Dokumen tersebut membahas konsep Tuhan dalam beberapa agama seperti Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, dan Buddha. Islam meyakini Tuhan bernama Allah dan konsep ketauhidan, sedangkan Kristen memegang trinitas dan Yahudi masih belum mengetahui nama Tuhan pasti."
1. Pandangan Dunia Islam
ISLAMIC WORLD VIEW:
KONSEP ISLAM DAN
AGAMA LAIN TENTANG
TUHAN
• Ucu Mujahidah 1806173065
• Nadia Putri 1806283466
2. Konsep Tuhan dlm Islam, Perbandingan dgn Kristen, Yahudi, Hindu,
Budha dll
P O K O K
B A H A S A N Tentang ‘Nama Tuhan’ dalam Agama-Agama
Konsep Monotheisme dan Tauhid
3. Konsep Tuhan (Islam)
Mengucap Kalimat Syahadat
"La ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah“
”Katakanlah: `Dialah Allah, Yang Maha Esa`,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-
Nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tiada
pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan Dia.” (Al-Ikhlas :1-4).
Allah adalah nama diri (proper name)
dari Dzat Yang Maha Kuasa, yang
memiliki nama dan sifat-sifat tertentu
(asma wa sifat).
Tuhan, dalam Islam, dikenal dengan nama
Allah. Lafaz ‘Allah’( هللا
Konsep Tuhan dalam Islam tidak sama dengan konsep
Tuhan dalam agama-agama lain, seperti : Kristen, Yahudi,
Hindu, dan Budha.01
02
0304
05
4. • Agama Kristen memegang paham Trinitas.
Trinitas / Trinity, 3 pribadi, yaitu :
“The coexistence of Father, Son, and Holy Spirit in the Unity of the Godhead” (The Interpreter’s Dictionary
of the Bible).
1. Tuhan Bapa : Allah pencipta sekalian alam.
2. Anak Tuhan : Tuhan atau firman yang hidup bersama-sama manusia yang datang ke dunia
sebagai ‘juru selamat.
3. Ruhul kudus : “Roh Allah” yang boleh masuk ke dalam peribadi orang suci.
(Konsili Nicea 325)
Dalam Al-Kitab (Bible) banyak memberikan kepastian bahwa Tuhan itu Esa :
“Hear O Israel : the Our God, the Lord is one. Love the Lord Your God with all your heart and with all your
soul and with all your strengh”. (Mark 12 : 28-30).
Konsep Tuhanan (Kristen)
5. Pada agama Yahudi, hingga kini, masih belum menemukan dan berspekulasi
tentang nama Tuhan mereka. Dalam konsep Judaism (agama Yahudi), nama Tuhan
tidak dapat diketahui dengan pasti. Kaum Yahudi modern hanya menduga-duga,
bahwa nama Tuhan mereka adalah Yahweh. Harold Bloom, dlm buku terkenalnya,
Jesus and Yahweh, juga menulis, bahwa YHWH adalah nama tuhan yang tidak
pernah bisa diketahui bagaimana mengucapkannya.
Konsep Tuhan (Yahudi)
6. • Konsep Tuhan dalam agama Hindu tidaklah pasti, mereka ada yang percaya pantheisme,
monotheisme, politheisme dan bahkan atheisme. Kaum Hindu Bali biasa menyebut Tuhan mereka
dengan panggilan “Idha Sang Hyang Widhi Wasa” atau Brahman. Sedangkan panggilan Sang
Hyang Widhi yang terkenal dengan sebutan “Trimurti” yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa. Konsep
Trimurti ini sama deengan konsep Trinitas yang mempercayai Tuhan itu tiga tapi satu.
Konsep Tuhan (Hindu)
7. • Dalam agama Budha Tuhan tidak bernama.
• Budha tidak menyebutkan nama Tuhannya dengan sebutan tertentu. Tapi mereka meyakini
bahwa Tuhan itu Sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak dijelmakan, tidak diciptakan, Yang Mutlak.
Tuhan Yang Maha Esa di dalam agama Budha adalah Anatman (tanpa Aku), suatu yang tidak
berpribadi, suatu yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun.
Konsep Tuhan (Budha)
8. Konsep Tuhan (Yunani)
Get a modern
PowerPoint
Presentation that
is beautifully
designed.
Paham
Epicurean
(Epicurus)
Paham
Aristotle
gods exist, since that is the common
opinion of mankind, but they have no
concern for the world and what
happens in it, for that would disturb
their divine happiness and tranquility
Tuhan disebut sebagai “unmoved mover”,
(penggerak yang tidak bergerak), Tuhan
yang ada dalam pikiran manusia, yang
berarti bahwa ketika manusia tidak berfikir
Tuhan, maka Tuhan itu tidak ada.
9. “Nama Tuhan” dalam Islam, Yahudi, dan Kristen
Nama Tuhan masih
diperdebatkan,
diduga bernama
Yahweh karena
bertuliskan YHWH
namun tidak
diketahui cara
pengucapannya
Yahudi
Allah, dilafadzkan
secara khusus dan
digunakan secara
seragam oleh
ummat Muslim
sedunia
Islam
Tidak seragam.
Allah, God, Lord
Kristen
Easy to change colors, photos and Text.
12. Konsep Monotheis
Monotheisme artinya meyakini bahwa tuhan itu esa, satu, tunggal. Secara
etimologi monoteisme berasal dari bahasa Yunani
monos (satu, tunggal) dan theos (Tuhan)
Dan berkuasa atas segala yang ada di dunia ini. Namun monotheismen ini
pemahaman tentang keesaan tuhan yang bersifat umum, yang didalamnya
juga masih terbagi – bagi dalam beberapa bagian. Misal faham agnostic
yang meyakini adanya Tuhan dan keesanNya, namun tidak meyakini
perlunya agama untuk menyembah tuhan. Kemudian dalam agama Masrani,
yang meyakini keesaan Tuhan sebgai trinitas, yaitu tiga perwujudan dalam
satu. Ada pula agama hindu yang meyakini keesaan tuhan namun
mengatakan tuhan bermanifestasi dalam berbagai macam bentuk untuk
menyampaikan maksudnya. Akidah seperti ini merupakan akidah yang
yang bertentangan dengan akidah islam.
MONOTHEISME
14. Mengenal
Tauhid
Tauhid secara bahasa, adalah kata benda (nomina) yang berasal dari
perubahan kata kerja wahhada–yuwahhidu, yang bermakna ‘menunggalkan
sesuatu’ Jika dikatakan wahhada syai’a artinya menjadikan sesuatu itu satu.
Sedangkan menurut syariat berarti mengesakan Allah dalam sesuatu yang
merupakan kekhususan bagi-Nya berupa rububiyah, uluhiyah, dan asma’ wa
shifat ( Al-Qaulul Mufiiid Syarh Kitabi At-Tauhid I/7).
Kata tauhid sendiri merupakan kata yang terdapat dalam hadits-hadits Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana dalam hadits Mu’adz bin Jabal
radhiyallahu’anhu, “Engkau akan mendatangi kaum ahli kitab, maka jadikanlah
materi dakwah yang kamu sampaikan pertama kali adalah agar mereka
mentauhidkan Allah”. Demikan juga dalam perkataan sahabat Nabi,
“Rasulullah bertahlil dengan tauhid”. Dalam ucapan beliau labbaika
Allahumma labbaika, labbaika laa syariika laka labbaika, ucapan talbiyah yang
diucapkan ketika memulai ibadah haji. Dengan demikian kata tauhid adalah
kata syar’i dan terdapat dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
(Syarh Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyah li Syaikh Shalih Alu Syaikh 63).
15. Penerapan Tauhid Dalam Al-Qur’an
Penerapan Tauhid
Asma Wasifat
Apakah kamu mengetahui
ada seorang yang sama
dengan Dia?
Penerapan Tauhid
Rububiyah
Rabb (yang menguasai)
langit dan bumi
Penerapan Tauhid
Uluhiyah
Maka sembahlah Dia dan
berteguh hatilah dalam
beribadah kepada-Nya
ِضأرَ أاْلَو ِتاَاوَمَّسال ُّبَروامامُهْنيب
ُهأدُبأعاَفأرِبَطأصاَوَداَبِعِلِِ ِِتُِ َل ُمَلأعَِت ألَهاّيِمَس
QS.Maryam: 65
17. Pembagian Tauhid
ِ بأفعال هللا إفراد
“Mengesakan Allah dalam
perbuatan-Nya”. Maksudnya
adalah meyakini hanya Allahlah
yang bisa melakukan perbuatan-
perbuatan yang menjadi
kekhususann-Nya, seperti
menciptakan makhluk,
mengaturnya, memberi rezeki,
memberi manfa’at, menimpakan
musibah/keburukan,
menghidupkan, mematikan, dan
lainnya yang menjadi kekhususan
Allah.
Tauhid
Rububiyah
Tauhid
Uluhiyah
Tauhid
Asma
Wasifat
“Mengesakan Allah dalam
beribadah kepada-Nya”.
Maksudnya adalah meyakini hanya
Allahlah yang berhak diibadahi,
tidak boleh mempersembahkan
peribadatan kepada selain-Nya
dalam bentuk ibadah lahiriyah
maupun yang batin, ucapan
maupun perbuatan.
بالعبادة هللا إفراد
“Tauhid Nama dan Sifat adalah mengesakan Allah
dalam nama-nama-Nya yang terindah dan sifat-
sifat-Nya yang termulia,yang bersumber dari Al-
Qur`an dan As-Sunnah,dan beriman terhadap
makna-makna dan hukum-hukumnya”. Maksudnya
adalah meyakini hanya Allahlah yang memiliki
nama yang husna (terbaik) dan sifat
yang ‘ulya (paling tinggi/sempurna). Sedangkan
selain Allah tidaklah berhak dikatakan memiliki
nama dan sifat tersebut.
الحسنى ِ بأسمائ هللا إفراد
القرآن في الواردة العلى ِ وصفاِت
بمعانيها واإليمان ،والسنة
وأحكامها
18. Dalil Tauhid Rububiyah
2
3
4
1
“Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb semesta alam.” [Al-A’raaf: 54]
ر ُ هَّللا كاربت ۗ ُرْم ْاْلو ُقْلخْال ُهل َلأَييمالَْال ُّ ب
ي ام يهينُود َْيم َوُعْدت َييذهالو ۚ ُكْلُمْال ُهل ْمُكُّ بر ُ هَّللا ُمُكيلَٰذيريمْْيِ َْيم َوُكيلْم
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rizkinya.” [Huud: 6]
ير ي هَّللا ىلع هَليإ يض ْر ْاْل ييف هةباد َْيم امواهُِ ْز
“Segala puji bagi Allah Rabb (Penguasa) semesta alam.” [Al-Faatihah :2]
َييمالَْال يبر ي ه يّلِل ُدْمحْال
“…Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah Rabb-mu, milik- Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah, tiada mempunyai
apa-apa walaupun setipis kulit ari.” [Faathir: 13]
19. Dalil Tauhid Uluhiyah
2
3
4
1
“Dan Rabb-mu adalah Allah Yang Maha Esa, tidak ada sesembahan yang diibadahi dengan benar melainkan Dia,
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” [AlBaqarah: 163].
أمُكُهََٰلِإَوِ ََٰلِإد ِاحَوَۖلَِ ََٰلِإَّلِإَوُهَّالرُن ََٰمحأُمي ِحَّالر
ديهشُ هَّللاُههنأَلهَٰليإهَليإوُهُةكيئَلمْالووُلوُأويمْليَْالميئاِايْْسيقْاليبَۚۚلهَٰليإهَليإوُهُيز يزَْالُمييكحْال
“Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapakmu mengada-adakannya, Allah tidak
menurunkan suatu keterangan pun untuk (menyembah)nya…” [An-Najm: 23]
آبو ْمُتْنأ اوهُمُتْيهمس ٌءامْسأ هَليإ ييه َْيإُس َْيم اهيب ُ هَّللا لزْنأ ام ْمُكُؤاَاْْل
“(Kuasa Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari
Allah, itulah yang bathil, dan sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar.” [Al-Hajj: 62]
ُود َْيم َوُعْدي ام هَأو ُّ قحْال وُه هَّللا هَأيب كيلَٰذيلَْال وُه هَّللا هَأو ُليْابْال وُه يهينيبكْال ُّ يُير
“Allah menyatakan bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-
orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain-Nya, Yang Maha Perkasa lagi
Mahabijak-sana.” [Ali ‘Imran: 18].
20. Dalil Tauhid Asma Wa Sifat
2
3
4
1 “Hanya milik Allah asmaa-ul husna [Nama-nama yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah.], Maka bermohonlah kepada-Nya dengan
menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Kelak mereka
akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Al-A’raf:180)
ُنَاك اَم َن أوَزجأُيَس ِِ ِئاَمأسَأ يِف َُوند ِحألُي َِينذَّلا واُرَذَو اَهِب ُهُوعأداَف ىَنأسُحألا ُءاَمأسَ أاْل ِ َّ ِّلِلَوَمأعَي واَونُل
يِف أمُكُؤَرأذَي ااجَوأزَأ ِامَعأنَ أاْل َنِمَو ااجَوأزَأ أمُكِسُفأنَأ أنِم أمُكَل َلَعَج ِضأرَ أاْلَو ِتاَوَمَّسال ُرِاطَفَل ِِ ُير ِصَبألا ُعيِمَّسال َوُهَو ءأيَش ِِ ِلأثَِمك َأسي
“ Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” [Al-Ikhlas: 04]
دَحَأ اوُفُك ُِ َل أُنكَي أمَلَو
“Dia memiliki sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [Ar-Rum: 27]
ْال وُهو يض ْر ْاْلو يتااومهسال ييف ىْلع ْاْل ُلثمْال ُهلوُمييكحْال ُيز يزَ
“ (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-
pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha
mendengar dan melihat”. [Asy-Syura: 11].
21. Hubungan Tauhid Rububiyyah dengan
Uluhiyah
ِتوحيدالربوبيةلِتوحيد مسِتلزماْللوهية
Mengesakan Allah dalam rububiyyah-Nya mengharuskan
mengesakan-Nya dalam uluhiyyah-Nya
Hubungan Tauhid Uluhiyah
Dengan Rububiyyah
لِتوحيد مِتضمن اْللوهية ِتوحيدالربوبية
“Mengesakan Allah dalam uluhiyyah-Nya
mengandung pengesaan-Nya
dalam rububiyyah-Nya”
Hubungan Tauhidul Asma` was
Shifat dengan Rububiyah dan
Uluhiyah
للنوعين شامل والصفات اْلسماء ِتوحيد
“Mengesakan Allah dalam nama dan
sifat-Nya mencakup kedua macam
tauhid yang lainnya (Tauhid
Rububiyyah dan Uluhiyyah sekaligus)”.
Hubungan Antar Ketiga Macam Tauhid
*Dalam nama-nama Allah dan sifat-sifat
Nya ada yang menunjukkan Uluhiyyah-
Nya, seperti Allah, Al-Gafur, At-Tawwab.
Menunjukkan Rububiyyah Allah, seperti Al-
Khaliq, Ar-Razzaq, dan yang lainnya.
*Setiap orang yang mentauhidkan Allah dalam
peribadatan dan tidak melakukan kesyirikan, pastilah
terkandung keyakinan dalam hatinya bahwa Allahlah satu-
satunya Dzat yang menciptakan dan memiliki alam
semesta, mengaturnya, memberi rezeki kepada makhluk-
Nya. Ini berarti ia meyakini bahwa satu-satunya Tuhan
yang berhak disembah adalah Allah yang Esa
dalam rububiyyah-Nya, tidak ada tandingan-Nya,
*Barangsiapa yang meyakini keesaan Allah dalam rububiyyah-Nya,
yaitu meyakini bahwa Allah itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam
menciptakan makhluk, memberi rezeki, menghidupkan dan lainnya
yang menjadi kekhususan Allah, maka keyakinan tersebut
mengharuskannya mentauhidkan-Nya dalam segala bentuk
peribadatan.
22. هللا ورحمة عليكم والسَلم
Thank You!
Semoga Bermanfaat Dan Mendapat Keberkahan Ilmu.