2. PENGERTIAN ASPEK
KEUANGAN
Investasi yang dilakukan dalam berbagai
bidang bisnis (usaha) sudah barang tentu
memerlukan sejumlah modal
(uang),disamping keahlian lainnya.
1. Modal yang digunakan untuk
membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya
prainvestasi, biaya investasi aset tetap
hingga modal kerja.
2. Untuk memenuhi kebutuhan
investasi,modal dapat dicari dari
berbagai sumber dana yang ada.
Sumber dana yang dicari dapat dipilih,
apakah dengan cara menggunakan
modal sendiri atau modal pinjaman
3. PENGERTIAN ASPEK
KEUANGAN
Penggunaan masing-masing modal
tergantung dengan tujuan penggunaan
modal, jangka waktu serta jumlah yang
diinginka perusahaan.
Masalah yang perlu memperoleh
perhatian berkaitan dengan perolehan
modal adalah masa pengembalian modal
dalam jangka waktu tertentu.
Tingkat pengembalian ini tergantung dari
perjanjian dan estimasi keuntungan yang
akan diperoleh pada masa-masa
4. PENGERTIAN ASPEK
KEUANGAN
Estimasi keuntungan diperoleh dari
selisih pendapatan dan biaya dalam
suatu periode tertentu. Estimasi
pendapatan dan beban dibuat
sebelum usaha dijalankan.
3.Digunakan asumsi-asumsi tertentu
yang dituangkan dalam aliran kas
(cash flow) perusahaan selama
periode usaha.
4.Dengan dibuatnya aliran kas
perushaan, kemudian dinilai kelayakan
investasi tersebut melalui kriteria
5. PENGERTIAN ASPEK
KEUANGAN
Tujuannya adalah menilai apakah
investasi ini layak atau tidak dijalankan
dilihat dari aspek keuangan.
Alat ukur untuk menentukan kelayakan
suatu usaha berdasarkan kriteria
investasi dapat dilakukan melalui
pendekatan :
1. Payback Period (PP)
2. Average Rate of Return (ARR)
3. Net Present Value (NPV)
4. Internal Rate of Return (IRR)
5. Profitability Index (PI)
6. Break Even Point (BEP)
6. ASPEK KEUANGAN
Arus kas (Cash Flow)
◦ Adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam perusahaan
dari investasi dilakukan sampai berakhirnya investasi.
Payback Period (PP)
◦ Adalah metode penilaian terhadap jangka waktu pengembalian
investasi suatu proyek atau usaha.
Average Rate of Return (ARR)
◦ Adalah cara mengukur rata-rata pengambilan bunga dengan cara
membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak dengan rata-
investasi.
Net Present Value (NPV)
◦ Adalah perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi
umur investasi.
Internal Rate of Return (IRR)
◦ Adalah alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern.
Profitability Index (PI)
◦ Merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan
dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur
6
7. PENGERTIAN ASPEK
KEUANGAN
Khusus untuk perusahaan yang sudah
ada sebelumnya dan hendak
melakukan expansi atau perluasan
usaha,penilaian dapat pula dilakukan
dari laporan keuangan yang
dimilikinya. Metode penilaian yang
digunakan adalah menggunakan rasio-
rasio keuangan tertentu spt rasio
likuiditas, rasio leverage, rasio
aktivitas, rasio rentabilitas serta rasio
keuangan lainnya.
8. PENGERTIAN ASPEK
KEUANGAN
Secara keseluruhan penilaian dalm
aspek keuangan meliputi:
1. Sumber-sumber dana yang akan
diperoleh
2. Kebutuhan biaya investasi
3. Estimasi pendapatan dan biaya
investasi selama beberapa periode
termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya
yang dikeluarkan selama umur
investasi.
4. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi
untuk beberapa periode kedepan.
5. Kriteria penilaian investasi
9. 1. SUMBER –SUMBER
DANA
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal
dibagi dua macam, yaitu :
1. Modal Asing (modal pinjaman)
Sumber dana dari modal ini dapat
diperoleh : pinjaman dari dunia perbankan,
pinjaman dari lembaga keuangan, spt
perusahaan modal ventura, asuransi,
leasing, dan pensiun atau lembaga
keuangan lainnya.
2. Modal sendiri
modal yg diperoleh dari pemilik
perusahaan dengan cara mengeluarkan
10. 1. SUMBER –SUMBER
DANA
2. Modal sendiri
modal yg diperoleh dari pemilik
perusahaan dengan cara mengeluarkan
saham baik secara tertutup atau
terbuka.
Perolehan dana dari modal sendiri
biasanya berasal dari : setoran dari
pemegang saham, cadangan laba atau
dari laba yg belum dibagi.
11. 2. BIAYA KEBUTUHAN
INVESTASI
Sebelum melakukan investasi kita harus
membuat lebih dahulu biaya kebutuhan
investasi.
Kebutuhan investasi ini digunakan untuk
membeli berbagai kebutuhan yg
berkaitan dengan investasi tersebut.
Komponen yang terkandung dalam biaya
kebutuhan investasi biasanya
disesuaikan dengan jenis usaha yang
akan dijalankan.
12. 2. BIAYA KEBUTUHAN
INVESTASI
Biaya kebutuhan investasi meliputi :
1. Biaya pra investasi ;
Biaya pembuatan studi
Biaya pengurusan izin-izin
2. Biaya pembelian aset tetap, seperti :
a. Aset tetap berwujud antara lain tanah,
mesin-mesin, bangunan,peralatan,
inventaris kantor, dll
b. Aset tetap tidak berwujud, antara lain
goodwill, hak cipta, lisensi, merk
dagang,dll
13. 2. BIAYA KEBUTUHAN
INVESTASI
3. Biaya operasional terdiri dari :
Upah dan gaji karyawan
Biaya listrik
Biaya telp dan air
Biaya pemeliharaan
Pajak
Premi asuransi
Biaya pemasaran, dll
Pembiayaan untuk membeli aset tetap
biasanya bersumber dari pinjaman jangka
panjang,biaya operasional digunakan
14. 2. BIAYA KEBUTUHAN
INVESTASI
Contoh kasus untuk menilai biaya kebutuhan
investasi yg dikeluarkan jika kita hendak
mendirikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum (SPBU) dijalan depati amir sungailiat
bangka :
1. Biaya prainvestasi Rp 250.000.000
2. Pembelian aset tetap
a. Biaya pembelian tanah untk lokasi
SPBU (3.000 m) Rp4.500.000.000
b. Biaya bangunan dan
prasarananya :
Bangunan ktr 1 buah Rp 20.000.000
Kios penjualan 4 buah Rp 60.000.000
15. 2. BIAYA KEBUTUHAN
INVESTASI
b. Biaya bangunan dan
prasarananya :
Bangunan ktr 1 buah Rp 20.000.000
Kios penjualan 4 buah Rp 60.000.000
Bangunan gudang 1 buahRp 15.000.000
Musholla 1 buah Rp 10.000.000
Toilet 2 buah Rp 5.000.000
Bangunan genset 1 buah Rp 90.000.000
Jalan dan penerangan Rp 35.000.000
Pagar dan taman Rp 10.000.000
Rumah racun api Rp 8.000.000
Signboard pertamina 2 buah Rp12.000.000
Mobil 2 buah Rp 300.000.000
16. 2. BIAYA KEBUTUHAN
INVESTASI
b. Biaya bangunan dan
prasarananya :
Motor 2 buah Rp 30.000.000
Saran dan perlengkapan lain Rp
50.000.000
c. Biaya pembelian peralatan
Tangki pendam 2/4 buah Rp
200.000.000
Pompa BBM 5 atau 6 buah Rp
225.000.000
Listrik PLN 10.000 watt Rp 15.000.000
Mesin diesel 2 buah Rp 40.000.000
17. 2. BIAYA KEBUTUHAN
INVESTASI
d. Inventaris kantor :
Meja 3 buah Rp 1.500.000
Kursi 6 buah Rp 1.200.000
Lemari dan rak 3 buah Rp
2.250.000
Komputer 2 buah Rp 8.000.000
Telepon 2 buah Rp
1.500.000
Mesin fax 1 buah Rp 1.000.000
Mesin tik manual 1 buah Rp 5.000.000
Jumlah kebutuhan
investasi Rp 5.930.000.000
Dana yang tersedia
(modal sendiri) Rp 3.000.000.000
18. 2. BIAYA KEBUTUHAN
INVESTASI
Tabel kebutuhan investasi untuk SPBU
NO KEBUTUHAN INVESTASI JUMLAH (RUPIAH)
1 BIAYA PRA INVESTASI 250.000.000
2 BIAYA PEMBELIAN TANAH
UNTUK LOKASI SPBU
1.500.000.000
3 BIAYA BANGUNAN DAN
PRASARANANYA
645.000.000
4 BIAYA PEMBELIAN PERALATAN 515.000.000
5 INVENTARIS KANTOR 20.450.000
JUMLAH KEBUTUHAN DANA 2.930.000.000
DANA SENDIRI 1.000.000.000
DANA PINJAMAN BANK 1.930.000.000
19. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran
kas yang ada diperusahaan dalam suatu
periode tertentu. Cash flow
menggambarkan berapa uang yang masuk
(cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis
pemasukannya. Cash flow juga
menggambarkan berapa uang yang keluar
(cash out) serta jenis-jenis biaya yang
dikeluarkan.
Dalam cash flow semua data pendapatan
yang akan diterima dan biaya yang
dikeluarkan baik jenis maupun jumlahnya
diestimasi sedemikian rupa sehingga
menggambarkan kondisi pemasukan dan
20. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan
keluar dalam suatu perusahaan mulai dari
investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya
investasi tersebut.
Bagi investor yg terpenting adalah berapa kas
bersih yang diterima dari uang yang
diinvestasikan disuatu usaha.
Pentingnya kas akhir bagi investor jika
dibandingkan dengan laba yg diterima dari
perusahaan dikarenakan :
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang
tunai sehari-hari
2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban
21. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Jenis –jenis cash flow yg dikaitkan dengan
suatu usaha terdiri dari :
1. INITIAL CASH FLOW atau lebih dikenal
kas awal yg merupakan pengeluaran pada
awal periode untuk investasi. Contohnya
biaya prainvestasi adalah pembelian
tanah,gedung, mesin peralatan, dan modal
kerja. Dalam contoh dibawah initial cash
flow adalah Rp 300.000.000.
2. OPERATIONAL CASH FLOW merupakan
kas diterima atau dikeluarkan pada saat
operasi usaha, seperti penghasilan yang
diterima dan pengeluaran yang dikeluarkan
pada suatu periode.
22. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Jenis –jenis cash flow yg dikaitkan
dengan suatu usaha terdiri dari :
3. TERMINAL CASH FLOW merupakan
uang kas yang diterima pada saat
usaha tersebut berakhir.
23. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Contoh untuk menghitung operasional arus
kas masuk :
PT Mantap bermaksud mendirikan pabrik dengan
nilai investasi senilai Rp 300.000.000.
Seluruhnya dengan modal sendiri. Umur
ekonomis 3 tahun dan disusutkan dengan
metode garis lurus tanpa nilai sisa (residu).
Perkiraan /estimasi pendapatan pertahun Rp
400.000.000,. Biaya pertahun adalah Rp
200.000.000 (belum termasuk penyusutan)
dikenakan pajak 50%.
Pertanyaan :
Berapa kas bersih (proceed) yang diterima
pada akhir tahun?
24. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Contoh untuk menghitung operasional arus
kas masuk :
Penyusutan = investasi
umur ekonomis
= 300.000.000/3 = 100.000.000
Sehingga estimasi laporan laba/rugi :
Pendapatan Rp
400.000.000
Biaya yg keluar :
- Total biaya = 200.000.000
- Penyusutan = 100.000.000 Rp 300.000.000
- Laba sebelum pajak (EBT) Rp
100.000.000
- Pajak 50% (100.000.000) Rp 50.000.000
25. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Contoh untuk menghitung operasional
arus kas masuk :
Aliran kas masuk bersih = EAT +
penyusutan
Aliran kas masuk bersih =
50.000.000+100.000.000 = 150.000.000
26. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Contoh untuk menghitung operasional arus
kas masuk :
PT Mantap bermaksud mendirikan pabrik dengan
nilai investasi senilai Rp 300.000.000. 50% dari
nilai investasi merupakan modal pinjaman
dengan bunga 20% per tahun. Umur ekonomis 3
tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus
tanpa nilai sisa (residu). Perkiraan /estimasi
pendapatan pertahun Rp 400.000.000,. Biaya
pertahun adalah Rp 200.000.000 (belum
termasuk penyusutan) dikenakan pajak 50%.
Pertanyaan :
Berapa kas bersih (proceed) yang diterima
pada akhir tahun?
27. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Contoh untuk menghitung operasional
arus kas masuk :
Kebutuhan investasi = Rp 300.000.000
Besarnya modal pinjaman = 50% dr nilai
investasi
Modal pinjaman = 50% x 300.000.000
= 150.000.000
Bunga bank = 20% x 150.000.000
= 30.000.000
28. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Contoh untuk menghitung operasional arus kas
masuk :
Sehingga estimasi laporan laba/rugi :
Pendapatan Rp 400.000.000
Biaya yg keluar :
- Total biaya = 200.000.000
- Penyusutan = 100.000.000 Rp 300.000.000
- Laba sebelum bunga dan
- pajak (EBIT) Rp 100.000.000
- Bunga pinjaman bank Rp 30.000.000
- Laba sebelum bunga dan
- pajak (EBIT) Rp 70.000.000
- Pajak 50% (70.000.000) Rp 35.000.000
- Laba setelah bunga dan pajak(EAIT) Rp 35.000.000
29. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Contoh untuk menghitung operasional
arus kas masuk :
Aliran kas masuk bersih = EAIT +
penyusutan + bunga (1 – tax)
Aliran kas masuk bersih =
35.000.000+100.000.000 + 30.000.000
(1-0.5)
35.000.000+100.000.000+15.000.000
150.000.000
30. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Contoh untuk menghitung operasional arus
kas masuk :
PT Mantap melakukan investasi di bidang
SPBU dengan biaya untuk pembelian tanah
lokasi senilai 2 M, pembangunan sarana dan
prasarana Rp 700 juta, pembelian peralatan
Rp 600 juta dan inventaris kantor Rp 30 juta.
Besarnya modal kerja adalah Rp 80 juta dan
biaya pendahuluan sebesar Rp 350 juta. Umur
ekonomis 5 tahun dan disusutkan dengan
metode garis lurus. Bangunan dan prasarana
31. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Contoh untuk menghitung operasional
arus kas masuk :
dan inventaris dengan nilai sisa 50%.
Perkiraan EAT yang akan dihasilkan
setiap tahun selama umur ekonomis
sebesar Rp 850 juta (diperkirakan tingkat
suku bunga yang berlaku /COC sebesar
22%)
Pertanyaan :
Berapa kas bersih (proceed) yang
32. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Contoh untuk mengetahui terminal cash
flow:
Diasumsikan bahwa investasi PT Mantap
akan memberikan nilai sisa (residu) atas
aset yang dimilikinya pada akhir periode
sebesar Rp 50.000.000. Dan ternyata pada
akhir periode aset tersebut malah laku dijual
seharga Rp 60.000.000 sehingga
perusahaaan memiliki kelebihan sebesar Rp
10.000.000. Jika diasumsikan kelebihan ini
dikenakan pajak 20% atas kelebihan nilai
jual, maka terminal cash flow dapat dihitung
:
33. 3. ARUS KAS (CASH
FLOW)
Contoh untuk mengetahui terminal
cash flow:
Pajak 20% x 10.000.000 = 2.000.000
Harga jual – nilai perolehan (setelah
dipotong pajak)
60.000.000 – 2.000.000 = 58.000.000
Jadi terminal cash flow adalah Rp
58.000.000
34. 4. KRITERIA PENILAIAN
INVESTASI
setiap penilaian layak diberikan nilai
yang standar untuk usaha yang sejenis
dengan cara membandingkan dengan
rata-rata industri atau target yang telah
ditentukan.
Kriteria ini sangat tergantung dari
kebutuhan masing-masing perusahaan
dan metode mana yg akan digunakan.
35. 4. KRITERIA PENILAIAN
INVESTASI
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk
menentukan kelayakan suatu investasi atau
usaha adalah ;
1. Payback Period (PP)
PP < umur investasi = proyek layak
dijalankan
2. Average Rate of Return (ARR)
jika ARR x investasi > modal kerja= proyek
layak
3. Net Present Value (NPV)
36. 4. KRITERIA PENILAIAN
INVESTASI
Adapun kriteria yang biasa digunakan
untuk menentukan kelayakan suatu
investasi atau usaha adalah ;
4. Internal Rate of Return (IRR)
jika IRR > bunga pinjaman, maka
diterima
jika IRR < bunga pinjaman, maka ditolak
5. Profitability Index (PI)
PI > dari 1, maka diterima
PI < dari 1, maka ditolak