SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
MANUSIA SEBAGAI
MAHLUK TUHAN
Sesi 4
Konsep Tuhan dalam
Pandangan manusia
1. Socrates
Socrates adalah filosof Yunani yang hidup dalam
abad IV sebelum Masehi dan meninggal pada
tahun 399 SM, dia terkenal dengan sebagai ahli
fikir yang dalam sejarah pengetahuan
mendapatkan tempat dan penghargaan sesuai
dengan hasil karya dan fikirannya. Socrates
adalah murid Phitagoras yang utama, dimana
terkenal dengan semboyannya: “Kenalilah dirimu,
dengan dirimu sendiri”.
Pemikiran Socrates tentang eksistensi
Tuhan
Socrates mengatakan bahwa Tuhan sangat besar
perhatiannya kepada makhluk-makhluk-Nya. Ia juga
mengakatan: “Bagaimanakah engkau mengatakan
bahwa Tuhan tidak memperhatikan makhlukNya, padahal engkau mengetahui bahwa Tuhan sudah
memberikan sifat-sifat khas untuk manusia, yang tidak
terdapat pada makhluk lainnya. Engkau wahai makhluk
yang beroleh dua macam nikmat yang mahal
sekali, apakah engkau mengira bahwa Tuhan tidak
memperhatikan engkau dan tidak
menyelenggarakan keperluanmu? Apalagi yang belum
disebutkan Tuhan bagi engkau supaya insyaf akan yang
demikian itu?
Ke- Esaan Tuhan
Socrates pada zamannya adalah orang yang berjuang
untuk melarang penyembahan berhala dan menyuruh
manusia menyembah Tuhan Yang Maha Esa serta
berbuat kebaikan dan menghentikan kemungkaran.
Rajanya adalah juga penyembah berhala, akan tetapi
raja tidak marah pada Socrates, disebabkan Socrates
dimata raja adalah orang yang baik perbuatannya. Akan
tetapi, tindakan Socrates itu, membuat marah para
kepala agama penyembah berhala dan berusaha
memakai nama rakyat banyak untuk menyalahkan
Socrates. Sebelas orang hakim rakyat menyuruh
Socrates memilih hukumannya untuk mati, kemudian
Socrates memilih racun untuk kematiannya.
Plato (427-347 SM)
Plato menggambarkan Tuhan sebagai
Demeiougos (sang pencipta) dari alam ini dan
sebagai Ide Tertinggi dari alam ide. Ide
tertinggi ini menurut Plato adalah Ide
Kebaikan. Sebagai murid Socrates, Plato
berusaha mengembangkan dan lebih
menyempurnakan pandangan-pandangan
gurunya, dan sistem pemikiran merupakan
puncak dari usaha-usaha orang sebelumya
yang digabungkan dalam pemikiran sendiri.
Konsep Tuhan menurut Plato
 Menurut Plato segala keadaan di dunia ini tidaklah
kekal dan selalu berubah karena itu dunia yang
ditempati manusia ini adalah dunia bayangan yang
dilawankan dengan dunia ide yang bersifat kekal dan
tidak mengalami perubahan. Dalam mencari hakekat
banda yang tetap berubah ini, Plato berfikir bahwa
hanya benda-benda yang berada diluar alam, diluar
ruang dan waktu, dapat menjadi realitas tertinggi.
 Konsekwensi dari benda yang selalu berubah ini adalah
bersifat baru, dan setiap yang baru mempunyai sebab
yang ada penyebabnya, itulah Tuhan yang terbebas
dari sifat baru. Tuhan adalah zat yang transenden dan
merupakan realitas tertinggi, merupakan
Konsep Tuhan menurut Plato
Tuhan adalah zat yang transenden dan
merupakan realitas tertinggi, merupakan esensi
atau Ide dari yang Baik, dan alam merupakan
partisipasi refelektif dari zat yang sempurna.
Plato menyebutkan dalam kitab undangundangnya bahwa ada beberapa perkara yang
tidak pantas bagi manusia apabila tidak
mengetahuinya, yaitu antara lain bahwa manusia
itu mempunyai Tuhan yang membuatnya. Tuhan
itu mengetahui segala sesuatu yang diperbuat
oleh sesuatu itu.
Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles adalah murid terbaik
Plato, sehingga banyak pemikiran-pemikiran
gurunya yang memberinya pengaruh kuat
pada filsafatnya. Meskipun demikian ia tidak
kehilangan kekritisannya dalam menanggapi
pemikiran Plato, sehingga akan tampak
beberapa pandangannya yang berseberangan
dengan gurunya.
Konsep Tuhan menurut
Aristoteles

 Konsep Aristoteles tentang Tuhan didasarkan pada
latar belakang ilmu pengetahuan, tidak didasarkan
pada suatu religi tertentu. Bagi Aristoteles Tuhan
sebagai substansi yang bersifat eternal terpisah dari
dunia konkrit, tidak bersifat materi, tidak memiliki
potensi; Tuhan adalah “Aktus Murni” yang hanya
memperhatikan dirinya sendiri, Tuhan bukan personal
yang menjawab doa-doa dan keinginan manusia.
 Sebagai Aktus Murni, aktifitas Tuhan tidak lain kecuali
melalui berpikir. Tuhan adalah “pemikiran yang sedang
berpikir diatas pemikiran” (noesis noesos).
Ibnu Taymiyyah
Ibnu Taimiyah nama lengkapnya Abul Abbas
Taqiuddin Ahmad bin Abdus Salam bin Abdullah bin
Taimiyah al Harrani (lahir: 22 Januari 1263/10 Rabiul
Awwal 661 H – wafat: 1328/20 Dzulhijjah 728 H),
adalah seorang pemikir dan ulama Islam dari Harran,
Turki.
Menurut Ibnu Taimiyah; Tuhan (ilah) ialah sesuatu
yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia
sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan
dirinya dikuasai oleh-Nya.
Konsep Tuhan menurut
Ibn Taimiyah
Al-ilah ialah: yang dipuja dengan penuh
kecintaan hati, tunduk kepadaNya, merendahkan diri di hadapanNya, takut, dan mengharapkan-Nya, tempat
berpasrah ketika berada dalam
kesulitan, berdoa, dan bertawakal kepadaNya untuk kemaslahatan diri, meminta
perlindungan dari pada-Nya, dan
menimbulkan ketenangan di saat mengingatNya dan terpaut cinta kepada-Nya
Tuhan Menurut Agama-agama Wahyu
Pengkajian manusia tentang Tuhan, yang
hanya didasarkan atas pengamatan dan
pengalaman serta pemikiran manusia, tidak
akan pernah benar. Sebab Tuhan merupakan
sesuatu yang ghaib, sehingga informasi
tentang Tuhan yang hanya berasal dari
manusia biarpun dinyatakan sebagai hasil
renungan maupun pemikiran rasional, tidak
akan benar.
Konsep Tuhan
dalam Al Qur’an
Informasi tentang asal-usul kepercayaan
terhadap Tuhan antara lain tertera dalam:
1. QS 21 (Al-Anbiya): 92, “Sesungguhnya agama
yang diturunkan Allah adalah satu, yaitu
agama Tauhid. Oleh karena itu seharusnya
manusia menganut satu agama, tetapi
mereka telah berpecah belah. Mereka akan
kembali kepada Allah dan Allah akan
menghakimi mereka.
Konsep Tuhan
dalam Al Qur’an
2. QS 5 (Al-Maidah):72, “Al-Masih berkata: “Hai
Bani Israil sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka
pasti mengharamkan kepadanya syurga, dan
tempat mereka adalah neraka.
3. 3. QS 112 (Al-Ikhlas): 1-4, “Katakanlah, Dia-lah
Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung pada-Nya segala sesuatu. Dia tiada
beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak
ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Pembuktian eksistensi Tuhan
1. Keberadaan Alam Membuktikan Adanya Tuhan
 Setiap manusia normal percaya bahwa dirinya “ada”
dan percaya pula bahwa alam ini “ada”. Dengan dasar
itu dan dengan kepercayaan inilah dijalani setiap
bentuk kegiatan ilmiah dan kehidupan. Jika percaya
tentang eksistensi alam, maka secara logika harus
percaya tentang adanya “Pencipta Alam”. Belum
pernah diketahui adanya sesuatu yang berasal dari
“tidak ada” tanpa diciptakan. Segala sesuatu
bagaimanapun ukurannya, pasti “ada penyebabnya”.
Oleh karena itu bagaimana akan percaya bahwa alam
semesta yang demikian luasnya, “ada” dengan
sendirinya tanpa pencipta?
Pembuktian eksistensi Tuhan
2. Pembuktian Adanya Tuhan dengan
Pendekatan Fisika
Sampai abad ke-19 pendapat yang
mengatakan bahwa alam menciptakan dirinya
sendiri (alam bersifat azali) masih banyak
pengikutnya. Tetapi setelah ditemukan
“hukum kedua termodinamika” (Second law
of Thermodynamics), pernyataan ini telah
kehilangan landasan berpijak.
“hukum kedua termodinamika” (Second law of
Thermodynamics),
Hukum tersebut dikenal dengan hukum
keterbatasan energi atau teori pembatasan
perubahan energi panas. Menurut hukum ini :
energi panas selalu berpindah dari keadaan
panas beralih menjadi tidak panas. Sedang
kebalikannya tidak mungkin, yakni energi panas
tidak mungkin berubah dari keadaan yang tidak
panas menjadi panas. Perubahan energi panas
dikendalikan oleh keseimbangan antara “energi
yang ada” dengan “energi yang tidak ada”.
“hukum kedua termodinamika” (Second law of
Thermodynamics),
Bertitik tolak dari kenyataan bahwa proses
kerja kimia dan fisika di alam terus
berlangsung, serta kehidupan tetap berjalan.
Hal itu membuktikan secara pasti bahwa alam
bukan bersifat azali. Seandainya alam ini azali,
maka sejak dulu alam sudah kehilangan
energinya, dan tidak akan ada lagi kehidupan
di alam ini. Oleh karena itu pasti ada yang
menciptakan alam yaitu Tuhan.
Pembuktian Adanya Tuhan dengan
Pendekatan Astronomi
Benda alam yang paling dekat dengan bumi
adalah bulan, yang jaraknya dari bumi sekitar
240.000 mil, yang bergerak mengelilingi bumi dan
menyelesaikan setiap edarannya selama dua
puluh sembilan hari sekali. Demikian pula bumi
yang terletak 93.000.000.000 mil dari matahari
berputar pada porosnya dengan kecepatan seribu
mil per jam dan menempuh garis edarnya
sepanjang 190.000.000 mil setiap setahun sekali.
Di samping bumi terdapat gugus sembilan planet
tata surya, termasuk bumi, yang mengelilingi
matahari dengan kecepatan luar biasa.
Pembuktian Adanya Tuhan dengan
Pendekatan Astronomi
• Matahari tidak berhenti pada suatu tempat
tertentu, tetapi ia beredar bersama-sama dengan
planet-planet dan asteroid mengelilingi garis
edarnya dengan kecepatan 600.000 mil per jam.
Di samping itu masih ada ribuan sistem selain
“sistem tata surya” kita dan setiap sistem
mempunyai kumpulan atau galaxy sendiri-sendiri.
Galaxy-galaxy tersebut juga beredar pada garis
edarnya. Galaxy dimana terletak sistem matahari
kita, beredar pada sumbunya dan menyelesaikan
edarannya sekali dalam 200.000.000 tahun
cahaya.
Pembuktian Adanya Tuhan dengan
Pendekatan Astronomi
• Logika manusia dengan memperhatikan
sistem yang luar biasa dan organisasi yang
teliti, akan berkesimpulan bahwa mustahil
semuanya ini terjadi dengan
sendirinya, bahkan akan menyimpulkan
bahwa di balik semuanya itu ada kekuatan
maha besar yang membuat dan
mengendalikan sistem yang luar biasa
tersebut, kekuatan maha besar tersebut
adalah Tuhan.

More Related Content

What's hot

Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran KetuhananKonsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhananbahriaz
 
Aneka Ragam Makalah
Aneka Ragam MakalahAneka Ragam Makalah
Aneka Ragam Makalahibrahimstwo0
 
Pertanyaan sederhana untuk pemikiran atheis (a question for atheism) dikonversi
Pertanyaan sederhana untuk pemikiran atheis (a question for atheism) dikonversiPertanyaan sederhana untuk pemikiran atheis (a question for atheism) dikonversi
Pertanyaan sederhana untuk pemikiran atheis (a question for atheism) dikonversiNur Fuanto
 
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanMakalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanReynes E. Tekay
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananAhmad Rudi
 
Kuliah i konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok
Kuliah i konsep_ketuhanan_dalam_islam_okKuliah i konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok
Kuliah i konsep_ketuhanan_dalam_islam_oksamsaharsam
 
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran KetuhananKonsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhananpjj_kemenkes
 
Metafisika 3.b
Metafisika 3.bMetafisika 3.b
Metafisika 3.bSyafrizal
 
Konsep Tuhan dan Agama Lain Tentang Tuhan
  Konsep Tuhan dan Agama Lain Tentang Tuhan  Konsep Tuhan dan Agama Lain Tentang Tuhan
Konsep Tuhan dan Agama Lain Tentang Tuhanucu_mujahidah
 
Hikmat Dalam Perjanjian Lama
Hikmat Dalam Perjanjian LamaHikmat Dalam Perjanjian Lama
Hikmat Dalam Perjanjian LamaKirenius Wadu
 

What's hot (20)

Tugas evaluasi i
Tugas evaluasi iTugas evaluasi i
Tugas evaluasi i
 
PPT materi 1 Kelompok 3
PPT materi 1 Kelompok 3PPT materi 1 Kelompok 3
PPT materi 1 Kelompok 3
 
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran KetuhananKonsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
 
Konsep insan
Konsep insanKonsep insan
Konsep insan
 
Hukum mutlak ilahi.1
Hukum mutlak ilahi.1Hukum mutlak ilahi.1
Hukum mutlak ilahi.1
 
KRISTOLOGI
KRISTOLOGIKRISTOLOGI
KRISTOLOGI
 
Aneka Ragam Makalah
Aneka Ragam MakalahAneka Ragam Makalah
Aneka Ragam Makalah
 
Paper agama
Paper agamaPaper agama
Paper agama
 
Pertanyaan sederhana untuk pemikiran atheis (a question for atheism) dikonversi
Pertanyaan sederhana untuk pemikiran atheis (a question for atheism) dikonversiPertanyaan sederhana untuk pemikiran atheis (a question for atheism) dikonversi
Pertanyaan sederhana untuk pemikiran atheis (a question for atheism) dikonversi
 
Memahami islam
Memahami islamMemahami islam
Memahami islam
 
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanMakalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
 
Sistem religi dan ilmu gaib
Sistem religi dan ilmu gaibSistem religi dan ilmu gaib
Sistem religi dan ilmu gaib
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan
 
Kuliah i konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok
Kuliah i konsep_ketuhanan_dalam_islam_okKuliah i konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok
Kuliah i konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok
 
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran KetuhananKonsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
 
Alam semesta-24-10-11
Alam semesta-24-10-11Alam semesta-24-10-11
Alam semesta-24-10-11
 
Metafisika 3.b
Metafisika 3.bMetafisika 3.b
Metafisika 3.b
 
Konsep Tuhan dan Agama Lain Tentang Tuhan
  Konsep Tuhan dan Agama Lain Tentang Tuhan  Konsep Tuhan dan Agama Lain Tentang Tuhan
Konsep Tuhan dan Agama Lain Tentang Tuhan
 
jawaban
jawabanjawaban
jawaban
 
Hikmat Dalam Perjanjian Lama
Hikmat Dalam Perjanjian LamaHikmat Dalam Perjanjian Lama
Hikmat Dalam Perjanjian Lama
 

Viewers also liked

Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan BudayaManusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan BudayaSusanti Suhartati
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialDini Nur Hanifah
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialMuhyi Nurrasyid
 
Filsafat dan ilmu
Filsafat dan  ilmuFilsafat dan  ilmu
Filsafat dan ilmuifa lutfita
 
Kuliah fils pdd s2
Kuliah fils pdd s2Kuliah fils pdd s2
Kuliah fils pdd s2muhmidayeli
 
Penciptaan langit
Penciptaan langitPenciptaan langit
Penciptaan langitizzulsham
 
Perspektif islam tentang alam
Perspektif islam tentang alamPerspektif islam tentang alam
Perspektif islam tentang alamAriani Ghomaisha
 
Alquran dan alam semesta
Alquran dan alam semestaAlquran dan alam semesta
Alquran dan alam semestaSiswanti Jufri
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pjj_kemenkes
 
MPW1143 - Bab 2 pandangan semesta islam (mum)
MPW1143 - Bab 2 pandangan semesta islam (mum)MPW1143 - Bab 2 pandangan semesta islam (mum)
MPW1143 - Bab 2 pandangan semesta islam (mum)Mimi Mokhtar
 
Menyingkap Kebesaran Allah Pada Bulan dan Matahari (Ustaz Wan Hakimin)
Menyingkap Kebesaran Allah Pada Bulan dan Matahari (Ustaz Wan Hakimin)Menyingkap Kebesaran Allah Pada Bulan dan Matahari (Ustaz Wan Hakimin)
Menyingkap Kebesaran Allah Pada Bulan dan Matahari (Ustaz Wan Hakimin)Paradigma Ibrah Sdn. Bhd.
 
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarEtika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarAsida Gumara
 
Bumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semestaBumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semestaDwi Anom
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 

Viewers also liked (20)

Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan BudayaManusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
Manusia Sebagai Mahluk Sosial dan Budaya
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosialmanusia sebagai makhluk individu dan sosial
manusia sebagai makhluk individu dan sosial
 
Bab 3 a
Bab 3 aBab 3 a
Bab 3 a
 
Cinta
CintaCinta
Cinta
 
Filsafat dan ilmu
Filsafat dan  ilmuFilsafat dan  ilmu
Filsafat dan ilmu
 
Kuliah fils pdd s2
Kuliah fils pdd s2Kuliah fils pdd s2
Kuliah fils pdd s2
 
Penciptaan langit
Penciptaan langitPenciptaan langit
Penciptaan langit
 
Perspektif islam tentang alam
Perspektif islam tentang alamPerspektif islam tentang alam
Perspektif islam tentang alam
 
Alquran dan alam semesta
Alquran dan alam semestaAlquran dan alam semesta
Alquran dan alam semesta
 
Penciptaan alam semesta
Penciptaan alam semestaPenciptaan alam semesta
Penciptaan alam semesta
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
 
Penciptaan alam semesta
Penciptaan alam semesta Penciptaan alam semesta
Penciptaan alam semesta
 
MPW1143 - Bab 2 pandangan semesta islam (mum)
MPW1143 - Bab 2 pandangan semesta islam (mum)MPW1143 - Bab 2 pandangan semesta islam (mum)
MPW1143 - Bab 2 pandangan semesta islam (mum)
 
Perkembangan Drama
Perkembangan DramaPerkembangan Drama
Perkembangan Drama
 
Menyingkap Kebesaran Allah Pada Bulan dan Matahari (Ustaz Wan Hakimin)
Menyingkap Kebesaran Allah Pada Bulan dan Matahari (Ustaz Wan Hakimin)Menyingkap Kebesaran Allah Pada Bulan dan Matahari (Ustaz Wan Hakimin)
Menyingkap Kebesaran Allah Pada Bulan dan Matahari (Ustaz Wan Hakimin)
 
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarEtika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
 
Bumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semestaBumi dalam alam semesta
Bumi dalam alam semesta
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 

Similar to KONSEP TUHAN

Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanansamsaharsam
 
MANUSIA DAN DOSA.pptx
MANUSIA DAN DOSA.pptxMANUSIA DAN DOSA.pptx
MANUSIA DAN DOSA.pptxRoyDamanik2
 
KONSEP KETUHANAN,KEIMANAN, Manusia.ppt
KONSEP KETUHANAN,KEIMANAN, Manusia.pptKONSEP KETUHANAN,KEIMANAN, Manusia.ppt
KONSEP KETUHANAN,KEIMANAN, Manusia.pptYogaLesmana5
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxPutriAnjelani
 
Papi agama vs iman kristen
Papi  agama  vs  iman kristenPapi  agama  vs  iman kristen
Papi agama vs iman kristenikatiara
 
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02irfanrauf93
 
Buku Harun Yahya : Memahami Allah melalui akal
Buku Harun Yahya : Memahami Allah melalui akalBuku Harun Yahya : Memahami Allah melalui akal
Buku Harun Yahya : Memahami Allah melalui akalBMG Training Indonesia
 
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamWarnet Raha
 
Hakikat manusia dalam konsep kehidupan
Hakikat manusia dalam konsep kehidupanHakikat manusia dalam konsep kehidupan
Hakikat manusia dalam konsep kehidupanpkbm maritim
 
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...pjj_kemenkes
 
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02Henerasia Annisa
 
05 Darimana Kita Berasal - Nasihat Ustadz.pdf
05 Darimana Kita Berasal - Nasihat Ustadz.pdf05 Darimana Kita Berasal - Nasihat Ustadz.pdf
05 Darimana Kita Berasal - Nasihat Ustadz.pdfDjula1
 

Similar to KONSEP TUHAN (20)

Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan
 
MANUSIA DAN DOSA.pptx
MANUSIA DAN DOSA.pptxMANUSIA DAN DOSA.pptx
MANUSIA DAN DOSA.pptx
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
KONSEP KETUHANAN,KEIMANAN, Manusia.ppt
KONSEP KETUHANAN,KEIMANAN, Manusia.pptKONSEP KETUHANAN,KEIMANAN, Manusia.ppt
KONSEP KETUHANAN,KEIMANAN, Manusia.ppt
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan
 
Agama tauhid
Agama tauhidAgama tauhid
Agama tauhid
 
Memahami islam sbg worldview
Memahami islam sbg worldviewMemahami islam sbg worldview
Memahami islam sbg worldview
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptx
 
Tugas Agama Islam Ku
Tugas Agama Islam KuTugas Agama Islam Ku
Tugas Agama Islam Ku
 
Papi agama vs iman kristen
Papi  agama  vs  iman kristenPapi  agama  vs  iman kristen
Papi agama vs iman kristen
 
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02
 
Filsafat barat.pptx
Filsafat barat.pptxFilsafat barat.pptx
Filsafat barat.pptx
 
Buku Harun Yahya : Memahami Allah melalui akal
Buku Harun Yahya : Memahami Allah melalui akalBuku Harun Yahya : Memahami Allah melalui akal
Buku Harun Yahya : Memahami Allah melalui akal
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
Hakikat manusia dalam konsep kehidupan
Hakikat manusia dalam konsep kehidupanHakikat manusia dalam konsep kehidupan
Hakikat manusia dalam konsep kehidupan
 
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
 
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02
Mengenalallahlewatakal 090319115500-phpapp02
 
05 Darimana Kita Berasal - Nasihat Ustadz.pdf
05 Darimana Kita Berasal - Nasihat Ustadz.pdf05 Darimana Kita Berasal - Nasihat Ustadz.pdf
05 Darimana Kita Berasal - Nasihat Ustadz.pdf
 

KONSEP TUHAN

  • 2. Konsep Tuhan dalam Pandangan manusia 1. Socrates Socrates adalah filosof Yunani yang hidup dalam abad IV sebelum Masehi dan meninggal pada tahun 399 SM, dia terkenal dengan sebagai ahli fikir yang dalam sejarah pengetahuan mendapatkan tempat dan penghargaan sesuai dengan hasil karya dan fikirannya. Socrates adalah murid Phitagoras yang utama, dimana terkenal dengan semboyannya: “Kenalilah dirimu, dengan dirimu sendiri”.
  • 3. Pemikiran Socrates tentang eksistensi Tuhan Socrates mengatakan bahwa Tuhan sangat besar perhatiannya kepada makhluk-makhluk-Nya. Ia juga mengakatan: “Bagaimanakah engkau mengatakan bahwa Tuhan tidak memperhatikan makhlukNya, padahal engkau mengetahui bahwa Tuhan sudah memberikan sifat-sifat khas untuk manusia, yang tidak terdapat pada makhluk lainnya. Engkau wahai makhluk yang beroleh dua macam nikmat yang mahal sekali, apakah engkau mengira bahwa Tuhan tidak memperhatikan engkau dan tidak menyelenggarakan keperluanmu? Apalagi yang belum disebutkan Tuhan bagi engkau supaya insyaf akan yang demikian itu?
  • 4. Ke- Esaan Tuhan Socrates pada zamannya adalah orang yang berjuang untuk melarang penyembahan berhala dan menyuruh manusia menyembah Tuhan Yang Maha Esa serta berbuat kebaikan dan menghentikan kemungkaran. Rajanya adalah juga penyembah berhala, akan tetapi raja tidak marah pada Socrates, disebabkan Socrates dimata raja adalah orang yang baik perbuatannya. Akan tetapi, tindakan Socrates itu, membuat marah para kepala agama penyembah berhala dan berusaha memakai nama rakyat banyak untuk menyalahkan Socrates. Sebelas orang hakim rakyat menyuruh Socrates memilih hukumannya untuk mati, kemudian Socrates memilih racun untuk kematiannya.
  • 5. Plato (427-347 SM) Plato menggambarkan Tuhan sebagai Demeiougos (sang pencipta) dari alam ini dan sebagai Ide Tertinggi dari alam ide. Ide tertinggi ini menurut Plato adalah Ide Kebaikan. Sebagai murid Socrates, Plato berusaha mengembangkan dan lebih menyempurnakan pandangan-pandangan gurunya, dan sistem pemikiran merupakan puncak dari usaha-usaha orang sebelumya yang digabungkan dalam pemikiran sendiri.
  • 6. Konsep Tuhan menurut Plato  Menurut Plato segala keadaan di dunia ini tidaklah kekal dan selalu berubah karena itu dunia yang ditempati manusia ini adalah dunia bayangan yang dilawankan dengan dunia ide yang bersifat kekal dan tidak mengalami perubahan. Dalam mencari hakekat banda yang tetap berubah ini, Plato berfikir bahwa hanya benda-benda yang berada diluar alam, diluar ruang dan waktu, dapat menjadi realitas tertinggi.  Konsekwensi dari benda yang selalu berubah ini adalah bersifat baru, dan setiap yang baru mempunyai sebab yang ada penyebabnya, itulah Tuhan yang terbebas dari sifat baru. Tuhan adalah zat yang transenden dan merupakan realitas tertinggi, merupakan
  • 7. Konsep Tuhan menurut Plato Tuhan adalah zat yang transenden dan merupakan realitas tertinggi, merupakan esensi atau Ide dari yang Baik, dan alam merupakan partisipasi refelektif dari zat yang sempurna. Plato menyebutkan dalam kitab undangundangnya bahwa ada beberapa perkara yang tidak pantas bagi manusia apabila tidak mengetahuinya, yaitu antara lain bahwa manusia itu mempunyai Tuhan yang membuatnya. Tuhan itu mengetahui segala sesuatu yang diperbuat oleh sesuatu itu.
  • 8. Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles adalah murid terbaik Plato, sehingga banyak pemikiran-pemikiran gurunya yang memberinya pengaruh kuat pada filsafatnya. Meskipun demikian ia tidak kehilangan kekritisannya dalam menanggapi pemikiran Plato, sehingga akan tampak beberapa pandangannya yang berseberangan dengan gurunya.
  • 9. Konsep Tuhan menurut Aristoteles  Konsep Aristoteles tentang Tuhan didasarkan pada latar belakang ilmu pengetahuan, tidak didasarkan pada suatu religi tertentu. Bagi Aristoteles Tuhan sebagai substansi yang bersifat eternal terpisah dari dunia konkrit, tidak bersifat materi, tidak memiliki potensi; Tuhan adalah “Aktus Murni” yang hanya memperhatikan dirinya sendiri, Tuhan bukan personal yang menjawab doa-doa dan keinginan manusia.  Sebagai Aktus Murni, aktifitas Tuhan tidak lain kecuali melalui berpikir. Tuhan adalah “pemikiran yang sedang berpikir diatas pemikiran” (noesis noesos).
  • 10. Ibnu Taymiyyah Ibnu Taimiyah nama lengkapnya Abul Abbas Taqiuddin Ahmad bin Abdus Salam bin Abdullah bin Taimiyah al Harrani (lahir: 22 Januari 1263/10 Rabiul Awwal 661 H – wafat: 1328/20 Dzulhijjah 728 H), adalah seorang pemikir dan ulama Islam dari Harran, Turki. Menurut Ibnu Taimiyah; Tuhan (ilah) ialah sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya.
  • 11. Konsep Tuhan menurut Ibn Taimiyah Al-ilah ialah: yang dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepadaNya, merendahkan diri di hadapanNya, takut, dan mengharapkan-Nya, tempat berpasrah ketika berada dalam kesulitan, berdoa, dan bertawakal kepadaNya untuk kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari pada-Nya, dan menimbulkan ketenangan di saat mengingatNya dan terpaut cinta kepada-Nya
  • 12. Tuhan Menurut Agama-agama Wahyu Pengkajian manusia tentang Tuhan, yang hanya didasarkan atas pengamatan dan pengalaman serta pemikiran manusia, tidak akan pernah benar. Sebab Tuhan merupakan sesuatu yang ghaib, sehingga informasi tentang Tuhan yang hanya berasal dari manusia biarpun dinyatakan sebagai hasil renungan maupun pemikiran rasional, tidak akan benar.
  • 13. Konsep Tuhan dalam Al Qur’an Informasi tentang asal-usul kepercayaan terhadap Tuhan antara lain tertera dalam: 1. QS 21 (Al-Anbiya): 92, “Sesungguhnya agama yang diturunkan Allah adalah satu, yaitu agama Tauhid. Oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu agama, tetapi mereka telah berpecah belah. Mereka akan kembali kepada Allah dan Allah akan menghakimi mereka.
  • 14. Konsep Tuhan dalam Al Qur’an 2. QS 5 (Al-Maidah):72, “Al-Masih berkata: “Hai Bani Israil sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti mengharamkan kepadanya syurga, dan tempat mereka adalah neraka. 3. 3. QS 112 (Al-Ikhlas): 1-4, “Katakanlah, Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung pada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
  • 15. Pembuktian eksistensi Tuhan 1. Keberadaan Alam Membuktikan Adanya Tuhan  Setiap manusia normal percaya bahwa dirinya “ada” dan percaya pula bahwa alam ini “ada”. Dengan dasar itu dan dengan kepercayaan inilah dijalani setiap bentuk kegiatan ilmiah dan kehidupan. Jika percaya tentang eksistensi alam, maka secara logika harus percaya tentang adanya “Pencipta Alam”. Belum pernah diketahui adanya sesuatu yang berasal dari “tidak ada” tanpa diciptakan. Segala sesuatu bagaimanapun ukurannya, pasti “ada penyebabnya”. Oleh karena itu bagaimana akan percaya bahwa alam semesta yang demikian luasnya, “ada” dengan sendirinya tanpa pencipta?
  • 16. Pembuktian eksistensi Tuhan 2. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan Fisika Sampai abad ke-19 pendapat yang mengatakan bahwa alam menciptakan dirinya sendiri (alam bersifat azali) masih banyak pengikutnya. Tetapi setelah ditemukan “hukum kedua termodinamika” (Second law of Thermodynamics), pernyataan ini telah kehilangan landasan berpijak.
  • 17. “hukum kedua termodinamika” (Second law of Thermodynamics), Hukum tersebut dikenal dengan hukum keterbatasan energi atau teori pembatasan perubahan energi panas. Menurut hukum ini : energi panas selalu berpindah dari keadaan panas beralih menjadi tidak panas. Sedang kebalikannya tidak mungkin, yakni energi panas tidak mungkin berubah dari keadaan yang tidak panas menjadi panas. Perubahan energi panas dikendalikan oleh keseimbangan antara “energi yang ada” dengan “energi yang tidak ada”.
  • 18. “hukum kedua termodinamika” (Second law of Thermodynamics), Bertitik tolak dari kenyataan bahwa proses kerja kimia dan fisika di alam terus berlangsung, serta kehidupan tetap berjalan. Hal itu membuktikan secara pasti bahwa alam bukan bersifat azali. Seandainya alam ini azali, maka sejak dulu alam sudah kehilangan energinya, dan tidak akan ada lagi kehidupan di alam ini. Oleh karena itu pasti ada yang menciptakan alam yaitu Tuhan.
  • 19. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan Astronomi Benda alam yang paling dekat dengan bumi adalah bulan, yang jaraknya dari bumi sekitar 240.000 mil, yang bergerak mengelilingi bumi dan menyelesaikan setiap edarannya selama dua puluh sembilan hari sekali. Demikian pula bumi yang terletak 93.000.000.000 mil dari matahari berputar pada porosnya dengan kecepatan seribu mil per jam dan menempuh garis edarnya sepanjang 190.000.000 mil setiap setahun sekali. Di samping bumi terdapat gugus sembilan planet tata surya, termasuk bumi, yang mengelilingi matahari dengan kecepatan luar biasa.
  • 20. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan Astronomi • Matahari tidak berhenti pada suatu tempat tertentu, tetapi ia beredar bersama-sama dengan planet-planet dan asteroid mengelilingi garis edarnya dengan kecepatan 600.000 mil per jam. Di samping itu masih ada ribuan sistem selain “sistem tata surya” kita dan setiap sistem mempunyai kumpulan atau galaxy sendiri-sendiri. Galaxy-galaxy tersebut juga beredar pada garis edarnya. Galaxy dimana terletak sistem matahari kita, beredar pada sumbunya dan menyelesaikan edarannya sekali dalam 200.000.000 tahun cahaya.
  • 21. Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan Astronomi • Logika manusia dengan memperhatikan sistem yang luar biasa dan organisasi yang teliti, akan berkesimpulan bahwa mustahil semuanya ini terjadi dengan sendirinya, bahkan akan menyimpulkan bahwa di balik semuanya itu ada kekuatan maha besar yang membuat dan mengendalikan sistem yang luar biasa tersebut, kekuatan maha besar tersebut adalah Tuhan.