Godfuss (1821) yang telah dikenal sekarang ini. Cirripedia dipindahkan dari Molusca setelah J. Vanghan Thompson (1830) dan Burmeister (1834) mempelajari perkembangan metemorfosis mereka bahwa merak adalah modofikasi Crustaceae. Tunicata dimasukan kedalam Vertebrata oleh Kowalevsky (1866) pada kelompok yang sama. Branchiphoda digabung dengan Polyzoa dibawah nama Molucscoidea oleh Milne Edward. Kelas Scapophoda telah diperkenalkan oleh Bronn (1862) untuk dentalium, yang mana sebelumnya ditempatkan dibawah kelas Amphineura oleh Von Ihering (1877) termasuk Chiton dan Sepengel (1881) kemudian Molusca akhirnya didirikan sebagai basis oleh Lanskester (1883). Pada edisi ke Sembilan dari Enciclopedi Britannia, klasifikasi Molusca langsung dibagi kedalam 5 kelas yaitu: Amphinuera, Gastrophoda, Scapophoda, Lamellibrachiata dan Chepalophoda oleh Palseneer (1892) yang merupakan standar yang disimpulkan oleh Lamere (1936) dari sejarah Molusca yang lengkap dari Simroth (1892 – 1894).
  • 3. SEJARAH MOLUSKA INDONESIA Dari fosil yang pernah ditemukan, Moluska Indonesia sudah hadir sejak akhir era Palaeozoikum, periode Perm, kira-kira 290-250 juta tahun lalu. Fosil-fosil ammonit pada zaman itu banyak ditemukan di Pulau Timor dan Papua, yang mana pada saat sekarang semuanya telah punah. Fosil-hidup tertua yang dapat ditemukan berasal dari Miosen awal, yaitu di era Kenozoikum, periode Tersier, kira-kira 25 juta tahun lalu. Sejak pertengahan abad ke-19, fosil Moluska Indonesia mulai dicari untuk dipelajari dan digunakan sebagai penentu umur lapisan yang terkait dengan penelitian keberadaan manusia purba di Pulau Jawa. Manusia mengenal Moluska seumur dengan keberadaan manusia itu sendiri. Sejak adanya peradaban manusia, Moluska telah digunakan sebagai bahan pangan, alat ritual, aksesoris, dan sebagainya. Moluska Indonesia mulai diberi nama sejak dipublikasikannya tata-nama zoologi oleh Carl Linnaeus pada tahun 1758, yaitu pada masa penjajahan Belanda; dimulai dari Moluska masa kini dan setelah itu pemberian nama diikuti oleh peneliti-peneliti lainnya. Setelah itu dalam jangka waktu yang cukup lama, keberadaan Moluska Indonesia seperti tertutup, sebagian spesies yang pada awalnya ditemukan di Indonesia pada zaman penjajahan tidak ada beritanya lagi, tetapi satu-persatu mulai terungkap keberadaannya di beberapa negara tetangga. Beberapa siput Indonesia mempunyai sejarah yang menarik, keendemikan siput dan kerang Indonesia perlu mendapat perhatian dan perlindungan. Belakangan ini diketahui beberapa Moluska pendatang telah hadir di Indonesia, sebagian di antaranya telah dimanfaatkan untuk makanan. PENGERTIAN MOLUSKA Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik, bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan bekicot. Namun ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput telanjang. Mollusca memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda untuk setiap kelasnya. Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna mulai dari mulut yang mempunyai radula (lidah parut) sampai dengan anus terbuka di daerah rongga mantel. Di samping itu juga terdapat kelenjar pencernaan yang sudah berkembang baik. Peredaran darah terbuka ini terjadi pada semua kelas Mollusca kecuali kelas Cephalopoda. Pernafasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang ketiganya
  • 4. dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. Alat reproduksi umumnya terpisah atau bersatu dan pembuahan internal atau eksternal. PENYEBARAN Distribusi Molusca sangat luas antara waktu dari ruang yang kaya dengan fosil sejak waktu Cambrian. Meraka dijumpai di tanah, air tawar dan laut. Molusca ini terdapat pada garis pantai kecuali pada daerah ekstrim yang dingin. Pada daerah tropic kelimpahan Molusca sangat banyak dengan bentuk kualitas yang cantik. HABIT DAN HABITAT Molusca mempunyai bentuk yang besar, habit dan habitatnya. Merak hidup dengan daya adaptasi yang baik dan mendiami seluruh garis pantai di dunia dengan habitat daratan kecuali udara. Kebanyakan dari mereka yang mempunyai cangkang yang besar pengaruhnya terhadap keberadaannya. Kebanyakan hidup dilaut, sepanjang garis pantai dan air yang tenang diantara karang, tetapi ada juga yang hidup dikedalaman 12.000 meter, dimana lainnya bebas beranang. Masing – masing habitat mempunyai spesies khas yang mana ada yang mempunyai hiasan yang baik, bertahan, menyerang dan kemudian hilang dan tinggal dipantai. Pada daerah yang berlumpur dan manggrove di bawah pinggiran batu – batu keras, tanah yang berpasir, karang – karang yang tidak megalami surut. Kedalam Abbisial dan permukaan kepulauan, seluruhnya mempunyai spesialisasi habitat. Keanekaragaman siput dan bivalve pada habitat air tawar, sungai, kolam dan beberapa hidup pada air payau, dimana siput dan sejenisnya hidup pada daerah daratan. Satu spesies ditemukan di padang pasir lembah Death California dengan menjaga cangkangnya dengan kelenjar ludah, kecuali sedang makan pada periode pendek dari kelembaban untuk 2 atau 3 minggu dalam 1 tahun. Diantara spesies tertentu yang sering dijumpai bila pada daerah lembah, bebrapa hidup pada kayu – kayuan dimana yang lainnya pada rumput, beberapa lagi lebih suka hidup pada batu keras yang berlendir, dipasir atau daerah tanah liat, air yang mengalir dan arus laut. Meraka kebanyakan hidup bebas yang bergerak lambat, ada yang seperti Limpet dan Chiton menempel pada batuan yang keras dan kayu, beberapa seperti siput, ketam,
  • 5. cumi – cumi, pteropos dam sotong dapat berenang aktif. Beberapa Molusca hidup sebagai parasit pada interior hewan lain. Molusca makan setiap makanan yang memungkinkan, kebanykan dengan radula, memakan sayur – sayuran. Polyciphoda yang tidak punya radula memakan organism larutan dalam air dengan reaksi cilia. Cepalophoda seluruhnya dan sebagian Gastrophoda merupakan hewan predator dan sedikit parasit. Cepalophoda aktif dan mempunyai kemampuan menggigit mangsa dan termasuk beberapa hewan invertebrate yang tingkat perkembanagannya lebih tinggi. UKURAN DAN BENTUK Molusca mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam. Monoplacophora oval pada garis luar, Chiton (Amphineura) elips dan panjangnya 1.5 – 30 cm. Amicula (Cryptochiton) di pantai pasifik. Gigi cangakang (Scapophoda) memanjang dorso ventral dan biasanya lebih dari 6 cm panjangnya, tetapi sebagian tumbuh lebih dari 15 cm. Siput (Gastrophoda) Globosa kebanyakan diameternya dibawah 5 cm atau tingginya tetapi juga mereka mempunyai range dari siput dewasa 0.6 mm panjangnya dan sampai ke cangkang Florida (Stombus) lebih dari 25 panjangnya. Ketam (Pelyciphoda) berbagi bilateral dan rangenya 1 – 135 cm. Ketam raksasa (Tridacuna deresa) di daerah tropical pasifik sekitar 15 meter panjangnya. Ini cukup besar untuk menutupi anaknya yang lebih kecil secara sempurna dan beratnya sekitar 550 pound. Cepalophoda memanjang dan cumi – cumi dan gurita hanya 2 – 5 cm panjangnya. Cumi – cumi raksasa (Archetenthis) merupakan invertebrate yang terbesar yang diketahui, mempunyai panjang tubuh 6 meter dan 10.5 meter tentakelnya. Walaupun penyebarannya yang luas dari bentuk eksternal dan ukuran, Molusca adalah filum yang homogenous dan ukuran yang pasti pemeliharaan tanda yang seragam dalam bentuk internal dari bentuk tubuh organism dan dalam bentuk mudanya.
  • 6. ANGKA PENETASAN Molusca merupakan kelimpahan yang terbesar dari seluruh hewan. Dalam jumlah spesies, Molusca merupakan filum kedua setelah Arthropoda. Pengetahuan total spesies tidaklah akurat, tetapi kira – kira 100.000 yang hidup dengan 10 kali lebih banyak dari serangga tetapi hanya setengah dari vertebrata. Tiga per empat (80.000) dari Molusca adalah Gastrophoda dan sekitar 1700 genus. Lamellibranchiate (10.000) spesies dengan 45 genus. Nomor tiga dalam jumlah tetapi terbesar dalam ukuran yaitu Cepalophoda dengan 150 genus. Dalam jumlah individu seperti Tiram merupakan jumlah yang tidak dapat dihitung dalam jutaan, dimana lainnya agak jarang dan terbatas dalam jumlah. Amphinuera dan Scapophoda terakhir yang penting dalam jumlah, keragaman dari nilai statigrafikasinya. PERSENTASE MOLUSCA Molusca lebih kuat dari apa yang di bayangkan oleh manusia, walaupun mereka hidup menetap dan sessil dan bergerak lambat. Seekor Ketam atau Remis tidak dapat dibuka dengan baik tanpa pemotongan karena mempunyai otot aductor yang kuat. Percobaan dari Jean Cadart peneliti dari Prancis, yakin bahwa seekor siput dapat mengangkat 5 kali dari berat tubuhnya yang permukaan ventrikal atau dapat penuh 200 kali beratnya sepanjang permukaan horizontal. Dia menaksir bahwa 25 siput dapat menyentak gerbong kereta dengan mempergunakan kekuatannya dari pada 150 pounds manusia. KLASIFIKASI MOLUSKA 1. Kelas Gastropoda Jika Anda pergi ke pasar, jangan heran apabila dijumpai banyak penjual siput dan bekicot. Karena ternyata jenis hewan ini sangat digemari masyarakat dan bergizi tinggi. Nah, bagaimana dengan Anda, pernahkan makan siput ( Lymnea) dan bekicot ( Achatina)? Kedua hewan ini adalah jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga
  • 7. ada yang hidup di laut, air tawar dan banyak pula yang hidup di darat. Gastropoda merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan populer. Ada sekitar 50.000 jenis/spesies Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan. Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput telanjang ( vaginula). Hewan ini terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat. Kenapa hewan ini disebut Gastropoda? Gaster artinya perut, dan podos artinya kaki. Jadi Gastropoda adalah hewan yang bertubuh lunak, berjalan dengan perut yang dalam hal ini disebut kaki. Gerakan Gastropoda disebablan oleh kontraksi-kontraksi otot seperti gelombang, dimulai dari belakang menjalar ke depan. Pada waktu bergerak, kaki bagian depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah berjalan, sehingga jalannya meninggalkan bekas. Hewan ini dapat bergerak secara mengagumkan, yaitu memanjat ke pohon tinggi atau memanjat ke bagian pisau cukur tanpa teriris. Gambar 26. Siput air tawar (lemnaea javanica) Coba Anda perhatikan gambar di atas. Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek
  • 8. berfungsi sebagai indera peraba dan pembau. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk. Di dalam mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin. Selanjutnya terdapat kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus dan berakhir di anus. Gastropoda umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan atau disebut hewan herbivora. Pernafasan bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda yang hidup di air, bernafas dengan insang. Alat ekskresi berupa sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel. Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh. Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni ganglion otak ( ganglion cerebral), g anglion visceral atau ganglion organ-organ dalam dan ganglion kaki ( pedal). Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal, sedangkan tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh bagian tubuh. Di dalam ganglion pedal terdapat statosit ( statocyst) yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot ( Achatina fulica), siput air tawar ( Lemnaea javanica), siput laut ( Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis ( Lemnaea trunculata). 2. Kelas Chepalopoda Sekarang kita lanjutkan pada kelas Cephalopoda. Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Mengapa cumi-cumi ( Loligo), sotong ( Sepia) dan gurita ( Octopus) disebut jenis Cephalopoda? Cephalopoda ( cephale : kepala, podos : kaki) adalah Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong
  • 9. memiliki 10 tentakel yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek. Gurita memiliki 8 tentakel. Kaki (tentakel) ini berfungsi sebagai tangan untuk mencari, merasa dan menangkap makanan. Cumi-cumi, sotong dan gurita adalah contoh hewan kelas Cephalopoda. Sekarang perhatikan gambar 27. cumi-cumi! Tubuh cumi-cumi dibedakan atas kepala. Leher dan badan. Di depan kepala terdapat mata yang besar dan tidak berkelopak. Mata ini berfungsi sebagai alat untuk melihat. Masih di dekat kepala terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Jika ia ingin bergerak ke belakang, sifon akan menyempurnakan air ke arah Gambar 27. Cumi-cumi depan, sehingga tubuhnya bertolak ke belakang. Sedangkan gerakan maju ke depan menggunakan sirip dan tentakelnya. Apabila Anda makan cumi, di bagian perut tepatnya sebelah sifon akan ditemukan cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk melindungi diri. Jika dalam keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam ke luar sehingga air menjadi keruh. Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan. Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat di rongga mantel. Sedangkan ekskresi dilakukan dengan ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat ujung rongga mantel. Sistem pencernaan makanan terdiri atas: mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. Juga dilengkapi dengan kelenjar pencernaan yaitu kelenjar ludah, hati dan pankreas. Makanan cumi-cumi berupa ikan, udang dan Mollusca lainnya. 3. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Pernahkah anda makan kerang atau remis? Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat cangkoknya.
  • 10. Gambar 28. Struktur luar kerang air tawar Hewan ini memiliki dua kutub ( bi = dua, valve = kutub) yang dihubungkan oleh semacam engsel, sehingga disebut Bivalvia. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis. Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir. Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu : a. Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai pelindung. b. Lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma. c. Lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari lapisan kalsit (karbonat) yang tipis dan paralel. Untuk lebih memahami kelas Bivalvia atau Pelecypoda, di bawah ini adalah gambar bagian-bagian tubuh kerang yang dipotong secara melintang. Perhatikan gambar penampang melintang cangkok dan mantel berikut ini!.
  • 11. Gambar 29. (A) Penampang melintang tubuh Pelecypoda; (B) Penampang melintang cangkok dan mantel Jika Anda memperhatikan kerang yang masih hidup, kaki hewan ini berbentuk seperti kapak pipih yang dapat dijulurkan ke luar. Hal ini sesuai dengan arti Pelecypoda ( pelekis = kapak kecil; podos = kaki). Kerang bernafas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran ( lamela) yang banyak mengandung batang insang. Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini merupakan jalan masuk keluarnya air. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya air. Sedangkan makanan golongan hewan kerang ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan berupa protozoa diatom, dll. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus. Perhatikan baik-baik, struktur dalam kerang air tawar pada gambar berikut! Gambar 30. Struktur dalam kerang air tawar Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua.
  • 12. Umumnya pembuahan dilakukan secara eksternal. Untuk memudahkan memahami daur hidup Bivalvia dapat digambarkan melalui contoh daur hidup kerang air tawar pada gambar 31. Gambar 31. Diagram daur hidup kerang air tawar Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam. PROSES PEMBENTUKAN MUTIARA Moluska merupakan perhiasan yang sangat mahal , mutiara dibentuk oleh kerang. Proses pembentukan mutiara dilakukan secara alami, mutiara dibentuk secara tidak sengaja akibat masuknya butir-butir pasir atau benda asing lainya ke dalam kerang tersebut. Selanjutnya nakreas mengeluarkan sekretnya untuk membungkus benda asing yang tadi. Pembungkusan memakan waktu yang lama sampai terbentuknya mutiara. Pembentukan mutiara secara buatan, sengaja diternakan dilaut seperti di lampung, mutiara yang hidup cangkangnya dibuka, kemudian diantara cangkang dan mantel disuntikan benda asing (pasir). Kemudian kerang dikembalikan ke laut. Dibiarkan dalam waktu tertentu. Kerang dibuka jika mutiara telah terbentuk. 4. Kelas Amphineura Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut ( ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur,
  • 13. sedangkan permukaan lateral mengandung banyak insang. Gambar 32.Kiton Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal (pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton. Hewan ini juga mempunyai fase larva trokoper. 5. . kelas Scaphopoda Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring. Coba Anda amati gambar hewan berikut ini! Dentalium vulgare hidup di laut dalam pasir atau lumpur. Hewan ini juga Memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah.
  • 14. Gambar 33. (a) Dentalium vulgare, (b) Struktur tubuh Dentalium sp. MANFAAT MOLUSKA Mengapa banyak orang yang suka makan cumi-cumi, kerang, bekicot, keong atau sotong? Alasannya cukup sederhana, di samping rasanya enak, ternyata hewan ini memiliki kandungan protein yang tinggi. Bagaimana, pernahkah Anda memakannya? Jika pernah, bagaimana rasanya? Hewan ini juga bisa dibudidayakan dan Andapun bisa memelihara hewan ini seperti: tutut, bekicot atau keong dapat dipelihara di kolam. Selain Sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk. Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum jutawan dan harganya cukup mahal. Pernahkah Anda berpikir, darimana mutiara itu dihasilkan? Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda ( Bivalvia). Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan
  • 15. cangkok tiram. Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Lendir ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara. Mudah bukan? Jika Anda tertarik untuk membudidayakan mutiara, Anda dapat mempelajari dari buku-buku yang khusus membahas budidaya ini. Silahkan Anda mempelajari dan mencobanya. Gambar 34. Perhiasan yang dibuat dari mutiara Di samping menguntungkan, ternyata ada beberapa jenis Mollusca yang merugikan. Misalnya keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas. NILAI EKONOMIS Molusca merupakan tanda fauna, merka merupakan pokok penting bagi manusia dan beberapa dari 10.000 spesies merupakan bernialai ekonomis. Manusia tertarik pada mereka dengan banyak alasan. Simetris dalam hal warna yang beragam dari cangkang yang dapat menakjubkan kolektor muda dan tua. Mereka mempunyai nilai ekonomis yang dapat lebih ditekankan. Dari point diatas Molusca sangat besar sekali nilainya sejak manusia pra sejarah. Sejak hari ini Ketam, cumi – cumi, remis dan lainnya digunakan scara ekstensif sebagai makan manusia. Sebagai makanan tambahan untuk manusia modern. Molusca dipergunakan untuk berjenis – jenis keperluan lainnya, cangkang ketam digunakan untuk hiasan. Sedangkan bivalve dihasilkan pelabuhan alam yang mempunyai nilai tinggi sampai berates rupiah. Tidak semua Molusca mempunyai hasil, beberapa siput memakan tanaman cultural. Siput air tawar tertentu berguna sebagai intermediet host untuk cacing Trematoda parasit bagi manusia dan hewan domestic. Teredos merusak kayu – kayu kapal.
  • 16. Cangkang Molusca yang lebih tu digunakan Palaentologis sebagai jam cronologi untuk menduga umur batu – batuan dari stratifikasi yang beragam atau lapisan bumi. Cangkangnya keras dan berlendir berisi fosil yang terbaik dari bebrapa hewan diatas dunia. Filumnya sedikit kuno dengan fosil yang kompleks yang kembali ke 550.000.000 tahun. Karena fosil mereka sangat diperlukan untuk ilmuwan dalam Geologi umum dan ilmuwan geologi perminyakan pada khususnya. Melalui studi yang ekstensif dari Molusca laut, ilmuwan perminyakan mampu menentukan lokasi defosit minyak yang sering terletak bebarapa mil dari permukaan bumi.