SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
Filasafat Ketuhanan
 Pemikiran tentang Ketuhanan berarti membicarakan masalah
keimanan sekaligus filsafat
 Filsafat adalah: pengetahuan tentang yang benar (knowkedge of
truth) yaitu “Usaha menemukan dan menggali kebenaran secara
radikal dengan menggunakan sarana akal, menerangkan sesuatu
yang benar dan indah.
 Sedangkan untuk mengungkap kebenaran Tuhan atau Iman hanya
dapat diperoleh melalui hati atau keyakinan, hal ini bukan berarti
filsafat tidak akan bisa menemukan keimanan, namun dengan akal
diharapkan dapat mempertegas keimanan seseorang.
 Cara memperoleh kebenaran filsafat dengan akal, sedang agama
melalui perangkat wahyu dan hadist yg kemudian di imani dan
direnungkan sehingga ditemukan suatu kebenaran yg mutlak.
Sedangkan obyek filsafat dan agama sama yaitu mencari kebenaran
, kebaikan dan keindahan.
 Tuhan dalam filsafat sudah disinggung sejak zaman Plato dan Aristoteles yang
Monoisme; yaitu mengikuti faham keesaan sumber alam semesta, atau zat yang
wajibul wujud atau keadaanya Mutlak ada.
 Diteruskan muridnya Platinos yang mengasumsikan bahwa di balik realita nyata
dunia ini ada The One atau yang maha satu yaitu Tuhan.
 Menurut Platinos: “filsafat yang termulia dan tertinggi derajatnya adalah filsafat
utama, yaitu ilmu tentang yang benar pertama (al-haqqul awwalu), yang menjadi
sebab bagi segala yang benar, (Harun Nasution, 1978:16).
 disini tampak benang merah pemikiran filsafat dengan agama dan lahirlah filsafat
islam yang Tokohnya antara lain: Al Kindi, al-farabi, Ibnu Sina, Al-Ghozali dan
Ibnu Rusyd
 Tuhan menurut Al-Kindi adalah pencipta yang tidak mempunyai permulaan
(Qadim). Sedangkan alam tidak kekal di zaman lampau tetapi mempunyai
permulaan (al Hudust).
 Hal ini senada dengan pernyataan Platinos yg menyatakan bahwa yang maha satu
adalah sumber dari alam dan sumber dari segala yang ada; alam adalah emanasi dari
yang maha satu .
Siapakah Tuhan Itu?
 Platinos mengasumsikan bahwa dibalik realitaas
nyata dunia ini ada The one atau yang maha satu
yaitu Tuhan yang merupakan sumber dari alam
dan sumber dari segala yang benar (The first
truth:alhaqqul awwalu): yang benar pertama:
Filsafat Tertinggi (al-Kindi dan Platinos).yaitu
yang yang menjadi sebab bagi segala yang benar
 Sesuai faham di dalam Islam, Tuhan menurut al-
Kindi adalah “pencipta,” alam menurut al-kindi
bukan kekal di zaman lampau (qadim) tetapi
mempunyai permulaan, oleh karena itu al-kindi
dalam hal ini lebih dekat pada falsafat Platinos
Tuhan dalam sejarah Pemikiran Manusia
 Tuhan di konsepsikan dalam istilah berbeda-beda;Ada
agama langit (samawi), ada agama bumi (ardhi), Ada
kepercayaan dan keyakinan tentang segala yang menguasai
keadaan atau lingkungan
 Konsep tentang tuhan melahirkan aliran-aliran pemikiran
(Filsafat) seperti teismus, deismus ateismus dan
agnocticismus (keyakinan “ kita tidak akan dapat
mengetahui tuhan dan mustahil membuktikan Tuhan itu ada
atau tidak ada)
 Perkembangan pemikiran agama di dunia Barat; yang
kemudian lahir teori evolusionisme, yaitu proses
kepercayaan dari tingkat yanng sederhana kemudian
berkembang menjadi sempurna
Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan Menurut
teori evolusionisme (Max Muller dan E.B.Taylor):
 Dinamisme; mengakui adanya kekuatan pada benda, yang
berpengaruh terhadap kehidupan.
 Animisme; mempercayai adanya peran roh dalam kehidupan.
 Politeisme; roh yang lebih dari yang lainnya yang disebut dewa
dengan bidang kekuasaan masing-masing.
 Henoteisme; satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang disebut
Tuhan, namun masih mengakui Tuhan bangsa lain. (Tuhan tingkat
nasional).
 Monoteisme; hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh bangsa
(bersifat internasional).
Kepercayaan dalam filsafat
 Deismus; pandangan bahwa Tuhan adalah pencipta alam, tapi setelah
alam ini diciptakan tuhan tidak ikut andil dan bertanggung jawab di
dalamnya, manusia dan alam ciptaanlah yang bertanggung jawab.
 Teismus; pandangan yang mempercayai adanya tuhan dan tuhan
adalah pencipta alam sekaligus pemeliharanya, menurutnya Tuhan
adalah wujud tertinggi yang maha sempurna dan absolut dia berada di
luar dan di dalam alam jadi ada interalsi antara Tuhan dengan alam
 Panteisme; pandangan bahwa seluruh alam ini adalah Tuhan dan
tuhan adalah seluruh alam. Pan artinyaseluruh, theo artinya tuhan
dan ismus artinya paham, namun pentheisme berbeda dengan
wahdatul wujud, dalam pandangan ini alam bukan tuhan tetapi bagian
dari tuhan
Menentang teori evolusi dalam agama, Pemikiran andrew
lang”pemahaman manusia tentang tuhan itu melalui relevansi wahyu”
Pemikiran tentang Tuhan di dunia modern
 Di pandang sudah taken for granted tetapi peranan tuhan dalam
kehidupan sudah dilupakan dan tidak dilibatkan secara dalam
kausalitas kehidupan, sehingga terjadilah pemisahan antara agama
dengan kehidupan yang disebut sekulerisme.
 Istilah Sekulerisme di kenalkan pertama oleh George Jacob Holyoake
pada tahun 1846 adalah sistem etik yang didasarkan pada prinsip
moral alamiah dan terlepas dari agama wahyu atau supernaturalisme
(esiklopedi America ;1980;521)
Konsep Tuhan menurut istilah dalam al-Qur’an:
 Ilah, Tuhan (bhs Arab) 0byek yang diagungkan atau dipentingkan manusia,
sehingga manusia rela dikuasainya. bisa berarti benda baik abstrak (nafsu) maupun
nyata (manusia). seperti surah al-Jatsiyah ayat 23:
 ََ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫أ‬
َ
‫ن‬َ‫م‬
َ
َ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬
َ
‫ه‬َ‫ه‬َ‫ل‬‫إ‬
َ
‫اه‬َ‫و‬َ‫ه‬
 Artinya: “maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai Tuhan…?
 Surat al-Qashas ayat 38, perkataan ilah dipakai Fira'un untuk menuhankan dirinya:
 َ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬
َ
‫ن‬ ْ‫َو‬‫ع‬ْ‫ر‬‫ف‬
‫ا‬َ‫ي‬
‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬
ََ
‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬
‫ا‬َ‫م‬
َ
‫ت‬ْ‫م‬‫َل‬‫ع‬
‫م‬‫ك‬َ‫ل‬
َْ‫ن‬‫م‬
َ
‫ه‬َ‫ل‬‫إ‬
‫ي‬‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬
 Artinya: dan fir’aun berkata “wahai kaumku , aku tidak mengetahui tuhan
bagimu selain aku…
 Ibnu Taymiyah memberikan definisi al-Illah sebagai berikut:
 Al-Illah ialah yang dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepadaNya,
merendahkan diri, takut dan mengharapkanNya, padanya tempat berpasrah ketika
dalam kesulitan, berdo’a, dan bertawakkal kepadaNya untuk kemaslahatan diri,
meminta perlindungan dariNya, dan menimbulkan ketenangan disaat mengingat
dab terpaut cinta kepadaNya. (imaduddin, 1880:56)
 Pengembaraan spiritual nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan dan
berakhir pada keyakinan yang murni dan tulus atau Hanif, yaitu
ketundukan kepada Allah sebagai satu-satunya zat yang diimani, yang
disembah dan tempat segala-galanya bergantung semua urusan.
dikisahka dalam surat al-An'am ayat 75-79:
 َ
َ‫ي‬‫ل‬َ‫َو‬‫ض‬ْ‫ر‬َ‫أل‬‫ا‬َ‫َو‬‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫َال‬َ‫وت‬‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ََ‫م‬‫ي‬‫اه‬َ‫ر‬ْ‫ب‬‫يَإ‬‫ر‬‫َن‬َ‫ك‬‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫و‬
ََ‫ين‬‫ن‬‫وق‬‫م‬ْ‫ل‬‫َا‬َ‫ن‬‫َم‬َ‫ون‬‫ك‬
{
75
}
ََّ‫ن‬َ‫ج‬َ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬
َ
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ََ‫ل‬َ‫ف‬َ‫اَأ‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫ي‬‫ب‬َ‫اَر‬َ‫ذ‬‫ـ‬َ‫ه‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ًَ‫ا‬‫َب‬‫ك‬ ْ‫َو‬‫ك‬َ‫ى‬َ‫أ‬َ‫َر‬‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫َال‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
ََ‫ين‬‫ل‬‫َافآف‬ُُّّ ِ‫َ اَأ‬
{
76
}
ََ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ىَا‬َ‫أ‬َ‫اَر‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬
ََ‫يَر‬‫ن‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬َْ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ن‬‫ئ‬َ‫ل‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ََ‫ل‬َ‫ف‬َ‫اَأ‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫ي‬‫ب‬َ‫اَر‬َ‫ذ‬‫ـ‬َ‫ه‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ًَ‫ا‬‫غ‬‫از‬َ‫ب‬
ََ‫ين‬‫ال‬َّ‫ض‬‫َال‬‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫َا‬َ‫ن‬‫َم‬َّ‫ن‬َ‫ن‬‫و‬‫يَألك‬‫ب‬
{
77
}
َ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬
َ
َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫اَأ‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫اَأ‬َ‫ذ‬‫ـ‬َ‫ه‬َ‫ي‬‫ب‬َ‫اَر‬َ‫ذ‬‫ـ‬َ‫ه‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ًَ‫ة‬َ‫غ‬‫از‬َ‫ب‬َ َ
‫س‬ْ‫َّم‬‫ش‬‫ىَال‬َ‫أ‬َ‫ر‬
َ
ْ‫ش‬‫اَت‬َّ‫م‬‫َم‬ٌ‫ء‬‫ي‬‫ر‬َ‫ب‬َ‫ي‬‫ن‬‫َإ‬‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬َ‫ا‬َ‫ي‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ ْ‫ت‬
َ
‫ك‬‫ر‬
ََ‫ون‬
{
78
}
َََِ َ
‫ض‬ْ‫ر‬َ‫أل‬‫ا‬َ‫َو‬‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫َال‬َ‫ر‬َ‫ط‬َ‫ف‬َ‫ي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫َل‬َ‫ي‬‫ه‬ْ‫ج‬َ‫َو‬‫ت‬ْ‫ه‬َّ‫ج‬َ‫يَو‬‫ن‬‫إ‬
َ
ْ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ا‬َ‫م‬َ‫َو‬ً‫ا‬‫يا‬‫ن‬
 Artinya:” dan begitulah Kami perlihatkan kepada Ibrahim kerajaan
langit dan bumi, dan supaya Ibrahim termasuk orang-orang yang
yakin ketika malam gelap, dilihatnya sebuah bintang, katanya” inikah
Tuhanku?. Tetapi setelah bintang itu tenggelam diapun berkata, “aku
tidak menyukai yang tenggelam”. Dan setelah bulan terbit, dia berkata
inikah Tuhanku? Dan ketilka bulan itu tenggelam maka dia berkata”
sesungguhnya jika Tuhan tidak memberi petunjukkepadankutentu aku
termasukkaum yang sesat…….
Siapa Tuhan yang benar menurut al-Qur’an?
 Thaha ayat 14:
 ََ‫يَو‬‫ن‬ْ‫د‬‫ْب‬‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ا‬َ‫ن‬َ‫َأ‬ َّ
‫ ا‬‫َإ‬َ‫ه‬َ‫ل‬‫َإ‬ َ
‫َ ا‬ َّ
‫اََّللا‬َ‫ن‬َ‫يَأ‬‫ن‬َّ‫ن‬‫إ‬
َ‫ي‬‫ر‬ْ‫ك‬‫ذ‬‫َل‬ََ َ
َََّّ‫َال‬‫م‬‫ق‬َ‫أ‬
 Artinya : Sesungguhnya Akulah Allah Tidak ada Ilah
(Tuhan) melainkan Aku. oleh karena itu sembahlah
Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu“
 Tauhid adalah ajaran islam yang menjelaskan bahwa
Alloh adalah satu-satunya tempat bergantung semua
kehidupan, (menusia, jin, malaikat, zat, partikel,
benda-benda) semua ciptaan Allah baik yang makro
maupun kikro yang ghaib maupunyang nyata, yang
hidup maaupun yang mati bergantung kepada Alloh,
Dia-lah tempat bermula dan kembali .
 Perkataan Allah nama Tuhan yang sesungguhnya
disebutkan dalam al-Qur’an senyak 2,500 kali
Pembuktian Wujud Tuhan
 ََ‫يَو‬‫ب‬َ‫َر‬‫ر‬ْ‫م‬َ‫َأ‬ْ‫ن‬‫َم‬‫وح‬ُّ‫َالر‬‫ل‬‫َق‬‫وح‬ُّ‫َالر‬‫َن‬‫ع‬ََ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬
ًََ‫ي‬‫ل‬َ‫ق‬ََّ‫ ا‬‫َإ‬‫م‬ْ‫ل‬‫ع‬ْ‫ل‬‫نَا‬‫مَم‬‫يت‬‫وت‬‫اَأ‬َ‫م‬
{
85
}
 Artinya: “ mereka bertanya kepadamu (muhammad)
katakanlah: ruh itu urusan tuhanku, dan semua tidak diberikan
pengetahuan (dariNya melainkan sedikit”
 Karena keterbatasan ilmu manusia maka Allah melarang
memikirkan ZatNya, tetapi justru Allah menyuruh memikirkan
ciptaanNya”Tafakkarufii khalqillahi walaa tafakkaruu fi
zatihi”
 Karena dengan memikirkan ciptaannya maka secara implisit
manusia dituntut untuk selalu meningkatkan kecerdasan
potensialnya (rasional dan emosional) yaitu menemukan
kebenaran(alhaqq), kebaikan (al-husn), keindahan (aljamil),
yang semuanya ada pada sifat-sifat Alloh.
 Adanya alam serta organisasinya yang menakjubkan dan
rahasianya yang pelik pasti ada sesuatu kekuatan yang telah
menciptakannya.
 Menurut al-Kindi ada tiga jalan untuk membuktikan adanya Tuhan;
yaitu, baharunya alam, keaneka ragaman dalam wujud, dan kerapian
alam.
 Menurut Ibnu Rusyd untuk membuktikan wujud Tuhan
menggunakan Dalil Nidham yang disebut juga Inayah wa al Ikhtira
yang artinya pemeliharaan dan penciptaan;
 Dalil Inayah, adalah teori yang mengarahkan manusia agar mampu
menghayati wujud Allah melalui penghayatan dan pemahaman alam
untuk manusia, karena alam ini terjadi bukan dengan kebetulan,
tetapi diciptakan dengan rapi dan teratur atas ilmu dan
kebijaksanaan. firman Allah dalam surat Lukman ayat 20;
 َ
‫اَف‬َ‫م‬َ‫َو‬‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫يَال‬‫اَف‬َّ‫م‬َ‫م‬‫ك‬َ‫ل‬ََ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ََ َّ
‫ََّللا‬َّ‫ن‬َ‫اَأ‬ ْ‫و‬َ‫ر‬َ‫ت‬َْ‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬
‫ا‬َ‫ظ‬َ‫ه‬َ‫م‬َ‫ع‬‫َن‬ْ‫م‬‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََ‫غ‬َ‫ب‬ْ‫س‬َ‫أ‬َ‫َو‬‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫يَاأل‬
ًَََ‫ر‬‫ه‬
ََ‫َو‬‫م‬ْ‫ل‬‫َع‬‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬‫َب‬ َّ
‫يََّللا‬‫َف‬‫ل‬‫اد‬َ‫ج‬‫نَي‬َ‫م‬َ‫اس‬َّ‫ن‬‫َال‬َ‫ن‬‫م‬َ‫َو‬ً‫ة‬َ‫ن‬‫اط‬َ‫ب‬َ‫و‬
َ‫ير‬‫ن‬ُّ‫م‬َُّ ‫ا‬َ‫ت‬‫َك‬ َ
‫ ا‬َ‫ًىَو‬‫د‬‫َه‬ َ
‫ ا‬
{
20
}
 Artinya:tidakkah kamunperhatikan sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan apa yang dilangit dan apa yang di
bumi dan menyempurnakan untukmu nikmatNya. Dan
diantaramanusia ada yang membantah tentang keesaan Alloh
tanpailmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi
penerangan.
 Dalil Ikhtira, adalah teori yang mengarahkan manusia agar
mampu menghayati wujud Allah melalui penghayatan dan
pemahaman keserasian atau keharmonisan aneka ragam.
sebagaimana firman Allah dalam surat al-Ghasiyah ayat 17-
22:
 َ ْ‫ت‬َ‫ق‬‫ل‬‫َخ‬ َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫ل‬‫ب‬ ْ
‫ىَاْل‬َ‫ل‬‫َإ‬َ‫ون‬‫ر‬‫نظ‬َ‫ي‬َ َ
ََ‫ف‬َ‫أ‬
{
17
}
َ ْ‫ت‬َ‫ع‬‫ف‬‫َر‬ َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ىَال‬َ‫ل‬‫إ‬َ‫و‬
{
18
}
َ ْ‫ت‬َ‫ب‬َّ‫َن‬ َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫ال‬َ‫ب‬‫ج‬ْ‫ل‬‫ىَا‬َ‫ل‬‫إ‬َ‫و‬
{
19
}
َْ‫ت‬َِ‫ط‬‫َس‬ َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫ىَاأل‬َ‫ل‬‫إ‬َ‫و‬
 Artinya: maka apakah mereka tidak memperhatikan unta
bagaimana diciptakan, da langit bagaimana ia ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana dia ditegakkan? Dan
bagaimana bumi bagaimana ia dihamparkan….
 Dalil Logika ilmu kalam mengatakan bahwa tidak ada yang
tidak ada, karena tidak ada itu ada, artinya tidak ada itu
keadaan yang ada, pembuat ada. mesti ada dan mustahil
pembuat ada itu tidak ada. Pembuat pertama dari pada yang
ada dan tidaka ada itu adalah wajibul wujud atau mutlak
adanya, yang musti ada dengan sendirinya.
 Ma’rifatullah melalui fikr dan dikr: ini merupakan laangkah
praktis lewaat kesadara hati dan akal, yaitu dengan jalan
perenungan ayat-ayat kauniyah dan qauliyah secara terus-
menerus sehingga ditemukan adanya kesadaran akan Tuhan
 Dapat dilakukan dengan cara membaca, melakukan hipotesa,
penyelidikan, eksperimen, penyususnan teori tentang alam
sesuai dengan klasifikasi bidang-bidang dalam ilmu
pengetahuan dll.
 Berangkat dari berfikir induktif yaitu berfikir dari hal-hal yang
khusus dan bertindak yang konkret inilah maka manusia akan
sampai pada kesimpula-kesimpulan yang bersifat umum akan
diperoleh suatu kebenaran, kebaikan dan keindahan yang
bersifat absolut yang ada pada Tuhan ( the ultimate reality)
 Dalam logika islam proses tersebut dikenal dengan dengan
istilah “al-isytisyhad bi al-syahid’alal ghaib” (mengajukan
bukti-bukti empiris untuk menetapkan adanya realitas ghaib)
Keimanan dan Ketakwaan
 Apa iman itu?
 Bahasa------> percaya
 Istilah ------> meyakini dalam hati, mengucapkan dalam
lisan, mewujudkan dalam amal perbuatan.
 Apa takwa itu?
 Bahasa------> memelihara
 Istilah ------> memelihara diri dari siksa dengan
mengikuti segala perintahnya dan menjauhi segala
laranganNya.
 Apa aspek-aspek keimanan itu?
 -------> Rukun Iman
Apa indikator keimanan itu?
 (QS. al-Mukminun: 2-9)
 ََ‫ون‬‫ن‬‫م‬ْ‫ؤ‬‫م‬ْ‫ل‬‫ََا‬‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫َأ‬ْ‫د‬َ‫ق‬
{
1
}
ََ‫ون‬‫ع‬‫اش‬َ‫خ‬َْ‫م‬‫ه‬‫ت‬ َ
ََََّ‫ي‬‫َف‬ْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
{
2
}
َ‫َن‬‫ع‬َْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
ََ‫ون‬‫ض‬‫ر‬ْ‫ع‬‫َم‬‫و‬ْ‫غ‬َّ‫ل‬‫ال‬
{
3
}
ََ‫ون‬‫ل‬‫اع‬َ‫ف‬ََ‫ا‬َ‫ك‬َّ‫لز‬‫َل‬ْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
{
4
}
َ
‫ه‬‫وج‬‫ر‬‫ا‬‫َل‬ْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
َْ‫م‬
ََ‫ون‬‫ظ‬‫اف‬َِ
{
5
}
َ
‫ه‬‫ان‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ‫َأ‬ ْ‫َت‬‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ا‬َ‫م‬َ ْ‫َأو‬ْ‫م‬‫ه‬‫اج‬َ‫و‬ْ‫ز‬َ‫ىَأ‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ َّ
‫ ا‬‫إ‬
ََ‫ين‬‫وم‬‫ل‬َ‫م‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬َْ‫م‬‫ه‬َّ‫ن‬‫إ‬َ‫ف‬َْ‫م‬
{
6
}
ََ‫ون‬‫اد‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫َا‬‫م‬‫َه‬َ‫ك‬‫ئ‬َ‫ل‬ ْ‫و‬‫أ‬َ‫ف‬ََ‫ك‬‫ل‬َ‫ذ‬َ‫اء‬َ‫ر‬َ‫ىَو‬َ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫َا‬‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬
{
7
}
َْ‫م‬‫ه‬‫ات‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬َ‫َأل‬ْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
ََ‫ون‬‫اع‬َ‫َر‬ْ‫م‬‫ه‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬َ‫و‬
{
8
}
َ
‫ظ‬‫اف‬َِ‫َي‬ْ‫م‬‫ه‬‫ات‬َ‫و‬َ‫ل‬َََّ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
ََ‫ون‬
{
9
}
 Orang yang shalatnya khusyu`
 Menghindari perkataan yang sia-sia
 Menunaikan zakat
 Menjaga kemaluannya
 Memelihara amanat dan janji
 Orang yang senantiasa berdo'a
Apa indikasi ketakwaan itu ?
 (QS. al-Baqarah: 177)
 ََ‫َو‬‫ق‬‫ْر‬‫ش‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫َا‬َ‫ل‬َ‫ب‬‫َق‬ْ‫م‬‫ك‬َ‫ه‬‫و‬‫ج‬‫َو‬ْ‫ا‬‫و‬ُّ‫ل‬َ‫و‬‫نَت‬َ‫َأ‬َّ‫ر‬‫ب‬ْ‫ل‬‫َا‬ َ
‫س‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬
َ
‫َب‬َ‫ن‬َ‫م‬‫َآ‬ْ‫ن‬َ‫م‬ََّ‫ر‬‫ب‬ْ‫ل‬‫َا‬َّ‫ن‬‫ـك‬َ‫ل‬َ‫َو‬ُّ ‫ر‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬
َ‫اّلل‬
ََ‫َو‬َ‫ين‬‫ي‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬َ‫َو‬ُّ ‫ا‬َ‫ت‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫َو‬‫َة‬‫ك‬‫آلئ‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫َو‬‫ر‬‫َافآخ‬‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
‫ى‬َ‫ب‬ْ‫ر‬‫ق‬ْ‫ل‬‫يَا‬‫و‬َ‫ذ‬َ‫ه‬‫ب‬َِ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ىَا‬َ‫ت‬‫آ‬
ََ‫ين‬‫ل‬‫آئ‬َّ‫س‬‫ال‬َ‫َو‬‫يل‬‫ب‬َّ‫س‬‫َال‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬َ‫َو‬َ‫ين‬‫اك‬َ‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ىَو‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬
َ‫ى‬َ‫ت‬‫آ‬َ‫َو‬َََََّّ‫َال‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫أ‬َ‫َو‬ُّ ‫ا‬َ‫ق‬‫يَالر‬‫ف‬َ‫َو‬
‫ي‬‫ر‬‫اب‬ََّّ‫ال‬َ‫َو‬ْ‫ا‬‫و‬‫د‬َ‫ه‬‫َا‬‫ع‬َ‫ا‬َ‫ذ‬‫َإ‬ْ‫م‬‫ه‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬‫َب‬َ‫ون‬‫وف‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫َو‬ََ‫َا‬‫ك‬َّ‫الز‬
ََ‫ين‬َِ‫اءَو‬َّ‫ر‬َّ‫ض‬‫اءَوال‬َ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫يَا‬‫َف‬َ‫ن‬
َ
َّ‫ت‬‫م‬ْ‫ل‬‫َا‬‫م‬‫َه‬َ‫ك‬‫ـئ‬َ‫ل‬‫و‬‫أ‬َ‫واَو‬‫َق‬‫د‬ََََّ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫َا‬َ‫ك‬‫ـئ‬َ‫ل‬‫و‬‫َأ‬‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬
ََ‫ون‬‫ق‬
{
177
}
 Percaya kepada Allah, Malaikat, Kitab Allah, para Nabi,
Hari Kiamat.
 Menafkahkan hartanya demi kepentingan kerabat, anak
yatim, orang miskin, musafir yang kehabisan bekal,
peminta-peminta, memerdekakan budak
 Menegakkan shalat dan menunaikan zakat.
 Menepati janji.
 Sabar dalam penderitaan dan perang.
Apa implikasi iman dan takwa dalam kehidupan?
 Melepaskan dari belenggu kekuasaan benda dunia (al-Fatihah ayat 1-7)
 Menanamkan semangat berani menghadapi maut (an-Nisa` ayat 78):
ََ‫د‬َّ‫ي‬َ‫ش‬ُّ‫م‬َ‫وج‬‫ر‬‫يَب‬‫َف‬ْ‫م‬‫نت‬‫َك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫َو‬‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫َا‬‫ُّم‬‫ك‬‫ك‬‫ْر‬‫د‬‫َي‬ْ‫ا‬‫و‬‫ون‬‫ك‬َ‫ت‬َ‫ا‬َ‫م‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫أ‬
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu kendatipun
kamu di dalam benteng yang tinggi dan kokoh".
 Menanamkan sifat "self help" dalam hidup (Hud ayat 6):
َ
ْ‫س‬‫م‬َ‫اَو‬َ‫ه‬َّ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫َم‬‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬َ‫اَو‬َ‫ه‬‫ق‬ْ‫ز‬‫َر‬‫ىََّللا‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََّ‫ ا‬‫َإ‬‫ض‬ْ‫ر‬َ‫أل‬‫يَا‬‫َف‬‫ة‬َّ‫ب‬‫َآ‬‫د‬َ‫ن‬‫اَم‬َ‫م‬َ‫و‬
َ
‫ب‬ُّ‫م‬َُّ ‫ا‬َ‫ت‬‫يَك‬‫َف‬‫ل‬‫اَك‬َ‫ه‬َ‫ع‬َ‫د‬ ْ‫و‬َ‫ت‬
َ‫ين‬
" Dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi melainkan Allahlah yang
memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang dan tempat
penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (lauh mahfudh)".
 Memberikan ketentreaman jiwa (ar-Ra`du ayat 28):
َُّ‫ن‬‫ئ‬َ‫م‬ْ‫ط‬َ‫ت‬َ‫ََّللا‬‫ر‬ْ‫ك‬‫ذ‬‫َب‬َ‫ ا‬َ‫َأ‬‫ََّللا‬‫ر‬ْ‫ك‬‫ذ‬‫مَب‬‫ه‬‫وب‬‫ل‬‫َق‬ُّ‫ن‬‫ئ‬َ‫م‬ْ‫ط‬َ‫ت‬َ‫َو‬ْ‫ا‬‫و‬‫ن‬َ‫م‬‫َآ‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
َ
ُّ ‫و‬‫ل‬‫ق‬ْ‫ل‬‫َا‬
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram".
 Mewujudkan kehidupan yang baik (an-Nahl ayat 97):
َََِ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬‫ي‬ِْ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ف‬ٌَ‫ن‬‫م‬ْ‫ؤ‬‫َم‬َ‫و‬‫ه‬َ‫ىَو‬َ‫ث‬‫ن‬‫َأ‬ ْ‫و‬َ‫َأ‬‫َر‬‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ن‬‫َم‬ً‫ا‬ِ‫ال‬ََََّ‫ل‬‫َم‬‫ع‬َْ‫ن‬َ‫م‬
َ
‫مَب‬‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫َأ‬ْ‫م‬‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬‫ز‬ْ‫ج‬َ‫ن‬َ‫ل‬َ‫َو‬ً‫ة‬َ‫ب‬‫ي‬َ‫ط‬ًََ‫ا‬َ‫ي‬
ََِْ‫أ‬
َْ‫ا‬‫و‬‫َان‬‫ك‬َ‫ا‬َ‫م‬َ‫ن‬َ‫س‬
ََ‫ون‬‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬
"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya, Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnyakami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari yang mereka
kerjakan".
 Melahirkan sikap ihlas dan konsekuen (al-an`am ayat 162):
ََ‫ين‬‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫َا‬ُّ َ‫َر‬‫يَّلل‬‫ات‬َ‫م‬َ‫م‬َ‫َو‬َ‫اي‬َ‫ي‬َِْ‫م‬َ‫يَو‬‫ك‬‫س‬‫ن‬َ‫يَو‬‫ت‬ََََََّّ‫ن‬‫َْإ‬‫ل‬‫ق‬
"Katakanlah:" sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam".
 Memberikan keberuntungan (al-Baqarah ayat 5):
ََ‫ون‬ِ‫ل‬ْ‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬‫َا‬‫م‬‫َه‬َ‫ك‬‫ـئ‬َ‫ل‬ ْ‫و‬‫أ‬َ‫َو‬ْ‫م‬‫ه‬‫ب‬َّ‫نَر‬‫ًىَم‬‫د‬‫ىَه‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََ‫ك‬‫ـئ‬َ‫ل‬ ْ‫و‬‫أ‬
"Mereka itulah orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka,
dan merekalah orang-orang yang beruntung".
Hakekat Manusia Menurut Islam
Konsep Manusia
 Siapakah Manusia?
Dalam pandangan ilmu pengetahuan manusia dari segi fisik sebagai
bagian dari spesies binatang.
Penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo valens
atau makhluk yang berkeinginan; memiliki perilaku interaksi antar
komponen biologis, psikologis dan sosial, juga ada unsur hewani, akali,
nilai atau animal, rasional dan moral.
Penganut teori behaviorise menyebut manusia sebagai homo
mechanibcus (manusia mesin).
Penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens
(makhluk berfikir);bereaksi secara aktif terhadap lingkungan
Dalam Ilmu Logika dikatakan manusia sebagai Al Hayawaanun Naatiq;
Hewan yang berfikir.
Menurut filosof Yunani Kuno
 Hipocrates (460-370 SM), melihat manusia dari segi fisik.yaitu terdiri dari 4
macam sifat yang dipengaruhi oleh cairan yang ada didalamnya, sifat kering
terdapat di Chole (empedu kering), sifat basah dalam Melanchole (empedu
hitam), sifat dingin dalam Phlegma (lendir) dan sifat panas dalam Sanguis
(darah).
 Plato (428-348 SM), menyatakan bahwa manusia adalah mahkluk yang terdiri
dari tubuh dan jiwa yang diantara keduanya terdapat garis pemisah. jiwa lebih
tinggi derajatnya dari jasad, dan untuk menggapai kemuliaan manusia harus
melepaskan seluruh atribut dan kebutuhan dari tubuh (jasad).
 Aristoteles (350 SM), salah seorang murid Plato; berpandangan lain. jiwa
manusia adalah mahkluk yang otonom yang berkembang menjadi lain dan
tidak lepas dari jasadnya. Roh manusia berbeda dengan jiwa, yang memiliki
kemampuan khas bagi manusia,.
Konsep Islam Tentang Penciptaan Manusia
 Asal-usul manusia adalah Adam as yang tercipta dari unsur
tanah, firman Allah dalam surat al-Hijr ayat 26;
Artinya:"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam
yang diberi bentuk".
 Dalam perkembangan selanjutnya, proses kejadian manusia
adalah dari pertemuan antara air mani (sperma) laki-laki,
dengan sel telur (ovum) wanita dalam rahim manusia.
kemudia Allah meniupkan ruh pada janin manusia.Dalam al
Qur’an surat as Sadjah ayat 8-9
“ Kemudian Dia menjadikan keturunanna dari saripati air yang
hina (air mani) kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan
ke dalam (tubuhnya) roh (ciptaan)Nya dan Dia menjadikan bagi
kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (tetapi)nkamu sedikit
sekali bersyukur”
Jadi Fitrah manusia terdiri dari unsur jasad yang tercipta dari
tanah atau lumpur; yang merupakan simbol kerendahan,
kenistaan dan kehinaan dan unsur roh bagian yang paling suci
Potensi Fitrah Manusia
 Potensi fisik; ada tiga;
 Basyar; disebutkan dalam al-Qur`an sebanyak 37 kali. ..innama ana
basyarummith lukum…. salah satu contoh ayatnya dalam Surat al kahfi selalu
dihubungkan sifat-sifat biologis manusia seperti asalnya dari tanah (al hijr;33,
ar rum 20), manusia makan minum (qs. al mu’minun :33), jadi basyar berarti
mahkluk yang sekedar berada (being) yang statis seperti hewan.
 Insan, disebutkan dalam al-Qur`an sebanyak 65 kali. Contoh dalam qs. Al
‘alaq;5 ‘allamal insaana maa lam ya’lam….konsep insan selalu dihubungkan
pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai mahkluk yang berfikir,
diberi ilmu dan memikul amanah ( al ahzab 72). jadi insan berarti mahkluk
yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan.
 Nas disebut sebanyak 340 kali. Seperti dalam Qs. Az zumar ; 27….walaqod
dhorobna linnasi fii haadhal qur’aani min kulli matsal ……kata ini menunjuk
pada semua manusia sebagai mahkluk sosial atau secara kolekif.
 jadi al-Qur`an memandang manusia sebagai mahkluk biologis, psikologis,
dan sosial.
Potensi ruhani;
1. Nafsu; kekuatan yang mengaktifkan manusia untuk mencapai keinginannya,
tidak mengenal baik dan buruk. Nafsu terdiri 3 jiwa yaitu jiwa nabati (tumbuh
dan melahirkan). jiwa hewani (punya instink). jiwa insani (daya berfikir).ada 3
nafsu:
 Nafsu amarah, selalu menyuruh berbuat jahat
َّ‫ل‬ِّ‫إ‬ ِّ‫وء‬ُّ‫س‬‫ال‬ِّ‫ب‬ ٌ‫ة‬َ‫ار‬َّ‫م‬َ‫أل‬ َ
‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ َّ‫ن‬ِّ‫إ‬ ‫ي‬ِّ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُ‫ئ‬ ِّ
‫ر‬َ‫ب‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
َِِّّ‫ر‬ ٌ‫ور‬ُ‫ف‬ََ ‫ي‬ِّ‫ب‬ َ‫ر‬ َّ‫ن‬ِّ‫إ‬ َ‫ي‬ِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ََ َِِّ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬
ٌَ‫ي‬
{
53
}
 Nafsu Lawwamah, jiwa yang menyesal
ِّ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬ َّ‫و‬َّ‫الل‬ ِّ
‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ِّ‫ب‬ َُِّ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫أ‬ َ
‫ل‬ َ‫و‬
{
2
}
 Nafsu Mutmainnah, nafsu yang tenang
ً‫ة‬َّ‫ي‬ ِّ
‫ض‬ ْ‫ر‬َّ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ي‬ ِّ
‫اض‬َ‫ر‬ ِّ‫ك‬ِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِّ‫إ‬ ‫ي‬ِّ‫ع‬ ِّ‫ج‬ ْ‫ار‬
{
28
}
‫ِّي‬‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِّ‫ع‬ ‫ي‬ِّ‫ف‬ ‫ي‬ِّ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬‫ا‬َ‫ف‬
{
29
}
‫ي‬ِّ‫ت‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ‫ي‬ِّ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬‫ا‬ َ‫و‬
{
30
}
2. Akal; daya berfikir yang ada pada otak disebut rasio dan
berfikir dengan hati disebut rasa (dhauq).
3. al-Qolb; fisik berarti jantung atau hati, ruhani berarti pusat
komando anggota badan. ada tiga:
 Hati yang selamat (qolbun salim); hati yang
senantiasa cenderung pada ketaatan dan ketakwaan.
 Hati yang mati (qolbun mayyit); hati yang selalu
ingkar kepada Allah, menolak kebenaran,
membangkang.
 Hati yang sakit (qolbun mariidh), hati yang selalu
bimbang yang kadang cenderung kepada ketaatan,
dan kadang cenderung mengajak kepada
kemungkaran.
Untuk Apa di Ciptakan?
 Menyembah sang Khalik (ibadah), baik ibadah
mahdhah (vertikal) yaitu hubungan manusia
dengan Tuhan , maupun ghoiru mahdhah
(horizontal)yaitu hubungan manusia dengan
manusia dan alam semesta. firman Allah surat
adz-dzariyat 56-58;
 ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِّ‫ل‬ َّ
‫ل‬ِّ‫إ‬ َ‫نس‬ِّ ْ
‫اْل‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬ ِّ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
ِّ‫ُون‬‫د‬
{
56
}
‫ن‬ِّ‫م‬ َُ‫ه‬ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِّ
‫ر‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬
ِّ‫ون‬ُ‫م‬ِّ‫ع‬ْ‫ط‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِّ
‫ر‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ٍ‫ق‬ ْ‫ز‬ ِّ
‫ر‬
{
57
}
ُ‫اق‬َّ‫ز‬َّ‫الر‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ َّ
‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِّ‫إ‬
ِّ‫ة‬ َّ‫و‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫و‬ُ‫ذ‬
ُ‫ين‬ِّ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ال‬
{
58
}
Tanggung Jawab Manusia?
 Ada tiga : kepada diri sendiri dengan, kepada sesama, kepada Allah
1. kepada diri sendiri; dengan menjaga perilakunya dari perbuatan tercela
dan tazkiyyatun nafs (mensucikan diri).
2. kepada masyarakat; menjalankan norma-norma agama dimasyarakat
dalam wujud membela keadilan, melakukan amar ma`ruf nahi munkar
dan berperan aktif mensejahterakan umat
3. Kepada Allah: ada dua kewajiban;
 -Sebagai hamba; harus taat, tunduk dan patuh pada Allah, firman Allah
dalam surat al-baqoroh ayat 21
 َ‫ق‬ ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫ِّين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬ َُْ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ِّي‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َُُ‫ك‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ ْ‫ا‬‫ُو‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
َ‫ون‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ َُْ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َُْ‫ك‬ِّ‫ل‬ْ‫ب‬
{
21
}
 -Sebagai khalifah Allah; diberi amanah untuk menjadi wakil Allah di bumi,
menjadi pemimpin, pengelolan dan pemakmur bumi karena manusia diberi
kelebihan dibanding makhluk lain sebagaimana dalam surat at-Tiin ayat 4:
 ٍَ‫ي‬ِّ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ِّ‫ن‬َ‫س‬َِْ‫أ‬ ‫ي‬ِّ‫ف‬ َ‫ان‬َ‫س‬‫ن‬ِّ ْ
‫اْل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬
{
4
}
Bagaimanakah Manusia yang Sempurna itu?
 Manusia yang sempurna adala yang mampu mengembangkan,
menjaga dan memadukan aspek ruhani berupa potensi akal, nafs, qalb,
dengan aspek jasadi.
 Manusia terbagi dalam enam dimensi (Murtadha Muthahhari):
1. Secara fisik manusia hampir sama dengan hewan, makan, minum,
istirahat, dan menikah, supaya hidup, tumbuh dan berkembang.
2. Manusia memiliki sejumlah emosi yang bersifat etis, yaitu ingin
memperoleh keuntungan dan menghindari kerugian.
3. Manusia memiliki perhatian terhadap keindahan atau estetika.
4. Manusia mempunyai dorongan untuk menyembah Tuhan.
5. Manusia memiliki kemampuan dan kekuatan berlipat ganda, karena
dikaruniai akal fikiran, dan kehendak bebas, sehingga ia mampu
melawan hawa nafsu dan dapat menciptakan keseimbangan dalam
hidupnya.
6. Manusia mampu mengenali dirinya sendiri jika ia mampu mengenali,
maka ia akan mencari dan ingin mengetahui siapa penciptanya,
mengapa ia diciptakan, dan dari apa ia diciptakan, bagaimana proses
penciptaannya, dan untuk apa ia diciptakan.
Bagaimana Tipologi Manusia menurut Islam?
Ada tiga jenis manusia dalam al-Qur`an berdasar sikap mereka
dalam menerima ajaran Islam, yaitu:
1. Orang beriman, yaitu orang yang menerima dan meyakini
ajaran yang dibawa oleh Rosulullah. disebut mukmin, yaitu
orang yang menjaga dirinya dari menyekutukan Allah, selalu
mengesakan Allah, dan seluruh amalnya hanya diniatkan
untukNya.
2. Orang Kafir, yaitu orang yang ingkar dan tidak percaya
terhadap Allah dan apa yang diturunkan kepada Rosulullah.
Jenis kufur ada dua yaitu:
A. Kufur besar yang bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam, ada
lima jenis, yaitu:
1) karena mendustakan agama, seperti dalam surat an-Ankabut ayat 68:
 َ‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ً‫ا‬‫ِّب‬‫ذ‬َ‫ك‬ ِّ َّ
‫َّللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬ َ‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ف‬‫ا‬ ِّ‫ن‬َّ‫م‬ِّ‫م‬ ََُ‫ل‬ْ‫ظ‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬
َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ‫ي‬ِّ‫ف‬ َ
‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬‫اء‬َ‫ج‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬ ِّ‫ق‬َِْ‫ال‬ِّ‫ب‬
‫ى‬ ً‫و‬ْ‫ث‬َ‫م‬ ََ
َ‫ين‬ ِّ
‫ر‬ِّ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ل‬ِّ‫ل‬
2) karena enggan dan sombong, padahal membenarkannya, dalam surat al-Baqoroh ayat
34:
 ‫ا‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬َ‫أ‬ َ
‫يس‬ِّ‫ل‬ْ‫ب‬ِّ‫إ‬ َّ‫ل‬ِّ‫إ‬ ْ‫ا‬‫ُو‬‫د‬َ‫ج‬َ‫س‬َ‫ف‬ َََ‫د‬‫آل‬ ْ‫ا‬‫ُو‬‫د‬ُ‫ج‬ْ‫س‬‫ا‬ ِّ‫ة‬َ‫ك‬ِّ‫ئ‬َ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِّ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِّ‫إ‬ َ‫و‬
َ‫ين‬ ِّ
‫ر‬ِّ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫س‬
3) kufur karena ragu, didasarkan pada keterangan surat al-kahfi ayat 35-38.
4) kufur karena berpaling, di jelaskan dalam surat al-Ahqaf ayat 3:
 َ‫ُون‬‫ض‬ ِّ
‫ر‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ِّر‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ِّين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬
5) kufur karena nifak, dalam surat al-munafiqun ayat 3:
 ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ
‫ل‬ َُْ‫ه‬َ‫ف‬ َِّْ‫ه‬ِّ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ع‬ِّ‫ب‬ُ‫ط‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ ََُّ‫ث‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َُْ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ِّ‫ب‬ َ‫ك‬ِّ‫ل‬َ‫ذ‬
َ‫ون‬ُ‫ه‬َ‫ق‬
b. kufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama
Islam, dan ia adalah kufur amali sebagaimana disebutkan dalam al-Qur`an, seperti
kufur ni`mat, dalam surat an-Nahl ayat 83:
3. Orang Munafik, yaitu menampakkan Islam dan kebaikan dan menyembunyikan
kekufuran dan kejahatan. munafik nifak ada dua yaitu:
 Nifak i`tiqodi (keyakinan) n yaitu nifak besar, dimana pelakunya menampakkan
keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran. menyebabkan pelakunya keluar
dari Islam dan kekal didalam neraka.
 Nifak amali, yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang munafik,
tapi masih ada iman dalam hati

More Related Content

What's hot

Konsep Ilmu Dalam Islam
Konsep Ilmu Dalam IslamKonsep Ilmu Dalam Islam
Konsep Ilmu Dalam Islamtaufiqakbar
 
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas Xecstasya
 
Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Amar Ma'ruf Nahi MunkarAmar Ma'ruf Nahi Munkar
Amar Ma'ruf Nahi MunkarEneng Susanti
 
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan pjj_kemenkes
 
Makalah Konsep Hari Akhir
Makalah Konsep Hari AkhirMakalah Konsep Hari Akhir
Makalah Konsep Hari Akhirilmanafia13
 
Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI
Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI
Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI LBB. Mr. Q
 
Kapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamKapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamPhujie FaHrani
 
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamAnas Wibowo
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLydia Nurkumalawati
 
Rukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islamRukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islam12110068
 
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuJihad Achmad Gojali
 
Makalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IIMakalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IINur Rohmah
 

What's hot (20)

Konsep Ilmu Dalam Islam
Konsep Ilmu Dalam IslamKonsep Ilmu Dalam Islam
Konsep Ilmu Dalam Islam
 
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
 
iman islam dan ihsan
iman islam dan ihsaniman islam dan ihsan
iman islam dan ihsan
 
Amar Ma'ruf Nahi Munkar
Amar Ma'ruf Nahi MunkarAmar Ma'ruf Nahi Munkar
Amar Ma'ruf Nahi Munkar
 
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
 
Makalah Konsep Hari Akhir
Makalah Konsep Hari AkhirMakalah Konsep Hari Akhir
Makalah Konsep Hari Akhir
 
Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI
Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI
Pokok-Pokok Ajaran Islam PAI
 
1.2
1.21.2
1.2
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Kapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islamKapita selekta pendidikan islam
Kapita selekta pendidikan islam
 
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum IslamDalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
Dalil-Dalil Syariah - Sumber-Sumber Hukum Islam
 
Surah An-Nisa / 4 : 59
Surah An-Nisa / 4 : 59Surah An-Nisa / 4 : 59
Surah An-Nisa / 4 : 59
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks BiasLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Indeks Bias
 
Tauhid ppt
Tauhid pptTauhid ppt
Tauhid ppt
 
Rukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islamRukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islam
 
Surga.pptx
Surga.pptxSurga.pptx
Surga.pptx
 
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
 
Tafsir surat al bayyinah
Tafsir surat al bayyinahTafsir surat al bayyinah
Tafsir surat al bayyinah
 
Makalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an IIMakalah Al-Qur'an II
Makalah Al-Qur'an II
 
Wahyu, ilham dan ta'lim
Wahyu, ilham dan ta'limWahyu, ilham dan ta'lim
Wahyu, ilham dan ta'lim
 

Similar to KONSEP KETUHANAN,KEIMANAN, Manusia.ppt

Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxPutriAnjelani
 
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.pptssuser76181f
 
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.ppt
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.pptBAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.ppt
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.pptIndraWan53
 
Hakikat manusia
Hakikat manusiaHakikat manusia
Hakikat manusiahudapo
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananAhmad Rudi
 
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptx
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptxAkbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptx
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptxSyamsAkbar1
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiLtfltf
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanansamsaharsam
 
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRI
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRIBUKU BAHAN AJAR PAI UNSRI
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRIHanifa Zulfitri
 
kuliah_i_konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok (2) WANDA (1).ppt
kuliah_i_konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok (2) WANDA (1).pptkuliah_i_konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok (2) WANDA (1).ppt
kuliah_i_konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok (2) WANDA (1).pptMuhammadSafran3
 
New Filsafat Ketuhanan.pptx
New Filsafat Ketuhanan.pptxNew Filsafat Ketuhanan.pptx
New Filsafat Ketuhanan.pptxssuser95e39b
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmusayid bukhari
 

Similar to KONSEP KETUHANAN,KEIMANAN, Manusia.ppt (20)

Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptx
 
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt
3. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM.ppt
 
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.ppt
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.pptBAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.ppt
BAB 1 FILSAFAT_KETUHANAN_DALAM_ISLAM.ppt
 
Ketuhanan.pptx
Ketuhanan.pptxKetuhanan.pptx
Ketuhanan.pptx
 
Hakikat manusia
Hakikat manusiaHakikat manusia
Hakikat manusia
 
Filsafat Ketuhanan
Filsafat KetuhananFilsafat Ketuhanan
Filsafat Ketuhanan
 
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptx
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptxAkbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptx
Akbar-Konstruksi Pemahaman Ketuhanan.pptx
 
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologiproblematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
problematika filsafat, epistimologi, ontologi aksiologi
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan
 
Pengertian animisme
Pengertian animismePengertian animisme
Pengertian animisme
 
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRI
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRIBUKU BAHAN AJAR PAI UNSRI
BUKU BAHAN AJAR PAI UNSRI
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
FILSAFAT
FILSAFATFILSAFAT
FILSAFAT
 
kuliah_i_konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok (2) WANDA (1).ppt
kuliah_i_konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok (2) WANDA (1).pptkuliah_i_konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok (2) WANDA (1).ppt
kuliah_i_konsep_ketuhanan_dalam_islam_ok (2) WANDA (1).ppt
 
New Filsafat Ketuhanan.pptx
New Filsafat Ketuhanan.pptxNew Filsafat Ketuhanan.pptx
New Filsafat Ketuhanan.pptx
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
 

Recently uploaded

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 

Recently uploaded (20)

MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 

KONSEP KETUHANAN,KEIMANAN, Manusia.ppt

  • 2. Filasafat Ketuhanan  Pemikiran tentang Ketuhanan berarti membicarakan masalah keimanan sekaligus filsafat  Filsafat adalah: pengetahuan tentang yang benar (knowkedge of truth) yaitu “Usaha menemukan dan menggali kebenaran secara radikal dengan menggunakan sarana akal, menerangkan sesuatu yang benar dan indah.  Sedangkan untuk mengungkap kebenaran Tuhan atau Iman hanya dapat diperoleh melalui hati atau keyakinan, hal ini bukan berarti filsafat tidak akan bisa menemukan keimanan, namun dengan akal diharapkan dapat mempertegas keimanan seseorang.  Cara memperoleh kebenaran filsafat dengan akal, sedang agama melalui perangkat wahyu dan hadist yg kemudian di imani dan direnungkan sehingga ditemukan suatu kebenaran yg mutlak. Sedangkan obyek filsafat dan agama sama yaitu mencari kebenaran , kebaikan dan keindahan.
  • 3.  Tuhan dalam filsafat sudah disinggung sejak zaman Plato dan Aristoteles yang Monoisme; yaitu mengikuti faham keesaan sumber alam semesta, atau zat yang wajibul wujud atau keadaanya Mutlak ada.  Diteruskan muridnya Platinos yang mengasumsikan bahwa di balik realita nyata dunia ini ada The One atau yang maha satu yaitu Tuhan.  Menurut Platinos: “filsafat yang termulia dan tertinggi derajatnya adalah filsafat utama, yaitu ilmu tentang yang benar pertama (al-haqqul awwalu), yang menjadi sebab bagi segala yang benar, (Harun Nasution, 1978:16).  disini tampak benang merah pemikiran filsafat dengan agama dan lahirlah filsafat islam yang Tokohnya antara lain: Al Kindi, al-farabi, Ibnu Sina, Al-Ghozali dan Ibnu Rusyd  Tuhan menurut Al-Kindi adalah pencipta yang tidak mempunyai permulaan (Qadim). Sedangkan alam tidak kekal di zaman lampau tetapi mempunyai permulaan (al Hudust).  Hal ini senada dengan pernyataan Platinos yg menyatakan bahwa yang maha satu adalah sumber dari alam dan sumber dari segala yang ada; alam adalah emanasi dari yang maha satu .
  • 4. Siapakah Tuhan Itu?  Platinos mengasumsikan bahwa dibalik realitaas nyata dunia ini ada The one atau yang maha satu yaitu Tuhan yang merupakan sumber dari alam dan sumber dari segala yang benar (The first truth:alhaqqul awwalu): yang benar pertama: Filsafat Tertinggi (al-Kindi dan Platinos).yaitu yang yang menjadi sebab bagi segala yang benar  Sesuai faham di dalam Islam, Tuhan menurut al- Kindi adalah “pencipta,” alam menurut al-kindi bukan kekal di zaman lampau (qadim) tetapi mempunyai permulaan, oleh karena itu al-kindi dalam hal ini lebih dekat pada falsafat Platinos
  • 5. Tuhan dalam sejarah Pemikiran Manusia  Tuhan di konsepsikan dalam istilah berbeda-beda;Ada agama langit (samawi), ada agama bumi (ardhi), Ada kepercayaan dan keyakinan tentang segala yang menguasai keadaan atau lingkungan  Konsep tentang tuhan melahirkan aliran-aliran pemikiran (Filsafat) seperti teismus, deismus ateismus dan agnocticismus (keyakinan “ kita tidak akan dapat mengetahui tuhan dan mustahil membuktikan Tuhan itu ada atau tidak ada)  Perkembangan pemikiran agama di dunia Barat; yang kemudian lahir teori evolusionisme, yaitu proses kepercayaan dari tingkat yanng sederhana kemudian berkembang menjadi sempurna
  • 6. Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan Menurut teori evolusionisme (Max Muller dan E.B.Taylor):  Dinamisme; mengakui adanya kekuatan pada benda, yang berpengaruh terhadap kehidupan.  Animisme; mempercayai adanya peran roh dalam kehidupan.  Politeisme; roh yang lebih dari yang lainnya yang disebut dewa dengan bidang kekuasaan masing-masing.  Henoteisme; satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang disebut Tuhan, namun masih mengakui Tuhan bangsa lain. (Tuhan tingkat nasional).  Monoteisme; hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh bangsa (bersifat internasional).
  • 7. Kepercayaan dalam filsafat  Deismus; pandangan bahwa Tuhan adalah pencipta alam, tapi setelah alam ini diciptakan tuhan tidak ikut andil dan bertanggung jawab di dalamnya, manusia dan alam ciptaanlah yang bertanggung jawab.  Teismus; pandangan yang mempercayai adanya tuhan dan tuhan adalah pencipta alam sekaligus pemeliharanya, menurutnya Tuhan adalah wujud tertinggi yang maha sempurna dan absolut dia berada di luar dan di dalam alam jadi ada interalsi antara Tuhan dengan alam  Panteisme; pandangan bahwa seluruh alam ini adalah Tuhan dan tuhan adalah seluruh alam. Pan artinyaseluruh, theo artinya tuhan dan ismus artinya paham, namun pentheisme berbeda dengan wahdatul wujud, dalam pandangan ini alam bukan tuhan tetapi bagian dari tuhan Menentang teori evolusi dalam agama, Pemikiran andrew lang”pemahaman manusia tentang tuhan itu melalui relevansi wahyu”
  • 8. Pemikiran tentang Tuhan di dunia modern  Di pandang sudah taken for granted tetapi peranan tuhan dalam kehidupan sudah dilupakan dan tidak dilibatkan secara dalam kausalitas kehidupan, sehingga terjadilah pemisahan antara agama dengan kehidupan yang disebut sekulerisme.  Istilah Sekulerisme di kenalkan pertama oleh George Jacob Holyoake pada tahun 1846 adalah sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama wahyu atau supernaturalisme (esiklopedi America ;1980;521)
  • 9. Konsep Tuhan menurut istilah dalam al-Qur’an:  Ilah, Tuhan (bhs Arab) 0byek yang diagungkan atau dipentingkan manusia, sehingga manusia rela dikuasainya. bisa berarti benda baik abstrak (nafsu) maupun nyata (manusia). seperti surah al-Jatsiyah ayat 23:  ََ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ف‬َ‫أ‬ َ ‫ن‬َ‫م‬ َ َ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ ‫ه‬َ‫ه‬َ‫ل‬‫إ‬ َ ‫اه‬َ‫و‬َ‫ه‬  Artinya: “maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan…?  Surat al-Qashas ayat 38, perkataan ilah dipakai Fira'un untuk menuhankan dirinya:  َ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫و‬ َ ‫ن‬ ْ‫َو‬‫ع‬ْ‫ر‬‫ف‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ََ ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ ‫ت‬ْ‫م‬‫َل‬‫ع‬ ‫م‬‫ك‬َ‫ل‬ َْ‫ن‬‫م‬ َ ‫ه‬َ‫ل‬‫إ‬ ‫ي‬‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬  Artinya: dan fir’aun berkata “wahai kaumku , aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku…  Ibnu Taymiyah memberikan definisi al-Illah sebagai berikut:  Al-Illah ialah yang dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepadaNya, merendahkan diri, takut dan mengharapkanNya, padanya tempat berpasrah ketika dalam kesulitan, berdo’a, dan bertawakkal kepadaNya untuk kemaslahatan diri, meminta perlindungan dariNya, dan menimbulkan ketenangan disaat mengingat dab terpaut cinta kepadaNya. (imaduddin, 1880:56)
  • 10.  Pengembaraan spiritual nabi Ibrahim dalam mencari Tuhan dan berakhir pada keyakinan yang murni dan tulus atau Hanif, yaitu ketundukan kepada Allah sebagai satu-satunya zat yang diimani, yang disembah dan tempat segala-galanya bergantung semua urusan. dikisahka dalam surat al-An'am ayat 75-79:  َ َ‫ي‬‫ل‬َ‫َو‬‫ض‬ْ‫ر‬َ‫أل‬‫ا‬َ‫َو‬‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫َال‬َ‫وت‬‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬ََ‫م‬‫ي‬‫اه‬َ‫ر‬ْ‫ب‬‫يَإ‬‫ر‬‫َن‬َ‫ك‬‫ل‬َ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫و‬ ََ‫ين‬‫ن‬‫وق‬‫م‬ْ‫ل‬‫َا‬َ‫ن‬‫َم‬َ‫ون‬‫ك‬ { 75 } ََّ‫ن‬َ‫ج‬َ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ََ‫ل‬َ‫ف‬َ‫اَأ‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫ي‬‫ب‬َ‫اَر‬َ‫ذ‬‫ـ‬َ‫ه‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ًَ‫ا‬‫َب‬‫ك‬ ْ‫َو‬‫ك‬َ‫ى‬َ‫أ‬َ‫َر‬‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫َال‬‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ََ‫ين‬‫ل‬‫َافآف‬ُُّّ ِ‫َ اَأ‬ { 76 } ََ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ىَا‬َ‫أ‬َ‫اَر‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ََ‫يَر‬‫ن‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬َْ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ن‬‫ئ‬َ‫ل‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ََ‫ل‬َ‫ف‬َ‫اَأ‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫ي‬‫ب‬َ‫اَر‬َ‫ذ‬‫ـ‬َ‫ه‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ًَ‫ا‬‫غ‬‫از‬َ‫ب‬ ََ‫ين‬‫ال‬َّ‫ض‬‫َال‬‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫َا‬َ‫ن‬‫َم‬َّ‫ن‬َ‫ن‬‫و‬‫يَألك‬‫ب‬ { 77 } َ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬ َ َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫اَأ‬َّ‫م‬َ‫ل‬َ‫ف‬َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫اَأ‬َ‫ذ‬‫ـ‬َ‫ه‬َ‫ي‬‫ب‬َ‫اَر‬َ‫ذ‬‫ـ‬َ‫ه‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ًَ‫ة‬َ‫غ‬‫از‬َ‫ب‬َ َ ‫س‬ْ‫َّم‬‫ش‬‫ىَال‬َ‫أ‬َ‫ر‬ َ ْ‫ش‬‫اَت‬َّ‫م‬‫َم‬ٌ‫ء‬‫ي‬‫ر‬َ‫ب‬َ‫ي‬‫ن‬‫َإ‬‫م‬ ْ‫و‬َ‫ق‬َ‫ا‬َ‫ي‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ ْ‫ت‬ َ ‫ك‬‫ر‬ ََ‫ون‬ { 78 } َََِ َ ‫ض‬ْ‫ر‬َ‫أل‬‫ا‬َ‫َو‬‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫َال‬َ‫ر‬َ‫ط‬َ‫ف‬َ‫ي‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫َل‬َ‫ي‬‫ه‬ْ‫ج‬َ‫َو‬‫ت‬ْ‫ه‬َّ‫ج‬َ‫يَو‬‫ن‬‫إ‬ َ ْ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ا‬َ‫م‬َ‫َو‬ً‫ا‬‫يا‬‫ن‬  Artinya:” dan begitulah Kami perlihatkan kepada Ibrahim kerajaan langit dan bumi, dan supaya Ibrahim termasuk orang-orang yang yakin ketika malam gelap, dilihatnya sebuah bintang, katanya” inikah Tuhanku?. Tetapi setelah bintang itu tenggelam diapun berkata, “aku tidak menyukai yang tenggelam”. Dan setelah bulan terbit, dia berkata inikah Tuhanku? Dan ketilka bulan itu tenggelam maka dia berkata” sesungguhnya jika Tuhan tidak memberi petunjukkepadankutentu aku termasukkaum yang sesat…….
  • 11. Siapa Tuhan yang benar menurut al-Qur’an?  Thaha ayat 14:  ََ‫يَو‬‫ن‬ْ‫د‬‫ْب‬‫ع‬‫ا‬َ‫ف‬َ‫ا‬َ‫ن‬َ‫َأ‬ َّ ‫ ا‬‫َإ‬َ‫ه‬َ‫ل‬‫َإ‬ َ ‫َ ا‬ َّ ‫اََّللا‬َ‫ن‬َ‫يَأ‬‫ن‬َّ‫ن‬‫إ‬ َ‫ي‬‫ر‬ْ‫ك‬‫ذ‬‫َل‬ََ َ َََّّ‫َال‬‫م‬‫ق‬َ‫أ‬  Artinya : Sesungguhnya Akulah Allah Tidak ada Ilah (Tuhan) melainkan Aku. oleh karena itu sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatKu“  Tauhid adalah ajaran islam yang menjelaskan bahwa Alloh adalah satu-satunya tempat bergantung semua kehidupan, (menusia, jin, malaikat, zat, partikel, benda-benda) semua ciptaan Allah baik yang makro maupun kikro yang ghaib maupunyang nyata, yang hidup maaupun yang mati bergantung kepada Alloh, Dia-lah tempat bermula dan kembali .  Perkataan Allah nama Tuhan yang sesungguhnya disebutkan dalam al-Qur’an senyak 2,500 kali
  • 12. Pembuktian Wujud Tuhan  ََ‫يَو‬‫ب‬َ‫َر‬‫ر‬ْ‫م‬َ‫َأ‬ْ‫ن‬‫َم‬‫وح‬ُّ‫َالر‬‫ل‬‫َق‬‫وح‬ُّ‫َالر‬‫َن‬‫ع‬ََ‫ك‬َ‫ن‬‫و‬‫ل‬َ‫أ‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬ ًََ‫ي‬‫ل‬َ‫ق‬ََّ‫ ا‬‫َإ‬‫م‬ْ‫ل‬‫ع‬ْ‫ل‬‫نَا‬‫مَم‬‫يت‬‫وت‬‫اَأ‬َ‫م‬ { 85 }  Artinya: “ mereka bertanya kepadamu (muhammad) katakanlah: ruh itu urusan tuhanku, dan semua tidak diberikan pengetahuan (dariNya melainkan sedikit”  Karena keterbatasan ilmu manusia maka Allah melarang memikirkan ZatNya, tetapi justru Allah menyuruh memikirkan ciptaanNya”Tafakkarufii khalqillahi walaa tafakkaruu fi zatihi”  Karena dengan memikirkan ciptaannya maka secara implisit manusia dituntut untuk selalu meningkatkan kecerdasan potensialnya (rasional dan emosional) yaitu menemukan kebenaran(alhaqq), kebaikan (al-husn), keindahan (aljamil), yang semuanya ada pada sifat-sifat Alloh.  Adanya alam serta organisasinya yang menakjubkan dan rahasianya yang pelik pasti ada sesuatu kekuatan yang telah menciptakannya.
  • 13.  Menurut al-Kindi ada tiga jalan untuk membuktikan adanya Tuhan; yaitu, baharunya alam, keaneka ragaman dalam wujud, dan kerapian alam.  Menurut Ibnu Rusyd untuk membuktikan wujud Tuhan menggunakan Dalil Nidham yang disebut juga Inayah wa al Ikhtira yang artinya pemeliharaan dan penciptaan;  Dalil Inayah, adalah teori yang mengarahkan manusia agar mampu menghayati wujud Allah melalui penghayatan dan pemahaman alam untuk manusia, karena alam ini terjadi bukan dengan kebetulan, tetapi diciptakan dengan rapi dan teratur atas ilmu dan kebijaksanaan. firman Allah dalam surat Lukman ayat 20;  َ ‫اَف‬َ‫م‬َ‫َو‬‫ات‬َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫يَال‬‫اَف‬َّ‫م‬َ‫م‬‫ك‬َ‫ل‬ََ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ََ َّ ‫ََّللا‬َّ‫ن‬َ‫اَأ‬ ْ‫و‬َ‫ر‬َ‫ت‬َْ‫م‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ظ‬َ‫ه‬َ‫م‬َ‫ع‬‫َن‬ْ‫م‬‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََ‫غ‬َ‫ب‬ْ‫س‬َ‫أ‬َ‫َو‬‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫يَاأل‬ ًَََ‫ر‬‫ه‬ ََ‫َو‬‫م‬ْ‫ل‬‫َع‬‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬‫َب‬ َّ ‫يََّللا‬‫َف‬‫ل‬‫اد‬َ‫ج‬‫نَي‬َ‫م‬َ‫اس‬َّ‫ن‬‫َال‬َ‫ن‬‫م‬َ‫َو‬ً‫ة‬َ‫ن‬‫اط‬َ‫ب‬َ‫و‬ َ‫ير‬‫ن‬ُّ‫م‬َُّ ‫ا‬َ‫ت‬‫َك‬ َ ‫ ا‬َ‫ًىَو‬‫د‬‫َه‬ َ ‫ ا‬ { 20 }  Artinya:tidakkah kamunperhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan apa yang dilangit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmatNya. Dan diantaramanusia ada yang membantah tentang keesaan Alloh tanpailmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.
  • 14.  Dalil Ikhtira, adalah teori yang mengarahkan manusia agar mampu menghayati wujud Allah melalui penghayatan dan pemahaman keserasian atau keharmonisan aneka ragam. sebagaimana firman Allah dalam surat al-Ghasiyah ayat 17- 22:  َ ْ‫ت‬َ‫ق‬‫ل‬‫َخ‬ َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫ل‬‫ب‬ ْ ‫ىَاْل‬َ‫ل‬‫َإ‬َ‫ون‬‫ر‬‫نظ‬َ‫ي‬َ َ ََ‫ف‬َ‫أ‬ { 17 } َ ْ‫ت‬َ‫ع‬‫ف‬‫َر‬ َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫اء‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ىَال‬َ‫ل‬‫إ‬َ‫و‬ { 18 } َ ْ‫ت‬َ‫ب‬َّ‫َن‬ َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫ال‬َ‫ب‬‫ج‬ْ‫ل‬‫ىَا‬َ‫ل‬‫إ‬َ‫و‬ { 19 } َْ‫ت‬َِ‫ط‬‫َس‬ َ‫ف‬ْ‫ي‬َ‫ك‬َ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫ىَاأل‬َ‫ل‬‫إ‬َ‫و‬  Artinya: maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana diciptakan, da langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana dia ditegakkan? Dan bagaimana bumi bagaimana ia dihamparkan….  Dalil Logika ilmu kalam mengatakan bahwa tidak ada yang tidak ada, karena tidak ada itu ada, artinya tidak ada itu keadaan yang ada, pembuat ada. mesti ada dan mustahil pembuat ada itu tidak ada. Pembuat pertama dari pada yang ada dan tidaka ada itu adalah wajibul wujud atau mutlak adanya, yang musti ada dengan sendirinya.
  • 15.  Ma’rifatullah melalui fikr dan dikr: ini merupakan laangkah praktis lewaat kesadara hati dan akal, yaitu dengan jalan perenungan ayat-ayat kauniyah dan qauliyah secara terus- menerus sehingga ditemukan adanya kesadaran akan Tuhan  Dapat dilakukan dengan cara membaca, melakukan hipotesa, penyelidikan, eksperimen, penyususnan teori tentang alam sesuai dengan klasifikasi bidang-bidang dalam ilmu pengetahuan dll.  Berangkat dari berfikir induktif yaitu berfikir dari hal-hal yang khusus dan bertindak yang konkret inilah maka manusia akan sampai pada kesimpula-kesimpulan yang bersifat umum akan diperoleh suatu kebenaran, kebaikan dan keindahan yang bersifat absolut yang ada pada Tuhan ( the ultimate reality)  Dalam logika islam proses tersebut dikenal dengan dengan istilah “al-isytisyhad bi al-syahid’alal ghaib” (mengajukan bukti-bukti empiris untuk menetapkan adanya realitas ghaib)
  • 16. Keimanan dan Ketakwaan  Apa iman itu?  Bahasa------> percaya  Istilah ------> meyakini dalam hati, mengucapkan dalam lisan, mewujudkan dalam amal perbuatan.  Apa takwa itu?  Bahasa------> memelihara  Istilah ------> memelihara diri dari siksa dengan mengikuti segala perintahnya dan menjauhi segala laranganNya.  Apa aspek-aspek keimanan itu?  -------> Rukun Iman
  • 17. Apa indikator keimanan itu?  (QS. al-Mukminun: 2-9)  ََ‫ون‬‫ن‬‫م‬ْ‫ؤ‬‫م‬ْ‫ل‬‫ََا‬‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫َأ‬ْ‫د‬َ‫ق‬ { 1 } ََ‫ون‬‫ع‬‫اش‬َ‫خ‬َْ‫م‬‫ه‬‫ت‬ َ ََََّ‫ي‬‫َف‬ْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ { 2 } َ‫َن‬‫ع‬َْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ََ‫ون‬‫ض‬‫ر‬ْ‫ع‬‫َم‬‫و‬ْ‫غ‬َّ‫ل‬‫ال‬ { 3 } ََ‫ون‬‫ل‬‫اع‬َ‫ف‬ََ‫ا‬َ‫ك‬َّ‫لز‬‫َل‬ْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ { 4 } َ ‫ه‬‫وج‬‫ر‬‫ا‬‫َل‬ْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َْ‫م‬ ََ‫ون‬‫ظ‬‫اف‬َِ { 5 } َ ‫ه‬‫ان‬َ‫م‬ْ‫ي‬َ‫َأ‬ ْ‫َت‬‫ك‬َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ا‬َ‫م‬َ ْ‫َأو‬ْ‫م‬‫ه‬‫اج‬َ‫و‬ْ‫ز‬َ‫ىَأ‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ َّ ‫ ا‬‫إ‬ ََ‫ين‬‫وم‬‫ل‬َ‫م‬َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬َْ‫م‬‫ه‬َّ‫ن‬‫إ‬َ‫ف‬َْ‫م‬ { 6 } ََ‫ون‬‫اد‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫َا‬‫م‬‫َه‬َ‫ك‬‫ئ‬َ‫ل‬ ْ‫و‬‫أ‬َ‫ف‬ََ‫ك‬‫ل‬َ‫ذ‬َ‫اء‬َ‫ر‬َ‫ىَو‬َ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬‫َا‬‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ { 7 } َْ‫م‬‫ه‬‫ات‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬َ‫َأل‬ْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ََ‫ون‬‫اع‬َ‫َر‬ْ‫م‬‫ه‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬َ‫و‬ { 8 } َ ‫ظ‬‫اف‬َِ‫َي‬ْ‫م‬‫ه‬‫ات‬َ‫و‬َ‫ل‬َََّ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫م‬‫َه‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ََ‫ون‬ { 9 }  Orang yang shalatnya khusyu`  Menghindari perkataan yang sia-sia  Menunaikan zakat  Menjaga kemaluannya  Memelihara amanat dan janji  Orang yang senantiasa berdo'a
  • 18. Apa indikasi ketakwaan itu ?  (QS. al-Baqarah: 177)  ََ‫َو‬‫ق‬‫ْر‬‫ش‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫َا‬َ‫ل‬َ‫ب‬‫َق‬ْ‫م‬‫ك‬َ‫ه‬‫و‬‫ج‬‫َو‬ْ‫ا‬‫و‬ُّ‫ل‬َ‫و‬‫نَت‬َ‫َأ‬َّ‫ر‬‫ب‬ْ‫ل‬‫َا‬ َ ‫س‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬ َ ‫َب‬َ‫ن‬َ‫م‬‫َآ‬ْ‫ن‬َ‫م‬ََّ‫ر‬‫ب‬ْ‫ل‬‫َا‬َّ‫ن‬‫ـك‬َ‫ل‬َ‫َو‬ُّ ‫ر‬ْ‫غ‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫اّلل‬ ََ‫َو‬َ‫ين‬‫ي‬‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬َ‫َو‬ُّ ‫ا‬َ‫ت‬‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫َو‬‫َة‬‫ك‬‫آلئ‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫َو‬‫ر‬‫َافآخ‬‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬ْ‫ر‬‫ق‬ْ‫ل‬‫يَا‬‫و‬َ‫ذ‬َ‫ه‬‫ب‬َِ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ىَا‬َ‫ت‬‫آ‬ ََ‫ين‬‫ل‬‫آئ‬َّ‫س‬‫ال‬َ‫َو‬‫يل‬‫ب‬َّ‫س‬‫َال‬َ‫ن‬ْ‫ب‬‫ا‬َ‫َو‬َ‫ين‬‫اك‬َ‫س‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ىَو‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ى‬َ‫ت‬‫آ‬َ‫َو‬َََََّّ‫َال‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫أ‬َ‫َو‬ُّ ‫ا‬َ‫ق‬‫يَالر‬‫ف‬َ‫َو‬ ‫ي‬‫ر‬‫اب‬ََّّ‫ال‬َ‫َو‬ْ‫ا‬‫و‬‫د‬َ‫ه‬‫َا‬‫ع‬َ‫ا‬َ‫ذ‬‫َإ‬ْ‫م‬‫ه‬‫د‬ْ‫ه‬َ‫ع‬‫َب‬َ‫ون‬‫وف‬‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫َو‬ََ‫َا‬‫ك‬َّ‫الز‬ ََ‫ين‬َِ‫اءَو‬َّ‫ر‬َّ‫ض‬‫اءَوال‬َ‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫يَا‬‫َف‬َ‫ن‬ َ َّ‫ت‬‫م‬ْ‫ل‬‫َا‬‫م‬‫َه‬َ‫ك‬‫ـئ‬َ‫ل‬‫و‬‫أ‬َ‫واَو‬‫َق‬‫د‬ََََّ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫َا‬َ‫ك‬‫ـئ‬َ‫ل‬‫و‬‫َأ‬‫س‬ْ‫أ‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ََ‫ون‬‫ق‬ { 177 }  Percaya kepada Allah, Malaikat, Kitab Allah, para Nabi, Hari Kiamat.  Menafkahkan hartanya demi kepentingan kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir yang kehabisan bekal, peminta-peminta, memerdekakan budak  Menegakkan shalat dan menunaikan zakat.  Menepati janji.  Sabar dalam penderitaan dan perang.
  • 19. Apa implikasi iman dan takwa dalam kehidupan?  Melepaskan dari belenggu kekuasaan benda dunia (al-Fatihah ayat 1-7)  Menanamkan semangat berani menghadapi maut (an-Nisa` ayat 78): ََ‫د‬َّ‫ي‬َ‫ش‬ُّ‫م‬َ‫وج‬‫ر‬‫يَب‬‫َف‬ْ‫م‬‫نت‬‫َك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫َو‬‫ت‬ ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫َا‬‫ُّم‬‫ك‬‫ك‬‫ْر‬‫د‬‫َي‬ْ‫ا‬‫و‬‫ون‬‫ك‬َ‫ت‬َ‫ا‬َ‫م‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi dan kokoh".  Menanamkan sifat "self help" dalam hidup (Hud ayat 6): َ ْ‫س‬‫م‬َ‫اَو‬َ‫ه‬َّ‫ر‬َ‫ق‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫َم‬‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬َ‫اَو‬َ‫ه‬‫ق‬ْ‫ز‬‫َر‬‫ىََّللا‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََّ‫ ا‬‫َإ‬‫ض‬ْ‫ر‬َ‫أل‬‫يَا‬‫َف‬‫ة‬َّ‫ب‬‫َآ‬‫د‬َ‫ن‬‫اَم‬َ‫م‬َ‫و‬ َ ‫ب‬ُّ‫م‬َُّ ‫ا‬َ‫ت‬‫يَك‬‫َف‬‫ل‬‫اَك‬َ‫ه‬َ‫ع‬َ‫د‬ ْ‫و‬َ‫ت‬ َ‫ين‬ " Dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rizkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (lauh mahfudh)".  Memberikan ketentreaman jiwa (ar-Ra`du ayat 28): َُّ‫ن‬‫ئ‬َ‫م‬ْ‫ط‬َ‫ت‬َ‫ََّللا‬‫ر‬ْ‫ك‬‫ذ‬‫َب‬َ‫ ا‬َ‫َأ‬‫ََّللا‬‫ر‬ْ‫ك‬‫ذ‬‫مَب‬‫ه‬‫وب‬‫ل‬‫َق‬ُّ‫ن‬‫ئ‬َ‫م‬ْ‫ط‬َ‫ت‬َ‫َو‬ْ‫ا‬‫و‬‫ن‬َ‫م‬‫َآ‬َ‫ين‬‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ ُّ ‫و‬‫ل‬‫ق‬ْ‫ل‬‫َا‬ "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram".
  • 20.  Mewujudkan kehidupan yang baik (an-Nahl ayat 97): َََِ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬‫ي‬ِْ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ف‬ٌَ‫ن‬‫م‬ْ‫ؤ‬‫َم‬َ‫و‬‫ه‬َ‫ىَو‬َ‫ث‬‫ن‬‫َأ‬ ْ‫و‬َ‫َأ‬‫َر‬‫ك‬َ‫ذ‬َ‫ن‬‫َم‬ً‫ا‬ِ‫ال‬ََََّ‫ل‬‫َم‬‫ع‬َْ‫ن‬َ‫م‬ َ ‫مَب‬‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫َأ‬ْ‫م‬‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬‫ز‬ْ‫ج‬َ‫ن‬َ‫ل‬َ‫َو‬ً‫ة‬َ‫ب‬‫ي‬َ‫ط‬ًََ‫ا‬َ‫ي‬ ََِْ‫أ‬ َْ‫ا‬‫و‬‫َان‬‫ك‬َ‫ا‬َ‫م‬َ‫ن‬َ‫س‬ ََ‫ون‬‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya, Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnyakami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari yang mereka kerjakan".  Melahirkan sikap ihlas dan konsekuen (al-an`am ayat 162): ََ‫ين‬‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫َا‬ُّ َ‫َر‬‫يَّلل‬‫ات‬َ‫م‬َ‫م‬َ‫َو‬َ‫اي‬َ‫ي‬َِْ‫م‬َ‫يَو‬‫ك‬‫س‬‫ن‬َ‫يَو‬‫ت‬ََََََّّ‫ن‬‫َْإ‬‫ل‬‫ق‬ "Katakanlah:" sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam".  Memberikan keberuntungan (al-Baqarah ayat 5): ََ‫ون‬ِ‫ل‬ْ‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬‫َا‬‫م‬‫َه‬َ‫ك‬‫ـئ‬َ‫ل‬ ْ‫و‬‫أ‬َ‫َو‬ْ‫م‬‫ه‬‫ب‬َّ‫نَر‬‫ًىَم‬‫د‬‫ىَه‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََ‫ك‬‫ـئ‬َ‫ل‬ ْ‫و‬‫أ‬ "Mereka itulah orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung".
  • 22. Konsep Manusia  Siapakah Manusia? Dalam pandangan ilmu pengetahuan manusia dari segi fisik sebagai bagian dari spesies binatang. Penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo valens atau makhluk yang berkeinginan; memiliki perilaku interaksi antar komponen biologis, psikologis dan sosial, juga ada unsur hewani, akali, nilai atau animal, rasional dan moral. Penganut teori behaviorise menyebut manusia sebagai homo mechanibcus (manusia mesin). Penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (makhluk berfikir);bereaksi secara aktif terhadap lingkungan Dalam Ilmu Logika dikatakan manusia sebagai Al Hayawaanun Naatiq; Hewan yang berfikir.
  • 23. Menurut filosof Yunani Kuno  Hipocrates (460-370 SM), melihat manusia dari segi fisik.yaitu terdiri dari 4 macam sifat yang dipengaruhi oleh cairan yang ada didalamnya, sifat kering terdapat di Chole (empedu kering), sifat basah dalam Melanchole (empedu hitam), sifat dingin dalam Phlegma (lendir) dan sifat panas dalam Sanguis (darah).  Plato (428-348 SM), menyatakan bahwa manusia adalah mahkluk yang terdiri dari tubuh dan jiwa yang diantara keduanya terdapat garis pemisah. jiwa lebih tinggi derajatnya dari jasad, dan untuk menggapai kemuliaan manusia harus melepaskan seluruh atribut dan kebutuhan dari tubuh (jasad).  Aristoteles (350 SM), salah seorang murid Plato; berpandangan lain. jiwa manusia adalah mahkluk yang otonom yang berkembang menjadi lain dan tidak lepas dari jasadnya. Roh manusia berbeda dengan jiwa, yang memiliki kemampuan khas bagi manusia,.
  • 24. Konsep Islam Tentang Penciptaan Manusia  Asal-usul manusia adalah Adam as yang tercipta dari unsur tanah, firman Allah dalam surat al-Hijr ayat 26; Artinya:"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk".  Dalam perkembangan selanjutnya, proses kejadian manusia adalah dari pertemuan antara air mani (sperma) laki-laki, dengan sel telur (ovum) wanita dalam rahim manusia. kemudia Allah meniupkan ruh pada janin manusia.Dalam al Qur’an surat as Sadjah ayat 8-9 “ Kemudian Dia menjadikan keturunanna dari saripati air yang hina (air mani) kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuhnya) roh (ciptaan)Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (tetapi)nkamu sedikit sekali bersyukur” Jadi Fitrah manusia terdiri dari unsur jasad yang tercipta dari tanah atau lumpur; yang merupakan simbol kerendahan, kenistaan dan kehinaan dan unsur roh bagian yang paling suci
  • 25. Potensi Fitrah Manusia  Potensi fisik; ada tiga;  Basyar; disebutkan dalam al-Qur`an sebanyak 37 kali. ..innama ana basyarummith lukum…. salah satu contoh ayatnya dalam Surat al kahfi selalu dihubungkan sifat-sifat biologis manusia seperti asalnya dari tanah (al hijr;33, ar rum 20), manusia makan minum (qs. al mu’minun :33), jadi basyar berarti mahkluk yang sekedar berada (being) yang statis seperti hewan.  Insan, disebutkan dalam al-Qur`an sebanyak 65 kali. Contoh dalam qs. Al ‘alaq;5 ‘allamal insaana maa lam ya’lam….konsep insan selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai mahkluk yang berfikir, diberi ilmu dan memikul amanah ( al ahzab 72). jadi insan berarti mahkluk yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan.  Nas disebut sebanyak 340 kali. Seperti dalam Qs. Az zumar ; 27….walaqod dhorobna linnasi fii haadhal qur’aani min kulli matsal ……kata ini menunjuk pada semua manusia sebagai mahkluk sosial atau secara kolekif.  jadi al-Qur`an memandang manusia sebagai mahkluk biologis, psikologis, dan sosial.
  • 26. Potensi ruhani; 1. Nafsu; kekuatan yang mengaktifkan manusia untuk mencapai keinginannya, tidak mengenal baik dan buruk. Nafsu terdiri 3 jiwa yaitu jiwa nabati (tumbuh dan melahirkan). jiwa hewani (punya instink). jiwa insani (daya berfikir).ada 3 nafsu:  Nafsu amarah, selalu menyuruh berbuat jahat َّ‫ل‬ِّ‫إ‬ ِّ‫وء‬ُّ‫س‬‫ال‬ِّ‫ب‬ ٌ‫ة‬َ‫ار‬َّ‫م‬َ‫أل‬ َ ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ َّ‫ن‬ِّ‫إ‬ ‫ي‬ِّ‫س‬ْ‫ف‬َ‫ن‬ ُ‫ئ‬ ِّ ‫ر‬َ‫ب‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ َِِّّ‫ر‬ ٌ‫ور‬ُ‫ف‬ََ ‫ي‬ِّ‫ب‬ َ‫ر‬ َّ‫ن‬ِّ‫إ‬ َ‫ي‬ِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ََ َِِّ‫ر‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٌَ‫ي‬ { 53 }  Nafsu Lawwamah, jiwa yang menyesal ِّ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬ َّ‫و‬َّ‫الل‬ ِّ ‫س‬ْ‫ف‬َّ‫ن‬‫ال‬ِّ‫ب‬ َُِّ‫س‬ْ‫ق‬ُ‫أ‬ َ ‫ل‬ َ‫و‬ { 2 }  Nafsu Mutmainnah, nafsu yang tenang ً‫ة‬َّ‫ي‬ ِّ ‫ض‬ ْ‫ر‬َّ‫م‬ ً‫ة‬َ‫ي‬ ِّ ‫اض‬َ‫ر‬ ِّ‫ك‬ِّ‫ب‬ َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِّ‫إ‬ ‫ي‬ِّ‫ع‬ ِّ‫ج‬ ْ‫ار‬ { 28 } ‫ِّي‬‫د‬‫ا‬َ‫ب‬ِّ‫ع‬ ‫ي‬ِّ‫ف‬ ‫ي‬ِّ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬‫ا‬َ‫ف‬ { 29 } ‫ي‬ِّ‫ت‬َّ‫ن‬َ‫ج‬ ‫ي‬ِّ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬‫ا‬ َ‫و‬ { 30 }
  • 27. 2. Akal; daya berfikir yang ada pada otak disebut rasio dan berfikir dengan hati disebut rasa (dhauq). 3. al-Qolb; fisik berarti jantung atau hati, ruhani berarti pusat komando anggota badan. ada tiga:  Hati yang selamat (qolbun salim); hati yang senantiasa cenderung pada ketaatan dan ketakwaan.  Hati yang mati (qolbun mayyit); hati yang selalu ingkar kepada Allah, menolak kebenaran, membangkang.  Hati yang sakit (qolbun mariidh), hati yang selalu bimbang yang kadang cenderung kepada ketaatan, dan kadang cenderung mengajak kepada kemungkaran.
  • 28. Untuk Apa di Ciptakan?  Menyembah sang Khalik (ibadah), baik ibadah mahdhah (vertikal) yaitu hubungan manusia dengan Tuhan , maupun ghoiru mahdhah (horizontal)yaitu hubungan manusia dengan manusia dan alam semesta. firman Allah surat adz-dzariyat 56-58;  ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِّ‫ل‬ َّ ‫ل‬ِّ‫إ‬ َ‫نس‬ِّ ْ ‫اْل‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬ ِّ‫ج‬ْ‫ال‬ ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ِّ‫ُون‬‫د‬ { 56 } ‫ن‬ِّ‫م‬ َُ‫ه‬ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِّ ‫ر‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِّ‫ون‬ُ‫م‬ِّ‫ع‬ْ‫ط‬ُ‫ي‬ ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِّ ‫ر‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ٍ‫ق‬ ْ‫ز‬ ِّ ‫ر‬ { 57 } ُ‫اق‬َّ‫ز‬َّ‫الر‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ َ َّ ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِّ‫إ‬ ِّ‫ة‬ َّ‫و‬ُ‫ق‬ْ‫ال‬ ‫و‬ُ‫ذ‬ ُ‫ين‬ِّ‫ت‬َ‫م‬ْ‫ال‬ { 58 }
  • 29. Tanggung Jawab Manusia?  Ada tiga : kepada diri sendiri dengan, kepada sesama, kepada Allah 1. kepada diri sendiri; dengan menjaga perilakunya dari perbuatan tercela dan tazkiyyatun nafs (mensucikan diri). 2. kepada masyarakat; menjalankan norma-norma agama dimasyarakat dalam wujud membela keadilan, melakukan amar ma`ruf nahi munkar dan berperan aktif mensejahterakan umat 3. Kepada Allah: ada dua kewajiban;  -Sebagai hamba; harus taat, tunduk dan patuh pada Allah, firman Allah dalam surat al-baqoroh ayat 21  َ‫ق‬ ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫ِّين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬ َُْ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ِّي‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َُُ‫ك‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ ْ‫ا‬‫ُو‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ون‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ َُْ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َُْ‫ك‬ِّ‫ل‬ْ‫ب‬ { 21 }  -Sebagai khalifah Allah; diberi amanah untuk menjadi wakil Allah di bumi, menjadi pemimpin, pengelolan dan pemakmur bumi karena manusia diberi kelebihan dibanding makhluk lain sebagaimana dalam surat at-Tiin ayat 4:  ٍَ‫ي‬ِّ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ِّ‫ن‬َ‫س‬َِْ‫أ‬ ‫ي‬ِّ‫ف‬ َ‫ان‬َ‫س‬‫ن‬ِّ ْ ‫اْل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ { 4 }
  • 30. Bagaimanakah Manusia yang Sempurna itu?  Manusia yang sempurna adala yang mampu mengembangkan, menjaga dan memadukan aspek ruhani berupa potensi akal, nafs, qalb, dengan aspek jasadi.  Manusia terbagi dalam enam dimensi (Murtadha Muthahhari): 1. Secara fisik manusia hampir sama dengan hewan, makan, minum, istirahat, dan menikah, supaya hidup, tumbuh dan berkembang. 2. Manusia memiliki sejumlah emosi yang bersifat etis, yaitu ingin memperoleh keuntungan dan menghindari kerugian. 3. Manusia memiliki perhatian terhadap keindahan atau estetika. 4. Manusia mempunyai dorongan untuk menyembah Tuhan. 5. Manusia memiliki kemampuan dan kekuatan berlipat ganda, karena dikaruniai akal fikiran, dan kehendak bebas, sehingga ia mampu melawan hawa nafsu dan dapat menciptakan keseimbangan dalam hidupnya. 6. Manusia mampu mengenali dirinya sendiri jika ia mampu mengenali, maka ia akan mencari dan ingin mengetahui siapa penciptanya, mengapa ia diciptakan, dan dari apa ia diciptakan, bagaimana proses penciptaannya, dan untuk apa ia diciptakan.
  • 31. Bagaimana Tipologi Manusia menurut Islam? Ada tiga jenis manusia dalam al-Qur`an berdasar sikap mereka dalam menerima ajaran Islam, yaitu: 1. Orang beriman, yaitu orang yang menerima dan meyakini ajaran yang dibawa oleh Rosulullah. disebut mukmin, yaitu orang yang menjaga dirinya dari menyekutukan Allah, selalu mengesakan Allah, dan seluruh amalnya hanya diniatkan untukNya. 2. Orang Kafir, yaitu orang yang ingkar dan tidak percaya terhadap Allah dan apa yang diturunkan kepada Rosulullah. Jenis kufur ada dua yaitu: A. Kufur besar yang bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam, ada lima jenis, yaitu: 1) karena mendustakan agama, seperti dalam surat an-Ankabut ayat 68:  َ‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ً‫ا‬‫ِّب‬‫ذ‬َ‫ك‬ ِّ َّ ‫َّللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ى‬ َ‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ف‬‫ا‬ ِّ‫ن‬َّ‫م‬ِّ‫م‬ ََُ‫ل‬ْ‫ظ‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ‫ي‬ِّ‫ف‬ َ ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬‫اء‬َ‫ج‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ل‬ ِّ‫ق‬َِْ‫ال‬ِّ‫ب‬ ‫ى‬ ً‫و‬ْ‫ث‬َ‫م‬ ََ َ‫ين‬ ِّ ‫ر‬ِّ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ل‬ِّ‫ل‬
  • 32. 2) karena enggan dan sombong, padahal membenarkannya, dalam surat al-Baqoroh ayat 34:  ‫ا‬ َ‫و‬ ‫ى‬َ‫ب‬َ‫أ‬ َ ‫يس‬ِّ‫ل‬ْ‫ب‬ِّ‫إ‬ َّ‫ل‬ِّ‫إ‬ ْ‫ا‬‫ُو‬‫د‬َ‫ج‬َ‫س‬َ‫ف‬ َََ‫د‬‫آل‬ ْ‫ا‬‫ُو‬‫د‬ُ‫ج‬ْ‫س‬‫ا‬ ِّ‫ة‬َ‫ك‬ِّ‫ئ‬َ‫ال‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِّ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِّ‫إ‬ َ‫و‬ َ‫ين‬ ِّ ‫ر‬ِّ‫ف‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫ت‬ْ‫س‬ 3) kufur karena ragu, didasarkan pada keterangan surat al-kahfi ayat 35-38. 4) kufur karena berpaling, di jelaskan dalam surat al-Ahqaf ayat 3:  َ‫ُون‬‫ض‬ ِّ ‫ر‬ْ‫ع‬ُ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ِّر‬‫ذ‬‫ن‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ِّين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫و‬ 5) kufur karena nifak, dalam surat al-munafiqun ayat 3:  ْ‫ف‬َ‫ي‬ َ ‫ل‬ َُْ‫ه‬َ‫ف‬ َِّْ‫ه‬ِّ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ع‬ِّ‫ب‬ُ‫ط‬َ‫ف‬ ‫وا‬ُ‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ ََُّ‫ث‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َُْ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫أ‬ِّ‫ب‬ َ‫ك‬ِّ‫ل‬َ‫ذ‬ َ‫ون‬ُ‫ه‬َ‫ق‬ b. kufur kecil yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur amali sebagaimana disebutkan dalam al-Qur`an, seperti kufur ni`mat, dalam surat an-Nahl ayat 83: 3. Orang Munafik, yaitu menampakkan Islam dan kebaikan dan menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. munafik nifak ada dua yaitu:  Nifak i`tiqodi (keyakinan) n yaitu nifak besar, dimana pelakunya menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran. menyebabkan pelakunya keluar dari Islam dan kekal didalam neraka.  Nifak amali, yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang munafik, tapi masih ada iman dalam hati